LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN ASAM KLORIDATugas ini ditujukan
untuk memenuhi salah satu tugas praktikum satuan prosesPembimbing :
Rintis Manfaati. ST MTOleh kelompok 4Intan Larasati DewiNIM
141411014Khoirin Najiyyah Sably NIM 141411015Lutfi Arif Rachman NIM
141411016M. Arilga Pamungkas NIM 141411018
Tanggal Percobaan: 23 Maret 2015Tanggal Penyerahan: 30 Maret
2015
POLITEKNIK NEGERI BANDUNGD3 TEKNIK KIMIA2015
A. TUJUANSetelah melakukan percobaan ini diharapkan:1. Mampu
memahami persamaan reaksi, fasa reaksi, jenis reaksi dan kondisi
operasi pembentukan asam klorida dengan bahan baku yang tersedia di
Laboratorium2. Mampu merangkai reaktor sederhana untuk pembentukan
asam klorida3. Mampu menghitung konsentrasi, massa, mol, dan
efisiensi proses pembentukan asam kloridaB. DASAR TEORIAsam klorida
adalah asam kuat, dan terbuat dari atom hidrogen dan klorin. Atom
Hidrogen dan klorin berpartisipasi dalamikatan kovalen, yang
berarti bahwa hidrogen akan berbagi sepasang elektron dengan
klorin. Ini ikatan kovalen hadir sampai air ditambahkan ke HCl.
Setelah ditambahkan ke dalam air, HCl akan terpisah menjadi ion
hidrogen (yang positif dan akan melakat pada molekul air) dan ion
klorida (yang negatif).HCl bening dan tidak berwarna ketika
ditambahkan ke air. Namun, asam klorida memiliki bau yang kuat, dan
mengandung rasa asam yang khas dari kebanyakan asam. Asam klorida
mudah larut dalam air pada semua konsentrasi, dan memiliki titik
didih sekitar 110 derajat Celcius.Asam klorida bersifat korosif,
yang berarti akan merusak dan mengikis jaringan biologis bila
tersentuh. Selanjutnya, HCl dapat menyebabkan kerusakan besar
internal jika terhirup atau tertelan.HCl dihasilkan sebagai produk
samping dari reaksi antara NaCl dengan H2SO4 untuk membentuk Na2SO4
melalui reaksi :NaCl + H2SO4 NaHSO4 + HClNaHSO4 + NaCl Na2SO4 +
HCl2 NaCl + H2SO4 Na2SO4 + 2 HClHCl juga dihasilkan sebagai produk
samping industri sintesis senyawa organik proses klorinasi,
contohnya pada industi alifatik dan aromatik klorohidrokarbon. HCl
yang dihasilkan sebagai produk samping proses ini memenuhi sekitar
90% kebutuhan HCl untuk industri. Pada percobaan ini akan dilakukan
pembentukan HCl sebagai produk samping dari reaksi antara NaCl dan
H2SO4C. MEKANISME PROSESHCl dihasilkan sebagai produk samping dari
reaksi antara NaCl dengan H2SO4 untuk membentuk Na2SO4 melalui
reaksi :NaCl + H2SO4 NaHSO4 + HClNaHSO4 + NaCl Na2SO4 + HCl2 NaCl +
H2SO4 Na2SO4 + 2 HCl
D. ALAT DAN BAHANAlatBahan
1. Hot plate2. Magnetic Stirrer3. Erlenmeyer 250 ml (3 buah)4.
Corong tetes yang terpasang pada probe karet5. Scrubber (2 buah)6.
Selang silicon tahan asam (2 buah)7. Gelas ukur 100 ml 8. Gelas
ukur 10 ml9. Buret 50 ml10. Statif dan klem11. Pipet tetes12. Gelas
kimia 50 ml13. Labu takar 250 ml14. Labu takar 50 ml 15. Botol
semprot 500 ml16. Corong kaca1. NaCl 25 gram2. H2SO4 pekat (98%) 30
ml3. Larutan NaOH 0,01N4. Indikator PP5. Vaselin6. Aquades
Gambar 1. Reaktor
E. FLOWSHEET
F. TABEL PENGAMATANNo.KomponenKeterangan
1.NaClBerat (gr): 25,14
2.H2SO4 pekatVolume (ml): 30Konsentrasi (%): 98Massa jenis
(kg/L): 1,84
3.HClScrubber 1Volume larutan (ml): 5 (diencerkan 50 kali dari
semula)Volume NaOH 0,015 N titrasi (ml): 2,5 dan 2,4Scrubber
2Volume larutan (ml): 5Volume NaOH 0,0015 N titrasi (ml): 1 dan
1,5
4.H2SO4 pekat sisa
Volume larutan (mL):Volume NaOH 0,1 N titrasi (mL): 6,5 dan
5
G. KESELAMATAN KERJAAsam sulfat bersifat korosif dan oksidator,
sehingga perlu hati-hati dalam memperlakukannya dan menanganinya.
