BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangIndonesia memiliki potensi sumber daya
perairan yang cukup besar untuk usaha budidaya ikan, namun usaha
budidaya ikan kakap belum banyak berkembang, sedangkan di beberapa
negara seperti: Malaysia, Thailand dan Singapura, usaha budidaya
ikan kakap dalam jaring apung (floating net cage) di laut telah
berkembang. Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer, Bloch) atau lebih
dikenal dengan nama seabass/Baramundi merupakan jenis ikan yang
mempunyai nilai ekonomis, baik untuk memenuhi kebutuhan konsumsi
dalam negeri maupun ekspor.
Produksi ikan kakap di Indonesia sebagian besar masih dihasilkan
daripenangkapan di laut dan hanya beberapa saja diantarannya yang
telah di hasilkan dari usah pemeliharaan (budidaya).
Kebutuhan akan gizi mutlak diperlukan karena meningkatkan
produktifitas manusia di segala bidang. Maka perlu dicari bahan
pangan yang bermutu baik dengan harga yang relatif terjangkau dan
mudah didapat. Di antaranya adalah ikan, baik dari hasil tangkapan
di laut maupun hasil budidaya. Daging ikan segar ternyata cukup
mengandung protein antara 16%-24%, lemak antara 0,2%-2,2%, unsur
mineral, vitamin serta karbohidrat. Penderita tekanan darah tinggi
sangat cocok mengkonsumsi ikan karena daging ikan tidak mengandung
kolesterol.
1.2 Tujuan PraktikumAdapun tujuan dilakukannya
praktikumpembesaran ikan ini, yaitu :a. Mahasiswa dapat mengetahui
proses pembesaran ikan kakap putihb. Mahasiswa dapat lebih trampil
dan aktif dalam kegiatan pembesaran ikan kakap putihc. Mahasiswa
dapat lebih terampil dalam pemeliharaan ikan kakap putih
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
Budidaya ikan dapat berjalan dengan lancar salah satunya adalah
dengan mengetahui biologi biota yang akan kita pelihara. Hal
tersebut bertujuan agar kita dapat memanipulasi habitat dan jenis
makanan biota tersebut. Ikan tawar dapat hidup di laut, dan ikan
laut dapat hidup di air tawar di karenakan manipulasi lingkungan
tersebut yang berawal dari mengenal biologinya. Tetapi para
pembudidaya sering mengabaikan tentang biologi tersebut karena
menurutnya tidak penting. Hal demikianlah yang menyebabkan
kegagalan dalam berbudidaya (Kordi, 1997).
Banyak jenis ikan yang hidup di air laut atau payau dapat
dibudidayakan di air tawar atau sebaliknya. Hal tersebut dapat
dilakukan karena pengetahuan tentang biologi ikan tersebut telah
dikuasai. Jenis ikan air laut yang dapat dibudidayakan di air tawar
contohnya ikan kakap putih. Ikan kakap putih dapat dibudidayakan di
air tawar karena telah dilakukan penelitian terhadap kehidupan ikan
tersebut di alamnya. Ikan air tawar yang dapat dibudiayakan di air
laut atau payau contohnya ikan nila. Ikan nila merupakan ikan air
tawar yang cukup ekonomis. Sama halnya dengan ikan kakap, ikan nila
dapat dibudidayakan di air laut atau payau karena telah dilakukan
pengamatan tentang biologinya ( Said, 2007).
Gambar Ikan Kakap Putih
2.1 Klasifikasi ikan kakap putihJenis ikan kakap di Indonesia
sangat banyak. Dari begitu banyak jenis ikan kakap di Indonesia ada
tiga suku yang cukup di kenal oleh masyarakat, yakni suku
Lutjanidae, Labotidae, dan Centropomidae. Ketiga suku ikan kakap
ini hidup di alam yang berbeda beda. Suku Lutjanidae habitatnya di
air laut, suku Labotidae habitatnya di air payau dan suku
Centropomidae memiliki habitat yang luas yaitu dapat hidup di air
laut, payau dan tawar. Ikan kakap putih termasuk ke dalam suku
Centropomidae sehingga ikan kakap putih dapat dibudidayakan di KJA
dan tambak (Said, 2007).
