I. DEFINISI PENELITIAN KUANTITATIFMetode kuantitatif dinamakan
metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan
sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode
ini sering disebut sebagai metode positivistik, karena berlandaskan
pada filsafat positivisme. Metode ini sebagai metode
ilmiah/scientific, karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu
konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis.
Metode ini juga disebut metode discovery, karena dengan metode ini
dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai IPTEK baru. Metode ini
disebut metode kuantitatif, karena data penelitian berupa
angka-angka dan analisis menggunakan statistik.Penelitian
Kuantitatif atau Quantitatif Research adalah suatu metode
penelitian yang bersifat deduktif, objektif dan ilmiah di mana data
yang di peroleh berupa angka-angka (score, nilai) atau
pernyataan-pernyataan yang di nilai, dan dianalisis dengan analisis
statistik. Penelitian Kuantitatif biasanya di gunakan untuk
membuktikan dan menolak suatu teori. Karena penelitian ini biasanya
bertolak dari suatu teori yang kemudian di teliti, di hasilkan
data, kemudian di bahas dan di ambil kesimpulan. Contoh penelitian
kuantitatif adalah penelitian-penelitian yang di lakukan oleh para
ilmuwan dalam bidang ilmu alam, ilmu sosial, jurnalisme,
dll.Penelitian kuantitaif merupakan sebuah penelitian yang
berlangsung secara ilmiah dan sistematis dimana pengamatan yang di
lakukan mencakup segala hal yang berhubungan dengan objek
penelitian, fenomena serta korelasi yang ada diantaranya. Tujuan
penelitian kuantitatif adalah untuk memperoleh penjelasan dari
suatu teori dan hukum-hukum realitas. Penelitian kuantitatif
dikembangkan dengan menggunakan model-model matematis, teori-teori
dan atau hipotesis. Perkembangan metode penelitian kuantitatif
kebanyakannya di landasi oleh filsafat positivisme yang berpedoman
pada lima point penting yaitu: Hakikat realitas adalah tunggal.
Macam-macam variabel dalam realitas kehidupan saling berhubungan
antara satu dengan lainnya dalam suatu hubungan sebab akibat yang
nyata dan bersifat mekanistik. Hubungan antara peneliti dengan yang
diteliti terpisah. Ilmu pengetahuan adalah bebas nilai. Tujuan
penelitian kuantitatif adalah untuk mendapatkan sebuah "penjelasan"
atau "eksplanasi" tentang realitas, dan untuk menemukan hukum-hukum
realitas.II. KARAKTERISTIK PENELITIAN KUANTITATIFBerikut akan
disebutkan karakteristik penelitian kuantitatif.1. Desaina.
Spesifik, jelas, rincib. Ditentukan secara mantap sejak awalc.
Menjadi pegangan langkah demi langkah2. Tujuana. Menunjukkan
hubungan antar variabelb. Menguji teoric. Mencari generalisasi yang
mempunyai nilai prediktif3. Teknik Pengumpulan Dataa. Kuesionerb.
Observasi dan wawancara terstruktur4. Instrumen Penelitiana. Test,
angket, wawancara terstrukturb. Instrumen yang telah terstandar5.
Dataa. Kuantitatifb. Hasil pengukuran variabel yang
dioperasionalkan dengan instrumen6. Sampela. Besarb.
Representatifc. Sedapat mungkin randomd. Ditentukan sejak awal7.
Analisisa. Setelah selesai pengumpulan datab. Deduktifc.
Menggunakan statistik untuk menguji hipotesis8. Hubungan dengan
Respondena. Dibuat berjarakb. Kedudukan peneliti lebih tinggi dari
pada respondenc. Jangka pendek sampai dipotesis dapat dibuktikan9.
Usulan Desaina. Luas dan rincib. Literature yang berhubungandengan
masalah, dan variabel yang ditelitic. Prosedur yang spesifik dan
rinci data-datanyad. Masalah dirumuskan dengan spesifik dan jelase.
