Top Banner
PEMBELAJARAN DAN SUCCESS STORY PROGRAM RINTISAN DAN AKSELERASI PEMASYRAKATAN INOVASI TEKNOLOGI PERTANIAN PRIMA TANI DI LAHAN SAWAH IRIGASI SEMI INTENSIF DESA RODOK, KECAMATAN DUSUN TENGAH, KABUPATEN BARITO TIMUR
23

PEMBELAJARAN DAN SUCCESS STORY - · PDF filePedoman umum rencana kegiatan telah disusun dalam Road map serta telah ... UPJA, P3A 2. Pembentukan LKM 3. Penumbuhan kebun bibit karet

Feb 07, 2018

Download

Documents

vucong
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PEMBELAJARAN DAN SUCCESS STORY - · PDF filePedoman umum rencana kegiatan telah disusun dalam Road map serta telah ... UPJA, P3A 2. Pembentukan LKM 3. Penumbuhan kebun bibit karet

PEMBELAJARAN DAN SUCCESS STORY

PROGRAM RINTISAN DAN AKSELERASI PEMASYRAKATANINOVASI TEKNOLOGI PERTANIAN PRIMA TANI

DI LAHAN SAWAH IRIGASI SEMI INTENSIF DESA RODOK,KECAMATAN DUSUN TENGAH, KABUPATEN BARITO TIMUR

Page 2: PEMBELAJARAN DAN SUCCESS STORY - · PDF filePedoman umum rencana kegiatan telah disusun dalam Road map serta telah ... UPJA, P3A 2. Pembentukan LKM 3. Penumbuhan kebun bibit karet

ii

KATA PENGANTAR

Laporan ini merupakan laporan singkat perkembangan pelaksanaan kegiatan PRIMA

TANI tahun 2009, yang merupakan kegiatan tahun ketiga.

Pada dasarnya kegiatan pada tahun 2009 ini merupakan pemantapan dan

pengembangan kegiatan tahun sebelumnya.

Kegiatan utama PRIMA TANI adalah inovasi teknologi dan kelembagaan untuk

mengembangkan komoditas utama padi, ternak sapi dan karet secara agribisnis.

Kepada semua pihak yang telah memberikan partisipasinya, terutama dinas terkait

dengan program dan kegiatannya, petugas lapangan, para petani pelaksana, sehingga

kegiatan PRIMA TANI dapat dilaksanakan.

Kami menyadari bahwa kegiatan yang telah dilaksanakan sampai saat ini masih

belum mencapai hasil maksimal sebagaimana yang diharapkan, sehingga perlu upaya-upaya

perbaikan.

Semoga laporan ini ada manfaatnya bagi pihak yang berkepentingan. Terima kasih.

Palangka Raya, Oktober 2009

Penanggungjawab RODHP/Menejer,

Ir. Rachmadi Ramli,MSNIP. 1953 0621 198003 1 002

Page 3: PEMBELAJARAN DAN SUCCESS STORY - · PDF filePedoman umum rencana kegiatan telah disusun dalam Road map serta telah ... UPJA, P3A 2. Pembentukan LKM 3. Penumbuhan kebun bibit karet

1

RINGKASAN

PRIMA TANI lahan irigasi semi intensif desa Rodok, kecamatan Dusun Tengah,kabupaten Barito Timur pada tahun 2009 ini adalah kegiatan tahun ketiga. Kegiatanyang bertujuan untuk memantapkan implementasi teknologi dan kelembagaanmodel Sistem Usaha Intensifikasi dan Diversifikasi dan Agribisnis IndustrialPerdesaan (SUID- AIP) dari komoditas utama padi, ternak sapi dan karet. Model initelah dirancang dalam bentuk Rancangbangun Laboratorium Agribisnis untukmenjabarkan Road map PRIMA TANI. Dalam Laboratorium Agribisnis telahdiimplementasikan inovasi teknologi dan kelembagaan secara bertahap dan simultanuntuk mengembangkan agribisnis ketiga komoditas utama yang dilakukan secaraterpadu. Sasaran akhir yang ingin dicapai pada tahun 2009 adalah pendapatanmasyarakat meningkat 201,58%. Implementasi teknologi padi yang dilakukan terdiridari: pengolahan tanah sempurna; benih unggul; pemupukan berimbang; sistemtandur jajar; PHT;pascapanen; pola tanam dua kali setahun. Implementasi teknologiternak sapi (usaha ternak sapi berkelanjutan): pembibitan dan penggemukan;sistem perkandangan; pola pakan; kesehatan; pengembangan HMT; IB; pengolahanlimbah (pupuk, biogas). Implementasi inovasi kelembagaan : a) penguatan danpenumbuhan kelembagaan petani. Implementasi inovasi teknologi secara umumtelah menunjukkan perbaikan terhadap keragaan usahatani dengan modelagribisnisnya. Implementasi inovasi kelembagaan telah memberikan dukungan yangkondusif terhadap implementasi teknologi. Khususnya kelembagaan keuanganmelalui PUAP telah memberikan dukungan nyata terhadap penyediaan kreditusahatani. Secara umum PRIMA TANI dapat mempercepat proses adopsi inovasi-inovasi pembangunan pertanian perdesaan setempat.

