Top Banner
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN Maret 18, 2009 — Dadan Wahidin 101 Votes Saat ini komputer bukan lagi merupakan barang mewah, alat ini sudah digunakan di berbagai bidang pekerjaan seperti halnya pada bidang pendidikan. Pada awalnya komputer dimanfaatkan di sekolah sebagai penunjang kelancaran pekerjaan bidang administrasi dengan memanfaatkan software Microsoft word, excel dan access. Dengan masuknya materi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam kurikulum baru, maka peranan komputer sebagai salah satu komponen utama dalam TIK mempunyai posisi yang sangat penting sebagai salah satu media pembelajaran. Kutipan dari Kurikulum untuk Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi · Visi mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi yaitu agar siswa dapat dan terbiasa menggunakan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi secara tepat dan optimal untuk mendapatkan dan memproses informasi dalam kegiatan belajar, bekerja, dan aktifitas lainnya sehingga siswa mampu berkreasi, mengembangkan sikap imaginatif, mengembangkan kemampuan eksplorasi mandiri, dan mudah beradaptasi dengan perkembangan baru di lingkungannya · Melalui mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi diharapkan siswa dapat terlibat pada perubahan pesat dalam kehidupan yang mengalami penambahan dan perubahan dalam penggunaan beragam produk teknologi informasi dan komunikasi. Siswa menggunakan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk mencari, mengeksplorasi, menganalisis, dan saling tukar
28

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SEBAGAI MEDIA

Jan 29, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SEBAGAI MEDIA

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARANMaret 18, 2009 — Dadan Wahidin       101 Votes

Saat ini komputer bukan lagi merupakan barang mewah, alat ini sudah digunakan di berbagai bidang pekerjaan seperti halnya pada bidang pendidikan. Pada awalnya komputer dimanfaatkan di sekolah sebagai penunjang kelancaran pekerjaan bidangadministrasi dengan memanfaatkan software Microsoft word, excel dan access.Dengan masuknya materi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam kurikulum baru, maka peranan komputer sebagai salah satu komponenutama dalam TIK mempunyai posisi yang sangat penting sebagai salah satu media pembelajaran. Kutipan dari Kurikulum untuk Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi·  Visi mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi yaitu agar siswa dapat dan terbiasa menggunakan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi secara tepat dan optimal untuk mendapatkan dan memproses informasi dalam kegiatan belajar, bekerja, dan aktifitas lainnya sehingga siswa mampu berkreasi, mengembangkan sikap imaginatif, mengembangkan kemampuan eksplorasi mandiri, dan mudah beradaptasi dengan perkembangan baru di lingkungannya · Melalui mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi diharapkan siswa dapat terlibat pada perubahan pesat dalam kehidupan yang mengalami penambahan dan perubahan dalam penggunaan beragam produk teknologi informasi dankomunikasi.Siswa menggunakan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk mencari, mengeksplorasi, menganalisis, dan saling tukar

Page 2: PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SEBAGAI MEDIA

informasi secara efisien dan efektif. Dengan menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi, siswa akan dengancepat mendapatkan ide dan pengalaman dari berbagai kalangan. Penambahan kemampuan siswa karena penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi akan mengembangkan sikap inisiatif dan kemampuan belajar mandiri, sehingga siswadapat memutuskan dan mempertimbangkan sendiri kapan dan dimana penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi secara tepat dan optimal, termasuk apa implikasinya saat ini dan dimasa yang akan datang.

· Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mencakup dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi, meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Teknologi Komunikasi merupakan segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Karena itu,Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah suatu padananyang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi antar media.· Secara khusus, tujuan mempelajari Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah:1. Menyadarkan siswa akan potensi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang terus berubah sehingga siswa dapat termotivasi untuk mengevaluasi dan mempelajari Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai dasar untuk belajar sepanjang hayat.2. Memotivasi kemampuan siswa untuk bisa beradaptasi dan mengantisipasi perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi, sehingga siswa bisa melaksanakan dan menjalani aktifitas kehidupan seharihari secara mandiri dan lebih percaya diri.3. Mengembangkan kompetensi siswa dalam menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk mendukung kegiatan belajar, bekerja, dan berbagai aktifitas dalam kehidupan seharihari.4. Mengembangkan kemampuan belajar berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, sehingga proses pembelajaran dapat lebih optimal,menarik, dan mendorong siswa terampil dalam berkomunikasi,

Page 3: PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SEBAGAI MEDIA

terampil mengorganisasi informasi, dan terbiasa bekerjasama.5. Mengembangkan kemampuan belajar mandiri, berinisiatif, inovatif, kreatif, dan bertanggungjawab dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk pembelajaran, bekerja, dan pemecahan masalah seharihari.

Dengan melihat isi dari kurikulum tersebut, kita harus mengintegrasikan TIK dalam proses belajar mengajar di madrasah bukan hanya untuk mata pelajaran teknologi dan informasi saja. Melihat kondisi TIK pada saat ini dan perkembangannya di masa datang, kita harus mempersiapkan diri dan melakukan perencanaan yang matang dalam mengimplementasikan TIK di madrasah. Jika kita tidak memulainya sekarang maka madrasah sebagai salah satu institusi pendidikan selain sekolah yang berada dibawah Depdiknasakan tertinggal oleh sekolah lain. Jika ini terjadi, usaha kita akan semakin berat untuk mensejajarkan madrasah dengan sekolah lain. Di satu sisi, kita sedang berusaha mengejar ketertinggalan dalam mata pelajaran khususnya MIPA dan BahasaInggris, di sisi lain TIK akan membuat kita tertinggal semakin jauh. Mengamati Program Pengembagan TIK yang dilakukan Depdiknas Untuk mengejar ketertinggalan pemanfaatan TIK di sekolah dari negara lain, saat iniDepdiknas mempunyai program pengembangan TIK secara besarbesaran.Ada tiga posisi penting di Depdiknas dalam program pengembangan TIK, yaitu:1.    Bidang kejuruan, TIK menjadi salah satu jurusan di SMK. Pengembangan TIK secara teknis baik hardware dan software masuk dalam kurikum pendidikan. Dibentuknya ICT center di seluruh Indonesia. Untuk menghubungkan sekolahsekolah di sekitar ICT center dibangun WAN (Wireless Area Network) Kota.2.    Pustekkom, sebagai salah satu ujung tombak dalam pengembangan TV pendidikan interaktif, Elearning dan ESMA. Program ini bertujuan untuk mempersempit jurang perbedaan kualitas pendidikan antara kota besar dengan daerah.3.    Jardiknas (Jejaring Pendidikan Nasional), bertujuan untuk mengintegrasikan kedua program di atas agar terbentuk sebuah jaringan yang menghubungkan semua sekolah di Indonesia. Sehingga diperkirakan di masa depan semua sekolah di Indonesia akan terkoneksi dengan internet. Melihat program yang diadakan oleh

Page 4: PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SEBAGAI MEDIA

Depdiknas kita bisa memanfaatkan fasilitas tersebut karena bersifat terbuka.

