15 Nov 2012Butir AmilumBenda-benda nonprotoplasmik yang bersifat
mati (benda ergas/ ergastik) yang terdapat di dalam sel tumbuhan
selainkristal Ca-Oksalatdapat pula berupa benda ergas yang dibentuk
oleh plastida, di antaranya oleh amiloplas dan kloroplas. Benda
ergas berupa tepung yang dibentuk oleh kloroplas disebut juga
tepung asimilasi. Sedangkan butir tepung yang dibentuk oleh
amiloplas disebut tepung cadangan. Butir tepung cadangan seringkali
terdapat di dalam alat-alat penyimpanan makanan seperti akar, umbi,
biji, buah, batang, dsb. Kadar tepung seringkali amat tinggi,
hingga mencapai 20% dari berat total, bahkan biji-bijian dapat
menyimpan hingga kadar 70%.
Selain adanya tepung asimilasi dan tepung cadangan, juga
terdapat tepung transitoris. Terbentuknya tepung transitoris dapat
dijelaskan sebagai berikut: Tepung asimilasi dalam proses menuju ke
tempat penimbunan makanan,di bawah pengaruh enzim-enzim amilase dan
diastase telah diubah menjadi gula yang dapat larut dalam air. Di
tengah perjalanan (sebelum sampai ke tempat penimbunan makanan)
gula yang telah terbentuk dan larut dalam air mengalami
pengendapan-pengendapan sementara dan terbentuklah tepung
transitoris.
Tepung cadangan ternyata bagi setiap tumbuhan mempunyai bentuk
dan susunan yang khas. Perbedaan macam-macam struktur dan bentuk
ini dapat didasarkan pada letak hilus dalam butir-butir tepung
tersebut. Hilus adalah titik permulaan terbentuknya tepung,
sedangkan lamela adalah garis-garis halus yang mengelilingi hilus.
Butir tepung cadangan yang terbentuk besarnya berkisar antara 17
sampai 20 mikron. Perbedaan struktur menghasilkan dua bentuk utama,
yaitu butir tepung cadangan yang: (1) konsentris; dan (2) butir
tepung cadangan yang eksentris.
Butir tepung konsentris mempunyai hilus yang terletak di
tengah-tengah butir tepung dengan lamela mengelilingi hilus
tersebut. Butir tepung konsentris terdapat pada tumbuhan ubi kayu
(Manihot utilissima), dan ketela rambat (Ipomoea batatas), dll.
Sementara butir tepung cadangan yang berstruktur eksentris
mempunyai hilus di bagian pinggir butir tepung dengan dikelilingi
oleh lamela-lamela. Umumnya bentuknya lebih lonjong. Contoh butir
tepung cadangan berbentuk eksentris terdapat pada tanaman kentang
(Solanum tuberosum).
Jika dilihat dari jumlah hilus yang terdapat pada suatu butir
tepung cadangan, maka butir tepung cadangan dapat pula dibedakan
menjadi: (1) monoadelp; (2) diadelph; (3) poliadelph.
Monoadelph adalah butir tepung yang memiliki 1 hilus dengan
lamela-lamela mengelilinginya, misalnya pada butir tepung ketela
rambat, ketela pohon, dan gandum. Diadelph adalah bentuk butir
tepung cadangan yang mempunyai 2 hilus, yang masing-masing hilus
dikelilingi oleh lamela-lamela, yang kemudian masing-masing lamela
ini dikelilingi lagi oleh lamelalainnya. Contoh butir tepung
cadangan diadelph terdapat pada umbi kentang. Poliadelph adalah
struktur butir tepung cadangan yang mempunyai banyak hilus.
Contohnya dapat ditemukan pada butir tepung dari biji beras (Oryza
sativa).
Butir-butir tepung tersusun pula atas dua macam polisakarida:
bagian tepi dari amilopektin dan bagian dalam dari amilosa. Pada
beberapa butir tepung, sebagaimana pada biji Phaseolus vulgaris
(kacang hijau), terdapat korosi. Yang dimaksud dengan korosi adalah
peristiwa perubahan pada butir tepung sebagai akibat digunakannya
oleh tumbuhan, sehingga karena pengaruh enzim-enzim amilase dan
diastase berubah menjadi gula yang larut dalam air. Tapi larutnya
butir amilum ini tidak sekaligus secara keseluruhan melainkan
secara sedikit demi sedikit dan sebagai akibatnya, maka pada
butir-butir tepung cadangan seakan-akan tampak
terkerat-kerat.anang
Kentang(Solanum tuberosumL.) adalah tanaman dari
sukuSolanaceaeyang memilikiumbi batangyang dapat dimakan dan
disebut kentang pula.Tanaman ini merupakanherba(tanaman pendek
tidak berkayu) semusim dan menyukai iklim yang sejuk. Di daerah
tropis cocok ditanam di dataran tinggi. Tanaman kentang merupakan
tanaman semusim. Umbi kentang berbentuk bulat sampai lonjong dengan
ukuran yang beragam. Secara fisiologis umbi kentang merupakan organ
penyimpanan makanan.Kentang merupakan lima kelompok besar makanan
pokok dunia selain gandum, jagung, beras, dan terigu. Bagian utama
kentang yang menjadi bahan makanan adalah umbi, yang merupakan
sumber karbohidrat, mengandung vitamin dan mineral cukup tinggi.
Selain karbohidrat, kentang juga kaya vitamin C. Hanya dengan makan
200 gram kentang, kebutuhan vitamin C sehari terpenuhi. Kalium yang
dikandungnya juga bisa mencegah hipertensi. Lebih dari itu, kentang
dapat dibuat minuman yang berkhasiat untuk mengurangi gangguan saat
haid.Kentang memiliki kadar air cukup tinggi, yaitu sekitar 80
persen. Itulah yang menyebabkan kentang segar mudah rusak, sehingga
harus disimpan dan ditangani dengan baik. Pengolahan kentang
menjadi kerupuk, tepung, dan pati, merupakan upaya untuk
memperpanjang daya guna umbi tersebut. Pati kentang mengandung
amilosa dan amilopektin dengan perbandingan 1:3. Dari tepung dan
pati kentang, selanjutnya dihasilkan berbagai produk pangan olahan
dengan beragam citarasa yang enak dan penampilan menarik.Kandungan
karbohidrat pada kentang mencapai sekitar 18 persen, protein 2,4
persen dan lemak 0,1 persen. Total energi yang diperoleh dari 100
gram kentang adalah sekitar 80 kkal.Dibandingkan beras, kandungan
karbohidrat, protein, lemak, dan energi kentang lebih rendah.
Namun, jika dibandingkan dengan umbi-umbian lain seperti singkong,
ubi jalar, dan talas, komposisi gizi kentang masih relatif lebih
baik. Kentang merupakan satu-satunya jenis umbi yang kaya vitamin
C, kadarnya mencapai 31 miligram per 100 gram bagian kentang yang
dapat dimakan. Umbi-umbian lainnya sangat miskin akan vitamin C.
