Top Banner
P PENGARUH MITOVASI (Studi Kasus : Meningkatkan Mo Pelajaran Praktikum Na NI Pro Progra J UN PROPOSAL PENELITIAN I BELAJAR SISWA TERHADAP PROSES B MENGAJAR DI KELAS otivasi Belajar Siswa Dengan Penggunaan Medi Elektronika Di SMK Negeri 6 Bandung-Jawa B Diajukan Oleh : ama : Jaka Mulyadi IM : 5215077524 odi : Pendidikan Teknik Elektronika Fakultas Teknik am Studi Pend. Teknik Elektronika Jurusan Teknik Elektronika NIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2010 BELAJAR ia Simulator Pada Barat) a
17

Penelitian MKPE Jaka Mulyadi

Jun 19, 2015

Download

Documents

vankuma2
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Penelitian MKPE Jaka Mulyadi

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH MITOVASI BELAJAR

(Studi Kasus : Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dengan Penggunaan Media Simulator Pada

Pelajaran Praktikum Elektronika Di SMK Negeri 6 Bandung

Nama

NIM

Prodi

Program Studi Pend. Teknik Elektronika

Jurusan Teknik Elektronika

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH MITOVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PROSES BELAJAR

MENGAJAR DI KELAS

(Studi Kasus : Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dengan Penggunaan Media Simulator Pada

Pelajaran Praktikum Elektronika Di SMK Negeri 6 Bandung-Jawa Barat)

Diajukan Oleh :

Nama : Jaka Mulyadi

NIM : 5215077524

Prodi : Pendidikan Teknik Elektronika

Fakultas Teknik

Program Studi Pend. Teknik Elektronika

Jurusan Teknik Elektronika

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2010

SISWA TERHADAP PROSES BELAJAR

(Studi Kasus : Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dengan Penggunaan Media Simulator Pada

Jawa Barat)

: Pendidikan Teknik Elektronika

Page 2: Penelitian MKPE Jaka Mulyadi

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

Tanda Persetujuan Penelitian

Judul Penelitian : Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Proses Belajar

Mengajar Di Kelas ( Studi Kasus : Meningkatkan Motivasi Belajar

Siswa Dengan Penggunaan Media Simulator Pada Pelajaran

Praktikum Elektronika Di SMK Negeri 6 Bandung-Jawa Barat )

Nama : Jaka Mulyadi

NIM : 5215077524

Program Studi : Pendidikan Teknik Elektronika

Tanggal : 06 Juni 2010

Menyetujui,

Dosen Pembimbing

(Dr. Bambang Dharmaputra, M.Pd)

Page 3: Penelitian MKPE Jaka Mulyadi

ABSTRAK

Realita lapangan menunjukan bahwa siswa di Indonesia tidak memiliki kemauan belajar

yang tinggi baik kemampuan belajar matematika, bahasa maupun ilmu pengetahuan alam.

Banyak siswa merasa “ogah-ogahan” di dalam kelas, tidak mampu memahami dengan baik

pelajaran yang disampaikan oleh guru-guru mereka. Hal ini menunjukan bahwa siswa tidak

mempunyai motivasi yang kuat untuk belajar. Siswa masih mengganggap kegiatan belajar

tidak menyenangkan dan memilih kegiatan lain di luar kontek belajar seperti menonton

televisi, sms, dan bergaul dengan teman sebaya. Rendahnya motivasi belajar siswa akan

membuat mereka tertarik pada hal-hal yang negative,seperti minum obat- obatan terlarang,

pergaulan bebas dan lainnya. Motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif menjadi

perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan tertentu. Dalam

hal belajar motivasi diartikan sebagai keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa untuk

melakukan serangkaian kegiatan belajar guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tugas

guru adalah membangkitkan motivasi anak sehingga ia mau melakukan serangkaian kegiatan

belajar. Motivasi siswa dapat timbul dari dalam diri individu (motivasi intrinsik) dan dapat

timbul dari luar diri siswa (motivasi ekstrinsik). Kegiatan untuk menumbuhkan motivasi

belajar siswa bukanlah hal mudah untuk dilakukan. Rendahnya kepedulian guru, merupakan

salah satu penyebab sulitnya menumbuhkan motivasi belajar anak. Hal-hal yang

mempengaruhi rendahnya motivasi belajar siswa diantaranya adalah metode dan cara-cara

