Top Banner

of 23

Penelitian Revisi

Aug 07, 2018

Download

Documents

de-reyani
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/20/2019 Penelitian Revisi

    1/63

    Bab I

    Pendahuluan

    1.1 Latar Belakang

    ISPA adalah infeksi saluran pernapasan akut akibat masuknya kuman/mikroorganisme

    kedalam tubuh yang berlangsung sampai 14 hari dengan keluhan batuk disertai pilek, sesak nafas

    dengan atau tanpa demam.

    Di Indonesia, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA selalu menempati urutan pertama

     penyebab kematian pada kelompok bayi dan balita. Selain itu ISPA !uga sering berada pada

    daftar 1" penyakit terbanyak di rumah sakit. Sur#ei mortalitas yang dilakukan oleh Subdit ISPA

    tahun $""% menempatkan ISPA/Pneumonia sebagai penyebab kematian bayi terbesar di

    Indonesia dengan persentase $$,&"' dari seluruh kematian balita.1

    Pada iskesdas $"1& Period prevalence ISPA D)I *akarta terlihat meningkat dari tahun

    $""+ $$,' men!adi $%,$' dan karakteristik penduduk dengan ISPA yang tertinggi ter!adi pada

    kelompok umur 1-4 tahun (4%,'.

    erdasarkan penelitian (inda0aty $"1", itra $"1$, 2itri $""4 yang ada $,&,4, salah satu

     penyebab penyakit ISPA selain disebabkan oleh #irus, bakteri dan riketsia, adalah pen3emaran

    kualitas udara di dalam ruangan dan luar ruangan. amun, bila dilihat dari akti#itas balita yang

    lebih sering melakukan kegiatan didalam rumah bersama orang tua/anggota keluarga, ISPA yang

    ter!adi pada balita bisa disebabkan oleh lingkungan dalam rumah balita yang tidak memenuhi

    syarat.$ 2aktor-faktor lingkungan rumah yang dapat mempengaruhi ISPA yaitu faktor lingkungan

    fisik rumah, faktor perilaku, faktor indi#idu, faktor sosial ekonomi.% 2aktor lingkungan fisik 

    rumah salah satunya yaitu #entilasi rumah. erdasarkan peraturan o.

    1"++/56)6S/P6/7/$"11, setiap rumah 0a!ib memiliki #entilasi minimum 1"' dari luas

    rumah untuk memenuhi persyaratan rumah sehat. 5enurut Depkes I $""4%  #entilasi rumah

    yang tidak memenuhi syarat akan menyebabkan ISPA pada balita dengan resiko &,"+ kali lebih

     besar dibanding dengan #entilasi rumah yang memenuhi syarat.Selain itu, #ariabel dari faktor 

     perilaku seperti yaitu kebiasaan merokok. )ebiasaan merokok anggota keluarga men!adikan

     balita sebagai perokok pasif yang selalu terpapar asap rokok. 5enurut penelitian (Safitri $""+,

    Aprinda $""+, itra $"1$&,+,8 mengemukakan bah0a perokok pasiflah yang mengalami resiko

    1

  • 8/20/2019 Penelitian Revisi

    2/63

    kesakitan lebih besar dari perokok aktif. umah yang penghuni/anggota keluarga mempunyai

    kebiasaan merokok berpeluang meningkatkan ke!adian ISPA sebesar +,8& kali dibandingkan

    dengan rumah balita yang penghuninya tidak merokok didalam rumah.

    5enurut kepustakaan&,+,9 masih banyak faktor yang berperan pada ter!adinya ISPA, antara

    lain !enis kelamin, usia balita, status gi:i, imunisasi, berat lahir balita, suplementasi #itamin A,

     pemberian ASI eksklusif, pendidikan ibu, serta pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu terhadap

    ISPA

    erdasarkan data hasil rekapitulasi Puskesmas )elurahan *elambar 1 bulan *anuari-

    desember $"1%, didapatkan data balita yang didiagnosis/ge!ala ISPA berdasarkan penilaian,

    klasifikasi 5;S, sebanyak $4 balita, dengan !umlah terbanyak pada kasus ispa non

     pneumonia sebanyak $44 dan pneumonia sebanyak $" orang.

    erdasarkan tingginya angka ke!adian ISPA pada balita di Indonesia dan banyaknya

    angka ke!adian ISPA non pneumonia pada balita di puskesmas )elurahan *elambar 1, maka

     penelitian ini bertu!uan untuk mengetahui hubungan lingkungan rumah dan faktor-faktor apa sa!a

    yang berhubungan dengan ke!adian ISPA pada balita di < "4

  • 8/20/2019 Penelitian Revisi

    3/63

    rumah dan faktor-faktor apa sa!a yang berhubungan dengan ke!adian ISPA pada

     balita di < "4 Puskesmas )elurahan !elambar I, *akarta arat.

    1.3 Hipotesis

    Adanya hubungan antara umur balita,pemberian ASI eksklusif, status gi:i balita, status

    imunisasi, pendidikan ibu, kebiasaan merokok, #entilasi rumah, dan kepadatan hunian

    dengan ke!adian ISPA pada balita di < "4

  • 8/20/2019 Penelitian Revisi

    4/63

    1.%.1.$ Diharapkan penelitian ini akan memberikan 0a0asan dan pengetahuan baru

    tentang hubungan kebersihan lingkungan rumah dan faktor-faktor apa sa!a

    yang dapat meningkatkan angka ke!adian ISPA pada balita.

    1.%.1.& =asil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi dan

     pengetahuan bagi peneliti selan!utnya.1.%.1.4 5engembangkan daya nalar, minat, dan kemampuan dalam bidang penelitian.

    1.%.1.% 5eningkatkan kemampuan berpikir analitis dan sistematis dalam

    mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah kesehatan.

    1.%.1. 5eningkatkan kemampuan berkomunikasi langsung dengan masyarakat.

    1.#.2 Bagi Perguruan Tinggi

    1.%.1.1 5e0u!udkan >ni#ersitas )risten )rida

  • 8/20/2019 Penelitian Revisi

    5/63

    B&B II

    TI'(&!&' P!)T&"&

    2.1 In$eksi )aluran Perna$asan &kut *I)P&+

    2.1.1 Pengertian I)P&

    ISPA adalah infeksi saluran pernapasan akut akibat masuknya

    kuman/mikroorganisme kedalam tubuh yang berlangsung sampai 14 hari dengan keluhan

     batuk disertai pilek, sesak nafas dengan atau tanpa demam.1"  ISPA dapat dibedakan

    5

  • 8/20/2019 Penelitian Revisi

    6/63

    men!adi dua yaitu saluran pernafasan bagian atas seperti rhinitis,fharingitis, dan otitis

    serta saluran pernafasan bagian ba0ah seperti laryngitis, bronchitis, bronchiolitis dan

     pneumonia.11

    Infeksi saluran pernapasan akut mempunyai pengertian sebagai berikut?9

    1. Infeksi adalah masuknya kuman atau mikroorganisme kedalam tubuh manusia dan

     berkembang biak sehingga menimbulkan ge!ala penyakit.

    $. Saluran Pernafasan adalah organ mulai dari hidung hingga al#eoli beserta

    adneksnya seperti sinus-sinus, rongga telinga tengah danpleura.

    &. Infeksi Akut adalah infeksi yang berlangsung sampai dengan 14 hari. atas 14 hari

    diambil untuk menun!ukkan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit yang

    dapat digolongkan dalam ISPA proses ini dapat berlangsung lebih dari 14hari.

    Perbedaan ISPA dengan Pneumonia yaitu ditandai apabila balita penderita ISPA

    menderita batuk-pilek yang tidak menun!ukan ge!ala frekuensi sesak nafas dan tidak 

    menun!ukkan adanya penarikan dinding dada bagian ba0ah ke dalam. 9  Penyakit ISPA

    merupakan penyakit yang sering ter!adi pada anak, karena sistem pertahan tubuh anak 

    masih rendah. )e!adian penyakit batuk pilek pada balita di Indonesia diperkirakan &

    sampai kali pertahun, yang berarti seorang balita rata- rata mendapat serangan batuk 

     pilek sebanyak & sampai kali setahun. 1$ Sebagian besar dari infeksi saluran pernapasan

    hanya bersifat ringan seperti batuk pilek dan tidak memerlukan pengobatan dengan

    antibioti3, namun demikian anak akan menderita pneumonia bila infeksi paru ini tidak 

    diobati dengan antibioti3 dan dapat mengakibatkan kematian.1&

    2.1.2 ,tiologi I)P&

    6tiologi ISPA terdiri atas bakteri, #irus dan ri3ketsia. Penyebab ISPA dapat berupa

     bakteri maupun #irus. akteri penyebabnya antara lain dari genus Streptokokus,

    Stafilokokus, Pneumokokus, Hemofilus, Bordotella dan Korinebakterium. 7irus

     penyebabnya antara lain golongan  Miksovirus, Adenovirus, Koronavirus, Pikornavirus,

     Mikoplasma, dan Herpesvirus. Sekitar 9"-9%' penyakit ISPA disebabkan oleh #irus.1&

    Penyakit ISPA khususnya penumonia masih merupakan penyakit utama penyebab

    kesakitan dan kematian bayi dan balita. )eadaan ini berkaitan erat dengan berbagai kondisi

    yang melatar belakanginya seperti malnutrisi !uga kondisi lingkungan baik polusi di dalam

    rumah berupa asap maupun debu dan sebagainya.14

    6

  • 8/20/2019 Penelitian Revisi

    7/63

    2.1.3 "lasi$ikasi I)P&

    A. )lasifikasi Penyakit ISPA dibedakan men!adi $ kelompok umur $ bulan dan

    kelompok umur $ hingga % tahun yakni?9

    1. )elompok umur $ bulan terdiri atas $ !enis yaitu?

    a. Pneumonia erat, bila batuk disertai nafas 3epat (@"kali/menit dengan atau

    tanpa tarikan dada bagian ba0ah ke dalam yang kuat. Disamping itu ada

     beberapa tanda klinis yang dapat dikelompokan sebagai tanda bahaya seperti

    kurang mampu minum, ke!ang, kesadaran menurun, stridor, 0hee:ing

    dandemam.

     b. ukan pneumonia, bila batuk pilek tanpa disertai nafas 3epat ("kali/menit dan

    tanpa tarikan dinding dada bagian ba0ah kedalam.

    $. )elompok umur $ bulan-%tahun, terdiri dari & !enis yaitu?

    a. Pneumonia berat, !ika batuk disertai nafas sesak yaitu adanya tarikan dinding

    dada bagian ba0ah ke dalam pada 0aktu anak menarik nafas.

     b. Pneumonia biasa, batuk dengan tanda-tanda tidak ada tarikan dinding dada

     bagian ke dalam, namun disertai nafas 3epat (@%"kali/menit untuk umur $- 1$

     bulan, dan @4"kali/menit untuk umur 1$ bulan sampai %tahun.

