Pembuatan Alat Perekam Denyut Jantung Berbasiskan Komputer (Elektrodacardiografi) Dany Noor Isnaeni Jurusan Sistem Komputer – Universitas Gunadarma Komp. RTM Kelapadua Cimanggis, Depok E-mail : [email protected]Abstrak Kesehatan merupakan bagian yang penting bagi manusia karena dengan sehat kita dapat melakukan berbagai kegiatan dan berpikir dengan baik. Jantung yang mengontrol peredaran darah. Untuk mengetahui keadaan jantung diperlukan alat yang melihat bentuk denyutan jantung kita. Alat perekam denyut jantung dengan berbasis komputer menggunakan sensor elektroda yang mampu menangkap sinyal denyut jantung. Dengan menggunakan pengantarmukaan parallel pada komunikasinya, ADC mengubah masukan analog menjadi keluaran digital yang akan diteruskan ke komputer dan perangkat lunak. Bahasa pemograman Delphi, digunakan untuk menampilkan grafik dari denyut jantung yang nantinya dapat dihitung besarnya frekuensi dari denyutan jantung tersebut. 1. Pendahuluan Kesehatan merupakan bagian yang penting bagi manusia karena dengan sehat kita dapat melakukan berbagai kegiatan dan berpikir dengan baik. Penyakit jantung menjadi jenis penyakit yang mematikan dan menjadi penyebab kematian tertinggi di berbagai negara berkembang bahkan di negara maju sekalipun. Dengan detak jantung pula dapat diketahui jenis penyakit yang diderita oleh pasien. Penggunaan suatu sensor elektroda dalam menangkap sinyal detak jantung telah banyak digunakan. Namun dalam hal pengoperasiannya maupun pengawasannya masih banyak yang memakai sistem konvensional dan menggunakan teknologi terbaru. Dalam perkembangan teknologi dewasa ini, komputer adalah sarana yang sangat tepat untuk mengerjakan tugas tersebut. Gagasan untuk menggunakan komputer dalam mendeteksi detak jantung didasarkan pada hal dimana kegiatan ini membutuhkan rutinitas dan tingkat ketelitian yang sangat tinggi serta waktu antisipasi yang cepat. Alat tersebut dapat merekam sinyal detak jantung dalam waktu tertentu dan memberikan informasi berapa detak jantung yang terjadi dalam satu menit dan tinggi rendahnya sinyal detak jantung tersebut. Tujuan dari pada penulisan ini adalah membuat rangkaian “Pembuatan Alat Perekam Detak Jantung dengan Berbasis Komputer (Elektrodacardiograph)” diantaranya adalah memahami kerja dari sensor elektroda yang mengkap sinyal-sinyal listrik yang ada pada manusia dan memahami kondisi pada jantung kita.
22
Embed
Pembuatan Alat Perekam Denyut Jantung Berbasiskan ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Pembuatan Alat Perekam Denyut Jantung Berbasiskan Komputer (Elektrodacardiografi)
Abstrak Kesehatan merupakan bagian yang penting bagi manusia karena dengan sehat
kita dapat melakukan berbagai kegiatan dan berpikir dengan baik. Jantung yang mengontrol peredaran darah. Untuk mengetahui keadaan jantung diperlukan alat yang melihat bentuk denyutan jantung kita.
Alat perekam denyut jantung dengan berbasis komputer menggunakan sensor elektroda yang mampu menangkap sinyal denyut jantung. Dengan menggunakan pengantarmukaan parallel pada komunikasinya, ADC mengubah masukan analog menjadi keluaran digital yang akan diteruskan ke komputer dan perangkat lunak. Bahasa pemograman Delphi, digunakan untuk menampilkan grafik dari denyut jantung yang nantinya dapat dihitung besarnya frekuensi dari denyutan jantung tersebut.
