Top Banner
Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia Page 44 KATA PENGANTAR Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWTTuhan Yang Maha Esa, karena atas petunjuk dan hidayah-nyalah tugas akhir mata kuliah Hukum dan Kesejahteraan Sosial berjudul “Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia” dapat terlaksana dengan cukup baik dan tepat waktu. Salah satu permasalahan yang selalu dihadapi di negara berkembang adalah masalah lalu lintas yang semakin hari semakin kompleks. Hal ini terjadi mengingat semakin padatnya kendaraan di kehidupan zaman modern, maka tidak dapat dipungkiri lagi jika dari tahun ketahun penggunaan kendaraan terus meningkat sehingga tingkat pelanggaran juga terus meningkat. Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinyapelanggaran lalu lintas adalah budaya tertib lalu lintas di masyarakat yang masih minim. Begitupun halnya di Universitas Indonesia, sebagai salah satu Universitas terbaik di Indonesia yang menyandang nama suatu bangsa ternyata budaya tertib lalu lintas masih sangat memprihatinkan. Hal ini dapat dilihat dari maraknya pelanggaran lalu lintas di linkungan Universitas mulai dari tidak menggunakan helm, melanggar rambu rambulalu lintas, parkir di tempat yang dilarang, lebih khususnya hal ini dilakukan baik oleh Mahasiswa, Dosen, Karyawan ataupun Masyarakat Umum. Dalam makalah ini penulis mencoba mengkaji kebiasaan pelanggaran lalu lintas di lingkungan Universitas Indonesia yang dikaitkan dengan Undang Undang Nomor 22
66

Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia

Apr 25, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

Page 44

KATA PENGANTARPuji syukur saya ucapkan kepada Allah SWTTuhan Yang

Maha Esa, karena atas petunjuk dan hidayah-nyalah tugas

akhir mata kuliah Hukum dan Kesejahteraan Sosial berjudul

“Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan

Universitas Indonesia” dapat terlaksana dengan cukup baik

dan tepat waktu.

Salah satu permasalahan yang selalu dihadapi di

negara berkembang adalah masalah lalu lintas yang semakin

hari semakin kompleks. Hal ini terjadi mengingat semakin

padatnya kendaraan di kehidupan zaman modern, maka tidak

dapat dipungkiri lagi jika dari tahun ketahun penggunaan

kendaraan terus meningkat sehingga tingkat pelanggaran

juga terus meningkat. Salah satu faktor yang menyebabkan

terjadinyapelanggaran lalu lintas adalah budaya tertib

lalu lintas di masyarakat yang masih minim.

Begitupun halnya di Universitas Indonesia, sebagai salah

satu Universitas terbaik di Indonesia yang menyandang

nama suatu bangsa ternyata budaya tertib lalu lintas

masih sangat memprihatinkan. Hal ini dapat dilihat dari

maraknya pelanggaran lalu lintas di linkungan Universitas

mulai dari tidak menggunakan helm, melanggar rambu

rambulalu lintas, parkir di tempat yang dilarang, lebih

khususnya hal ini dilakukan baik oleh Mahasiswa, Dosen,

Karyawan ataupun Masyarakat Umum.

Dalam makalah ini penulis mencoba mengkaji kebiasaan

pelanggaran lalu lintas di lingkungan Universitas

Indonesia yang dikaitkan dengan Undang Undang Nomor 22

Page 2: Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

Page 44

Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Penulis telahberusaha memberikan penjelasan yang cukup

komprehensif dan data yang actual ,namun seperti kata

pepatah, “Tak ada gading yang tak retak”, sehingga penulis

menyadari masihterdapat banyak kekurangan mulai dari

sistematika penulisan hingga materi dari penulisan ini,

oleh karena itu saran dan kritik demi penyempurnaan

makalah ini sangat diharapkan oleh penulis.Adapun tujuan

disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari

dosen mata kuliah Hukum dan Kesejahteraan sosial sebagai

salah satu prasyarat kelulusan didalam mata kuliah ini.

Akhir kata, pada kesempatan kali ini penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu menyelesaikan makalah . Semoga Allah SWT

senantiasa melimpahkan Rahmat-Nya kepada kita semua dan

makalah ini dapat bermanfaat bagi FHUI , UI dan

Indonesia.

DAFTAR ISI

DAFTAR

ISI .....................................................

...............................................2

BAB I     PENDAHULUAN

A. Latar

belakang ................................................

.......................................................3

Page 3: Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

Page 44

B.Pertanyaan

Penelitian...............................................

............................................. 6

C. Tujuan

Penulisan ...............................................

................................................... 6

D. Manfaat

Penulisan................................................

...................,.............................6

E. Metode

Penulisan ...............................................

...................,..............................7

BAB II      ISI PENELITIAN

A. Gambaran Lokasi

B. Data Sekunder

1.  Pelanggaran Lalu

Lintas...................................................

.............................9

2.  Advokasi

Sosial...................................................

........................................13

C. Data Primer

1. Polisi Lalu

Lintas................................................

...........................\.............20

Page 4: Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

Page 44

2. Subdit

PLK...................................................

..............................................21

3. Satpam

FHUI..................................................

...........................................24

4. Tukang

Ojek..................................................

............................................26

5. Masyarakat............................................

...................................................28

D. Hasil penelitian

1. Rambu Lalu Lintas di Kukusan

Teknik.................................................

.....35

2. Rambu belok kanan di

FHUI...................................................

..................36

3. Pemakaian Helm oleh Penyewa di Pangkalan ojek Kukusan

Tekik...........37

4. Larangan Parkir di Halte Stasiun UI…………………………………….39

BAB III Analisis

A. Faktor Penyebab Pelanggaran Lalu

Lintas...................................................

...40

Page 5: Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

Page 44

B. Dampak dari Pelanggaran Lalu

Lintas...................................................

.........42

C. Solusi atas Pelanggaran Lalu Lintas di Universitas

Indonesia.......................43

BAB III          PENUTUP

DAFTAR

PUSTAKA.....................................................

.............................47

BAB 1

PENDAHULUANA. Latar Belakang

“Het Recht Hink Achter de Feiten Aan”Adagium tersebut memiliki makna yang sangat besar

dalam pembentukan hukum.Adagium tersebut memiliki makna

“Hukum selalu terpincang-pincang di belakang perkembangan zaman”.

Dapat dimaknai dari adagium tersebut berarti bahwa hukum

tidak dapat dibentuk untuk selamanya namun harus selalu

disesuaikan dengan perkembangan zaman. Sebagaimana Von

savigny berpendapat “Ibi Societas ibi ius”dimana ada masyarakat

disitu pula terdapat hukum yang hidup.Sehingga hukum

harus selalu disesuaikan dengan perkembangan masyarakat

yang selalu berubah dengan cepat. Landasan-landasan

tersebutlah yang mendasari diubahnya Undang-Undang Nomor

Page 6: Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

Page 44

14 tahun 1992 menjadi Undang-undang nomor 22 tahun 2009

tentang lalu lintas dan angkutan jalan yang selanjutnya

disebut Undang-undang Lalu lintas.

Hakikat perubahan undang-undang tersebut adalah

untuk menyesuaikan hukum lalu lintas sesuai dengan

perkembangan masyarakat Indonesia yang bergerak luar

biasa pesatnya.Dengan diundangkannya Undang-undang lalu

lintas, maka sudah tidak ada pilihan lain selain

melaksanakan undang-undang ini. Pasal 326 Undang-undang

ini menyatakan Undang-undang ini mulai berlaku sejak

tanggal diundangkan.Pasal penutup yang umumnya termuat

dalam seluruh peraturan perundang-undangan ini merupakan

pasal yang memperkuat bahwa undang-undang ini jelas harus

diberlakukan.

Hal ini diperkuat dengan norma dasar bernegara kita

yang tercantum didalam pasal 1 ayat 3 Undang-undang dasar

1945 “Negara Indonesia adalah Negara Hukum” hal ini jelas

menyatakan hukum adalah panglima terdepan di negeri ini,

sehingga pelaksanaanya merupakan suatu keniscayaan dan

kewajiban.

Dari pasal pasal yang terdapat di dalam undang

undang tersebut akhirnya dirumuskanlah tujuan-tujuan

diterapkanya undang-undang lalu lintas ini. Tujuan

tersebut termaktub dalam pasal 3 yang berisi “Lalu Lintas

dan Angkutan Jalan”yaitu :

Page 7: Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

Page 44

1. Terwujudnya pelayanan Lalu Lintas dan Angkutan

Jalan yang aman, selamat, tertib, lancar, dan

terpadu dengan moda angkutan lain untuk mendorong

perekonomiannasional,memajukankesejahteraanumum,

memperkukuhpersatuan dan kesatuan bangsa, sertamampu

menjunjung tinggi martabat bangsa;

2. Terwujudnya etika berlalu lintas dan budaya

bangsa; dan

3. Terwujudnya penegakan hukum dan kepastian hukum

bagi masyarakat.

Berdasarkan tujuan aplikasi undang-undang ini, maka

terlihat jelas tujuannya bukanlah untuk kepentingan pihak

pemerintah semata untuk melakukan penilangan bagi yang

melanggar, namun jelas untuk melindungi masyarakat itu

sendiri dari kecelakaan lalu lintas yang bahkan memiliki

angka kematian yang sangat tinggi.1

Berdasarkan tujuan aplikasi tersebut dapat

ditafsirkan bahwa yang paling pertama dan utama yang

harus didasarkan pada pelaksanaan undang-undang ini

adalah terbentuknya lalu lintas dan angkutan jalan yang

harmonis dan mendukung kesejahteraan masyarakat.Kemudian

tujuan kedua dapat diartikan sebagai penanaman nilai-

nilai kebudayaan dan etika berlalu lintas kepada

masyarakat.1 Kecelakaan Lalu Lintas di Indonesia Renggut 31 Ribu Jiwa, diakses dari http://instran.org/index.php/in/ruang-berita/depan/25-front-page/1627-kecelakaan-lalu-lintas-di-indonesia-renggut-31-ribu-jiwa, pada 3 Januari 2014, pukul 11.21

Page 8: Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

Page 44

Namun pada kenyataanya salah satu

permasalahan yang selalu dihadapi di Negara

berkembang adalah masalah lalu lintas. Hal ini

terbukti dari adanya indikasi angkapelanggaran lalu

lintas yang selalu meningkat setiap

tahunnya2.Tentunya perkembangan lalu-lintas itu

sendiri menjadi sebuah dilametika yang nyata, karena

disatu sisi memberikan pengaruh positif berupa

mempermudah manusia dalam mobilisasi, dan disisi lain

memiliki dampak negatif berupa terjadinya kecelakaan lalu

lintas, kemacetan, dan permasalahan lainnya.

Dari banyaknya permasalahan yang terjadi, hal yang

menjadi sorotan utama penulis adalah masalah pelanggaran

lalu lintas, karena hal ini memiliki akibat yang cukup

besar, mulai dari menciptakan kebiasaan buruk hingga

menyebabkan terjadinya sebuah kecelakaan. Menurut salah

satu pakar lalu lintas, Suwardjokomenyatakan bahwa

Pelanggaran lalu lintas disebabkan oleh banyak

faktor tidak sekedar oleh pengemudi kendaraan yang

buruk,akan tetapi juga disebabkan oleh pejalan kaki

yang kurang hati-hati,kerusakan kendaraan, rancangan

kendaraan cacat pengemudi, rancangan jalan,dan kurang

mematuhinya rambu-rambu lalu lintas3.2.Pelanggaran capai Angka 45.0007 dalam 10 hari operasi zebra , http://www.tribunnews.com/metropolitan/2013/12/07/pelanggaran-capai-angka-45007-dalam-10-hari-operasi-zebra, diakses pada 3 Januari 2014,pukul 11.233. Suwardjoko Warpani,1990, Merencanakan Sistem Pengangkutan, Bandung : Penerbit ITB, hal 19

Page 9: Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

Page 44

Begitupun halnya di Universitas Indonesia, pelanggaran

lalu lintas merupakan masalah yang tidak ada

habisnya.Permasalahan lalu lintas di Universitas ini

merupakan masalah yang harus segera ditangani oleh pihak

Polisi lalu lintas dan lembaga penegak hukum terkait,

seperti SUBDIT PLK4.Hal ini dikarenakan jumlah pelanggar

lalu lintas di Universitas Indonesia sangatlah

memprihatinkan karena selain jumlahnya yang cukup banyak,

tetapi juga didominasi oleh Mahasiswa, dan Dosennya

sendiri, padahal sejatinya baik Dosen dan Mahasiswa

adalah kalangan yang cukup krusial untuk perkembangan dan

pembangunan bangsa kedepan karena merekalah sebagai

ujung tombak utama danRole Model Indonesia dalam menghadapi

tantangan zaman , sehingga bagaimana mungkin jika dari

hal kecil saja sudah melanggar peraturan, apalagi ketika

harus mengatur orang lain?.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara5, didapatkan

fakta bahwa baik dosen dan mahasiswa sering melanggar

peraturan lalu lintas seperti tidak memakai helm, tidak

memilik SIM, tidak memiliki STNK, parkir di tempat yang

dilarang , tidak menghidupkan lampu pada siang hari, dan

tidak mematuhi rambu serta marka jalan yang ada.

