Top Banner

of 24

pembahasan prostho gtsl

Oct 10, 2015

Download

Documents

gtsl
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

BAB IPENDAHULUANI.1LATAR BELAKANGPembuatan suatu desain gigi tiruan sebagian merupakan salah satu tahap penting dan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan atau kegagalan sebuah gigi tiruan. Menurut Frantz (1975) aspek desain perlu me mperhatikan faktor estetik, kenyamanan, higienis, dukungan, retensi, oklusi, biaya dan masalah teknis, walaupun tiap-tiap dokter gigi akan menonjolkan aspek desain yang berbeda-beda. Perbaikan penampilan pasien dengan gigi tiruan sebagian lepasan tujuannya adalah memperbaiki, mengganti semua jaringan yang rusak dengan gigi tiruan yang sangat mmirip baik bentuk, warna, dan susunannya dengan jaringan rongga mulut, sehingga tidak terlihat seperti tiruan. Menurut Langer, dkk (1961) pada wanita faktor estetik sering menjadi suatu prioritas. Bahan yang pertama kali digunakan dalam pembuatan gigi tiruan terbuat dari vulkanit, kemudian resin akrilik dan kerangka logam ( Combe, 1992). Masingmasing bahan mempunyai kebaikan dan keburukan. Resin akrilik merupakan bahan yang sering digunakan sebagai plat dasar gigi tiruan. Menurut Philips (1991) resin akrilik mempunyai beberapa keuntungan, oleh karena itu saat ini lebih dari 95% plat dasar gigi tiruan terbuat dari resin akrilik, gigi tiruan dengan bahan logam plat dasarnya dapat dibuat dengan ketebalan 0,11 mm sedang gigi tiruan yang terbuat dari resin akrilik, ketebalan1,52 mm.Pemakaian gigi tiruan mempunyai tujuan bukan hanya memperbaiki fungsi pengunyahan, fonetik, dan estetik saja, tetapi juga harus dapat mempertahankan kesehatan jaringan tersisa. Untuk tujuan terahir ini selain erat kaitannya dengan pemeliharaan kebersihan mulut, juga bagaimana mengatur agar gaya-gaya yang terjadi masih bersifat fungsional atau mengurangi besarnya gaya yang kemungkinan akan merusak. Gigi tiruan berujung bebas (distal extension) mempunyai lebih banyak masalah dibandingkan dengan gigi tiruan sebagian lepasan bersandaran ganda (all tooth supported). Klasifikasi Kennedy maupun klasifikasi Soelarko yang berdasarkan topografi daerah tidak bergigi memasukkan daerah tidak bergigi berujung bebas sebagai kelas yang pertama (Kelas-1) (Giffin, 1996; Keng , 1996; Navas dan del Campos, 1993; Boucher dan Renner, 1982; Henderson dan Steffel, 1973;). Hal ini menunjukkan bahwa gigi tiruan berujung bebas lebih banyak mempunyai masalahmasalah yang memerlukan penanganan istimewa. Masalah utama pada gigi tiruan ujung bebas ialah gigi tiruan tidak stabil. Gigi tiruan yang tidak stabil dapat menyebabkan resopsi lingir alveolar berjalan lebih cepat, atau ungkitannya dapat menimbulkan kelainan periodontal pada gigi kodrat yang dipakai sebagai sandaran. Menurut Wyatt (1998) pemakaian gigi tiruan berujung bebas selama 5 tahun sudah dapat menyebabkan masalah oklusi sebagai akibat adanya resorpsi lingir.Dalam proses pembuatan desain geligi tiruan sebagian lepasan berlaku suatu yang umum dan penting. Pertama-tama, dokter gigi perlu mengetahui selengkap-lengkapnya tentang keadaan fisik pasien yang akan menerima protesa. Selain itu, sebelumnya, ia juga sudah memahami betul data-data mengenai bentuk, indikasi dan fungsi dari cengkeram, letak sandaran, macam konektor, bentuk sadel dan jenis dukungan yang akan diterapkan untuk sebuah geligi tiruan. Selanjutnya, sebagai pemenuhan tanggung jawab kepada pasien, dokter gigi wajib membuat rencana desain protesa yang akan diberikannya (Gunadi et al., 1995).Setiap protesa yang dipasang dalam rongga mulut memiliki resiko merusak kesehatan gigi dan jaringan pendukung, kerusakan ini dapat diperkecil dengan membuat desain yang tepat dan dengan menginstruksikan pada pasien tentang cara menjaga kebersihan mulut dan geligi tiruannya (Neil & Walter, 1992). Oleh sebab itu, rencana pembuatan desain merupakan salah satu tahap penting dan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan sebuah geligi tiruan (Gunadi et al., 1995).I.2RUMUSAN MASALAH1. Apakah Pemeriksaan yang akan dilakukan ?2. Apakah Diagnosa dari kasus tersebut ?3. Apakah rencana perawatan awal dari kasus tersebut ?4. Apakah Rencana perawatan akhir dari kasus tersebut ?5. Apakah prognosa dari rancana perawatan yang dilakukan ?I.3TUJUAN1. Mengetahui perawatan dan peranti prostesa yang akan digunakan untuk penderita pada kasus ini2. Mengetahui apa saja desain dan macam prostesa yang bisa digunakan untuk perawatan penderita tersebut berdasarkan prinsip prosthodonti.3. Untuk mengetahui faktor estetik, retensi dan stabilisasi rencana peawatan gigi tiruan sebagian lepasan yang akan diberikan.I.4MANFAATAgar mahasiswa nantinya dalam melakukan tindakan didapatkan hasil yang maksimal dengan kerja yang benar berdasarkan prinsip-prnsip prosthodonti sehingga adanya keuntungan dari kedua pihak baik dari pasien sendiri maupun dari operator.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

