Top Banner

of 16

PENANGANAN PRODUK PEMBAKARAN

Jun 04, 2018

Download

Documents

Berliyanto Id
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/13/2019 PENANGANAN PRODUK PEMBAKARAN

    1/16

    PENANGANAN PRODUK PEMBAKARAN

    Penggunaan batubara sebagai bahan bakar akan menghasilkan :

    - panas

    - polutan, baik berupa gas maupun padatan.-polutan radio aktif.

    Gas yang biasa dihasilkan dari pembakaran :

    - SOxdan NOx.

    - ke dua jenis gas ini kalau bereaksi dengan uap air diatmosfir akan menghasil hujan asam.

    Polutan tersebut terdiri atas :

    - Polutan pertama : terdiri atas partikel berukuran 100

    mikron:- berupa padatan yang mengandung : carbon, tar,

    resin, bakteri.

    - senyawa organik, seperti aliphatic dan aromatic

  • 8/13/2019 PENANGANAN PRODUK PEMBAKARAN

    2/16

  • 8/13/2019 PENANGANAN PRODUK PEMBAKARAN

    3/16

    Di ruang pembakaran (furnace), dimana emisi bercampur.

    Data yang diambil : laju, temperatur, density, tekanan dan

    konsentrasi partikulan. Pemantauan partikulan:

    Untuk padatan berdasarkan sifat optik

    Untuk gas : dengan cara penyerapan : dengan media

    padatan maupun cairan (khusus untuk gas yang berbahaya)

    Pemantauan gas dilakukan dengan cara :

    Insitu : alat orsat aparatus dimasukkan dalam area aliran

    gas. Dari conto gas dilakukan ekstraksi, untuk mendapatkan

    kadar gas.

  • 8/13/2019 PENANGANAN PRODUK PEMBAKARAN

    4/16

    POLUTAN PADAT:

    Dapat dibedakan menjadi dua :

    Abu terbang dan abu dasar.

    Abu terbang adalah : merupakan abu yang mempunyai titik

    leleh tinggi, sehingga dapat keluar dalam bentuk padat

    bersama-sama dengan gas buang.

    abu terbang mempunyai ukuran butir

    200 mikron Ditangkap dengan alat penangkap abu.

    Abu dasar : merupakan abu ( hasil proses peruraian dari bahan

    an organik, yang mempunyai titik leleh rendah, sehinggakeluar dalam bentuk lelehan melalui dasar furnace.

    Abu dasar ini belum diketahui pemanfaatannya.

  • 8/13/2019 PENANGANAN PRODUK PEMBAKARAN

    5/16

    Polutan padat yang juga mempunyai daya radiasi adalah :

    N

    o

    Nama polutan Lambang Jenis Radiasi Waktu Paro

    (Tahun)

    1 Timbal-210 82 Pb 210 Radiasi beta 19,4

    2 Plonium -210 84 Po 210 Radiasi Alpha 138,3

    3 Protactinium-231 91 Pa231

    Radiasi Alpha 3,43x104

    4 Radium-226 88 Ra 226 Radiasi Alpha 1620

    5 Thorium-232 90 Th232 Radiasi Alpha 1,39 x 1010

    6 Uranium-238 92 U 238 Radiasi Alpha 4,5 x 109

    7 Karbon-14 6 C14 Radiasi Beta 5730

  • 8/13/2019 PENANGANAN PRODUK PEMBAKARAN

    6/16

    Radiasi ada dua sifat : eksterna dan interna.

    Radiasi eksterna : unsur radioaktif walaupun berada diluar

    tubuh manusia, tetap dapat merupakan sumber bahaya

    radiasi, apalagi kalau sampai masuk kedalam tubuh

    manusia.

    Radiasi interna : unsur radioaktif tidak berbahaya kalau

    hanya berada di luar tubuh manusia karena daya tembusnya

    sangat pendek.

    No urut 1 6 (dlm tabel) bila masuk dalam tubuh manusia akan

    mengikuti aliran darah ke hati, dan berdampak buruk utk

    kesehatan manusia.

    Radiasi Beta dari Pb-210 merupakan bahaya radiasi eksterna

    dan interna.

    Radiasi Alpha dari Po-210 dan U-238 merupakan bahaya

    radiasi interna.

    Sehingga diperlukan penanganan terhadap bahaya radiasi,

    diantaranya menggunakan filter radiasi.