Pengembangan TIK di Madrasah secara MandiriKita belum terlambat untuk mempersiapkan diri dalam penguasaan TIK sebagai media pembelajaran di madrasah. Mulai saat ini pihak madrasah dan Majlis Madrasah harus membuat sebuah program pengembangan TIK secara menyeluruh. Ada beberapa poin untuk membuat suatu perencanaan pengembangan TIK, diantaranya:1.  Mempersatukan visi dan misi pengembangan TIK yang ingin dicapai antara Kepala sekolah, guru dan majlis madrasah.2.  Pembentukan Komite Teknologi (Organisasi Labkom) yang mandiri3. Mengidentifikasi infrastruktur lembaga, baik hardware, software maupun sistem dan jaringan yang sudah dimiliki4.  Penentuan hardware dan software yang akan digunakan atau dikembangkan.5. Mengidentifikasi SDM yang dimiliki6.  Menentukan bentuk pelatihan penguasaan TIK baik untuk guru dan staf lainnya.7.  Adanya Time schedule yang jelas untuk pencapaian program8.  Penentuan Investasi yang diperlukan secara berkala tiap tahun9.  Mengidentifikasi perkembangan software dan kurikulum baru10.  Mengadakan revisi perencanaan disesuaikan dengan perkembangan yang terjadi.Dengan perencanaan yang matang, kita bisa mengembangkan TIK secara bertahap di madrasah agar tidak tertinggal dari sekolah lain. Program yang dibuat haru dilaksanakan secara berkelanjutan meskipun terjadi pergantian kepala dan majilis madrasah. Pemanfaatan TIK Sebagai Media Pembelajaran TIK bukan merupakan teknologi yang berdiri sendiri, tetapi merupakan kombinasi dari hardware dan software.Ada hal penting yang harus diperhatikan dalam memanfaatkan TIK sebagai media pembelajaran yaitu hardware dan software yang tersedia dan jenis metode pembelajaran yang akan digunakan. Beberapa pemanfaatan TIK dalam pembelajaran diantaranya:1. PresentasiPresentasi merupakan cara yang sudah lama digunakan, dengan menggunakan OHP atau chart. Peralatan yang digunakan sekarang biasanya menggunakan sebuah komputer/laptop dan LCD proyektor.

Page 5: PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SEBAGAI MEDIA

Ada beberapa keuntungan jika kita memanfaatkan TIK diantaranya kita bisa menampilkan animasi dan film, sehingga tampilannya menjadi lebih menarik dan memudahkan siswa untuk menangkap materiyang kita sampaikan. Software yang paling banyak digunakanuntuk presentasi adalah Microsoft Powerpoint. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan bahan presentasi,diantaranya:a. Jangan terlalu banyak tulisan yang harus ditampilkan.b. Tulisan jangan terlalu kecil karena harus dilihat oleh banyak siswa.c. Perbanyak memasukkan gambar dan animasid. Usahakan bentuk presentasi yang interaktif.2. DemonstrasiDemontrasi biasanya digunakan untuk menampilkan suatu kegiatan didepan kelas, misalnya eksperimen. Kita bisa membuat suatu film caracara melakukan suatu kegiatan misalnya cara melakukan pengukuran dengan mikrometer yang benar atau mengambil sebagian kegiatan yang penting. Sehingga dengan cara ini siswa bisa kita arahkan untuk melakukan kegiatan yang benar atau mengambil kesimpulan dari kegiatan tersebut.Cara lain adalah memanfaatkan media internet, kita bisa menampilkan animasi yang berhubungan dengan materi yang kita ajarkan (meskipun tidak semuanya tersedia). Sebagai contoh untuk menampilkan arah vektor dari perkalian silang kita bisa mengaksesinternet dengan alamat

http://www.upscale.utoronto.ca/GeneralInterest/Harrison/Flash/ClassMechanics/

RightHandRule/RightHandRule.html3. Virtual ExperimentMaksud dari virtual eksperimen disini adalah suatu kegiatan laboratorium yang dipindahkan di depan komputer. Anak bisa melakukan beberapa eksperimen dengan memanfaatkan software virtual eksperimen misalnya Crocodile Clips. Software ini bisa didownload di http://www.crocodileclips. com/s3_1.jsp , tetapi kita harus register dulu untuk mendapatkan active code yang berlaku untuk satu bulan.Metode ini bisa digunakan jika kita tidak mempunyai laboratorium

