Top Banner
PENELITIAN HADITS FARA’ID TIRMIDZI 2017 Disusun guna memenuhi tugas ujian akhir semester matakuliah Hadits dosen pengampu Prof. Dr. Suryadi, MA Disusun oleh: NAILI VIDYA YULISTYANA 1420410059 KONSENTRASI PENDIDIKAN BAHASA ARAB PRODI PENDIDIKAN ISLAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
39

penelitian hadits fara'id tirmidzi 2017

Apr 23, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: penelitian hadits fara'id tirmidzi 2017

PENELITIAN HADITS FARA’ID

TIRMIDZI 2017

Disusun guna memenuhi tugas ujian akhir semester

matakuliah Hadits

dosen pengampu Prof. Dr. Suryadi, MA

Disusun oleh:

NAILI VIDYA YULISTYANA

1420410059

KONSENTRASI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

PRODI PENDIDIKAN ISLAM

PASCASARJANA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

Page 2: penelitian hadits fara'id tirmidzi 2017

SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2014

PENDAHULUAN

Dalam proses penelitian Hadits, hal yang sering

dan selalu dilakukan oleh peneliti hadits adalah

melakukan pendekatan dalam pengkajiannya. Di antaranya

adalah kajian penelitian yang tidak hanya pada kritik

historis, namun dalam kajian-kajian lainnya juga yaitu

kajian linguistik, kajian tematis komprehensif,

kemudian kajian konfirmatif, kajian realis historis dan

kritik praksis. Pada dasarnya penelitian hadits ini

merupakan bagian kegiatan untuk membuktikan

keontentisitasan hadits, sehingga kita bisa mengetahui

sebuah hadits yang kita teliti, apakah hadits tersebut

shahih, hasan atau dhaif.

Hadits yang peneliti kaji adalah hadits yang

diriwayatkan oleh imam Tirmidzi yaitu hadits no. 2017.

Hadits ini menerangkan bahwa pentingnya mempelajari

ilmu farai’d. Ilmu fara’id adalah ilmu tentang

pembagian warisan. Dimana ilmu ini masih sangat kurang

digunakan oleh masyarakat umum karena kurangnya

pengetahuan mereka dan sifat menyepelekan hal-hal yang

bersifat pembagian warisan.

2

Page 3: penelitian hadits fara'id tirmidzi 2017

Oleh karena itu, dalam makalah ini peneliti

mencoba untuk mengkaji secara sistematis tentang hadits

tersebut, mulai dari kritik historis, kajian

linguistik, kajian tematis komprehensif, kemudian

kajian konfirmatif, kajian realis historis dan kritik

praksis.

PEMBAHASAN

Hadits penelitian riwayat imam Tirmidzi no. 2017 adalah

sebagai berikut:

هر ن� ش���� وف� ع� ا ع�� ن� ث�� د هم ح��� ن� دل� ل ب�! ض��� ف� ا ال� ن� ث�� د دي) ح��� س��� م الأ+ اس�� ق/ ن� ال� د ب�! م�� ح ا م� ن� ث�� د ل ح��� ن� واص��� لى ب�! ع� د الأ+ �� ن! ا ع� ن� ث�� د ح���وا م�� ل ض� وع� ف���رائ�+ ن� وال� Aف/��را وا ال� م�� عل م ت�/ ل ه وس��� �� لي) ع� ى اهلل ل ص��� ول اهلل ال رس��� ال ق�/�� رة/ ق�/�� ��(Qي ر ي) ه� ب�! ن� ا+ ب! ع� وش���� ح� ن� ب�!

وض� ب! ق/ ي) م� � ب[ ا اس ق�� ال�ن�3

Page 4: penelitian hadits fara'id tirmidzi 2017

(TIRMIDZI - 2017) : Telah menceritakan kepada kami 'Abdul A'la

bin Washil; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Qasim Al

Asadi; telah menceritakan kepada kami Al Fadhl bin Dalham; telah

menceritakan kepada kami 'Auf dari Syahr bin Hausyab dari Abu Hurairah

dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Pelajarilah Al Qur`an dan fara`idl dan ajarkanlah kepada manusia

karena aku akan meninggal."

Penelitian hadits ini bertujuan salah satunya

adalah mengetahui penguat daripada hadits di atas,

berikut di bawah ini dapat dilihat ada sebuah hadits

yang menjadi penguatnya.

a) Takhrijul Hadits

Dapat dilihat penguat hadits yang diteliti, yaitu

pada hadits Darimi -223.

ال ال ق�/� �ر ق�/� ج! ل ه� ه�� ن� ا+ اي�!ر م� � ن� ح�! مان� ب�! لي) ه س�� ال ل� ق/ ل ت�) ن� رح�! ا عوف� ع� ن� ث�� د م ح� ث� هي) ن� ال� مان� ب�! ي� ا ع� ن�� ر ب! خ� ا+ض� ف����رائ�+ وا ال� م��� عل اس ت�/ وة ال�ن���� م��� ل علم وع� وا ال� م��� عل م ت�/ ل ه وس���� ��� لي) ع� ى اهلل ل ص���� ول اهلل ال لي) رس���� عود ق�/��� س��� ن� م� اب�!

ى ت/ ن� ح� ت/ ق� ر ال� ه� uظ ض� وئ�/ ب! ق/ ي) علم ش�� وض� وال� �� ب! ق/ رو+ م� ي) ام� � ب[ ا اس ق��� وة ال�ن��� م� ل ن� وع� Aف/�را وا ال� م� عل اس ت�/ وة ال�ن�� م� ل وع�هما ن� ي{ ل ب�~ ض ف� دا ت�) ح� ا+ دان� ج! لأ ي�) ه/ ض� (Qئ �ر ى) ف� ف� ان� ن� �Qث لف� ا ت/ خ� 1ي�)

1 Lihat aplikasi Lidwa

4

Page 5: penelitian hadits fara'id tirmidzi 2017

رة/ (Qي ر ي) ه� ب�! ا+

ب! وش�� ح� ن� هر ب�! ش��

عوف�

هم ن� دل� ل ب�! ض� ف� ال�

دي) س� اسم الأ+ ق/ ن� ال� د ب�! م ح م�

ل ن� واص� لى ب�! ع� د الأ+ ن! ع�

ول اهلل رس�

ي) د� ي�/رم�ن)

سعود ن� م� اب�!

اي�!ر ن� ح�! مان� ب�! لي) س�

م ث� هي) ن� ال� مان� ب�! ي� ع�

دارمى)

b) I’tibar Sanad

SKEMA SANAD HADITS NABI TENTANG FARAIDL SERTA PENGUAT

ال ق�/ ال ق�/

ع�ن�

ال ق�/

ع�ن�

ع�ن�

ا ن� ح�دث�� ا ن� ح�دث��

ا ن� ح�دث�� ا ن�� ر ب! خ� ا+

5

Page 6: penelitian hadits fara'id tirmidzi 2017

رة/ (Qي ر ي) ه� ب�! ا+

ب! وش�� ح� ن� هر ب�! ش��

ول اهلل رس�

ا ن� ح�دث��

ا ن� ح�دث��

1. Kritik Historis

Menentukan validitas dan otentitas hadits yang

akan diteliti dengan menggunakan kaedah kesahihan

yang ditetapkan oleh para kritikus hadits. Berikut

skema dari para sand yang meriwayatkan hadits

peneliti.

