Page 1
8/17/2019 Penanganan Terkini Nyeri Endometriosis.doc
http://slidepdf.com/reader/full/penanganan-terkini-nyeri-endometriosisdoc 1/20
PENDAHULUAN
Endometriosis adalah gangguan ginekologi jinak umum yang didefinisikan sebagai
adanya jaringan kelenjar endometrium dan stroma di luar lokasi normal. Endometriosis
paling sering ditemukan pada peritoneum panggul, tetapi dapat juga ditemukan di oarium,
septum rektoaginal, ureter, namun jarang ditemukan di esika urinaria, perikardium, dan
pleura.!,"
#nsidensi endometriosis sulit untuk diukur, sebagian besar $anita dengan penyakit ini
sering tidak bergejala, dan modalitas pen%itraan memiliki kepekaan rendah untuk diagnosis.
&anita dengan endometriosis mungkin asimtomatik, subfertile, atau menderita berbagai
tingkat nyeri panggul. 'etode utama diagnosis adalah laparoskopi, dengan atau tanpa biopsi
untuk diagnosis histologis.(,) Pada $anita tanpa gejala, prealensi endometriosis berkisar
antara "*"" persen, tergantung pada populasi yang diteliti.+* Namun karena ada kaitan dengan
infertilitas dan nyeri panggul maka endometriosis lebih umum ditemukan pada $anita dengan
keluhan ini. Pada $anita subur, prealensi telah dilaporkan antara "- sampai +- persen dan
pada mereka dengan nyeri panggul, )- sampai +- persen.,/
Endometriosis se%ara signifikan memberikan pengaruh terhadap kehidupan $anita,
baik dalam kehidupan sehari*hari maupun dalam produktiitas kerja. Dari penelitian yang
dilakukan pada !0 rumah sakit di !- negara, tahun "-- sampai "-!-, pada ( grup pasien,
endometriosis, dan " grup kontrol yaitu pasien yang mempunyai gejala namun tidak terdapat
endometriosis, dan pasien yang telah menjalani sterilisasi, didapatkan bah$a kesehatan fisik
pasien dengan endometriosis lebih buruk dibandingkan dengan pasien yang memiliki gejala
yang sama namun tidak terdiagnosis endometriosis.!-
Page 2
8/17/2019 Penanganan Terkini Nyeri Endometriosis.doc
http://slidepdf.com/reader/full/penanganan-terkini-nyeri-endometriosisdoc 2/20
PE'1AHA2AN
Endometriosis adalah implan jaringan 3sel*sel kelenjar dan stroma4 abnormal mirip
endometrium 3endometrium like tissue4 yang tumbuh disisi luar kaum uterus , dan memi%u
reaksi peradangan menahun. Endometriosis sering ditemukan pada $anita remaja dan usia
reproduksi dari seluruh etnis dan kelompok masyarakat, $alaupun tidak tertutup
kemungkinan ditemukannya kasus pada $anita perimenopause, menopause, dan
pas%amenopause.
#nsidensi endometriosis di Amerika 0*!-5 dari $anita usia reproduksi. Di indonesia
sendiri, insidensi pasti dari endometriosis belum diketahui.
'ekanisme terjadinya endometriosis belum diketahui se%ara pasti dan sangat
kompleks, namun beberapa etiologi endometriosis yang telah dketahui antara lain regurgitasi
haid, gangguan imunitas, luteini6ed unruptured folli%le 3LU74, dan spektrum disfungsi
oarium. 8eori pen%angkokan 2ampson merupakan teori yang paling banyak diterima untuk
endometriosis peritoneal. 2emua $anita usia reproduksi diperkirakan memiliki endometriosis
peritoneal, didasarkan pada fakta bah$a hampir semua $anita dengan tuba falopi yang paten
melabuhkan endometrium hidup ke rongga peritoneum semasa haid dan hampir semua
$anita mengalami endometriosis minimal sampai ringan ketika dilakukan laparoskopi.
1egitu juga ditemukannya jaringan endometriosis pada irisan serial jaringan pelik pada
$anita )- tahunan dengan tuba falopi paten dan siklus haid normal. &alaupun demikian tidak
setiap $anita yang mengalami retrograde menstruasi akan menderita endometriosis.
Gejala Klinik
9ejala klasik dari endometriosis meliputi dysmenorea, dyspareunia, dys%he6ia dan
atau infertilitas. 'enurut penelitian kasus %ontrol di Amerika 2erikat, gejala seperti nyeri
abdomen, dysmenorrhea, menorrhagia, dan dyspareunia mempunyai hubungan dengan
endometriosis. 2ebanyak (5 $anita dengan endometriosis mengeluhkan salah satu atau
lebih gejala tersebut, sedangkan hanya "/5 $anita tanpa endometriosis yang mengeluhkan
gejala tersebut. !!
Page 3
8/17/2019 Penanganan Terkini Nyeri Endometriosis.doc
http://slidepdf.com/reader/full/penanganan-terkini-nyeri-endometriosisdoc 3/20
8abel !. 9ejala :linik pasien endometriosis
Nyeri pada Endometriosis
'enurut #nternational Asso%iation for 2tudy of Pain 3#A2P4, nyeri merupakan
pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan, yang terjadi akibat adanya
kerusakan jaringan aktual maupun potensial, atau menggambarkan kondisi terjadinya
kerusakan. Nyeri kronik biasanya didefinisikan sebagai nyeri yang memiliki durasi 0 bulan
atau lebih.
Nyeri dapat menjadi akut dan kronik. Nyeri akut biasanya terjadi dalam beberapa
detik sampai enam bulan, umumnya berkaitan dengan udema spesifik, dan merupakan
mekanisme pertahanan yang berlangsung kurang dari enam bulan. 2edangkan nyeri kronik
merupakan nyeri konstan atau intermitten yang menetap, biasanya berlangsung selama enam
bulan atau lebih dan berhubungan dengan kerusakan jaringan.