Pelanggaran lalu lintas ini tidak dapat dibiarkan begitu

saja karena berdasarkan fakta yang ada sebagian besar4.PLK UI adalah Pembinaan Lingkungan Kampus, Profil lengkapnya di http://plk.ui.ac.id/profil_plkui?destination=node/25. Observasi dan Wawancara dilakukan pada tanggal 1-3 Januari 2014, dilokasi rawan pelanggaran lalu lintas.

Page 10: Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

Page 44

kecelakaan lalu lintas disebabkan oleh pelanggaran lalu

lintas.

B. Pertanyaan Penelitian

a. Apakah yang dimaksut dengan “Pelanggaran Lalu Lintas”?

b. Bagaimana peraturan dan penegakan hukum terkait tertib

lalu lintas di Universitas Indonesia?

c. Apa saja yang menjadi masalah tertib lalu lintas di

Universitas Indonesia?

d. Apa sajakah bentuk pelanggaran lalu lintas yang sering

terjadi di Universitas Indonesia?

e.  Apakah solusi dan upaya yang tepat untuk mengatasi

masalah tertib lalu lintas di Universitas Indonesia ?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan umum dari penulisan makalah ini agar

penulis lebih mengetahui secara lebih komprehensif

terkait permasalahan pelanggaran lalu lintas yang terjadi

di lingkungan Universitas Indonesia ,selain itu juga

untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya keselamatan

diri saat berkendara dijalan raya dengan tidak melakukan

pelanggaran lalu lintas sehingga tidak merugikan diri

sendiri maupun orang lain.

Adapun tujuan khusus disusunnya makalah ini adalah

untuk memenuhi tugas dari dosen mata kuliah Hukum dan

Kesejahteraan Sosial, sebagai salah satu prasyarat

Page 11: Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

Page 44

kelulusan dan juga “karcis utama” sebagai Ujian Akhir

Semester.

D. Manfaat Penulisan

Manfaat Teoritis :

1. Menambah wawasan, memberikan informasi dan ilmu

pengetahuan dan khasanah hukum , khususnya yang berkaitan

dengan pelanggaran lalu lintas yang terjadidilingkungan

Universitas Indonesia.

2. Dapat memberikan informasi kepada masyarakat,

lembaga hukum, badan hukum,pemerintah dan aparat penegak

hukum lainnya tentang pasal-pasal yangberkaitan dengan

pelanggaran lalu lintas yang dilakukandi lingkungan

Universitas Indonesia.

Manfaat Praktis :

1. Memberikan masukan bagiStakeholder tekait yaitu

pemerintah, aparat penegak hukum, dan lembaga

kemahasiswaan (BEM) tentang advokasi sosial yang harus

dilakukan dalam upaya menanggulangipelanggaran lalu

lintas yang dilakukan di lingkungan Universitas

Indonesia.

E. Metode Penulisan dan Penelitian

Page 12: Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

Page 44

        Metode penulisan merupakan suatu cara yang

dilakukan untuk mencapai suatutujuan.Dalam penelitian

ini digunakan metode penelitian empiris. Data yang

paling utama digunakan adalah data primer, yaitu

wawancara dengan para informan terkait. Data primer

tersebut ditunjang oleh data sekunder, berupa

sumberkepustakaan yang berupa buku dan artikel baik dari

media online ataupun media cetak.

Data hasil penelitian didapati dari metode Sampling,

dimana jumlah sampel yang diperlukan direncanakan sesuai

dengan waktu yang telah ditentukan untuk di teliti. Yang

mana pengambilan sampel ini dilakukan di lokasi lokasi

rawan pelanggaran kecelakaan, seperti Rambu lalu lintas

belok kanan di depan patung Djokosoetono Fakultas Hukum

Universitas Indonesia, pangkalan ojek Kukusan Teknik, dan

area dilarang parkir di stasiun UI.

Dengan diambilnya sampel dari ketiga titik ini

diharapkan akan dapat diperoleh gambaran yang lebih jelas

dan komprehensif mengenai kondisi pelanggaran lalu lintas

di Linkungan Universitas Indonesia.

Untuk itu , maka pada setiap titik terjadinya rawan

pelanggaran, jumlah sampel yang akan diambil dibatasi

oleh waktu yang telah ditentukan, yaitu 60 menit. Setelah

data yang dibutuhkan cukup terkumpul, maka selanjutnya

dilakukan pengolahan data.Pengolahan data ini dimulai

dengan melakukan tabulasi untuk mengetahui Frekuensi dari

pelanggaran yang telah terjadi di titik titik yang telah

ditentukan tersebut.

Page 13: Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

Page 44

Penghitungan frekuensi ini lebih lanjut digunakan

sebagai dasar penghitungan presentase yang dilakukan

dengan rumus :

P = fnx 100 %

P = Presentase,

F = Frekuensi ,

N = Jumlah yang diamati

Selanjutnya dilakukan penghitungan untuk melihat

presentasenya, agar dapat dilihat lebih jelas seberapa

banyakkah jumlah angka pelanggaran lalu lintas di

Lingkungan Universitas Indonesia.Hingga akhirnya, hasil

yang diperoleh melalui penelitian ini dianalisis secara

kwalitatif. Adapun analisa kwalitatif ini ditujukan untuk

menghubungkan kondisi pelanggaran lalu lintas di

Lingkungan Universitas Indonesia dengan faktor faktor

yang menyebabkan terjadinya, sekaligus dampaknya, hingga

masuk didalam kesimpulan dapat ditemukan solusi apakah

yang tepat untuk mengatasi permasalahan pelanggaran lalu

lintas di Lingkungan Universitas Indonesia.

Page 14: Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

Page 44

BAB II

ISI PENELITIAN

A. Gambaran Lokasi

Penulis akan meneliti pelanggaran lalu lintas yang

kerap terjadi di lingkungan Universitas Indonesia ,

termasuk di dalamnya adalah Fakultas Hukum, kemudian dari

hasil penelitian tadi penulis mencoba untuk mencari

solusi atas permasalahan yang terjadi dengan mekanisme

advokasi sosial yang efektif dan efisien serta aplikatif

untuk dilaksanakan oleh lembaga penegak hukum terkait.

Subjek yang diteliti oleh peneliti adalah pengendara

yangmenggunakan kendaraan bermotor baik roda dua, ataupun

roda empat. Ketika melakukan penelitian penulis terjun

langsung ke titik titik yang rawan akan terjadinya

pelanggaran lalu lintas di Lingkungan Universitas

Indonesia, adapun titik titik tersebut diantaranya yaitu

Page 15: Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

Page 44

Rambu lalu lintas belok kanan di depan patung

Djokosoetono Fakultas Hukum Universitas Indonesia,

pangkalan ojek Kukusan Teknik, dan area dilarang parkir

di stasiun UI.

Selain itu juga penulis mencoba mengkaji dari data yang

diperoleh oleh Stakeholder terkait, diantaranya adalah

Polisi lalu lintas wilayah Depok, Subdit PLK, Tukang

Ojek, dan juga beberapa masyarakat umum.

B. Data Sekunder

B.1. Pelanggaran Lalu Lintas

Dalam sistem perundang-undangan hukum pidana, tindak

pidana dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu kejahatan

dan pelanggaran.Kedua istilah tersebut pada hakekatnya

tidak ada perbedaan yang cukup tegas karena keduanya

sama- sama delik atau perbuatan yang dapat dihukum6.

Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) di Indonesia

melakukan pembedaan antara kejahatan dan pelanggaran.

Segala bentuk kejahatan dimuat dalam buku II KUHP

sedangkan pelanggaran dimuat dalam buku III KUHP, dimana

secara prinsipil perbedaan Kejahatan dan Pelanggaran

dirangkum menjadi7:

6Soejono Soekonto, Kejahatan dan Penegakan Hukum di Indonesia, Jakarta : Rineka Cipta, 1996, hlm 17Moeljatno, Kitab Undang-undang Hukum Pidana, Jakarta: Bumi Aksara, 1992, hlm 208

Page 16: Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

Page 44

1. Kejahatan sanksi hukumannya lebih berat dari

pelanggaran, yaitu berupa hukuman badan (penjara) yang

waktunya lebih lama.

2. Percobaan melakukan kejahatan dihukum, sedangkan pada

pelanggaran percobaan melakukan pelanggaran tidak

dihukum.

3. Tenggang waktu daluarsa bagi kejahatan lebih lama dari

pada pelanggaran.

Berdasarkan penjelasan yang telah dikemukakan di atas

dapat disimpulkan bahwa pelanggaran adalah:

1. Perbuatan yang bertentangan dengan apa yang secara

tegas dicantumkan dalam undang- undang pidana.

2. Pelanggaran merupakan tindak pidana yang lebih ringan

dari kejahatan baik perbuatannya maupun hukumannya.

Berdasarkan gambaran umum dari perbedaan Kejahatan

dan Pelanggaran tadi, maka dapat kita ambil sebuah

definisi bahwa Pelanggaran lalu lintas adalah perbuatan

yang bertentangan dengan lalu lintas dan atau peraturan

pelaksanaannya, baik yang dapat ataupun tidak dapat

menimbulkan kerugian jiwa atau benda dan juga keamanan

ketertiban dan kelancaran lalu lintas 8. Pelanggaran lalu

lintas ini tidak di atur dalam KUHP akan tetapi ada yang

menyangkut delik delik yang disebut dalam KUHP, misalnya

karena kealpaannya menyebabkan matinya orang (Pasal 359),

8Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia Akademi Kepolisian, FungsiTeknis Lalu Lintas, Semarang : Kompetensi Utama, 2009, hlm 6

Page 17: Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

Page 44

karena kealpaannya menyebabkan orang lain luka berat, dan

sebagainya (Pasal 360), karena kealpaannya menyebabkan

bangunan-bangunan, trem kereta api, telegram, telepon dan

listrik dan sebagainya hancur atau rusak (Pasal 409)9

Selanjutnya menurut salah satu ahli, definisi dari

Pelanggaran Lalu Lintas MenurutNaning Ramdlon10, adalah

perbuatan atau tindakan seseorang yang bertentangandengan

ketentuan peraturan perundang-undangan lalu lintas

jalan.Pelanggaran yang dimaksud tersebut adalah

sebagaimana yang telah disebutkan di dalamUndang-

Undang Lalu Lintas Nomor 22 Tahun 2009 Pasal 326, apabila

ketentuantersebut dilanggar, maka dikualifikasikan

sebagai pelanggaran.

Lain halnya menurut Transparansi.or.id11, Pelanggaran

lalu lintas tertentu atau yang sering disebut dengan

tilang merupakan kasus dalam ruang lingkup hukum pidana

yang diatur dalam UU Nomor 22 Tahun 2009. Hukum pidana

mengatur tentang perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh

undang-undang dan berakibat diterapkannya hukuman bagi

barang siapa yang melakukannya dan memenuhi unsur-unsur

perbuatan yang disebutkan dalam undang-undang pidana.