mengajar guru yang monoton dan tidak menyenangkan, media yang digunakan kurang

interaktif dan menarik miat belajar siswa, tujuan kurikulum dan pengajaran yang tidak

jelas,tidak adanya relevansi kurikulum dengan kebutuhan dan minat siswa, latar belakang

ekonomi dan sosial budaya siswa. Maka guru perlu melakukan perubahan, baik dalam

metode maupun penggunaan media dalam proses belajar mengajar untuk menumbuhkan

motivasi belajar anak. Untuk menghasilkan kolaborasi dalam rangka mencapai tujuan yang

baik maka pola kerja sama antara ke duanya harus dirancang sedemikian rupa.

Kata kunci: Motivasi belajar

Page 4: Penelitian MKPE Jaka Mulyadi

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat

dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini dengan

baik.

Proposal ini disusun guna memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan mata

kuliah MKPE. Dalam penyusunan proposal ini penulis menyadari akan keterbatasan

kemampuan, pengetahuan maupun pengalaman, namun berkat bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak maka akhirnya penulis dapat menyelesaikan proposal ini dengan baik.

Dengan rasa tulus dan kerendahan hati, pada kesempatan ini penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Orang Tua tercinta, terima kasih atas dukungan dan doa-doanya.

2. Bpk. Dr. Bambang Dharmaputra, M.Pd yang saya hormati, terima kasih atas

bimbingannya.

3. Teman-teman yang saya sayangi, terima kasih atas dukungan dan bantuannya.

4. Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah

membantu sehingga proposal penelitian ini dapat selesai dengan baik.

Penulis menyadari proposal ini masih jauh dari bentuk sempurna, tetapi penulis

berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis pribadi serta bagi para

pembaca yang budiman. Segala kritik serta saran akan penulis jadikan masukan yang

sangat berarti dan bermanfaat.

Jakarta, Juni 2010

Penyusun

Page 5: Penelitian MKPE Jaka Mulyadi

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMK JURUSAN TEKNIK

ELEKTRONIKA DENGAN PENGGUNAAN SIMULATOR SEBAGAI MEDIA

PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN PRAKTIKUM

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mutu pendidikan di Indonesa sekarang ini sangat memprihatinkan dan kenyataan

membuktikan bahwa pendidik di Indonesia masih tertinggal jauh dengan negara-negara

lain. Sesuai dengan kenyataan tersebut, peran guru SMK sebagai pembimbing sangatlah

dibutuhkan karena usia anak-anak SMK adalah usia labil yang harus diarahkan. Setiap

siswa memiliki perbedaan antara satu dengan yang lainnya, disamping persamaannya.

Perbedaan menyangkut : kapasitas intelektual, keterampilan, motivasi, presepsi, sikap,

kemampuan, minat, latar belakang kehidupan dalam keluarga dan lain-lain. Perbedaan ini

cenderung akan mengakibatkan adanya perbedaan pula dalam belajar setiap murid baik

dalam kecepatan belajarnya maupun keberhasilan yang dicapai murid itu sendiri,

sehingga perlu adanya bimbingan dari guru kepada siswa. Bimbingan guru terhadap

siswa dalam bentuk apapun merupakan aktifitas yang akan membantu dalam

menyelenggrarakan pendidikan di sekolah dalam rangkaian mencapai tujuan pendidikan.

Dengan demikian maka hasil pendidikan sesungguhnya akan tercermin pada pribadi anak

didik yang berkembang baik secara akademik, psikologi maupu social.

Apabila kita bertanya kepada para guru di sekolah tentang pelanggaran apakah

yang sering dilakukan oleh para siswa, jawaban mereka di antaranya adalah banyak siswa

yang tidak mengerjakan PR (Pekerjaan Rumah), sebagian mengerjakan PR di sekolah dan

sebagian lagi memang mengerjakan di rumah. Adapun mereka yang mengerjakan PR di

rumah diantaranya ada yang merasa terpaksa karena takut dimarahi oleh orang tua atau

takut akan sangsi yang dijatuhkan di sekolah nanti apabila mereka tidak mengerjakan PR.