Page 6: PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SEBAGAI MEDIA

IPA yang lengkap atau digunakan sebelum melakukan eksperimen yangsesungguhnya.4. Kelas virtualMaksud kelas virtual di sini adalah siswa belajar mandiri yang berbasiskan web, misalnya menggunakan moodle. Saya berikan contohbentuk kelas maya yang sedang kami kembangkan di MAN 2 Ciamis.Pada kelas maya ini siswa akan mendapatkan materi, tugas dan test secara online. Kita sebagai guru memperoleh kemudahan dalam memeriksa tugas dan menilai hasil ujian siswa. Terutama hasil ujian siswa akan dinilai secara otomatis.Sebenarnya banyak bentuk pemanfaatan TIK lainnya yang dapat digunakan untuk membantu siswa dalam proses belajar mengajar. Tetapi semua itu tergantung kepada kita bagaimana cara memanfaatkannya.

MAKALAH : PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARANA. PendahuluanNegara Indonesia telah berkomitmen untuk memasuki dan mengimplementasikan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk pendidikan. Sejak tahun 90-an telah dilakukan berbagai macam ujii coba pendidikan berbasis TIK terutama pada jenjang pendidikan tinggi (dikti) dan sekolah menengah kejuruan (SMK). Targetnya adalah menjangkau seluruh jenjang dan jalur pendidikan.

“Tahun ini kita sudah memberikan akses ke lebih dari sepuluh

ribu sekolah terutama SMA dan SMK, bahkan SD dan SMP pun sudah

mulai online. Semua perguruan tinggi negeri sekarang sudah online

dengan Jejaring Pendidikan Nasional (Jardiknas) dan lebih 100

perguruan tinggi swasta sudah online,” kata Menteri Pendidikan

Nasional Bambang Sudibyo usai membuka Simposium Internasional

Open, Distance, and E-Learning 2007 di Discovery Kartika Plaza,

Kuta, Denpasar, Bali, Rabu (14/11).

Page 7: PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SEBAGAI MEDIA

Bambang menyampaikan, kebijakan pemanfaatan TIK untuk

pendidikan ini adalah terobosan yang dilakukan secara masal. Saat

ini, kata Bambang, sebanyak 70 persen SMK sudah memiliki

laboratorium komputer, sedangkan SMA sebanyak 30 persen dan SMP

20 persen. “Pada tahun 2008 pengadaan komputer di sekolah-sekolah

akan dilakukan secara besar-besaran, ” katanya.

Menurut Bambang, strategi pemanfaatan TIK dimulai dari

jenjang pendidikan yang paling siap. Perguruan tinggi, kata dia,

telah memulai terlebih dahulu, kemudian pemberian akses dimulai

dari jenjang SMA, SMK, dan SMP. “Biasanya daerah perkotaan lebih

siap untuk memulai, kemudian kita rembetkan ke daerah pedesaan.”

Lebih lanjut Bambang mengatakan, program TIK tidak hanya

dibatasi pada pendidikan formal, bahkan sekarang pun pada

pendidikan nonformal sudah terdapat program TIK. Saat ini, kata

dia, telah diselenggarakan program kursus komputer yang pada

akhir program memberikan sertifikasi bertaraf internasional.

“Sertifikasi itu namanya International Computer Driving License

(ICDL). Ini mulai dikembangkan pada pendidikan nonformal,”

ujarnya.

Penerapan TIK, kata Bambang, sejak tahun 2005 juga

mengembangkan pendidikan menggunakan sarana televisi terutama

untuk jenjang SMP. “Semua SMP sekarang sudah menjadi bagian dari

TV Education (TVE). Suatu saat nanti antara pendidikan berbasis

televisi dan TIK dapat diintergrasikan, sehingga komunikasi lebih

sempurna lagi,” katanya. (dalam pers depdiknas)