Hipotesis dirumuskan dengan jelasf. Ditulis secara rinci dan jelas
sebelum terjun ke lapangan10. Kapan Penelitian Dianggap
Selesai?Setelah semua kegiatan yang direncanakan dapat
diselesaikan11. Kepercayaan Terhadap Hasil PenelitianPengujian
validitas dan reliabilitas instrument.III. PENGGUNAAN METODE
KUANTITATIFMetode kuantitatif digunakan apabila:1. Bila masalah
yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas.2. Bila peneliti
ingin mendapatkan informasi yang luas dari populasi.3. Bila ingin
diketahui pengaruh perlakuan/treatment tertentu terhadap yang
lain.4. Bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian.5.
Bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan
fenomena yang empiris dan dapat diukur.6. Bila ingin menguji
terhadap adanya keragu-raguan tentang validitas pengetahuan, teori,
dan produk tertentu.IV. PROSES PENELITIAN, MASALAH, VARIABEL, DAN
PARADIGMA PENELITIANBerikut akan dijelaskan proses penelitian,
masalah variabel, dan paradigma penelitian kuantitatifA. Proses
Penelitian KuantitatifPenelitian selalu berangkat dari masalah,
masalah yang dibawa peneliti kuantitatif harus sudah jelas. Setelah
masalah diidentifikasi dan dibatasi, maka selanjutnya masalah
tersebut dirumuskan. Rumusan masalah pada umumnya dinyatakan dalam
kalimat pertanyaan. Dengan pertanyaan peneliti menggunakan teori
untuk menjawabnya, dinamakan hipotesis. Selanjutnya, hipotesis
dibuktikan dengan pengumpulan data secara empiris pada
populasi/sampel. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan
statistik. Statistik yang digunakan dapat berupa statistik
deskriptif dan inferensial/induktif. Data hasil analisis
selanjutnya disajikan dan diberikan pembahasan. Setelah hasil
penelitian diberikan pembahasan, maka selanjutnya dapat
disimpulkan. Jika ada lima rumusan masalah maka ada lima kesimpulan
pula.Proses penelitian kuantitatif dapat digambarkan seperti gambar
di bawah ini.Rumusan MasalahLandasan TeoriPerumusan
MasalahPengumpulan DataAnalisis DataKesimpulan dan
SaranPengembangan Instrumen
Pengujian Instrumen
Populasi dan Sampel
B. MasalahPada dasarnya penelitian itu dilakukan dengan tujuan
untuk mendapatkan data yang antara lain dapat digunakan untuk
memecahkan masalah. Untuk itu setiap penelitian yang akan dilakukan
harus selalu berangkat dari masalah. Oleh karena itu menemukan
masalah dalam penelitian merupakan pekerjaan yang tidak mudah,
tetapi setelah masalah ditemukan, maka pekerjaan penelitian akan
segera dapat dilakukan.Sumber MasalahMasalah dapat diartikan
sebagai penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa yang
benar-benar terjadi, antara teori dengan praktik, antara aturan
dengan pelaksanaan, dan antara rencana dengan pelaksanaan.C.
Rumusan MasalahRumusan masalah merupakan suatu petanyaan yang akan
dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Hubungan antara
masalah dan rumusan masalah sangat erat, karena setiap rumusan
masalah harus didsasarkan pada masalah.Bentuk-bentuk Rumusan
Masalah Penelitian1. Rumusan Masalah DeskriptifRumusan masalah
deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan
pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada
satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri
sendiri).Contoh:Seberapa tinggi minat belajar matematika dan lama
belajar rata-rata per hari murid-murid sekolah di Jawa Timur?2.
