PEMBAGIAN WAKTU GEOLOGI
Pengertian Waktu GeologiWaktu geologi adalah skala waktu yang
meliputi seluruh sejarah geologi bumi dari mulai terbentuknya
hingga saat ini. Sebelum perkembangan dari skala waktu geologi pada
abad ke-19, para ahli sejarah mengetahui bahwa bumi memiliki
sejarah yang panjang, namun skala waktu yang digunakan sekarang
dikembangkan sejak 200 tahun terakhir dan terus-menerus diperbaiki.
Skala waktu geologi membantu para ilmuwan memahami sejarah bumi
dalam bagian-bagian waktu yang teratur.Sebelum adanya pentarikhan
radiometri, yang mengukur kandungan unsur radioaktif dalam suatu
objek untuk menentukan umurnya, para ilmuwan memperkirakan umur
bumi berkisar dari 4,000 tahun hingga ratusan juta tahun. Saat ini,
diketahui bahwa umur bumi adalah sekitar 4.6 milyar tahun.Skala
waktu geologi saat ini dibuat berdasarkan pada pentarikhan
radiometri dan rekaman kehidupan purba yang terawetkan di dalam
lapisan batuan. Sebagian besar batas pada skala waktu geologi
sekarang berhubungan dengan periode kepunahan dan kemunculan
spesies baru.Pembagian WaktuSkala waktu geologi yang ditetapkan
oleh International Union of Geological Sciences (IUGS) pada tahun
2004 membagi sejarah bumi ke dalam beberapa interval waktu yang
berbeda-beda panjangnya dan terukur dalam satuan tahun kalender.
Interval terpanjang adalah Kurun. Setiap Kurun terbagi menjadi
beberapa Masa. Setiap Masa terdiri dari beberapa Zaman, dan Zaman
terbagi menjadi beberapa Kala.Ada tiga Kurun: Arkaikum,
Proterozoikum dan Fanerozoikum. Kurun Arkaikum adalah kurun
pertama, dimulai sekitar 3.8 milyar hingga 2.5 milyar tahun yang
lalu. Kurun sebelum Arkaikum, dikenal sebagai Pra-Arkaikum,
ditandai oleh pembentukan planet bumi. Kurun Proterozoikum dimulai
sekitar 2.5 milyar tahun yang lalu hingga 542 juta tahun yang lalu.
Kurun Arkaikum dan Proterozoikum juga disebut Pra-Kambrium.
Kemunculan besar-besaran dari hewan invertebrata menandai akhir
dari Proterozoikum dan dimulainya Kurun Fanerozoikum.Kurun
Fanerozoikum dimulai sekitar 542 juta tahun yang lalu dan berlanjut
hingga sekarang. Terbagi menjadi tiga Masa: Paleozoikum (542 251
juta tahun yang lalu), Mesozoikum (251 65 juta tahun yang lalu) dan
Kenozoikum (65 juta tahun yang lalu hingga sekarang).Masa
Paleozoikum terbagi menjadi enam Zaman. Dari yang tertua hingga
termuda adalah Kambrium (542 488 juta tahun yang lalu), Ordovisium
(488 444 juta tahun yang lalu), Silurium (444 416 juta tahun yang
lalu), Devonium (416 359 juta tahun yang lalu), Karbon (359 299
juta tahun yang lalu), dan Permium (299 251 juta tahun yang lalu).
Masa Paleozoikum diawali dengan kemunculan banyak bentuk kehidupan
yang berbeda-beda, yang terawetkan sebagai kumpulan fosil dalam
sikuen batuan di seluruh dunia. Masa ini berakhir dengan kepunahan
massal lebih dari 90 persen organisme pada akhir Zaman Permium.
Penyebab kepunahan pada akhir Permium ini belum diketahui pasti
hingga saat ini.Masa Mesozoikum terbagi menjadi Zaman Trias (251
200 juta tahun yang lalu), Zaman Jura (200 145 juta tahun yang
lalu), dan Zaman Kapur (145 65 juta tahun yang lalu). Masa
Mesozoikum dimulai dengan kemunculan banyak jenis hewan baru,
termasuk dinosaurus dan ammonite, atau cumi-cumi purba. Masa
Mesozoikum berakhir dengan kepunahan massal yang memusnahkan
sekitar 80 persen organisme saat itu. Kepunahan ini kemungkinan
disebabkan oleh tabrakan asteroid ke bumi yang sekarang kawah bekas
tabrakan ditemukan di sebelah utara Semenanjung Yucatan,
Meksiko.Masa Kenozoikum terbagi menjadi dua Zaman, Paleogen (65 23
juta tahun yang lalu) dan Neogen (mulai dari 23 juta tahun yang
lalu hingga sekarang). Zaman Paleogen terdiri dari tiga Kala: Kala
Paleosen (65 56 juta tahun yang lalu), Kala Eosen (56 34 juta tahun
yang lalu) dan Oligosen (34 23 juta tahun yang lalu). Zaman Neogen
terbagi menjadi empat Kala: Kala Miosen (23 5.3 juta tahun yang
lalu), Pliosen (5.3 1.8 juta tahun yang lalu), Pleistosen (1.8 juta
11,500 tahun yang lalu) dan Holosen (dimulai dari 11,500 tahun yang
lalu hingga sekarang). Kala Holosen ditandai oleh penyusutan yang
cepat dari benua es di Eropa dan Amerika Utara, kenaikan yang cepat
dari muka air laut, perubahan iklim, dan ekspansi kehidupan manusia
ke segala penjuru dunia.Metode PentarikhanAhli geologi dapat
menentukan umur lapisan batuan dalam bentuk umur absolut atau umur
relatif. Dalam penentuan umur relatif lapisan batuan, ilmuwan
menggunakan tiga prinsip sederhana. Prinsip pertama adalahHukum
Superposisi, yang menyatakan bahwa pada perlapisan batuan yang
tidak terganggu, lapisan batuan yang lebih muda akan berada di atas
lapisan batuan yang lebih tua. Prinsip kedua adalahHukum Hubungan
Potong-memotong, yang menyatakan bahwa setiap kenampakan batuan
atau struktur yang memotong dan mengganggu lapisan batuan selalu
lebih muda daripada lapisan batuan yang dipotong tersebut.Prinsip
ketiga, yaitusuksesi fosil, berhubungan dengan fosil yang terekam
di dalam batuan sedimen. Pemetaan mendalam di seluruh dunia
menunjukkan bahwa batuan yang terbentuk pada interval waktu
tertentu mengandung kombinasi fosil yang tertentu pula. Batuan
Paleozoikum mengandung fosil trilobita dan graptolit, batuan
Mesozoikum mengandung fosil sisa-sisa dinosaurus dan ammonite,
batuan Kenozoikum mengandung fosil sisa-sisa tumbuhan bunga dan
banyak fosil mamalia. Dengan menggunakan petunjuk kandungan fosil
di dalam sikuen batuan, meskipun berbeda letak geografis, ahli
paleontologi dapat menyimpulkan bahwa sikuen batuan yang mengandung
jenis fosil yang sama kemungkinan juga memiliki umur yang sama.
Ketiga metode ini digunakan untuk penentuan umur relatif pada
batuan, namun tidak menunjukkan umur absolut batuan tersebut.Ahli
geologi juga memiliki beberapa metode untuk menentukan umur
sebenarnya dari suatu lapisan batuan. Yang paling penting adalah
metode pentarikhan radiometri, yang menggunakan sifat peluruhan
unsur radioaktif dalam batuan untuk menentukan umurnya. Unsur
radioaktif meluruh untuk membentuk isotop unsur (atom unsur yang
memiliki massa yang berbeda namun memiliki sifat-sifat kimiawi yang
sama). Waktu-paruh unsur adalah waktu yang diperlukan untuk
meluruhkan separuh dari atom unsur tersebut. Unsur yang berbeda
memiliki waktu-paruh yang berbeda pula.Dua macam peluruhan
radioaktif yang paling banyak digunakan oleh ahli geologi adalah
peluruhan Karbon-14 menjadi Nitrogen-14 dan peluruhan Potasium-40
menjadi Argon-40. Karbon-14, atau radiokarbon, digunakan pada
penentuan umur material organik yang umurnya kurang dari 50,000
tahun yang lalu. Ahli geologi mengukur banyaknya kandungan
Karbon-14 dan Nitrogen-14 pada kayu, arang, kertas, fosil benih dan
sisa serangga, cangkang, bahkan pada air yang mengandung karbon
terlarut. Rasio Karbon-14 dan Nitrogen-14 menyediakan estimasi yang
bagus untuk penentuan umur dari sampel tersebut.Ahli geologi juga
dapat menggunakan Potasium-Argon untuk menentukan umur batuan yang
berkisar dari 100,000 tahun yang lalu hingga setua umur bumi itu
sendiri. Rasio dari Potasium-40 menjadi Argon-40 menyediakan
estimasi yang bagus untuk menentukan umur batuan selama batuan
tersebut tidak terpanaskan oleh temperatur di atas 125C (257F).
Panas akan menyebabkan Argon menguap dan membuat umur batuan akan
tampak lebih tua daripada sebenarnya.Beberapa teknik
non-radiometri, seperti analisis varve, dendrokronologi dan
paleomagnetisme, juga dapat digunakan untuk penentuan umur absolut.
Varve adalah lapisan sedimen yang terendapkan setiap tahun pada
danau glasial. Lapisan tebal dari sedimen berukuran kasar
terendapkan selama musim semi oleh aliran air permukaan, dan
lapisan sedimen halus yang lebih tipis terendapkan selama musim
dingin, keduanya membentuk lapisan yang disebut varve. Para ahli
kebumian akan mengekstrak inti sedimen dari danau glasial ini dan
menghitung berapa banyak varve pada sedimen tersebut. setiap satu
varve menunjukkan umur satu tahun.Dendrokronologi adalah teknik
yang menggunakan lingkaran tahunan pada batang pohon pada iklim
yang hangat untuk menentukan umur batang pohon tersebut. beberapa
pohon dapat hidup hingga ribuan tahun, sehingga teknik ini berguna
untuk menentukan umur pohon yang berkisar antara 3,000 hingga 4,000
tahun yang lalu. Namum, teknik ini juga digunakan pada fosil pohon
dari Kala Holosen.Paleomagnetisme melibatkan pengukuran sudut
molekul magnetik pada batuan. Ketika lava masih panas, mineral
magnetik di dalamnya berorientasi kepada medan magnetik bumi.
Ketika lava mendingin hingga pada titik tertentu, mineral magnetik
ini akan tekunci ditempatnya dalam batuan. Karena medan magnetik
bumi selalu berubah orientasinya beberapa waktu sepanjang sejarah
bumi, orientasi magnetik dari batuan yang membeku selama waktu yang
berbeda juga akan berbeda. Ilmuwan mengetahui waktu pembalikan
magnetik, sehingga orientasi magnetik dari sampel batuan dapat
menunjukkan estimasi umur batuan tersebut.