    3. ukan Pneumonia, batuk pilek biasa dan tidak ditemukan tarikan dinding dada

     bagian ba0ah ke dalam dan tidak ada nafas 3epat.

    2.1.4 -ara Penularan I)P&

    ISPA dapat ter!adi karena transmisi organisme melalui A, droplet dan melalui tangan

    yang dapat men!adi !alan masuk bagi #irus. Penularan faringitis ter!adi melalui droplet,

    kuman menginfiltrasi lapisan epitel, !ika epitel terkikis maka !aringan limfoid superfi3ial

     bereaksi sehingga ter!adi pembendungan radang dengan infiltrasi leukosit polimorfonuklear.

    Pada sinusitis, saat ter!adi ISPA melalui #irus, hidung akan mengeluarkan ingus yang dapat

    menghasilkan superfinfeksi bakteri, sehingga dapat menyebabkan bakteri patogen masuk 

    kedalam rongga-rongga sinus.14

    2.1.# eala I)P&

    Penyakit ISPA adalah penyakit yang timbul karena menurunnya sistem kekebalan atau

    daya tahan tubuh,misalnya karena kelelahan atau stres. akteri dan #irus penyebab ISPA di

    7

  • 8/20/2019 Penelitian Revisi

    8/63

    udara bebas akan masuk dan menempel pada saluran pernafasan bagian atas, yaitu

    tenggorokan dan hidung. Pada stadium a0al, ge!alanya berupa rasa panas, kering dan gatal

    dalam hidung, yang kemudian diikuti bersin terus menerus, hidung tersumbat dengan ingus

    en3er serta demam dan nyeri kepala. Permukaan mukosa hidung tampak merah dan

    membengkak. Akhirnya ter!adi peradangan yang disertai demam, pembengkakan pada

     !aringan tertentu hingga ber0arna kemerahan, rasa nyeri dan gangguan fungsi karena bakteri

    dan #irus di daerah tersebut maka kemungkinan peradangan men!adi parah semakin besar 

    dan 3epat. Infeksi dapat men!alar ke paru-paru, dan menyebabkan sesak atau pernafasan

    terhambat, oksigen yang dihirup berkurang. Infeksi lebih lan!ut membuat sekret men!adi

    kental dan sumbatan di hidung bertambah. ila tidak terdapat komplikasi, ge!alanya akan

     berkurang sesudah &-% hari.

    Penyakit pada saluran pernafasan mempunyai ge!ala yang berbeda yang pada dasarnya

    ditimbulkan oleh iritasi, kegagalan mucociliary transport, sekresi lendir yang berlebihan dan

     penyempitan saluran pernafasan. ;idak semua penelitian dan kegiatan program memakai

    ge!ala gangguan pernafasan yang sama. 5isalnya untuk menentukan infeksi saluran

     pernafasan, dilkukan pengamatan terhadap ge!ala-ge!ala, kesulitan bernafas, radang

    tenggorok, pilek dan penyakit pada telinga dengan atau tanpa disertai demam.1%  6fek 

     pen3emaran terhadap saluran pernafasan memakai ge!ala-ge!ala penyakit pernafasan yang

    meliputi radang tenggorokan, rinitis, bunyi mengi dan sesak nafas.

    Dalam hal efek debu terhadap saluran pernafasan telah terbukti bah0a kadar debu

    berasosiasi dengan insidens ge!ala penyakit pernafasan terutama ge!ala batuk. Di dalam

    saluran pernafasan, debu yang mengendap menyebabkan oedema mukosa dinding saluran

     pernafasan sehingga ter!adi penyempitan saluran.

    2aktor yang mendasari timbulnya ge!ala penyakit pernafasan?9

    1. atuk  

    ;imbulnya ge!ala batuk karena iritasi partikulat adalah !ika ter!adi rangsangan pada

     bagian-bagian peka saluran pernafasan, misalnya trakeobronkial , sehingga timbul

    sekresi berlebih dalam saluran pernafasan. atuk timbul sebagai reaksi refleks saluran

     pernafasan terhadap iritasi pada mukosa saluran pernafasan dalam bentuk pengeluaran

    udara (dan lendir se3ara mendadak disertai bunyi khas.

    $. Dahak  

    8

  • 8/20/2019 Penelitian Revisi

    9/63

    Dahak terbentuk se3ara berlebihan dari kelen!ar lendir (mucus glands dan sel goblet 

    oleh adanya stimuli, misalnya yang berasal dari gas, partikulat, alergen dan

    mikroorganisme infeksius. )arena proses inflamasi, di samping dahak dalam saluran

     pernafasan !uga terbentuk 3airan eksudat  berasal dari bagian !aringan yang

    berdegenerasi.

    &. Sesak nafas

    Sesak nafas atau kesulitan bernafas disebabkan oleh aliran udara dalam saluran

     pernafasan karena penyempitan. Penyempitan dapat ter!adi karena

    saluranpernafasanmengun3up, oedema atau karena  sekret yang menghalangi arus

    udara. Sesak nafas dapat ditentukan dengan menghitung pernafasan dalam satumenit.

    4. unyi mengi

    unyi mengi merupakan salah satu tanda penyakit pernafasan yang turut

    diobser#asikan dalam penanganan infeksi akut saluran pernafasan.

    2.1./ -ara Pen0egahan I)P&

    anyak hal yang dapat dilakukan untuk men3egah ter!adinya penyakit ISPA

    diantaranya? 1&

    1. 5enghindarkan diri dari penderita ISPA

    $. =indari asap, debu dan bahan lain yang menganggu pernafasan

    &. Imunisasi lengkap pada balita di Posyandu.

    4. 5embersihkan rumah dan lingkungan tempat tinggal.

    %. umah harus mendapatkan udara bersih dan sinar matahari yang 3ukup serta

    memiliki lubang angin dan!endela.

    . 5enutup mulut dan hidung saatbatuk.

    +. ;idak meludah sembarangan.

    2.2 Paradigma "eadian I)P& pada Balita

    2.2.1 Pengertian Balita

    alita adalah anak berusia diba0ah umur lima tahun yang sedang mengalami masa

     pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Pertumbuhan perkembanganbalitadipengaruhi

    oleh kesehatan yang baik, status gi:i yang baik, lingkungan yang sehat, serta keluarga

    9

  • 8/20/2019 Penelitian Revisi

    10/63

    (termasuk pengasuh yang baik dalam mera0at balita.1%

    2.2.2 I)P& pada Balita

    alita sering terpa!an oleh beberapa !enis polutan dan #irus dengan mudah terutama

     polutan yang berasal dari dalam rumah karena sekitar 8"' balita menghabiskan 0aktu

    didalam rumah. Selain itu, ditambah lagi dengan daya tahan tubuh yang berbeda setiap balita

    menyebabkan balita lebih rentan terhadap penyakit terutama ISPA. )eterpa!anan balita

    terhadap bahaya kesehatan lingkungan ter!adi di beberapa area yang berbeda yakni didalam

    rumah, lingkungan tetangga, dan komunitas dilingkungan yang lebih luas . ;erdapat dua

    faktor kesehatan pada balita yaitu perumahan dan tempat tinggal (seluruh aspek ketersediaan

    dan kualitas perumahan, kepadatan hunian, kondisi rumah yang berbahaya dan tidak aman,

    kelembapan dan #entilasi yang buruk, dan polusi udara dalam ruangan ( misalnya asap dari

     pemanasan dan proses memasak, perabotan yang mengeluarkan asap, asap rokok di

    lingkungan sekitar dan :at polutan dari luar ruangan yang masuk ke dalam ruangan.1

    )e!adian ISPA dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor resiko antara lain pendidikan

    dan pengetahuan ibu, sosial ekonomi, pelayan kesehatan , status gi:i buruk, status ASI

    eksklusif, #itamin A, pemberian makan dini, mikroorganisme (agent, daya tahan tubuh,

    kepadatan tempat tinggal dan kondisi fisik rumah. )ondisi fisik rumah yang dapat

    menyebabkan ISPA antara lain !enis atap, !enis lantai, !enis dinding, kepadatan hunian,

     penggunaan anti nyamuk bakar, !enis bahan bakar memasak yang digunakan dan perokok di

    dalam rumah.% 2aktor lainya yang dapat mempengaruhi ke!adian ISPA adalah suhu,

    kelembapan.1+

    2.3 aktoraktor Lingkungan %ang Mempengaruhi I)P&

    2aktor-faktor ter!adinya ISPA se3ara umum dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu?%

    2.3.1 aktor Lingkungan isik Rumah

    umah merupakan kebutuhan primer manusia yang berfungsi sebagai tempat

    tinggal untuk berlindung dari bahaya lingkungan luar seperti perubahan iklim dan

    makhluk hidup lainnya.9 umah yang baik bagi penghuni atau sebuah keluarga dapat

    dilihat dengan beberapa kriteria seperti? +

    1. )epadatan =unian

    Penduduk di kota meningkat memi3u ter!adinya peningkatan pembangunan sebagai

    10

  • 8/20/2019 Penelitian Revisi

    11/63

    tempat tinggal. amun terkadang dalam satu rumah yang seharusnya hanya bisa

    menampung beberapa orang sa!a, dipaksakan untuk menampung melebihi kapasitas

    rumah. =al ini mengakibatkan ter!adinya kepadatan dalam rumah yang menurut

     penelitian Safitri $""++ dapat mempengaruhi ke!adian ISPA pada balita. Syarat rumah

    dikatakan padat penghuni apabila perbandingan luas lantai seluruh ruangan dengan

     !umlah penghuni lebih ke3il dari 1"m$/org, sedangkan ukuran untuk kamartidur 

    diperlukan luas lantai minimum &m$/org. Pen3egahan ter!adinya penularan penyakit

    (misalnya penyakit pernafasan !arak antara tepi tempat tidur yang satu dengan yang

    lain minimum 9"3m dan sebaiknya kamar tidur tidak dihuni lebih dari $ orang.

    erbagai penelitian menun!ukkan bah0a ada hubungan se3ara bermakna antara

    kepadatan hunian dengan ter!adinya ISPA yaitu besarnya anak terkena ISPA adalah

    $,$+ kali lipat dari rumah yang padat penghuninya dibandingkan dengan rumah

    tidak padat penghuninya.18

    $. 7entilasi

    7entilasi dalam rumah berfungsi sebagai sirkulasi udara atau pertukaran udara dalam

    rumah karena udara yang segar dalam ruangan sangat dibutuhkan manusia. 7entilasi

    yang buruk akan menimbulkan gangguan kesehatan pernapasan pada penghuninya.

    Penularan penyakit saluran pernapasan disebabkan karena kuman didalam rumah

    tidak bisa tertukar dan mengendap sehingga #entilasi diharuskan memenuhi syarat

    yakni luas #entilasi minimal 1"' dari luas lantai. umah yang mempunyai #entilasi

    yang tidak berfungsi dengan baik akan menghasilkan & akibat yaitu kekurangan

    oksigen, bertambahnya konsentrasi B$ dan adanya bahan organik bera3un yang

    mengendap dalam rumah.