Patogenesis nyeri pada endometriosis
8erdapat beberapa mekanisme biologis yang menyebabkan sensasi nyeri, yaitu
nosiseptif, inflamasi, neuropati, psikogenik ataupun %ampuran. Nyeri nosiseptif dimulai
adanya stimulus yang menginduksi jalur tersebut, dimana stimulus akan ditransduksi menjadi
sinyal biokimia$i yang ditransmisikan ke susunan saraf pusat. Di 22P akan terjadi modulasi
yang dapat meningkatkan atau menurunkan intensitas nyeri tersebut. 2elanjutnya di korteks
serebri akan dibentuk suatu persepsi nyeri. Nyeri nosiseptif dapat bersifat nyeri somatik
maupun nyeri is%eral. 1eberapa hal penting mengenai nyeri iseral adalah tidak semua
organ isera dapat menjadi sumber nyeri, berbatas tidak tegas, tidak selalu berkaitan dengan
gangguan fungsi, bisa terkait juga dengan nyeri somatik dan nyeri alih. !/
#nflamasi merupakan salah satu mekanisme yang menyebabkan nyeri iseral.
Endometriosis dianggap sebagai proses inflamasi pelik yang menghasilkan respons
inflamasi yang signifikan, sehingga banyak hipotesis nyeri endometriosis dikaitkan berasal
Page 4
8/17/2019 Penanganan Terkini Nyeri Endometriosis.doc
http://slidepdf.com/reader/full/penanganan-terkini-nyeri-endometriosisdoc 4/20
dari proses inflamasi. :onsentrasi 8N7*; di %airan peritoneum $anita dengan endometriosis
lebih tinggi dibandingkan $anita normal. 8N7 akan menstimulasi ekspresi prostaglandin
synthase*" yang akan meningkatkan produksi P9E" dan P97";. #nterleukin !, 0 dan juga
ditemukan meningkat di%airan peritoneal pasien endometriosis. #nterleukin ! menginduksi
sintesis prostaglandin dan juga menstimulasi proliferasi fibroblast yang dapat berkontribusi
terhadap perlekatan dan fibrosis pada endometriosis. #nterleukin adalah sitokin yang
bersifat angiogenik dan pro inflamasi. !/
Ekspresi nere gro$th fa%tor 3N974 juga ditemukan meningkat pada lesi
endometriosis. N97 akan meningkatkan kepadatan nosiseptor, peningkatan neuron sensorik
dan juga meningkatkan ekspresi substans P yang merupakan neuropeptida yang terlibat dalam
modulasi nyeri. !/
1eberapa hasil penelitian menunjukkan adanya pertumbuhan serabut saraf pada
implant ektopik yang juga dipikirkan menjadi salah satu mekanisme timbulnya nyeri."0
8okushige dkk menunjukkan meningkatnya densitas serabut saraf pada lesi peritoneal
endometriosis sebesar enam kali dibanding dengan $anita tanpa endometriosis. Hampir
semua serabut saraf yang dekat dengan lesi endometriosis merupakan serabut saraf tidak
berkapsul." 8ulandi dkk menemukan lebih banyak serabut saraf $alaupun tidak berbeda
bermakna pada peritoneum $anita endometriosis dibandingkan dengan kelompok kontrol
tanpa endometriosis." Anaf dkk 3"--04 menunjukkan adanya inasi perineural dan
endoneural atas dasar serat otot myelin yang mun%ul dan seringkali tidak berkapsul pada
fibrosis nodular."/
2elain mekanisme perifer seperti yang telah dijelaskan di atas, ada beberapa
pemikiran tentang mekanisme sentral dalam timbulnya nyeri terkait endometriosis.
Hipereksitabilitas dari sistem nosiseptif dan amplifikasi persepsi nyeri dapat ditemukan pada
pasien dengan nyeri kronik.(-,(! 1ajaj dkk melakukan penelitian yang membandingkan
intensitas nyeri pada pasien yang terbukti menderita endometriosis dengan $anita normal.
Penderita endometriosis melaporkan nilai <A2 yang lebih tinggi dibandingkan $anita normal
terhadap stimulus nyeri yang sama. Hal ini mengarahkan pada kemungkinan adanya
sensitisasi pada $anita dengan endometriosis.(- Perubahan struktur daerah yang terkait
modulasi dan persepsi nyeri dapat ditemukan pada pasien dengan nyeri kronik. As*sanie dkk
menilai morfologi otak dengan '=# pada pasien nyeri pelik kronik dibandingkan dengan
$anita tanpa nyeri pelik kronik. 8erdapat penurunan olume gray-matter di daerah otak
$anita dengan nyeri pelik kronik baik karena endometriosis maupun tanpa endometriosis.
Penurunan gray matter ditemukan pada daerah thalamus, girus frontal medial, putamen kanan
Page 5
8/17/2019 Penanganan Terkini Nyeri Endometriosis.doc
http://slidepdf.com/reader/full/penanganan-terkini-nyeri-endometriosisdoc 5/20
dan korteks insular kanan. 8emuan penelitian ini sejalan dengan beberapa penelitian
sebelumnya pada pasien nyeri kronik yang menemukan berkurangnya gray matter pada
daerah sistem nyeri 3thalamus, korteks insular4 dan daerah yang terlibat dalam modulasi nyeri
3korteks prefrontal4. Perubahan struktur ini dapat berperan dalam persepsi nyeri yang terus
menerus meskipun sumber nosiseptif telah dihilangkan.
TATALAKSANA NYERI ENDOETRIOSIS
!" TATALAKSANA KONSER#ATI$ NYERI ENDOETRIOSIS
Endometriosis dianggap sebagai penyakit yang bergantung pada estrogen, sehingga
salah satu pilihan pengobatan adalah dengan menekan hormon menggunakan obat*obatan
untuk mengobatinya.
2aat ini, pil kontrasepsi, progestin, 9n=H agonis dan aromatase inhibitor adalah jenis
obat*obatan yang sering dipakai dalam tatalaksana medikamentosa endometriosis. 1erbagai
penelitian menunjukkan bah$a masing*masing obat tersebut setara dalam pengobatan
endometriosis, sehingga jenis obat yang digunakan harus mempertimbangkan preferensi
pasien, efek samping, biaya dan ketersediaan obat tersebut.
