BAPPEDA ACEH PEMERINTAH ACEH 2012
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, Bappeda Aceh telah menyusun Rencana Strategis
(Renstra) periode tahun 2012 - 2017. Rencana Strategis Bappeda Aceh ini disusun berdasarkan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Aceh Tahun 2012 - 2017.
Tersusunnya Dokumen Rencana Strategis Bappeda Aceh diharapkan dapat memberikan
arah, tujuan dan sasaran di bidang perencanaan sehingga dapat tercapai pembangunan yang
diharapkan karena semua kebijakan, program, sasaran dan kegiatan yang dilaksanakan sudah
mengacu pada Renstra karena dokumen ini merupakan dasar pemikiran dalam menyusun Rencana
Kinerja Tahunan, selain itu Renstra juga sebagai dasar penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja
Bappeda Aceh
Kami menyadari keterbatasan dan kekurangan dalam penyusunan Renstra ini sehingga
masih kami perlukan saran dan masukan dari pihak – pihak terkait demi tercapainya perencanaan
pembangunan yang merata dan adil di masa yang akan datang.
Banda Aceh, Januari 2013
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Prof. DR. Ir. Abubakar Karim, MS
Pembina Utama Madya
NIP. 19621010 198811 1 001
Bab II|Gambaran Pelayanan Bappeda 1
Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Aceh Tahun 2012-2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pemerintah Aceh telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Aceh Tahun
2012-2017 yang dituangkan dalam Pergub Aceh Nomor 70 Tahun 2012. Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Aceh (RPJMA) Tahun 2012-2017 adalah dokumen
perencanaan daerah untuk periode lima tahunan, dan merupakan penjabaran dari visi, misi
dan program Kepala Daerah yang berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Aceh (RPJPA) serta memperhatikan RPJM Nasional. Hal ini sesuai dengan amanat Undang-
Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah serta Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh.
Guna mengoperasionalkan program yang ada dalam RPJMA, Satuan Kerja Perangkat Aceh
(SKPA) harus menyusun Rencana Strategis (Renstra) SKPA yang menindak lanjuti program
RPJMA ke dalam program dan kegiatan SKPA selama lima tahun. Program dan kegiatan dalam
renstra SKPA harus terkait dengan sasaran RPJMA, dengan demikian renstra SKPA tidak
terlepas dari sasaran yang telah ditetapkan dalam RPJMA.
Bappeda sebagai salah satu SKPA Pemerintah Aceh mempunyai tugas pokok membantu
Gubernur dalam urusan perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah.
Penyelengaraan urusan perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah secara eksplisit
tercantum dalam RPJPA 2005-2025 dan secara implisit kedudukan Bappeda untuk
penyelenggaraan program perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah dinyatakan
dalam RPJMA. Kedudukan Bappeda sebagai pelaksana program pembangunan daerah terbagi
ke dalam tiga kategori yaitu pelaksana utama, pelaksana penunjang dan pelaksana
pendukung.
Dalam perencanaan pembangunan Aceh, tujuan yang akan dicapai sesuai dengan visi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Aceh (RPJMA) 2012-2017 yaitu ”Aceh yang
bermartabat, sejahtera, berkeadilan dan mandiri berlandaskan Undang-undang Pemerintah
Aceh sebagai wujud MoU Helsinki”.
Bab II|Gambaran Pelayanan Bappeda 2
Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Aceh Tahun 2012-2017
Program RPJMA yang termasuk bidang urusan lingkup Bappeda perlu dituangkan ke
dalam kegiatan-kegiatan yang kemudian dikristalkan menjadi visi Bappeda dalam Rencana
strategis Bappeda. Penyusunan kegiatan perlu memperhatikan kedudukan dalam urusan,
evaluasi kegiatan RPJMA sebelumnya, proyeksi lima tahun ke depan, skala prioritas dan
memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Sehingga Rencana Strategis (Renstra) BAPPEDA
Tahun 2012-2017 yang dirumuskan dapat dilaksanakan secara efesien, efektif, akuntabel,
partisipatif, terukur, dan berkelanjutan.
Penyusunan Rencana strategis Bappeda mengacu pada Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun
2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah,
melalui keterlibatan semua pemangku kepentingan di Bappeda baik unsur pimpinan, unsur
staf sekretariat maupun unsur pelaksana bidang.
Maksud penyusunan Renstra Bappeda Aceh adalah sebagai salah satu dokumen
perencanaan Bappeda Aceh untuk periode lima tahunan, yang akan digunakan sebagai
pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Tahunan Bappeda Aceh dan menjadi masukan
dalam Rencana Kerja Pemerintah Aceh (RKPA).
Dalam menyelenggarakan tugas di bidang Perencanaan dan Pengendalian
Pembangunan Daerah tersebut Bappeda Aceh mempunyai fungsi : (1) perumusan kebijakan
teknis di bidang pembangunan daerah; (2) penyusunan program kerja tahunan daerah; dan
(3) koordinasi perencanaan pembangunan daerah; serta (4) penelitian dan pengendalian
pelaksanaan pembangunan daerah.
Bappeda Aceh merupakan salah satu lembaga yang telah berperan aktif dan
memberikan kontribusi yang besar terhadap pembangunan Aceh. Untuk mewujudkan
perencanaan pembangunan yang implementatif dan visioner maka perlu dipersiapkan suatu
dokumen perencanaan daerah yang bersifat komprehensif mencakup arah dan kebijakan
pembangunan yang akuntabel, partisipatif, bermanfaat, tepat sasaran dan berkesinambungan.
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh merupakan titik awal
dalam mewujudkan Aceh yang Islami, Maju, Damai dan Sejahtera.
Bab II|Gambaran Pelayanan Bappeda 3
Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Aceh Tahun 2012-2017
Renstra Bappeda merupakan penjabaran visi dan misi Bappeda dalam rangka
mewujudkan tujuan pembangunan sebagaimana telah dituangkan dalam RPJMA 2012-2017.
Selain itu, Renstra Bappeda harus memiliki keterkaitan dengan dokumen perencanaan lainnya.
Hubungan renstra Bappeda dengan dokumen lainnya dapat dilihat pada Gambar 1 dan 2.
Gambar 1. Hubungan Dokumen Perencanaan dan Penganggaran & Gambar 2. Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah
Bab II|Gambaran Pelayanan Bappeda 4
Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Aceh Tahun 2012-2017
1.2. Landasan Hukum
Penyusunan Rencana Strategis Bappeda Aceh Tahun 2012-2017 berlandaskan kepada
beberapa ketentuan perundang-undangan sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Propinsi
Atjeh dan Perubahan Peraturan Pembentukan Propinsi Sumatera Utara (lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 1103);
2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Keistimewaan
Provinsi Daerah Istimewa Aceh;
3. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2000 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-undang Nomor 2 tahun 2000 tentang Kawasan Perdagangan Bebas
dan Pelabuhan Bebas Sabang;
4. Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
5. Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Anggaran;
6. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008
tentang perubahan kedua Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah;
8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan
Pemerintahan Daerah;
9. Undang-Undang Nomor 11 tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh;
10. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
11. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana;
12. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional Tahun 2005-2025;
13. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 79 tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
Bab II|Gambaran Pelayanan Bappeda 5
Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Aceh Tahun 2012-2017
15. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala
Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat;
16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
17. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas dan
Wewenang serta Kedudukan Keuangan Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah
Provinsi;
18. Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 2010 tentang Kerjasama Pemerintah Aceh dengan
Lembaga atau Badan di Luar Negeri;
19. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan
Penanggulangan Kemiskinan;
20. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional Tahun 2010 – 2014;
21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah;
22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2010 tentang Tim Koordinasi
Penanggulangan Kemiskinan Provinsi dan Kabupaten/Kota.
23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian,
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
24. Qanun Aceh Nomor 5 Tahun 2007 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas,
Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Daerah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam;
25. Qanun Aceh Nomor 1 Tahun 2008 tentang Pengelolan Keuangan Aceh;
26. Qanun Aceh Nomor 2 Tahun 2008 tentang Pengalokasian Tambahan Dana Bagi Hasil
Minyak dan Gas Bumi dan Penggunaan Dana Otonomi Khusus;
27. Qanun Aceh Nomor 9 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Aceh
(RPJPA) Tahun 2005 - 2025;
Bab II|Gambaran Pelayanan Bappeda 6
Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Aceh Tahun 2012-2017
28. Rancangan Qanun Aceh Nomor.... Tahun ....tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Aceh (RPJMA) Tahun 2012 - 2017;
29. Peraturan Gubernur Nomor 20 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi
Pemangku Jabatan Struktural di Lingkungan Badan-badan Pemerintah Provinsi Nanggroe
Aceh Darussalam;
30. Peraturan Gubernur Nomor 26 Tahun 2010 tentang Perubahan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Aceh (RPJMA) Tahun 2007 – 2012;
31. Peraturan Gubernur Nomor 70 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Aceh (RPJMA) Tahun 2012 – 2017.
1.3. Maksud dan Tujuan
Maksud penyusunan Renstra Bappeda Aceh Tahun 2012-2017 adalah :
1. Untuk menyesuaikan dengan visi dan misi Bappeda serta RPJMA Tahun 2012 – 2017
sesuai sesuai Rancangan Qanun Aceh tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Aceh (RPJMA) Tahun 2012 – 2017;
2. Untuk mencapai visi dan misi Bappeda dalam rangka mendukung Pembangunan Aceh
dan Pembangunan Nasional;
3. Memberikan arah dan pedoman bagi semua personil dalam melaksanakan tugasnya
untuk menentukan prioritas-prioritas di bidang perencanaan pembangunan, sehingga
tujuan program dan sasaran kegiatan yang telah ditetapkan dalam kurun waktu tahun
2012 – 2017 dapat tercapai;
4. Menyediakan dokumen perencanaan jangka menengah sebagai perangkat untuk
mencapai harmonisasi perencanaan pembangunan daerah dan acuan resmi bagi
Bappeda Aceh dalam menyusun Rencana Kerja (Renja) dalam mencapai tujuan
pembangunan;
5. Mempermudah pengendalian kegiatan serta pelaksanaan koordinasi dengan SKPA
terkait, monitoring, analisis, evaluasi kegiatan baik secara internal maupun eksternal
dan.
Bab II|Gambaran Pelayanan Bappeda 7
Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Aceh Tahun 2012-2017
6. Untuk mensinergikan seluruh kemampuan dan potensi sumberdaya manusia dan
sumberdaya lainnya dalam menjawab tuntutan perkembangan pembangunan
berdasarkan tatanan regional, nasional maupun global.
Tujuan penyusunan Renstra adalah :
1. Menyediakan satu acuan resmi bagi Bappeda Aceh dalam menentukan prioritas
program dan kegiatan tahunan;
2. Memudahkan seluruh jajaran aparatur Bappeda Aceh untuk mencapai tujuan dengan
cara menyusun program dan kegiatan secara terpadu, terarah dan terukur;
3. Memudahkan seluruh jajaran aparatur Bappeda Aceh untuk memahami dan menilai
arah kebijakan dan program serta kegiatan operasional tahunan dalam rentang waktu
lima tahunan;
4. Menyediakan satu tolok ukur untuk mengukur dan melakukan evaluasi kinerja
tahunan Bappeda Aceh;
5. Memanfaatkan perangkat manajerial dalam pengelolaan pemerintahan dan
pembangunan; dan
6. Meningkatkan pelayanan masyarakat secara prima.
1.4. Sistematika Penulisan
Rencana strategis Bappeda Aceh ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai
berikut :
BAB I. PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang penyusunan Renstra, landasan hukum, maksud dan tujuan dan
sistematika penulisan.
BAB II. GAMBARAN PELAYANAN BAPPEDA
Bab ini berisi gambaran umum pelayanan Bappeda yaitu meliputi tugas, fungsi dan struktur
organisasi Bappeda Aceh, sumberdaya Bappeda Aceh, kinerja Pelayanan Bappeda Aceh,
tantangan dan peluang pembangunan pelayanan Bappeda Aceh.
BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
Bab II|Gambaran Pelayanan Bappeda 8
Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Aceh Tahun 2012-2017
Bab ini berisi identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan Bappeda
Aceh, telaahan visi, misi dan program Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih, telaahan
renstra K/L dan renstra Bappeda, Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan kajian
lingkungan hidup strategis serta penentuan isu-isu strategis.
BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Bab ini berisi visi dan misi Bappeda, tujuan dan sasaran jangka menengah Bappeda, strategi
dan kebijakan.
BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
Bab ini berisi rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan
pendanaan indikatif.
BAB VI. INDIKATOR KINERJA BAPPEDA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMA
Bab ini berisi indikator kinerja Bappeda Aceh yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMA.
BAB VII. PENUTUP
Bab II|Gambaran Pelayanan Bappeda 9
Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Aceh Tahun 2012-2017
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN BAPPEDA
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Bappeda Aceh
2.1.1. Dasar hukum
Sesuai Qanun Aceh Nomor 5 Tahun 2007 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Dinas, Lembaga Teknis Daerah, dan Lembaga Daerah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan
Peraturan Gubernur Nomor 20 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi
Pemangku Jabatan Struktural di Lingkungan Badan-Badan Pemerintah Provinsi NAD serta
Peraturan Gubernur Nomor 37 Tahun 2009 tentang Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis Badan Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi NAD, yang
mempunyai tugas membantu Gubernur dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan Pemerintah Aceh di bidang Perencanaan Pembangunan Daerah dan melaksanakan
tugas umum pemerintahan di bidang perencanaan pembangunan ekonomi, ketenagakerjaan,
sarana, prasarana, keistimewaan Aceh, sumber daya manusia dan penelitian, pengendalian
dan evaluasi perencanaan pembangunan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan.
Bappeda mempunyai fungsi dalam penyelenggaraan tugas pokok yang dimaksud yaitu :
a. Pelaksanaan urusan ketatausahaan Badan;
b. Penyusunan program kerja tahunan, jangka menengah dan jangka panjang;
c. Perumusan kebijakan teknis di bidang perencanaan dan pembangunan Aceh;
d. Pengkoordinasian perencanaan pembangunan dibidang ekonomi dan ketenagakerjaan,
sarana dan prasarana, keistimewaan Aceh dan Sumber daya manusia;
e. Pengkoordinasian penyusunan rencana anggaran yang bersumber dari APBA, APBN,
bantuan, pinjaman dan atau hibah luar negeri;
f. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan, pendataan, pengendalian, pemantauan,
evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pembangunan di Aceh yang bersumber dari APBA,
APBN, bantuan, pinjaman dan atau hibah luar negeri;
g. Pelaksanaan penyiapan bahan rapat koordinasi, evaluasi dan pengendalian perencanaan
pembangunan di Aceh;
Bab II|Gambaran Pelayanan Bappeda 10
Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Aceh Tahun 2012-2017
h. Pelaksanaan koordinasi dengan SKPA dan atau lembaga terkait lainnya di bidang
perencanaan pembangunan Aceh;
i. Pembinaan UPTB; dan
j. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Kewenangan Bappeda untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud di atas
adalah:
a. Menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah Aceh (RTRWA)
b. Menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Aceh;
c. Menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Aceh;
d. Melakukan Koordinasi Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Aceh
(Renstra SKPA);
e. Melaksanakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Aceh (Musrenbang Aceh);
f. Melakukan koordinasi penyusunan program dan kegiatan dalam bentuk Rencana Kerja
Perangkat Aceh (RKPA), berdasarkan rumusan hasil Musrenbang provinsi;
g. Mengkoordinasikan perencanaan program/kegiatan daerah tahunan dalam bentuk
Rencana Kegiatan Anggaran (RKA) melalui Tim Anggaran;
h. Menyusun Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh melalui Tim Anggaran;
i. Meneliti dan mengevaluasi Rencana Kegiatan Anggaran (RKA) untuk bahan penyusunan
Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) perangkat daerah melalui Tim Anggaran; dan
j. Menghimpun dan menganalisis hasil pemantauan pelaksanaan rencana pembangunan
dari masing-masing satuan perangkat daerah.
2.1.2. Struktur Organisasi dan Tupoksi Bappeda Aceh
Berdasarkan peraturan Gubernur Nomor 20 Tahun 2008 tentang rincian tugas pokok
dan fungsi pemangku jabatan struktural di Lingkungan Badan-badan Pemerintah Provinsi
NAD dan Peraturan Gubernur Nomor 37 Tahun 2009 tentang Susunan Organisasi Dan Tata
Kerja Unit Pelaksana Teknis Badan Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi
NAD, susunan organisasi Bappeda bertambah satu Unit Pelaksana Teknis Badan-Pusat Data
Geospasial Aceh (UPTB-PDGA) yaitu :
Bab II|Gambaran Pelayanan Bappeda 11
Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Aceh Tahun 2012-2017
1. Kepala Badan
2. Sekretariat
3. Bidang Perencanaan Pembangunan Ekonomi dan Ketenagakerjaan (P2EK)
4. Bidang Perencanaan Pembangunan Sarana dan Prasarana (P2SP)
5. Bidang Perencanaan Pembangunan Keistimewaan Aceh dan Sumberdaya Manusia
(P2KSDM)
6. Bidang Penelitian, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan (P2EP)
7. Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB), Pusat Data Geospasial Aceh (PDGA)
8. Kelompok Jabatan Fungsional.
Adapun tugas dan fungsi masing-masing adalah :
1. Kepala Badan
- Kepala Badan berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada
Gubernur melalui Sekretaris Daerah;
- Kepala Badan mempunyai tugas melaksanakan tugas umum pemerintahan di bidang
perencanaan pembangunan ekonomi, ketenagakerjaan, sarana dan prasarana,
keistimewaan Aceh, sumberdaya manusia dan penelitian, pengendalian dan evaluasi
perencanaan pembangunan susuai dengan peraturan perundang-undangan.
- Kepala Badan mempunyai fungsi :
a. Pelaksana urusan ketatausahaan Badan;
b. Penyusunan program kerja tahunan, jangka menengah dan jangka panjang;
c. Perumusan kebijakan teknis di bidang Perencanaan Perencanaan dan
Pembangunan Aceh;
d. Pengkoordinasian perencanaan pembangunan di bidang ekonomi, ketenagakerjaan,
sarana, prasarana, keistimewaan Aceh dan SDM;
e. Pengkoordinasian penyusunan rencana anggaran yang bersumber dari APBA,
APBN, bantuan, pinjaman dan atau hibah luar negeri;
f. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan pendataan, pengendalian, pemantauan,
evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pembangunan di Aceh yang bersumber dari
APBA, APBN, bantuan, pinjaman dan atau hibah luar negeri;
Bab II|Gambaran Pelayanan Bappeda 12
Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Aceh Tahun 2012-2017
g. Pelaksanaan penyiapan bahan rapat koordinasi, evaluasi dan pengendalian
perencanaan pembangunan di Aceh;
h. Pelaksanaan koordinasi dengan SKPA dan atau lembaga terkait lainnya di bidang
perencanaan pembangunan di Aceh;
i. Pembinaan UPTB; dan
j. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Gubernur sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
2. Sekretariat
- Sekretariat adalah unsur pembantu Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
di bidang pelayanan administrasi, umum, kepegawaian, tatalaksana, keuangan,
penyusunan program.
- Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.
- Sekretariat mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan administrasi, umum,
perlengkapan, peralatan, kerumahtanggaan, perpustakaan, keuangan, kepegawaian,
ketatalaksanaan, hukum, perundang-undangan, pelayanan administrasi, penyusunan
program.
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut pada Sekretariat mempunyai
fungsi :
a. pelaksanaan urusan ketatausahaan, rumah tangga, barang investaris, aset,
perlengkapan, peralatan, pemeliharaan dan perpustakaan;
b. pembinaan kepegawaian, organisasi, ketatalaksanaan, hukum dan perundang-
undangan serta pelaksanaan hubungan masyarakat;
c. pengelolaan administrasi keuangan;
d. penyusunan program kerja tahunan, jangka menengah dan jangka panjang;
e. penyusunan rencana anggaran yang bersumber dari APBA, APBN, bantuan,
pinjaman dan atau hibah luar negeri;
f. penyusunan rencana strategis, laporan akuntabilitas kinerja dan rencana kinerja
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;
g. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bab II|Gambaran Pelayanan Bappeda 13
Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Aceh Tahun 2012-2017
Sekretariat, terdiri dari:
1. Sub Bagian Umum, yang mempunyai tugas melaksanakan urusan ketatausahaan,
rumah tangga, barang investaris, aset, perlengkapan, peralatan, pemeliharaan dan
perpustakaan kepegawaian, organisasi, ketatalaksanaan, hukum dan perundang-
undangan, pelaksanaan hubungan masyarakat dan protokoler;
2. Sub Bagian Penyusunan Program yang mempunyai tugas mengkoordinasikan
penyusunan program kerja tahunan, jangka menengah, jangka panjang, rencana
anggaran yang bersumber dari APBA, APBN, bantuan, pinjaman dan atau hibah
luar negeri, rencana strategis, laporan akuntabilitas kinerja dan rencana kerja
tahunan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; dan
3. Sub Bagian Keuangan yang mempunyai tugas melakukan pengelolaan admnistrasi
keuangan, verifikasi, perbendaharaan, pembukuan, pelaporan realisasi fisik dan
keuangan di lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.
3. Bidang Perencanaan Pembangunan Ekonomi dan Ketenagakerjaan (P2EK)
- Bidang Perencanaan Pembangunan Ekonomi dan Ketenagakerjaan adalah unsur
pelaksana teknis dibidang pengembangan produksi, produktifitas, investasi, usaha dan
pembiayaan pembangunan; dan
- Bidang Perencanaan Pembangunan Ekonomi dan Ketenagakerjaan dipimpin oleh
seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.
Bidang Perencanaan Pembangunan Ekonomi dan Ketenagakerjaan mempunyai
tugas melakukan koordinasi perencanaan pengembangan produksi, produktifitas,
investasi , usaha dan pembiayaan pembangunan dan ketenagakerjaan.
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut, Bidang Perencanaan
Pembangunan Ekonomi dan Ketenagakerjaan mempunyai fungsi;
a. Penyiapan bahan perumusan perencanaan pembangunan yang berkaitan dengan
produksi daerah (pertanian tanaman pangan dan hortikultural, perikanan,
peternakan, perkebunan, kehutanan, industri), perekonomian daerah, keuangan
dan pendapatan daerah, perdagangan, jasa dan pemasaran serta penanaman
modal, ketenagakerjaan dan pengembangan kawasan ekonomi terpadu;
Bab II|Gambaran Pelayanan Bappeda 14
Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Aceh Tahun 2012-2017
b. Pelaksanaan koordinasi penyusunan perencanaan program tahunan, jangka
menengah dan jangka panjang di bidang ekonomi, keuangan dan industri yang
meliputi pertanian tanaman pangan dan hortikultural, perikanan, peternakan,
perkebunan, kehutanan, industri, perekonomian daerah, keuangan dan pendapatan
daerah, perindustrian, perdagangan, jasa, ketenagakerjaan dan pemasaran serta
pengembangan kawasan ekonomi terpadu;
c. Pelaksanaan koordinasi rencana pembangunan yang berkaitan dengan produksi
dan produktivitas daerah (pertanian tanaman pangan dan hortikultural, perikanan,
peternakan, perkebunan, kehutanan, perindustrian dan perdagangan),
perekonomian daerah, keuangan, pendapatan daerah, perdagangan jasa,
pemasaran, ekonomi regional serta penanaman modal, pengembangan dunia
usaha, ketenagakerjaan dan pengembangan kawasan ekonomi terpadu;
d. Pelaksanaan analisis permasalahan di bidang ekonomi, ketenagakerjaan dan
ekonomi regional;
e. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan atau lembaga terkait lainnya di bidang
perencanaan pembangunan ekonomi dan ketenagakerjaan; dan
f. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bidang Perencanaan Pembangunan Ekonomi dan Ketenagakerjaan (P2EK), terdiri
dari :
1. Sub Bidang Pengembangan Produksi dan Produktivitas mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan perencanaan dan program pembangunan
di bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultural, kelautan, perikanan,
peternakan, kesehatan hewan, kehutanan, perkebunan dan ketahanan pangan;
2. Sub Bidang Investasi, Pengembangan Investasi, Usaha dan Pembiayaan
Pembangunan yang mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan
perencanaan dan program pembangunan di bidang investasi, pendapatan daerah,
pembiayaan pembangunan, pengelolaan asset daerah, kebijakan ekonomi regional,
ketenagakerjaan, mobilitas penduduk, industri, perdagangan, koperasi dan usaha
kecil menengah.
