PEMBERIAN TERAPI MUSIK TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN PRE OPERASI Ny.S DENGAN FIBROADENOMA MAMMAE (FAM)DIRUANG FLAMBOYAN RSUD SUKOHARJO DI SUSUN OLEH : ARIEF WIDIATMOKO NIM. P12 093 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2015
77
Embed
PEMBERIAN TERAPI MUSIK TERHADAP TINGKAT · PDF fileoperasi fibroadenoma mammae (FAM) di Ruang flamboyan RSUD Sukoharjo. 2. ... b. Klasifikasi Menurut (Jitiwiyono dan Kristiyanasari
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PEMBERIAN TERAPI MUSIK TERHADAP TINGKAT
KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN
PRE OPERASI Ny.S DENGAN FIBROADENOMA
MAMMAE (FAM)DIRUANG FLAMBOYAN
RSUD SUKOHARJO
DI SUSUN OLEH :
ARIEF WIDIATMOKO
NIM. P12 093
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2015
i
PEMBERIAN TERAPI MUSIK TERHADAP TINGKAT
KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN
PRE OPERASI Ny.S DENGAN FIBROADENOMA
MAMMAE (FAM) DIRUANG FLAMBOYAN
RSUD SUKOHARJO
Diajukan
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Dalam Menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan
DI SUSUN OLEH :
ARIEF WIDIATMOKO
NIM. P12 093
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2015
ii
iii
iv
v
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb.
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Proposal Karya Tulis Ilmiah yang berjudul: “PEMBERIAN TERAPI MUSIK
TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN
PRE OPERASI Ny.S DENGAN FIBROADENOMA MAMMAE (FAM)
DIRUANG FLAMBOYAN RSUD SUKOHARJO. ”
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini Penulis menyadari bahwa tanpa
bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Oleh karena itu penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M. Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta
2. Ibu Atiek Murhayati, S.Kep., Ns., M. Kep., selaku Ketua Program studi D
III Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Ibu Meri Oktariani,
S.Kep., Ns., M. Kep., selaku sekertaris program Studi DIII Keperawatan,
Sekaligus sebagai pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan
dan arahan serta memberikan masukan dengan cermat dan perasaan yang
nyaman dalam bimbingan, sehingga membantu penulis dalam penyusun
dan menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
3. Ibu Wahyuningsih Safitri, S.Kep., Ns., M. Kep.selaku penguji I yang telah
membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi,
vi
perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya
studi kasus ini
4. Ibu Siti Mardiah, S.Kep., Ns selaku penguji II yang telah membimbing
dengan cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan
nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya studi
kasus ini
5. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada
Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan. Terima kasih atas
segala kasih sayang selama ini, selalu memberikan semangat, do’a,
pengorbanan, bimbingan serta bantuan material dan spiritual, sehingga
putramu ini mampu menyelesaikan tugas akhiri ni.
6. Rumah sakit Sukoharjo yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan
pengelolaan kasus.
7. Bapak Agus Suryono ,S.Kep sebagai pembimbing yang telah banyak
memberikan bimbingan dan arahan serta memberikan masukan saat
pengambilan kasus di Rumah Sakit.
Semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat untuk
perkembangan ilmu keperawatan dan kesehatan. Amin.
Wa’alaikumsalam. Wr. Wb
Surakarta, Mei 2015
Penulis,
vii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Syukur Ahamdulillah atas segala rahmat dan hidayahnya dan dengan
segala rendah hati saya dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini
dan saya persembahkan untuk orang yang kusayangi
Ayahanda Kiswanto S.pd dan ibunda tercinta Waginah S.pd yang
tiada henti-hentinya memberi doa restu, membiayai pendidikan saya,
kasih sayang, perhatian dan dukungannya untuk menjadikanku orang
yang sukses.
Kedua saudaraku Cahyo Budi Arfianto A.md dan Hesti Mawardani
A.md serta segenap keluarga besar kampung bengek dan keluarga
besar kos hijauyang selalu memberikan motivasi dan support setiap
langkahku.
yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu, semoga perjalanan yang
kita tempuh selama ini mampu menjadikan kita lebih baik, bijaksna
dan dewasa.
Teman-teman seperjuangan angkatan 2012 kelas 3A dan 3B.
Ibu Meri Oktariani, S. Kep., Ns., M. Kep. terimakasih atas
bimbingannya selama ini.
