Top Banner
PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi pada Kelompok Studi Teater dan Sastra (STESA) Madrasah Aliyah Negeri Kendal] SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Program Strara I (S I) Ilmu Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam Oleh WILDAN FATKHUL MU’IN NIM 063111019 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011
103

PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

Feb 06, 2018

Download

Documents

nguyendang
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER

[Studi pada Kelompok Studi Teater dan Sastra (STESA)

Madrasah Aliyah Negeri Kendal]

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana Program Strara I (S I)

Ilmu Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam

Oleh

WILDAN FATKHUL MU’IN

NIM 063111019

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2011

Page 2: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

ii

ABSTRAK

Judul : Pendidikan Karakter Melalui Seni Teater [Studi pada

Kelompok Studi Teater dan Sastra (STESA) Madrasah Aliyah

Negeri Kendal]

Penulis : Wildan Fatkhul Mu’in

NIM : 063111019

Permasalahan dalam penelitian ini adalah “(1) Bagaimana proses latihan

dasar teater pada kelompok Studi Teater dan Sastra (STESA) MAN Kendal. (2)

Bagaimana pelaksanaan pendidikan karakter pada kelompok Studi Teater dan

Sastra (STESA) MAN Kendal?. (3) Apa saja nilai-nilai pendidikan karakter pada

kelompok Studi Teater dan Sastra (STESA) MAN Kendal?”

Penelitian ini bertujuan untuk “(1) Dapat mengetahui proses latihan dasar

pada teater STESA MAN Kendal. (2) Dapat mengetahui pelaksanaan pendidikan

karakter pada teater STESA MAN Kendal. (3) Dapat mengetahui nilai-nilai

pendidikan karakter pada teater STESA MAN Kendal.”

Sumber dalam penelitian adalah pelatih dan warga kelompok STESA

Madrasah Aliyah Negeri Kendal. Datanya diperoleh dengan cara wawancara

bebas, observasi partisipan dan studi dokumentasi. Setelah data semua terkumpul,

baik melalui wawancara, observasi ataupun dokumentasi maka akan dianalisis

secara kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang digunakan untuk berupaya

memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi

sekarang. Dilakukan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan,

klasifikasi dan analisis pengolahan data, membuat kesimpulan dan laporan,

dengan tujuan utama untuk membuat penggambaran tentang suatu keadaan secara

objektif dari suatu deskriptif situasi. Kemudian digunakan kerangka berfikir

induktif, yaitu berangkat dari fakta khusus kongkrit atau peristiwa-peristiwa yang

khusus dibuat menjadi generalisasi yang bersifat umum.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan karakter melalui seni

teater pada kelompok STESA MAN Kendal dilakukan melalui tiga tahap, yaitu 1)

Memberikan teori tentang teater dan manfaatnya bagi kehidupan yang

menitikberatkan pada pendidikan karakter siswa, 2) Latihan dasar, latihan ini

dilakukan melalui beberapa tahap diantaranya: latihan olah vokal, olah gerak, olah

rasa, 3) Latihan naskah, dalam latihan ini pendidikan karakter siswa diarahkan

sesuai nilai atau ajaran dalam naskah itu melalui beberapa proses yang panjang

yaitu dimulai dari reading, latihan dasar, penjelasan naskah, sampai ke

pementasan.

Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi

dan masukan bagi para civitas akademika, para mahasiswa, para tenaga pengajar,

para peneliti, dan semua pihak yang membutuhkan di lingkungan Fakultas

Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

Page 3: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

iii

NOTA PEMBIMBING

Semarang, 1 Juni 2011

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo

di Semarang

Assalamu „alaikum wr. wb.

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan

koreksi naskah skripsi dengan:

Judul : Pendidikan Karakter melalui Seni Teater [Studi pada

Kelompok Studi Teater dan Sastra (STESA) Madrasah Aliyah

Negeri Kendal]

Nama : Wildan Fatkhul Mu’in

NIM : 063111019

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqosyah.

Wassalamu „alaikum wr.wb.

Page 4: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

iv

NOTA PEMBIMBING

Semarang, 1 Juni 2011

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo

di Semarang

Assalamu „alaikum wr. wb.

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan

koreksi naskah skripsi dengan:

Judul : Pendidikan Karakter melalui Seni Teater [Studi pada

Kelompok Studi Teater dan Sastra (STESA) Madrasah Aliyah

Negeri Kendal]

Nama : Wildan Fatkhul Mu’in

NIM : 063111019

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqosyah.

Wassalamu „alaikum wr.wb.

Page 5: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

v

Page 6: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

vi

DEKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa

skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis orang lain atau diterbitkan.

Demikian juga skripsi ini tidak berisi satu pun pikiran-pikiran orang lain, kecuali

informasi yang terdapat dalam referensi, penulis jadikan bahan rujukan.

Semarang, 1 Juni 2011

Deklarator,

Wildan Fatkhul Mu’in

NIM 063111019

Page 7: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

vii

PERSEMBAHAN

Sebuah karya sederhana dalam menggapai cita, takkan berarti tanpa

kehadiran mereka, penulis persembahkan karya ini untuk:

1. Bapak dan Ibu yang selalu memberikan do’a restu serta adik tercinta.

2. Dek Nafisatul Ulfah, sumber inspirasi yang selalu memberi semangat

dalam pembuatan skripsi ini.

3. Bapak Drs. R. Aslam Kussatyo, S.Pd, selaku pelatih kelompok STESA

MAN Kendal dan sedulur-sedulur kelompok STESA yang telah

memberikan waktu dan kemudahan dalam penelitian skripsi ini.

4. Sahabat-sahabat yang selalu mendukung dalam menyelesaikan skripsi ini.

Lebih-lebih sedulur [KPT] beta Semarang.

5. Semua pihak yang berpengaruh dalam pembuatan skripsi ini, terima kasih.

Page 8: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah, serta inayah-Nya, akhirnya penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Shalawat dan salam senantiasa tetap

tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi agung Muhammad SAW, yang telah

membawa risalah islam yang penuh dengan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu-

ilmu keislaman, sehingga dapat manjadi bekal hidup kita baik di dunia dan di

akhirat kelak.

Penulis sadar sepenuhnya bahwa skripsi ini tidak terselesaikan jika tanpa

uluran tangan, bimbingan dan bantuan dari semua pihak baik bersifat materil

maupaun spiritual. Dengan teriring rasa hormat, penulis mengucapkan terima

kasih yang tak terhingga kepada:

1. Bapak dan Ibu yang selalu memberikan do’a restu serta adik tercinta.

2. Bapak Dr. Suja’i, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang.

3. Bapak Dr. Abdul Wahib, M.Ag. selaku pembimbing I, serta Bapak Drs.

Sajid Iskandar, selaku pembimbing II yang telah berkenan meluangkan

waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberi bimbingan dan pengarahan

kepada penulis.

4. Bapak Drs. H. Kasnawi M.Ag., selaku kepala sekolah Madrasah Aliyah

Negeri Kendal yang telah memberikan ijin untuk mengadakan penelitian

skripsi ini.

5. Bapak Drs. R. Aslam Kussatyo, S.Pd, selaku pelatih kelompok STESA

MAN Kendal dan sedulur-sedulur kelompok STESA yang telah

memberikan waktu dan kemudahan dalam penelitian skripsi ini.

6. Dek Nafisatul Ulfah, sumber inspirasi yang selalu memberi semangat

dalam pembuatan skripsi ini.

7. Sahabat-sahabat yang selalu mendukung dalam menyelesaikan skripsi ini.

Lebih-lebih sedulur [KPT] beta Semarang.

Page 9: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

ix

Tidak ada yang dapat peneliti berikan kepada mereka selain untaian terima

kasih dan iringan doa semoga Allah SWT membalas semua kebaikan mereka

dengan sebaik-baiknya balasan. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi semua pihak dunia pendidikan, khususnya bagi penulis dan

para pembaca pada umumnya. Amin.

Semarang, 1 Juni 2011

Peneliti,

Wildan Fatkhul Mu’in

NIM 063111019

Page 10: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

ABSTRAK .......................................................................................................... ii

NOTA PEMBIMBING ....................................................................................... iii

PENGESAHAN PENGUJI ................................................................................. iv

DEKLARASI ...................................................................................................... v

PERSEMBAHAN ............................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... ix

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Penegasan Istilah ......................................................................... 3

C. Rumusan Masalah ....................................................................... 4

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................... 5

E. Metode dan Prosedur Penelitian.................................................. 5

BAB II : PENDIDIKAN KARAKTER DAN TEATER

A. Kajian Pustaka ............................................................................. 8

B. Kerangka Teoritik ....................................................................... 9

BAB III : LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum MAN Kendal ................................................. 31

B. Pelaksanaan Pendidikan Karakter pada Kelompok Studi Teater

dan Sastra MAN Kendal ............................................................. 34

C. Nilai-nilai Pendidikan Karakter pada Kelompok STESA MAN

Kendal ......................................................................................... 43

BAB IV : ANALISIS PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI

SENI TEATER

A. Analisis Proses Latihan Dasar pada Kelompok STESA MAN

Kendal ......................................................................................... 46

Page 11: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

xi

B. Analisis Pelaksanaan Pendidikan Karakter pada Kelompok

STESA MAN Kendal .................................................................. 51

C. Analisis Nilai-nilai Pendidikan Karakter pada Kelompok STESA

MAN Kendal ............................................................................... 55

BAB V : PENUTUP

A. Simpulan ..................................................................................... 60

B. Saran ............................................................................................ 60

C. Penutup ........................................................................................ 61

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Denah Lokasi Penelitian

Lampiran 2 Struktur Organisasi MAN Kendal

Lampiran 3 Naskah Wek-wek

Lampiran 4 Pedoman Observasi

Lampiran 5 Hasil Observasi

Lampiran 6 Pedoman Wawancara

Lampiran 7 Surat Izin Riset

Lampiran 8 Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 9 Daftar Riwayat Hidup

Page 13: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.1

Pendidikan selama ini dianggap sebagai pabrik intelektual yang

mampu melahirkan aktor-aktor pembangunan yang cerdas dan berkepribadian,

juga mempunyai kemampuan untuk dapat melestarikan warisan budaya

(transmition of culture) dan mampu memprediksi masa depan atau dengan

kata lain mempunyai wawasan keakaan.

Islam, sebagai agama universal yang oleh pemeluknya diakui sebagai

pandangan hidup dalam aktifitas sehari-hari, mensejajarkan (juktaposisi)

pendidikan pada posisi yang sangat strategis. Bila asumsi di atas menilai

pendidikan sebagai penentu segala-galanya bagi vestes interest (kepentingan)

manusia di dunia, maka pendidikan versi Islam tidak dipandang secara

fungsional sebagai sarana pemuas kebutuhan manusia yang sesaat di dunia,

melainkan mengjangkau kepentingan manusia masa depan yang esensial di

akherat kelak.2

Apabila negara ini diibaratkan sebagai pohon, tentunya pohon tersebut

pohon yang kering dan gundul, akibat dilanda krisis-krisis, baik krisis politik,

ekonomi, moneter hokum, kepercayaan, kepemimpinan, bahkan krisis yang

menyentuh akhlak dan moral.3

1 Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional,

(Bandung: Citra Umbara, 2003), hlm. 3. 2 Khoiron Rosyadi, Pendidikan Profetik, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 5.

3 Soemarno soedarsono, Character Building (Membentuk Watak), (Jakarta: PT Elex

media komputindo, 2002), hlm. 20.

Page 14: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

2

Dalam dinamika semacam itu, berbagai metode perlu diupayakan

sebagai alternatif pemecahan. Posisi ini berhadapan dengan universalisme

ajaran Islam yang selalu bisa mengimbangi perkembangan zaman, sehingga

peneliti memandang pentingnya metode alternatif untuk menanamkan nilai-

nilai pendidikan.

Banyak pendekatan serta metode yang dipakai pendidik berkaitan

dengan pelaksanaan pendidikan, di antaranya dengan pendekatan budaya.4

Salah satunya diimplementasikan lewat teater.

Menurut Tjokroatmojo, teater berasal dari bahasa Yunani “teatron”

yang berarti pusat upacara persembahan yang terletak di tengah-tengah arena.

Istilah ini kemudian tersebar luas menjadi istilah internasional, yang

maksudnya adalah suatu cerita (karangan) yang dipertunjukkan di atas pentas

oleh para pelaku dengan perbuatan-perbuatan.5

Sedangkan menurut Harymawan, teater adalah segala tontonan yang

dipertunjukkan di depan orang banyak. Misalnya, wayang orang, ketoprak,

ludrug, srandul, membai, randai, mayong, arja, rangda, reog, lenong, topeng,

dagelan, sulapan, akrobatik dan sebagainya.6

Madarasah Aliyah Negeri Kendal sebagai salah satu lembaga Islam

Negeri dan menjadi favorit di Kota Kendal selalu menciptakan tujuan

pendidikan ke arah penciptaan kesadaran peserta didik dalam beriman dan

bertakwa kepada Allah. Hal ini diwujudkan melalui proses pembelajaran yang

dilakukan terutama proses pembelajaran PAI dan kegiatan pendukung yang

orientasinya menuju kepada visi misi madrasah.

Berangkat dari latar visi misi dan tujuan itu MAN Kendal mencoba

memberikan satu variasi pembelajaran yang diaplikasikan dalam metode

maupun strategi pembelajaran yang dilaksanakan di kelas maupun

memberikan media bakat minat peserta didik menuju tercapainya visi, misi

4 Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama

Islam di Sekolah, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), hlm. 30. 5 Tjokroatmojo, dkk, Pendidikan Seni Drama (Suatu Pengantar), (Surabaya: Usaha

Nasional, 1985), hlm. 11. 6 Harymawan, Dramaturgi, (Bandung: CV. Rosda, 1988), hlm. 2.

Page 15: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

3

tadi salah satunya melalui media teater, teater yang dibentuk di MAN Kendal

adalah kelompok STESA (Studi Teater dan Sastra) yang merupakan wadah

bagi peserta didik MAN Kendal dalam mengembangkan bakatnya dan

mempertajam pemahaman tentang kehidupan dan penghayatan agama sesuai

dengan tujuan madrasah, oleh karena lembaga MAN ini adalah lembaga Islam

maka teater yang dikembangkan adalah perwujudan pengembangan nilai-nilai

pendidikan Agama Islam dalam proses berteater yang dilakukan.

Kelompok STESA MAN Kendal adalah satu-satu nya kelompok teater

yang hampir tidak pernah absen dalam berbagai festival teater, baik lokal

(Kabupaten Kendal) maupun di luar Kabupaten Kendal. Maka dari itu

berbagai macam penghargaan telah berhasil diraih. Dengan kata lain

kelompok teater ini adalah kelompok teater sekolah yang paling aktif,

disamping kelompok teater sekolah lain dibelakangnya. Dilihat dari

background akademiknya, kelompok STESA juga satu-satu nya kelompok

teater yang berbasis agama Islam, karena di bawah payung Madrasah Aliyah

Negeri yang posisinya dalam naungan Departemen Agama.

Berangkat dari pemikiran tersebut di atas peneliti ingin mengkaji lebih

jauh pendidikan karakter melalui seni teater pada kelompok STESA MAN

Kendal.

B. PENEGASAN ISTILAH

Untuk memudahkan pemahaman serta menjaga adanya kesalahan

terhadap pemahaman dan maksud yang terkandung dalam bunyi judul, maka

akan terlebih dahulu peneliti kemukakan beberapa istilah yang dipandang

perlu dijelaskan.

1. Pendidikan

Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

Page 16: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

4

mulia seta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,

bangsa dan negara.7

2. Karakter

Karakter berasal dari bahasa Yunani “karasso yang artinya cetak

biru, format dasar, atau bisa juga dimaknai sebagai sesuatu yang tidak

dapat dikuasai oleh intervensi manusia”.8

3. Seni

Seni adalah “keahlian membuat karya yang bermutu (dilihat dari

segi kehalusan, keindahan, dll)”.9

4. Teater

Perkataan teater sering dihubungkan dengan drama. Sebenarnya

perkataan “teater” mempunyai makna yang lebih luas karena dapat berarti

“drama, gedung pertunjukan, panggung, grup pemain drama dan dapat

juga berarti segala bentuk tontonan yang dipentaskan di depan orang

banyak.”10

C. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana proses latihan dasar teater pada kelompok Studi Teater dan

Sastra (STESA) MAN Kendal?

2. Bagaimana pelaksanaan pendidikan karakter pada kelompok Studi Teater

dan Sastra (STESA) MAN Kendal?

3. Apa saja nilai-nilai pendidikan karakter pada kelompok Studi Teater dan

Sastra (STESA) MAN Kendal?

7 UU RI No. 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Bandung, Citra

Umbara, 2003), hlm. 3. 8 Bambang Q Anees, Adang Hambali, Pendidikan Karakter Berbasis Al Qur‟an,

(Bandung : Simbiosa Rekatama Media, 2009), hlm. 1. 9 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus., hlm. 1037.

10 Herman J. Waluyo, Drama (Teori dan Pengajarannya), (Yogyakarta: PT. Hanindita

Graha Widya Yogyakarta, 2001), hlm. 3.

Page 17: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

5

D. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam melakukan penelitian ini

adalah

1. Dapat mengetahui proses latihan dasar pada teater STESA MAN Kendal.

2. Dapat mengetahui pelaksanaan pendidikan karakter pada teater STESA

MAN Kendal.

3. Dapat mengetahui nilai-nilai pendidikan karakter pada teater STESA

MAN Kendal.

Hasil dari penelitian ini dapat memberi manfaat:

1. Diketahui adanya alternatif lain dalam membentuk karakter seseorang

selain melalui lembaga pendidikan sekolah.

2. Menunjukkan bahwa ilmu teater tidak hanya untuk melatih kekuatan fisik

semata tetapi juga kekuatan mental spiritual sehingga tercipta pribadi-

pribadi yang tangguh.

Di dalam penelitian dan penulisan skripsi ini, peneliti berharap bisa

bermanfaat bagi peneliti sendiri khususnya dan para pembaca pada umumnya.

Bagi peneliti, penelitian ini sangat penting karena berangkat dari alasan

pemilihan judul tersebut, yang menjadi keingintahuan peneliti akan terjawab.

Dan bagi kita semua peneliti berharap mampu memberi solusi terhadap dunia

pendidikan dalam membentuk pribadi-pribadi yang tangguh khususnya pada

generasi muda.

E. METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, yaitu

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau

lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.11

11

S.Margono, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), Cet II, hlm.

36.

Page 18: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

6

2. Sumber Penelitian

Untuk memperoleh data, peneliti melakukan observasi langsung ke

lapangan, wawancara, terhadap pelatih teater dan warga (siswa), serta

melakukan penelitian terhadap dokumen-dokumen pada kelompok Studi

Teater dan Sastra (STESA) MAN Kendal.

3. Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini,

peneliti menggunakan beberapa metode, yaitu:

a. Metode Observasi, yaitu metode atau cara-cara menganalisis dan

mengadakan pencatatan secara sistemstis mengenai tingkah laku

dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara

langsung.12

Metode ini dilakukan peneliti dengan cara melihat atau mengamati

secara langsung kondisi lapangan serta bagaimana sikap atau

kepribadian dari para pelatih dan siswa dalam proses latihan, serta

bagaimana proses pendidikan karakter yang dilakukan dalam latihan di

kelompok Studi Teater dan Sastra (STESA) MAN Kendal.

b. Metode Interview atau wawancara adalah tanya jawab peneliti dengan

responden. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan jawaban-jawaban

sesuai dengan kebutuhan peneliti. Jawaban tersebut dapat dijadikan data

untuk dianalisis dalam kerangka menjawab pertanyaan penelitian atau

memecahkan masalah penelitian.13

4. Metode Analisis Data

Analisis data merupakan upaya mencari dan menata data secara

sistematis catatan hasil observasi, interview, dan lainnya untuk

meningkatkan pemahaman penelitian tentang permasalahan yang diteliti

dan menyajikan sebagai temuan.14

12

Heri Jauhari, Panduan Penulisan Skripsi Teori dan Aplikasi, (Bandung: CV. Pustaka

Setia, 2010), hlm. 48. 13

Heri Jauhari, Panduan, hlm. 40. 14

Noeng Muhajir, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Rakesarasin, 1996),

hlm. 104.

Page 19: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

7

Setelah data semua terkumpul, baik melalui wawancara, observasi

ataupun dokumentasi maka akan dianalisis secara deskriptif kualitatif.

Kemudian digunakan kerangka berfikir induktif, yaitu berangkat dari fakta

khusus kongkrit atau peristiwa-peristiwa yang khusus dibuat menjadi

generalisasi yang bersifat umum.15

15

Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Jilid I, (Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas

Psikologi UGM, 1980), hlm. 42.

Page 20: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

8

BAB II

PENDIDIKAN KARAKTER DAN TEATER

A. Kajian Pustaka

Pendidikan karakter berorientasi pada pembentukan manusia yang

berakhlak mulia dan berkepribadian luhur. Maka dalam hal ini, landasan

dasar dari pada pendidikan karakter adalah sesuai dengan UU SISIDIKNAS

No. 20 Tahun 2003, yaitu :

Pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembalajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengenalan diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara.16

Pendidikan karakter didasarkan pada UU SISIDIKNAS karena dalam

uraian undang-undang tersebut salah satu tujuan dari pendidikan adalah dapat

mengembangkan potensi manusia. Dari pengembangan potensi tersebut

adalah terwujudmnya akhlak mulia. Hal ini sesuai dengan maksud dan tujuan

daripada pendidikan karakter.

Teater dapat diartikan sebagai drama, gedung pertunjukan, panggung

atau grup pemain drama, dan dapat juga berarti segala bentuk tontonanyang

dipentaskan di depan orang banyak.17

Penelitian dengan tema pendidikan karakter dan teater ini telah

banyak dilakukan oleh beberapa peneliti sebelum yang peneliti lakukan, di

antaranya adalah sebagai berikut:

1. Penelitian Anisa’ Ikhwatun dengan judul ”Konsep Pendidikan Karakter

Menurut Ratna Megawangi dan Relevansinya dalam Pembentukan Akhlak

Anak Prasekolah”. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian yang

peneliti lakukan adalah pada objek penelitiannya. Yang menjadi objek

16

Undang-Undang SISDIKNAS, Tentang,. hlm. 3. 17

Herman J. Waluyo, Drama (Teori dan pengajarannya), (Yogyakarta: PT. Hanindita

Graha Widya, 2001), hlm. 3.

Page 21: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

9

penelitian ini adalah kelompok Studi Teater dan Sastra (STESA) MAN

Kendal.

2. Penelitian Ahmad Mudlofar Hanif dengan judul “Nilai-Nilai Pendidikan

Islam Dalam Naskah Teater (Studi Kasus Naskah Pementasan Teater Beta

Periode 2002-2006)”, di dalamnya berisi analisis nilai-nilai pendidikan

Islam dalam naskah teater Beta terutama pada naskah bla-bla-bla dan sang

guru besar, di mana dalam naskah tersebut terdapat nilai-nilai berupa

kejujuran, kepahlawanan, kesabaran dan keadilan. Penelitian ini juga tidak

jauh beda dengan penelitian lakon di atas yang lebih menitikberatkan pada

nilai yang terkandung dalam naskah, sedang penelitan peneliti lebih

mengarah pada proses penanaman karakter pada latihan memahami naskah

itu dengan tahapan-tahapan teater yang dilakukan.

B. Kerangka Teoritik

1. Pendidikan Karakter

Pendidikan merupakan proses belajar bagi setiap manusia dalam

usaha pengembangan potensi diri. Sekolah merupakan lembaga kedua

setelah di dalam lingkungan keluarga (rumah). Lingkungan keluarga

merupakan yang paling utama yang menentukan bagaimana seorang anak

tumbuh dan berkembang dalam perilaku nantinya. Pendidikan di sekolah

merupakan pendukung utama dalam perkembangan anak tersebut.

Dengan adanya pendidikan diharapkan seorang anak tidak hanya

cerdas secara kognitif saja, akan tetapi juga secara emosionalnya, sehingga

akan tumbuh dengan kecerdasan yang cukup dan juga memiliki rasa

simpati dan empati (respect) dalam kehidupan sehari-hari lingkungannya.

Terkait dengan keadaan bangsa Indonesia sekarang, maka seharusnya

pendidikan tidak hanya menekankan pada nilai (peringkat atau prestasi di

kelas) dan tidak hanya mementingkan kecerdasan sepihak (kognitif) saja.

Sudah saatnya bangsa ini memikirkan tentang pendidikan yang

berorientasi pada pembentukan akhlak dan moral, sehingga hasil

pendidikan itu adalah manusia-manusia yang berkarakter.

Page 22: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

10

a. Pengertian Pendidikan Karakter

Untuk mendapatkan pengertian tentang pendidikan karakter

secara keseluruhan, maka dalam subbab ini akan diuraikan masing-

masing unsur dari pendidikan dan karakter secara terpisah.

1) Pengertian Pendidikan

Istilah pendidikan dalam konteks Islam pada umumnya

mengacu pada term al-tarbiyah, al-ta’dib dan al-ta’lim. Dari ketiga

istilah tersebut yang paling populer digunakan dalam praktik

pendidikan Islam adalah al-tarbiyah, sedangkan al-ta’dib dan al-

ta’lim jarang sekali.18

Menurut Muhammad Al-Naquib Al-Attas, pendidikan

adalah “suatu proses penanaman sesuatu ke dalam diri manusia.

Dalam pengertian ini, suatu proses penanaman mengacu pada

metode dan sistem untuk menanamkan apa yang disebut sebagai

“pendidikan” secara bertahap . “Sesuatu” mengacu pada

kandungan yang ditanamkan dan “diri manusia” mengacu pada

penerima proses dan kandungan itu.19

Dari pengertian pendidikan tersebut, maka dapat dipahami

bahwa pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan dengan

penuh kesadaran dan terkonsep serta terencana untuk memberikan

pembinaan dan pembimbingan pada peserta didik (anak-anak).

Bimbingan dan pembinaan tersebut tidak hanya berorientasi pada

daya pikir (intelektual) saja, akan tetapi juga pada segi emosional

yang dengan pembinaan dan bimbingan akan dapat membawa

perubahan pada arah yang lebih positif.

18

Tentang perbedaan tiga istilah dengan pengertian yang sama tersebut. Hasan Langgulung, mengutip pendapatnya Al-Attas, bahwa kata ta‟lim hanya berarti pengajaran, sedangkan kata tarbiyah kaitannya lebih luas, sebab itu berlaku bagi seluruh makhluk dengan pengertian memelihara atau membela dan lain-lain lagi. Padahal kata pendidikan yang diambil dari education itu hanya untuk manusia saja, sedangkan kata ta‟dib lebih tepat sebab tidak terlalu sempit (tidak sekedar mengajar) dan tidak meliputi makhluk-makhluk lain selain manusia. Jadi, kata ta‟dib sudah meliputi kata ta‟lim dan tarbiyah. Selain ta‟dib lebih erat hubungannya dengan kondisi ilmu dalam Islam yang termasuk dalam isi pendidikan. Baca lebih lengkap Hasan Langgulung, Asas-asas Pendidikan Islam, (Jakarta : Pustaka Al-Husna, 1992), Cet. 2, hlm. 5.

19 Muhammad Al-Naquuib At-Attas, Konsep Pendidikan dalam Islam, (Bandung: Mizan,

1988), hlm. 35.

Page 23: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

11

Proses pendidikan merupakan rangkaian usaha

membimbing, mengarahkan potensi manusia yang berupa

kemampuan-kemampuan dasar dan kemampuan belajar, sehingga

terjadilah perubahan (positif) di dalam kehidupan pribadinya

sebagai makhluk individual dan sosial serta dalam hubungannya

dengan alam sekitar. Proses tersebut senantiasa berada dalam nilai-

nilai yang melahirkan akhlaq al-karimah atau menanamkannya,

sehingga dengan pendidikan dapat terbentuk manusia yang berbudi

pekerti dan berpribadi luhur.

Dalam pandangan andragogie20

, seorang anak dianggap

memiliki potensi dan kemampuan serta pengalaman dan tugas

pendidikan adalah untuk mengaktualkannya.21

Supriyadi, dosen

STAIN Bukittinggi mengatakan bahwa dalam pendekatan

andragogi, belajar dipandang sebagai suatu proses pemecahan

masalah daripada sebagai proses pemberian mata pelajaran

tertentu. Karena itu, andragogi merupakan suatu proses penemuan

dan pemecahan masalah nyata pada masa kini. Arah pencapaiannya

adalah penemuan suatu situasi yang lebih baik, suatu tujuan yang

sengaja diciptakan, suatu pengalaman pribadi, suatu pengalaman

kolektif atau suatu kemungkinan pengembangan berdasarkan

kenyataan yang ada saat ini. Untuk menemukan "di mana kita

sekarang" dan "kemana kita akan pergi", itulah pusat kegiatan

dalam proses andragogi. Maka belajar dalam pendekatan andragogi

adalah berarti memecahkan masalah hari ini.22

20

Andragogie adalah ilmu tata cara orang dewasa belajar, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Balai Pustaka, 2005), Edisi Ketiga, hlm. 46.

21 Suharsono, Membelajarkan Anak dengan Cinta, (Jakarta : Inisiasi Press, 2003), hlm.

146. 22

Supriyadi, http://forum.um.ac.id/index.php?topic=1690.0, 18 April 2011.

Page 24: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

12

2) Pengertian Karakter

Karakter berasal dari bahasa Yunani karasso yang artinya

cetak biru, format dasar, atau bisa juga dimaknai sebagai sesuatu

yang tidak dapat dikuasai oleh intervensi manusia.23

Menurut Ibn Maskawaih, karakter adalah sifat alami dan

bawaan manusia yang dapat berubah dengan cepat atau lambat

melalui disiplin serta nasihat-nasihat yang mulia atau baik.24

Karakter atau watak dapat dikembangkan oleh faktor-faktor

pembawaan dan faktor-faktor eksogen seperti alam sekitar,

pendidikan dan pengaruh dari luar pada umumnya.25

Dalam bukunya Netty Hartati, karakter adalah watak,

perangai, sifat dasar yang khas, satu sifat atau kualitas yang tetap

terus menerus dan kekal yang dapat dijadikan ciri untuk

mengidentifikasi seorang pribadi. Ia disebabkan oleh bakat

pembawaan dan sifat-sifat hereditas sejak lahir dan sebagian

disebabkan oleh pengaruh lingkungan. Ia berkemungkinan untuk

dapat dididik. Elemen karakter terdiri atas dorongan-dorongan,

insting,26

refleksi-refleksi, kebiasaan-kebiasaan, kecenderungan-

kecenderungan, organ perasaan, sentimen, minat, kebajikan dan

dosa, serta kemauan.27

Menurut Abdullah Munir karakter adalah

sebuah pola, baik itu pikiran, sikap maupun tindakan, yang melekat

pada diri seseorang dengan sangat kuat dan sulit dihilangkan.28

Dari beberapa pengertian karakter di atas ada dua versi

yang agak berbeda. Satu pandangan menyatakan bahwa karakter

adalah watak atau perangai (sifat), dan yang lain mengungkapkan

23

Bambang Q Anees, Adang Hambali, Pendidikan Karakter Berbasis Al Qur‟an,

(Bandung : Simbiosa Rekatama Media, 2009), hlm. 1 24

Ibn Maskawaih, Menuju Kesempurnaan Akhlak, (Bandung : Mizan, 1994), hlm. 56 25

Soegarda Poerbakawatja dan Harahap, Ensiklopedi Pendidikan, (Jakarta : Gunung

Agung, Cet. III. Edisi II, 1976), hlm. 161.

27

Netty Hartati, dkk., Islam dan Psikologi, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2004), hlm.

137-138. 28

Abdullah Munir, Pendidikan Karakter, (Membangun Karakter Anak Sejak dari

Rumah), (Yogyakarta: PT Pustaka Insan Madani, 2010), hlm 3.

Page 25: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

13

sama dengan akhlak, yaitu sesuatu yang melekat pada jiwa yang

diwujudkan dengan perilaku yang dilakukan tanpa pertimbangan.

Tetapi sebenarnya bila dikerucutkan dari kedua pendapat tersebut

adalah bermakna pada sesuatu yang ada pada diri manusia yang

dapat menjadikan ciri kekhasan pada diri seseorang.

Istilah karakter dipandang dari sudut ”penilaian”, baik-

buruk, senang-benci, menerima-menolak, suatu tingkah laku

berdasarkan norma-norma yang dianut. Sedangkan istilah

kepriabadian dipandang dari sudut ”penggambaran”, manusia apa

adanya tanpa disertai penilaian.29

Menurut Nana Syaodih Sukmadinata, kepribadian dalam

bahasa Inggris disebut personality, yang berasal dar bahasa Yunani

per dan sonare yang berarti topeng, tetapi juga berasal dari kata

personae yang berarti pemain sandiwara, yaitu pemain yang

memakai topeng tersebut. Kepribadian diartikan dalam dua macam.

Pertama, sebagai topeng (mask personalty), yaitu kepribadian yang

berpura-pura, yang dibuat-buat, yang semua mengandung

kepalsuan. Kedua, kepribadan sejati (real personalty) yaitu

kepribadian yang sesungguhnya, yang asli.30

Dari pengertian pendidikan dan pengertian karakter di atas,

maka pendidikan karakter adalah pendidikan untuk membentuk

pola sifat atau karakter baik mulai dari usia dini, agar karakter baik

tersebut tertanam dan mengakar pada jiwa anak.

Pendidikan karakter adalah pendidikan yang tidak hanya

berorientasi pada aspek kognitif, akan tetapi lebih berorientasi pada

proses pembinaan potensi yang ada dalam diri anak, dikembangkan

melalui pembiasaan sifat-sifat baik yaitu berupa pengajaran nilai-

nilai karakter yang baik. Dalam pendidikan karakter bahwa setiap

individu dilatih agar tetap dapat memelihara sifat baik dalam diri

29

Netty Hartati, dkk., Op.Cit., hlm.119. 30

Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung :

Remaja Rosdakarya, 2003), hlm. 136.

Page 26: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

14

(fitrah) sehingga karakter tersebut akan melekat kuat dengan

latihan melalui pendidikan sehingga akan terbentuk akhlaqul

karimah.

Pendidikan karakter berbeda secara konsep dan metodologi

dengan pendidikan moral, seperti kewarganegaraan, budi pekerti

atau bahkan pendidikan agama di Indonesia. Pendidikan moral

misalnya kewarganegaraan dan pelajaran agama hanya melibatkan

aspek kognitif (hafalan) tanpa ada apresiasi (emosi) dan praktik.

Tidak sedikit yang hafal isi Pancasila atau ayat-ayat suci, tetapi

tidak tahu bagaimana berlaku benar (seperti membuang sampah

pada tempatnya), berlaku jujur, beretos kerja tinggi dan menjalin

hubungan harmonis dengan sesama.

Pendidikan karakter di sini yang dimaksud adalah

pendidikan dengan proses membiasakan anak melatih sifat-sifat

baik yang ada dalam dirinya sehingga proses tersebut dapat

menjadi kebiasaan dalam diri anak. Dalam pendidikan karakter

tidak hanya bertujuan untuk mencerdaskan anak dalam aspek

kognitif saja, akan tetapi juga melibatkan emosi dan spiritual, tidak

sekedar memenuhi otak anak dengan ilmu pengetahuan, tetapi juga

dengan mendidik akhlak anak Anak dipersiapkan untuk menjadi

anggota masyarakat yang bertanggung jawab dan respek terhadap

lingkungan sekitarnya.

b. Landasan Dasar Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter berorientasi pada pembentukan manusia

yang berakhlak mulia dan berkepribadian luhur. Dalam hal ini,

landasan dasar dari pada pendidikan karakter adalah sesuai dengan

UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, yaitu :

Pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembalajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

Page 27: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

15

spiritual keagamaan, pengenalan diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa

dan negara.31

Pendidikan karakter didasarkan pada UU Sisdiknas karena

dalam uraian undang-undang tersebut salah satu tujuan dari pendidikan

adalah dapat mengembangkan potensi manusia. Yang mana arah dari

pengembangan potensi tersebut adalah terwujudmnya akhlak mulia.

Hal ini sesuai dengan maksud dan tujuan daripada pendidikan karakter.

Selain itu, pendidikan karakter juga sesuai dengan Al-Qur’an :

“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan

tidak mengetahui sesuatu pun dan Dia memberi kamu

pendengaran, penglihatan dan hati agar kamu bersyukur”. (Q.S.

An-Nahl : 78)32

Kaitannya dengan pendidikan karakter adalah bahwa

pendidikan karakter adalah sebuah usaha pendidikan dalam proses

pengembangan potensi (fitrah) manusia dari sisi eksternal yang berupa

pengaruh lingkungan.

c. Tujuan Pendidikan Karakter

31

Undang-Undang SISDIKNAS, Tentang., hlm. 3. 32

Departemen Agama RI, Al Qur‟an dan Terjemahannya, (Jakarta : Pustaka Agung

Harapan, 2006), hlm.375.

Page 28: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

16

Nel Nodding mengatakan bahwa“Character education, aimed

at the inculcation of specific virtues, depends heavly on the

indentification and description of exemplars.”33

Pendidikan karakter

ditujukan pada penanaman nilai kebajikan, membangun kepercayaan

pada pengenalan dan penggambaran dari contoh-contoh yang patut

ditiru.

Pendidikan karakter memiliki peran utama untuk

mengembangkan manusia secara individual menjadi seorang manusia

yang berpengetahuan baik, berperasaan baik (empati), bernafsu baik,

dan berperilaku (melakukan) baik. Kemudian keluarga dan sekolah

harus bekerjasama memberikan contoh yang diteruskan dengan

praktek dan pembiasaan sebagai pengganti dari hafalan untuk

membangun manusia yang berkapasitas pembangun.

Hal tersebut disertai maksud bahwa pendidikan karakter

berperan dalam mengembangkan manusia secara individu, yang mana

keluarga dan sekolah harus mendukungnya dengan bekerjasama

memberikan pendidikan secara praktek sebagai kelanjutan dari proses

pengajaran secara material di sekolah.

