Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia Page 44 KATA PENGANTAR Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWTTuhan Yang Maha Esa, karena atas petunjuk dan hidayah-nyalah tugas akhir mata kuliah Hukum dan Kesejahteraan Sosial berjudul “Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia” dapat terlaksana dengan cukup baik dan tepat waktu. Salah satu permasalahan yang selalu dihadapi di negara berkembang adalah masalah lalu lintas yang semakin hari semakin kompleks. Hal ini terjadi mengingat semakin padatnya kendaraan di kehidupan zaman modern, maka tidak dapat dipungkiri lagi jika dari tahun ketahun penggunaan kendaraan terus meningkat sehingga tingkat pelanggaran juga terus meningkat. Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinyapelanggaran lalu lintas adalah budaya tertib lalu lintas di masyarakat yang masih minim. Begitupun halnya di Universitas Indonesia, sebagai salah satu Universitas terbaik di Indonesia yang menyandang nama suatu bangsa ternyata budaya tertib lalu lintas masih sangat memprihatinkan. Hal ini dapat dilihat dari maraknya pelanggaran lalu lintas di linkungan Universitas mulai dari tidak menggunakan helm, melanggar rambu rambulalu lintas, parkir di tempat yang dilarang, lebih khususnya hal ini dilakukan baik oleh Mahasiswa, Dosen, Karyawan ataupun Masyarakat Umum. Dalam makalah ini penulis mencoba mengkaji kebiasaan pelanggaran lalu lintas di lingkungan Universitas Indonesia yang dikaitkan dengan Undang Undang Nomor 22
66
Embed
Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia
Page 44
KATA PENGANTARPuji syukur saya ucapkan kepada Allah SWTTuhan Yang
Maha Esa, karena atas petunjuk dan hidayah-nyalah tugas
akhir mata kuliah Hukum dan Kesejahteraan Sosial berjudul
“Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan
Universitas Indonesia” dapat terlaksana dengan cukup baik
dan tepat waktu.
Salah satu permasalahan yang selalu dihadapi di
negara berkembang adalah masalah lalu lintas yang semakin
hari semakin kompleks. Hal ini terjadi mengingat semakin
padatnya kendaraan di kehidupan zaman modern, maka tidak
dapat dipungkiri lagi jika dari tahun ketahun penggunaan
kendaraan terus meningkat sehingga tingkat pelanggaran
juga terus meningkat. Salah satu faktor yang menyebabkan
terjadinyapelanggaran lalu lintas adalah budaya tertib
lalu lintas di masyarakat yang masih minim.
Begitupun halnya di Universitas Indonesia, sebagai salah
satu Universitas terbaik di Indonesia yang menyandang
nama suatu bangsa ternyata budaya tertib lalu lintas
masih sangat memprihatinkan. Hal ini dapat dilihat dari
maraknya pelanggaran lalu lintas di linkungan Universitas
mulai dari tidak menggunakan helm, melanggar rambu
rambulalu lintas, parkir di tempat yang dilarang, lebih
khususnya hal ini dilakukan baik oleh Mahasiswa, Dosen,
Karyawan ataupun Masyarakat Umum.
Dalam makalah ini penulis mencoba mengkaji kebiasaan
pelanggaran lalu lintas di lingkungan Universitas
Indonesia yang dikaitkan dengan Undang Undang Nomor 22
Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia
Page 44
Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Penulis telahberusaha memberikan penjelasan yang cukup
komprehensif dan data yang actual ,namun seperti kata
pepatah, “Tak ada gading yang tak retak”, sehingga penulis
menyadari masihterdapat banyak kekurangan mulai dari
sistematika penulisan hingga materi dari penulisan ini,
oleh karena itu saran dan kritik demi penyempurnaan
makalah ini sangat diharapkan oleh penulis.Adapun tujuan
disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
dosen mata kuliah Hukum dan Kesejahteraan sosial sebagai
salah satu prasyarat kelulusan didalam mata kuliah ini.
Akhir kata, pada kesempatan kali ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu menyelesaikan makalah . Semoga Allah SWT
senantiasa melimpahkan Rahmat-Nya kepada kita semua dan
“Het Recht Hink Achter de Feiten Aan”Adagium tersebut memiliki makna yang sangat besar
dalam pembentukan hukum.Adagium tersebut memiliki makna
“Hukum selalu terpincang-pincang di belakang perkembangan zaman”.
Dapat dimaknai dari adagium tersebut berarti bahwa hukum
tidak dapat dibentuk untuk selamanya namun harus selalu
disesuaikan dengan perkembangan zaman. Sebagaimana Von
savigny berpendapat “Ibi Societas ibi ius”dimana ada masyarakat
disitu pula terdapat hukum yang hidup.Sehingga hukum
harus selalu disesuaikan dengan perkembangan masyarakat
yang selalu berubah dengan cepat. Landasan-landasan
tersebutlah yang mendasari diubahnya Undang-Undang Nomor
Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia
Page 44
14 tahun 1992 menjadi Undang-undang nomor 22 tahun 2009
tentang lalu lintas dan angkutan jalan yang selanjutnya
disebut Undang-undang Lalu lintas.
Hakikat perubahan undang-undang tersebut adalah
untuk menyesuaikan hukum lalu lintas sesuai dengan
perkembangan masyarakat Indonesia yang bergerak luar
biasa pesatnya.Dengan diundangkannya Undang-undang lalu
lintas, maka sudah tidak ada pilihan lain selain
melaksanakan undang-undang ini. Pasal 326 Undang-undang
ini menyatakan Undang-undang ini mulai berlaku sejak
tanggal diundangkan.Pasal penutup yang umumnya termuat
dalam seluruh peraturan perundang-undangan ini merupakan
pasal yang memperkuat bahwa undang-undang ini jelas harus
diberlakukan.
Hal ini diperkuat dengan norma dasar bernegara kita
yang tercantum didalam pasal 1 ayat 3 Undang-undang dasar
1945 “Negara Indonesia adalah Negara Hukum” hal ini jelas
menyatakan hukum adalah panglima terdepan di negeri ini,
sehingga pelaksanaanya merupakan suatu keniscayaan dan
kewajiban.
Dari pasal pasal yang terdapat di dalam undang
undang tersebut akhirnya dirumuskanlah tujuan-tujuan
diterapkanya undang-undang lalu lintas ini. Tujuan
tersebut termaktub dalam pasal 3 yang berisi “Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan”yaitu :
Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia
Page 44
1. Terwujudnya pelayanan Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan yang aman, selamat, tertib, lancar, dan
terpadu dengan moda angkutan lain untuk mendorong
perekonomiannasional,memajukankesejahteraanumum,
memperkukuhpersatuan dan kesatuan bangsa, sertamampu
menjunjung tinggi martabat bangsa;
2. Terwujudnya etika berlalu lintas dan budaya
bangsa; dan
3. Terwujudnya penegakan hukum dan kepastian hukum
bagi masyarakat.