ال ق�/

6

Page 7: penelitian hadits fara'id tirmidzi 2017

عوف�

هم ن� دل� ل ب�! ض� ف� ال�

دي) س� اسم الأ+ ق/ ن� ال� د ب�! م ح م�

ل ن� واص� لى ب�! ع� د الأ+ ن! ع�

ي) د� ي�/رم�ن)

ع�ن�

ع�ن�

ا ن� ح�دث��

ا ن� ح�دث��

ا ن� ح�دث��

ا ن� ح�دث��

7

Page 8: penelitian hadits fara'id tirmidzi 2017

Skema di atas penting untuk mengetahui metode apa

yang digunakan para sanad-sanad dalam meriwayatkan

hadits. Adapun haditsnya sebagai berikut:

ن� وف� ع� ا ع�� ن� ث�� د هم ح��� ن� دل� ل ب�! ض��� ف� ا ال� ن� ث�� د دي) ح��� س��� م الأ+ اس�� ق/ ن� ال� د� ب�! م�� ح ا م� ن� ث�� د ل ح��� ن� واص��� لى ب�! ع� د الأ+ �� ن! ا ع� ن� ث�� د ح���ض� ف���رائ�+ ن� وال� Aف/��را وا ال� م�� عل م ت�/ ل ه وس��� �� لي) ع� ى اهلل ل ص��� ول اهلل ال رس��� ال ق�/�� رة/ ق�/�� ��(Qي ر ي) ه� ب�! ن� ا+ ب! ع� وش���� ح� ن� هر ب�! ش����

وض� ب! ق/ ي) م� � ب[ ا اس ق�� موا ال�ن� ل وع�(TIRMIDZI - 2017) : Telah menceritakan kepada kami 'Abdul

A'la bin Washil; telah menceritakan kepada kami (dengan metode al-

sama) Muhammad bin Al Qasim Al Asadi; telah menceritakan kepada

kami Al Fadhl bin Dalham (dengan metode al-sama); telah

menceritakan kepada kami (dengan metode al-sama) 'Auf dari Syahr

bin Hausyab dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu

'alaihi wasallam bersabda: "Pelajarilah Al Qur`an dan fara`idl dan

ajarkanlah kepada manusia karena aku akan meninggal."

Kutipan hadits di atas diawali dengan haddatsana.

Yang menyatakan kata itu adalah al-Tirmizi yakni,

penyusun kitab al-Jami. Karena al-Tirmizi sebagai

mukharrij al-hadits, maka dalam hal ini ia sebagai

8

Page 9: penelitian hadits fara'id tirmidzi 2017

periwayat terakhir untuk hadits yang dikutip di

atas.2

Dari hadits yang diriwayatkan Tirmidzi di atas,

dapat dikemukakan urutan periwayat dan urutan sanad

sebagai berikut:

Nama periwayat UrutansebagaiPeriwayat

Urutan sebagaiSanad

Abu Hurairah Periwayat 1 Sanad VI

Syahr bin Hausyab Periwayat 2 Sanad V

'Auf Periwayat 3 Sanad IV

Al Fadhl bin Dalham Periwayat 4 Sanad III

Muhammad bin Al Qasim AlAsadi

Periwayat 5 Sanad II

'Abdul A'la bin Washil Periwayat 6 Sanad I

Al-Tirmidzi Periwayat 7 Mukharrij al-hadits

Dari daftar nama di atas dapat diketahui bahwa

dari periwayat pertama sampai periwayat ketujuh atau

sanad pertama sampai sanad keenam, masing-masing

satu orang. Adapun lambang-lambang metode

periwayatan yang dapat dicatat adalah haddatsanaa, ‘an,

2 Suryadi, Metodologi Penelitian Hadits. (Yogyakarta: TH-Press, 2012). hlm.77

9

Page 10: penelitian hadits fara'id tirmidzi 2017

dan qaala. Hal itu berarti terdapat perbedaan metode

periwayatan yang digunakan oleh para periwayat dalam

sanad hadits tersebut.

Penelitian sanad dapat dilihat dari segi perawinya

beserta komentar para ulama terhadapnya sebagai

berikut:3

1) Abdur Rahman bin Shakhr

Kalangan : sahabat

Kuniyah : Abu Hurairah

Negeri semasa hidup : Madinah

Wafat : 57 H

Ulama Ibnu Hajar al ‘Asqalani memberi komentar

sahabat kepada Abu Hurairah karena hadits yang beliau

riwayatkan.

Guru yang pernah mengajar Abdur Rahman bin Shakhr

diantaranya yaitu Basyar bin Lakhiq Ar Raqqiy, Ja’far

bin Burqan, Syaiban bin ‘Abdur Rahman An Nahwi,

Tolhah bin Zaid Arraqiy, dan waqis Bin Robi’.

Dan adapun murid yang pernah belajar dengan

beliau yaitu anak dari Abdul Salam bin Abdul Rahman

Al Wabishiy.4

2) Syahar bin Hawsyab

3 Ibid.4 Lihat Aplikasi Tahdzibul Kamal Fii Asma’il Rijal

10

Page 11: penelitian hadits fara'id tirmidzi 2017

Kalangan : Tabi’in kalangan pertengahan

Kuniyah : Abu sa’id

Negeri semasa hidup : Syam

Wafat : 100 H

Banyak para ulama berkomentar seputar hadits yang

beliau riwayatkan, diantaranya yaitu Musa bin Harun

yang memberi komentar dlaif, An Nasa’i berkomentar laisa

bi qowi, Ahmad bin Hambal berkomentar laisa bihi ba’s,

Hakim berkomentar laisa bi qowi, Al Baihaqi berkomentar

dlaif, kemudian Ibnu Hazm berkomentar saqith, Ibnu ‘Adi

berkomentar dlaif jiddan, dan Ibnu Hajar Al Atsqalani

berkomentar Shaduuq tapi punya keragu-raguan.

Guru yang pernah mengajar Syahar bin Hawsyab

diantaranya yaitu Bilal Al Muadzzin, Tamim Ad Dariy,

Tsauban Maula Rasulullah SAW, Jabar bin ‘Abdullah Al

Anshoriy dan Jarir bin Abdullah Al Bajaliy.