KONSEP PRASEJARAH PAAKSARA
Pengertian Zaman PraaksaraZaman praaksara sering juga disebut
zaman prasejarah, yaitu bisa diartikan sebagai zaman di mana
manusia belum mengenal tulisan. Praaksara atau prasejarah disebut
juga nirleka, yaitu zaman tidak ada tulisan. Zaman praaksara
dimulai sejak adanya manusia sampai manusia mengenal tulisan. Jadi,
jika manusia sudah mengenal tulisan, berarti manusia mulai
menginggalkan zaman praaksara, dan memasuki zaman sejarah. Sumber
sejarah yang bisa digunakan untuk mengetahui kehidupan zaman
praaksara atau prasejarah di antaranya fosil dan artefak.Batas
antara zaman prasejarah denganzaman sejarahadalah mulai adanya
tulisan. Hal ini menimbulkan suatu pengertian bahwa prasejarah
adalah zaman sebelum ditemukannya tulisan, sedangkan sejarah adalah
zaman setelah adanya tulisan. Berakhirnya zaman prasejarah atau
dimulainya zaman sejarah untuk setiap bangsa di dunia tidak sama
tergantung dari peradaban bangsa tersebut. Salah satu contoh yaitu
bangsaMesirsekitar tahun 4000 SM masyarakatnya sudah mengenal
tulisan, sehingga pada saat itu, bangsa Mesir sudah memasuki zaman
sejarah. Zaman prasejarah di Indonesia diperkirakan berakhir pada
masa berdirinyaKerajaan Kutai, sekitar abad ke-5; dibuktikan dengan
adanyaprasastiyang berbentuk yupa yang ditemukan di tepiSungai
Mahakam,Kalimantan Timurbaru memasuki era sejarah.Karena tidak
terdapat peninggalan catatan tertulis dari zaman prasejarah,
keterangan mengenai zaman ini diperoleh melalui bidang-bidang
sepertipaleontologi,astronomi,biologi,geologi,antropologi,arkeologi.
Dalam artian bahwa bukti-bukti prasejarah hanya didapat dari
barang-barang dan tulang-tulang di daerah penggalian situs
sejarahAda dua cara untuk mempelajari peninggalan zaman purba,
yaitu secara stratigrafi dan tipologi. Cara stratigrafi, yaitu cara
mempelajari peninggalan purba berdasarkan letaknya di dalam lapisan
tanah. Cara tipologi, yaitu cara mempelajari peninggalan purba
dengan mengelompokkan benda-benda purbakala ke dalam kelompok yang
sejenis.Masa berlangsungnya zaman praaksara atau prasejarah untuk
tiap-tiap bangsa tidak sama. Adapun bangsa Indonesia meninggalkan
zaman prasejarah dan memasuki zaman sejarah, yaitu pada tahun 400
Masehi. Hal itu dapat diketahui dari tugu batu tertulis (yupa) yang
terdapat di Muarakaman, Kalimantan Timur. Yupa adalah prasasti yang
berbentuk seperti menhir (batu peringatan hasil peninggalan
megalitikum) sedangkan prasasti adalah catatan peristiwa yang
dianggap penting dan dipahatkan pada bahan yang tidak mudah pecah,
biasanya berupa batu atau logam, juga disebut batu tertulis.
Menurut penelitian para ahli, prasasti yang tertua ditemukan di
Indonesia bertuliskan huruf pallawa dan bahasa sanskerta.Cara
menentukan umur benda pra sejarah : topografi : melihat bentuk
benda Stratigrafi : melihat letak lapisan tanah Kimiawi : melihat
unsur kimia dalam bendaManusia Pra sejarah di Indonesia :
Meganthropus Paleojavanicus (ditemukan di Sangiran oleh Von
Koenigswald) Pithecanthropus erectus (ditemukan di Trinil oleh E.
Dubois) Pithecanthropus Mojokertensis / robustus (ditemukan di
Mojokerto oleh Von Koenigswald dan Duyfjes) Homosoloensis
(ditemukan di Lembah Bengawan Solo oleh Von Koenigswald ,Ter Haar
dan Oppenoorth,) Homo Wajakensis (ditemukan di Wajak oleh B.D Van
Rietschoten dan E. Dubois)Pembabakan zaman pra sejarah berdasar
geologi : Arkaekum ( zaman tertua ) Palaeozoikum ( zaman hidup tua
) Mesozoikum, ( zaman hidup tengah ) Neozoikum ( zaman hidup baru )
TertieQuarter ( pleistocen dan holocen )Berdasar hasil budaya :
Palaeolithikum ( batu tua ) Mesolithikum ( batu tengah )
Neolithikum ( batu muda ) Megalithikum ( batu besar ) Zaman logam (
perunggu dan besi ) masuk dalam masa perundagian / pertukangan.
Pembagian ZamanSecara umum, masa prasejarah Indonesia ditinjau
dari dua aspek, bedasarkan bahan untuk membuat alat-alatnya
(terbagi menjadi Zaman Batu & Zaman Besi), & bedasarkan
kemampuan yang dimiliki oleh masyarakatnya (terbagi menjadi Masa
Berburu & Mengumpulkan Makanan, Masa Bercocok Tanam, & Masa
Perundagian)A.Zaman BatuZaman Batu terjadi sebelum logam dikenal
dan alat-alat kebudayaan terutama dibuat dari batu di samping kayu
dan tulang. Zaman batu ini diperiodisasi lagi menjadi 4 zaman,
antara lain:
1. Zaman Batu Tua (Masa Berburu & Mengumpulkan Makanan
Tingkat Awal)Terdapat dua kebudayaan yang merupakan patokan zaman
ini, yaitu: Kebudayaan Pacitan (berhubungan dengan kapak genggam
dengan varian-variannya seperti kapak perimbas & kapak penetak
Kebudayaan Ngandong (berhubungan dengan Flakes & peralatan dari
tulang)Bedasarkan kebudayaan yang ditemukan, maka dapat disimpulkan
ciri-ciri kehidupan pada Palaeolithikum antara lain: Masyarakatnya
belum memiliki rasa estetika (disimpulkan dari kapak genggam yang
bentuknya tidak beraturan & bertekstur kasar) Belum dapat
bercocok tanam (karena peralatan yang dimiliki belum dapat
digunakan untuk menggemburkan tanah). Memperoleh makanan dengan
cara berburu (hewan) dan mengumpulkan makanan (buah-buahan &
umbi-umbian). Hidup nomaden (jika sumber makanan yang ada di daerah
tempat tinggal habis, maka masyarakatnya harus pindah ke tempat
baru yang memiliki sumber makanan). Hidup dekat sumber air
(mencukupi kebutuhan minum & karena di dekat sumber air ada
banyak hewan & tumbuhan yang bisa dimakan). Hidup berkelompok
(untuk melindungi diri dari serangan hewan buas). Sudah mengenal
api (bedasarkan studi perbandingan dengan Zaman Palaeolithikum di
China, dimana ditemukan fosil kayu yang ujungnya bekas terbakar di
dalam sebuah gua).
2.Zaman Batu Tengah (Masa Berburu & Mengumpulkan Makanan
Tingkat Lanjut)Terdapat dua kebudayaan yang merupakan patokan zaman
ini, yaitu: KebudayaanKjokkenmoddingerKjokkenmodinger, istilah dari
bahasa Denmark,kjokkenyang berarti dapur &moddingeryang berarti
sampah (kjokkenmoddinger= sampah dapur). Dalam kaitannya dengan
budaya manusia,kjokkenmoddingermerupakan timbunan kulit siput &
kerang yang menggunung di sepanjang pantai Sumatra Timur antara
Langsa di Aceh sampai Medan. Di antara timbunan kulit siput &
kerang tersebut ditemukan juga perkakas sejenis kapak genggam yaitu
kapak Sumatra/Pebble& batu pipisan. KebudayaanAbris Sous
RocheAbris sous roche, yang berarti gua-gua yang pernah dijadikan
tempat tinggal, berupa gua-gua yang diduga pernah dihuni oleh
manusia. Dugaan ini muncul dari perkakas seperti ujung panah,
flakke, batu penggilingan, alat dari tulang & tanduk rusa; yang
tertinggal di dalam gua.Bedasarkan kebudayaan yang ditemukan, maka
dapat disimpulkan ciri-ciri kehidupan pada zaman Mesolithikum
antara lain: Sudah mengenal rasa estetika (dilihat dari
peralatannya seperti kapak Sumatra, yang bentuknya sudah lebih
beraturan dengan tekstur yang lebih halus dibandingkan kapak
gengggam pada Zaman Paleolithikum) Masih belum dapat bercocok tanam
(karena peralatan yang ada pada zaman itu masih belum bisa
digunakan untuk menggemburkan tanah) GundukanKjokkenmoddingeryang
dapat mencapai tinggi tujuh meter dengan diameter tiga puluh meter
ini tentu terbentuk dalam waktu lama, sehingga disimpulkan bahwa
manusia pada zaman itu mulai tingggal menetap (untuk sementara
waktu, ketika makanan habis, maka harus berpindah tempat, seperti
pada zaman Palaeolithikum) di tepi pantai. Peralatan yang ditemukan
dariAbris Sous Rochememberi informasi bahwa manusia juga menjadikan
gua sebagai tempat tinggal.
3.Zaman Batu Muda (Masa Bercocok Tanam)Ciri utama pada zaman
batu Muda (neolithikum) adalah alat-alat batu buatan manusia sudah
diasah atau dipolis sehingga halus dan indah. Alat-alat yang
dihasilkan antara lain: Kapak persegi, misalnya beliung, pacul, dan
torah yang banyak terdapat di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara,
Maluku, Sulawesi, Kalimantan, Kapak batu (kapak persegi berleher)
dari Minahasa, Perhiasan (gelang dan kalung dari batu indah)
ditemukan di Jawa, Pakaian dari kulit kayu Tembikar (periuk belaga)
ditemukan di Sumatera, Jawa, Melolo (Sunda)Manusia pendukung
Neolithikum adalah Austronesia (Austria), Austro-Asia
(Khamer-Indocina)Kebudayaan MegalithAntara zaman neolitikum dan
zaman logam telah berkembang kebudayaan megalith, yaitu kebudayaan
yang menggunakan media batu-batu besar sebagai alatnya, bahkan
puncak kebudayaan megalith justru pada zaman logam. Hasil
kebudayaan Megalith, antara lain: Menhir: tugu batu yang dibangun
untuk pemujaan terhadap arwah-arwah nenek moyang. Dolmen: meja batu
tempat meletakkan sesaji untuk upacara pemujaan roh nenek moyang
Sarchopagus/keranda atau peti mati (berbentuk lesung bertutup)
Punden berundak: tempat pemujaan bertingkat Kubur batu: peti mati
yang terbuat dari batu besar yang dapat dibuka-tutup Arca/patung
batu: simbol untuk mengungkapkan kepercayaan mereka
4.Zaman Logam (Masa Perundagian)Pada zaman Logam orang sudah
dapat membuat alat-alat darilogamdi samping alat-alat daribatu.