!"! Pil Kontrasepsi Kom%inasi
Pil kontrasepsi kombinasi bekerja pada kelainan endometriosis dengan %ara menekan
LH dan 72H serta men%egah terjadinya oulasi dengan %ara menginduksi mun%ulnya
keadaan pseudo-pregnancy. 2elain itu penggunaan pil kontrasepsi kombinasi juga akan
mengurangi aliran menstruasi, desidualisasi implant endometriosis, dan meningkatkan
apoptosis pada endometrium eutopik pada $anita dengan endometriosis.((,(0
Penggunaan pil kontrasepsi kombinasi merupakan pilihan yang efektif untuk
mengurangi gejala yang ditimbulkan oleh endometriosis. 8erapi ini juga aman dan dapat
digunakan jangka panjang pada $anita yang tidak ingin memiliki anak dan membutuhkan
kontrasepsi.((
>o%hrane reie$ "--/ menilai pemberian pil kontrasepsi kombinasi dalam
pengobatan nyeri terkait endometriosis. Didapatkan hasil dalam follo$ up 0 bulan tidak ada
perbedaan bermakna antara kelompok P:: dengan kelompok 9n=H analog mengenai
efektifitas dalam mengobati dismenorea 3?= -.)@ #: -.- "./-4 . Hasil yang sama juga
didapatkan untuk nyeri yang tidak terkait menstruasi 3?= -./(@ #: -."+*(.+(4 dan
dyspareunia 3?= ).@ #: -./0*").0+4.(
Page 6
8/17/2019 Penanganan Terkini Nyeri Endometriosis.doc
http://slidepdf.com/reader/full/penanganan-terkini-nyeri-endometriosisdoc 6/20
:linisi dapat memberikan kontrasepsi oral kombinasi karena mengurangi
dyspareunia, dismenore dan nyeri tidak terkait menstruasi &Rekomendasi '(
!") Progestin
8idak seperti estrogen, progesteron memilik efek antimitotik terhadap sel
endometrium, sehingga memiliki potensi dalam pengobatan endometriosis. Progestin turunan
!/*nortestosteron seperti dienogest memiliki kemampuan utnuk menghambat en6im
aromatase dan ekspresi >?B*" dan produksi P9E" pada kultur sel endometriosis. 1iopsi
per%ontoh jaringan endometrium dari $anita yang diobati dengan LN9 #U2 selama 0 bulan
menunjukkan ekspresi reseptor estrogen yang berkurang, menurunnya indeks proliferasi sel
dan peningkatan ekspresi 7as.(
Preparat progestin terdapat dalam bentuk preparat oral, injeksi dan LN9*#U2. 2elain
bentuk, preparat progestin juga dapat dibagi menjadi turunan progesteron alami
3didrogesteron, medroksiprogesteron asetat4 dan turunan >*!/*nortestosteron 3noretisteron,
linestrenol, desogestrel4.(/
Noretindron asetat, + sampai "- mg per hari, efektif pada sebagian besar pasien dalam
meredakan dismenorea dan nyeri panggul menahun. Efek samping yang ditimbulkan
termasuk nyeri payudara dan perdarahan luruh.)- Progestin intramuskular dan subkutan yang
diberikan setiap tiga bulan diketahui efektif dalam menekan gejala endometriosis.(/
Leonorgestrel "- mg per hari yang terkandung dalam LN9*#U2 akan berefek pada atrofi
endometrium dan amenorea pada 0-5 pasien tanpa menghambat oulasi. )- Didrogesteron +*
!- mg per hari sampai dengan empat bulan telah diteliti efektif untuk meredakan gejala
endometriosis. Penelitian desogestrel + mg per hari diketahui efektif menurunkan skala
nyeri panggul 3<A24 dibandingkan dengan kontrasepsi oral.)! Dienogest merupakan progestin
selektif yang mengkombinasikan !/*norprogestin dan turunan progesteron sehingga hanya
memberikan efek lokal pada jaringan endometrium. 8idak seperti agen !/*norprogestin
lainnya, dienogest memiliki efek androgenik yang rendah, bahkan memiliki efek
antiandrogenik yang menguntungkan sehingga hanya memberikan efek yang minimal
terhadap perubahan kadar lemak dan karbohidrat.)"
Page 7
8/17/2019 Penanganan Terkini Nyeri Endometriosis.doc
http://slidepdf.com/reader/full/penanganan-terkini-nyeri-endometriosisdoc 7/20
8abel ". 2ifat Dienogest berdasarkan strukturnya
Pemilihan jenis progestin yang digunakan harus mempertimbangkan efek androgenik, efek
antimineralokortikoid dan efek glukokortikoid.
=eie$ sistematis >o%hrane melakukan kajian mengenai efektifitas progestin atau
anti progestin dalam pengobatan nyeri akibat endometriosis. :ajian ini meliputi " =>8 yang
membandingkan progestin dengan pla%ebo dan penelitian yang membandingkan dengan
pengobatan lainnya. Dari penelitian yang membandingkan dengan pla%ebo, satu penelitan
memberikan hasil yang bermakna namun penelitian kedua tidak memberikan hasil yang
bermakna.)(
Dienogest dengan dosis harian " mg telah dibuktikan bermakna dalam mengurangi
nyeri pelik dan nyeri haid yang terkait endometriosis. Dienogest juga setara dengan 9n=H
agonis dalam pengobatan nyeri endometriosis.)-
8erdapat tiga penelitian yang menilai efek penggunaan LN9 #U2 terhadap gejala
terkait endometriosis. Penelitian pertama oleh Petta dkk membandingkan LN9 #U2 dengan
leuprolide asetat. Didapatkan penurunan bermakna skor <A2 setelah 0 bulan pada kedua
kelompok dan tidak ada perbedaan antar kelompok tersebut. Penelitian kedua oleh 9omes
dkk menilai efek LN9 #U2 pada stadium A2=' yang menemukan penurunan yang bermakna skor nyeri pelik setelah 0 bulan dan tidak ada perbedaan antara LN9 #U2 dengan
leuprolide asetat. 7ereira dkk pada "-!- juga mendapatkan penurunan skor nyeri dan tidak
ada perbedaan antar LN9 #U2 dengan 9n=H analog.!!
:linisi direkomendasikan menggunakan progestin 3D'PA, 'PA, dienogest,
%yproterone asetat4 sebagai salah satu pilihan untuk mengurangi nyeri akibat endometriosis
3=ekomendasi A4. LN9 #U2 juga dapat menjadi pilihan dalam mengurangi nyeri terkait
endometriosis 3=ekomendasi A4. Dalam pemilihan preparat progestin, klinisi harus
mempertimbangkan profil efek samping masing*masing preparat tersebut
Page 8
8/17/2019 Penanganan Terkini Nyeri Endometriosis.doc
http://slidepdf.com/reader/full/penanganan-terkini-nyeri-endometriosisdoc 8/20
!"* Agonis GnR+
Pajanan 9n=H yang terus menerus ke hipofisis akan mengakibatkan do$n*regulation
reseptor 9n=H yang akan mengakibatkan berkurangnya sensitifitas kelenjar hipofisis.