Page 8: PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SEBAGAI MEDIA

Kehadiran dan kecepatan Perkembangan teknclogi informasi

(selanjutnya disebut TI) telah menyebabkan terjadinya proses

Perubahan dramatis dalam segala aspek kehidupan. Kehadiran TI

tidak memberikan pilihan lain kepada dunia pendidikan selain

turut serta dalam memanfaatkannya. TI sekarang ini memungkinkan

terjadinya proses komunikasi yang bersifat global dari dan ke

seluruh penjuru dunia sehingga Batas wilayah suatu negara menjadi

tiada dan negara – negara di dunia terhubungkan menjadi satu

kesatuan yang disebut global village atau desa dunia. Melalui

Pemanfaatan TI, siapa saja dapat memperoleh layanan pendidikan

dari institusi pendidikan mana saja. di mana saja, dan kapan saja

dikehendaki. Secara khusus, Pemanfaatan TI dalam pembelajaran

dipercaya dapat:

(a)  meningkatkan kualitas pembelajaran,

(b) mengembangkan keterampilan TI (IT skills) yang diperlukan oleh

siswa ketika  bekerja dan dalarn kehidupannya nanti,

(c) memperluas akses terhadap pendidikan dan Pcmbelajaran,

(d) menjawab the technological imperative” (keharusan berparpartisipasi

dalam TI).

(e) mengurangi biaya pendidikan.

(f) meningkatkan rasio biaya manfaat dalam pendidikan.

 

Sistem pendidikan yang tidak memanfaatkan TI akan menjadi

kadaluarsa dan kehilangan kredibilitasnya. Namun, di sisi lain

ada juga pendapat yang menyatakan bahwa situasi ini lebih

disebabkan oleh adanya konspirasi yang mengakibatkan terjadinya

Page 9: PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SEBAGAI MEDIA

ketergantungan dunia pendidikan terhadap TI. Kedua pendapat itu

tidak perlu diperdebatkan karena memiliki kesahihan tersendiri

dan persepektif yang berbeda. Justru, yang seharusnya menjadi

perhatian adalah bagaimana dampak TI terhadap sistem pendidikan,

terutama sistem pembelajaran, serta hagaimana strtcgi Pemanfaatan

TI dalam pembelajaran? Tentunya, untuk semua itu diperlukan

langkah – langkah strategis agar dapat diperoleh basil yang

optimal.

Pembelajaran merupakan salah satu subsistem yang tidak luput

dari arus perubahan yang disebahkan oleh kehadiran TI yang sangat

intrusif: Dengan segala atributnya, TI menjadi hal yang tidak

dapat dihindarkan lagi dalam sistem pembelajaran di kelas.

Beragam kemungkinan ditawarkan oleh TI untuk meningkatkan

kualitas pembelajaran di kelas. Di antaranya ialah (1) “T’1 untuk

peningkatan dan pengembangan kemampuan profesional tenaga

pengajar, (2) TI sebagai sumber bclajar dalam pembelajaran, (3)

TI sebagai alat bantu interaksi pembelajaran. dan (4 ) TI sebagai

wadah pembelajaran, tennasuk juga perubahan paradigma

pembelajaran yang diakibatkan oleh pemanfatan TI dalam

pembelajaran.

 

B. Teknologi komunikasi dan informasi dalam pendidikan 

              Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)

telah memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan khususnya

dalam proses pembelajaran. Menurut Rosenberg (2001), dengan

berkembangnya penggunaan  TIK ada lima pergeseran dalam proses

Page 10: PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SEBAGAI MEDIA

pembelajaran yaitu: (1) dari pelatihan ke penampilan, (2) dari ruang kelas ke di

mana dan kapan saja, (3) dari kertas ke “on line” atau saluran, (4) fasilitas fisik ke

fasilitas jaringan kerja, (5) dari waktu siklus ke waktu nyata. Komunikasi sebagai

media pendidikan  dilakukan dengan menggunakan media-media

komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail, dsb.

Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui

hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan

media-media tersebut. Guru dapat memberikan layanan tanpa harus

berhadapan langsung dengan siswa. Demikian pula siswa dapat

memperoleh informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber

melalui cyber space atau ruang maya dengan menggunakan komputer

atau internet. Hal yang paling mutakhir adalah berkembangnya apa

yang disebut “cyber teaching” atau pengajaran maya, yaitu proses

pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan internet. Istilah

lain yang makin poluper saat ini ialah e-learning yaitu satu model

pembelajaran dengan menggunakan media teknologi komunikasi dan

informasi khususnya internet. Menurut Rosenberg (2001; 28), e-

learning merupakan satu penggunaan teknologi internet dalam

penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas yang belandaskan

tiga kriteria yaitu: (1) e-learning merupakan jaringan dengan

kemampuan untuk memperbaharui, menyimpan, mendistribusi dan

membagi materi ajar atau informasi, (2) pengiriman sampai ke

pengguna terakhir melalui komputer dengan menggunakan teknologi

internet yang standar, (3) memfokuskan pada pandangan yang paling

luas tentang pembelajaran di balik paradigma pembelajaran

tradisional.  Saat ini e-learning telah berkembang dalam 

Page 11: PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SEBAGAI MEDIA

berbagai model pembelajaran yang berbasis TIK seperti:  CBT

(Computer Based Training), CBI (Computer Based Instruction),

Distance Learning, Distance Education, CLE (Cybernetic Learning

Environment), Desktop Videoconferencing, ILS (Integrated Learning

Syatem), LCC (Learner-Cemterted Classroom), Teleconferencing, WBT

(Web-Based Training), dsb.

 

  Satu bentuk produk TIK adalah internet  yang berkembang

pesat di penghujung abad 20 dan di ambang abad 21. Kehadirannya

telah memberikan dampak yang cukup besar terhadap kehidupan umat

manusia dalam berbagai aspek dan dimensi. Internet merupakan

salah satu instrumen dalam era globalisasi yang telah menjadikan

dunia ini menjadi transparan dan terhubungkan dengan sangat mudah

dan cepat tanpa mengenal batas-batas kewilayahan atau kebangsaan.

Melalui internet setiap orang dapat mengakses ke dunia global

untuk memperoleh informasi dalam berbagai bidang dan pada

glirannya akan memberikan pengaruh dalam keseluruhan perilakunya.

Dalam kurun waktu yang amat cepat beberapa dasawarsa terakhir

telah terjadi revolusi internet di berbagai negara serta

penggunaannya dalam berbagai bidang kehidupan. Keberadaan

internet pada masa kini sudah merupakan satu kebutuhan pokok

manusia modern dalam menghadapi berbagai tantangan perkembangan

global. Kondisi ini sudah tentu akan memberikan dampak terhadap

corak dan pola-pola kehidupan umat manusia secara keseluruhan.

Dalam kaitan ini, setiap orang atau bangsa yang ingin lestari

dalam menghadapi tantangan global, perlu meningkatkan kualitas

Page 12: PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SEBAGAI MEDIA

dirinya untuk beradaptasi dengan tuntutan yang berkembang. TIK 

telah mengubah wajah pembelajaran yang berbeda dengan proses

pembelajaran tradisional yang ditandai dengan interaksi tatap

muka antara guru dengan siswa baik di kelas maupun di luar kelas.

