PROSIDING SENTRINOV TAHUN 2017 VOLUME 3 – ISSN: 2477 – 2097 EB-35 PEMETAAN PRODUK EKOWISATA PADA ZONA PARIWISATA DI KABUPATEN MAGELANG MELALUI DESAIN KAWASAN AGRI YANG BERDAYA SAING Iwan Hermawan 1 , Erika Nabila 2 , Sartono 3 , Suharmanto 4 , Agus Suratno 5 Jurusan Administrasi Bisnis, Politeknik Negeri Semarang 1,2,4,5 Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Semarang 3 [email protected]1 ABSTRACT Tourism sector is the one of economic sector that has a lot of change in developing the economics of Magelang Regency. Beside tourism sector, the agricultural and plantation sector also give big contribution to economic sector because Magelang Regency has a contour area that dominated with hills and mountain also has optimum weather for agricultural so that most of the area has prosperous land. This research uses several analysis methods; there are Location Quotient (LQ) to know about superior commodity in Magelang Regency especially in potential tourism objects. Thus tourism object will developed into agripolitan area competitiveness and could developed ecotourism product from superior commodity in Magelang Regency. Keywords: Ecotourism Product, Agri Location, LQ, Magelang Region ABSTRAK Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor perekonomian yang memiliki peluang dalam kegiatan pembangunan perekonomian di Kabupaten Magelang. Selain sektor pariwisata, sektor pertanian dan perkebunan juga memberikan kontribusi yang besar terhadap perekonomian karena kondisi geografis Kabupaten Magelang yang memiliki kontur wilayah yang di dominasi perbukitan dan pegunungan serta iklim yang optimal untuk pertanian sehingga sebagian besar lahan wilayah menjadi subur karena abu vulkanik dari gunung merapi yang masih aktif. Wilayah Kabupaten Magelang berbatasan dengan kota Magelang dan Kota Jogjakarta yang relatif modern, sehingga wilayah ini relevan dengan konsep pengembangan Aripolitan. Penelitian pengembngan produk ekowisata ini menggunakan metode analisis Location Quotient (LQ) dengan data 2016 untuk mengetahui komoditas unggulan Kabupaten Magelang khususnya di wilayah objek – objek wisata yang potensial. Objek – objek wisata tersebut nantinya dikembangkan menjadi kawasan agropolitan berdaya saing dan mampu mengembangkan produk ekowisata yang berasal dari komoditas unggulan Kabupaten Magelang. Kata Kunci: Produk Ekowisata, Kawasan Agri, LQ, Kabupaten Magelang PENDAHULUAN Indonesia memiliki banyak daerah dengan potensi destinasi kepariwisataan yang bisa dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata (DTW). Kekayaan alam, kuliner dan budaya lokal merupakan aspek strategis yang menjadi daya tarik pariwisata Indonesia. Sebagai negara yang berada pada jalur equator, dengan iklim tropis dilengkapi lansekap seperti: gunung, sungai, tundra maupun savana. Sektor pariwisata merupakan sumber perekonomian yang penting di Indonesia, menempati urutan ketiga penerimaan devisa nagara setelah komoditi minyak bumi serta minyak kelapa sawit. Dengan menerapkan manajemen good governance yang mendasarkakan pada potensi kemandirian
12
Embed
PEMETAAN PRODUK EKOWISATA PADA ZONA PARIWISATA DI ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Tourism sector is the one of economic sector that has a lot of change in developing the
economics of Magelang Regency. Beside tourism sector, the agricultural and plantation sector also give big contribution to economic sector because Magelang Regency has a contour area that dominated with hills and mountain also has optimum weather for agricultural so that most of the area has prosperous land. This research uses several analysis methods; there are Location Quotient (LQ) to know about superior commodity in Magelang Regency especially in potential tourism objects. Thus tourism object will developed into agripolitan area competitiveness and could developed ecotourism product from superior commodity in Magelang Regency.
Keywords: Ecotourism Product, Agri Location, LQ, Magelang Region
ABSTRAK
Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor perekonomian yang memiliki peluang dalam kegiatan pembangunan perekonomian di Kabupaten Magelang. Selain sektor pariwisata, sektor pertanian dan perkebunan juga memberikan kontribusi yang besar terhadap perekonomian karena kondisi geografis Kabupaten Magelang yang memiliki kontur wilayah yang di dominasi perbukitan dan pegunungan serta iklim yang optimal untuk pertanian sehingga sebagian besar lahan wilayah menjadi subur karena abu vulkanik dari gunung merapi yang masih aktif. Wilayah Kabupaten Magelang berbatasan dengan kota Magelang dan Kota Jogjakarta yang relatif modern, sehingga wilayah ini relevan dengan konsep pengembangan Aripolitan. Penelitian pengembngan produk ekowisata ini menggunakan metode analisis Location Quotient (LQ) dengan data 2016 untuk mengetahui komoditas unggulan Kabupaten Magelang khususnya di wilayah objek – objek wisata yang potensial. Objek – objek wisata tersebut nantinya dikembangkan menjadi kawasan agropolitan berdaya saing dan mampu mengembangkan produk ekowisata yang berasal dari komoditas unggulan Kabupaten Magelang.
