BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam pengambilan kasus seminar kelompok mengangkat kasus tentang ”Hipertensi” dikarenakan kasus Hipertensi di RS Bhayangkara setiap tahunnya meningkat dan untuk penderitaanya sendiri terkadang tidak terlalu peduli dengan kesehatannya. Faktor yang menjadikan Hipertensi setiap tahunnya kemungkinan dari pola makan klien semasa hidupnya kasus Hipertensi tidak hanya terjadi pada usia 35 keatas namun sudah banyak yang berumur 20 tahun keatas menderita hipertensi dengan komplikasi yang serius biasanya obesitas menjadi faktor Pencetus Hipertensi. Pada saat ini di Negara maju, penyakit system kardiovaskuler merupakan penyebab kematian yang paling utama. Penyakit kardiovaskuler yang merupakan masalah di masyarakat adalah penyakit hipertensi. Bila penyakit hipertensi tidak diobati, tekanan darah semakin meningkat dengan bertambahnya umur penderita.Tekanan darah terus meningkat dapat menimbulkan komplikasi jantung, ginjal, dan otak. 1.2 Tujuan Umum 1.Membentuk pola pikir mahasiswa menjadi terarah dan sistematik 2.Mahasiswa mampu menyusun tulisan ilmiah yang baik dan benar 3.Menambah pengetahuan mahasiswa tentang hipertensi 1 | Page
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam pengambilan kasus seminar kelompok mengangkat kasus tentang
”Hipertensi” dikarenakan kasus Hipertensi di RS Bhayangkara setiap tahunnya
meningkat dan untuk penderitaanya sendiri terkadang tidak terlalu peduli dengan
kesehatannya. Faktor yang menjadikan Hipertensi setiap tahunnya kemungkinan dari
pola makan klien semasa hidupnya kasus Hipertensi tidak hanya terjadi pada usia 35
keatas namun sudah banyak yang berumur 20 tahun keatas menderita hipertensi dengan
komplikasi yang serius biasanya obesitas menjadi faktor Pencetus Hipertensi.
Pada saat ini di Negara maju, penyakit system kardiovaskuler merupakan penyebab
kematian yang paling utama. Penyakit kardiovaskuler yang merupakan masalah di
masyarakat adalah penyakit hipertensi. Bila penyakit hipertensi tidak diobati, tekanan
darah semakin meningkat dengan bertambahnya umur penderita.Tekanan darah terus
meningkat dapat menimbulkan komplikasi jantung, ginjal, dan otak.
1.2 Tujuan Umum
1. Membentuk pola pikir mahasiswa menjadi terarah dan sistematik
2. Mahasiswa mampu menyusun tulisan ilmiah yang baik dan benar
3. Menambah pengetahuan mahasiswa tentang hipertensi
4. Menambah pengetahuan mahasiswa tentang terapi dan pencegahan hipertensi
1.3 Tujuan Khusus
1. Mengetahui patofisiologi, patogenesis hipertensi.
2. Mengetahui hubungan antara faktor resiko dengan gangguan pada hipertensi.
3. Menentukan diagnosis secara sistematis melalui pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang.
4. Mengetahui cara pencegahan, terapi dari gangguan kardiovaskuler.
1 | P a g e
1.4 Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini penulis menggunakan metode narasi, adapun teknik
yang digunakan yaitu studi pustaka dengan mempelajari buku-buku, browsing internet
dan sumber lain untuk mendapatkan data dasar ilmiah yang berhubungan dengan asuhan
keperawatan pada klien dengan hipertensi.
1.5 Sistematika Penulisan
Makalah ini terdiri dari 3 bab yang disusun secara sisitematik dengan urutan sebagai
berikut :
Bab I Pendahuluan :
Latar belakang, tujuan umum dan tujuan khusus, metode penulisan, sistematika
penulisan.
