Top Banner
PEMBENTUKAN MASYARAKAT INFORMASI ( dosen A. Sidiq purnomo ) Disusun oleh Kelompok Bambang setio purnomo (15121016) Yulia witanti (15121015) Mochamad Taufikurrohman (15121014) Bayu Saputra(15121027) Prodi sistem informasi Fakultas teknik informatika Universitas mercu buana yogyakarta 2017
19

PEMBENTUKAN MASYARAKAT INFORMASIebook.repo.mercubuana-yogya.ac.id/FTI/tugas_doc_20162/2015/151… · telah memberikan bimbingan, ide, dan kesempatan bagi kelompok kami menyelesaikan

Oct 19, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • PEMBENTUKAN MASYARAKAT INFORMASI

    ( dosen A. Sidiq purnomo )

    Disusun oleh

    Kelompok

    Bambang setio purnomo (15121016)

    Yulia witanti (15121015)

    Mochamad Taufikurrohman (15121014)

    Bayu Saputra(15121027)

    Prodi sistem informasi

    Fakultas teknik informatika

    Universitas mercu buana yogyakarta

    2017

  • i

    DAFTAR ISI

    DAFTAR ISI ................................................................................................................................................ i

    KATA PENGANTAR................................................................................................................................... ii

    BAB I ........................................................................................................................................................ 1

    PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 1

    1.1. LATAR BELAKANG ......................................................................................................................... 1

    1.2. RUMUSAN MASALAH ................................................................................................................... 2

    1.3. TUJUAN ........................................................................................................................................ 2

    1.4. KERANGKA TEORI ......................................................................................................................... 2

    BAB II ....................................................................................................................................................... 4

    PEMBAHASAN ......................................................................................................................................... 4

    2.1. DEFINISI DAN MANFAAT E-GOVERMENT ..................................................................................... 4

    2.2. TANTANGAN E-GOVERMENT ....................................................................................................... 5

    2.3. TEKNOLOGI INFORMATIKA DAN KOMUNIKASI ............................................................................ 6

    2.4. PEMBENTUKAN MASYARAKAT INFORMASI ................................................................................. 7

    2.5. FAKTOR PENDORONG MASYARAKAT INFORMASI ....................................................................... 9

    2.6. UPAYA PEMERINTAH DALAM PEMBENTUKAN MASYARAKAT INFORMASI ............................... 11

    2.7. TEKNOLOGI KOMUNIKASI DALAM MASYARAKAT INFORMASI .................................................. 12

    2.8. PENGARUH PERKEMBANGAN MASYARAKAT INFORMASI TERHADAP KESEJAHTERAAN

    MASYARAKAT .................................................................................................................................... 13

    BAB III .................................................................................................................................................... 15

    PENUTUP ............................................................................................................................................... 15

    A. KESIMPULAN ................................................................................................................................. 15

    DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 16

  • ii

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas selesainya makalah yang

    berjudul “ Pembentukan Masyarakat Informasi “. Atas dukungan moral dan materi yang

    diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis menyampaikan ucapan terimakasih

    kepada Dosen Pengampu Mata Komputer Masyarakat, A. Sidiq Purnomo, S.Kom., M.Eng. yang

    telah memberikan bimbingan, ide, dan kesempatan bagi kelompok kami menyelesaikan tugas

    makalah ini.

    Merupakan suatu kehormatan bagi kami, karena diberikan kesempatan dalam

    menyajikan makalah ini. Makalah ini kami sajikan dalam rangka memberi pengetahuan tentang

    e-goverment dan pembentukan masyarakat informasi.

    Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan

    kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah

    ini. Harapan kami, semoga makalah ini dapat menjadi referensi penting bagi kami dan para

    pembaca untuk menambah wawasan dalam pengembangan sistim informasi.

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. LATAR BELAKANG

    Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan cyber telah mengubah pola dan tata

    hubungan antar masyarakat maupun antara masyarakat dengan pemerintah. Pada era reformasi

    sekarang ini penerapan teknologi informasi telah pula wajib dilakukan di instansi pemerintah

    untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Untuk itu, pemerintah juga

    dituntut untuk melakukan reformasi dalam penyelenggaraan pemerintahan termasuk pelayanan

    kepada publik yang berbasis ternologi informasi.

    Dalam konteks diatas, beberapa tahun terakhir ini pemerintah telah memanfaatkan

    kemajuan teknologi dalam berbagai aktifitasnya, diantaranya dalam pelayanan publik berbasis

    teknologi informasi. Di Indonesia teknologi informasi telah mendapat perhatian Pemerintah

    melalui penerapan eletronic-goverment (e-govremernt)dan telah memperolehi komitmen atau

    dukungan kuat dari pemerintah melalui Intruksi Presiden R.I Nomor 3 tahun 2003 tentang

    Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-goverment.

    Seiring perkembangan waktu pemerintah dituntut dalam keterbukaan informasi,

    sehingga disahkannya Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi

    Publik (KIP) dan secara efektif mulai diberlakukan pada bulan April 2010 lalu. Dalam Undang-

    undang Keterbukaan Informasi Publik disebutkan, pada dasarnya setiap informasi publik

    bersifat terbuka dan dapat diakses oleh setiap pengguna informasi publik, kecuali informasi

    yang dikecualikan sebagaimana tertuang pada pasal 17 undang-undang nomor 14 tahun 2008,

    hal itu tentunya sejalan dengan salah satu pilar informasi, yaitu transparansi menuju clean

    goverment and good goverence.