Kata Kunci: Produk Ekowisata, Kawasan Agri, LQ, Kabupaten Magelang
PENDAHULUAN
Indonesia memiliki banyak daerah dengan potensi destinasi kepariwisataan yang
bisa dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata (DTW). Kekayaan alam, kuliner dan
budaya lokal merupakan aspek strategis yang menjadi daya tarik pariwisata Indonesia.
Sebagai negara yang berada pada jalur equator, dengan iklim tropis dilengkapi lansekap
seperti: gunung, sungai, tundra maupun savana. Sektor pariwisata merupakan sumber
perekonomian yang penting di Indonesia, menempati urutan ketiga penerimaan devisa
nagara setelah komoditi minyak bumi serta minyak kelapa sawit. Dengan menerapkan
manajemen good governance yang mendasarkakan pada potensi kemandirian
Dalam penyusunan penelitian menggunakan data kuantitatif untuk
mengimplementasikan metode analisis LQ dalam menentukan komoditas pertanian dan
perkebunan unggulan di Kabupaten Magelang. Data yang diperoleh merupakan data
primer untuk melengkapi keberadaan data sekunder yang bersumber dari Badan Pusat
Statistik Kabupaten Magelang serta Dinas Pertanian Provinsi Jawa Tengah dan
Kabupaten Magelang. Data yang digunakan berisi mengenai hasil panen buah buahan
semusim di Kabupaten Magelang (SPH-BST) tahun 2016 selain itu juga menggunakan
data kepustakaan lain yang relevan dengan tujuan penelitian.
3. Metode Analisa Data
Untuk mendapatkan pemetaan produk ekowisata unggulan di Kabupaten Magelang,
maka diteliti menggunakan beberapa metode analisis data yaitu Analisis Location
Quotient (LQ). Miller and Wright (1991), Isserman (1997), dan Hood (1998)
megemukakan metode LQ untuk mengidentifikasi komoditas unggulan di suatu
wilayah. Metode ini merupakan salah satu pendekatan yang digunakan dalam model
ekonomi basis sebagai langkah awal dalam memahami sektor kegiatan yang menjadi
pemacu pertumbuhan suatu daerah dan banyak digunakan untuk membahas kondisi
perekonomian mengarah pada identifikasi spesialisasi sektor unggulan. LQ menyajikan
perbandingan relatif antara kemampuan suatu daerah yang diselidiki dengan
kemampuan yang sama pada daerah yang lebih luas. Rumus yang digunakan dalam
analisis LQ adalah sebagai berikut:
LQ =
Keterangan :
LQ = nilai koefisien lokalisasi (Nilai LQ) vi = jumlah roduksi Vi = total produksi vt = jumlah komoditas se-Kabupaten Magelang Vt = jumlah total komoditas se-Kabupaten Magelang
unggulan di Kabupaten Magelang diketahui ubi jalar menjadi komodits ekowisata
unggulan karena memiliki nilai total LQ lebih tinggi dibandingkan komoditas yang lain.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Kabupaten Magelang memiliki surplus ubi jalar dan
dapat dimanfaatkan sebagai produk ekowisata. Apabila objek-objek wisata dapat terus
berkembang sebagai kawasan agropolitan berdaya saing maka dapat turut
mengembangkan produk ekowisata di Kabupaten Magelang.
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih kepada Ditjen PPM Kemerntrian Ristek DIKTI, P3M
Politeknik Negeri Semarang yang memberikan dukungan pada penelitian Hibah
Bersaing.
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Magelang. 2016. Statistik Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Magelang. Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Magelang.
Hendayana, Rachmat, Aplikasi Metode Location Quotient (LQ) dalam Penentuan Komoditas Unggulan, Bogor, Balai Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2002
Iwan Hermawan, 2016. Katalog Virtual Reality E-Tourism Berbasis Video 360 Sebagai
Konten Digital Kreatif Bagi Media Simulasi Profil Destinasi Wisata. Seminar Nasional Terapan Riset Inovatif (SENTRINOV) 1 (2), 12-20.
Luqman Khakim, Mustika Widowati, Iwan Hermawan, Eka Murtiasri and Winarto,
2016. Motivation to Visit a Destination: Tourists’ Perspective on Museum Manusia Purba Sangiran Indonesia. The Social Sciences, 11: 4384-4387. DOI: 10.3923/sscience.2016.4384.4387