Top Banner

of 88

Penerapan Analisis Swot Dalam Strategi Pemasaran - Stain Salatiga

Mar 02, 2016

Download

Documents

Rony Hidayat
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • i

    PENERAPAN ANALISIS SWOT DALAM STRATEGI PEMASARAN

    PRODUK TABUNGAN PADA BMI CABANG PEMBANTU MAGELANG

    Tugas Akhir

    Disusun oleh :

    Choirunnisak

    NIM : 201 09 017

    JURUSAN SYARIAH

    PROGRAM DIII PERBANKAN SYARIAH

    SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

    (STAIN) SALATIGA

    2012

  • ii

    PENERAPAN ANALISIS SWOT DALAM STRATEGI PEMASARAN

    PRODUK TABUNGAN PADA BMI CABANG PEMBANTU MAGELANG

    TUGAS AKHIR

    Diajukan guna memenuhi

    Syarat memperoleh gelar Ahli Madya

    Pada Program Studi Diploma III Perbankan Syariah

    Disusun oleh : Choirunnisak

    NIM : 20109017

    JURUSAN SYARIAH

    PROGRAM DIII PERBANKAN SYARIAH

    SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2012

  • iii

  • iv

  • v

  • vi

    MOTTO

    LEBIH BAIK TERLAMBAT DARI PADA TIDAK

    TIADA SEORANGPUN YANG DAPAT MENGETAHUI (DENGAN PASTI)

    APA YANG AKAN DIUSAHAKANNYA BESOK

  • vii

    PERSEMBAHAN

    Tugas akhir ini penulis persembahkan kepada :

    Allah swt, terimakasih untuk segalanya..

    Ayah dan ibu yang telah berkorban semuanya untuk dapat memberikan apa

    yang penulis lakukan.

    Kakak dan adikku yang selalu membantu penulis dan memberikan semangat

    untuk selalu bekerja keras dalam menempuh dan menyelesaikan studi ini.

    Temen-temen DIII Perbankan Syariah 2009. Makasih buat 3 tahun ini. DIII

    2010 dan 2011, jangan takut, jangan ragu, selalu yakin kita adalah yang

    terbaik.

    Dosen-dosen dan kaprodi perbankan syariah, kalo gak ada bapak ibu semua.

    Kita gak bakalan bisa jadi mahasiswa beneran.

    Kru Muamalat Salatiga dan Magelang, makasih buat ilmunya. Makasih mas is,

    mas eka & mas cep di Salatiga, makasih buat ilmunya. Mas Adin, Mas Angga,

    Mas Adhy, Mas Nurul, Mas Bah, Mas Irul, Mas Faqih, Mas Selamet, Bu Ayu,

    bu dini, Mba Endang & Mas Lukman makasih buat pengalaman yang sudah

    dibagi.

    Dan ucapan terimakasih buat semuanya yang namanya tidak bisa di sebutkan

    satu-persatu dalam halaman ini. Semoga apa yang sudah di beri kepada penulis

    di balas oleh Allah S.W.T dengan berlipat melebihi apa yang sudah di berikan.

  • viii

    ABSTRAK

    CHOIRUNNISAK : Penerapan Analisis SWOT Dalam Strategi Pemasaran Produk

    Tabungan Pada Bmi Cabang Pembantu Magelang, Tugas Akhir, Salatiga : Fakultas

    Syariah, STAIN Salatiga, 2012.

    Penelitian ini dibuat dengan tujuan Untuk mengetahui strategi pemasaran yang

    diterapkan BMI Cabang Pembantu Magelang dalam memasarkan produk-produknya

    serta untuk mengetahui strategi pemasaran yang dilakukan BMI Capem Magelang

    berdasarkan analisis SWOT. Rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini

    adalah bagaimanakah strategi pemasaran yang dilakukan BMI Cabang Pembantu

    Magelang dan strategi pemasaran yang dilakukan BMI Capem Magelang

    berdasarkan analisis SWOT. Metode yang digunakan adalah metode penelitian

    kualitatif sebagai dasar dalam melakukan penulisan. Penelitian kualitatif adalah

    penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis

    dengan pendekatan induktif.. Dari hasil penelitian didapat bahwa Strategi pemasaran

    khususnya pemasaran produk tabungan yang diterapkan oleh BMI Cabang Pembantu

    Magelang meliputi beberapa strategi, yakni strategi jemput bola, membangun

    jaringan, memberikan servise excellent, dan memberikan fasilitas yang memuaskan

    untuk meningkatkan kepercayaan dan kepuasan nasabah, sehingga nasabah yang ada

    tidak akan lari dari bank.

    Kata kunci : pemasaran, nasabah dan SWOT

  • ix

    DAFTAR ISI

    Halaman Sampul ................................................................................................. i

    Halaman Judul .................................................................................................... ii

    Persetujuan Pembimbing ................................................................................... iii

    Pengesahan .......................................................................................................... iv

    Lembar Keaslian ................................................................................................. v

    Motto .................................................................................................................... vi

    Persembahan ....................................................................................................... vii

    Abstark ................................................................................................................ viii

    Kata Pengantar .................................................................................................... ix

    Daftar Isi ............................................................................................................. xi

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

    B. Rumusan Masalah ............................................................................ 5

    C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ..................................................... 5

    D. Peneliti Terdahulu ............................................................................ 5

    F. Penegasan Istilah .............................................................................. 7

    G. Sistematika Penulisan ...................................................................... 7

    BAB II LANDASAN TEORI

  • x

    A. Pengertian Analisis Swot ................................................................. 10

    B. Standar Analisa Swot Bank Syariah ................................................ 11

    C. Pengertian Pemasaran ...................................................................... 16

    D. Strategi Pemasaran ........................................................................... 26

    BAB III LAPORAN OBJEK

    A. Sejarah BMI KCP Magelang ........................................................... 38

    B. Visi dan Misi BMI KCP Magelang ................................................. 38

    C. Struktur Organisasi BMI KCP Magelang ........................................ 39

    D. Produk BMI KCP Magelang ........................................................... 48

    BAB IV ANALISIS

    A. Analisa data ..................................................................................... 53

    B. Strategi Pemasaran BMI Cabang Pembantu Magelang ................... 55

    C. Pengembangan Strategi Pemasaran BMI ......................................... 59

    D. Intepretasi Analisis SWOT untuk Pengembangan .......................... 64

    BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

    A. Kesimpulan ...................................................................................... 71

    B. Saran ................................................................................................ 72

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • xi

    KATA PENGANTAR

    Assalamualaikum Wr.Wb.

    Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufiq, hidayah,

    serta inayah-Nya kepada kita. Shalawat serta salam selalu kami sanjungkan kepada

    Nabi kita Muhammad SAW, sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Akhir di

    program studi DIII perbankan syariah STAIN Salatiga. Judul tugas akhir yang di

    ambil adalah Penerapam analisis SWOT dalam Strategi Pemasaran produk tabungan

    pada BMI Cabang pembantu Magelang.

    Atas berkat bantuan dari berbagai pihak yang telah berkenan untuk memberikan

    segala apa yang dibutuhkan dalam penulisan Tugas Akhir ini, perkenankanlah

    penulis mengucapkan terima kasih kepada :

    1. Bapak Drs. Imam Sutomo, M. Ag, selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam

    Negeri Salatiga.

    2. Bapak Mubasyirun M.Ag. selaku Ketua jurusan Syariah STAIN Salatiga.

    3. Bapak Abdul Aziz, NP.,M.M selaku Ketua Program Studi Perbankan Syariah

    STAIN Salatiga.

    4. Bapak Nafis Irkhami,M.Ag selaku pembimbing tugas akhir STAIN Salatiga.

    5. Bapak Drs. H. Alfred L., M.Si selaku dosen pembimbing lapangan.

    6. Ibu Dini Embun Sari selaku Pimpinan Bank Muamalat KCP Magelang.

    7. Bapak dan Ibu serta adikku yang selalu mendukung dan memberi motivasi

    sehingga dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini.

    8. Teman-teman DIII Perbankan Syariah yang memberikan dukungan dan bantuan.

    Semoga sukses selalu.

    9. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam penulisan Tugas akhir ini.

    Dengan adanya Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi kami

    khususnya, dan bagi para pembaca pada umumnya. Penulis menyadari bahwa Tugas

  • xii

    Akhir ini masih banyak kekurangannya dan belum merupakan hasil akhir. Oleh

    sebab itu kami mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun dan mungkin

    perlu kiranya untuk ditinjau kembali tentang uraian yang ada di dalamnya demi

    kebaikan dan kemajuan Perbankan Syariah di masa yang akan datang. Amin.

    Akhir kata penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi

    semua pihak yang membacanya.

    Wassalamualaikum Wr. Wb

    Salatiga, 27 Juli 2012

    Penulis,

    Choirunnisak

  • xiii

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

    bentuk simpanan dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau

    bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat (Kasmir, 2004:

    9). Berdasarkan pengertian tersebut, didirikannya lembaga keuangan Bank ditujukan

    untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Sehingga produk-produk yang

    dikeluarkan baik funding maupun lending harus menghasilkan manfaat dan

    terjangkau bagi semua golongan masyarakat.

    Perbankan mempunyai peranan yang amat strategis dalam menggerakkan

    roda perekonomian suatu negara. Bank dengan lembaga perekonomian yang lain,

    bersama-sama mengelola dan menggerakkan semua potensi ekonomi agar berdaya

    dan berhasil guna secara optimal (Sinungan, 2000: 1). Bank berdiri sendiri

    menjalankan fungsinya dengan memberikan suntikan dana kepada para pengusaha

    agar usahanya bisa lebih meningkat. Kondisi demikian kemudian diikuti dengan

    keberadaan perbankan yang sudah sampai pada tingkat kecamatan, dengan harapan

    bank bisa dikenal jauh oleh masyarakat dan bisa dimanfaatkan oleh semua lapisan

    masyarakat.

    Dimulai pada tahun 1992, fasilitas dan produk-produk perbankan bisa

    menjangkau secara luas kepada masyarakat yaitu bisa dinikmati oleh masyarakat

    petani, maupun para pedagang kecil melalui kredit usaha kecil (KIK, KMKP, kredit

    Bimas, kredit candak kulak, kredit mini), kredit perumahan rakyat, kredit

  • xiv

    perdagangan dengan berbagai kemudahan dan persyaratan-persyaratan yang lunak

    (Sinungan, 2000: 2). Oleh karena itu sektor-sektor industri baik kecil, menengah

    maupun yang menggunakan modal tinggi bisa bertahan melalui kredit perbankan.

    Di Indonesia bank memiliki peran sebagai pelaku dalam sistem moneter.

    Kebijakan moneter tersebut dilaksanakan melalui lembaga keuangan yang

    terorganisir seperti Bank Central, Bank Umum, Bank Pembangunan, dan lembaga

    keuangan non bank yang bisa digunakan untuk menggairahkan pembentukan dana

    masyarakat. Setelah dana masyarakat terbentuk kemudian dimanfaatkan atau

    dialokasikan kembali melalui lembaga keuangan dalam bentuk penyediaan uang dan

    kredit. Kebijakan moneter yang baik dan dilakukan pada waktu yang tepat,

    merupakan bantuan yang sangat berharga untuk merendahkan suatu kelesuan

    ekonomi yaitu melalui isi pengaturan persyaratan kredit yang dapat mempengaruhi

    iklim finansial. Sehingga melalui kredit yang bisa diperoleh dengan mudah, akan

    mendorong hasil konsumsi para konsumen sehingga bisa menambah kegairahan

    pasar dan kegiatan ekonomi (Sinungan, 2000: 4-5).