    Selain itu juga undang-undang tersebut menjelaskan bahwa disetiap kecamatan, kota

    dan kabupatn perlu dibentuk Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) yang berfungsi sebagai

    wahana informasi dan komunikasi antara anggota KIM dengan pemerintah atau sebaliknya,

    sebagai mitra dialog dengan pemerintah dalam merumuskan kebijakan publik, sebagai sarana

    peningkatan pemberdayaan masyarakat dibidang informasi sebagai lembaga atau kelompok.

    Dengan diterapkannya peraturan pemerintah tersebut, implementasi keterbukaan

    informasi publik dapat berjalan lebih efektif dan efesien dalam kehidupan bermasyarakat,

    berbangsa dan bernegara. Yang pada akhirnya sebagai alternatif yang strategi dalam rangka

    mengkomunikasikan informasi secara dua arah antara pemerintah dengan masyarakat dan

  • 2

    dunia usaha antara pemerintah sendiri. Dengan memanfaatkan perkembangan teknologi

    informasi saat ini, bagaimana kita dapat melihat pemerintaah memberikan pelayanan melalui

    eletronik service, serta bentuk pemberdayaan KIM yang diterapkan di masyarakat.

    1.2. RUMUSAN MASALAH

    Berbicara tentang masyarakat informasi, selalu berkaitan dengan era globalisasi yang

    isunya mulai berkembang di Indonesia setelah terjadinya reformasi pada tahun 1998 dan

    semakin berkembang pesat. Untuk itu pada makalah ini kami akan menjelaskan permasalahan,

    bagaimana mendorong masyarakat informasi itu,? Bagaimana pembentukan masyarakat

    informasi itu?, Apa Fungsi Kelompok Informasi Masyarakat itu ?, Bagaimana efektifitas

    Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di masyarakat dan di pemerintahan?. Yang pada

    akhirnya e-goverment dan TIK merupakan strategi dalam meningkatkan kualitas kehidupan

    masyarakat.

    1.3. TUJUAN

    Makalah ini bertujuan untuk mengetahui peran dan fungsi masyarakat dalam sistem

    informasi, disamping itu juga, faktor apa saja yang mendorong terjadinya masyarakat

    informasi, kemudian bagaimana masyarakat tersebut menerapan dan mengimplementasikan

    TIK yang efektif dan efesien, serta bagaimana sinergitas antara pemerintah dan masyarakat

    dalam mewujudkan masyarakat informasi.

    1.4. KERANGKA TEORI

    Masyarakat mengandung pengertian tentang kesatuan kelompok orang yang

    berhimpun, berkumpul, dan bersatu dalam wadah baik bentuk organisasi formal maupun non-

    formal yang menempati tempat tertentu, mempunyai ciri-ciri seperti adanya ikatan dan

    mempunyai kesamaan-kesamaan atas beberapa hal. Setiap kelompok masyarakat selalu

    berusaha mempertahankan eksistensinya dan mengembangkan agar dapat bertahan. Pada

    perkembangannya masyarakat membutuhkan bahkan sangat tergantung pada informasi.

    Informasi itu sendiri, merupakan data-data yang diolah melalui suatu sistem pengelola

    sehingga memiliki arti dan bernilai bagi seseorang.

  • 3

    Disamping itu juga, informasi dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang terus

    berkembang sejalan dengan usaha dan kemapuan manusia sesuai dengan kegunaanya. Seiring

    berjalannya waktu, informasi sering dikaitkan dengan teknologi yaitu komputer dan

    perangkatnya. Dinamika informasi yang terjadi berdampak sosial dan perubahan di

    masyarakat. Perubahan itu, merubah keadaan masyarakat dengan mengandalkan kemampuan

    sumber daya manusia dalam pekerjaannya dengan hadirnya teknologi informasi dan

    komunikasi dalam kehidupan sehari-hari, selain itu juga dapat memberikan informasi yang

    lebih cepat dimasyarakat.

    Konsep masyarakat informasi muncul pada tahun 1970-an dari para ilmuwan dengan

    sudut pandang dan definisi yang berbeda-beda. Daniel Bell (1973), menggunakan istilah “post-

    industrial society” untuk menyebut masyarakat informasi yaitu pergantan produksi barang-

    barang kepada sistem pengetahuan dan inovasi pelayanan sebagai strategi dan sumber

    transpormasi dalam masyarakat.

    Fritz Machlup, membedakan 5 sektor pengetahuan yaitu, pendidikan, penelitian dan

    penegmabangan, media massa, teknologi informasi, dan layanan informasi. Menurut William

    J. Martin (1995), masyarakat informasi adalah suatu keadaan masyarakat dimana kualitas

    hidup, prospek untuk perubahan sosial dan pembangunan ekonomi bergantung pada

    peningkatan informasi dan pemanfaatannya.