Berdasarkan tujuan aplikasi undang-undang ini, maka
terlihat jelas tujuannya bukanlah untuk kepentingan pihak
pemerintah semata untuk melakukan penilangan bagi yang
melanggar, namun jelas untuk melindungi masyarakat itu
sendiri dari kecelakaan lalu lintas yang bahkan memiliki
angka kematian yang sangat tinggi.1
Berdasarkan tujuan aplikasi tersebut dapat
ditafsirkan bahwa yang paling pertama dan utama yang
harus didasarkan pada pelaksanaan undang-undang ini
adalah terbentuknya lalu lintas dan angkutan jalan yang
harmonis dan mendukung kesejahteraan masyarakat.Kemudian
tujuan kedua dapat diartikan sebagai penanaman nilai-
nilai kebudayaan dan etika berlalu lintas kepada
masyarakat.1 Kecelakaan Lalu Lintas di Indonesia Renggut 31 Ribu Jiwa, diakses dari http://instran.org/index.php/in/ruang-berita/depan/25-front-page/1627-kecelakaan-lalu-lintas-di-indonesia-renggut-31-ribu-jiwa, pada 3 Januari 2014, pukul 11.21
Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia
Page 44
Namun pada kenyataanya salah satu
permasalahan yang selalu dihadapi di Negara
berkembang adalah masalah lalu lintas. Hal ini
terbukti dari adanya indikasi angkapelanggaran lalu
lintas yang selalu meningkat setiap
tahunnya2.Tentunya perkembangan lalu-lintas itu
sendiri menjadi sebuah dilametika yang nyata, karena
disatu sisi memberikan pengaruh positif berupa
mempermudah manusia dalam mobilisasi, dan disisi lain
memiliki dampak negatif berupa terjadinya kecelakaan lalu
lintas, kemacetan, dan permasalahan lainnya.
Dari banyaknya permasalahan yang terjadi, hal yang
menjadi sorotan utama penulis adalah masalah pelanggaran
lalu lintas, karena hal ini memiliki akibat yang cukup
besar, mulai dari menciptakan kebiasaan buruk hingga
menyebabkan terjadinya sebuah kecelakaan. Menurut salah
satu pakar lalu lintas, Suwardjokomenyatakan bahwa
Pelanggaran lalu lintas disebabkan oleh banyak
faktor tidak sekedar oleh pengemudi kendaraan yang
buruk,akan tetapi juga disebabkan oleh pejalan kaki
yang kurang hati-hati,kerusakan kendaraan, rancangan
kendaraan cacat pengemudi, rancangan jalan,dan kurang
mematuhinya rambu-rambu lalu lintas3.2.Pelanggaran capai Angka 45.0007 dalam 10 hari operasi zebra , http://www.tribunnews.com/metropolitan/2013/12/07/pelanggaran-capai-angka-45007-dalam-10-hari-operasi-zebra, diakses pada 3 Januari 2014,pukul 11.233. Suwardjoko Warpani,1990, Merencanakan Sistem Pengangkutan, Bandung : Penerbit ITB, hal 19
Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia
Page 44
Begitupun halnya di Universitas Indonesia, pelanggaran
lalu lintas merupakan masalah yang tidak ada
habisnya.Permasalahan lalu lintas di Universitas ini
merupakan masalah yang harus segera ditangani oleh pihak
Polisi lalu lintas dan lembaga penegak hukum terkait,
seperti SUBDIT PLK4.Hal ini dikarenakan jumlah pelanggar
lalu lintas di Universitas Indonesia sangatlah
memprihatinkan karena selain jumlahnya yang cukup banyak,
tetapi juga didominasi oleh Mahasiswa, dan Dosennya
sendiri, padahal sejatinya baik Dosen dan Mahasiswa
adalah kalangan yang cukup krusial untuk perkembangan dan
pembangunan bangsa kedepan karena merekalah sebagai
ujung tombak utama danRole Model Indonesia dalam menghadapi
tantangan zaman , sehingga bagaimana mungkin jika dari
hal kecil saja sudah melanggar peraturan, apalagi ketika
harus mengatur orang lain?.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara5, didapatkan
fakta bahwa baik dosen dan mahasiswa sering melanggar
peraturan lalu lintas seperti tidak memakai helm, tidak
memilik SIM, tidak memiliki STNK, parkir di tempat yang
dilarang , tidak menghidupkan lampu pada siang hari, dan
tidak mematuhi rambu serta marka jalan yang ada.
Pelanggaran lalu lintas ini tidak dapat dibiarkan begitu
saja karena berdasarkan fakta yang ada sebagian besar4.PLK UI adalah Pembinaan Lingkungan Kampus, Profil lengkapnya di http://plk.ui.ac.id/profil_plkui?destination=node/25. Observasi dan Wawancara dilakukan pada tanggal 1-3 Januari 2014, dilokasi rawan pelanggaran lalu lintas.
Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia
Page 44
kecelakaan lalu lintas disebabkan oleh pelanggaran lalu
lintas.
B. Pertanyaan Penelitian
a. Apakah yang dimaksut dengan “Pelanggaran Lalu Lintas”?
b. Bagaimana peraturan dan penegakan hukum terkait tertib
lalu lintas di Universitas Indonesia?
c. Apa saja yang menjadi masalah tertib lalu lintas di
Universitas Indonesia?
d. Apa sajakah bentuk pelanggaran lalu lintas yang sering
terjadi di Universitas Indonesia?
e. Apakah solusi dan upaya yang tepat untuk mengatasi
masalah tertib lalu lintas di Universitas Indonesia ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan umum dari penulisan makalah ini agar
penulis lebih mengetahui secara lebih komprehensif
terkait permasalahan pelanggaran lalu lintas yang terjadi
di lingkungan Universitas Indonesia ,selain itu juga
untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya keselamatan
diri saat berkendara dijalan raya dengan tidak melakukan
pelanggaran lalu lintas sehingga tidak merugikan diri
sendiri maupun orang lain.
Adapun tujuan khusus disusunnya makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas dari dosen mata kuliah Hukum dan
Kesejahteraan Sosial, sebagai salah satu prasyarat
Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia
Page 44
kelulusan dan juga “karcis utama” sebagai Ujian Akhir
Semester.
D. Manfaat Penulisan
Manfaat Teoritis :
1. Menambah wawasan, memberikan informasi dan ilmu
pengetahuan dan khasanah hukum , khususnya yang berkaitan
dengan pelanggaran lalu lintas yang terjadidilingkungan
Universitas Indonesia.