Bab II Tinjauan teori :
Konsep hipertensi pengertian, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinik, pemeriksaan
NOC :- Cardiac pump effectiveness- Circulation status- Vital sign status
NIC:1. Pantau TD ukur
pada kedua tangan dan paha
2. Catat keberadaan , kualitas denyutan sentral dan perifer
3. Auskultasi tonus jantung dan bunyi napas
4. Amati warna kulit kelembaban ,suhu dan masa pengisian kapiler
5. Catat edema umum6. Berikan
kenyamanan terhadap pasien
7. Pertahankan pembatasan aktivitas
8. Buat jadwal aktivitas untuk pasien
9. Anjurkan teknik relaksasi
Kolaborasi1. Berikan obat obat
sesuai indikasi ex: diuretic tiazid
1. Perbandingan dari tekanan ada tidaknya masalah vaskuler Hipertensi sistolik merupakan vaktor resiko iskemia
2. Denyutan yang mungkin meurun mencerminkan efek dari vasokonstriksi
3. Pasien hipertensi karena adanya hipertropi atrium biasanya ada kakles bengik yang mengidentifikasi kongesti paru
4. Adanya pucat dingin, kulit lembab dan masa pengisian kapiler lambat berkaitan dengan vasokonstriksi atau penurunan curah jantung
5. Dapat menginidikasikan gagal jantung kerusakan ginjal atau vaskuler
6. Membantu untuk mnurunkan rangsangan simpatis dan meningkatkan relaksasi
7. Menurunan stress dan ketegangan yang mempengaruhi tekan darah dan perjalanan penyakit hipertensi
8. Agar aktifitas klien terkontrol
9. Dapat menurunkan rangsangan yang
13 | P a g e
menimbulkan stress ,membuat efek tenang , sehingga akan menurunkan TD
Kolaborasi1. Untuk menurunkan
TD pada pasien dan diuretik ini memperkuat agen agen anti hipertensi lain dengan membatasi retensi cairan
2 Intoleransi aktivitas b/d kelemahan, ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen
NOC :- Konservasi
energi- Koleransi
aktivitas- Perawatan diriKriteria hasil :- Berpartisipasi
dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah, nadi,dan RR
- Mampu melakukan aktivitas sehari-hari (ADLs) secara mandiri
NIC:1. Kaji respon pasien
terhadap aktifitas , perhatikan frekuensi nadi lebih dari 20 x/m diatas frekuensi istirahat , peningkatan TD yang nyata selama atau sesudah aktifitas , dispneun atau nyeri dada , keletihan dan kelemahan yang berlebihan pusing sampai pingsan
2. Intruksikan pasien tentang teknik penghematan energy misalnya melakukan aktifitas dengan perlahan
3. Berikan dorongan untuk melakukan aktifitas atau perawatan diri bertahap jika dapat ditoleransi. Berikan bantuan sesuain dengan kebutuhan
1. Menyebutkan para meter membantu dalam mengkaji respon fisiologi terhadap stress aktifitas dan bila ada indicator dari kelebihan kerja yang berkaitan dengan tingkat aktifitas
2. Teknik menghemat energy mengurangi penggunaan energy , juga membantu keseimbangan anatara suplai dan kebutuhan oksigen
3. Kemajuan aktifitas bertahap mencegah peningkatan kerja jantung tiba tiba. Memberikan bantuan hanya sebatas kebutuhan akan mendorong kemandirian dalam melakukan aktifitas
3 Nyeri akut NOC :- Tingakatan
nyeri- Control nyeri- Tingkatan
NIC :1. Mempertahankan
tirah baring selama fase akut
2. Berikan tindakan non
1. Meminimalkan stimulasi atau meningkatkan relaksasi
14 | P a g e
nyamanKriteria hasil :- Mampu
mengontrol nyeri
- Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri
- Mampu mengenali nyeri
- Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
