BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Meningkatnya kebutuhan manusia akan pangan maka akan meningkatkan pula kreativitas dan inovasi dalam rancang bangun mesin-mesin pengolah makanan. Salah satu dari sekian banyak bahan untuk membuat makanan adalah santan. Sekarang ini produktivitas santan kelapa masih rendah, dengan demikian perlu dirancang mesin untuk memenuhi kebutuhan tersebut yaitu mesin pemarut dan pemeras kelapa. Menurut data BPS kota Medan terdapat 55 pasar tradisional di kota Medan, dan diperkirakan setiap pasar membutuhkan mesin atau alat pemeras kelapa parut dan pemarut kelapa. Dari hasil survey di beberapa pasar di kota Medan yang diamati memiliki proses diantaranya: pemarutan kelapa, pemerasan kelapa dengan menggunakan kain kassa sebagai wadah, lalu diperas dengan menggunakan sistem mendongkrak. Untuk membuat 1 kg santan kelapa dibutuhkan sekitar ± 4 buah kelapa. Dalam sehari para pedagang dipasar tradisional membutuhkan 300 - 400 buah kelapa untuk diperas dan menghasilkan ±100 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.
Meningkatnya kebutuhan manusia akan pangan maka akan
meningkatkan pula kreativitas dan inovasi dalam rancang bangun mesin-mesin
pengolah makanan. Salah satu dari sekian banyak bahan untuk membuat
makanan adalah santan. Sekarang ini produktivitas santan kelapa masih
rendah, dengan demikian perlu dirancang mesin untuk memenuhi kebutuhan
tersebut yaitu mesin pemarut dan pemeras kelapa.
Menurut data BPS kota Medan terdapat 55 pasar tradisional di kota
Medan, dan diperkirakan setiap pasar membutuhkan mesin atau alat pemeras
kelapa parut dan pemarut kelapa. Dari hasil survey di beberapa pasar di kota
Medan yang diamati memiliki proses diantaranya: pemarutan kelapa,
pemerasan kelapa dengan menggunakan kain kassa sebagai wadah, lalu
diperas dengan menggunakan sistem mendongkrak. Untuk membuat 1 kg
santan kelapa dibutuhkan sekitar ± 4 buah kelapa. Dalam sehari para
pedagang dipasar tradisional membutuhkan 300 - 400 buah kelapa untuk diperas
dan menghasilkan ±100 kg santan kelapa. Proses pemerasan 4 kg kelapa
parut dalam 2 kali perasan dilakukan ± 7 menit dan proses pengepresan
dengan menggunakan dongkrak tabung kecil dilakukan secara repetitif
sebanyak ± 30 kali. Dalam sehari proses pengepresan dengan menggunakan
dongkrak tabung kecil dilakukan secara repetitif sebanyak ± 3000 kali.
Kegiatan repetitif ini akan dapat menyebabkan keluhan musculoskuletal.
Perancangan mesin pemarut dan pemeras kelapa merupakan jawaban dari
permasalahan di atas. Berdasarkan data diatas, penulis berharap untuk
memperbaiki proses pemarutan dan pemerasan kelapa agar lebih baik dan efisien,
maka penulis ingin membuat terobosan-terobosan mesin pemarut dan pemeras
kelapa baru yang dapat mempersingkat waktu operasi pengerjaan. Salah satu
1
terobosan baru adalah menciptakan mesin pemarut dan pemeras kelapa parut
dengan daya 2 HP dan tenaga penggerak berupa motor listrik. Diharapkan
dengan penciptaan mesin ini berdampak pada pemanfaatan bahan baku
menjadi lebih optimal sehingga dapat mendorong perkembangan industri
dalam bentuk komoditi lain, seperti industri santan instan.
Gambar 1.1 Mesin pemarut kelapa
Kelebihan dari mesin ini adalah dapat memarut beberapa belahan kelapa
yang sudah dibuka tempurungnya lalu dimasukkan ke pemarutan dan langsung
mengeluarkan hasil parutan yang begitu sempurna. Adapun kekurangan dari
mesin ini adalah proses pemarutan harus kelapa yang sudah dikupas atau
dipisahkan dari tempurungnya.