2. Dapat memberikan informasi kepada masyarakat,
lembaga hukum, badan hukum,pemerintah dan aparat penegak
hukum lainnya tentang pasal-pasal yangberkaitan dengan
pelanggaran lalu lintas yang dilakukandi lingkungan
Universitas Indonesia.
Manfaat Praktis :
1. Memberikan masukan bagiStakeholder tekait yaitu
pemerintah, aparat penegak hukum, dan lembaga
kemahasiswaan (BEM) tentang advokasi sosial yang harus
dilakukan dalam upaya menanggulangipelanggaran lalu
lintas yang dilakukan di lingkungan Universitas
Indonesia.
E. Metode Penulisan dan Penelitian
Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia
Page 44
Metode penulisan merupakan suatu cara yang
dilakukan untuk mencapai suatutujuan.Dalam penelitian
ini digunakan metode penelitian empiris. Data yang
paling utama digunakan adalah data primer, yaitu
wawancara dengan para informan terkait. Data primer
tersebut ditunjang oleh data sekunder, berupa
sumberkepustakaan yang berupa buku dan artikel baik dari
media online ataupun media cetak.
Data hasil penelitian didapati dari metode Sampling,
dimana jumlah sampel yang diperlukan direncanakan sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan untuk di teliti. Yang
mana pengambilan sampel ini dilakukan di lokasi lokasi
rawan pelanggaran kecelakaan, seperti Rambu lalu lintas
belok kanan di depan patung Djokosoetono Fakultas Hukum
Universitas Indonesia, pangkalan ojek Kukusan Teknik, dan
area dilarang parkir di stasiun UI.
Dengan diambilnya sampel dari ketiga titik ini
diharapkan akan dapat diperoleh gambaran yang lebih jelas
dan komprehensif mengenai kondisi pelanggaran lalu lintas
di Linkungan Universitas Indonesia.
Untuk itu , maka pada setiap titik terjadinya rawan
pelanggaran, jumlah sampel yang akan diambil dibatasi
oleh waktu yang telah ditentukan, yaitu 60 menit. Setelah
data yang dibutuhkan cukup terkumpul, maka selanjutnya
dilakukan pengolahan data.Pengolahan data ini dimulai
dengan melakukan tabulasi untuk mengetahui Frekuensi dari
pelanggaran yang telah terjadi di titik titik yang telah
ditentukan tersebut.
Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia
Page 44
Penghitungan frekuensi ini lebih lanjut digunakan
sebagai dasar penghitungan presentase yang dilakukan
dengan rumus :
P = fnx 100 %
P = Presentase,
F = Frekuensi ,
N = Jumlah yang diamati
Selanjutnya dilakukan penghitungan untuk melihat
presentasenya, agar dapat dilihat lebih jelas seberapa
banyakkah jumlah angka pelanggaran lalu lintas di
Lingkungan Universitas Indonesia.Hingga akhirnya, hasil
yang diperoleh melalui penelitian ini dianalisis secara
kwalitatif. Adapun analisa kwalitatif ini ditujukan untuk
menghubungkan kondisi pelanggaran lalu lintas di
Lingkungan Universitas Indonesia dengan faktor faktor
yang menyebabkan terjadinya, sekaligus dampaknya, hingga
masuk didalam kesimpulan dapat ditemukan solusi apakah
yang tepat untuk mengatasi permasalahan pelanggaran lalu
lintas di Lingkungan Universitas Indonesia.
Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia
Page 44
BAB II
ISI PENELITIAN
A. Gambaran Lokasi
Penulis akan meneliti pelanggaran lalu lintas yang
kerap terjadi di lingkungan Universitas Indonesia ,
termasuk di dalamnya adalah Fakultas Hukum, kemudian dari
hasil penelitian tadi penulis mencoba untuk mencari
solusi atas permasalahan yang terjadi dengan mekanisme
advokasi sosial yang efektif dan efisien serta aplikatif
untuk dilaksanakan oleh lembaga penegak hukum terkait.
Subjek yang diteliti oleh peneliti adalah pengendara
yangmenggunakan kendaraan bermotor baik roda dua, ataupun
roda empat. Ketika melakukan penelitian penulis terjun
langsung ke titik titik yang rawan akan terjadinya
pelanggaran lalu lintas di Lingkungan Universitas
Indonesia, adapun titik titik tersebut diantaranya yaitu
Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia
Page 44
Rambu lalu lintas belok kanan di depan patung
Djokosoetono Fakultas Hukum Universitas Indonesia,
pangkalan ojek Kukusan Teknik, dan area dilarang parkir
di stasiun UI.
Selain itu juga penulis mencoba mengkaji dari data yang
diperoleh oleh Stakeholder terkait, diantaranya adalah
Polisi lalu lintas wilayah Depok, Subdit PLK, Tukang
Ojek, dan juga beberapa masyarakat umum.
B. Data Sekunder
B.1. Pelanggaran Lalu Lintas
Dalam sistem perundang-undangan hukum pidana, tindak
pidana dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu kejahatan
dan pelanggaran.Kedua istilah tersebut pada hakekatnya
tidak ada perbedaan yang cukup tegas karena keduanya
sama- sama delik atau perbuatan yang dapat dihukum6.
Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) di Indonesia
melakukan pembedaan antara kejahatan dan pelanggaran.
Segala bentuk kejahatan dimuat dalam buku II KUHP
sedangkan pelanggaran dimuat dalam buku III KUHP, dimana
secara prinsipil perbedaan Kejahatan dan Pelanggaran
dirangkum menjadi7:
6Soejono Soekonto, Kejahatan dan Penegakan Hukum di Indonesia, Jakarta : Rineka Cipta, 1996, hlm 17Moeljatno, Kitab Undang-undang Hukum Pidana, Jakarta: Bumi Aksara, 1992, hlm 208
Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia
Page 44
1. Kejahatan sanksi hukumannya lebih berat dari
pelanggaran, yaitu berupa hukuman badan (penjara) yang
waktunya lebih lama.
2. Percobaan melakukan kejahatan dihukum, sedangkan pada
pelanggaran percobaan melakukan pelanggaran tidak
dihukum.
3. Tenggang waktu daluarsa bagi kejahatan lebih lama dari
pada pelanggaran.
Berdasarkan penjelasan yang telah dikemukakan di atas
dapat disimpulkan bahwa pelanggaran adalah:
1. Perbuatan yang bertentangan dengan apa yang secara
tegas dicantumkan dalam undang- undang pidana.
2. Pelanggaran merupakan tindak pidana yang lebih ringan
dari kejahatan baik perbuatannya maupun hukumannya.