Jadi, pada intinya pendidikan karakter adalah bertujuan untuk

menanamkan nilai-nilai kebaikan dan membentuk manusia secara

keseluruhan serta mengembangkan potensi yang dimilikinya.

Pendidikan itu tidak hanya memiliki kepandaian dalam berpikir tetapi

juga respek terhadap lingkungan, dan juga melatih setiap potensi diri

anak agar dapat berkembang ke arah yang positif.

Selain itu, pendidikan karakter juga berfungsi untuk

menumbuhkan kesadaran diri. Kesadaran diri ini pada dasarnya

merupakan penghayatan diri sebagai hamba Tuhan Yang Maha Esa,

sebagai anggota masyarakat dan warga negara, sebagai bagian dari

lingkungan serta menyadari dan mensyukuri kelebihan dan

33

Nel Noddings, Philosophy of Education, (United State of America : Westview Press,

1998), hlm.150.

Page 29: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

17

kekurangan yang dimiliki, sekaligus menjadikannya sebagai modal

untuk meningkatkan diri sebagai individu yang bermanfaat bagi diri

sendiri maupun lingkungannya. Jika seseorang itu sadar akan dirinya

sebagai makhluk Tuhan, makhluk sosial dan makhluk lingkungan,

serta sadar diri akan potensi diri dapat dikembangkannya akan mampu

menumbuhkan kepercayaan pada dirinya, karena mengetahui potensi

yang dimiliki, sekaligus toleransi kepada sesama teman yang mungkin

saja memiliki potensi yang berbeda.

2. Teater

a. Pengertian Teater

Teater berasal dari bahasa Yunani “teatron” yang berarti pusat

upacara persembahan yang terletak di tengah-tengah arena. Istilah ini

kemudian tersebar luas menjadi istilah internasional, yang maksudnya

adalah suatu cerita (karangan) yang dipertunjukkan di atas pentas oleh

para pelaku dengan perbuatan-perbuatan.34

Menurut Harymawan, teater berarti drama, kisah hidup dan

kehidupan manusia yang diceritakan di atas pentas, disaksikan oleh

orang banyak, dengan media percakapan, gerak dan laku, dengan atau

tanpa dekor (layar dan sebagainya), didasarkan pada naskah yang

tertulis (hasil seni sastra), dengan atau tanpa musik, nyanyian, tarian.35

Teater juga sering disebut drama dan sandiwara. Drama berasal

dari bahasa Yunani “Draomai” yang berarti berbuat, berlaku,

bertindak atau beraksi. Sedangkan sandiwara diambil dari bahasa

Jawa “sandi” yang berarti rahasia dan “warah” yang berati ajaran.

Sandiwarta berarti ajaran yang disampaikan secara rahasia atau tidak

terang-terangan. Mengapa? Karena teater sebenarya mengandung

pesan atau ajaran (terutama ajaran moral).36

34

Tjokroatmojo, dkk, Pendidikan Seni Drama (Suatu Pengantar), (Surabaya: Usaha

Nasional, 1985), hlm. 11. 35

Haryawan RMA, Drama Turgi, (Bandung: Rosda Karya, 1988), hlm. 2. 36

Herman J. Waluyo, Drama, hlm. 2-3.

Page 30: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

18

Dari definisi tersebut, teater mempunyai dua makna. Pertama

teater yang berarti gedung pertunjukan, yaitu tempat

diselenggarakannya suatu pertunjukan. Di tempat ini penonton

berkumpul bersama-sama menyaksikan dan menikmati tontonan yang

dipentaskan. Kedua, teater berarti bentuk pementasan yang

dipentaskan dihadapan orang banyak.

Teater dalam dunia pendidikan juga bisa disebut dengan

metode bermain peran (teater atau sosiodrama). Menurut Heman J

Waluyo, bermain peran merupakan suatu pembelajaran yang melatih

penghayatan siswa sehingga dapat menumbuhkan pengalaman siswa

menuju taraf kedewasaan. Dengan metode berperan ini siswa dapat

belajar menggambarkan atau mengekspresikan suatu penghayatan

(sesuatu yang difikirkan, dirasakan, diinginkan) dalam keadaan

seandainya ia menjadi tokoh yang sedang diperankannya itu atau

suatu saat ia akan berada dalam situasi seperti itu. Murid dituntut

dapat berfikir dan bertindak atas keputusan dan tanggung jawab

sendiri.37

Menurut Aristoteles yang dikutip oleh DTjokroatmojo dkk,

seni drama adalah Initation of man in action. Di dalam action itu

mengandung makna yang terdiri dari unsur pokok.

a. Plot (rangka cerita)

b. Karakter (perwatakan)

c. Diksi (bahasa drama

d. Thought (ide, gagasan, tema

e. Song (nyanyian

f. Spectacle (perlengkapan)38

b. Sejarah Perkembangan

1) Zaman Yunani

37

Herman J. Waluyo, Drama., hlm. 121. 38

Tjokroatmojo, dkk, Pendidikan, hlm. 43.

Page 31: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

19

Menurut bangsa Yunani asal mula drama ialah kultus Dionysus,

dewa lembu atau domba. Drama didahului oleh korban domba atau

lembu. Dalam perkembangannya Dionysus digambarkan sebagai

manusia yang dipuja sebagai dewa anggur atau kesuburan. Tragedi

mendapatkan arti yang lain yaitu, yaitu drama yang melukiskan

perjuangan manusia melawan nasib.

Drama barat tumbuh dari ritus (upacara) agama bangsa Yunani

purba. Ritus merupakan suatu peristiwa di mana suatu masyarakat

menggambarkan melalui kata-kata, lambang-lambang atau benda dan

gerak-gerik dalam rangka menjunjung nilai-nilai keyakinan, kepercayaan

yang mereka anut. Dengan demikian ritus berfungsi sebagai peringatan

dan penyegaran kehidupan rohani dari masyarakat yang melakukannya

2) Zaman Romawi

Teater Romawi mengambil alih teater Yunani, mula-mula

bersifat religius, kemudian bersifat show business, dalam pernyataan

orang Romawi lebih memperlihatkan kebesarannya.

3) Zaman Pertengahan

Pada zaman ini pengaruh Gereja Katolik atas drama sangat besar.

Dalam pementasan ada tarian-tarian yang dilakukan oleh Padri dan

paduan suara berganti-ganti kemudian timbul pagelaran yang disebut

dengan passio. Pada saat itu kesederhanaan dekorasinya sangat simbolis,

improsionistis, dan pementasannya simultan bersifat sinkronik belaka

berbeda dengan pementasan simultan pada zaman modern.

4) Perkembangan Teater Di Indonesia

Tradisi berteater sudah ada dalam masyarakat Indonesia, hal ini

terbukti dengan adanya pentas tradisional di wilayah tanah air, seperti

yang akan dijelaskan di bawah ini:

a) Teater Tradisional

Page 32: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

20

Teater yang berkembang dikalangan rakyat disebut dengan

teater tradisional, sebagai lawan dari teater modern dan kontemporer.

Teater tradisional dalam pementasannya tidak menggunakan naskah

(improvisasi) sifatnya supel, artinya dipentaskan di sembarang

tempat. Jenis teater yang seperti ini masih berkembang di seluruh

Indonesia.

b) Abdul Muluk

Abdul muluk merupakan nama sebuah kelompok teater yang

meninggalkan ciri- ciri tradisional, artinya teater ini sudah mulai

menggunakan naskah dan tidak terlalu banyak improvisasi dan tidak

lagi mengandalkan tari dan lagu, struktur lakonnya tidak lagi statis,

tetapi disesuaikan dengan perkembangan lakon atau cerita sastra.

c) Komedi Stambul

Komedi stambul lahir pada tahun 1819 didirikan oleh August

Mahieu. Kelompok ini menampilkan lagu-lagu melayu, maka

komedi stambul ini lebih terkenal dengan nama opera melayu.

d) Dardanella

Teater dardanella ini didirikan pada tahun 21 Juni 1926,

dalam teater ini tidak ada lagi nyanyian, lakonnya diambil dari

indische roman.

e) Maya

Timbulnya teater maya dipengaruhi oleh pedagang-pedagang

cina yang gemar kan teater. Teater maya dipimpin oleh Usmar Ismail

dan banyak mementaskan karya-karya pengarang Indonesia. Hal ini

berkaitan dengan kemajuan dokumentasi pusat kebudayaan Jepang

pada waktu itu.

Pada era-era antara tahun 1926-1945 telah lahir nama-nama

yang menghiasi dunia teater Indonesia, antara lain Rustam Effendi,

Muhammad Yamin, Sanusi Pane, El Hakim dan lain-lain.

f) Cine Drama Institut

Page 33: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

21

Cine drama institut lahir di Yogyakarta dan merupakan

embrio dari ASDRAFI (Akademi Seni Drama dan Film) yang

berpusat di kota Yogyakarta yang mengembangkan teater seperti

Rendra, Soebagio Sastro Wardaja, Harymawan dan sebagainya.

g) Zaman Kemajuan Teater

Sejak 1968, yaitu setelah Rendra pulang dari Amerika dan

mendirikan Bengkel Teater di Yogyakarta, mulailah kemajuan dunia

teater Indonesia. Berdirinya taman Ismail Marzuki sebagai ajang

kreativitas seniman kiranya menambah kemajuan dunia teater di

Indonesia.39

Berikut ini nama-nama teater yang ada pada zaman

perkembangan teater di Indonesia antara lain:

a) Bengkel Teater Rendra: didirikan pada tahun 1968 dari bengkel

teater Rendra inilah kemudian lahir nama-nama besar dalam bidang

teater drama serta film antara lain, Arifin C. Noer, Putu Wijaya, Adi

Kurdi, Deddy Sutomo, dan sebagainya.

b) Teater Popular: teater popular ini dipelopori oleh Teguh Karya, dari

teater ini kemudian muncul nama-nama besar dalam dunia teater dan

film antara lain, Slamet Raharjo, El Manik, Christine Hakiem dan

lain-lain.

c) Teater kecil: teater yang dipimpin oleh Arifin C. Noer ini dipandang

teater yang mampu mewakili warna Indonesia.

d) Teater Koma: teater koma dipimpin oleh Nano Riantiarno yang

merupakan penulis naskah drama yang kuat dan sutradara yang

potensial setelah surutnya Teguh Karya, Arifin C. Noer, dan Rendra.

e) Teater Mandiri: dipimpin oleh Putu Wijaya

f) Bengkel Muda Surabaya: dipimpin oleh Akudiat

g) Teater lain: di samping teater yang sudah disebutkan di atas, banyak

teater lain yang disebut tangguh dan menyemarakkan dunia teater

Indonesia akhir-akhir ini antara lain: teater keliling (pimpinan

39

Herman J. Waluyo, Drama., hlm. 64-80

Page 34: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

22

Rudolf Puspa dan Derry Sirna), teater Dinasty (pimpinan Emha

Ainun Nadjib), Study Teater Bandung (pimpinan Suyatna Anirun),

Teater Pena (pimpinan Masbhukin), Teater Yayasan Pusat

Kebudayaan Bandung (pimpinan Yapi Panda Abdiel Tambayong)

dan lain-lain.40

c. Jenis-jenis Teater

Menurut J. Waluyo jenis-jenis teater terbagi menjadi beberapa

macam antara lain:41

1) Drama Pendidikan

Istilah drama pendidikan disebut juga drama ajaran atau drama

ditaktis. Pada abad pertengahan lakon menunjukkan pelaku-pelaku yang

dipergunakan untuk melambangkan kebaikan atau keburukan, kematian,

kegembiraan, persahabatan, permusuhan, dan sebagainya. Pelaku drama

dijadikan cermin bagi penonton dengan maksud mendidik.

Di dalam Alqur’an surat Almaidah: 27-31 diceritakan drama yang

sangat mengesankan antara Qabil dan Habil

40

Herman J. Waluyo, Drama., hlm. 80-84. 41

Herman J. Waluyo, Drama., hlm. 45.

Page 35: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

23

(27) Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putra Adam (Habil

dan Qabil) menurut yang sebenarnya. Ketika keduanya

mempersembahkan korban, maka diterima dari salah seorang dari

mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil):

Ia berkata Qobil: “Aku pasti membunuhmu!”.Berkata

Habil:”Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-

orang yang bertakwa”.

(28) “Sesungguhnya kalau kamu menggerakkan tanganmu

kepadaku untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu.

Sesungguhnya aku takut kepada Allah. Tuhan seru sekalian alam.”

(29)”Sesungguhnya aku ingin agar kamu kembali dengan

(membawa) dosa (membunuh) ku dan dosamu sendiri, maka kamu

akan menjadi penghuni neraka. Dan yang demikian itulah

pembalasan bagi orang-orang yang zalim.”

(30) Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah

membunuh saudaranya. Sebab itu dibunuhnyalah, maka jadilah ia

seorang diantara orang-orang yang merugi.

(31) Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-

gali dibumi untuk memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana

dia seharusnya menguburkan saudaranya. Berkata Qobil: “Aduhai

celaka aku mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung

gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?”

karena itu jadilah dia seorang diantara orang-orang yang

menyesal. (QS. Al-Maidah: 27-31).42

Pada ayat tersebut diberikan gambaran yang jelas, bagaimana lakon

yang diperankan oleh Qabil dapat memberi kesan yang sangat mendalam

sehingga menyesali perbuatannya, karena melihat secara langsung

perbuatan dirinya sendiri dari seekor burung gagak.

Teater atau metode sosiodrama digunakan dalam suatu

pembelajaran dengan tujuan:

a) Agar siswa dapat menghayati dan menghargai perasaan orang lain.

42

Departemen Agama RI, Al Qur‟an dan Terjemahannya, (Jakarta : Pustaka Agung

Harapan, 2006), hlm. 148-149

Page 36: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

24

b) Dapat belajar bagaimana membagi tanggung jawab.

c) Dapat belajar bagaimana mengambil keputusan dalam situasi

kelompok secara spontan.

d) Merangsang kelas untuk berfikir dan memecahkan masalah.43

e) Pelajaran dimaksudkan untuk menerangkan peristiwa yang dialami

dan menyangkut orang banyak berdasarkan pertimbangan didaktis.

f) Melatih siswa agar melatih persoalan hidup.

g) Memberi kesempatan menjiwai peran.

h) Membentuk kepribadian.

i) Melatih penggunaan bahasa lisan dengan baik dan lancar.

j) Ikut merasakan lakon secara sosial dan psikologis.

k) Melatih mengemukakan pendapat.44

l) Memperkaya kemampuan memahami jalan cerita, tema, problema

dalam drama yang akan diperankan tersebut.

m) Latihan membaca naskah drama sesuai artikulasi yang tepat, suara

yang jelas, intonasi dan ucapan yang baik, secara tidak langsung dapat

membantu ucapan dan cara membaca siswa.45

n) Pembelajaran dengan menggunakan tehnik drama merupakan

penunjang pemahaman bahasa. Di samping ketrampilan membaca

(naskah drama, juga menyaksikan dan mendengarkan (baik yang

diputar melalui tipe recorder atau televisi), serta dapat melatih kreasi

anak dengan menulis naskah drama secara sederhana dan

memerankannya di depan kelas.

Jadi tujuan dari metode sosiodrama secara keseluruhan menurut

Benyamin S.Bloom yang dikutip oleh Herman J. Waluyo dibagi dalam

tiga aspek (kognitif, afektif, psikomotirik).46

43

Arief Armai, Pengantar., hlm.198. 44

Herman J. Waluyo, Drama., hlm. 55. 45

Herman J. Waluyo, Drama., hlm.158. 46

Herman J. Waluyo, Drama., hlm.160-167.

Page 37: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

25

2) Drama Teatrikal (drama untuk dipentaskan)

Dalam drama teatrikal mungkin nilai litelerenya tidak tinggi,

tetapi kemungkinan untuk dapat dipentaskan sangat tinggi. Drama

teatrikal memang diciptakan untuk dipentaskan. Karena naskah drama

yang ditulis para sutradara atau pekerja teater tidak hanya

memperhatikan dialog untuk dipentaskan, tetapi bagaimana pementasan

tersebut diusahakan sehidup mungkin.

3) Drama Romantik

Jenis drama romantik ini sering disebut dengan drama puitis,

drama lirik dan disebut juga drama puisi atau drama berbentuk sajak.

Sifat romantik terletak pada sifat lakon dan para lakon dab para

pelakunya. Biasanya digambarkan dengan kisah percintaan, petualangan,

kisah-kisah yang muluk-muluk yang semuanya menggambarkan unsur

perasaan.

4) Drama Adat

Drama adat mementingkan penggambaran adat istiadat di dalam

suatu masyarakat, daerah dan suku-suku tertentu. Dalam hal ini, drama

tidak boleh bersifat imajinatif, sepanjang memotret adat daerah, tata cara

hidup cara berpakaian, cara mengungkapkan sesuatu, adat perkawinan

pemakaman dan sebagainya harus diungkapkan dengan sejujur mungkin

karena merupakan potret adat di suatu tempat atau masyarakat.

5) Drama Liturgi

Drama liturgy maksudnya adalah drama yang dikaitkan dengan

pelaksanaan upacara agama, baik dalam liturgy inti maupun hanya alat

untuk memperoleh daya tarik saja. Drama ini dimaksudkan untuk

mempertebal iman pemeluknya.

6) Drama Simbolis

Drama simbolis atau lebih disebut dengan drama lambang adalah

drama yang menggunakan lambang artinya lakon tidak langsung ke

sasaran. Kejadian yang dilukiskan digunakan untuk melambangkan

Page 38: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

26

kejadian lain, nama pelaku tertentu digunakan untuk melambangkan

lakon lain dalam masyarakat.

7) Monolog

Monolog termasuk dalam golongan teater modern, prinsip-

prinsip lakon harus dipertahankan. Seorang pelaku monolog harus

menyadari bahwa lakonnya merupakan konflik manusia, konflik tetap

merupakan hakikat lakon. Naskahpun harus dipatuhi agar struktur

dramanya tetap dipertahankan, jadi drama monolog merupakan salah

satu bentuk drama yang masih terikat dengan naskah.

8) Drama Lingkungan

Drama lingkungan atau disebut juga dengan drama lingkungan,

termasuk dalam jenis teater modern yang melibatkan penonton dialog

drama lingkungan dapat ditambah oleh pemain sendiri sehingga

penonton dilibatkan dengan lakon. Tujuan dari drama lingkungan adalah

membuat pementasan agar akrab dengan penonton.

9) Drama Komedi Intrik (Intrique Comedy)

Drama komedi intrik adalah jenis drama yang mengundang gelak

tawa secara langsung dengan melalui penciptaan situasi yang lucu dan

bukan dari watak atau dialognya. Mungkin ceritanya tidak lucu akan

tetapi ceritanya menciptakan situasi lucu sehingga melahirkan komedi

intrik.

10) Drama Mini Kata (teater mini kata)

Drama mini kata adalah jenis drama yang menggunakan kata-

kata atau dialog seminimal mungkin.