    Pada tahun yang sama, kemudian muncullah perbankan yakni Bank

    Muamalat Indonesia (BMI) sebagai bank yang pertama kali beroperasi di Indonesia

    dengan menggunakan prinsip syariah. Kemudian keberadaannya baru dilegalisasi

    dengan keluarnya UU No 10 Tahun 1998 sebagai perubahan dari UU No 7 Tahun

    1992 yang menyatakan boleh berdirinya perbankan dengan prinsip syariah.

    Dengan adanya UU tersebut merupakan kesempatan emas bagi perbankan

    syariah untuk mengenal dan membumikan lembaga keuangan yang beroperasi

    dengan menggunakan sistem syariah. Menurut Arifin, berdirinya bank syariah ini

    merupakan lembaga keuangan yang disediakan untuk masyarakat yang tidak dapat

  • xv

    menerima konsep bunga, membuka peluang pengembangan usaha yang memiliki

    keunggulan komparatif berupa peniadaan beban bunga, membatasi kegiatan

    spekulasi dan kegiatan usaha yang lebih memperhatikan unsur moralitas (Arifin,

    1999: 136). Oleh karena itu dengan kondisi masyarakat Indonesia yang mayoritas

    adalah muslim, maka bisa dimungkinkan bank syariah akan mempunyai prospek

    yang sangat menjanjikan. Akan tetapi bukan suatu hal yang mudah, selama bank

    syariah beroperasi di Indonesia, masih banyak kalangan masyarakat yang masih

    asing mendengar bank syariah dan produk-produk yang ditawarkan. Oleh karena itu

    perlu langkah-langkah strategis yang aktif dan kreatif untuk mendapatkan nasabah

    sebanyak mungkin.

    Di sinilah peran pemasaran sangat dibutuhkan. Jika bank masih bertindak

    pasif, maka bisa dimungkinkan produk jasa perbankan tidak akan dikenal oleh

    masyarakat. Sehingga diperlukan tangan-tangan ahli manager pemasaran untuk

    melihat kekuatan dan peluang yang ada disegala sektor agar produk tabungan atau

    funding dapat segera diterima oleh semua lapisan masyarakat. Kegiatan pemasaran

    tersebut ditujukan untuk mempertahankan eksistensi dan ekspansi dari perbankan di

    hati nasabah ataupun calon nasabah. Karena dari kegiatan pemasaran itu, nasabah

    dan masyarakat yang lain dapat memperoleh informasi-informasi akurat mengenai

    produk, pelayanan, dan jasa yang diberikan oleh sebuah bank.

    Pemasaran ini sangat diperlukan perbankan maupun badan usaha yang lain,

    mengingat kegiatan pemasaran dilaksanakan mulai pada perencanaan, penentuan

    produk, harga, distribusinya dengan maksud memuaskan kepentingan konsumen atau

    nasabah. Dalam kegiatan pemasaran diperlukan juga konsep strategi, sehingga

    produk yang dikeluarkan dapat segera dikonsumsi oleh nasabah. Strategi inilah yang

  • xvi

    kemudian digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan baik jangka pendek

    maupun jangka panjang. Strategi yang tepat dan disesuaikan dengan kebutuhan dan

    kemampuan masyarakat sebagai sasaran konsumen, bisa berdampak pada percepatan

    proses pertukaran produk dari produsen ke konsumen. Proses pertukaran produk

    itulah yang menjadi tujuan dari setiap perusahaan ataupun perbankan. Karena

    kegiatan tersebut juga tidak mudah, mengingat persaingan yang dihadapi di pasar,

    sehingga perbankan dituntut untuk bergerak cepat dengan menetapkan strategi yang

    sesuai dengan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman untuk bisa tetap bertahan

    hidup di tengah dunia persaingan yang semakin sengit.

    BMI Cabang Pembantu Magelang merupakan salah satu lembaga keuangan

    yang beroperasi dengan prinsip syariah di Magelang. Keberadaanya secara resmi

    dimulai tahun 2005 lalu. Di tengah kondisi persaingan yang sangat kompetitif, BMI

    sebagai lembaga yang boleh dibilang baru dikalangan masyarakat, perlu menetapkan

    strategi-strategi yang tepat agar kehadirannya dapat memperoleh respon positif dari

    masyarakat. Oleh karena itu untuk mengetahui beberapa problematika yang ada di

    BMI Capem Magelang digunakan metode analisi SWOT, yang terdiri dari faktor

    internal dan faktor eksternal. Faktor internal ini merupakan faktor yang berasal dari

    internal perusahaan, yang meliputi faktor kekuatan (Strenght) dan kelemahan

    (Weakness) yang dimiliki oleh perusahaan. Sedang faktor eksternal terdiri dari dua

    komponen, yakni faktor peluang (Opportunities) dan ancaman (Threath).

    Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis berkeinginan untuk

    mendalami lebih jauh mengenai upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Bank

    Muamalat Indonesia (BMI) sebagai bank yang beroperasi dengan prinsip syariah

    pertama kali di Indonesia dalam memasarkan produk-produknya di Magelang. Maka

  • xvii

    dari itu penulis mengambil judul: Penerapan Analisis SWOT dalam Strategi

    Pemasaran Produk Tabungan pada BMI Cabang Pembantu Magelang.

    B. Rumusan Masalah

    Mengacu pada uraian latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah

    dalam penelitian ini ditetapkan sebagai berikut:

    1. Bagaimanakah strategi pemasaran yang dilakukan BMI Cabang Pembantu

    Magelang?

    2. Bagaimanakah strategi pemasaran yang dilakukan BMI Capem Magelang

    berdasarkan analisis SWOT?

    C. Tujuan dan Kegunaan

    Tujuan dan kegunaan penulisan Tugas Akhir ini adalah:

    1. Untuk mengetahui strategi pemasaran yang diterapkan BMI Cabang

    Pembantu Magelang dalam memasarkan produk-produknya.

    2. Untuk mengetahui strategi pemasaran yang dilakukan BMI Capem Magelang

    berdasarkan analisis SWOT.

    D. Penelitian Terdahulu

    Pada skripsi ANALISIS SWOT PRODUK E-BANKING PADA PT BANK

    CENTRAL ASIA, TBK. Oleh Priska Rufina Sianturi memiliki hasil penelitian,

    bahwa tingkat efektif atau tidaknya strategi yang dilakukan perusahaan melalui e-

    banking dan mengetahui alternatif strategi yang dapat digunakan bank melalui

    analisis SWOT untuk peningkatan pengguna e-banking. Metode pengumpulan data

    yang dilakukan adalah riset yang dilakukan untuk memperoleh data dengan

    mengambil data publikasi yang dikeluarkan oleh bank BCA maupun oleh Bank

    Indonesia serta melakukan studi pustaka (Library Study) yang dilakukan dengan cara

  • xviii

    mempelajari dan membaca buku-buku yang berhubungan dengan pembahasan

    sebagai dasar untuk menganalisis. Data yang digunakan adalah data internal Bank

    BCA seperti produk dan jasa yang ada, laporan keuangan dan hal internal lain yang

    berhubungan serta data eksternal bank seperti keadaan perbankan nasional,

    pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi dan produk e-banking pesaing utama bank

    BCA, selanjutnya data-data tadi dimasukkan ke dalam tabel IFAS dan EFAS yaitu

    faktor-faktor strategis internal dan eksternal bank. Setelah melakukan analisis EFAS

    dan IFAS kita dapat meringkasnya kedalam SFAS, dilanjutkan dalam analisis

    matriks internal eksternal untuk mempertajam analisis strategi, terakhir dapat kita

    lakukan analisis SWOT dari penggabungan kedua tabel EFAS dan IFAS. Sehingga

    menghasilkan alternatif-alternatif yang sesuai. Hasil dari penulisan Tugas Akhir ini

    adalah strategi yang sudah dilakukan BCA akan layanan e-bankingnya sudah optimal

    dan alternatif strategi berdasarkan analisis SWOT yaitu menambah rentang produk

    dan fitur e-banking, mempertahankan ekuitas merek dengan memepertahankan biaya

    transaksi yang murah, mempertahankan citra perusahaan yang baik dengan

    mensponsori kegiatan-kegiatan sosial, cepat dan tanggap atas keluhan dan kritik

    nasabah, menambah jaringan bank ke dalam dan luar negeri.

    Yang membedakan penelitian yang penulis lakukan dengan penelitian

    sebelumnya terletak di lokasi penelitian dan sistem perbankan yang di gunakan

    sebagai dasar operasional oleh bank bersangkutan. Lokasi yang penulis ambil adalah

    bank muamalat kantor cabang pembantu magelang di magelang dan sistem yang di

    gunakan sebagai dasar opersionalnya adalah sistem perbankna syariah.

  • xix

    E. Metode Penelitian

    Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif

    sebagai dasar dalam melakukan penulisan. Penelitian kualitatif adalah penelitian

    tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan

    pendekatan induktif. Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam

    penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus

    penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat

    untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan

    pembahasan hasil penelitian. Terdapat perbedaan mendasar antara peran landasan

    teori dalam penelitian kuantitatif dengan penelitian kualitatif. Dalam penelitian

    kuantitatif, penelitian berangkat dari teori menuju data, dan berakhir pada

    penerimaan atau penolakan terhadap teori yang digunakan.

    Sedangkan dalam penelitian kualitatif peneliti bertolak dari data,

    memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas, dan berakhir dengan suatu

    teori (http://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_kualitatif, di akses jam 14.44, tanggal

    23 juli 2012).

    F. Sistematika Penulisan

    BAB I Pendahuluan

    A. Latar Belakang Masalah

    Pada sub bab ini penulis menjelaskan tentang latar belakang masalah

    yang akan diangkat.

    B. Rumusan Masalah

    Pada sub bab ini penulis menjelaskan tentang masalah apa yang akan

    penulis angkat dan dicari penyelesaianya.

  • xx

    C. Tujuan dan kegunaan Penelitian

    Pada sub bab ini penulis menjelaskan tentang tujuan penulisan dan

    penelitian yang dilakukan oleh penulis.

    D. Penelitian Terdahulu

    Pada sub bab ini penulis menjelaskan tentang penelitian yang telah

    dilakukan terlebih dahulu oleh orang lain dan menjelaskan tentang

    perbedaan penelitian yang penulis lakukan dengan penelitian

    sebelumnya.

    E. Metode Penelitian

    Pada sub bab ini penulis menjelaskan metode yang di gunakan dalam

    penelitian dan penulisan tugas akhir ini.

    F. Penegasan Istilah

    Pada sub bab ini penulis menjelaskan istilah-istilah yang digunakan

    dalam penulisan tugas akhir ini.

    G. Sistematika Penulisan

    Pada sub bab ini penulis menjelaskan sistematika dan aturan penulisan

    yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini.

    BAB II LANDASAN TEORI

    Bagian ini menguraikan berbagai teori, konsep dan anggapan dasar tentang

    teori perilaku konsumen, khususnya konsumen pengguna jasa dan produk

    perbankan.

    BAB III Laporan objek

    A. Gambaran umum

  • xxi

    Gambaran umum objek adalah informasi umum tentang objek penulisan

    tugas akhir. Yang meliputi sejarah tempat penelitian, dasar pendirian, struktur

    organisasi, permodalan, perkembangan kinerja dan lainya.

    B. Data deskriftif

    Data deskriftif adalah kumpulan data dan informasi yang lebih khusus untuk

    menggambarkan masalah yang dirumuskan dalam rumusan masalah .

    BAB IV. Analisis

    Pada bab ini, berisi tentang jawaban dari rumusan masalah yang di

    kemukakan dan menguji hipotesis yang telah di buat.

    BAB V. Kesimpulan Dan Saran

    A. Kesimpulan

    Bagian ini berisi tentang simpulan-simpulan yang langsung diturunkan

    dari seksi diskusi dan analisis yang dilakukan pada bagian sebelumnya.