Orang sudah mengenal teknik melebur logam, mencetaknya menjadi
alat-alat yang diinginkan. Teknik pembuatan alat logam ada dua
macam, yaitu dengan cetakan batu yang disebutbivalvedan dengan
cetakan tanah liat danlilinyang disebuta cire perdue. Periode ini
juga disebut masa perundagian karena dalam masyarakat timbul
golongan undagi yang terampil melakukan pekerjaan tangan. Zaman
logam di Indonesia didominasi oleh alat-alat dari perunggu sehingga
zaman logam juga disebut zaman perunggu. Alat-alat besi yang
ditemukan pada zaman logam jumlahnya sedikit dan bentuknya seperti
alat-alat perunggu, sebab kebanyakan alat-alat besi, ditemukan pada
zaman sejarah. Zaman logam di Indonesia dibagi atas:A.Zaman
PerungguPada zaman Perunggu/disebut juga dengan kebudayaan
Dongson-Tongkin China (pusat kebudayaan ini) manusia purba sudah
dapat mencampur tembaga dengan timah dengan perbandingan 3: 10
sehingga diperoleh logam yang lebih keras. Alat-alat perunggu pada
zaman ini antara lain: Kapak Corong (Kapak perunggu, termasuk
golongan alat perkakas) ditemukan di Sumatera Selatan, Jawa-Bali,
Sulawesi, Kepulauan Selayar, Irian Nekara Perunggu (Moko) sejenis
dandang yang digunakan sebagai maskawin. Ditemukan di Sumatera,
Jawa-Bali, Sumbawa, Roti, Selayar, Leti Benjana Perunggu ditemukan
di Madura dan Sumatera. Arca Perunggu ditemukan di Bang-kinang
(Riau), Lumajang (Jawa Timur) dan Bogor (Jawa Barat)B. Zaman
BesiPada zaman ini orang sudah dapat meleburbesidari bijinya untuk
dituang menjadi alat-alat yang diperlukan. Teknik peleburan besi
lebih sulit dari teknik peleburan tembaga maupunperunggusebab
melebur besi membutuhkan panas yang sangat tinggi, yaitu
3500C.Alat-alat besi yang dihasilkan antara lain: Mata Kapak
bertungkai kayu Mata Pisau Mata Sabit Mata Pedang CangkulAlat-alat
tersebut ditemukan di Gunung Kidul (Yogyakarta), Bogor (Jawa
Barat), Besuki dan Punung (Jawa Timur). Kedatangan nenek moyang
Bangsa IndonesiaBangsa Melanesia atau disebut juga dengan Papua
Melanosoide merupakan gelombang pertama yang berimigrasi ke
Indonesia. Bangsa Melayu yang merupakan rumpun bangsa Austronesia
yang termasuk golongan Ras Mongoloid. Bangsa ini melakukan
perpindahan ke Indonesia melalui dua gelombang yaitu: Gelombang
pertama tahun 2000 SM, menyebar dari daratan Asia ke Semenanjung
Melayu, Indonesia, Philipina dan Formosa serta Kepulauan Pasifik
sampai Madagaskar yang disebut dengan Proto Melayu. Bangsa ini
masuk ke Indonesia melalui dua jalur yaitu Barat dan Timur, dan
membawa kebudayaan Neolithikum (Batu Muda) Gelombang kedua tahun
500 SM, disebut dengan bangsa Deutro Melayu. membawa kebudayaan
logam (perunggu)Untuk mempelajari kehidupan manusia prasejarah di
Indonesia, diperlukan bantuan beberapa cabang ilmu pengetahuan,
antara lain:
Paleontologi, ilmu yg mempelajari tentang fosil.
Paleontropologo, ilmu yg mempelajari asal usul dan evolusi manusia
dengan mempergunakan fosil manusia sebagai bahan penemuan. Geologi,
ilmu yg mempelajari ciri2 lapisan bumi serta perubahan
perubahannya. Antropologi, yg mempelajari tentang peradaban manusia
dari bentuk yg paling sederhana sampai ketingkat yg lebih maju.
Arkeologi, ilmu yg mempelajari peninggalan2 sejarah dan purba kala
untuk menyusun kembali kehidupan manusia dan masyarakat masa
lampau. Geografi, ilmu yg mempelajari keberadaan bumi sebagai
tempat berpijaknya manusia di dalam menjalani kehidupannya, dan
lain lain.Zaman prasejarah tidak meninggalkan bukti tertulis,
tetapi hanya meninggalkan benda benda hasil kebudayaan. Umur
peninggalan budaya itu dapat diketahui melalui cara: Tipologi,
merupakan cara penentuan usia benda peninggalan budaya berdasarkan
bentuk tipe dari peninggalan itu. Semakin sederhana bentuk
peninggalan budaya manusia itu. Maka usianya semakin tua.
Stratigrafi, merupakan cara penentuan usia benda peninggalan budaya
berdasarkan lapisan tanah tempat benda itu di temukan, semakin
kebawah lapisan tanah tempat penemuan benda peninggalan budaya
manusia, maka semakin tua usianya. Kimiawi, merupakan cara
menentukan usia benda peninggalan budaya manusia berdasarkan unsur2
kimia yg di kandung oleh benda tersebutSumber-sumber yang Digunakan
untuk Mengetahui Kehidupan Zaman PrasejarahSumber/peninggalan yang
di gunakan untuk mengetahui kehidupan zaman prasejarah, yang utama
fosil dan arterak. FosilFosil adalah tulang belulan manusia, hewan,
dan tumbuhan yg telah membatu. Fosil yg dapat yg dapat memberi
petunjuk kehidupan manusia purba disebut fosil pandu.
ArterakArterak adalah alat alat atau perkakas yg dipakai oleh
manusia purba untuk menunjang kehidupannya. Contoh: kapak persegi,
kapak lonjong, kapak corong, dan lain lain.PALEOZOIKUM
Pengertian PaleozoikumPaleozoikum berasal dari bahasa Yunani,
yaitupalaio yang berarti tua danzoion yang berarti hewan, maka
zaman Paleozoikum bisa diartikan sebagai zaman kehidupan purba.
Paleozoikum adalahera geologipertama dari tigaerapadaeon
Fanerozoikum, yang dimulai dari 542251 juta tahun yang lalu.Pada
zaman ini juga disebut sebagai zaman primer karena pada masa ini
mulai ada tanda-tanda kehidupan dibumi. Benua-benua pertama kali
stabil pada era ini.Pada era ini keadaan iklim bumi masih belum
setabil, masih berubah-ubah. Curah hujan dibumi pada kala itu masih
sangat tinggi.Pada saat itu suhu bumi sudah semakin dingin,
kehidupan perlahan-lahan berevolusi.Makhluk hidup seperti hewan dan
tumbuh-tumbuhan mulai ada. Hewan yang pertama kali ada ialah hewan
kecil yang tidak bertulang punggung, yaitu hewan sejenis ikan, dan
jenis ganggang atau rumput-rumputan.Pada masa itu, terjadi radiasi
adaptif yang membentuk banyak spesies baru, namun juga terjadi
kepunahan massal. Ledakan evolusi ini sering kali disebabkan oleh
perubahan mendadak pada lingkungan yang terjadi akibat bencana alam
seperti aktivitas gunung berapi, tumbukan meteor ataupun perubahan
iklim. Keberadaan hewan dan tumbuhan di bumi pada zaman itu
diketahui dari sisa-sisa yang telah membatu yang disebut fosil.
Fosil-fosil tersebut pada umumnya ditemukan di batu karang.Beberapa
kejadian penting yang terjadi dalam kurun waktu tersebut adalah
tiga kepunahan masa utama. Kepunahan adalah total hilangnya seluruh
anggota spesies atau kelompok takson yang lebih tinggi. Kepunahan
massa adalah kepunahan dalam jumlah besar yang di alami spesies
atau kolompok takson lebih tinggi yang tejadi dalam kurun waktu
hanya beberapa juta tahun.Dari penjelasan diatas zaman Paleozoikum
memiliki ciri sebagai berikut :1. Mulai ada tanda-tanda kehidupan
berupa mikroorganisme, hewan kecil tanpa bertulang belakang, jenis
ikan, dan jenis ganggang atau rerumputan.2. Sering disebut zaman
primer ( pertama ).3. Jenis ikan, amfibi, dan reptile mulai ada,
dan4. Keadaan bumi masih belum stabil.5. Iklim masih belum stabil
dan berubah-ubah.6. Curah hujan sangat besar.7. Berlangsung sekitar
340 juta tahun yang lalu.Sepanjang era ini, banyak kelompok
kehidupan modern muncul. Era ini dibagi menjadi
enamperiodeberturut-turut, dari yang paling tua Kambrium,
Ordovisium, Silur, Devon, Karbon, dan Perm.
Periode KambriumKambriumdalam bahasa Inggris :Cambrian
adalahperiodepadaskala waktu geologiyang dimulai pada sekitar 542
1,0 jtl (juta tahun lalu) di akhireonProterozoikumdan berakhir pada
sekitar 488,3 1,7 jtl dengan dimulainya periodeOrdovisium. Periode
ini merupakan periode pertamaeraPaleozoikumdari eonFanerozoikum.
Nama Kambrium berasal dariCambria, nama klasik untukWales, wilayah
asal batuan dari periode ini pertama kali dipelajari.Ciri khas
periode ini adalah fenomenaLetusan Kambrium, di mana terjadi
kemunculan mendadak banyakfilumyang tidak ada di lapisan
sebelumnya, dan filum-filum ini meliputi makhluk yang sederhana
sampai lebih rumit, yang dahulunya diduga baru akan muncul
berjuta-juta tahun kemudian.Periode Kambrium menandai titik penting
dalam sejarah kehidupan di bumi ini. Ketika sebagian besar kelompok
hewan utama pertama kali muncul dalam catatan fosil, hal tersebut
biasanya disebut sebagai Ledakan Kambrium, karena waktu yang
relatif singkat di mana keragaman bentuk-bentuk ini muncul. Ada
pendapat bahwa batu-batu Kambrium ditunjukkan adanya fosil hewan
tertua pertama, sekarang ini dapat ditemukan di awal lapisan
Vendian.Sebagian besar kelompok hewan muncul untuk pertama kalinya
dalam catatan fosil sekitar 545 juta tahun yang lalu pada skala
geologi dalam waktu yang relatif singkat, waktu tersebut yang
dikenal sebagai ledakan Kambrium. Penjelasan Darwin tersebut
menjelaskan bahwa ledakan tetap sebagai sumber utama banyak
perdebatan di paleobiology. Sementara beberapa ilmuwan percaya
bahwa memang ada ledakan keanekaragaman (yang disebut teori
punctuated equilibrium diuraikan oleh Nils Eldredge dan Stephen J.
Gould-Models dalam Paleobiology, 1972), yang lain percaya bahwa
percepatan evolusi tidak mungkin, mereka menempatkan bahwa ada
suatu periode perkembangan evolusi semua kelompok hewan,
bukti-bukti yang hilang dalam semua Prakambrium tetapi tidak ada
catatan fosil. Molekul teknologi modern (genomika), melalui asam
nukleat dan membandingkan sekuens asam amino yang hidup di spesies,
yang memungkinkan identifikasi komponen-komponen genetik oleh
evolusi, dari masa evolusi dapat disimpulkan dengan cabang pohon
kehidupan.Teori Ledakan Kambrium menyatakan bahwa, mulai sekitar
545 juta tahun yang lalu, sebuah ledakan keanekaragaman menyebabkan
munculnya lebih dari periode yang relatif singkat 5 juta untuk 10
juta tahun dari sejumlah besar kompleks, multi-organisme bersel.