:ondisi ini akan mengakibatkan keadaan hipogonadotropin hipogonadisme yang akan
mempengaruhi lesi endometriosis yang sudah ada. Amenore yang timbul akibat kondisi
tersebut akan men%egah pembentukan lesi baru.( 9n=H juga akan meningkatkan apoptosis
susukan endometriosis. 2elain itu 9n=H bekerja langsung pada jaringan endometriosis. Hal
ini dibuktikan dengan adanya reseptor 9n=H pada endometrium ektopik. :adar m=NA
reseptor estrogen 3E=;4 menurun pada endometriosis setelah terapi jangka panjang. 9n=H
juga menurunkan <E97 yang merupakan faktor angiogenik yang berperan untuk
mempertahankan pertumbuhan endometriosis. #nterleukin !A 3#L*!A4 merupakan faktor
imunologi yang berperan melindungi sel dari apoptosis.))
=eie$ >o%hrane tahun "-!- membandingkan pemberian 9n=H analog dalam
mengobati nyeri yang terkait endometriosis. Hasil menunjukkan bah$a 9n=H analog lebih
efektif dibandingkan pla%ebo, namun tidak lebih baik bila dibandingkan dengan LN9*#U2
atau dana6ol oral. 8idak ada perbedaan efektifitas bila 9n=H analog diberikan intramuskuler,
sub kutan atau intranasal.)+
:arena efek pemberian 9n=H analog adalah efek hipoestrogenik, maka diperlukan
pemberian estrogen sebagai terapi add back . Hal ini didasari bah$a kadar estrogen yang
diperlukan untuk melindungi tulang, fungsi kognitif dan mengatasi gejala defisiensi estrogen
lainnya lebih rendah dibandingkan kadar yang akan mengaktifasi jaringan endometriosis.
1erbagai penelitian telah menunjukkan bah$a terapi add ba%k ini tidak mengurangi
efektifitas 9n=H analog.!! Pada pemberian 9n=H analog dengan terapi add ba%k estrogen
dan progestogen selama 0 bulan, densitas mineral tulang lebih tinggi dibandingkan dengan
pemberian 9n=H saja.!+
:linisi dapat menggunakan 9n=H analog 3nafarelin, leuprolid, buserelin, goserelin
atau triptorelin4 sebagai salah satu pilihan dalam mengurangi nyeri akibat endometriosis.
3=ekomendasi A4. :linisi dapat memberikan terapi hormone add*ba%k saat memulai terapi
9n=H analog untuk men%egah hilangnya massa tulang dan timbulnya gejala hipoestrogenik.
Pemberian terapi add ba%k tidak mengurangi efek pengobatan nyeri. 3=ekomendasi A4
Page 9
8/17/2019 Penanganan Terkini Nyeri Endometriosis.doc
http://slidepdf.com/reader/full/penanganan-terkini-nyeri-endometriosisdoc 9/20
8abel (. 1eberapa %ontoh obat Agonis 9n=H
!", Dana-ol
Dana6ol adalah androgen sintetik dan merupakan deriate !;*ethynyl testosterone.
Dana6ol mempunyai beberapa mekanisme kerja diantaranya menginduksi amenorea melalui
supresi terhadap aksis Hipotalamus*Pituitari*?arium 3HP?4, inhibisi steroidogenesis
oarium dan men%egah proliferasi endometrium dengan mengikat reseptor androgen dan
progesteron pada endometrium dan implan endometriosis. >ara kerja lainnya termasuk
menurunkan produksi High Density Lipoprotein 3HDL4, penurunan produksi Steroid
Hormone Binding Globulin 32H194 di hati, dan menggeser posisi testosteron dari 2H19
menyebabkan peningkatan konsentrasi testosteron bebas. Atrofi dari endometrium dan implan
endometriosis terjadi sebagai konsekuensi dari kadar estrogen yang rendah dan androgen
yang tinggi.(,)0,)
Pemberian dana6ol mempunyai efek yang sebanding dengan 9n=H analog dalam
mengurangi nyeri setelah pembedahan endometriosis stadium ### dan #<.( >o%hrane =eie$
tahun "--/ melakukan kajian terhadap + penelitian yang membandingkan dana6ol (C"-- mg
dengan 'PA oral !-- mghari dan plasebo. Didapatkan perbaikan nyeri pas%a pengobatan 0
bulan 3$eighted mean differen%e *+,4 dan efek tersebut menetap hingga 0 bulan pas%a
penghentian pengobatan 3$eighted mean differen%e *,+4.)0
Peningkatan berat badan, jera$at, nyeri kepala, perubahan distribusi kolesterol,
gangguan fungsi hati, atrofi agina, perubahan endometrium dan siklus haid merupakan efek
samping yang dapat timbul pada penggunaan oral.( 1hatta%harya melakukan penelitian
prospektif yang menilai pemberian dana6ol aginal untuk mengobati nyeri terkait
endometriosis. 7ollo$ up 0 bulan pas%a pengobatan didapatkan penurunan bermakna
dismenorea, dyspareunia dan nyeri pelik 3p-,--!4. 8idak didapatkan perubahan pada profil
lipid dan fungsi hati pas%a pengobatan 0 bulan.)
Dana6ol dan gestrinon sebaiknya tidak digunakan, ke%uali pada $anita yang sudah
dalam pengobatan dan tidak timbul efek samping terhadapnya atau apabila terapi lain sudahterbukti tidak efektif 3=ekomendasi kuat4)/
Page 10
8/17/2019 Penanganan Terkini Nyeri Endometriosis.doc
http://slidepdf.com/reader/full/penanganan-terkini-nyeri-endometriosisdoc 10/20
!". Aromatase In/i%itor
1eberapa penelitian menunjukkan potensi mitogenik estradiol yang mendorong
pertumbuhan dan proses inflamasi di lesi endometriosis. Estrogen lokal dari lesi
endometriosis berkaitan erat dengan ekspresi en6im aromatase sitokrom P)+-. :adar m=NA
aromatase yang meningkat ditemukan pada lesi endometriosis dan endometrioma oarium.
:arena peran penting en6im aromatase dan estrogen lokal pada endometriosis, maka
aromatase inhibitor dipikirkan menjadi pilihan terapi yang potensial pada pasien dengan
endometriosis.+-
Efek samping relatif ringan seperti nyeri kepala ringan, nyeri sendi, mual dan diare.