Sebagai seorang guru hal ini memang menjadi suatu pertanyaan dan permasalahan

yang memerlukan solusi yang baik, selain guru bertugas mentransfer ilmu mereka juga

mengemban amanat untuk membimbing dan mendidik akhlak dan kebiasaan siswa

Page 6: Penelitian MKPE Jaka Mulyadi

karena menurut agama menuntut ilmu itu wajib hukumnya bagi setiap manusia. Mulai

dari mereka masih di ayunan sampai kelak ke liang lahat. Disamping itu bila sebagian

besar nilai hasil belajar siswa tidak sesuai dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)

maka dapat dikatakan bahwa guru tersebut Belum Berhasil dalam menunaikan tugasnya

sebagai guru

B. Permasalahan

Dengan berkembangnya teknologi elektronika di luar dunia pendidikan,

menyebabkan SMK jurusan elektronika harus mengikuti perkembangan teknologi yang

sedang berkembang di dunia industry. Sebagian besar siswa SMK jurusan elektronika

belum dapat memahami sepenuhnya mengenai teknologi elektronika dan

perkembangannya. Hal tersebut dikarenakan motivasi belajar siswa dengan metode dan

media yang ada kurang diminati dan diterima dengan baik. Sehingga para siswa hanya

sekedar datang ke sekolah hanya untuk formalitas saja dan bahkan hanya main bersama

teman-temannya, tanpa adanya motivasi untuk belajar.

Oleh karena itu perlunya memperbaiki metode dan media yang digunakan agar

dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, sehingga dapat meningkatkan kualitas

pembelajarannya. Adapun permasalahan yang ada dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah dengan metode praktikum secara langsung dapat meningkatkan motivasi

belajar, kreatifitas dan daya tangkap siswa.

2. Apakah dengan pemberian media pembelajaran yang lebih atraktif dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa dan menguasai pelajaran elektronika.

C. Tujuan

Dalam pelaksanaan penelitian ini penulis mempunyai tujuan yang hendak dicapai

yaitu :

1. Untuk mengetahui sejauh mana penggunaan media simulator pada mata pelajaran

praktikum elektronika terhadap motivasi belajar siswa

2. Untuk meningkatkan kualitas hasil belajar siswa SMK jurusan Elektronika.

3. Untuk memberikan bimbingan dan memberikan motivasi belajar siswa pada pelajaran

elektronika.

Page 7: Penelitian MKPE Jaka Mulyadi

D. Manfaat

1. Bagi siswa

� Meningkatkan motivasi belajar siswa

� Meningkatkan pemahaman siswa pada pelajaran praktukum

� Hasil belajar siswa meningkat

2. Bagi guru

� Menambah pengetahuan guru dalam mengatasi pelajaran praktikum di SMK

� Pembelajaran dapat disampaikan dengan efektif dan efesien sesuai dengan

tujuan yang akan dicapai

3. Bagi penulis

• Menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh selama kuliah

• Mengetahui cara membuat media pembelajaran yang interaktif, efektif dan

efisien

• Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan mata kuliah MKPE semester

092.

E. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembaca dalam memahami alur penelitian skripsi ini, maka

penulis sajikan sistematika skripsi berikut :

1. Bagian Awal

Bagian awal ini meliputi : Halaman judul, halaman persetujuan, halaman pengesahan,

motto, halaman persembahan, kata pengantar dan ucapan terima kasih, daftar isi,

daftar tabel, daftar laporan dan abstrak

2. Bagian Inti

Pada bagian inti ini terdiri dari lima bab, secara berturut-turut meliputi :

Page 8: Penelitian MKPE Jaka Mulyadi

BAB II

KERANGKA TEORITIK

Dalam bab ini akan dikemukakan uraian yang berhubungan dengan dasar-dasar

teori untuk menganalisa masalah-masalah yang akan diteliti yang merupakan hasil studi

kepustakaan.

A. Pengertian Bimbingan Belajar

Bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan

sistematis dari pembimbing kepada yang di bimbing agar tercapai kemandirian dalam

pemahaman, penerimaan, pengembangan yang optimal dan penyesuaian diri dengan

lingkungan. Dalam pengertian lain bimbingan adalah proses membantu individu

memperoleh pemahaman diri dan pengarahan diri untuk menyesuaikan diri secara

maksimal kepada keluarga, sekolah dan masyarakat. Secara umum bimbingan dapat

diartikan sebagai bantuan yang diberikan kepada individu untuk dapat memilih,

memepersiapkan didi dan memangku jabatan serta mendapat kemajuan dalam jabatan

yang dipilih itu.