Selain itu, ledakan ini menyebabkan sebagian besar kelompok hewan
utama yang kita kenal sekarang, yaitu, berdasarkan Filum. Ledakan
Kambrium adalah hasil dari perubahan dalam faktor-faktor lingkungan
yang menyebabkan perubahan dalam tekanan selektif pada gilirannya
mengarah pada diversifikasi adaptif pada skala yang luas. Pada awal
Kambrium, superbenua besar Gondwana, yang terdiri dari semua tanah
di bumi, mulai berantakan ke daratan yang lebih kecil.Ledakan ini
mungkin merupakan peristiwa tunggal paling mencolok
didokumentasikan oleh catatan fosil. Dalam arti sempit, ledakan
mengacu pada penampilan geologis dari fosil yang tiba-tiba mewakili
semua kecuali dua dari hidup [hewan] filum yang tahan lama (mudah
fossilizable) kerangka . Salah satu dari dua filum adalah Porifera
(spons), yang hadir dalam catatan fosil pada waktu sebelumnya. Yang
lain adalah Bryozoa, sebuah filum yang berisi beberapa kelompok
bertubuh lunak dan mungkin juga sudah ada tetapi belum
skeletonized. Sejumlah organisme teka-teki hubungan yang tak jelas
juga muncul ketika ledakan, memperkaya fauna di awal Kambrium.
Precision dating menunjukkan bahwa ledakan dimulai pada 530 Ma
(juta tahun lalu) dan berakhir sebelum 520 M.Penting untuk diingat
bahwa sejarah geologi mengandung sejumlah periode evolusi yang
lambat diselingi oleh periode evolusi yang cepat, oleh Steven J.
Gould disebut teori punctuated equilibrium. Tingkat evolusi umumnya
tergantung pada tingkat seleksi, yang pada gilirannya tergantung
pada tingkat perubahan lingkungan. Tingkat mutasi cenderung lambat
dan mantap, dan tidak adanya perubahan lingkungan, sedikit demi
sedikit terakumulasi dalam suatu populasi. Ini adalah tekanan gulma
yang selektif bermutasi yang merugikan atau netral untuk bertahan
hidup, dan mempertahankan dan melipatgandakan mutasi yang
bermanfaat dalam suatu populasi. Untuk populasi terisolasi di
lingkungan baru, pilihan cepat dapat menyebabkan spesiasi, dan
dalam Kambrium Bawah, secara radikal bentuk-bentuk baru yang
sekarang kita kelompok dalam Filum zaman modern.Sebagai daerah tipe
dari Sistem Kambrium ini terdapat di daerah Wales, Sistem Kambrium
ini merupakan sistem yang tertua yang mengandung banyak fosil
terletak tidak selaras di atas Sistem Pra-Kambrium yang kebanyakan
terdiri dari batuan metamorf.A. Sifat Batuan KambriumSistem
Kambrium terbentuk baik dalam geosinklin maupun dalam
cekunganKraton, dengan demikian maka keseluruhannya berkembang
sebagai batuan sedimen. Yang khas untuk sistem ini dijumpainya
fosil yang melimpah di mana hal ini tidak pernah dijumpai pada
sistem yang lebih tua yaitu Sistem Pra-Kambrium.B. Umur Batuan
KambriumBatuan Kambrium terletak tidak selaras di atas batuan
Pra-Kambrium yang berumur 4.500 juta tahun. Sifat fisik yang nyata
ialah bahwa batuan Pra-Kambrium sudah terlipat dan termetamorfkan
sangat kuat sedang batuan Kambrium walaupunsudah mengalami
perlipatan tetapi belum mengalami metamorfosa.Dengan demikian maka
batuan Kambrium terbentuk jauh sesudah selesai pembentukan batuan
Pra-Kambrium. Umur batuan Kambrium lebih kurang 600-500 juta
tahun.Kesan Kehidupan Selama Kambrium. Pada endapan Kambrium
dijumpai banyak fosil, sehingga memberikan gambaran yang lebih
lengkap mengenai kehidupan selama Kambrium. Kehidupan pada saat itu
masih terbatas pada lingkungan air, terutama kehidupan laut. Di
antara jenis kehidupan yang memegang peranan penting antara
lain
ARCHEOCYATHAGolongan ini termasuk Filum Porifera, hidup dalam
lingkungan laut. Meskipun hidupnya tidak membentuk koloni yang
cukup besar, tetapi merupakan pembentuk endapan gamping yang cukup
tebal teutama khas untuk Zaman Kambrium.Batu gamping yang
mengandung fosil dari jenis ini banyak dijumpai
diCalifornia,NewYork,Quebeq,Labrador,NewFoundland,Siberia,Tiongkok,Sardinia,Spanyol,Australia,
danAntartika.Di Australia binatang ini pada Zaman Kambrium telah
membentuk terumbupenghalang sebanyak 600 meter dengan tebal 70 m,
yang letaknya sejajar dengan pantai timur Australia
sekarang.TRILOBITAGolongan ini termasuk Filum Arthropoda dan
merupakan fosil penunjuk terpenting untuk Kambrium. Perkembangannya
sangat khas sehingga didasarkan atas fosil ini Kambrium dibagi
menjadi 3 kala yaitu Kambrium Bawah, Kambrium Tengah, dan Kambrium
Atas.Kambrium Bawah, kehidupan masih bersifatkosmopolitartinya
binatang tersebut masih terdapat dimana-mana di dunia, sedang
Trilobita diwakili olehOlenellus thompsoni, Bathynotus holopyga,
Eudiscus speciosus.Kambrium Tegah, dicirikan olehBathyriscus
rotundatus, Albertella helena, Agnostus interstrictus, Paradoxides
harlani, Olenoides curticei.Di samping itu pada Kambrium Tengah
sudah mulai dikenal adanya daerah fauna yaitu daerah yang dicirikan
oleh kumpulan kehidupan tertentu. Daerah fauna tersebut ialah
daerah fauna Atlantik denganParadoxidessebagai penciri dan daerah
fauna Pasifik denganOlenoides,Bathyuriscus, danDorypygesebagai
penciri.Kambrium Atas, dicirikan oleh Dikelocephalus minesotensis,
Tricrepicephalus texanus,sedangOlenussebagai penciri daerah fauna
Atlantik danDikelocephalussebagai penciri daerah fauna
Pasifik.Brachiopoda dan Mollusca sejak masa Kambrium, kedua jenis
fauna tersebut menjadi pemegang peranan penting dan terus
berkembang hingga sekarang. Kedua golongan binatang tersebut khas
untuk daerah tropis. Di samping itu golonganCgaetopodaantara
lainOttia prolifica, Canadia spinosa, Canadia setigerabanyak
dijumpai pada Kambrium Tengah.
Pelamparan Batuan KambriumBatuan Kambrium terbentuk baik dalam
geosinklin maupunKratonataupun dalam epikontinen. Dengan demikian
maka endapan Kambrium keseluruhannya berkembang sebagai batuan
sedimen. Batuan Kambrium antara lain dijumpai di Daerah Geosinkin
di Eropa, meliputi :Geosinklin Caledoniadengan pelamparan mulai
dari Laut Es Utara sepanjang Norwegia, pulau-pulau Hebrida,
Skotlandia, dan Wales.Geosinklin Tethys, yang merupakan terusan
dari geosinklin Caledonia yang melalui Bretagne dan Normandia.
Geosinklin Mediterania, yang merupakan terusan dari geosinklin
Tethys dengan batas selatan diperkirakan di utara Sahara. Melampar
melalui Perancis Tengah, Jerman Tengah hingga Silesia dan Bohemia.
Di samping itu di daerah Ardena, Belgia, Maroko, Spanyol, dan
Sardinia juga telah ditemui adanya endapan dari geosinklin
tersebut. Di tempat-tempat tersebut endapan Kambrium yang rata-rata
mencapai tebal tidak kurang dari 4.000 meter.Kambrium Bawah
tersusun dari kwarsit, graywacke, dan sabak yang tidak mengandung
fosil yang mungkin sebagian diendapkan dalam lingkungan darat,
sedang di bagian atas dijumpai fosilObolellayang termasuk dalam
Filum Brachiopoda. Kambrium tengah terdiri dari sabak yang semula
merupakan endapan laut. Kambrium Atas terdiri dari batu pasir yang
mengandung fosilLingulayang termasuk Filum Brachiopoda.Di Norwegia
terutama terdiri dari batuan metamorf antara lain sabak yang
dikenal sebagaisabak Roros,makin ke timur metamorfosenya makin
berkurang sehingga akhrinya merupakan batuan yang berfosil. Bagian
bawah bersambung denganfillityang termasuk pada Pra-Kambrium.Di
Bohemia endapan Kambrium berkembang dengan baik. Kambrium bawah
merupakan endapan darat dengan konglomerat polimik, graywacke, dan
kwarsit. Sedangkan Kambrium Tengah dan Kambrium Atas merupakan
endapan laut dengan fosil yang terawetkan sangat baik. Di samping
itu pada Kambrium Atas banyak kegiatan volkanisme. Di Geosinklin
Mediterania bagian selatan terdapat banyak kegiatan volkanisme
dengan lelehan yang bersifat basa, di samping itu berkembang pula
batu gampingArcheocyathus.Daerah geosinklin di Asia;Perisai
Fenoskandia-Rusiadi sebelah timur dibatasi oleh Geosinklin Ural
yang melampar dari Geosinklin Mediterania ke utara. Geosinklin
Mediterania ini bersambung dengan Geosinklin Paleokataisia yang
melampar melalui Tibet sepanjang pantai timur Tiongkok hingga
Peking. Pada geosinklin ini terjadi endapan
batugampingArcheocyathusyang tebalnya sampai 1.000 meter.Di India
di daerah Punjab dijumpai endapan Kambrium yang terlipat dan
tersesarkan hingga menjadi lipatan yang tertutup. Di Utara
Pegunungan Range di lembah Sungai Spiti terdapat pula lapisan
endapan Kambrium yang merupakan endapan laut.Di daerah geosinklin
di Amerika; sepanjang tepi timur Amerika Utara dan Kanada melampar
Geosinklin Appalachia yang terpisahkan oleh lengkungan pulau-pulau
dari Samudra Atlantik. Dalam geosinklin ini diendapkan sedimen
klastik yang tebalnya mencapai 4.000 m. Sepanjang tepi barat
Amerika Utara melampar Geosinklin Rocky Mountains atau Geosinklin
Cordillera dengan endapan batugampingArcheocyathussebagai ciri
utama, sedangkan di daerah Pegunungan Rocky Kanada ditemukan
serpih, lemoung yang kaya akan fosil fauna.Suatu ciri yang khas
untuk endapan Kambrium di Amerika adalah tidak dijumpainya batuan
volkanik, seperti halnya endapan Kambrium di Eropa yang selalu
diikuti dengan endapan volkanik.Pembagian Kambrium menjadi
kala-kala di Amerika Utara sebagai berikut :1. Kambrium Bawah =
Georgian2. Kambrium Tengah = Acadian3. Kambrium Atas =
Postdamian
Batuan Kambrium di IndonesiaDi Indonesia sampai sekarang belum
ditemukan endapan yang berumur Kambrium. Apabila ada kemungkinan
akan dijumpai di daerah yang berdekatan dengan tempat terdapat
endapan Pra-Kambrium, kemungkinan di daerah Irian.Kelimpahan
makhluk hidup yang di temukan pada peride ini kemungkinan
berhubungan dengan evolusi skeleton (rangka). Hal tersebut di
tunjukan oleh fosil hewan ditemukan yang mempunyai skleton
pelindung di sebelah luar. Dalam era Palezoik mulai terjadi
penguasaan daratan oleh makhluk hidup. Fosil yang umum dijumpai
dengan penyebaran yang luas adalah Alga, Cacing, Sepon, Koral,
Moluska, Ekinodermata, Brakipoda dan Artropoda. Fosil penunjuk
untuk zaman ini adalah Trilobita (kelompok Artropoda yang kini
telah punah).1. InvertebrataBeberapa jenis invertebrate yang lebih
dulu muncul di daratan di bandingkan yang lain adalah laba-laba,
sentipoda, dan milipoda. Serangga masuk kedalam catatan fosil pada
periode Karboniferus. Evolusi sayap ke arah yang lebuh baik
memungkinkan serangga untuk berkembang menjadi kolompok makhluk
hidup yang paling beragam dan melimpah hingga saat ini.2.