    Dari devinisi masyarakat informasi diatas, tidak terlepas dari tiga komponen utama

    yang mendorong munculnya masyarakat informasi yaitu dinamika informasi dan komunikasi,

    perkembangan dalam teknologi informasi (komputer), dan perkembangan dalam teknologi

    komunikasi. Pada komponen kedua lebih dikenal dengan Teknologi Informasi dan

    Komunikasi (TIK). Efek dari ketiga informasi tersebut dapat dilihat dengan terjadinya

    peningkatan kualitas dan kuantitas produk-produk informasi dan pelayanan serta luasnya

    jaringan komunikasi melalui media yang dilakukan secara eletronik dan terpasang, sehingga

    pelaksanaan pembentukan dan pengembangan informasi masyarakat dapat berjalan dengan

    efektif dan efesien.

  • 4

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1. DEFINISI DAN MANFAAT E-GOVERMENT

    E-Goverment merupakan sebuah konsep yang memiliki rinsip-prinsip dasar yang

    universal, namun karena setiap negara memiliki skenario implementasi atau penerapannya

    yang berbeda-beda, maka definisi ruang lingkup e-goverment menurut Bank Dunia (World

    Bank) memberikan definisi istilah e-government yaitu penggunaan teknologi informasi oleh

    badan-badan pemerintahan yang memiliki kemampuan untuk mewujudkan hubungan dengan

    warga negara, pelaku bisnis dan lembaga-lembaga pemerintahan yang lain. Di sisi lain, UNDP

    (United Nation Development Programme) dalam suatu kesempatan mendefinisikannya secara

    lebih sederhana, yaitu: E-government is the application of Information and Communicat-ion

    Technology (ICT) by government agencies.

    Dari definisi diatas tersebut, e-goverment memilki manfaat sebagai berikut :

    1. Merupakan suatu mekanisme interaksi baru (modern) antara pemerintah dengan masyarakat

    dan kalangan lain yang berkepentingan stakeholder.

    2. Melibatkan penggunaan teknologi informasi (terutama internet).

    3. Memperbaiki mutu (kualitas) pelayanan yang selama berjalan.

    Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional

    Pengembangan Electronic Government menyatakan bahwa Pengembangan Electronic

    Government (E-Gov) merupakan upaya untuk mengembangkan penyelenggaraan

    kepemerintahan yang berbasis (menggunakan) elektronik dalam rangka meningkatkan kualitas

    layanan publik secara efektif dan efisien. Melalui pengembangan Electronic Government (E-

    Gov) dilakukan penataan sistem manajemen dan proses kerja di lingkungan pemerintah dengan

    mengoptimasikan pemanfaatan teknologi informasi. Pemanfaatan teknologi informasi tersebut

    mencakup 2 (dua) aktivitas yang berkaitan yaitu :

    a. Pengolahan data, pengelolaan informasi, sistem manajemen dan proses kerja secara elektronis.

    b. Pemanfaatan kemajuan teknologi informasi agar pelayanan publik dapat diakses secara mudah

    dan murah oleh masyarakat di seluruh wilayah negara.

    Oleh karena itu, diterapkannya konsep e-goverment bagi suatu negara dapat

    memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah kepada para stakeholdernya (masyarakat,

    kalangan bisnis, dan industri) terutama dalam hal kinerja efektifitas dan efesiensi diberbagai

    bidang kehidupan bernegara. Memperbaiki transparasi, kontrol, dan akuntabilitas

    penyelengaraan pemerintahan dalam rangka penerapan konsep good corporate governance.

  • 5

    Mengurangi secara singnifikan total administrasi, relasi dan interaksi yang dikeluarkan

    pemerintah maupun stakeholder untuk keperluan aktivitas sehari-hari. Memberikan peluang

    bagi pemerintah untuk mendapatkan sumber-sumber pendapatan baru melalui interaksinya

    dengan pihak-pihak yang berkepentingan. Menciptakan suatu lingkungan masyarakat baru

    yang dapat secara tepat menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi sejalan dengan

    berbagai perubahan global dan trend yang ada, serta meemperdayakan masyarakat dan pihak-

    pihak lain sebagai mitra pemerintah dalam proses pengambilan berbagai kebijakan publik

    secara merata dan demokratis.

    Dengan kata lain, negara-negara maju memandang bahwa implementasi e-goverment

    yang tepat secara signifikan meemperbaiki kualitas kehidupan masyarakat disuatu negara

    secara khusus, dan masyarakat dunia secara umu. Untuk itu, implementasinya disuatu negara

    selain tidak dapat ditunda-tunda harus pula dilaksanakan secara serius, dibawah suatu

    kepemimpinan dan kerangka pengembangan yang hoslistik, yang pada akhirnya akan

    memberikan atau mendatangkan keunggulan kompetitif secara nasional.

    2.2. TANTANGAN E-GOVERMENT

    Berdasarkan hasil studi sejumlah praktisi e-goverment diberbagai negara, secara pokok

    ada 3 (tiga) tantangan teerbesar yang dihadapi oleh pemerintah maupun masyarakat dalam

    mengembangkan konsep e-goverment di negaranya masing-masing yaitu :

    1. Tantangan yang berkaitan dengan menciptakan dan menentukan kanal-kanal akses digital

    (maupun eletronik) yang dapat secara efektif dipergunakan oleh masyarakat maupun

    pemerintah.