Belajar adalah perubahan perilaku yang disebabkan oleh karena individu

mengadakan interaksi dengan lingkungan. Jadi pengertian bimbingan belajar yaitu proses

bantuan yang diberikan kepada individu (murid) agar dapat mengatasi masalah-masalah

yang dihadapinya dalam belajar. Sehingga melalui hasil belajar yang optimal sesuai

dengan kemampuan, bakat dan minat yang dimiliki.

B. Kesulitan Belajar

a. Kesulitan belajar dan gejala-gejalanya

Jika ada siswa yang tidak dapat dengan sewajarnya, maka siswa tersebut

mengalami kesulitan belajar siswa. Semua siswa dalam satu kelas berpola pikir yang

berbeda-beda. Kesulitan belajar merupakan gejala yang sangat mudah untuk dikenali

secara dini sehingga dapat langsung diatasi.

Gejala-gejala yang menandai adanya kesulitan belajar antara lain :

Page 9: Penelitian MKPE Jaka Mulyadi

a) Menunjukan hasil belajar yang sangat minim

b) Lambat dalam mengerjakan soal

c) Tingkah laku yang berlainan

d) Menunjukan sikap yang pemurung tersinggung dan lain-lain

b. Teknik-teknik mengidentifikasi kesulitan belajar

Suhito (1992:35) mengatakan bahwa teknik mengidentifikasi kesulitan belajar

adalah sebagai berikut :

a) Teknik observasi merupakan salah satu teknik untuk mengamati kesulitan belajar

siswa yang sangat penting dan sederhana

b) Teknik interview merupakan teknik yang digunakan untuk menyimpulkan data

informasi tentang siswa

c) Teknik tes digunakna utnuk mengidentifikasi kesulitan siswa melalui pengerjaan

soal-soal

d) Teknik meneliti hasil pekerjaan siswa digunakan untuk mendapatkan kejelasan

tentang kesulitan yang dihadapi

c. Factor yang mempengaruhi belajar

a) Factor internal adalah factor-faktor yang berada pada diri murid itu sendiri

• Gangguan fisik sepserti kurang berfungsinya organ-organ perasaan alat

panca indera

• Ketidak seimbangan mental

• Kelemahan emosional

• Kelemahna yang disebabkan oleh perasaan dan sikap yang salah seperti

kurang perhatian dan minat terhadap pelajaran, malas dan seirng bolos

b) Factor eksternal (factor-faktor yang timbul dari luar individu)

• Sekolah

Sifat kurikulum yang kurang fleksibel, terlalu berat belum belajar (murid)

dan mengajar (guru). Metode mengajar kurang memadai, kurang media

pembelajaran

• Keluarga (rumah)

Keluarga yang kurang utuh atau kurang harmonis, keadaan ekonomi dan

sikap orang tua tidak memperhatikan pendidikan anakanya

Page 10: Penelitian MKPE Jaka Mulyadi

C. Motivasi Belajar

Motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif/daya menjadi perbuatan

atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan tertentu. Dalam hal

belajar motivasi diartikan sebagai keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa untuk

melakukan serangkaian kegiatan belajar guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Tugas guru adalah membangkitkan motivasi anak sehingga ia mau melakukan

serangkaian kegiatan belajar. Motivasi siswa dapat timbul dari dalam diri individu

(motivasi intrinsic) dan dapat timbul dari luar diri siswa/motivasi ekstrinsik (Uzer

Usman, 2008).

Motivasi instrinsik merupakan motivasi yang timbul sebagai akibat dari dalam

diri individu tanpa ada paksanan dan dorongan dari orang lain, misalnya anak mau belajar

karena ingin memperoleh ilmu pengetahuan atau ingin mendapatkan keterampilan

tertentu, ia akan rajin belajar tanpa ada suruhan dari orang lain. Sebaliknya motivasi

ekstrinsik timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena ajakan,

suruhan atau paksaan dari orang lain sehingga dengan kondisi yang demikian akhirnya ia

mau belajar.