- Tanda vital dalam rentang normal
farmakologi untuk menghilangkan rasa sakit kepala misalnya kompres dingin pada dahi,pijat punggung dan teknik relaksasi
3. Minimalkan aktifitas vasekonstriksi yang dapat meningkatkan sakit kepala
4. Bantu pasien dalam ambulasi sesuai kebutuhan
5. Berikan cairan, makanan lunak, perawatan mulut, yang teratur bila terjadi perdarahan hidung
Kolaborasi1. Berikan sesuai
indikasi analgesic
2. Tindakan yang menurunkan tekanan vaskuler cerebral dan yang memperlambat respon simpatis efektif dalam menghilangkan sakit kepala dan komplikasi
3. Aktifitas yang meningkatkan vasokontriksi menyebabkan sakit kepala saat adanya peningkatan tekanan vaskuler cerebral
4. Pusing dan pengelihatan kabur sering berhubungan dengan sakit kepala
5. Meningkatakan kenyamanan umum
Kolaborasi1. Dapat menurunkan
rangsangan saraf simpatis dan mengontrol nyeri
4 Ketidakseimbang nutrisi lebih dari kebutuahan tubuh b/d masukan berlebihan
NOC :-Status nutrisi-Kontrol berat badan
NIC :1. Kaji pemahaman
pasien tentang hubungan langsung antara hipertensi dan kegemukan
2. Bicarakan pentingnya menurunkan kalori dan batasi masukan lemak , garam, dan gula sesuai indikasi
3. Tetapkan keinginan pasien menurunkan berat badan
4. Kaji ulang masukan kalori harian dan pilih diet
5. Tetapkan perencana penurunan berat badan yang realistic dengan pasien
6. Dorong pasie untuk
1. Kegemukan adalah resiko tambahan pada tekanan darah tinggi karena disproporsi anatara kapasitas aorta dan peningkatan curah jantung berkaitan dengan peningkatan masa tubuh
2. Kesalahan kebiasaan makan akan menyebabkan terjadinya aterosklerosis dan kegemukan yang merupakan predis posisi untuk hipertensi dan komplikasi . kelebihan masukan garam memperbanyak volume cairan intra vaskuler dan dapat merusak ginjal
15 | P a g e
mempertahankan masukan makanan harian termasuk kapan dan dimana makanan dilakukan dan lingkungan dan perasaan sekitar saat makanan dimakan
7. Instruksikan dan bantu memilih makanan yang tepat , hindari makanan dengan kejenuhan lemak tinggi dan kolesterol
Kolaborasi1. Rujuk keahli gizi
sesuai indikasi
3. Motivasi untuk penurunan berat badan adalah internal
4. Mengidentifikasi kelbihan dan kelemahan program diet
5. Penurunan masukan kalori sesorang dapat menurunkan berat badan karena kehilangan lemak melalui kerja otot
6. Memberikan data dasar tentang keadekuatan nutrisi yang dimakan dan kondisi emosi saat makan
7. Menghindari makanan tinggi lemak jenuh dan kolesterol penting dalam mencegah perkembangan arterogenesis
Kolaborasi1. Memberikan konseling
dan bantuan dengan memenuhi kebutuhan diet individual
16 | P a g e
BAB IIISTUDI KASUS
LAPORAN KASUSAsuhan Keperawatan pada Pasien dengan Hipertensi
I. PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian : 22 des 2014 Tanggal masuk : 20 des 2014
Ruang/ kelas : Seruni/ III Nomor register : 08.02.115
a. Keluhan utama : pasien mengatakan pusing, lemah, sesak, mual dan muntah
serta nyeri dada
b. Kronologis keluhan
- Factor pencetus : beraktivitas sedikit sesak
- Timbulnya keluhan : kurang nafsu makan , cepat lelah
- Lamanya : 1 minggu
- Upaya mengatasi : istirahat
2. Riwayat kesehatan masa lalu
a. Riwayat alergi : tidak ada
b. Riwayat kecelakaan : tidak ada
c. Riwayat di rumah sakit : dipuskesmas