Berdasarkan gambaran umum dari perbedaan Kejahatan
dan Pelanggaran tadi, maka dapat kita ambil sebuah
definisi bahwa Pelanggaran lalu lintas adalah perbuatan
yang bertentangan dengan lalu lintas dan atau peraturan
pelaksanaannya, baik yang dapat ataupun tidak dapat
menimbulkan kerugian jiwa atau benda dan juga keamanan
ketertiban dan kelancaran lalu lintas 8. Pelanggaran lalu
lintas ini tidak di atur dalam KUHP akan tetapi ada yang
menyangkut delik delik yang disebut dalam KUHP, misalnya
karena kealpaannya menyebabkan matinya orang (Pasal 359),
8Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia Akademi Kepolisian, FungsiTeknis Lalu Lintas, Semarang : Kompetensi Utama, 2009, hlm 6
Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia
Page 44
karena kealpaannya menyebabkan orang lain luka berat, dan
sebagainya (Pasal 360), karena kealpaannya menyebabkan
bangunan-bangunan, trem kereta api, telegram, telepon dan
listrik dan sebagainya hancur atau rusak (Pasal 409)9
Selanjutnya menurut salah satu ahli, definisi dari
Pelanggaran Lalu Lintas MenurutNaning Ramdlon10, adalah
perbuatan atau tindakan seseorang yang bertentangandengan
ketentuan peraturan perundang-undangan lalu lintas
jalan.Pelanggaran yang dimaksud tersebut adalah
sebagaimana yang telah disebutkan di dalamUndang-
Undang Lalu Lintas Nomor 22 Tahun 2009 Pasal 326, apabila
ketentuantersebut dilanggar, maka dikualifikasikan
sebagai pelanggaran.
Lain halnya menurut Transparansi.or.id11, Pelanggaran
lalu lintas tertentu atau yang sering disebut dengan
tilang merupakan kasus dalam ruang lingkup hukum pidana
yang diatur dalam UU Nomor 22 Tahun 2009. Hukum pidana
mengatur tentang perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh
undang-undang dan berakibat diterapkannya hukuman bagi
barang siapa yang melakukannya dan memenuhi unsur-unsur
perbuatan yang disebutkan dalam undang-undang pidana.
Tujuan hukum pidana adalah untuk menakut-nakuti orang
agar tidak melakukan perbuatan yang tidak baik dan
mendidik seseorang yang pernah melakukan perbuatan yang
tidak baik menjadi baik dan dapat diterima .9Moeljatno, op.cit, hlm 17810Naning, Ramdlon. 1983.Menggairahkan Kesadaran Hukum Masyarakatdan Disiplin Penegak Hukum dalam Lalulintas. Bina Ilmu: Surabaya. Halaman 1711 Diunduh dari Skripsi, eprints.undip.ac.id/3162/1/BAB_I.pdf, Pada 3 januari 2014, Pukul 15.37
Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia
Page 44
Dari penjabaran yang telah dikemukakan lewat Undang
Undangnya, Para Ahli, dan salah satu Website, maka
penulis menyimpulkan bahwa pelanggaran lalu lintas adalah
salah satu bentuk tingkah laku dalam berlalu lintas, yang
mana tindakan berlalu lintas tersebuttidak sesuai dengan
norma yang berlaku atau menyalahi aturan aturan atau
ketentuan lalu lintas yang ada. Sebagai konsekuensi
adanya aturan aturan lalu lintas tersebut, maka setiap
tingkah laku dalam berlalu lintas yang tidak sesuai atau
menyalahi aturan-aturan lalu lintas akan diberikan sanksi
sebagai penegakan hukum yang berlaku.
Jenis-jenis pelanggaran Lalu Lintas di dalam Surat
Keputusan Mahkamah Agung, Menteri Kehakiman, JaksaAgung
dan Kepala Kepolisian Republik Indonesia tanggal 23
Desember 1992 menyatakan terdapat 27 jenis pelanggaran
yang diklasifikasikan menjadi tiga bagian12,yaitu :
1. Klasifikasi jenis pelanggaran ringan
2. Klasifikasi jenis pelanggaran sedang
3. Klasifikasi jenis pelanggaran berat
Dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan, bahwa dari ketentuan Pasal 316
ayat (1) Undang-Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, dapat diketahui jelas
mengenai pasal-pasal yang telah mengatur tentang12 Diunduh dari Surat Keputusan Bersama 1993, http://acarapidana.bphn.go.id/wp-content/uploads/2011/12/SKB-Ketua-MA-MenKeh-Jagung-Kapolri-Tahun-1993-Penanganan-Perkara-Lalulintas-Tertentu.pdf , pada 3 Januari 2014, pukul 15.41
Lebih khususnya bentuk bentuk pelanggaran lalu lintas
yang umumnya terjadi didalam masyarakat adalah13 :
1. Menggunakan jalan dengan cara yang dapat merintangi
membahayakan ketertiban atau keamanan lalu lintas atau
yang mungkin menimbulkan kerusakan pada jalan.
2. Mengemudikan kendaraan bermotor yang tidak dapat
memperlihatkan surat ijin mengemudi (SIM), STNK, Surat
Tanda Uji Kendaraan (STUJ) yang sah atau tanda bukti
lainnya sesuai peraturan yang berlaku atau dapat
memperlihatkan tetapi masa berlakunya sudah kadaluwarsa.
3. Membiarkan atau memperkenakan kendaraan bermotor
dikemudikan oleh orang lain yang tidak memiliki SIM.
4. Tidak memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan
lalu lintas jalan tentang penomoran, penerangan,
peralatan, perlengkapan, pemuatan kendaraan dan syarat
penggandengan dengan kendaraan lain.
13Farouk Muhammad. 1998.Praktik Penegakan Hukum Bidang Lalu Lintas. Balai Pustaka: Jakarta . Halaman 18
Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia
Page 44
5. Membiarkan kendaraan bermotor yang ada di jalan tanpa
dilengkapi plat tanda nomor kendaraan yang syah, sesuai
dengan surat tanda nomor kendaraan yang bersangkutan.
6. Pelanggaran terhadap perintah yang diberikan oleh petugas
pengatur lalu lintas jalan, rambu-rambu atau tanda yang
yang ada di permukaan jalan.
7. Pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan tentang ukuran
dan muatan yang diijinkan, cara menaikkan dan menurunkan
penumpang dan atau cara memuat dan membongkar barang.
B.2. Advokasi Sosial
B.2.1. Pengertian Advokasi Sosial
Berbicara advokasi, sebenarnya tidak ada definisi
yang baku. Pengertian advokasi selalu berubah-ubah
sepanjang waktu tergantung pada keadaan, kekuasaan, dan
politik pada suatukawasan tertentu.Advokasi sendiri dari
segi bahasa adalah Pembelaan.14
Pengertian advokasi menurut almarhum Mansour Faqih
adalah media atau cara yang digunakan dalam rangka
mencapai suatu tujuan tertentu15. Advokasi lebih merupakan
suatu usaha sistematis dan terorganisir untuk
mempengaruhi dan mendesakkan terjadinya perubahan dalam
kebijakan publik secara bertahap dan terus maju.