Ikan kakap putih diberi nama oleh M.E Bloch pada tahun 1790.
Klasifikasi ikan kakap putih tersebut yaitu :Phillum : ChordataSub
phillum : VertebrataKlas : PiscesSubclas : TeleosteiOrdo :
PercomorphiFamili : CentroponidaeGenus : LatesSpecies : Lates
calcarifer
2.2 Morfologi ikan kakap putihIkan kakap termasuk ikan buas, hal
ini dapat di lihat dari bentuk mulutnya. Ikan kakap putih memiliki
mulut yang lebar dengan gigi halus yang tajam. Rahang bawah ikan
kakap lebih maju di bandingkan rahang atasnya. Itu membuktikan
bahwa ikan kakap putih ini pemakan daging atau karnivora
(Sudjiharno, 1999).
Ikan kakap juga seperti ikan lainnya memiliki sirip. Sirip ekor
ikan kakap putih berbentuk bulat. Ikan kakap putih memiliki sirip
punggung berjari jari keras, kuat dan kaku. Jari jari siripnya
terdiri dari 3 jari keras dan 7-8 jari lunak pada sirip
punggungnya. Sedangkan sirip yang lainnya tidak ada menunjukkan
ciri ciri khusus jika di bandingkan dengan ikan lainnya (Mulyono,
2011).
Dilihat dari matanya ikan kakap juga memiliki keunikan
tersendiri. Berbeda dengan ikan yang lainnya yang mempunyai mata
berwarna hitam. Perbedaannya adalah warna mata ikan kakap putih ber
warna merah terang. Mata ikan kakap putih lebih kecil di bandingkan
ikan kakap lainnya (Chalik dkk, 2005).
Tubuh ikan kakap putih memanjang dan gepeng dengan pangkal sirip
ekor melebar. Tulang rahang atas melewati mata sebelah belakang
sedangkan rahang bawahnya lebih menonjol ke depan dari rahang
atasnya. Bentuk kepala tirus ke depan. Warna tubuhnya perak
keabuabuan sewaktu dewasa, pada waktu masih burayak warnanya gelap
(1-2 bulan), kemudian akan terang setelah menjadi gelondongan (3-5
bulan). Ukuran maksimalnya dapat mencapai 170 cm (Kordi, 2010).2.3
Habitat ikan kakap putihIkan kakap putih sebenarnya adalah ikan
liar yang hidup di laut. Namun setelah di lakukan penelitian ikan
kakap putih memiliki habitat yang sangat luas. Ikan kakap putih
dapat hidup di daerah laut yang berlumpur, berpasir, di ekosistem
mangrove. Nelayan sering mendapatkan ikan kakap putih ketika
melaut. Ikan kakap yang hidup di laut lebih besar ukurannya di
bandingkan yang di pelihara di air payau atau di air tawar. Hal itu
mungkin di sebabkan karena makanannya banyak di habitat aslinya
(Kordi, 2011).
Ikan kakap juga dapat hidup di air payau. Ikan kakap akan menuju
daerah habitat aslinya jiak akan memijah yaitu pada salinitas 30-32
ppt. Telur yang menetas akan beruaya menuju pantai dan larvanya
akan hidup di daerah yang bersalinitas 29-30 ppt. Semakin bertambah
ukuran larvanya maka ikan kakap putih tersebut akan beruaya ke air
payau (Mulyono, 2011).
Selain di air laut dan payau, ikan kakap putih juga dapat hidup
di air tawar. Larva ikan kakap dapat di temukan di perairan tawar
seperti di sawah dan danau. Pernah ditemukan ikan kakap putih di
temukan di sungai Bengawan Solo sampai sejauh 200 km dari pantai.
Di sungai Kattiong, Langnga, Pinrang, Sulawesi Selatan pernah di
jala ikan kakap putih berukuran panjang 107 cm dan berat 40 kg. Hal
ini menunjukkan bahwa ikan kakap dapat juga di pelihara di air
tawar (Budi, 2009).