II.1DEFENISI

Gigitiruan sebagian lepasan (GTSL) adalah gigitiruan yang menggantikan satu atau beberapa gigi yang hilang pada rahang atas atau rahang bawah dan dapat dibuka pasang oleh pasien.1 Perawatan dengan gigitiruan sebagian lepasan adalah perawatan yang dapat dipilih untuk merestorasi kehilangan gigi oleh sebagian besar pasien yang kehilangan gigi sebagian karena biayanya yang lebih terjangkau. Beberapa akibat kehilangan gigi sebagian yang tidak digantikan adalah migrasi dan rotasi gigi asli yang masih ada, erupsi berlebih, penurunan efisiensi kunyah, gangguan pada sendi temporomandibular, beban berlebih pada jaringan pendukung, gangguan bicara, estetis yang buruk, terganggunya kebersihan mulut, atrisi, dan efek yang tidak diinginkan pada jaringan lunak. Fungsi gigitiruan sebagian lepasan antara lain memperbaiki fungsi pengunyahan, memulihkan fungsi estetik, meningkatkan fungsi fonetik, serta mempertahankan jaringan mulut yang masih ada agar tetap sehat.

II.2KEUNTUNGAN,KERUGIAN,INDIKASI DAN KONTRAINDIKASIGTSLII.2.1KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN GTSL Rehabilitasi keadaan rongga mulut dengan gigitiruan, baik cekat maupun lepasan, memiliki peranan yang penting untuk menjaga kesehatan rongga mulut dan sistemik pasien yang mengalami kehilangan gigi. Keuntungan perawatan gigitiruan sebagian lepasan dibandingkan dengan gigitiruan cekat adalah biaya yang lebih terjangkau dan prosedur pemeliharaan kebersihan yang lebih mudah dilakukan karena gigitiruan jenis ini dapat dibuka pasang Salah satu kerugian pemakaian gigitiruan sebagian lepasan yaitu dapat merusak jaringan mulut yang tersisa. Desain kerangka gigitiruan sebagian lepasan meningkatkan penumpukan sisa makanan pada bagian yang berkontak dengan permukaan gigi asli, yang mengganggu aksi self-cleansing oleh lidah dan bukal selama proses pengunyahan. Desain kerangka gigitiruan sebagian lepasan juga berperan dalam perkembangan bakteri pada rongga mulut dan pembentukan plak.Plak gigitiruan mengakibatkan dampak yang tidak diinginkan terhadap gigi penyangga yang sangat penting perannya terhadap perawatan gigitiruan sebagian lepasan. Penumpukan plak pada gigi penyangga lebih banyak daripada gigi asli yang lain. Hal ini disebabkan terhambatnya aksi self-cleansing oleh cangkolan yang terdapat pada gigitiruan sebagian lepasan.Gigitiruan sebagian lepasan harus didesain untuk dapat mengurangi penumpukan sisa makanan serta plak pada gigi dan tepi gingiva dari gigi penyangga.