2
Gambar 1.2. Mesin pemeras santan manual
Kelebihan dari mesin pemeras sistem dongkrak adalah proses pengerjaan
yang cukup efisien tidak menggunakan tenaga arus listrik yang hanya
memanfaatkan tenaga manusia untuk proses penekanan santan kelapa dan mesin
yang begitu sangat mudah untuk dipindahkan dari tempat satu ketempat yang
lainnya. Sedangkan untuk kekurangan dari mesin pemeras santan sistem hidrolik
ini adalah proses pengerjaan yang cukup sedikit dalam sekali proses pengerjaan
dan menghabiskan waktu yang begitu lama didalam proses pengerjaan yang
banyak.
Gambar 1.3. Mesin pemarut kelapa dengan mesin
Untuk kekurangan dari pada mesin ini adalah proses pengerjaan yang
cukup berbahaya bagi yang menggunakan mesin ini dikarenakan mata pemarut
yang begitu dekat dengan tangan untuk pemarutan kelapa.
Kelebihan dari mesin pemarut kelapa dengan mesin ini adalah proses
pengerjaan pemarutan yang begitu cukup cepat dalam pengerjaan dengan
kapasitas besar yang cukup sederhana untuk digunakan oleh para pedagang
industri kecil dan ibu rumah tangga.
Adapun kelebihan dari mesin yang akan dirancang adalah dimana suatu
proses pemarutan bisa dilakukan di satu mesin yang secara otomatis kelapa hasil
parutan akan masuk kedalam tabung pemeras kelapa yang bisa dikontrol
3
kapasitasnya melalui sipekerja. Mesin ini juga dilengkapi dengan sistem
pemerasan yang memanfaatkan sistem motor listrik yang mana mesin pemarut
dan pemeras kelapa tidak menggunakan tenaga manusia lagi dan bisa diatur
berapa besar putaran yang hendak diinginkan. Mesin ini sangat efisien terhadap
kebutuhan-kebutuhan industri kecil, menengah dan rumah tangga dikarenakan
konstruksi mesin yang tidak terlalu besar yang bisa mempermudah pengerjaan
pemarutan dan pemerasan kelapa. Proses pemarutan sama halnya dengan proses
pemarutan yang telah ada sebelumnya, tetapi hasil parutan pada mesin ini tidak
sama seperti parutan mesin lainnya yang harus dipindahkan dari tempat satu
ketempat yang lain untuk proses pemerasan.
Berdasarkan masalah diatas, maka perencanaan perancangan mesin
pemarut dan pemeras kelapa parut dengan daya 2 HP kali ini mengacu pada
mesin pemarut dan pemeras kelapa yang masih manual. Hanya saja
dimodifikasi pengerjaannya dengan menggunakan sumber tenaga motor
listrik. Kapasitas pengerjaanpun semakin lebih banyak. Mesin pemarut dan
pemeras kelapa ini sangat cocok untuk pedagang dipasar dan industri kecil,
menengah dan rumahan. Sehingga mesin ini dapat mengurangi penggunaan
tenaga manusia.
B. Rumusan Masalah.
Untuk mencapai tujuan perancangan mesin pemarut dan pemeras kelapa
permasalahan yang akan dibahas, maka perlu ditentukan rumusan masalahnya,
yaitu mengenai rancangan mesin pemarut dan pemeras kelapa parut dengan daya
2 HP. Dimana dalam rumusan masalah ini diperlukan perancangan yang nantinya
dapat dijadikan acuan dalam perancangan rekayasa alat.
Adapun masalah mesin dalam rancangan ini adalah sebagai berikut (1).
Pada mesin pemarutan dan pemerasan kelapa ini, kelapa yang akan diproses
harus diaprut dengan tangan atau menggunakan tenaga manusia. Bukan dalam
bentuk kelapa yang sudah dipisahkan dari tempurungnya. (2). Komponen-
komponen kelistrikan tidak dibahas atau tidak dijelaskan dalam bab. (3). Kelapa
4
parutan tersebut dilakukan 2 kali proses pemerasan mesin tanpa memperhatikan
hasil (kekentalan santan). (4). Kerangka pada mesin serta berbagai macam
sambungan yang ada diasumsikan aman untuk pemakaian.