    Simpulan ini juga harus telah menjawab pertanyaan-pertanyaan pada rumusan

    masalah.

    B. Saran

    Bagian implikasi ini muncul sebagai hasil dari simpulan sebagai jawaban

    atas rumusan masalah, sehingga dari sini dapat ditarik benang merah apa

    implikasi teoritis penelitian ini. Jika penelitian yang dilakukan merupakan

    penelitian terapan, maka implikasi praktis apa yang dimunculkan sebagai

    masukan bagi pihak terkait.

  • xxii

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Pengertian Analisis SWOT

    Analisis SWOT merupakan analisis ysng terdiri dari empat komponen yaitu

    Strenght (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities (peluang), dan Thtreats

    (ancaman). Berikut ini analisis SWOT yang digunakan dalam perbankan menurut Sri

    Wahyuni:

    1. Strenght (kekuatan)

    Kekuatan yang dimaksud adalah suatu keunggulan dalam sumber daya,

    ketrampilan dan kemampuan lainnya yang relatif terhadap pesaing dan

    kebutuhan pasar yang dilayani atau hendak dilayani oleh perusahaan. Misalnya

    dalam hal teknologi yang dimiliki, kantor cabang yang berada di setiap

    propinsi, mitra kerja nasional maupun internasional dan lain-lain.

    2. Weakness (kelemahan)

    Kelemahan yang dimaksud juga bisa berupa sumber daya, ketrampilan dan

    kemampuan yang secara serius menghalangi kinerja efektif suatu perusahaan.

    Contohnya, tingkat ketrampilan karyawan, kecilnya biaya promosi, belum

    terpenuhinya kesehatan bank dan lain sebagainya.

    3. Opportunities (peluang)

    Peluang merupakan situasi utama yang menguntungkan dalam lingkungan

    perusahaan, misalnya kebijakan yang dikeluarkan pemerintah, tingkat

    pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi dan sebagainya.

  • xxiii

    4. Thtreats (ancaman)

    Ancaman adalah situasi utama yang tidak menguntungkan dalam lingkungan

    perusahaan. Sebagai contoh yakni berkembangnya pasar modal, hampir setiap

    bank mengeluarkan kartu kredit dan lain sebagainya (Wahyuni, 1996: 68).

    B. Standar Analisis SWOT Bank Syariah

    Selama berdirinya bank syariah di Indonesia, lembaga keuangan yang

    menggunakan prinsip syariah ini mempunyai peluang yang sangat menjanjikan di

    masa yang akan datang. Secara umum hal ini didukung dengan penduduk Indonesia

    yang mayoritas adalah umat muslim.

    Analisis SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman/tantangan) dari

    bank syariah di Indonesia (Antonio: 2003) adalah sebagai berikut:

    1. Kekuatan dan Peluang

    Kekuatan yang dimiliki oleh bank syariah bisa menjadi peluang yang besar

    untuk ekstensi bank syariah dalam menghadapi persaingan di pasar. Kekuatan

    dan peluang yang dimiliki oleh bank syariah tersebut adalah sebagai berikut:

    a. Sektor - sektor modern yang berskala besar yang bergantung pada kurs

    mata uang, sektor ekonomi rakyat dan sektor produksi eksport yang

    mendasarkan diri pada bahan baku dalam negeri merupakan sektor

    penting dan efisien untuk diberikan kredit tanpa bunga. Hal ini

    merupakan peluang besar yang harus bisa dimanfaatkan oleh bank

    syariah. Namun dalam praktiknya bank syariah masih memerlukan

    campur tangan dari tokoh-tokoh masyarakat untuk membantu dalam

    mensosialisasi kepada masyarakat.

  • xxiv

    b. Secara konsep, bank syariah mempunyai keunggulan dibandingkan

    dengan prinsip lembaga keuangan konvensional. Karena tidak adanya

    bantahan yang signifikan terhadap keunggulan konsep ekonomi islam

    secara keseluruhan, ataupun lembaga keuangan syariah khususnya.

    c. Jumlah penduduk muslim yang sangat besar. Keadaan tersebut

    memberikan peluang bagi bank syariah untuk melangkah lebih baik

    lagi. Namun jika salah dalam mempersepsikan perilaku masyarakat,

    maka peluang dan kekuatan ini bisa berubah menjadi kelemahan dan

    tantangan yang akan dihadapi bank syariah.

    d. Dukungan pemerintah dan ketentuan hukum. Bank syariah

    kedudukannya diakui dengan adanya UU no 1998 yang

    memperbolehkan beroperasinya bank dengan prinsip syariah.

    e. Pengaruh gerakan global ekonomi syariah.Karena perkembangan

    ekonomi syariah ini tidak hanya terjadi di Indonesia,akan tetapi

    serentak di sejumlah negara-negara di dunia lainnya.

    2. Kelemahan dan Tantangan/Problem

    Kelemahan di sini juga bisa menimbulkan tantangan atau problem besar yang

    akan dihadapi oleh bank syariah. Kelemahan dan Tantangan tersebut meliputi

    hal-hal sebagai berikut :

    a. Modal yang terbatas.

    b. Sumber daya manusia (SDM) yang kurang memadai.

    c. Bank syariah kesulitan menaruh uangnya ketika kelebihan likuiditas.

    Karena bank syariah tidak menyimpan dananya di bank konvensional.

  • xxv

    d. Adanya asumsi dasar yang keliru bahwa dengan mayoritas masyarakat

    muslim sudah demikian jauhnya dirasuki virus riba dan sekaligus

    sangat menghayati sekularisme, khususnya dalam aspek keuangan.

    Akibatnya selalu saja ada dalih untuk mengelak dari ajakan kembali ke

    ajaran Islam secara murni dan konsekuen.

    e. Adanya kenyataan empiris manajemen rata-rata lembaga keuangan atau

    bank Islam. Terlepas dari ketidakpastian sebagian (besar) masyarakat

    muslim untuk berbisnis dengan pola syariah, maka seyogyanya

    manajemen harus secara kritis mampu melakukan evaluasi

    perkembangan usaha, termasuk dalam konteks kompetisi dengan

    lembaga keuangan konvensional. Paradigma lain dari teori manajemen

    modern perilaku orientasi pasar versus orientasi produk. Manajemen

    yang lebih berorientasi pasar, terbukti lebih efektif dibanding dengan

    manajemen bank syariah, dengan catatan tetap dalam koridor syariah

    yang benar. Manajemen ini seharusnya bisa memahami sisi psikis

    bahkan isi tauhid para nasabah, sehingga konflik yang potensial muncul

    akibat perbedaan mencolok bisa diantisipasi.

    f. Adanya tuduhan sebagian masyarakat perihal kesyariahan bank

    syariah saat ini.

    g. Hambatan yuridis yakni meski UU No 7 Tahun 1992 sudah membuka

    peluang beroperasinya bank berdasarkan prinsip syariah, tetapi peluang

    tersebut masih mempunyai hambatan terselubung. Namun akhirnya UU

    tersebut sudah dirubah menjadi UU No 10 Tahun 1998. Secara empirik

  • xxvi

    atau dalam prakteknya, analisis SWOT yang dimiliki oleh bank syariah

    adalah sebagai berikut (Muhammad, 2003: 121):

    3. Kekuatan

    a. Bank syariah mempunyai keunggulan yang spesifik dibandingkan

    dengan bank konvensional. Yakni kredit yang sangat murah yang bisa

    dijangkau bagi petani, pedagang, perikanan, pertambangan, dan lain-

    lain.

    b. Kredit mudah untuk diperoleh. Karena Bank Syariah mempunyai

    prosedur yang sederhana dan tidak berbelit-belit.

    c. Landasan operasional Bank Syariah berdasarkan pada etika syariah.

    Maksudnya bahwa semua produk dan manajemen operasional dari bank

    syariah tidak bertentangan dengan syariat islam.

    d. Sistem bagi hasil merupakan kekuatan dari Bank Syariah karena sistem

    ini lebih adil dibandingkan dengan sitem bunga.

    4. Kelemahan

    a. Manajemen Bank Syariah yang kurang profesional. Hal ini mengingat

    Bank Syariah yang masih relatif baru dalam beroperasi di Indonesia.

    b. Risiko yang lebih besar, atau ketidakpastian lebih tinggi dibandingkan

    dengan bank konvensional. Karena sistem bagi hasil Bank Syariah

    berpedoman pada perolehan riil dalam dunia bisnis.

    c. Jaringan operasi yang terbatas khususnya sesama bank syariah.

    d. Bagi bank Islam pemula, kesulitan dalam mencari investor. Karena

    banyak yang menyangsikan apakah perbankan Islam prospektif dan

    cukup menjanjikan.

  • xxvii

    5. Peluang

    a. Peluang utama yang dimiliki oleh Bank Syariah adalah adanya UU No.

    10 Tahun 1998. Implikasinya banyak bank konvensional yang juga

    berbondong-bondong untuk melakukan konversi ke bank syariah secara

    keseluruhan atau parsial. Karena banyak yang melihat bahwa bank

    syariah lebih mempunyai prospek yang bagus.

    b. Semakin maraknya lembaga keuangan informal yakni Baitul Mal wa

    Tanwil (BMT). Dengan berdirinya BMT tersebut akan berdampak pada

    bertambahnya jaringan kerja bank syariah.

    c. Terbukannya kesempatan bagi Bank Syariah untuk mengembangkan

    jaringan kerja kedunia internasional. Karena Bank Syariah tidak hanya

    berkembang di Indonesia tapi juga disejumlah negara di dunia.

    d. Prinsip bagi hasil yang dijalankan oleh Bank Syariah. Karena selama ini

    yang beroperasi di Indonesia adalah bank yang menggunakan sistem

    bunga. Sehingga dalam kesempatan ini Bank Syariah mengeluarkan

    produk yang berbeda dengan bank konvensional yang telah lama

    beroperasi. Ini artinya keberadaan Bank Syariah menambah khasanah

    produk-produk perbankan dan membuka peluang pasar yang baru.

    e. Adanya komitmen dari Bank Indonesia (BI) untuk mengembangkan

    Bank Syariah. Hal ini dapat dilihat dari upaya BI untuk

    mensosialisasikan Bank Syariah. Selain karena BI mempunyai

    kewajiban terhadap eksistensi dan kesehatan perbankan nasional, tapi

    karena bank syariah lebih tahan banting terhadap krisis ekonomi.

    f. Penduduk indonesia yang mayoritas Islam.

  • xxviii

    6. Tantangan

    a. Pemahaman masyarakat akan Bank Syariah masih sangat rendah.

    b. Jaringan kerja Bank Syariah yang masih sangat terbatas.

    c. Keberadaan Bank Konvensional yang lebih berpengalaman dalam dunia

    perbankan.

    d. Kejujuran dalam pembagian laba

    C. Pemasaran

    1. Pengertian Pemasaran

    Setiap manusia yang hidup di dunia ini pasti memerlukan barang dan jasa

    untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, baik itu kebutuhan akan

    papan, sandang, pangan, ataupun kebutuhan jasa lainnya. Sebagai makhluk

    yang bersifat human society, tentunya kehidupan manusia yang satu dengan

    yang lain serta alam sekitarnya tempat manusia itu tinggal. Sifat inilah yang

    kemudian memunculkan adanya konsep pemasaran.