Kebutuhan vitamin C sehari 60 mg, untuk memenuhinya cukup dengan
200 gram kentang. Kadar vitamin lain yang cukup menonjol adalah
niasin dan B1 (tiamin). Dengan mengkonsumsi sebuah umbi kentang
yang berukuran sedang, sepertiga kebutuhan vitamin C (33 persen)
telah tercapai. Demikian juga halnya dengan sebagian besar
kebutuhan akan vitamin B dan zat besi.Berikut ini merupakan zat-zat
yang terkandung di dalam umbi kentang.Tabel 1. Kandungan Gizi
kentang per 100 g BDD :Kandungan GiziJumlah
Energi83,00 kal
Protein2,00 g
Lemak0,10 g
Karbohidrat19,10 g
Kalsium11,00 mg
Fosfor56,00 mg
Serat0,30 g
Besi0,70 mg
Vitamin A0,00 RE
Vitamin B10,09 mg
Vitamin B20,03 mg
Vitamin C16,00 mg
Niacin1,40 mg
Sumber : Dra. Emma S. Wirakusumah, M.Sc., 2001 (Buah dan Sayur
untuk Terapi)Dari tabel di atas sangat jelas terlihat bahwa kentang
memiliki banyak kandungan zat dan vitamin. Diantara kandungan
tersebut antara lain : Protein, Lemak, Karbohidrat, Kalsium,
Kalsium, Fosfor, Serat, Besi, Vitamin A, Vitamin B1, Vitamin B2,
Vitamin C dan Niacin.Kentang memiliki banyak kandungan zat dan
vitamin. Hal ini tentu menjadikan kentang sebagai tanaman tang
berguna dan bermanfaat bagi manusia. Berikut ini beberapa manfaat
dari tanaman kentang, seperti :-Menambah berat badan.Kandungan :
karbohidrat dan sedikit protein.-Pencernaan.Kandungan :
karbohidrat, maka kentang juga mudah dicerna tubuh.-Kesehatan
kulit.Kandungan: Vitamin C dan B kompleks serta mineral seperti
potassium, magnesium, fosfro dan seng. Manfaat: untuk menghilangkan
jerawat atau noda di wajah.-Rematik.Kandungan : Vitamin, kalsium
dan magnesium-Peradangan.Kandungan :vitamin C, potassium dan
vitamin B06.-Fungsi otak.Baik buruknya fungsi kinerja otak sangat
tergantung pada kadar glukosa, suplai oksigen, beberapa jenis
vitamin B kompleks, beberapa hormon, asam amino dan asam lemak
omega 3-Enyahkan Kantong Mata.Kandungan:zat
catecholase-DiabetesKandungan: zat pati (amilosa), protein, lemak,
kalsium, fosfor, zat besi, belerang serta vitamin A,B, dan
C.Kentang memiliki kandungan energy sebesar 83,00 kal. Energy itu
berasal dari karbohidrat, lemak dan protein. Dengan jumlah
karbohidrat sebesar 19,10g maka kentang memiliki kadar amilum yang
cukup tinggi. Pati atau amilum adalahkarbohidratkompleks yang tidak
larut dalam air, berwujudbubukputih, tawar dan tidak berbau. Pati
merupakan bahan utama yang dihasilkan olehtumbuhanuntuk menyimpan
kelebihanglukosa(sebagai produkfotosintesis) dalam jangka panjang.
Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang
penting. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan
untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis)
dalam jangka panjang.Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai
sumber energi yang penting. Amilum merupakan sumber energi utama
bagi orang dewasa di seluruh penduduk dunia, terutama di negara
berkembang oleh karena di konsumsi sebagai bahan makanan pokok.
Disamping bahan pangan kaya akan amilum juga mengandung protein,
vitamin, serat dan beberapa zat gizi penting lainnya.Amilum (Pati)
tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin dalam
komposisi yang berbeda-beda yaitu 10-20% amilosa dan 80-90%
amilopektin. Amilosa tersusun dari molekul-molekul -glukosa dengan
ikatan glikosida -(1-4) membentuk rantai linier. Sedangkan
amilopektin terdiri dari rantai-rantai amilosa (ikatan (1-4)) yang
saling terikat membentuk cabang dengan ikatan glikosida -(1-6).Pati
tersusun dari dua macam karbohidrat,amilosadanamilopektin, dalam
komposisi yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera)
sedangkan amilopektin menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan
warna ungu pekat padates iodinsedangkan amilopektin tidak
bereaksi.Pada anatomi buah kentang terdapat vakuola, plastida, dan
amiloplas. Vakuola berisi antara lain garam-garam organik,
glikosida, alkaloid , enzim, butir-butir pati.Dalam buah kentang,
amilum terdapat pada amiloplas (tempat menyimpan amilum). Amiloplas
merupakan bagian dari jenis Plastida yang disebut lekoplas.
Lekoplas merupakanplastida berwarna putih berfungsi sebagai
penyimpan makanan. Butir pati terdiri atas lapisan-lapisan yang
mengelilingi suatu titik yang disebut hilum. Hilum pada kentang
terletak di pinggir(eksentrik).Plastida bertanggung jawab
untukfotosintesis,penyimpanan produk seperti pati dan untuk
sintesis memiliki kemampuan untukmembedakan,atau redifferentiate,
antara ini dan bentuk-bentuk lain. Semua plastida berasal
dariproplastids(sebelumnya eoplasts,eo-: fajar, awal), yang hadir
dalammeristematikdaerah tanaman. Proplastids dan kloroplas muda
umumnya membagi, tetapi lebih dewasa kloroplas juga memiliki
kapasitas ini.Dalamtanaman,plastida dapatdibedakanmenjadi beberapa
bentuk, tergantung pada fungsi yang mereka butuhkan untuk bermain
dalam sel. Plastida(proplastids)dapat berkembang menjadi salah satu
plastida berikut: Kloroplas:untukfotosintesis Chromoplasts:untuk
pigmen sintesis dan penyimpanan
Leucoplasts:untukmonoterpenesintesis;leucoplasts kadang-kadang
lebih khusus berdiferensiasi menjadi plastida:
Amyloplasts:untukpatipenyimpanan Statoliths:untuk
mendeteksigravitasi Elaioplasts:untuk menyimpanlemak
Proteinoplasts:untuk menyimpan dan memodifikasiproteinLamela adalah
lapisan pada amilum. Lamela terbentuk karena pemadatan molekul dan
perbedaan kadar air pada awal pertumbuhan amilum.Pada butir kentang
jangka waktu pembentukan lapisan-lapisan bergantung pada
faktor-faktor endogen.