Berdasarkan permasalahan alat terseut, maka rumusan masalah pada
rancangan ini adlaah sebagai berikut:
1. Menentukan ukuran-ukuran utama mesin pemarut dan pemeras kelapa
parut dengan daya 2 HP
2. Mampu mendesign gambar konstruksi mesin pemarut dan pemeras kelapa
parut dengan daya 2 HP
C. Manfaat
Adapun manfaat dari rancang mesin pemarut dan pemeras kelapa parut
dengan daya 2 HP ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai bekal pembelajaran tentang cara memodifikasi mesin produksi
dibidang teknik mesin.
2. Sebagai proses penyiapan keahlian mahasiswa dalam menghadapi
persaingan dunia kerja.
3. Sebagai bahan kajian di Jurusan Teknik Mesin dalam mata kuliah Teknik
merancang.
4. Untuk meningkatkan kualitas, kuantitas dan keamanan pembuatan mesin
pemarut dan pemeras kelapa yang sangat bermanfaat bagi masyarakat,
industri kecil dan menengah.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Singkat Kelapa
Tanaman kelapa (Cocos nucivera L.) merupakan salah satu tanaman yang
termasuk famili Palmae dan banyak tumbuh didaerah tropis seperti Indonesia.
Tanaman ini memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi karena hampir seluruh
bagian tanaman ini dapat digunakan untuk kebutuhan manusia sehari – hari
(Palungkung, 1992). Buah kelapa dapat diolah menjadi berbagai macam
produk. Salah satunya adalah santan, minyak kelapa ( VCO), biodiesel, dan
minyak kopra. Semua olahan tersebut berawal dari santan yang dihasilkan
melalui proses pemarutan buah kelapa.
Gambar 2.1. Buah, kelapa parut dan santan
Dalam perkembanganya proses pembuatan santan mengalami banyak
inovasi, diantaranya dari proses pembuatan santan melalui pemarutan secara
manual hingga menggunakan mesin bersumber tenaga gerak motor listrik atau
motor bakar. Dimana metode –metode tersebut memiliki kelemahan dan
kelebihan masing – masing. Berawal dari alasan tersebut, timbul suatu
keinginan untuk membuat satu metode pembuatan santan yang diharapkan
lebih efisien diantara metode – metode tersebut, yaitu dengan membuat
rancang bangun mesin pemarut yang dilengkapi dengan pemeras santan. Dengan
pertimbangan mesin yang fleksibel bertenaga gerak motor listrik berdaya 2
HP 3 fasa diharapkan dapat menjawab kebutuhan manusia membuat santan
dalam kapasitas kecil.
6
B. Gambar mesin pemarut dan pemeras kelapa parut
Keterangan gambar:
1. Tabung pemeras
2. Katup penekan
3. Motor listrik
4. Pulley penggerak
5. Poros
6. Pulley yang digerakkan
7. Bantalan poros penekan
8. Roda gigi pinyon dan besar
9. Pemarut
10. Corong kelapa/Input
7
9
10
12
13
876
11
4
5
3
2
1
14
15
11. Bantalan dan dudukan
12. Rangka mesin
13. Corong santan/Output
14. Sabuk v-belt
15. Poros penekan
Prinsip kerja mesin pemarut dan pemeras kelapa parut ini adalah mesin
pemarut kelapa dipasang langsung dengan motor listrik yang dimanfaatkan
sebagai pemarut dengan mata parutan kelapa sehingga kelapa dapat berbentuk
parutan yang dilakukan dengan proses tenaga manusia seperti mesin yang telah
ada sebelumnya, namun pada mesin ini kelapa parutan yang sudah diparut secara
otomatis akan masuk kedalam tabung penekanan melalui saluran masuk yang
dibentuk corong dengan besi plat tipis guna menghasilkan santan dari proses
penekanan kelapa parut yang dicampur sedikit dengan air bersih. Sedangkan
untuk prinsip kerja penekanan kelapa yang sudah diparut untuk menghasilkan
santan menggunakan motor listrik 3 fasa dengan daya 2 HP sebagai sumber
tenaga yang mana putaran ditransmisikan melalui puli dan sabuk V-belt sehingga
sabuk V-belt berputar meneruskan putaran kepenggerak roda gigi kerucut lurus
yang mana roda gigi berputar sehingga poros ulir tekan berputar melalui roda gigi
permukaan yang berputar untuk dapat melakukan pergerakan naik dan turun untuk
melakukan proses pengepresan/penekanan kelapa parut yang akan menghasilkan
santan.