2.4 Makanan dan kebiasaan makanIkan kakap putih merupakan jenis
ikan buas atau predator sehingga sudah pasti makanannya adalah
daging. Ikan kakap memangsa semua jenis ikan yang berukuran lebih
kecil dari badannya seperti ikan teri, plankton, udang, cumi cumi,
dan hewan kecil lainnya. Ikan kakap putih juga dapat di berikan
pakan buatan seperti pelet. Pelet yang di berikan harus mempunyai
kandungan protein yang tinggi. Menurut para petani ikan kakap yang
di berikan pakan alami dagingnya lebih enak dari ikan kakap yang di
berikan pakan buatan berupa pellet (Kordi, 2011).
Berdasarkan penelitian yang di lakukan selama 90 hari, bobot
ikan kakap dipengaruhi oleh kadar protein dalam pakan buatan.
Semakin tinggi kadar proteinnya semakin efektik pengaruhnya
terhadap bobot mutlak ikan kakap putih. Pada pakan berkadar protein
40% yaitu 180,2 gram bobot ikan mutlak mencapai nilai tertinggi.
Kadar protein adalah terendah 25% yaitu 154,5 gram (Utojo,
1995).
Ikan kakap putih adalah salah satu ikan karnivora yang mampu
mencerna protein lebih besar dari jumlahnya jika di bandingkan
dengan ikan omnivora maupu herbivora untuk kelangsungan hidupnya.
Kadungan pakan yang memiliki serat yang kasar mampu mempengaruhi
daya cerna ikan kakap putih, sehingga pakan yang baik buat ikan
kakap putih adalah pakan yang tidak memiliki serat atau mempunyai
serat sedikit. Pakan yang memiliki karbohidrat yang tinggi tidak
baik bagi pertumbuhan ikan karena karbohidrat bukan merupakan
sumber energi utama ikan khususnya ikan karnivora seperti ikan
kakap putih (Sudjiharno, 1999).
Selain jenis pakan, untuk berhasi membudidayakan ikan kakap
putih yaitu kita juga harus mengetahui kebiasaan makannya. Ikan
kakap putih biasanya berdiam diri di dasar. Menunggu mangsa
mendekat lalu menyergapnya. Sifat demikianlah yang menunjukkan
kalau ikan kakap putih itu termasuk ikan buas. Sifat buas ikan
kakap ini menyebabkan ikan kakap putih ini mudah di tangkap baik
dengan pancing maupun jala. Iakn kakap putih mudah di tangkap di
setiap waktu, baik pagi, siang, sore, maupun malam (Said,
2007).
2.5 Reproduksi ikan kakap putihIkan kakap putih merupakan
ikanhermaprodit protandryjika di lihat dari siklus
hidupnya.Hermaprodit protandryadalah mampu mengubah kelamin jantan
menjadi kelamin betina. Pada saat awal reproduksinya ikan kakap
putih berjenis kelamin jantan, kemudian pada umur lebih dari 6-8
tahun akan berubah menjadi betina. Selain dari umurnya, ikan kakap
putih juga akan berubah kelamin dari jantan menjadi betina pada
ukuran 2 kg. Ikan kakap putih akan mempunyai testis pada umur 1-2
tahun. Perubahan kelamin ikan kakap jantan menjadi ikan betina
setelah ikan kakap putih berumur 5-6 tahun (Chalik dkk, 2005).
Ikan kakap putih sering beruaya pada akhir musim panas dan musim
pemijahan yang terjadi pada awal musim penghujan. Akibat perubahan
suhu dan salinitas diperiran terjadi pemijahan pada musim
penghujan. Salah satu faktor yang penting dalam proses pemijahan
ikan kakap putih adalah suhu dan salinitas. Bila musim penghujan
terlambat maka musim pemijahan ikan kakap putih juga akan terlambat
(Sudjiharno, 1999).
Pada saat musim pemijahan induk ikan kakap jantan dan betina
sangat mudah di kenali. Ikan kakap putih pada ukuran panjang yang
sama, ikan kakap putih jantan akan kelihatan lebih kecil dan
badannya paling langsing di bandingkan ikan kakap putih betina.
Ikan kakap putih jantan juga dapat di ketahui dengan melakukan
striping, jika yang keluar adalah sperma maka ikan kakap tersebut
adalah jantan dan jika yang keluar adalah telur maka ikan kakap
tersebut adalah betina (Sudjiharno, 1999).