    Antara kebutuhan, keinginan, dan permintaan manusia mempunyai

    perbedaan. Dalam hal ini disebutkan oleh Kotler, bahwa kebutuhan merupakan

    ketidak beradaan beberapa kepuasan dasar, yakni tempat tinggal, makanan,

    minuman, pakaian, dan sebagainya. Keinginan adalah hasrat akan pemuas

    kebutuhan yang spesifik. Sehingga antara kebutuhan dan keinginan , kebutuhan

    memiliki kedudukan yang minoritas, berbeda dengan kebutuhan dan keinginan,

    permintaan merupakan keinginan akan produk spesifik yang didukung dengan

    kemampuan dan kesediaan untuk membelinya. Contohnya banyak masyarakat

    yang menginginkan Marcedes, namun hanya sedikit yang mampu membeli,

    sehingga dalam situasi demikian perusahaan dalam memproduksi suatu barang,

  • xxix

    selain memperhitungkan kuantitas pembeli tapi juga beberapa banyak yang

    mempunyai daya beli (Kotler, 1997 : 8)

    Dengan melihat antara kebutuhan, keinginan dan permintaan manusia yang

    beraneka ragam, maka munculah beberapa orang yang berfikir cerdas dan

    kreatif untuk merintis suatu karya yang bisa digunakan untuk memenuhi

    kebutuhan, keinginan maupun permintaan manusia satu dan lainnya. Ketiga

    faktor tersebut itulah yang memunculkan adanya kegiatan transaksi dalam

    pasar yang merupakan salah satu kegiatan dari pemasaran.

    Pemasaran disini diartikan sebagai suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-

    kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan , menentukan harga,

    mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat

    memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli

    potensial (Swasta dan Irawan, 1995: 5). Pemasaran dalam arti tersebut

    mempunyai cakupan makna yang sangtat luas dibanding dengan penjualan.

    Pemasaran bisa digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan konsumen yang

    perlu dipuaskan, menetukan harga produk yang sesuai, menentukan produk

    yang hendak diproduksi, menetukan cara promosi dan penyaluran produk yang

    telah dihasilkan.

    Hasil produksi barang ataupun jasa tidak langsung dimasukkan ke pasar

    persaingan. Namun dibutuhkan proses yang dimulai dari perencanaan sampai

    akhirnya produk siap untuk dipasarkan. Sehingga bisa dikatakan bahwa

    pemasaran merupakan suatu rangkaian sistem yang saling berhubungan.

    Kadang juga pemasaran membutuhkan tindakan riset untuk mengetahui sejauh

  • xxx

    mana dan kebutuhan apa saja yang diperlukan oleh konsumen , sehingga akibat

    tidak terjadinya pertukaran bisa dihindarkan.

    Oleh karena itu untuk mencapai tujuan tersebut, maka perlu dilakukan

    sebagai berikut:

    a. Menargetkan pasar yang paling sesuai dengan sumber daya

    b. Mengembangkan produk yang memenuhi kebutuhan pasar sasaran lebih

    baik dari produk-produk yang kompetitif.

    c. Membuat produk-produk itu tersedia di pasar dengan segera.

    d. Mengembangkan kesadaran pelanggan akan kemampuan pemecahan

    masalah dari lini produk perusahaan.

    e. Mendapatkan umpan balik dari pasar tentang keberhasilan produk

    perusahaan (Boyd, Walker dan Larreche, 2000: 3).

    Sedangkan secara spesifik pemasaran diartikan sebagai suatu proses untuk

    menciptakan dan mempertukarkan produk atau jasa bank yang ditujukan untuk

    memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah dengan cara memberikan

    kepuasan (Kasmir, 2004: 63). Untuk memberikan kepuasan terhadap nasabah,

    bank perlu melakukan langkah-langkah konkrit agar tujuan yang ditetapkan

    dapat tercapai. Upaya tersebut adalah sebagai berikut :

    a. Menciptakan produk sesuai dengan keinginan (hasil riset) dan kebutuhan

    nasabahnya.

    b. Memberikan nilai lebih terhadap produk yang ditawarkan dibandingkan

    dengan produk pesaing.

    c. Menciptakan produk yang memberikan keuntungan dan keamanan

    terhadap produknya.

  • xxxi

    d. Memberikan informasi yang benar-benar dibutuhkan nasabah dalam hal

    keuangannya pada saat dibutuhkan.

    e. Memberikan pelayanan yang maksimal mulai dari calon nasabah menjadi

    nasabah yang bersangkutan.

    f. Berusaha menarik minat konsumen untuk menjadi nasabah bank.

    g. Berusaha untuk mempertahankan nasabah yang lama dan menarik

    nasabah baru baik dari segi jumlah maupun kualitas nasabah (Kasmir,

    2000: 165).

    2. Tujuan Pemasaran

    Setiap badan usaha atau perusahaan apapun itu, baik perusahaan yang

    mencari laba maupun perusahaan nirlaba, pasti mempunyai tujuan tertentu.

    Tujuan tersebut bisa bersifat jangka pendek dan juga tujuan jangka panjang ,

    sesuai dengan target-target yang hendak diwujudkan oleh perusahaan.

    Tujuan umum dari pemasaran Bank sendiri adalah sebagai berikut :

    a. Memaksimumkan konsumsi dengan kata lain memudahkan dan

    merangsang konsumsi, sehingga dapat menarik nasabah untuk membeli

    produk yang ditawarkan bank secara ulang- ulang.

    b. Memaksimumkan kepuasan pelanggan melalui berbagai pelayanan yang

    diinginkan nasabah. Nasabah yang puas akan menjadi ujung tombak

    pemasaran selanjutnya, karena kepuasan ini akan ditularkan kepada

    nasabah lain melalui ceritanya.

    c. Memaksimumkan pilihan (ragam produk) dalam arti bank menyediakan

    berbagai jenis produk bank sehingga nasabah memiliki beragam pilihan

    pula.

  • xxxii

    d. Memaksimumkan mutu hidup dengan memberikan berbagai kemudahan

    kepada nasabah dan menciptakan iklim yang efisien (Kasmir, 2004: 66).

    Oleh karena itu dengan adanya pemasaran diharapkan suatu usaha dapat

    menjadi lebih baik dan selalu melakukan peningkatan baik kualitas produk,

    pelayanan ataupun manajemennya. Karena kegiatan pemasaran mempunyai arti

    dan peranan penting dalam hal mengukur tingkat penjualan atau pertukaran.

    Untuk itu metode juga perencanaan dalam memasarkan suatu produk harus

    disesuaikan dengan sumber daya dan pertimbangan lingkungan yang

    mempengaruhi.

    3. Lingkungan yang Mempengaruhi Pemasaran

    Menurut Philip Kotler, lingkungan pemasaran perusahaan terdiri dari

    pelaku-pelaku dan kekuatan yang mempengaruhi kemampuan perusahaan

    untuk mengembangkan dan mempertahankan transaksi-transaksi dan hubungan

    yang menguntungkan dengan pelanggan sasarannya. Berdasarkan definisi

    tersebut kegiatan perusahaan akan dipengaruhi pihak secara langsung atau

    tidak langsung yang berasal dari dalam maupun luar perusahaan (Angipora,

    2002: 49).

    Angipora (2002: 50) juga menjelaskan bahwa faktor yang mempengaruhi

    lingkungan pemasaran ada dua, yaitu:

    a. Lingkungan Internal

    Lingkungan internal adalah suatu pengaruh lingkungan yang bersumber dari

    dalam perusahaan yang secara langsung akan berpengaruh pada kinerja

    perusahaan secara keseluruhan. Faktor-faktor yang harus dianalisis:

    1) Aspek marketing mix (product, price, place, promotion).

  • xxxiii

    2) Share of market.

    3) Aspek reputasi dan kualitas produk.

    4) Keunggulan teknologi.

    5) Aspek sumber dan status keuangan.

    6) Aspek kapasitas dan proses produksi.

    7) Aspek lokasi pabrik.

    8) Aspek jumlah dan kualitas tenaga kerja, khususnya kualitas SDM

    pemasaran.

    Selain itu juga perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

    1) Perkembangan penjualan yang dimiliki perusahaan selama 5 tahun

    terakhir.

    2) Positioning sudah tepat atau belum.

    3) Perbaikan/ pengembangan produk yang perlu diperhatikan adalah

    dapatkah bidang pemasaran bisa diperbaiki produk yang dihasilkan

    agar lebih memenuhi kebutuhan, keinginan dan kepentingan

    konsumen saat ijin dan akan datang.

    4) Lingkungan Eksternal

    Lingkungan eksternal adalah suatu pengaruh lingkungan yang berasal

    dari luar perusahaan baik yang sangat dekat dengan perusahaan

    maupun yang agak jauh, dan secara langsung atau tidak langsung akan

    mempengaruhi kegiatan perusahaan secara keseluruhan. Lingkungan

    yang mempunyai pengaruh dekat dengan perusahaan atau disebut juga

    dengan lingkungan mikro terdiri dari lingkungan persaingan,

    lingkungan pasar/ konsumen, lingkungan pemasok dan lingkungan

  • xxxiv

    penyalur. Sedangkan lingkungan yang mempunyai pengaruh

    jauhadalah lingkungan yang terdiri dari kekuatan fundamental

    berskala besar yang membentuk peluang dan ancaman terhadap

    perusahaan. Contohnya adalah keadaan ekonomi, politik, hukum,

    teknologi, demografi, pemerintah sosial dan budaya.

    4. Manajemen Pemasaran

    Seiring dengan perkembangan zaman akan membawa perubahan yang akan

    mempengaruhi kestabilan suatu usaha secara signifikan. Oleh sebab itu

    diperlukan tangan-tanagn ahli seorang manajer pemasaran untuk mengatur

    manajemen pemasaran yang akan diterapkan dalam perusahaan dalam

    menghadapi tantangan persaingan, perubahan ekonomi, sosial dan daya beli

    masyarakat.

    Manajemen pemasaran merupakan kegiatan penganalisaan, perencanaan,

    pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan

    pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud mencapai tujuan

    perusahaan (Swastha dan Handoko, 2000: 26). Manajemen pemasaran berperan

    dalam menciptakan permintaan akan produk perusahaan yang mencangkup

    peraturan jumlah, waktu dan sifat permintaan tersebut sesuai dengan tujuan

    perusahaan. Menurut Angipora (1999: 14) proses manajemen pemasaran untuk

    mempertahankan kelangsungan hidup usaha meliputi empat aspek yaitu:

    a. Menganalisis kesempatan pasar

    Perusahaan harus tanggap terhadap peluang dan pasar bertindak cepat

    dan tidak terpaku pada produk sekarang atau menjadi perusahaan yang terus

    berkembang. Karena perusahaan tersebut mampu menangkap kebutuhan

  • xxxv

    konsumen dimasa yang akan datang. Analisis kesempatan pasar bisa

    dilakukan dengan cara sebagai berikut :

    1. Identifikasi

    Identifikasi kesempatan pasar yaitu perusahaan mempertajam

    pendengaran dan selalu peka terhadap perubahan yang terjadi dipasar

    meskipun perubahan tersebut sangat kecil. Cara identifikasi klesempatan

    pasar yakni dengan menggunakan jaringan ekspansi yang terdiri dari :

    a) Penetrasi pasar

    Penetrasi pasar maksudnya adalah mempertimbangkan apakah merk

    utama perusahaan dapat mencapai penetrasi pasar atau penerobosan

    pasar yang lebih luas yang ditandai dengan penjualan yang semakin

    besar.

    b) Pengembangan pasar

    Pengembangan pasar adalah aktifitas melihat adanya segmen baru

    yang bisa dimasuki.

    c) Pengembangan Produk

    Penengembangan produk adalah penyempurnaan dan penambahan

    produk yang ditawarkan kepada nasabah. Usaha pengembangannya

    bisa dilakukan dengan melakukan riset mengenai produk atau

    kebutuhan dari konsumen yang dapat dikembangkan dan menjadi

    produk yang dibutuhkan oleh nasabah di masa yang akan datang

    (Muhamad, 2002: 198).

    d) Difersifikasi

  • xxxvi

    Difersifikasi maksudnya adalah suatu keadaan menghadapkan

    perusaan menghadapi suatu perangkat kesempatan yang menyeluruh.