Rumusan Masalah KomparatifRumusan masalah komparatif adalah rumusan
masalah penelitian yang membandingkan keberadaan satu variabel atau
lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda.Contoh:Adakah
perbedaan prestasi belajar antara murid yang mengikuti bimbingan
belajar di luar sekolah dan tidak?3. Rumusan Masalah
AsosiatifRumusan masalah asosiatif adalah rumusan masalah
penelitian yang bersifat menyatakan hubungan anatar dua variabel
atau lebih. Terdapat tiga bentuk hubungan, yaitu:a. Hubungan
SimetrisHubungan simetris adalah suatu hubungan antara dua variabel
atau lebih yang kebetulan munculnya bersama.Contoh:Adakah hubungan
antara jarak antara rumah dan sekolah dengan prestasi belajar
murid?b. Hubungan KausalHubungan kausal adalah hubungan yang
bersifat sebab akibat. Jadi di sini ada variabel independen
(variabel yang memengaruhi) dan variabel dependen
(dipengaruhi).Contoh:Seberapa besar pengaruh kurikulum, media
pembelajaran, dan guru terhadap kualitas SDM yang dihasilkan dari
suatu sekolah?c. Hubungan Interaktif/resiprocal/timbal
balikHubungan interaktif adalah hubungan yang saling memengaruhi.
Di sini tidak ada variabel independen dan variabel
dependen.Contoh:Hubungan antara kecerdasan dengan kekayaan orang
tua.D. Variabel PenelitianVariabel penelitian adalah suatu atribut
atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.Macam-macam
VariabelMenurut hubungan antara satu variabel dengan variabel lai,
maka macam-macam variabel penelitian dapat dibedakan menjadi:1.
Variabel Independen: variabel ini sering disebut variabel stimulus,
prediktor, antecedent, atau dalam bahasa Indonesia disebut variabel
bebas. Variabel bebas adalah variabel yang memengaruhi atau menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).2.
Variabel Dependen: variabel ini sering disebut variabel output,
kriteria, konsekuen, atau dalam bahasa Indonesia disebut variabel
terikat. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat, karena adanya variabel dependen (bebas).3.
Variabel Moderator: adalah variabel yang memengaruhi (memperlemah
atau memperkuat) hubungan antara variabel independen dan variabel
dependen.4. Variabel Intervening: adalah variabel yang secara
teoritis memengaruhi hubungan antara variabel independen dan
dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat
diamati dan diukur. Variabel ini merupakan variabel penyela/antara
yang terletak di antara variabel independen dan dependen, sehingga
variabel independen tidak langsung memengaruhi berubahnya atau
timbulnya variabel dependen.5. Variabel Kontrol: adalah variabel
yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel
independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar
yang tidak diteliti. Variabel kontrol sering digunakan oleh
peneliti, bila akan melakukan penelitian yang bersifat
membandingkan.E. Paradigma PenelitianParadigma penelitian dalam hal
ini dapat diartikan sebagai pola pikir yang menunjukkan hubungan
antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan
jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui
penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis
dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan
digunakan. Berdasarkan hal ini, maka bentuk paradigma atau model
penelitian kuantitatif khususnya penelitian survey adalah sebagai
berikut:1. Paradigma SederhanaParadigma penelitian ini terdiri atas
satu variabel independen dan dependen.Misal,X= Kualitas MediaY=
Prestasi Belajar MuridXYr
Berdasarkan paradigma tersebut, maka dapat ditentukan:a. Jumlah
rumusan masalah deskriptf ada dua dan asosiatif ada satu, yaitu:1)
Rumusan masalah deskriptifa) Bagaimana X? (kualitas media)b)
Bagaimana Y? (prestasi belajar murid)2) Rumusan masalah
asosiatif/hubunganBagaimanakah hubungan atau pengaruh kualitas
media dengan prestasi nelajar murid?b. Teori yang digunakan ada
dua, yaitu teori tentang media pendidikan dan prestasi belajar.c.