VertebrataMoyang Vertebrata tercatat pada awal periode Ordovisia
yang di tandai dengan evolusi ikan. Evolusi pada ikan di mulai
dengan ikan tanpa rahang, kemudian berkembang menjadi ikan
berahang. Ikan bertulang rawan muncul pada periode Denovia dan
periode tersebut di kenal sebagai zaman ikan.3. TumbuhanAlga yang
semula hidup di laut mulai berpindah ke perairan dangkal dan
akhirnya menginvasi daratan yng lembap. Bentuk kehidupan akar
tumbuhan dan jamur di daratan membentuk mikoriza. Adanya mikoriza
memungkinkan tumbuhan dapat tumbuh pada batuan. Berdasarkan catatan
fosil, tumbuhan berpembuluh di perkirakan telah ada pada periode
Silurian
OrdovisiumOrdovisium adalah suatu periode pada era Paleozoikum
yang berlangsung antara 488,3 1,7 hingga 443,7 1,5 juta tahun lalu.
Periode ini melanjutkan periode Kambrium dan diikuti oleh periode
Silur. Periode yang mendapat namanya dari salah satu suku di Wales,
Ordovices, ini didefinisikan oleh Charles Lapworth pada tahun 1879
untuk menyelesaikan persengketaan antara pengikut Adam Sedgwick dan
Roderick Murchison yang masing-masing mengelompokkan lapisan batuan
yang sama di Wales utara masuk dalam periode Kambrium dan Silur.
Lapworth mengamati bahwa fosil fauna pada strata yang
dipersengketakan ini berbeda dengan fauna pada periode Kambrium
maupun Silur sehingga seharusnya memiliki periode tersendiri.
Lapworth mengamati bahwa fosil fauna pada strata yang
dipersengketakan ini berbeda dengan fauna pada periode Kambrium
maupun Silur sehingga seharusnya memiliki periode tersendiri.Zaman
ini merupakan zaman perkembangan hewan invertebrate dan pemunculan
invertebrate lain seperti Tetrakoral, Graptolit, Ekinoid (Landak
laut), Asteroid (Bintang Laut), Krinoid (Lilia Laut), dan Bryozoa.
Koral dan Alga yang berkembang membentuk karang laut, Graptolit dan
Trilobit melimpah sedangkan Ekinodermata Brakiopoda mulai menyebar.
Pada zaman ini juga mulai muncul vertebrata dari jenis ikan tanpa
rahang.SilurSilur adalah periode pada skala waktu geologi yang
berlangsung mulai akhir periode Ordovisium, sekitar 443,7 1,5 juta
tahun lalu, hingga awal periode Devon, sekitar 416,0 2,8 juta tahun
yang lalu. Seperti periode geologi lainnya, lapisan batuan yang
menentukan awal dan akhir periode ini teridentifikasi dengan baik,
tapi tanggal tepatnya memiliki ketidakpastian sebesar 5-10 juta
tahun. Awal Silur ditentukan pada suatu peristiwa kepunahan besar
(peristiwa kepunahan Ordovisium-Silur) sewaktu 60% spesies laut
musnah. Pada zaman ini mulai terjadi peralihan kehidupan dari air
ke darat. Tumbuhan darat mulai muncul untuk pertama kalinya
termasuk Pteridofita (tumbuhan paku), sedangkan di dalam laut
kalajengking raksasa (Eurypterid) dan ikan berahang, serta ikan
yang berperisai tulang sebagai pelidung.Ketika binatang dan
tumbuhan sudah menetap di daratan, mereka berkontribusi terhadap
proses perubahan bumi secara fisik dan kimiawi, namun hidup di
daratan membutuhkan strategi yang sama sekali berbeda dengan di
lautan, seperti mencari nutrisi dan air, menghindari kekeringan,
membawa keluar perubahan gas, dan reproduksi. Tanaman darat disebut
vaskular, dinamakan demikian karena mereka menggunakan sistem
tabung dalam sirkulasi air dan nutrisimuncul sekitar 425 juta tahun
yang lalu. Kebanyakan tumbuh hanya beberapa sentimeter namun cukup
tinggi untuk mencapai langit dan menangkap cahaya matahari dan
melepaskan spora reproduksi ke angin. Dengan sistem akar yang lebih
dalam dari tanaman awal (rhizoid) serta stem vertikal yang kokoh,
mereka sekarang sudah memunyai perlengkapan untuk mengolonisasi
permukaan bumi. Contoh untuk sebuah tanaman vaskular sederhana
adalah Cooksonia.
DevonDevon adalah periode pada skala waktu geologi yang termasuk
dalam era Paleozoikum dan berlangsung antara 416 2,8 hingga 359,2
2,5 juta tahun yang lalu. Namanya berasal dari Devon, Inggris,
tempat pertama kalinya batuan Exmor yang berasal dari periode ini
dipelajari. Pada masa Devonian, antropoda dan vertebrata awal
melanjutkan kolonisasi di daratan. Binatang-binatang ini memiliki
problem yang sama dengan tanaman ketika pertama kali berkolonisasi
di daratan, seperti mengurangi kehilangan air dan memaksimalkan
penghirupan oksigen. Kemajuan paling evolusioner dari masalah ini
tidak hanya memungkinkan binatang dapat menginvasi daratan, tapi
juga menyebar ke seluruh benua.Zaman Devon merupakan zaman
perkembangan secara besar-besaran jenis ikan berahang dan hiu
semakin aktif sebagai pemangsa di lautan. Migrasi ke daratan terus
berlanjut, hewan amfibi mulai berkembang dan beranjak ke daratan.
Tumbuhan darat semakin umum dan mulai muncul serangga untuk pertama
kalinya. Semasa periode Devon, ikan pertama kali berevolusi dan
memiliki kaki serta mulai berjalan di darat sebagai tetrapoda
sekitar 365 juta tahun yang lalu.Tumbuhan berbiji pertama tersebar
di daratan kering dan membentuk hutan yang luas. Di laut, hiu
primitif berkembang lebih banyak dibanding periode Silur dan
Ordovisium akhir. Ikan bersirip-cuping (lobe-finned,
Sarcopterygii), ikan bertulang (bony fish, Osteichthyes) serta
moluska amonite muncul untuk pertama kalinya. Trilobit, brachiopoda
mirip moluska, dan terumbu karang besar juga masih sering
ditemukan. Kepunahan Devon Akhir sangat mempengaruhi kehidupan
laut.Selama periode Devonian, bumi saat itu terdiri dari tiga benua
utama besar: Amerika Utara dan Eropa tergabung menjadi satu
terletak di dekat daerah equator di mana pada saat ini sebagian
besar daratan ini tenggelam di dasar laut. Di sebelah utara
terhampar sebagian dari Siberia modern. Dan sebuah gabungan benua
Amerika Selatan, Afrika, Antartika, India dan Australia, yang lebih
dikenal dengan Daratan Gondwana, mendominasi sebelah selatan
belahan bumi.KarbonKarbon adalah suatu periode dalam skala waktu
geologi yang berlangsung sejak akhir periode Devon sekitar 359,2
2,5 juta tahun yang lalu hingga awal periode Perm sekitar 299,0 0,8
juta tahun yang lalu. Seperti halnya periode geologi yang lebih tua
lainnya, lapisan batuan yang menentukan awal dan akhir periode ini
teridentifikasi dengan baik, tapi tanggal tepatnya memiliki
ketidakpastian sekitar 5-10 juta tahun. Nama karbon diberikan
karena adanya lapisan tebal kapur pada periode ini yang ditemukan
di Eropa Barat. Pada masa Karboniferus, benua-benua bergabung
membentuk kelompok-kelompok kecil daratan luas dengan
jembatan-jembatan darat dari Eropa ke Amerika Utara, dan dari
Afrika ke Amerika Selatan, Antartika, dan Australia. Tabrakan
antarbenua menghasilkan sabuk Pegunungan Appalachian di sebelah
timur Amerika Utara dan Pegunungan Hercynian di Inggris. Tumbukan
lebih lanjut antara Siberia dan Eropa Timur membentuk Pegunungan
Ural. Dua pertiga masa awal periode ini disebut subperiode
Mississippian dan sisanya disebut subperiode Pennsylvanian.
Pohon-pohon konifer muncul pada periode yang penting ini.Zaman ini
merupakan zaman perkembangan amfibi dan tumbuhan hutan. Reptilia
dan serangga raksasa muncul pertama kali. Pohon pertama yang muncul
adalah jamur klab, tumbuhan fern paku ekor kuda yang tumbuh di
rawa-rawa. Saat itu benua-benua mulai menyatu membentuk satu masa
daratan yang sangat luas disebut Pangea. Bumi mulai mengalami
perubahan lingkungan serta berbagai bentuk kehidupannya. Iklim
tropis menghasilkan secara besar-besaran rawa-rawa yang terisi
pepohonan dan sekarang tersimpan sebagai batubara. Pada masa ini,
kondisi sangat mendukung pembentukan awal batu-bara (karbon),
perkembangan biologis, geologis, dan iklim bumi. Salah satu dari
penemuan evolusioner terbesar dari periode Karboniferus adalah
amniotic egg di mana hal ini membuat reptil-reptil awal dari
habitat air dan mengolonisasi daratan. Amniotic egg membuat leluhur
burung, mamalia, dan reptil untuk bereproduksi di daratan dengan
jalan mencegah embrio kekeringan dengan adanya cangkang, sehingga
pada masa ini telur dapat disimpan jauh dari air.PermPerm atau
permian adalah periode dalam skala waktu geologi yang berlangsung
antara 299,0 0,8 hingga 251,0 0,4 juta tahun yang lalu. Periode ini
merupakan periode terakhir dalam era Paleozoikum. Perm dibagi
menjadi tiga kala yaitu Lopongian, Guadalupian, dan Cisuralian.
