Pengendalian Pencemar Udara Gas Dosen: Ir. Yenni Ruslinda, MT JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS
Pengendalian Pencemar Udara Gas
Dosen:
Ir. Yenni Ruslinda, MT
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS
Mekanisme penyisihan pencemar gas:
Adsorpsi (perlekatan);
Absorpsi (penyerapan);
Insinerasi (pembakaran);
Kondensasi (pengembunan).
Alat PPU untuk pencemar gas:
Adsorption Unit (Adsorber);
Absorption Unit (Absorber);
Incinerator/Combustor;
Condenser.
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
Adsorber
ADSORPSI
GAS PADATAN
DEFINISI
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
ADSORBER
Adsorber adalah alat PPU yang berfungsi memindahkan massa polutan gas (adsorbat) dari udara pembawanya ke permukaan padatan yang berfungsi sebagai adsorban.
Gas akan terlekat pada material adsorban.
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
CARA KERJA ADSORBER
Cara kerja unit adalah penyerapan polutan di udara oleh material solid yang memiliki banyak pori-pori. Semakin luas permukaan solid, maka semakin banyak jumlah polutan yang diserap
.
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
CARA KERJA ADSORBER
.
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
Metode regenerasi : Injeksi udara panas ke dalam adsorber kemudian dikondensasi.
JENIS ADSORPSI
Adsorpsi fisika (Physisorption) , terjadi karena adanya gaya van der waals antara adsorban dan adsorbat. Misalnya pengikatan air oleh silika gel, karbon aktif
Adsorpsi kimia (Chemisorption), terjadi karena adanya reaksi kimia antara adsorban dengan adsorbat. Misalnya Ion exchange
Keterangan: adsorpsi fisika bersifat reversible, artinya dapat dilakukan proses desorpsi untuk memurnikan kembali adsorban.
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
JENIS ADSORBAN
Karbon aktif, memiliki luas permukaan 600 – 1600 m2/g, dan temperatur regenerasi 100 – 1400C;
Silika gel, memiliki luas permukaan 200 – 300 m2/g, dan temperatur regenerasi 120 – 2500C;
Molecular sieve, memiliki luas permukaan 600 – 700 m2/g, dan temperatur regenerasi 200 – 2500C;
Alumina aktif, memiliki luas permukaan 750 m2/g, dan temperatur regenerasi 100 – 3000C.
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES ADSORPSI
Temperatur : semakin tinggi suhu semakin menurunkan adsorpsi gas Polutan
Tekanan : semakin tinggi tekanan, maka proses adsorpsi akan semakin tinggi
Kecepatan gas : semakin tinggi kecepatan akan menurunkan waktu kontak kontaminan dengan adsorban sehingga menurunkan tingkat adsorpsi
Kandungan partikulat : adanya partikulat akan menurunkan efisiensi proses adsorpsi.
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ADSORPSI
• Kelebihan:
Proses adsorpsi dapat digunakan untuk polutan dengan konsentrasi rendah dan tinggi;
Proses pelepasan polutan dari permukaan material solid lebih mudah yaitu dengan penguapan.
• Kekurangan:
Proses adsorpsi harus diikuti dengan proses lainnya;
Membutuhkan material solid yang besar, apabila polutan di udara semakin banyak.
Biaya investasi tinggi
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
PERHITUNGAN DESAIN UNIT ADSORPSI
Hubungan adsorban dan adsorbat dijelaskan dengan menggunakan persamaan Freundlich Isotherm dan Langmuir Isotherm.
Freundlich Isotherm
Dimana:
x = massa polutan (substansi yang diadsorp)
m = massa adsorban
X = rasio massa fasa padat; massa solute yg diadsorb/massa adsorban
Ce = konsentrasi polutan pada kesetimbangan
K,n = konstanta
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
eCn
Km
xlog
1loglog
PERHITUNGAN DESAIN UNIT ABSORPSI
Langmuir Isotherm
Breakthrough point (tB) : titik awal trejadinya kondisi jenuh pada kolom adsorpsi
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
KCe
aKCX
m
x e
1
Bt =
adV
L
Absorber
ABSORPSI
GAS CAIRAN
DEFINISI
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
ABSORBER
Absorber adalah alat PPU yang berfungsi memindahkan massa polutan gas (absorbat) dari udara pembawanya ke dalam cairan yang berfungsi sebagai absorban. Gas akan terserap oleh absorban.