    5enurut penelitian inda0aty $"1"$  terdapat hubungan antara #entilasi terhadap

    ke!adian ISPA pada balita dan resiko balita mengalami ISPA &,"+ kali lebih besar pada

    #entilasi rumah yang tidak memenuhi syarat dibandingkan dengan #entilasi yang

    memenuhi syarat.$ Bleh karena itu, memperoleh udara yang segar dapat dilakukan

    dengan $ 3ara yaitu1+?

    - 7entilasi Alamiah

    7entilasi alamiah adalah masuknya udara kedalam ruangan melalui !endela, pintu

    11

  • 8/20/2019 Penelitian Revisi

    12/63

    ataupun lubang angin yang senga!a dibuat untuk masuknya udara kedalam rumah.

    7entilasi yang baik dalam suatu ruangan mempunyai persyaratan yaitu?

    a. >dara yang masuk mele0ati #entilasi adalah udara yang bersih/tidak 

    ter3emar oleh asap dapur, pembakaran sampah, kendaraan bermotor, atau

    sumber lain disekitar pemukiman.

     b. umah yang menggunakan lilin, lampu minyak sebagai penerangan

    didalam harus memerlukan #entilasi untuk menukar B$ men!adiB$.

    - 7entilasi uatan

    7entilasi buatan yaitu sebuah alat yang digunakan didalam rumah untuk 

    membersihkan udara yang bersifat portable seperti A, eChauster, kipas angin, air 

     purifing.

    &. Pen3ahayaan

    Pen3ahayaan matahari sangat penting, karena dapat membunuh bakteri patogen dalam

    rumah misalnya bakteri penyebab penyakit ISPA dan ;. Bleh karena itu, rumah

    yang sehat harus mempunyai !alan masuk 3ahaya yang 3ukup. *alan masuk 3ahaya

    (!endela luasnya sekurang-kurangnya 1%' sampai $"' dari luas lantai yang terdapat

    di dalam ruangan rumah. 5enurut

  • 8/20/2019 Penelitian Revisi

    13/63

    terkena ISPA dibanding dengan rumah balita yang memenuhi syarat.$  )elembaban

    dapat dipengaruhi oleh beberapa hal seperti lingkungan rumah yang tidak memenuhi

    syarat atau oleh 3ua3a. Pada musim hu!an kelembaban akan meningkat namun bila

    kondisi rumah baik seperti 3ahaya matahari dapat masuk, tidak terdapat genangan air,

    #entilasi udara yang 3ukup dapat mempertahankan kelembaban dalam rumah.$

    %. Suhu

    Suhu sangat berhubungan dengan kenyamanan dalam ruangan. Suhu rumah yang

    tinggi menyebabkan tubuh akan kehilangan garam sehingga akan ter!adi ke!ang atau

    kram dan ter!adinya perubahan metabolisme dan sirkulasi darah. Suhu dapat

    mempengaruhi konsentrasi pen3emar udara tergantung pada keadaan 3ua3a tertentu.

    Suhu udara dalam rumah dapat berubah !ika ter!adi beberapa faktor seperti

     penggunaan bahan bakar, #entilasi tidak bagus, kepadatan hunian, kondisi

    topografi/geografis.umah dengan suhu tidak memenuhi syarat beresiko &,49 kali

    menderita ISPA dibanding dengan rumah yang suhu udaranya memenuhi syarat.8

      2.3.2 aktor )osial,konomi

    a. Pendidikan orangtua

    Pendidikan ibu berpengaruh terhadap informasi yang diterima mengenai kesehatan

    anak. Ibu dengan pendidikan tinggi akan menerima segala informasi dengan

    mudah mengenai 3ara memelihara dan men!aga kesehatan anak serta gi:i yang baik 

    untuk anak. erdasarkan pengaruh terhadap kesehatan dan prilaku seseorang peran

     pendidikan !uga berpengaruh terhadap lingkungan, pelayanan kesehatan dan !uga

    heridita.19

    5enurut penelitian itra $"1$&  terdapat hubungan antara pendidikan yang berkaitan

    dengan pengetahuan ibu terhadap ISPA pada balita. Ibu yang berpendidikan rendah

    (S5A 3enderung tidak mengetahui ge!ala-ge!ala ISPA yang dialami oleh balita dan

    menganggap hal tersebut tidak terlalu berbahaya.& amun, menurut penelitin 2itri $""44

    tidak ada hubungan antara pendidikan orang tua dengan ke!adian ISPA pada balita. aik 

     pendidikan tinggi maupun rendah hampir sama dalam menanggapi dan merespons serta

    mengambil tindakan ketika salah satu keluarga mengalami ISPA atau penyakit lain.4

     b. Penghasilan orangtua

    13

  • 8/20/2019 Penelitian Revisi

    14/63

    Penghasilan orang tua mempengaruhi asupan makanan yang diterima dan pemerikasaan

     balita ke rumah sakit atau pelayanan kesehatan. Brang tua yang berpenghasilan rendah

    3enderung !arang memikirkan mengenai kesehatan karena biaya yang mahal. Selain itu

    asupan gi:i yang diberikan pada balita tidak sesuai dengan kebutuhan gi:i yang

    seharusnya didapatkan oleh balita. =al ini akan berpengaruh terhadap gi:i balita yang

    3enderung menurun dan imnitas yang tidak terbentuk menyebabkan balita mudah

    terkena penyakit salah satunya penyakit saluran pernafasan atau ISPA.

    2.3.3 aktor IndiiduBalita

    a. >mur alita

    5enurut peelitian 2itri $""44 umur yang paling ra0an adalah masa balita, oleh karena

     pada masa itu anak mudah sakit. >mur bayi kurang dari 1 tahun lebih 3enderung mudah

    terkena ISPA dibanding dengan balita umur lebih dari 1 tahun.4,9.

     b. Status i:i alita

    i:i adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi se3ara

    normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan

     pengeluaran :at-:at yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan,

     pertumbuhan, dan fungsi normal dari organ-organ serta menghasilkan energi. Seorang

    anak yang kekurangan gi:i akan mengakibatkan ter!adinya defisiensi gi:i yang

    merupakan a0alan dari gangguan sistem kekebalantubuh.Penilaian status gi:i dilakukan

    menggunakan antropometri yakni ? berat badan menurut umur (eight!for!age, pan!ang

     badan menurut umur (height!for!age, berat badan menurut tinggi badan (eight!for!

    height , lingkar lengan atas kiri (left mid! upper arm circumference. 5asing-masing

    indikator itu memberikan pen!elasan tentang status gi:i bayi dan anak-anak. Indikator 

     protein-6nergy 5alnutrition (P65 yang paling sering dipakai adalah berat badan

    menurut umur. ilai rendah angka indikator berat badan menurut umur men3erminkan

    ter!adinya adaptasi anak terhadap gangguan gi:i !angka pan!ang dan !angka pendek.

    Defisit pertumbuhan linier yang diindikasikan ukuran antropometri tinggi badan

    menurut umur baru akan ter!elma manakala defisiensi telah berlangsung lama sehingga

    tidak termanifestasi semasa bayi.14  alita yang mengalami kekurangan gi:i akan

     berpengaruh terhadap kekuatan daya tahan tubuh dan respons imunologis terhadap

    14

  • 8/20/2019 Penelitian Revisi

    15/63

     penyakit dan kera3unan.

    5enurut hasil penelitian ertrudis $"1"1$ diperoleh bah0a balita beresiko $,% kali lebih

     besar mengalami ISPA dengan status gi:i kurang karena daya tahan tubuh akan berbagai

    #irus lemah.1$ Pada keadaan balita mengalami gi:i kurang, balita 3enderung mengalami

    ISPA berat dan seranganya lebih lama.14 Anak yang mendapatkan 3ukup makanan tetapi

    sering menderita sakit, pada akhirnya dapat menderita gi:i kurang. Demikian pula pada

    anak yang tidak memperoleh 3ukup makanan, maka daya tahan tubuhnya akan melemah

    sehingga mudah terserang penyakit.

    3. Imunisasi alita

    Imunisasi pada balita diberikan untuk men!aga kesehatan balita dimana 3enderung

    mudah terkena berbagai ma3am penyakit. Pemberian imunisasi dimulai se!ak lahir 

    hingga umur % tahun.$" ;erdapat $ imunisasi, yaitu imunisasi aktif adalah dimana tubuh

    anak sendiri yang membuat :at anti yanhg akan bertahan selama bertahun-tahun. Dan

    imunisasi pasif adalah tubuh anak tidak membuat sendiri :at anti, tetapi didapatkan dari

    luar tubuh dengan 3ara penyuntikan :at anti dari ibunya semasa dalam kandungan.

    Pemberian imunisasi bertu!uan untuk mengurangi angka kesakitan dan kematian akibat

     beberapa penyakit yakni ;, Difteri tetanus, atuk re!an, Poliomelitis, ;ifus, ampak,

    =epatitis dan demam kuning.$" Anak yang imunisasi belum lengkap mempunyai

    resiko 1,18 kali lebih besar untuk terkena ISPA dibandingkan dengan anak yang telah di

    imunisasi 3ampak atau pernah menderita 3ampak.$1  Dengan imunisasi 3ampak dan

    imunisasi pertusis (DP; yang efektif sekitar 11' dan ' kematian penumonia balita

    dapat di3egah. Infeksi #irus 3ampak pada saluran pernafasan dapat menyebabkan

    ter!adinya kerusakan pada mukosa. Pada umumnya komplikasi penyakit 3ampak dapat

    menyebabkan ter!adinya diare kronis dan pneumonia. Bleh karena itu, berikut beberapa

    #aksin yang harus dilengkapi bagi anak untuk menghindari berbagai penyakit yakni?