Bab II|Gambaran Pelayanan Bappeda 15
Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Aceh Tahun 2012-2017
4. Bidang Perencanaan Pembangunan Sarana dan Prasarana (P2SP)
- Bidang Perencanaan Pembangunan Sarana dan Prasarana adalah unsur pelaksana
teknis dibidang pengembangan infrastruktur, iptek, energi, pengembangan sumber
daya, penataan wilayah dan kerjasama pembangunan; dan
- Bidang Perencanaan Pembangunan Sarana dan Prasarana dipimpin oleh seorang
Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah.
Bidang Perencanaan Pembangunan Sarana dan Prasarana mempunyai tugas
melakukan koordinasi perencanaan di bidang pengembangan infrastruktur, ilmu
pengetahuan dan teknologi, informasi dan telematika, energi, sumber daya alam,
pengairan, permukiman, lingkungan hidup, penataan wilayah, pertanahan dan
kerjasama pembangunan antar wilayah.
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Perencanaan
Pembangunan Sarana dan Prasarana mempunyai fungsi ;
a. Penyiapan bahan perumusan perencanaan pembangunan pengembangan
infrastruktur, ilmu pengetahuan dan teknologi, informasi dan telematika, energi
sumber daya alam, pengairan, permukiman, lingkungan hidup, penataan wilayah,
pertanahan dan kerjasama pembangunan antar wilayah;
b. Pelaksanaan koordinasi penyusunan perencanaan program tahunan, jangka
menengah dan jangka panjang pengelolaan infrastruktur, ilmu pengetahuan dan
teknologi, informasi dan telematika, energi, sumber daya alam, pengairan,
permukiman, lingkungan hidup, penataan wilayah, pertanahan dan kerjasama
pembangunan antar wilayah;
c. Pelaksanaan koordinasi rencana pembangunan yang berkaitan dengan
infrastruktur, ilmu pengetahuan dan teknologi, informasi dan telematika, energi,
sumber daya alam, pengairan, permukiman, lingkungan hidup, penataan wilayah,
pertanahan dan kerjasama pembangunan antar wilayah;
d. Pelaksanaan koordinasi kerjasama pembanguna antar kabupaten/kota dan antar
propinsi;
e. Pelaksanaan analisis permasalahan infrastruktur, ilmu pengetahuan dan teknologi,
informasi dan telematika, energi, sumber daya alam, pengairan, permukiman,
Bab II|Gambaran Pelayanan Bappeda 16
Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Aceh Tahun 2012-2017
lingkungan hidup, penataan wilayah, pertanahan dan kerjasama pembangunan
antar wilayah;
f. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan atau lembaga terkait lainnya di bidang
perencanaan pembangunan sarana dan prasarana; dan
g. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bidang Perencanaan Pembangunan Sarana dan Prasarana, terdiri dari:
1. Sub Bidang Pengembangan Infrastruktur, Iptek dan Energi yang mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan perencanaan dan program pembangunan
di bidang sarana dan prasarana wilayah, perhubungan darat, laut, udara dan
angkutan sungai, permukiman, ilmu pengetahuan, teknologi, informasi dan
telematika; dan
2. Sub Bidang pengembangan Sumberdaya, Penataan Wilayah dan Kerjasama
Pembangunan yang mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan
perencanaan dan program pembangunan di bidang sumber daya alam, mineral,
energi, lingkungan hidup, pengairan, pertanahan dan kerjasama pembangunan.
5. Bidang Perencanaan Pembangunan Keistimewaaan Aceh dan Sumberdaya Manusia
(P2KSDM)
- Bidang Perencanaan Pembangunan Keistimewaan Aceh dan SDM adalah unsur
pelaksana teknis dibidang pengembangan kualitas SDM, keistimewaan Aceh,
kebudayaan, pariwisata, pengembangan kelembagaan, kependudukan dan
kesejahteraan sosial; dan
- Bidang Perencanaan Pembangunan Keistimewaan Aceh dan Sumber Daya Manusia
dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.
Bidang Perencanaan Pembangunan Keistimewaan Aceh dan Sumber Daya Manusia
mempunyai tugas melakukan koordinasi perencanaan pembangunan di bidang
pengembangan kualitas SDM, agama, pendidikan, kesehatan, pemberdayaan
masyarakat, perempuan dan perlindungan anak, pembinaan dayah, kebudayaan,
pariwisata, pemuda dan olah raga, pengembangan kelembagaan, kependudukan dan
kesejahteraan sosial.
Bab II|Gambaran Pelayanan Bappeda 17
Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Aceh Tahun 2012-2017
Untuk menyelenggarakan tugas dimaksud, bidang Perencanaan Pembangunan
Keistimewaan Aceh dan Sumber Daya Manusia mempunyai fungsi:
a. Pelaksanaan koordinasi perencanaan pembangunan sumber daya manusia, sosial
dan kelembagaan meliputi agama, sumber daya manusia, pendidikan, kesehatan,
sosial, budaya adat istiadat, seni, kelembagaan, pemerintahan, masyarakat,
perempuan, perlindungan anak, pemuda dan olah raga;
b. Pelaksanaan koordinasi penyusunan perencanaan program tahunan, jangka
menengah dan jangka panjang pengelolaan dibidang agama, sumber daya manusia,
sosial, budaya, adat istiadat, seni, kelembagaan, pemerintah, hukum, kesejahteraan
rakyat, kependudukan, pemberdayaan masyarakat, perempuan dan perlindungan
anak, pemuda dan olah raga
c. Pelaksanaan koordinasi rencana pembangunan yang berkaitan dengan bidang
agama, sumber daya manusia, pendidikan, kesehatan, sosial, budaya, adat istiadat,
seni, kelembagaan, pemerintah, hukum, kesejahteraan rakyat, kependudukan,
pemberdayaan masyarakat, perempuan dan perlindungan anak, pemuda dan olah
raga;
d. Pengembangan analisis dan kebijakan di bidang agama, sumber daya manusia,
pendidikan, kesehatan, sosial, budaya, adat-istiadat, seni, kelembagaan,
pemerintahan, hukum, kesejahteraan rakyat, kependudukan, pemberdayaan
masyarakat, perempuan dan perlindungan anak, pemuda dan olah raga;
e. Pelaksanaan analisis permasalahan sumber daya manusia, sosial dan kelembagaan di
bidang agama, sumber daya manusia, pendidikan, kesehatan, sosial, budaya, adat
istiadat, seni, kelembagaan, pemerintahan, hukum, kesejahteraan rakyat,
kependudukan, pemberdayaan masyarakat, perempuan dan perlindungan anak,
pemuda dan olah raga;
f. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bidang Perencanaan Pembangunan Keistimewaan Aceh dan Sumber Daya Manusia,
terdiri dari :
1. Sub Bidang Pengembangan Kualitas SDM, Keistimewaan Aceh dan Kebudayaan
yang mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan perencanaan dan
Bab II|Gambaran Pelayanan Bappeda 18
Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Aceh Tahun 2012-2017
program pembangunan di bidang pengembangan sumber daya manusia, agama,
pendidikan, kesehatan, kebudayaan, pariwisata, adat-istiadat, seni, pemberdayaan
masyarakat, perempuan dan perlindungan anak, pemuda dan olah raga; dan
2. Sub Bidang Pengembangan Kelembagaan, Kependudukan dan Kesejahteraan Sosial
yang mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan perencanaan dan
program pembangunan di bidang kesejehateraan sosial, kesehatan, kependudukan,
kelembagaan, pemerintahan, hukum dan politik.
6. Bidang Penelitian, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan (P2EP)
- Bidang Penelitian, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan adalah unsur pelaksana
teknis dibidang penelitian, pengendalian, pengembangan, data, dan pemantauan dan
evaluasi pembangunan; dan
- Bidang Penelitian, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan dipimpin oleh seorang
Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah.
Bidang Penelitian, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan mempunyai tugas
melakukan penelitian dan koordinasi pembangunan di bidang penelitian,
pengembangan, pengendalian, pemantauan, evaluasi pembangunan dan pengelolaan
data.
Untuk menyelenggarakan tugas dimaksud, Bidang Penelitian, Pengendalian dan
Evaluasi Pembangunan mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan pengelolaan dan analisa data hasil program dan kegiatan pembangunan
daerah;
b. Pelaksanaan pemantauan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan hasil program dan
kegiatan pembangunan di daerah;
c. Pelaksanaan penyajian data dan informasi perencanaan pembangunan di daerah;
d. Pelaksanaan penelitian, pengkajian dan pengembangan pembangunan di Aceh;
e. Penyiapan data dan informasi di bidang pelaksanaan perencanaan dan
pembangunan daerah;
f. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan atau lembaga terkait lainnya di bidang
penelitian, pengembangan, pengendalian dan evaluasi pembangunan; dan
g. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bab II|Gambaran Pelayanan Bappeda 19
Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Aceh Tahun 2012-2017
Bidang Penelitian, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan, terdiri dari :
1. Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan yang mempunyai tugas melakukan
pelaksanaan peneltian, fasilitasi penelitian, pengkajian dan pengembangan di
bidang perencanaan pembangunan daerah; dan
2. Sub Bidang Data, Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan yang mempunyai tugas
melakukan penyiapan data dan informasi, pemantauan, pengendalian, evaluasi,
pengelolaan data pembangunan, lakip, laporan kinerja pemerintah Aceh, laporan
pelaksanaan perencanaan dan pembangunan Aceh.
7. Unit Pelaksana Teknis Badan-Pusat Data Geospasial Aceh (UPTB-PDGA)
- UPTB-PDGA merupakan perangkat Teknis operasional dan/atau teknis penunjang pada
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang
berkedudukan di Ibu Kota Provinsi Aceh dan dipimpin oleh seorang Kepala UPTB yang
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan.
UPTB-PDGA mempunyai tugas melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional
dan/atau kegiatan teknis penunjang di bidang pengembangan sinkronisasi dan validasi
data, peningkatan basis geodata, peningkatan kelembagaan dan sumber daya manusia
serta pengumpulan, penyimpanan, pengelolaan dan per distribusian data spasial.
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, UPTB-PDGA mempunyai fungsi:
a. Penyusunan program perencanaan di bidang pengembangan sinkronisasi dan
validasi data, peningkatan basis geodata, peningkatan kelembagaan dan sumber
daya manusia serta pengumpulan, penyimpanan, pengelolaan dan pendistribusian
data spasial;
b. Pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan;
c. Pelaksanaan pengembangan sinkronisasi dan validasi data;
d. Pelaksanaan peningkatan basis geodata;
e. Pelaksanaan peningkatan kelembagaan dan sumber daya manusia;
f. Pelaksanaan pengumpulan dan penyimpanan data spasial;
g. Pelaksanaan pengelolaan dan pendistribusia data spasial;
h. Pelaksanaan akses data dan informasi spasial; dan
i. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan.