Pada periode Permian, benua-benua bergerak lebih mendekat
dibandingkan masa Karboniferus, di mana bagian utara dan bagian
selatan superbenua Laurasia dan Gondwana mulai menyatu dan
membentuk sebuah benua mahaluas yang disebut Pangaea. Periode
Permian merupakan periode final dari masa Paleozoikum dan diberi
nama sesuai nama sebuah provinsi, Perm, di Rusia, tempat di mana
batu pada periode ini dipelajari. Pada zaman ini perkembangan
reptilia yang mirip mamalia mulai meningkat dan munculnya serangga
modern, begitu juga tumbuhan Konifer dan Ginkgoc primitive. Zaman
ini diakhiri dengan kepunahan massal.Lingkungan geografis periode
Permian mencakup area luas daratan dan lautan. Percobaan yang
dilakukan memberikan kesimpulan bahwa kemungkinan besar daerah
bagian dalam daratan beriklim kering, dengan iklim yang sangat
fluktuatif, karena kurangnya daerah berair di daerah ini, dan hanya
sebagian daerah dari superbenua ini yang menerima curahan air hujan
dalam setiap tahunnya. Daerah lautan pada masa ini sendiri masih
sedikit yang diketahui seperti apa. Di bagian selatan superbenua
tersebut terdapat daerah gletser yang luas, terbukti dari
pengecilan/pengurusan batu glasial dari tempat-tempat yang sekarang
disebut Afrika, Amerika Selatan, Antartika, dan tanah hasil
penggerusan angin mengindikasikan iklim yang sangat kering. Namun,
ada indikasi pada masa ini iklim di bumi berubah pada masa ini,
daerah es berkurang ketika bagian dalam benua menjadi semakin
kering.Perbedaan antara masa Paleozoikum dan Mesozoikum terjadi
pada periode akhir Permian yang ditandai dengan kepunahan
besar-besaran yang pernah tercatat di bumi. Hal tersebut
memengaruhi banyak kelompok binatang di banyak lingkungan dan
ekosistem. Namun yang paling terpengaruh dari kepunahan massal
tersebut dirasakan oleh komunitas laut yang menyebabkan kepunahan
sampai 90-95% dari spesies laut. Di daratan kepunahan membuka jalan
bagi bentuk lain untuk mendominasi, dan membawa ke dalam masa yang
dikenal sebagai Masa Dinosaurus. Meski sebab dari kepunahan masal
pada periode Permian masih diperdebatkan, beberapa kemungkinan
diformulasikan untuk menjelaskan tahapan kejadian kepunahan.
Peng-es-an, perubahan formasi Pangaea, dan aktivitas gunung berapi
merupakan beberapa teori di samping kemungkinan teori dari luar
angkasa, yaitu tumbukan meteor dan asteroid ke bumi.
MESOZOIKUM Pengertian MesozoikumMesozoikum berasal dari bahasa
Yunani: , meso, antara dan , zoon, hewan atau berarti hewan
pertengahan) adalah salah satu dari tiga era geologi pada eon
Fanerozoikum. Mesozoikum atau sering pula disebut sebagai zaman
sekunder atau zaman hidup pertengahan berlangsung kurang lebih
selama 180 juta tahun, antara 251 hingga 65 juta tahun yang
lalu.Menurut pendapat para ahli, mesozoikum dapat diartikan
sebagain berikut :1. M.K Tadjudin : Mesozoa / Mesozoikum adalah
suatu masa yang dikaitkan denganumur bumi. Masa ini berlangsung
antara 205 135 juta tahun yang lalu. Secara harfiah mesozoikum
berarti umur pertengahan. Masa ini disebut sebagai zaman
Gymnospermae karena banyak dijumpai tumbuhan gymnospermae yang
hidup pada masa ini.2. Teuku Jacob : Masa mesozoikum berlangsung
pada 225 65 juta tahun yang lalu. Masa ini terbagi menjadi zaman
Trias, Jura, Creta. Masa ini disebut sebagai zaman Gemilang
Reptilia. Mamalia, Aves, dan ikan mulai berkembang di masa ini,
terutama ikan bertulang sejati (osteichthyes)3. Dermawan Sumardi :
Masa ini berlangsung pada 225 70 juta tahun yang lalu. Peran
invertebrata mulai tergantikan oleh reptile. Pada masa itu laut
banyak menggenangi daratan.Era inidibagimenjaditigaperiode: Trias,
Jura, danKapur.Pembagianwaktumenjadi era inidiawalioleh Giovanni
Arduinopadaabad ke-18, walaupunnamaasli yang
diberikannyauntukMesozoikumadalahSekunder (menjadikan era modern
menjadiTersier). Era yang
berlangsungantaraPaleozoikumdanKenozoikuminisering pula
disebutZamanKehidupanPertengahanatauZamanDinosaurus / reptil,
mengikutinama fauna yang
dominanpadamasaitu.Mesozoikumditandaidenganaktivitastektonik,
iklim, danevolusi.Benua-benua secara perlahan mengalami pergeseran
dari saling menyatu satu sama lain menjadi seperti keadaannya saat
ini. Pergeseran ini menimbulkan spesiasi dan berbagai perkembangan
evolusi penting lainnya. Iklim hangat yang terjadi sepanjang
periode juga memegang peranan penting bagi evolusi dan
diversifikasi spesies hewan baru. Pada akhir zaman ini, dasar-dasar
kehidupan modern terbentuk.Zaman Trias (250-210 juta tahun
lalu)Nama Trias diusulkan oleh F. von Alberti, seorang ahli geologi
berkebangsaan jerman. Nama Trias diambil dari perkembangan endapan
Mesozoikum yang didapat di cekungan Jerman, yang kemudian dianggap
sebagai wilayah tipe untuk Sistem Trias, walaupun singkapan yang
relatif lengkap dan banyak mengandung fosil justru didapatkan di
Amerika bagian barat, Amerika bagian timur dan Kanada.Gastropoda
dan Bivalvia meningkat jumlahnya, sementara amonit menjadi umum.
Dinosaurus dan reptilia laut berukuran besar mulai muncul
pertamakalinya selama zaman ini. Reptilia menyerupai mamalia
pemakan daging yang disebut Cynodont mulai berkembang. Mamalia
pertamapun mulai muncul saat ini. Dan ada banyak jenis reptilia
yang hidup di air, termasuk penyu dan kura-kura. Tumbuhan sikada
mirip palember kembang dan Konifer menyebar.Benua Pangea bergerak
keutara dan gurun terbentuk. Lembaranes di bagian selatan mencair
dan celah-celah mulai terbentuk di Pangea.Sistem Trias terbagi
menjadi 3 bagian, yaitu Trias Bawah, Trias Tengah, Trias Atas.
Adapun pengertian dari 3 bagian tersebut adalah :1. Trias Bawah
:Yang dikenal dengan nama setempat sebagaiBuntsandsteinmerupakan
seni sedimentasi yang terjadi di darat dan terdiri dari batu pasir,
batu lempung, konglomerat dengan beberapa bagian terdapat sisipan
endapan laguna. Warna seri sedimen tersebut dari merah cerah hingga
lembayung.1. Trias Tengah :Yang dikenal dengan nama setempat
sebagaiMuschelkamerupakan seni sedimentasi yang terjadi di laut
yang mencapai ketebalan kurang lebih 200 m.1. Trias Atas :Yang
dikenal dengan nama setempat sebagaiKeupermerupakan seni sedimen
yang seluruhnya diendapkan di darat. Pada bagian alasnya terdiri
dari dolomit dan gipsum yang merupakan endapan penguapan, yang
diakhiri dengan batu pasir yang diendapkan di sungai dengan fosil
tumbuh tumbuhan yang menyerupai ekor kuda yang dikenal dengan nama
setempat sebagaiSchlifsandstein.Perkembangan kehidupan pada zaman
Trias menunjukkan banyak terjadi perubahan baik untuk jenis Fauna
terutama untuk golongan Vertebrata maupun golongan Invertebrata.
Golongan Invertebrata Pilum Brachiopoda dan Pilum Mollusca serta
Pilum Arthropoda. Untuk Pilum Mollusca termasuk di antaranya dari
Kelas Pelecypoda dan Kelas Cephalopoda sedang untuk Pilum
Arthropoda khususnya yang termasuk Kelas Crustacea. Demikian pula
untuk jenis flora menunjukan adanya perkembangan yang pesat. Untuk
jenis Vertebrata khususnya yang termasuk Reptilia sudah mulai
dikenalRutiodon(sebangsa Phytosaurus) yang mulai muncul semula
hidup dalam lingkungan air kemudian mengadaptasikan diri hidup
dalam lingkungan darat yang kemudian punah pada zaman ini.Selain
itu yang mulai muncul pada zaman ini pula antara lain yang termasuk
dinosaurus ialahAnchiasaurus, Cynognathus, Thrinacodon, placerias
gigas, Inchtyosurusyang berkembang pada Zaman Trias dan punah pula
pada akhir Zaman Trias. Didasarkan atas fasiesnya Sistem Trias di
Indonesia dapat dibagi menjadi dua, yaitu :1. Indonesiabagian barat
: dengan macam fasies bermula dari fasies paralas, volkanik, laut,
terutama berkembang sebagai batu gamping. Perkembanganya meliputi
beberapa bagian dari Sumatra, Kalimantan (sertaMalaya) dan pulau
pulau kecil di antara ketiga daerah tersebut.2. Indonesiabagian
timur : dengan macam fasies seperti perkembangan diIndonesiabagian
barat, hanya di tempat ini tidak dijumpai fasies volkanik, terutama
berkembang sebagai batu gamping. Perkembanganya
meliputiSulawesitimur dan tenggara, pulau pulau kecil di kepulauan
Nusa Tenggara antara lain Pulau Roti, Pulau Timor, Pulau Leti,
Pulau Tanimbar, Pulau Kei, Pulau Seram, Pulau Buru dan Pulau
Buton.Di Indonesia bagian timur pada zaman Trias terjadi peristiwa
genang laut di bagian bawah umumnya terdiri dari batuan klastik
yang berbutir kasar antara lain breksi, konglomerat yang kemudian
diikuti dengan batu pasir, serpih yang mengandung bitumina yang
kemudian diakhiri dengan napai dan batu gamping.Dari Kesamaan
Fasies batuan Trias di pulau pulau Indonesia timur dapat ditarik
kesimpulan bahwa pulau pulau tersebut setidak tidaknya pada Zaman
Trias Atas termasuk dalam satu lingkungan sedientasi yang selalu
mengalami penurunan atau dikatakan merupakan daerah pelamparan
Geosinklin Banda. Geosinklin ini memanjang ke arah barat daya yang
kemudian bersambung dengan Geosinklin Westralia sedang kearah barat
bersambung dengan Geosinklin danau.Jaman Jura (210-140 juta tahun
lalu)Pada zaman ini, Amonit dan Belemnit sangat umum. Reptilia
meningkat jumlahnya. Dinosaurus menguasai daratan, Ichtiyo saurus
berburu di dalam lautan dan Pterosaurus merajai angkasa. Banyak
dinosaurus tumbuh dalam ukuran yang luar biasa. Burung sejati
pertama (Archeopterya) berevolusi dan banyak jenis buaya
berkembang.Tumbuhan Konifer menjadi umum, sementara Bennefit dan
Sequola melimpah pada waktu ini. Pangea terpecah dimana Amerika
Utara memisahkan diri dari Afrika sedangkan Amerika Selatan
melepaskan diri dari Antartika dan Australia.Zaman Jura berlangsung
sejak 208 145 juta tahun yang lalu. Nama Jura pertama kali dipakai
pada tahun 1799 oleh A. von. Humboldt seorang ahli geologi
berkebangsaan Jerman. Penelitian secara intensif pada saat itu
dilakukan di Inggris, walupun demikian maka nama sistem ini
diambilkan dari nama Pegunungan Yura yang membentang dari Perancis
sampai Swiss. Tempat inilah yang kemudian digunakan sebagai daerah
tipe untuk sistem Yura.Endapan Jura baik yang terjadi di laut mupun
yang di darat banyak mengandung fosil. Untuk golongan Invertebrata
diwakili oleh Pilum Coelenterata, Porifera, Echinodermata dan
Mollusca.Brontosaurusmerupakan salah satu anggota dari Dinosaurus
yang terbesar yang hidup dan pernah dijumpai dalam bentuk fosil di
Amerika dan berkembang baik hingga zaman Jura. Dari kerangka yang
telah berhasil direkontruksi jenisBrontosaurusmempunyai tubuh
hingga 18 feet dengan panjang hingga 67 feet.