    - 7aksinasi

    7aksinasi diberikan pada bayi umur "-1$ bulan se3ara suntikan intrakutan

    dengan dosis ","% ml. 7aksinasi dinyatakan berhasil apabila ter!adi tuberkulin

    konversi pada tempat suntikan. Ada tidaknya tuberkulin konversi tergantung pada

     potensi #aksin dan dosis yang tepat serta 3ara penyuntikan yang benar. )elebihan

    dosis dan suntikanyang terlalu dalam akan menyebabkan ter!adinya abses ditempat

    15

  • 8/20/2019 Penelitian Revisi

    16/63

    suntikan.>ntuk men!aga potensinya,#aksin harus disimpan pada suhu $o.$"

    - 7aksinasi DP;

    )ekebalan terhadap penyakit difteri, pertusis dan tetanus adalah dengan pemberian

    #aksin yang terdiri dari toksoid difteri dan toksoid tetanus yang telah dimurnikan

    ditambah dengan bakteri bortella pertusis yang telah dimatikan. Dosis penyuntikan

    ",% ml diberikan se3ara subkutan atau intramus3ular pada bayi yang berumur $-1$

     bulan sebanyak & kali dengan inter#al 4 minggu. eaksi spesifik yang timbul

    setelah penyuntikan tidak ada. e!ala biasanya demam ringan dan reaksi lokal

    tempat penyuntikan. ila ada reaksi yang berlebihan seperti suhu yang terlalu

    tinggi, ke!ang, kesadaran menurun, menangis yang berkepan!angan lebih dari &

     !am, hendaknya pemberian #aksin DP; diganti dengan D;.$"

    - 7aksinasi Polio

    >ntuk kekebalan terhadap poliomyelitis diberikan $ tetes #aksin polio oral yang

    mengandung #irus polio tipe 1, $ dan & dari suku Sabin. 7aksin yang diberikan

    melalui mulut pada bayi umur $-1$ bulan sebanyak 4 kali dengan !arak 0aktu

     pemberian 4 minggu.$"

    - 7aksinasi ampak 

    7aksin yang diberikan berisi #irus 3ampak yang sudah dilemahkan dan dalam

     bentuk bubuk kering atau freeseried yang harus dilarutkan dengan bahan pelarut

    yang telah tersedia sebelum digunakan. Suntikan ini diberikan se3ara subkutan

    dengan dosis ",% ml pada anak umur 9-1$ bulan. Dinegara berkembang imunisasi

    3ampak dian!urkan diberikan lebih a0al dengan maksud memberikan kekebalan

    sedini mungkin, sebelum terkena infeksi #irus 3ampak se3ara alami. Pemberian

    imunisasi lebih a0al rupanya terbentur oleh adanya :at anti kebal ba0aan yang

     berasal dari ibu (maternal antibodi, ternyata dapat menghambat terbentuknya :at

    kebal 3ampak dalam tubuh anak, sehingga imunisasi ulangan masih diberikan 4- bulan kemudian. 5aka untuk Indonesia #aksin 3ampak diberikan mulai anak 

     berumur 9 bulan.erdasarkan penelitian dalam melihat hubungan faktor indi#idu

    (status gi:i dan status imunisasimenun!ukkan adanya hubungan bermakna antara

    status gi:i dengan ke!adian ISPA pada alita dimana balita dengan status gi:i

    kurang mempunyai resiko $,% kali untuk mengalami ke!adian ISPA dibanding

    16

  • 8/20/2019 Penelitian Revisi

    17/63

    dengan status gi:i baik.$ alita yang mempunyai status gi:i yang kurang mudah

    terserang oleh bakteri, #irus yang masuk melalui saluran pernafasan dan

    menyebabkan gangguan pernafasan pada balita salah satunya ISPA.

    d. Pemberian ASI

    ASI merupakan makanan utama bagi bayi yang bersifat alamiah. ASI mengandung

     bebagai :at gi:i yang dibutuhkan dalam proses perkembangan dan pertumbuhan bayi

    serta mengandung antibodi yang dapat membantu bayi membangun sistem kekebalan

    tubuh terhadap berbagai ma3am sumber penyakit. 5anfaat yang dapat diberikan dari

     pemberian ASI eksklusif pada bayi yaitu dapat melindungi bayi dari penyakit diare,

    infeksi pernafasan, kegemukan, infeksi kandung kemih, infeksi telinga dan lainnya.$$

    ASI mengandung Immunoglobulin yang dapat men3egah bayi dari penyakit infeksi dan

    mengandung rangkaian asam lemak tak !enuh yang sangat penting bagi pertumbuhan

    dan perkembangan anak. Selain praktis, ASI !uga mudah di3erna, bersih dan aman bagi

     bayi.

    Pada penelitian$$ terdapat hubungan antara bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif 

    dengan ke!adian ISPA pada balita. =asil studi yang menun!ukkan bah0a ASI

    merupakan faktor protektif terhadap ke!adian ISPA yaitu pada penelitian yang

    mengatakan bah0a ASI memiliki daya protektif terhadap ke!adian ISPA pada bayi umur 

    "-4bulan.$$

    $.&.4 2aktor Perilaku

    Pen3emaran udara dalam rumah ter!adi akibat adanya polutan dalam rumah yang

    konsentrasinya dapat beresiko menimbulkan gangguan kesehatan penghuni rumah.$&

    Pen3emaran udara dalam rumah ter!adi akibat prilaku penghuni rumah yang tidak sehat.

    2aktor perilaku dalam pen3egahan dan penanggulangan penyakit ISPA pada bayi dan balita

    lebih efektif dilakukan oleh keluarga baik yang dilakukan oleh ibu atau keluarga yang tinggal

    dalam satu rumah. )eluarga sangat mempengaruhi mun3ulnya penyakit didalam rumah. ila

    salah satu keluarga mengalami gangguan kesehatan yang bersifat menular maka akan

    mempengaruhi anggota keluarga lainya.

    Peran keluarga sangat penting dalam menangani ISPA karena penyakit ISPA termasuk 

    dalam penyakit yang sering diderita sehari-hari didalam keluarga/ masyarakat. =al ini men!adi

    fokus perhatian keluarga karena penyakit ISPA sangat sering diderita oleh balita, sehingga ibu

    17

  • 8/20/2019 Penelitian Revisi

    18/63

     balita dan anggota keluarga uang sebagian besar dekat dengan balita harus mengetahui ge!ala-

    ge!ala balita terkena ISPA. Dalam penanganan ISPA tingkat keluarga keseluruhanya dapat

    digolongkan men!adi &(tiga kategori yaitu pera0atan oleh ibu balita, tindakan yang segera

    dan pengamatan tentang perkembangan penyakit balita, pen3arian pertolongan pada

     pelayanan kesehatan. Sebagian besar keluarga tidak mengetahui dari kebiasaan

    yangseringdilakukan dapat menimbulkan pen3emaran udara dalam rumah dan berpengaruh

    terhadao kesehatan balita seperti?

    a. )ebiasaan merokok 

    5erokok merupakan kebiasaan yang sering dilakukan oleh penghuni rumah terutama

    oleh bapak-bapak. enderung bapak-bapak merokok didalam rumah sambil istirahat

    seperti menonton t#, memba3a koran dan sebagainya. Asap rokok yang dikeluarkan

    adalah gas bera3un dari hasil pembakaran produk tembakau yang biasa mengandung

     Poliyclinic Aromatic Hydrocarbons (PA=s yang berbahaya bagi kesehatan.$& Asap rokok 

    yang di keluarkan oleh seorang perokok mengandung bahan toksik yang berbahaya dan

    akan menimbulkan penyakit serta menambah resiko kesakitan dari bahan toksik 

    tersebut.$& Dari hasil penelitianmengemukakan bah0a perokok pasiflah yang mengalami

    resiko lebih besar daripada perokok aktif.& Anak-anak yang keluarganya terdapat perokok 

    lebih rentan terkena penyakit gangguan pernafasan dibanding dengan anak-anak yang

     bukan keluarga perokok. Pada hasil u!i statistik penelitian linda0aty $"1"$ menyatakan

     bah0a balita yang tinggal bersama penguni yang merokok beresiko $,"4 kali lebih besar 

    terkena ISPA dibanding dengan balita yang tidak terdapat penghuni rumah yang

    merokok.$  Bleh karena itu untuk melindungi bayi/anak-anak dari asap rokok perlu

    diusahakan untuk tidak merokok didalam rumah, atau menyediakan tempat khusus bagi

    keluarga yang merokok supaya asap tidak tersebar ke ruangan lain didalamrumah.Asap

    rokok dari seseorang yang merokok dalam rumah, tidak sa!a merupakan bahan

     pen3emaran dalam ruang yang serius melainkan !uga akan menyebabkan kesakitan dari

    toksik yang lain dan anak-anak yang terpapar asap rokok dapat menimbulkan gangguan

     pernapasan terutama memperberat timbulnya Infeksi Saluran Pernapaasan Akut dan

    gangguan paru-paru pada 0aktu de0asa nanti. Dari penelitian ditemukan bah0a rumah

    yang penghuninya mempunyai kebiasaan merokok di dalam rumah berpeluang

    meningkatkan ke!adian ISPA pada balita +,8& kali dibandingkan dengan rumah balita

    18

  • 8/20/2019 Penelitian Revisi

    19/63

    yang penghuninya tidak merokok.$1

     b. Penggunaan obat nyamuk.

    Pengendalian dan pemberantasan nyamuk dalam rumah sebagaian masyarakat 3enderung

    menggunakan obat nyamuk yang terbuat dari bahan insektisida yang disemprot dan obat

    nyamuk bakar. Semakin maraknya merk-merk obat penghilang nyamuk didalam rumah

    untuk mengusir #ektor nyamuk. ;erpengaruhnya masyarakat dengan berbagai merk obat

    nyamuk membuat konsumsi akan obat nyamuk hampir disetiap rumah 0arga.

  • 8/20/2019 Penelitian Revisi

    20/63

    2.# "erangka "onsep

    5ariabel Independent 5ariabel 6ependen

    20

    Kejadian !"# pada$alita

    Kelem$apan"en%aha&aan

    Keadaan sosialekonomi

    "endidikan i$u

    'ost

    (mur $alita

    !tatus )i*i

    munisasi

    "em$erian #!

    "erilaku

    Ke$iasaan merokok

    "enggunaan o$atn&amuk

    >mur 

    )e!adian ISPA Pada

    alita

    ingkungan

    umah

  • 8/20/2019 Penelitian Revisi

    21/63

    Bab III

    Metodologi Penelitian

    3.1.6esain Penelitian

    Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional terhadap hubungan lingkungan

    rumah dan faktor-faktor lain nya yang berhubungan dengan ke!adian ISPA pada anak balita di

    < "4 )elurahan *elambar 1 periode *anuari $"1.

    21

    Status i:i

    Status Imunisasi

    Pendidikan Ibu

    )ebiasaan

    merokok

    Pemberian ASI

    6ksklusif 

  • 8/20/2019 Penelitian Revisi

    22/63

    3.2.Lokasi dan 7aktu Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan di < "4 )elurahan *elambar 1 pada bulan *anuary $"1

    3.3.)umber 6ata dan Instrumen Penelitian

    Sumber data terdiri dari data primer yang diambil dari sub!ek penelitian dengan

    menggunakan kuesioner (0a0an3ara yang diberikan kepada ibu yang memiliki anak balita di

    < "4 )elurahan *elambar 1 dan data sekunder terdiri dari buku )IA dan rekam medis 5;S

    Puskesmas )elurahan *elambar 1 *akarta arat, bulan *anuary $"1

    3.4.Populasi

    3.4.1. Populasi Target

    Semua anak balita di < "4 )elurahan *elambar 1, *akarta arat, Pro#insi D)I

    *akarta.