Bab II|Gambaran Pelayanan Bappeda 20
Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Aceh Tahun 2012-2017
UPTB-PDGA terdiri dari :
a) Sub Bagian Tata Usaha yang mempunyai tugas melakukan koordinasi penyusunan
program kerja UPTB, pengelolaan urusan umum, rumah tangga, perlengkapan,
keuangan, kepegawaian, hubungan masyarakat, perpustakaan dan pelayanan
administrasi di lingkungan UPTB yang mempunyai fungsi :
a. pengelolaan administrasi, kepegawaian, keuangan, peralatan, perlengkapan,
kerumahtanggaan, kehumasan, dokumentasi dan perpustakaan;
b.pembinaan organisasi dan ketatalaksanaan;
c. penyusunan rencana kerja, anggaran dan pelaporan;
d. penyiapan data, informasi, dan penyelenggaraan inventarisasi; dan
e. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala UPTB.
b) Seksi Survey dan Pemetaan mempunyai tugas melaksanakan pembuatan dan
pengelolaan peta-peta dasar (fudamental dataset), pelayanan di bidang pelaksanaan
survey, pembaharuan peta dan analisis spasial; yang mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan penyiapan strategi survey dan pemetaaan;
b. pelaksanaan peningkatan basis geodata;
c. pelaksanaan akses data dan informasi spasial;
d. pelaksanaan pengelolaan dan pendistribusian data spasial;
e. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan polaporan; dan
f. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala UPTB.
c) Seksi Infrastruktur Data Spasial dan Data Dasar mempunyai tugas melaksanakan
pengelolaan data dasar dan infrastruktur data spasial dan mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan pengembangan sinkronisasi dan validasi data;
b. pelaksanaan penyimpanan dan pengelolaan data spasial;
c. pelaksanaan pemeliharaan data dasar dan infrastruktur data spasial;
d. pelaksanaan penyusunan rencana strategis pengelolaan data dasar dan
infrastruktur data spasial;
e. pelaksanaan monitorning, evaluasi dan pelaporan; dan
f. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala UPTB
Bab II|Gambaran Pelayanan Bappeda 21
Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Aceh Tahun 2012-2017
8. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan
fungsional yang dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior selaku ketua kelompok
yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.
Bagan susunan organisasi dan tata kerja Bappeda, berdasarkan Peraturan
Gubernur Nomor 20 Tahun 2008 dan Peraturan Gubernur Nomor 37 Tahun 2009 dapat
dilihat pada Gambar 1.
Bab II|Gambaran Pelayanan Bappeda 22
Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Aceh Tahun 2012-2017
Gambar 1. Struktur Organisasi Bappeda Aceh Berdasarkan Pergub Nomor 20 Tahun 2008 dan Pergub Nomor 37 Tahun 2009
Bab II|Gambaran Pelayanan Bappeda 23
Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Aceh Tahun 2012-2017
2.2. Sumberdaya Bappeda Aceh
2.2.1 Sumber daya Manusia
Susunan kepegawaian pada BAPPEDA Aceh hingga tahun 2012 sebanyak 255 orang
terdiri dari 19 orang pejabat struktural, 153 orang staf, 1 (satu) orang pejabat fungsional
peneliti, dan 2 (dua) orang pejabat fungsional perencana. Untuk lebih jelasnya rincian
pegawai Bappeda Aceh dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Rincian Pegawai Bappeda Aceh berdasarkan Jabatan
No. Jabatan Jumlah (orang) Persentase (%) Keterangan
1. Struktural 19 10,86 1 org eselon II
5 org eselon III
13 org eselon IV
2. Fungsional Peneliti 1 0,57
3. Fungsional Perencana 2 1,14
4. Staf 153 87,43
Jumlah 175 100
Sumber : Kepegawaian BAPPEDA Aceh, 2012.
Berdasarkan golongan, jumlah pegawai negeri sipil di Bappeda Aceh sebanyak 14
orang, golongan III sebanyak 130 orang, golongan II sebanyak 27 orang dan golongan I
sebanyak 1 orang. Lebih jelasnya jumlah pegawai negeri sipil berdasarkan golongan dapat
dilihat pada Tabel 2.2.
Bab II|Gambaran Pelayanan Bappeda 24
Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Aceh Tahun 2012-2017
Tabel 2.2. Rincian Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Golongan
Golongan
Jumlah (orang)
Persentase (%)
IV 14 8,00
III 133 76,00
II 27 15,43
I 1 0,57
JUMLAH 175 100
Kepegawaian Bappeda Aceh, 2012.
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa jumlah PNS yang terbesar yaitu golongan III
sebesar 76,00 persen, golongan II sebesar 15,43 persen, golongan IV sebesar 8,00 persen dan
yang paling rendah golongan I sebesar 0,57 persen.
Berdasarkan jenjang pendidikan, pegawai Bappeda terdiri dari 40 orang berpendidikan
setara SMP-SMA, 14 orang berpendidikan Diploma (D3/D4), 81 orang berpendidikan S1, 38
orang berpendidikan S2 dan 2 (dua) orang berpendidikan S3. Ada juga pegawai yang sedang
melanjutkan pendidikan S2 dan S3 baik di dalam maupun luar negeri. Lebih jelasnya
kualifikasi pendidikan aparatur Bappeda hingga saat ini pada masing-masing bidang dapat
dilihat pada Tabel 2.3. Sedangkan grafik berdasarkan bidang studi pada Gambar 2.1.
Bab II|Gambaran Pelayanan Bappeda 25
Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Aceh Tahun 2012-2017
Tabel 2.3. Kualifikasi Pendidikan Aparatur pada Bappeda Aceh
I II III IV1 9.0
- Administrasi Negara - - - - 7 - - 7 7.0- Administrasi Publik - - - - - 2 - 2 2.0
2 3.0- Hubungan Internasional - - - - - 1 - 1 1.0- Antropologi - - - - - 1 - 1 1.0- Sains Pembangunan - - - - - 1 - 1 1.0
3 1.0
- Manajemen Komunikasi - - - - - 1 - 1 1.04 15.0
- Sipil - - 1 - 6 2 - 9 9.0- Arsitektur - - - - 2 1 - 3 3.0
- Perencanaan Kota dan Daerah - - - - - 3 - 3 3.0- Fisika - - - - 1 - - 1 1.0- Industri - - - - - - - - -- Pertambangan - - - - - - - - -- Geologi - - - - - - - - -
- Komputer - - 1 - 2 - - 3 3.0- Elektro - - - - 1 - - 1 1.0- Mesin - - - - 1 - - 1 1.0- Lingkungan - - - - 1 - - 1 1.0
- Oseanografi dan Sains Atmosfir - - - - 1 - - 1 1.05 22.0
- Umum - - - - 1 - - 1 1.0- Pembangunan - - - - 3 12 - 15 15.0- Akuntansi - - 2 - 3 1 - 6 6.0
- Manajemen - - 1 - 23 8 - 32 32.0- Perencanaan dan Kebijakan Publik - - - - - - - - -- Kesekretariatan - - 3 - - - - 3 3.0
6 Ilmu Pemerintahan - - 1 4 - 1 - 6 6.0
7 2.0- Kelautan - - - - 1 - - 1 1.0- Perikanan Tangkap - - - - 1 - - 1 1.0
8 18.0- Sosial Ekonomi Pertanian - - - - 4 - - 4 4.0
- Ilmu Tanah - - - - 2 - - 2 2.0- Evaluasi dan Perencanaan
Penggunaan Lahan - - - - - - 2 2 2.0- Agronomi - - 1 - 5 - - 6 6.0- Peternakan - - - - 2 1 - 3 3.0
- Produksi Ternak - - - - 1 - - 1 1.09 3.0
- Kedokteran Umum - - - - 1 - - 1 1.0- Kesehatan Masyarakat - - - - 1 1 - 2 2.0
10 1.0- Kedokteran Hewan - - - - 1 - - 1 1.0
11 1.0- Kehutanan - - - - 1 - - 1 1.0
12 2.0
- Perdata - - - - - - - - -- Pidana - - - - - - - - -- Administrasi - - - - - - - - -- Ilmu Hukum - - - - 2 - - 2 2.0
13 1.0- Tata Boga - - - - 1 - - 1 1.0
14 6.0- Geografi - - - - 1 - - 1 1.0- Pengelolaan Wilayah Pesisir DAS - - - - - 2 - 2 2.0
- Kimia - - - - - - - - -- Matematika / Statistika - - - - 3 - - 3 3.0
15 2.0- Dakwah - - - - 2 - - 2 2.0
JUMLAH - - 10 4 81 38 2 135 100.0
No.LATAR BELAKANG
PENDIDIKAN
KUALIFIKASI PENDIDIKANJUMLAH PERSENTASE
(%)DIPLOMAS1 S2 S3
Administrasi
Sosial
Komunikasi
Teknik
Ekonomi
Kelautan dan Perikanan
IAIN
Pertanian
Kedokteran/Kesehatan Masyarakat
Kedokteran Hewan
Kehutanan
Hukum
Pendidikan
MIPA
Sumber : Kepegawaian Bappeda, 2012 (diolah).
Bab II|Gambaran Pelayanan Bappeda 26
Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Aceh Tahun 2012-2017
Gambar 2.1 Grafik Kualifikasi Pendidikan Aparatur pada Bappeda Aceh
2.2.2 Asset/modal
Ketersediaan sarana dan fasilitas juga merupakan unsur penting dalam mendukung kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, di samping sumberdaya manusia yang profesional. Bappeda Aceh telah dilengkapi sarana dan fasilitas yang diharapkan mampu mendukung pelaksanaan tugas dan fungsinya. Untuk prasarana gedung sudah memiliki gedung sendiri yang cukup representatif untuk pelaksanaan tugas.
Adapun jenis sarana dan fasilitas yang dimiliki oleh Bappeda Aceh seperti terlihat pada Tabel 2.4.
Tabel 2.4. Rincian Sarana dan Fasilitas pada Bappeda Aceh
No Uraian Unit
1. Tanah 2 persil
2. Bangunan Gedung 2 unit
3. Kendaraan roda dua 12 unit
4. Kendaraan roda empat 16 unit
Bab II|Gambaran Pelayanan Bappeda 27
Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Aceh Tahun 2012-2017
5. Alat Kantor dan Rumah Tangga
Komputer (PC) ± 54 unit
Laptop ± 55 unit
Overhead Projector ± 12 unit
Printer ± 32 unit
Tabung pemadam kebakaran ± 19 unit
6. Mesin diesel 1 unit
7. Alat Studio 2 paket
8. Alat Keamanan 20 unit Sumber : Sub Bagian Umum Bappeda Aceh, 2012.
Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan Bappeda juga memiliki fasilitas perpustakaan
yang dilengkapi koleksi berbagai jenis buku seperti Agama, Ekonomi, perencanaan, hukum,
dan semua telah disusun dalam bentuk katalog. Jumlahnya mengalami peningkatan setiap
tahun dengan penambahan koleksi yang terbaru. Selain koleksi buku juga dilengkapi dengan
majalah, buletin, laporan penelitian, jurnal.
2.3. Kinerja Pelayanan Bappeda Aceh
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi Bappeda sebagai badan perencana
pembangunan daerah telah melaksanakan tugas antara lain:
- Menyusun dokumen RTRWA 2010-2030
- Menyusun dokumen RPJPA 2005-2025
- Menyusun dokumen RPJMA 2012-2017
- Menyusun dokumen RKPA setiap tahun
- Menyusun dokumen KUA dan PPAS setiap tahun
- Menyusun dokumen Laporan Kinerja Pemerintah (LAKIP)
- Melaksanakan monitoring, evaluasi, pengendalian dan pelaporan pelaksanaan
rencana pembangunan yang bersumber dari APBA, APBN, donor, dan lain-lain.
Demikian juga terhadap fungsi selaku koordinator perencanaan pembangunan daerah
Bappeda telah meaksanakan fungsinya melakukan koordinasi perencanaan pembangunan
bidang ekonomi, bidang sarana dan prasarana, bidang keistimewaan Aceh dan SDM,
bidang penelitian, pengendalian dan evaluasi pembangunan, UPTB Pusat Data Geospasial
Bab II|Gambaran Pelayanan Bappeda 28
Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Aceh Tahun 2012-2017
Aceh. Demikian juga, koordinasi dilakukan secara berjenjang mulai dari tingkat
Kabupaten/kota, Provinsi dan Nasional.
2.3.1. Capaian Kinerja
Selama melaksanakan tugas dan fungsinya, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Aceh sejak tahun 2007 hingga saat ini telah melaksanakan tugas dan fungsinya sebagaimana
yang telah diamanatkan dalam Peraturan Gubernur Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Rincian
Tugas Pokok dan Fungsi Pemangku Jabatan Struktural di Lingkungan Badan-badan Pemerintah
Provinsi NAD dan Peraturan Gubernur Nomor 37 Tahun 2009. Hasil evaluasi kinerja
Bappeda dapat dilihat pada Tabel 2.5.