d. Riwayat pemakaian obat : obat procol, paramex
17 | P a g e
3. Riwayat keselamatan keluarga
Ket : laki-laki
Pasien
laki-laki meninggal
perempuan meninggal
perempuan
4. Penyakit yang pernah diderita oleh anggota keluarga
- Ibu pasien meninggal karena stroke
- Adik perempuan pasien juga ada riwayat hipertensi
5. Riwayat psikososial dan spiritual
Adakah orang terdekat pasien : Istri
a. Interaksi dalam keluarga
- Pola komunikasi baik
- Pembuatan keputusan baik
- Kegiatan masyarakat baik
b. Dampak penyakit pasien bagi keluarga :
Keluarga kwatir dan aktivitas terganggu
c. Masalah yang mempengaruhi pasien :
Jika sampai stroke kasihan pada keluarga
d. Mekanisme koping terhadap stress :
Pasien kepikiran kalau sampai stroke
e. Persepsi pasien terhadap penyakitnya
6. Hal yang sangat difikirkan saat ini :
Keluarganya dan penyakitnya jika sampai stoke
7. Harapan setelah menjalani perawatan :
ingin sembuh
8. Perubahan yang dirasakan setelah jatuh sakit :
18 | P a g e
Terbatasnya aktivitas
9. System nilai kepercayaan :
- Tidak ada nilai yang bertentangan dengan kesehatan
- Pasien dalam aktivitas agamanya terganggu
10. Kondisi lingkungan rumah bersih dekat dengan sungai
11. Pola kebiasaan sehari-hari
No Hal yang dikaji Sebelum sakit Di rumah sakit1 Pola nutrisi
Frekuensi makan 3x/hari
Napsu makan baik/buruk
Porsi makan yang dihabiskan
Makanan yang tidak disukai
Makanan yang membuat alergi
Makanan pantangan
Makanan diit
Penggunaan obat sebelum makan
Penggunaan alat bantu (NGT)
3x/hari
Baik
1 piring 1x makan
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak menentu
Tidak napsu makan karena mual, muntah,mulut terasa hambar
15 sendok 1x makan
Makanan berminyak
Tidak ada
Tinggi garam
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
2 Pola eliminasi 1. B.A.K
Frekuensi Warna Keluhan
2. B.A.B Frekuensi waktu Warna Konsistensi Keluhan
4 x/hari Kuning jernih Tidak ada
1x/hari Pagi Kuning gelap Lunak Tidak ada
5x/hari Kuning jernih Tidak ada
2hari 1x Sore Kuning Sedikit encer Tidak ada
3 Pola personal hygiene1. Mandi
Frekuensi Waktu
2. Oral hygiene Frekuensi
2x/hari Pagi,sore
2x/hari
1x/hari di lap Sore
2hari /1x
19 | P a g e
Waktu3. Cuci rambut
Frekuensi
pagi dan sore
2hari 1x
Sore
Tidak pernah
4 Pola istirahat dan tidur Lama tidur siang Lama tidur malam Kebiasaan sebelum
tidur
2 jam 8 jam Tidak ada
2 jam 3 jam Tidak ada
5 Pola aktivitas dan latihan Waktu bekerja Olah raga Jenis olahraga Frekuensi Keluhan aktivitas
pagi-sore tidak pernah tidak ada - -
Tidak ada Tidak ada - - Aktivitas sedikit
langsung sesak, lemah ,pusing
6 Kebiasaan yang mempengaruhi
1. Merokok Frekuensi Jumlah Lama pemakaian
2. Minuman keras Frekuensi Jumlah Lama Pemakaian
ya 3x/hari 5 batang 20 tahun Tidak minum
alcohol dsb
Tidak - - - Tidak ada
C. Pengkajian fisik1. Pemeriksaan fisik umum
Berat badan : 61 kgTinggi badan : 172 cmTekanan darah : 180/120 mmhgNadi : 110 x/mPernapasan : 32x/mSuhu tubuh : 37,5 cKeadaan umum : CMPembesaran : tidak ada
2. System penglihatan a. Posisi mata : normal simetrisb. Kelopak mata : normalc. Pergerakan bola mata : baikd. Konjungtiva : anemise. Kornea : simetris normalf. Sclera : isterikg. Pupil : baik
20 | P a g e
h. Otot-otot mata : normali. Fungsi penglihatan : kadang kaburj. Tanda radang : tidak adak. Pemakaian kacamata : tidak adal. Pemakaian kontak lensa : tidak adam. Reaksi terhadap cahaya : baik