Dibandingkan dengan penggunaan 9n=H analog, keluhan hot flushes lebih ringan dan lebih
jarang. Penggunaan jangka panjang dapat meningkatkan risiko osteopenia, osteoporosis dan
fraktur. Data jangka panjang didapat dari $anita yang diobati karena kanker payudara,
dimana ditemukan kejadian fraktur berkisar dari ",+ hingga !! persen.+-
Dua kajian sistematis menilai potensi menggunakan aromatase inhibitor pada nyeri
akibat endometriosis. :ajian pertama oleh Pat$ardhan dkk pada tahun "-- menilai +
penelitian dimana ) penelitian menunjukkan efek yang signifikan pemberian aromatase
inhibitor terhadap nyeri terkait endometriosis. Namun kajian ini hanya mendapatkan
penelitian dengan jumlah kasus yang sedikit dan hanya satu uji klinis a%ak.!! 7erero dkk pada
"-!- melakukan kajian sistematis yang menilai penelitian pengobatan dana6ol pada
endometriosis. Didapatkan hasil letro6ol oral yang dikombinasi dengan noretisteron asetat
atau desogestrel, anastro6ol aginal suposituria "+- ughari atau oral !mghari dengan
kombinasi pil kontrasepsi kombinasi memberikan hasil penurunan bermakna nyeri terkait
endometriosis pada $anita pra*menopause.!!
Pada $anita dengan endometriosis rektoagina yang tidak berhasil dengan terapi
medis lain atau pembedahan, klinisi dapat mempertimbangkan pemberian aromatase inhibitor
yamg dikombinasikan dengan progestin, pil kontrasepsi kombinasi atau 9n=H analog.
3=ekomendasi 14
!"0 Anti prostaglandin 1ara kerja
1eberapa penelitian menunjukkan peningkatan kadar prostaglandin di %airan
peritoneum dan lesi endometriosis pada $anita dengan endometriosis. 2ehingga obat anti
inflamasi non steroid banyak digunakan dalam penatalaksanaan nyeri terkait endometriosis.
>obelis dkk melakukan uji klinis penggunaan penghambat >?B*" 3rofe%oCib4
dibandingkan dengan kontrol selama 0 bulan pada " pasien. Didapatkan penurunan yang
Page 11
8/17/2019 Penanganan Terkini Nyeri Endometriosis.doc
http://slidepdf.com/reader/full/penanganan-terkini-nyeri-endometriosisdoc 11/20
bermakna pada dismenore, dyspareunia dan nyeri pelik kronik setelah pengobatan 0 bulan
dibandingkan dengan pla%ebo 3p -.--!4 .+!
Allen dkk melakukan reie$ sistematis mengenai peran antiinflamasi non steroid
dalam mengurangi nyeri terkait endometriosis. Disimpulkan bah$a masih belum %ukup bukti
yang menunjukkan ?A#N2 efektif dalam pengobatan nyeri terkait endometriosis.!!
:linisi dapat mempertimbangkan penggunaan obat antiinflamasi non steroid atau
analgetik lain untuk mengurangi nyeri terkait endometriosis.
)" TATALAKSANA 'EDA+ NYERI ENDOETRIOSIS
)"! L2NA pada Nyeri karena Endometriosis
Prosed3r L2NA pada Laparoskopi
Prosedur ini adalah prosedur melakukan ablasi atau eksisi sekitar !,+*" %m bagian
ligamentum sakrouterina di insersi seriks. Prosedur ini dimulai dengan memposisikan uterus
anteersi menggunakan manipulator uterus, mengidentifikasi ligamentum uterosakral yang
kemudian salah satu atau keduanya dipotong dekat dengan insersinya di seriks. 2ebagian
ke%il ligamen diambil untuk pemeriksaan histologi dan konfirmasi adanya serabut saraf
didalamnya.+" Dengan pembedahan ini diharapkan terputusnya saraf sensoris sehingga nyeri
akan berkurang.+(
>o%hrane reie$ tahun "-!- menilai efektifitas pembedahan jalur saraf pelik dalam
penatalaksanaan dismenore primer dan sekunder. 8erdapat ) uji klinis a%ak pada pasien
endometriosis yang membandingkan LUNA dengan pembedahan laparoskopi konseratif.
2etelah follo$ up 0 bulan tidak ada perbedaan bermakna antar kedua kelompok dalam
keluhan nyeri 3?= !.-(, #: /+5 -.+"*".-"4. Dalam penilaian jangka panjang juga tidak
menunjukkan perbedaan 3?= -., #: /+5 -.)(*!.(/4.+(
:linisi sebaiknya tidak melakukan LUNA sebagai prosedur tambahan pembedahan
konseratif dalam menangani nyeri terkait endometriosis 3=ekomendasi A4.
)") Laparoskopi Pre-sacral Neurectomy pada Nyeri karena Endometriosis
2araf presakral merupakan bagian retroperitoneal superior dari pleksus hipogastrika,
berada di ba$ah bifurkasio aorta kurang lebih (*) %m mengarah ke sa%rum. Prosedur bedah
P2N adalah melakukan eksisi jaringan saraf antara peritoneum dan periosteum sebanyak
paling tidak " %m.+) P2N akan memutus saraf sensorik, dan melibatkan pemutusan jalur
persarafan yang lebih banyak dibandingkan LUNA.+(
Page 12
8/17/2019 Penanganan Terkini Nyeri Endometriosis.doc
http://slidepdf.com/reader/full/penanganan-terkini-nyeri-endometriosisdoc 12/20
>o%hrane reie$ "-!- oleh Pro%tor menilai presa%ral neure%tomy 3P2N4 dalam terapi
pembedahan endometriosis dibandingkan dengan pembedahan konseratif. Dalam follo$ up
0 bulan didapatkan perubahan nyeri yang signifikan pada kelompok P2N 3?= ).+", #: /+5
!.)*!!.-/4. Pada follo$ up !" bulan juga didapatkan perbedaan bermakna 3?= (.!), #:
/+5 !.+/*0."!4.+(
Pembedahan dengan P2N memiliki risiko efek samping yang lebih tinggi
dibandingkan dengan pembedahan konseratif. Pada kelompok pembedahan konseratif
tidak dilaporkan adanya efek samping , namun pada kelompok P2N dilaporkan !( $anita
dengan keluhan konstipasi, ( $anita dengan urgen%y dan dua $anita tidak merasakan nyeri
pada persalinan 3?= !).0, #: /+5 +.-*)"."4.+(
Pre*sa%ral neure%tomy merupakan prosedur tambahan yang efektif untuk mengurangi
nyeri terkait endometriosis, namun membutuhkan keterampilan yang khusus dan mempunyai
risiko yang besar 3%enter of eC%ellen%e4 3=ekomendasi A4
)"* Laparoskopi Eksisi Lesi Endometriosis S3s3kan Dalam
Endometriosis susukan dalam didefinisikan sebagai massa padat yang terletak lebih
dari + mm di dalam peritoneum.++ Endometriosis susukan dalam dapat mengenai ligamentum
sakrouterina, dinding pelis, septum rektoagina, agina, usus, kandung kemih atau ureter.!!