    2. Tantangan yang berkaitan dengan keterlibatan lembaga-lembaga lain diluar pemerintah (pihak

    komersial swasta maupun pihak-pihak non komersial lainnya) dalam mengembangkan

    infrastruktur maupun superstruktur e-goverment yang dibutuhkan.

    3. Tantangan yang berkaitan dengan penyusunan strategi institusi terutama berkaitan dengan

    masalah biaya investasi dan operasional sehingga program manajemen perubahan e-goverment

    inidapat berjalan dengan lancar sesuai dengan yang diinginkan.

    Dengan tantang diatas tersebut, untuk mempercepat implementasi setiap inisiatif e-

    goverment, pemerintah harus memiliki atau membentuk sebuah depatemen yang dapat

    memimpin, memantau serta mengkoordinasi kegiatan dilintas sektoral yang ada, baik

    pemerintah, non-pemerintah maupun masyarakat.

  • 6

    2.3. TEKNOLOGI INFORMATIKA DAN KOMUNIKASI

    Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan

    istilah Information and Communication Technologies (ICT), adalah payung besar terminologi

    yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK

    mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi Informasi

    meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi,

    dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang

    berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat

    yang satu ke lainnya.

    Oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah konsep

    yang tidak terpisahkan. Jadi Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian

    luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan,

    pemindahan informasi antar media. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai

    bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) secara umum adalah semua yang

    teknologi berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan (akuisisi), pengolahan,

    penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi (Kementerian Negara Riset dan Teknologi,

    2006: 6.

    Istilah TIK muncul setelah adanya perpaduan antara teknologi komputer (baik

    perangkat keras maupun perangkat lunak) dengan teknologi komunikasi pada pertengahan

    abad ke-20. Perpaduan kedua teknologi tersebut berkembang pesat melampaui bidang

    teknologi lainnya. Hingga awal abad ke-21 TIK masih terus mengalami berbagai perubahan

    dan belum terlihat titik jenuhnya.

    Karena itu, TIK memiliki manfaat dimasyarakat, menurut Michael Gurstein, (Gurstein,

    2000), mendeskripsikan masyarakat informasi dengan cara berikut: Masyarakat Informatika

    adalah aplikasi teknologi informasi dan komunikasi untuk memungkinkan proses masyarakat

    dan pencapaian tujuan masyarakat yang mencakup pembagian digital di dalam maupun antar

    masyarakat. Masyarakat informatika muncul sebagai kerangka untuk mendekati Sistem

    Informasi secara sistematis dari perspektif masyarakat dan sejajar dengan Sistem Informasi

    Manajemen dalam pengembangan strategi dan teknik untuk manajemen penggunaan dan

    aplikasi sistem informasi masyarakat.

    Masyarakat informatika mengatasi hubungan antara teori akademik dan penelitian,

    masalah kebijakan dan pragmatis yang timbul dari puluhan ribu “Jaringan Masyarakat”, “Pusat

  • 7

    Teknologi Masyarakat”, Telecentre, Pusat Komunikasi Masyarakat, dan Telecottage yang saat

    ini berada secara global. Sebagai satu bidang akademik, masyarakat informatika mengambil

    sumber daya dan partisipan dari serangkaian latar belakang, termasuk Ilmu Komputer,

    Manajemen, Ilmu Informasi dan Perpustakaan, Perencanaan, Sosiologi, Pendidikan, Kebijakan

    Sosial, dan penelitian Pedesaan, Regional, dan Pembangunan.

    Sebagai suatu praktik, masyarakat informatika merupakan kepentingan bagi mereka

    yang perhatian dengan Pengembangan Masyarakat dan Ekonomi Lokal di Negara Berkembang

    maupun Maju dan memiliki hubungan dekat dengan mereka yang bekerja di bidang-bidang

    seperti Pembangunan Masyarakat, Pembangunan Ekonomi Masyarakat, Informatika

    Kesehatan Berbasis Masyarakat, Pendidikan Dewasa dan Lanjutan. Masyarakat informatika

    adalah bagian dari struktur masyarakat di dunia yang muncul dan memiliki peran di sejumlah

    tingkat fundamental dalam masyarakat yang berkembang. Masyarakat informatika dapat

    dideskripsikan sebagai penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk praktik

    masyarakat, yang didefinisikan oleh Glen (1993) sebagai Penyampaian Layanan Masyarakat,

    dan Tindakan Masyarakat. Khususnya, Praktik Masyarakat semakin dianggap fundamental

    untuk masalah-masalah sosial karena masyarakat di suatu tempat menghadapi dunia

    perdagangan modern yang kurang menjadi subyek negara/ bangsa.

    Komunikasi telah memainkan peranan penting dalam mengembangkan dan

    mempertahankan kesehjateraan masyarakat secara geografis sepanjang sejarah. Informatika

    Masyarakat adalah sebuah fenomena terkini pada masyarakat jaringan modern, dapat dilacak

    pada pemrakarsa komunikasi masyarakat akhir 1980 sampai awal 1990. Sejak permulaan,

    tujuan utama teknologi masyarakat adalah untuk menggunakan prasarana, aplikasi, dan

    layanan informasi dan komunikasi untuk memberdayakan dan melestarikan modal sosial

    masyarakat lokal (jaringan, organisasi, kelompok, aktivitas, dan nilai yang mendasari

    kehidupan masyarakat).