Telur ikan kakap yang telah matang gonad biasanya jumlahnya
tergantung ukuran dari kakap putih tersebut. Seekor induk yang
memiliki berat 1,05 meter mampu menghasilkan telur sebanyak 7,5
juta butir telur. Telur yang telah dibuahi oleh ikan jantan akan
mengapung di permukaan air. Sifat telur yang mengapung ini
mempermudah dalam pengumpulannya (Kordi, 1997).
BAB IIIMETODELOGI PERCOBAAN
3.1 Waktu dan TempatPraktikum Pembesaran Ikan Kakap Putih ini
dilakukan selama 3 bulan dan dilaksanakan di tambak Desa Lamdingin,
Dusun Gano, Kecamatan Kota Alam.
3.2 Alat dan BahanAdapun alat dan bahan yang digunakan pada
pratikum Pembesaran Ikan Kakap Putih adalah sebagai berikut :NoAlat
dan bahanJumlah
1.Ikan Kakap Putih800 ekor
2.Pisau/parang2 Unit
3.Happa1 Unit
4.Timbangan1 Unit
5.Anco1 Unit
6.Jala/pukat1 Unit
7.pH meter1 Unit
8.Refracktometer1 Unit
9.Ikan rucahAdlibitum
3.3 Metode Kerjaa. Persiapan lahanPersiapkan lahan diperlukan
untuk meminimalisir patogen yang terdapat pada lahan, kami hanya
melakukan pembalikkan tanah untuk mengatas ipatogen yang tersisa
pada akibat dari budidaya sebelumnnya
b. Penebaran benihsebelum menebarkan benih,kami melakukan
aklimatisasi. Aklimanitasi berguna untuk untuk menanggani ikan yang
baru memasuki habitat baru, diharapkan tingkat stress ikan akan
berkurang.
c. Pemberian pakanPemberian pakan pada 3 minggu pertama kami
memberikan jentik nyamuk, karena ukuran bukaan mulut relatif kecil.
Setelah memasuki minggu ke-4, kami memberikan ikan rucah.
d. Pengambilan sampelAda beberapa alternatif saat pengambilan
sampel yaitu menggunakan anco, jala , jaring pukat. Sampel
ditimbang dan diukur.
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Tabel 4.1 Kualitas air
tambakTanggalWaktu(WIB)Suhu(C)DO(Mg/l)pHSalinitas(Ppt)
06.11.201313.1532178,430,19
08.11.201315:3830,627.88,2831,6
26.11.201309:0024158,233,6
04.12.201309:1524Alat rusakAlat rusak33,3
11.12.201309.003011,5Alat rusak31,3
02.01.201416:002613834
16.01.201410.0023177.233.5
Tabel 4.2 Pertumbuhan IkanNoHARI KE-Jumlah sampelBerat
(Wt-W0)W(gr)SGR(%)
110155,13-
225151711,878
3451532,215,23.2
4613042,510,31,6
57110081,6971,397
Pertumbuhan mutlak ikan kakap putih Wt-W0 = 81,69 - 5,13 = 76,56
gr
Tabel 4.3 Biaya Investasi Pembesaran Ikan Kakap PutihNoJenis
AlatJumlahHarga Satuan(Rp)Total biaya (Rp)Penyusutan (10%)
1Instalasi Listrik500.000500.00050.000
2Parang2 buah35.000700007.000
3Senter1 unit110.00011000011.000
4Saok1 unit10.000100001.000
5Tambak20*40m1.500.0001500000150.000
6Sterofoam140.000400004.000
7Gunting210.0020.0002.000
TOTAL
2.250.000225.000
Tabel 4.4 Biaya Operasional Pembesaran Ikan Kakap
PutihNoJenisJumlahHarga Satuan (Rp)Total Biaya 2 bulan (Rp)Total
Biaya 4 bulan (Rp)
1Bibit800 ekor1.200960.000960.000
2Ikan Rucahdisesuaikan1.102.0004.408.000
3Pelet1 kg15.000150.000150.000
4Transfortasi400.000700.000700.000
5Sewa Mesin2 kali300.000600.000
6Tali Rafia1 gulung15.00015.00015.000
7Es Balokdisesuaikan1S.00052.000208.000
Lain-lain200.000500.000