Letak dari lesi endometriosis susukan dalam akan mempengaruhi langkah
pembedahan yang dilakukan. Ligamentum sakrouterina merupakan lokasi paling sering,
didapatkan pada ( persen kasus. 1ila ditemukan lesi tindakan eksisi sudah men%ukupi.
Namun apabila lesi didapatkan pada kedua sisi ligamentum sakrouterina, eksisi nodul
bilateral mempunyai risiko %idera saraf hipogastrika dengan komplikasi kesulitan berkemih.
Pada kasus endometriosis pada septum rektoagina, pembedahan dimulai melalui fossa
pararektal yang aaskuler. Dilakukan diseksi dari daerah ini mengarah ke kaudal dengan
tujuan men%ari jaringan yang masih sehat, setelah itu baru dilakukan diseksi mengarah ke
dinding anterior rektum. 2etelah rektum dilepaskan, nodul endometriosis dapat dieksisi dari
dinding posterior agina. Apabila endometriosis melibatkan traktus gastrointestinal, terapi
pembedahan harus dilaksanakan oleh tim multidisiplin. Pendekatan pembedahan dapat
bersifat radikal 3reseksi komplit lesi untuk men%egah kekambuhan4 atau pendekatan
konseratif. 8eknik shaing bertujuan untuk melakukan reseksi lesi pada serosa atau hingga
tunika muskularis.+0
Lesi endometriosis susukan dalam dan serat saraf yang menginerasi pembuluh darah
disekitar lesi berpengaruh pada rasa nyeri. 2erat saraf menjadi lebih sensitif dan tersensitisasi
Page 13
8/17/2019 Penanganan Terkini Nyeri Endometriosis.doc
http://slidepdf.com/reader/full/penanganan-terkini-nyeri-endometriosisdoc 13/20
dan selanjutnya memodulasi otak. 8indakan pembedahan eksisi lesi endometriosis susukan
dalam akan menghilangkan lesi endometriosis dan pada gilirannya akan menurunkan
intensitas nyeri.
:ajian sistematis 'euleman dkk menilai )/ artikel mengenai pembedahan
endometriosis susukan dalam. Didapatkan perbaikan nyeri dan kualitas hidup, angka
komplikasi sekitar +*"+ persen dan angka rekurensi +*"+ persen. Namun sebagian besar data
didapatkan se%ara retrospektif dengan disain penelitian yang tidak seragam.!! De >i%%o dkk
melakukan kajian sistematis pada () artikel mengenai reseksi usus segmental pada kasus
endometriosis susukan dalam. Hasil follo$ up setelah satu tahun didapatkan nyeri berkurang
antara !,) /(,05 $anita. =ekurensi gejala dalam periode follo$ up "*+ tahun berariasi
antara )*+)5. ++
Pembedahan untuk endometriosis susukan dalam %ukup efektif namun berkaitan
dengan angka komplikasi yang signifikan. Angka komplikasi intraoperatif adalah ",! 5 dan
angka total komplikasi pas%a operasi !(,/5.!!
:linisi dapat mempertimbangkan pembedahan untuk mengangkat endometriosis
susukan dalam, karena mengurangi nyeri dan memperbaiki kualitas hidup 3=ekomendasi 14.
Direkomendasikan untuk merujuk $anita dengan kemungkinan endometriosis
susukan dalam ke pusat yang dapat memberikan seluruh pengobatan dalam konteks
multidisiplin, baik melalui operasi laparoskopi atau laparotomi.
Page 14
8/17/2019 Penanganan Terkini Nyeri Endometriosis.doc
http://slidepdf.com/reader/full/penanganan-terkini-nyeri-endometriosisdoc 14/20
8abel ). Pengobatan 8erkini untuk Nyeri 8erkait Endometriosis
3diadaptasi dari 2tratton dan 1erkley4
Page 15
8/17/2019 Penanganan Terkini Nyeri Endometriosis.doc
http://slidepdf.com/reader/full/penanganan-terkini-nyeri-endometriosisdoc 15/20
Alur 8atalaksana Nyeri pada Endometriosis
Page 16
8/17/2019 Penanganan Terkini Nyeri Endometriosis.doc
http://slidepdf.com/reader/full/penanganan-terkini-nyeri-endometriosisdoc 16/20
Da4tar P3staka
!. 9iudi%e L, :ao L. Endometriosis. Lan%et. "--)@(0)3!/4.
". >omiter >. Endometriosis of the urinary tra%t. Urol >lin North Am. "--"@"/30"+4.
(. 'ar%hino 9, 9ennarelli 9, Enria =, al e. Laparos%opi% isuali6ation $ith histologi%
%onfirmation represents the best aailable option to date in the diagnosis of endometriosis.
7ertil 2teril. "--+@)F(,.
). :ennedy 2, 1ergGist A, >hapron >, et.al. E2H=E guideline for the diagnosis and
treatment of endometriosis. Hum =eprod. "--+ "-3!-4F"0/.
+. Eskena6i 1, &arner 'L. Epidemiology of endometriosis. ?bstetri%s and gyne%ology
%lini%s of North Ameri%a. !//@")3"4F"(+*+. Epub !//-0-!.
0. 'ahmood 8A, 8empleton A. Prealen%e and genesis of endometriosis. Hum =eprod.
!//!@03)4F+))*/. Epub !//!-)-!.
. 'oen 'H, 2%hei 1. Epidemiology of endometriosis in a Nor$egian %ounty. A%ta
obstetri%ia et gyne%ologi%a 2%andinai%a. !//@0304F++/*0". Epub !//--!.