Hipotesis yang dirumuskan ada dua macam, hipotesis deskriptif dan
hipotesis asosiatif (hipotesis deskriptif jarang dirumuskan).1) Dua
hipotesis deskriptifa) Kualitas media yang digunakan oleh lembaga
pendidikan tersebut telah mencapai 70% baik.b) Prestasi belajar
murid lembaga pendidikan tersebut telah mencapai 99% dari yang
diharapkan.2) Hipotesis asosiatifAda hubungan yang positif dan
signifikan antara kualitas media pendidikan dengan prestasi belajar
murid. Hal ini berarti kualitas media pendidikan ditingkatkan, maka
prestasi belajar murid akan meningkat pada gradasi yang tinggi
(kata signifikan hanya digunakan apabila hasil hipotesis akan
digeneralisasikan ke populasi di mana sampel tersebut diambil).d.
Teknik analisis dataBerdasarkan rumusan masalah hipotesis tersebut,
maka dapat dengan mudah ditentukan teknik statistik yang digunakan
untuk analisis data dan menguji hipotesis.1) Untuk dua hipotesis
deskriptif, bila data berbentuk interval dan rasio, maka pengujian
hipotesis menggunakan t-test one sampel.2) Untuk hipotesis
asosiatif, bila data kedua variabel berbentuk interval atau rasio,
maka menggunakan teknik Statistik Korelasi Produt Moment.2.
Paradigma Sederhana BerurutanParadigma penelitian ini terdiri atas
lebih dari dua variabel, tetapi hubungannya masih sederhana.
X1X2X3Y
X1= Kualitas InputX3= Kualitas Output
X2= Kualitas ProsesY= Kualitas Outcome
Paradigma sederhana menunjukkan hubungan antar satu variabel
independen dengan satu variabel dependen secara berurutan. Untuk
mencari hubungan antar variabel (X1 dengan X2; X2 dengan X3 dan X3
dengan Y) tersebut digunakan teknik korelasi sederhana.3. Paradigma
Ganda dengan Dua Variabel IndependenParadigma penelitian ini
terdiri atas dua variabel independen dan satu variabel dependen.
Dalam paradigma ini terdapat tiga rumusan masalah deskriptif dan
empat rumusan masalah asosiatif (3 korelasi sederhana dan 1
korelasi ganda).X1X2Yr3r1r2R
X1= Kualitas MediaY= Prestasi Belajar Murid
X2= Lingkungan Sekolah
Paradigma ganda dengan dua variabel independen X1 dan X2, dan
satu variabel dependen Y. Untuk mencari hubungan X1 dengan Y dan X2
dengan Y, menggunakan teknik korelasi sederhana. Untuk mencari
hubungan X1 dengan X2 secara bersama-sama terhadap Y menggunakan
korelasi ganda.4. Paradigma Ganda dengan Tiga Variabel
IndependenParadigma ini terdapat tiga variabel independen (X1, X2,
X3) dan satu dependen (Y). Rumusan masalah deskriptif ada 4 dan
rumusan masalah asosiatif (hubungan) untuk yang sederhana ada 6 dan
untuk yang ganda minimal 1.X2X1X3Yr3r2r1r4r5r6R
X1= Kualitas MediaX3= Semangat Belajar
X2= Gaya BelajarY= Prestasi Belajar Murid
Paradigma ganda dengan 3 variabel independen yaitu X1, X2, dan
X3. Untuk mencari besarnya hubungan antara X1 dengan Y; X2 dengan
Y; X3 dengan Y; X1 dengan X2, X2 dengan X3; dan X1 dengan X3 dapat
menggunakan korelasi sederhana. Untuk mencari besarnya hubungan
antar X1 secara bersama-sama dengan X2 dan X3 terhadap Y
menggunakan korelasi ganda.5. Paradigma Ganda dengan Dua Variabel
DependenX1Y1Y2r2r1
X= Kualitas MediaY1= Motivasi Belajar Murid
Y2 = Prestasi Belajar Murid
Paradigma ganda dengan satu variabel independen dan dua variabel
dependen. Untuk mencari besarnya hubungan antara X dengan Y1; X
dengan Y2; dan Y1 dengan Y2 digunakan teknik korelasi sederhana.6.