1. Pendahuluan Kesehatan merupakan bagian yang penting bagi manusia karena dengan sehat
kita dapat melakukan berbagai kegiatan dan berpikir dengan baik. Penyakit jantung
menjadi jenis penyakit yang mematikan dan menjadi penyebab kematian tertinggi di
berbagai negara berkembang bahkan di negara maju sekalipun. Dengan detak jantung
pula dapat diketahui jenis penyakit yang diderita oleh pasien.
Penggunaan suatu sensor elektroda dalam menangkap sinyal detak jantung
telah banyak digunakan. Namun dalam hal pengoperasiannya maupun pengawasannya
masih banyak yang memakai sistem konvensional dan menggunakan teknologi terbaru.
Dalam perkembangan teknologi dewasa ini, komputer adalah sarana yang
sangat tepat untuk mengerjakan tugas tersebut. Gagasan untuk menggunakan komputer
dalam mendeteksi detak jantung didasarkan pada hal dimana kegiatan ini membutuhkan
rutinitas dan tingkat ketelitian yang sangat tinggi serta waktu antisipasi yang cepat. Alat
tersebut dapat merekam sinyal detak jantung dalam waktu tertentu dan memberikan
informasi berapa detak jantung yang terjadi dalam satu menit dan tinggi rendahnya sinyal
detak jantung tersebut.
Tujuan dari pada penulisan ini adalah membuat rangkaian “Pembuatan Alat
Perekam Detak Jantung dengan Berbasis Komputer (Elektrodacardiograph)” diantaranya adalah memahami kerja dari sensor elektroda yang mengkap sinyal-sinyal
listrik yang ada pada manusia dan memahami kondisi pada jantung kita.
Gambar 3.6. Diagram alur program perangkat lunak secara umum
4. PERCOBAAN Percobaan ini, dapat diambil beberapa faktor yang mencadi acuan kehandalan
sistem yaitu ketepatan penangkapan data. Pengambilan data menggunakan perangkat
lunak untuk merekam tampilannya dalam suatu file yang dapat disimpan, agar file
tersebut dapat dilihat lain waktu
Pengujian ini dijalankan kurang lebih selama lima menit dengan pengambilan
data selama lima menit pula untuk masing-masing contoh. Dimana sensor diletakkan
pada kedua lengan
Gambar 4.1. Tampilan perangkat lunak
Gambar 4.2. Grafik denyut jantung
Gambar 4.3. Grafik denyut jantung ketika tidak melakukan aktifitas
5. PEMBAHASAN Pengujian dilakukan unutk menguku besarnya frekuensi jantung dan besarnya
denyutan nadi permenit. Dengan mengukur jarak antara dua amplitude tertinggi dengan
satuan milidetik (ms). Sesuai dengan rumus 2.1
60000DJ = (bpm)R-R
Gambar 4.4. Grafik denyut jantung ketika melakukan aktifitas
Dengan menggunakan rumus 2.1 untuk menghitung denyut nadi permenit maka
dapat hasil pengujian pada table berikut :
Tabel 5.1. Hasil pengujian ketika melakukan aktifitas
No. Periode Frekuensi Denyut nadi
1 260 3,85 x 10-03 2,31 x 10+022 160 6,25 x 10-03 3,75 x 10+023 100 1,00 x 10-02 6,00 x 10+024 100 1,00 x 10-02 6,00 x 10+025 100 1,00 x 10-02 6,00 x 10+02
Tabel 5.2. Hasil pengujian ketika tidak melakukan aktifitas
No. Periode Frekuensi Denyut nadi
1 900 1,11 x 10-03 66,672 720 1,39 x 10-03 83,333 500 2,00 x 10-03 1204 820 1,22 x 10-03 73,175 420 2,38 x 10-03 142,86
Ada beberapa simpulan dari hasil pengujian
1. Denyut jantung setiap manusia pasti berbeda tergantung dari
keadaan fisik (kesehatan) dan aktifitas yang dilakukan
2. Keadaan yang tidak stabil bisa diakibatkan seseorang sedang
melakukan suatu aktifitas atau keadaan emosional yang tidak
menentu yang mengakibatkan jantung berdetak sangat cepat.