TOTAL
3.344.0007.541.000
Tabel 4.5 Rincian Kelayakan UsahaNoANALISISNILAI
1Total BiayaRp 7.766.000
2PenerimaanRp 14.400.000.000
3Laba OperasionalRp 14.392.459.000
4Laba Bersih Sebelum PajakRp 14.392.234.000
5Laba Bersih Dalam 1 Kali PanenRp 14.392.234.000
6Arus kasRp 14.392.459.000
7R/C1.854
8Jangka Waktu Pengembalian0,00068
9BEP Minimum Biomassa Panen155,32 Kg
10BEP Minimum HargaRp. 10786,11
4.2 PembahasanHabitat hidup Kakap Putih berada di air payau
terutama yang bersuhu air cukup hangat dan bersih disekitar muara
karena disinilah tempat makanan dari kakap berupa udang dan ikan
ikan kecil lainnya cukup banyak didapatkan. Kakap putih juga dapat
ditemui di laut yang tidak jauh dari pantai, dekat bebatuan, karang
, tonggak tonggak kayu di muara-muara sungai/kali, dalam tambak
atau aliran air ke tambak, DAM, Jembatan dekat muara, Tikungan
sungai, banjir kanal, anak sungai, daerah pengairan sungai dekat
muara, terutama dengan banyak kayu pada dasarnya, bahkan sampai
wilayah pedalaman sungai serta daerah daerah lain yang masih
terhubung secara langsung dengan laut dan terpengaruh oleh air
pasang-surut air laut.Ringkasnya kakap putih melakukan migrasi dari
air tawar ke air asin untuk bertelur dan kembali berkumpul ke arah
sungai karena ikan kakap berhabitat disekitar muara dan juga dapat
beradaptasi dari perairan laut ke air tawar atau sebaliknya.
Ikan kakap putih (Lates calcarifer)ini memiliki badan memanjang,
ramping, sirip ekor lebar, mulut lebar, dan bergigi halus. Tubuh
berwarna dua tingkatan yaitu kecoklatan dengan bagian sisi dan
perut berwarna keperakan untuk ikan yang hidup di laut dan coklat
keemasan pada ikan yang ada di lingkungan tawar. Ikan dewasa
berwarna kehijauan atau keabu-abuan pada bagian dorsal dan
keperakan pada bagian ventral, sedangkan pada ukuran juvenile
berwarna coklat agak kehitaman pada bagian dorsal dan berwarna
keperakan pada bagian ventral.
Ada beberapa kendala yang kami hadapi saat dilaksanakannya
pratikum pembesaran ikan ini, diantaranya yaitu pakan ikan rucah
yang tidak stabil melainkan stok pakan ikan rucah yang tidak stabil
ini menyebabkan pertumbuhan ikan kakap di tambak menjadi
ternganggu, dimana ikan yang kami tebar kan di tambak tidak mau
memakan pakan komersial (pellet).
HamaHama yang datang di malam hari tidak dapat di cegah,
dikarenakan kondisi lingkungan yang mendukung banyaknya hama
seperti ular dan biawak . Hal ini tidak dapat kami tanggulangi,
salah satu penyebabnya karena kurangnnya pencahayaan di sekitar
tambak pada malam hari, jadi hal tersebut mengurangi pandangan
kami.
Pada saat pengambilan data ke-1 sampai ke-3, kami menggunakan
anco dan ikan yang didapat relatif kecil. Jadi, pada pengambilan
data terakhir kami menggunakan jala/pukat dan mendapatkan ikan yang
relatif yang besar dari pada pengambilan data sebelumnya. Hal ini
membuktikan bahwa dalam pengambilan data sebelum nya kami kurang
cermat dalam menggunakan alat-alat yang memungkinkan hasil data
yang kurang tepat.