    2.4. PEMBENTUKAN MASYARAKAT INFORMASI

    Masyarakat mengandung pengertian tentang suatu kesatuan kelompok yang berhimpun

    dan bersatu dalam wadah baik bentuk organisasi formal maupun non-formal yang menempati

    tempat tertentu, mempunyai ciri-ciri seperti adanya ikatan dan mempunyai kesamaan-

    kesamaan atas beberapa hal. Setiap kelompok masyarakat selalu berusaha untuk

    mempertahankan eksistensinya dan mengembangkan agar tidak tersingkirkan (Sutomo,2005).

  • 8

    Informasi merupakan data-data yang diolah melalui sistem pengelola sehingga

    memiliki arti dan bernilai bagi seseorang. Selain itu, informasi dapat diartikan juga sebagai

    ilmu pengetahuan yang terus berkembang sejalan dengan usaha dan kemampuan manusia

    sesuai kegunaanya. Dalam perkembangannya, informasi sering dikaitkan dengan teknologi

    komputer dan perangkatnya. Disadari atau tidak, dinamika informasi yang terjadi membawa

    perubahan bagi masyarakat.

    Masyarakat yang mendapatkan kesempatan dan akses informasi secara cepat dan tepat

    akan jauh lebih maju dibandingkan mereka yang kurang mendapat pengetahuan infrmasi . Misi

    utama masyarakat informasi adalah mewujudkan masyarakat yang sadar tentang pentingnya

    informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi, terciptanya suatu layanan informasi yang terpadu,

    terkoordinasi dan terdokumentasi serta tersebarnya informasi ke masyarakat luas secara cepat,

    tepat dan bermanfaat. Masyarakat informasi ditandai dengan adanya perilaku informasi yang

    merupakan keseluruhan perilaku manusia yang berhubungan dengan sumber dan saluran

    informasi, dengan tujuan tertentu sebagai akibat adanya kebutuhan untuk memenuhi tujuan

    tertentu, perilaku mencari informasi yang ditujukan seseorang ketika berinteraksi dengan

    sistem informasi, dan perilaku pengguna informasi yaitu perilaku yang dilakukan seseorang

    ketika menggabungkan informasi yang ditemukannya dengan pengetahuan dasar yang sudah

    ia miliki sebelumnya.

    Informasi menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia. Masyarakat yang

    mendapat kesempatan lebih dulu, akses lebih luas dan tepat waktu akan dapat mengurus dan

    mengatur dunia. Sementara kelompok masyarakat yang tidak atau kurang memperolehi

    kesempatan dan akses informasi yang mereka butuhkan secara memadai akan jauh tertinggal.

    Faktor-faktor penentu pembentukan masyarakat informasi adalah :

    1. Kemajuan dalam pendidikan, dengan kemampuan baca tulis dan pembelajaran orang bisa

    menguasai pengetahuan. Akses terhadap informasi pilihan yang memilki nilai guna, berasal

    dari keaktifan dalam mencari informasi, biasanya meelalui kebiasaan membaca. Salah satu

    budaya yang menyertai masyarakat informasi adalah tingginya budaya baca. Budaya diawali

    dari sesuatu yang sering atau bisa diperoleh dari membaca diantaranya menguasai ilmu

    pengetahuan secara luas, meningkatkan kemampuan agar meningkatnya taraf hidup, mengatasi

    masalah, serta mempertajam pandangan.

    2. Perubahan karakteristik pola kerja, orang selalu mencari informasi dan pengetahuan agar bisa

    bekerja dengan cepat, efektif dan efesien.

    3. Perubahan dalam cara menyebarkan pengetahuan, mulai dari konvensional kepada penyebaran

    informasi yang menggunakan alat-alat canggih.

  • 9

    4. Perubahan dalam cara mencari pengetahuan, semakin besarnya rasa ingin tahu pada diri

    seseorang sehingga berupaya untuk mendapatkan informasi dengan spesifik.

    5. Kemajuan dalam penciptaan alat-alat untuk menyebarkan dan mengases pengetahuan baru.

    Kelima faktor tersebut diatas berorientasi pada kebutuhan untuk mendapatkan

    informasi sesuai keinginan dan kebutuhan pencari informasi, dengan ciri-ciri masyarakat

    informasi seperti :

    1. Sumber informasi terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.

    2. Adanya kesadaran masyarakat tentang arti pentingnya informasi dalam berbagai aktivitas

    kehidupan.

    3. Berkembangnya lembaga-lembaga perpustakaan, dokumentasi dan informasi secara merata.

    4. Terbukanya pandanagan dan wawasan masyarakat dalam pmanfaatan teknologi informasi

    secara tepat guna.

    5. Kemajuan sumber daya manusia, informasi dan fisik yang memanfaatkan ilmu pengetahuan

    dan teknologi.

    6. Informasi dikelola dengan baik, disajikan tepat waktu dan dikemas dengan teknologi dapat

    dikembangkan sebagai suatu komoditi yang bernilai ekonomis.

    Jika ditinjau dari sumber daya dan infrastruktur, unsur dari masyarakat informasi itu

    harus memilki, yaitu :

    1. infrastruktur jaringan telekomunikasi yang terjangkau oleh masyarakat.