Almamaterku tercinta
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
PERNYATAAN TIDAK PLAGIATISME .................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv
KATA PENGANTAR ..................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAN ............................................................................ vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan ........................................................................ 5
C. Manfaat Penulisan ...................................................................... 6
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Fibroadenoma Mammae ............................................................. 7
B. Konsep Asuhan Keperawatan ..................................................... 11
C. Kecemasan ................................................................................. 19
D. Terapi Musik ............................................................................... 21
E. Kerangka Teori .......................................................................... 24
F. Kerangka Konsep ....................................................................... 25
BAB III METODE PENYUSUNAN KTI APLIKASI RISET
A. Subjek Aplikasi Riset ................................................................. 26
ix
B. Tempat dan Waktu ..................................................................... 26
C. Media dan Alat yang digunakan ................................................ 26
D. Prosedur Tindakan Berdasarkan Aplikasi Riset ......................... 27
E. Alat Ukur Evaluasi Tindakan Aplikasi Riset .............................. 28
BAB IV LAPORAN KASUS
A. Pengkajian ................................................................................... 32
B. DiagnosaKeperawatan................................................................. 38
C. Intervensi Keperawatan ............................................................... 39
D. Implementasi Keperawatan ......................................................... 40
E. Evaluasi ....................................................................................... 41
BAB V PEMBAHASAN
A. Pengkajian ................................................................................... 43
B. DiagnosaKeperawatan................................................................. 45
C. IntervensiKeperawatan ................................................................ 50
D. ImplementasiKeperawatan .......................................................... 53
E. EvaluasiKeperawatan .................................................................. 58
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................. 61
B. Saran ........................................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 : Kerangka Teori ......................................................................... 24
Gambar2.2 : Kerangka Konsep ..................................................................... 25
Gambar 4.1 : Genogram ................................................................................. 33
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Tabel 3.1 : Prosedur tindakan pemberian terapi musik ............................... 27
Tabel 3.2 : Alat ukur kecemasan HRS-A ................................................... 29
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fibroadenoma mammae (FAM) merupakan neoplasma
jinak yang tidak melekat dijaringan sekitarnya dan amat mudah
digerakkan kesana kemari. Biasanya tumor ini tidak terasa nyeri
kecuali bila ditekan (Sjamsuhidajat dan Jo De Wing, 2005).
Fibroadenoma merupakan benjolan jinak payudara yang
disebabkan oleh pertumbuhan berlebih pada salah satu lobus
payudara (Grace dan Borlay, 2006).
Menurut Ferlay (2001) dalam Rasjidi (2008) Kanker
payudara merupakan penyebab kematian kedua setelah kanker
rahim. Berdasarkan American Cancer Society, sekitar 1,3 juta
wanita terdiagnosa menderita kanker payudara baik tumor ganas
maupun tumor jinak. Setiap tahunnya diseluruh dunia kurang dari
465.000 wanita meninggal karena penyakit ini. Sedangkan
prevelensi kanker payudara di Indonesia meningkat mencapai 11,6
% dari seluruh keganasan dengan rata-rata jumlah penderitanya
adalah 10 dari 100.000 wanita.
Penerapan pengobatan tumor payudara tergantung pada
stadium klinik penyakit tersebut, salah satunya yaitu dilakukan
pembedahan (Taufan, 2011). Pembedahan atau operasi merupakan
1
2
semua tindakan pengobatan yang cara invasif dengan membuka
atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani. Penegakan
diagnosis histolik, biasanya dilakukan biopsy terlebih dahulu,
sehingga tindakan pembedahan dapat dianggap sebagai tindakan
pertama. Hasil pemeriksaan histopatologi dapat diperoleh dalam
waktu 15 menit, bila pemeriksaan menunjukan tanda tumor jinak,
operasi diselesaikan. Akan tetapi, bila hasilnya menunjukan tumor
ganas operasi dapat dilanjutkan dengan tindakan bedah kuratif
(Sjamsuhidajat dan De Jong Wing, 2005).
Preoperasi adalah masa sebelum dilakukannya tindakan
pembedahan, dimulai sejak persiapan pembedahan dan berakhir
sampai pasien dimeja bedah pemeriksaan yang lain dianjurkan
sebelum pelaksanaan operasi adalah radiografitorak apasitas vital,
fungsi paru, analisis gas darah pada pemantauan system respirasi dan
elektrodiograf pemeriksaan darah seperti leukosid, eritrosit,
hematrokit dan lain lain pemeriksaan air kencing albumin, blood
urea nitrogen keratin untuk menentukan gangguan system renal dan
pemeriksaan gula darah atau lainnya utuk mendeteksi gangguan
metabolisme (Sjamsuhidajat dan De Jong Wing, 2005).