Mesin pemarut dan pemeras kelapa parut ini merupakan salah satu jenis
alat tepat guna. Mesin tersebut berfungsi sebagai alat pemarut sakaligus penghasil
santan dari proses penekanan kelapa parut sehingga menjai santan mentah yang
siap diolah dengan dimensi telah ditentukan. Proses menghasilkan santan terjadi
akibat gaya tekan aksial F yang ada pada saat poros tekan ulir berputar.
Cara kerja mesin ini memiliki persamaan dengan mesin press yang
digerakkan sekerup yang telah ada sebelumnya, karena mesin tersebut memiliki
bagian poros penekan. Namun untuk membuat mesin pemarut dan pemeras kelapa
8
yang layak dikalangan produsen dan masyarakat yang membutuhkan maka
beberapa cara untuk memodifikasi dan perbaikan konstruksi dari mesin yang telah
ada sebelumnya. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan hasil produktifitas
santan dan mengurangi biaya produksi pembuatan mesin.
Mesin pemarut dan pemeras ini harus dapat mempermudah dan
meningkatkan proses produksi santan. Besarnya tekanan pada poros penekanan
dapat diatur sehingga hasil santan dapat ditentukan. Adapun perencanaan dari
mesin ini adalah:
1. Tidak lagi menggunakan tenaga manual sebagai penggerak uatamanya.
2. Dimensi mesin yang sesuai sehingga tidak menghabiskan banyak biaya.
3. Kapasitas produksi mesin yang lebih banyak.
4. Daya mesin yang besar sehingga dapat meningkatkan produksi.
5. Memiliki fungsi yang lebih dari mesin yang telah ada sebelumnya.
6. Tingkat ergonomis yang lebih pada saat proses produksi.
7. Mudah dalam pengguanaan dan perawatannya.
C. Analisis Morfologi Mesin Pemarut dan pemeras kelapa parut
Berdasarkan penggunaan mesin ini, maka diperlukan beberapa langkah
analisis kebutuhan sebagai acuan dalam perencanaan pembuatan mesin pemarut
dan pemeras tersebut.
1. Spesifikasi Mesin
Spesifikasi mesin pemarut dan pemeras kelapa parut diharapkan memiliki
kapasitas produksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan mesin yang telah ada di
pasaran sebelumnya dan memiliki dimensi yang sesuai dengan kebutuhan
sehingga tidak menghabiskan banyak biaya. Spesifikasi tersebut juga harus
memenuhi beberapa ketentuan pernyataan kebutuhan pengguna mesin, antara lain:
harga penjualan produk, kapasitas produksi, tingkat kenyamanan penggunaan,
kemudahan penggunaan, dan daya motor penggerak.
a. Harga jual mesin dapat dipengaruhi oleh harga meterial yang digunakan
sebagai bahan pembuatan mesin ini. Oleh karena itu untuk memenuhi
9
kebutuhan mesin yang diharapkan perencanaan mesin harus dapat
mengoptimalkan bahan-bahan dengan harga yang terjangkau namun dapat
menghasilkan kostruksi mesin yang baik dan efisien bagi pengguna.
b. Kapasitas produksi dapat dipengaruhi oleh dimensi mesin yang
digunakansebagai penggerak. Untuk itu perhitungan dimensi yang sesuai
dapat meningkatkan kecepatan produksi sehingga menghasilkan produk
yang lebih banyak dalam waktu yang relatif lebih singkat.