Selain itu, asam klorida (HCl) yang dihasilkan merupakan gas yang
beracun dan berbahaya bila terhirup atau terserap anggota badan
manusia. Oleh karena itu, agar kita aman dalam melakukan percobaan
ini perhatikan petunjuk berikut. Percobaan dilakukan di dalam
lemari asam Gunakan jas lab selama bekerja di lab Persiapkan semua
peralan yang akan digunakan Cek semua alat yang digunakan, tidak
ada yang retak, selangnya bagus, penangas diset pada suhu tertentu,
dan gunakan vaselin di setiap sambungan Rangkaikan peralatan dari
bawah (penangas, labu bulat, tutup dan pengaduk jangkar, motor,
adapter, dan kondensor, dan termometer. Cek aliran air, selang,
jika ada yang rusak diganti Pengambilan asam sulfat dilakukan di
lemari asam dan gunakan sarung tangan,penyiapan asam sulfat
sebaiknya dilakukan saat akan ditambahkan dan gelas ukur dan ciring
tetes dalam keadaan bersih dan kering. Peralatan bekas asam sulfat
cepat dicuci agar tidak mengenai teman kerja atau yang lainnyaH.
PENGOLAHAN DATA1. Stoikiometri Persamaan Reaksi Secara
TeoritisNaClMassa = 25,14 gramMr = 58,5 gram/molMol = = = 0,4297
mol
H2SO4M = 98%Massa jenis = 1,84 kg/L= 1,84 kg
Volume = 30 mlMr = 98 gram/molMassa = 1840 gram x x = 54, 096
gramMol = = = 0,552 mol
Reaksi yang terjadi :2NaCl + H2SO4 Na2SO4 + 2HClMula-mula :
0,428 0,552Reaksi : 0,428 0,214 0,214 0,428Sisa : - 0,333 0,214
0,428
KomponenMol sisa
H2SO40,333 mol
Na2SO40,214 mol
HCl0,428 mol
Massa HCl = mol x Mr = 0,428 mol x 36,5 gram/mol = 15,622 gram2.
Konsentrasi, Mol, dan Massa HCl Hasil Percobaan
a. Scrubber 150 mL larutan asam klorida yang terbentuk
diencerkan 50 kali ( 1 mL dari larutan dilarutkan pada aquades pada
labu takar 50 mL)Diketahui:Volume 1 NaOH titrasi: 2,5 mLVolume 2
NaOH titrasi: 2,4 mLVolume rata-rata: 2,45 mLJawab: Pengenceran HCl
50 x1 mL x N1 = 50 mL N2N1 = 50 N2 Mol HCl= 0,3675 N x 0,05 L=
0,018375 molMassa HCl= 0,018375 mol x 36,5 g/mol= 0,6707
gramTitrasi dengan NaOHVNaOH x NNaOH= VHCl x NHCl2,45 mL x 0,015 N=
5 mL x NHClNHCl= 7,35 x 10-3 N
b. Scrubber 225 mL NaOH 0,015 N yang terdapat pada buret
diencerkan menjadi 50 mL NaOH, didapat:N1 x V1 = N2 x V20,0150 N x
25 mL = N2 x 50 mLN2 = 7,5 x 10-3 NDari Normalitas NaOH senilai 7,5
x 10^-3 N diencerkan kembali dari 10 mL menjadi 50 mL, didapat: N2
x V2 = N3 x V37,5 x 10-3 N x 10 mL= N3 x 50 mLN3= 1,5 x
10-3Diketahui:Volume 1 NaOH titrasi: 1 mLVolume 2 NaOH titrasi: 1,5
mLVolume rata-rata: 1,25 mLJawab:VNaOH x NNaOH= VHCl x NHCl1,25 mL
x 1,5 x 10-3= NHCl x 5 mLNHCl= 3,75 x 10-4 Nmol HCl= 3,75 x 10-4 N
x 0,005 L= 1,875 x 10-5 molmassa HCl= 1,875 x 10-5 mol x 36,5
gr/mol= 6,848 x 10-4 grMassa dan mol HCl yang terbentukMassa total
= massa scrubber 1 + massa scrubber 2= 0,6707 gr + 6,848 x 10-4 gr=
0,6713848 grMol total= mol scrubber 1 + mol scrubber 2= 0,018375
mol + 1,875 x 10-5 mol= 0,1839375 mol
c. Perhitungan H2SO4 sisa. Titrasi H2SO4 :5,75mL x 0,1N = NH2SO4
x 5mLNH2SO4= 0.115N = 0,115mol/L = 0.115mmol/mLMol= 0.115mmol/mL x