11) Drama Absurd

Nama absurd sebenarnya berhubungan dengan sifat lakon dan

sifat tokohnya. Absurditas adalah sifat yang muncul dari aliran filsafat

eksistensialisme, yang memandang kehidupan ini mencekam, tanpa

makna, memuakkan. Jika manusia sadar akan keberadaannya seperti

dalam eksistensialisme, maka manusia akan merasa bahwa hidup ini

absurd.

Page 39: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

27

d. Latihan dasar

Dalam setiap pelatihan teater, siswa diharuskan menguasai beberapa

latihan dasar, yaitu olah vokal, olah gerak dan olah rasa.

1) Olah vokal

Latihan ini dapat diartikan latihan mengucapkan suara secara

jelas dan nyaring (vokal), dapat juga berarti latihan penjiwaan suara.

Warna suara bagaimana yang tepat, harus disesuaikan dengan watak

peran, umur peran dan keadaan social peran itu. Aktor tidak

dibenarkan mengubah warna suara tanpa alasan. Nada suara juga

harus diatur, agar membantu membedakan peran yang satu dengan

yang lainnya. Semua ini hendaklah dikuasai secara cermat dan

konsisten. Secara lebih detail, aksen orang-orang yang berasal dari

daerah-daerah tertentu, perlu juga diwujudkan dalam latihan suara

ini. Yang harus mendapatkan perhatian lebih adalah suara itu harus

jelas, nyaring, mudah ditangkap, komunikatif dan diucapkan sesuai

daerah artikulasi.

2) Olah gerak

Olah gerak adalah pelatihan ekspresi secara fisik. Manusia

berusaha agar fisik dapat bergerak secara fleksibel, disiplin dan

ekspresif. Artinya, gerak-gerik dapat luwes, tetapi berdisiplin

terhadap peran masing-masing dan ekspresif sesuai engan watak dan

perasaan aktor yang dibawakan.

Pada beberapa teater sering dilakukan pelatihan dasar akting,

berupa menari, balet, senam, bahkan ada yang merasa latihan

tersebut dapat juga melatih kelenturan, kedisiplinan dan daya

ekspresi jasmaniah. Apalagi pementasan yang membutuhkan silat,

anggar dan tarian, maka latihan-latihan tersebut tidak terbatas pada

latihan dasar, tetapi latihan yang benar-benar dapat menghidupkan

suasana.47

47

Herman J. Waluyo, Drama., hlm. 117

Page 40: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

28

Wahyu Sulaiman mengatakan bahwa alasan seseorang bergerak

ada dua, yaitu:

a) Alasan kewajaran

Misalnya setelah mengucapkan kalimat: “Dingin betul

hawanya!” kemudian berjalan menghampiri tungku yang sedang

dipakai untuk memasak air dan memanaskan kedua telapak

tangannya.

b) Alasan kejiwaan

Adalah alasan yang muncul dari gambaran keadaan jiwa.

Misalnya: orang yang sedang ketajutan mengerutkan badannya.48

3) Olah rasa

Proses pertama transformasi atau penjiwaan terhadap peran, adalah

memberi fokus kepada energi yang sudah dimiliki oleh si aktor. Dia

harus mengendalikan dirinya menuju satu tujuan tertentu. Usaha

memfokuskan energi itu adalah usaha menyerahkan diri sepenuhnya

kepada aksi dramatis sesuai tuntutan naskah, dimana ia mampu

menentukan pilihan-pilihan aksi selaras dengan keyakinannya terhadap

tokohnya.49

Olah rasa bisa dilakukan melalui meditasi. Bermeditasi bukannya

mengosongkan pikiran, tetapi memusatkan pikiran terhadap satu hal,

dibantu dengan harmoni totalitas seluruh tubuh. Atau dengan kata lain,

bermeditasi adalah mengkonsentyrasikan jiwa raga, perasaan dan

pikiran dengan intens dalam harmoni, dalam hening untuk menghadapi

suatu hal.50

48

Wahyu Sulaiman, Seni Drama, (Jakarta: PT. Karya Uni Press, 1982), hlm. 23 49

Herman J. Waluyo, Drama., hlm. 117 50

Rendra, Mempertimbangkan Tradisi, (Jakarta: PT. Gramedia, 1984), hlm. 40.

Page 41: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

29

e. Drama dalam Pendidikan

Dalam bukunya Brahim, Ki Hajar Dewantoro mengatakan bahwa

sandiwara (teater) merupakan alat pendidikan yang sangat baik karena

bersifat kesenian (aesthetisch), kebajikan (estich) dan religious (agama),

sosial. Kemudian di dalam pengajarannya, sandiwara membantu bermacam-

macam kepandaian dan pengetahuan, seperti kesusastraan, bercakap dengan

irama, menghafalkan, menghilangkan tabiat malu, menggembirakan karena

bersifat permainan, memberikan pelajaran gerak irama, menyesuaikan kata

dengan pikiran, perasaan dan kemauan serta kemauan. Dengan demikian

sandiwara sebagai alat pendidikan mencakup hampir keseluruhan kebutuhan

pendidikan.

Metode pengajaran dengan cara sandiwara disebut metode

sosiodrama. Metode ini terdiri dari beberapa langkah-langkah diantaranya:

1) Mengemukakan Masalah

Masalah dikemukakan kepada peserta didik. Masalah itu dapat

berupa persoalan hubungan antara golongan mengerti perasaan orang

lain, membagi tanggung jawab, dan sebagainya.

2) Mendramatisasi Masalah

Mendramatisasi masalah dilakukan dengan cara menunjuk peserta

didik untuk berperan menjadi orang-orang yang terlibat persoalan itu dan

mendramatisasikanya mencari pemecahan persolan itu.

3) Mengadakan diskusi, terhadap hasil dramatisasi.

Nilai pendidikan yang terdapat pada metode diatas adalah sebagai

berikut:

a) Metode melibatkan para peserta didik pada persoalan hidup.

b) Memberi kesempatan bildung (pembentukan kepribadian).

c) Peserta didik dapat mendiskusikan nilai-nilai kehidupan yang perlu

bagi dirinya sendiri.

d) Dapat menghargai pendapat orang lain.

e) Mempunyai peranan dalam pembentukan pribadi sendiri.

f) Menghargai golongan lain.

Page 42: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

30

g) Dapat melatih bahasa dengan teratur dan baik.

h) Melatih anak berfikir cepat.

i) Melatih peserta didik yang lain sebagai penonton.

j) Peserta mengerti secara intelektual dan merasakan persoalan sosial-

sosilogi.

k) Menimbulkan diskusi yang hidup.

l) mendidik berani mengemukakan pendapat.51

51

Brahim, Drama Dalam Pendidikan, (Jakarta: PT Gunung Agung, 1968), hlm 154-157.

Page 43: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

31

BAB III

LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. GAMBARAN UMUM MAN KENDAL

1. Sejarah Singkat MAN Kendal

Berdirinya Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kendal diawali

dengan terbitnya SK Menteri (KH. Moch. Dahlan) Nomor 14 Tahun 1969

tanggal 4 Februari 1969 tentang pengangkatan panitia pendiri sekolah

persiapan IAIN al-Dstesai’ah di Kendal yang diketuai oleh KH. Abdul

Chamid, Kyai Ahmad Slamet sebagai sekretaris dengan susunan

pelindung Muspida Kabupaten Kendal. Kemudian diikuti oleh SK

Menteri Agama (KH. Moh. Dahlan) no. 153 tahun 1969 tentang

perubahan status sekolah persiapan IAIN Kendal menjadi sekolah

Persiapan Negeri IAIN al-Dstesai’ah di bawah pembinaan IAIN Sunan

Kalijaga.

Melalui SK Menteri Agama (H.A. Mukti Ali) no. 38 tahun 1974

tanggal 21 Mei 1974 pembinaan sekolah Persiapan Negeri IAIN al-

Dstesai’ah Kendal dialihkan dari IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

kepada IAIN Walisongo Semarang. Sejak tanggal 16 Maret 1978 SPN

IAIN al-Dstesai’ah Kendal berubah fungsi menjadi MAN Kendal.

Perubahan tersebut diperkuat dengan turunnya SK Menteri Agama (H.A.

Mukti Ali) no. 17 tahun 1978 tentang susunan organisasi dan tata kerja

MAN.

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kendal sejak tahun 1989

merupakan satu-satunya MAN di Jawa Tengah yang ditunjuk menjadi

pengelola workshop ketrampilan melalui proyek UNDP. Adapun bidang

keterampilan yang dikelola meliputi keterampilan elektronika, tata

busana, otomotif motor dan otomotif mobil. Masing-masing bidang

keterampilan ini dilaksanakan dalam dua proses pembelajaran yaitu

Page 44: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

32

intrakurikuler dan ekstrakurikuler dengan kualifikasi semi skill worker

atas dasar kerjasama dengan Balai Latihan Kerja Industri Semarang.

Selain itu, MAN Kendal ditetapkan sebagai satu di antara dua

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Model (percontohan) di Jawa Tengah

selain MAN Magelang berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal

Pembinaan Kelembagaan Agama Islam tanggal 20 Februari 1989 no

F.IV/PP.00.6/KEP/17.4/98.

2. Letak Geografis MAN Kendal

MAN Kendal terletak di desa Bugangin Kecamatan Kota Kendal

Kabupaten Kendal. Letak MAN Kendal cukup strategis karena selain

mudah dijangkau dengan transportasi, MAN Kendal juga jauh dari

kebisingan lalu lintas kendaraan karena letaknya di komplek pendidikan

Islamic Center yang berdekatan dengan perkampungan penduduk

sehingga para siswa dapat belajar secara nyaman dan tenang.

MAN Kendal mempunyai tanah yang cukup luas yaitu 15.993

yang terbagi dalam 2 lokasi, yaitu bagi utara dan selatan yang

dipisahkan oleh perumahan penduduk sepanjang 300 meter. Luas tanah

dan suasana yang cukup tersebut mendukung MAN Kendal untuk

mengembangkan sarana dan prasarana sekolah seperti gedung workshop,

laboratorium, ruang kelas, dan sebagainya. Akan tetapi, dengan

terbaginya lokasi MAN Kendal menjadi 2 tempat maka guru mengalami

kesulitan dalam hal pengawasan. Selain itu, lokasi yang dekat dengan

perumahan penduduk akan mendorong siswa untuk mudah membolos.

Adapun peta lokasi MAN Kendal sebagaimana terlampir.

3. Struktur Organisasi MAN Kendal

Agar mekanisme kepemimpinan dapat berjalan dengan lancar dan

terarah dengan baik, maka diperlukan struktur organisasi. Adapun struktur

organisasi MAN Kendal sebagaimana terlampir.

4. Visi Misi dan Tujuan MAN Kendal

Page 45: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

33

Dalam pengelolaan bidang pendidikan harus selalu berpijak pada

visi dan misi agar tidak melenceng dari arah tujuan pokok dalam

mengantarkan peserta didik ke masa depan.

Adapun visi MAN Kendal adalah:

a. Terwujudnya MAN Unggul berkarakter sains Islam dan teknologi

(SINTEK).

b. Berbasis keahlian dan kecakapan hidup (life skill).

c. Pengelolaan Effective Bilingual System (EBS) melalui Boarding And

Full Day School.

Misinya antara lain:

a. Pengelolaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) melalui program

Effective Bilingual System (EBS) dalam penguasaan Sains Islam dan

Teknologi (SINTEK).

b. Peningkatan kegiatan siswa yang berorientasi pada prestasi dan

keahlian.

c. Membekali siswa dengan penguasaan IPTEK berbasis kemitraan dan

kewirausahaan.

d. Pendalaman ilmu agama Islam sebagai dasar pengembangan IPTEK.

e. Melaksanakan Manajemen Berbasis Madrasah Mandiri (MBMM)

secara profesional dan tata kelola Madrasah melalui Boarding School

dan Full Day School.

Sedangkan tujuannya adalah terwujudnya lulusan yang memiliki

kecakapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang berdasarkan

Iman dan Taqwa (IMTAQ), memiliki kemandirian yang kuat

berwirausaha dan mampu meneruskan ke jenjang Perguruan Tinggi sesuai

dengan pilihan utamanya.

5. Keadaan Peserta didik

a. Keadaan Guru

Page 46: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

34

Jumlah guru MAN Kendal adalah 115 orang, terdiri dari PNS

Kementrian Agama 70 orang, PNS Diknas 12 orang, Honorer tetap 33

orang.

b. Keadaan Siswa

Keadaan siswa di MAN Kendal dari tahun ke tahun semakin

mengalami kenaikan yang sangat membanggakan. Hal ini berarti

bahwa animo masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di MAN

Kendal semakin kuat.

Jumlah siswa MAN Kendal secara keseluruhan sebanyak 1.338

orang, yang terdiri dari 557 siswa dan 781 siswi. Adapun siswa kelas

X sejumlah 402 orang, kelas XI sejumlah 530 orang dan kelas XII

sejumlah 406 orang.

B. PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA KELOMPOK

STUDI TEATER DAN SASTRA (STESA) MAN KENDAL

1. Sejarah Berdiri kelompok STESA MAN Kendal

Kelompok Studi Teater dan Sastra (STESA) MAN Kendal

diikrarkan pertama kali pada 1994, saat MAN Kendal di bawah

kepemimpinan Bapak Supardi, BA. Angkatan pertama hanya beranggota

sekitar delapan orang. Sebagai salah satu kegiatan ekskul di MAN

Kendal, pada 1999 STESA pernah hampir dilikuidasi oleh pihak

madrasah dengan berbagai alasan. Namun, Alhamdulillah, hal itu tidak

sempat direalisasikan.

Sejak kelahirannya, Kelompok STESA terus berkegiatan hingga

saat ini di bawah bimbingan Bapak Aslam Kussatyo, guru MAN Kendal

yang sekaligus salah seorang penggerak seni teater di Kabupaten Kendal.

Minimal sekali dalam setahun mengadakan penggarapan, dalam kondisi

Page 47: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

35

yang serba apa adanya. Yang paling ditekankan dalam ekskul ini adalah

terjalinnya ukhuwah antar anggota.

Penghargaan terus mengalir, baik di tingkat kabupaten, provinsi,

bahkan sampai tingkat nasional. Bidangnya pun beragam: teater, baca dan

tulis puisi, tulis cerpen, kepenyiaran, ke-MC-an, jurnalistik, pidato,

bahkan sesekali pembimbingan nulis karya ilmiah.

2. Tujuan Berdiri Kelompok STESA MAN Kendal

Tujuan berdirinya kelompok STESA MAN Kendal adalah sebagai

wadah bagi siswa-siswi MAN Kendal untuk meningkatkan bakat dan

minatnya, khususnya dalam bidang teater dan sastra.

3. Prestasi Yang Pernah Diraih Kelompok STESA MAN Kendal

Selama tujuh tahun berkiprah, kelompok STESA sudah

mengadakan sejumlah peentasan teater dari berbagai macam event,

diantaranya:

a. Kebebasan Abadi

b. Mahkamah di Seberang Maut

c. Hanya Satu Kali

d. Bila Malam Bertambah Malam

e. Gempa

f. Korban (dalam dua versi)

g. Malam Jahanam

h. Prita Istri Kita

i. AA II UU

j. Joko Bodho (dalam dua versi)

k. Petang di Taman

l. Pagi Bening

Page 48: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

36

m. Balada Roro Mendut

n. Fragmen di Bingkai Perak

o. Dedes

p. Wek-wek

q. Wek-wek

r. Beberapa pentas kolaborasi

s. Beberapa happening art

Tidak hanya itu, selain prestasi dalam bidang teater, kelompok STESA

juga berhasil mengharumkan nama MAN Kendal lewat sastra dan lainnya,

seperti:

a. Juara I tingkat Kabupaten dalam lomba pidato bahasa Jawa MA 2011.

b. Juara I tingkat propinsi, Festival Baca Puisi Mengenang Perjuangan

Guru bangsa (Gus Dur) Komunitas Sastra kaligung 2010.

c. Juara I tingkat provinsi, lomba Baca Puisi Tingkat SMA/MA/SMK

se-Jateng HIMA Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan

Seni UNNES 2009.

d. Harapan II tingkat kabupaten, lomba baca Puisi Tingkat Umum

Teater Semut Kendal 2009.

e. Terbaik II, Lomba Akting Mirip Karakter Pahlawan Nasional Hari

Sumpah Pemuda Kab. Kendal 2009.

f. Terbaik II, Pidato Bahasa Arab Putri HAB Depag ke-63 Kab. Kendal

2009.

Page 49: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

37

g. Terbaik III, Lomba Pidato Bahasa Inggris Putra Tingkat MA HAB

Depag ke-63 Kab. Kendal 2009.

h. Terbaik II, Pidato Bahasa Arab Putri HAB Depag ke-63 Kab. Kendal

2009.

i. Juara I, Lomba Baca Puisi SMA/MA/SMK se-Jateng 2008.

Tanpa banyak publikasi, beberapa alumni STESA adalah pembaca

puisi handal di tingkat provinsi, bahkan nasional. Profesi para alumnus

pun beragam, antara lain: penyiar, penulis lepas, pemain drama televisi,

bintang iklan televisi, MC dan pranatacara profesional, pelatih teater,

guru, programmer komputer, bahkan polisi, dan lain-lain.

4. Proses pendidikan dalam teater

Proses pendidikan dalam teater sama juga dengan proses hidup,

karena dalam teater kita akan dapat mengenal beberapa hal seperti dalam

kehidupan. Antara lain mengenai jati diri kita, mengenal orang lain bahkan

mengerti siapa diri kita (sebagai makhluk).

Dalam setiap proses tentu kita akan diperkenalkan dengan

beberapa dunia, baik dunia imajinasi maupun dunia nyata. Berteater sama

juga dengan melakukan kehidupan mini dunia. Teater sebagai metode

dalam pendidikan berupaya mengembangkan kesetiakawanan dan

penghayatan terhadap diri sendiri, karena di dalamnya siswa akan

diberikan beberapa bentuk pelatihan untuk mengolah emosi jiwa bahkan

bergandengan dengan alam. Banyak orang menyangsikan bahwa berteater

itu membuat orang amburadul, semrawut, bebas seenaknya. Tetapi

sebenarnya yang terjadi adalah sebuah pemikiran yang kurang mendalam

mengenai teater.

Berteater tidak hanya sekedar tontonan yang dipentaskan walaupun

pementasan teater itu sendiri bagian dari teater. Tetapi lebih dari itu,

Page 50: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

38

berteater adalah proses memahami diri sendiri, orang lain, alam bahkan

Tuhan. Memang tidak ada satu pun metode di dunia ini yang sempurna.

Metode suri teladan yang katanya paling efektif di dunia ini pun kalau kita

lihat tidak seratus persen bisa membentuk akhlak siswa. Para siswa sendiri

masih banyak yang mempunyai sifat negatif. Itu artinya bahwa metode itu

diberikan tidak harus merubah keseluruhan diri pribadi siswa, tetapi paling

tidak mempunyai pengaruh pada diri siswa. Dalam menilai seseorang, kita

jangan melihat fisik dan luarnya saja. Tetapi coba masuklah ke dalam

orang itu (masuk dalam dunia teater), baru kemudian kita mendapatkan

arti sejati dari kehidupan52

.