II.2.2INDIKASI DAN KONTRA-INDIKASI GTSL Indikasi 1.Hilangnya satu gigi atau lebih.(lebih dari 4)2.Gigi yang masih tertinggal dalam keadaan baik dan memenuhi syarat sebagai gigi abutment.3.Keadaan processus alveolaris masih baik.4.Oral hygiene pasien baik.5.Pasien mau dibuatkan gigi tiruan sebagian lepasan.6.tidak ada gigi sebelah distal7.resorpsi tulang8.untuk semua umur9.immadiate dan pertimbangan estetis Kontra indikasi..II.3KLASIFIKASI GIGI TIRUANMaksud utama pembuatan klasifikasi (penggolongan)untuk rahang yang sebagian giginya sudah hilang adalah untuk memungkinkan dokter gigi berkomunikasi sejelas mungkin ,tentang keadaan rongga mulut yang dibuatkan geligi tiruan.Suatu klasifikasi yang baik akan membantu pengelompokkan gigi geligi yang hilang termasuk kombinasinya,serta variasi-variasi yang jumlahnya tak terbatas dan terjadi karena adanya gigi yang dicabut.Keuntungan tambahan adanya klasifikasi yang baik adalah membantu kita mempelajari dasar-dasar atau prinsip pembuatan desain geligi tiruan lepasan.desain geligi tiruan yang baik dan benar dari suatu klas tertentu,dalam banyak hal dapat pula diterapkan untuk pembuatan desain protesa lain yang kelasnya serupa,mungkin dengan sedikit modifikasi..II.3.1KLASIFIKASI MENURUT BAHANNYA1. Gigi sebagian lepasan dengan kerangka logamGTSKL memiliki kualitas mekanik sangat baik dan memberikan kemungkinan desain denture yang mempertimbangkan kesehatan jaringan periodonsium gigi abutment, estetis dan kenyamanan pasien. Hasil ini dapat dicapai dengan membuat desain kerangka sesederhana mungkin, dengan basis dan konektor major dan minor yang didesain tidak berkontak dengan alveolar ridge atau palatum secara aproksimal 3 mm dari gigi, untuk mencegah atau mengurangi efek negatif dari oral hygiene yang buruk.2. Gigi tiruan sebagian lepasan resin akrilikGigi tiruan sebagian lepasan resin akrilik secara normal tidak digunakan untuk lebih dari beberapa bulan, karena gigi tiruan jenis ini memiliki kualitas mekanik yang buruk, lebih tidak nyaman digunakan, dan kondusif bagi oral hygiene yang buruk, namun gigi tiruan jenis ini banyak digunakan, khususnya pada prostodontik geriatri, karena relatif tidak mahal dan mudah dimodifikasi.Perawatan dengan gigi tiruan sebagian lepasan resin akrilik diindikasikan pada pasien lanjut usia dengan gigi yang jaringan periodonsiumnya. relatif masih sehat, dalam bentuk gigi tiruan sementara.Penggunaan gigi tiruan sementara ini membantu pasien untuk beradaptasi dengan gigi tiruan penuh nantinya dan gigi tiruan sementara sering dapat dengan mudah ditansformasikan menjadi gigi tiruan penuh.Ketika perawatan dengan gigi tiruan sebagian lepasan dengan kerangka logam terhambat karena alasan keuangan, gigi tiruan sebagian lepasan resin akrilik sering menjadi alternatif yang lebih baik daripada gigi tiruan penuh jika pasien tidak memiliki masalah fungsional.Noakriliklogam