5mL = 0,575mmol = 5,75x10-4 molMassa = mol x MrH2SO4= 5,75x10-4 mol
x 98gr/mol = 0,05635gram
3. Efisiensi Dalam Pembuatan HCl(%yield)% mol HCl = % massa HCl
= = 4,29%I. PEMBAHASAN1. Pembahasan Oleh Intan Larasati Dewi
(141411014)2. Pembahasan Oleh Khoirin Najiyyah Sably
(141411015)Pada praktikum kali ini, praktikan membuat larutan asam
klorida dengan mereaksikan NaCl (sodium chloride) dengn H2SO4
(sulfuric acid), reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:2NaCl +
H2SO4 Na2SO4 + 2HClReaksi tersebut terjadi, karena prakikan
mereaksikan 25,14 gr NaCl dengan 30 mL larutan H2SO4 98% yang
terdapat dalam reaktor. 25,14 gr NaCl tersebut ditetesi oleh H2SO4
hingga H2SO4 habis. Kondisi saat berlangsungnya reaksi pada suhu 50
oC dan dengan pengadukan menggunakan magnetic stirrer.Fasa HCl yang
terbentuk adalah gas. Karena adanya perbedaan tekanan antara
reaktor dan scrubber, dimana gas cenderung berpindah dari tekanan
tinggi ke tekanan rendah sehingga gas gas HCl yang terbentuk akan
berpindah ke scrubber 1 dan 2. Di dalam scrubber tersebut terdapat
aquades sebanyak 50 mL, ini bertujuan agar gas HCl yang terbentuk
tidak kabur dari sistem tetapi gas HCl akan terperangkap dalam
aquades sehingga tebentuk larutan HCl, karena HCl memiliki
kelarutan yang tinggi dalam air.Setelah itu, asam klorida yang
terbentuk pada scrubber 1 dan 2 dititrasi untuk mengetahui jumlah
asam klorida yang terbentuk meliputi konsentrasi, mol, dan massa.
Pada scrubber 1 larutan HCl dititrasi dengan NaOH 0,015 N sebagai
titran. Larutan HCl pada scrubber 1 diencerkan sebanyak 50 kali
karena sebelumnya ketika dititrasi tidak mengalami perubahan
(titrasi dilakukan duplo) dan pada larutan scrubber 2 dititrasi
dengan NaOH 0,0015 N, sebelumnya larutan NaOH tersebut diencerkan
dahulu karena larutan tersebut terlalu pekat (titrasi dilakukan
duplo). Dari pengolahan data yang dilakukan diketahui pada scrubber
1 didapat konsentrasi HCl adalah 0,3675 N, mol sebesar 0,018375
mol, dan massa yang terbentuk adalah 0,6707 gram, dan pada scrubber
2 didapat konsentrasi HCl adalah 3,75 x 10-4 N, mol sebesar 1,875 x
10-5 mol dan massa yang terbentuk adalah 6,848 x 10-4. Dalam
scrubber 1 komponen yang tebentuk lebih banyak dibandingkan pada
scrubber 2 ini dikarenakan scrubber 1 berfungsi sebagai adsorpsi
gas HCl yang pertama sehingga pengadsorpsian berlangsung maksimal,
scrubber 2 berfungsi jika ada gas HCl yang tidak teradsorpsi pada
scrubber 1 (gas HCl kabur) pada scrubber 2 ini diadsorpsi sehingga
meminimalisir gas HCl yang keluar dari sistem. Nilai %Yield yang
didapat dari percobaan praktikan adalah 4,29%.Larutan H2SO4 sisa
yang tidak bereaksi dapat diketahui konsentrasi, mol dan massanya
dengan cara mengambil 1 mL larutan H2SO4 tersebut lalu diencerkan
menjadi 250 mL aquades di labu takar. Hasil pengenceran tersebut
diambil 5 mL untuk dititrasi menggunakan NaOH 0,1 N (titrasi