Kita tidak bisa memungkiri banyak sekali tokoh yang bisa

mengubah cara pandang masyarakat, merubah sistem politik dari ketidak

adilan bahkan mengubah kepercayaan melalui dunia seni. Sunan Kali Jaga

dengan wayang kulitnya dapat menggiring orang Jawa ke dalam dunia

Islam, Anton Chekov dengan teaternya dapat mengubah ketidakadilan

penguasa di Rusia, dan masih banyak lagi yang lain.

Berteater dilakukan mulai dari latihan jasmani sampai dengan

rohani. Berteater mengajarkan siswa untuk saling berhubungan dengan

lawan mainnya. Berteater dapat membuat siswa menjadi orang lain yang

dia perankan dan pada akhirnya membuat siswa itu sadar bahwa ada

kehidupan di luar dirinya yang perlu dihormati, dihargai, bahkan diajak

bergandeng mesra. Berteater melatih menghilangkan egositas, karena

siswa merasa banyak sekali kekurangan yang terdapat pada diri siswa dan

masih memerlukan kelengkapan dari orang lain. Berteater juga membuat

siswa cinta alam karena teater sifatnya natural dan lebih dekat alam.53

5. Proses Pelaksanaan Pendidikan Karakter pada Kelompok STESA MAN

Kendal

52

Wawancara dengan Bapak Aslam Kussatyo Pelatih kelompok STESA MAN Kendal

tanggal 2 Mei 2011 53

Wawancara dengan Bapak Aslam Kussatyo Pelatih kelompok STESA MAN Kendal

tanggal 3 Mei 2011.

Page 51: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

39

Sejak berdirinya kelompok STESA ada beberapa tahapan yang

tidak berubah dalam berproses, hanya saja yang membedakan adalah

variasi dari proses itu atau tergantung arah atau konsep berproses (latihan)

itu ingin dibuat seperti apa. Di antara tahapan itu antara lain:

a. Teori Tentang Teater dan Manfaat bagi Kehidupan Anak Kelompok

STESA

Sebelum anak-anak kelompok STESA latihan praktek

berteater, hal yang paling awal adalah berdoa bersama secara

melingkar. Hal ini bertujuan agar apapun yang akan dilakukan dapat

berjalan dengan lancar, kompak dan selalu ingat pada tuhan YME.

Kemudian baru memperkenalkan apa itu teater? Kenapa kita berteater?

Dan tentunya disesuaikan dengan kondisi usia anak kelompok STESA

baik secara fisik maupun psikologisnya.

1) Untuk teori teater buku yang menjadi pedoman dalam melatih

anak-anak kelompok STESA adalah buku Pintar Bermain Drama

karya Asul Wiyanto, karena di dalam buku itu diterangkan

pengertian maupun teknik dasar bermain teater dan penjelasannya

dapat dipahami oleh anak-anak seusia SMA/Aliyah. Dalam

berteater para siswa harus mengetahui apa itu alur atau plot,

setting, lighting, aktor, sutradara dan semua crew yang

bertanggung jawab dalam proses itu (secara teori), semua itu

dilakukan supaya peserta didik mengetahui terlebih dahulu

sebelum melangkah lebih jauh kedalam dunia seni (khususnya

teater) dan tidak hanya ikut-ikutan saja.

2) Anak-anak kelompok STESA dari awal masuk sampai sekarang

selalu saya tanamkan tentang ”hidup itu sandiwara” sebagai contoh

saya jelaskan lebih lanjut ”setiap hari kalau kita berbicara dengan

orang tua atau dengan teman sebaya pasti berbeda baik gaya bicara,

sopan santun, raut muka, intonasi, dan lain sebagainya, ini

menandakan bahwa setiap hari manusia itu berakting”. Secara

mendalam arti dari penjelasan diatas adalah ada upaya penanaman

Page 52: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

40

moral atau akhlak yang saya tunjukkan kepada para siswa bahwa

kita perlu menata diri dan berperilaku dengan baik ketika

berhadapan dengan seseorang, dan harus tahu siapa yang kita

hadapi, sehingga para siswa tersebut bisa lebih sopan ketika

berbicara dengan orang yang lebih tua dari mereka terutama guru

dan orang tua mereka. Karena pada dasarnya anak-anak kelompok

STESA berangkat dari latar belakang nelayan yang mempunyai

watak yang keras. Dengan penjelasan di atas dan variasi penjelasan

yang lain, diharapakan mereka tersadar dan dapat berbuat lebih

baik.

3) Karena saya berangkat dari dunia pendidikan terutama pendidikan

Islam, berteater selalu saya arahkan menuju tercapainya sebuah

prilaku yang baik dari anak-anak teater. Pola mengajar saya lebih

ke dunia pendidikan dari pada entertaint (hiburan). Oleh karenanya

ketika saya terangkan tentang manfaat berteater, saya selalu

mengarahkan kepada anak kelompok STESA bahwa berteater itu

untuk membuat pribadi yang berkualitas (akhlakul karimah), ini

semua saya jelaskan dengan beberapa contoh seperti ketika kita

merasakan bagaimana beratnya menjadi seorang ibu, kita tentu

tidak akan berkata kasar kepada ibu. Di dunia teater kita akan

menjadikan diri kita sebagai ibu sementara dalam dunia mini.

Manfaat yang lebih besar lagi, kita bisa mengikis egoisme kita

yang besar dengan mencoba merasakan penderitaan orang miskin

melalui proses berteater. Dan hal terpenting yang terus saya

tekankan kepada anak-anak kelompok STESA adalah jangan

pernah menyalahkan orang lain sebelum kita lebih dahulu

mengoreksi diri kita sendiri. Dan banyak sekali usaha yang saya

lakukan untuk memberi penjelasan kepada anak-anak kelompok

Page 53: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

41

STESA tentunya dengan beberapa keterangan dan contoh-contoh

yang nantinya dapat dipraktekkan dalam proses berteater54

.

b. Latihan Dasar

Dalam berteater kita harus tahu tentang teknik-teknik dasar

berteater seperti olah tubuh (olah gerak), olah vokal, olah rasa. Pada

kelompok STESA setiap akan memulai latihan, selalu di dahului

dengan latihan-latihan dasar, mulai dari olah tubuh (gerak) dengan

menggerakkan anggota badan supaya badan sehat dan lebih lentur.

Karena kalau badan kita sehat maka otak akan lebih fress dan dapat

dengan mudah menerima pelajaran (terutama teater) dengan baik.

Proses selanjutnya adalah olah vokal dimulai dari A-I-U-E-O

sampai dengan vokal dialog. Latihan ini bertujuan untuk melancarkan

vokal anak-anak kelompok STESA. Selain itu yang lebih penting lagi

adalah agar mereka sadar pada setiap kata-kata mereka yang mereka

ucapkan. Apabila ketika mereka mengucapkan kata-kata kasar dan

jorok seperti kebiasaan orang nelayan yang terbiasa mengucapkan

kata-kata kasar dan jorok mereka jadi sadar dan akhirnya sedikit demi

sedikit mereka dapat menghilangkannya. Karena pada dasarnya latihan

vokal ini walaupun kelihatannya sepele, tetapi manfaatnya sangat besar

karena banyak terkandung makna di dalamnya. Seperti kata-kata yang

biasa diucapkan setiap hari akan masuk ke dalam alam bawah sadar

dan menjadi kebiasaan ucapan setiap hari, dengan menyadari kata-kata

itu berarti kita tahu apa yang telah kita perbuat.

Proses latihan dasar selanjutnya adalah olah rasa. Di kelompok

STESA, saya terapkan adalah bagaiman anak-anak kelompok STESA

merasakan bahwa ada kehidupan diluar dirinya sehingga mereka tidak

terlalu egois dalam kehidupan sehari-hari. Latihan olah rasa yang biasa

dilakukan ialah latihan olah rasa dengan merasakan penderitaan orang

lain yang lebih miskin dari kita (tujuannya untuk membuat mereka

54

Wawancara dengan Bapak Aslam Kussatyo Pelatih kelompok STESA MAN Kendal

tanggal 5 Mei 2011.

Page 54: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

42

peka terhadap keberadaan orang disekitarnya dan mereka mau

membantunya, selain itu supaya mereka lebih bersyukur kepada Tuhan

atas keberadaan mereka sekarang), latihan olah rasa kehilangan kedua

orang tua (tujuannya agar mereka sadar betapa besarnya jasa orang tua,

begitu pentingnya kedudukan atau peran orang tua bagi mereka,

sehingga mereka lebih sayang dan hormat atau patuh kepada orang

tua). Biasanya dalam proses ini banyak anak yang menangis tersedu-

sedu dan jiwa mereka menjadi lunak. Yang selanjutnya latihan olah

rasa menjadi orang gila (tujuannya bahwa orang yang tidak berpikir

benar akhirnya kelakuannya tidak ubahnya seperti binatang). Olah

rasa yang saya namakan bermain dengan angin (tujuannya supaya

mereka lebih bersahabat dengan alam, karena alam akan menjadi

pelindung bagi kita kalau bersahabat dalam arti merawat dan akan

marah kalau kita merusaknya) dan latihan olah rasa mendengar

pembicaraan dan suara disekitarnya (tujuannya agar mereka mau

mendengarkan orang lain dan tidak selalu orang lain yang harus

mendengarkan dirinya).55

c. Latihan Naskah

Naskah dalam proses berteater merupakan salah satu hal

terpenting dalam teater, karena dalam naskah para aktor akan tahu apa

yang akan dimainkannya, ingin jadi antagonis, protagonis, atau pemain

pendukung, karena naskah merupakan gambaran bentuk cerita yang

akan diperankan para pemain. Di kelompok STESA dalam proses

latihan naskah dimulai dengan latihan dasar, diteruskan dengan bedah

naskah (menceritakan olah cerita yang ada dalam naskah), reading

(membaca naskah), latihan pengkarakteran pertokoh, bloking, casting

dan barulah ditemukan bentuk permainan teater yang diinginkan. Dari

beberapa proses tadi diperlukan beberapa tahapan yang dilakukan

minimal selama tiga bulan.

55

Wawancara dengan Bapak Aslam Kussatyo Pelatih kelompok STESA MAN Kendal

tanggal 8 Mei 2011.

Page 55: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

43

Pemilihan naskah disesuaikan dengan usia anak-anak

kelompok STESA , baik tema, isi, dan penokohan. Dan cerita yang

diangkat lebih banyak mengarah kepada perbaikan prilaku anak-anak

kelompok STESA dan penyadaran diri terhadap kehidupan

bermasyarakat. Dalam penggarapan tahun ini, kelompok STESA MAN

Kendal mengangkat naskah Wek-wek karya D.Djayakusuma.

d. Evaluasi

Evaluasi dilakukan terhadap performance berarti evaluasi

terhadap seluruh proses belajar mengajar dari awal pelajaran diberikan,

selama pelaksanaan pengajaran (proses), dan pada akhir pengajaran

yang sudah di target semula.

Evaluasi dalam pembelajaran naskah labirin sukma ini

dilakukan dengan dua cara yaitu:

a. Pada proses latihan

1) Pada latihan awal evaluasi dilakukan oleh sutradara untuk

memperbaiki kesahalan yang dilakukan oleh aktor

2) Pada latihan pertengahan/akhir evaluasi dilakukan antara

siswa, satu pemain menilai pemain lain dan memberikan solusi

kekurangan pemain lain begitu juga sebaliknya. sehingga

terjadi keaktifan siswa

b. Setelah pentas

Setelah pentas evaluasi dilakukan juga dengan dua cara yaitu

1) Antara siswa dengan siswa lain untuk menilai hasil kerja dalam

pementasan

2) Sutradara menilai hasil kerja sisa

C. Nilai-nilai Pendidikan Karakter pada Kelompok STESA MAN Kendal

Dari proses latihan teater dengan naskah Wek-wek oleh kelompok

STESA MAN Kendal, dapat diambil beberapa nilai pendidikan karakter

dalam menjalani kehidupan ini.

a. Ajaran sifat amanah

Page 56: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

44

Ajaran sifat amanah ini tercermin dalam proses pelatihan naskah

Wek-wek.

Semar: Saya jadi lurah sejak awal sejarah, sudah lama kepingin

berhenti tapi tak ada yang mau mengganti. Sudah bosan,

jemu, capek, lelah. Otot kendor, mata kabur, mau mundur

dengan teratur, mau ngaso di atas kasur. Saya kembung

bukan karena busung, mata berair bukan karena banjir, tapi

karena menjadi tong sampah. Serobotan tanah, pak lurah.

Curi air sawah, pak lurah. Beras susah, pak lurah.

Semua masalah, pak lurah, tapi kalau rejeki melimpah, pak

lurah ... tak usah... payah.

Petruk: Orang sudah melarat ditimpa cialat, telor sudah dimakan

masih juga digugat. Padahal yang bertelor tidak peduli, apa

mau dimakan sendiri atau dicuri. Pokoknya aku tiap

minggu sudah setor, sekitar lima puluh ekor. Waktu

menyeberang jalan, datang motor, bebek kabur, satu

ketubruk dan mati konyol. Sekarang aku harus menghadap

pak lurah mempertanggung jawabkan apa yang sudah aku

lakukan.

Dari proses adegan tersebut di atas dapat diambil pelajaran dan

ditanamkan kepada anak teater STESA bahwa hidup memang penuh

tanggung jawab. Tidak pandang pekerjaan, entah lurah, buruh, guru,

petani atau pekerjaan lain.

b. Ajaran tentang larangan main hakim sendiri

Sikap larangan main hakim sendiri ini tercermin dalam proses

latihan naskah Wek-wek.

Bagong: Jaman ini jaman edan, tidak ikut edan tidak kebagian. Di

terminal calo berkuasa, dia tentukan penumpang naik apa.

Didunia film broker merajalela, dia tentukan sutradara bikin

apa. Di sini, itu si Petruk sialan, datang merangkak minta

pekerjaan. Aku suruh ngangon bebek tiga puluh ekor, tiap

minggu harus antar lima puluh ekor. Malah dia yang

tentukan berapa harus setor. Sungguh-sungguh kurang

telor. Sekali aku datang mengontrol, bebeknya hilang dua

ekor. Waktu ditanya, dia menjawab ”dimakan burung

kondor”. Di sini tidak ada burung kondor. Dia yang kondor.

Page 57: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

45

Dia datang melolong minta tolong, sudah ditong ee... dia

nyolong. Orang seperti ini harus dipukuli, sayangnya aku

tak berani. Lagipula aku tidak mau mengotori tanganku

dengan menyentuh tubuhnya yang kotor dan bau. Aku tidak

mau main hakim sendiri, apa gunanya pak lurah di gaji.

Dari proses adegan tersebut dapat diambil pelajaran dan

ditanamkan kepada anak teater STESA bahwa hidup ini penuh masalah

hukum, tetapi kita dilarang untuk main hakim sendiri. Ada penegak

hukum di negara ini. Selain ada lurah, ada juga yang lebih berkompeten

yaitu polisi.

c. Ajaran untuk menghargai karya orang lain

Ajaran untuk menepati janji terdapat dalam naskah Wek-wek, yaitu

Gareng : ayo, jangan main-main lagi. Sandiwara sudah selesai

Petruk : (menunjukkan tenggorokannya) wek...wek...

Gareng : Janjimu bagaimana? Mana imbalanku?

Dalam proses pelatihan teater pada kelompok STESA MAN

Kendal, selain diberi bekal akting, siswa mendapatkan pelajaran lewat

naskah. Pelatih memberikan arahan tentang pentingnya menepati janji

dan bahaya dari menginkari janji.

Page 58: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

46

BAB IV

ANALISIS PENDIDIKAN KARAKTER

MELALUI SENI TEATER

Teater merupakan kesenian yang mempunyai nilai tersendiri yaitu berupa

nilai otonom (bukan berarti terpisah dari nilai kehidupan). Kecuali sebagai

hiburan teater juga mempunyai nilai kehidupan yang besar, karena dapat

memperhalus dan memperkaya batin manusia. Seorang seniman dapat memilih

tema atau judul lakon yang akan dipentaskan mulai dari cinta kasih sesama

manusia, kebobrokan moral, kepincangan sosial, kebengisan manusia, perjuangan

manusia, dan hubungan dengan mahluk yang maha tinggi (Tuhan). Semua tema

tersebut dapat diolah dengan bagus agar dapat mengena pada sasaran (audien).

Teater merupakan alat pendidikan yang sangat baik karena di dalam

sandiwara (teater) itu terdapat dasar-dasar pendidikan yang bersifat kesenian

(estetis), kebajikan (etis), religius sosial. Kemudian dalam mendidik sandiwara

(teater) dapat membantu bermacam-macam pengetahuan seperti: kesusasteraan,

berdialog (berirama), menghafalkan, menghilangkan tabiat malu,

menggembirakan karena bersifat permainan, memberikan pelajaran gerak irama,

menyesuaikan kata dengan pikiran, perasaan dan kemauan serta kemampuan. Di

samping itu sandiwara (teater) juga memasukkan penanaman moral atau akhlak

kepada peserta didik.56

Dengan demikian sandiwara (teater) sebagai alat pendidikan mencakup

hampir keseluruhan pendidikan. Hal ini sesuai dengan konsep tujuan pendidikan

agama Islam yang terwujudnya insan kamil yaitu insan yang mempunyai akhlak

yang karimah.

Pendidikan karakter adalah untuk mengukir perilaku siswa melalui proses

knowing the good, loving the good and acting the good yaitu proses pendidikan

yang melibatkan aspek kognitif, emosi dan fisik, sehingga perilaku mulia bisa

terukir menjadi habit of the mind, heart and hands. Maksudnya adalah pertama,

56

Brahim, Drama Dalam Pendidikan, (Jakarta: PT Gunung Agung, 1968), hlm. 23-24

Page 59: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

47

anak mengerti baik-buruk, mengerti tindakan apa yang harus diambil, mampu

memberikan prioritas hal-hal yang baik. Kedua, mempunyai kecintaan terhadap

kebajikan dan membenci perbuatan buruk kecintaan ini merupakan semangat

untuk berbuat kebajikan. Ketiga, anak mampu melakukan kebajikan dan terbiasa

melakukannya.

Dalam membentuk karakter anak yang baik salah satu alternatif

pembelajaran adalah melalui proses berteater.

A. Analisis Proses latihan dasar teater pada kelompok STESA MAN

Kendal

Setelah diamati proses pelatihan dasar pada kelompok STESA

MAN Kendal yaitu olah vokal, olah gerak dan olah rasa, terdapat

beberapa hal yang diajarkan, tentunya mengenai pendidikan karakter,

diantaranya adalah

1. Ajaran tentang hidup sehat

Menurut Anne Ahera, hidup sehat adalah hidup dengan

memperhatikan faktor-faktor tertentu yang memengaruhi kesehatan,

antara lain makanan dan olahraga. Fakta menunjukkan bahwa orang-

orang zaman dulu memiliki tubuh yang sehat. Padahal, waktu itu

belum ada teori mengenai pengertian pola hidup sehat. Anehnya,

mereka justru jarang terkena penyakit dan berusia relatif lebih panjang

ketimbang manusia masa kini. Sebaliknya, di zaman modern seperti

sekarang ini, banyak orang meninggal di usia muda dengan perbagai

komplikasi penyakit. Menurut data WHO, tujuh puluh persen kematian

dini disebabkan oleh penyakit jantung, stroke, kanker, dan diabetes.