Archaeopteryxmeruapakan burung yang pertama kali dikenal dalam
sejarah. Burung ini memiliki ukuran sebesar burung gagak, fosilnya
dijumpai pada batu gamping litographhi di
daerahSolenhoven,Bavaria.Ichtyosaurusmerupakan reptile laut yang
memiliki panjang tubuh 10 feet.Endapan jura didapatkan baik
diIndonesiabarat maupun Indonesia Timur. Di Indonesia barat tidak
banyak dijumpai endapan Jura.Adakemungkinan bahwa sebagian besar
daerahIndonesiabarat pada zaman itu merupakan daratan sehingga
tidak dimungkinkan terbentuknya endapan. Di Indonesia timur
perkembangan endapan Jura relatif baik. Endapannya berkembang
sebagai batu gamping dengan fosilArnioceras.Dengan memperhatikan
tempat tempat terdapatnya endapan Jura maka dapat diamnbil
kesimpulan bahwa terdapat genang laut selama zaman Jura sehingga
mengakibatkan seolah olah Indonesia terbagi menjadi 3 bagian oleh
palung Anambas, geosnklin Banda dan geosinklin Papua.Zaman Kapur
(140-65 juta tahun lalu)Banyak dinosaurus raksasa dan
reptiliaterbang hidup pada zaman ini. Mamalia berari-ari muncul
pertamakalinya. Pada akhir zaman ini Dinosaurus, Ichtiyosaurus,
Pterosaurus, Plesiosaurus, Amonit dan Belemnit punah. Mamalia dan
tumbuhan berbunga mulai berkembang menjadi banyak bentuk yang
berlainan. Iklim sedang mulai muncul. India terlepas jauh dari
Afrika menuju Asia. Jaman ini adalah jaman akhir dari kehidupan
biantang-binatang raksasa.Zaman kapur berlangsung semenjak 145-65
juta tahun yang lalu. Zaman kapur dicirikan oleh suatu daur
pengendapan susut laut genang laut susut laut. Selama zaman kapur
berkembang bermacam macam kehidupan. Beberapa diantaranya merupakan
kelanjutan dari zaman Jura disamping terdapat pengembangan
kehidupan yang baru. Diantara jenis jens yang mencirikan untuk
jaman Kapur antara lain anggota dari Pilum Protozoa khususnya dari
ordo Foraminifera, Pilum Coelenterata, Pilum Mollusca, dan pilum
Arthropoda. Disamping itu terdapat pula perkembangan dari golongan
vertebrata maupun jenis flora.Tyrannosaurus Rexmerupakan jenis
dinosaurus pemangsa terbesar yang hidup pada jaman kapur,
dinosaurus ini dapat berkembang dengan panjang tubuh mencapai 45
feet dan tinggi 20 feet.Elasmosaurusmerupakan golongan mamalia yang
hidup di laut dan memiliki panjang antara 40 sampai 50
feet.Pterodonmerupakan golongan reptil terbang yang memiliki
bentang sayap 23 sampai 25 feet. Fosil
dariElasmosaurusdanPterodonditemukan di daerahNiobrara,Kansas,
Amerika pada batu gamping.Di Indonesia terdapat endapan-endapan
yang jelas termasuk zaman kapur hanya terdapat di berbagai tempat
yang terpencar. Di Indonesia bagian barat system kapur dicirikan
oleh endapan klastik dengan fosilOrbitolina, meskipun fosil ini
juga dijumpai pada sistem kapur yang ada diIndonesiabagian timur.
Di Sumatera, di Bukit Garba, dimana di bagian bawah terdiri dari
napal tufan, tufa, pilit dan marmer. Bagian atasnya terdiri dari
batu rijang yang mengandung fosil Radiolaria.Di jawa endapan yang
berumur kapur telah diketahui dalam bentuk lensa-lensa batu gamping
yang mengandung fosilOrbitolinaterapit diantara lempung dan serpih.
Endapan tersebut dijumpai di Lok Ulo, Karangsambung, selatan
Banjarnegara, Jawa Tengah. Batu guling dengan fosilOrbitolinatelah
dijumpai dalam konglomerat Eose di Pegunungan Jiwo, selatan Klaten.
Di tempat ini endapan kapur bertalian erat dengan batuan metamorf
dan mungkin selaan-selaan di dalamnya.Apabila ditinjau secara
menyeluruh, karena genang laut yang terjadi pada Cenomanian
mengakibatkan lautan diIndonesiamenjadi lebih luas daripada zaman
Jura. Daratan Philipina yang masih menjadi satu dengan daratan
Papua pada waktu zaman Jura, sekarang .Sekarang oleh genang laut
tersebut terbagi menjadi 2 daratan, yaitu daratan Philipina dan
daratan Papua. Di bagian tenggaraIndonesia, lautan menggenangi
daratan bagian utara daratanAustraliasehingga terjadi teluk-teluk.
Pada waktu yang bersamaan maka GeosinklinTasmaniameluas ke arah
utara jika dibandingkan dengan luas wilayahnya di zaman Jura.
SENOZOIKUM
Pengertian SenozoikumSenozoikum tau disebut juga Kenozoikum
berasal dari bahasa Yunani: ,kainos, baru, dan ,zoe, kehidupan,
atau berarti kehidupan baru adalah era terakhir dari tiga era
klasik geologi. Era ini berlangsung selama 65,5 juta tahun sampai
sekarang, setelah peristiwa kepunahan massal Kapur-Tersier pada
akhir periode kapur yang menandai punahnya dinosaurus tanpa bulu
dan berakhirnya era Mesozoikum.Kenozoikum dibagi menjadi dua
periode; Paleogen dan Neogen, yang dibagi lagi menjadi beberapa
kala (epoch). Paeogen terdiri dari Paleosen, Eosen, dan Oligosen,
sedangkan Neogen terdiri dari Miosen, Pliosen, Pleistosen, dan
Holosen, yang berlangsung hingga saat ini. Kenozoikum dapat pula
dibagi menjadi Tersier (Paleosen dan Pliosen) dan Kuarter
(Pleistosen dan Holosen), walaupun kebanyakan ahli geologi saat ini
tidak lagi menggunakan pembagian tersebut.Skala waktu geologi : eon
dan era(dalam juta tahun)
A. Periode PaleogenPaleogen adalah periode dalam skala waktu
geologi yang merupakan bagian pertama dari era Kenozoikum dan
berlangsung selama 42 juta tahun antara 65,5 0,3 hingga 23,03 0,05
juta tahun yang lalu. Periode ini terdiri dari kala Paleosen,
Eosen, dan Oligosen, dan dilanjutkan oleh kala Miosen pada periode
Neogen.Paleogen merupakan saat pertama berkembangnya mamalia dari
jumlah yang sedikit dan bentuk yang sederhana, hingga membengkak
menjadi beragam jenis pada akhir kepunahan massal yang mengakhiri
periode Kapur (era Mesozoikum) sebelumnya. Beberapa mamalia ini
akan berevolusi menjadi bentuk yang lebih besar yang mendominasi
daratan, dan ada pula yang berevolusi menjadi mampu hidup di
lingkungan lautan, daratan khusus, dan bahkan di udara. Burung juga
berkembang pesat pada periode ini menjadi kurang lebih bentuk
modern yang dikenal saat ini. Cabang kehidupan lain di bumi
bertahan relatif tidak berubah dibandingkan dengan perubahan yang
dialami burung dan mamalia pada periode ini. Iklim menjadi lebih
dingin sepanjang Paleogen dan batas laut menyurut di Amerika Utara
di awal periode ini.B. PaleosenPlatipus, salah satu
jenishewanmodern yang mulai muncul pada kala Paleosen.Paleosen,
awal fajar masa kini, adalahkalayang berlangsung antara 65,5 0,3
hingga 55,8 0,2 juta tahun yang lalu. Paleosen merupakan kala
pertama dariperiodePaleogendieramodernKenozoikum. Seperti
halnyaskala waktu geologilainnya,stratumyang menunjukkan awal dan
akhir kala ini terdefinisi dengan jelas, tapi waktu pasti akhirnya
tidak terlalu jelas.Paleosen dimulai langsung setelahkepunahan
massalpada akhir periodeKapuryang dikenal dengan namabatas
K-T(Kapur Tersier), yang menandai punahnyadinosaurus. Kepunahan ini
menyebabkan timbulnya kekosongannicheekologi di bumi dan karenanya
namanya diberikan. Paleosen berasal daribahasa Yunaniyaitu merujuk
kepada fauna (lebih) tua (,palaios) dan baru (,kainos) yang muncul
pada kala ini, sebelum munculnyamamaliamodern pada kalaEosen.C.
EosenNama Eosen berasal daribahasa Yunanieos(fajar) andceno(baru)
dan merujuk pada kebangkitan mamalia modern (baru) yang muncul pada
kala ini. Eosen adalah suatukalapadaskala waktu geologiyang
berlangsung 55,8 0,2 hingga 33,9 0,1 juta tahun yang lalu yang
merupakan kala kedua padaperiodePaleogendieraKenozoikum. Kala ini
berlangsung mulai akhir kalaPaleosenhingga awalOligosen. Awal Eosen
ditandai dengan kemunculanmamaliamodern pertama. Akhir Eosen adalah
suatukepunahan massalyang disebutGrande Coupure, yang mungkin
berhubungan dengan satu atau lebihbolide(meteor besar) yang
ditemukan diSiberiadanChesapeake Bay.Seperti halnya periode geologi
lain,stratumyang menentukan awal dan akhir kala ini terdefinisi
dengan jelas, walaupun waktu tepatnya kurang dapat
dipastikan.Mesonyx,ungulatakarnivoryang berkembang pada kala
Eosen.D. OligosenOligosen adalah suatukalapadaskala waktu
geologiyang berlangsung dari sekitar 34 hingga 23 juta tahun yang
lalu. Seperti periode geologi yang lebih tua lainnya, lapisan
batuan yang membedakan periode ini terdefinisi dengan jelas, tapi
waktu awal dan akhirnya agak kurang dapat dipastikan. Namanya
berasal daribahasa Yunanioligos(beberapa) danceno(baru), dan
merujuk pada sedikitnya penambahan mamalia modern setelah peledakan
evolusi pada kalaEosen. Oligosen melanjutkan kala Eosen dan diikuti
olehMiosendan merupakan kala ketiga dan terakhir
padaperiodePaleogen.Awal Oligosen ditandai dengankepunahan
massalyang mungkin berhubungan dengan tumbukan objek luar angkasa
yang ditemukan diSiberiadan dekatChesapeake Bay. Batas antara
Oligosen dan Miosen tidak dapat ditentukan secara mudah dengan
suatu peristiwa, melainkan merupakan batas yang semu antara
Oligosen yang lebih hangat dengan Miosen yang relatif lebih
dingin.Oligosen sering dianggap merupakan masa transisi yang
penting, suatu penghubung antara [the] archaic world of the
tropical Eocene and the more modern-looking ecosystems of the
Miocene.(Haines).Mesohippus, suatu jenismamaliayang hidup pada kala
Oligosen.E. Periode NeogenNeogen adalah suatuperiodebagian
darieraKenozoikumpadaskala waktu geologiyang dimulai sejak 23.03
0.05 juta tahun yang lalu, melanjutkan periodePaleogen. Berdasarkan
proposal terakhir dariInternational Commission on Stratigraphy,
Neogen terdiri darikalaMiosen,Pliosen,Pleistosen, danHolosendan
berlangsung hingga saat ini.Sistem Neogen(formal) danSistem
Tersier(nonformal) merupakan istilah untuk batuan yang terbentuk
pada periode ini.Neogen berlangsung kurang lebih selama 23 juta
tahun. Selama periode ini,mamaliadanburungberevolusi dengan pesat;
genusHomojuga mulai muncul pada periode ini. Bentuk kehidupan lain
relatif tidak berubah. Terjadi beberapa gerakan benua, dengan
peristiwa yang paling penting adalah terhubungnyaAmerika
UtaradanSelatanpada akhirPliosen. Iklim mendingin sepanjang periode
ini yang memuncak pada glasiasi kontinental pada
sub-eraKuarter(atau kadang disebut juga periode pada beberapa skala
waktu).