dilakukan duplo). Sehingga didapat konsentrasi sebesar 0,115 N, mol
sbesar 5,75 x 10-4 dan massa sebesar 0,05635.Pada percobaan ini
didapat perbedaan hasil teoritis dan hasil percobaan, ini terjadi
karena beberapa kesalahan dalam praktikum, seperti:a. Terdapat gas
Cl yang keluar dari sistem sehingga massa HCl tidak terbentuk
maksimal. Ini pun dikarenakan terdapat celah pada selang silikon
sehingga ada gas-gas Cl yang kabur ketika reaksi sedang
berlangsungb. Masih terdapat gas Cl dalam reaktor dikarenakan
semakin lama pengadsorpsian semakin kurang karean gas yang
dihasilkan jadi semakin sedikit sehingga kurang dorongan tekanan
unuk mencapai scrubber sehingga pengadsorpsian tidak berlangsung
sempurna. Ini dibuktikan ketika praktikan mau melepas rangkaian
reaktor masih terdapat gas-gas Cl yang tidak teradsorpsi oleh
aquades
3. Pembahasan Oleh Lutfi Arif Rahman (141411016)Pada praktikum
ini dilakukan Pembuatan Asam Klorida (HCl) dengan bahan H2SO4 pekat
dan padatan NaCl. Praktikum diawali dengan NaCl padat yang
dimasukkan kedalam Erlenmeyer sebanyak 50gr lalu isikan Scrubber
dengan 50mL aquades. Reaktor dirangkai dengan scrubber dan
diusahakan reaktor terpasang dengan baik tanpa adanya kebocoran
juga tempatkan rangkaian dalam ruang asam. Reaktor yang telah
terpasang dan berisikan NaCl dipanaskan terlebih dahulu pada 50oC
bersamaan dengan melakukan pengadukan, lalu larutan H2SO4 pekat
30mL diisikan pada reaktor bagian atas (Corong tetes). Teteskan
H2SO4 pekat tersebut terhadap NaCl. Pada proses penetesan H2SO4
tersebut, akan terjadi perubahan yang dapat diamati berupa
terbentuknya gelembung-gelembung pada kedua scrubber yang
menandakan adanya reaksi antara H2SO4 dengan NaCl sehingga dapat
menghasilkan gas-gas klorin yang masuk kedalam scrubber berisi
aquades dan bereaksi menghasilkan larutan HCl pada kedua scrubber
atau juga dapat bocor keluar dari reaktor, oleh karena itu saat
terjadinya reaksi perlu dipastikan bahwa ruang asam dalam keadaan
tertutup rapat karena gas klorin tersebut bersifat toksik dan
berbahaya apabila terhirup. Setelah H2SO4 habis, akan terbentuk
padatan Na2SO4 dan sedikit H2SO4 yang tidak larut didalam
Erlenmeyer. Apabila dalam pengamatan sudah tidak terlihat adanya
gelembung yang terbentuk sebaiknya tidak membuka lemari asam
terlebih dahulu, bukan berarti reaksi telah selesai, namun karena
masih ada kemungkinan gas klorin dari kebocoran yang terjadi masih
berada dalam lemari asam. Setelah beberapa menit baru lepaskan
rangkaian tersebut dan hitung kadar HCl yang terbentuk pada
Scrubber 1 dan 2 dengan melakukan titrasi. Titrasi pertama
dilakukan antara larutan NaOH 0,01N sebagai titran terhadap HCl
pada Scrubber pertama sebagai analit yang diencerkan sebanyak
50kali dari semula terlebih dahulu lalu diambil 5mL dan diteteskan
3 tetes indikator PP. Dilakukan dua kali titrasi untuk larutan HCl
scrubber 1, Volume NaOH 0,01N yang terpakai untuk titrasi adalah