Separuh dari jumlah tersebut terkait dengan pola makan yang buruk.

Setelah makanan, olahraga juga menentukan tingkat kesehatan kita.

Orang yang gemar berolahraga akan memiliki daya tahan tubuh yang

lebih baik, sehingga jarang terkena serangan penyakit.

Page 60: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

48

Di samping itu, ada beberapa manfaat olahraga yang lain

a. Aktivitas olahraga dapat memperlancar aliran darah ke otak. Ini

diyakini akan meningkatkan daya pikir serta menghindarkan diri

dari lemot (lemah otak).

b. Dengan berolahraga secara teratur, metabolisme dan regenerasi sel-

sel tubuh kita akan terjadi lebih cepat, sehingga kita jadi awet

muda.

c. Olahraga teratur dengan cara yang tepat akan menjaga postur tubuh

kita tetap langsing dan terhindar dari tumpukan lemak

sumber penyakit.

d. Wajah awet muda dan tubuh langsing karena rajin berolahraga

membuat rasa percaya diri kita meningkat.57

Berdasarkan sejarah hidup Rasulullah, tercatat hanya dua kali

menderita sakit yakni setelah menerima wahyu pertama di Gua Hira.

Saat itu tubuh Rasulullah mendadak demam karena mengalami

ketakutan yang amat sangat. Sedang peristiwa sakit yang kedua

Rasulullah pada saat menjelang meninggalnya. Fakta ini

mengindikasikan bahwa Rasulullah memiliki ketahanan fisik yang

luar biasa. Sementara kondisi alam di Jazirah Arab ketika itu sangat

keras, tandus, panas di siang hari dan dingin di malam hari.

Pola hidup sehat yang diterapkan Rasulullah yaitu senantiasa

menjaga kebersihan dirinya seperti rajin memotong kuku, memotong

rambut, menggosok gigi dan giat berolahraga.

Proses pelatihan dasar teater STESA MAN Kendal, siswa diajari

olahraga (senam). Mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki.

Kegiatan ini rutin dilakukan menjelang latian naskah. Hal ini

diharapkan agar siswa selalu sehat dan tetap semangat dalam

menjalani segala macam aktifitas.

57

http://www.anneahira.com/pengertian-pola-hidup-sehat-8691.htm, 4 Mei 2011

Page 61: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

49

2. Ajaran larangan melontarkan ucapan buruk kepada seseorang

Allah swt. berfirman dalam surat an nisa ayat 148 yang berbunyi:

“Allah tidak menyukai ucapan buruk (yang diucapkan) dengan

terus terang kecuali oleh orang yang dianiaya. Allah adalah Maha

mendengar lagi Maha Mengetahui”.58

Ucapan buruk yang dimaksud adalah mencela orang, memaki,

menerangkan keburukan-keburukan orang lain dan menyinggung

perasaan seseorang.

Dalam Islam kita mengenal yang namanya kewajiban berpuasa,

yaitu menjaga dari pekerjaan-pekerjaan yang dapat membatalkan puasa

seperti makan, minum, dan bersenggama pada sepanjang hari sejak

terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Orang yang berpuasa wajib

menjauhkan diri dari perbuatan dusta, ghibah (menyebutkan kejelekan

orang lain), namimah (mengadu domba), laknat mendo'akan orang

dijauhkan dari rahmat Allah), mencaci-maki dan berkata jorok.

Hendaklah ia menjaga telinga, mata, lidah dan perutnya dari perkataan

yang haram, penglihatan yang haram, pendengaran yang haram, makan

dan minum yang haram.

Dalam pelatihan dasar kelompok STESA MAN Kendal, siswa

diajarkan berbagai macam olah vokal, seperti A-I-U-E-O pada nada

rendah, sedang sampai nada tinggi. Arahan selanjutnya yaitu pada

penekanan suara bulat dan jelas. Hal ini dimaksudkan agar siswa

mampu berkomunikasi dengan lawan main nya secara baik.

Ajaran larangan berkata jorok dilakukan dengan cara simulasi.

Dengan menghadirkan tiga siswa yang diberi karakter berbeda, Mereka

ditugasi sebagai ibu dan dua anak yang nakal. Alurnya, kedua anak

58

Departemen Agama RI, Al Qur‟an dan Terjemahannya, (Jakarta : Pustaka Agung

Harapan, 2006), hlm. 134.

Page 62: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

50

tersebut berkelahi dengan sangat brutal lantaran saling menghina dan

melontarkan kata-kata jorok. Sang ibu datang melerai dan memberi

nasehat. Tentunya dengan suara yang bulat, tegas dan jelas. Di akhir

latihan, pelatih memberikan evaluasi mengenai bahaya melontarkan

ucapan buruk termasuk larangan dalam puasa.

3. Ajaran tentang pengendalian sifat marah

Marah adalah reaksi jiwa terhadap sesuatu yang tidak

disenanginya. Marah merupakan salah satu sifat yang dimiliki

manusia. Akan tetapi marah harus dikendalikan dengan sebaik-

baiknya, karena kemarahan yang tidak terkendali dapat menghilangkan

akal sehat yang dimiliki oleh seseorang. Apabila kemarahan pada diri

seseorang tidak terkendali, maka orang tersebut akan kehilangan

kemampuan yang dapat digunakan untuk membedakan hal-hal yang

baik dan buruk atau hal yang benar dan salah dalam tindakan yang

dilakukannya.59

Ada beberapa cara mengatasi marah, diantaranya:

a. Rajin berolahraga secara teratur

b. Tanyakan kepada diri sendiri apakah dengan marah-marah akan

bermanfaat juga buat orang-orang di sekitar.

c. Atasi ketegangan dengan mengambil beberapa nafas dalam dan

membuat otot-otot rileks. Bisa juga dengan mendengarkan musik

lembut atau memvisualkan diri sendiri tengah berlibur di tempat

favorit.

d. Periksa lagi bagaimana cara berkomunikasi dengan orang lain.

Banyak situasi yang menyulut kemarahan melibatkan orang lain.

Saat diskusi menjadi panas dan membuat marah, hitung sampai 10

sebelum bicara. Ambil napas terlebih dahulu. Dengarkan lawan

bicara secara seksama.

59

Suraji, Imam, Etika dalam Perspektif Al Qur‟an dan Al Hadits, (Jakarta : Pustaka Al

Husna Baru, 2006) hlm. 279

Page 63: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

51

e. Sisipkan humor.

f. Pertimbangkan konseling bila perlu. Ceritakan pada dokter soal

kebiasaan sifat ini.60

Dalam Islam, sifat marah sudah diatur sedemikian rupa. Berikut

adab-adab yang perlu diperhatikan dalam marah.

a. Jangan marah kecuali karena Allah swt

Misalnya, marah ketika menyaksikan perbuatan haram

merajalela. Seorang Muslim yang marah karena hukum Allah

diabaikan merupakan contoh marah karena Allah.

b. Mengingat keagungan dan kekuasaan Allah SWT

Ketika kita mengingat kebesaran Allah SWT, maka

kemarahan akan bisa diredam. Bahkan, mungkin tak jadi marah

sama sekali. Sesungguhnya itulah adab paling bermanfaat yang

dapat menolong seseorang untuk berlaku santun (sabar).

c. Berlemah lembut dan tidak marah karena urusan dunia

Sesungguhnya semua kemarahan itu buruk, kecuali karena

Allah SWT. Ia mengingatkan, kemarahan kerap berujung dengan

pertikaian dan perselisihan yang dapat menjerumuskan manusia ke

dalam dosa besar dan bisa pula memutuskan silaturahmi.

d. Berlindung kepada Allah ketika marah

Jika seseorang yang marah mengucapkan; ‘A’uudzu billah

(aku berlindung kepada Allah SWT, niscaya akan reda

kemarahannya.

Proses pelatihan dasar teater di STESA MAN Kendal, siswa diajari

berbagai macam mimik muka atau ekspresi. Dengan cara saling

berhadapan satu lawan satu dengan jarak 30 cm. Orang pertama

menggunakan ekspresi marah dan yang satu nya menggunakan

ekspresi senyum.

60 Azizah, http://puskesmassimpangempat.wordpress.com/2009/12/19/7-cara-mengatasi-

kemarahan/, 4 Mei 2011

Page 64: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

52

Pelatihan tersebut dimaksudkan agar orang yang marah bisa

mengendalikan kemarahannya dengan baik. Karena pada dasarnya

dalam Islam, sifat marah termasuk sifat tercela yang patut dihindari.

B. Analisis pelaksanaan pendidikan karakter pada kelompok STESA

MAN Kendal

Sebuah kelompok teater pasti selalu mengadakan pementasan.

Namun bukan itu tujuan utamanya, yang paling ditekankan oleh kelompok

STESA MAN Kendal adalah proses. Selama minimal tiga bulan sang

pelatih selalu memberikan latihan-latihan yang tujuan utamanya adalah

mengarahkan karakter anak STESA supaya menjadi lebih baik.

Proses dalam teater sama juga dengan proses hidup, karena dalam

teater kita akan dapat mengenal beberapa hal seperti dalam kehidupan.

Antara lain mengenai jati diri kita, mengenal orang lain bahkan mengerti

siapa diri kita (sebagai makhluk).

Dalam setiap proses pelatihan tentu peserta akan diperkenalkan

dengan beberapa dunia, baik dunia imajinasi maupun dunia nyata.

Berteater sama juga dengan melakukan kehidupan mini dunia. Teater

sebagai metode dalam pendidikan berupaya mengembangkan

kesetiakawanan dan penghayatan terhadap diri sendiri, karena di dalamnya

siswa akan diberikan beberapa bentuk pelatihan untuk mengolah emosi

jiwa bahkan bergandengan dengan alam. Banyak muncul kesangsian

bahwa berteater itu pelakunya carut-marut dan bebas seenaknya. Tetapi

sebenarnya yang terjadi adalah sebuah pemikiran yang kurang mendalam

mengenai teater.

Berteater tidak hanya sekedar tontonan yang dipentaskan walaupun

pementasan teater itu sendiri bagian dari teater. Tetapi lebih dari itu,

berteater adalah proses memahami diri sendiri, orang lain, alam bahkan

Allah swt. Memang tidak ada satu pun metode di dunia ini yang sempurna.

Metode teladan yang menurut beberapa orang paling efektif di dunia ini

pun kalau dicermati tidak seratus persen bisa membentuk akhlak siswa.

Para siswa sendiri masih banyak yang mempunyai sifat negatif. Itu artinya

Page 65: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

53

bahwa metode itu diberikan tidak harus merubah keseluruhan diri pribadi

siswa, tetapi paling tidak mempunyai pengaruh pada diri siswa. Dalam

menilai seseorang, seyogianya jangan dilihat fisik dan wujud luarnya saja;

sebaiknya menyelami diri ke dalam orang itu, masuk dalam dunia teater,

baru kemudian dapat didapatkan arti sejati dari kehidupan.

Dari proses tersebut, terdapat beberapa ajaran, di antaranya:

1. Ajaran tentang keberanian

Sebagai orang tua kadang melihat anaknya mempunyai rasa takut

terhadap sesuatu baik terhadap yang terlihat nyata maupun tidak nyata.

Seperti takut terhadap kucing, takut terhadap tijus, takut berenang,

takut terhadap setiap orang yang baru dikenalnya, maupun terhadap

sesuatu yang disebut hantu. Perasaan takut itu sebenarnya muncul atau

terjadi karena orang tua memperlihatkan rasa takut atau rasa lemahnya

terhadap sesuatu.

Rasa takut yang dialami anak juga bisa terjadi karena orang-orang

di dekat anak atau teman sebayanya sering mengejek atau memang

dengan sengaja menakut-nakuti anak dengan sesuatu. Akibat pengaruh

itu anak akan belajar bahwa dia juga harus takut terhadap sesuatu itu.

Rasa takut yang dialami anak memang tidak mudah. Namun sebagai

makhluk kecil yang sedang mengenal berbagai hal dari lingkungannya,

anak justru sangat peka dan sensitif terhadap lingkungan. Tayangan

televise tentang horror atau segala sesuatu yang mengejutkan dan reson

kita terhadap tayangan itu juga dapat memberikan pelajaran bagi anak

bagaimana bersikap terhadap tayangan itu.

Dalam menghadapi rasa takut itu, orang tua biasanya berusaha

memberikan ketenangan atau merangkul anak sambil memberikan

makanan kecil kesukaan anak agar anak menjadi tenang. Atau

sebaliknya orang tua yang agak disiplin akan memaksa anak untuk

mendekatkan anak dengan objek yang ditakuti.61

61

Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009),

hlm. 187-188

Page 66: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

54

Dalam pelaksanaan pendidikan karakter pada kelompok STESA

MAN Kendal, siswa disuruh bernyanyi sambil berlari secara kelompok

di halaman gedung yang ramai. Tentunya dengan suara yang lantang,

jelas dan bulat. Kemudian baru setiap siswa bernyanyi diatas kursi

dengan di kelilingi teman-teman nya. Hal ini dimaksudkan agar siswa

mampu menumbuhkan rasa keberaniannya di depan umum.

2. Ajaran tentang kedisiplinan

Disiplin adalah sikap penuh kerelaan dalam mematuhi semua

aturan dan norma yang ada dalam menjalankan tugasnya sebagai

bentuk tanggung jawab.

Dalam kehidupan sering kita dengar orang mengatakan bahwa si X

adalah orang yang memiliki disiplin yang tinggi, sedangkan si Y orang

yang kurang disiplin. Sebutan orang yang memiliki disiplin tinggi

biasanya tertuju kepada orang yang selalu hadir tepat waktu, taat

terhadap aturan, berperilaku sesuai dengan norma-norma yang berlaku,

dan sejenisnya. Sebaliknya, sebutan orang yang kurang disiplin

biasanya ditujukan kepada orang yang kurang atau tidak dapat

mentaati peraturan dan ketentuan berlaku.

Sifat disiplin dirasa sangat penting dalam proses pendidikan dan

pembelajaran untuk mengajarkan hal-hal sebagai berikut:

a. Rasa hormat terhadap otoritas atau kewenangan; disiplin akan

menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas

maupun di luar kelas, misalnya kedudukannya sebagai siswa yang

harus hormat terhadap guru dan kepala sekolah.

b. Upaya untuk menanamkan kerja sama; disiplin dalam proses

belajar mengajar dapat dijadikan sebagai upaya untuk menanamkan

kerjasama, baik antara siswa, siswa dengan guru, maupun siswa

dengan lingkungannya.

c. Kebutuhan untuk berorganisasi; disiplin dapat dijadikan sebagai

upaya untuk menanamkan dalam diri setiap siswa mengenai

kebutuhan berorganisasi.

Page 67: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

55

d. Rasa hormat terhadap orang lain; dengan ada dan dijunjung

tingginya disiplin dalam proses belajar mengajar, setiap siswa akan

tahu dan memahami tentang hak dan kewajibannya, serta akan

menghormati dan menghargai hak dan kewajiban orang lain.

e. Kebutuhan untuk melakukan hal yang tidak menyenangkan; dalam

kehidupan selalu dijumpai hal yang menyenangkan dan yang tidak

menyenangkan. Melalui disiplin siswa dipersiapkan untuk mampu

menghadapi hal-hal yang kurang atau tidak menyenangkan dalam

kehidupan pada umumnya dan dalam proses belajar mengajar pada

khususnya.

f. Memperkenalkan contoh perilaku tidak disiplin; dengan

memberikan contoh perilaku yang tidak disiplin diharapkan siswa

dapat menghindarinya atau dapat membedakan mana perilaku

disiplin dan yang tidak disiplin.

Dalam Islam, kita diwajibkan melaksanakan sholat. Sesungguhnya

sholat itu tidak berat. Namun terkadang orang menganggapnya hal

yang berat dan menyepelekan dengan alasan yang tidak masuk akal.

Misalnya di siang hari sedang bekerja dengan semangatnya, namun

lupa waktu bahwa sholat dhuhur sudah tiba. Ketika fajar tiba, kita

melupakan waktu subuh dengan alasan malas, capek kurang tidur. Ini

menandakan bahwa disiplin sangat diperlukan dalam Islam.

Pada kelompok STESA MAN Kendal, penanaman disiplin sudah

dimulai sejak awal ketika siswa berkomitmen untuk memulai sebuah

penggarapan naskah. Mulai dari kontrak latihan, pembagian job

sampai kesepakatan jam latian sore maupun malam. Semua siswa

dianggap sama, tidak membedakan antara laki-laki maupun

perempuan. Ketika ada yang melanggar peraturan maka dikenakan

sangsi, tentunya sangsi yang sifatnya mendidik.

Page 68: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

56

3. Ajaran tentang kreatifitas

Kreatif adalah kemampuan seseorang untuk memiliki daya cipta

atau menciptakan sesuatu yang baru. Dalam hal ini kreatifitas selalu

dijadikan hal yang utama dalam sebuah proses berteater.

Pada zaman Nabi Nuh as, Allah menurunkan banjir yang sangat

hebat kepada kaum kafir. Maka datanglah malaikat sebagai utusan

Allah kepada Nabi Nuh as untuk memberi tahu cara membuat kapal

sampai selesai. Dari cerita tersebut terdapat sebuah kreatifitas yang

dilakukan oleh Nabi Nuh as. Padahal pada waktu itu peralatan belum

secanggih zaman modern ini. Tetapi dengan kemampuannya, sebuah

kapal besar pun jadi.

Kelompok STESA MAN Kendal dalam proses pelatihannya,

pelatih selalu menekankan pada aspek ini. Seorang aktor harus bisa

mengkreasikan daya imajinasinya untuk menyuguhkan sebuah

permainan yang bagus. Demikian juga sang illustrator musik dan

setting. Pelatih tidak selalu memberi aba-aba dengan menggunakan

musik jenis tertentu atau bentuk suasana dan tempat tertentu, namun

siswa sendiri lah yang harus mencari sendiri kebutuhan nya. Setelah

semuanya selesai, baru kemudian pelatih memberikan evaluasi.

C. Analisis Nilai-nilai pendidikan karakter pada kelompok STESA MAN

Kendal

Dari proses latihan teater dengan naskah Wek-wek oleh kelompok

STESA MAN Kendal, dapat diambil beberapa nilai pendidikan karakter

dalam menjalani kehidupan ini.

d. Ajaran sifat amanah

Amanah secara bahasa berarti kejujuran, kesetiaan dan

kepercayaan. Sedang istilah amanah adalah sifat, sikap dan perbuatan

seseorang yang terpercaya atau jujur dalam melaksanakan tugas dan

tanggungjawab yang dibebankan di atas pundaknya. Orang yang

memiliki amanah disebut al amin yang berarti orang yang dapat

dipercaya, orang yang jujur atau orang yang setia. Sifat amanah harus

Page 69: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

57

dimiliki oleh setiap muslim. Hal ini dinyatakan Allah melalui firman-

Nya dalam surat an Nisa ayat 58 sebagai berikut :62

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat

kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila

menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan

dengan adil.” (QS. An Nisa : 58)

Sifat amanah erat sekali hubungannya dengan iman. Seseorang

beriman pasti dapat memegang teguh amanah, sebab amanah

merupakan salah satu dari tujuh sifat yang menjadi tanda orang yang

beriman. Adapun bentuk-bentuk amanah yang harus dijaga dan

dipertanggungjawabkan oleh setiap muslim jumlahnya cukup banyak

antara lain, jabatan/ pekerjaan, harta kekayaan, istri, anak, keluarga dan

lain sebagainya.