Dalam buku “Membela taman sebaya” disebutkan bahwa:
“Advokasi is defined is the promotion of cause or the influenching of policy,
14Advokasi: Sebuah definisi berbicara advokasi oleh Ernies Virgo, http://www.academia.edu/4906164/Advokasi_Sebuah_Definisi_Berbicara_advokasi, pada 2 Januari 2013 pukul 15.5015Mansour Faqih,dkk. 2007, Pendidikan Popular, Membangun Kesadaran Kritis, Yogyakarta: insist press, hal.49
Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia
Page 44
founding streams or other politically determined activity”. Artinya
advokasi adalah promosi sebab atau pengaruh sebuah
kebijakan atau aktifitas lainnya yang ditentukan secara
politik.16
Advokasi juga merupakan langkah untuk
merekomendasikan gagasan kepada orang lain atau
menyampaikan suatu isu penting untuk dapat diperhatikan
oleh masyarakat serta mengarahkan perhatian para pembuat
kebijakan untuk mencari penyelesaiannya serta membangun
dukungan terhadap permasalahan yang diperkenalkan dan
mengusulkan bagaimana cara penyelesaian masalah
tersebut.17
Berdasarkan pengertian tersebut diatas dapat
disimpulkan bahwa advokasi lebih merupakan suatu usaha
sistematik dan terorganisir untuk mempengaruhi dan
mendesak perubahan, dengan memberikan sokongan dan
pembelaan terhadap kaum lemah (miskin, terbelakang, dan
tertindas) atau terhadap mereka yang menjadi korban
sebuah kebijakan dan ketidak adilan.
Dalam konteks kehidupan sosial keagamaan dan
kemanusiaan, advokasi lebih merupakan penerjemahan secara
praktis dari nilai nilai keagamaan yang berdimensi
sosial, sekaligus sebagai gerakan pembebasan dan
kemanusiaan. Tujuannya adalah terjadinya transformasi
struktur dari struktur yang menindas dan tidak berpihak
kepada kaum lemah kepada struktur yang secara sosial,16 Irfan Amalee.2002. Membela Teman sebaya, Jakarta : Pimpinan Pusat Ikatan Remaja Muhammadiyah. hal 19317 Abdul Hakim Garuda Nusantara, 2005, Pedoman Advokasi, Jakarta : Cinles, hal.29
Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia
Page 44
politik, dan ekonomi, lebih manusiawi, etis, egalitarian,
dan berkeadilan, bukan untuk mengantarkan kelasmustadha’afin
menegakkan kediktatoran baru.
Advokasi ketika dikaitkan dengan skala masalah yang
dihadapi bisa dikategorikan kepada tiga jenis:
Advokasi diri, yaitu advokasi yang dilakukan pada skala
lokal dan bahkan sangat pribadi. Misalnya saja ketika
seorang pelajar tiba tiba diskorsing oleh pihak sekolah
tanpa adanya kejelasan, maka advokasi yang dilakukan
adalah dengan cara mencari kejelasan atau klarifikasi
kepada pihak sekolah.
Advokasi kasus (Case Advocacy), yaitu advokasi yang
dilakukan sebagai proses pendampingan terhadap orang
atau kelompok yang belum memiliki kemampuan membela
diri dan kelompoknya.Salah satu alasan terjadinya
adalah diskriminasi atau ketidakadilan yang dilakukan
oleh lembaga, dunia bisnis ataupun kelompok profesional
terhadap suatu golongan, dimana golongan itu sendiri
tidak mampu merepon situasi tersebut dengan baik.
Advokasi kelas (Class Advocacy) , yaitu sebuah proses
mendesaksebuah kebijakan publik atau kepentingan satu
kelompok masyarakat dengan tujuan akhir terwujudnya
perubahan sistematik yang berujung pada lahirnya produk
perundang undangan yang melindungi atau berubahnya
legislasi yang dianggap tidak adil. Advokasi jenis ini
melibatkan stakeholder yang lebih banyak dan proses yang
Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia
Page 44
lebih sistematis. Fokus advokasi kelas adalah
mempengaruhi atau melakukan perubahan-perubahan hukum
dan kebijakan publik pada tingkat lokal maupun
nasional. Advokasi kelas melibatkan proses-proses
politik yang ditujukan untuk mempengaruhi keputusan-
keputusan pemerintah yang berkuasa.Advokasi kelas
umumnya dilakukan melalui koalisi dengan kelompok dan
organisasi lain yang memiliki agenda sejalan.
B.2.2.Tujuan Advokasi Sosial
Pada dasarnya tujuan advokasi social adalah untuk
mengubah kebijakan program atau kedudukan (stance) dari
sebuah pemerintahan, institusi atau organisasi. Advokasi
pada hakekatnya adalah apa yang ingin kita rubah, siapa,
yang akan melakukan perubahan tersebut, seberapa besar
dan kapan perubahan itu bermula. Meskipun tiada jangka
waktu yang absolute untuk mencapai tujuan advokasi ,
namun umumnya kegiatan pencapaian tujuan advokasi
berlangsung antara 1 – 3 tahun.
Tujuan advokasi semestinya dapat diukur dan bersifat
spesifik. Tujuan advokasi juga haruslah merupakan langkah
peningkatan realistis kearah tujuan yang lebih luas atau
menuju suatu visi tertentu. Menurut Zastrow advokasi
adalah menolong klien atau sekelompok klien untuk
mencapai layanan tertentu ketika mereka ditolak suatu
lembaga atau sistem pelayanan, dan membantu memperluas
layanan agar mencakup lebih banyak orang yang
membutuhkan.18
18 Advokasi Kebijakan Korban, diakses dari http://www.kipasbengkulu.org/2013/07/advokasi-kebijakan-korban-
Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia
Page 44
Advokasi merupakan proses yang dinamis yang menyangkut
pelaku, gagasan, agenda dan politik yang selalu berubah.
Proses ini berlangsung dalam lima tahap :
1. Mengidentifikasi masalah. Langkah pertama adalah
mengidentifikasi masalah untuk mengambil tindakan
kebijakan. Tahap ini mengacu pada penetapan agenda.
Pekerja social sebagai advokat harus menentukan masalah
mana yang perlu dituju dan diusahakan untuk mencapai
lembaga yang menjadi sasarn agar diketahui bahwa isu
tersebut memerlukan tindakan.