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang.

Pembangunan pertanian yang dilaksanakan selama ini belum sepenuhnya

dapat menyentuh sasaran dan menyelesaikan permasalahan pertanian, termasuk

masalah kemiskinan dan pengangguran. Pembangunan yang berpijak pada teori

triple down effect ternyata tidak selalu berjalan sebagaimana yang diharapkan.

Program pembangunan parsial dan terpencar-pencar yang selama ini dilaksanakan

hasilnya kurang optimal. Sebaliknya jika semua program dilaksanakan secara

terintegrasi dan sinergis maka dampaknya akan lebih besar dan lebih cepat

dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Untuk itu diperlukan pendekatan baru agar

pembangunan benar-benar dapat menyentuh sasaran.

Pembangunan yang berawal dari desa diharapkan mampu mengatasi

permasalahan yang dihadapi dan mampu mengoptimalkan pemanfaatan

Page 4: PEMBELAJARAN DAN SUCCESS STORY - · PDF filePedoman umum rencana kegiatan telah disusun dalam Road map serta telah ... UPJA, P3A 2. Pembentukan LKM 3. Penumbuhan kebun bibit karet

2

sumberdaya yang ada. Melalui pendekatan pembangunan berawal dari desa,

manfaat yang dihasilkan akan mudah dilihat dan dipantau perkembangannya.

PRIMA TANI merupakan satu instrumen rintisan untuk mendapatkan model

pengembangan bagi pembangunan pertanian dan perdesaan yang berlandaskan

pada inovasi teknologi pertanian. Pendekatan melalui PRIMA TANI pada dasarnya

adalah mengintegrasikan program-program sektor pertanian maupun non pertanian

(SK.Mentan No.496/Kpts/OT/160./9/2006).

PRIMA TANI adalah suatu bentuk kegiatan rintisan guna mempercepat

adopsi inovasi teknologi dan membangun kelembagaan agribisnis perdesaan secara

partisipatif. Selain itu PRIMA TANI dipandang mampu menjadi wadah kerjasama

yang sinergis antar kegiatan ekonomi dalam kerangka sistem agribisnis dan

keterpaduan antar subsektor, sehingga diharapkan sumberdaya dan dana dapat

dimanfaatkan secara efisien dan efektif serta keterpaduan pelaksanaan

pembangunan antar subsektor dan antar pelaku pembangunan dapat ditingkatkan.

Pedoman umum rencana kegiatan telah disusun dalam Road map serta telah

dijabarkan dalam kegiatan tahunan (Tabel 1 dan 2). Dalam implementasinya

dilapangan PRIMA TANI diwujudkan dalam model Laboratorium agribisnis.

PRIMA TANI lahan irigasi semi intensif di desa Rodok telah dimulai tahun

2007, berarti pada tahun 2009 telah berjalan selama tiga tahun. Berdasarkan Road

map yang telah disusun dan kegiatan-kegiatan yang direvisi sesuai perkembangan

lingkungan strategis, maka pada tahun 2009 ini perlu dipersiapkan transfer

pengawalan PRIMA TANI kepada pihak pemda.

Page 5: PEMBELAJARAN DAN SUCCESS STORY - · PDF filePedoman umum rencana kegiatan telah disusun dalam Road map serta telah ... UPJA, P3A 2. Pembentukan LKM 3. Penumbuhan kebun bibit karet

3

Tabel 1. Roadmap Laboratorium Agribisnis PRIMA TANI Desa Rodok

Tujuan Masyarakat sejahtera, pertanian berkelanjutan, lingkungan lestariPendapatan petani 100,00% 151,30% 201,82%Indikator progress Kondisi awal Peningkatan produktivitas,mutu,

efisiensi serta pendapatan usahataniSemua sub sistem/

komponen Lab.Agribisnisbekerja baik

Penyerahan ke daerah

Pengembangan/massalisasi

Pemantapan agribisnis

Implementasi teknologiDan rekayasa sosial,ekonomi, kelembagaan

-Konsolidasi dan pembinaankelembagaan-Pra kondisi :1.Pembentukan dan fungsionalisasiKlinik Agribisnis :a.Pelatihan-pelatihan teknisb.Pelayanan informasic.Pendampingan teknis

-Implementasi secara terbatasInovasi teknologi:

Implementasi inovasi teknologiproduksi, pascapanen

Implementasi inovasi kelembagaan(penguatan dan penumbuhan)

Pemantapan penerapaninovasi teknologi ; modelAIP

Pemantapan kinerjakelembagaan

PRA, Base line survey, surveykarakterisasi sumberdayalahan

Kondis ieksistingUsahatani;potensi;masalah;antisipasi;

inovasi teknologi &kelembagaan

2007 2008 2009

Page 6: PEMBELAJARAN DAN SUCCESS STORY - · PDF filePedoman umum rencana kegiatan telah disusun dalam Road map serta telah ... UPJA, P3A 2. Pembentukan LKM 3. Penumbuhan kebun bibit karet