    3.4.2. Populasi Terangkau

    Semua keluarga yang memiliki anak balita di < "4 )elurahan *elambar pada bulan

    *anuary $"1

    3.#. "riteria Inklusi dan "riteria ,ksklusi

    3.#.1. "riteria Inklusi8

    • Semua anak balita dengan usia $ bulan sampai dengan %9 bulan yang bertempat

    tinggal di < "4 )elurahan *elambar pada bulan *anuary $"1

    • Brang tua anak balita yang memiliki buku )esehatan Ibu dan Anak ()IA

    3.#.2."riteria ,ksklusi8

    • Brang tua anak balita menolak mengikuti penelitian.

    • Brang tua balita saat pengambilan data tidak ada di tempat pada bulan !anuary

    $"1

    3./.)ampel

    22

  • 8/20/2019 Penelitian Revisi

    23/63

    3./.1.Perhitungan Besar )ampel

    Pengambilan data berasal dari kuesioner. esar sampel diambil dengan menggunakan

    rumus sebagai berikut?

    n1 E (FG$ C p C H

    $

    )eterangan ?

    n1 E esar sampel minimal

    FG E Standar #ariasi, ditentukan oleh tingkat keper3ayaan pada G E ","% FGE1,9

     p E Proporsi #ariabel yang diteliti 4%,+ (Diambil dari riskesdas tahun $"1&

    H E 1 J p

    E Dera!at ketepatan yang diinginkan, dalam hal ini diambil 1" '.

    erdasarkan rumus di dapatkan angka ?

    n1 = Zα2 . p. q = (1,96)2 . 0.456. (1-0,456)

    L2   (10%)2

    n1 = 3,8416 . 0,456. 0,544

    0,01

    n1 = 95,2962662

    Untuk menjaa kemunk!nan a"an#a $u#ek pene&!t!an #an "'p ut maka

    "!!tun

    n2 = n1 * (10% . n1)

    n2 = 95,2962662 * (10% . 95,2962662)

    n$ E 1"%

    3./.2.Teknik Pengambilan )ampel

    Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik cluster 

     sampling .

    3.9. -ara "era

    a. Peneliti mengumpulkan bahan ilmiah dan meren3anakan desain penelitian.

    23

  • 8/20/2019 Penelitian Revisi

    24/63

     b. Peneliti membuat kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data.

    3. Peneliti melakukan u!i 3oba kuesioner pada ibu yang datang ke poli 5;S Puskesmas

    kelurahan ;an!ung Duren >tara *akarta arat.

    d. Peneliti melakukan koreksi kuesioner.

    e. Peneliti menentukan !umlah sampel minimal 1"%.

    f. Peneliti memilih sampel menggunakan metode cluster random sampling. Peneliti

    mengambil )elurahan *elambar 1 sebagai populasi. )emudian dilakukan 3luster random

    sampling pada tingkat < di 0ilayah ker!a Puskesmas )elurahan *elambar I dan di

    dapatkan hasil < "4 sebagai sampel

    g. Peneliti melapor, meminta i!in dan persetu!uan dari kepala Puskesmas )elurahan

    *elambar I, *akarta arat untuk melakukan penelitian terhadap anak balita di

  • 8/20/2019 Penelitian Revisi

    25/63

    3.:.Identi$ikasi 5ariabel

    Dalam penelitian ini digunakan #ariable tergantung (dependen dan #ariable bebas

    (independen.7ariabel tergantung berupa ke!adian ISPA pada anak balita.7ariabel bebas berupa

    umur, pemberian ASI eksklusif, status gi:i, status imunisasi, kebiasaan merokok, pendidikan ibu,

    #entilasi rumah, kepadatan hunian.

    3.;. 6e$inisi

  • 8/20/2019 Penelitian Revisi

    26/63

    )oding ? " E 1& bulan - K %9 bulan

      1 E $ bulan - K 1$ bulan

    3.;.3. &)I ,ksklusi$ 

    Pemberian Asi yang dilakukan oleh ibu se!ak lahir hingga usia bulan tanpa disertai makanan

    tambahan.$"

    Alat ukur ? )uesioner  

    ara ukur ? - $ SD s/d M $ SD

      $ E )urus (/> - $ SD s/d @ - & SD

      & E Sangat )urus (/> -&

    3.;.#. )tatus Imunisasi 6asar

    Proses pembentukan sistem kekebalan tubuh. Sesuai dengan umur, dikatakan lengkap apabila

    26

  • 8/20/2019 Penelitian Revisi

    27/63

    sudah diimunisasi sesuai dengan umurnya. Imunisasi dasar lengkap terdiri dari? =epatitis " 1

    $ &, , DP; &C, Polio 4C, dan ampak. Imunisasi dasar dikatakan lengkap bila, imunisasi

    sudah sesuai dengan usia anak balita saat dilakukan pengumpulan data(bulan !anuary $"1.$"

    Alat ukur ? uku )IA dan )uisioner 

    ara ukur ?

  • 8/20/2019 Penelitian Revisi

    28/63

    menghuni rumah, !ika lebih besar dari hasil maka dikatakan padat,

     !ika lebih ke3il maka dikatakan tidak padat.

    Skala ukur ? ominal

    =asil ukur ? 5emenuhi syarat

      ;idak memenuhi syarat

    )oding ? " E 5emenuhi syarat

      1 E ;idak memenuhi syarat

    3.;.:. "ebiasaan Merokok 

    Ada atau tidaknya anggota keluarga yang merokok didalam rumah.4,8

    Alat ukur ? )uisioner  

    ara ukur ?

  • 8/20/2019 Penelitian Revisi

    29/63

    6diting adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data. yang diperoleh

    atau editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data

    terkumpul.

    $. oding

    oding merupakan 3atatan untuk memberikan kode numeri3 (angka terhadap

    data yang terdiri atas beberapa kategori.

    &. 6ntri Data

    6ntri data merupakan kegiatan memasukan data yang telah dikumpulkan ke dalam

    master tabelatau data base komputer, kemudian membuat distribusi frekuensi

    sederhana.

    3.1>.2. &nalisis 6ata

    ;erhadap data yang telah diolah dilakukan analisis data sesuai dengan 3ara u!i statistik 

    menggunakan u!i hi-sHuare

    1 Analisis >ni#ariat

    Analisis uni#ariat dilakukan se3ara deskriptif dari masing-masing #ariabel dengan tabel

    distribusi frekuensi disertai pen!elasan.

    $ Analisis i#ariat

    Analisis bi#ariat dilakukan untuk melihat hubungan antara #ariabel dependent dan

    independent. )arena ran3angan penelitian ini adalah ross Se3tional Study, hubungan

    antara #ariabel independent dengan #ariabel dependen. ;eknis analisis data yang

    menggunakan u!i hi SHuare dengan tingkat kemaknaan (G E ","% yang digunakan untuk 

    mengu!i $ #ariabel yang disusun dalam table b C k (b E baris, k E kolom. umus? table

    $C$.Sedangkan yang menggunakan u!i likelihood dengan tingkat kemaknaan (G E ","%

    yang digunakan untuk mengu!i lebih dari $ #ariabel yang disusun dalam tabel b C k (b E

     baris, k E kolom apabila tidak memenuhi syarat untuk u!i 3hi sHuare.

    >ntuk membuktikan bah0a #ariabel-#ariabel bebas memiliki hubungan maka akan di

    lakukan u!i dengan u!i hi sHuare. =asil u!i hi sHuare dapat mengetahui ada tidaknya

    hubungan antara dua #ariabel L dan O yang bermakna se3ara statistik atau !ika $ hitung

    29

  • 8/20/2019 Penelitian Revisi

    30/63

    @$ tabel, maka =" ditolak, yang berarti ada hubungan dan !ika $ hitung $ tabel, maka

    =" gagal ditolak, yang berarti tidak ada hubungan.

    3.1>.3. Pen%aian 6ata

    Data yang didapat disa!ikan se3ara tekstular dan tabular.

    3.1>.4. Interpretasi 6ata

    Data diinterpretasi se3ara deskriptif korelatif antara #ariabel-#ariabel yang telah ditentukan.

    3.1>.#. Pelaporan 6ata

    Data disusun dalam bentuk pelaporan penelitian yang selan!utnya akan dipresentasikan di

    hadapan stafpenga!ar Program Pendidikan Ilmu )edokteran )omunitas 2akultas

    )edokteran >ni#ersitas )risten )rida

  • 8/20/2019 Penelitian Revisi

    31/63

    Bab I5

    Hasil Penelitian

    Proses pengumpulan data yang dilakukan pada tanggal $1 *anuary sampai dengan $8

    *anuary $"1 didapatkan sampel sebanyak 1$" anak balita dengan eksklusi 9 anak balita di <

    "4 0ilayah ker!a Puskesmas *elambar I )e3amatan rogol Petamburan *akarta arat, bulan

    31

  • 8/20/2019 Penelitian Revisi

    32/63

    *anuary $"1. erikut adalah hasil penelitian yang disa!ik an dalam tabel.

    Tabel 4.1. 6istribusi "eadian I)P& pada &nak Balita di R7 >4 7ila%ah "era Puskesmas

    "elurahan (elambar I "e0amatan rogol Petamburan Periode (anuar% 2>1/

    5ariabel rekuensi Persentase *@+

    "eadian I)P&

    ISPA & 4&,$ '

    ;idak ISPA

    *umlah

    48

    111

    %,8 '

    1"" '

    Tabel 4.2.6istribusi !mur &nak Balita? Pemberian &)I ,ksklusi$? )tatus i=i? )tatus

    Imunisasi? Pendidikan Ibu? 5entilasi Rumah? "epadatan Hunian? Paanan &sap Rokok di

    R7 >4 "elurahan (elambar 7ila%ah "era Puskesmas (elambar 1 periode (anuar% 2>1/

    5ariabel rekuensi Persentase

    !mur &nak Balita

    $ bulan - 11 bulan 19 1+,1'

    1$ bulan - %9 bulan 9$ 8$,9'

    Pemberian &)I ,ksklusi$ 

    ASI 6ksklusif 94 84,+'

    ;idak ASI 6ksklusif 1+ 1%,&'

    32

  • 8/20/2019 Penelitian Revisi

    33/63

    )tatus i=i

    ebih 4 &,'

     ormal 8& +4,8'

    )urus 19 1+,1'

    Sangat )urus % 4,%'

    )tatus Imunisasi

    engkap +& %,8';idak engkap &8 &4,$'

    Pendidikan Ibu

    Pendidikan ;inggi 4 &,'

    Pendidikan Sedang 81 +&'

    Pendidikan endah $ $&,4'

    Lingkungan Rumah

    Sehat

    ;idak sehat

    Paanan &sap Rokok 

    ;erpa!an;idak ;erpa!an

    9

    4$

    1%"

    $,$'

    &+,8'

    %%'4%'

    Tabel 4.3. Hubungan !mur &nak Balita? Pemberian &)I ,ksklusi$? )tatus i=i? )tatus