Kegiatan untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa bukanlah hal mudah untuk

dilakukan. Rendahnya kepedulian orang tua dan guru, merupakan salah satu penyebab

sulitnya menumbuhkan motivasi belajar anak.. Fakta yang terjadi selama ini menunjukan

bahwa ketika ada permasalahan tentang rendahnya motivasi belajar siswa, guru dan

orang tua terkesan tidak mau peduli terhadap hal itu, guru membiarkan siswa malas

belajar dan orang tua pun tidak peduli dengan kondisi belajar anak. Maka untuk

menumbuhkan motivasi belajar siswa orang tua dan guru perlu mengetahui penyebab

rendahnya motivasi belajar siswa dan factor-faktor yang mempengaruhinya.

Faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya motivasi belajar siswa diantaranya

adalah sebagai berikut:

• Metode mengajar guru. Metode dan cara-cara mengajar guru yang monoton dan

tidak menyenangkan akan mempengaruhi motivasi belajar siswa

• Tujuan kurikulum dan pengajaran yang tidak jelas

• Tidak adanya relevansi kurikulum dengan kebutuhan dan minat siswa

• Latar belakang ekonomi dan social budaya siswa

Page 11: Penelitian MKPE Jaka Mulyadi

Sebagian besar siswa yang berekonomi lemah tidak mempunyai motivasi yang

kuat untuk belajar dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Contohnya siswa yang berasal dari pesisir pantai misalnya lebih memilih

langsung bekerja melaut dari pada bersekolah, .

• Kemajuan teknologi dan informasi. Siswa hanya memanfaatkan produk teknologi

dan informasi untuk memuaskan kebutuhan kesenangan saja.

• Merasa kurang mampu terhadap mata pelajaran tertentu, seperti matematika, dan

bahasa inggris

• Masalah pribadi siswa baik dengan orang tua, teman maupun dengan lingkungan

sekitarnya.

Raymond dan Judith (2004:24) mengungkapkan ada empat pengaruh utama dalam

motivasi belajar seorang anak yaitu

1. Budaya.

Masing-masing kelompok atau etnis telah menetapkan dan menyatakan secara

tidak langsung nilai-nilai yang berkenaan dengan pengetahuan baik dalam

pengertian akademis maupun tradisional. Nilai-nilai itu terungkap melalui

pengaruh agama, undang-undang politik untuk pendidikan serta melalui harapan-

harapan orang tua yang berkenaan dengan persiapan anak-anak mereka dalam

hubungannya dengan sekolah. Hal–hal ini akan mempengaruhi motivasi belajar

anak.

2. Keluarga.

Berdasarkan penelitian orang tua memberi pengaruh utama dalam memotivasi

belajar seorang anak. Pengaruh mereka terhadap perkembangan motivasi belajar

anak-anak memeberi pengaruh yang sangat kuat dalam setiap perkembangannya

dan akan terus berlanjut sampai habis masa SMA dan sesudahnya.

3. Sekolah.

Ketika sampai pada motivasi belajar, para gurulah yang membuat sebuah

perbedaan. Dalam banyak hal mereka tidak sekuat seperti orang tua. Tetapi

mereka bisa membuat kehidupan sekolah mnjadi menyenangkan atau menarik.

Dan kita bisa mengingat seorang guru yang memenuhi ruang kelas dengan

Page 12: Penelitian MKPE Jaka Mulyadi

kegembiraan dan harapan serta membukakan pintu-pintu kita untuk menemukan

pengetahuan yang mengagumkan.

4. Diri anak itu sendiri

Murid-murid yang mempunyai kemungkinan paling besar untuk belajar dengan

serius, belajar dengan baik dan masih bisa menikmati belajar, memiliki perilaku

dan karakter pintar, berkualitas, mempunyai identitas, bisa mengatur diri sendiri

sudah pasti mempengaruhi motivasi belajarnya.

Dilihat dari peranannya, maka orang tua dan guru paling berpengaruh dalam

rangka memotivasi belajar siswa.Kerja sama antara kedua komponen ini akan

menghasilkan kekuatan luar biasa yang bisa menumbuhkan motivasi belajar anak. Untuk

menghasilkan kolaborasi dalam rangka mencapai tujuan yang baik maka pola kerja sama

antara ke duanya harus dirancang sedemikian rupa. Kekuatan dan kelemahan yang

dimiliki oleh orang tua dan guru harus teridentifikasi dengan jelas. Karena dengan

memahami kekuatan dan kelemahan guru dan orang tua akan dapat membuat rancangan

yang tepat untuk menumbuhkan motivasi anak.