Tujuan hukum pidana adalah untuk menakut-nakuti orang

agar tidak melakukan perbuatan yang tidak baik dan

mendidik seseorang yang pernah melakukan perbuatan yang

tidak baik menjadi baik dan dapat diterima .9Moeljatno, op.cit, hlm 17810Naning, Ramdlon. 1983.Menggairahkan Kesadaran Hukum Masyarakatdan Disiplin Penegak Hukum dalam Lalulintas. Bina Ilmu: Surabaya. Halaman 1711 Diunduh dari Skripsi, eprints.undip.ac.id/3162/1/BAB_I.pdf, Pada 3 januari 2014, Pukul 15.37

Page 18: Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

Page 44

Dari penjabaran yang telah dikemukakan lewat Undang

Undangnya, Para Ahli, dan salah satu Website, maka

penulis menyimpulkan bahwa pelanggaran lalu lintas adalah

salah satu bentuk tingkah laku dalam berlalu lintas, yang

mana tindakan berlalu lintas tersebuttidak sesuai dengan

norma yang berlaku atau menyalahi aturan aturan atau

ketentuan lalu lintas yang ada. Sebagai konsekuensi

adanya aturan aturan lalu lintas tersebut, maka setiap

tingkah laku dalam berlalu lintas yang tidak sesuai atau

menyalahi aturan-aturan lalu lintas akan diberikan sanksi

sebagai penegakan hukum yang berlaku.

Jenis-jenis pelanggaran Lalu Lintas di dalam Surat

Keputusan Mahkamah Agung, Menteri Kehakiman, JaksaAgung

dan Kepala Kepolisian Republik Indonesia tanggal 23

Desember 1992 menyatakan terdapat 27 jenis pelanggaran

yang diklasifikasikan menjadi tiga bagian12,yaitu :

1. Klasifikasi jenis pelanggaran ringan

2. Klasifikasi jenis pelanggaran sedang

3. Klasifikasi jenis pelanggaran berat

Dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu

Lintas dan Angkutan Jalan, bahwa dari ketentuan Pasal 316

ayat (1) Undang-Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang

Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, dapat diketahui jelas

mengenai pasal-pasal yang telah mengatur tentang12 Diunduh dari Surat Keputusan Bersama 1993, http://acarapidana.bphn.go.id/wp-content/uploads/2011/12/SKB-Ketua-MA-MenKeh-Jagung-Kapolri-Tahun-1993-Penanganan-Perkara-Lalulintas-Tertentu.pdf , pada 3 Januari 2014, pukul 15.41

Page 19: Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

Page 44

pelanggaran Lalu Lintas, antara lain : Ketentuan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 281, Pasal 282,Pasal

283, Pasal 284, Pasal 285, Pasal 286 , Pasal 287, Pasal

288, Pasal289, Pasal 290, Pasal 291, Pasal 292, Pasal

293, Pasal 294, Pasal 295,Pasal 296, Pasal 297, Pasal

298, Pasal 299, Pasal 300, Pasal 301, Pasal302, Pasal

303, Pasal 304, Pasal 305, Pasal 306, Pasal 307, Pasal

308,Pasal 309, dan Pasal 313 .

Lebih khususnya bentuk bentuk pelanggaran lalu lintas

yang umumnya terjadi didalam masyarakat adalah13 :

1. Menggunakan jalan dengan cara yang dapat merintangi

membahayakan ketertiban atau keamanan lalu lintas atau

yang mungkin menimbulkan kerusakan pada jalan.

2. Mengemudikan kendaraan bermotor yang tidak dapat

memperlihatkan surat ijin mengemudi (SIM), STNK, Surat

Tanda Uji Kendaraan (STUJ) yang sah atau tanda bukti

lainnya sesuai peraturan yang berlaku atau dapat

memperlihatkan tetapi masa berlakunya sudah kadaluwarsa.

3. Membiarkan atau memperkenakan kendaraan bermotor

dikemudikan oleh orang lain yang tidak memiliki SIM.

4. Tidak memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan

lalu lintas jalan tentang penomoran, penerangan,

peralatan, perlengkapan, pemuatan kendaraan dan syarat

penggandengan dengan kendaraan lain.

13Farouk Muhammad. 1998.Praktik Penegakan Hukum Bidang Lalu Lintas. Balai Pustaka: Jakarta . Halaman 18

Page 20: Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

Page 44

5. Membiarkan kendaraan bermotor yang ada di jalan tanpa

dilengkapi plat tanda nomor kendaraan yang syah, sesuai

dengan surat tanda nomor kendaraan yang bersangkutan.

6. Pelanggaran terhadap perintah yang diberikan oleh petugas

pengatur lalu lintas jalan, rambu-rambu atau tanda yang

yang ada di permukaan jalan.

7.   Pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan tentang ukuran

dan muatan yang diijinkan, cara menaikkan dan menurunkan

penumpang dan atau cara memuat dan membongkar barang.

B.2. Advokasi Sosial

B.2.1. Pengertian Advokasi Sosial

  Berbicara advokasi, sebenarnya tidak ada definisi

yang baku. Pengertian advokasi selalu berubah-ubah

sepanjang waktu tergantung pada keadaan, kekuasaan, dan

politik pada suatukawasan tertentu.Advokasi sendiri dari

segi bahasa adalah Pembelaan.14

Pengertian advokasi menurut almarhum Mansour Faqih

adalah media atau cara yang digunakan dalam rangka

mencapai suatu tujuan tertentu15. Advokasi lebih merupakan

suatu usaha sistematis dan terorganisir untuk

mempengaruhi dan mendesakkan terjadinya perubahan dalam

kebijakan publik secara bertahap dan terus maju.

Dalam buku “Membela taman sebaya” disebutkan bahwa:

“Advokasi is defined is the promotion of cause or the influenching of policy,

14Advokasi: Sebuah definisi berbicara advokasi oleh Ernies Virgo, http://www.academia.edu/4906164/Advokasi_Sebuah_Definisi_Berbicara_advokasi, pada 2 Januari 2013 pukul 15.5015Mansour Faqih,dkk. 2007, Pendidikan Popular, Membangun Kesadaran Kritis, Yogyakarta: insist press, hal.49

Page 21: Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

Page 44

founding streams or other politically determined activity”. Artinya

advokasi adalah promosi sebab atau pengaruh sebuah

kebijakan atau aktifitas lainnya yang ditentukan secara

politik.16

Advokasi juga merupakan langkah untuk

merekomendasikan gagasan kepada orang lain atau

menyampaikan suatu isu penting untuk dapat diperhatikan

oleh masyarakat serta mengarahkan perhatian para pembuat

kebijakan untuk mencari penyelesaiannya serta membangun

dukungan terhadap permasalahan yang diperkenalkan dan

mengusulkan bagaimana cara penyelesaian masalah

tersebut.17

Berdasarkan pengertian tersebut diatas dapat

disimpulkan bahwa advokasi lebih merupakan suatu usaha

sistematik dan terorganisir untuk mempengaruhi dan

mendesak perubahan, dengan memberikan sokongan dan

pembelaan terhadap kaum lemah (miskin, terbelakang, dan

tertindas) atau terhadap mereka yang menjadi korban

sebuah kebijakan dan ketidak adilan.

Dalam konteks kehidupan sosial keagamaan dan

kemanusiaan, advokasi lebih merupakan penerjemahan secara

praktis dari nilai nilai keagamaan yang berdimensi

sosial, sekaligus sebagai gerakan pembebasan dan

kemanusiaan. Tujuannya adalah terjadinya transformasi

struktur dari struktur yang menindas dan tidak berpihak

kepada kaum lemah kepada struktur yang secara sosial,16 Irfan Amalee.2002. Membela Teman sebaya, Jakarta : Pimpinan Pusat Ikatan Remaja Muhammadiyah. hal 19317 Abdul Hakim Garuda Nusantara, 2005, Pedoman Advokasi, Jakarta : Cinles, hal.29

Page 22: Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

Page 44

politik, dan ekonomi, lebih manusiawi, etis, egalitarian,

dan berkeadilan, bukan untuk mengantarkan kelasmustadha’afin

menegakkan kediktatoran baru.

Advokasi ketika dikaitkan dengan skala masalah yang

dihadapi bisa dikategorikan kepada tiga jenis:

Advokasi diri, yaitu advokasi yang dilakukan pada skala

lokal dan bahkan sangat pribadi. Misalnya saja ketika

seorang pelajar tiba tiba diskorsing oleh pihak sekolah

tanpa adanya kejelasan, maka advokasi yang dilakukan

adalah dengan cara mencari kejelasan atau klarifikasi

kepada pihak sekolah.

Advokasi kasus (Case Advocacy), yaitu advokasi yang

dilakukan sebagai proses pendampingan terhadap orang

atau kelompok yang belum memiliki kemampuan membela

diri dan kelompoknya.Salah satu alasan terjadinya

adalah diskriminasi atau ketidakadilan yang dilakukan

oleh lembaga, dunia bisnis ataupun kelompok profesional

terhadap suatu golongan, dimana golongan itu sendiri

tidak mampu merepon situasi tersebut dengan baik.

Advokasi kelas (Class Advocacy) , yaitu sebuah proses

mendesaksebuah kebijakan publik atau kepentingan satu

kelompok masyarakat dengan tujuan akhir terwujudnya

perubahan sistematik yang berujung pada lahirnya produk

perundang undangan yang melindungi atau berubahnya

legislasi yang dianggap tidak adil. Advokasi jenis ini

melibatkan stakeholder yang lebih banyak dan proses yang

Page 23: Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

Page 44

lebih sistematis. Fokus advokasi kelas adalah

mempengaruhi atau melakukan perubahan-perubahan hukum

dan kebijakan publik pada tingkat lokal maupun

nasional. Advokasi kelas melibatkan proses-proses

politik yang ditujukan untuk mempengaruhi keputusan-

keputusan pemerintah yang berkuasa.Advokasi kelas

umumnya dilakukan melalui koalisi dengan kelompok dan

organisasi lain yang memiliki agenda sejalan.

B.2.2.Tujuan Advokasi Sosial

Pada dasarnya tujuan advokasi social adalah untuk

mengubah kebijakan program atau kedudukan (stance) dari

sebuah pemerintahan, institusi atau organisasi. Advokasi

pada hakekatnya adalah apa yang ingin kita rubah, siapa,

yang akan melakukan perubahan tersebut, seberapa besar

dan kapan perubahan itu bermula. Meskipun tiada jangka

waktu yang absolute untuk mencapai tujuan advokasi ,

namun umumnya kegiatan pencapaian tujuan advokasi

berlangsung antara 1 – 3 tahun.

Tujuan advokasi semestinya dapat diukur dan bersifat

spesifik. Tujuan advokasi juga haruslah merupakan langkah

peningkatan realistis kearah tujuan yang lebih luas atau

menuju suatu visi tertentu. Menurut Zastrow advokasi

adalah menolong klien atau sekelompok klien untuk

mencapai layanan tertentu ketika mereka ditolak suatu

lembaga atau sistem pelayanan, dan membantu memperluas

layanan agar mencakup lebih banyak orang yang

membutuhkan.18

18 Advokasi Kebijakan Korban, diakses dari http://www.kipasbengkulu.org/2013/07/advokasi-kebijakan-korban-

Page 24: Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

Page 44

B.2.3. Unsur Unsur Pokok Advokasi Sosial

Dalam advokasi social terdapat beberapa unsurpokok

penting, yaitu;

1. Memilih tujuan advokasi. Masalah yang diadvokasikan

mungkin sangat kompleks. Oleh sebab itu, agar advokasi

berhasil maka tujuan advokasi harus dipertajam

sedemikian rupa. Tujuan advokasi harus dipersempit

sehingga dapat menjawab beberapa pertanyaan –

pertanyaan seperti : Apakah tujuannya mungkin tercapai?

Apakah tujuannya benar – benar menangani masalah itu?

2. Mengunakan data dan penelitian untuk Advokasi. Data dan

penelitian merupakan hal yang sangat penting untuk

membuat keputusan yang tepat ketika memilih masalah

yang akan diadvokasi, mengidentifikasi cara

permasalahan bagi masalah tersebut, dan menentukan

tujuan yang realistis. Data yang valid, lengkap dan

akurat juga dapat menjadi argumentasi yang kuat.

3. Mengidentifikasi Sasaran Advokasi. Jika masalah dan

tujuan telah ditetapkan, maka kegiatan advokasi harus

diarahkan kepada orang-orang yang memiliki otoritas

untuk mengambil keputusan misalnya staff, pimpinan,

orang tua, media, dan masyarakat.

4. Mengembangkan dan menyampaikan pesan advokasi. Sasaran

advokasi berbeda – beda memberikan respon terhadap

napza.html , pada 2 Januari 2014, pukul 16.30

Page 25: Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

Page 44

pesan yang berbeda pula. Misalnya, seorang Menteri

Sosial mungkin akan bertindak ketika kepadanya

disajikan data terperinci tentang angka lanjut usia di

suatu daerah. Pesan apakah yang perlu sampai kepada

sasarn advokasi pilihan demi kepentingan suatu kegiatan

advokasi?