4

Tabel 2.Tahapan kegiatan tahunan Laboratorium Agribisnis PRIMA TANI desa Rodok

2007 2008 2009Persiapan:1.Sosialisasi2.PRA, Baseline survei,survei tanah3.Pra kondisi: a.Konsolidasi kelompok tani dan

kelembagaan-kelembagaanagribisnis

b.Pembentukan Klinik Agribisnis c.TOT pengurus Klinik Agribisnisd.Sarana prasarana Klinik Agribisnis

e.Fungsionalisasi Klinik Agribisnis:Pelatihan-pelatihan; pelayanan jasakonsultasi dan informasi:-Pemupukan berimbang-Pola usaha ternak sapi

berkelanjutan-PTT-Budidaya karet-Penumbuhan kebun bibit karet-LKM

Implementasi teknologi :1. Pemupukan berimbang pada padi dan karet2. Pola tanam: padi unggul-padi unggul3. Pola usaha ternak sapi

berkelanjutan4. Integrasi ternak sapi-pangan5. Pakan ternak berkualitas6. Sistem peremajaan karet

Implementasi Kelembagaan:1. Peningkatan kinerja kelompok tani, UPJA, P3A2. Pembentukan LKM3. Penumbuhan kebun bibit karet4. Penumbuhan unit usaha pengadaan saprodi5. Peningkatan fungsi Klinik Agribisinis

Diseminasi1. Visitor plot2. Peragaan pada Klinik Agribisnis3. Pertemuan dan pelatihan

kelompok tani dan kelembagaanpendukung

Monotoring dan Evaluasi

Pemantapan dan perluasanpenerapan inovasi teknologi:1. Pemupukan berimbang pada padi dan

karet2. Manajemen kebun karet3. Pola usaha ternak sapi berkelanjutan4. Integrasi ternak sapi-pangan5. Pakan ternak.6. Sistem peremajaan karet

Pemantapan kelembagaan:Pembinaan dan pendampingankelembagaan

DiseminasiVisitor plot1.Peragaan pada Klinik Agribisnis2.Pertemuan dan pelatihan kelompok

tani dan kelembagaan pendukungMonotoring dan Evaluasi

Page 7: PEMBELAJARAN DAN SUCCESS STORY - · PDF filePedoman umum rencana kegiatan telah disusun dalam Road map serta telah ... UPJA, P3A 2. Pembentukan LKM 3. Penumbuhan kebun bibit karet

5

II. IMPLEMENTASI INOVASI TEKNOLOGI DAN KELEMBAGAAN SERTA

MASALAH DAN KENDALA YANG DIHADAPI

2.2. Sistem Inovasi Teknologi.

PRIMA TANI lahan irigasi semi intesif di desa Rodok telah memasuki tahun

ketiga, sehingga sistem inovasi teknologi adalah pada tahap pemantapan dengan ciri

utama penumbuhan segmen pemasok teknologi lokal (delivery segment). Lembaga-

lembaga inovasi yang sudah terbentuk bertindak sebagai produsen dan penyalur

teknologi yang bersifat barang publik.

Gambar 1. Sistem Inovasi Pada Tahap Pemantapan

Pada dasarnya program dan kegiatan PRIMA TANI adalah mengembangkan

sistem agribisnis dari komoditas unggulan/utama dengan mengintegrasikannya baik

aspek produksi maupun aspek permodalan usahatani dalam manajemen rumah tangga

petani.

2.3. Inovasi Teknologi untuk komoditas Utama.

Pada umumnya petani melakukan lebih dari satu cabang usahatani sehingga di

daerah ini terdapat banyak komoditas, namun biasanya ada yang menjadi usahatani

utama. Ada dua komoditas yang pada umumnya hampir semua petani di daerah ini

melakukannya yaitu padi dan karet. Sebagian lainnya memelihara ternak sapi, ternak

kambing, babi, ternak ayam, itik. Diantara macam ternak, usaha ternak sapi merupakan

andalan bagi rumah tangga petani setempat, karena sumberdaya alam mendukung

Balit

teknologi sumber

BPTP

teknologi sumber/sebar

Usahatani/praktisi

penerapan teknologi

Balit

teknologi sumber

Balit

teknologi sumber

Page 8: PEMBELAJARAN DAN SUCCESS STORY - · PDF filePedoman umum rencana kegiatan telah disusun dalam Road map serta telah ... UPJA, P3A 2. Pembentukan LKM 3. Penumbuhan kebun bibit karet

6

untuk pengembangan ternak sapi. Usahatani sayuran dan palawija juga banyak

diusahakan di desa ini. Secara umum sebelum kegiatan PRIMA TANI, keragaan

pemanfaatan teknologi maupun kelembagaan belum memenuhi kondisi idealnya,

sehingga keragaan hasil tidak mencapai potensinya.

Gambar 2. Beberapa komoditas yang diusahakan petani di desa Rodok

Integrasi pada aspek teknik produksi dan permodalan usahatani rumah tangga

yang dikembangkan dalam PRIMA TANI, seperti terlihat pada Gambar 3.