Dan adapun murid yang pernah belajar dengan

beliau diantaranya yaitu Aban bin Sholih, Aban bin

Shom’ah, Ibrahim bin Khanan Al Azdiy dan Ibrahim bin

Abdur Rahman Assyaibaniy.5

3) Auf bin Abi Jamilah

Kalangan : Tabi’in (tidak jumpa sahabat)

Kuniyah : Abu sahal

Negeri semasa hidup : Bashrah5 Ibid

11

Page 12: penelitian hadits fara'id tirmidzi 2017

Wafat : 146 H

Banyak para ulama berkomentar seputar hadits yang

beliau riwayatkan, diantaranya yaitu Ahmad bin Hambal

yang memberi komentar tsiqah, Yahya bin Ma’in

berkomentar tsiqah, An nasa’i berkomentar tsiqah,

kemudian Abu Hatim berkomentar shaduuq, dan Muhammad

bin Sa’ad berkomentar tsiqaat.

Guru yang pernah mengajar Auf bin Abi Jamilah

diantaranya yaitu Ishaq bin Suwaid Al ‘Adawiy, Hasan

Al Bashriy, Hakim Al Atsram dan Hamzah Abi Umar Al

‘Aidzi.

Dan adapun murid yang pernah belajar dengan

beliau diantaranya yaitu Ishaq bin Yusuf Al Azraq,

Ismail bin ‘Ulaih, Basyir bin Mufadhil, Ja’far bin

Sulaiman Addhuba’i dan Abu Usamah Khammad bin

Usamah.6

4) Al Fadlol bin Dalham

Kalangan : Tabi’ul Atba’ kalangan

pertengahan

Kuniyah : -

Negeri semasa hidup : Bashrah

Wafat : -

6 Ibid

12

Page 13: penelitian hadits fara'id tirmidzi 2017

Banyak para ulama berkomentar seputar hadits yang

beliau riwayatkan, diantaranya yaitu Abu Daud yang

memberi komentar laisa bi qowi, Abu Hatim berkomentar

shalihul hadits, Al Azdi berkomentar dlaif jiddan, kemudian

Ibnu hajar al ‘asqalani berkomentar layyin, dan Ibnu

Hajar Al ‘Asqalani berkomentar tertuduh seorang

mu’tazilah.

Guru yang pernah mengajar Al Fadlol bin Dalham

diantaranya yaitu Tsabit Al Bunaniy, Hasan Al

Bashriy, ‘Auf Al A’rabiy, Qatadah, Muhammad bin

Sairin, dan Abi Nadhroh Al ‘Abdiy.

Dan adapun murid yang pernah belajar dengan

beliau diantaranya yaitu ‘Abdullah bin Al Mubarok,

Muhammad bin Kholid Al Wahbiy, Muhammad bin Al Qasim

Al Asadiy, Hisyam bin Al Walid Al Makhzumiy dan Yazid

bin Harun.7

5) Muhammad bin Al Qasim Al Asadi

Kalangan : Tabi’ut tbi’in kalangan biasa

Kuniyah : Abu Ibrahim

Negeri semasa hidup : Kuffah

Wafat : 207 H

7 Ibid

13

Page 14: penelitian hadits fara'id tirmidzi 2017

Banyak para ulama berkomentar seputar hadits yang

beliau riwayatkan, diantaranya yaitu An Nasa’i yang

memberi komentar laisa bi tsiqah, Ad Daruquthni

berkomentar kadzaab, Al Azdi berkomentar matruk,

kemudian Albaghowi berkomentar dila’iful hadits,

selanjutnya Ibnu Hajar al ‘Asqalani berkomentar

mereka mendustakannya dan Adz Dzahabi mengomentari

mereka mendhaifkannya.

Guru yang pernah mengajar Muhammad bin Al Qasim

Al Asadi diantaranya yaitu Tsaur bin Yazid Ar

Rakhabiy, Ja’far bin Burqon, Robi’ bin Shobikh,

Zuhair bin Mu’awiyah dan Sa’id bin ‘Ubaid at Thaiy.

Dan adapun murid yang pernah belajar dengan

beliau diantaranya yaitu Ibrahim bin Musa Ar Raziy,

Ahmad bin ‘Abdullah bin Yunus Al Yarbu’iy, dan Ahmad

bin Muhammad bin Yahya At Thalkhiy.8

6) Abdul A’laa Bin Washil Bin ‘Abdul A’laa

Kalangan : Tabi’ul Atba’ kalangan tua

Kuniyah : -

Negeri semasa hidup : Kuffah

Wafat : 247 H

Banyak para ulama berkomentar seputar hadits yang

beliau riwayatkan, diantaranya yaitu Abu Hatim yang

memberi komentar shaduuq, An Nasa’i berkomentar tsiqah,8 Ibid

14

Page 15: penelitian hadits fara'id tirmidzi 2017

Ibnu Hibban berkomentar disebutkan dalam ‘ats tsiqaat,

kemudian Ad Daruquthni berkomentar tsiqah, selanjutnya

Ibnu Hajar Al ‘Asqalani berkomentar tsiqah dan Adz

Dzahabi mengomentari sebagai tsiqah.

7) Tirmidzi

Nama Lengkap : Muhammad ibn Isa Ibn Saurah ibn Musa

ibn Al-Dahhak atauIbn Al-Sakkan Al-

Sulami, atau Abu Isa At-Tirmidzi (209-

279 H).

Guru : Qutaibah bin Sa’id, Ishaq

bin Musa, Mahmud bin Ghailan, Ali bin

Hajar, Muhammad bin Basyar, Sufyan bin

Waki’, Muhammad bin Ismail Bukhari.

Murid : Abu Hamid Ahmad bin Abdullah

bin Daud Al-Marwazi Al-Tajir, Al-asim

bin Kalib Al-Syasyi, Muhammad bin

Mahbub, Mahmud bin Numair.

Al-Khalili berpendapat dia (tirmidzi) itu tsiqah

muttafaq alaih. Ibn Hibban dalam kitab Al-Siqat

mengatakan At-Tirmidzi adalah ulama pengumpul hadits,

penyusun kitab, penghafal hadits, dan sering

berdiskusi dengan para ulama’. Kemudian Al-Hakim Abu

Abdallah berkata saya mendengar umar ibn Akk berkata:

Imam Bukhari wafat dan tidak meninggalkan seorang

ulama penggantinya di khurasan seperti Abu Isa At-

15

Page 16: penelitian hadits fara'id tirmidzi 2017

Tirmidzi di bidang ilmu, kekuatan hafalan, dan

kezuhudannya.

Jadi, berdasarkan penelitian sanad di atas dapat

disimpulkan bahwa sanad hadits tersebut adalah dhaif.

Karena ada sanad yang diragukan periwayatannya yaitu

Syahar bin Hawsyab dan Al Fadlol bin Dalham.

2. Kajian Linguistik

Kajian dengan penggunaan prosedur-prosedur

gramatikal bahasa Arab. Setiap teks hadits harus

ditafsirkan dalam bahasa aslinya, yaitu bahasa Arab.