Pengaruh dari aktifitas tersebut membuat periode pada grafik
cenderung kecil dan rapat
3. Seseorang yang tidak melakuan aktifitas, denyut jantungnya
berdetak stabil membuat periode pada grafik cenderung besar
dan agak lebar. Dan jarak antara detak yang satu dengan
yang lain mempunyai jarak yang sama.
4. Ada kecenderungan nilai salah karena penempatan sensor
yang tidak benar lepas atau kurang lekat yang mengakibatkan
perhitungan yang salah pula
6. PENUTUP 6.1. Simpulan
Setelah melalui pembahasan teoritis sampai dengan pengujian alat, disimpulkan
tujuan penelitian telah tercapai dengan baik. Sistem secara keseluruhan, baik kedua
modul dan program perangkat lunak yang dibuat menunjukkan kinerja yang baik. Cara
perancangan sistem memperjelas masalah pembahasan yang merupakan penerapan
langsung dari sistem. penulis dapat menarik kesimpulan bahwa :
1. Alat ini mempunyai 4 masukan, berarti terdapat 4 buah sensor analog yang
dapat direkam
2. Alat berfungsi dengan baik, karena dapat mencatat dengan cukup akurat
dengan tingkat kesalahan yang kecil.
3. Pengambilan data tidak akan terbuang dan dapat diatasi dengan menghitung
besarnya frekuensi denyut jantung dikalibrasikan dengan pengambilan data
pada pengubahnya.
6.2. Saran Tidak ada kesempurnaan di dunia ini, begitu pun sistem ini. Ada beberapa hal
yang menjadi titik lemah alat ini, kiranya dapat menjadi referensi untuk pengembangan
lebih jauh nantinya ke depan :
1. Masukan analog untuk ADC masih menggunakan data sebanyak 4 buah.
Untuk pengembangannya dapat dikembangkan menjadi 8 buah masukan.
2. Untuk penguatnya masih menggunakan satu IC untuk setiap satu penguat.
Kedepannya dapat menggunakan IC yang memiliki 4 buah penguat.
3. Sistem ini masih menggunakan bantuan komputer sebagai media penampil
dan media penyimpanan data. Untuk ke depannya kiranya komputer dapat
diganti dengan mikrokontroller yang memiliki EPROM untuk media
penyimpanan datanya. Untuk media penampilnya dapat diganti dengan LCD
yang dapat menampilkan grafik.
4. Untuk lebih aman dalam penggunaannya dapat ditambahkan rankaian untuk
mengurangi kelebihan tegangan pada sensor, yaitu penambahan ground.
5. Untuk pengembangan kedepan, alat ini dapat digunakan untuk pengontrolan
dan pengawasan denyut jantung seseorang dari jarak jauh. Yaitu alat ini
dijadikan dasar pengumpulan data dan diteruskan pengiriman data tersebut
melalui email. Sehingga data yang dibutuhkan oleh dokter yang
bersangkutan dapat diterima langsung dari jarak yang cukup jauh bila dokter
yang menanganinya tidak berada di tempat. Selain menggunakan jasa
internet (email), data dapat dikirim dengan menggunakan telepon seluler
yang memiliki fasilitas pengiriman data melalui GPRS yang diteruskan ke
telepon seluler lainnya.
Demikian simpulan dan saran penulis, semoga dengan adanya tugas akhir ini
dapat berguna dan bermanfaat bagi penulis pada khususnya, dan bagi kita semua pada
umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Sudono Agus, ”Memanfaatkan Port Printer Komputer Menggunakan
Delphi”, Semarang: Smart Book, 2004.
[2] Millman dan Halkias, “Elektronika Terpadu Rangkaian dan Sistem Analog
dan Digital”, Jakarta : Erlangga, 1993.
[3] John G. Webster, “Medical Instrumentation Aplication and
Design”,Newyork:John Wiley and Sons Inc., 1998.
[4] F. Suryatmo, “Teknik Digital”, Jakarta : Bumi Aksara, 1994.