Tabel 2.5 Pencapaian kinerja Pelayanan Bappeda Provinsi Aceh
(Lihat file Tabel Evaluasi Finish)
Bab II|Gambaran Pelayanan Bappeda 29
Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Aceh Tahun 2012-2017
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2007 2008 2009 2010 2011 20121 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1Tersedianya dokumen perencanaan RTRWA yang telah ditetapkan dengan Qanun
1 dokumen 1 20% 50% 75% 80% 85% 20% 50% 75% 80% 85%
2Tersedianya dokumen perencanaan RPJPA yang telah ditetapkan dengan Qanun
1 dokumen 30% 50% 70% 30% 50% 70%
3Tersedianya dokumen perencanaan RPJMA Tahun 2007-2012 dan draft qanun rancangan awal RPJMA Tahun 2012-2017
2 dokumen 1 1 100% 20% 100% 20%
4Tersedianya dokumen perencanaan RKPA yang telah ditetapkan dengan Pergub
6 dokumen 1 1 1 1 1 1 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
5Tersedianya laporan monitoring, evaluasi, penngendalian dan pelaporan pelaksanaan rencana pembangunan
6 Laporan 1 1 1 1 1 1 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
6 Tersusunnya Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) 6 dokumen 1 1 1 1 1 1 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Target IKK
3
No
Banda Aceh, Januari 2013
Prof. Dr. Ir. Abubakar Karim, Ms
Tabel 2.5Pencapaian Kinerja Pelayanan Bappeda Aceh
Kepala Bappeda
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPARealisasi Capaian TahunTarget Renstra SKPA Tahun Rasio Capaian pada Tahun (%)
Bab II|Gambaran Pelayanan Bappeda 30
Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Aceh Tahun 2012-2017
Analisis pengelolaan pendanaan Bappeda Aceh melalui pelaksanaan Renstra
periode 2007-2012 yang dapat dilihat adalah pada tahun 2008, Bappeda Aceh
mengusulkan Rp. 32.000.000.000 Tiga puluh dua milyar rupiah) yang ditetapkan dalam
DPA Rp. 31.266.980.000. (tiga puluh satu milyar dua ratus enam puluh enam juta
Sembilan ratus delapan puluh ribu rupiah), realisasi sebesar Rp. 17.746.292.037 (tujuh
belas milyar tujuh ratus empat puluh enam juta dua ratus Sembilan puluh dua ribu tiga
puluh tujuh rupiah) atau sebesar 57 persen. Tidak terealisasinya anggaran tersebut
disebabkan pengesahan RAPBA menjadi APBA pada tanggal 25 Juni 2008 sehingga sisa
waktu untuk pelaksanaan sangat terbatas.
Pada tahun 2009, Bappeda Aceh mengusulkan Rp. 28.000.000.000 (dua puluh
delapan milyar rupiah) yang ditetapkan dalam DPA Rp. 46.968.336.000. (empat puluh
enam milyar sembilan ratus enam puluh delapan juta tiga ratus tiga puluh enam ribu
rupiah), realisasi sebesar Rp. 21.710.485.980 (dua puluh satu milyar tujuh ratus sepuluh
juta empat ratus delapan puluh lima ribu Sembilan ratus delapan puluh rupiah) atau
sebesar 46 persen. Pengesahan RAPBA menjadi APBA pada tanggal 5 Maret 2009, tidak
terealisasinya anggaran tersebut disebabkan anggaran sebesar Rp. 15.000.000.000 (lima
belas milyar rupiah) harus disetorkan kembali ke kas daerah karena kegiatan tersebut
belum tersedia dokumen rencana kegiatan Pengumpulan Database Pembangunan Aceh.
Pada tahun 2010, Bappeda Aceh mengusulkan Rp. 34.275.551.998 (tiga puluh
empat milyar dua ratus tujuh puluh lima juta lima ratus lima puluh satu ribu Sembilan
ratus Sembilan puluh delapan rupiah) yang ditetapkan dalam DPA Rp. 36.061.258.593
(tiga puluh enam milyar enam puluh satu juta dua ratus lima puluh delapan ribu lima
ratus Sembilan puluh tiga rupiah). Realisasi sebesar Rp. 33.231.542.408 (tiga puluh tiga
milyar dua ratus tiga puluh satu juta lima ratus empat puluh dua ribu empat ratus delapan
rupiah) atau sebesar 92 persen. Pengesahan RAPBA menjadi APBA pada tanggal 13 April
2010.
Pada tahun 2011, yang ditetapkan dalam DPA Bappeda Aceh sebesar Rp.
36.416.800.000 (tiga puluh enam milyar empat ratus enam belas juta delapan ratus ribu
rupiah). Realisasi sebesar Rp. 33.116.000.039 (tiga puluh tiga milyar seratus enam belas
juta tiga puluh sembilan rupiah) atau sebesar 93,4 persen.
Bab II|Gambaran Pelayanan Bappeda 31
Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Aceh Tahun 2012-2017
Pada tahun 2012, yang ditetapkan dalam DPA Bappeda Aceh sebesar Rp.
45.591.043.013 (empat puluh lima milyar lima ratus sembilan puluh satu juta empat
puluh tiga ribu tiga belas rupiah). Realisasi sebesar Rp. 37.393.919.165 (tiga puluh tujuh
milyar tiga ratus sembilan puluh tiga juta sembilan ratus sembilan belas ribu seratus enam
puluh lima rupiah) atau sebesar 82,02 persen.
Lebih jelasnya Anggaran dan realisasi pendanaan pelayanan Bappeda dapat dilihat
pada Tabel 2.6.
Bab III |Isu-isu Strategis berdasarkan tugas dan fungsi 1
Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Aceh Tahun 2012-2017
Rincian evaluasi kinerja kegiatan berdasarkan sasaran yang telah ditetapkan sesuai
dengan visi, misi, tujuan dan sasaran serta cara pencapaian tujuan dan sasaran, maka
pencapaian akuntabilitas kinerja BAPPEDA Aceh selama Tahun 2007-2012 dapat dikatakan
baik karena rasio setiap tahunnya meningkat. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
kinerja pengelolaan pendanaan Bappeda Aceh adalah prosedur/mekanisme yang semakin baik
dan lancar serta progres pelaksanaan program yang terarah dengan percepatan dan
pengendalian kegiatan APBA.
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Bappeda Aceh
Sesuai dengan perkembangan pembangunan nasional yang mengarahkan kepada
kebijakan pembangunan untuk pencapaian tujuan MDG’s yang Pro Poor, Pro Job, Pro Growth
serta Pro Environtment maka Bappeda ke depan menjadi ujung tombak dalam melakukan
koordinasi penyusunan program/kegiatan yang dapat mempercepat tercapainya tujuan
tersebut.
Namun demikian, masih adanya tantangan yang dihadapi oleh Bappeda dalam hal
pembangunan daerah yang dapat berpengaruh terhadap pencapaian target pembangunan
nasional, adapun beberapa tantangan yang dihadapi adalah:
1. Menyelesaikan peraturan pelaksanaan yang merupakan turunan dari UUPA baik berupa
draft peraturan pemerintah, draft peraturan presiden dan peraturan daerah serta
peraturan lainnya.
2. Penataan tata ruang dan wilayah.
3. Sharing data dan informasi belum berjalan dengan baik karena pemanfaatan sistem
informasi yang belum optimal.
4. Meningkatkan koordinasi penyusunan program pembangunan tahunan.
5. Lebih meningkatkan komunikasi dengan masyarakat serta legislatif sebagai mitra kerja.
6. Meningkatkan ketepatan waktu penyusunan dokumen perencanaan.
7. Peningkatan kapasitas aparatur perencana.
Sedangkan peluang-peluang yang mungkin dikembangkan dalam rangka peningkatan
pelayanan di Bappeda Aceh antara lain :
a. Penerapan otonomi khusus kepada daerah dalam pengembangan potensi daerah.
Bab III |Isu-isu Strategis berdasarkan tugas dan fungsi 2
Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Aceh Tahun 2012-2017
b. Banyak dukungan dari lembaga diluar pemerintah.
c. Adanya komitmen kuat dari pemerintah terhadap pencapaian MDGs.
d. Adanya tata ruang wilayah yang mengatur pengembangan kawasan strategis yang
terintegrasi.
e. Membangun Pusdatin dan membuat e-plainning.
Bab III |Isu-isu Strategis berdasarkan tugas dan fungsi 3
Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Aceh Tahun 2012-2017
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAPPEDA ACEH
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Bappeda
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah merupakan lembaga perencanaan dan
pengendalian yang bersifat lintas wilayah, sektoral dan waktu yang diharapkan dapat
mengakomodasi kebijakan-kebijakan pembangunan wilayah dan sektoral secara menyeluruh
dalam satu kesatuan pembangunan wilayah. Tugas pokok dan fungsi Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah yaitu melaksanakan tugas umum pemerintahan di bidang perencanaan
pembangunan ekonomi, ketenagakerjaan, sarana dan prasarana, keistimewaan Aceh, sumber
daya manusia, penelitian, pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan sesuai
dengan Peraturan Perundang-undangan.
Bappeda Aceh memiliki 175 orang pegawai yang terdiri dari 19 orang pejabat
struktural, 153 orang staf, satu orang tenaga fungsional peneliti, dua orang tenaga fungsional
perencana. Komposisi pegawai tersebut masih belum sesuai dibandingkan dengan beban kerja
yang membutuhkan ketepatan waktu, tepat sasaran dan tepat dari sisi anggaran. Demikian
juga, dalam hal penempatan pegawai diharapkan sesuai dengan bidang keahliannya.
Ketersedian peralatan pendukung juga masih sangat terbatas sehingga dapat menghambat
kinerja sesuai dengan harapan.
Berdasarkan hal tersebut di atas Bappeda Aceh menghadapi beberapa permasalahan
yaitu :
a. Terbatasnya kualitas dan kuantitas sumber daya manusia serta penempatannya yang belum
sesuai dengan bidang keahlian;
b. Terbatasnya data yang valid dan berkualitas;
c. Terbatasnya peralatan pendukung yang tersedia;
d. Kurangnya koordinasi dengan stakeholders dalam penyusunan program pembangunan
tahunan sehingga tidak tepat waktu;
e. Belum terlaksananya perencanaan secara e-planning;
f. Masih kurangnya peran pengendalian, monitoring dan evaluasi pembangunan
Bab III |Isu-isu Strategis berdasarkan tugas dan fungsi 4
Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Aceh Tahun 2012-2017
Berdasarkan kondisi obyektif yang dipaparkan di atas, kapasitas Bappeda sebagai
lembaga perencanaan pembangunan di Aceh perlu diperkuat agar dapat memastikan
berjalannya proses perencanaan pembangunan secara baik.