BAB VPENUTUP
2.6 KesimpulanAdapun kesimpulan yang dapat kami ambil dari
praktikum Pembesaran Ikan Kakap Putih ini yaitu :a. Ikan kakap
putih merupakan ikan predator. Ikan kakap putih disebut ikan
predator dapat di tandai dengan sifatnya yang buas dan giginya yang
tajam.b. Ikan kakap putih merupakan hermaprodit protandry yaitu
dapat mengubah kelamin jantan menjadi betina pada ukuran tubuh
tertentu.c. Pembesaran ikan kakap di tambak harus diperhatikan
manajemen pakan, kualitasa air agar budidaya ikan kakap tersebut
dapat berhasil dengan baik.d. Hama dan penyakit ikan kakap sangat
membahayakan ikan kakap sehingga dalam pemeliharaan ikan harus
dilakukan dengan baik agar hama dan penyakit dapat
terminimalisir.e. Ikan kakap putih merupakan jenis ikan buas atau
predator sehingga sudah pasti makanannya adalah daging. Ikan kakap
memangsa semua jenis ikan yang berukuran lebih kecil dari badannya
seperti ikan teri, plankton, udang, cumi cumi, dan hewan kecil
lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Budi, 2009. Perkembangan Rekayasa Teknologi Pembenihan Kakap
Putih (Lates calcarifer, Bloch) di Balai Budidaya Laut Lampung,
Ditjen Perikanan, Lampung.Chalik dkk, 2005.Ikan Hias Air Tawar.
Penebar Swadaya. Jakarta
Kordi, 1997. Buletin Budidaya Laut seri 5 & 6. BBL Lampung,
Ditjen Perikanan, Lampung.Kordi, 2010. Biologi dan Budidaya Kakap
Putih (Lates calcarifer) INFISH Manual seri No. 47. Ditjen
Perikanan-International Development Research Centre. Jakarta.Kordi,
2011. Pengendalian Penyakit Dalam Kurungan Apung Di Laut. Makalah
Temu Tugas Pemanfaatan Sumber Daya Hayati Lautan Bagi Budidaya.
Serang
Mulyono, 2011. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Bina
Cipta. Jakarta.
Said, 2007. Petunjuk Pengoperasian Unit Sarana Pembesaran Ikan.
Hak Ciptaka. Jakarta
Sudjaharno, 1999. Teknik Pemijahan Kakap Putih (Lates
calcariferBloch) Dengan Rangsangan Hormonal. Infish Manual Seri No.
26. Dirjenkan.
Utojo, 1995. Sumber daya ikan kakap (Lates calcalifer) dan
Bambangan (Lujtanus spp) di Indonesia. LON LIPI,
LAMPIRANLampiran 1. Sampling pengukuran Kakap Putih pada 16
November 2013
SampelPanjang(cm)Lebar (cm)Berat(gram)
18,72,76
27,12,25
372,35
47,52,35
572,25
68,52,56
7724,5
87,12,25
982,45,5
107,22,24
1182,56
127,22,34,5
138,32,45,5
147,12,25
1572,25
Total112.136.977
Rata-rata7,52,45,13
Lampiran 2. Sampling pengukuran Kakap Putih pada 01 Desember
2013
SampelPanjang(cm)Lebar(cm)Berat(gr)
110312
29311
310,53,516
48,52,212
58,5314
610,53.218
710,53,518
811426
9113,220
1010,53,517
1112425
12113,523
1392,715
148,52,612
1510316
Total105,544,7255
Rata-rata7,032,9817
Lampiran 3. Sampling pengukuran Kakap Putih pada 21 Desember
2013
SampelPanjang (cm)Lebar (cm)Berat (gr)
1133,122
213,53,122
3133,840
4123,226
5123,226
6133,226
716450
8143,330
9133,432
10143,334
1116450
12133,528
13123,522
1416450
1512326
Total202,551,6484
Rata-rata13,53,4432,2
Lampiran 4. Sampling pengukuran Kakap Putih pada 06 Januari
2014
SampelPanjang ( Cm )Berat ( gr )
11650
21640
31335
414,540
51655
61330
71545
81435
91550
101540
1115,550