Gas yang dapat dieliminasi dengan proses absorpsi:
SO2 H2S Cl2 NH3
NOX
Senyawa hidrokarbon dengan C-rendah Alat pengendali proses absorpsi disebut juga
“Scrubber”
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
ABSORBER
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
CONTOH PENGGUNAAN ABSORBER
Penyisihan amoniak di pabrik pupuk.
Penyisihan HF dari gas buang proses pembakaran gelas/kaca;
Pengendalian SO2;
Recovery pelarut, seperti aseton, dan metil alkohol;
Pengendalian bau, misal akibat H2S, merkaptan, dll.
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
FAKTOR PENTING DALAM PROSES ABSORPSI
Kelarutan dari kontaminan
Kelarutan ini dipengaruhi oleh temperatur dan tekanan dari sistem tersebut. Semakin tinggi temperatur dan tekanan sistem, maka proses absorpsi polutan gas juga akan semakin meningkat.
Volatilitas Cairan
Cairan yang memiliki volatilitas rendah, dapat mengurangi uap air pada aliran gas buang.
Viskositas cairan
Viskositas yang rendah, dapat meningkatkan absorpsi dan mengurangi kehilangan tekanan.
Flammabilitas cairan
Cairan yang digunakan adalah yang tidak mudah terbakar, tidak korosif, tidak berbahaya, dan tidak mahal
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
DESKRIPSI UNIT ABSORPSI
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
KOLOM ABSORPSI
DEFINISI
Sebuah kolom, dimana ada zat yang berbeda fase mengalir berlawanan arah yang dapat menyebabkan komponen kimia ditransfer dari satu fase gas ke fase cairan, terjadi hampir pada setiap reaktor kimia
CARA KERJA
Proses absorpsi dilakukan dengan melewatkan zat yang terkontaminasi ke kolom tersebut dimana terdapat fase cair di dalamnya sehingga gas polutan yang ingin disisihkan akan berikatan dengan molekul zat cair
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
JENIS-JENIS KOLOM ABSORPSI
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
Struktur unit Packed Tower Bagian atas:
Spray untuk megubah gas input menjadi fase cair.
Bagian tengah:
Packed tower untuk memperluas permukaan sentuh sehingga mudah untuk diabsorbsi
Bagian bawah:
Input gas sebagai tempat masuknya gas ke dalam reaktor.
PACKED TOWER
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
PRINSIP KERJA PACKED TOWER
Campuran gas yang merupakan keluaran dari reaktor diumpankan ke bawah menara absorber. Di dalam absorber terjadi kontak antar dua fasa yaitu fasa gas dan fasa cair mengakibatkan perpindahan massa difusional dalam umpan gas dari bawah menara ke dalam pelarut air sprayer yang diumpankan dari bagian atas menara. Jadi gas kontaminan akan larut dalam cairan dan udara bersih akan dilepaskan ke atmosfer melalui atas tower. Peristiwa absorbsi ini terjadi pada sebuah kolom yang berisi packing dengan beberapa tingkat. Keluaran dari absorber pada tingkat I mengandung larutan dari gas yang dimasukkan tadi
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
Struktur unit Spray Tower:
Spray tower merupakan unit absorbsi yang sangat sederhana, terdiri dari empty tower dan nozzle untuk menyemprotkan cairan.
SPRAY TOWER
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
PRINSIP KERJA SPRAY TOWER
Polutan gas buang dialirkan dari bawah tower dan cairan akan disemprotkan melalui nozzles dalam satu atau lebih tingkatan. Aliran cairan dan gas buang adalah saling berlawanan arus. Jadi gas kontaminan akan larut dalam cairan dan udara bersih akan dilepaskan ke atmosfer melalui bagian atas tower.
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
Struktur unit Tray Tower:
Tray tower adalah unit absorpsi yang menggunakan lapisan tipis/tray untuk mengalirkan ke bawah. Pada tray tersebut terdapat lubang-lubang untuk melewatkan gas.
Tray Tower
Plate
Tray
Tower
Baffle
Tray
Tower
TRAY TOWER
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
menggunakan sejenis piringan untuk mengalirkan air ke bawah.
PLATE TRAY TOWER
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
unit disusun menyerupai baffle/sekat untuk mengalirkan air ke bagian bawah unit.
BAFFLE TRAY TOWER
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
Dari bagian atas unit, air akan dialirkan melalui tray yang dipasang secara bertingkat-tingkat hingga ke bagian bawah unit. Gas polutan akan tertahan oleh air sedangkan gas yang bersih mengalir ke atas melalui lubang-lubang pada tray.