Page 9: PEMBELAJARAN DAN SUCCESS STORY - · PDF filePedoman umum rencana kegiatan telah disusun dalam Road map serta telah ... UPJA, P3A 2. Pembentukan LKM 3. Penumbuhan kebun bibit karet

7

1.PADI

LIMBAH JERAMILIMBAH HORTIKULTURA

DEDAK PADIBIJI KARET

2.TERNAK SAPI

HMTBIOGAS

KOTORAN

HORTIKULTURA

3.KARET

EFISIENSI USAHATANI

Gambar 3. Sistem Keterpaduan antar Komoditas.

a. Inovasi teknologi pada usahatani padi.

Pada dasarnya petani sudah melakukan intensifikasi pada usahataninya, namun

belum secara optimal, sehingga inovasi teknologi yang dilakukan adalah upaya

pemantapan implementasi intensifikasi tersebut. Komponen-komponen teknologi dalam

intensifikasi adalah pengolahan tanah, penggunaan benih unggul, pemupukan

berimbang, sistem tandur jajar, PHT, pascapanen, dan pemantapan pola tanam dua kali

setahun.

Permasalahan yang dihadapi sehingga implementasi komponen intensifikasi

tidak berjalan sebagaimana mestinya, antaralain: kondisi irigasi yang masih terdapat

masalah; lemahnya sistem kelembagaan pendukung (perbenihan, pupuk, kredit);

motivasi petani yang kurang agresif).

Page 10: PEMBELAJARAN DAN SUCCESS STORY - · PDF filePedoman umum rencana kegiatan telah disusun dalam Road map serta telah ... UPJA, P3A 2. Pembentukan LKM 3. Penumbuhan kebun bibit karet

8

Gambar 4. Persiapan lahan dengan pengolahan sempurna

Implementasi inovasi teknologi usahatani padi pada tahun 2009 adalah upaya

memantapkan implementasi komponen-komponen intensifikasi.

Pengolahan lahan secara sempurna dilakukan dengan menggunakan traktor

tangan. Sebelumnya pengolahan lahan bervariasi, antara minimum dan sempurna.

Sistem tanam tandur jajar sebenarnya sudah pernah dilakukan, tapi tidak berkembang

baik sehingga pada kegiatan PRIMA TANI sistem tanam ini lebih ditingkatkan lagi.

Dosisn pemupukan sebelumnya sangat bervariasi dan umumnya dibawah dosis yang

sesuai kebutuhan. Dosis pemupukan berimbang berdasarkan hasil analisis tanah dengan

metode PUTS, sehingga dosis yang diterapkan adalah 200 kg Urea + 100 kg SP36 + 50

kg KCl.

Penggunaan benih yang mutunya kurang baik, umumnya lama tidak diganti.

Dalam PRIMA TANI upaya perbaikan benih dengan membina kerjasama kepada Balai

Benih Induk.

Implementasi pemantapan terhadap intensifikasi usahatani padi memberikan

dampak bagi peningkatan keragaan implementasi teknologi dan hasil yang dicapai.

Sebelum PRIMA TANI, rata-rata produktivitas padi sekitar 3 ton/Ha dapat meningkat

menjadi rata-rata 5 t/Ha, sedangkan potensi hasil di lokasi antara 6-7 t/ha.

Page 11: PEMBELAJARAN DAN SUCCESS STORY - · PDF filePedoman umum rencana kegiatan telah disusun dalam Road map serta telah ... UPJA, P3A 2. Pembentukan LKM 3. Penumbuhan kebun bibit karet

9

b. Inovasi teknologi pada usaha ternak sapi.

Inovasi teknologi yang dikembangkan pada usahatani ternak sapi aalah sistem

usaha ternak sapi yang berkelanjutan dengan komponen-komponnen teknologi

antaralain manajemen produksi (pengadaan pejantan unggul,IB, penggemukan),

manajemen pakan (HMT unggul, konsentrat, mineral), manajemen kesehatan (obat,

vitamin), manajemen kandang, dan pemanfaatan limbah untuk pupuk dan biogas.

Sistem pengembangan yang berkelanjutan ini dengan skala pemeliharaan

sebanyak minimal 4 (empat) ekor per rumah tangga (Gambar 5)

3-4 3-4 3-4

bulan bulan bulan

(1,5 th digemukkan)

(1,5 th digemukkan)

Gambar 5. Kerangka sistem usaha ternak sapi berkelanjutan

Keragaan implementasi teknologi sebelum PRIMA TANI masih belum memenuhi

kondisi yang optimal, sehingga keragaan hasil tidak mencapai potensinya. Pemilikan

ternak masih kecil, rata-rata 2 ekor. Pengelolaan ternak maupun perkandangan

2 ekor ♀:Penghasilbibit (♀)

danbakalan

(♂)

dst (1♀& 1 ♂)

1 ekor ♀

1 ekor ♂

1 ekor ♀

1 ekor ♂

dst(♀)

Bibit(♀)

1 ekor(♀/♂)

1 ekor(♀/♂)

Bibit(♀)

dst (♀)

2 ekr jantan(pengge-mukan)

2 ekr jantan(pengge-mukan)

2 ekr jantan(pengge-mukan)

Danseterusnya

Page 12: PEMBELAJARAN DAN SUCCESS STORY - · PDF filePedoman umum rencana kegiatan telah disusun dalam Road map serta telah ... UPJA, P3A 2. Pembentukan LKM 3. Penumbuhan kebun bibit karet

10

seadanya. Pakan hanya mengandalkan HMT yang ada disekitar tanpa tambahan

konsentrat.