2. Merumuskan solusi. Pekerja social yang berperan sebagai
advokat harus merumuskan solusi mengenai masalah yang
telah diidentifikasi dan memlikih salah satu yang
paling feasible ditangani secara politis, ekonomis dan
social.
3. Membangun kemauan politik. Membangun kemauan politik
untuk bertindakmenangani isu dan mendapatkan solusinya
merupakan bagian terpenting dan advokasi.
4. Melaksanakan kebijakan. Jika masalahnya telah
dikenalpasti, solusi telah dirumuskan serta adanya
kemauan politik untuk bertindak maka peluang ini dapat
dijadikan titik masuk pekerja social untuk bertindak
melaksanakan kebijakan.
Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia
Page 44
5. Evaluasi. Kegiatan advokasi yang baik harus menilai
efektifitas advokasi yang telah dilakukan. Selian itu,
evaluasi juga dapat dilakukan terhadap usaha yang telah
berjalan dan menentukan sasarn baru berdasarkan
pengalaman mereka.
B.2.5 Nilai dalam Advokasi Sosial
Nilai merujuk kepada keyakinan dan alasan yang
fundamental untuk mengadvokasi, dimensi yang penting dan
isu fital yang ada pada individu atau kelompok. Nilai
dasar dalam advokasi sosial adalah :
1. Hak dan martabat individual.
2. Pemberian suara kepada yang tiada kuasa.
3. Penentuan diri sendiri.
4. Pemberdayaan dan perspektif penguatan.
5. Keadilan sosial.
c. Data Primer
C.1 Polisi Lalu Lintas
Wawancara dilakukan dengan Bapak Samiono sebagaiketua SPK Polsek Bejidan sempat menjabat sebagai PolisiKhusus UI, nama beliau direkomendasikan dari bapakAriandi selaku Polisi yang berjaga di lingkungankampus .Wawancara dilakukan di kantor beliau pada saat
Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia
Page 44
ada istirahat kerja. Wawancara ini dilakukan pada tanggal3 Januari 2014, pukul 13.00-13.11Keterangan:R = Rafli, sebagai penulis.
S = Samiono, sebagai Polsek beji
R = Pak di UI banyak sekali pelanggaran, khususnya jarang yang
make Helm, sebenernya polisi memiliki kewenang untuk menindak
dan memberikan sanksi gak sih?
S = Oh ya jelas, sebenernya polisi kan punya. Semua
dikembalikan kepada UU berdasarkan pasal 51 itu semua
pengendara harus pake helm, bahkan didalam pasal 106 ayat 8,
bahwa setiap penumpang sepeda motor pun itu harus pake helm
berstandar SNI. Kalo tidak dilaksanakan ya dikenakan sanksi
sebesar 250.000
Wawancara terhenti karena bapak samiono mendapat
panggilan penting dari Polres depok yang tidak bisa
dihindari.Maka dari itu Wawancara dihentikan dengan
sangat terpaksa.
C.2 Subdit PLKWawancara dilakukan dengan Bapak Namin sebagai ketua
Satpam UI.Wawancara dilakukan di depan Balairung padasaat ada latihan gabungan untuk mempersiapkan Lombasatpam di Polda Metro jaya,. Wawancara ini dilakukan padatanggal 3 Januari 2014, pukul 09.35- 09.55Keterangan:
R = Rafli, sebagai penulis.
N= Pak Namin, selaku ketua Satpam UI
Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia
Page 44
R = Ui itu masuk ke daerah tertib lalu lintas gak sih pak? Jadi kalo udah masuk
UI itu harus mentaati aturan dan ada sanksinya jika melanggar?
N= Sebenernya Ui masuk ke daerah tertib lalu lintas, hal ini
dipertegas dengan adanya rambu di tiap tiap gerbang yang
menyatakan bahwa “Anda memasuki kawasan tertib lalu lintas”.
Jadi ya roda 2 harus pake helm, segala semua masuk pakai STNK,
dan SIM semua surat harusnya pada lengkap.
R = Jadi ada anggapan bahwa itu cuman Jalan kampus gitu pak, nah kalo itu
ada sanksi gak sih pak buat pelanggar pelanggar itu?
N= Nah ini dia yang menjadi dasar permasalahan, kalo sanksi
itu kan dari UU lalu lintas, nah sebenernya PLK udah sempat
melakukan itu, dengan mengadakan razia gabungan di tiap 2
Patroli jadi kalo dilanggar langsung ditilang ditempat, tetapi
sampai saat ini belum terealisasi.
R = Ini merupakan sebuah hipotesa gitu pak, sebenernya rambu-
rambu yang ada di UI itu dibuat atas Inisiasi PLK atau buatan
Polisi?
N= Itu dibuat sama PLK, nah semua juga punya kekuatan hukum.
Sebenernya semua sudah ada prosedurnya, akan tetapi belum
disahkan oleh Rektor. Tapi sebenernya PLK sudah melakukan
otodidak, yaitu masalah parkir liar di depan fakultas teknik,
yaitu kalo ada itu di Derek maunya, eh tapi ada kendala, ya
jadinya di gembok aja, bukanya 200.000. Dendanya buat mereka
jera sebenernya, bukan mau cari uang.
R = Nah dari banyaknya pelanggaran yang terjadi, sebenernya banyak gak sih
kecelakaan lalu lintas karena pelenggaran itu ?
N= ambil salah satu contohnya, di depan stadion UI. Itu gara
gara banyak yang lawan arah, tahun 2013 ini udah terdapat 3
kali kecelakaan.Sempet ada korban, lecet lecet, bahkan sampai
patah.
Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia
Page 44
R = Nah kalo pelanggaran berarti banyak sekali ya pak kalo dihitung hitung?
N= Wah kalo pelanggaran itu malah gak bisa dihitung sangking
banyaknya. Beribu ribu.
R= Pernah ada gak sih pak sampai ada yang meninggal gara gara pelanggaran
lalu lintas?
N= Pada tahun 2013 itu belom ada yang meninggal, tapi kalo
pada tahun 2010 pernah ada yang meninggal suami istri naik
motor nabrak pohon, di jalur tengkorak yaitu dari Stadion
sampai Gedung biru.
R= Nah kalo kecelakaan lalu lintas itu ada berapa ya pak pada tahun 2013 ini?
N= Wah banyak, langsung ke pak taufik aja di Kantor. Itu ada
semua datanya, kami himpun buat data dan laporan.Nah untuk
2013 ini grafiknya meningkat dari tahun tahun
sebelumnya.Biasanya kecelakaan lalu lintas itu terjadi karena
kecepatan yang melebihi 40km, padahal sudah ada
rambunya.Berbahaya kalo lebih dari itu, apalagi pas
ditikungan, itu sering.