Gambar 1-4 menunjukkan amilum pada kentang. Gambar 1-2 merupakan
amilum majemuk. Gambar 3 merupakan amilum sederhana. Gambar 4
merupakan amilum setengah majemuk. Gambar 5 merupakan irisan
melintang umbi kentang bagian luar. Pada gambar 5 nampak adanya sel
gabus, protein seperti kristal dan butir pati.Amilum merupakan
salah satu bagian dari sel yang bersifat non protoplasmik yang ada
di dalam plastida. Perkembangan amilum dimulai dengan terbentuknya
hilus/hilum, kemudian diikuti oleh pembentukan lamela yang semakin
banyak. Kandungan amilum umbi kentang semakin meningkat dari minggu
ke 13. Kandungan klorofil mengalami peningkatan maksimal pada usia
7 minggu setelah itu mengalami penurunan. Amilum pada kentang
merupakan amilum setengah majemukdiadelf.Amilum setengah majemuk
diadelf adalah butir amilum yang mempunyai lebih dari satu hilum
yang masing-masing dikelilingi lamela dan di luarnya dikelilingi
lamela bersamaDalam bahasa sehari-hari (bahkan kadang-kadang di
khazanah ilmiah), istilah pati kerap dicampuradukkan dengan tepung
serta kanji. Pati (bahasa Inggrisstarch) adalah penyusun (utama)
tepung. Tepung bisa jadi tidak murni hanya mengandung pati, karena
ter-/dicampur dengan protein, pengawet, dan sebagainya. Tepung
beras mengandung pati beras, protein, vitamin, dan lain-lain bahan
yang terkandung pada butir beras. Orang bisa juga mendapatkan
tepung yang merupakan campuran dua atau lebih pati. Kata tepung
lebih berkaitan dengan komoditas ekonomis. Kerancuan
penyebutanpatidengankanjitampaknya terjadi karena penerjemahan.
Kata to starch dari bahasa Inggris memang berarti menganji (memberi
kanji) dalam bahasa Melayu/Indonesia, karena yang digunakan memang
tepung kanji.Pati digunakan sebagai bahan yang digunakan untuk
memekatkan makanan cair sepertisupdan sebagainya. Dalam industri,
pati dipakai sebagai komponen perekat, campuran kertas dan tekstil,
dan pada industri
kosmetika.http://id.wikipedia.org/wiki/Pati_%28polisakarida%29Simpulan
dari penelitian ini adalah amilum kentang bertypeeksentrik.
Struktur anatomi amilum selalu mengalami perkembangan,kandungan
amillum semakin meningkat dan kandungan klorofil maksimalpada umur
7 minggu.Kata Kunci :Anatomi Amilum,Solanum tuberosumAbout these
ads 2 pada 5:37 PM
Mata KuliahKamis, 01 Oktober 2009Praktikum Identifikasi Amylum
Dan SimplisiaIDENTIFIKASI AMYLUM DAN SIMPLISIASECARAKIMIAWI DAN
MIKROSKOPI
I. Tujuan PercobaanMahasiswa dapat mengetahui dan membedakan
macam-macam amylum yang dapat digunakan untuk sedian
farmasi.Mahasiswa dapat mengetahui cara mengidetifikasi amylum dan
simplisia dengan mikroskop sehingga mahasiswa dapat membedakan
macam-macam amylum dan simplisia secara mikroskopik.
II. Landasan TeoriAmylum manihot ( pati singkong) adalah pati
yang diperoleh dari umbi akar manihot utilissima Pohl (familia
Euphorbiaceae) yang berupa serbuk sangat halus dan putih, secara
mikroskopik berupa butir tunggal, agak bulat atau bersegi banyak
butir kecil dengan diameter 5m sampai 10 m, butir besar bergaris
tengah 20 m sampai 35 m, hilus tengah berupa titik, garis lurus
atau bercabang tiga, lamella tidak jelas, konsentris, butir majemuk
sedikit, terdiri dari 2 atau 3 butir tunggal yang tidak sama
bentuknya. Identifikasi kimiawi yaitu dengan Iodium dimana akan
terjadi biru tua yang hilang pada pemanasan dan timbul kembali pada
pendinginan.Amylum maydis ( pati jagung) adalah pati yang diperoleh
dari biji zea mays L. ( familia Poaceae) yang berupa serbuk sangat
halus dan putih. Secara mikroskopik yaitu berupa butir bersegi
banyak, bersudut, ukuran 2 m sampai 23 m atau butir bulat dengan
diameter 25 m sampai 32 m, hilus ditengah berupa rongga yang nyata
atau celah berjumlah 2 sampai 5, tidak ada lamella. Jika diamati
dibawah cahaya terpolarisasi, tampak bentuk silang berwarna hitam,
memotong pada hilus. Untuk identifikasi secara kimiawi sama dengan
amylum manihot.Amylum oryzae ( pati beras) adalah amylum yang
diperoleh dari biji Oryza sativa L. (familia Poaceae) yang berupa
serbuk sangat halus dan putih. Secara mikroskopik yaitu berupa
butir bersegi banyak ukuran 2 m sampai 5 m, tunggal atau majemuk
bentuk bulat telur ukuran 10 m sampai 20 m. hilus di tengah tidak
terlihat jelas, tidak ada lamella konsentris. Jika diamati dibawah
cahaya terpolarisasi tampak bentuk silang berwarna hitam, memotong
pada hilus.Amylum solani ( pati kentang) adalah pati yang diperoleh
dari umbi solanum tuberosum (familia Solanaceae). Yang berupa
serbuk sangat halus dan putih. Secara mikroskopik yaitu berupa
butir tunggal, tidak beraturan, atau bulat telur ukuran 30 m sampai
100 m, atau membulat ukuran 10 m sampai 35 m, butir majemuk jarang,
terdiri dari 2 sampai 4, hilus berupa titik pada ujung yang sempit
dengan lamella konsentris jelas terlihat, jika diamati dibawah
cahaya terpolarisasi, tampak bentuk silang berwarna hitam memotong
pada hilus. Untuk idetifikasi secara kimiawi sama dengan amylum
manihot.Simplisia adalah bahan alamiah yang digunakan sebagai bahan
obat yang belum mengalami pengolahan apapun, kecuali dinyatakan
lain merupakan bahan yang telah dikeringkan.
Untuk menjamin keseragaman senyawa aktif, keamanan, dan
kegunaan, simplisia harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut:1.Bahan baku simplisia2.Proses pembuatan simplisia3.Cara
pengepakan dan penyimpan simplisia
Tahap-tahap pembuatan simplisia yaitu:1.Pengumpulan bahan
baku2.Sortasi basah3.Pencucian4.Perajangan5.Pengeringan6.Sortasi
kering7.Pengepakan dan penyimpanan8.Pemeriksaan mutu
III. Alat Dan Bahan1. Alat dan bahan identifikasi amylum secara
kimiawiA. Alat yang digunakan:1. Tabung reaksi2. Pipet tetes3.