    2. Masyarakat pemakai dan penyedia informasi.

    3. Sumber daya manusia yang terampil dalam teknologi informasi

    4. Industri-industri teknologi informasi yang beragam.

    5. Otoritas yang mengatur tentang teknologi informasi .

    Dari penjelasan diatas, pembentukan masyarakat tradisional menjadi masyarakat

    informasi yang berbasis pengetahuan harus melewati tahapan-tahapan perkenalan kepada

    masyarakat tentang oprasionalisasi teknologi informasi dan penyelesaian atau pemilihan

    terhadap informasi yang bersifat mmberdayakan masyarakat sehingga meningkatkan taraf

    hidup, penegetahuan dan keahlian masyarakat.

    2.5. FAKTOR PENDORONG MASYARAKAT INFORMASI

    Masyarakat informasi terbentuk atas beberapa faktor yang berdampak terjadinya

    evolusi dimasyarakat tersebut, serta mulainya kebutuhan informasi yang tinggi setelah sekian

  • 10

    lama berada pada fase masyarakat industri, faktor-faktor terbentuknya masyarakat informasi

    adalah :

    1. Dinamika informasi dan komunikasi.

    2. Perkembangan teknologi komputer.

    3. Perkembangan teknologi komunikasi.

    Perkembangan teknologi komputer dan teknologi informasi sekarang lebih dikenal

    dengan perkembangan ICT atau Information and Communication Technologyyang

    berkembang di negara industri. Dua teknologi yang mempercepat pergerakan informasi

    dimasyarakat yang kemudian menjadi ciri dari masyarakat maju seperti, penggunaan TV,

    telepon, komputer. Suatu kejadian ditempat yang sangat jauh dapat seketika diketahui oleh

    masyarakat (real time) dan pada saat itu juga (real time).

    Dinamika saat ini, kita memang tergantung kepada informasi, dan sekarang kita juga

    tergantung kepada teknologi penyimpanan informasi. Teknologi komputer dan teknologi

    informasi telah memberikan jawaban terhadap kebutuhan teknologi penyimpanan informasi

    tersebut. Bahkan komputer merupakan teknologi yang lebih dari sekedar teknologi

    penyimpanan informasi, pemeroses analisis, dan bahakan dapat mengkomunikasikan kepada

    komputer lain. Inilah kelebihan komputer dalam menangani informasi.

    Ada beberapa elemen yang harus diperhatikan untuk memasuki masyarakat informasi,

    diantaranya :

    1. Masyarakat yang tidak buta huruf.

    2. Pemanfaatan komputer.

    3. Infrastruktur telekomunikasi.

    4. Industri percetakan yang maju.

    5. Industri TV dan Radio yang maju.

    6. Minat baca yang tinggi.

    7. Sistem perpustakaan yang maju.

    Saat ini, hampir semua pergerakan informasi dilakukan dengan menggunakan teknologi

    komputer. Komputer bahkan dapat digunakan untuk menerima siaran televisi, transaksi

    perbankan, transaksi perdaganagan, ekspor impor, input data, dan lain sebagainya.

    Untuk memasuki masyarakat informasi, kemungkinan realisasi tersebut akan

    menimbulkan permasalahan. Munculnya permasalahan itu dikarenakan adanya kemiskinan,

    keterbelakangan pendidikan, tidak terampil, dan ketidasadaran masyarakat akan pentingnya

    teknologi.

  • 11

    2.6. UPAYA PEMERINTAH DALAM PEMBENTUKAN MASYARAKAT

    INFORMASI

    Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik lahir atas

    pertimbangan bahwa Keterbukaan Informasi Publik merupakan sarana dalam mengoptimalkan

    pengawasan publik terhadap penyelenggaran Negara dan Badan Publik lainnya dan segala

    sesuatu yang berakibat pada kepentingan publik. Pengelolaan akan informasi publik

    merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan masyarakat informasi.

    Dengan undang-undang tersebut, maka pemerintah daerah perlu membentuk Kelompok

    Informasi Masyarakat (KIM) disetiap kecamatan, kota, maupun kabupaten. KIM tersebut

    berfungsi sebagai wadah informasi dan komunikasi antara anggota KIM dengan pemerintah

    atau sebaliknya, sebagai mitra dialog dengan pemerintah dalam merumuskan kebijakan publik,

    sebagai sarana peningkatan pemberdayaan masyarakat dibidang informasi dan sebagai

    lembaga atau kelompok.

    KIM dibentuk untuk menemukan masalah bersama mengenai diskusi anggota kelompok,

    mengenali cara pemecahan masalah, membuat keputusan bersama, melaksanakan keputusan

    dengan kerjasama dan mengembangkan jaringan informasi untuk memecahkan masalah dan

    memenuhi kebutuhan.

    Bentuk dari pemberdayaan KIM ini meliputi fasilitas peningkatan kemampuan akses

    terhadap informasi (dalam bentuk sarana jaringan dan perangkat komputer), fasilitas

    pengembangan implementasi informasi yang telah diakses, fasilitas perluasan jangkauan

    disemenasi informasi dan kelompok kepada masyarakat, penyelenggaraan kompetisi antar

    kelompok (memperlihatkan prestasi yang dicapai dan menggairahkan kompetensi positif yang

    berujung pada peningkatan terus menerus prestasi kelompok masyarakat.