PRINSIP KERJA TRAY TOWER
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ABSORPSI
Kelebihan:
Kehilangan tekanan kecil
Biaya investasi relatif murah
Effisiensi relatif tinggi
Tidak membutuhkan space yang luas
Mampu menyisihkan gas dan partikulat
Kekurangan:
Menimbulkan masalah pencemaran air
Hasil penyisihan sulit direcovery
Sering terjadi penyumbatan pada alat pelengkap maupun absorber
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
Dalam desain absorber, efisiensi maksimum tercapai bila :
Tersedianya daerah kontak yang luas
Terjadinya pencampuran yang baik antara gas dan cairan
Tersedianya waktu kontak yang cukup antar fase
Tingkat solubilitas yang tinggi dari polutan ke absorban
DESAIN ABSORBER
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
Material Balance
Keseimbangan massa pada absorber:
Gm(in) + Lm(in) = Gm(out) + Lm(iout)
Untuk polutan yang disisihkan, keseimbangan material yaitu:
Gm(in) . Y(in) + Lm(out) . X (out) = Gm(out) . Y(out) + Lm(in) . X(in)
Y(in) - Y(out) = [Lm/ Gm] . [X (out) - . X(in)]
Keterangan:
X = Fraksi mol dari polutan dalam cairan murni
Y = Fraksi mol dari polutan dalam gas
Lm = Laju Aliran Cairan (mol/time)
Gm = Laju Aliran Gas (mol/time)
PERHITUNGAN DESAIN UNIT ABSORPSI
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
Diameter
Untuk desain diameter, menggunakan grafik korelasi antara floading dengan pressure drop.
Tahap-tahap perhitungan:
1. Menghitung nilai dari absis
Keterangan:
L = Laju Aliran Cairan (lb-mol/hr)
G = Laju Aliran Gas (mol/hr)
gas = Densitas Aliran Gas(lb/ft3)
Liquid = Densitas Aliran Cairan (lb/ft3)
PERHITUNGAN DESAIN UNIT ABSORPSI
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
2. Plot ke Grafik, di dapat nilai ordinat:
Keterangan:
Cs = Capacity Factor (ft/s)
F = Packing Factor
n = Viskositas (cst)
Didapat Nilai Cs!!!
PERHITUNGAN DESAIN UNIT ABSORPSI
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
3. Tentukan Superficial Velocity (v)
Keterangan: rG = Massa jenis gas (lb/ft3)
rL = Massa jenis cairan (lb/ft3)
4. Tentukan Superficial Gas Mass Velocity (G)(lb/(min.ft2)
G = V x 60 min/s
6. Tentukan Gas Mass Flow Rate (G)(lbs/min)
7. Tentukan Cross-Sectional Area (As)
8. Tentukan Diameter (ft2)
PERHITUNGAN DESAIN UNIT ABSORPSI
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
Tinggi
Z = NOG HOG
NOG =[ ln [(Y(in) / Y(out))(1-1/Ab)+1/Ab]]/[1-1/Ab]
Ab = L/(mG)
HOG =
Keterangan:
NOG= Transfer unit dari koefisien film gas
HOG= Tinggi dari transfer unit berdasarkan koefisien film cairan (m atau ft)
m = Konstanta keseimbangan
Kya= Koefisien mass transfer (lb-moles/hr-ft3)
L = Laju Aliran Cairan (lb-moles/hr)
G = Laju Aliran Gas (lb-moles/hr)
Ab = Faktor absorpsi = superficial gas velocity (lb-moles/hr-ft2)
Z = Tinggi Tower (ft)
PERHITUNGAN DESAIN UNIT ABSORPSI
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
Incinerator/ Combustor
INCINERATOR/COMBUSTOR
Adalah alat PPU yang digunakan untuk penyisihan
polutan organik yang mudah menguap (volatil)
Reaksi oksidasi gas polutan organik atau anorganik secara
cepat dan dalam kondisi panas menghasilkan CO2 + H2O
Reaksi Pembakaran:
Fuel + oxidizer + ignition ⎯→ hasil pembakaran
Faktor berpengaruh: • Oksigen (air-fuel ratio) • Temperature • Turbulensi • Time
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
PROSES INSINERASI
Ada 2 tahap dalam pembakaran :
Pembakaran bahan bakar
terjadi cukup cepat dan irreversibel serta menghasilkan gas dengan suhu cukup tinggi
Pembakaran polutan.