1Proses pembuatanmudahSukar

2KekuatanKurangKuat

3Penghantar panasKurangBaik

4Menyerap airDapatTidak dapat

5Perubahan warnaDapatTidak dapat

6Luas basisLuas/lebarTak luas

7Biayamurahmahal

II.3.2KLASIFIKASI BERDASARKAN JARINGAN PENDUKUNG GIGIPembagian gigi tiruan sebagian berdasarkan dukungannya menurut Osborne dan Lammie (1974).a. Tooth-borne (paradontal) jika semua gaya oklusal didukung oleh gigi-gigipenyangga yang membatasi daerah tak bergigi.b. Mucosa-borne (gingival) bila dukungan berasal dari jaringan lunak dan tulang yang berada di bawahnya.c. Kombinasi tooth-mucosa-borne yaitu apabila dukungan diperoleh dari gigi dan jaringan lunak serta tulang

II.3.3KLASIFIKASI BERDASARKAN TEKNIK PEMASANGAN 1. Konvensional yaitu gigi tiruan yang dibuat dan dipasang setelah luka pencabutan sembuh.2. Immadiate yaitu gigi tiruan yang dibuat sebelum pencabutan dan segera dipasang setelah pencabutan II.3.4KLASIFIKASI BERDASARKAN GIGI YANG HILANG / SADLEII.3.4.1 KLASIFIKASI KENNEDY Kelas I : daerah tak bergigi terletak di bagian posterior dari gigi yang masih ada dan berada pada ke dua sisi rahang (bilateral). Kelas II : daerah tak bergigi terletak di bagian posterior dari gigi yang masih ada, tetapi berada hanya pada salah satu sisi rahang saja (unilateral). Kelas III : daerah tak bergigi terletak di antara gigi-gigi yang masih ada di bagian posterior maupun anteriornya dan unilateral. Kelas IV : daerah tak bergigi terletak pada bagian anterior dari gigi-gigi yang masih ada dan melewati garis tengah rahang.II.3.4.2 KLASIFIKASI MENURUT APPLEGATE-KENNEDY Kelas I : daerah tak bergigi berupa sadel berujung bebas (free end) pada kedua sisi (Kelas I Kennedy).Keadaan ini sering dijumpai pada rahang bawah dan biasanya telah beberapa tahun kehilangan gigi.

Kelas II : Daerah tak bergigi sama seperti Kelas II Kennedy. Kelas ini sering tidak diperhatikan pasie

Kelas III : keadaan tak bergigi paradental dengan dua gigi tetangganya tidak lagi mamapu memberikan dukungan pada protesa secara keseluruhan.

Kelas IV : daerah tak bergigi sama dengan Kelas IV Kennedy.

Kelas V : daerah dengan sadel tertutup dan gigi tetangga bagian depan tidak kuat menerima dukungan. Indikasi protesanya berupa protesa lepasan dua sisi.

Kelas VI : daerah dengan sadel tertutup dan kedua gigi tetangganya kuat. Indikasi protesanya berupa protesa cekat atau lepasan, satu sisi dan dukungan dari gigi.

II.3.4.3 KLASIFIKASI MENURUT SOELARKOII.3.4.4 KLASIFIKASI MENURUT SWENSON Kalsifikasi ini hamper sama dengan klasifikasi kennedy tetapi hanya dibalikkan saja antara kelas 1 kennedy = kelas 2 soelarko dan kelas 2 kennedy= kelas 1 soelarko sedangkan kelas 3 dan kelas 4

II.3.5 KLASIFIKASI BERDASARKAN LETAK CANGKOLANII.3.5.1 MENURUT MILLER Klas I Ada dua cangkolan yang lurus berhadapan dan tegak lurus median line Klas II Ada dua cangkolan yang letaknya diagonal Klas III Ada tiga cangkolan yang membentuk segitiga di tengah prothesa bila dihubungan dengan garis. Klas IV Ada empat cangkolan yang membentuk segi empat di tengah prothesa bila dihubungan dengan garis.II.3.5.2 MENURUT Cummer Klas I Diagonal, yang menggunakan 2 buah cangkolan berhadapan diagonal Klas II Diametric, yang menggunakan 2 cangkolan yang berhadapan tegak lurus Klas III Unilateral, cangkolan terletak pada satu sisi rahang Klas IV Multilateral, cangkolan dapat berupa segitiga maupun segiempat.