2. Desain Konstruksi Mesin
Perancangan Mesin pemarut dan pemeras kelapa parut diharapkan dapat
memenuhi kekurangan pada mesin yang telah ada sebelumnya. Sehingga
perancangan Mesin pemarut dan pemeras kelapa parut ditentukan atas berbagai
pertimbangan sebagai berikut :
a) Mesin pemarut dan pemeras kelapa parut tidak menggunakan tenaga
penggerak manusia sebagai penggerak utamanya melainkan diganti
dengan tenaga motor listrik.
b) Spesifikasi mesin yang ergonomis dengan dimensi yang nyaman bagi
operator dan mudah disesuaikan dengan ruang kerja mesin berdimensi
panjang 50 cm x lebar 50 cm x tinggi 100 cm.
c) Mudah dalam pengoperasian serta perawatan cadang mesin.
d) Higenis bila digunakan untuk produksi bahan pangan.
3. Standar Penampilan Produk.
Berdasarkan kapasitas kerja yang ingin dicapai dalam pembuatan mesin
ini, maka untuk standar penampilan dan dimensi mesin dapat ditentukan
berdasarkan tinggi rata-rata orang dewasa sebagai operator pemarutan dan
pemerasaan. Tujuannya adalah dengan spesifikasi mesin yang akan dirancang
operator dapat merasa lebih nyaman pada saat proses produksi sehingga
memudahkan proses produksi dan mampu menghasilkan produk yang sesuai
dengan target yang ditentukan. Kemudahan pengoperasian mesin juga sangat
10
diperlukan sebagi salah satu kenyamanan operator produksi sehingga proses
pengerjaan tidak mengganggu operator produksi dengan sulitnya pengoperasian.
4. Target Keunggulan Mesin.
Dalam pembuatan mesin pemarut dan pemeras kelapa parut ini memiliki
beberapa target sebagai perbandingan keunggulan dengan mesin yang telah ada
sebelumnya. Beberapa target yang ingin dicapai dalam pembuatan mesin pemarut
dan pemeras kelapa parut tersebut adalah:
a. Pengoperasian mesin lebih mudah.
b. Biaya pembuatan terjangkau.
c. Mempunyai dimensi yang sesuai sehingga tidak memenuhi ruangan dan
nyaman pada saat pengoperasian.
d. Proses perawatan mudah.
e. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produk.
Analisis morfologi merupakan pendekatan yang sistematis dan terstruktur
dalam mencari alternatif pemecahan masalah. Sebagai pengembangan produk
pemahaman karakteristik mesin dan penguasaan karakteristik mesin sangat
dibutuhkan dalam penyelesaian masalah. Materi dasar inilah yang selanjutnya
akan dikembangkan sebagai acuan memilih komponen mesin yang ekonomis,
sesuai perhitungan teknis dan memiliki tampilan yang menarik.
Berdasarkan penjelasan terkait diatas dapat memberikan gambaran
mengenai kebutuhan mesin pemarut dan pemeras kelapa parut. Gambaran
mengenai spesifikasi tersebut dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu:
a) D (Demands)/keharusan yaitu merupakan syarat mutlak yang harusdimiliki mesin sebagai sarana pemecahan masalah yang terdapat padapengguna.
b) W (Wishes)/keinginan yaitu syarat yang masih dapat dipertimbangkankeberadaannya sebagai nilai tambah yang terdapat pada mesin ini.
Tabel 1. Spesifikasi Mesin Pemarut dan pemeras kelapa parut
11
No Perancangan Persyaratan Tingkat kebutuhan
1 Gaya a. Mempunyai mata aerut untuk kelapa sayur
b. Memberikan gaya tekan yang sesuai
D
D2 Kinematika a. Arah sentripugal tetap
b. Mekanismenya mudah beroperasi c. Menggunakan sistem transmisi agar
didapat keuntungan mekanis.