2,5mL dan 2,4mL sehingga didapat 2,45mL sebagai rata-rata jumlah
untuk menitrasi larutan HCl pada scrubber 1. Dengan diketahuinya
volume NaOH yang terpakai, maka konsentrasi HCl pada scrubber 1
setelah titrasi dapat diketahui yaitu sebesar 7,35 x 10-3
(0,00735N) dan diketahui larutan HCl sebelum diencerkan adalah
sebesar 0,3675N. Diketahui pula massa dan mol larutan HCl scrubber
1 yaitu 0,6707 gram dan 0,0184mol. Titrasi kedua diawali dengan
pengenceran 25mL larutan NaOH 0,01N menjadi 50mL sehingga
Normalitas yang didapatkan sebesar 0,0075N. 0,0075N NaOH tersebut
diencerkan kembali dari 10mL menjadi 50mL dan didapat nilai N
sebesar 1,5 x 10-3 (0,0015N). Pengenceran larutan NaOH ini
dilakukan karena dapat dianggap bahwa larutan NaOH 0,01N terlalu
pekat untuk mentitrasikan larutan HCl pada scrubber 2 sehingga
perlu dilakukan pengenceran. Titrasi kedua dilakukan dua kali
antara NaOH 1,5 x 10-3 N terhadap 5mL larutan HCl pada scrubber 2
yang telah ditetesi 3 tetes indikator PP, didapatkan volume NaOH
yang terpakai sebanyak 1mL dan 1,5mL sehingga rata-rata yang
dipakai adalah 1,25mL sehingga dapat dihitung besar konsentrasi HCl
pada scrubber 2 adalah sebesar 3,75 x 10-4 N dengan besar mol
1,875x10-5 mol dan massa 6,848 x 10-4 gram . Massa total HCl dari
kedua scrubber tersebut dika dijumlahkan adalah sebesar
0,6713848gram dan jika dibandingkan dengan massa HCl secara
teoritis sebesar 15,622gram akan didapatkan nilai Yield adalah
sebesar 4,29%, begitupun dengan jumlah mol total yang didapatkan
yaitu 0,1839375mol dibandingkan dengan jumlah mol HCl secara teori
yaitu 0,428mol sehingga didapatkan nilai Yield sebesar 4,29%. Dapat
dikatakan bahwa massa ataupun jumlah mol yang didapatkan dari hasil
percobaan tidak sesuai dengan teori.Larutan H2SO4 sisa yang tidak
bereaksi menjadi Na2SO4 juga dapat diketahui konsentrasi,massa dan
molnya dengan cara melakukan titrasi antara larutan NaOH 0,1N
dengan larutan hasil pengenceran 1mL H2SO4 sisa terhadap 250mL
aquades dalam labu takar. Diambil 5mL hasil pengenceran dan
diteteskan 3 tetes indikator PP. Volume NaOH 0,1N yang didapat
adalah 6,5mL dan 5mL dengan rata-rata 5,75mL. Konsentrasi yang
didapatkan sebesar 0,115N. Maka dapat diketahui juga nilai massa
dan molnya yaitu 0,05635 gram dan 5,75 x 10-4 mol.4. Pembahasan
Oleh M. Arilga Pamungkas (141411018)J. KESIMPULAN Data yang
diperoleh untuk pembentukan HCl:Hasil Percobaan Hasil TeoritisMassa
total = 0,6713848 grMassa total = 15,622 gramMol total= 0,1839375
mol Mol total= 0,428 mol
Efisiensi yang diperoleh: %mol HCl = %massa HCl = 4,29% Semakin
tinggi suhu yang diatur dan dibantu dengan magnetic stirrer,
memberikan energi yang banyak untuk membuat tumbukan antar
partikelnya sehingga laju reaksi semakin cepat.
K. DAFTAR PUSTAKA.2014.Sifat Asam Klorida Fungsi Manfaat.
http://sridianti.com. Diakses 28 Maret 2015Ngatin,Agustinus. 2010.
Pembuatan HCl.
http://matekim.blogspot.com/2010/05/pembuatan-hcl.html. Diakses 29
Maret 2015