    2. Penilaian kesempatan pasar

    Penilaian kesempatan pasar maksudnya adalah tujuan

    mengidentifikasi dan menetukan kesempatan mana yang tepat bagi

    perusahaan.

    b. Memilih pasar sasaran

    Yaitu proses identifikasi dan penilaian kesempatan pasar akan memudahkan

    mengeluarkan ide-ide cerdas untuk menentukan pasar sasaran yang sesuai

    dengan apa yang menjadi tujuan perusahaan.

    c. Mengembangkan marketing mix

    Marketing mix adalah perangkat variabel-variabel pemasaran terkontrol

    yang digabungkan perusahaan dalam pasar sasaran. Unsur-unsur dalam

    marketing mix adalah sebagai berikut :

    1) Product (produk)

    Produk adalah kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan oleh seseorang

    atau lembaga untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar. Produk

    yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut diharapkan merupakan hasil

    analisis terhadap kebutuhan yang benar-benar akan diinginkan oleh

    sebagian besar konsumen.

    2) Price (harga)

    Harga ini adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan konsumen untuk

    mendapatkan suatu produk guna memenuhi kebutuhan dan keinginan

  • xxxvii

    yang belum terpuaskan. Penetapan harga ini harus disesuaikan dengan

    sumber daya dan kemampuan beli masyarakat.

    3) Promotion (iklan)

    Promosi atau iklan merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh

    perusahaan dengan tujuan utama menginformasikan, membujuk,

    mempengaruhi dan meningkatkan konsumen agar membeli produk yang

    dihasilkan.

    4) Place (Tempat atau distribusi)

    Distribusi atau tempat menunjukkan berbagai kegiatan yang dilakukan

    oleh produsen untuk menjadikan suatu produk yang dihasilkan dapat

    diperoleh dan tersedia bagi konsumen pada waktu dan tempat yang tepat

    dimanapun konsumen berada.

    d. Mengelola Usaha Pemasaran

    Mengelola usaha pemasaran melingkupi dua aspek :

    1) Sistem informasi pemasaran

    Yaitu informasi tentang langganan, pesaing, penyalur, dan kekuatan-

    kekuatan lainnya.

    2) Sistem perencanaan pemasaran

    Perusahaan harus menetukan langkah dan metode serta alat yang

    digunakan untuk menghadapi persaingan dan tantangan yang lain. Sistem

    yang digunakan dalam perencanaan pemasaran ada dua :

    a) Sistem perencanaan strategis

  • xxxviii

    Tujuannya adalah untuk meyakinkan bahwa perusahaan tersebut

    mendapatkan dan mengembangkan usaha yang kuat dan menurunkan

    atau meniadakan usaha-usahanya yang lebih lemah.

    b) Sistem perencanaan pemasaran

    Yaitu menggambarkan tindakan untuk merencanakan tiap usaha,

    produk atau merk didalam perusahaan tersebut.

    D. Strategi Pemasaran

    1. Pengertian Strategi

    Kata strategi berasal dari bahasa Yunani yang berarti kepemimpinan

    dalam ketentaraan. Sedangkan menurut istialh dikatakan bahwa strategi adalah

    hasil menetapkan arah kepada manajemen dalam arti orang tentang sumber

    daya di dalam bisnis dan tentang bagaimana mengidentifikasi kondisi yang

    memberikan keuntungan terbaik untuk membantu memenangkan persaingan di

    dalam pasar. Berdasarkan pengertian tersebut strategi mempunyai dua macam

    elemen penting yaitu yangka panjang dan sumber keunggulan. Tujuan jangka

    panjang diartikan sebagai pengembangan wawasan jangka panjang dan

    menetapkan komitmen mencapainya. Sedangkan sumber keunggulan adalah

    pengembangan pemahaman tentang pemilihan pasar dalam pelanggan atau

    customer oleh perusahaan yang juga menunjukkan kepada cara terbaik untuk

    berkompetisi dengan pesaing dalam pasar (Dirgatoro, 2001: 5-6).

    Di dalam kegiatan pemasaran sangat diperlukan pemikiran strategi untuk

    mempercepat produk sampai ketangan konsumen. Oleh karena itu sebelum

    mengeluarkan produk ke pasar, di butuhkan pertimbangan, pemikiran yang

    matang dan terperinci. Sehingga dengan adanya strategi bisa diputuska

  • xxxix

    langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan sekarang, besok atau yang akan

    datang. Cara berfikir strategi ini akan memunculkan kebutuhan akan adanya

    pola terstruktur dan sistematis yang membuat para pembuat keputusan secara

    sederhana dapat memandang dan menganalisi permasalahan serta merumuskan

    suatu strategi yang paling mampu memberikan hasil terbaik. Hal demikianlah

    yang dinamakan managemen strategi. Atau manajemen strategi dapat diartikan

    sebagai suatu proses berkesinambungan yang membuat organisasi secara

    keseluruhan dapat match dengan lingkungannya atau dengan kata lain

    organisasi secara keseluruhandapat selalu responsif terhadap perubahan-

    perubahan di dalam lingkungannya baik yang bersifat internal atau eksternal

    (Dirgantoro, 2001: 7-8).

    Manajemen strategi ini juga mempunyai manfaat yang fudamental dalam

    suatu usaha. Fungsinya adalah sebagai sarana mengkomunikasikan tujuan

    perusahaan dan jalan yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan tersebut

    kepada pemilik, eksekutif, karyawan, dan pihak-pihak lain yang

    berkepentingan. Oleh karena itu mereka diharapkan memiliki sikap proaktif

    dalam menyikapi perubahan lingkungan. Bahkan juga sangat dimungkinkan

    mereka akan mempengaruhi, mengarahakn, dan membentuknya (Swarsono,

    1996: 17-18).

    2. Pengertian strategi Pemasaran

    Strategi pemasaran adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan

    menyatu di bidang pemasaran yang memberikan panduan tentang kegiatan

    yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu

    perusahaan (Assauri, 2002: 154). Strategi pemasaran dimaksudkan untuk

  • xl

    meningkatkan pertukaran dan mempertahankan perusahaan pada kondisi pasar

    yang stabil selain itu strategi pemasaran digunakan untuk menghadapi

    terjadinya persainbgan pasar yang selalu mengalami fluktuasi disetiap waktu.

    Komponen atau unsur dalam stratego pemasaran terdiri dari :

    a. Pemilihan pasar sasaran

    Pemilihan pasar sasaran berhubungan erat dalam kepuasan, dalam

    penawaran produk. Tentu saja dalam hal ini disesuaikan dengan kehendak

    konsumen yang hendak dimasuki atau ditawari produk yang telah

    dihasilkan. Beberapa cara yang bisa ditempuh :

    1) Memperhatikan produk sekarang dan pasar yang akan datang

    2) Memperhatikan produk baru dan pasar yang akan datang

    3) Memperhatikan produk sekarang dan pasar baru

    b. Tipe permintaan yang ingin distimulasi

    Dalam metode ini meliputi dua alternatif yaitu permintaan primer yang

    terdiri dari pemakai sekarang dan pemakai baru, dan permintaan selektif,

    dan server market yang baru, pelanggan, pelanggan pesaing dan basis

    pelanggan saat ini (Chandra, 2002: 94). Chandra juga menyebutkan dalam

    memilih strategi pemasaran yang sesuai dengan kondisi perusahaan, perlu

    mempertimbangkan atas jumlah informasi sebagai berikut :

    1) Tujuan dan Sasaran produk

    Jika tujuan utama produk untuk meningkatkan volume penjualan atau

    pertumbuhan pangsa pasar, maka biasanya alternatif utama yang

    dipertimbangkan adalah strategi permintaan efektif yang berfokus pada

    upaya merebut pelanggan dari pesaing atau memperluas pangsa pasar.

  • xli

    Tapi jika produk ditujukan untuk aliran kas dan profitabilitas, maka

    strategi pemasarannya ditekankan pada mempertahankan atau

    meningkatkan permintaan dari basis pelanggan pada saat ini.

    2) Peluang pasar

    Peluang pasar ditetapkan dengan dua hal yaitu analisis pasar dan

    pengukuran pasar. Analisis pasar berguna untuk memperoleh informasi

    mengenai konsumen,berbagai situasi pemakaian produk atau tidak, dan

    faktor yang mempengaruhi kesediaan dan daya beli konsumen.

    Pengukuran pasar bertujuan untuk memberi informasi tentang besarnya

    gap permintaan primer (permintaan terhadap bentuk produk atau klas

    produk). Diantara potensi pasar dan penjualan industri.

    3) Kesuksesan Pasar

    Manager pemasaran harus memahami jenis keunggulan bersaing dan

    tingkat pengeluaran pemasaran yang diperlukan untuk m,encapai

    kesuksesan pasar yaitu mengetahui pesaing meliputi produk dan

    keunggulannya dan juga dalam hal merk. Sehingga perusahaan dapat

    menentukan kebijakan mengenai produk saingan yang akan ditawarkan

    dipasar (Chandra, 2002: 103). Dalam strategi pemasaran berhubungan

    dengan terdapatnya siklus hidup dari suatu produk. Ada empat fase

    yaaitu :

    a) Fase pengenalan

    Produk diproduksi dan kemudian ditawarkan pertama kali pada

    konsumen. Dalam tahap pengenalan produk dibuat dengan

    keistimewaan dan ditampilkan semenarik mungkin agar konsumen

  • xlii

    tertarik dan akhirnya mereka mempunyai keinginan untuk

    mengkonsumsi produk tersebut.

    b) Fase pertumbuhan

    Setelah konsumen beramai-ramai menggunakan produk tersebut,

    maka produk dikatakan mengalami pertumbuhan. Pada fase inilah

    perusahaan akan memperlama kehidupan produk tersebut dengan

    membuat modifikasi produk, promosi besar-besaran dan pelayanan

    yang cepat dan distribusi yang lancar.

    c) Fase kedewasaan

    Pada tahap ini sebagian konsumen sudah mulai jenuh karena

    dimungkinkan banyaknya produk yang sama di pasar. Sehingga

    tingkat penjualan mulai menurun.

    d) Fase penurunan

    Nilai barang sudah benar-benar turun. Sehingga perusahaan harus

    melakukan diskon besar-besaran untuk mendongkrak tingkat

    penjualan meskipun harganya tidak stabil (Angipora, 1999: 238).

    3. Macam-macam Strategi Pemasaran

    a. Strategi produk

    Produk yang ditawarkan kepasar harus bisa mengikat perhatian dari

    konsumen.karena bank sebagai lembaga keuangan publik yang bergerak

    dalam bidang jasa, maka produk yang dihasilkanpun akan berupa jasa. Di

    pasar persaingan, menawarkan produk jasa mempunyai kesulitan yang lebih

    tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang menmgeluarkan produk

  • xliii

    barang. Karena barang memiliki sifat yang bisa dilihat dengan indra

    penglihatan.

    Setiap produk yang masuk pasar belum tentu mendapatkan respon positif

    dari konsumen. Sehingga diperlukan strategi untuk membuat konsumen

    tertarik. Oleh karena itu dibutuhkan suatu pengembangan produk dengan

    melakukan hal-hal sebagai berikut :

    1) Penentuan Logo Dan Moto

    Logo merupakan ciri khas suatu bank sedangkan moto merupakan

    serangkaian kata-kata yang berisikan kata-kata yang mengandung fisi

    dan misi Bank dalam melayani masyarakat. Dalam hal ini pembuatan

    logo dan moto hendaknya sudah bisa menarik perhatian publik. Ada

    beberapa pertimbangan dalam pembuatan logo dan moto :

    a) Memiliki arti.

    b) Menarik perhatian.

    c) Mudah diingat.