II.3.6KOMPONEN GTSLII.3.6.1 KOMPONEN GTSL AKRILIKa) Konektor Konektor Utama Merupakan bagian dari GTSL yang menghubungkan komponen-komponen yang terdapat pada satu sisi rahang dengan sisi yang lain atau bagian yang menghubungkan basis dengan retainer. Fungsi konektor utama adalah menyalurkan daya kunyah yang diterima dari satu sisi kepada sisi yang lain. Syarat konektor utama adalah rigid, tidak mengganggu gerak jaringan, tidak menyebabkan tergeseknya mukosa dan gingiva, tepi konektor utama cukup jauh dari margin gingiva, tepi dibentuk membulat dan tidak tajam supaya tidak menganggu lidah dan pipi. Konektor utama dapat berupa bar atau plate tergantung lokasi, jumlah gigi yang hilang, dan rahang mana yang dibuatkan. Pada rahang atas dapat berupa single palatal bar, U-shaped palatal connector, antero-posterior palatal bar dan palatal palate. Pada rahang bawah dapat berupa lingual bar dan lingual plate. Konektor minorKonektor minor merupakan bagian GTSL yang menghubungkan konektor utama dengan bagian lain, misalnya sandaran oklusal. Biasanya diletakkan pada daerah embrasur gigi dan harus berbentuk melancip ke arah gigi penyangganya. Fungsi konektor minor adalah meneruskan tekanan oklusal / beban oklusi ke gigi peganggan, membantu stabilisasi dengan menahan gaya pelepasan, menghubungkan bagian-bagian GTS dengan konektor utama, menyalurkan efek penahan, sandaran dan bagian pengimbangan kepada sandaran serta mentransfer efek retainer/klamer serta komponen gigi lain ke gigi tiruan.b) .Sandaran / restMerupakan bagian GTSL yang bersandar pada permukaan gigi penyangga dan dibuat dengan tujuan memberikan dukungan vertikal pada prothesa. Sandaran dapat ditempatkan pada permukaan oklusal gigi posterior (sandaran oklusal) atau pada permukaan lingual gigi anterior (sandaran incisal). Preparasi tempat sandaran ini disebut rest seat.Fungsi sandaran / rest :a.Menyalurkan tekanan oklusal dari gigi tiruan ke gigi peganganb.Menahan lengan cengkeram tetap pada tempatnyac.Mencegahnya lengan cengkeram mekar/terbuka akibat tekanan oklusal.d.Mencegah ekstrusi gigi pegangane.Mencegah terselipnya sisa makananf.Menyalurkan sebagian gaya lateral ke gigi pegangang.Memperbaiki oklusih.Sebagai retensi tidak langsungi.Dapat sebagai splint dan mencegah kerusakan jaringan periodontal

c) Retainer berdasarkan jenis Direct retainerBagian dari gigi tiruan sebagian yang berfungsi memberi retensi dan mampu menahan gigi tiruan pada tempatnya. Direct retainer dapat diperoleh dari presisi attachment atau klamer (Osborn dan Lammie, 1974). Klamer, adalah bagian dari gigi tiruan sebagian yang menempel pada dinding vertikal enamel gigi, yang member bracing dan retensi. Klamer sebagai retainer adalah bagian lengan yang ditempatkan pada daerah underkut gigi. Untuk melepas gigi tiruan sebagian lengan klamer harus melewati bagian keliling terbesar dari gigi penya ngga. Oleh karenanya lengan klamer harus dibuat sedemikian rupa sehingga klamer cukup kuat melawan daya yang melepas dan tetap pada tempatnya. Klamer sebagai bracing, adalah lengan klamer yang terletak diatas garis survey. Bagian bracing disebut juga reciprocal arm sifatnya cukup rigit, fungsinya dapat mengimbangi gaya lateral, sehingga menunjang kestabilan dan mendukung gigi tiruan serta menunjang retensi. Apabila tidak ada bracing maka kemungkinan gigi akan tertekan atau rotasi oleh lengan retentif tadi.(Gambar 4). Klamer sebagai direct retainer. (Stewart, dkk, 1992)

.