. Eskena6i 1, &arner ', 1onsignore L, ?lie D, 2amuels 2, <er%ellini P. <alidation study of
nonsurgi%al diagnosis of endometriosis. 7ertil 2teril. "--!@03+4F/"/*(+. Epub "--!!!!(.
/. 1alas%h , >reus ', 7abregues 7, >armona 7, ?rdi , 'artine6*=oman 2, et al. <isible and
non*isible endometriosis at laparos%opy in fertile and infertile $omen and in patients $ith
%hroni% peli% painF a prospe%tie study. Hum =eprod. !//0@!!3"4F(*/!. Epub !//0-"-!.
!-. Nnoaham :E, Hummelshoj L, &ebster P, dIHooghe 8, de >i%%o Nardone 7, de >i%%o
Nardone >, et al. #mpa%t of endometriosis on Guality of life and $ork produ%tiityF a
multi%enter study a%ross ten %ountries. 7ertil 2teril. "-!!@/03"4F(00*( e. Epub "-!!--".
!!. E2H=E. 'anagement of $omen $ith endometriosis. "-!(.
!". 1ellelis P, Dias A, r., Podgae% 2, 9on6ales ', 1ara%at E>, Abrao '2. Epidemiologi%al
and %lini%al aspe%ts of peli% endometriosis*a %ase series. =eista da Asso%ia%ao 'edi%a
1rasileira 3!//"4. "-!-@+03)4F)0*!. Epub "-!--/!).
Page 17
8/17/2019 Penanganan Terkini Nyeri Endometriosis.doc
http://slidepdf.com/reader/full/penanganan-terkini-nyeri-endometriosisdoc 17/20
!(. >handramoulees$ari :, Anita 2, 2hiali 1. Endometriosis of sigmoid >olon mimi%king
%olon %an%erF A %ase report. ournal of %lini%al and diagnosti% resear%h. "-!"@034F!(-.
!). :atsikogiannis N, 8sarou%ha A, Dimakis :, 2iridis E, 2imopoulos >. =e%tal
endometriosis %ausing %loloni% obstru%tion and %on%urrent endometriosis of the appendiCF a
%ase report. ournal of medi%al %ase reports. "-!!@+.
!+. =>?9. 8he inestigation and management of endometriosis. 9reen*top 9uideline.
"--@")F!*!).
!0. Ashraf A, #brahim A. =ole of some biomarkers in %hroni% peli% pain for early dete%tion
of endometriosis in infertile $omen. 7ertility and 2terility. "-!".
!. 'edi%ine A27=. =eised Ameri%an 2o%iety for =eprodu%tie 'edi%ine >lassifi%ation of
Endometriosis. 7ertil 2teril. !//0@0F!.
!. Haas D, >hatal =, Habelsberger A, &urm P, 2%himetta &, ?ppelt P. >omparison of
reised Ameri%an 7ertility 2o%iety and ENJ#AN stagingF a %riti%al ealuation of
%lassifi%ations of endometriosis on the basis of our patient population. 7ertil 2teril.
"-!!@/+3+4F!+).
!/. Ho$ard 7'. Endometriosis and 'e%hanisms of Peli% Pain. 8he ournal of 'inimally
#nasie 9yne%ology. "--/@!0F+)-*+-.
"-. #A2P.8aConomy. "-!" Kupdated "" 'ay "-!"@ %ited "-!( une !-.
"!. Hiferi >abang 'anado.
"". 7ields H. Pain. '%9ra$*Hill. !/@(".
"(. &hittink H, 9oudas L, 2trassels 2, al E. ?ut%ome measurements in pain medi%ine. #nF
&arfield >A. Prin%iples and Pra%ti%e of Pain 'anagementF '%9ra$*Hill@ "--).
"). <in%ent :, :ennedy 2, 2tratton P. Pain s%oring in endometriosisF entry %riteria and
out%ome measures for %lini%al trials. =eport from the Art and 2%ien%e of Endometriosis
meeting. 7ertil 2teril. "-!-@/(3!4F0"*.
"+. 7au%onnier A, >hapron >. Endometriosis and peli% painF epidemiologi%al eiden%e of
the relationship and impli%ations. Hum =eprod Update. "--+@!!304F+/+.
Page 18
8/17/2019 Penanganan Terkini Nyeri Endometriosis.doc
http://slidepdf.com/reader/full/penanganan-terkini-nyeri-endometriosisdoc 18/20
"0. <er%ellini P, 7edele L, Aimi 9, Pietropaolo 9, >onsonni D, >rosignani P. Asso%iation
bet$een endometriosis stage, lesion type, patient %hara%teristi%s and seerity of peli% pain
symptomsF a multiariate analysis of oer !--- patients. Human =eprodu%tion.
"--@""3!4F"00*!.
". 8okushige N, 'arkham =, =ussell P, 7raser #2. Nere fibres in peritoneal endometriosis.
Hum =eprod. "--0@"!3!!4F(--!*. Epub "--0-/-+.
". 8ulandi 8, 7elemban A, >hen '. Nere fibers and histopathology of endometriosis*
harboring peritoneum. Am Asso% 9yne%ol Laparos%. "--!@3!4F/+*.
"/. Anaf <, >hapron >, El Nakadi #, De 'oor <, 2imonart 8, Noel >. Pain, mast %ells, and
neres in peritoneal, oarian, and deep infiltrating endometriosis. 7ertil 2teril.
"--0@03+4F!((0*)(. Epub "--0-/(-.
(-. 1ajaj P, 1ajaj P, 'adsen H, Arendt*Nielsen L. Endometriosis is asso%iated $ith %entral
sensiti6ationF a psy%hophysi%al %ontrolled study. 8he journal of pain F offi%ial journal of the
Ameri%an Pain 2o%iety. "--(@)34F("*-. Epub "--(!!!/.
(!. As*2anie 2, Harris =E, Napado$ <, :im , Neshe$at 9, :airys A, et al. >hanges in
regional gray matter olume in $omen $ith %hroni% peli% painF a oCel*based morphometrystudy. Pain. "-!"@!+(3+4F!--0*!). Epub "-!"-(-0.
(". :aren 1allard PD, Ha6el Lane 12, 9ernot Hudelist 'D2, 2aikat 1anerjee '112,
eremy &right '112. >an spesifi% pain symtoms help in the diagnosis of endometriosisM A
%ohort study of $omen $ith %hroni% peli% pain. 7ertility and 2terility. "-!-@/)F"-*.