Paradigma Ganda dengan Dua Variabel Independen dan Dua Variabel
DependenParadigma ini terdapat dua variabel independen (X1 dan X2)
dan dua variabel dependen (Y1 dan Y2). Terdapat 4 rumusan masalah
deskriptif dan 6 rumusan masalah asosiatif/hubungan.korelasi dan
regresi ganda dapat digunakan untuk menganalisis hubungan antar
variabel secara simultan.X1X2Y1Y2r1r2r3r4r5r6
X1= Kualitas SekolahY1= Jumlah Pendaftar
X2= Pelayanan SekolahY2= Kepuasan Pelayanan
Hubungan antar r1, r2, r3, r4, r5, dan r6 dapat dianalisis
dengan korelasi sederhana. Hubungan antara X1 bersama-sama dengan
X2 terhadap Y1 dan X1 bersama-sama dengan X2 terhadap Y2 dapat
dianalisis dengan korelasi ganda.7. Paradigma
JalurX1X2X3Yr2r1r3r4r5r6
X1= Status Sosial EkonomiY1= Motivasi Berprestasi
X2= IQY2= Prestasi Bealajar
Teknik analisis Statistik yang digunakan dinamakan path analysis
(analisis jalur). Analisis dilakukan dengan menggunakan korelasi
dan regresi sehingga dapat diketahui untuk sampai pada variabel
dependen terakhir harus lewat jalur langsung atau melalui variabel
intervening. Dalam paradigma tersebut terdapat 4 rumusan masalah
deskriptif dan 6 rumusan masalah asosiatif/hubungan.Paradigma
penelitian ini disebut paradigma jalur karena terdapat variabel
yang berfungsi sebagai jalur antar (X3). Dengan adanya variabel
antara ini, akan dapat digunakan untuk mengetahui apakah untuk
mencapai sasaran terakhir harus melewati variabel antara itu atau
bisa langsung ke sasaran terakhir.V. LANDASAN TEORI, KERANGKA
BERFIKIR, DAN PENGAJUAN HIPOTESISTeori adalah seperangkat konstruk
(konsep), definisi, dan proporsi yang berfungsi untuk melihat
fenomena secara sistematik, melalui spesifikasi hubungan antar
variabel, sehingga dapat berguna untuk menjelaskan (explanation),
meramalkan (prediction), dan mengendalikan (control) suatu
gejala.Teori yang digunakan untuk perumusan hipotesis yang akan
diuji melalui pengumpulan data adalah teori subtantif, karena teori
ini lebih fokus berlaku untuk obyek yang akan diteliti.Semua
penelitian bersifat ilmiah, oleh karena itu semua peneliti harus
berbekal teori. Dalam penelitian kuantitatif, teori yang digunakan
harus jelas, karena teori di sini berfungsi untuk memperjelas
masalah yang diteliti, sebagai dasar untuk merumuskan hipotesis,
dan sebagai referensi untuk menyusun instrumen penelitian. Oleh
karena itu, landasan teori dalam proposal penelitian kuantitatif
harus sudah jelas teori apa yang akan dipakai.Deskripsi
TeoriDeskripsi teori merupakan uraian sistematis tentan teori
(bukan sekedar pendapat pakar atau penulis buku) dan hasil-hasil
penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti.Kerangka
BerfikirKerangka berfikir yang baik akan menjelaskan secara
teoritis pertautan antar variabel yang kan diteliti. Kerangka
berpikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila dalam
penelitian tersebut berkenaan dua variabel atau lebih. Apabila
penelitian hanya membahas sebuah variabel atau lebih secara
mandiri, maka yang dilakukan peneliti disamping mengemukakan
deskripsi teoritis untuk masing-masing variabel, juga argumentasi
terhadap variasi besaran variabel yang diteliti.HipotesisPerumusan
hipotesis penelitian merupakan langkah ketiga dalam penelitian,
setelah peneliti mengemukakan landasan teori dan kerangka berfikir.