Permasalahan yang dihadapi antaralain: terbatasnya modal untuk memiliki

jumlah ternak yang cukup, pengetahuan yang terbatas terhadap teknologi, motivasi

yang kurang agresif.

Implementasi inovasi komponen-komponen teknologi pada usaha ternak sapi

telah memberikan peningkatan populasi dan produktivitas. Populasi awal sebanyak 40

ekor telah berkembang menjadi 80 ekor. Peningkatan produktivitas bobot daging dari

sekitar 0,2 kg/ekor/hari menjadi sekitar 0,5 kg/ekor/hari.

Pada perjalanan setahun PRIMA TANI ada perkembangan usaha jenis ternak

kambing Etawa, walaupun saat penyusunan Rancangbangun Agribisnis komoditas ini

belum masuk, sehingga perlu dipertimbangkan untuk penyempurnaan program dan

kegiatannya.

Gambar 6. Model usaha ternak sapi yang berkesinambungan

Page 13: PEMBELAJARAN DAN SUCCESS STORY - · PDF filePedoman umum rencana kegiatan telah disusun dalam Road map serta telah ... UPJA, P3A 2. Pembentukan LKM 3. Penumbuhan kebun bibit karet

11

Gambar 7 . Usaha ternak kambing Etawa

C. Usahatani kebun karet.

Usahatani kebun karet walaupun secara teknis proses produksinya tidak

terintegrasi langsung dengan dua komoditas lainnya, tapi merupakan satu kesatuan

sistem usahatani rumah tangga petani, yakni dalam aspek permodalan. Penerimaan

pendapatan usahatani kebun karet yang relatif merata sepanjang waktu dapat

menunjang modal usahatani komoditas lainnya.

Inovasi teknologi yang sudah dilakukan pada usahatani kebun karet adalah

manajemen kebun serta dosis pemupukan berimbang pada tanaman muda. Sedangkan

inovasi kelembagaannya adalah penumbuhan kelompok pengelola kebun penyedia bibit

karet klon unggul.

Gambar 8. Kebun karet sebelum dan sesudah PRIMA TANI.

Page 14: PEMBELAJARAN DAN SUCCESS STORY - · PDF filePedoman umum rencana kegiatan telah disusun dalam Road map serta telah ... UPJA, P3A 2. Pembentukan LKM 3. Penumbuhan kebun bibit karet

12

Permasalahan yang dihadapi dalam implementasi inovasi antaralain: terbatasnya

akses petani dalam memperoleh bibit bermutu, motivasi yang belum kuat untuk

melaksanakan inovasi.

2.4. Sistem Inovasi Kelembagaan.

Pada dasarnya dalam PRIMA TANI, inovasi kelembagaan meliputi

pemberdayaan kelembagaan yang telah ada serta menumbuhkan kelembagaan yang

dirasa perlu. Pertimbangan dalam menumbuhkan suatu kelembagaan adalah

sejauhmana kebutuhan dan kepentingan kelembagaan tersebut dan apakah fungsi dari

kelembagaan tersebut sudah atau dapat dijalankan oleh kelembagaan yang sudah ada.

Pada lokasi desa Rodok sebelum PRIMA TANI dimulai sudah ada kelembagaan-

kelembagaan seperti kelompok tani, P3A, UPJA, walaupun kelembagaa-kelembagaan ini

kurang aktif.

Secara garis besar kelembagaan dari sistem agribisnis meliputi subsistem pra

produksi, subsistem produksi, subsistem pengolahan, subsistem pemasaran, dan

subsistem pendukung. Berdasarkan keberadaan kelembagaan-kelembagaan petani

yang sudah ada, maka hanya subsistem pra produksi yang tidak ada. Subsistem pra

produksi keberadaannya ada di ibukota kecamatan. Sedangkan subsistem pemasaran

dapat dijalankan oleh Gapoktan atau kelompok tani. Subsistem pengolahan hasil, belum

menjadi prioritas karena produk pertanian di desa ini belum ada yang memerlukan

proses pengolahan lebih lanjut. Berdasarkan fakta tersebut, maka hanya akan

menumbuhkan subsistem pemasaran.

Untuk kelembagaan pendukung, maka telah dibentuk Klinik Agribisnis yang

merupakan inovasi kelembagaan dalam PRIMA TANI yang telah dibangun untuk

melayani keperluan informasi pertanian, maupun untuk pelayanan jasa advokasi.

Beberapa kegiatan yang telah difasilitasi oleh Klinik agribisnis ini dalam rangka

meningkatkan pelaksanaan fungsinya, antaralain : pertemuan-pertemuan Gapoktan dan

kelompok tani, pelatihan, penyediaan bahan informasi tercetak pada perpustakaan mini

berupa leaflet, brosur dan buku-buku.

Struktur dan kepengurusan organisasi Klinik agribisnis seperti pada Gambar 6.