DD
D3 Geometri a. Panjang berkisar 1000 mm
b. Lebar berkisar 1000 mm c. Tinggi berkisar 2000 mm d. Dimensi dapat diperbesar dan
diperkecil
DDDW
4 Energi a. Menggunakan tenaga motor b. Dapat diganti dengan penggerak lain
DW
5 Material a. Mudah didapat dan murah harganya b. Tahan korosi dan cuaca c. Sesuai standar teknis d. Umur pemakaian yang panjang e. Sifat mekanisnya baik
DDDDD
6 Ergonomi a. Sesuai dengan kebutuhan b. Tidak bising c. Mudah dioperasikan
DWD
7 Sinyal a. Petunjuk pengoperasian mudah dipahami
D
8 Keselamatan a. Kontruksi harus kokoh b. Bagian yang berbahaya ditutup c. Tidak menimbulkan polusi
DDD
9 Produksi a. Dapat diproduksi bengkel kecil b. Suku cadang murah dan mudah
didapat c. Biaya produksi relatif murah d. Dapat dikembangkan lagi
DD
WW
10 Perawatan a. Biaya perawatan murah b. Perawatan mudah dilakukan c. Perawatan secara berkala
DDW
11 Transfortasi a. Mudah dipindahkan b. Tidak perlu alat khusus untuk
memindahkan
DW
Berdasarkan cara kerja identifikasi kebutuhan dan keterangan spesifikasi
mesin kebutuhan mesin dalam memperoleh nilai ergonomis dan ekonomis, maka
12
dapat digunakan alternatif penyelesaian tugas design dan perancangan dengan
menggunakan matriks morfologi (tabel 2).
Tabel 2. Analisis morfologi mesin pemarut dan pemeras kelapa.
No Bahan Keterangan Varian yang dipilih
1 Besi siku Bahan rangka dudukan mesin
2 Besi poros ulir Transmisi 3
3 Besi kanal UNP Bahan rangka dudukan mesin
4 Roda gigi Transmisi 2
5 Motor listrik 3 fasa Sumber penggerak pemeras
6 Sabuk V-Belt dan
pully
Transmisi 1
7 Plat baja tipis Saluran masuk dan saluran
keluar
8 Motor listrik Sumber penggerak pemarut
13
9 Bantalan Dudukan/penumpu poros
10 Penahan bantalan Untuk penahan bantalan
Adanya analisis morfologi di atas, dapat memperjelas gambaran mesin
pemarut dan pemeras kelapa parut yang dirancang. Pemilihan komponen yang
digunakan dalam perancangan mengacu pada pemakaian serupa mesin yang sudah
ada, serta beberapa inovasi tambahan untuk meningkatkan fungsional mesin ini
itu sendiri. Disamping memperhatikkan kinerja yang optimmal, perancangan
mesin juga memperhitungkan biaya produksi sehingga harganya dapat dijangkau
untuk seluruh lapisan masyarakat yang membutuhkan.
5. Cara Kerja Mesin
Mesin Pemarut dan pemeras kelapa parut ini bekerja dengan cara
menekan kelapa parut yang berada didalam tabung penekanan yang telah berupa
parutan halus dengan poros penekan. Kemudian setelah kelapa diparut maka
kelapa hasil parutan akan langsung masuk ke dalam tabung penekanan sehingga
setelah selesai ditekan dengan poros dan kelapa parut dicampur dengan air maka
akan menghasilkan santan.
6. Langkah Pengoperasian Mesin
Langkah-langkah pengoperasian Mesin Pemarut dan pemeras kelapa parut
ini adalah sebagai berikut :
a.) Siapkan kelapa sayur yang sudah dibelah
b.) Atur sistem arus dengan menghidupkan motor listrik dengan
menghubungkan saklar ke stop kontak dan posisikan saklar pada posisi
ON
c.) Lakukan proses pemarutan kelapa
14
d.) Setelah selesai proses pemarutan, selanjutnya lakukan proses
menghidupkanmotor listrik dengan menghubungkan saklar ke stop kontak
dan posisikan pada posisi ON
e.) Tambahkan sedikit air pada kelapa parutan dengan takaran yang sesuai
dengan kapasitas yang dimasukkan
f.) Lakukan proses penekanan kelapa parut didalam tabung
g.) Santan kelapa akan keluar dari saluran corong penekanan
h.) Lihat hasil santan, apabila santan kekentalan maka ulang satu kali lagi
15
BAB III
METODE PERANCANGAN
A. Teori Dasar Perancangan
Perancangan adalah kegiatan awal dari suatu rangkaian dalam proses
pembuatan produk. Dalam tahap perancangan tersebut dibuat keputusan-
keputusan penting yang akan mempengaruhi keigatan-kegiatan lain yang
menyusulnya (Dharmawan, 1999: 1). Proses perancangan dilakukan sebelum
pembuatan suatu produk dan menghasilkan sebuah gambaran tentang produk
yang akan dibuat. Dalam proses perancangan akan menghasilkan gambar
sederhana yang kemudian digambar lagi sesuai dengan aturan sehingga dapat
dimengerti oleh semua orang yang membaca.