    Imunisasi? Pendidikan Ibu? Lingkungan Rumah? &sap Rokok dengan "eadian I)P& pada

    Balita di R7 >4 "elurahan (elambar 7ila%ah "era Puskesmas (elambar 1 periode

    (anuar% 2>1/

    5ariabel 6iagnosis Total !i 'ilai P Ho

    Tidak I)P& I)P&

    !mur Balita hi SHuare ",88% agal

    Ditolak 

    $ bulan - 1$ bulan 9 1" 19

    1& bulan - %9 bulan &9 %& 9$Pemberian &)I ,ksklusi$  hi SHuare ","1" Ditolak  

    ASI 6ksklusif 4 48 94;idak ASI 6ksklusif $ 1% 1+)tatus i=i hi SHuare ",$"1 agal

    Ditolak 

    ebih & 1 4 ormal &+ 4 8&

    )urus % 14 19

    Sangat )urus & $ %)tatus Imunisasi hi SHuare ",+"+ agal

    Ditolak 

    engkap && 4" +&

    ;idak engkap 1% $& &8Pendidikan Ibu hi SHuare ","9$ agal

    Ditolak 

    33

  • 8/20/2019 Penelitian Revisi

    34/63

    Pendidikan ;inggi 1 & 4Pendidikan 5enengah 4" 41 81

    Pendidikan Dasar + 19 $Lingkungan Rumah hi SHuare ","&% Ditolak  Sehat &4 $4 %8

    ;idak sehat

    Paanan Rokok 

    ;erpa!an

    ;idak ;erpa!an

    19

    $9

    4$

    $1

    1

    %"

    hi SHuare ",""8 Ditolak  

    Bab 5

    Pembahasan

    #.1. 6istribusi "eadian I)P& pada &nak Balita di R7 >4 "elurahan (elambar Aila%ah

    kera Puskesmas "elurahan (elambar 1? (akarta Barat? Proinsi 6"I (akarta

    Periode (anuari 2>1/.

    erdasarkan tabel penelitian 4.1, didapatkan bah0a !umlah ke!adian ISPA

     berdasarkan diagnosis/ge!ala ISPA oleh petugas kesehatan di poli 5;S Puskesmas

    )elurahan *elambar 1 pada balita di < "4 sebanyak & anak balita dengan persentase

    %,8' Diikuti dengan bukan diagnosis/ge!ala ISPA sebanyak 48 anak balita dengan

     persentase 4&,$'. Di 0ilayah ker!a Puskesmas )elurahan *elambar I *umlah ke!adian

    ISPA lebih banyak daripada tidak ISPA. erdasarkan dengan tin!auan pustaka hal ini

     berhubungan dengan beberapa faktor antara lain umur balita, ASI eksklusif, status

    imunisasi, status gi:i, lingkungan rumah dan pa!anan asap rokok.

    =asil dari penelitian ini didapatkan angka persentase ke!adian ISPA adalah sebesar 

    %,8', dimana angka tersebut lebih besar dibandingkan dengan kepustakaan yang didapat

    dari ikesdas tahun $"1& persentase ke!adian ISPA pada balita sebesar 4%, '.

    #.2. &nalisis Biariat !mur &nak Balita? Pemberian &)I ,ksklusi$? )tatus i=i? )tatus

    Imunisasi? Pendidikan Ibu? Pekeraan Ibu? Lingkungan Rumah? Paanan Rokok di

    34

  • 8/20/2019 Penelitian Revisi

    35/63

    R7 >4 "elurahan (elambar 7ila%ah "era Puskesmas "elurahan (elambar 1?

    (akarta Barat? Proinsi 6"I (akarta Periode (anuari 2>1/.

    Pada tabel 4.$, didapatkan bah0a umur anak balita yang terdiagnosis/ge!ala ISPA

    terdiri dari kelompok usia 1&-%9 bulan sebanyak 9$ anak balita dengan persentase 8$,9'

    Diikuti dengan umur anak balita $-1$ bulan sebanyak 19 anak balita dengan persentase

    1+,1' Anak balita yang diberikan ASI eksklusif sebanyak 94 anak balita dengan persentase

    84,+' dan yang tidak diberikan ASI eksklusif sebanyak 1+ anak balita dengan persentase

    1%,&' )tatus gi:i anak balita normal sebanyak 8& anak balita dengan persentase +4,8' dan

    status gi:i kurus sebanyak 19 anak balita dengan persentase 1+,1' , status gi:i sangat

    kurus anak balita sebanyak % dengan presentasi 4,%' dan status gi:i lebih sebanyak 4 anak 

     balita dengan persentase &,'  )tatus imunisasi lengkap sebanyak +& anak balita dengan

     persentase %.8' dan status imunisasi tidak lengkap sebanyak &8 anak balita dengan

     persentase &4,$' ;ingkat pendidikan ibu, distribusi terbanyak pada tingkat pendidikan

    sedang sebanyak 81 responden dengan persentase +&' Diikuti dengan pendidikan rendah

    sebanyak $ responden dengan persentase $&,4' Pendidikan tinggi sebanyak 4 responden

    dengan persentase &,' . ingkungan rumah yang tidak memenuhi syarat rumah sehat

    sebanyak 4$ rumah dengan persentase &+,8' Diikuti dengan ingkungan rumah yang

    memenuhi syarat rumah sehat sebanyak 9 rumah dengan persentase %,8'. Dalam rumah

    yang terpa!an asap rokok sebanyak 1 rumah dengan presentasi %%' dan yang tidak 

    terpa!an asap rokok sebanyak %" rumah dengan presentasi 4%'.

    #.3. Hubungan &ntara !mur &nak Balita dengan "eadian I)P& pada &nak Balita di R7

    >4 "elurahan (elambar? 7ila%ah "era Puskesmas "elurahan (elambar 1 Periode

    (anuari 2>1/

    =ubungan antara umur anak balita terhadap ke!adian ISPA melalui u!i hi SHuare

    dengan ontinuity orre3tion didapatkan p E ",88% karena p @ ","% maka =onya gagal

    ditolak yang artinya tidak terdapat hubungan yang bermakna antara umur anak balita

    dengan ke!adian ISPA pada anak balita. =al ini tidak sesuai dengan hasil penelitian 2itri

     pada anak balita di iau pada tahun $""4 yang menyatakan terdapat hubungan bermakna

    antara umur anak balita dengan ke!adian ISPA. =al ini dimungkinkan karena sebaran usia

     balita di Puskesmas )elurahan *elambar I berbeda dengan sebaran usia balita yang diteliti

    35

  • 8/20/2019 Penelitian Revisi

    36/63

    oleh 2itri pada tahun $""4.

    #.4. Hubungan &ntara &)I ,ksklusi$ dengan "eadian I)P& pada &nak Balita di R7 >4

    "elurahan (elambar? 7ila%ah "era Puskesmas "elurahan (elambar 1 Periode

    (anuari 2>1/

    =ubungan antara ASI eksklusif terhadap ke!adian ISPA melalui u!i hi SHuare

    dengan ontinuity orre3tion didapatkan p E ","1" karena p ","% maka =o ditolak.

    Artinya terdapat hubungan yang bermakna antara ASI eksklusif anak balita dengan ke!adian

    ISPA pada anak balita. =asil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

    Sinaga pada tahun $"1$ di 0arakas bah0a ada hubungan antara pemberian ASI 6ksklusif 

    terhadap ke!adian ISPA pada balita, dimana ASI mengandung antibodi yang dapat membantu

     bayi membangun sistem kekebalan tubuh terhadap berbagai ma3am sumber penyakit seperti

    infeksi saluran pernafasan

    #.#. Hubungan &ntara )tatus i=i dengan "eadian I)P& pada &nak Balita di R7 >4

    "elurahan (elambar? 7ila%ah "era Puskesmas (elambar 1 Periode (anuari 2>1/

    =ubungan antara status gi:i terhadap ke!adian ISPA melalui u!i 3hi sHuare dengan

    likely hood didapatkan p E ",$"1 karena p @ ","% maka =o gagal ditolak. Artinya tidak 

    terdapat hubungan yang bermakna antara status gi:i dengan ke!adian ispa pada anak balita.

    =asil penelitian ini tidak se!alan dengan penelitian yang dilakukan penelitian menurut

    5uhedir ($""$, yang mengatakan bah0a ada hubungan antara status gi:i balita dengan

    ke!adian ISPA. =al ini mungkn disebabkan karena perbedaan populasi respoden antara

     penelitian muhedir dan penelitian ini dimana terdapat faktor lain yang lebih berperan pada

    ke!adian ISPA selain status gi:i

    #./. Hubungan &ntara )tatus Imunisasi dengan "eadian I)P& pada &nak Balita di R7 >4

    "elurahan (elambar? 7ila%ah "era Puskesmas (elambar 1 periode (anuari 2>1/

    =ubungan antara status imunisasi terhadap ke!adian ISPA melalui u!i hi SHuare

    dengan ontinuity orre3tion didapatkan p E ",+"+ karena p @ ","% maka =o gagal ditolak.

    Artinya tidak terdapat hubungan yang bermakna antara imunisasi lengkap dengan ke!adian

    ispa pada anak balita =al ini mungkin ter!adi karena kelengkapan status imunisasi saat

    36

  • 8/20/2019 Penelitian Revisi

    37/63

    dilakukan penelitian diambil disesuaikan dengan umur anak balita saat dilakukan pendataan,

    sehingga angka kelengkapan posyandu 3ukup tinggi di 0ilayah < "4, kelurahan *elambar.

    #.9. Hubungan &ntara Pendidikan Ibu dengan "eadian I)P& pada &nak Balita di R7 >4

    "elurahan (elambar? 7ila%ah "era Puskesmas "elurahan (elambar 1 periode

    (anuari 2>1/

    =ubungan antara pendidikan ibu terhadap ke!adian ISPA melalui u!i 3hi sHuare

    dengan likelyhood didapatkan p E ","9$ karena p @ ","% maka =o gagal ditolak. Artinya

    tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan ibu dengan ke!adian ISPA pada

    anak balita. =al ini tidak sesuai dengan penelitian dengan penelitian yang dilakukan itra

    ($"1$ , yang menun!ukkan adanya hubungan antara pendidikan ibu dengan ke!adian

    ISPA pada balita. =al ini mungkin disebabkan karena 0alaupun rata-rata tingkat

     pendidikan ibu di daerah 4 "elurahan (elambar? 7ila%ah "era Puskesmas "elurahan (elambar Periode

    (anuari 2>1/

    =ubungan antara ingkungan rumah terhadap ke!adian ISPA melalui u!i hi SHuare

    dengan ontinuity orre3tion didapatkan p E ","&% karena p ","% maka =o ditolak.