Faktor pendorong dan penghambat secara internal kelembagaan Bappeda yang terkait
dengan tujuan jangka menengah Bappeda Aceh dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Faktor Pendorong dan Penghambat Internal Kelembagaan Bappeda Aceh
Tujuan Jangka Menengah Bappeda
Aceh
Permasalahan Pelayanan Bappeda
Sebagai Faktor
Penghambat Pendorong
1. Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dan profesional di bidangnya masing-masing
Terbatasnya kualitas dan kuantitas sumber daya manusia
Penempatan pegawai yang tidak sesuai dengan kebutuhan
- Tingginya motivasi pegawai dalam melaksanakan tugas
- Pemberian penghargaan dan hukuman berdasarkan kinerja
2. Terlaksananya tata kelola birokrasi BAPPEDA Aceh yang baik dan bersih (good and clean governance)
Terbatasnya peralatan pendukung yang tersedia
Belum tertatanya sistem pengelolaan aset dengan baik
- Memanfaatkan sarana dan prasarana secara optimal
3. Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan Aceh tepat waktu, operasional, fokus, berkelanjutan dan tuntas, partisipasif berdasarkan asas kebutuhan dan manfaat
Kurangnya koordinasi dengan stakeholders dalam penyusunan program pembangunan tahunan sehingga tidak tepat waktu
Peran aktif dari SKPA terhadap perncanaan masih kurang
- Adanya komitmen bersama dalam mewujudkan program pembangunan Aceh
4. Terciptanya koordinasi perencanaan dan pembiayaan pembangunan Aceh yang rasional, proporsional,
Belum terlaksananya perencanaan secara e-planning
Sistem elektronik yang belum memadai
- Keterbukaan informasi dan komunikasi
Bab III |Isu-isu Strategis berdasarkan tugas dan fungsi 5
Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Aceh Tahun 2012-2017
transparan, akuntabel dalam rangka efisiensi dan efektifitas penggunaan anggaran Aceh;
5. Terlaksananya kajian dan penelitian yang komprehensif dan inovatif dalam rangka optimalisasi pemanfaatan potensi sumber daya yang tersedia sebagai dasar penyusunan dokumen perencanaan;
Belum sinergisnya perencanaan sesuai dengan potensi daerah
- Pemanfaatan sumberdaya alam yang masih belum tepat guna
- Masih kurangnya aparatur di bidang penelitian
- Daerah memiliki potensi yang sangat memadai
6. Terlaksananya pengendalian pembangunan Aceh yang efektif dan efisien;
Masih kurangnya peran pengendalian, monitoring dan evaluasi pembangunan
Jadwal perencanaan sering tidak tepat waktu
- Tersedianya alat komunikasi yang dapat diakses kapan saja
7. Tersedianya basis data yang akurat dalam bentuk analisis perencanaan pembangunan yang dapat diakses dengan system on line;
Terbatasnya data yang valid dan berkualitas
Koordinasi dengan stakeholders di bidang data masih kurang
- Adanya keinginan bersama antar SKPA dan pihak terkait dalam penyeragaman data
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih
Bappeda Aceh sebagai lembaga teknis perencanaan daerah dalam melaksanakan tugas
dan fungsinya tidak terlepas dari visi, misi dan program kepala daerah terpilih. Adapun visi,
misi dan Program Prioritas Aceh tahun 2012-2017 yaitu:
Bab III |Isu-isu Strategis berdasarkan tugas dan fungsi 6
Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Aceh Tahun 2012-2017
3.2.1 Visi
Visi pembangunan Aceh tahun 2012-2017 adalah kondisi Aceh yang diharapkan menjadi
Aceh yang Bermartabat Sejahtera Berkeadilan dan Mandiri Berlandaskan Undang-Undang
Pemerintahan Aceh sebagai Wujud MoU Helsinki yang sejalan dengan Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Aceh (RPJPA) 2005-2025.
Bermartabat kondisi masyarakat Aceh yang dicirikan dengan ketahanan dan daya juang yang
tinggi, cerdas, taat aturan, kooperatif dan inovatif yang menjunjung tinggi harkat dan martabat
manusia berlandaskan penerapan syariat Islam yang kaffah Perwujudannya antara lain melalui
penuntasan peraturan-peraturan hasil turunan UUPA dan peraturan perundangan lainnya,
pelaksanaan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih, bebas dari praktek Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme, serta penegakan supremasi hukum dan HAM, mengangkat kembali budaya Aceh yang
islami dan pelaksanaan nilai-nilai Dinul Islam dalam tatanan kehidupan bermasyarakat.
Sejahtera adalah terwujudnya kesejahteraan masyarakat Aceh melalui pembangunan ekonomi
berazaskan pada potensi unggulan lokal dan berdaya saing, pengoptimalisasi pemanfaatan
sumber daya alam dan geopolitik Aceh, peningkatan indeks pembangunan manusia dan
mengembangkan kemampuan menguasai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Berkeadilan adalah terwujudnya pembangunan yang adil dan merata yang dilakukan secara
partisipatif, proporsional dan berkelanjutan berdasarkan prinsip kebutuhan dan azas manfaat
bagi masyarakat Aceh.
Mandiri adalah Aceh mampu memanfaatkan potensi sumber daya alam yang melimpah dan
keunggulan geostrategis melalui penguatan kapasitas sumberdaya manusia, efesiensi dan
efektifitas anggaran, serta penguasaan teknologi informasi, sehingga bermanfaat sebesar-
besarnya untuk kesejahteraan masyarakat Aceh.
Berlandaskan UUPA sebagai wujud MoU Helsinki adalah mewujudkan pelaksanaan
Pemerintahan Aceh yang efektif dan efesien sebagaimana yang telah dituangkan dalam
Undang-Undang tersebut guna tercapaianya masyarakat Aceh yang mandiri, makmur dan
sejahtera dalam bingkai NKRI.
Bab III |Isu-isu Strategis berdasarkan tugas dan fungsi 7
Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Aceh Tahun 2012-2017
3.2.2 Misi
Dalam mewujudkan visi Aceh tersebut ditempuh melalui 5 (lima) misi pembangunan
Aceh sebagai berikut:
a. Memperbaiki tata kelola Pemerintahan Aceh yang amanah melalui Implementasi dan
penyelesaian turunan UUPA untuk menjaga perdamaian yang abadi.
Setiap tahunnya Bappeda Aceh berkoordinasi dengan SKPA terkait dalam mewujudkan
penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan amanah melalui implementasi peraturan-
peraturan turunan UUPA dengan membuat dokumen perencanaan tahunan agar
dipedomani oleh SKPA.
b. Menerapkan nilai-nilai budaya Aceh dan Nilai-Nilai Dinul Islam di semua sektor kehidupan
masyarakat
Untuk mendukung dan menerapkan nilai-nilai budaya Aceh. Bappeda Aceh telah
menerapkan muatan hal tersebut, hal ini dapat dilaksanakan dan nilai-nilai disemua
sektor kehidupan masyarakat. Bappeda Aceh dalam mendukung misi tersebut selama ini
melaksanakan kegiatan yang sifatnya penguatan nilai-nilai budaya Aceh. Kemudian
penguatan nilai-nilai dinul Islam disemua sektor kehidupan masyarakat. Bappeda Aceh
melaksanakan dalam ibadah shalat berjamaah di Mushalla At-Taubah Bappeda Aceh.
Dalam mengimplimentasikan nilai-nilai Dinul Islam. Bappeda Aceh secara rutin
melaksanakan kegiatan Peringatan Hari-Hari Besar Islam (PHBI) setiap tahun dan
Ceramah dalam 1 minggu sekali dan pada bulan Suci Ramadhan melaksanakan Ceramah
Agama setelah shalat dhuhur berjamaah. Disamping itu juga kegiatan yang dilaksanakan
oleh Ibu Dharma Wanita Persatuan Bappeda Aceh setiap hari Jum’at secara rutin juga
melaksanakan kajian dan pengajian yang mendatangkan penceramah sesuai dengan
keahlian keilmuannya.
c. Memperkuat struktur ekonomi dan kualitas sumber daya manusia
Target yang ingin dicapai oleh Pemerintah Aceh adalah menurunkan angka
kemiskinan dan pengangguran serta mengembangkan kerangka ekonomi kerakyatan
sehingga dalam penentuan program dan kegiatan yang dilaksanakan dalam Musrenbang
Bab III |Isu-isu Strategis berdasarkan tugas dan fungsi 8
Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Aceh Tahun 2012-2017
masih harus melihat terhadap indikator tersebut agar target dalam RPJMA 2012-2017
dapat diwujudkan, oleh Bappeda Aceh sangat berperan dalam menentukan arah dan
kebijakan pembangunan Aceh. Adapun beberapa program dalam pembangunan ekonomi
dan pengurangan kemiskinan adalah pembangunan infrastruktur sektor riil,
pengembangan sektor pertanian, peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan.
Untuk mendukung pembangunan infrastruktur perekonomian di Aceh, Bappeda
menyusun berbagai dokumen perencanaan pembangunan yang bersifat jangka panjang
(RPJPA 2005-2025), jangka menengah (RPJMA 2007-2012) dan tahunan (RKPA) serta
penyusunan Rencana Induk Otsus-Migas untuk berbagai sektor. Selain itu juga telah
dibentuk TimTask Force Infrastruktur, Tim Koordinasi Bersama Pembangunan Pelabuhan
Kuala Idi. Perencanaan tersebut akan diimplementasikan oleh badan/dinas teknis terkait
berdasarkan skala prioritas dan anggaran tersedia. Bappeda selaku badan perencana akan
melakukan evaluasi terhadap rencana-rencana tersebut setiap tahunnya.
d. Melaksanakan pembangunan Aceh yang proporsional, terintegrasi dan berkelanjutan
Bappeda sebagai lembaga perencanaan berperan pada tataran koordinasi dengan
instansi terkait dalam mewujudkan pembangunan daerah yang berbasis kebutuhan dan
kemanfaatan. Dalam menjalankan fungsi perencanaan, Bappeda Aceh selalu berinovasi
dalam menciptakan pembangunan Aceh yang fokus dengan memperkuat fungsi koordinasi
antar SKPA dan akan mengembangkan sistem e-plainning agar perencanaan lebih terarah
dan tepat waktu.
e. Mewujudkan peningkatan nilai tambah produksi masyarakat dan optimalisasi pemanfaatan SDA
Dalam mewujudkan masyarakat Aceh yang mampu memanfaatkan potensi-potensi
sumber daya alam yang berdaya guna dan berhasil guna secara optimal dengan
mendorong masyarakat yang lebih produktif, kreatif, dan inovatif maka Bappeda Aceh
telah menyiapkan master plan mulai dari Draft RTRW sampai kepada KLHS
3.2.3 Prioritas Pembangunan Aceh
Visi dan Misi pembangunan Aceh dijabarkan kedalam kebijakan umum dan program
prioritas yang merupakan program unggulan Pemerintah Aceh. Adapun (sepuluh) prioritas
Bab III |Isu-isu Strategis berdasarkan tugas dan fungsi 9
Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Aceh Tahun 2012-2017
pembangunan Aceh adalah sebagai berikut: 1) Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola; 2)
Keberlanjutan Perdamaian; 3) Dinul Islam, Adat dan Budaya; 4) Ketahanan Pangan dan Nilai
Tambah Produk; 5) Penanggulangan Kemiskinan; 6) Pendidikan; 7) Kesehatan; 8)
Infrastruktur yang Terintegrasi; 9) Sumber Daya Alam Berkelanjutan; dan 10) Kualitas
Lingkungan dan Kebencanaan.
Analisis visi, misi dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih serta
faktor pendorong dan penghambat dalam penjabarannya secara lengkap dapat dilihat pada
Tabel 3.2.
Tabel 3.2
Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan di Bappeda Aceh
Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh
Visi :
Aceh yang Bermartabat Sejahtera Berkeadilan dan Mandiri Berlandaskan Undang-Undang Pemerintahan Aceh sebagai Wujud MoU Helsinki
No Misi dan Program Gubernur dan Wakil Gubernur
Permasalahan Pelayanan BAPPEDA
Faktor
Penghambat Pendorong
1 2 3 4 5
1 Misi 1 Memperbaiki tata kelola Pemerintahan Aceh yang amanah melalui Implementasi dan penyelesaian turunan UUPA untuk menjaga perdamaian yang abadi
Prog. Pengembangan data dan Informasi
Minimnya data dan informasi yang dapat dijadikan acuan dalam perencanaan
Kurangnya aparatur pengolahan data
Adanya dukungan dari teknologi berbasis data melalui internet
2 Misi. 2 Menerapkan nilai-nilai budaya Aceh dan Nilai-Nilai Dinul Islam di semua sektor kehidupan masyarakat
Prog. Perencanaan Pembangunan Sosial Budaya
Belum tersedianya acuan dalam penerapan indikator pembangunan dan SPM
Proses pembahasan rencana pembangunan terkendala
Adanya surat dari pemerintah pusat mengenai percepatan SPM
3 Misi. 3 Memperkuat struktur ekonomi dan kualitas sumber daya manusia
Prog. Perencanaan Pembangunan Ekonomi
Belum adanya konsep pertumbuhan ekonomi yang terpadu
Dokumen master plan pertumbuhan ekonomi blm
Adanya program MP3EI dari pemerintah pusat
Bab III |Isu-isu Strategis berdasarkan tugas dan fungsi 10
Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Aceh Tahun 2012-2017
tersedia
4 Misi 4 Melaksanakan pembangunan Aceh yang proporsional, terintegrasi dan berkelanjutan
Prog. Kerjasama Pembangunan
Belum terciptanya dokumen perencanaan yang sinkron dan sinergi antar daerah
Masih kurangnya pemahaman aparatur mengenai system perencanaan
Tersedianya bimtek dan diklat mengenai perencanaan pembangunan
Prog. Pengembangan Wilayah Perbatasan
Masih kurangnya data dan informasi dalam pengembangan wilayah perbatasan
Acuan wilayah perbatasan masih bersifat umum
Tersedianya regulasi mengenai Tapal Batas
Prog. Perencanaan Pembangunan Daerah
Belum adanya acuan yang detail dan rinci dalam sistem perencanaan daerah sehingga belum ada indikator yang tepat
Masih adanya perbedaan peraturan perundang-undangan antar dokumen perencanaan
Adanya otonomi daerah dalam menentukan kebijakan
5 Misi 5 Mewujudkan peningkatan nilai tambah produksi masyarakat dan optimalisasi pemanfaatan SDA
Prog. Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam
Belum terintegrasinya konsep, data dan informasi, potensi, permasalahan dan penanggulangan
Kurangnya data dan informasi yang disebabkan oleh masihnya rendahnya sdm yang ada
Tersedianya teknologi dan sumber daya alam
3.3. Telaahan Renstra Kementerian/Lembaga dan Renstra Bappeda Aceh
Sebagaimana yang telah diamanahkan di dalam Permendagri No. 54 tahun 2010,
tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah bahwa
Renstra Bappeda perlu dilakukan sinkronisasi dengan Renstra Bappenas.