Page 15: PEMBELAJARAN DAN SUCCESS STORY - · PDF filePedoman umum rencana kegiatan telah disusun dalam Road map serta telah ... UPJA, P3A 2. Pembentukan LKM 3. Penumbuhan kebun bibit karet

13

Gambar 9. Struktur dan Kepengurusan Organisasi Klinik Agribisnis Desa

Rodok

Gambar 10.Klinik Agribisnis Desa Rodok

Sekretaris :Gafur

Bendahara :Khozin

Sie.Teknologi :Harianto

Sie.Kelembagaan :Teguh

Sie.Pemasaran:Suharno

Ketua :Hardjono

Page 16: PEMBELAJARAN DAN SUCCESS STORY - · PDF filePedoman umum rencana kegiatan telah disusun dalam Road map serta telah ... UPJA, P3A 2. Pembentukan LKM 3. Penumbuhan kebun bibit karet

14

2.4.1. Lembaga Produksi.

Kelembagaan produksi merupakan salah satu kegiatan utama dari usahatani dan

melibatkan semua petani/peternak yang melaksanakannya. Kelembagaan yang terkait

dengan proses produksi yang saat ini telah berpenan adalah kelembagaan kelompok

tani, kelembagaan alsintan, dan P3A.

Kelompok tani saat ini berperan dalam menyusun jadual kegiatan produksi

termasuk kesepakatan-kesepakatan dalam menerapkan teknologi bersama dengan

kelembagaan P3A. Kelembagaan alsintan berperan dalam menyediakan traktor untuk

pengolahan tanah, sehingga dapat mempercepat serta meningkatkan kemampuan

mengolah tanah pada usahatani padi.

2.4.2.Lembaga Sarana Produksi

Mengingat desa Rodok relatif dekat dengan pusat kecamatan, sarana produksi

dengan mudah diperoleh di ibukota kecamatan (Ampah), sehingga petani tidak

menghadapi kesulitan dalam mendapatkan sarana produksi. Sarana produksi pupuk,

obat-obatan serta benih sayuran dan palawija dapat dibeli di kios-kios. Sedangkan

benih padi pada umumnya bersumber dari Balai Benih Induk yang lokasinya juga relatif

dekat dengan lokasi desa Rodok.

2.4.3. Lembaga Permodalan

Salah satu masalah yang umum dihadapi petani dalam melaksanakan

usahataninya adalah keterbatasan modal usaha. Kegiatan dalam PRIMA TANI

mendorong untuk mengembangkan Lembaga Keuangan Mikro (LKM). Dalam Gapoktan

yang telah diperbaharui kepengurusannya, LKM yang telah labih dulu terbentuk

diintegrasikan dalam kelembagaan Gapoktan yang baru. Kelembagaan LKM ini telah

mengelola aset berupa bibit sapi milik kelompok serta telah mengelola dana bantuan

permodalan dari PUAP sebesar Rp.100. juta.

Dana bantuan permodalan ini telah dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok tani

untuk usaha pemasaran hasil pertanian dan usaha produksi lainnya. Sampai saat ini

dana tersebut telah berkembang dengan kesepakatan bunga pinjaman sebesar 2%

perbulan.

Page 17: PEMBELAJARAN DAN SUCCESS STORY - · PDF filePedoman umum rencana kegiatan telah disusun dalam Road map serta telah ... UPJA, P3A 2. Pembentukan LKM 3. Penumbuhan kebun bibit karet

15

2.4.2. Lembaga Penyuluhan

Desa Rodok berjarak kurang lebih 5 km dari Balai Penyuluhan Pertanian Ampah,

sehingga keperluan materi penyuluhan relatif mudah diakses. Dalam tim PRIMA TANI,

salah satu tenaga Penyuluh dari BPP Ampah masuk dalam tim, sehingga secara

langsung sebagai tenaga lapangan dalam mendampingi petani.

Klinik agribisnis telah disinergikan dengan BPP Ampah. BPP Ampah diharapkan

sebagai pembina dari kelembagaan Klinik agribisnis, selain sebagai salah satu sumber

informasi yang dapat dijadikan narasumber.

Kelembagaan Keuangan Mikro.

Pada akhir tahun 2008 telah masuk program PUAP dalam desa PRIMA TANI.

Program ini substansinya adalah memberikan pinjaman modal sebesar Rp.100 juta

untuk pengembangan usahatani yang dikelola oleh Gapoktan. Diharapkan dana modal

ini dapat dikembangkan menjadi Lembaga Keuangan Mikro.

Gambar 11. Sekretariat Gapoktan Prima Jahon

Page 18: PEMBELAJARAN DAN SUCCESS STORY - · PDF filePedoman umum rencana kegiatan telah disusun dalam Road map serta telah ... UPJA, P3A 2. Pembentukan LKM 3. Penumbuhan kebun bibit karet

16

2.5. Pengembangan SUID-AIP.

Gambar 12. SUID-AIP PRIMA TANI di desa Rodok

Subsistem pengadaan saprodi berupa pupuk dan obat-obatan disediakan oleh

kios saprodi yang keberadaannya di ibukota kecamatan, sedangkan subsistem

penyediaan benih disediakan oleh Balai Benih Induk (BBI). Keterkaitan antar subsistem

ini telah berjalan cukup lancar.