Dari segi semantik

وض� ب�����! berasal dari kata م�ق/ ض� ب! -yang menurut kamus al ق�/munawwir artinya menggenggam, sedangkan وض� ب���! artinya م�ق/yang digenggam, jika dilihat dari segi arti pada

hadits tidaklah berarti demikian. Akan tetapi berarti

sebagai orang yang akan diambil atau meninggal.

Dari segi tata bahasa

علموا .ت�/ ماعه/ ال�واو ال�ح! ضاله ن�! ى) ع�لى ال�سكون� لأئ�/ ت� عل الأمر م�ي! :ف��يQ)رة ه�م. د ق/ ر ت�/ ب) ت� ر م�سن/ مب) اع�له ض�� وق��

ن� Aالأسم ال�مف�رد.ال�ف/را �ه م�ن ن�� رة لأ+ خ�� Aى) ا اه�رة/ ف� uحه/ ظ� ت� ه ق�� صي! صوب! وع�لأمه/ ئ�� ه وه�و م�ب� عول ن�! :م�ف�

16

Page 17: penelitian hadits fara'id tirmidzi 2017

ه. وه�و م�عطوف� ع�لي).و ح لأم�جل ل�ها م�ن� الأع�راب! ت/ ى) ع�لى ال�ق� ت� :خ�رف� ع�طف� م�ي!

ض� .ال�ف�رائ�+ صوب! ن� وه�و م�ب� Aال�ف/را �م�عطوف� م�ن:ه. وه�و م�عطوف� ع�لي)

ه. ض� م�عطوف� ع�لي) ن� وال�ف�رائ�+ Aعلموا ال�ف/را مله/ م�ن� ت�/ "ج�! " *

.و ح لأم�جل ل�ها م�ن� الأع�راب! ت/ ى) ع�لى ال�ق� ت� :خ�رف� ع�طف� م�ي!.ع�لموا ماعه/ ال�واو ال�ح! ضاله ن�! ى) ع�لى ال�سكون� لأئ�/ ت� عل الأمر م�ي! :ف��

يQ)رة ه�م. د ق/ ر ت�/ ب) ت� ر م�سن/ مب) اع�له ض�� وق��اس ه م�ن� الأسم ال�مف�رد.ال�ن� رة لأن�� خ�� Aى) ا اه�رة/ ف� uحه/ ظ� ت� ه ق�� صي! صوب! وع�لأمه/ ئ�� ه وه�و م�ب� عول ن�! :م�ف�

ه. وه�و م�عطوف� ع�لي)ه. اس م�عطوف� وم�عطوف� ع�لي) مله/ م�ن� ع�لموا ال�ن� "ج�! " *

.ف� ح لأم�جل ل�ها م�ن� الأع�راب! ت/ ى) ع�لى ق�� ت� :خ�رف� ع�طف� م�ي!.ان� ح لأم�جل ل�ها م�ن� الأع�راب! ت/ ى) ع�لى ال�ق� ت� ح� وه�و م�ي! واش�ت) :ع�ام�ل ال�ب�

كلم اء م�ت/ .ن�) صب! اسم ان� ى) م�جال ئ�� ى) ع�لى ال�سكون� ف� ت� :وه�و م�ي!

17

Page 18: penelitian hadits fara'id tirmidzi 2017

وض� ب! ه م�ن� الأسم ال�مف�رد.م�ق/ رة لأن�� خ�� Aى) ا اه�رة/ ف� uمه/ ظ� عه ض�� وع وع�لأمه/ رف�� ر ان� وه�و مرف� ب! :خ�. وض� م�عطوف� ب! مله/ م�ن� ان� م�ق/ "ج�! " *

3. Kajian Tematis Komprehensif

Kajian hadits dengan mempertimbangkan teks-tekss

hadits lain yang memiliki tema yang relevan dengan

tema hadits yang bersangkutan dalam rangka

mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif.

Di bawah ini terdapat banyak hadits yang memiliki

tema yang sama dengan hadits Tirmidzi – 2017.

Berhubungan dengan pentingnya mempelajari ilmu

Fara’id

a) IBNUMAJAH-2710

رج� ع��� ن� الأ+ اد ع� ن���� و ال�ر� ��!Qب ا ا+ ن� ث�� د ح��� اف� عط�� ي) ال� ب�! ا+ ن� ��ر ب�! م ن� ع� ض ب�! ف� ا ح� ن� ث�� د امى) ح��� ج��ر� ر ال� Àد من��� ن� ال� م ب�! ث) يQ!��راه� ا ا ن� ث�� د ح���ه ن����� ا ا ق�� موه���� ل ض� وع� ف����رائ�+ وا ال� م��� عل رة/ ت�/ ���(Qي ر ا ه� ن�!��� ا ا+ م ن�)��� ل ه وس���� ��� لي) ع� ى اهلل ل ص���� ول اهلل ال رس���� ال ق�/��� رة/ ق�/��� ���(Qي ر ي) ه� ب�! ن� ا+ ع�

ى) ت/ م� ن� ا+ ع م� ب�ر� ء ن�) ى) ل ش� و و ا+ سى وه� Àن و ب�) علم وه� ف� ال� ص ئ��

Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Mundzir Al Hizami; telah

menceritakan kepada kami Hafsh bin 'Umar bin Abu Al 'Ithaf; telah

18

Page 19: penelitian hadits fara'id tirmidzi 2017

menceritakan kepada kami Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu

Hurairah, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Wahai Abu Hurairah, belajarlah faraidl dan ajarkanlah, karena

sesungguhnya ia adalah setengah dari ilmu, dan ilmu itu akan

dilupakan dan ia adalah yang pertama kali dicabut dari umatku."

Berdasarkan arti dari hadits di atas, dapat dilihat

memang hadits tersebut setema dengan hadits yang

diteliti oleh peneliti. Dimana hadits di atas juga

memberi keterangan bahwa penting untuk mempelajari

ilmu fara’id karena ilmu fara’id adalah ilmu yang

pertama kali dicabut.

b) ABUDAUD-2499

ن� ب�! من� ج� ر د ال���� ��� ن! ن� ع� اد ع� ن�)��� ن� ر� ب�! من� ج� ر د ال���� ��� ن! ى) ع� Àت ث�� د ب! ح���� ن� وه� ا اب�! ن����� ر ب! خ� رج ا+ ال�س��� ن� ���رو ب�! م ن� ع� د ب�! م��� ج� ا ا+ ن� ث�� د ح����ا ه/ وم�� ن��� لأ علم ن�� ال ال� م ق�/� ل ه وس�� � لي) ع� ى اهلل ل ص� ول اهلل ن� رس� عاض ا+ ال� ن� مرو ب�! ع� ن� ب�! د اهلل ن! ن� ع� ى) ع� وخ� ب� ع ال�ي/ راف��

ادله/ ه/ ع� ض� (Qئ �ر و ف� مه/ ا+ ائ�+ ه/ ق�/ ي� و ش� مه/ ا+ ك ج ه/ م� ن�) Aل ا ض� هو ف�� كÏ ف�� ل� وي د� س�Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin 'Amr bin As Sarh, telah

mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb, telah menceritakan kepadaku

Abdurrahman bin Ziyad dari Abdurrahman bin Rafi' At Tanukhi, dari

Abdullah bin 'Amr bin Al 'Ash, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi

wasallam berkata: "Ilmu ada tiga, dan yang selain itu adalah

kelebihan, yaitu; ayat muhkamah (yang jelas penjelasannya dan tidak

19

Page 20: penelitian hadits fara'id tirmidzi 2017

dihapuskan), atau sunah yang shahih, atau faraidh (pembagian

warisan) yang adil."