Terjadi oksidasi polutan dari gas yang sudah bersuhu tinggi tadi menjadi produk yang tidak berbahaya
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
INCINERATOR/COMBUSTOR
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
INSINERASI untuk meminimalisasi
VOC
mengontrol bau
menghilangkan senyawa toksik
mengurangi kuantitas sifat
reaktan fotokimia V0C yang
dilepaskan ke atmosfer.
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
Proses Pembakaran dengan penyalaan
Temperatur naik akibat pelepasan E
Penghancuran senyawa organik
Pada T 1000-1200oF
Pembakaran sempurna pada
T 1300-1500oF
Waktu kontak 0,32-0,5 detik
Mekanisme
Alat
Turbulensi dengan penambahan
Belokan dan pengaturan kecepatan
Aliran udara 20-40 ft/menit
GAMBAR INSINERATOR
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
GAMBAR THERMAL OXYDIZER
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
JENIS YANG DIGUNAKAN PADA UNIT INSINERASI
Flares
Thermal
oxidizer Catalytic
oxydizer
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
Flares melepaskan VOC secara aman
bukan untuk kontrol polusi
Thermal oxidizer
Pemilihan tergantung
mode, O2, dan konsentrasi VOC
Gas tidak terkonsentrasikan
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
CATALISTIC OXIDIZER
Katalis mempercepat
jalannya reaksi tanpa
mengubah
komposisi kimia
zat sehingga waktu
yang dibutuhkan lebih
kecil dari oksidasi termal
Temperatur pada
proses insinerasi
lebih rendah sehingga
energi yang dibutuhkan
untuk mengoksidasi
lebih kecil
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
SISTEM PEMBAKARAN
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
THERMAL OXIDIZER
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN INSINERASI
Kelebihan:
Efisiensinya tinggi jika digunakan pada jangka waktu dan temperatur tertentu
Zat organik dapat dioksidasi ke tingkat yang diinginkan
Daur ulang panas hasil pembakaran
Kekurangan:
Biaya operasional tinggi
Bahaya ledakan
Pembakaran tidak sempurna
Menghasilkan pencemaran yang lebih buruk
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
3 metoda mencari temperatur operasional:
Metoda Ross
T = T auto ignition + 300F
Metode Lee
T99,9 = 594-12,2(w1)+117(w2)+71,6(w3)+
80,2(w4)+0,592(w5)-20,2(w6)- 120,3(w7)+
87,1(w8)-66,8(w9)-75,3(w10)
T99 = 577-10(w1)+110(w2)+67,1(w3)+
72,6(w4)+0,586(w5)-23,4(w6)-430,9(w7)+
82,5(w8)- 82,2(w9)-65,5(w10)-76,1(w11)
PERHITUNGAN DESAIN UNIT INSINERASI
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
Dimana:
T99,9 = temperatur untuk efisiensi 99,9%
T99 = temperatur untuk efisiensi 99%
w1 = jumlah atom karbon
w2 = apakah termasuk senyawa aromatik (Tidak=0, iya=1
w3 = terdapat ikatan karbon ganda c=c (Tidak=0, iya=1)
w4 = jumlah atom nitrogen
w5 = tauto ignition
w6 = jumlah atom oksigen
w7 = jumlah atom sulfur
w8 = rasio H/O
w9 = apakah termasuk senyawa allyl (2-propenol) (tidak=o,iya=1)
w10 = tdp ikatan ganda klorin karbon C=Cf (Tidak=0, iya=1)
w11 = waktu tinggal (detik)
PERHITUNGAN DESAIN UNIT INSINERASI
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
Metode Coopper
RTEeAK /
Dimana
K = konstanta laju reaksi
A = proporsi pre-exponensial (/detik)
E = energi aktifasi (kalori/mol)
R = konstanta gas ideal (1,987 kalori/mol k)
T = temperatur absolut(K)
PERHITUNGAN DESAIN UNIT INSINERASI
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
Faktor Sferik
S = 16/MW
Faktor Pre eksponensial
A = Z Sy02 P/R
Temperatur absolut
T = -E/R. 1/ln(K/A)
Dimana:
MW = Berat molekul
Z = Faktor collision rate
yO2 = Fraksi mol O2
setelah pembakaran
P = Tekanan absolut, atm
R = Konstanta gas
0,082 l-atm/molO K
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
PERHITUNGAN DESAIN UNIT INSINERASI
CONTOH SOAL
Perkirakan temperatur untuk tempat pembakaran dangan waktu tinggal 0,5 detik dengan efisiensi 99,5% untuk menghancurkan senyawa organik toluen.