Cawan penguap4. Batang pengaduk5. Kawat kasa6. Kaki tiga7. Pemanas
spiritus
B. Bahan yang digunakan:1. Larutan Iodium2. Amylum maydis3.
Amylum oryzae4. Amylum solani5. Amylum manihot
2. Alat dan bahan yang digunakan untuk identifikasi smplisia dan
amylum secara mikroskopik:A. Alat yang digunakan:1. Pipet tetes2.
Beacker glass3. Objek glass4. Cover glass5. Mikroskop
B. Bahan yang digunakan:1. Amylum maydis2. Amylum oryzae3.
Amylum solani4. Amylum manihot5. Serbuk jahe6. Serbuk kunyit7.
Serbuk temulawak8. Aqua destIV. Prosedur Percobaan1. Identifikasi
amylum secara kimiawi:Percobaan A:
Amylum maydis Amylum oryzae
Iodium Iodium
Amylum solani Amylum manihot
Iodium Iodium
Percobaan B (Farmakope es IV):1 gr Amylum + 50 ml
aquadestDipanaskan 5 menit (mendidih)Didinginkan1 ml suspensi
amylum+ 3 tetes IodiumDipanaskanDidinginkan kembali
2. Identifikasi amylum dan simplisia secara mikroskopika.
Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.b. Mengambil sedikit
amylum oryzae dan meletakannya pada objek glass.c. Menetesi sedikit
aqua dest kemudian segera menutup dengan cover glass.d. Mengamati
dibawah mikroskop.e. Mencatat dan menggambar hasil pengamatan.f.
Mengulangi percobaan di atas ( percobaan 1,2,3,4,5) untuk amylum
solani. Amylum manihot, Amylum maydis, serbuk jahe, serbuk kunyit,
dan serbuk temulawak.
IV. Data pengamatan1. Identfikasi amylum secara kimiawi
Percobaan ANo Percobaan Hasil Keterangan1. Amylum oryzae + Iodium
Warna ungu Hasil positif2. Amylum solani + Iodium Warna ungu Hasil
positif3. Amylum manihot + Iodium Warna ungu Hasil positif4. Amylum
maydis + Iodium Warna ungu Hasil positif
Percobaan BNo Percobaan Hasil Dipanaskan Didinginkan
Keterangan1. 1 ml Suspensi amylum manihot + 3 tetes lart Iodium
Warna biru Warna biru hilang Tetap Hasil positif
2. 1 ml Suspensi amylum maydis + 3 tetes lart Iodium Warna biru
Warna biru hilang Warna biru timbul kembali Hasil positif
3. 1 ml Suspensi amylum solani + 3 tetes lart Iodium Warna biru
Warna biru hilang Tetap Hasil positif
4. 1 ml Suspensi amylum oryzae + 3 tetes lart Iodium Warna biru
Warna biru hilang Tetap Hasil positif
2. Identifikasi amylum dan simplisia secara mikroskopik AmylumNo
Amylum yang diamati Butir pati Hilus Bentuk Lamella
Keterangan/gambar1. Amylum manihot Ada Ada, berupa titik, garis
Butir tunggal,butir, agak bulat atau bersegi banyak butir kecil
tidak jelas, butir majemuk sedikit2. Amylum maydis Ada Ada,berupa
rongga atau celah butir bersegi banyak, bersudut, atau butir bulat
-3. Amylum solani Ada Ada.berupa titik butir tunggal, tidak
beraturan, atau bulat telur Tidak terlihat4. Amylum oryzae ada Ada,
tidak terlihat jelas butir bersegi banyak, tunggal atau majemuk
bentuk bulat telur - SimplisiaNo Simplia yang diamati Butir pati
Parenkim Sel indioblas Berkas pembuluh Keterangan/gambar1. Serbuk
kunyit Ada ada ada -2. Serbuk jahe Ada ada ada -3. Serbuk temulawak
Ada ada ada ada
V. Pembahasan1. Identfikasi amylum secara kimiawiPercobaan A:a.
Amylum oryzae + Iodium menghasilkan warna ungub. Amylum solani +
Iodium menghasilkan warna unguc. Amylum manihot + Iodium
menghasilkan warna ungud. Amylum maydis + Iodium menghasilkan warna
ungu
Percobaan B:1 ml Suspensi amylum oryzae + 3 tetes lart Iodium,
menhasilkan warna biru, setelah dipanaskan warna biru menjadi
hilang kemudian didinginkan dan hasilnya warna tetap hilang dan
tidak kembali biru, begitu juga dengan amylum manihot dan amylum
solani, tapi untuk amylum maydis setelah dipanaskan dan kemudian
didinginkan, warna biru itu timbul kembali walaupun tidak seperti
warna biru pada waktu sebelum dilakukan pemanasan.
Dari kedua percobaan amylum secara kimiawi diatas maka kami
dapat membandingkan bahwa dalam percobaan A ( amylum yang langsung
ditetesi Iodium) semua amylum hasilnya positif yaitu dengan
terjadinya warna ungu, sedangkan pada percobaan B yang menggunakan
literature dari farmakope ed IV (amylumnya terlebih dahulu dibuat
suspensi), amylum maydis hasilnya positif begitu juga amylum
oryzae, amylum solani, dan amylum manihot, walaupun setelah
dilakukan pemanasan warna biru tidak kembali timbul, mungkin hal
ini disebabkan karena jumlah dan kadar Iodium juga waktu pemanasan
yang kami lakukan pada waktu pembuatn suspensi tidak sesuai dengan
yang tercantum di farmakope yaitu jumlah iodium 0,5 ml dengan kadar
0,005 M dan lamanya pemanasan yang dilakukan pada pembuatan
suspensi yaitu 1 menit, sedangkan pada percobaan yang kami lakukan,
jumlah iodiumnya 3 tetes dengan kadar lebih dari 0,005 M selain itu
pemanasan yang kami lakukan pada waktu pembuatan suspensi yaitu 5
menit.
2. Identifikasi amylum dan simplisia secara mikroskopika. Amylum
Amylum manihotAmylum manihot yang kami amati dari mikroskop dengan
pembesaran 15 X 10kami dapat melihat bentuknya yang berupa butir
tunggal,butir agak bulat atau bersegi banyak butir kecil, ada butir
pati,dan juga hilus yang berupa garis dan titik, ada juga lamella
tapi tidak jelas,yang berupa butir majemuk sedikit.
Amylum maydisDengan pembesaran 15 X 10, tidak punya lamella
(tidak terlihat), Bentuk amylum maydis ini berupa butir bersegi
banyak, bersudut, atau butir bulat,kemudian terdapat butir pati dan
hilus yang berupa rongga atau celah.
Amylum solaniDidalam mikroskop yang pembesarannya 15 X 10 amylum
solani ini berbentuk butir tunggal, tidak beraturan, atau bulat
telur, terdapat butir pati juga lamella tapi tidak terlihat
jelas.
Amylum oryzaeBentuk amylum oryzae dalam mikroskop dengan
pembesaran 15 X 10 yaitu butir bersegi banyak, tunggal atau majemuk
bentuk bulat telur, terdapat butir telur dan hilus yang tidak
terlihat jelas, dan tidak terdapat lamella.