Rencana Strategis (Renstra) Kementerian PPN/Bappenas menetapkan dua tujuan utama
Kementerian PPN/Bappenas yaitu: Terwujudnya rencana pembangunan (RPJMN dan RKP)
yang berkualitas, dan terlaksananya penugasan-penugasan lainnya dari Presiden/Pemerintah
dalam kaitan kebijakan pembangunan nasional. Kedua tujuan tersebut dicapai melalui empat
kegiatan utama yaitu perencanaan dan pendanaan, pemantauan, evaluasi dan koordinasi; dan
didukung dengan empat faktor utama yaitu pengelolaan anggaran, sumber daya manusia,
organisasi, dan sarana dan prasarana kerja.
Bab III |Isu-isu Strategis berdasarkan tugas dan fungsi 11
Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Aceh Tahun 2012-2017
Untuk itu, Kementerian PPN/Bappenas telah menetapkan beberapa sasaran strategis yaitu:
1. Sasaran Strategis dari Tujuan Pertama: “Terwujudnya Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional dan Tahunan (RPJMN dan RKP) yang berkualitas”, adalah:
- Tercapainya integrasi, sinkronisasi dan sinergi antar daerah, antar ruang, antar waktu,
dan antar fungsi pemerintah, maupun antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan dan pengawasan
- Meningkatnya kepercayaan pemangku kepentingan (stakeholders) terhadap RPJMN
- Meningkatnya kepercayaan pemangku kepentingan (stakeholders) terhadap RKP
2. Sasaran strategis dari tujuan kedua: “Terlaksananya Penugasan lainnya dari
Presiden/Pemerintah dalam kaitan dengan kebijakan Pembangunan Nasional” adalah:
persentase tingkat keberhasilan pelaksanaan tugas (penugasan khusus) dari
Pemerintah/Presiden.
Sasaran strategis Kementerian PPN/Bappenas tersebut tentu perlu mendapat dukungan
dari daerah untuk dapat mencapai tujuan nasional yang diharapkan. Renstra Bappeda juga
memiliki tujuan untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan nasional.
Sasaran dalam Renstra Bappeda juga memiliki tujuan untuk pencapaian visi misi
pembangunan nasional yang dijabarkan dalam sasaran Renstra Bappenas. Beberapa faktor
penghambat dan pendorong dari sisi pelayanan Bappeda dijelaskan dalam Tabel 3.3 berikut
ini:
Bab III |Isu-isu Strategis berdasarkan tugas dan fungsi 12
Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Aceh Tahun 2012-2017
Tabel 3.3. Faktor Penghambat dan Pendorong Berdasarkan Pelayanan Bappeda
Sasaran Renstra Bappenas
Permasalahan Pelayanan Bappeda
Faktor
Penghambat Pendorong
- Tercapainya integrasi, sinkronisasi dan sinergi antar daerah, antar ruang, antar waktu, dan antar fungsi pemerintah, maupun antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan
- Meningkatnya kepercayaan pemangku kepentingan (stakeholders) terhadap RPJMN
- Meningkatnya kepercayaan pemangku kepentingan (stakeholders) terhadap RKP
Dokumen Perencanaan RPJP, RPJM, Renstra dan RKP belum dijadikan sebagai dasar perencanaan pengembangan antar daerah
Terbatasnya SDM yang berkompeten dalam penyusunan dokumen perencanaan.
Akuntabilitas kinerja Pemerintah dapat diukur dengan baik dan sesuai dengan rencana
Penyusunan RPJMN belum mengadopsi aspirasi Daerah seiring Otonomi Daerah
Kurangnya koordinasi dengan daerah pada saat Penyusunan Prioritas Nasional
Program/kegiatan yang diusulkan di sesuaikan kewenangan masing-masing
Terbatasnya alokasi anggaran untuk menampung aspirasi Daerah setiap Tahun
Program/kegiatan yang ada dalam RKP tidak dapat menampung aspirasi Daerah
Potensi Daerah sangat mendukung dalam rangka mempercepat pertumbuhan ekonomi regional
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah
Bappeda selaku badan perencanaan pembangunan di daerah, salah satu tugasnya
menyusun rencana tata ruang dan wilayah provinsi sebagaimana yang diamanatkan dalam
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 50 Tahun 2009 tentang Pedoman Koordinasi Penataan
Ruang Daerah. Semua kegiatan perencanaan pembangunan yang diusulkan oleh
Dinas/Instansi harus sesuai dengan rencana pola ruang dan struktur ruang yang sudah
ditetapkan. Demikian juga dalam pemanfaatan ruang oleh semua pihak, akan dilakukan
evaluasi setiap tahun dibawah koordinasi Bappeda.
Bab III |Isu-isu Strategis berdasarkan tugas dan fungsi 13
Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Aceh Tahun 2012-2017
Selain itu, dalam penyusunan pola ruang dan struktur ruang Aceh, Bappeda
mempedomani rencana tata ruang nasional yang menjadi rujukan bagi tata ruang provinsi.
Karena Bappeda tidak melakukan pembangunan fisik di lapangan, tentunya pelanggaran
terhadap pola ruang dan struktur ruang tidak terjadi. Bappeda Aceh telah menyiapkan Draft
Rencana Tata ruang dan Wilayah sampai saat ini masih dalam proses pembahasan dan
selanjutnya ditetapkan dengan Qanun Aceh.
3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis
Dalam menentukan isu-isu strategis perlu diperhatikan berbagai dinamika yang terjadi
baik secara internal maupun eksternal yang dapat mempengaruhi kinerja Bappeda kedepan.
Hal ini juga diperkuat dengan adanya Surat Edaran Bersama Menteri PPN/Kepala Bappenas,
Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri Nomor :0442/MPPN/11/2010 tentang
peningkatan efektifitas penyelenggaraan program dan kegiatan K/L di daerah serta
peningkatan peran aktif Gubernur selaku wakil pemerintah pusat. Dalam salah satu pasalnya
disebutkan bahwa Bappeda selaku Badan Perencana Pembangunan berkewajiban
mengkoordinir seluruh program yang direncanakan baik bersumber dari dana APBN maupun
dari lembaga donor.
Dalam rangka mewujudkan Bappeda sebagai Pusat Integrasi Perencanaan, Monitoring
dan Evaluasi Pembangunan Terbaik pada Tahun 2015, pusat data dan informasi
pembangunan, serta pusat penelitian/kajian dalam rangka meningkatkan kualitas
perencanaan pembangunan, maka isu-isu strategis yang harus menjadi perhatian adalah :
1. Terbatasnya kuantitas dan kualitas sumberdaya manusia yang tersedia
2. Penempatan pegawai yang tidak sesuai dengan kebutuhan dan bidang studinya
3. Struktur organisasi Bappeda yang terlalu ramping
4. Seringnya dilakukan mutasi di lingkungan Bappeda
5. Belum optimalnya koordinasi Bappeda baik internal maupun eksternal
6. Hasil-hasil monitoring dan evaluasi belum digunakan sebagai acuan dalam
penyusunan perencanaan pembangunan
Bab III |Isu-isu Strategis berdasarkan tugas dan fungsi 14
Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Aceh Tahun 2012-2017
7. Terbatasnya peralatan pendukung
8. Terbatasnya anggaran pembangunan
9. Belum terpusatnya database yang digunakan sebagai dasar perencanaan
10. Kurangnya tenaga fungsional peneliti dan perencana
11. Terbatasnya Pedoman prosedur kerja dan SOP untuk mendukung pelaksanaan tupoksi
12. Belum optimalnya koordinasi dengan dinas/instansi terkait
13. Peningkatan koordinasi dengan pihak legislatif dan pihak lainnya.
Bab I|Pendahuluan 15
Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Aceh Tahun 2012-2017
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1. Visi dan Misi Bappeda
Visi
Visi merupakan pandangan jauh kedepan, kemana dan bagaimana suatu organisasi
harus dibawa dan berkarya agar tetap konsisten dan dapat eksis, aspiratif, inovatif dan
produktif. Visi tersebut menentukan arah dan tujuan perencanaan Aceh sekaligus
menggambarkan kondisi yang ingin dicapai dan menjadi komitmen seluruh pihak yang
berkepentingan (stakeholder) dengan perencanaan tersebut.
Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan
untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa dalam
bernegara. Dalam rangka tersebut diperlukan penyelenggaraan pemerintahan yang berdaya
guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan
nepotisme.
Visi BAPPEDA dirumuskan dengan memperhatikan visi Kepala Daerah Aceh yang
ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Aceh (RPJMA) Tahun 2012 –
2017 yaitu : “Aceh yang bermartabat, sejahtera, berkeadilan dan mandiri berlandaskan
Undang-undang Pemerintah Aceh sebagai wujud MoU Helsinki”.
Berdasarkan pada visi di atas, dan melihat kondisi Provinsi Aceh pasca konflik dan
bencana tsunami dan gempa bumi dan dengan berpegang kepada tugas pokok dan fungsinya,
maka Bappeda Provinsi Aceh menetapkan visi untuk periode tahun 2012 - 2017 yaitu :
“Menjadikan Bappeda Aceh sebagai pusat perencanaan, pengendalian, monitoring dan evaluasi pembangunan yang berkualitas dalam pelaksanaan pembangunan Aceh yang
proporsional, terintegrasi, inovatif dan berkelanjutan ”.
Makna dari visi ini adalah BAPPEDA sebagai pusat perencanaan, pengendalian,
monitoring dan evaluasi pembangunan yang berkualitas yang terintegrasi pada semua lintas
sektor baik melalui sumber dana dari APBA maupun APBN serta sumber dana lainnya yang
proporsional, terintegrasi, inovatif dan berkelanjutan.
Bab I|Pendahuluan 16
Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Aceh Tahun 2012-2017
Proporsional adalah suatu ukuran yang menunjukkan kondisi yang rasional;
Terintegrasi adalah pendekatan kerja yang bersifat lintas sektoral, lintas wilayah dan lintas
pelaku dalam sebuah relasi yang komplementer dan saling sinergis satu sama lain;
Inovatif adalah suatu ide, gagasan, praktek atau objek/benda yang disadari dan diterima
sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau kelompok untuk diadopsi atau suatu gagasan
baru yang diterapkan untuk memprakarsai atau memperbaiki suatu produk atau suatu proses
kreatif dalam menemukan hal yang baru atau pengembangan dari yang sudah ada, dan
Berkelanjutan adalah suatu proses yang terus menerus dan berkesinambungan.
Perumusan misi ini telah memperhatikan dan mempertimbangkan harapan dari pihak-
pihak terkait dan tetap menyiapkan diri untuk perubahan di masa yang akan datang.