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
PENYELESAIAN
Metode Ross
T = T auto ignition + 3000OF
= 1026OF + 3000OF= 1326OF
T99,9% = 594- 12,2(7)+117(1)+0+00,592(1026)- 0+87,1(1,14)-0+0-75,3(Ln 0,5) T99% = 577-10(7)+110(1)+0+0+0,586(1026)-0-1+82,5(1,14)- 0+0-76,1(Ln 0,5) Jadi antara T99,9 dan T99 adalah suatu metode yang mendekati linear rata-rata yaitu T99,9 = 1376OF
Metode Lee
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
METODE COOPER
K = ln (1-0,995)/0,5
= 10,6/detik
E = -0,00966 (BM)+ 46,1
= -0,00966 (92)+ 46,1
= 45,2 kcal/mol
Dapat dihitung nilai S dan memperkirakan nilai Z berdasarkan diagram HC
S = 16/MW
= 16/92= 0,174 maka Z =2,85.1011
Untuk asumsi 0,15 oksigen dan tekanan 1 atm, hitung A
A = Z Sy02 P/R
= (2,85.1011)(0,174)(0,15)(1,0)/0.08205
= 9,07.1010/detik
Terakhir untuk mencarai nilia T susun kembali hasil dari K< A, S, Z dan E
T = -E/R. 1/ln(K/A)
=-45.200/1,987.1/ln10,6/9,07.1010
= 9950K = 13310f
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
DIAGRAM HIDROKARBON
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
Condensor
KONDENSASI
UAP CAIRAN
DEFINISI
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
CONDENSER
Adalah alat PPU yang digunakan untuk penyisihan polutan gas dengan cara menaikkan tekanan, menurunkan temperatur atau kombinasi keduanya agar terjadi perubahan fasa polutan dari gas atau uap menjadi fasa cair.
Sejalan dengan semakin ketatnya baku mutu, metode ini menjadi kurang efisien.
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
peningkatan tekanan temperatur konstan
sampai tekanan bagian polutan
sama dengan tekanan
uapnya
Pengurangan
temperatur pada
tekanan konstan
sampai tekanan
bagian polutan
sama dengan
tekanan uapnya
kombinasi kompresi
dan pendingin
sampai tekanan
bagian polutan
sama dengan
tekanan uapnya
MEKANISME KONDENSASI
JENIS CONDENSER
Sistem kontak langsung (direct contact system), contohnya adalah spray tower;
Sistem permukaan (surface system), contohnya adalah unit shell & tubes.
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
KONDENSER KONTAK
Proses sederhana
Butuh cairan pendingin
Absorbsi terjadi jika uap kontaminan terlarut dalam pendinginan
Fleksibel, simpel, mudah dibangun
Efisiensi tinggi dibanding kondenser permukaan
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
KONDENSER PERMUKAAN
Pendinginan terpisah dari transfer panas permukaan
Tingkat pemeliharaan lebih besar karena peralatan pendukung banyak
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
KELEBIHAN
Solven direcovery sempurna
Kondisi dimonitor dan produktif
Berdiri sendiri (tidak butuh bahan bakar)
Penyisihan mencapai 99%
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
KEKURANGAN
cukup mahal
perawatan sulit
lambat menaikkan temperatur
melibatkan freon dan amonia
harus membersihkan endapan yang membeku pada lemari es
panas tidak bersifat menguapkan
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
PERHITUNGAN
Metode perhitungan temperatur operasional pada sistem kondensasi menggunakan hukum Henry:
p = Y. P
Ket : p = tekanan parsial polutan
Y = fraksi mol polutan
P = tekanan operasional sistem
Persamaan Antoin :
Log p = A – ((B / (T +C))
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
CONTOH SOAL
Tekanan operasional pada sistem kondensasi adalah 1 atm (760 mmHg), Harga A = 6,95334. B= 1343,943 , C = 219,37. Berapa temperatur yang harus dicapai jika gas yang mengandung toulena sebanyak 500 ppm menjadi 50 ppm?
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
PENYELESAIAN
500 ppm → 50 ppm → 5 x 10-5 mm Hg
p = Y.P
= 5 x 10-5 x 760 mmHg = 0,038 mmHg
Pers. Antoine
Log p = A – ((B / (T +C))
Log 0,038 = 9,95334 – ((1343,943) / ( T+ 219,377))
T = - 58, 87 o C
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
BIOFILTRASI
Proses penyisihan gas pencemar dengan memanfaatkan aktifitas mikroorganisme
Penggunaan untuk menghilangkan bau
Skema biofiltrasi:
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS