Fibroadenoma Mammae Sinistra
Kelompok E4
Beradona 102009011
Tressy Aprilin Padahana 1020100233
Billy Gerson 102010345
Ira Frayanti Sarewa 102011060
Togana Junisar Paniro Sinaga 102011184
Lili Andriani 102011252
Lakwari Agthaturi 102011331
Imelda Suryadita 102011377
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Terusan Arjuna Utara no 6, Jakarta Barat
Abstrak
Fibroadenoma mammae (FAM) atau yang biasa dikenal dengan tumor
payudara membuat kaum wanita selalu cemas tentang keadaan pada
dirinya. Yang perlu ditekankan adalah kecil kemungkinan dari
fibroadenoma ini untuk menjadi kanker yang ganas Fibroadenoma
mammae adalah tumor jinak yang sering terjadi di payudara.
Fibroadenoma dapat didiagnosis dengan tiga cara, yaitu
denganpemeriksaan fisik (phisycal examination), dengan mammography
atau ultrasound, dengan Fine Needle Aspiration Cytology (FNAC).
Pendahuluan
Fibroadenoma mammae (FAM), umumnya menyerang para remaja dan
wanita dengan usia di bawah 30 tahun. Adanya fibroadenoma atau yang
biasa dikenal dengan tumor payudara membuat kaum wanita selalu
cemas tentang keadaan pada dirinya. Terkadang mereka beranggapan
bahwa tumor ini adalah sama dengan kanker. Yang perlu ditekankan
adalah kecil kemungkinan dari fibroadenoma ini untuk menjadi kanker
yang ganas fibroadenoma mammae adalah tumor jinak yang sering
terjadi dipayudara. Benjolan tersebut berasal dari jaringan fibrosa
(mesenkim) dan jaringan glanduler (epitel) yang berada di payudara,
sehingga tumor ini disebut sebagai tumor campur (mix tumor), tumor
tersebut dapat berbentuk bulat atau oval, bertekstur kenyal atau
padat, dan biasanya nyeri. Fibroadenoma ini dapat kita gerakkan
dengan mudah karena pada tumor ini terbentuk kapsul sehingga dapat
mobile, oleh sebab itu sering disebut sebagai breast mouse.
Pembahasan
Anamnesis
Merupakan komunikasi antara dokter dan pasien, di mana pasien
mengemukakan keluhan utama. Anamnesis terdiri dari auto-anamnesis
dan allo-anamnesis. Anamnesis yang baik terdiri dari:1 Identitas
(meliputi nama, umur, jenis kelamin, alamat, pendidikan, pekerjaan,
suku bangsa dan agama).
Keluhan utama (keluhan yang dirasakan pasien yang membawa pasien
pergi ke dokter). Pasien datang dengan keluhan benjolan pada
payudara kiri bagian atas dekat ketiak. Riwayat penyakit sekarang
(kronologis keadaan kesehatan pasien sejak sebelum keluhan utama
sampai pasien datang berobat). Sejak kapan?
Dimana letak benjolan?
Apakah benjolan terasa nyeri dan dapat digerakkan?
Bagaimana bentuk dan konsistensi benjolan (bulat dan
kenyal)?
Bagaimana bentuk payudaranya, simetris/asimetris?
Apakah adanya sekret yang keluar dari puting? Apakah ada gejala
penyerta lainnya? Riwayat penyakit dahulu (bertujuan untuk
mengetahui kemungkinan adanya hubungan antara penyakit yang pernah
diderita dengan penyakitnya sekarang).
Apakah pernah menderita keluhan yang sama sebelumnya? Apakah
pernah mendapat sinar radiasi pada daerah payudara?
(Jika sudah menikah) - Apakah pernah mencoba pemakaian terapi
hormon untuk mendapatkan anak?
Riwayat penyakit dalam keluarga (bertujuan untuk mencari
kemungkinan penyakit herediter, familial atau penyakit infeksi).
Apakah didalam keluarga ada yang menderita keluhan atau penyakit
yang sama? Riwayat pribadi (meliputi keadaan sosial ekonomi,
kebiasaan, obat-obatan, dan lingkungan). Apakah mengkonsumsi
obat-obatan (terapi hormon atau yang lain)?1Pemeriksaana. Fisik
Pemeriksaan Tanda Vital:2 Tekanan darah, nadi, frekuensi nafas,
suhu. Pemeriksaan Fisik Payudara (Teknik SADARI):2 Inspeksi
(pengamatan)a. Bentuk payudara, berdasarakan perkembangan
payudara.2 Masa prapubertasPayudara belum berkembang, hanya ada
puting susu berukuran kecil. Pada masa ini antara payudara anak
laki-laki dan perempuan hampir sama. Mulai pubertasPada anak
perempuan, payudara mulai tumbuh, makin lama makin besar, juga
puting susu bertambah besar.
Sewaktu dewasa dan keadaan hamilPada masa ini kelenjar mammae
mulai mempersiapkan diri menjadi lebih banyak dan besar. Dalam
rangka memproduksi ASI, puting susu dan areola bertambah gelap
warnanya. Setelah masa laktasiPada masa ini payudara akan kembali
mengecil tetapi tidak bisa kembali keukuran semula dan tampak
megendur. Sesudah menopausePada masa ini ukuran payudara akan lebih
kecil lagi dan menjadi kendur ini disebut atrofi mammae.b. Ukuran
payudara2Tidak ada ukuran payudara yang 100% sama bentuk maupun
ukurannya, biasanya kiri lebih besar. Bila ukuran berbeda jauh,
dinamakan asimetris payudara.c. Warna kulit payudara2Warna kulit
payudara biasanya sama dengan warna kulit tubuh lainnya, kecuali di
daerah areola mammae. Kulit sekitar puting susu berwarna lebih
gelap dan makin jelas pada saat kehamilan. Kulit payudara yang
berwarna kemerahan dan tegang akan dijumpai bila terjadi
peradangan. Kulit payudara dengan pori-pori yang besar seperti
kulit jeruk (Peau d`orange) terjadi akibat pembendungan limfe dalam
payudara. Palpasi (perabaan)2 Pada pemeriksaan ini, posisi duduk
atau lebih baik dalam posisi tidur terlentang dengan diganjal
bantal kecil pada bahunya. Palpasi dilakukan dengan menggunakan
jari II sampai ke V tangan kanan, tetapi jangan memakai ujung-ujung
jari. Gunakan bagian volar dari ruas jari yang paling ujung dan
rabalah dengan tenaga yang lembut. Bila pada palpasi teraba
benjolan yang terletak lebih dalam, dapat menekan lebih keras
sewaktu meraba. Rabalah payudara secara sistematis dengan mengikuti
pola jarum jam dimulai dari jam 12, jam 1, jam 2 dan seterusnya.
Rabalah dari perifer kearah sentral yaitu kearah puting susu dan
sebaliknya atau meraba secara melingkar dari puting susu ke arah
perifer.
Gambar 1. Palpasi pada payudara (teknik SADARI)
Bila ditemukan kelainan berupa benjolan maka harus dicatat:2
Pada posisi jam berapa benjolan ditemukan. Ukuran benjolan
disebutkan dan dicatat diameter terbesar dan diameter terkecil
dalam cm. Jarak letak benjolan dari putting susu yang dinyatakan
dalam cm. Bagaimana bentuk benjolan (bulat, lonjong), bagaimana
tepinya (rata atau tak rata). Bagaimana konsistensi benjolan
(keras, kenyal, lunak atau kistik). Bagaimana keadaan benjolan
terhadap jaringan sekitarnya. Apakah mudah digerakkan atau tidak
dapat bergerak. Adakah rasa nyeri bila ditekan. Pemeriksaan Axilla
dan kelenjar infra serta supraclavicular: Pakailah tangan kanan
untuk memeriksa axilla kiri. Pemeriksaan axilla/ketiak kanan
dilakukan dengan tangan kiri, jadi kebalikan dengan pemeriksaan
ketiak kiri. Hasil pemeriksaan, apakah teraba kelenjar dan berapa
cm ukurannya, apakah kelenjar saling melekat atau tidak, adakah
rasa nyeri. Setelah itu, pemeriksaan dilanjutkan pada daerah
infraclavicular dan supraclavicular kanan dan kiri. Pemeriksaan
paling akhir adalah memijit puting susu . Perhatikan apakah ada
cairan yang keluar, warnanya, konsistensinya (encer atau kental
atau berdarah).2 Pemeriksaan payudara sebaiknya dilakukan sebulan
sekali. Para wanita yang sedang haid sebaiknya melakukan
pemeriksaan pada hari ke 5-7 setelah masa haid bermula, ketika
payudara sedang mengendur dan terasa lebih lunak. Para wanita yang
telah berusia 20 tahun dianjurkan untuk mulai melakukan SADARI
bulanan dan CBE tahunan, dan harus melakukanpemeriksaan mamografi
setahun sekali bila mereka telah memasuki usia 40 tahun.3b.
Penunjang
Pemeriksaan Patologi - BiopsiDiagnosis berdasarkan pemeriksaan
terhadap sediaan potong beku yang kemudian diikuti dengan
mastektomi segera, dilakukan bila ditemukan kanker, yang masih
mungkin dilakukan pembedahan terhadapnya.4a. Biopsi rutin. Secara
optimal, biopsi diadakan dengan anestesi lokal, ialah dengan
lidokain 1% + epinefrin. Untuk penderita yang sangat gelisah,
sedasi ringan dapat membantu (misal dengan diazepam 10 mg). Pada
awalnya hanya garis insisi kulit yang dianestesi. Penting diingat,
bahwa segmen yang akan dibiopsi tak boleh dianestesikan dengan
infiltrasi yang jauh ke dalam jaringan, karena epinefrin
menyebabkan spasme pembuluh darah kecil, mengakibatkan titik-titik
perdarahan yang sulit dikenali. Sekali dibuat insisi, cairan
jaringan yang mengeras dan dilakukan diseksi yang cermat dengan
pisau kecil, Payudara umumnya tak peka/tak nyeri pada pemotongan
jaringan, tetapi sangat peka terhadap regangan atau tekanan. Oleh
karena itu diperlukan anestesi lokal yang sangat sedikit jumlahnya,
kecuali area kecil yang berisi pembuluh darah, karena pembuluh
darah ini dan serabut saraf disekitarnya sangat peka.
Elektrokoagulasi adalah sangat nyeri, dan ini tak boleh menjadi
pilihan pertama. Luka kemudian ditutup dengan jahitan subkutis yang
dapat diserap dengan plester kertas dikulit; pengaliran (drainase)
di kontraindikasikan.4b. Biopsi dengan jarum halus. Bila pada
mamografi terdapat lesi yang mencurigakan, dapat dilakukan
penempatan jarum, yang disusul dengan mamografi kedua, untuk
memastikan bahwa jarum telah terpasang dengan benar; kemudian biru
metilen (0,1 ml) diinjeksikan melalui jarum, untuk mewarnai lesi
dan jaringan sekitarnya. Jarum dibiarkan tertinggal pada payudara
setelah dilakukan insisi, dan dipergunakan sebagai penunjuk untuk
melokalisasi dan memindahkan jaringan yang terwarnai. Foto sinar X
dilakukan pada jaringan yang didapat, untuk memastikan bahwa lesi
mamografi memang terdapat disana, dan sediaan kemudian diserahkan
pada ahli patologi. Teknik lokalisasi dengan jarum ini dapat
digunakan untuk biopsi-biopsi yang diadakan dibawah anestesi lokal
atau umum.4
Fibroadenoma biasanya ditemukan pada kuadran luar atas,
merupakan lobul yang berbatas jelas, mudah digerakkan dari jaringan
sekitarnya. Makroskopik tampak suatu tumor yang bersimpai, berwarna
putih keabu-abuan, pada penampang tampak jaringan ikat yang
berwarna putih, kenyal serta tampak bagian-bagian yang menonjol ke
permukaan berwarna kekuning kuningan jernih, merupakan komponen
kelenjar. Besarnya 2-6 cm. Gambaran histologik menunjukkan stroma
dengan proliferasi fibroblas yang mengelilingi kelenjar dan rongga
kistik yang dilapisi epitel. Jaringan ikat dapat menunjukkan
gambaran miksomatosa.4Menurut gambaran histologiknya fibroadenoma
dibagi atas:51. Fibroadenoma pericanalicularKelenjar berbentuk
bulat atau lonjong dilapisi epitel selapis atau beberapa lapis.
Gambar 2. Fibroadenoma pericanaliculare2. Fibroadenoma
intracalicularJaringan ikat mengalami proliferasi lebih banyak,
sehingga kelenjar berbentuk panjang-panjang atau tidak teratur
dengan lumen yang sempit atau menghilang.
Berbentuk lobulus-lobulus stroma miksoid berwarna biru pucat.
Tampak hanya kelenjar-kelenjar yang saling berdesakan. Gambaran
tersebut sering ditemukan pada mammae lactans dan disebut lactating
adenoma.5
Gambar 3. Fibroadenoma intracanalicular Pemeriksaan
Radiologi
1. Mamografi
Lesi ganas tipikal memperlihatkan gambaran stelata dan batas
yang tak reguler; dan sering berisi kelompokan-kelompokan
mikrokalsifikasi yang berspikula. Lesi jinak mempunyai batas tegas
dan bulat; bila ada kalsifikasi, maka kalsifikasi ini akan
berbentuk bulat dan jarang berkelompok. Keakuratan mamografi adalah
sekitar 90%, dalam hal mendeteksi apakah suatu lesi itu jinak atau
ganas. Sayangnya, mamografi kurang akurat pada jaringan payudara
yang padat, karena mamografi bergantung pada perbedaan
radiodensitas antara lesi (padat) dengan jaringan lemak
disekitarnya (lebih radiolusen). Pada wanita muda, secara radiologi
acapkali terlihat densitas tinggi, dan pada kelompok usia ini
mamografi relatif sering menghasilkan negatif semu. Mamografi yang
negatif, tidak menyingkirkan kanker, khususnya pada wanita muda.