Untuk merealisasikan visi yang telah ditetapkan, maka misi Bappeda Aceh kedepan yaitu
dengan :
1. Peningkatan Sumber Daya Manusia menjadi lebih berkualitas dan profesional;
2. Peningkatan pengelolaan dan analisis data yang valid dan berkualitas serta dapat
dipertanggung jawabkan sebagai dasar dalam perencanaan pembangunan;
3. Peningkatan koordinasi yang terintegrasi dalam perencanaan pembangunan;
4. Sistim perencanaan yang berbasis kajian secara komprehensif dan inovatif;
5. Peningkatan peran pengendalian, monitoring dan evaluasi pembangunan.
.
Untuk mencapai visi dan misi tersebut, maka diperlukan upaya yang optimal dari setiap
aparatur BAPPEDA Aceh untuk melaksanakan tugas dan fungsinya. Upaya yang dilakukan
berdasarkan beberapa indikator yaitu :
a. Tersedianya sistem perencanaan pembangunan berbasis elektronik (e-planning);
b. Terkoordinirnya penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan tepat waktu sesuai
dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c. Tersusunnya dokumen perencanaan yang berbasis fakta dan data secara tepat waktu;
d. Tersedianya sistem monitoring dan evaluasi berbasis elektronik (e-monev);
e. Terbentuknya pusat data dan informasi yang terintegrasi sebagai basic perencanaan
pembangunan Aceh dalam bentuk informasi teknologi Web.
Bab I|Pendahuluan 17
Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Aceh Tahun 2012-2017
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah BAPPEDA Aceh
Berdasarkan misi yang telah diuraikan di atas, maka tujuan jangka menengah yang ingin
diwujudkan adalah :
1. Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dan profesional di bidangnya
masing-masing;
2. Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan Aceh tepat waktu, operasional,
fokus, berkelanjutan dan tuntas, partisipasif berdasarkan asas kebutuhan dan manfaat;
3. Terciptanya koordinasi perencanaan dan pembiayaan pembangunan Aceh yang
rasional, proporsional, transparan, akuntabel dalam rangka efisiensi dan efektifitas
penggunaan anggaran Aceh;
4. Terlaksananya kajian dan penelitian yang komprehensif dan inovatif dalam rangka
optimalisasi pemanfaatan potensi sumber daya yang tersedia sebagai dasar penyusunan
dokumen perencanaan;
5. Terlaksananya pengendalian pembangunan Aceh yang efektif dan efisien;
6. Tersedianya basis data yang akurat dalam bentuk analisis perencanaan pembangunan
yang dapat diakses dengan system on line;
Untuk tercapainya tujuan yang telah diuraikan di atas, maka sasaran jangka menengah
dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Bab I|Pendahuluan 18
Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Aceh Tahun 2012-2017
Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan BAPPEDA ACEH
No. Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Kinerja pada Tahun
2012 2013 2014 2015 2016 2017 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dan profesional di bidangnya masing-masing
Meningkatnya kemampuan pegawai di bidang perencanaan
Jumlah pegawai yang memiliki keahlian dibidang perencanaan pembangunan
Orang 20 20 20 20 20 20
Meningkatnya peralatan kerja dan perlengkapan perkantoran
Prosentase pemenuhan peralatan kerja dan perlengkapan kantor % 15 15 15 15 20 20
Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan Aceh tepat waktu, operasional, fokus, berkelanjutan dan tuntas, partisipasif berdasarkan asas kebutuhan dan manfaat
Terwujudnya ketepatan waktu dalam proses penyusunan dokumen perencanaan
Prosentase ketepatan waktu dalam proses penyusunan dokumen perencanaan
% 10 15 15 20 20 20
Terciptanya kesesuaian program dan kegiatan yang direncanakan
Prosentase kesesuaian program dan kegiatan yang direncanakan % 16 16 16 16 16 20
Meningkatnya capaian pelaksanaan tahapan evaluasi pembangunan
Prosentase capaian pelaksanaan tahapan evaluasi pembangunan % 16.5 16.5 16.5 16.5 16.5 17.5
Terciptanya koordinasi perencanaan dan pembiayaan pembangunan Aceh yang rasional, proporsional, transparan, akuntabel dalam rangka efisiensi dan efektifitas penggunaan anggaran Aceh
Terwujudnya penganggaran dan perencanaan yang tepat sasaran serta transparan
Jumlah dokumen perencanaan dan penganggaran daerah Dok 1 1 1 1 1 1
Tersedianya data dan informasi kegiatan kinerja setiap tahun APBA per SKPA
Jumlah dokumen perencanaan dan penganggaran daerah Dok 1 1 1 1 1 1
Terlaksananya kajian dan penelitian yang komprehensif dan inovatif dalam rangka optimalisasi pemanfaatan potensi sumber daya yang tersedia sebagai dasar penyusunan dokumen perencanaan
Meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan
Prosentase hasil penelitian dan pengembangan % 16.5 16.5 16.5 16.5 16.5 17.5
Meningkatnya literatur mengenai kajian dan penelitian yang dapat digunakan sebagai basis perencanaan
jumlah kajian dan penelitian yang digunakan sebagai basis perencanaan Dok 2 2 2 2 2 2
Terlaksananya pengendalian pembangunan Aceh yang efektif dan efisien
Meningkatnya kinerja pembangunan daerah secara efektif dan efisien
Prosentase capaian kinerja pembangunan daerah % 16.5 16.5 16.5 16.5 16.5 17.5
Tersedianya basis data yang akurat dalam bentuk analisis perencanaan pembangunan yang dapat diakses dengan system online
Meningkatnya kelengkapan data spasial/peta digital dan analog
Prosentase pengolahan data spasial/peta dan analog % 20 20 15 15 15 15
Meningkatnya data dan informasi perencanaan pembangunan dengan sistem online
Prosentase data dan informasi dengan sistem online % 16.5 16.5 16.5 16.5 16.5 17.5
Bab I|Pendahuluan 19
Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Aceh Tahun 2012-2017
4.3. Strategi dan Kebijakan Bappeda Aceh
Strategi adalah cara untuk mewujudkan tujuan dirancang secara konseptual, analitis,
realistis, rasional, dan komprehensif yang diwujudkan dalam kebijakan dan program. Secara
lengkap strategi dan Kebijakan Bappeda Aceh dapat dijelaskan sebagai berikut:
Misi : 1. Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Profesional.
Strategi : 1. Tingkatkan kualitas SDM.
1. Laksanakan capacity building SDM perencana pembangunan
2. Tingkatkan kegiatan yang berorietasi pada perencanaan dan memperluas
wawasan dalam perencanaan pembangunan.
Kebijakan : 1. Melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan.
2. Memfasilitasi aparatur bappeda untuk mendapatkan pendidikan
dasar perencanaan.
3. Memfasilitasi aparatur bappeda untuk mendapatkan pendidikan dan
pelatihan fungsional perencana dan peneliti.
Misi : 2. Peningkatan pengelolaan dan analisis data yang valid dan berkualitas serta
dapat dipertanggung jawabkan sebagai dasar dalam perencanaan
pembangunan;
Strategi : 1. Tingkatkan koordinasi data yang valid untuk perencanaan pembangunan;
2. Tingkatkan pengelolaan kualitas data yang valid sebagai dasar dalam
perencanaan pembangunan
3. Tingkatkan analisis data yang valid dan berkualitas serta dapat dipertanggung
jawabkan sebagai dasar dalam perencanaan pembangunan;
Kebijakan : 1. Meningkatkan koordinasi data untuk perencanaan pembangunan Aceh;
2. Meningkatkan pengelolaan kualitas data yang valid sebagai dasar dalam
perencanaan pembangunan,
Misi : 3. Peningkatan koordinasi yang terintegrasi dalam perencanaan pembangunan;
Strategi : 1. Tingkatkan intensitas koordinasi perencanaan pembangunan Aceh;
2. Tingkatkan integrasi dan sinkronisasi perencanaan pembangunan Aceh,
nasional dan Internasional.
Kebijakan : 1. Pelaksanaan koordinasi perencanaan pembangunan Aceh;
2. Pelaksanaan integrasi dan sinkronisasi perencanaan pembangunan Aceh,
Bab I|Pendahuluan 20
Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Aceh Tahun 2012-2017
nasional dan Internasional.
Kebijakan : 1. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pembangunan
secara tepat waktu
Misi : 4.Sistem perencanaan yang berbasis kajian secara komprehensif dan inovatif;
Strategi : 1. Tingkatkan perencanaan yang berbasis kajian secara komprehensif dan inovatif
2. Tingkatkan perencanaan berbasis data
Kebijakan : 1. Pelaksanaan Pengembangan pusat kajian dan informasi
2. Pelaksanaan Pengembangan pusat data yang terintegrasi
Misi : 5. Peningkatan peran pengendalian, monitoring dan evaluasi pembangunan.
Strategi : 1. Tingkatkan kualitas pengendalian, monitoring dan evaluasi pembangunan
2.Tingkatkan kualitas sarana dan prasarana yang mendukung system
pengendalian, monitoring dan evaluasi pembangunan secara on line.
Kebijakan : 1. Pelaksanaan pengendalian, monitoring dan evaluasi pembangunan
secara tepat waktu
Bappeda Aceh sebagai badan perencanaan pembangunan Aceh harus mampu
melakukan koordinasi dalam membuat/merumuskan berbagai dokumen perencanaan
pembangunan Aceh yang berkualitas, handal, fokus, berkelanjutan dan tuntas berdasarkan
asas kebutuhan, manfaat dan tepat waktu.
Untuk terlaksananya tugas dan fungsi Bappeda Aceh sebagai badan perencanaan
pembangunan daerah, maka program/kegiatan prioritas ke depan adalah:
1. Meningkatkan penelitian dalam rangka optimalisasi pemanfaatan potensi Aceh sebagai
basic perencanaan;
2. Meningkatkan sumberdaya aparatur perencana secara optimal melalui peningkatan
profesional, produktivitas dan berakhlakul karimah (cerdas, kreatif, disiplin, dan tidak
melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme);
3. Memperbaiki sistem serta meningkatkan sarana dan parasarana kerja bagi aparatur
perencana yang memadai sesuai dengan perkembangan IPTEK terutama di bidang dan
teknologi informasi;
4. Mengembangkan sistem perencanaan dan penganggaran yang handal, operasional,
fokus, berkelanjutan dan tuntas, partisipaif dan akuntabel;
Bab I|Pendahuluan 21
Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Aceh Tahun 2012-2017
5. Meningkatkan koordinasi perencanaan dan pengendalian pembangunan Aceh baik
internal, maupun ekternal (stakeholders) dalam rangka mengakomodasikan berbagai
kepentingan pelaku pembangunan Aceh;
6. Mengembangkan pusat data data dan informasi Aceh secara terintegrasi dalam rangka
meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan daerah.
Bab I|Pendahuluan 22
Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Aceh Tahun 2012-2017
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Rencana program prioritas beserta indikator kinerja, keluaran program dan pagu per
Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) selama 5 (lima) tahun sebagaimana tercantum dalam
RPJM Aceh 2012-2017, selanjutnya diuraikan ke dalam rencana kegiatan untuk setiap
program prioritas tersebut. Pemilihan kegiatan untuk masing-masing program prioritas ini
didasarkan atas strategi dan kebijakan jangka menengah BAPPEDA Aceh.
Selama lima tahun, BAPPEDA Aceh melaksanakan sebelas program yaitu:
1. Program Kerjasama Pembangunan;
2. Program Perencanaan Pembangunan Daerah;
3. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi;
4. Program Perencanaan Pembangunan Sosial Budaya;
5. Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam;
6. Program Inovasi Daerah;
7. Program Pengembangan Kerjasama dengan Lembaga-Lembaga Internasional;
8. Program Pengembangan Data/Informasi;
9. Program Perencanaan Pembangunan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh;
10. Program Pengembangan Wilayah Perbatasan;
11. Program Diseminasi dan Informasi Teknologi.
Sebelas program tersebut terdiri atas 46 kegiatan dengan indikator kinerja program
(outcome) dan kegiatan (output)nya masing-masing yang diharapkan dapat mendukung
pencapaian visi dan misi Bappeda Aceh lima tahun ke depan.
Adapun rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan
pendanaan indikatif disajikan pada Tabel 5.1 berikut ini.