    2) Menciptakan Merk

    Produk Bank pasti memiliki keanekaragaman jenis. Sehingga untuk

    membedakannya dibutuhkan nama atau merk produk. Faktor-faktor yang

    harus dipertimbangkan dalam penentuan merk :

    a) Mudah diingat.

    b) Terkesan hebat dan modern.

    c) Memiliki arti.

    d) Menarik perhatian

    3) Menciptakan Kemasan

  • xliv

    Kemasan dalam dunia perbankan diartikan sebagai pemberian pelayanan

    atau jasa kepada para nasabah disamping juga sebagai pembungkus untuk

    beberapa jenis jasanya seperti buku tabungan, cek, bilyet giro ataukartu

    kredit.

    4) Keputusan Label

    Label merupakan suatu yang dilengketkan pada produk yang ditawarkan

    dan merupakan bagian dari kemasan. Di dalam label dijelaskan siapa

    yang membuat, dimana dibuat, kapan dibuat, cara menggunakannya,

    waktu kadaluarsa, komposisi, dan informasi lainnya (Kasmir, 2004: 141-

    143). Setiap produk akan mengalami daur hidup produk, sehingga sangat

    diperlukan strategi pengembangan produk baru agar bisa tetap bertahan

    di pasar persaingan.

    b. Strategi Harga

    Penetapan harga merupakan kegiatan pemasaran yang akan menentukan

    terjualnya produk dipasar. Setiap perusahaan pasti akan saling berperang

    harga agar produk yang dihasilkan mampu menguasai pasar. Oleh karena itu

    penetapan suatu harga produk sangat penting untuk mendapatkan konsumen

    dan mampu bersaing dengan perusahaan lainnya.

    Menurut Cravens, tujuan strategi penetapan harga ini adalah sebsgsi berikut

    (Cravens, 1996: 57) :

    1) Mendapatkan posisi pasar

    Sebagai contohnya adalah penggunaan harga rendah untuk mendapatkan

    penjualan dan pangsa pasar. Akan tetapi juga perlu diingat akan biaya

    produksi dan biaya-biaya lainnya.

  • xlv

    2) Mencapai kinerja Keuangan

    Maksudnya adalah harga dipilih untuk mebantu pencapaian tujuan

    keuangan seperti kontribusi laba dan arus keras. Namun harga yang

    terlalu tinggi bisda dimungkinkan tidak akan diterima konsumen.

    3) Penentuan posisi produk

    Harga dapat digunakan untuk meningakatkan citra produk,

    mepromosikan kegunaan produk, menciptakan kesadaran, dan tujuan

    menetukan posisi lainnya.

    4) Merangsang permintaan

    Harga digunakan untuk mendorong para penjual guna mencoba sebuah

    produk baru atau membeli merk yang ada selama periode-periode ketika

    penjualan lesu.

    5) Mempengaruhi persaingan

    Tujuan penetapan harga mungkin untuk mempengaruhi para pesaing

    yang ada atau calon pembeli. Manajemen mungkin mau menghambat

    para pesaing yang sekarang untuk tidak dapat masuk ke pasar untuk tidak

    melakukan pemotongan harga. Harga juga merupakan salah satu elemen

    bauran pemasaran. Dalam hal ini ada dimensi strategi harga dalam :

    a) Harga merupakan pernyataan nilai dari suatu produk.

    b) Harga merupakan aspek yang tampak jelas bagi para pembeli.

    c) Harga adalah determinan permintaan. Artinya besar kecilnya harga

    akan mempengaruhi kualitas produkyang dibeli konsumen.

    d) Harga berkaitan langsung dengan pendapatan dan laba.

    e) Harga bersifat fleksibel artinya bisa disesuaikan dengan cepat.

  • xlvi

    f) Harga mempengaruhi citra positioning.

    g) Harga merupakan masalah no satu yang dihadapi manajer

    (Chandra, 2002 : 151-152).

    3. Strategi Promosi

    Strategi promosi adalah perencanaan, implementasi, dan pengendalian

    komunikasi dari suatu organisasi kepada para konsumen dan sasaran lainnya

    (Cravens, 1996 : 77). Promosi sangat penting untuk dilakukan dalam rangka

    memperkenalkan produk yang akan ditawarkan kepada konsumen. Oleh

    sebab itu dalam strategi promosi dibutuhkan sarana yang bisa mendukung

    yakni :

    1) Periklanan (Advertising)

    Periklanan merupakan promosi dalam bentuk layanan atau gambar dan

    kata-kata yang tertuang dalam sepanduk, brosur, billboard, koran,

    majalah, tv atau radio.

    2) Promosi Penjualan (Sales Promotion)

    Promosi penjualan adalah promosi yang digunakan untuk meningkatkan

    penjualan melalui potongan harga atau hadiah pada waktu tertentu

    terhadap barang barang tertentu pula.

    3) Publisitas ( publicity)

    Publisitas merupakan promosi yang digunakan untuk meningkatkan citra

    bank didepan para calon nasabah melaalui para kegiatan sponsorship

    terhadap suatu keghiatan amal atau sosial atau olah raga.

    4) Penjualan Pribadi (Personal Selling)

  • xlvii

    Penjualan pribadi merupakan promosi melalui pribadi-pribadi karyawan

    bank dalam melayani serta ikut mempengaruhi nasabah (Kasmir, 2004:

    176).

    4. Strategi Distribusi

    Dalam strategi pemasaran perbankan komponen bauran pemasaran lokasi

    atau distribusi dimaksudkan sebagai tempat diperjual belikannya produk

    perbankan dan pusat pengendalian perbankan. Tujuan yang hendak dicapai

    dari strategi distribusi adalah sebagai berikut :

    1) Agar Bank dapat menentukan lokasi yang tepat untuk lokasi kantor

    pusat, kantor cabang, kantor cabang pembantu, kantor kas atau lokasi

    mesin-mesin ATM.

    2) Agar Bank dapat menentukan dan membeli atau menggunakan

    teknologi yang tepat dalam memberikan kesempatan dan keakuratan

    guna melayani nasabah.

    3) Agar Bank dapat menentukan layout yang sesuai dengan standar

    keamanan, keindahan, dan kenyamanan bagi nasabahnya.

    4) Agar Bank dapat menentukan metode antrian yang pling optimal

    terutama pada hari atau jam-jam sibuk baik didepan teller atau kasir.

    5) Agar Bank dapat menentukan kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan

    sekarang dan di masa yang akan datang (Kasmir, 2004: 63).

    Menurut kasmir, secara umum lokasi Bank harus mempertimbangkan hal

    - hal sebagai berikt (Kasmir, 2004: 67) :

    a) Jenis usaha yang dijalankan

    b) Dekat dengan pasar

  • xlviii

    c) Dekat dengan bahan baku

    d) Dekat dengan tenaga kerja

    e) Tersedia sarana dan prasarana ( transportasi, listrik, dan air).

    f) Dekat pemerintah

    g) Dekat Lembaga Keuangan

    h) Dikawasan industtri

    i) Kemudahan untuk ekspansi

    j) Adat istiadat atau budaya atau sikap masyarakat

    k) Hukum yang berlaku

    D. Penerapan Analisis Swot dalam Strategi Pemasaran

    Penerapan analisis SWOT dalam strategi pemasaran dilakukan dengan

    melihat langkah-langkah pokok suatu pemasaran yang terdiri dari melakukan analisis

    situasi (analisis SWOT), menerapkan tujuan atau sasaran, menyusun strategi dan

    program, dan melakukan koordinasi atau pengendalian (Chandra, 2002: 20 ). Jadi

    setelah analisis situasi ditetapkan baru kemudian strategi pemasaran disusun untuk

    mencapai tujuan yang sudah direncanakan dalam jangka panjang. Analisis SWOT ini

    sangat penting untuk dilakukan karena dari hasil analisis, perusahaan bisa melihat

    kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan

    dan juga strategi apa yang harus dilakukan untuk menghadapi persaingan pasar.

    Sehingga dalam hal ini perusahaan terus eksis dalam menawarkan produk yang akan

    ditawarkan di pasar persaingan. Penerapan analisis SWOT dalam strategi pemasaran

    ini merupakan langkah-langkah konkrit dalam melakukan pengembangan yang

    ditetapkan oleh perusahaan atau khususnya perbankan syariah. Tentu saja dengan

    melihat kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Jika kekuatan dan peluangnya

  • xlix

    lebih besar atau lebih kuat dibandingkan dengan kelemahan dan ancaman yang akan

    dihadapi, bank tidak perlu melakukan konsolidasi begitu juga sebaliknya, jika

    kekuatan dan peluangnya lebih kecil, maka perbankan harus melakukan konsolidasi

    untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.

  • l

    BAB III

    LAPORAN OBYEK PENELITIAN

    A. Sejarah Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Magelang

    Berkembangnya bank Islam di berbagai negara Islam berpengaruh pula di

    Indonesia. Pada awal dekade 1980-an dikusi mengenai perbankan Islam mulai

    banyak dilakukan, akan tetapi prakarsa lebih khusus untuk mendirikan bank Islam

    baru dilakukan pada tahun 1991, yakni dengan ditandatanganinya Akte Pendirian PT.

    Bank Muamalat Indonesia dan mulai beroperasi pada tanggal 1 Mei 1992. Hingga

    saat ini Bank Muamalat Indonesia telah memiliki lebih dari 200 kantor cabang dan

    unit pelayanan, mulai dari cabang pembantu, kantor kas yang tersebar hampir

    diseluruh provinsi di Indonesia.

    Salah satu cabang Bank Muamalat Indonesia yaitu cabang Semarang

    mempunyai rencana untuk membuka cabang pembantu (capem) di Magelang seiring

    dengan perrluasan jaringan kantor pelayanan Bank Muamalat yang memudahkan

    nasabah dalam memanfaatkan layanan perbankan syariah.Tepat pada tanggal 21

    Maret 2005 dengan modal awaal sebesar Rp 300.000.000,- Bank Muamalat

    Indonesia Cabang Pembantu Magelang diresmikan oleh Bapak Walikota Magelang

    yaitu Bapak Effendi Hasan.Dalam peresmian tersebut dihadiri oleh tokoh ulama,

    pengusaha dan juga para aktivis.

    B. Visi dan Misi Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Magelang

    Suatu lembaga atau perusahaan pastilah mempunyai visi dan misi yang

    diterapkan dalam pelaksanaan operasional sehari-hari untuk mencapai sasaran,

    termasuk BMI Cabang pembantu Magelang.

  • li

    BMI cabang pembantu Magelang mempunyai visi dan misi yang sama dengan

    Bank Muamalat Indonesia Pusat (Jakarta), yaitu :

    1. Visi : Menjadi Bank Syariah utama di Indonesia, dominan di pasar spiritual

    dan dikagumi di pasar rasional.

    2. Misi : Menjadi role model Lembaga Keuangan Syariah dunia dengan

    penekanan pada semangat kewirausahaan, keunggulan manajemen dan

    orientasi investasi yang inovatif untuk memaksimumkan nilai

    bagi stakeholder.

    C. Struktur Organisasi BMI KCP Magelang dan Deskripsi Tugas

    1. Struktur Organisasi

    Terlampir

    2. Diskripsi Tugas

    a. Personal In Carge( PIC )

    1) Memimpin jalannya Bank Muamalat sesuai dengan tujuan dan selalu

    mengacu pada visi dan misi yang ingin dicapaui.

    2) Membuat rencana kerja dan laporan secara periodik.