Dari keempat jenis amylum yang kami amati dimikroskop, memiliki
bentuk, butir pati, hilus, dan lamella yang berbeda-beda bahkan ada
duajenis amylum yang tidak mempunyai lamella yaitu amylum maydis
dan amylum oryzae.
b. Simplisia Sebuk kunyitDidalam serbuk kunyit yang kami amati
dalam mikroskop dengan pembesaran 15 X 10, terdapat butir pati,
parenkim, sel indioblas, sedangkan berkas pembuluh tidak terlihat
(tidak ada).
Serbuk jaheSerbuk jahe yang kami amati dalam mikroskop dengan
pembesaran mikroskop yang sama dengan serbuk kunyit, tidak terdapat
berrkas pembuluh, dan kami hanya dapat melihat butir pati, parenkim
dan juga sel indioblas.
Serbuk temulawakDalam serbuk temulawak ini kami dapat melihat
berkas pembuluh, butir pati, sel indioblas dan juga parenkim dengan
pembesaran mikroskop 15 X10.
VI. Kesimpulan
Dari percobaan / praktikum yang telah kami lakukan maka kami
dapat menyimpulkan yaitu sebagai berikut:1. Identfikasi amylum
secara kimiawiPercobaan A:Amylum oryzae + Iodium menghasilkan warna
ungu maka dinyatakan positif amylum oryzae.Amylum solani + Iodium
menghasilkan warna ungu maka dinyatakan positif amylum
solani.Amylum manihot + Iodium menghasilkan warna ungu maka
dinyatakan positif amylum manihot.Amylum maydis + Iodium
menghasilkan warna ungu maka dinyatakan positif amylum maydis.
Percobaan B:Amylum maydis dinyakan positif karena setelah
dipanaskan dan kemudian didinginkan, warna biru itu timbul kembali
walaupun tidak seperti warna biru pada waktu sebelum dilakukan
pemanasan. Sedangkan untuk amylum manihot, amylum solani, dan
amylum oryzae juga dinyatakan positif, walaupun setelah dipanaskan
warna biru yang terjadi hilang kemudian didinginkan dan hasilnya
warna tetap hilang dan tidak kembali biru.
2. Identifikasi amylum dan simplisia secara mikroskopik.Dari
percobaan yang kami amati yaitu identifikasi amylum dan simplisia
secara mikroskopik, maka kami dapat menyimpulkan:a. AmylumDengan
pembesaran mikroskop yang sama yaitu 15 X 10 bahwa: Amylum
manihotBentuknya berupa butir tunggal,butir agak bulat atau bersegi
banyak butir kecil, terdapat butir pati,dan juga hilus yang berupa
garis dan titik, terdapat juga lamella tapi tidak jelas,yang berupa
butir majemuk sedikit.
Amylum maydisTidak punya lamella (tidak terlihat), Bentuknya
berupa butir bersegi banyak, bersudut, atau butir bulat,kemudian
terdapat butir pati dan hilus yang berupa rongga atau celah.
Amylum solaniBerbentuk butir tunggal, tidak beraturan, atau
bulat telur, terdapat butir pati juga lamella yang tidak terlihat
jelas.
Amylum oryzaeBentuknya yaitu butir bersegi banyak, tunggal atau
majemuk bentuk bulat telur, terdapat butir telur dan hilus yang
tidak terlihat jelas dan tidak terdapat lamella.
Dari keempat jenis amylum yang kami amati, hanya dua jenis
amylum yang tidak punya lamella (tidak terlihat) yaitu amylum
oryzae dan amylum maydis.b. Simplisia Sebuk kunyitTerdapat butir
pati, parenkim, sel indioblas, berkas pembuluh tidak terlihat
(tidak ada). Serbuk jaheTidak terdapat berrkas pembuluh, dan kami
hanya dapat melihat butir pati, parenkim dan juga sel indioblas.
Serbuk temulawakTerdapat berkas pembuluh, butir pati, sel indioblas
dan juga parenkim.
Dari tiga jenis serbuk simplisia yang kami amati, hanya pada
serbuk temulawak yang terdapat berkas pembuluh.
Daftar Pustaka
1. Farmakope Indonesia edisi IV, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta 1995.2. Praktikum Fitokimia, Uut Teguh sabara,
S.farm, M.Sc, Apt
Deskripsi Tanaman1. Kentang (Solanum
tuberosum)a)KlasifikasiRegnum : PlantaeDivisi : MagnoliophytaKelas
: MagnoliopsidaOrdo : SolanalesFamili :SolanaceaeGenus
:SolanumSpesies :Solanum tuberosumL.b)MorfologiTanaman kentang
adalah tanaman herba semusim dan menyukai iklim yang sejuk. Di
daerah tropis cocok ditanam di dataran tinggi. Karena merupakan
tanaman herba, maka tanaman kentang tidak dapat tumbuh tinggi dan
tidak berkayu.Tanaman kentang menghasilkan umbi yang disebut
kentang. Tanaman kentang termasuk tergolong kedalam suku
terung-terungan (Solanaceae).Tanaman kentang merupakan tanaman yang
berasal dari Amerika Selatan dan sekarang banyak dibudidayakan di
Eropa.Solanumatau kentang merupakan tanaman setahun. Bentuk
sesungguhnya menyemak dan bersifat menjalar. Batangnya berbentuk
segi empat, panjangnya bisa mencapai 50-120 cm, dan tidak berkayu
(tidak keras bila dipijat). Batang dan daun berwarna hijau
kemerahan-merahan atau keungu-unguan. Bunganya berwarna kuning
keputihan atau ungu, tumbuh di ketiak daun teratas, dan berjenis
kelamin dua. Benang sarinya berwarrna kekuning-kuningan dan
melingkari tangkai putik. Putik ini biasanya lebih cepat masak.
Buahnya berbentuk buni, buah yang berkulit/dindingnya berdaging,
dan mempunyai dua ruang. Di dalam buah berisi banyak calon biji
yang jumlahnya bisa mencapai 500 biji. Akan tetapt, dari jumlah
tersebut yang berhasil menjadi biji hanya sekitar 100 biji saja,
bahkan ada yang Cuma puluhan biji, jumlah ini tergantung dari
varietas kentangnya. Akar tanaman menjalar dan berukuran sangat
kecil bahkan sangat halus. Akar ini berwarna keputih-putihan.
Kedalaman dayatembusannya bisa mencapai 45 cm. Namun, biasanya akar
ini banyak yang mengumpul di kedalaman 20 cm. selain mempunyai
organ-organ tersebut, kentang juga mempunyai organ umbi. Umbi
tersebut berasal dari cabang samping yang masuk ke dalam tanah.