Dalam Islam, kita mengetahui ciri-ciri orang munafik, yaitu

a. Ketika berkata ia bohong

b. Ketika berjanji ia ingkar

c. Ketika diberi amanah ia khianat

Ajaran sifat ini tercermin dalam proses pelatihan naskah Wek-

wek.

Semar: Saya jadi lurah sejak awal sejarah, sudah lama kepingin

berhenti tapi tak ada yang mau mengganti. Sudah bosan,

jemu, capek, lelah. Otot kendor, mata kabur, mau mundur

dengan teratur, mau ngaso di atas kasur. Saya kembung

bukan karena busung, mata berair bukan karena banjir, tapi

karena menjadi tong sampah. Serobotan tanah, pak lurah.

Curi air sawah, pak lurah. Beras susah, pak lurah.

Semua masalah, pak lurah, tapi kalau rejeki melimpah, pak

lurah ... tak usah... payah.

Petruk: Orang sudah melarat ditimpa cialat, telor sudah dimakan

masih juga digugat. Padahal yang bertelor tidak peduli, apa

mau dimakan sendiri atau dicuri. Pokoknya aku tiap

62

Departemen Agama Republik Indonesia, Al Qur‟an, hlm.113

Page 70: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

58

minggu sudah setor, sekitar lima puluh ekor. Waktu

menyeberang jalan, datang motor, bebek kabur, satu

ketubruk dan mati konyol. Sekarang aku harus menghadap

pak lurah mempertanggung jawabkan apa yang sudah aku

lakukan.

e. Ajaran larangan main hakim sendiri

Firman Allah swt dalam al-qur’an surat An-nisa ayat 135 yang

berbunyi:

”Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang

benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi Karena Allah

biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum

kerabatmu. jika ia kaya ataupun miskin, Maka Allah lebih tahu

kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu

Karena ingin menyimpang dari kebenaran. dan jika kamu memutar

balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, Maka

Sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui segala apa yang

kamu kerjakan. (Q.S. An-Nisa: 135)”63

Sikap larangan main hakim sendiri ini tercermin dalam proses

latihan naskah Wek-wek.

Bagong: Jaman ini jaman edan, tidak ikut edan tidak kebagian. Di

terminal calo berkuasa, dia tentukan penumpang naik apa.

Di dunia film broker merajalela, dia tentukan sutradara

bikin apa. Di sini, itu si Petruk sialan, datang merangkak

minta pekerjaan. Aku suruh ngangon bebek tiga puluh ekor,

tiap minggu harus antar lima puluh ekor. Malah dia yang

63

Departemen Agama RI, Al Qur‟an., hlm. 144.

Page 71: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

59

tentukan berapa harus setor. Sungguh-sungguh kurang

telor. Sekali aku datang mengontrol, bebeknya hilang dua

ekor. Waktu ditanya, dia menjawab ”dimakan burung

kondor”. Di sini tidak ada burung kondor. Dia yang kondor.

Dia datang melolong minta tolong, sudah ditong ee... dia

nyolong. Orang seperti ini harus dipukuli, sayangnya aku

tak berani. Lagipula aku tidak mau mengotori tanganku

dengan menyentuh tubuhnya yang kotor dan bau. Aku tidak

mau main hakim sendiri, apa gunanya pak lurah digaji.

Dari proses adegan tersebut dapat diambil pelajaran dan

ditanamkan kepada anak teater STESA bahwa hidup ini penuh masalah

hukum, tetapi dilarang untuk main hakim sendiri. Ada penegak hukum

di negara ini. Selain itu ada lurah, ada juga yang lebih berkompeten

yaitu polisi.

f. Ajaran menepati janji

Dalam kehidupan sehari-hari tidak jarang seseorang membuat janji

dengan orang lain. Sayangnya, banyak orang suka berjanji tetapi juga

suka mengingkari, padahal janji adalah hutang, dan hutang harus

dibayar. Bahkan nabi Muhammad saw menggolongkan ingkar janji

sebagai salah satu sifat orang munafik. Jadi ingkar janji sama saja

melanggar Allah dan rasul Nya. Alangkah indahnya jika kita bisa

membiasakan diri untuk menepati janji dan tidak ada usaha mengobati

atau meninggalkannya, maka lama-lama akan terbiasa tidak menepati

janji, dan hal itu akan merugikan dirinya sendiri. Ingkar janji

merupakan sifat yang bisa merusak suatu rencana dan membuat

kecewa. Ingkar janji juga bisa melunturkan kepercayaan orang lain.

Dengan demikian sebagai orang tua atau pendidik hendaknya berhati-

hati jika berjanji pada anak.64

64

Mansur, Pendidikan., hlm. 178-179

Page 72: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

60

Ajaran untuk menepati janji terdapat dalam naskah Wek-wek, yaitu

Gareng : ayo, jangan main-main lagi. Sandiwara sudah selesai

Petruk : (menunjukkan tenggorokannya) wek...wek...

Gareng : Janjimu bagaimana? Mana imbalanku?

Dalam proses pelatihan teater pada kelompok STESA MAN

Kendal, selain diberi bekal akting, siswa mendapatkan pelajaran lewat

naskah. Pelatih memberikan arahan tentang pentingnya menepati janji

dan bahaya dari menginkari janji.

Page 73: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

61

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

1. Proses latihan dasar teater pada kelompok STESA MAN Kendal meliputi

olah vokal, olah gerak dan olah rasa.

2. Pelaksanaan pendidikan karakter pada kelompok STESA MAN Kendal

dimulai dengan pemberian penjelasan mengenai teori teater dan manfaat

bagi kehidupan nyata, proses latihan dasar dan proses latihan naskah.

3. Nilai-nilai pendidikan karakter pada kelompok STESA MAN Kendal

adalah ajaran untuk hidup sehat, larangan melontarkan ucapan buruk

kepada seseorang, ajaran tentang pengendalian sifat marah, keberanian,

kedisiplinan, kreatifitas, amanah, larangan main hakim sendiri dan ajaran

untuk menepati janji.

B. Saran

Berdasarkan permasalahan yang peneliti bahas dalam skripsi ini, maka

peneliti hendak menyampaikan saran sebagai berikut:

1. Dalam penyelenggaraan pendidikan perlu adanya inovasi dalam

menerapkan metode belajar mengajar supaya siswa tidak merasa bosan

jika disuguhi hanya dengan satu tontonan metode. Sehingga dapat

menjadikan asri dan lancarnya pembelajaran.

2. Hendaknya lebih meningkatkan kemampuan profesionalismenya dalam

mentransformasikan pengetahuan agama Islam kepada siswa, serta mampu

menunjukkan sikap dan perilaku terpuji dalam aktivitas kesehariannya

baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah yang dapat menjadi

teladan bagi siswa. Performance seorang guru yang demikian akan

menentukan terhadap keberhasilan mencapai tujuan pendidikan dan

pengajaran. Oleh sebab itu diharapkan bagi para guru mata pelajaran

pendidikan agama Islam untuk lebih meningkatkan kompetensi

profesionalnya.

Page 74: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

62

3. Penanaman karakter semenjak dini merupakan hal sangat penting bagi

semua kalangan dimanapun lingkungannya agar kelak menjadi seorang

yang dapat berguna.

4. Kepada praktisi pendidikan Islam diharap mulai memasukkan teater

sebagai salah satu kurikulum pendidikan Islam.

C. Penutup

Peneliti mengucapkan syukur alhamdulillah, karena dapat

menyelesaikan naskah skripsi ini. Penulis menyadari sepenuhnya bagaimanapun

juga skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena

itu peneliti mengharapkan saran yang bersikap membangun demi perbaikan dan

penyempurnaan skripsi ini. Penulisan skripsi ini merupakan langkah awal dalam

penelitian ilmiah peneliti. Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini

tentunya masih jauh dari kesempurnaan. Sebab, tiada gading yang tak retak dan

tiada manusia yang tak pernah berbuat salah dan dosa. Oleh karenanya saran,

kritik dan masukan yang bersifat konstruktif dari pembaca sangat peneliti

harapkan demi tercapainya kesempurnaan karya tulis ilmiah di masa yang akan

datang.

Akhirnya tak lupa peneliti sampaikan terima kasih kepada semua pihak

yang telah membantu penulis sehingga skripsi terselesaikan. Hanya kepada

Allah penulis berdoa semoga semua pihak tanpa disebut namanya, mendapatkan

balasan yang baik dan setimpal. Semoga karya ini bermanfaat bagi kita semua

dan tentunya selalu mendapat Hidayah dan Maghfirah dari Allah Rabbul Izzaty,

Amin Ya Robbal Alamin.

Page 75: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

63

DAFTAR PUSTAKA

Anees, Bambang Q dan Adang Hambali, Pendidikan Karakter Berbasis Al

Qur‟an, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2009

At-Attas, Muhammad Al-Naquuib, Konsep Pendidikan dalam Islam,

Bandung: Mizan, 1988

Brahim, Drama Dalam Pendidikan, Jakarta: PT Gunung Agung, 1968

Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahannya, Jakarta: Pustaka

Agung Harapan, 2006

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

Jakarta: Balai Pustaka, 2005

Hadi, Sutrisno, Metodologi Research, Jilid I, Yogyakarta: Yayasan

Penerbit Fakultas Psikologi UGM, 1980

Hartati, Netty, dkk., Islam dan Psikologi, Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2004

Haryawan, RMA, Drama Turgi, Bandung: Rosda Karya, 1988

Jauhari, Heri, Panduan Penulisan Skripsi Teori dan Aplikasi, Bandung:

CV. Pustaka Setia, 2010

Langgulung, Hasan, Asas-asas Pendidikan Islam, Jakarta : Pustaka Al-

Husna, 1992, Cet. 2

Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam, Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2009

Margono, S, Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2000

Maskawaih, Ibn, Menuju Kesempurnaan Akhlak, Bandung : Mizan, 1994

Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, Upaya Mengefektifkan

Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001

Muhajir, Noeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, Yogyakarta:

Rakesarasin, 1996

Munir, Abdullah, Pendidikan Karakter, (Membangun Karakter Anak Sejak

dari Rumah), Yogyakarta: PT Pustaka Insan Madani, 2010

Page 76: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

64

Noddings, Nel, Philosophy of Education, United State of America :

Westview Press, 1998

Poerbakawatja, Soegarda dan Harahap, Ensiklopedi Pendidikan, Jakarta :

Gunung Agung, Cet. III. Edisi II, 1976

Rendra, Mempertimbangkan Tradisi, Jakarta: PT. Gramedia, 1984

Rosyadi, Khoiron, Pendidikan Profetik, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009

Soedarsono, Soemarno, Character Building (Membentuk Watak), Jakarta:

PT Elex media komputindo, 2002

Suharsono, Membelajarkan Anak dengan Cinta, Jakarta : Inisiasi Press,

2003

Sukmadinata, Nana Syaodih, Landasan Psikologi Proses Pendidikan,

Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003

Sulaiman, Wahyu, Seni Drama, Jakarta: PT. Karya Uni Press, 1982

Suraji, Imam, Etika dalam Perspektif Al Qur’an dan Al Hadits, Jakarta :

Pustaka Al Husna Baru, 2006

Tjokroatmojo, dkk., Pendidikan Seni Drama (Suatu Pengantar), Surabaya:

Usaha Nasional, 1985

Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan

Nasional, Bandung: Citra Umbara, 2003

Waluyo, Herman J, Drama (Teori dan Pengajarannya), Yogyakarta: PT.

Hanindita Graha Widya Yogyakarta, 2001

Anneahira, “Pengertian Pola Hidup Sehat”

http://www.anneahira.com/pengertian-pola-hidup-sehat-8691.htm, 4 Mei 2011

Azizah, “Cara Mengatasi Marah”

http://puskesmassimpangempat.wordpress.com/2009/12/19/7-cara-mengatasi-

kemarahan, 4 Mei 2011

Supriyadi, http://forum.um.ac.id/index.php?topic=1690.0, 18 April 2011

Page 77: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

65

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Wildan Fatkhul Mu’in

Tempat/ tanggal lahir : Semarang/ 03 Maret 1989

Alamat : Jl. Islamic Centre Bugangin Kendal

Jenjang Pendidikan :

1. MI Islamic Centre Kendal Lulus Tahun 2000

2. SLTP N 3 Patebon Lulus Tahun 2003

3. MA N Kendal Lulus Tahun 2006

4. IAIN Walisongo Semarang Angkatan 2006

Semarang, 1 Juni 2011

Wildan Fatkhul Mu’in

NIM. 063111019

Page 78: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

66

LAMPIRAN

Page 79: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

67

LAMPIRAN 1

DENAH LOKASI PENELITIAN

LAMPIRAN 2

STRUKTUR ORGANISASI

MAN KENDAL

2010/2011

Page 80: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

68

LAMPIRAN 2

STRUKTUR ORGANISASI

MAN KENDAL

2010/2011

G u r u

Staf Kesis.Bid.

Keorganisasian

Sigit Nugroho,

S.Pd

Staf

Kesis.Bid.

Keagamaan

A.Khatib,

S.Ag

Staf Kesis.Bid.

Bela Negara

A.Rofik, S.Pd

Staf Kesis.Bid.

Olahraga Seni

Drs.Mukharor

Staf Kesis.Bid.

Kedisiplinan

Kumaedi, S.Ag

Kordinator BK

Dra.Sri Mujiwati Wali Kelas

X, XI, XII

Ketua Komite

H.Muslich, SH.

Kepala Madrasah

Drs.H.Kasnawi,M.A

g

Kepala T.U.

Siti Asiah, S.Ag

WK Bidang

Keterampilan

Ahdiyat RF,

S.Pd

WK Bidang

Sarpras

Drs.Taufiq BS

WK. Bidang

Kurikulum

H.Maskur, S.Pd

WK. Bidang

Kesiswaan

Joko Subagyo,

S.Ag

WK. Bidang

Humas

Drs.Muh.Asnawi,

M.Ag

Staf Ket.

Noor Yasin,

S.Pd

Staf Kur.2

Drs.Nur Fuat

Staf Kur.1

Drs.HM

Fuad, M.Pd

Staf Humas

Solikin, S.Pd

S i s w a

Page 81: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

69

LAMPIRAN 3

NASKAH “WEK-WEK”

ADEGAN I

SEKELOMPOK BEBEK MEMASUKI PANGGUNG

Petruk Sejauh mata memandang, sawah luas terbentang, tapi tidak

sebidang tanah pun milikku. Padi aku yang tanam, juga aku yang

ketam. Tapi tidak segenggam milikku. Bebek tiga puluh ekor,

semuanya tukang bertelor. Tapi tidak juga sebutir adalah milikku.

Badan hanya sebatang, hampir-hampir telanjang. Hanya itu saja

milikku.

ADEGAN II

BAGONG DAN PENGAWALNYA MEMASUKI PANGGUNG

Bagong Aku orang berada, apa-apa ada. Juga buah dada, itulah beta. Sawah

berhektar-hektar, pohon berakar-akar, rumah berkamar-kamar,

itulah nyatanya. Kambing berekor-ekor, bebek bertelor-telor,

celana berkolor-kolor, film berteknik kolor. Perut buncit ada, mata

melotot ada, pelayan ada, pokoknya serba ada.

ADEGAN III

GARENG DAN EMPAT KAWANNYA MEMASUKI PANGGUNG

Gareng Badannya langsing, matanya juling, otaknya bening. That’s me!

Tipu menipu, adu mengadu, ijazah palsu, that’s me!

Gugat menggugat, sikat menyikat, lidah bersilat, that’s me!

Profesiku pokrol bambu, siapa yang tidak tahu, that’s me!

Page 82: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

70

ADEGAN IV

Semar Saya jadi lurah sejaak awal sejarah, sudaah lama kepingin berhenti

tapi tak adaa yang mau mengganti. Sudah bosan, jemu, capek,

lelah. Otot kendor, mata kabur, mau mundur dengan teratur, mau

ngaso di atas kasur.

Saya kembung bukan karena busung, mata berair bukan karena

banjir, tapi karena menjadi tong sampah. Serobotan tanah, pak

lurah. Curi air sawah, pak lurah. Beras susah, pak lurah.

Semua masalah, pak lurah, tapi kalau rejeki melimpah, pak

lurah…tak usah…payah.

ADEGAN V

BAGONG DAN PENGAWALNYA MEMASUKI PANGGUNG

Bagong Jaman ini jaman edan, tidak ikut edan tidak kebagian.

Di terminal calo berkuasa, dia tentukan penumpang naik apa.

Di dunia film broker merajalela, dia tentukan sutradara bikin apa.

Di sini, itu si Petruk sialan, datang merangkak meminta pekerjaan.

Aku suruh ngangon bebek tiga puluh ekor, tiap minggu harus antar

lima puluh ekor.

Malah dia tentukan berapa harus setor. Sungguh-sungguh kurang

telor.

Sekali aku datang mengontrol, bebeknya hilang dua ekor.

Waktu ditanya, dia menjawab “dimakan burung kondor”

Di sini tak ada burung kondor. Dia yang kondor.

Dia datang melolong minta tolong, sudah ditolong, ee…dia

nyolong.

Orang seperti ini harus dipukuli, sayangnya aku tak berani.

Page 83: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

71

Lagipula aku tidak mau mengotori tanganku, dengan menyentuh

tubuhnya yang kotor dan bau. Aku tidak mau main hakim sendiri,

apa gunanya pak lurah digaji.

ADEGAN VI

SEKELOMPOK BEBEK MEMASUKI PANGGUNG

Petruk Orang sudah melarat ditimpa cialat, telor sudah dimakan masih

juga digugat.

Padahal yang bertelor tidak peduli, apa mau dimakan atau dicuri.

Pokoknya aku tiap minggu sudah setor, sekitar lima puluh telor.

Waktu menyebrang jalan, datang motor, bebek kabur, satu

ketubruk dan mati konyol.

Sekarang aku harus menghadap pak lurah mempertanggung

jawabkan apa yang sudah aku lakukan. Menurut versi Bagong

dongkolan, siapa menolongku, siapa membantuku?

Gareng Apa masalahmu, menangis tersedu-sedu

Apa persoalan,merengek tersedan-sedan

Jangan takut, aku bukan polisi

Bukan maut, juga bukan polusi.

Petruk Begitu mulutnya dibuka, mendadak hilanglah duka

Permisi, mohon bertanya, kok mau menyapa saya?

Gareng aku sedih melihat orang susah. Aku murka melihat orang marah.

Aku membantu orang kejepit, kena urusan berbelit-belit.

Petruk Ikan dicita, ulampun tiba. Janda dicinta sebab kaya raya.

Bapak mau menolong saya yang lagi bingung kena perkara?

Page 84: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

72

Gareng Aku diturunkan ke bumi ini dengan suatu misi.

Membantu orang yang kena perkara, baik yang perdata maupun

pidana

Pilih mana, bagi saya sama saja.

Petruk Anu pak, ini urusan telor dan bebek.