Indirect retainer Bagian gigi tiruan sebagian yang membantu direct retainer dalam mencegah sadel ujung bebas melalui garis fulkrum. Bila ada gaya melepas yang bekerja pada sadel ujung bebas, misalnya karena makanan yang lengket atau karena tekanan otot waktu membuka mulut lebar maka sadel akan terangkat dan berotasi melalui sumbu fulkrum disekitar daerah bagian retensi klamer (Osborn dan Lammie, 1974). Indirect retainer dapat berupa : sandaran oklusal, canine rest, incisal rest.d) Basis landasanBasis adalah bagian dari gigi tiruan yang merupakan bagian untuk mengganti jaringan alveolaris yang hilang dan tempat melekatnya anasir gigi tiruan.Fungsi basis :a.Sebagai pondasi utama gigi tiruanb.Melanjutkan tekanan oklusal ke jaringan pendukungc.Menunjang kebersihan dan perbaikan estetisd.Memberikan stimulasi jaringan dibawahnya terutama kasus tooth borne.e.Memberikan retensi dan stimulasi.

e) Gigi tiruan penggantiMerupakan bagian GTS yang berfungsi menggantikan gigi asli yang hilang. Yang perlu diperhatikan dalam pemilihan gigi yaitu : ukuran, bentuk, warna, dan bahan.Faktor- faktor yang juga perlu diperhatikan dalam mendesain GTS :1.RetensiMerupakan kemampuan GTS dalam melawan gaya pemindah yang cenderung melepaskan GTS ke arah oklusal.2.StabilisasiMerupakan kemampuan GTS untuk menahan gaya yang cenderung menggerakkan gigi tiruan dalam arah horizontal. Stabilisasi ini sangat tergantung pada garis retensi yang dibuat pada gigi pegangan, dan dapat berupa aktivitas otot saat berbicara, mastikasi, tertawa, batuk, bersin dan gravitasi untuk rahang atas.3.EstetikaPenempatan cangkolan harus sedemikian rupa sehingga tidak terlihat dalam posisi apapun. Selain itu gigi tiruan harus tampak asli dan pantas untuk tiap pasien. Hal ini meliputi warna gigi, posisi dan inklinasi tiap gigi, gingival contouring harus sesuai dengan keadaan pasien dan perlekatan gigi di atas ridge.

BAB III(PEMBAHASAN KASUS I)III.1SKENARIO KASUSPutri mahasiswa coass bagian prosthodontia akan menunjukan pasien pada pembimbing.Pasien perempuan usia 35 tahun dating dengan keluhan kerusakan dan kehilangan gigi dan ingin dibuatkan GTSL oleh pasien untuk memperbaiki fungsi. Dari keluhan pasien tidak mau kelihatan ompong karena profesinya sebagai guru dan mengganggu penampilan waktu bicara. Putri mempersiapkan pasien untuk pemeriksaan intra oral,diketahui kehilangan gigi 17,16,15,25,26,38,37,36,34,46,47,48,dan gigi 11,21 goyang derajat 2 indikasi pencabutan,gigi 28 radiks,pada 15 terdapat tonjolan pada tulang alveolar jarakk margin dengan sulkus gingival 4 mm.Pertanyaan : apa rencana perawatan dan komponen gigi tiruan yang tepat pada pasien ?

III.2TERMINOLOGI Mobility: derajat kegoyangan gigi, merupakan pergerakan gigi pada dataran vertical atau horizontal. Menurut Fedidk (2004), kegoyahan gigi dibedakan menjadi :Derajat 2 : kegoyahan gigi sekitar 1 mm. Margin gingiva: bagian gingiva yang terletak pada corona yang tidak melekat pada gingiva Sulcus lingualis:celah antara free gingiva dengan gigi

III.3SKEMA KASUSScenario kasus

Identifikasi kasus:1.rumusan masalah2. analisis masalah

Rencana perawatanLakukan pemeriksaan

1.pemeriksaan subjektif- data pasien,anamnesa(keluhan pasien)

2.pemeriksaan objektif(ekstra oral)