5. Membentuk koalisi. Kekuatan advokasi kerapkali

ditentukan oleh kuatnya koalisi beberapa orang,

organisasi, atau lembaga yang mendukung tujuan

advokasi. Bahkan melibatkan banyak orang yang mewakili

kepentingan berbeda – beda dapat meberi keuntungan dari

sisi keamanan bagi advokasi maupun untuk memperoleh

dukungan politik.

6. Membuat presentasi yang persuasif. Kesempatan untuk

mempengaruhi sesama advokasi baik individu maupun

organisasi kadangkala sangat terbatas. Dalam kesempatan

yang terbatas itu, maka para pelaku advokasi dituntut

untuk memanfaatkan kesempatan dengan kemampuan

presentasi yang persuasif, sehingga selain bisa

menggalang masa, juga bisa untuk membentuk kekuatan

yang lebih kuat untuk memperbaiki suatu kebijakan

sosial.

7. Mengumpulkan dana untuk kegiatan advokasi.Uang bukanlah

segalanya, akan tetapi segalanya butuh uang, mungkin itulah

pepatah tua yang identik dengan unsur kali ini.

Page 26: Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

Page 44

Bagaimanapun ceritanya kegiatan advokasi memerlukan

dana sekecil apapun. Usaha untuk melakukan advokasi

secara berkelanjutan dalam waktu yang panjang berarti

menyediakan waktu dan energi dalam mengumpulkan dana

atau sumber daya yang lain untuk mendukung tugas

advokasi.

8. Mengevaluasi Usaha Advokasi. Paling akhir dari kegiatan

advokasi adalah evaluasi untuk mengetahui apakah tujuan

advokasi telah tercapai.

B.2.4 Langkah Dasar Advokasi

1. Tentukan Isu Strategis

  PengertianIsu Strategis adalahmasalah mendasar atau

pokok yang sedang di perjuangkan olehorganisasi.

Misalnya,Serikat Petanisedang menghadapi kasus tanah

atauLand Reclaiming. Maka IsuStrategis itu menyangkut

kepentingan semua anggota dan juga sesuai dengan tujuan

perjuanganorganisasi, karena itu semua anggota harus

setuju.Selain itu dilakukan penyadaran bersama

untukmemahami kasus dan kesepakatan perjuangan bersama.

2. Pengumpulan Data & Informasi

Page 27: Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

Page 44

 Organisasi harus mengumpulkan pengumpulan data dan

informasi.Hasil data harus diolah dan disusundengan

rapi.Sebagai contoh, dalam mengajukan kasus, perlu dibuat

kronologi kasus atau catatan tahun-tahun penting

kasus.Hasil pengumpulan data harus disimpan dengan rapih

dan tertib.

3. Bentuk Aliansi

 Aliansi berbeda dengan sekutu.Aliansi

merupakangabungan organisasi yang berbeda bentuk

dankepentingan.Namun organisasi yang bergabung dengan

aliansi bersepakat atau menyatakankeprihatinan dan

solidaritas dalam memperjuangkan kasus tersebut. Sebagai

contoh: Organisasi petani,nelayan, kaum miskin kota,

masyarakat adat, perempuan, dan mahasiswa bersatu dalam

satu kelompokguna memperjuangkan agraria.

4. Pesan Advokasi Yang Menarik

 Pesan atau tuntunan-tuntunan dalam advokasi harus

dibuat menarik, baru, dan memancing perhatianmasyarakat

luas untuk memahami permasalahan. Ada dua hal yang harus

di perhatikan dalammenyusun pesan advokasi, yakni;

(1)Bahasayang lugas, mudah dipahami, kalimat tidak

bertele-tele,dan ada urutan tuntutan atau data yang

jelas; dan (2) Kemasan Media, artinya pesan harus

disampaikandalam kemasan yang baik, ringkas dan unik.

Jadi pesan perlu dikemas, misalnya menjadi

selebaran,leaflet, poster, spanduk, dan stiker. Pesan

Page 28: Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

Page 44

juga dapat dirancang secara kreatif melalui kaos,

topi,bendera, baliho, dan lain-lain. Intinya, sampaikan

pesan advokasi anda semenarik mungkin, agarmasyarakat

luas maupun koran, tivi, radio, majalah dan pers yang

lain bersedia meliputnya.

6. Lemparkan Isu dan Kampanye ke Masyarakat

  Advokasi harus menarik perhatian

masyarakat.Bagaimana caranya?Dalam advokasi,

lakukanlahpendidikan penyadaran kepada masyarakat luas.

Gunakan media pesan yang sudah disiapkan,

misalnya,penyebaran poster, leafflet, pamplet, bulletin,

dan lain-lain. Selain itu, dapat diadakan

demonstrasi,unjuk rasa, seminar, penyampaian petisi,

jumpa pers, dan berbagai model lainnya.

7. Lobi atau Pendekatan

 Lobi adalah pendekatan kepada pihak tertentu,

umumnya yang mempunyai wewenangmembuat keputusanperubahan

atau pembuat aturan-aturan.Lobi dapat dilakukan ke pihak

pemerintahsetempat, wakil rakyat, dan pihak lainnya.

8. Kontak dengan Media Massa

 Manfaatkan media massa. Undang koran, tivi, radio,

dan majalah untuk meliput kegiatan advokasi.Ingat, media

massa harus secara optimal dimanfaatkan. Jika advokasi

sudah dimuat dikoran atau di Televisi ,maka jutaan orang

menonton atau membaca kasus advokasi itu. Dengan

Page 29: Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

Page 44

demikian, advokasi menjaditerangkat secara nasional dan

mendapat dukungan dari berbagai pihak di tempat lain.

9. Aksi Bersama dan Demonstrasi

 Advokasi akan menarik perhatian banyak pihak jika

dilakukan sebagai aksi bersama. Aksi bersama yangpaling

umum adalah demonstrasi. Selain itu,dapat juga

diadakanrally (aksi jalan kaki),long march(aksi jalan

kaki atau berkendaraan dengan jarak tempuh yang jauh,

misalnya dari satu daerah kedaerah yanglain), mogok

makan, kemah bersama dihalaman kantor yang dituntut,

membuat iring-iringan, rapatakbar, dan berbagai bentuk

aksi bersama lainnya.

10. Evaluasi Bersama

 Ingat,Tujuan advokasi adalahmeraih kemenangan!

Advokasi bukan jualan omongan dan bualan.Untukmencapai

kemenangan, kadang advokasi membutuhkan waktu lama.Karena

itu, secara teratur dantertib setiap advokasi harus

dipelajari keberhasilan dan kekurangannya.Lakukan

evaluasi atau refleksibersama sesuai suatu advokasi

dilakukan.19

B.2.5 Dinamika Proses Advokasi

19 Iman Zenit, 10 Langkah Dasar Advokasi, http://hukum.jadilah.com/2012/02/pengertian-umum-advokasi.html , di akses pada 1 Januari 2013 puku 16.16

Page 30: Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

Page 44

Advokasi merupakan proses yang dinamis yang menyangkut

pelaku, gagasan, agenda dan politik yang selalu berubah.

Proses ini berlangsung dalam lima tahap :

1. Mengidentifikasi masalah. Langkah pertama adalah

mengidentifikasi masalah untuk mengambil tindakan

kebijakan. Tahap ini mengacu pada penetapan agenda.

Pekerja social sebagai advokat harus menentukan masalah

mana yang perlu dituju dan diusahakan untuk mencapai

lembaga yang menjadi sasarn agar diketahui bahwa isu

tersebut memerlukan tindakan.

2. Merumuskan solusi. Pekerja social yang berperan sebagai

advokat harus merumuskan solusi mengenai masalah yang

telah diidentifikasi dan memlikih salah satu yang

paling feasible ditangani secara politis, ekonomis dan

social.

3. Membangun kemauan politik. Membangun kemauan politik

untuk bertindakmenangani isu dan mendapatkan solusinya

merupakan bagian terpenting dan advokasi.

4. Melaksanakan kebijakan. Jika masalahnya telah

dikenalpasti, solusi telah dirumuskan serta adanya

kemauan politik untuk bertindak maka peluang ini dapat

dijadikan titik masuk pekerja social untuk bertindak

melaksanakan kebijakan.

Page 31: Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

Page 44

5. Evaluasi. Kegiatan advokasi yang baik harus menilai

efektifitas advokasi yang telah dilakukan. Selian itu,

evaluasi juga dapat dilakukan terhadap usaha yang telah

berjalan dan menentukan sasarn baru berdasarkan

pengalaman mereka.

B.2.5 Nilai dalam Advokasi Sosial

Nilai merujuk kepada keyakinan dan alasan yang

fundamental untuk mengadvokasi, dimensi yang penting dan

isu fital yang ada pada individu atau kelompok. Nilai

dasar dalam advokasi sosial adalah :

1. Hak dan martabat individual.

2. Pemberian suara kepada yang tiada kuasa.

3. Penentuan diri sendiri.

4. Pemberdayaan dan perspektif penguatan.

5. Keadilan sosial.

c. Data Primer

C.1 Polisi Lalu Lintas

Wawancara dilakukan dengan Bapak Samiono sebagaiketua SPK Polsek Bejidan sempat menjabat sebagai PolisiKhusus UI, nama beliau direkomendasikan dari bapakAriandi selaku Polisi yang berjaga di lingkungankampus .Wawancara dilakukan di kantor beliau pada saat

Page 32: Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

Page 44

ada istirahat kerja. Wawancara ini dilakukan pada tanggal3 Januari 2014, pukul 13.00-13.11Keterangan:R = Rafli, sebagai penulis.

S = Samiono, sebagai Polsek beji

R = Pak di UI banyak sekali pelanggaran, khususnya jarang yang

make Helm, sebenernya polisi memiliki kewenang untuk menindak

dan memberikan sanksi gak sih?

S = Oh ya jelas, sebenernya polisi kan punya. Semua

dikembalikan kepada UU berdasarkan pasal 51 itu semua

pengendara harus pake helm, bahkan didalam pasal 106 ayat 8,

bahwa setiap penumpang sepeda motor pun itu harus pake helm

berstandar SNI. Kalo tidak dilaksanakan ya dikenakan sanksi

sebesar 250.000

Wawancara terhenti karena bapak samiono mendapat

panggilan penting dari Polres depok yang tidak bisa

dihindari.Maka dari itu Wawancara dihentikan dengan

sangat terpaksa.

C.2 Subdit PLKWawancara dilakukan dengan Bapak Namin sebagai ketua

Satpam UI.Wawancara dilakukan di depan Balairung padasaat ada latihan gabungan untuk mempersiapkan Lombasatpam di Polda Metro jaya,. Wawancara ini dilakukan padatanggal 3 Januari 2014, pukul 09.35- 09.55Keterangan:

R = Rafli, sebagai penulis.

N= Pak Namin, selaku ketua Satpam UI

Page 33: Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

Page 44

R = Ui itu masuk ke daerah tertib lalu lintas gak sih pak? Jadi kalo udah masuk

UI itu harus mentaati aturan dan ada sanksinya jika melanggar?

N= Sebenernya Ui masuk ke daerah tertib lalu lintas, hal ini

dipertegas dengan adanya rambu di tiap tiap gerbang yang

menyatakan bahwa “Anda memasuki kawasan tertib lalu lintas”.

Jadi ya roda 2 harus pake helm, segala semua masuk pakai STNK,

dan SIM semua surat harusnya pada lengkap.

R = Jadi ada anggapan bahwa itu cuman Jalan kampus gitu pak, nah kalo itu

ada sanksi gak sih pak buat pelanggar pelanggar itu?

N= Nah ini dia yang menjadi dasar permasalahan, kalo sanksi

itu kan dari UU lalu lintas, nah sebenernya PLK udah sempat

melakukan itu, dengan mengadakan razia gabungan di tiap 2

bulannya. Sebenernya PLK udah berencana mengundang Razia

Patroli jadi kalo dilanggar langsung ditilang ditempat, tetapi

sampai saat ini belum terealisasi.

R = Ini merupakan sebuah hipotesa gitu pak, sebenernya rambu-

rambu yang ada di UI itu dibuat atas Inisiasi PLK atau buatan

Polisi?

N= Itu dibuat sama PLK, nah semua juga punya kekuatan hukum.