    Sasaran pembinaan KIM ini, agar terciptanya KIM secara terus menerus dalam

    pengembangan sumber daya manusia, terciptanya koordinasi, integrasi dan sinkronisasi

    pembinaan KIM secara terpadu dan berkesinambungan, terciptanya KIM sebagai wahana

    penggerak partisipasi aktif masyarakat dalam hal penyampaian informasi dan penyalur aspirasi

    masyarakat.

    Anggota KIM terdiri dari permodelan KIM berbasis IT, jasa, Kelompok Usaha Bersama

    (KUBE), majlis taklim, serta tokoh masyarakat yang nantinya akan berkoordinasi dengan

    pemerintah terkait permasalahan yang terjadi di masyarakat. Dengan adanya KIM berpotensi

    pada :

    1. Tingginya partisipasi masyarakat dan pembangunan kelompok.

  • 12

    2. Disetiap kecamatan dan kelurahan hingga ke tingkat RW dan RT, terdapat kelompok-kelompok

    yang bergerak diberbagai bidang.

    3. Tersedianya sarana dan prasarana yang dapat dimanfaatkan secara optimal bagi kepentingan

    aktifitas kelompok.

    4. Ruang juang jangkauan komunikasi.

    Dengan adanta KIM untuk menemukan masalah dan mendiskusikannya, bersama

    kelompok, mengenali dan mencari solusi dalam memcahkan masalah-masalah di masyarakat,

    pemerintah dalam membuat keputusan dapat memperhatikan masyarakat agar

    keputusan/kebijakan itu dapat dilakukan bersama, yang nantinya pengembangan jaringan

    informasi KIM dapat mengoptimalisasikan pemanfaatan media internet dan eksternal guna

    mempercepat pemahaman masyarakat terhadap pentingnya kehadiran TIK.

    Dalam pembentukan masyarakat informasi itu, pemerintah tentunya harus lebih ekstra

    bekrja dan mensosialisasikan pemanfaatan TIK. Hambatan yang akan terjadi seperti

    rendahnya tingkat pemahaman masyarakat terhadap nilai informasi, masih rendahnya jaringan

    komunikasi dengan pihak luar, masih rendahnya kepedulian terhadap sarana prasarana yang

    dimiliki, serta masih rendahnya memahami lintas peluang yang ada.

    Adanya wujud KIM di masyarakat, pemerintah dalam mengembangkan sistem

    pelayananyang handal dan terpercaya dapat dijangkau oleh masyarakat luas. Bentuk informasi

    yang transparasi di pemerintahan dengan mudah diakses oleh masyarakat, melalui layangan

    internet, portal yang ada dipemerintahan.

    2.7. TEKNOLOGI KOMUNIKASI DALAM MASYARAKAT INFORMASI

    Teknologi komunikasi dan infromasi saat ini semakin maju, baik software maupun

    hardware. Kemajuan ini membentuk sebuah masyarakat informasi. Seperti yang telah

    dijelaskan sebelumnya, masyarakat informasi merupakan masyarakat yang menjadikan

    informasi sebagai penunjang utama sebuah kehidupan.Teknologi yang dijadikan sebagai

    teknologi utama masyarakat informasi yaitu komputer. Komputer merupakan bukti

    perkembangan suatu teknologi. Dengan munculnya komputer ini menyebabkan

    berkembangnya teknologi komunikasi dan teknologi informasi di kalangan masyarakat,

    khususnya masyarakat informasi.

    Masyarakat Informasi menghadapkan pada tantangan-tantangan baru dan kesempatan

    perkembangan-perkembangan menuju seluruh area dari masyarakat. Teknologi membantu kita

    untuk membuat koneksi-koneksi baru. Koneksi-koneksi dimana tantangan tradisional

  • 13

    menerima apa yang mungkin, dan ketika hal tersebut menjadi mungkin. Perkembangan

    masyarakat informasi telah menjadi bagian penting untuk masyarakat informasi sebagai

    ekonomi kecil yang terbuka di dalam pengembangan jaringan ekonomo global, dimana

    pengetahuan berbasis pada inovasi yang menjadi kunci sumber dari penopang keuntungan yang

    kompetitif. Pada tahap masyarakat informasi, teknologi komunikasi merupakan sebuah

    kebutuhan. Dasar karya untuk masyarakat informasi telah diletakkan dengan baik pada awal

    1970an, yang meningkatkan kepekaan kalangan bisnis, intelektual, dan masyarakat jepang

    terhadap nilai teknologi dan produk informasi sebagai jalan yang paling tepat untuk

    mengembangkan masa depan. Membicarakan teknologi komunikasi dalam masyarakat

    informasi tidak terlepas dari teknologi informasi. Berkembangnya teknologi informasi memicu

    cara baru dalam kehidupan dimulai sampi dengan berakhir, kehidupan seperti ini dikenal

    dengan e-life, artinya: kehidupan ini sudah dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan elektronik.