R= Itu sebenernya dari masyarakat banyak banget pak yang melanggar, mulai
dari cabe-cabean hingga terong2an, itu masuk ke kampus udah gak pake helm,
mesuk, motor di aneh2in pula. Gimana tuh pak?
N=Nah ini sebenernya kendala yang paling krusial, apalagi pas
sore hari. Wah itu luar biasa banyak sekali.Nah itu sebenernya
udah ada tindakan dari PLK yaitu melakukan filterisasi, kalo
gak ada kepentingan akademis meding pulang aja. Karena ya pada
dasarnya sangat menggangu, pernah ada 2 kasus yang memakan 2
korban sampai patah, karena tabrakan sama cabe cabean itu.
Cuman itu, masih belum konsisten pelaksanaanya, karena masih
banyak kendala disana sini.Nah yang jadi masalah selanjutnya
adalah, Lingkungan UI ini kampus terbuka, yang dikelilingi
oleh 5 kelurahan.
Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia
Page 44
R= Nah terakhir, bapak punya solusi atau harapan gak sih pa katas
permasalahan ini?
N= Filterisasi yang konsisten. Cuman hal ini terkendala oleh
Stakeholder yang ada di dalam masyarakat, pernah ada meeting.Nah
dari meeting itu pernah ada rencana, bahwa setiap warga itu
diberikan sticker, untuk siapa siapa aja yang boleh masuk.Nah
cuman emang kembali lagi kepada realisasi nya sih de.
R= Nah, masuk ke kasus selanjutnya yaitu Helm Kuning yang sempat
dicanangkan itu tindak lanjutnya gimana ya pak?
N= Nah ini dia yang masih menjadi PR PLK, agak sulit mengatur
mereka diawal awal. Ojek itu nomor nomornya pada ditutupin,
nah itu fungsinya pada buat melanggar. Kemaren PLK mau ketemu
sama 12 pangkalan ojek, sama koordinatornya karena ada mau ada
rencana pembinaan lagi nih ojek, mau di beresin lagi. Tapi ya
itu, banyak oknum yang memanfaatkan. Sampe akhirnya banyak
ojek ojek liar . Padahal itu sebenernya tiap hari ditertibkan,
tapi ya paling dalam prosesnya paling cuman surat pernyataan
aja,karena ya PLK gak punya kewenangan.
R= Oke pak namin. Makasih banyak ya pak. Sukses buat bapak
C.3 Satpam FHUI
Wawancara dilakukan dengan Bapak Vickris salah satupegawai satpam yang berjaga di depan Patung DjokosoetonoFHUI.Wawancara dilakukan di ruangan Bapak Vickris, dikantor Satpam FHUI tepatnya di depan lobby FHUI .Wawancara ini dilakukan pada tanggal 2 Januari 2014,pukul 13.55 – 14.12Keterangan:
Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia
Page 44
R = Rafli, sebagai penulis.
V= Vickris, sebagai Satpam FHUI
R = Banyak gak sih pak yang melakukan pelanggaran lalu lintas di depan
Patung Djokosoetono?
V= Banyak banget. Hamper 80% bisa kita itung setiap harinya.
R = Nah sebenernya, yang melakukan itu Dosen atau mahasiswa pada
umumnya?
V= Pada Umumnya mahasiswa, karena lokasi parkir mahasiswa itu
lokasinya ada disebelah kanan, kalo dosen jarang karena diakan
parkir nya di dekat lobby.
R = Oh jadi salah satu faktor yaitu lokasi parkir yang terletak ada disebelah
kanan. Nah ini sebenernya yang menjadi dilematika sih pak, ketika belajar di
fakultas hukum tapi kita tidak taat sama peraturan itu sendiri.
V= Karena pada dasarnya pelanggar itu cari gampangnya, tapi
gak mikirin bahayanya.
R = Nah sebenernya dari masalah pelanggaran rambu itu, pernah ada kasus
ada saling tabrakan maksutnya jadi saling berhadapan jadi salah satunya
harus mundur?
V= Kalo berhadapan pernah, sering. Tapi kalo sampai tabrakan
belum pernah dan jangan sampai terjadi.Hal itu biasanya sering
pada saat waktu pagi dan sore hari.
R = Nah menurut bapak, salah satu faktor melanggar lalu lintas selain lokasi
parkir, adalagi gak sih pak faktor X lainnya?
V= Kebiasaan sih sebenernya, kita sebagai satpam sebenarnya
kan gak mungkin jaga seharian didepan situ, makanya kita kasih
tanda. Kalo mereka udah bisa mengemudi otomatis kan dia sudah
punya sim, berarti udah tau dong arti dari rambu tersebut. Dan
sebenernya banyak juga dosen yang ngelarang untuk belok ke
kiri.
Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia
Page 44
R = Nah sebenernya, dari masalah itu, ada gak sih upaya yang dilakukan oleh
satpam atau peringatan dan pemberian sanksi?
V= Paling kita tegor aja, “Mas lain kali kalo itu bisa muter
dulu ajalah”. Tapi udah dibilangin ya besoknya gitu lagi,
emang pada dasarnya udah kebiasaan sih.
R = Nah kalo boleh tau, Rambu lalu lintas belok ke kanan terlebih dahulu itu
yang masang satpam UI, FH, atau polisi?
V= Satpam FHUI, atas inisiatif kita. Dipasangnya sih udah lama
mas.Hal itu diletakan karena gak memungkinkan naro satpam yang
berjaga disitu, karena jumlah satpam yang terbatas yaitu 17
orang.Dibagi menjadi 5 regu, di lokasi masing masing.
R = itu kalo bapak perhatiin yang langsung belok ke kanan itu, apakah ada jam
jam tertentu misalnya dia udah telat jam 8.10, atau emang udah kebiasaan
aja?
V= Ya gitu, emang udah biasa aja. Karena mereka ambil simple
nya aja ke kanan.Ada juga yang muter beberapa, tapi banyakan
yang langsung sih. Karena sebenarnya anggap sepele, kalo
misalnya ada apesnya kan bisa tubrukan pas lagi kenceng. Kalo
misalnya rame ya paling yang taat 20%.hehehe
R = nah kalo saya simpulkan pak, sebenernya yang menjadi masalah itu bukan
apesnya pak, tapi menurut saya budaya kedepannya yang mengabaikan hal
hal kecil, nanti ketika udah jadi orang gede mengabaikan hal hal kecil yang
jadi bahaya. Hehehe.. Makasih ya pak
V= Iya sama sama.
C.4 Tukang Ojek
Wawancara dilakukan dengan Bapak Mawardi salah satuSekretariat Jendral persatuan Ojek KukusanTeknik .Wawancara dilakukan di pangkalan ojek bapakMawardi , dilakukan pada tanggal 2 Januari 2014, pukul12.25 – 12.42Keterangan:
Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia
Page 44
R = Rafli, sebagai penulis.