Operasi atau pembedahan merupakan pengalaman traumatik
yang mengancam setiap orang yang akan menjalani pembedahan.
Kecemasan ini biasanya dilatar belakangi berbagai alasan, di
antaranya adalah ancaman kematian, nyeri, perdarahan. perubahan
3
peran dan kemandirian, kerusakan integritas kulit, anestesi yang
digunakan, kehilangan waktu kerja, kehilangan pekerjaan dan
tanggung jawab terhadap keluarga. Besarnya kecemasan tergantung
pada harapan hasil operasi. manfaat dan jenis organ yang diangkat
(Asmadi, 2008.).
Beberapa penelitian menemukan bahwa 75%-85% pasien
cemas sebelum operasi sehingga membutuhkan intervensi
keperawatan berupa pemberian pendidikan kesehatan, latihan
teknik relaksasi, menerapkan praktek spiritual yang biasanya
dilakukan oleh pasien seperti berdoa, membaca alkitab, menyanyi
atau mendengarkan lagu rohani, sering spiritual (Brunner dan
Suddarth, 2005).
Musik mempengaruhi gelombang alfa di otak sehingga
mempengaruhi ketenangan dan rileksasi musik juga mempengaruhi
ambang munculnya stress dan tekanan psikis lainnya, menyokong
terjadi relaksasi otot dan menekan emosi, sehingga musik juga
dapat dimanfaatkan untuk mengurangi kecemasan dan rasa takut.
Pengaruh musik terhadap relaksasi tubuh dapat diukur dari denyut
nadi. tekanan darah, kadar cortisol dan ephineprin, suatu enzim
tubuh yang cenderung meningkat pada seseorang yang mengalami
gejolak fisik mapun mental. Dengan begitu maka akan sangat
bermanfaat jika musik itu diperdengarkan untuk pasien yang akan
menjalani pembedahan. Tujuan penelitian untuk mengetahui
4
pengaruh terapi musik terhadap kecemasan pasien pre operasi di
ruang Anggrek Cempaka dan Asoka RSU. Prof. Dr. W. Z. Johannes
Kupang (Alimul 2006).
Berdasarkan hasil pengkajian di RSUD Sukoharjo ruang
flamboyan, saat observasi ditemukan bahwa penatalaksanaan
fibroadenoma mamae pada pasien dilakukan secara farmakologis,
belum teritegrasi dengan nonfarmakologis khususnya pemberian
terapi musik. Hasil wawancara dengan perawat yaitu perawat belum
pernah menerapkan hasil penelitian tetang pemberian terapi musik
pada pasien pre operasi fibrodenoma mamae (FAM).
Pasien yang terdapat diruang flamboyan dengan
fibrodenoma mamae sejumlah 1 orang (tertanggal 10-12 Maret
2015) salah satunya dengan pasien yang bernama Ny. S dengan
pengkajian kecemasan saat akan menghadapi operasi tekanan darah
130/60 mmHg nadi 80 x/menit. Beberapa penelitian menemukan
bahwa 75%-85% pasien cemas sebelum operasi. Sehingga
membutuhkan intervensi keperawatan berupa pemberian
pendidikan kesehatan (Brunner dan Suddarth. 2005). penulis
tertarik untuk menerapkan hasil penelitian dengan “memberikan
terapi musik untuk mengurangi tingkat kecemasan pada asuhan
keperawatan Ny.S dengan pre operasi fibroadenoma mammae
(FAM) di RSUD Sukoharjo ”.
5
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Untuk mengaplikasikan tindakan pemberian terapi musik terhadap
penurunan tingkat kecemasan pada asuhan keperawatan Ny.S dengan pre
operasi fibroadenoma mammae (FAM) di Ruang flamboyan RSUD
Sukoharjo.
2. Tujuan khusus
a. Penulis mampu melakukan pengkajian pada Ny. S dengan pre operasi
fibroadenoma mammae (FAM).
b. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada Ny.S
dengan pre operasi fibroadenoma mammae (FAM).
c. Penulis mampu menyusun intervensi keperawatan pada Ny.S dengan
pasien pre operasi fibroadenoma mammae (FAM).
d. penulis mampu melakukan implementasi pada Ny.S dengan pre
operasi fibroadenoma mammae (FAM).
e. penulis mampu melakukan evaluasi pada Ny.S dengan pre operasi
fibroadenoma mammae (FAM).
f. Penulis mampu menganalisa hasil pemberian terapi musik untuk
menurunkan tingkat kecemasan pada Ny.S dengan pre operasi
fibroadenoma mammae (FAM).