1215,550
1316,550
141652
151430
1615,550
171751
181535
1913,532
201660
2114,535
221435
231530
2415,540
251540
261540
271540
281750
291645
301540
Total4541275
Rata-rata15,13342,5
Lampiran 5. Jadwal pemberian pakan
Hari/TanggalKelompok (cewe)Kelompok (cowo)Jumlah Pakan (gr)
Jumat / 8 November 2013---
Sabtu / 9 November 20131 dan 25Jentik Nyamuk
Minggu / 10 November 20133 dan 46Jentik Nyamuk
Senin / 11 November 20135 dan 67Jentik Nyamuk
Selasa / 12 November 20131 dan 28Jentik Nyamuk
Rabu / 13 November 20133 dan 41Jentik Nyamuk
Kamis / 14 November 20135 dan 62Jentik Nyamuk
Jumat / 15 November 20131 dan 23Jentik Nyamuk
Sabtu / 16 November 20133 dan 44900
Minggu / 17 November 20135 dan 65900
Senin / 18 November 20131 dan 26900
Selasa / 19 November 20133 dan 47900
Rabu / 20 November 20135 dan 68900
Kamis / 21 November 20131 dan 21900
Jumat / 22 November 20133 dan 42900
Sabtu / 23 November 20135 dan 631000
Minggu / 24 November 20131 dan 241000
Senin / 25 November 20133 dan 451000
Selasa / 26 November 20135 dan 661000
Rabu / 27 November 20131 dan 271000
Kamis / 28 November 20133 dan 481000
Jumat / 29 November 20135 dan 611000
Sabtu / 30 November 20131 dan 221500
Minggu / 1 Desember 20133 dan 431500
Hari/TanggalKelompok (cewe)Kelompok (cowo)Jumlah Pakan (Kg)
Senin / 2 Desember 20135 dan 641500
Selasa / 3 Desember 20131 dan 251500
Rabu / 4 Desember 20133 dan 461500
Kamis / 5 Desember 20135 dan 671500
Jumat / 6 Desember 20131 dan 281500
Sabtu / 7 Desember 20133 dan 412000
Minggu / 8 Desember 20135 dan 622000
Senin / 9 Desember 20131 dan 232000
Selasa / 10 Desember 20133 dan 442000
Rabu / 11 Desember 20135 dan 652000
Kamis / 12 Desember 20131 dan 262000
Jumat / 13 Desember 20133 dan 472000
Sabtu / 14 Desember 20135 dan 682500
Minggu / 15 Desember 20131 dan 212500
Senin / 16 Desember 20133 dan 422500
Selasa / 17 Desember 20135 dan 632500
Rabu / 18 Desember 20131 dan 242500
Kamis / 19 Desember 20133 dan 452500
Jumat / 20 Desember 20135 dan 66-
Hari / Tanggal Kelompok (cewe)Kelompok (cowo)Jumlah Pakan
(gr)
Sabtu / 21-Desember-20131 dan 271000
Minggu / 22- Desember -20133 dan 481300
Senin / 23- Desember -20135 dan 61900
Selasa / 24- Desember -20131 dan 221200
Rabu / 25- Desember -20133 dan 431000
Kamis / 26- Desember -20135 dan 64800
Jumat / 27- Desember -20131 dan 251000
Sabtu / 28- Desember -20133 dan 461000
Minggu / 29- Desember -20135 dan 671000
Senin / 30- Desember -20131 dan 281000
Selasa / 31- Desember -20133 dan 41800
Rabu / 1-Januari-20135 dan 62900
Kamis / 2- Januari -20131 dan 231000
Jumat / 3- Januari -20133 dan 443500
Sabtu / 4- Januari -20135 dan 653500
Minggu / 5- Januari -20131 dan 264000
Senin / 6- Januari -20133 dan 474000
Selasa / 7- Januari -20135 dan 684000
Rabu / 8- Januari -20131 dan 214000
Kamis / 9- Januari -20133 dan 423500
Jumat / 10- Januari -20135 dan 635000
Sabtu / 11- Januari -20131 dan 245000
Minggu / 12- Januari -20133 dan 454000
Senin / 13- Januari -20135 dan 664000
Selasa / 14- Januari -20131 dan 274000
Rabu / 15- Januari -20133 dan 48
Kamis / 16- Januari 20135 dan 61
13