Sebenernya semua sudah ada prosedurnya, akan tetapi belum

disahkan oleh Rektor. Tapi sebenernya PLK sudah melakukan

otodidak, yaitu masalah parkir liar di depan fakultas teknik,

yaitu kalo ada itu di Derek maunya, eh tapi ada kendala, ya

jadinya di gembok aja, bukanya 200.000. Dendanya buat mereka

jera sebenernya, bukan mau cari uang.

R = Nah dari banyaknya pelanggaran yang terjadi, sebenernya banyak gak sih

kecelakaan lalu lintas karena pelenggaran itu ?

N= ambil salah satu contohnya, di depan stadion UI. Itu gara

gara banyak yang lawan arah, tahun 2013 ini udah terdapat 3

kali kecelakaan.Sempet ada korban, lecet lecet, bahkan sampai

patah.

Page 34: Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

Page 44

R = Nah kalo pelanggaran berarti banyak sekali ya pak kalo dihitung hitung?

N= Wah kalo pelanggaran itu malah gak bisa dihitung sangking

banyaknya. Beribu ribu.

R= Pernah ada gak sih pak sampai ada yang meninggal gara gara pelanggaran

lalu lintas?

N= Pada tahun 2013 itu belom ada yang meninggal, tapi kalo

pada tahun 2010 pernah ada yang meninggal suami istri naik

motor nabrak pohon, di jalur tengkorak yaitu dari Stadion

sampai Gedung biru.

R= Nah kalo kecelakaan lalu lintas itu ada berapa ya pak pada tahun 2013 ini?

N= Wah banyak, langsung ke pak taufik aja di Kantor. Itu ada

semua datanya, kami himpun buat data dan laporan.Nah untuk

2013 ini grafiknya meningkat dari tahun tahun

sebelumnya.Biasanya kecelakaan lalu lintas itu terjadi karena

kecepatan yang melebihi 40km, padahal sudah ada

rambunya.Berbahaya kalo lebih dari itu, apalagi pas

ditikungan, itu sering.

R= Itu sebenernya dari masyarakat banyak banget pak yang melanggar, mulai

dari cabe-cabean hingga terong2an, itu masuk ke kampus udah gak pake helm,

mesuk, motor di aneh2in pula. Gimana tuh pak?

N=Nah ini sebenernya kendala yang paling krusial, apalagi pas

sore hari. Wah itu luar biasa banyak sekali.Nah itu sebenernya

udah ada tindakan dari PLK yaitu melakukan filterisasi, kalo

gak ada kepentingan akademis meding pulang aja. Karena ya pada

dasarnya sangat menggangu, pernah ada 2 kasus yang memakan 2

korban sampai patah, karena tabrakan sama cabe cabean itu.

Cuman itu, masih belum konsisten pelaksanaanya, karena masih

banyak kendala disana sini.Nah yang jadi masalah selanjutnya

adalah, Lingkungan UI ini kampus terbuka, yang dikelilingi

oleh 5 kelurahan.

Page 35: Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

Page 44

R= Nah terakhir, bapak punya solusi atau harapan gak sih pa katas

permasalahan ini?

N= Filterisasi yang konsisten. Cuman hal ini terkendala oleh

Stakeholder yang ada di dalam masyarakat, pernah ada meeting.Nah

dari meeting itu pernah ada rencana, bahwa setiap warga itu

diberikan sticker, untuk siapa siapa aja yang boleh masuk.Nah

cuman emang kembali lagi kepada realisasi nya sih de.

R= Nah, masuk ke kasus selanjutnya yaitu Helm Kuning yang sempat

dicanangkan itu tindak lanjutnya gimana ya pak?

N= Nah ini dia yang masih menjadi PR PLK, agak sulit mengatur

mereka diawal awal. Ojek itu nomor nomornya pada ditutupin,

nah itu fungsinya pada buat melanggar. Kemaren PLK mau ketemu

sama 12 pangkalan ojek, sama koordinatornya karena ada mau ada

rencana pembinaan lagi nih ojek, mau di beresin lagi. Tapi ya

itu, banyak oknum yang memanfaatkan. Sampe akhirnya banyak

ojek ojek liar . Padahal itu sebenernya tiap hari ditertibkan,

tapi ya paling dalam prosesnya paling cuman surat pernyataan

aja,karena ya PLK gak punya kewenangan.

R= Oke pak namin. Makasih banyak ya pak. Sukses buat bapak

C.3 Satpam FHUI

Wawancara dilakukan dengan Bapak Vickris salah satupegawai satpam yang berjaga di depan Patung DjokosoetonoFHUI.Wawancara dilakukan di ruangan Bapak Vickris, dikantor Satpam FHUI tepatnya di depan lobby FHUI .Wawancara ini dilakukan pada tanggal 2 Januari 2014,pukul 13.55 – 14.12Keterangan:

Page 36: Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

Page 44

R = Rafli, sebagai penulis.

V= Vickris, sebagai Satpam FHUI

R = Banyak gak sih pak yang melakukan pelanggaran lalu lintas di depan

Patung Djokosoetono?

V= Banyak banget. Hamper 80% bisa kita itung setiap harinya.

R = Nah sebenernya, yang melakukan itu Dosen atau mahasiswa pada

umumnya?

V= Pada Umumnya mahasiswa, karena lokasi parkir mahasiswa itu

lokasinya ada disebelah kanan, kalo dosen jarang karena diakan

parkir nya di dekat lobby.

R = Oh jadi salah satu faktor yaitu lokasi parkir yang terletak ada disebelah

kanan. Nah ini sebenernya yang menjadi dilematika sih pak, ketika belajar di

fakultas hukum tapi kita tidak taat sama peraturan itu sendiri.

V= Karena pada dasarnya pelanggar itu cari gampangnya, tapi

gak mikirin bahayanya.

R = Nah sebenernya dari masalah pelanggaran rambu itu, pernah ada kasus

ada saling tabrakan maksutnya jadi saling berhadapan jadi salah satunya

harus mundur?

V= Kalo berhadapan pernah, sering. Tapi kalo sampai tabrakan

belum pernah dan jangan sampai terjadi.Hal itu biasanya sering

pada saat waktu pagi dan sore hari.

R = Nah menurut bapak, salah satu faktor melanggar lalu lintas selain lokasi

parkir, adalagi gak sih pak faktor X lainnya?

V= Kebiasaan sih sebenernya, kita sebagai satpam sebenarnya

kan gak mungkin jaga seharian didepan situ, makanya kita kasih

tanda. Kalo mereka udah bisa mengemudi otomatis kan dia sudah

punya sim, berarti udah tau dong arti dari rambu tersebut. Dan

sebenernya banyak juga dosen yang ngelarang untuk belok ke

kiri.

Page 37: Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

Page 44

R = Nah sebenernya, dari masalah itu, ada gak sih upaya yang dilakukan oleh

satpam atau peringatan dan pemberian sanksi?

V= Paling kita tegor aja, “Mas lain kali kalo itu bisa muter

dulu ajalah”. Tapi udah dibilangin ya besoknya gitu lagi,

emang pada dasarnya udah kebiasaan sih.

R = Nah kalo boleh tau, Rambu lalu lintas belok ke kanan terlebih dahulu itu

yang masang satpam UI, FH, atau polisi?

V= Satpam FHUI, atas inisiatif kita. Dipasangnya sih udah lama

mas.Hal itu diletakan karena gak memungkinkan naro satpam yang

berjaga disitu, karena jumlah satpam yang terbatas yaitu 17

orang.Dibagi menjadi 5 regu, di lokasi masing masing.

R = itu kalo bapak perhatiin yang langsung belok ke kanan itu, apakah ada jam

jam tertentu misalnya dia udah telat jam 8.10, atau emang udah kebiasaan

aja?

V= Ya gitu, emang udah biasa aja. Karena mereka ambil simple

nya aja ke kanan.Ada juga yang muter beberapa, tapi banyakan

yang langsung sih. Karena sebenarnya anggap sepele, kalo

misalnya ada apesnya kan bisa tubrukan pas lagi kenceng. Kalo

misalnya rame ya paling yang taat 20%.hehehe

R = nah kalo saya simpulkan pak, sebenernya yang menjadi masalah itu bukan

apesnya pak, tapi menurut saya budaya kedepannya yang mengabaikan hal

hal kecil, nanti ketika udah jadi orang gede mengabaikan hal hal kecil yang

jadi bahaya. Hehehe.. Makasih ya pak

V= Iya sama sama.

C.4 Tukang Ojek

Wawancara dilakukan dengan Bapak Mawardi salah satuSekretariat Jendral persatuan Ojek KukusanTeknik .Wawancara dilakukan di pangkalan ojek bapakMawardi , dilakukan pada tanggal 2 Januari 2014, pukul12.25 – 12.42Keterangan:

Page 38: Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

Page 44

R = Rafli, sebagai penulis.

M= Mawardi, Sekretariat Jendral persatuan Ojek Kukusan Teknik

R = Nah pak sesuai UU kan, baik yang mengendara dan penumpang kan harus

pakek helm ya pak ya? Nah sebenernya pernah ada razia gak sih pak dari

polisi?

M= Kalo di UI, pernah ada razia cuman kayaknya kalo ojek yang

bawa emang harus pake helm, kalo yang nyewa itu emang pada gak

pake helm soalnya kan ojek nya cuman punya 1

R = Nah itu kan sebenernya dulu pernah ada kebijakan helm kuning ya pak, itu

dikasih sama rektorat ya pak?

M= Itu gak dikasih, cuman cara nebus. Bukan gratis, harganya

150 ribuan, tapi boleh dicicil sekalian ada izin trayek dan

segala macem.Tapi itu gak lama berjalannya, karena UI nya

berubah ubah terus sih. Dianya juga kurang mantau dan kurang

tegas, kan seharusnya di kontrol berkala, mana yang gak pake

helm ya harusnya ditindak kan gitu.

R = Nah kalo misalnya ada gerakan 1000 Helm, di gratisin diberikan kepada

Ojek Ojek di UI, setuju gak tuh pak?

M= Gratis tuh? Kalo Gratis ya setuju.Saya sangat dukung.

R = Soalnya pernah ada pak kasus terkait kecelakaan gak pake helm, bukan

ama tukang ojek tapi ama temennya,anak farmasi yang palanya bocor dan

panjang urusannya.

M= Nah emang pada dasarnya, banyak yang nganggep bahwa UI itu

jalan kampong, Jadi ya gak masalah gak tertib lalu lintas

juga. Nah apalagi abg abg noh, bukan sering lagi dah, mulai

perampasan motor, perampokan, sampe mesum banyak bener. Nah

itu kan udah pada di laporin ke gedung biru, cuman yak an

satpam kurang personil, kalo buat jaga tiap hari. Sebenernya

gedung biru udah jaga jagain kalo anak anak ABG gak boleh

Page 39: Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

Page 44

masuk, ya tapi gimana ya tetep aja kayaknya pada masuk lewat

jalan jalan tikus.

R = Untuk para ojek sendiri pada punya SIm dan STNK gak sih pak?

M= Ya 90% pada punya, mau sim nya udah kadaluarsa atau enggak

itu didominasi pada punya

R = Nah, pernah gak sih pak ada kejadian mahasiswa ada yang complain

karena gak ada helm yang diberikan oleh ojek?

M= Belum ada yang minta sih, tapi ada yang teliti. Cuman

jarang, yang penting mah mereka naik, yang penting nyampe

fakultas.Mereka mah pada gak mikirin itu, paling yang mau pake

helm pas mau keluar margonda aja.

R = Jadi pada dasarnya, bahwa UI ini bukan dianggap jalan umum.

M= Ya, kalo ada razia pun. Polisi harus ada izin terlebih

dahulu, harus ada permintaan terlebih dahulu dari Gedung biru

baru bisa. Polisi mah gak berwenang di dalam UI

R = Oh gitu ya pak. Sip sip Makasih

C.5 Masyarakat

Wawancara dilakukan dengan Bapak Sukarman salahpedagang yang berjualan di depan Pintu KukusanTeknik .Wawancara dilakukan di lapak bapak sukarman,dilakukan pada tanggal 2 Januari 2014, pukul 12.10 –12.18Keterangan:

R = Rafli, sebagai penulis.

S= Sukarman ,Pedagang Kutek

Page 40: Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

Page 44

R = Pernah gak sih bapak liat kecelakaan karena pelanggaran lalu lintas di

kutek ini?