    Artinya terdapat hubungan yang bermakna antara ingkungan rumah dengan ke!adian ispa

     pada anak balita Penelitian ini se!alan dengan penelitian inda0aty ($"1" yang menyatakan

    ada hubungan antara ingkungan rumah dengan ke!adian ISPA pada balita. alita yang

    tinggal di rumah dengan ingkungan rumah yang tidak memenuhi syarat rumah sehat

     beresiko lebih besar mengalami ISPA dibanding balita yang tinggal dirumah yang memenuhi

    syarat rumah sehat (inda0aty, $"1" )urangnya atau tidak 3ukup #entilasi (1"' luas

    lantai ruangan tidak mempunyai atau tidak biasa membuka !endela akan membuat bahan

     pen3emar berada dalam ruangan lebih lama sehingga akan menambah risiko pa!anan

    terhadap bahan pen3emar didalam ruangan, serta padat nya penghuni di rumah dapat

    37

  • 8/20/2019 Penelitian Revisi

    38/63

     berpengaruh terhadap kondisi udara di dalam rumah dan memper3epat penularan ISPA pada

     balita

    #.1>. Hubungan &ntara Paanan Rokok dengan "eadian I)P& pada &nak Balita di R7

    >4 "elurahan (elambar? 7ila%ah "era Puskesmas "elurahan (elambar Periode

    (anuari 2>1/

    =ubungan antara pa!anan asap rokok terhadap ke!adian ISPA melalui u!i hi

    SHuare dengan ontinuity orre3tion didapatkan p E ",""8 karena p ","% maka =o ditolak.

    Artinya terdapat hubungan yang bermakna antara pa!anan rokok dengan ke!adian ispa pada

    anak balita =asil penelitian ini sesuai dengan Penelitian inda0aty ($"1" yang menyatakan

     bah0a balita yang tinggal bersama penguni yang merokok beresiko $,"4 kali lebih besar 

    terkena ISPA dibanding dengan balita yang tidak terdapat penghuni rumah yang merokok.

    38

  • 8/20/2019 Penelitian Revisi

    39/63

    Bab 5I

    "esimpulan dan )aran

    /.1. "esimpulan

    Dari hasil penelitian mengenai hubungan lingkungan rumah dan faktor-faktor lain nya yang

     berhubungan dengan ke!adian ISPA pada anak balita di < "4 )elurahan *elambar, 0ilayah ker!a

    Puskesmas )elurahan *elambar 1 *akarta arat bulan *anuari $"1 didapatkan diagnosis/ge!ala ISPA

    sebanyak &. anak balita dengan persentase %,8'

    Dari total 111 anak balita yang men!adi sub!ek penelitian didapatkan bah0a persentase terbanyak 

    yang men!adi sub!ek penelitian tersebut adalah yang paling banyak adalah umur anak balita 1& - %9 bulan

    sebanyak 9$ anak balita dengan persentase 8$,9' status gi:i normal dengan !umlah 8& anak balita dengan

     persentase +4,8' pemberian ASI eksklusif dengan !umlah 94 anak balita dengan persentase 84,+' status

    imunisasi lengkap dengan !umlah +& anak balita dengan persentase %,8' pendidikan ibu menengah

    dengan !umlah 81 responden dengan persentase +&', lingkungan rumah sehat dengan !umlah 9 rumah

    dengan presentase $,$', pa!anan asap rokok dalam rumah dengan !umlah 1 dengan !umlah presentase

    %%'

    ;idak terdapat hubungan bermakna antara umur anak balita, imunisasi, kepadatan hunian,

     pendidikan ibu dan status gi:i. ;erdapat hubungan yang bermakna antara lingkungan rumah, asi eksklusif,

    dan pa!anan rokok 

    /.2. )aran

    1. 5asyarakat dapat mengetahui bahaya merokok terhadap ke!adian ISPA pada balita

    sehingga dapat mengurangi atau berhenti untuk merokok.

    39

  • 8/20/2019 Penelitian Revisi

    40/63

    $. 5asyarakat mengetahui pentingnya lingkungan rumah yang sehat yaitu memiliki #entilasi 1"' dari

    luar rumah dan tetap selalu membuka #entilasi sebagai tempat pertukaran sirkulasi udara serta tidak

    memenuhi 1 rumah dengan banyak orang yang menyebabkan kepadatan huni di dalam rumah yang dapat

    memudahkan penularan ISPA pada balita

    &. 5asyarakat mengetahui penting nya pemberian ASI eksklusif pada balita sehinga dapat memberikan

    setiap balita ASI eksklusif pada umur "- bulan

    4. 5asyarakat dapat lebih memperhatikan tanda-tanda atau ge!ala ISPA pada balita

    dan segera memanfaatkan pelayanan kesehatan yang tersedia.

    4. Puskesmas beker!a sama dengan kader di harapkan dapat memberikan penyuluhan

    rutin mengenai penyakit dan men!elaskan bagaimana kegiatan penanggulanganya.

    6a$tar Pustaka

    1. dara umah ;inggal yang 5empengaruhi )e!adian

    ISPA pada alita, Penelitian di )e3amatan 5ampang Prapatan,*akarta Selatan

    tahun$""9-$"1".;esis.Depok? 2akultas )esehatan 5asyarakat >ni#ersitasIndonesia

    $"1".&. itra Putri. =ubungan ingkungan Dalam umah Dengan )e!adian ISPAPada alita Di

  • 8/20/2019 Penelitian Revisi

    41/63

    1". Depkes I. $""+.Pengertian ISPA.Di akses dari 000.oogle.3om. 1 *anuari $"1.

    11. I $"1$.

    $&. Depkes I.)ualitas >dara dalam umah terhadap ISPA pada alita.*akarta? Direktorat

    *enderal Pengendalian Penyakit dan Penyehataningkungan $"1$.

    $4. Saf0an. ingkungan 2isik umah dan Sumber Pen3emar dalam umah sebagai faktor 

    resiko ke!adian ISPA pada anak alita. ;esis. Depok? 2)5 >I $""&

    41

  • 8/20/2019 Penelitian Revisi

    42/63

    ampiranampiran 1

    Lembar Persetuuan Menadi Responden Penelitian

    Hubungan Lingkungan Rumah dan aktor$akor Lain n%a %ang Berhubungan dengan

    "eadian I)P& pada Balita di "elurahan (elambar 1? (akarta Barat? Periode (anuari 2>1/

    )ami adalah mahasis0a 2akultas )edokteran >ni#ersitas )risten )rida )IDA yang sedang melakukan penelitian dengan tu!uan untuk mengetahui hubungan

    lingkungan rumah dan faktor-faktor lain nya yang berhubungan dengan ke!adian ISPA pada

     balita di )elurahan *elambar 1, *akarta arat.

    Penelitian ini dilakukan sebagai salah satu kegiatan dalam )epaniteraan )linik Ilmu

    )esehatan 5asyarakat (I)5.

    >ntuk keperluan tersebut, kami mohon kesediaan saudara untuk men!adi responden

    dalam penelitian ini. Selan!utnya kami mohon kesediaan saudara untuk mengisi kuesioner 

    dengan !u!ur dengan pendapat saudara sendiri. Informasi yang saudara berikan akan dirahasiakan

    dan nantinya akan digunakan untuk membantu meningkatkan pengetahuan mengenai faktor-

    faktor ISPA pada balita dan tidak digunakan untuk tu!uan yang lain.

    Partisipasi saudara dalam penelitian ini bersifat sukarela, saudara bebas untuk ikut ataumenolak untuk men!adi peserta dalam penelitian ini tanpa ada sanksi apapun. *ika saudara

     bersedia men!adi sub!ek penelitian, silahkan menandatangani surat persetu!uan ini pada tempat

    yang telah disediakan di ba0ah ini sebagai bukti kesukarelaan saudara. Atas partisipasi saudara,

    kami u3apkan terima kasih.

      *akarta, *anuary $"1

     ;anda ;angan

    42

  • 8/20/2019 Penelitian Revisi

    43/63

    "uesioner Penelitian

    Hubungan Lingkungan Rumah dan aktor$aktor Lain n%a dengan "eadian I)P& pada

    Balita di Puskesmas "elurahan (elambar 1 (akarta Barat Periode (anuari 2>1/

     omor )uesioner ?

    Pe0a0an3ara ?

    Diisi oleh pe0a0an3ara

    (aAaban pada kuesioner ini akan dirahasiakan? mohon andamenaAab dengan seuurn%a

    I. 6ata umum responden

    1. ama ?

    $. >mur ?

    &. Alamat ?

    4. Pendidikan ?

    a. ;idak Sekolah

     b. SD ? ;amat / ;idak tamat

    3. S5P ? ;amat / ;idak tamatd. S5A ? ;amat / ;idak tamat

    e. )uliah ? ;amat / ;idak tamat

    II. 6&T& !M!M B&LIT&

    . ama ?

    +. *enis)elamin ? / P

    8. >mur ?

    9. ?

    1". Status gi:i ?

    a. ebih

     b. ormal

    3. )urus

    d. Sangat )urus

    43

  • 8/20/2019 Penelitian Revisi

    44/63

    11. Apakah anak ibu mendapatkan imunisasi dasar diba0ah iniR

    a. =epatitis " 1. Oa $. ;idak  

     b. =epatitis 1 1. Oa $. ;idak 

    3. 1. Oa $. ;idak  

    d. Polio 1 1. Oa $. ;idak  

    e. Polio $ 1. Oa $. ;idak  

    f. Polio & 1. Oa $. ;idak  

    g. Polio 4 1. Oa $. ;idak  

    h. DP; 1 1. Oa $. ;idak  

    i. DP; $ 1. Oa $. ;idak  

     !. DP; & 1. Oa $. ;idak 

    k. ampak 1. Oa $. ;idak  

    III. )tatus &)I eksklusi$ 

    1$. Apakah ibu memberikan ASIR

    a. Oa

     b. ;idak

    1&. *ika ya, sampai usia berapa ibu memberikan ASI bulan.