Berdasarkan arti dari hadits di atas, dapat dilihat

memang hadits tersebut setema dengan hadits yang

diteliti oleh peneliti. Dimana hadits di atas juga

memberi keterangan bahwa penting untuk mempelajari

ilmu fara’id karena ilmu fara’id adalah salah satu

ilmu yang berkaitan dengan pembagian warisan yang

adil.

c) DARIMI-2727

اا+ ه�� ن�� ا ض� ق�� ف���رائ�+ وا ال� م�� عل ��ر ت�/ م ال ع� ال ق�/�� م ق�/�� ث) يQ!��راه� ن� ا مش� ع� ع� ن� الأ+ ان� ع� ن) ق� ا س��� ن� ث�� د ف� ح��� وس��� ن� ب�) د ب�! م�� ح ا م� ن� ث�� د ح���م ك ن� ن� دث�{ م�

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yusuf telah

menceritakan kepada kami Sufyan dari Al A'masy dari Ibrahim ia

berkata; Umar berkata; Pelajarilah faraidl, karena faraidl itu bagian

dari agama kalian.

Berdasarkan arti dari hadits di atas, dapat dilihat

memang hadits tersebut setema dengan hadits yang

diteliti oleh peneliti. Dimana hadits di atas juga

memberi keterangan bahwa penting untuk mempelajari

ilmu fara’id karena ilmu fara’id adalah bagian dari

agama kita yaitu Islam.

20

Page 21: penelitian hadits fara'id tirmidzi 2017

d) DARIMI-2732

وا م�� عل ال ت�/ عود ق�/�� س�� م� ن� ب�! د اهلل �� ن! ن� ع� � ع� ي) � Qب دا هم�� د ال� ن��) ول� ال� ن� م ب�! اس�� ق/ ن� ال� ه/ ع� لح�� ن� ظ� د� ب�! م�� ح ا م� ن� ث�� د م ح��� عث) و ت�� ��!Qب ا ا+ ن� ث�� د ح���م ك ن� ن� دث�{ ه م� ن�� ا ق�� حح� لأق/ وال� ض� وال�ط ف�رائ�+ ال�

Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim telah menceritakan

kepada kami Muhammad bin Thalhah dari Al Qasim bin Al Walid Al

Hamdani dari Abdullah bin Mas'ud ia berkata; Pelajarilah (tentang

masalah) faraidl, thalaq dan haji, sebab masalah-masalah tersebut

adalah bagian dari agama kalian.

Berdasarkan arti dari hadits di atas, dapat dilihat

memang hadits tersebut setema dengan hadits yang

diteliti oleh peneliti. Dimana hadits di atas juga

memberi keterangan bahwa penting dan sangat

menekankan untuk mempelajari ilmu fara’id karena ilmu

fara’id adalah bagian dari agama kita yaitu Islam.

e) DARIMI-2729

Ïك وس���� ه ب�) ن���� ا ض� ق�� ف���رائ�+ ن� وال� Aف/��را وا ال� م�� عل ت�/ د اهلل �� ن! ال ع� ال ق�/�� م ق�/�� اس�� ق/ ن� ال� عودي) ع� مس�� ا ال� ن� ث�� د م ح��� عث) و ت�� ��!Qب ا ا+ ن� ث�� د ح���

علمون� وم لأ ت�) ى) ف/ ى ف� ق/ ي! و ث�{ علمه ا+ ان� ت�) لم ك� لي ع� ل ا ح�! ر ال�ر ف/ ي/ ق� ن� ت�) ا+

21

Page 22: penelitian hadits fara'id tirmidzi 2017

Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim telah menceritakan

kepada kami Al Mas'udi dari Al Qasim ia berkata; Abdullah berkata;

Pelajarilah Al Qur`an dan ilmu faraidl, karena seseorang akan

membutuhkan ilmu yang telah ia pelajari, atau ia berada di suatu

kaum yang tidak mengetahui.

Berdasarkan arti dari hadits di atas, dapat dilihat

memang hadits tersebut setema dengan hadits yang

diteliti oleh peneliti. Dimana hadits di atas juga

memberi keterangan bahwa penting untuk mempelajari

ilmu fara’id karena sangat diperlukan ketika kita

benar-benar berada dalam masyarakat yang tidak

mengetahui ilmu fara’id, sehingga kita bisa

mengajarkannya dan mengarahkannya supaya tidak

terjadi pemutusan hubungan antar keluarga.

Melihat beberapa hadits yang setema dengan hadits

yang diteliti oleh peneliti, dapat diambil kesimpulan

bahwa memang sangat penting untuk mengetahui serta

mempelajari ilmu fara’id itu sendiri. Karena sudah

banyak hadits yang menjadi penjelas lebih lanjut

bahwa banyak alasan betapa pentingnya mempelajari

ilmu tersebut.

4. Kajian Konfirmatif

Mengkonfirmasi makna hadits dengan petunjuk-petunjuk

Al-Qur’an sebagai sumber tertinggi ajaran.

22

Page 23: penelitian hadits fara'id tirmidzi 2017

Ada beberapa ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang menjadi

penjelas sebagaimana hadits yang diteliti, yaitu

diantaranya ada pada surat An-Nisa’ ayat 7 dan 11.

[Q.S An Nisa’:7] bagi orang laki-laki ada hak bagian dari harta

peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, dan bagi orang wanita ada hak

bagian (pula) dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, baik

sedikit atau banyak menurut bagian yang telah ditetapkan.9

Tafsiran ibnu katsir

Said bin Jubair dan Qatadah berkata, “Adalah kaum

musyrik memberikan harta pusaka kepada anak-anak yang

sudah besar. Mereka tidak memberi pusaka sedikitpun

kepada perempuan dan anak-anak.” Maka Allah Ta’ala

menurunkan ayat, “Bagi laki-laki ada hak bagian dari

harta peninggalan ibu-bapak dan kerabatnya. “Yakni,

semua orang sama di hadapan hukum waris, meskipun

bagiannya berbeda-beda selaras dengan bagian yang

telah ditetapkan Allah bagi setiap ahli waris sejalan

dengan hubungannya dengan mayat (pewaris), apakah itu

hubungan kekerabatan, perkawinan, atau perwalian,

lantaran pewarisan itu seperti daging pertalian

nasab. Ibnu mardawih meriwayatkan dari Jabir, dia

berkata bahwa: Ummu Kahah datang kepada Rasulullah9 Lihat Aplikasi Al-Quran Digital