2.6. Pengembangan Jaringan Kerjasama Agribisnis.

Jaringan kerjasama agribisnis sudah berjalan cukup lancar sehingga dapat

mendukung kegiatan usahatani yang dilaksanakan petani setempat. Walaupun jaringan

kerjasama tidak di ujudkan secara tertulis, namun prakteknya berjalan lancar terutama

untuk pemasaran ternak dan karet.

2.7. Strategi Transfer Pengawalan PRIMA TANI.

2.7.1.Penyiapan dokumen-dokumen pendukung

Untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman yang mendalam kepada piha-

pihak yang akan terlibat dalam pengawalan PRIMA TANI kedepan, maka perlu dibekali

dengan informasi yang termuat dalam dokumen-dokumen kegiatan yang telah

dilaksanakan. Dokumen tersebut antaralain: Baseline survei, Laporan karakterisasi

sumberdaya lahan, hasil PRA, laporan perkembangan pelaksanaan PRIMA TANI.

SubsistemSaprodipupuk

SubsistemProduksi:a.padib.sapic.karet

SubsistemPascapanen

SubsistemPemasaran

SubsistemSaprodibenih

SubsistemPenunjang:a.Alsintanb.Kredit

Page 19: PEMBELAJARAN DAN SUCCESS STORY - · PDF filePedoman umum rencana kegiatan telah disusun dalam Road map serta telah ... UPJA, P3A 2. Pembentukan LKM 3. Penumbuhan kebun bibit karet

17

2.Menyusun konsep strategi dan kegiatan.

Beberapa substansi dari strategi dan kegiatan yang perlu didiskusikan antaralain:

struktur organisasi, uraian tugas dan wewenang. Struktur organisasi yang dirasa

berperan penting dalam pelaksanaan PRIMA TANI selama ini adalah Tim PRIMA TANI di

tingkat Balai, Tim PRIMA TANI di tingkat kabupaten, Kelembagaan-kelembagaan di desa

PRIMA TANI.

Organisasi Tim PRIMA TANI di tingkat Balai sebaiknya masih tetap ada dengan

perubahan strukturnya yang bertujuan untuk memantau perkembangan dan

memberikan saran-saran dan pendapat sesuai tupoksi Balai.

Organisasi Tim PRIMA TANI di tingkat kabupaten perlu peninjauan terhadap

anggotanya dan perlu penegasan tugas dan wewenangnya.

Disamping revisi organisasi, perlu disusun Road map strategi Rancangbangun

pasca transfer PRIMA TANI untuk memberikan dukungan kepada pihak Pemda untuk

keberlanjutan PRIMA TANI.

3.Melaksanakan workshop.

Workshop diperlukan untuk mendiskusikan bagaimana strategi dan langkah-

langkah yang diperlukan untuk transfer pengawalan PRIMA TANI. Peserta workshop

terdiri dari Tim PRIMA TANI di tingkat Balai, Tim PRIMA TANI di tingkat kabupaten.

Insisiatif workshop dilakukan Tim PRIMA TANI di tingkat Balai dengan berkoordinasi

dengan pihak pemda setempat.

Untuk keperluan workshop, Tim PRIMA TANI di tingkat Balai perlu

mempersiapkan rancangan acara agar workshop berjalan lancar dan dapat

menghasilkan konsep strategi dan langkah-langkah yang efektif.

Waktu pelaksanaan workshop sebaiknya pada sekitar bulan Nopember atau

Desember di kabupaten yang bersangkutan.

PENUTUP

Laporan singkat ini sebagai bahan untuk diskusi pada Rapat Koordinasi dalam

rangka persiapan transfer pengawalan PRIMA TANI kepada Pemda.

Page 20: PEMBELAJARAN DAN SUCCESS STORY - · PDF filePedoman umum rencana kegiatan telah disusun dalam Road map serta telah ... UPJA, P3A 2. Pembentukan LKM 3. Penumbuhan kebun bibit karet

18

DAFTAR BACAAN

Anonim.2006. Panduan Apresiasi Manajemen Dan Konsep Prima Tani Bagi ManajerLaboratorium Agribisnis Prima Tani.Ungaran, 5-13 Nopember 2006. Balai BesarPengkajian Dan Pengembangan Teknologi Pertanian.

Anonim.2006.Kumpulan Juklak dan Juknis Prima Tani. Badan Penelitian DanPengembangan Pertanian. Deptan.

Anonim.2007. Panduan Umum Teknologi Pengelolaan Sumberdaya Lahan PertanianMendukung Prima Tani. Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian.Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian. Deptan.

Anonim.2007.Surat Keputusan Menteri Pertanian. Tentang Pembentukan Tim Pembinadan Tim Pelaksana Prima Tani. Departemen Pertanian.

Anonim. Tonggak Baru Sejarah Pembangunan Pertanian. Warta Prima Tani vol.2nomor 1,2007.