3. System pendengarana. Daun telinga : simetrisb. Kondisi telinga tengah : sedikit kurang bersihc. Cairan dari telinga : ada sedikitd. Perasaan penuh ditelinga : tidak adae. Tinnitus : tidak adaf. Fungsi dengar : berkurang, kanan : 25 cm dan kiri :20 cmg. Gangguan keseimbangan : tidak adah. Pemakaian alat bantu : tidak ada
4. System wicara : baik5. System pernapasan
a. Jalan napas : efektif dan bersihb. Pernapasan : takipneac. Penggunaan otot bantu pernapasan : ICS, sternocleidomastoideusd. Frekuensi : 32x/me. Irama : tidak teraturf. Jenis pernapasan : perut dan dadag. Kedalaman : dangkalh. Batuk : ada tapi jarangi. Sputum : tidak adaj. Terdapat darah : tidakk. Suara napas : vesikuler
6. System kardiovaskulera. Sirkulasi peripher
Nadi : 110 x/m Irama : teratur, kuat dan cepat Tekanan darah : 180/120 mmhg Distensi vena jagularis : ada
Kanan : 4,5 cm Kiri : 4,8 cm
Temperature kulit : hangat Warna kulit : pucat Edema : tidak ada Kapilarry refill : 3 detik
b. Sirkulasi jantung Kecepatan denyut apical : cepat dan sangat kuat Bunyi jantung : murmur (S3) Irama : teratur / cepat
21 | P a g e
Sakit dada : adanya nyeri dada yang menusuk7. System hematologi
Gangguan hematologi : ada Pucat : wajah dan ekstremitas Perdarahan : tidak ada
8. System syaraf pusat Keluhan sakit kepala : ada Tingga kesadaran : Compos Mentis Glasgow corna scale : 5544 Tanda peningkatan TIK : tidak ada Gangguan system syaraf : tidak ada Pemeriksaan reflek fisiologis : ada Reflek patologis : tidak ada Pemeriksaan nervus l-xll : baik
9. System pencernaana. Keadaan mulut
Gigi : ada caries dan ompong 3 Penggunaan gigi palsu : tidak ada Stomatitis : pucat Lidah kotor : tidak Silica : tidak
b. Muntah : ada 1x 50ccc. Nyeri daerah perut : tidak adad. Bising usus : (+) positif 10x/me. Konsistensi feses : lunakf. Konstipasi : tidakg. Hepar : pembesaran 2 cmh. Abdomen : tidak ada nyeri tekan, bunyi timpani
dan auskultasi + Bu tidak hiperpigmentasi
10. System endokrin Pembesaran kelenjar tiroid : tidak Nafas bau keton : tidak Luka gangrene : tidak
11. System urogenital Perubahan pola kemih : tidak ada B.A.K : 5x/hari Warna : kuning jernih Distensi kandung kemih : tidak Keluhan sakit pinggang : tidak Skala nyeri : _
12. System lategumena. Turgor kulit : kurang baikb. Warna kulit : pucat
22 | P a g e
c. Keadaan kulit : kering kusamd. Kelainan kulit : ada ( hiperpigmentasi daerah
ekstremitas)e. Kondisi kulit bagian infuse : baik agak kering f. Keadaan rambut : kasar , kering dan tidak bersih
13. Sistem musculoskeletal Kesulitan dalam pergerakan : ada Sakit pada tulang, sendi dan kulit : ada (sendi ) Fraktur : tidak ada Keadaan tonus otot : kurang baik Kekuatan otot : lemah
14. Data penunjang
No Tanggal Pemeriksaan Nilai normal Hasil 1 21 des 2014 a. Hemoglobin
b. Hemotokritc. Natriumd. Kaliume. Leukositf. Eritrositg. trombosit
4 Ds : pasien mengatakan lemah, sesak aktivitas dibantuDo :
Tonus otot kurang baik Kekuatan oto lemah Turgor kulit kering
kelemahan Intoleransi aktivitas
24 | P a g e
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
NAMA PASIEN : Tn. S UMUR : 65 tahunRUANGAN : Seruni (RS. Bhayangkara) NO.REG : 08.02.115
No DIAGNOSA KEPERAWATAN TANGGAL MASALA
H MUNCUL
PARAF TANGGL MASALAH TERATASI
PARAF
1.2.
3.