  • 8/13/2019 PENANGANAN PRODUK PEMBAKARAN

    7/16

    Komposisi senyawa abu dalam abu terbang :

    Senyawa Persen

    Silika (SiO2) 50 - 75

    Alumina (Al2O3) 15 - 35

    Kalsium Oksida (CaO) 0 - 3

    Magnesium Oksida (MgO) 0 - 4

    Titanium Oksida (TiO2) 0 1,5

    Garam alkali (Na2O & K2O) 0 - 3

    Sulfur tri oksida (SO3

    ) 0

    0,2Ferry Oksida (Fe2O3) 0 - 5

    Hilang pijar 0 - 6

  • 8/13/2019 PENANGANAN PRODUK PEMBAKARAN

    8/16

    Penanganan terhadap abu terbang.

    1. Gravity sett l ing chamber

    Dilakukan proses penangkapan abu dengan alat :

    Berupa sebuah kompartemen berukuran besar. Gas buang + abu terbang yang masuk dalam alat,

    kecepatannya akan mengalami penurunan drastis,

    Abu terbang akan terendapkan karena gaya gravitasi.

    Hanya cocok untuk ukuran partikel relatif kasar.

    Ukuran partikel

    (mikron)

    Kecepatan pengendapan

    100 70 ft/menit (21,25 m/mnt)

    10 1 ft/menit (0,305 m/mnt)

    1 0,01 ft/menit (3,05x10-3

    m/mnt )

  • 8/13/2019 PENANGANAN PRODUK PEMBAKARAN

    9/16

    2.Centri fu gal co llecto r (sik lon ).

    Alat pengumpul abu yang banyak digunakan di pabrik

    preparasi batubara.

    Prinsip kerja menggunakan gaya centrifugal untukmemisahkan abu dengan gas buang.

    3. Wet scrubber

    Prinsip kerja : gas buang + abu terbang dilewatkan dalamlapisan air.

    Air ini berfungsi sebagai pembasah abu terbang sehingga

    abu akan mengendap

    Gas akan di alirkan melalui cerobong. Untyuk memperbesar kesempatan kontak antara abu

    dengan air, alat dilengkapi penyemprot air halus.

    Effisiensi pengangkapan abu akan naik.

  • 8/13/2019 PENANGANAN PRODUK PEMBAKARAN

    10/16

  • 8/13/2019 PENANGANAN PRODUK PEMBAKARAN

    11/16

  • 8/13/2019 PENANGANAN PRODUK PEMBAKARAN

    12/16

    4. Bag fi l t er

    Bentuk Suatu ruangan yang diberi sekat-sekat berupa filter.

    Posisi filter sejajar ke arah lebar, dibuat berderet sepanjang

    ruangan. Gas buang + abu di di alirkan pada serangkaian filter

    dengan kecepatan rendah.

    Abu terbang akan tertangkap filter, dan gas akan mengalir

    lewat cerobong. Filter secara periodik akan digetarkan menggunakan

    meckanical shaking sehingga abu terbang akan terkumpul di

    dasar bag filter.

    5. Electros tatic Precip itator

    Prinsip kerja memisahkan partikulat padat ( abu terbang)

    dari gas buang dengan bantuan presipitasi listrik.

    Effisiensi penangkapan abu mencapai 99,95 %

  • 8/13/2019 PENANGANAN PRODUK PEMBAKARAN

    13/16

  • 8/13/2019 PENANGANAN PRODUK PEMBAKARAN

    14/16

    Prinsip Kerja alat :

    Pemberian muatan elektron terhadap abu melalui discharge

    elektrode.

    Voltage ditinggikan hingga timbul medan listrik semakinkuat.

    Cara pemuatan ada dua :

    Difusi : ion bergesekan dengan partikel dalam medan

    listrik Medan listrik berpengaruh terhadap partikel yang

    melewatinya.

    Posisi ESP :

    ESP sisi dingin : alat diletakkan sesudah air preheater.Temperatur gas yang masuk ESP 120 150 oC.

    ESP sisi panas, ditempatkan sebelum air pre heater.

    Temperatur gas 350 500 o C.

  • 8/13/2019 PENANGANAN PRODUK PEMBAKARAN

    15/16

  • 8/13/2019 PENANGANAN PRODUK PEMBAKARAN

    16/16