    3) Mengendalikan dan mengurus proses harian dan manajemen bank.

    b. Customer Service (CS)

    Staf Bank Muamalat yang bertanggung jawab untuk memproses

    pembukaan, pemeliharaan dan penutupan rekening nasabah,

    melaksanakan kegiatn service counter antara lain cetak buku tabungan

    dan informasi saldo, informasi detail mengenai produk dan jasa bank ,

    memasarkan produk dan jasa bank (cross selling), dan hal-hal lain sesuai

    dengan tugasnya

  • lii

    1) Menjelaskan produk dan jasa kepada calon nasabah yang datang atau

    berkonsultasi melalui telepon

    2) Melayani pembukaan, penutupan maupun perubahan rekening dan

    memastikan bahwa semua sudah sesuai dengan standar perusahaan.

    3) Menangani keluhan nasabah.

    4) Menawwarkan produk atau jasa lain kepada nasabah (cross selling).

    5) Memonitor dan menyimpan warkat, buku tgabungan dan ATM ke

    dalam khasanah.

    6) Melakukan koordinasi dengan bagian lain.

    7) Mengerjakan intruksi yang diminta atasan yang berkaitan dengan

    pekerjaannya.

    c. Teller

    Staf bank Muamalat yang bertanggung jawab untuk melayani transaksi

    nasabah berupa penyetoran baik tunai maupun non tunai, melayani

    transaksi penarikan tunai transfer tunai pendebetan rekening, dan hal-hal

    lain sesuai dengan job descriptionnya.

    1) Melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan penerimaan dan

    penarikan uang.

    2) Mengatur dan memelihara saldo atau posisi uang kas yang ada di

    dalam tempat khasanah.

    3) Melayani penyetoran, pindah buku dan transfer.

    4) Melayani penyetoran warkat kliring.

    5) Melakukan pekerjaan lain sesuai dengan ketentuan pekerjaan.

  • liii

    d. Back Office (BO)

    1) Melakukan intruksi pencairan deposito.

    2) Memeriksa storan kliring.

    3) Membuat kredit nota atau intruksi yang diterima.

    4) Menginput transaksi harian.

    5) Pencadangan biaya-biaya.

    6) Mendebet rekening nasabah.

    e. Account Manager (AM)

    1) Mencari nasabah funding maupun leading.

    2) Membina hubungan saling menguntungkan antara bank dengan

    nasabah seperti :

    1. Mengidentifikasi kebutuhan nasabah.

    2. Melakukan komunikasi yang bintensif dan membantu

    memberikan solusi bagi nasabah yang berhubungan dengan

    produk dan jasa.

    3) Bertindak sebagai komite pembiayaan dalam upaya pengambilan

    keputusan pembiayaan.

    4) Melakukan minitoring, evaluasi, review terhadap kualitas portofolio

    pembiayaan yang telah diberikan dalam rangka pengamanan atas

    setiap pembiayaan yang telah diberikan.

    5) Melayani, menerima tamu calon nasabah atau nasabah secara aktif

    yang memerlukan pelayanan jasa perbankan.

  • liv

    6) Menyusun strategi planing dan marketing nasabah baik dalam rangka

    menghimpun sumber dana maupun alokasi pemberian secara efektif

    dan terarah.

    7) Berkewajiban untuk meningkatkan mutu pelayanan terhadap nasabah

    maupun calon nasabah.

    8) Berkewajiban untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

    untuk membantu kelancaran tugas sehari-hari.

    f. Security

    Staf bank muamalat yang bertanggung jawab untuk menjaga keamanan

    bank dan nasabahnya, menjaga kelancaran antrian nasabah selama jam

    pelayanan, memberikan informasi awal yang dibutuhkan oleh nasabah,

    dan hal-hal lain sesuai dengan job description-nya.

    1) Membukakan pintu apabila ada nasabah yang datang.

    2) Menjaga keamanan dan tata tertib kantor.

    3) Pemeliharaan kantor dan pemeliharaan inventarisasi kantor serta

    perlengkapan/perbekalan kantor.

    4) Membantu dalam melayani nasabah.

    g. Office Boy (OB)

    1) Bertanggung jawab atas kebersihan kantor.

    2) Menyediakan makanan dan minuman bagi karyawan yang berada di

    kantor.

    3) Pembantu umum.

    4) Pemeliharaan kantor dan pemeliharaan inventarisasi kantor seerta

    perlengkapan/perbekalan kantor.

  • lv

    h. Driver

    1) Mengantar jemput para crew dalam melaksanakan tugas.

    2) Menjaga agar kondisi kendaraan perusahaan dinas kantor selalu dalam

    keadaan bersih dan siaga.

    D. Produk-Produk Bank Muamalat Indonesia KCP Magelang

    1. Produk PenghimpunanDana

    a. Tabungan Muamalat Regular

    Adalah tabungan syariah yang sepenuhnya dikelola dengan akad

    mudharabah muthlaqah atau bagi hasil.

    Benefit :

    1. Ketenangan hati. Bebas riba, menenangkan hati.

    2. Akses yang luas. Penarikan dan penyetoran dapat dilakukan di semua

    cabang Bank Muamalat secara online, dan ditambah tempat lain untuk

    melakukan penyetoran yaitu Kantor Pos yang tergabung dalam SOPP

    (System Online Payment Point) di penjuru Indonesia.

    3. Kemudahan bertransaksi. Melalui layanan e-banking : Kartu

    ATMuamalat, Muamalat Mobile, SMS Muamalat, Salamuamalat, PC

    Banking Muamalat.

    4. Menguntungkan. Adanya bagi hasil yang cukup tinggi dan bebas biaya

    administrasi untuk nasabah dengan Saldo Rata-Rata (SRR) lebih besar

    atau sama dengan Rp 2juta.

  • lvi

    b. Shar-E Gold

    Merupakan varian dari Tabungan Muamalat dengan fasilitas kartu Shar-

    EGold yang memiliki fitur, akses transaksi dan keamanan yang lebih tinggi

    dari kartu Shar-E regular.

    Benefit :

    1. Ketenangan hati. Bebas riba, menenangkan hati.

    2. Akses yang luas. Penarikan dan penyetoran dapat dilakukan disemua

    cabang Bank Muamalat secara online.

    3. Kemudahan bertransaksi. Melalui kartu Shar-E Gold, akses transaksi

    dan keamanan lebih tinggi dan jaringan transaksi yang lebih luas

    melalui platform VISA.

    4. Menguntungkan. Adanya bagi hasil yang kompetitif per bulannya.

    5. Berhak mengikuti Program Undian Berhadiah.

    c. TabunganKu

    Adalah tabungan untuk perorangan dengan persyaratan mudah dan

    ringan yang diterbitkan secara bersama oleh bank-bank di Indonesia guna

    menumbuhkan budaya menabung serta meningkatkan kesejahteraan

    masyarakat.

    Benefit :

    1. Mudah. Persyaratan buka rekening ringan.

    2. Bebas biaya administrasi.

    3. Berkesempatan mendapatkan Bonus.

  • lvii

    d. Tabungan Haji Arafah

    Adalah jenis simpanan dana pihak ketiga pada Bank Muamalat bagi

    nasabah perorangan yang berniat untuk melakukan ibadah haji secara

    terencana sesuai dengan kemampuan dan jangka waktu yang disepakati.

    Benefit :

    1. Terencana. Tahun keberangkatan dan besarnya setoran per bulan

    dapat disesuaikan dengan kemampuan nasabah.

    2. Fleksibel. Nasabah dapat mengubah jangka waktu dan jumlah

    setoran sesuai dengan pemberitahuan secara tertulis kepada Bank.

    3. Menenangkan. Dana nasabah dikelola secara syariah, sehingga

    memberikan ketenangan batin dalam menjalankan ibadah haji ke

    tanah suci.

    4. Terjamin. Dapat memberi kepastian bagi nasabah untuk

    mendapatkan kuota/porsi keberangkatan haji karena tersedia

    jaringan online dengan SISKOHAT Departemen Agama.

    5. Aman. Nassabah akan mendaptkan perlindungan Asuransi Jiwa

    sebesar Proyeksi Nilai BPIH yang ditetapkan oleh Bank Muamalat

    pada tahun itu dikurangi dengan saldo efektif nasabah, apabila

    saldo efektif nasabah minimal Rp 5juta.

    6. Menguntungkan. Untuk Tabungan Arafah Plus, nasabah akan

    mendapatkan bagi hasil dan asuransi jasa layanan medis.

    7. Bebas biaya administrasi dan penutupan rekening.

  • lviii

    e. Tabungan Muamalat Umroh

    Adalah jenis simpanan dana pihak ketiga pada Bank Muamalat

    bagi nasabah perorangan yang berniat untuk melakukan umroh secara

    terencana sesuai dengan kemampuan dan jangka waktu yang

    disepakati.

    Benefit :

    1. Terencana. Nasabah dapat mengetahui kapan dan berapa lama

    harus menabung untuk mencapai target dana berangkat umroh

    setelah menyesuaikan dengan rencana kemampuan setoran

    rutinnya, dengan pilihan jangka waktu 1-5 tahun.

    2. Fleksibel. Nasabah dapat mengubah jangka waktu dan jumlah

    setoran sesuai dengan kemampuan dengan pemberitahuan secara

    tertulis kepada Bank.

    3. Terjangkau. Syarat pembukaan rekening yang ringan dan nasabah

    juga digratiskan biaya pembukaan, administrasi bulanan,

    pemindah bukuan otomatis dari rekening induk dan biaya

    penutupan apabila dilakukan setelah mencapai target dana atau

    target waktu.

    4. Aman. Nasabah akan mendapatkan perlindungan Asuransi Jiwa

    gratis yang langsung didapatkan saat pembukaan dengan

    pertanggungan sebesar Rp 20.000.000.

    5. Menguntungkan. Adanya bagi hasil yang yinggi akan

    meningkatkan saldo dana yang mengendap secara optimal, diluar

    tambahan setoran rutin.

  • lix

    6. Bebas biaya administrasi dan penutupan rekening.

    f. Deposito Mudharabah

    Merupakan jenis investasi bagi nasabah perorangan dan Badan

    Hukum dengan bagi hasil yang menarik. Simpanan dana masyarakat

    akan dikelola melalui pembiayaan kepada sektor riil yang halal dan

    baik saja, sehingga memberikan bagi hasil yang halal. Tersedia dalam

    jangka waktu 1, 3, 6 dan 12 bulan.

    g. Deposito Fulinves

    Merupakan jenis investasi yang dikhususkan bagi nasabah

    perorangan, dengan jangka waktu enam dan 12 bulan dengan nilai

    nominal minimal Rp 2.000.000,- atau senilai USD 500 dengan

    fasilitas asuransi jiwa yang dapat dipergunakan sebagai jaminan

    pembiayaan atau untuk referensi Bank Muamalat. Nasabah

    memperoleh bagi hasil yang menarik tiap bulan.

    h. Giro Wadiah

    Merupakan titipan dana pihak ketiga berupa simpanan giro

    yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan

    cek, bilyet, giro, dan pemindahbukuan. Diperuntukkan bagi nasabah

    pribadi maupun perusahaan untuk mendukung aktivitas usaha.

    Dengan fasilitas kartu ATM dan Debit, tarik tunai bebas biaya di lebih

    dari 8.888 jaringan ATM BCA/PRIMA dan ATM Bersama, akses di

    lebih dari 18.000 Merchant Debit BCA/PRIMA dan fasilitas

    SalaMuamalat. (phone banking 24 jam untuk layanan otomatis cek

  • lx

    saldo, informasi history transaksi, transfer antar rekening sampai

    dengan 50 juta dan berbagai pembayaran).

    i. Dana Pensiun Muamalat

    Dana Pensiun Muamalat dapat diikuti oleh mereka yang

    berusia minimal 18 tahun, atau sudah menikah, dan pilihan usia

    pensiun 45-65 tahun dengan iuran sangat terjangkau, yaitu minimal

    Rp 20.000 per bulan dan pembayarannya dapat didebet secara

    otomatis dari rekening Bank Muamalat atau dapat ditransfer dari Bank

    lain. Peserta juga dapat mengikuti program WASIAT UMMAT,

    dimana selama masa kepesertaan, peserta dilindungi asuransi jiwa

    sebesar nilai tertentu dengan premi tertentu. Dengan asuransi ini,

    keluarga peserta akan memperoleh dana pensiun sebesar yang

    diproyeksikan sejak awal jika peserta meninggal dunia sebelum

    memasuki masa pensiun.