S = Kalo kecelakaan sampai korban jiwa belom pernah, tapi kalo

kecelakaan tunggal mah pernah. Motornya sampai jatuh karena

nabrak trotoar. Padahal sebenernya ka nada forbidden tapi gak

tau ngapa pada ngelanggar itu, ya ampe bocor si enggak

palanya, palingan lecet motornya.

R = Nah tadi setelah mengamati pak, ternyata banyak banget yang ngelanggar

pak bahkan hamper semua orang, padahal kan disitu udah ada Rambunya

jelas kalo gak boleh lewat situ, tapi liat liat dulu kosong apa enggak.

S = 90%, lebih malah. Sebenarnya mau kosong apa enggak kalo

mereka pembuatan SIMnya sesuai dengan prosedur pasti ngerti

kalo ada rambu rambu gak boleh, ada atau gak ada petugas kalo

dia patuh lalu lintas pasti taat aturan.Masalah ini bukan

cuman disini dek, di depan kukusan teknik juga banyak tuh

mobil mobil parkir liar, sebenernya gak boleh disitu karena

akan menganggu aktivitas bis kuning sebenernya, lagipula itu

padahal udah ada tandanya gak boleh dan di denda 200 ribu

rupiah, tapi masih aja. Atau emang udah budaya, udah jadi

kebiasaan buruk gitu..Jadi tidak sesuai dengan budaya kita,

yaitu budaya timur yang katanya orangnya ramah ramah dan murah

senyum, tapi faktanya malah terbalik. Atau apakah mereka sim

nya nembak,tidak menempuh jalur sesungguhnya, kan kalo lulus

pasti udah ngerti kan, nah lagi juga ada ujian tertulis, dari

60 soal, kalo salahnya lebih dari 12 gak lulus, kalo 11 masih

lulus. Bisa jadi sih itu.Nah masalahnya kebiasaan buruk itu

tidak pernah berubah, dan tidak pernah ada usaha untuk

baik.Kenapa? Karena kalo saya perhatiin kalo dia itu

pengendara yang baik , ada atau gak ada petugas pasti mereka

gak ambil jalan yang salah itu.

Page 41: Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

Page 44

R = Nah sebenernya, pernah ada razia gak sih yang pernah dilakukan oleh

satpam Ui kalo bapak perhatikan?

S = Tiap sore, jam 4 sih kayaknya. Bukan razia gabungan sih,

cuman palingan filterisasi. Nah itu ada 2 petugas, kalo yang

gak pake helm suruh pada pulang lagi, sama kalo “Cabe Cabe”

gak punya kepentingan akademis disuruh balik lagi. Nah ini

sebenernya pelanggaranya paling banyak ini di kampus ini.Yang

harusnya pake Helm, malah gak pake Helm.

R = Nah sebenernya pernah gak sih bapak liat ada sanksi nya?

S = Kalo menurut saya, pasti sih sebenernya sanksi tuh ada.

Cuman kan si satpam ini gak punya kewenangan yang cukup,

makanya kalo saya perhatiin palingan cuman lisan aja, gak

kayak polisi yang kuat menilang. Makanya kan ada razia

gabungan sama polisi, karena emang banyak pelanggar pelanggar

berat. Salah satu contohnya di depan Stadion, padahal udah ada

larangannya “Sangat Berbahaya, sering terjadi kecelakaan”,

akan tetapi tetep aja diabaikan. Dianggap bahwa nyawa itu

murah, kalo sebagai pengendara yang baik ya harus patuh

bener.Mungkin, karena dasarnya agama nya kurang dan etika

berlalu lintas nya kurang. Karena 99% masyarakat Indonesia itu

beragama islam, tapi cuman di KTP doang, karena apa? Karena

pada hakekatnya mereka gak ngejalanin syariatnya, padahal kan

harus taat aturan.

R = Jadi emang pada dasarnya itu kembali ke diri sendiri juga ya pak, masalah

lalu lintas ini.

S = Iya sebenernya, kita malu loh sama singapura loh. Padahal

penduduknya sedikit, tapi pada disiplin. Luar biasa, patuh

sama aturannya. Kita sebenernya budaya timur tapi aneh gitu,

gak sesuai ama namanya, yang hobinya ngelanggar.Ada Hukum

malah dilanggar.

Page 42: Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

Page 44

R = Nah itu dia pak, masalah Paradigma Hukum yang terbentuk, ada aturan

untuk dilanggar. Oke pak gitu aja, aku mau wawancara ke narasumber

lainnya. Makasih ya pak.hehehe

S = Oh iya iya, sama sama. Hehe

Berikut ini adalah daftar Kecelakaan Lalu lintas yang didapati

dari Subdit PLK UI atas nama Bapak Taufik. Terdapat 96 Kasus

akibat pelanggaran lalu lintas, mulai dari Kecelakaan,

Pencurian, Kerusakan, dan lain lain.

NOKASUS TANGGAL HARI JAM JENISKASUS TEMPAT

1684 1/3/2013 Rabu 9:00 Tabrakan Motor VS MotorDepan HalteGedung Biru

1685 1/3/2013 Kamis 17:00 Tabrakan Mobil VS MotorBundaran Psikologi

16981/17/201

3 Kamis 20:30 Kecelakaan Tunggal Motor

Putaran FT Arah Hutan Kota

16991/17/201

3 Kamis 20:30 Kecelakaan Tunggal Motor

Putaran FT arah Hutan Kota

17011/27/201

3Minggu 15:00

Pencurian Kendaraan Roda 2

Parkiran Masjid Ui

1702 2/3/2013Minggu 11:00

Pencurian Kendaraan Roda 2

Pinggir danau Mahoni Belakang FEUI

17062/16/201

3 Sabtu 13:15 Kecelakaan Lain-lainDepan Maskar

Page 43: Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

Page 44

Resimen Mahasiswa

17072/16/201

3 Sabtu 16:00 Kecelakaan Tunggal Motor

Depan Fakultas Ilmu Keperawatan

17082/16/201

3 Sabtu 16:00 Kecelakaan Tunggal Motor

Depan Fakultas Ilmu Keperawatan

17092/18/201

3 Senin 18:30Pencurian Kendaraan Roda 2

Wisma Makara

17143/14/201

3 Kamis 10:45 Tabrakan Mobil VS Motor UI WOOD

17253/15/201

3 Jumat 10:00 Tabrakan Motor VS Motor

Gedung Fasilkom BaRU

17223/16/201

3 Sabtu 0:00Pencurian dalam Kendaraan/ Pencongkelan

Parkiran Masjid UniversitasIndonesia

17193/18/201

3 Senin 14:30 Tabrakan Mobil VS MotorBundaran Psikologi

17363/19/201

3Selasa 17:30 Kecelakaan Tunggal Motor

Hutan Kota UI

17373/20/201

3 Rabu 8:00 Tabrakan Motor VS Motor

Jalur PNJ (Lapangan Hockey)

17383/20/201

3 Rabu 17:00Pencurian Kendaraan Roda 2

Fakultas Hukum UI

17393/20/201

3 Rabu 23:59 Kecelakaan Tunggal MobilSekitar Danau Puspa

17403/21/201

3 Kamis 13:00Pencurian Kendaraan Roda 2

Jl. Boelevard

17413/23/201

3 Sabtu 11:00 Tabrakan Mobil VS MotorJalur Tugu Buku

17293/26/201

3Selasa 16:00 Tabrakan Mobil VS Motor

Jalur Teknik UI

17423/26/201

3Selasa 16:30 Tabrakan Mobil VS Motor Jalur FT UI

17343/30/201

3 Sabtu 8:30Pencurian Kendaraan Roda 2

Parkir Mobil Masjid UI

17353/30/201

3 Sabtu 13:50 Tabrakan Motor VS MotorJalan Bulevard

Page 44: Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

Page 44

1744 4/1/2013 Senin 21:20Pencurian Kendaraan Roda 2 Parkir FKM

1745 4/2/2013Selasa 9:45 Tabrakan Motor VS Motor

Depan Pos Fakultas Teknik

1746 4/3/2013 Rabu 9:00 Kecelakaan Tunggal MotorJalur FISIPUI

1743 4/9/2013Selasa Tabrakan Mobil VS Mobil  

17494/14/201

3Minggu 16:30 Kecelakaan Tunggal Motor

Bundaran Psikologi

17514/17/201

3 Rabu 21:30 Kecelakaan Lain-lain

Jalur setapak PNJBeji Timur

17534/18/201

3 Kamis 14:00 Kecelakaan Tunggal Motor

Depan Masjid Ukhuah Islamiah ( UI )