    14. Apakah ibu hanya memberikan ASI sa!a saat anak ibu lahir hingga usia bulanR

    a. Oa b. ;idak 

    I5. )tatus entilasi rumah pasien

    1%.uas rumah responden m$

    1. Apakah rumah ibu memiliki #entilasi (*endelaR

    a. Oa

     b. ;idak 

    1+. Apakah #entilasi (*endela bisa dibuka tutupR

    a. Oa b. ;idak 

    5. )tatus kepadatan dalam rumah pasien

    44

  • 8/20/2019 Penelitian Revisi

    45/63

    18. Ada beberapa orang yang tinggal dalam satu rumah dengan penderitaR

    a. $ orang

     b. & orang

    3. 4 orang

    d. N % orang

    19. Apakah luas #entilasi telah memenuhi syarat kesehatanR

    a. Oa, memenuhi (N1"' dari luaslantai

     b. ;idak memenuhi

    $". )epadatan hunian dalam rumah respondenR

    a. Oa, memenuhi standar luas rumah( N 8m$/orang

     b. ;idak memenuhi standar luas rumah (8m$/orang

    5I. Paanan asap rokok dalam rumah pasien

    $1. Apakah di dalam rumah ada anggota keluarga yang merokokR

    a. Ada

     b. tidak ada

    $$. *ika ada anggota keluarga yg merokok, dimanaR

    a. Di dalam rumah

     b. Di luar rumah

    5II. eala I)P&

    $&. Apakah anak ibu sedang mengalami batuk dalamR

    a. ya

     b. tidak 

    $4. Apakah anak ibu sedang mengalami pilekR

    a. ya

     b. tidak 

    T,RIM&"&)IH

    Hasil )P)) &nalisis !niariat

    45

  • 8/20/2019 Penelitian Revisi

    46/63

    Statistics

    pen"!"!kan

    !u umu' a&!ta $tatu$ !+! !mun!$a$! ek$k&u$!/ pajanan 'kk pen#ak!t !$pa

    L!nkunan

    'uma

    a&!" 111 111 111 111 111 111 111 11

    !$$!n 0 0 0 0 0 0 0 0

    Pendidikan Ibu

    'equen# e'ent a&!" e'ent umu&at!7e e'ent

    a&!" pen"!"!kan t!n! 4 3.6 3.6 3.6

    pen"!"!kan menena 81 3.0 3.0 6.6

    en"!"!kan "a$a' 26 23.4 23.4 100.0

    ta& 111 100.0 100.0

    Umur Balita

    'equen# e'ent a&!" e'ent umu&at!7e e'ent

    a&!" 13-59 u&an 19 1.1 1.1 1.1

    2-12 u&an 92 82.9 82.9 100.0

    ta& 111 100.0 100.0

    Status Gizi

    'equen# e'ent a&!" e'ent umu&at!7e e'ent

    a&!" &e! 4 3.6 3.6 3.6

    n'ma& 83 4.8 4.8 8.4

    ku'u$ 19 1.1 1.1 95.5

    $anat ku'u$ 5 4.5 4.5 100.0

    ta& 111 100.0 100.0

    46

  • 8/20/2019 Penelitian Revisi

    47/63

    Imunisasi

    'equen# e'ent a&!" e'ent umu&at!7e e'ent

    a&!" !mun!$a$! &enkap 3 65.8 65.8 65.8

    !mun!$a$! t!"ak &enkap 38 34.2 34.2 100.0

    ta& 111 100.0 100.0

    ASI Eksklusif 

    'equen# e'ent a&!" e'ent umu&at!7e e'ent

    a&!" 94 84. 84. 84.

    t!"ak 1 15.3 15.3 100.0

    ta& 111 100.0 100.0

    Pajanan Rokok

    'equen# e'ent a&!" e'ent umu&at!7e e'ent

    a&!" t!"ak te'pajan 50 45.0 45.0 45.0

    te'pajan 61 55.0 55.0 100.0

    ta& 111 100.0 100.0

    Penyakit Ispa

    'equen# e'ent a&!" e'ent umu&at!7e e'ent

    a&!" t!"ak 48 43.2 43.2 43.2

    63 56.8 56.8 100.0

    ta& 111 100.0 100.0

    47

  • 8/20/2019 Penelitian Revisi

    48/63

    Linkunan Ruma!

    'equen# e'ent a&!" e'ent umu&at!7e e'ent

    a&!" t!"ak $eat 42 3.8 3.8 3.8

    $eat 69 62.2 62.2 100.0

    ta& 111 100.0 100.0

    Pie 6iagram

    48

  • 8/20/2019 Penelitian Revisi

    49/63

    49

  • 8/20/2019 Penelitian Revisi

    50/63

    50

  • 8/20/2019 Penelitian Revisi

    51/63

    51

  • 8/20/2019 Penelitian Revisi

    52/63

    52

  • 8/20/2019 Penelitian Revisi

    53/63

    53

  • 8/20/2019 Penelitian Revisi

    54/63

    Hubungan !mur Balita dengan "eadian I)P& pada Balita

    "ase Processin Summary

    a$e$

    a&!" !$$!n ta&

    e'ent e'ent e'ent

    umu' a&!ta : pen#ak!t !$pa 111 100.0% 0 .0% 111 100.0%

    umur balita # penyakit ispa "rosstabulation

    pen#ak!t !$pa

    ta&t!"ak

    umu' a&!ta 13-59 u&an unt 9 10 19

    ;

  • 8/20/2019 Penelitian Revisi

    55/63

    Hubungan &)I ,ksklusi$ dengan "eadian I)P& pada Balita

    "ase Processin Summary

    a$e$

    a&!" !$$!n ta&

    e'ent e'ent e'ent

      ek$k&u$!/ : pen#ak!t !$pa 111 100.0% 0 .0% 111 100.0%

    ASI eksklusif # penyakit ispa "rosstabulation

    pen#ak!t !$pa

    ta&t!"ak

      ek$k&u$!/ unt 46 48 94

    ;

  • 8/20/2019 Penelitian Revisi

    56/63

    Hubungan )tatus i=i dengan "eadian I)P& pada Balita

    "ase Processin Summary

    a$e$

    a&!" !$$!n ta&

    e'ent e'ent e'ent

    $tatu$ !+! : pen#ak!t !$pa 111 100.0% 0 .0% 111 100.0%

    status izi # penyakit ispa "rosstabulation

    pen#ak!t !$pa

    ta&t!"ak

    $tatu$ !+! &e! unt 3 1 4

    ;

  • 8/20/2019 Penelitian Revisi

    57/63

    Hubungan Imunisasi dengan "eadian I)P& pada Balita

    "ase Processin Summary

    a$e$

    a&!" !$$!n ta&

    e'ent e'ent e'ent

      ek$k&u$!/ : pen#ak!t !$pa 111 100.0% 0 .0% 111 100.0%

    ASI eksklusif # penyakit ispa "rosstabulation

    pen#ak!t !$pa

    ta&t!"ak

      ek$k&u$!/ unt 46 48 94

    ;

  • 8/20/2019 Penelitian Revisi

    58/63

    Hubungan Pendidikan Ibu dengan "eadian I)P& pada Balita

    "ase Processin Summary

    a$e$

    a&!" !$$!n ta&

    e'ent e'ent e'ent

    pen"!"!kan !u : pen#ak!t !$pa 111 100.0% 0 .0% 111 100.0%

    pendidikan ibu # penyakit ispa "rosstabulation

    pen#ak!t !$pa

    ta&t!"ak

    pen"!"!kan !u pen"!"!kan t!n! unt 1 3 4

    ;

  • 8/20/2019 Penelitian Revisi

    59/63

    Hubungan Lingkungan Rumah dengan "eadian I)P& pada Balita

    "ase Processin Summary

    a$e$

    a&!" !$$!n ta&

    e'ent e'ent e'ent

    L!nkunan 'uma : pen#ak!t

    !$pa111 100.0% 0 .0% 111 100.0%

    Linkunan ruma! # penyakit ispa "rosstabulation

    pen#ak!t !$pa

    ta&t!"ak

    L!nkunan 'uma t!"ak $eat unt 24 18 42

    ;

  • 8/20/2019 Penelitian Revisi

    60/63

    Hubungan Paanan Rokok dengan "eadian I)P& pada Balita

    "ase Processin Summary

    a$e$

    a&!" !$$!n ta&

    e'ent e'ent e'ent

    pajanan 'kk : pen#ak!t !$pa 111 100.0% 0 .0% 111 100.0%

    pajanan rokok # penyakit ispa "rosstabulation

    pen#ak!t !$pa

    ta&t!"ak

    pajanan 'kk t!"ak te'pajan unt 29 21 50

    ;

  • 8/20/2019 Penelitian Revisi

    61/63

    Tabel Pengukuran Luas Rumah dan Luas 5entilasi 7arga kelurahan (elambar I? R7.>4

     o uas umah(m$ uas 7entilasi(m$ uas *endela(m$ *umlah Penghuni

    1 &$,% 1,9% 1,$% %

    $ &4,$ $,"%$ 1,+1 %& &",$ 1,81$ 1,%1 4

    4 41,% 1, $,"+% +

    % &8,$ 1,91 $,+4 %

    &1,4 1,$% 1,%+ %

    + &",9 1,%4% 1,%4% 4

    8 &+,% 1,8+% $,$%

    9 4",$ 1,"8 $,"1

    1" 48,1 1,9$4 $,4"% 8

    11 &",1 1,$"4 1,%"% %

    1$ &$,$ 1,1 1,1 1& &1,$ 1,% 1,% 4

    14 41,8 $,"9 $,9$ +

    1% &",+ 1,$$8 1,%&% 4

    1 &9,1 1,9%% $,+&+ %

    1+ &,$ 1,81 1,81

    18 &+,8 1,89 1,89

    19 &$,+ 1,&% 1,&% %

    $" &,& 1,81% $,%41 %

    $1 &&,1 1,%% 1,%% +

    $$ &$ 1,$8 1,

    $& &%,% 1,4$ 1,++%

    $4 & 1,8 1,8 %

    $% 41,1 1,44 $,"%%

    $ &" 1,% $,1 4

    $+ &",+ 1,%&% $,149 4

    $8 &&,+ 1,8% $,&%9 4

    $9 &8,% 1,9$% $,9% %

    &" 4" $,4 $,8 %

    &1 &$,9 1,4% $,&"& 4

    &$ &+,% 1,8+% $,$% 4

    && &4,% 1,+$% $,41% 4

    &4 &1, 1,%8 $,$1$ &

    &% &9 $,&4 $,+&

    & &%,8 $,148 1,+9 %

    &+ $8,4 1,+"4 1,4$ &

    &8 &",& 1,818 1,%1% 4

    &9 &4,$ $,"%$ 1,+1 4

    61

  • 8/20/2019 Penelitian Revisi

    62/63

  • 8/20/2019 Penelitian Revisi

    63/63

    8& $9,+ ",9 ",% &

    84 4&,8 1,8+ 1,$ 4

    8% &8,1 1,1& $,$1

    8 4%,1 1,4 1,$$ +

    8+ 41,8 1,4% $,11 %

    88 %,1 $,11 $,% &89 4" $,% 1,% &

    9" 41 $,$ $ 4

    91 &8,4 1,8 &,% %

    9$ $8, $,& & &

    9& &",4 $,+ $,4 4

    94 $8,8 1,8 $,$ &

    9% 4",% $,& 4,1 %

    9 &8,4 &,4 $,& 4

    9+ $8,+ $,8 1,9 &

    98 &%,4 $,+ &,1 499 &,1 $,1 $,4 &

    1"" 4",8 4,1 4,+ %

    1"1 &8,9 $,& &,$ &

    1"$ 41,% &,1 &,% 4

    1"& 4$,4 & &,$ %

    1"4 &+,$ $,& $,8 &

    1"% &$,+ $,+ &,1 4

    1" &8,1 $,8 &, 4

    1"+ &4,& $,% &, &

    1"8 $",1 &,4 $,8 &1"9 48,$ $, $," %

    11" 4,& $,& 1,8 4

    111 49,1 &,+ &,% 4