B. Diagram Alir Perencanaan Mesin
Dalam langkah perancangan Mesin Pemarut dan oemeras kelapa parut
mempunyai proses perencanaan. Proses perencanaan tersebut direkomendasikan
agar dilakukan secara berurutan sesuai dengan diagram, sehingga dapat
meningkatkan efisiensi produksi. Proses perencanaan mesin pemarut dan pemeras
kelapa dapat dilihat pada gambar 3.2 .
16
Gambar 3.2. Diagram alir perancangan mesin
Mekanisme pemarutan dan pemerasan pada mesin ini menggunakan
sistem pemutaran yang sama dengan beberapa mesin milling yang digunakan pada
perusahaan atau industri. Sistem pemutaran ini digerakkan oleh jenis transmisi,
yaitu dari perputaran puli sabuk V diteruskan oleh poros penghubung menuju ke
roda gigi permukaan ke poros ulir penekanan. Pemilihan bahan yang tepat untuk
membuat komponen mesin ini harus dipertimbangkan dengan baik, karena
mempengaruhi kinerja mesin dan perhitungan biaya produksi.
Ada beberapa aspek dalam perancangan seperti yang diungkapkan oleh
(Dharmawan, 1999:15) yang harus diperhatikan dalam pemilihan suatu bahan
teknik yaitu:
1. Bidang produk, meliputi:
a. Harus memenuhi persyaratan kesehatan pengguna
b. Harus memenuhi ketelitian dan kecepatan produksi
17
c. Mesin harus efisiensi dan hemat biaya produksi
d. Mesin yang kuat dan umur yang cukup panjang
e. Ramah lingkungan dan rasio daya-erat mesin tertentu
f. Tingkat kebisingan yang rendah
2. Bidang ekonomi, meliputi:
a. Ketersediaan barang
b. Biaya pengerjaan
c. Biaya permesinan
d. Harga bahan
e. Waktu pengerjaan
Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam perancangan alat tidak lepas
dari bagaimana proses pengerjaan dan kekuatan komponen bahannya.
Diharapkan mesin pemarut dan pemera kelapa parut ini dapat bekerja secara
efektif dan seoptimal mungkin.
C. Landasan Skematik
Dalam perancangan suatu elemen mesin ada beberapa aspek yang harus
diperhatikan. Salah satu aspek tersebut adalah pemilihan jenis bahan teknik yang
akan digunakan. Pemilihan bahan untuk elemen atau komponen sangat
berpengaruh terhadap kekuatan elemen tersebut. Penentuan bahan yang tepat
pada dasarnya merupakan kompromi antara berbagai sifat, lingkungan dan cara
penggunaan sampai dimana sifat bahan dapat memenuhi persyaratan yang telah
ditentukan.
1. Daya penggerak
Penggerak merupakan sumber tanaga dari proses pemarutan dan
pemerasan. Untuk meringankan kerja dan meningkatkan hasil produktifitas
pengerjaan dari operator maka jenis penggerak yang dipilih pada sistem
pemerasan adalah motor listrik 3 phasa dengan daya 2 HP karena proses
penekanan santan pada kelapa parut harus dilakukan pergerakan naik turun,
sedangkan untuk sistem pemarutan kelapa menggunakan motor listrik dengan
18
daya ½ HP. Pemilihan motor listrik ini disesuaikan dengan kapasitas proses
pemerasan dan pemarutan yang biasa digunakan. Dimana rumus untuk