Winarno.2006. Panduan Penyusunan Rancangbangun Laboratorium Agribisnis.MateriTOT Apresiasi Manajemen Dan Konsep Prima Tani Untuk Manajer LaboratoriumAgribisnis. Balai Besar Pengkajian Dan Pengembangan Teknologi Pertanian.

Anonim.2005. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) DinasPertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Barito Timur.

Anonim.2005. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) DinasPertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Barito Timur.

Statistik Pertanian (Tanaman Pangan, Perkebunan, Peternakan ) Provinsi KalimantanTengah 2000 – 2004. Biro Pusat Statistik. Kalimantan Tengah.

Programa Penyuluhan Pertanian.Balai Penyuluhan Pertanian Ampah, kecamtan DusunTengah.

Statistik Perkebunan. 2005. Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Tengah

Page 21: PEMBELAJARAN DAN SUCCESS STORY - · PDF filePedoman umum rencana kegiatan telah disusun dalam Road map serta telah ... UPJA, P3A 2. Pembentukan LKM 3. Penumbuhan kebun bibit karet

19

LAMPIRAN

ORGANISASI PELAKSANA

Organisasi Tingkat Pusat.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor: 496Kpts/OT.160/9/2006tentang PEMBENTUKAN TIM PEMBINA DAN TIM PELAKSANA PRIMA TANI, sebagaiberikut :

TIM PEMBINAKetua : Sekretaris Jenderal Departemen Pertanian

Sekretaris: Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Anggota : 1. Inspektur Jenderal Departemen Pertanian

2. Direktur Jenderal Tanaman Pangan

3. Direktur Jenderal Hortikultura

4. Direktur Jenderal Peternakan

5. Direktur Jenderal Perkebunan

6. Direktur Jenderal Pengolahan Lahan dan Air Pertanian

7. Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian

8. Kepala Badan Pengembangan SDM Pertanian

9. Kepala Badan Ketahanan Pangan

10. Kepala Badan Karantina Pertanian.

TIM PELAKSANAKetua : Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Sekretaris: Sekretaris Badan Litbang

Anggota : 1. Kepala Biro Perencanaan, Departemen Pertanian

2. Sekretaris Inspektorat Jenderal, Departemen Pertanian

3. Sekretaris Ditjen Tanaman Pangan

4. Sekretaris Ditjen Hortikultura

5. Sekretaris Ditjen Peternakan

6. Sekretaris Ditjen Perkebunan

7. Sekretaris Ditjen Pengelolaan Lahan dan Air Pertanian

8. Sekretaris Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian

9. Sekretaris Badan Pengembangan SDM Pertanian

10.Sekretaris Badan Ketahanan Pangan

Page 22: PEMBELAJARAN DAN SUCCESS STORY - · PDF filePedoman umum rencana kegiatan telah disusun dalam Road map serta telah ... UPJA, P3A 2. Pembentukan LKM 3. Penumbuhan kebun bibit karet

20

11. Sekretaris Badan Karantina Pertanian

12. Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

13. Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Pertanian

14. Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

15. Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

16. Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan

17. Kepala Balai Besar Penelitian Pengembangan Mekanisasi

Pertanian

18. Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi

dan Sumberdaya Genetik Pertanian

19. Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasca Panen

Pertanian

20. Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya

Lahan Pertanian

21. Kepala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi

Pertanian

Organisasi Tingkat Kabupaten.

Berdasarkan hasil kesepakatan pada saat sosialisasi rancangbangun

laboratorium agribisnis di aula kantor Pemda Barito Timur, disepakati susunan

organisasi Prima Tani tingkat kabupaten sebagai berikut :

Tim Pengarah.-Bupati Kabupaten Barito Timur

-Sekretaris Daerah Kabupaten Barito Timur

Tim Pembina.Ketua : Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kab. Barito Timur

Wkl.Ketua : Asisten II Setda Kabupaten Barito Timur

Sekretaris : Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kab.Barito Timur

Wkl.Sekretaris : Kepala Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Barito Timur

Anggota :1. Kepala Banwasda Kabupaten Barito Timur

2. Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Barito Timur

3. Kepala Dinas PU Kabupaten Barito Timur

Page 23: PEMBELAJARAN DAN SUCCESS STORY - · PDF filePedoman umum rencana kegiatan telah disusun dalam Road map serta telah ... UPJA, P3A 2. Pembentukan LKM 3. Penumbuhan kebun bibit karet

21

4. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Barito Timur

5. Kepala Dinas Koperasi Kabupaten Barito Timur

6. Kepala Dinas Transmigrasi Kabupaten Barito Timur

7. Ketua KTNA Kabupaten Barito Timur

Organisasi Laboratorium Agribisnis.

No. N a m a Jabatan dalam Prima Tani

1.2.3.4.5.6.7.8.

Dr. Ir. Masganti,MSIr. Rachmadi Ramli,MSAdrial, SPtArdiansyah Zulfikar,SP, MSiIr. SuriansyahAsmarhansyah, SP, MScFitria Kurniawati,S.TPHijrah Tunisa,SP

PenanggungjawabManajer Lab.AgribisnisKoordinator TeknisKoordinator KelembagaanKoordinator Klinik & DiseminasiAnggotaAnggotaAnggota