M= Mawardi, Sekretariat Jendral persatuan Ojek Kukusan Teknik
R = Nah pak sesuai UU kan, baik yang mengendara dan penumpang kan harus
pakek helm ya pak ya? Nah sebenernya pernah ada razia gak sih pak dari
polisi?
M= Kalo di UI, pernah ada razia cuman kayaknya kalo ojek yang
bawa emang harus pake helm, kalo yang nyewa itu emang pada gak
pake helm soalnya kan ojek nya cuman punya 1
R = Nah itu kan sebenernya dulu pernah ada kebijakan helm kuning ya pak, itu
dikasih sama rektorat ya pak?
M= Itu gak dikasih, cuman cara nebus. Bukan gratis, harganya
150 ribuan, tapi boleh dicicil sekalian ada izin trayek dan
segala macem.Tapi itu gak lama berjalannya, karena UI nya
berubah ubah terus sih. Dianya juga kurang mantau dan kurang
tegas, kan seharusnya di kontrol berkala, mana yang gak pake
helm ya harusnya ditindak kan gitu.
R = Nah kalo misalnya ada gerakan 1000 Helm, di gratisin diberikan kepada
Ojek Ojek di UI, setuju gak tuh pak?
M= Gratis tuh? Kalo Gratis ya setuju.Saya sangat dukung.
R = Soalnya pernah ada pak kasus terkait kecelakaan gak pake helm, bukan
ama tukang ojek tapi ama temennya,anak farmasi yang palanya bocor dan
panjang urusannya.
M= Nah emang pada dasarnya, banyak yang nganggep bahwa UI itu
jalan kampong, Jadi ya gak masalah gak tertib lalu lintas
juga. Nah apalagi abg abg noh, bukan sering lagi dah, mulai
perampasan motor, perampokan, sampe mesum banyak bener. Nah
itu kan udah pada di laporin ke gedung biru, cuman yak an
satpam kurang personil, kalo buat jaga tiap hari. Sebenernya
gedung biru udah jaga jagain kalo anak anak ABG gak boleh
Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia
Page 44
masuk, ya tapi gimana ya tetep aja kayaknya pada masuk lewat
jalan jalan tikus.
R = Untuk para ojek sendiri pada punya SIm dan STNK gak sih pak?
M= Ya 90% pada punya, mau sim nya udah kadaluarsa atau enggak
itu didominasi pada punya
R = Nah, pernah gak sih pak ada kejadian mahasiswa ada yang complain
karena gak ada helm yang diberikan oleh ojek?
M= Belum ada yang minta sih, tapi ada yang teliti. Cuman
jarang, yang penting mah mereka naik, yang penting nyampe
fakultas.Mereka mah pada gak mikirin itu, paling yang mau pake
helm pas mau keluar margonda aja.
R = Jadi pada dasarnya, bahwa UI ini bukan dianggap jalan umum.
M= Ya, kalo ada razia pun. Polisi harus ada izin terlebih
dahulu, harus ada permintaan terlebih dahulu dari Gedung biru
baru bisa. Polisi mah gak berwenang di dalam UI
R = Oh gitu ya pak. Sip sip Makasih
C.5 Masyarakat
Wawancara dilakukan dengan Bapak Sukarman salahpedagang yang berjualan di depan Pintu KukusanTeknik .Wawancara dilakukan di lapak bapak sukarman,dilakukan pada tanggal 2 Januari 2014, pukul 12.10 –12.18Keterangan:
R = Rafli, sebagai penulis.
S= Sukarman ,Pedagang Kutek
Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia
Page 44
R = Pernah gak sih bapak liat kecelakaan karena pelanggaran lalu lintas di
kutek ini?
S = Kalo kecelakaan sampai korban jiwa belom pernah, tapi kalo
kecelakaan tunggal mah pernah. Motornya sampai jatuh karena
nabrak trotoar. Padahal sebenernya ka nada forbidden tapi gak
tau ngapa pada ngelanggar itu, ya ampe bocor si enggak
palanya, palingan lecet motornya.
R = Nah tadi setelah mengamati pak, ternyata banyak banget yang ngelanggar
pak bahkan hamper semua orang, padahal kan disitu udah ada Rambunya
jelas kalo gak boleh lewat situ, tapi liat liat dulu kosong apa enggak.
S = 90%, lebih malah. Sebenarnya mau kosong apa enggak kalo
mereka pembuatan SIMnya sesuai dengan prosedur pasti ngerti
kalo ada rambu rambu gak boleh, ada atau gak ada petugas kalo
dia patuh lalu lintas pasti taat aturan.Masalah ini bukan
cuman disini dek, di depan kukusan teknik juga banyak tuh
mobil mobil parkir liar, sebenernya gak boleh disitu karena
akan menganggu aktivitas bis kuning sebenernya, lagipula itu
padahal udah ada tandanya gak boleh dan di denda 200 ribu
rupiah, tapi masih aja. Atau emang udah budaya, udah jadi
kebiasaan buruk gitu..Jadi tidak sesuai dengan budaya kita,
yaitu budaya timur yang katanya orangnya ramah ramah dan murah
senyum, tapi faktanya malah terbalik. Atau apakah mereka sim
nya nembak,tidak menempuh jalur sesungguhnya, kan kalo lulus
pasti udah ngerti kan, nah lagi juga ada ujian tertulis, dari
60 soal, kalo salahnya lebih dari 12 gak lulus, kalo 11 masih
lulus. Bisa jadi sih itu.Nah masalahnya kebiasaan buruk itu
tidak pernah berubah, dan tidak pernah ada usaha untuk
baik.Kenapa? Karena kalo saya perhatiin kalo dia itu
pengendara yang baik , ada atau gak ada petugas pasti mereka
gak ambil jalan yang salah itu.
Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia
Page 44
R = Nah sebenernya, pernah ada razia gak sih yang pernah dilakukan oleh
satpam Ui kalo bapak perhatikan?
S = Tiap sore, jam 4 sih kayaknya. Bukan razia gabungan sih,
cuman palingan filterisasi. Nah itu ada 2 petugas, kalo yang
gak pake helm suruh pada pulang lagi, sama kalo “Cabe Cabe”
gak punya kepentingan akademis disuruh balik lagi. Nah ini
sebenernya pelanggaranya paling banyak ini di kampus ini.Yang
harusnya pake Helm, malah gak pake Helm.
R = Nah sebenernya pernah gak sih bapak liat ada sanksi nya?
S = Kalo menurut saya, pasti sih sebenernya sanksi tuh ada.
Cuman kan si satpam ini gak punya kewenangan yang cukup,