Page 13: Penelitian MKPE Jaka Mulyadi

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Muhammad Ali ( 1985 : 81 ) mengatakan bahwa pendekatan penelitian

merupakan keseluruhan cara atau kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dalam

melaksanakan penelitian mulai dari perumusan masalah sampai dengan penarikan

kesimpulan.

Menurut Fx. Sudarsono, ada 2 ( dua ) jenis pendekatan penelitian yaitu :

1. Pendekatan Kuantitatif, artinya bahwa seorang peneliti harus bekerja dengan

angka-angka sebagai perujudan dari gejala yang diamati, sehingga

memungkinkan digunakan analisis statistic.

2. Pendekatan Kualitatif, artinya seorang peneliti bekerja dengan informasi-

informasi, keterangan-keterangan dan penjelasan data. Tehnik analisanya yang

digunakan adalah tehnik non statistic / dengan prinsip ( 1988 : 1 )

Sehubungan dengan pendekatan di atas, maka dalam penelitian ini pendekatan

yang dipilih adalah pendekatan kuantitatif karena gejala-gejala hasil penelitian yang

berujud data, diukur dan dikonversikan dahulu dalam bentuk angka-angka atau

dikuantifikasikan dan dianalisis dengan tehnik statistic. Adapun pendekatan kuantitatif

dengan tujuan sebagai berikut :

a. Menggambarkan suatu gejala secara kuantitaitf dengan sajian skor, neraca,

penyimpangan, grafik dan lain-lain.

b. Menerangkan suatu gejala misalnya untuk menunjukkan besarnya koefisien dan

arah korelasi, besarnya sumbangan suatu variable, ada tidaknya perbedaan suatu

kelompok dan lain sebagainya.

c. Membuat prediksi dan estimasi berdasarkan hasil analisa dan model yang telah

ditetapkan ( FX. Soedarsono, 1988 : 9 )

Sesuai dengan tujuan penelitian ini yang ingin mengetahui tentang Pengaruh

Penggunaan Media Simulator Praktikum dengan Motivasi Belajar Siswa, maka penelitian

ini dikategorikan sebagai penelitian korelasional, karena peneliti berusaha menelaah

Page 14: Penelitian MKPE Jaka Mulyadi

hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain. Sehubungan dengan itu

Suharsini Arikunto menyatakan bahwa tujuan penelitian korelasional adalah untuk

menemukan ada tidaknya hubungan, dan apabila ada, seberapa eratnya hubungan serta

berarti atau tidaknya hubungan itu ( Suharsini Arikunto, 1991 : 21 )

Sedangkan tujuan penelitian korelasional ( Corelational Research ) sebagaimana

dikutip oleh Suriswo, adalah sebagai berikut :

Tujuan penelitian korelasional adalah untuk mendeteksi sejauhmana variasi

variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih

faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi ( 2005 : 35 )

Penelitian ini bila dilihat dari hadirnya variabel maka disebut penelitian deskriptif,

karena variabel yang dipakai menggambarkan variabel yang sudah ada datanya sekarang.

Pendapat senada dikutip oleh Suriswo, menyatakan bahwa penelitian yang dilakukan

dengan menjelaskan / menggambarkan variabel masa lalu dan sekarang ( sedang terjadi ),

adalah penelitian deskriptif ( 2005 : 30 )

Sifat dari penelitian adalah ex post facto karena pengumpulan data dilakukan

setelah kejadian berlangsung. Hal ini sesuai dengan kutipan Suriswo, ( 2005 : 35 ) yang

mengatakan bahwa, metode penelitian komparatif adalah bersifat ex post facto. Artinya,

data dikumpulkan setelah semua kejadian yang dikumpulkan telah selesai berlangsung.

B. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah sebuah konsep seperti halnya laki-laki dalam jenis

kelamin, insaf dalam kesadaran menurut F.N. Kerlinger yang dikutip oleh Suriswo ( 2005

: 65 ) pendapat senada diberikan oleh Sutrisno Hadi, yang dikutip oleh Suriswo, bahwa

variabel adalah sebagai gejala yang bervariasi ( 2005 : 65 ).