Dosis radiasi bervariasi, sesuai dengan teknik yang dipakai (misal
0,5 rad/gambar xeromamogram dan film-film pembesaran 0,1 rad/film
untuk film rutin, dan 0,05 rad/film untuk film seleksi/ skrining
dengan dosis rendah).62. Ultrasonografi
Cara ini sedang dalam pertimbangan untuk mendeteksi lesi-lesi
payudara. Data-data yang masih sangat dini, mengesankan bahwa
mamografi lebih akurat mendeteksi kanker, tetapi ultrasonografi
mungkin dapat melengkapi.63. Termografi
Tergantung pada perbedaan temperatur kulit payudara, untuk
mendeteksi hal dibawahnya. Termografi mendeteksi sekitar 60%
keganasan, dan ini pun biasanya merupakan kasus yang sudah lanjut,
yang dengan mudah dapat dideteksi dengan cara lain.6
4. MRI
Merupakan teknik yang baru digunakan. MRI dilakukan pada pasien
usia muda, karena gambaran mamografi yang kurang jelas pada
payudara wanita muda, untuk mendeteksi adanya rekurensi dini
keganasan payudara yang dari pemeriksaan fisik.6 Pemeriksaan
Laboratorium
Tes laboratorik rutin, hanya memperlihatkan sedikit arti pada
pemeriksaan penyakit payudara, kecuali pada penderita dengan kanker
yang telah lanjut.7Belum ada pemeriksaan darah yang digunakan untuk
mendeteksi adanya kanker payudara. Petanda tumor (Tumor Marker/TM)
ialah molekul protein berupa enzim, hormon dan lain-lain, yang
dalam keadaan normal tidak atau sedikit sekali diproduksi oleh sel
tubuh. TM merupakan salah satu penunjang pemeriksaan kanker
tertentu baik screening, menegakkan diagnosis, prognosis,
pemantauan hasil pengobatan, dan juga deteksi kekambuhan.
Pemeriksaan petanda tumor untuk payudara yang menggunakan sampel
darah yaitu CA 15-3 tidak digunakan untuk mendeteksi atau
menegakkan diagnosis kanker. Pemeriksaan CA 15-3 dilakukan bila
diagnosis kanker sudah ditegakkan dan lebih banyak digunakan untuk
monitor terapi serta progresivitas kanker.7Diagnosis
a. Working Diagnosis: Fibroadenoma Mammae Sinistra
Payudara terdiri dari berbagai struktur:8 parenkim epitelial
lemak, pembuluh darah, saraf dan saluran getah bening otot dan
fascia
Gambar 4. Fibroadenoma mammae
Fibroadenoma mammae adalah suatu neoplasma jinak berbatas tegas,
padat kenyal, berkapsul dan lesi payudara terlazim dalam wanita
muda (berusia di bawah 25 tahun). Setelah menopause, tumor tersebut
tidak lagi ditemukan. Pada masa remaja, fibroadenoma dapat dijumpai
dalam ukuran yang besar. Sebagian besar (80%) tunggal. Biasanya
neoplasma tampil sebagai massa payudara mobile, lobulasi tidak
nyeri tekan, kenyal seperti karet berukuran 1-4 cm. Ia tergantung
hormon dan bisa berfluktuasi dalam diameter sebanyak 1 cm dibawah
pengaruh estrogen haid normal, kehamilan, laktasi atau penggunaan
kontrasepsi oral. Pertumbuhan cepat bisa jelas selama kehamilan
atau laktasi. Terapi dengan biopsi eksisi dan harus dinasehatkan
karena jarang regresi involusional. Penampilan makroskopik berbeda
dari yang karena tumor mammae apa pun. Tepinya tajam dan permukaan
potongannya putih keabu-abuan sampai merah muda dan homogen secara
makroskopik. Secara histologi, ada susunan lobulus perikanalikular
yang mengandung stroma padat dan epitel proliferatif. Varian bisa
memperlihatkan proliferasi epitel yang jelas dari kelenjar matang
tak teratur yang dikemas padat dengan epitel sekresi.8
Gambar 5. Gambaran makroskopik fibroadenoma mammae
Fibroadenoma mammae yang dikeluarkan selama laktasi cukup
selular dan telah dikelirukan pada potongan beku dengan
adenokarsinoma berdiferensiasi baik. Ahli patologi yang memeriksa
suatu fibroadenoma yang dikeluarkan selama kehamilan harus selalu
diinformasikan bahwa lesi berasal dari payudara
laktasi.8,9Penanganan fibroadenoma mammae adalah melalui pembedahan
pengangkatan tumor. Spesimen diperiksa untuk menyingkarkan adanya
keganasan. Sistosarkoma pyloides merupakan salah satu tipe dari
fibroadenoma yang dapat kambuh jika tidak diangkat dengan
sempurna.9
Faktor-faktor predisposisi: usia