Cabang ini merupakan tempat menyimpan karbohidrat sehingga
membengkak dan bisa dimakan. Umbibisa mengeluarkan tunas dan
nantinya akan membentuk cabang-cabang baru. Semua bagian tanaman
tersebut mengandung racun solanin. Begitu pula umbinya, yaitu
ketika sedang memasuki masa bertunas. Namun, bagian umbi ini, bila
telah berusia tua atau siap panen, racun ini akan berkurang bahkan
bisa hilang, sehingga aman untuk dimakan.c)Kandungan KimiaUmbi
kentang mengandung alkaloida, flavonoida, pati dan
polifenol.d)KhasiatUmbi kentang berkhasiat sebagai obat luka bakar,
obat kencing manis dan obat kurang darah.2. Sagu (Metroxylon
sagu)a)KlasifikasiRegnum : PlantaDivisi : MagnoliophytaKelas :
LiliopsidaOrdo : ArecalesFamili :ArecaceaeGenus :MetroxylonSpesies
:Metroxylon saguRottb.b)MorfologiSagu tumbuh dalam bentuk rumpun.
Setiap rumpun terdiri dari 1-8 batang sagu, pada setiap pangkal
tumbuh 5-7 batang anakan. Pada kondisi liar rumpun sagu akan
melebar dengan jumlah anakan yang banyak dalam berbagai tingkat
pertumbuhan (Harsanto, 1986). Lebih lanjut Flach (1983)dalamDjumadi
(1989) menyatakan bahwa sagu tumbuh berkelompok membentuk rumpun
mulai dari anakan sampai tingkat pohon. Tajuk pohon terbentuk dari
pelepah yang berdaun sirip dengan tinggi pohon dewasa berkisar
antara 8-17 meter tergantung dari jenis dan tempat
tumbuhnya.BatangBatang sagu merupakan bagian terpenting karena
merupakan gudang penyimpanan aci atau karbohidrat yang lingkup
penggunaannya dalam industri sangat luas, seperti industri pangan,
pakan, alkohol dan bermacam-macam industri lainnya (Haryanto dan
Pangloli, 1992).Batang sagu berbentuk silinder yang tingginya dari
permukaaan tanah sampai pangkal bunga berkisar 10-15 meter, dengan
diameter batang pada bagian bawah dapat mencapai 35 samapi 50 cm
(Harsanto, 1986), bahakan dapat mencapai 80 sampai 90 cm (Haryanto
dan Pangloli, 1992). Umumnya diameter batang bagian bawah agak
lebih besar daripada bagian atas, dan batang bagian bawah umumnya
menagndung pati lebih tinggi daripada bagian atas (Manuputty,
1954dalamHaryanto dan Pangloli, 1992)Pada waktu panen berat batang
sagu dapat mencapai lebih dari dari 1 ton, kandungan acinya
berkisar antara 15 sampai 30 persesn (berat basa), sehingga satu
pohon sagu mampu menghasilkan 150 sampai 300 kg aci basah
(Harsanto, 1986; Haryanto danPangloli, 1992).
DaunDaun sagu berbentuk memanjang (lanceolatus), agak lebar dan
berinduk tulang daun di tengah, bertangkai daun dimana antara
tangkai daun dengan lebar daun terdapat ruas yang mudah dipatahkan
(Harsanto, 1986).Daun sagu mirip dengan daun kelapa mempunyai
pelepah yang menyerupai daun pinang. Pada waktu muda, pelepah
tersusun secara berlapism tetapi setelah dewasa terlepas dan
melekat sendiri-sendiri pada ruas batang (Harsanto, 1986; Haryanto
dan Pangloli, 1992). Menurut Flach (1983)dalamHaryanto dan Pangloli
(1992) menyatakan bahwa sagu yang tumbuh pada tanah liat dengan
penyinaran yang baik, pada umur dewasa memiliki 18 tangkai daun
yang panjangnya sekitar 5 sampai 7 meter. Dalam setiap tangkai
sekitar 50 pasang daun yang panjangnya bervariasi antara 60 cm
sampai 180 cm dan lebarnya sekitar 5 cm.Pada waktu muda daun sagu
berwarna hijau muda yang berangsur-angsur berubah menjadi hijau
tua, kemudian berubah lagi menjadi coklat kemerah-merahan apabila
sudah tua dan matang. Tangkai daun yang sudah tua akan lepas dari
batang (Harsanto, 1986).
Bunga dan BuahTanaman sagu berbunga dan berbuah pada umur
sekitar 10 sampai 15 tahun, tergantung jenis dan kondisi
pertumbuhannya dan sesudah itu pohon akan mati (Brautlecht,
1953dalamHaryanto dan Pangloli, 1992). Flach (1977) menyatakan
bahwa awal fase berbunga ditandai dengan keluarnya daun bendera
yang ukurannya lebih pendek daripada daun-daun sebelumnya.Bunga
sagu merupakan bunga majemuk yang keluar dari ujung atau pucuk
batang sagu, berwarna merah kecoklatan seperti karat (Manuputty,
1954dalamHaryanto dan Pangloli, 1992). Sedangkan menurut Harsanto
(1986), bunga sagu tersusun dalam manggar secara rapat, berkuran
secara kecil-kecil, waranya putih berbentuk seperti bunga kelapa
jantan dan tidak berbau.Bunga sagu bercabang banyak yang terdiri
dari cabang primer, sekunder dan tersier (Flach, 1977). Selanjutnya
dijelaskan bahwa pada cabang tersier terdapat sepasang bunga jantan
dan betina, namun bunga jantan mengeluarkan tepung sari sebelum
bunga betina terbuka atau mekar. Oleh karena itu diduga bahwa
tanaman sagu adalah tanaman yang menyerbuk silang, sehingga
bilamana tanaman ini tumbuh soliter jarang sekali membentuk
buah.Bilamana sagu tidak segera ditebang pada saat berbunga maka
bunga akan membentuk buah. Buah bulat kecil, bersisik dan berwarna
coklat kekuningan, tersusun pada tandan mirip buah kelapa
(Harsanto, 1986). Waktu antara bunga mulai muncul sampai fase
pembentukan buah diduga berlangsung sekitar dua tahun (Haryanto dan
Pangloli, 1992).
c)Kandungan KimiaSagu mengandung pati, 94gramkarbohidrat, 0,2
gramprotein, 0,5 gramserat, 10mgkalsium, 1,2mgbesi, dan
lemak,karoten,tiamin, danasam askorbatdalam jumlah sangat
kecild)ManfaatApabila rantai glukosa dalam pati dipotong menjadi
3-5 rantai glukosa (modifief starch) dapat dipakai untuk menguatkan
daya adhesive dari proses pewarnaan kain pada industri tekstil.
GANDUUUUUUUUUUUUUUUUUUMMMMMMMMMMMM
Kerajaan:Plantae
Divisi:Magnoliophyta
Kelas:Liliopsida
Ordo:Poales
Famili:Poaceae
Genus:TriticumL.