6
C. Manfaat penulisan
Dari penulisan ini diharapakan agar dapat memberikan sesuatu
yang bermanfaat dan berharga bagi :
1. Institusi rumah sakit
Agar hasil penulisan ini dapat dijadikan intervensi tindakan
keperawatan pada pasien pre operasi fibroadenoma mammae
(FAM).
2. Institusi pendidikan
Agar hasil penulisan ini dapat dijadikan pembelajaran dibidang
keperawatan mengenai pemberian terapi musik untuk
menurunkan tingkat kecemasan pada pasien preoperasi
fibroadenoma mammae (FAM).
3. Penulis
Untuk mengetahui keefektifan terapi musik terhadap pasien pre
operasi fibroadenoma mammae (FAM).
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Fibroadenoma Mammae (FAM)
1. Konsep Penyakit
a. Definisi
Fibroadenoma merupakan benjolan jinak payudara yang
disebabkan oleh pertumbuhan berlebih pada salah satu lobus payudara
(Borlay, 2006).
Fibriodenoma adalah suatu tumor jinak yang merupakan
pertumbuhan yang meliputi kelenjar dan stoma jaringan ikat
(Jitowiyono dan Kristiyanasari, 2012).
b. Klasifikasi
Menurut (Jitiwiyono dan Kristiyanasari 2012) pembagian
fibroadenoma berdasarkan histologik yaitu:
1) Fibroadenoma pericanaliculare yakni kelenjar berbentuk bulat dan
benjolan dilapisi epitel selapis atau beberapa lapis.
2) Fibroadenoma intracanaliculare yakni jaringan ikat mengalami
proliferasi lebih banyak sehingga kelenjar berbentuk panjang-
panjang (tidak teratur) dengan lumen yang sempit atau menghilang,
pada saat menjelang haid sedikit dan saat menopause terjadi
regresi.
7
8
c. Penyebab
Menurut (Jitowiyono dan Kristiyanasari 2012), penyebab
fibroadenoma mammae antara lain:
1) Peningkatan aktivitas estrogen yang absolute atau relative.
2) Genetik
Dari epidemiologi tampak bahwa kemungkinan untuk menderita
tumor payudara dua sampai tiga kali lebih besar pada wanita yang
ibunya atau saudara kandungnya menderita tumor payudara.
3) Faktor-faktor predisposisi :
Usia kurang dari 30 tahun, jenis kelamin, geografi, pekerjaan,
hereditas, diet, dan stres.
d. Tanda dan Gejala
Menurut (Taufan 2011), tanda dan gejala fibroadenoma
mammae yaitu :
1) Benjolan berdiameter 2-3 cm, namun dapat bertambah dengan
ukuran yang lebih besar (giat fibroadenoma).
2) Benjolan kenyal, halus, dan dapat digerakkan.
3) Pemeriksaan mammagrafi menghasilkan gambar yang lebih jelas
jinak berupa rata dan memiliki batas jelas.
e. Patofisiologi
Fibroadenoma merupakan tumor jinak payudara yang sering
ditemukan pada masa reproduksi yang disebabkan oleh beberapa
kemungkinan yaitu akibat sensitivitas jaringan setempat yang
9
berlebihan terhadap estrogen sehingga kelainan ini sering digolongkan
dalam memary dysplasia. Fibroadenoma biasanya ditemukan pada
kuadran luar, merupakan lobus yang terbatas jelas, mudah digerakan
dari jaringan sekitarnya. Pada gambar histologis menunjukan stroma
dengan proliferasifibroblast yang mengelilingi kelenjar dan rongga
kistik yang dilapisi epitel dengan bentuk dan ukuran berbeda
(Jitowiyono dan Kristyanasari, 2012)
f. Pemeriksaan Diagnostik
Menurut (Taufan 2011), berikut merupakan pemeriksaan
fibroadenoma mammae, antara lain:
1) Pemeriksaan Penunjang
Ada dua jenis alat yang digunakan untuk mendeteksi dini
benjolan payudara yaitu Mammografi dan Ultrasonografi (USG).