    2. Produk Penanaman Dana (Invesment Product)

    a. Konsep Jual Beli

    1. Murabahah

    Adalah jual beli barang pada harga asal dengan tambahan

    keuntungan yang disepakati. Harga jual tidak boleh berubah

    selama masa perjanjian.

    2. Salam

    Adalah pembelian barang yang diserahkan di kemudian

    hari dimana pembayaran dilakukan di muka/tunai.

    3. Istishna

  • lxi

    Adalah jual beli barang dimana Shani (produsen)

    ditugaskan untuk membuat suatu barang (pesanan) dari

    Mustashni (pemesan). Istishna sama dengan Salam yaitu dari

    segi obyek pesanannya yang harus dibuat atau dipesan terlebih

    dahulu dengan ciri-ciri khusus. Perbedaannya hanya pada sistem

    pembayarannya yaitu Istishna pembayaran dapat dilakukan di

    awal, di tengah atau di akhir pesanan.

    b. Konsep Bagi Hasil

    1. Musyarakah

    Adalah kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu

    usaha tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan

    kontribusi dana dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko

    akan ditanggung sesuai kesepakatan.

    2. Mudharabah

    Adalah kerjasama antara bank dengan Mudharib (nasabah)

    yang mempunyai keahlian atau keterampilan untuk mengelola

    usaha. Dalam hal ini pemilik modal (Shahibul Maal) menyerahkan

    modalnya kepada pekerja/pedagang (Mudharib) untuk dikelola.

    c. Konsep Sewa

    1. Ijarah

    Adalah perjanjian antara bank (muajjir) dengan nasabah

    (mustajir) sebagai penyewa suatu barang milik bank dan bank

    mendapatkan imbalan jasa atas barang yang disewakannya.

    2. Ijarah Muntahia Bittamlik

  • lxii

    Adalah perjanjian antara Bank (muajjir) dengan nasabah

    sebagai penyewa. Mustajir/penyewa setuju akan membayar uang

    sewa selama masa sewa yang diperjanjikan dan bila sewa selama

    masa sewa berakhir penyewa mempunyaihak opsi untuk

    memindahkan kepemilikan obyek sewa tersebut.

    3. Produk Jasa (Service Products)

    a. Wakalah

    Berarti penyerahan, pendelegasian atau pemberian mandat.

    Secara teknis Perbankan, Wakalah adalah akad pemberian

    wewenang/kuasa dari lembaga/seseorang ( sebagai pemberi mandat)

    kepada pihak lain (sebagai wakil) untuk melaksanakan urusan dengan

    batas kewenangan dan waktu tertentu. Segala hak dan kewajiban yang

    diemban wakil harus mengatasnamakan yang memberikan kuasa.

    b. Kafalah

    Merupakan jaminan yang diberikan oleh penanggung (kafil)

    kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang

    ditanggung. Dalam pengertian lain, kafalah juga berarti mengalihkan

    tanggung jawab seseorang yang dijamin dengan berpegang pada

    tanggung jawab orang lain sebagai penjamin.

    c. Hawalah

    Adalah pengalihan hutang dari orang yang berhutang kepada

    orang lain yang wajib menanggungnya. Dalam pengertian lain,

    merupakan pemindahan beban hutang dari muhil (orang yang

  • lxiii

    berhutang) menjadi tanggungan muhal alaih atau orang yang

    berkewajiban membayar hutang.

    d. Rahn

    Adalah menahan salah satu milik si peminjam sebagai jaminan

    atas pinjaman yang diterimanya. Barang yang ditahan tersebut memiliki

    nilai ekonomis, sehingga pihak yang menahan memperoleh jaminan

    untuk dapat mengambil seluruh atau sebagian piutangnya. Secara

    sederhana rahn adalah jaminan hutang atau gadai.

    e. Qardh

    Adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih

    atau diminta kembali. Menurut teknis Perbankan, qardh adalah

    pemberian pinjaman dari Bank ke nasabah yang dipergunakan untuk

    kebutuhan mendesak, seperti dana talangan dengan kriteria tertentu dan

    bukan untuk pinjaman yang bersifat konsumtif. Pengembalian pinjaman

    ditentukan dalam jangka waktu tertentu (sesuai kesepakatan bersama)

    sebesar pinjaman tanpa ada tambahan keuntungan dan pembayarannya

    dilakukan secara angsuran atau sekaligus.

    Jasa Layanan (Services)

    a. ATM

    Layanan ATM 24 jam yang memudahkan nassabah

    melakukan penarikan dana tunai, pemindahbukuan antara rekening,

    pemeriksaan saldo, pembayaran Zakat, Infaq, Sedekah (hanya pada

    ATM Muamalat), dan tagihan telepon. Untuk penarikan tunai,

    kartu Muamalat dapat diakses di 8.888 ATM di seluruh Indonesia,

  • lxiv

    terdiri atas mesin ATM Muamalat, ATM BCA/PRIMA dan ATM

    Bersama, yang bebas biaya penarikan tunai. Kartu Muamalat juga

    dapat dipakai untuk bertransaksi di 18.000 lebih Merchant Debit

    BCA/PRIMA. Untuk ATM Bersama dan BCA/PRIMA, saat ini

    sudah dapat dilakukan transfer antara Bank.

    b. SalaMuamalat

    Merupakan layanan Phone Banking 24 jam dan call center

    yang memberikan kemudahan bagi nasabah, setiap saat dan di

    manapun nasabah berada untuk memperoleh informasi mengenai

    produk, saldo dan informasi transaksi, transfer antara rekening,

    serta mengubah PIN.

    c. Pembayaran Zakat, Infaq dan Sedekah (ZIS)

    Jasa yang memudahkan nasabah dalam membayar ZIS, baik

    ke lembaga pengelola ZIS Bank Muamalat maupun ke lembaga-

    lembaga ZIS lainnya yang bekerjasama dengan Bank Muamalat,

    melalui Phone Banking dan ATM Muamalat di seluruh cabang

    Bank Muamalat.

    d. Jasa-jasa lain

    Bank Muamalat juga menyediakan jasa-jasa Perbankan

    lainnya kepada masyarakat luas, seperti transfer, collection,

    standing instruction, Bank draft, referensi Bank.

  • lxv

    BAB IV

    ANALISIS

    A. Analisis Data

    Analisis data dari penelitian ini adalah analisis diskriptif yang bertujuan untuk

    memberikan diskriptif (penggambaran) mengenai subyek penelitian berdasarkan data

    dari variabel yang diperoleh dari kelompok subyek yang diteliti (Azwar, 2004: 126).

    Sedangkan teknis analisis yang digunakan untuk mengetahui potret BMI dan

    kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman produk-produk tabungan di BMI

    Cabang Pembantu Magelang digunakan matrik SWOT, sehingga bisa diketahui

    langkah-langkah untuk menetapkan strategi pemasaran dengan memanfaatkan

    kekuatan dan peluang guna mengatasi kelemahan dan ancaman yang terjadi. Tahap-

    tahap proses analisis SWOT adalah sebagai berikut:

    1. Identifikasi faktor eksternal dan internal

    Identifikasi ini diperlukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh

    terhadap kemajuan atau perkembangan suatu perusahaan atau bank.

    a. Faktor eksternal

    Faktor eksternal adalah faktor yang mempengaruhi perkembangan

    perbankan dan eksternal bank yang meliputi faktor peluang dan

    ancaman.

    b. Faktor Internal

    Faktor Internal adalah faktor yang dimiliki oleh bank yang meliputi

    faktor kekuatan dan kelemahan yang sanagt berpengaruh terhadap

    perkembangan suatu bank.

  • lxvi

    2. Analisis dengan matrik SWOT

    Analisis dengan matrik SWOT dapat menggambarkan secara jelas

    bagaimana peluang dan ancaman sebagai faktor eksternal dapat disesuaikan

    dengan kekuatan dan peluang sebagai internal yang dimiliki oleh perusahaan

    (Rangkuti, 2000: 31).

    Tabel 4.1

    MATRIK SWOT

    IFAS

    EFAS

    Strenght (S)

    Tentukan 5-10 faktor-

    faktor kekuatan

    internal

    Weaknesess (W)

    Tentukan 5-10 faktor-

    faktor kelemahan

    internal

    Opportunies (O)

    Tentukan 5-10 faktor

    peluang eksternal .

    Strategi SO

    Menciptakan strategi

    yang menggunakan

    kekuatan untuk

    memanfaatkan

    peluang.

    Strategi WO

    Menciptakan strategi

    yang meminimalkan

    untuk memanfaatkan

    peluang.

    Threaths (T)

    Tentukan 5-10 faktor

    ancaman eksternal

    Strategi ST

    Menciptakan strategi

    yang menggunakan

    kekuatan untuk

    mengatasi ancaman

    Strategi WT

    Menciptakan strategi

    yang meminimalkan

    kelemahan dan

    menghindari ancaman.

    Sumber : Rangkuti, 2000

  • lxvii

    a. Strategi SO

    Strategi ini dibuat berdasarkan kekuatan internal perusahaan untuk

    merebut dan memanfaatkan peluanag yang ada.

    b. Strategi ST

    Strategi ini dibuat berdasarkan kekuatan yang dimiliki perusahaan

    untuk mengatasi ancaman yang akan terjadi.

    c. Strategi WO

    Strategi ini menitik beratkan pada pemanfaatan peluang guna

    meminimalkan kelemahan yang dimiliki perusahaan.

    d. Strategi WT

    Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan

    berusaha meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman.

    3. Interpretasi Hasil Analisis SWOT untuk Pengembangan

    a. Jika faktor kekuatan dan peluang lebih dominan atau lebih besar dari

    kelemahan dan ancaman maka perbaikan melakukan ekspansi atau

    perbankan sudah berani bersaing dengan pesaing-pesaing yang ada.

    b. Jika faktor kekuatan dan peluang lebih kecil bila dibandingkan dengan

    faktor kelemahan dan ancaman maka perbankan harus melakukan

    konsolidasi kedalam untuk memperkuat dirinya sebelum bersaing

    dengan yang lain.

    B. Strategi Pemasaran BMI Cabang Pembantu Magelang

    Seperti perusahaan lain pada umumya, BMI cabang pembantu Magelang juga

    menetapkan strategi pemasaran untuk menjual produknya. Tujuannya adalah untuk

    mencapai tujuan bank yakni ingin menjaring masyarakat untuk ke BMI serta hendak

  • lxviii

    mewujudkan BMI sebagai cabang penuh. Oleh karena itu dibutuhkan langkah-

    langkah progresif dan strategis agar tujuan tersebut dapat terpenuhi.

    BMI Cabang Pembantu Magelang telah mempunyai badan hukum yang bisa

    dijadikan kekuatan BMI untuk menarik calon nasabah. Nasabah akan merasa aman

    dan nyaman, karena badan hukum tersebut merupakan bentuk legalitaspemerintah

    tentang boleh beroprasinya suatu bank.

    Dilihat dari jenis produk yang ditawarkan, BMI telah mengeluarkan produk yang

    banyak diminati oleh masyarakat. Syarat yang diajukanpun muda