17544/19/201

3 Jumat 9:00Warga UI Tertabrak KeretaApi

PerlintasanKereta Pondok Cina

17564/23/201

3Selasa 19:30

Pencurian Kendaraan Roda 2

Lapangan Tenis

17274/23/201

3Selasa 8:00 Tabrakan Mobil VS Motor

Jalur tugu buku

17584/24/201

3 Rabu 9:45 Tabrakan Mobil VS MotorBundaran Psikologi

17574/24/201

3 Rabu 9:13 Kecelakaan Tunggal Motor Gymnasium

17594/25/201

3 Kamis 19:30 Tabrakan Motor VS Motordepan stadion

17284/26/201

3 Jumat 14:00 Kecelakaan Tunggal MotorJalur Gerbatama

17604/30/201

3Selasa 14:00

Perusakan Kendaraan/Barang milik Pribadi

Parkir Psikologi

1772 5/3/2013 Jumat 18:00Pencurian Kendaraan Roda 2

Parkiran Masjid UI

1764 5/3/2013 Jumat 17:00Pencurian Kendaraan Roda 2 PNJ

1765 5/3/2013 Jumat 17:30 Tabrakan Mobil VS MotorBundaran Psikologi

1773 5/3/2013 Jumat 18:00Pencurian Kendaraan Roda 2 Masjid UI

Page 45: Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

Page 44

1767 5/8/2013 Rabu 7:00 Tabrakan Motor VS Motor

Depan Stadion arah Vokasi

17695/12/201

3Minggu 10:00 Tabrakan Mobil VS Mobil

Tiketing Gerbatama

17705/13/201

3 Senin 17:40Pencurian Kendaraan Roda 2

Parkir Lapangan Basket PJN

17715/15/201

3 Rabu 14:00Pencurian dalam Kendaraan/ Pencongkelan

Jalur Perpus Baru

17755/20/201

3 Senin 17:00 Tabrakan Motor VS MotorHalte depanF. Hukum

17795/21/201

3Selasa 19:30

Pencurian dalam Kendaraan/ Pencongkelan

Lingkungan Kapus

17785/21/201

3Selasa 17:00 Tabrakan Motor VS Motor Menara Air

17775/21/201

3Selasa 15:00 Kecelakaan Tunggal Motor

Depan Gymnasium

17805/21/201

3Selasa 19:30

Pencurian dalam Kendaraan/ Pencongkelan

Pakiran Masjid UI

17825/23/201

3 Kamis 0:30 Kecelakaan Tunggal MobilFisip arah keluar UI

17835/23/201

3 Kamis 6:00 Tabrakan Motor VS MotorGerbang Trugu buku

17845/26/201

3Minggu 13:00 Pencurian Lain-Lain

Perpustakaan Pusat UI

17875/27/201

3 Senin 9:00 Tabrakan Mobil VS MotorBelakang Balirung UI

17885/29/201

3 Rabu Kecelakaan Tunggal Motor  

17895/29/201

3 Rabu 9:00 Kecelakaan Tunggal MotorPertigaan Gerbang

1791 6/3/2013 Senin 13:45 Kecelakaan Tunggal Motor

Jalur Pusgiwa arah PAU

1817 7/3/2013 Rabu 15:30 Tabrakan Motor VS MotorBudaran Psikologi

1819 7/7/2013Minggu 18:30

Pencurian Kendaraan Roda 2

Parkir mobil MUI

1820 7/9/2013Selasa 14:00 Tabrakan Mobil VS Motor

Depan RM. Mank Engking

18217/10/201

3 Rabu 15:00 Kecelakaan Tunggal MotorPertigaan Gerbatama

1813 7/15/201 Senin 22:00 Aksi Kebut-kebutan Jalan

Page 46: Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

Page 44

3 Boulevard

18027/15/201

3 Senin 20:00Pencurian Kendaraan Roda 2

Gedung Nusantara II Fisip UI

18047/22/201

3 Senin 14:00 Tabrakan Motor VS Motor

Jalur F. MIPA arah Kukusan

18037/22/201

3 Senin 20:50 Tabrakan Mobil VS Motor

Putaran lapangan futsal FISIP UI

18087/23/201

3Selasa 14:00 Tabrakan Motor VS Motor

Bundaran Psikologi

18067/25/201

3 Kamis 23:30 Kecelakaan Tunggal MobilJalur DepanRIK

18147/28/201

3Minggu 13:00 Kecelakaan Tunggal Motor

Putaran balik Lapangan Basket FISIP UI

18227/29/201

3 Senin 14:00 Tabrakan Mobil VS Motor

Depan Pos Peron Stasiun UI

18237/29/201

3 Senin 15:00 Kecelakaan Tunggal Motor

Tikungan balairung gedung biruarah gg. Senggol

1827 8/4/2013Minggu 15:10 Kecelakaan Tunggal Motor

Jalur Protokol Depan FIK UI

18168/27/201

3Selasa Tabrakan Motor VS Motor  

185810/18/20

13 Jumat 8:45 Tabrakan Motor VS MotorJalur Boulevard

186310/22/20

13Selasa 14:30 Kecelakaan Tunggal Motor

Bundaran Psikologi

186010/22/20

13Selasa 10:00 Tabrakan Motor VS Motor

Bundaran Psikologi

186410/23/20

13 Rabu 14:25 Tabrakan Mobil VS MotorJalur Hollywood

186510/24/20

13 Kamis 17:30 Kecelakaan Tunggal MotorPutaran Tugu Buku

1832 11/4/201 Senin 8:20 Kecelakaan Tunggal Motor Pangkalan

Page 47: Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

Page 44

3 Ojek Waru

183311/5/201

3Selasa 14:15

Pencurian dalam Kendaraan/ Pencongkelan

Parkir Mobil FISIP UI

183511/7/201

3 Kamis 13:00Pencurian dalam Kendaraan/ Pencongkelan

Parkiran Mobil Psikologi

183711/7/201

3 Kamis 20:00Pencurian Kendaraan Roda 2

dilapangan tenis PNJ

183811/8/201

3 Jumat 13:30Pencurian dalam Kendaraan/ Pencongkelan

Jalur PNJ Lapangan Hockey

184011/15/20

13 Jumat 15:30 Tabrakan Motor VS MotorDepan FKM UI

184111/20/20

13 Rabu 15:30 Kecelakaan Tunggal MobilJalur Asrama

184511/21/20

13 Kamis 16:00Pencurian dalam Kendaraan/ Pencongkelan

Jalur PintuTeknik depan pangkalan ojek

184211/21/20

13 Kamis 10:30 Kecelakaan Tunggal Motor

Dekat Fakultas Ekonomi

184411/21/20

13 Kamis 14:30Pencurian dalam Kendaraan/ Pencongkelan

Balai Sidang UI

184311/21/20

13 Kamis 14:30Pencurian dalam Kendaraan/ Pencongkelan

Depan BalaiSidang UI

184611/23/20

13 Sabtu 9:42Pencurian Kendaraan Roda 2

Lingkungan kampus UI

185111/27/20

13 Rabu 15:00 Kecelakaan Tunggal MotorDepan WismaMakara

182912/1/201

3Minggu 10:30 Tabrakan Motor VS Motor

Bundaran Psikologi

183012/4/201

3 Rabu 18:30Pencurian Kendaraan Roda 2

Parkiran 09Fisip UI

185412/10/20

13Selasa 8:15 Tabrakan Mobil VS Motor

Pintu MasukFKM

Page 48: Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

Page 44

D. Hasil penelitian

D.1 Pelanggaran Rambu Lalu Lintas di Pintu Kukusan

Teknik

Penelitian dilakukan pada 2 Januari 2014 di Lokasi

Pintu Kukusan teknik pukul 12.25-13.25.Dimana terdapat

Page 49: Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

Page 44

rambu “Forbidden Zone” untuk mengambil jalur ke kanan,

akan tetapi banyak masyarakat yang tetap melanggarnya,

yang menjadi subjek peneliatian adalah Kendaraan Roda

dua baik yang dikendarai oleh masyarakat dan

mahasiswa . Berikut ini adalah hasil tabulasi nya :

Melanggar Rambu Tidak Melanggar Rambu

234 30

P= 234264x 100 % = 88.636%

Jumlah yang melanggar Rambu lalu lintas memiliki

Presentasi 88.636%

Page 50: Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

Page 44

D.2 Pelanggaran Rambu belok kanan di depan Patung

Djokosoetono FHUI

Penelitian dilakukan pada 3 Januari 2014 di depan

Patung Djokosoetono FHUI pada pukul 7.40 – 8.40. Dimana

terdapat rambu “Dilarang Belok Kanan” langsung dan

seharusnya berputar terlebih dahulu untuk masuk ke area

Parkir Mobil. Berikut ini adalah hasil tabulasi nya :

Melanggar Rambu Tidak Melanggar Rambu

43 8

P= 4351x 100 % = 84.314 %

Jumlah yang melanggar Rambu Lalu lintas memiliki

Presentasi 84.314%.

Page 51: Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

Page 44

D.3 Pemakaian Helm oleh Penyewa di Pangkalan ojek

Kukusan Teknik

Penelitian dilakukan pada 2 Januari 2014 di Pangkalan

Ojek Kukusan Teknik Universitas Indonesia pada pukul

16.50-17.50. Dimana terdapat ketentuan didalam UU No 22

Tahun 2009, Kewajiban menggunakan helm standar nasional

Indonesia bagi pengendara sepeda motor diatur dalam Pasal

57 ayat (1) jo ayat (2) UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu

Lintas dan Angkutan Jalan yang berbunyi :

 

(1) Setiap Kendaraan Bermotor yang dioperasikan di Jalan wajib

dilengkapi dengan perlengkapan Kendaraan Bermotor.

(2) Perlengkapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bagi Sepeda

Motor berupa helm standar nasional Indonesia.

 

Selain itu, Pasal 106 ayat (8) UU No. 22/2009 mengatur

bahwa:

 

“Setiap orang yang mengemudikan Sepeda Motor dan Penumpang

Sepeda Motor wajib mengenakan helm yang memenuhi standar

nasional Indonesia.”

 

Page 52: Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

Page 44

Jadi, berdasarkan ketentuan di atas pengendara motor

baik pengemudi maupun penumpang diwajibkan menggunakan

helm dengan standar nasional Indonesia. Apabila

melanggar, ancaman atas pelanggaran tersebut diatur

dalam Pasal 291 UU No. 22/2009 yang berbunyi :

 

(1) Setiap orang yang mengemudikan Sepeda Motor tidak mengenakan

helm standar nasional Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal

106 ayat (8) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu)

bulan atau denda paling banyak Rp250.000,00 (dua ratus lima puluh

ribu rupiah).

(2) Setiap orang yang mengemudikan Sepeda Motor yang

membiarkanpenumpangnya tidak mengenakan helm sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 106 ayat (8) dipidana dengan pidana kurungan

paling lama 1 (satu) bulan atau denda paling banyak Rp250.000,00

(dua ratus lima puluh ribu rupiah).

Yang menjadi fokus penelitian adalah Penyewa Ojek

tersebut apakah menggunakan Helm yang berstandar

nasional Indonesia. Berikut adalah hasil tabulasinya

:

Memakai Helm Tidak Memakai Helm

1

12

Page 53: Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

Page 44

P= 1213x 100 % = 92.038 %

Jumlah yang tidak memakai helm memiliki Presentasi

92.038%

D.4 Larangan Parkir di depan Halte “Stasiun UI”

Penelitian dilakukan pada 3 Januari 2014 di halte

“Stasiun UI” pada pukul 16.40 – 17.40. Dimana terdapat

rambu “Dilarang Parkir” di area tersebut, pernah suatu

kejadian pada tahun 2012 terjadi kehilangan motor Vario

di lokasi tersebut, maka jelas SUBDIT PLK tidak

bertanggung jawab atas kehilangan tersebut, karena

Page 54: Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

Page 44

sudah terdapat Rambu yang cukup jelas dilarang parkir .

Berikut ini adalah hasil nya.

Dalam waktu 1 Jam pengamatan, terdapat 19 Motor dan

1 Mobil di area parkir tersebut.13 diantaranya menetap

lebih dari 30 menit, dan ditinggalkan begitu saja tanpa

penjagaan dan kunci ganda. Berikut ini adalah gambarnya

:

Page 55: Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

Page 44

BAB III

Analisis

A. Faktor Penyebab Pelanggaran Lalu Lintas

Berdasarkan hasil pengamatan dan hasil wawancara yang

telah dilakukan, hampir setiap hari di Universitas

Indonesia terjadi pelanggaran lalu lintas, dengan jumlah

pelanggar yang relatif luar biasa banyak.. Oleh sebab

itu, perlu diketahui mengapa di lingkungan Universitas

Indonesia tingkat kesadaran akan mamatuhi peraturan lalu

lintas masih tergolong randah. Berikut beberapa hal yang

mungkin menjawab penyebab rendahanya kesadaran akan

mematuhi peraturan lalu lintas:

1. Menganggap bahwa Jalanan di Universitas Indonesia

bukanlah jalan besar.

Sebagian besar masyarakat menganggap bahwa UI adalah

Jalan kampus, dimana tidak terdapat sanksi yang mengikat

kepada mereka.Karena aparat penegak hukum yang berjaga

hanyalah Subdit PLK UI bukanlah polisi.Terdapat anggapan

meremehkan peraturan yang ada.

2. Rambu Lalu Lintas yang dibuat di Inisiasi oleh Satpam,

bukan oleh Polisi.

Page 56: Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

Page 44

Legitimasi Satpam UI atau Subdit PLK ternyata masih

kurang dianggap oleh masyarakat, karena pada dasarnya PLK

hanya memiliki kewenangan untuk melakukan pembinaan bukan

memberikan sanksi sekaligus.Maka dari itu, tidak heran

apabila Rambu yang dibuat oleh Satpam tidak dianggap,

karena pada dasarnya Satpam tidak memiliki kewenangan

untuk menjatuhkan sanksi.

3 . Minimnya pengetahuan mengenai,peratut\ran,marka dan

rambu lalu lintas.

     Tidak semua pengemudi kendaraan paham dan

mengetahui peraturan-peraturan lalu lintas, arti dari

marka, dan rambu-rambu lalu lintas.Penyebabnya adalah

kurangnya kesadaran untuk mencari tahu arti dari marka

dan rambu-rambu lalu lintas ditambah pada saat ujian

memperoleh SIM, mereka lebih senang mendapatkan SIM

dengan instan daripada mengikuti seluruh prosedur.

4. Dari kecil sudah terbiasa melihat orang melanggar lalu

lintas atau bahkan orang tuanya sendiri.

     Pada saat jalan jalan keluar kota, biasanya orang

tua mengajak anaknya ikut dengannya, akan tetapi dalam

beberapa kasus orang tua lah yang tidak patuh pada rambu

rambu yang ada, sehingga hal inilah yang tertanam pada

jiwa si kecil untuk melakukan pelanggaran di suatu hari

nanti. Kondisi ini sangatlah ironi bila seorang anak

kelak mencontoh orang tuanya, bila orang tuanya sering

Page 57: Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

Page 44

melanggar peraturan, kemungkinan besar anak itu juga

melanggar.    

5. Hanya patuh ketika ada polisi yang patroli atau melewati

pos polisi.

     Ini juga menjadi kebiasaan kebanyakan orang

indonesia. Kita ambil contoh, seorang pengemudi tidak

akan melanggar lalu lintas ketika ada polisi yang sedang

mengatur arus lalu lintas di simpang jalan atau ada

polisi yang sedang jaga di pos dekat simpang tersebut.

Namun bila tidak ada polisi, dia bisa langsung tancap

gas.

6. Memutar balikkan ungkapan

     Sering kita dengar , "peraturan dibuat untuk

dilanggar." Ini sangat menyesatkan. Akan tetapi entah

bagaimana ungkapan ini sangat melekat di hati orang

indonesia, sehingga sangat ingin menerapkannya

7. Tidak memikirkan keselamatan diri atau orang lain

     Pemerintah telah mewajibkan beberapa standar

keselamatan pengemudi saat mengemudikan kendaraannya

seperti wajib memasang safety belt untuk pengemudi roda 4

dan wajib memakai helm,kaca spion tetap terpasang, dan

menyalakan lampu pada siang hari bagi roda 2. Masih

banyak contoh standar keselamatan lainnya, akan tetapi

kenapa pengemudi malas menerapkannya?