23

Page 24: penelitian hadits fara'id tirmidzi 2017

seraya bertanya, “Ya Rasulullah, saya punya dua orang

anak perempuan yang telah ditinggal mati oleh

ayahnya, sedang kedua anak itu tidak memiliki apa-

apa.” Maka Allah Ta’ala menurunkan ayat, “Bagi laki-

laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu-bapak

dan kerabatnya.” 10

[Q.S An Nisa’:11]

[Q.S An Nisa’:11] Allah mensyari'atkan bagimu tentang

(pembagian pusaka untuk) anak-anakmu. Yaitu: bagian seorang anak

lelaki sama dengan bagian dua orang anak perempuan; dan jika anak

itu semuanya perempuan lebih dari dua, Maka bagi mereka dua

pertiga dari harta yang ditinggalkan; jika anak perempuan itu seorang

saja, Maka ia memperoleh separo harta. dan untuk dua orang ibu-

bapa, bagi masing-masingnya seperenam dari harta yang

ditinggalkan, jika yang meninggal itu mempunyai anak; jika orang

yang meninggal tidak mempunyai anak dan ia diwarisi oleh ibu-

bapanya (saja), Maka ibunya mendapat sepertiga; jika yang meninggal

itu mempunyai beberapa saudara, Maka ibunya mendapat seperenam.10 Muhammad Nasib Ar-Rifa’i, Kemudahan dari Allah Ringkasan

Tafsir Ibnu Katsir (surah al-Fatihah- an-Nisaa), hlm. 494

24

Page 25: penelitian hadits fara'id tirmidzi 2017

(Pembagian-pembagian tersebut di atas) sesudah dipenuhi wasiat

yang ia buat atau (dan) sesudah dibayar hutangnya. (Tentang) orang

tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak mengetahui siapa di antara

mereka yang lebih dekat (banyak) manfaatnya bagimu. ini adalah

ketetapan dari Allah. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha

Bijaksana.11

5. Analisis Realis Historis

Dalam tahap ini makna atau arti suatu pernyataan

dipahami dengan melakukan kajian atas realitas,

situasi atau problem historis dimana pernyataan

sebuah hadits muncul, baik dalam situasi mikro maupun

makro.

Asbabul wurud mikro

Dapat dilihat penguat hadits yang diteliti, yaitu

pada hadits Darimi -223.

ن� ال اب�! ال ق�/�� ر ق�/�� ج! ل ه� ه� ن� ا+ اي�!ر م� ن� ح�! مان� ب�! لي) ال له س� ق/ ل ت�) ن� رح�! ا عوف� ع� ن� ث�� د م ح� ث� هي) ن� ال� مان� ب�! ي� ا ع� ن�� ر ب! خ� ا+وة م��� ل ض� وع� ف����رائ�+ وا ال� م��� عل اس ت�/ وة ال�ن���� م��� ل علم وع� وا ال� م��� عل م ت�/ ل ه وس���� ��� لي) ع� ى اهلل ل ص���� ول اهلل ال لي) رس���� عود ق�/��� س��� م�

ف�� ل�� ت/ خ� ى ي�) ت/ ن� ح� ت/ ق� ر ال� ه��� uظ ض� وئ�/ ب! ق/ ي) علم ش��� وض� وال� �� ب! ق/ رو+ م� ي) ام�� � ب[ ا اس ق���� وة ال�ن��� م��� ل ن� وع� Aف/���را وا ال� م�� عل اس ت�/ ال�ن���هما ن� ي{ ل ب�~ ض ف� دا ت�) ح� ا+ دان� ج! لأ ي�) ه/ ض� (Qئ �ر ى) ف� ف� ان� ن� �Qث ا

11 Lihat Aplikasi Al-Quran Digital

25

Page 26: penelitian hadits fara'id tirmidzi 2017

(DARIMI - 223) : Telah mengabarkan kepada kami

Utsman bin Al Haitsam telah menceritakan kepada kami

'Auf dari seseorang -ia dikenal dengan sebutan

Sulaiman bin Jabir dari penduduk Hajar-, ia berkata:

" Ibnu Mas'ud pernah berkata: 'Rasulullah shallallahu

'alaihi wasallam pernah bersabda kepadaku: Hendaklah

kalian belajar ilmu, dan ajarkanlah kepada manusia,

pelajarilah ilmu fara`idl dan ajarkanlah kepada

manusia, pelajarilah Al Qur`an dan ajarkanlah kepada

manusia, karena aku seorang yang akan dipanggil

(wafat), dan ilmu senantiasa akan berkurang sedangkan

kekacauan akan muncul hingga ada dua orang yang akan

berselisih pendapat tentang (wajib atau tidaknya)

suatu kewajiban, dan keduanya tidak mendapatkan orang

yang dapat memutuskan antara keduanya".

Berdasarkan hadits Darimi no. 223 di atas yang

sekaligus sebagai penguat hadits Tirmidi no. 2017,

dapat diketahui asbabul wurud mikro hadits Tirmidi

no. 2017. Bahwa dijelaskan ilmu senantiasa akan

berkurang sedangkan kekacauan akan muncul hingga ada

dua orang yang akan berselisih pendapat tentang

(wajib atau tidaknya) suatu kewajiban, dan keduanya

tidak mendapatkan orang yang dapat memutuskan antara

keduanya. Karena alasan tersebut, hadits Tirmidi no.

2017 ada.

26

Page 27: penelitian hadits fara'id tirmidzi 2017

Asbabul wurud makro

Pada masa Arab jahiliyah sebelum kedatangan Nabi

Muhammad SAW, waris-mewarisi terjadi karena tiga

sebab, yaitu karena adanya pertalian kerabat

(hubungan darah, qarabah), pengakuan atau sumpah-

setia (muhalafah), dan pengangkatan anak (adopsi,

tabanniy). Sebab-sebab itu masih belum mencukupi

sebelum ditambah lagi dengan dua syarat, yaitu sudah

dewasa dan orang laki-laki.

Anak-anak pada masa itu tidak mungkin menjadi ahli

waris karena dianggap tidak mampu berjuang, memacu

kuda, memainkan pedang untuk memancung leher lawan

dalam membela suku dan marga, di samping status

hukumnya yang masih berada di bawah perlindungan

walinya. Sementara itu, kaum perempuan tersisih dari

kelompok ahli waris karena fisiknya yang tidak

memungkinkan untuk memanggul senjata dan bergulat di

medan laga serta jiwanya yang sangat lemah melihat

darah tertumpah. Dengan demikian, para ahli waris

jahiliyah dari golongan kerabat semuanya terdiri dari

laki-laki, yaitu anak laki-laki, saudara laki-laki,

paman, dan anak paman yang semuanya harus sudah

dewasa.

