LABORATORIUM FARMAKOGNOSI-FITOKIMIA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HASANUDDIN LAPORAN INDIVIDU PRAKTIKUM PEMBUATAN DAN PENGAMATAN AMILUM OLEH : NAMA : TRI PUSPITA ROSKA NIM : N11115526 KELOMPOK : 2 (DUA) GOLONGAN : SENIN PAGI ASISTEN : DEWI SRI LESTARI
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LABORATORIUM FARMAKOGNOSI-FITOKIMIA
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
LAPORAN INDIVIDU PRAKTIKUM
PEMBUATAN DAN PENGAMATAN AMILUM
OLEH :
NAMA : TRI PUSPITA ROSKA
NIM : N11115526
KELOMPOK : 2 (DUA)
GOLONGAN : SENIN PAGI
ASISTEN : DEWI SRI LESTARI
MAKASSAR
2016
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Sebagian besar penduduk Indonesia mengonsumsi makanan mengandung
karbohidrat sebebagai makanan pokoknya. Makanan pokok tersebut meliputi
beras, jagung, sagu ,kentang dan umbi-imbian. Karbohidrat merupakan
segolongan besar senyawa organik yang paling melimpah di bumi. Hasil dari
metabolisme primer turunan dari karbohidrat berupa senyawa-senyawa
polisakarida yang biasanya berupa amilum.
Pati atau amilum merupakan simpanan energi didalam sel-sel tumbuhan,
berbentuk butiran-butiran kecil mikroskopik dengan diameter berkisar antara 5-50
nm. Di Indonesia banyak tumbuh-tumbuhan yang mengandung amilum yang
dapat diketahui secara pasti kandungan amilum pada tumbuhan tersebut. Amilum
banyak terkandung dalam beras, gandum, jagung, biji-bijian seperti kacang merah
atau kacang hijau dan banyak juga terkandung dalam berbagai jenis umbi-umbian
seperti singkong, kentang atau ubi. Amilum merupakan 50-65% berat kering biji
gandum dan 80% bahan kering umbi kentang (Wati, 2014).
Peranan amilum sangat penting dalam kehidupan sebagai sumber energi
dengan penghasil ATP terbesar sehingga dalam kehidupan manusia makanan atau
zat penghasil amilum tidak dapat dipisahkan. Selain itu, amilum diketahui sebagai
polisakarida yang banyak terdapat pada tumbuhan. Amilum berperan sebagai
bahan tambahan pembuatan tablet yaitu bahan pengisi, penghancur, dan pengikat.
Sebagai bahan penghancur amilum akan pecah dari bahan pengikat dan
menyebabkan pembengkakan dari beberapa komponen penyusun sehingga
sebagai tablet akan hancur. Oleh karena itu, sebagai seorang farmasis harus lebih
mengetahui mengenai amilum yang terkandung pada tumbuhan karena setiap
tumbuhan memiliki kadar amilum yang berbeda. Pada praktikum pembuatan
amilum ini akan dibahas sampel tanaman yang mengandung amilum.
I.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui teori dasar mengenai amilum
2. Untuk mengetahui tipe-tipe amilum yang diamati
3. Untuk mengetahui cara membuat amilum dari sampel yang telah
disediakan
I.3 Prinsip Percobaan
Dalam percobaan pembuatan amilum ini, amilum dibuat dari sampel beras
dengan menggunakan metode yang telah ditentukan. Pembuatan amilum dimulai
dari penyiapan sampel, penimbangan sampel hingga pengolahan sampel menjadi
amilum. Selain itu, dilakukan pengamatan amilum dari segi mikroskopinya
menggunakan mikroskop.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Padi
Berdasarkan tata nama atau sistematika tumbuh-tumbuhan menurut
Tjitrosoepomo (1994), tanaman padi (Oryza sativa L) dimasukkan ke dalam
klasifikasi sebagai berikut.
Kingdom : Plantae (Tumbuh-tumbuhan)
Divisio : Spermatophyta
Sub-divisio : Angiospermae
Kelas : Monokotil (monocotyledoneae)
Ordo : Glumiflorae (poales)
Familia : Gramineae (poaceae)
Genus : Oryza
Spesies : Oryza sativa L
Padi termasuk dalam keluarga padi-padian atau Poaceae(Graminae). Padi
termasuk terna semusim, berakar serabut, batang sangat pendek, struktur serupa
batang terbentuk dari rangkaian pelepah daun yang saling menopang, daun
sempurna dengan pelepah tegak, daun berbentuk lanset, warna hijau muda hingga
hijau tua, berurat daun sejajar, tertutupi oleh rambut yang pendek dan jarang,
bunga tersusun majemuk, tipe malai bercabang, satuan bunga disebut floret, yang
terletak pada satu spikelet yang duduk pada panikula, buah tipe buliratau kariopsis
yang tidak dapat dibedakan mana buah dan bijinya, bentuk hampir bulat hingga
lonjong, ukuran 3 mm hingga 15 mm, tertutup oleh palea dan lemma yang dalam
bahasa sehari-hari disebut sekam,struktur dominan adalah endospermium yang
dimakan orang (Mubaroq, 2013).
Padi termasuk tanaman semusim atau tanaman berumur pendek, kurang
dari satu tahun dan hanya sekali berproduksi, setelah berproduksi akan mati atau
dimatikan. Adapun morfologi padi akan diuraikan sebagai berikut (Mubaroq,
2013):
a. Akar, merupakan bagian tanaman yang berfungsi untuk menyerap air dan zat
makanan dari dalam tanah, kemudian diangkut ke bagian atas tanaman. Akar
tanaman padi dapat dibedakan menjadi akar tunggang, akar serabut, akar
rambut dan akar tajuk.
b. Batang, padi mempunyai batang yang beruas-ruas. Padi mempunyai batang
yang tingginya berkisar antara 107-115 cm dan warna batangya hijau
c. Anakan, tanaman padi akan membentuk rumpun dengan anakannya, biasanya
anakan akan tumbuh pada dasar batang. Pembentukan anakan terjadi secara
bersusun yaitu anakan pertama, kedua, ketiga dan seterusnya. Padi mempunyai
anakan produktif sekitar 14-17 batang.
d. Daun, ciri khas daun padi adalah sisik dan telinga daun. Daun padi dibagi
menjadi beberapa bagian yakni helaian daun, pelepah daun, dan lidah daun.
Daun berwarna hijau, muka daun sebelah bawah kasar, posisi daun tegak dan
daun benderanya tegak.
II.2 Amilum
Pati atau amilum adalah karbohidratkompleks yang tidak larut dalam air,
berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Barangkali tidak ada satu senyawa
organik lain yang tersebar begitu luas sebagai kandungan tanaman seperti halnya
pati. Dalam jumlah besar,pati dihasilkan dari dalam daun-daun hijau sebagai
wujud penympanan sementara dari produk fotosintesis. Pati juga tersimpan dalam
bahan makanan cadangan permanen untuk tanaman, dalam biji, jari-jari teras,
kulit batang, akar tanaman menahun dan umbi. Pati merupakan 50-65% berat
kering biji gandum dan 80% bahan kering umbi kentang (Claus, et al., 1970).
Pati berbentuk granul atau butir-butir kecil dengan lapisan-lapisan yang
karakteristik. Lapisan-lapisan ini serta ukuran dan bentuk granul seringkali khas
bagi beberapa spesies tanaman sehingga dapat digunakan untuk identitas tanaman
asalnya. Tanaman yang mengandung pati digunakan dalam farmasi seperti Zea