Gandum(Triticumspp.) adalah sekelompoktanamanserealiadarisuku
padi-padianyang kaya akankarbohidrat. Gandum biasanya digunakan
untuk memproduksitepung terigu,pakan ternak,
ataupundifermentasiuntuk menghasilkanalkohol. Pada umumnya, biji
gandum (kernel) berbentuk opal dengan panjang 68 mm dan diameter 23
mm. Seperti jenis serealia lainnya, gandum memiliki tekstur yang
keras. Biji gandum terdiri dari tiga bagian yaitu bagian kulit
(bran), bagian endosperma, dan bagian lembaga (germ).Daftar
isi[sembunyikan] 1Sejarah 2Klasifikasi 2.1T. aestivum(hard wheat)
2.2T. compactum(soft wheat) 2.3T. durum(durum wheat) 3Morfologi
biji 3.1Bran 3.2Endosperma 3.3Lembaga 4Tepung terigu 5Tepung Terigu
5.1Pembuatan tepung terigu 5.2Jenis tepung terigu 6Nutrisi lembaga
gandum 7Referensi 8Bahan bacaan terkait 9Pranala
luarSejarah[sunting sumber]Masyarakat prasejarah sudah mengenal
sifat-sifat gandum dan tanaman biji-bijian lainnya sebagai sumber
makanan. Berdasarkan penggalian arkeolog, diperkirakan gandum
berasal dari daerah sekitarLaut MerahdanLaut Mediterania, yaitu
daerah sekitarTurki,Siria,Irak, danIran.Sejarah Cinamenunjukkan
bahwa budidaya gandum telah ada sejak 2700
SM[1].Klasifikasi[sunting sumber]Gandum merupakan makanan pokok
manusia, pakan ternak dan bahan industri yang mempergunakan
karbohidrat sebagai bahan baku[2]. Gandum dapat diklasifikasikan
berdasarkan tekstur biji gandum (kernel), warna kulit biji (bran),
dan musim tanam. Berdasarkan teksturkernel, gandum diklasifikasikan
menjadihard,soft, dandurum. Sementara itu berdasarkan warnabran,
gandum diklasifikasikan menjadired(merah) danwhite(putih). Untuk
musim tanam, gandum dibagi menjadiwinter(musim dingin)
danspring(musim semi). Namun, secara umum gandum diklasifikasikan
menjadihard wheat,soft wheatdandurum wheat.
Kerajaan:Plantae
Divisi:Magnoliophyta
Kelas:Magnoliopsida
Ordo:Malpighiales
Famili:Euphorbiaceae
Upafamili:Crotonoideae
Bangsa:Manihoteae
Genus:Manihot
Spesies:M. esculenta
Nama binomial
Manihot esculentaCrantz
Ketela pohon,ubi kayu, atausingkong(Manihot utilissima)
adalahperdutahunan tropika dan subtropika dari
sukuEuphorbiaceae.Umbinyadikenal luas sebagaimakanan
pokokpenghasilkarbohidratdandaunnyasebagaisayuran.Daftar
isi[sembunyikan] 1Deskripsi 2Sejarah dan pengaruh ekonomi
3Pengolahan 4Penggunaan 5Kadar gizi 5.1Singkong sebagai makanan
babi 6Etimologi dan sinonim 7Produksi sedunia 8Lihat pula 9Rujukan
9.1Rujukan umum 9.2Rujukan khusus 10Pranala luarDeskripsi[sunting
sumber]Perdu, bisa mencapai 7 meter tinggi, dengan cabang agak
jarang. Akar tunggang dengan sejumlah akar cabang yang kemudian
membesar menjadiumbiakar yang dapat dimakan. Ukuran umbi rata-rata
bergaris tengah 2-3 cm dan panjang 50-80 cm, tergantung
dariklon/kultivar. Bagian dalam umbinya berwarna putih atau
kekuning-kuningan. Umbi singkong tidak tahan simpan meskipun
ditempatkan di lemari pendingin. Gejala kerusakan ditandai dengan
keluarnya warna biru gelap akibat terbentuknyaasam sianidayang
bersifat meracunbagimanusia.Umbiketela pohon merupakansumber
energiyang kaya karbohidrat namun sangat miskinprotein. Sumber
protein yang bagus justru terdapat padadaunsingkong karena
mengandungasam aminometionina.Sejarah dan pengaruh ekonomi[sunting
sumber]Manihot esculentapertama kali dikenal diAmerika
Selatankemudian dikembangkan pada
masaprasejarahdiBrasildanParaguay. Bentuk-bentuk modern dari
spesies yang telah dibudidayakan dapat ditemukan bertumbuh liar di
Brasil selatan. Meskipun spesiesManihotyang liar ada banyak, semua
kultivarM. esculentadapat dibudidayakan.Produksi singkong dunia
diperkirakan mencapai 184 juta ton pada tahun 2002. Sebagian besar
produksi dihasilkan di Afrika 99,1 juta ton dan 33,2 juta ton
diAmerika LatindanKepulauan Karibia.Singkong ditanam secara
komersial di wilayah Indonesia (waktu ituHindia Belanda) pada
sekitar tahun 1810[1], setelah sebelumnya diperkenalkan
orangPortugispada abad ke-16 ke Nusantara
dariBrasil.Pengolahan[sunting sumber]Umbi singkong dapat dimakan
mentah. Kandungan utamanya adalahpatidengan sedikitglukosasehingga
rasanya sedikit manis. Pada keadaan tertentu, terutama bila
teroksidasi, akan terbentukglukosidaracun yang selanjutnya
membentukasam sianida(HCN). Sianida ini akan memberikan rasa pahit.
Umbi yang rasanya manis menghasilkan paling sedikit 20 mg HCN per
kilogram umbi segar, dan 50 kali lebih banyak pada umbi yang
rasanya pahit. Proses pemasakan dapat secara efektif menurunkan
kadar racun.Dari pati umbi ini
dibuattepungtapioka(kanji).Penggunaan[sunting sumber]Dimasak dengan
berbagai cara, singkong banyak digunakan pada berbagai macam
masakan. Direbus untuk menggantikan kentang, dan pelengkap masakan.
Tepung singkong dapat digunakan untuk mengganti tepung gandum, baik
untuk pengidap alergi.
Kerajaan:Plantae
Divisi:Magnoliophyta
(tidak termasuk)Monocots
(tidak termasuk)Commelinids
Ordo:Poales
Famili:Poaceae
Genus:Oryza
Spesies:O. sativa
Nama binomial
Oryza sativa
Padi yang mendekati masa panenPadi(bahasa latin:Oryza sativaL.)
merupakan salah satutanamanbudidaya terpenting dalamperadaban.