27

Page 28: penelitian hadits fara'id tirmidzi 2017

Pengakuan yang berupa ucapan atau sumpah-setia

antara dua orang yang mengikatkan keduanya sehingga

dapat saling mewarisi juga dibenarkan sebagai sebab

mewarisi. Ucapan itu misalnya seseorang mengatakan

kepada orang lain, "Darahku darahmu, pertumpahan

darahku pertumpahan darahmu, perjuanganku

perjuanganmu, perangku perangmu, damaiku damaimu,

kamu mewarisi hartaku aku pun mewarisi hartamu …."

Kemudian jika orang lain itu menyetujuinya, maka

kedua orang itu berhak saling mewarisi. Hal ini

sampai masa awal-awal Islam masih berlaku, dan masih

dibenarkan menurut Surat An-Nisa': 33.

Pada masa jahiliyah, pengangkatan anak menyebabkan

anak itu dijadikan dan berstatus sebagai anak kandung

bagi orang yang mengangkatnya dan dinasabkan kepada

bapak angkatnya, bukan kepada bapak kandungnya. Ini

berarti, seorang anak laki-laki yang menjadi anak

angkat, jika telah dewasa dapat menjadi ahli waris

dari bapak angkatnya.

Pada masa awal-awal Islam ada lagi sebab untuk

mewarisi, yaitu karena ikut hijrah dari Mekkah ke

Madinah, dan karena persaudaraan (muakhkhah) antara

kaum Muhajirin dan Anshar. Pada masa itu, Rasulullah

SAW mempersaudarakan sesama kaum Muhajirin dan antara

kaum Muhajirin dan Anshar, dan menjadikan

28

Page 29: penelitian hadits fara'id tirmidzi 2017

persaudaraan ini sebagai salah satu sebab untuk

saling mewarisi harta peninggalan. Hijrah dan

muakhkhah pada masa itu dibenarkan oleh Allah SWT

menurut Surat Al-Anfal: 72.

Setelah penaklukan kota Mekkah (futuh Makkah) pada

tahun ke-8 hijriyah, seiring kondisi umat Islam yang

sudah mulai kuat dan stabil, maka kewajiban hijrah

dicabut sesuai dengan hadits Nabi SAW, "Tidak ada

kewajiban berhijrah lagi setelah penaklukan kota Mekkah." Demikian

pula, sebab mewarisi karena muakhkhah dihapuskan oleh

Allah melalui Surat Al-Ahzab: 6.

Selanjutnya, Allah membatalkan aturan yang

menyatakan bahwa hanya laki-laki dewasa yang dapat

menjadi ahli waris, tidak termasuk wanita dan anak-

anak, melalui Surat An-Nisa': 7, 11, 12, 127, dan

176. Sebab mewarisi atas dasar sumpah-setia pun

kemudian dihapuskan Allah melalui Surat Al-Anfal: 75.

Dan terakhir, kewarisan karena adopsi dibatalkan oleh

Allah berdasarkan Surat Al-Ahzab: 4, 5, dan 40.

Hukum waris Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW

telah mengubah hukum waris Arab pra-Islam dan

sekaligus merombak struktur hubungan kekerabatannya,

bahkan merombak sistem pemilikan masyarakat tersebut

atas harta benda, khususnya harta pusaka. Sebelumnya,

29

Page 30: penelitian hadits fara'id tirmidzi 2017

dalam masyarakat Arab ketika itu, wanita tidak

diperkenankan memiliki harta benda – kecuali wanita

dari kalangan elite – bahkan wanita menjadi sesuatu

yang diwariskan (lihat tafsir dan asbabun nuzul Surat An-

Nisa': 19).

Melalui Al-Qur'an, Allah merinci dan menjelaskan

bagian tiap-tiap ahli waris dengan tujuan mewujudkan

keadilan di dalam masyarakat. Meskipun demikian,

sampai kini persoalan pembagian harta waris masih

menjadi penyebab timbulnya keretakan hubungan

keluarga. Ternyata, di samping karena keserakahan dan

ketamakan manusianya, kericuhan itu sering disebabkan

oleh kekurangtahuan ahli waris akan hakikat waris dan

cara pembagiannya. Kekurangpedulian umat Islam

terhadap disiplin ilmu ini memang tidak dapat

dimungkiri, bahkan Imam Qurtubi telah

mengisyaratkannya: "Betapa banyak manusia sekarang

mengabaikan ilmu faraidh." Dan sekarang ayat Al-

Qur’an yang menjadi dasar hukum waris Islam, yaitu

Surat An-Nisa’: 11, 12, dan 176 berisi ketentuan

pembagian waris secara lengkap. 12

6. Kritik Praksis

12 RUMAHFIQIH.COM, diakses pada tanggal 6 September 2014

30

Page 31: penelitian hadits fara'id tirmidzi 2017

Mengaitkan makna hadits ke dalam realitas

kehidupan kekinian, sehingga memiliki makna praktis

bagi problematika hukum dan kemasyarakatan kekinian.

Kenyataan saat ini bahwa perselisihan dalam

masalah pembagian harta warisan sudah terjadi di

tengah-tengah masyarakat secara umum. Berangkat dari

masalah kekinian yang terkait dengan perebutan harta

warisan sudah banyak terjadi di masyarakat luas.

Sudah tidak ada rasa malu dan saling menghargai lagi

terhadap keluarga. Bahkan mereka rela berselisih

paham dengan saudara sendiri dan sampai memutuskan

tali silaturahim dengan keluarga. Banyak juga kasus

perebutan harta warisan berujung kepada pembunuhan

dengan dalih merasa tidak adil dalam pembagian

warisan atau mereka merasa ingin menang sendiri dan

kurang puas dengan bagiannya.

Hal-hal seperti perebutan harta warisan,

berselisih paham, memutuskan silaturahim bahkan

berujung ke pembunuhan terjadi karena kurang

pemahaman masyarakat terhadap aturan-aturan

pembagian harta warisan yang disebut secara adil.

Adil disini bukan berari sama, akan tetapi pemberian

harta warisan sesuai dengan bagian yang ada. Bahwa

laki-laki bagiannya dua kali dari bagian perempuan,

dan juga aturan-aturan lainnya.

31

Page 32: penelitian hadits fara'id tirmidzi 2017

Cerita lain datang dari tetangga saya. Mereka

keluarga yang terbilang sangat kaya. Bahkan bisa

dibilang terkaya sedesa itu pada masanya. Dalam

keluarga tersebut ada enam anak, yaitu terdiri dari

empat anak laki-laki dan dua anak perempuan.

Bapaknya (selanjutnya disebut almarhum) tersebut

meninggal dan belum sempat untuk membagi harta

warisannya. Sedangkan almarhum meninggalkan istri

dan anak-anaknyapun tidak dengan sebuah wasiat atau

apapun.