F. Periode MiosenMiosen adalah suatukalapadaskala waktu
geologiyang berlangsung antara 23,03 hingga 5,332 juta tahun yang
lalu. Seperti halnya periode geologi yang lebih tua lainnya,
lapisan batuan yang membedakan awal dan akhir kala ini dapat
teridentifikasi, tapi waktu tepat awal dan akhirnya tidak dapat
terlalu dipastikan. Miosen dinamai olehSir Charles Lyelldan berasal
dari katabahasa Yunani (meioon, kurang) dan (kainos, baru) dan
kurang lebih merujuk pada kurang baru karena hanya memiliki 18%
(kurang dariPliosen)invertebratalaut modern. Miosen
mengikutiOligosendan diikuti olehPliosendan merupakan kala pertama
padaperiodeNeogen. G. Periode PliosenPliosen adalah
suatukaladalamskala waktu geologiyang berlangsung 5,332 hingga
1,806 juta tahun yang lalu. Kala ini merupakan kala kedua
padaperiodeNeogendieraKenozoikum. Pliosen berlangsung
setelahMiosendan diikuti oleh kalaPleistosen.Namanya diberikan
olehSir Charles Lyelldan berasal dari katabahasa Yunani (pleion,
lebih) dan (kainos, baru) dan kurang lebih berarti kelanjutan dari
sekarang, merujuk pada fauna lautmoluskayang relatif modern yang
hidup pada zaman ini.Seperti periode geologi lain yang lebih
tua,stratumgeologi yang menentukan awal dan akhir teridentifikasi,
tapi waktu pasti awal dan akhir kala ini agak tak pasti. Batas yang
menentukan kemunculan Pliosen tidak ditentukan oleh suatu peristiwa
tertentu melainkan hanya berupa batas semu antara Miosen yang lebih
hangat dan Pliosen yang relatif lebih sejuk. Batas akhir awalnya
ditentukan pada awalglasiasiPleistosen, tapi belakangan dianggap
terlalu lama. Banyak geologis berpendapat bahwa pembagian yang
lebih luas antaraPaleogendan Neogen lebih berguna.Narciso Bentez,
seorang astronom dariUniversitas Johns Hopkins, dan timnya
mengajukan teori bahwa suatusupernovamungkin merupakan penyebab
kepunahan hewan laut yang menandai batas Pliosen-Pleistosen, dengan
menyebabkan kerusakan yang cukup parah padalapisan ozon.H.
PleistosenPleistosen adalah suatukaladalamskala waktu geologiyang
berlangsung antara 1.808.000 hingga 11.500 tahun yang lalu. Namanya
berasal daribahasa Yunani (pleistos, paling) dan (kainos, baru).
Pleistosen mengikutiPliosendan diikuti olehHolosendan merupakan
kala ketiga padaperiodeNeogen. Akhir Pleistosen berhubungan dengan
akhirZaman Paleolitikumyang dikenal dalamarkeologi.Jaman Pleistosen
berlangsung sekitar 600.000 tahun lalu. Kondisi Alam Pada Jaman
Pleistosen. Pada tahun 1839, charles lyell memberikan nama
pleistosen untuk jaman geologi yang mengikuti jaman pliosen. Jaman
ini dimulai dari awal kuarter hingga kira-kira 11.000 tahun yang
lalu. Jaman pleitosen didefinisikan dengan dasar bahwa lapisan
sedimen mengandung90% hingga 100% dari fauna yang masih
hidup.Gunung tengah atlantik masih terus mekar dengan kecepatan 2
cm pertahun padajama ini. Karena pendeknya waktu pleistosen,
tektonik yang terjadi belum banyak merubah morfologi dan struktur
bumi. Keadaan alam masih labil karena silih bergantinya 2 zaman,
Zaman Glasial dan Zaman Interglasiaa. Zaman GlasialZaman Glasial
adalah meluasnya lapisan es kutub utara sehingga eropa dan Amerika
bagian utara tertutup es. Hal ini mengakibatkan munculnya Dataran
Sunda dan Dataran Dahul di Indonesia. Pulau Sumatra, Jawa,
Kalimantan, dan Malysia Barat bergabung menjadi satu dengan Benua
Asia.b. Zaman InterglasialZaman Interglasial adalah zaman
mencairnya lapisan es di kutub utara. Pada Zaman ini, temperature
meningkat sehingga permukaan air laut naik dan terjadi banjir yang
menyebabkan daratan terpisah-pisah.Pada zaman pleistosen, terjadi
perpindahan manusia purba dari wilayah Asia ke Indonesia. Zaman
PListosen dapat dibagi menjadi 3 yaitu : Pleistosen Awal,
Pleistosen Tengah, dan Pleistosen Akhir. Pleistosen AwalZaman ini
juga dikenal sebagai Pleistosen Bawah (Lapisan dan Fauna Jetis).
Pleistosen Bawah ialah subdivisi awal atau terendah dari periode
Kwarter. Di lapisan inilah Meganthropus Palaeojavanicus,
Pithecanthropus Modjokertensis dan Robustus ditemukan. Pleistosen
Awal terdiri dari tahap Gelasius dan Calabria. Pleistosen
TengahZaman ini juga dikenal sebagai Lapisan atau Fauna Trinil.
Pleistosen Tengah secara lebih khusus disebut sebagai tahap Ionia.
Zaman Pleistosen Tengah ialah subdivisi peralihan dari Lapisan /
Fauna Jetis ke Lapisan Ngandong pada periode Kwarter.Di lapisan
inilah Pithecanthropus Erectus ditemukan. Para ilmuan menghubungkan
makhluk ini sebagaimissing link, atau makhluk peralihan dari kera
ke manusia. Pleistosen AkhirZaman ini juga dikenal sebagai
Pleistosen Atas ( Lapisan atau Fauna Ngandong ). Secara lebih
mengkhusus, Pleistosen Akhir ini disebut sebagai tahap Tarantian).
Dilapisan ini Homo Sapiens, seperti : Homo Soloensis dan Homo
Wajakensis hidup, tumbuh dan berkembang.Zaman ini merupakan
subdivisi akhir atau teratas dari periode Kwarter.Pada zaman ini,
banyak hewan-hewan besar yang mengalami kepunahan. Demikianlah
tahap akhir dari periode Kwarter. Selanjutnya Tahap ini diikuti
oleh Tahap Holosen atau Zaman Alluvium. Jenis-jenis manusia
:LapisanJenis Manusia Purba
Pleistosin bawah (Lapisan fauna Jetis)Pithecantropus
MojokertensisMeganthropus Palaeojavanicus
Pleistosin tengah (Lapisan fauna Trinil)Pithecantropus
Erectus
Pleistosin awal/atas (Lapisan fauna Ngandong)Pithecantropus
SoloensisHomo Wajakensis
1. Pithecanthropus MojokertensisManusia purba ini ditemukan
pertama kali oleh Von Koenigswald pada tahun 1936 di daerah lembah
kali Solo. Koenigswald menemukan fosil tengkorak kanak-kanak di
dekat Mojokerto. Terutama dari tempat tempat giginya dapat
diperkirakan bahwa fosil itu umurnya belum melewati 5 tahun, dan
merupakan tengkorak dari anak Pithecanthropus. Diperkirakan manusia
purba ini hidup di zaman Pleistosen bawah.2. Meganthropus
PaleojavanicusMeganthropus Paleojavanicus diperkirakan hidup pada
dua juta tahun yang lalu. Ciri-ciri Meganthropus Paleojavanicus
adalah sebagai berikut:1. Memiliki tulang rahang yang kuat2. Tidak
memiliki dagu3. Menunjukkan ciri-ciri manusia tetapi lebih
mendekati kera.4. Berbadan besar dan tegap
3. Pithecanthropus ErectusFosil manusia jenis Pithecanthropus
erectus ditemukan oleh Eugene Dubois pada tahuan 1890 di Trinil,
lembah sungai Bengawan Solo berasal dari pleistosen tengah.
Ciri-ciri Pithecanthropus erectus : Tinggi badan sekitar 165 180 cm
Volume otak berkisar antara 750 1350 cc Bentuk tubuh & anggota
badan tegap, tetapi tidak setegap meganthropus Alat pengunyah dan
alat tengkuk sangat kuat Bentuk graham besar dengan rahang yang
sangat kuat Bentuk tonjolan kening tebal melintang di dahi dari
sisi ke sisi Bentuk hidung tebal Bagian belakang kepala tampak
menonjol menyerupai wanita berkonde Muka menonjol ke depan, dahi
miring ke belakang
4. Pithecanthropus soloensisPithecanthropus soloensis merupakan
pithecanthropus yang bertahan hidup samapi akhir pleistiosen
tengah. Fosil pertama ditemukan di Ngandong, di tepi Sungai
Bengawan Solo padasekitar tahun 1931-1934. Para peneliti
Pithcanthropus soloensis di anataranya Von Koenigswald,
Oppernoorth, dan Ter Haar.5. Homo WajakenesisFosil ini pertama kali
ditemukan di daerah Campurdarat (Wajak), Tulung Agung (Jawa Timur)
oleh Van Rietschoten pada tahun 1889. Fosil ini merupakan fosil
manusia pertama yang dilaporkan dari Indonesia. Temuan ini
diselidiki pertama kali oleh Eugene Dubois. Ia menyimpulkan bahwa
kerangka yang ditelitinya termasuk dalam bangsa Austroloid,
bernenek moyang Homo Soloensis dan nantinya menurun langsung
bangsa-bangsa asli di Australia itu. Tetapi berdasarkan
penyelidikan yang dilakukan oleh Koenigswald, fosil ini termasuk
dalam Homo Sapiens, dan berasal dari lapisan Pleistosen atas.