Teknik yang baru adalah menggunakan Magnetic Ronsonance
Imaging (MRI) dan Nueklear Skintigrafi. Mammografi adalah
metode terbaik untuk mendeteksi dini benjolan yang tidak teraba
namun terkadang justru tidak dapat mendeteksi benjolan yang
teraba atau kanker payudara yang dapat dideteksi oleh USG.
2) Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)
SADARI yang bertujuan untuk mendeteksi dini apa bila terdapat
benjolan pada payudara, terutama yang dicurigai ganas, sehingga
dapat menurunkan angka kematian. Meski angka kejadian tumor
payudara pada wanita muda, namun sangat penting untuk
10
diajarkan SADARI semasa muda agar terbiasa melakukan dimasa
tua. Cara melakukan SADARI adalah:
a) Periksa payudara saat mandi
b) Lanjutkan pemeriksaan payudara didepan cermin dengan
lengan diangkat keatas atau posisi berkacak pinggang lihat
kemerahan, bengkak atau ada perubahan di kedua payudara.
c) Tekan perlahan-lahan payudara untuk mencari benjolan, mulai
dari tengah melingkar kedalam.
d) Berbaring dan ulangi pemeriksaan.
e) Tekan puting untuk melihat apakah ada cairan.
g. Penatalaksanaan
1) Pembedahan
Menurut Taufan (2011), mastektomi adalah operasi pengangkatan
payudara, ada 3 jenis mastektomi:
a) Modified Radical Mastectomy
Yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara, jaringan
payudara ditulang dada, tulang selangka, tulang iga, dan
benjolan disekitar ketiak.
b) Total (Simple) Mastectomy
Operasi pengangkatan seluruh payudara saja tetapi bukan
kelenjar ketiak
11
c) Radical Mastectomy
Operasi pengangkatan sebagaian dari payudara. Biasanya
disebut lumpectomy yaitu pengangkatan hanya pada jaringan
yang mengandung sel kanker, bukian seluruh payudara.
Lumpectomy biasanya dilakukan pada klien dengan tumor yang
diameternya kurang dari 2 cm dan letaknya dipinggir payudara.
2) Terapy Hormone
Hal ini dikenal sebagai terapi anti-astrogen yang sistem kerjanya
memblok kemampuan hormone astrogen yang ada dalam
menstomunus perkembangan tumor pada payudara.
h. Komplikasi
Jenis tertentu dari fibroadenoma bisa meningkatkan risiko
kanker payudara. Meski demikian, kebanyakan kasus fibroadenoma
tidak menyebabkan kanker payudara. Kalaupun ditemukan penderita
kanker payudara yang memiliki fibroadenoma, biasanya ada
komplikasi lainnya. Atau bisa jadi orang tersebut memiliki risiko
kanker payudara yang tinggi baik dari keluarga ataupun lingkunganya
(Taufan, 2011).
2. Konsep Asuhan Keperawatan
a. Pengkajian
Menurut (Iyer et al 2010) dan (Nursalam 2009), Pengkajian
adalah tahap awal dari proses keperawatan dan kelenjar ketiak
merupakan suatu proses pengumpulan data yang sistematis dari
12
berbagai sumber untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status
kesehatan klien.
Menurut (Jitowiyono dan Kristiyanasari 2012) pengkajian pre
operasi mammae antara lain:
1) Face sebelum anasthesi
Sebelum dilakukan pembedahan, penderita dipindah
keruangan pemulihan disertai dengan oleh ahli anastesi dan staf
profesional lainya.
2) Memperetahankan sirkulasi
Pada saat klien sadar, baik dan stabil, maka posisi tidur
diatur “semi fowler” untuk mengurangi oozing venous (keluarnya
darah dari pembuluh darah halus) lengan diangkat untuk
meningkatkan sirkulasi dan mencegah terjadinya oedema.
3) Masalah psikologis
Payudara merupakan alat vital seseorang ibu dan wanita,
kelainan atau kehilangan akibat operasi payudara sangat terasa oleh
pasien, haknya seperti dirampas sebagai wanita normal.
4) Mobilisasi fisik
Pada pasien pasca pembedahan perlu adanya latihan-latihan
untuk mencegah atropi otot-otot kekakuan dan kontraktur sendi
bahu, untuk mencegah kelainan bentuk (diformity) lainya, maka
latihan harus seimbang dengan menggunakan secara bersama.
Latihan awal bagi klien pasca operasi:
13
a) Pada hari pembedahan, melenturkan dan meluaskan gerakan
jari-jari, membali-balikan tangan.
b) Hari pertama pasca operasi harus sudah mulai fisioterapi pasif