Meskipun terutama mengacu pada jenis tanaman budidaya, padi juga
digunakan untuk mengacu pada beberapa jenis dari marga (genus) yang
sama, yang biasa disebut sebagaipadi liar. Padi diduga berasal
dariIndiaatauIndocinadan masuk ke Indonesia dibawa oleh nenek
moyang yang migrasi dari daratan Asia sekitar 1500 SM.[1]Produksi
padi dunia menempati urutan ketiga dari semuaserealia,
setelahjagungdangandum. Namun demikian, padi merupakan sumber
karbohidrat utama bagi mayoritas penduduk dunia.Hasil dari
pengolahan padi dinamakanberas.Daftar isi[sembunyikan] 1Ciri ciri
2Reproduksi 3Genetika dan pemuliaan 3.1Keanekaragaman genetik
3.2Keanekaragaman budidaya 3.2.1Padi gogo 3.2.2Padi rawa
3.3Keanekaragaman tipe beras/nasi 3.3.1Padi pera 3.3.2Ketan
3.3.3Padi wangi 4Aspek budidaya 4.1Hama dan penyakit 5Pengolahan
gabah menjadi nasi 6Produksi padi dan perdagangan dunia 7Aspek
budaya dan bahasa 8Lihat pula 9Referensi 10Pranala luarCiri
ciri[sunting]Padi termasuk dalam suku padi-padian ataupoaceae.
Terna semusim,berakar serabut,batang sangat pendek,struktur serupa
batang terbentuk dari rangkaian pelepah daun yang saling menopang
daun sempurna dengan pelepah tegak,daun berbentuk lanset,warna
hijau muda hingga hijau tua,berurat daun sejajar,tertutupi oleh
rambut yang pendek dan jarang,bagian bunga tersusun majemuk,tipe
malai bercabang,satuan bunga disebutfloretyang terletak pada satu
spikelet yang duduk pada panikula,tipe buah bulir atau kariopsis
yang tidak dapat dibedakan mana buah dan bijinya,bentuk hampir
bulat hingga lonjong,ukuran 3mm hingga 15mm,tertutup oleh palea dan
lemma yang dalam bahasa sehari-hari disebut sekam,struktur dominan
padi yang biasa dikonsuksi yaitu
jenisenduspermium.Reproduksi[sunting]Setiap bunga padi memiliki
enam kepala sari (anther) dan kepala putik (stigma) bercabang dua
berbentuk sikat botol.Kedua organ seksual ini umumnya siap
bereproduksi dalam waktu yang bersamaan.Kepala sari kadang-kadang
keluar dari palea dan lemma jika telah masak. Dari segi
reproduksi,padi merupakan tanaman berpenyerbukan sendiri,karena 95%
atau lebih serbuk sari membuahi sel telur tanaman yang sama.
Setelah pembuahan terjadi,zigot dan inti polar yang telah dibuahi
segera membelah diri.Zigot berkembang membentuk embrio dan inti
polar menjadi endosperm.Pada akhir perkembangan,sebagian besar
bulir padi mengadung pati dibagian endosperm.Bagi tanaman muda,pati
dimanfaatkan sebagai sumber gizi.Genetika dan
pemuliaan[sunting]Satu setgenompadi terdiri atas 12kromosom. Karena
padi adalah tanamandiploid, maka setiapselpadi memiliki 12 pasang
kromosom (kecuali sel seksual).Padi merupakanorganisme modeldalam
kajian genetika tumbuhan karena dua alasan: kepentingannya bagi
umat manusia dan ukuran kromosom yang relatif kecil, yaitu 1.6~2.3
108pasangan basa (base pairs, bp)[2]. Sebagai tanaman model, genom
padi telah disekuensing, seperti jugagenom manusia.Perbaikan
genetik padi telah berlangsung sejak manusia membudidayakan padi.
Dari hasil tindakan ini orang mengenal berbagai macamras lokal,
seperti 'Rajalele' dariKlatenatau 'Pandanwangi' dariCianjurdi
Indonesia atau 'Basmati Rice' dariIndiautara. Orang juga berhasil
mengembangkan padi lahan kering (padi gogo) yang tidak memerlukan
penggenangan ataupadi rawayang mampu beradaptasi terhadap kedalaman
air rawa yang berubah-ubah. Di negara lain dikembangkan pula
berbagai tipe padi.Pemuliaanpadi secara sistematis baru dilakukan
sejak didirikannyaIRRIdiFilipinasebagai bagian dari gerakan
modernisasi pertanian dunia yang dijuluki sebagaiRevolusi Hijau.
Sejak saat itu muncullah berbagai kultivar padi dengan daya hasil
tinggi untuk memenuhi kebutuhan pangan dunia. Dua kultivar padi
modern pertama adalah 'IR5' dan 'IR8' (di Indonesia diadaptasi
menjadi 'PB5' dan 'PB8'). Walaupun hasilnya tinggi tetapi banyak
petani menolak karena rasanya tidak enak (pera). Selain itu,
terjadi wabahhamawereng coklatpada tahun 1970-an.Ribuan persilangan
kemudian dirancang untuk menghasilkan kultivar dengan potensi hasil
tinggi dan tahan terhadap berbagaihamadanpenyakitpadi. Pada tahun
1984 pemerintah Indonesia pernah meraih penghargaan dariPBB(FAO)
karena berhasil meningkatkan produksi padi hingga dalam waktu 20
tahun dapat berubah dari pengimpor padi terbesar dunia menjadi
negara swasembada beras. Prestasi ini tidak dapat dilanjutkan dan
baru kembali pulih sejak tahun 2007.Hadirnyabioteknologidanrekayasa
genetikapada tahun 1980-an memungkinkan perbaikan kualitas nasi.
Sejumlah tim peneliti di Swiss mengembangkan padi transgenik yang
mampu memproduksitoksinbagi hama pemakan bulir padi dengan harapan
menurunkan penggunaan pestisida. IRRI, bekerja sama dengan beberapa
lembaga lain, merakit "Padi emas" (Golden Rice) yang dapat
menghasilkanprovitamin Apada berasnya, yang diarahkan bagi
pengentasandefisiensivitamin A di berbagainegara berkembang. Suatu
tim peneliti dariJepangjuga mengembangkan padi yang menghasilkan
toksin bagibakterikolera[3]. Diharapkan beras yang dihasilkan padi
ini dapat menjadi alternatifimunisasikolera, terutama di
negara-negara berkembang.Sejak tahun 1970-an telah diusahakan
pengembangan padihibrida, yang memiliki potensi hasil lebih tinggi.
Karena biaya pembuatannya tinggi, kultivar jenis ini dijual dengan
harga lebih mahal daripada kultivar padi yang dirakit dengan metode
lain.Selain perbaikan potensi hasil, sasaran pemuliaan padi
mencakup pula tanaman yang lebih tahan terhadap berbagaiorganisme
pengganggu tanaman(OPT) dan tekanan (stres) abiotik (seperti
kekeringan, salinitas, dan tanah masam). Pemuliaan yang diarahkan
pada peningkatan kualitas nasi juga dilakukan, misalnya dengan
perancangan kultivar mengandung karoten (provitamin A).