Perlu diketahui bahwa tidak setiap penelitian harus mengemukakan
hipotesis. Penelitian yang bersifat eksploratif dan deskriptif
sering tudak perlu merumuskan hipotesis.Hipotesis merupakan jawaban
sementara terhadap rumusan masalah penelitian yang masih
berdasarkan teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta
empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Penelitian yang
merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan pendekatan
kuantitatif dan harus diuji oleh peneliti dengan menggunakan
pendekatan kuantitatif. Dalam hal ini, perlu dibedakan pengertian
hipotesis penelitian dan hipotesis statistik.a. Hipotesis
penelitian adalah pernyataan sementara yang merupakan jawaban dari
pertanyaan penelitian yang didasarkan pada teori dan hasil
penelitian terdahulu.b. Hipotesis statistik adalah pernyataan yang
berkaitan dengan parameter populasiAwalnya, hipotesis dibuat dengan
harapan akan ditolak atau dibuat nol, sehingga digunakan istilah
hipotesis nol (H0). Akan tetapi sekarang, bentuk ini dapat
diaplikasikan pada sebarang hipotesis yang akan diuji, diharapkan
terjadi oleh peneliti dan dinotasikan dengan H0.Sebarang hipotesis
yang berbeda/bekebalikan dengan hipotesis yang diberikan (H0)
disebut hipotesis alternatif yang dinotasikan Ha atau H1. Penolakan
dari H0 membawa pada penerimaan H1.Hipotesis nol selalu dinyatakan
dalam nilai parameter eksak, sementara hipotesis alternatif bisa
dengan bermacam nilai. Pada H0 digunakan notasi = (sama dengan); H1
digunakan notasi > (lebih besar dari), ).Contoh hipotesis
deskriptif (satu sampel):Hipotesis nol: daya tahan belajar siswa X
paling lama 10 jam/hariH0: = 10 jam/hariHipotesis alternatif: daya
tahan belajar siswa X lebih besar dari 10 jam/hariHa: > 10
jam/hariH0: = 10 jam/hariHa: > 10 jam/hariContoh hipotesis
komparatif (dua sampel):Hipotesis nol: daya tahan belajar siswa X
paling lama sama dengan siswa YH0: 1 = 2Hipotesis alternatif: daya
tahan belajar siswa X lebih lama dari siswa YHa: 1 > 2H0: 1 =
2Ha: 1 > 2Contoh hipotesis asosiatif:Hipotesis nol: hubungan
antara X dengan Y paling kecil 0,65Hipotesis alternatif: hubungan
antara X dengan Y lebih kecil dari 0,65H0: Ha: Uji pihak kanan
dapat digambarkan seperti berikut.Daerah penolakan H0/penerimaan
HaDaerah Penerimaan H0
c. Uji Pihak KiriUji pihak kiri digunakan apabila hipotesis nol
(H0) berbunyi lebih besar atau sama dengan () atau paling
sedikit/paling kecil dan hipotesis alternatifnya berbunyi lebih
kecil ( 2H0: 1 = 2Ha: 1 < 2Contoh hipotesis asosiatif:Hipotesis
nol: hubungan antara X dengan Y paling kecil 0,65Hipotesis
alternatif: hubungan antara X dengan Y lebih kecil dari 0,65H0:
Ha:
Uji pihak kiri dapat digambarkan seperti berikut.Daerah
penolakan H0/penerimaan HaDaerah Penerimaan H0
DAFTAR PUSTAKA
Brannen, Julia. 1996. Memandu Metode Penelitian Kualitatif dan
Kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar OffestPurwanto. 2008.
Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan Pendidikan.
Yogyakarta: Pustaka PelajarSantoso, Gempur. 2012. Metode
Penelitian. Surabaya: Bina PustakaSugiyono, 2013. Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: AlfabetaSukardi. 2009. Metodologi Penenlitian Pendidikan
Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara
42 | Metodologi penelitian: Penelitian Kuantitatif