    2.8. PENGARUH PERKEMBANGAN MASYARAKAT INFORMASI TERHADAP

    KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

    Kemajuan perkembangan teknologi, khususnya komunikasi, informasi dan multimedia

    ini pada akhirnya berpengaruh dalam merubah tatanan organisasi dan hubungan sosial

    kemasyarakatan dikarenakan sifat fleksibilitas dan kemampuan telematika untuk masuk ke

    aspek kehidupan. Dampak teknologi komunikasi dapat terciri dari adanya perubahan yang

    terjadi di masyarakat baik kondisi ideologi, sosial budaya, politik, hingga kondisi keamanan

    suatu Negara.Berikut ini merupakan pengaruh perkembangan masyarakat informasi terhadap

    kesejahteraan masyarakat:

    1. Bidang Pendidikan

    Ada beberapa pendapat tentang teknologi pendidikan, seperti media komunikasi yang

    berkembang secara pesat sekali yang dapat dimanfaatkan dalam pendidikan. Alat-alat

    teknologi ini lazim disebut “hardware” antara lain berupa TV, radio, video tape, computer, dan

    lain-lain. Di lain pihak ada pendapat bahwa teknologi pendidikan adalah pengembangan,

    penerapan dan penilaian sistem-sistem, teknik dan alat bantu untuk memperbaiki dan

    meningkatkan proses belajar manusia.

    2. Bidang Informasi dan Komunikasi

    Dalam bidang informasi dan komunikasi telah terjadi kemajuan yang sangat pesat. Dari

    kemajuan dapat kita rasakan dampak positifnya antara lain:

    a. Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan terbaru dimanapun

    melalui internet

  • 14

    b. Kita dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang sangat jauh hanyadengan

    melalui telepon genggam, internet, fax, dll.

    c. Kita dapat melakukan perkerjaan dimana pun kita berada, tanpa harus datang kekantor atau pun

    mengadakan pertemuan di suatu tempat formal.

    3. Bidang Sosial Budaya

    Akibat kemajuan teknologi bisa kita lihat saat ini, semakin banyak wanita yang

    memasuki bidang politik, sebagai anggota parlemen,senator, gubernur, menteri, dan berbagai

    jabatan penting lainnya. Meskipun demikian kemajuan teknologi akan berpengaruh negatif

    pada aspek. Pemberi bantuan dalam suatu kejadian atau peristiwa di dalam negeri maupun luar

    negeri seperti, bencana alam, peperangan, pengobatan akibat wabah penyakit, dll, yang dapat

    disalurkan secara cepat karena informasi komunikasi sekarang yang sangat mudah.

  • 15

    BAB III

    PENUTUP

    A. KESIMPULAN

    Masyarakat informasi adalah suatu keadaan masyarakat di mana produksi, distribusi

    danmanipulasi suatu informasi menjadi kegiatan utama. Dan teknologi memiliki peran atau

    pendukung utama menjadikan masyarakat menuju masyarakat informasi. Di mana teknologi

    merupakan sebuah seperangkat untuk membantu dan mempermudah aktivitas kita dan dapat

    mengurangi ketidakpastian yang disebabkan oleh hubungan sebab akibat yang melingkupi

    dalam mencapai suatu tujuan.Tetapi masyarakat informasi harus secara kontekstual

    mempertimbangkan informasi mana yang harus diekploitasi untuk memenuhi kebutuhan

    tujuan komunitas. Kemampuan untuk menyeimbangkan antara dampak positif maupun negatif

    harus diperlukan mayarakat. Bagaimana memanfaatkan informasi teknologi dengan sebaik-

    baiknya dan meminimalkan dampak negatif sekecil-kecilnya. Salah satunya mengolah

    informasi yang muncul secara relevan. Juga dengan rekomendasi-rekomendasi yang membantu

    masyarakat untuk mengacu pada sistem yang ada dengan teknologi yang realistis.

    Dengan begitu muncullah masayarakat informasi yang benar-benar kompeten dan

    kritis.Sehingga dapat memajukan tatanan kenagaraan/bangsa dan pada hakekatnya akan

    memunculkankesejahteraan bagi seluruh masyarakat dalam suatu negara. Selain itu pula,

    Perkembangan industri yang akan berlangsung di masa datang harus lebih cepat daripada

    perkembangan selama ini. Hal ini berkaitan erat dengan proses transformasi teknologi, yang

    juga harus berlangsung dengan cepat dan tepat jika ingin mempercepat proses industrialisasi

    dalam upaya membangun bangsa yang maju dan mandiri, sejahtera lahir-batin.

  • 16

    DAFTAR PUSTAKA

    (2016, FEBRUARI 16). Retrieved from http://www.academia.edu:

    http://www.academia.edu/3736018/Pengaruh_Perkembangan_Masyarakat_Informasi_terh

    adap_Kesejahteraan_Masyarakat.

    INDRAJIT, R. E. (2014). ELECTRONIC GOVERMENT STRATEGI PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN

    SISTEM PELAYANAN PUBLIK BERBASIS TEKNOLOGI DIGITAL. YOGYAKARTA: CV. Andi Offset.

    Saleh, B. R. (2015). Pengaruh Perkembangan Masyarakat Informasi Terhadap Kesejahteraan

    Masyarakat.

    SIDIQ, A. J. (2015, FEBRUARY 10). Retrieved from http://www.academia.edu:

    http://www.academia.edu/7713211/proker_FISIP