Selanjutunya Suharsini Arikunto berpendapat bahwa variabel dapat dibedakan

atas kualitatif dan kuantitatif, lebih jauh variabel kuantitatif diklasifikasikan menjadi 2

kelompok yaitu variabe diskrit dan variabel kontinum. Masing-masing dapat dijelaskan

sebagai berikut :

1. Variabel Diskrit : Variabel Nominal : Variabel Kategorik karena hanya dapat

dikategorikan atas 2 kutub yang berlawanan yakni “Ya” dan tidak.

Page 15: Penelitian MKPE Jaka Mulyadi

2. Variabel Kontinum, dipisahkan menjadi 3 variabel kecil yaitu :

a. Variabel Ardinal, yaitu variabel yang menunjukkan tingkatan-tingkatan,

untuk sebutan lain adalah variabel “lebih kurang” karena yang satu punya

kelebihan dari yang lain.

b. Variabel Internal, yaitu variabel yang mempunyai jarak, jika dibanding

dengan variabel lain, sedang jarak itu sendiri adalah dapat diketahui

dengan pasti.

c. Variabel Ratio, yaitu variabel perbandingan. Variabel ini dalam

hubungannya antara sesamanya merupakan “sekian kalinya” ( 1996 : 97 –

98 )

Variabel dalam penelitian ini dapat digolongkan dalam variabel kontinum karena

dapat digolong-golongkan menurut tingkatannya. Sesuai dengan pendapat Sutrisno Hadi

bahwa variabel atau gejala yang dapat digolong-golongkan menurut tingkat besar

kecilnya disebut gejala kontinum ( 1990 : 224 ). Sedangkan ditinjau dari jenisnya maka

variabel dalam penelitian ini dapat digolongkan menjadi variabel internal karena

menggunakan skala ukuran berjarak sama.

Menurut fungsinya di dalam penelitian maka variabel juga dapat dibedakan antara

variabel bebas dan variabel terikat.

Dalam penelitian ini terdiri dari 2 kelompok variabel yaitu variabel bebas dan

variabel terikat, yaitu :

1). Variabel bebas ( Independent Variabel )

a). Perhatian orang tua ( X1 )

b). Minat belajar ( X2 )

2). Variabel terikat ( Dependent Variabel ) adalah Prestasi belajar siswa ( Y )

C. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil lokasi di SMK Negeri 6 Bandung Jawa

Barat

2. Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari – Juni tahun 2011

Page 16: Penelitian MKPE Jaka Mulyadi

D. Rencana Tahapan Penelitian

Kegiatan Actual

Perencanaan

Koleksi Kebutuhan

Analisis Kebutuhan

Desain Media

Testing

Laporan

Implementasi

Minggu Ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

Page 17: Penelitian MKPE Jaka Mulyadi

DAFTAR PUSTAKA

http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASHa70d.dir/doc.pdf

http://blog.unila.ac.id/radengunawans/files/2010/04/Jurnal-2006-2007.pdf

http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASHa70d.dir/doc.pdf

http://edukasi.kompasiana.com/2010/03/12/apakah-pengikis-minat-belajar-siswa/

http://blog.unila.ac.id/radengunawans/files/2010/04/Jurnal-2006-2007.pdf

http://etd.eprints.ums.ac.id/4528/1/A410040211.pdf

http://www.anneahira.com/motivasi/index.htm

http://joko1234.wordpress.com/2010/03/13/indentifikasi-pemecahan-masalah/

http://etd.eprints.ums.ac.id/3302/1/A410040001.pdf

http://media.diknas.go.id/media/document/5520.pdf

http://www.freewebs.com/santyasa/Lemlit/PDF_Files/PENDIDIKAN/DESEMBER_2

007/Subratha.pdf

http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASH016e/801969d4.dir/doc.pd

f

http://student-research.umm.ac.id/index.php/pkmi/article/viewFile/32/33

http://komed.org/index.php?/200407076/Example-News-Item-1.php

http://www.iloveblue.com/bali_gaul_funky/artikel_bali/detail/2747.htm

http://www.bpkpenabur.or.id/files/Hal.76-

84%20Pendayagunan%20Media%20Pembelajaran.pdf