Hal itulah yang menjadi pemicu antara anaknya

bahkan konflik sering menjadi-menjadi diantara

mereka. Bahkan ibunyapun (istri almarhum) tidak

melerai atau menjadi penengah antara perseteruan

anak-anaknya. Ibu tersebut justru hanya menikmati

harta warisan tersebut, dan nyaman tanpa rasa ragu

untuk menujualnya tanpa sepengetahuan anak-anaknya,

bahkan lebih parahnya tidak dijual kepada anaknya

sendiri. Setidaknya jika memang untuk kebutuhannya,

alangkah lebih baik dijual kepada anaknya atau

bagimana dirundingkan kembali dengan keluarga inti.

Dan itu tidak terjadi dalam keluarga ini. Anak-anak

yang mengetahui hal tersebut pastinya hanya emosi

dan tidak bisa berbuat apa-apa, karena alasan dari

seorang ibu adalah untuk hidup dan membiaya

kehidupan sehari-sehari. Akan tetapi ibu tersebut

32

Page 33: penelitian hadits fara'id tirmidzi 2017

memang sudah dibutakan oleh harta peninggalan

almarhum.

Istri almarhum tersebut sudah terkenal di satu

desa sebagai ibu yang pilih kasih. Dia hanya

menyayangi beberapa diantara anak-anaknya. Bisa

terlihat dari pembagian warisan tidak berdasarkan

Al-Qur’an apalagi ilmu fara’id. Salah satu anak

bahkan diberi hak waris hampir sebagian dari harta

warisan almarhum, itu karena ibunya yang begitu

menyayanginya walau dengan alasan yang tidak

demikian. Hal seperti ini yang menjadi pemicu

konflik antar keluarga mereka. Tidak hanya antara

anak-anaknya, bahkan anak dan ibu sekarang menjadi

musuh. Sudah tidak terjalin silaturahim yang

semestinya. Ibu dan anak menjadi musuh. Sungguh

sangat ironi dan menyayat hati, hanya karena mereka

dibutakan dengan harta warisan, mereka rela

memutuskan hubungan silaturahim antar keluarga.

Ada salah satu anak yang sudah mencoba untuk

mendamaikan antar keluarga tersebut, dengan berbagai

jalan. Dengan nasihat dari para kyai, bahkan

perangkat desapun sudah diberitahu bahwa harta-harta

yang telah dijual tersebut adalah sengketa, karena

belum di bagi dan juga belum mendapat persetujuan

dari anak-anaknya. Akan tetapi memang perangkat desa

33

Page 34: penelitian hadits fara'id tirmidzi 2017

tersebut entah tidak mengetahui hal tersebut, atau

memang dia diam saja karena diberi imbalan yang

besar sehingga tutup mulut dan melancarkan jual beli

warisan tersebut.

Sudah berulang kali keluarga tersebut di panggil

ke balai desa untuk segera menyelesaikan urusan

sengketa warisan tersebut, agar tidak terjadi hal-

hal yang tidak diinginkan untuk kemudian hari. Akan

tetapi tidak berefek sekalipun bagi sang ibu untuk

membaginya atau sekedar bicara baik-baik. Ibu ini

mungkin sudah tertutup pintu hatinya, sehingga

nasihat atau pemberitahuan apapun yang berhubungan

dengan warisan tidak didengarnya sama sekali. Bahkan

setiap harinya semakin menjadi-jadi.

Memang sangat ironi jika mengetahui kejadian

tersebut, apalagi kita sebagai sesama umat Islam,

dan tetangganya pula hanya bisa melihatnya saja

tanpa bisa berbuat apa-apa. Keluarga saja yang

berbicara tidak berefek sama sekali, apalagi kami

para tetangganya yang tidak ada hubungan darah

dengannya.

Padahal dalam Al-Qur’an sudah diatur bagaimana

pembagian warisan yang semestinya, agar tidak

terjadi keributan antara keluarga yang ditinggalkan

si mayit. Pembagian untuk seorang istri yang

34

Page 35: penelitian hadits fara'id tirmidzi 2017

memiliki anak mendapat berapa bagian. Anak laki-laki

dalam keluarga mendapat dua kali lipat dari yang

didapat anak perempuan. Begitu halnya dengan cucu-

cucu yang ditinggalkan, akan gugur jika terdapat

anak laki-laki dan sebagainya. Semua dapat dilihat

dalam ayat Al-Qur’an yang menjadi dasar hukum warisIslam, yaitu Surat An-Nisa’: 7, 11, 12, dan 176 berisi

ketentuan pembagian waris secara lengkap.

KESIMPULAN

35

Page 36: penelitian hadits fara'id tirmidzi 2017

Berdasarkan pemaparan di atas oleh peneliti, dapat

diambil kesimpulan bahwa hadits yang diteliti yaitu

hadits Tirmidzi no. 2017 memiliki syahid Abu Hurairah

(Abdur Rahman bin Shakhr) dan selain sahabat di atas

adalah muttabi’nya dan berkedudukan sebagai penguat

dari syahid di atas, sedangkan kualitas sanadnya dha’if.

Karena ada sanad yang masih diragukan periwayatannya

yaitu Syahar bin Hawsyab dan Al Fadlol bin Dalham.

Ilmu faraidh adalah salah satu ilmu yang wajib

dipelajari, karena Rasulullah sendiri secara langsung

memerintahkan umatnya untuk mempelajarinya. Ilmu faraid

sendiri merupakan ilmu yang akan dilupakan padahal yang

pertama kali dihisab. Perintah untuk mempelajari ilmu

faraidh ini datang secara langsung dari Rasulullah.

Hal ini bertujuan mencegah adanya perang saudara karena

perebutan warisan yang dikarenakan tidak mengetahuinya

mereka tentang ilmu pembagian warisan atau bisa disebut

ilmu faraidh.

36

Page 37: penelitian hadits fara'id tirmidzi 2017

DAFTAR PUSTAKA

Ar-Rifa’i, Muhammad Nasib. 2012. Kemudahan Dari Allah

Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir Jilid I. Jakarta: Gema Insani.

Aplikasi Al-Quran Digital

Aplikasi Al-Quran Digital Tafsir Al-Jalalain

Aplikasi Lidwa

Aplikasi Tahdzibul Kamal Fii Asma’il Rijal

Suryadi. 2012. Metodologi Penelitian Hadits. Yogyakarta:

TH-Press.

http://rumahfiqih.com, diakses pada tanggal 6 September2014

37

Page 38: penelitian hadits fara'id tirmidzi 2017

CURRICULUM VITAE

Nama : Naili Vidya Yulistyana

NIM : 1420410059

TTL : Jepara, 5 Juli 1992

Alamat Rumah : Ds. Karangrandu RT.04 RW. 05 Pecangaan

Jepara

Alamat Kos : Jln. Kusuma Gg. Gendeng Kos Ummul

Mizan

E_mail : [email protected]

CP : 08574954998

38

Page 39: penelitian hadits fara'id tirmidzi 2017

Riwayat Pendidikan : SDN 1 Karangrandu Jepara

SMPN 1 Pecangaan Jepara

SMAN 1 Tahunan Jepara

Universitas Negeri Semarang

39