Gareng Ah, telor dan bebek. Bukan telor dan ayam?

Di sini telor, di sana telor, sama-sama telor

Di sini bebek, di sana ayam, bagiku sama saja.

Petruk Ya, tapi saya melarat pak.

Gareng Ya, saya juga melarat, karenanya harus bekerjasama yang erat.

Segala sesuatu dikerjakan dengan mufakat.

Misalnya saja tentang honorku, biar bagaimanapun aku ini pokrol

bambu

Kamu harus hargai profesiku.

Petruk Bapak harus sadari profesi saya, yang tidak menghasilkan apa-apa.

Harta karun tidak ada, yang ada cemeti dan celana.

Ambil saja cemeti, biar nanti saya cari lagi.

Jangan ambil celana, nanti saya celaka

Menambah lagi perkara, perkara pusaka dewata.

Gareng Ini bukan perkara cemeti atau celana

Tapi urusan telor dan bebek. Jelas urusan telor dan bebek

Telor dan bebek, tor-tor, wek-wek.

Petruk Tor-tor, wek-wek? Maksudnya ha?

Gareng Ssst! Jangan keras-keras.

Page 85: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

73

MEREKA SALING BERBISIK, KEMUDIAN TERTAWA TERBAHAK-

BAHAK, RAHASIA, MENGANDUNG ARTI NAKAL

ADEGAN VII

SEMAR DAN BAGONG MENUJU PETRUK DAN GARENG

Semar Sudah di pikir masak-masak?

Bagong Sudah. Malah hampir busuk.

Semar Kalau di pikir-pikir berapalah rugimu?

Bagong Ini bagi saya memang bukanlah persoalan untung rugi. Ini soal

kepercayaan saya yang di lukai. Muka saya di ludahi. Sudah di

tolong masih mencuri. Saya kurang baik apa? Masih saja orang

bilang saya pelit, medit, bakhil.

Semar Penghisap, pemeras, penggencet, penyedot, pengepres.

Bagong Ya, semua yang tidak beres.

Semar Kalau dia mengakui, apa tindakan mu?

Bagong Dia harus bayar kerugianku.

Semar Kalau dia tidak dapat?

Bagong Apa boleh buat, pecat.

Page 86: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

74

Semar Lantas apa nasibnya?

Bagong Ini urusannya, urusan pak lurah.

Semar Kalau ia tidak mengaku bersalah?

Bagong Pak lurah atur supaya ia menyerah. Nanti saya atur agar padi pak

lurah bertambah.

Semar Saya sudah menjadi lurah sejak awal sejarah. Jangan omongamu

membuat saya marah.

Bagong Maaf pak lurah. Maksud saya sama sekali tidak mempengaruhi

hanya si Entong anak bapak kemarin kepingin motor.

Semar Kalau dia kepingian, tentu dia ngomong sama saya.

Bagong Dia kemarin pesan motor apa saja.

Semar Mau tutup mulut tidak? Mau aku depak?

Bagong Maksud saya….

DATANG PETRUK DAN GARENG

Gareng Eh, pak lurah. Selamat pagi, selamat ketemu lagi. Apa kabar pak

cukong? Masih suka membagong.

Bagong Pokrol busuk, awas. Jangan sembarangan ngomong.

Semar Perkara apa yang kita hadapi, hina menghina atau curi mencuri?

Page 87: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

75

Bagong Maaf pak lurah. Dia yang mulai.

Semar Gareng, apakau jadi pembela?

Gareng Betul. Pembela dan kuasa penuh.

Bagong Maksudnya, kalau kalah perkara saudara masuk penjara?

Gareng Saya kira, yang akan kalah itu saudara.

Semar Baik, kita mulai. Orang mau bicara hanya dengan seijin saya.

Bagong Setuju.

Gareng Kalau maunya pak lurah begitu.

Petruk Bb-bb

Semar Bagaimana kau petruk?

Bagong Penggugat, terdakwa, tertuduh, tersangka.

Semar Kalau mau bicara harus seijin saya.

Bagong Maaf, pak lurah. Bagaimana petruk?

PETRUK DIAM SAJA.

Semar Jawab petruk.

Gareng Maaf pak lurah.

Page 88: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

76

Semar Pembela?

Gareng Boleh saya bicara?

Semar Silahkan.

Gareng Sebelum saya minta maaf bagi klien dan pasien saya. Klien, karena

ia minta saya sebagai pembelanya dan kuasa usahanya. Pasien,

karena ia minta saya menjadi dokternya. Keterangan dan

penjelasannya; sewaktu ia datang kepada saya yaitu pada hari

kamis legi yang lalu, tanggal 32 september 1999, getaran pada jam

10. 30 menit, 6 detik, 7 detik, 8 detik, 9 detik ricther. Udara 240 C,

curah hujan 25 cm, naga di selatan, singa di utara, bintang venus

berada di….

Bagong Pak lurah saya protes.

Semar Kenapa?

Bagong Urusan apa itu si Venus? Sebentar lagi si Wati, si Inah, si anu…

Semar Protes di terima, pembela….fakta yang langsung berhubungan

dengan fenomena dan sebaiknya yang berkaitan dengan perkara.

Gareng Walau hak saya di kurangi…. tak apalah. Saudara petruk ini datang

pada saya, di kantor saya di kaki enam depan pasar, sebelah kiri

toko sepeda, seblah kanan warung tegal, bersebrangan dengan

pompa minyak goreng. Menceritakan kepada saya musibah yang

menimpa dirinya yang di sebabkan oleh telor bebek dan bapak

bagong. Dengan suara dingin bergetar kedinginan. Pak lurah ia

Page 89: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

77

datang berlari langsung sawah yang kehujanan lebat dingin sekali.

Mengamankan bebek-bebek dan telor-telor yang menjadi

tanggungannya, mendadak banjir dari kali, kilat menyambar dari

langit. Dua bebek di bawa banjir….

Bagong Astaga, telornya?

Gareng Sepuluh butir disambar petir, hancur berantakan.

Bagong Telor-telorku….

Semar Benar ini semua terjadi?

Petruk Ia…wek…wek…wek

Semar Jawab yang benar.

Petruk Wek…wek…wek…wek.

Semar Jangan main-main.

Gareng Wek…wek. Maaf pak lurah. Selesai dia menceritakan

pengalamannya yang mengerikan itu, ia jatuh pingsan. Badannya

mengigil, keringatnya mengalir, mukanya pucat, ia mengeluh.

Wek…wek…waktu sadar, terlanjur suara yang bisa ia keluarkan

hanya wek, selain wek tak ada wok…wok. Seperti pak lurah

dengar tadi. Ia sedih sekali, saya ikut sedih dan berjanji padanya

akan menyembuhkannya. Jadi kalau ia menjawab dengan

wek…wek, maafkanlah ia.

Semar Bagaimana Petruk?

Page 90: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

78

Petruk Wekwek….

Bagong Pak lurah, ini saya kira satu permainan yang licik, akal-akalan si

pokrol bambu, pokrol tipu, pokrol….

Gareng Pak lurah, ini saya adukan cukong Bagong, karena telah menghina

saya di depan umum. Pak lurah mendengar sendiri dari moncong

Bagong….

Bagong Pak lurah, saya adukan pokrol itu menghina saya menyebut mulut

saya dengan moncong….

Semar Saya catat, saya sudah catat. Gareng menghina Bagong, Bagong

menghina Gareng. Skor, satu lawan satu. Draw, remis. Sama kuat,

selesai. Saya peringatkan, jangan ada yang nyeleweng lagi. Kita

lagi membicarakan perkara Petruk dengan bebek dan telornya

Bagong.

Gareng Saya tidak punya urusan dengan telornya bagong.

Bagong Telor saya jangan dibawa-bawa.

Gareng Memangnya kau taruh di rumah?

Semar Lama-lama hilang kesabaran saya. Tekanan darah saya naik. Kita

lagi membicarakan soal wek-wek.

Bagong Pak lurah, ini bukan perkara wekwek.

Page 91: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

79

Gareng Tak ada kaitannya dengan wek-wek? Lantas mengapa Petruk

sekarang hanya bisa bilang wek-wek? Ya kenapa? Karena ia ingat

ada bebek yang dibawa air bah, karena ia cinta sama bebek

asuhannya, karena ia merasa sepenuhnya bertanggung jawab atas

keselamatan bebek yang berbunyi wek-wek itu.

Karena ia saban hari saban malam mendengar hanya suara wek-wek,

hingga suara wek-wek menjadi obsesi, otaknya penuh suara Wek-

wek, syarafnya diganggu oleh wek-wek, pita suaranya tersetem

pada nada wek-wek. Dia hanya akan bisa ber wek-wek sampai

akhir hayatnya. Bahkan kuburnya nanti akan berbunyi wek-wek.

Daan doa untuk arwahnya harus berbunyi wek-wek. Dan kita

sekarang harus membicarakan ini dengan bahasa wek-wek.

Bagong Saya protes, tidak bisa. Saya belum belajar bahasa wek-wek.

Kenapa harus berwek-wek, wok-wok. Wek-wek apa wok-wok.

Semar Itu terlalu ekstrem, kalau kita harus menyelesaikan perkara ini

dengan bahasa wek-wek, maka terpaksa perkara ini harus ditunda

untuk waktu yang tidak ditentukan. Sampai kita semua telah mahir

ber wek-wek.

Petruk Wek…wek..wek.

Semar Apa maunya?

Gareng Kasihanilah saya. Saya tidak bersalah.

Bagong Bohong. Dia telah mencuri tiga belas telur dan tiga ekor bebek.

Petruk Wek..wekwek….

Page 92: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

80

Gareng Tidak salah

Bagong Salah

Petruk Wek-wek

Gareng Tidak

Bagong Salah

Semar Wekwek…

Gareng Ya wekwek…

Bagong Apa wek-wek?

Petruk Wek…wek…wek…

Semar Wek…wek.

Bagong Wek…wek.

Gareng Wek…wek.

Semar Diam, wekwek. Sudah jadi bebek semuanya.

Petruk Wek…wek.

Gareng Kalau dulu ia tidak dipaksa harus hidup berhari-hari dengan

bebek. Dia jadi begitu

karena Bagong.

Page 93: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

81

Bagong Dia datang kepada saya minta pekerjaan. Yang lowong hanya

ngangon bebek. Dia terima pekerjaan itu, saya tidak paksa.

Semar Apa keadaan yang harus dipersalahkan?Bagong, berapa ekor yang

dia harus jaga? Dan berapa telor harus dia setor?

Bagong Bebek tiga puluh ekor.

Gareng Kelaminnya

Bagong Kelamin? Jangan hina saya ya, jelas saya laki-laki.

Gareng Saya tidak tanya kelaminmu. Kelamin bebek?

Bagong Tiga puluh ekor betina semua.

Semar Berapa telor yang harus dia setor?

Bagong Lima puluh butir seminggu, bebek menelor tiga hari sekali,

seminggu dia menelor dua kali. Tiga puluh bebek bertelor selama

seminggu enam puluh, saya minta setorin lima puluh, yang sepuluh

buat upah si Petruk. Kan cukup. Sepuluh kali seribu kan sepuluh

ribu seminggu?.

Semar Sepuluh ribu seminggu, bisa hidupkah dengan uang itu? Beras,

bisakah dia penuhi setoran itu?

Bagong Tidak pernah. Mula-mula Cuma empat puluh, makin lama makin

berkurang.

Page 94: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

82

Petruk Wekwek…

Semar Apa maksudnya?

Gareng Tiga puluh ekor bebek, betina semua. Tidak ada jantannya.

Bagaimana bisa bertelor pak lurah? Ini jelas contoh pemaksaan

kemauan dan penghisapan di luar batas kemanusiaan dan

kebinatangan,

Bagong Nyatanya, mula-mula bebek itu bertelor.

Gareng Itu karena kau beli dan serahkan. Lebih-lebih dia baru bergaul

dengan bebek jantan. Kemudian….

Bagong Nyatanya dia masih bertelor.

Gareng itu jasanya si Petruk.

Semar Hei, kau boleh menipu kami, tapi tipuan ini tidak berlaku. Masa

Petruk berhubungan dengan bebek?

Bagong Biarkan saja, asal bebek yang bertelor.

Gareng Kenapa kau tidak gauli saja sendiri bebek-bebek itu? Pak lurah,

maksud saya tidak seperti yang pak lurah bayangkan. Karena

Petruk diam-diam pinjam bebek jantan dari tukang angon lainnya.

Dan mebiarkan si jantan itu menggauli bebek betina maka masih

ada telor yang bisa dipungut. Biar nafsu kebinatangan pejantan itu

luar biasa, tetapi ia tidak menggauli seluruh bebek betina itu.

Page 95: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

83

Semar Kalau begitu si Petruk berjasa besar. Berjasa terhadap bebek betina

itu dan berjasa terhadapmu Bagong.

Petruk Wekwekwek…

Semar Apa katanya?

Gareng Dasar orang tidak tahu terima kasih. Tidak tahu menghargai jasa

orang.

Semar bagaimana bagong?

Bagong Ya… bebek yang dua dimana?

Gareng Ya dibawa banjir.

Bagong Bukan itu, sebelumnya? Pasti dijual.

Gareng Menurut Petruk, yang satu disambar alap-alap. Yang lain dimakan

anjing.

Bagong Bohong. Percuma punya bebek. Hilang melulu, beri telor tidak.

Percuma punya tukang angon.

Petruk Wekwek…

Bagong Apa lagi?

Gareng Tiap kali pinjam penjantan, dia harus bayar dua telor.

Bagong Pemeras

Page 96: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

84

Gareng Siapa?

Bagong Itu yang pinjamkan pejantan.

Gareng kau bisa bilang irang itu pemeras!? Lantas kau maunya pinjam

gratis gitu?

Semar Nah, perkaranya sudah jelas, Bagong nampaknya kau yang kalah.

Betul Petruk kurang dapat menepati janjinya tetapi itu karena

keadaan yang kau ciptakan sendiri. Kau tidak bisa memecat ia, dan

kalau kau mau bebekmu bertelor, belilah barang tiga pejantan. Dan

kau mesti bayar dukun yang mengobati si Petruk.

Bagong Saya tidak mau mengatakan pak lurah berat sebelah. Tapi…ongkos

dukunnya berapa?

Gareng Lima puluh ribu rupiah

BAGONG BAYAR SELEMBAR LIMA PULUH RIBUAN

Bagong Rugi-rugi…(pergi)

Semar Gareng, cari dukun yang baik, biar Petruk lekas sembuh.

Gareng Tentu saya akan usahakan.

Petruk Wekwek…

Semar Ya, wekwek…

Page 97: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

85

ADEGAN VIII

GARENG DAN PETRUK

Gareng (tertawa)hahahaha…..

Petruk (tertawa) wekwekwekwek….

Gareng Bagi uangnya. Nah kau selembar, aku selembar

Petruk Wekwek…

Gareng Nah, sekarang mana dua bebek yang dibawa banjir?

Petruk Wekwekwekwek….

Gareng Ayo, jangan main-main lagi. Sandiwaranya sudah selesai

Petruk (menunjukan tenggorokannya) wekwek….

Gareng Janjimu bagaimana? Mana imbalanku?

Petruk (menunjuk uang di tangan Gareng) wekwek… (pergi)

Gareng Wah si Petruk bodoh tapi lihay, lihay tapi bodoh. Aku pokrol

bambu kena tipu.

ADEGAN IX

SEMAR DAN PETRUK

Semar (tertawa) Saya jadi lurah sejak awal sejarah…

Page 98: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

86

Petruk Hehehehe….pak lurah, amaf sudah berbohong.

Semar Bebek yang dibawa banjir dan telor yang sambar petir.

Petruk (tertawa) benar pak lurah. Saya lupa…wekwek….

Semar (mengggelengkan kepala) saya jadi lurah….

TAMAT

Page 99: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

87

LAMPIRAN 4

PEDOMAN OBSERVASI

Nama Instansi : MAN Kendal

Obyek observasi : Proses pendidikan karakter teater di kelompok STESA

MAN Kendal

Pelatih teater : Drs. M. Aslam Kusatyo

No. Yang diamati Ya Tidak

1. Gambaran umum MAN Kendal

a. Sejarah singkat MAN Kendal

b. Letak geografis MAN Kendal

c. Struktur organisasi

d. Visi misi dan Tujuan MAN Kendal

e. Keadaan peserta didik

1) Keadaan guru

2) Keadaan siswa

2. Pelaksanaan pendidikan karakter kelompok STESA

MAN Kendal

a. Latihan dasar

1) Olah vokal

a) Latihan vokal konsonan

b) Latihan vokal perut

c) Latihan vokal tenggorokan

2) Olah gerak

a) Latihan gerakan badan

b) Latihan mimic

c) Latihan mulut

d) Latihan mata

e) Latihan gerak lambat

Page 100: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

88

f) Latihan gerak cepat

g) Latihan gerak imajinasi

3) Olah rasa

a) Latihan pernafasan

b) Latihan konsentrasi dasar

c) Latihan penghayatan peran

b. Latihan naskah

1) Membaca naskah

2) Menerangkan isi naskah

3) Tanya jawab naskah

Page 101: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

89

LAMPIRAN 5

HASIL OBSERVASI

Nama Instansi : MAN Kendal

Obyek observasi : Proses pendidikan karakter teater di kelompok STESA

MAN Kendal

Pelatih teater : Drs. M. Aslam Kusatyo

No. Yang diamati Ya

1. Gambaran umum MAN Kendal

f. Sejarah singkat MAN Kendal

g. Letak geografis MAN Kendal

h. Struktur organisasi

i. Visi misi dan Tujuan MAN Kendal

j. Keadaan peserta didik

3) Keadaan guru

4) Keadaan siswa

2. Pelaksanaan pendidikan karakter kelompok STESA MAN

Kendal

c. Latihan dasar

4) Olah vokal

d) Latihan vokal konsonan

e) Latihan vokal perut

f) Latihan vokal tenggorokan

5) Olah gerak

h) Latihan gerakan badan

i) Latihan mimic

j) Latihan mulut

k) Latihan mata

l) Latihan gerak lambat

Page 102: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

90

m) Latihan gerak cepat

n) Latihan gerak imajinasi

6) Olah rasa

d) Latihan pernafasan

e) Latihan konsentrasi dasar

f) Latihan penghayatan peran

d. Latihan naskah

4) Membaca naskah

5) Menerangkan isi naskah

6) Tanya jawab naskah

LAMPIRAN 6

PEDOMAN WAWANCARA

Pembina Kelompok STESA

1. Bagaimana sejarah berdirinya teater STESA MAN Kendal?

2. Apa tujuan didirikannya teater STESA MAN Kendal?

3. Apa saja prestasi yang pernah diraih?

4. Bagaimana proses berteater dalam rangka penanaman pendidikan

karakter?

5. Bagaimanan gambaran umum tentang nilai-nilai pendidikan karakter

dalam seni teater?

Page 103: PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SENI TEATER [Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Pendidikan Karakter melalui

91

6. Bagaimana proses latihan dasar teater nya?

7. Bagaimana proses penggarapan naskah nya?

8. Apa saja nilai pendidikan karakter dalam naskah dan berikan contoh dalam

kalimat!