3.pemeriksaan objektif intra oralRencana perawatan akhirRencana perawatan awal

1..rahang atas2.rahang bawah2.rahang bawah1.rahang atas

Teknik pemasangan

prognosaBahan yang digunakan

Jaringan pendukung

cangkolan

Komponen GTSL

III.4ANALISIS MASALAHIII.4.1PEMERIKSAAN SUBJEKTIFIdentitas pasienKeluhan utamaKeluhan tambahan

Usia : 35 tahun-Kerusakan dan kehilangan gigi dan ingin dibuatkan gigi tiruan yang dapat di lepas dan dipasang sendiri oleh pasien untuk memperbaiki fungsi- Tidak mau kelihatan ompong karena profesinya sebagai guru dan mengganggu penampilan waktu bicara

III.4.2 PEMERIKSAAN OBJEKTIF Pemeriksaan Ekstra oral (-) Pemeriksaan Intra oral 8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 88 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8Keterangan :: missing: Radik : mob 2

III.4.3PENEGAKAN DIAGNOSA MENURUT KENNEDY Untuk rahang atas :Kelas III modifikasi 1,Eksostosis 15 Untuk rahang bawah : Kelas I modifikasi I

III.4.4RENCANA PERAWATAN AWAL Untuk Rahang Atas: preparasi pembuatan oklusal rest Untuk rahang bawah : -III.4.5RENCANA PERAWATAN AKHIRIII.4.5.1 Rahang atas Ekso gigi 11, 21, 28 Pembuatan GTSL Jenis pemasangan: immediate Berdasarkan bahan: Akrilik Jaringan pendukung : gigi dan mukosa Cangkolan: cangkolan 3 jari terdiri dari lengan retentif, lengan resiprokal, dan sandaran oklusal Komponennya1.jenis retainer : direct retainer2.tipe retainer: ekstra korona3.bentuk retainer: Sirkum ferential4.design : Supra bulge Basis : resin akrilik kuring panas Anasir gigi

III.4.5.2Rahang bawah Pembuatan GTSL Jenis pemasangan : konvensional Berdasarkan bahan: Kerangka logam Jaringan pendukung: gigi dan mukosa Cangkolan: akers clasp Komponennya1. Jenis retainer: direct retainer2. Tipe retainer: ekstra corona retainer3. Bentuk retainer: sirkum ferential 4. Design: supra bulge5. Konektor: mayor : plat lingual Minor Basis : resin akrilik kuring panas Anasir gigi

III.4.6 PROGNOSA Prognosis baik karena keadaan pasien baik serta kooperatif ,dan juga pasien tidak memiliki kelainan-kelainan.

BAB IVPENUTUPIV.1KESIMPULAN Dalam perencanaan perawatan akhir,hendaknya memastikan indikasi dalam setiap rencana yang akan dilakukan baik dari jenis pemasangan,bahan,jaringan pendukung,cangkolan serta komponen-komponennya. Dimana setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan rencana perawtaan akhbir untuk gigi di rahang atas dan bawah sebagai berikut :Untuk rahang bawah : Jenis pemasangan : konvensional Berdasarkan bahan: Kerangka logam Jaringan pendukung: gigi dan mukosa Cangkolan: akers clasp Untuk rahang atas : Jenis pemasangan: immediate Berdasarkan bahan: Akrilik Jaringan pendukung : gigi dan mukosa Cangkolan: cangkolan 3 jari terdiri dari lengan retentif, lengan resiprokal, dan sandaran oklusal IV.2SARANDalam merenncanakan perawatan pada GTSL harus di persiapkan per elemen komponen dengan baik sesuai dengan indikasi,agar tidak terjadi kerugian baik dari pasien maupun dokter ( prognosa buruk)DAFTAR PUSTAKAMargo, A.1995.Dukungan Gigi Tiruan Sebagian Lepasan dalam Buku Ajar GTSL jilid 1. Hipokrates, Jakarta.13-50Gunadi, Haryanto A.1995. Buku Ajar Ilmu Geligi Tiruan Sebagian Lepasan jilid 1. Hipokrates KIT.program studi prosthodonti FKG UGM 2013.Ratna Widya Astuti

.21