Page 58: Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

Page 44

8. Melanggar dengan berbagai alasan

     "sebentar saja kok parkir disini (di bawah rambu

larangan parkir), ntar jalan lagi." "ah,sekali-sekali

boleh dong ngelanggar, ini butuh cepat". Masih banyak

lagi berbagai alasan yang dijadikan pembelaan. Orang

indonesia memang memiliki keahlian khusus dalam

berargumentasi untuk hal-hal seperti ini.

9. Bisa "damai" ketika tilang

     Ini hal yang paling sering terjadi. Ketika

pengemudi-pengemudi melanggar  peraturan atau tidak

lengkapnya kelengkapan surat-surat saat dirazia, hal yang

pertama diajukan oleh pengemudi tersebut adalah jalan

"damai". Kalu tidak bisa "damai" di jalan, pasti nanti

bisa coba "damai" lagi sebelum pengadilan demi

mendapatkan kembali surat-surat yang ditahan oleh pihak

kepolisian dengan segera.

Pemberian suap kepada Polantas dapat dikenakan tindak

pidana terhadap penguasa umum dengan pidana penjara

paling lama 2 tahun delapan bulan

(Pasal 209 KUHP). Bahkan usaha atau percobaan untuk

melakukan kegiatan tersebut juga dapat dipidana penjara

(Pasal 53 (1) (2) jo Pasal 209 KHUP). Sedangkan bagi

Polantas yang menerima suap dapat dikenakan tindak pidana

denganancaman penjara paling lama lima tahun (Pasal 419

KUHP)

B. Dampak dari Pelanggaran Lalu Lintas

Page 59: Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

Page 44

          Tentunya dari permasalahan yang terjadi pada

kondisi lalu lintas di Universitas Indonesia telah

menimbulkan berbagai masalah khususnya menyangkut

permasalahan lalu lintas. Permasalahan tersebut, seperti:

1.) Tingginya angka kecelakaan lalu lintas baik pada

persimpangan lampu lalu lintas

2.) Keselamatan para pengendara dan para pejalan kaki

menjadi terancam;

3) Kebiasaan melanggar peraturan lalu lintas yang biasa

kemudian menjadi budaya melanggar peraturan.

C. Solusi atas Pelanggaran Lalu Lintas di Universitas

Indonesia

Usaha dalam rangka mewujudkan ketertiban di Lingkugnan

Universitas Indonesia merupakan tanggung jawab bersama

antara pengguna jalan dan aparatur negara yang

berkompeten dan bertanggung jawab terhadap pengadaan dan

pemeliharaan infra dan supra struktur, sarana dan

prasarana jalan maupun pengaturan dan penegakan

hukumnya , hal ini bertujuan untuk tetap terpelihara

serta terjaganya situasi Kamseltibcar Lantas di

lingkungan Universitas Indonesia secara terarah dan

mencapai sasaran yang diharapkan, partisipasi aktif

daripemakai jalan terhadap etika. Sopan santun dan

kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang

Page 60: Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

Page 44

berlaku merupakan suatu hal yang paling penting guna

terwujudnya keamanan, keselamatan, ketertiban dan

kelancaran lalu lintas, sesuai dengan sistem perpolisian

modern menempatkan masyarakat sebagai subjek dalam

menjaga keselamatan pribadinya akan berdampak terhadap

keselamatan untuk mewujudkan hal tersebut perlu dilakukan

beberapa perumusan dalam bentuk 5 (lima) Strategi

penanganannya, berupa :

1. Engineering.

Wujud strategi yang dilakukan melalui serangkaian

kegiatan pengamatan, penelitian dan penyelidikan terhadap

faktor penyebab gangguan / hambatan keamanan,

keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas serta

memberikan saran-saran berupa langkah-langkah perbaikan

dan penangulangan serta pengembangannya kepada instansi-

instansi yang berhubungan dengan permasalahan lalu

lintas.

2. Education.

Segala kegiatan yang meliputi segala sesuatu untuk

menumbuhkan pengertian, dukungan dan pengikutsertaan

masyarakat secara aktif dalam usaha menciptakan keamanan,

keselamatan, ketertiban dan kelancaran berlalu lintas

dengan sasaran masyarakat terorganisir dan masyarakat

tidak terorganisir sehingga menimbulkan kesadaran secara

personal tanpa harus diawasi oleh petugas.

Page 61: Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

Page 44

3. Enforcement.

Merupakan segala bentuk kegiatan dan tindakan dari

polri dibidang lalu lintas agar Undang-undang atau

ketentuan perundang-undangan lalu lintas lainnya ditaati

oleh semua para pemakai jalan dalam usaha menciptakan

Kamseltibcar lantas. Preventif, segala usaha dan kegiatan

untuk memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat,

memelihara keselamatan orang, benda, masyarakat termasuk

memberikan perlindungan dan pertolongan khususnya

mencegah terjadinya pelanggaran yang meliputi pengaturan

lalu lintas, penjagaan lalu lintas, pengawalan lalu

lintas dan patroli lalu lintas. Represif, merupakan

serangkaian tindakan penyidik untuk mencari dan menemukan

sesuatu peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana yang

meliputi penindakan pelanggaran lalu lintas dan

penyidikan kecelakaan lalu lintas.

4. Encouragement.

Encouragement bisa diartikan : desakan/pengobar

semangat. Bahwa untuk mewujudkan kamseltibcar Lantas juga

dipengaruhi oleh faktor individu setiap pemakai jalan,

dimana Kecerdasan Intelektual individu / kemampuan

memotivasi dalam diri guna menumbuhkan kesadaran dalam

dirinya untuk beretika dalam berlalu lintas dengan benar

sangat dibutuhkan untuk mewujudkan hal tersebut.

Menumbuhkan motivasi dalam diri bisa dipengaruhi oleh

faktor Internal (kesadaran diri seseorang) maupun

Page 62: Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

Page 44

eksternal (lingkungan sekitarnya). Selain dari pada itu

desakan semangat untuk menciptakan situasi lalu lintas

harus dimiliki oleh semua stake holder yang berada pada

struktur pemerintahan maupun non pemerintah yang

berkompeten dalam bidang lalu lintas sehingga semua

komponen yang berkepentingan serta pengguna jalan secara

bersama memiliki motivasi dan harapan yang sama dengan

mengaplikasikannya didalam aksi nyata pada kehidupan

berlalu lintas di jalan raya.

5. Emergency Preparedness and response.

Kesiapan dalam tanggap darurat dalam menghadapi

suatu permasalahan lalu lintas harus menjadi prioritas

utama dalam upaya penanganannya, kesiapan seluruh

komponen stake holder bidang lalu lintas senantiasa

mempersiapkan diri baik sumber daya manusia, sarana dan

prasarana serta hal lainnya dalam menghadapi situasi yang

mungkin terjadi, pemberdayaan kemajuan informasi dan

teknologi sangat bermanfaat sebagai pemantau lalu lintas

jalan raya disamping keberadaan petugas dilapangan, dalam

mewujudkan Emergency Preparedness and response ini perlu

adanya konsignes yang jelas di seluruh stake holder dan

dalam pelaksanaannya harus dapat bekerja sama secara

terpadu sesuai dengan S.O.P yang telah ditetapkan

bersama.

Page 63: Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

Page 44

Kelima strategi ini dipetakan dalam sektor-sektor

yang ada di lingkungan tugas kepolisian sehingga dapat

diketahui instansi mana yang berwenang terhadap sektor

terkait termasuk masyarakat pengguna jalan, apabila

strategi ini dapat diterapkan sesuai dengan konsepsi yang

telah dirumuskan diharapkan mampu mewujudkan upaya

penanganan secara bersama dimana masyarakat pengguna

jalan dapat menumbuhkan pengamanan swakarsa serta Polri

maupun instansi terkait lainnya dapat melaksanakan tugas

secara profesonal dan proporsional dalam melaksanakan

tugas dan tanggung jawabnya, dalam arti kata lain etika,

sopan santun dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-

undangan yang berlaku bukan lagi menjadi suatu

“keharusan” yang merupakan kewajiban dengan pemberlakuan

reward and punishment dalam pelaksanaanya, tetapi menjadi

sebuah “keinginan” bersama yang muncul dari setiap

pribadi Polri, Instansi terkait dan pengguna jalan dalam

upaya mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban dan

kelancaran lalu lintas di jalan raya.

DISCLAIMER : Tulisan ini diperuntukan Penulis untuk

kepentingan tugas perkuliahan sehingga apabila terdapat

kekeliruan mohon dikoreksi. Sebagai insan akademis yang taat.

jika ingin men Copy-Paste harap izin ke nomor berikut

082114497494

DAFTAR PUSTAKA

Page 64: Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

Page 44

Regulasi

1. Undang Undang Dasar 1945

2. Undang Undang No 22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas

dan Angkutan Jalan

3. UU Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan

Angkutan jalan

4. Kitab Undang Undang Hukum Pidana, Moeljatno,

Jakarta: Bumi Aksara, 1992

Buku

1. Warpani, Suwardjoko. 1990.Merencanakan Sistem

Pengangkutan, Bandung : Penerbit ITB,

2. Soekanto, Soejono.1996.Kejahatan dan Penegakan Hukum di

Indonesia, Jakarta : Rineka Cipta

3. Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia

Akademi Kepolisian, 2009,Fungsi Teknis Lalu Lintas,

Semarang : Kompetensi Utama

4. Ramdlon, Naning. 1983.Menggairahkan Kesadaran Hukum

Masyarakatdan Disiplin Penegak Hukum dalam Lalulintas. Bina

Ilmu: Surabaya.

5. Muhammad, Farouk . 1998.Praktik Penegakan Hukum Bidang

Lalu Lintas. Balai Pustaka: Jakarta .

Page 65: Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

Page 44

6. Faqih, Mansour ,dkk. 2007, Pendidikan Popular, Membangun

Kesadaran Kritis. Yogyakarta: insist press

7. Amalee, Irfan .2002. Membela Teman sebaya, Jakarta :

Pimpinan Pusat Ikatan Remaja Muhammadiyah.

8. Hakim, Abdul 2005, Pedoman Advokasi, Jakarta : Cinles

9. Danukusumo, Sutjipto.1995. Memelihara Keamanan dan

Ketertiban. Jakarta : Pelita merdeka,1 Juli

10. Khoidin , M.1995. Sosok Polisi antara Harapan dan

Kenyataan .Jakarta : Suara Pembaharuan,30 Juni

Website

1.Media Indonesia,Kecelakaan Lalu Lintas di Indonesia Renggut 31 Ribu

Jiwa, diakses darihttp://instran.org/index.php/in/ruang-

berita/depan/25-front-page/1627-kecelakaan-lalu-lintas-

di-indonesia-renggut-31-ribu-jiwa, pada 3 Januari 2014,

pukul 11.21

2. Budi Malau, Pelanggaran capai Angka 45.0007 dalam 10 hari operasi

zebra ,

http://www.tribunnews.com/metropolitan/2013/12/07/pelangg

aran-capai-angka-45007-dalam-10-hari-operasi-zebra,

diakses pada 3 Januari 2014, pukul 11.23

3. Diunduh dari Skripsi, eprints.undip.ac.id/3162/1/BAB_I.pdf, Pada 3

januari 2014, Pukul 15.37

Page 66: Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas Indonesia

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

Page 44

4. Diunduh dari Surat Keputusan Bersama 1993,

http://acarapidana.bphn.go.id/wp-content/uploads/2011/12/

SKB-Ketua-MA-MenKeh-Jagung-Kapolri-Tahun-1993-Penanganan-

Perkara-Lalulintas-Tertentu.pdf , diakses pada 3 Januari

2014, pukul 15.41

5. Ernies Virgo, Advokasi: Sebuah definisi berbicara advokasi,

http://www.academia.edu/4906164/Advokasi_Sebuah_Definisi_Berbicara_adv

okasi, pada 2 Januari 2013 pukul 15.50

6. Unknown, Advokasi Kebijakan Korban, diakses dari

http://www.kipasbengkulu.org/2013/07/advokasi-kebijakan-korban-

napza.html, pada 2 Januari 2014, pukul 16.30

7. Iman Zenit, 10 Langkah Dasar Advokasi,

http://hukum.jadilah.com/2012/02/pengertian-umum-advokasi.html , di

akses pada 1 Januari 2014 puku 16.16