Perubahan pola napas ( hipoksia) b/d takipneaResiko tinggi terhadap penurunan curah jantung b/d vasokonstriksiNyeri akut sakit kepala b/d peningkatan tekanan vaskuler cerebral
25 | P a g e
III. PERENCANAAN KEPERAWATAN
No Tanggal Diagnose keperawatan
Tujuan / kriteria hasil
Rencana tindakan Rasional
1. 22 des 2014
Perubahan pola napas ( hipoksia) b/d takipnea
Tujuan umum : tidak terjadi hipoksiaKH: pernapasan normal , tidak sesak,ekspansi dada maksimal
1. Pantau frekuensi ,irama, kedalaman pernapasan
2. Posisikan pasien semifowler
3. Ajarkan pasien teknik relaksasi
4. Auskultasi bunya napas
5. Pantau penggunaan otot bantu pernapasan
Kolaborasi 6. Berikan terapi
oksigen dan obat
1. Perubahan komplikasi pulmonal
2. Ekspansi dada maksimal
3. Rileks dan menghindari terjadinya kolaps
4. Mengidentifikasi adanya masalah paru
5. Menunjukkkan seberapa sulit pernapasan
Kolaborasi 6. Memaksimalkan
oksigen pada darah arteri dan mencegah hipoksia
2. 22 des 2014
Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung b/d vasokonstriksi
Tujuan umum : tidak terjadi penurunan curah jantungKH: TD normal, nadi normal, bunyi jantung normal nyeri hilang
1. Lakukan pemeriksaan TD
2. Lakukan pemeriksaan nadi perifer dan catat kualitas denyutan
3. Auskultasi bunyi jantung
4. Amati warnu kulit, kelembaban , suhu dan masa pengisian kapiler
5. Berikan lingkungan nyaman
6. Ajarkan teknik relaksasi
Kolaborasi 7. Berikan obat
diuretik
1. mengontrol TD2. mengetahui jika
terjadi penurunan denyutan
3. adanya bunyi S4 ( hipertrofi atrium) dan S3 ( hipertrifi ventrikel)
4. adanya pucat, dingin, kapilery reffil lambat dan lebih dari 3 detik menunjukkan penurunan curah jantung
5. meningkatkan relaksasi
6. membuat tenang sehingga TD
26 | P a g e
menurunKolaborasi7. menghambat
natrium dan lalim serta obat antihipertensi
3. 22 des 2014
Nyeri akut sakit kepala b/d peningkatan tekanan vaskuler serebral
Tujuan umum : tidak adanya nyeri kepala serta dadaKH : neri kepala hilang, nyeri dada hilang, nadi normal, TD normal, penglihatan tidak kabur
1. Mempertahankan tirah baring selama fase akut
2. Kompres, pijat punggung dan ajarkan teknik relaksasi
3. Meminimalkan aktivitas vasokonstriksi menejan saan B.A.B
4. Bantu pasien saat ambulasi
5. Berikan cairan dan makanan lunak
Kolaborasi6. Berikan obat
analgesic diazepam
1. Meminimalkan stimulus dan relaksasi
2. Menurunkan tekanan vascular serebral
3. peningkatan tekanan vascular serebral
4. Pusing dan penglihatan kabur berhubungan
Kolaborasi 5. Meningkatkan
kenyamanan
BAB IV
PEMBAHASAN
27 | P a g e
BAB V
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Asma bronchial adalah suatu penyakit gangguan jalan nafas obstruktif intermiten
yang bersifat reversibel, ditandai dengan adanya periode bronkospasme, peningkatan
28 | P a g e
respon trakea dan bronkus terhadap berbagai rangsangan yang menyebabkan
penyempitan jalan nafas. Berdasarkan penyebabnya, asma bronkhial dapat
diklasifikasikan menjadi 3 tipe, yaitu : Ekstrinsik (alergik), Intrinsik (non alergik) ,Asma
gabungan.
Dan ada beberapa hal yang merupakan faktor penyebab timbulnya serangan asma
bronkhial yaitu : faktor predisposisi(genetic), faktor presipitasi(alergen, perubahan cuaca,
stress, lingkungan kerja, olahraga/ aktifitas jasmani yang berat). Pencegahan serangan
asma dapat dilakukan dengan :
Menjauhi alergen, bila perlu desensitisasi
Menghindari kelelahan
Menghindari stress psikis
Mencegah/mengobati ISPA sedini mungkin
Olahraga renang, senam asma
1.2 Saran
Dengan disusunnya makalah ini mengharapkan kepada semua pembaca agar dapat
menelaah dan memahami apa yang telah terulis dalam makalah ini sehingga sedikit
banyak bisa menambah pengetahuan pembaca. Disamping itu saya juga mengharapkan
saran dan kritik dari para pembaca sehinga kami bisa berorientasi lebih baik pada
makalah kami selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
1. Smeitzer, Bare. (2002), Buku ajar keperawatan medikal bedah Brumner & Sudart, Edisi 8, Volume 3, Jakarta : Buku Kedokteran EGC