((. 1erek 2. 1erek and noakIs 9yne%ologyF Lippin%ott &illiams and &ilkins@ "--.
(). =elationship bet$een stage, site and morphologi%al %hara%teristi%s of peli%
endometriosis and pain. Hum =eprod. "--!@!03!"4F"00*!. Epub "--!!"-!.
(+. >hapron >, al e. Deep infiltrating endometriosisF relation bet$een seerity of
dysmenorrhoea and eCtent of the disease. Hum =eprod. "--@!3)4F0-*0.
(0. 8airney =, Prenti%e A. 8he medi%al management of endometriosis. =eie$ in
9ynae%ologi%al Pra%ti%e. "--"@"F/!*.
Page 19
8/17/2019 Penanganan Terkini Nyeri Endometriosis.doc
http://slidepdf.com/reader/full/penanganan-terkini-nyeri-endometriosisdoc 19/20
(. Dais L, :ennedy 2, 'oore , Prenti%e A. ?ral %ontra%epties for pain asso%iated $ith
endometriosis. >o%hrane Database of 2ystemati% =eie$s "--. "--/3(4.
(. 2oares 2=, 'artine6*<area A, Hidalgo*'ora , Pelli%er A. Pharma%ologi% therapies in
endometriosisF a systemati% reie$. 7ertility and 2terility. "-!"@/F+"/*++.
(/. 2%h$eppe :&. 8he pla%e of dydrogesterone in the treatment of endometriosis and
adenomyosis. 'aturitas. "--/@0+ 2uppl !F2"(*. Epub "--/!"-!.
)-. Leyland N, >asper =, Laberge P, 2ingh 22. Endometriosis F Diagnosis and 'anagement.
2?9> Pra%ti%e 9uideline. ournal of ?bstetri%s and 9ynae%ology >anada. "-!-@("34F2!*
2".
)!. =a66i 2, Luisi 2, 7erretti >, >alona%i 7, 9abbanini ', 'a66ini ', et al. Use of a
progestogen only preparation %ontaining desogestrel in the treatment of re%urrent peli% pain
after %onseratie surgery for endometriosis. European journal of obstetri%s, gyne%ology, and
reprodu%tie biology. "--@!(+3"4F!*/-. Epub "--0-/!".
)". 2%hindler AE. Dienogest in long*term treatment of endometriosis. #nternational journal of
$omenIs health. "-!!@(F!+*). Epub "-!!-".
)(. 1ro$n , :ies 2, Akhtar '. Progestagens and anti*progestagens for pain asso%iated $ith
endometriosis. >o%hrane database of systemati% reie$s 3?nline4. "-!"@(F>D--"!"". Epub
"-!"-(!0.
)). 1at6er 7=. 9n=H analogsF options for endometriosis*asso%iated pain treatment. ournal
of minimally inasie gyne%ology. "--0@!(304F+(/*)+. Epub "--0!!!).
)+. 1ro$n , Pan A, Hart =. 9onadotrophin*releasing hormone analogues for pain
asso%iated $ith endometriosis. >o%hrane database of systemati% reie$s 3?nline4.
"-!-3!"4F>D--)+. Epub "-!-!"!+.
)0. 2elak <, 7arGuhar >, Prenti%e A, 2ingla A. Dana6ol for peli% pain asso%iated $ith
endometriosis. >o%hrane database of systemati% reie$s 3?nline4. "--3)4F>D----0. Epub
"--!-!/.
). >rosignani P, ?lie D, 1ergGist A, Lu%iano A. Adan%es in the management of
endometriosisF an update for %lini%ans. Hum =eprod Update. "--0@!"3"4F!/.
Page 20
8/17/2019 Penanganan Terkini Nyeri Endometriosis.doc
http://slidepdf.com/reader/full/penanganan-terkini-nyeri-endometriosisdoc 20/20
). 1hatta%harya 2', 8olasaria A, :han 1. <aginal dana6ol for the treatment of
endometriosis*related peli% pain. #nternational journal of gynae%ology and obstetri%sF the
offi%ial organ of the #nternational 7ederation of 9ynae%ology and ?bstetri%s.
"-!!@!!+3(4F"/)*+. Epub "-!!-/"(.
)/. ohnson NP, Hummelshoj L. >onsensus on %urrent management of endometriosis. Hum
=eprod. "-!(@"304F!++"*0. Epub "-!(-(".
+-. Paone 'E, 1ulun 2E. Aromatase for the treatment of endometriosis. 7ertility and
2terility. "-!"@/304F!(-*/.
+!. >obellis L, =a66i 2, 2imone 2D, 2artini A, 7aa A, Danero 2, et al. 8he treatment $ith a
>?B*" spe%ifi% inhibitor is effe%tie in the management of pain related to endometriosis.
European ournal of ?bstetri%s 9yne%ology and =eprodu%tie 1iology. "--)@!!0F!--*".
+". Nassif , 'attar 2, Abu 'usa A, Eid A. Endometriosis and %an%erF $hat do $e kno$M
'inera gine%ologi%a. "-!(@0+3"4F!0*/. Epub "-!(-)"-.
+(. Pro%tor ', Latthe P, 7arGuhar >, :han :, ohnson N. 2urgi%al interruption of peli%
nere path$ays for primary and se%ondary dysmenorrhoea. >o%hrane Database of 2ystemati%
=eie$s. "-!-3)4.
+). Nassif , 8rompoukis P, 1arata 2, 7urtado A, 9abriel 1, &attie6 A. 'anagement of deep
endometriosis. =eprodu%tie 1iomedi%ine ?nline. "-!!@"(F"+*((.
++. De>i%%o >, >orona =, 2%honman =, 'ailoa :, Ussia A, :onin%kC P. 1o$el rese%tion
for deep endometriosisF a systemati% reie$. 1?9. "-!!@!!F"+*/!.
+0. &attie6 A, Puga ', Alborno6 , 7aller E. 2urgi%al strategy in endometriosis. 1est Pra%ti%e
=esear%h >lini%al ?bstetri%s and 9ynae%ology. "-!(@"F(!*/".
+. 2tratton P, 1erkley :. >hroni% peli% pain and endometriosisF translational eiden%e of
the relationship and impli%ations. Hum =eprod Update. "-!!@!3(4F("*)0. Epub "-!-!!"0.