              Di masa-masa mendatang, arus informasi akan makin

meningkat melalui jaringan internet yang bersifat global di

seluruh dunia dan menuntut siapapun untuk beradaptasi dengan

kecenderungan itu kalau tidak mau ketinggalan jaman. Dengan

kondisi demikian maka  pendidikan khususnya proses pembelajaran

cepat atau lambat  tidak dapat terlepas dari keberadaan komputer

dan internet sebagai alat bantu utama.  Majalah Asiaweek terbitan

20-27 Agustus 1999 telah menurunkan tulisan-tulisan dalam tema

“Asia in the New Millenium” yang memberikan gambaran berbagai

kecenderungan perkembangan yang akan terjadi di Asia dalam

berbagai aspek seperti ekonomi, politik, agama, sosial, budaya,

kesehatan, pendidikan, dsb. termasuk di dalamnya pengaruh

revolusi internet dalam berbagai dimensi kehidupan. Salah satu

tulisan yang berkenaan dengan dunia pendidikan disampaikan oleh

Robin Paul Ajjelo dengan judul “Rebooting:The Mind Starts at

School”. Dalam tulisan tersebut dikemukakan bahwa ruang kelas di

era millenium yang akan datang akan jauh berbeda dengan ruang

kelas seperti sekarang ini yaitu dalam bentuk seperti

laboratorium komputer di mana tidak terdapat lagi format anak

duduk di bangku dan guru berada di depan kelas. Ruang kelas di

masa yang akan datang disebut sebagai “cyber classroom” atau

“ruang kelas maya” sebagai tempat anak-anak melakukan aktivitas

Page 13: PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SEBAGAI MEDIA

pembelajaran secara individual maupun kelompok dengan pola

belajar yang disebut “interactive learning” atau pembelajaran

interaktif melalui komputer dan internet. Anak-anak berhadapan

dengan komputer dan melakukan aktivitas pembelajaran secara

interaktif melalui jaringan internet untuk memperoleh materi

belajar dari berbagai sumber belajar. Anak akan melakukan

kegiatan belajar yang sesuai dengan kondisi kemampuan

individualnya sehingga anak yang lambat atau cepat akan

memperoleh pelayanan pembelajaran yang sesuai dengan dirinya.

Kurikulum dikembangkan sedemikian rupa dalam bentuk yang lebih

kenyal atau lunak dan fleksibel sesuai dengan kondisi lingkungan

dan kondisi anak sehingga memberikan peluang untuk terjadinya

proses pembelajaran maju berkelanjutan baik dalam dimensi waktu

maupun ruang dan materi. Dalam situasi seperti ini, guru

bertindak sebagai fasilitator pembelajaran sesuai dengan peran-

peran sebagaimana dikemukakan di atas.  

              Dalam tulisan itu, secara ilustratif disebutkan

bahwa di masa-masa mendatang isi tas anak sekolah bukan lagi

buku-buku dan alat tulis seperti sekarang ini,  akan tetapi

berupa: (1) komputer notebook dengan akses internet tanpa kabel,

yang bermuatan materi-materi belajar yang berupa bahan bacaan,

materi untuk dilihat atau didengar, dan dilengkapi dengan kamera

digital serta perekam suara, (2) Jam tangan yang dilengkapi

dengan data pribadi, uang elektronik, kode sekuriti untuk masuk

rumah, kalkulator, dsb. (3) Videophone bentuk saku dengan

perangkat lunak, akses internet, permainan, musik, dan TV, (4)

Page 14: PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SEBAGAI MEDIA

alat-alat musik, (5) alat olah raga, dan (6) bingkisan untuk

makan siang.  Hal itu menunjukkan bahwa segala kelengkapan anak

sekolah di masa itu nanti berupa perlengkapan yang bernuansa

internet sebagai alat bantu belajar.               

                Meskipun teknologi informasi komunikasi dalam

bentuk komputer dan internet telah terbukti banyak menunjang

proses pembelajaran anak secara lebih efektif dan produktif,

namun di sisi lain masih banyak kelemahan dan kekurangan. Dari

sisi kegairahan kadang-kadang anak-anak lebih bergairah dengan

internetnya itu sendiri dibandingkan dengan materi yang

dipelajari. Dapat juga terjadi proses pembelajaran yang terlalu

bersifat individual sehingga mengurangi pembelajaran yang

bersifat sosial. Dari aspek informasi yang diperoleh, tidak

terjamin adanya ketepatan informasi dari internet sehingga sangat

berbahaya kalau anak kurang memiliki sikap kritis terhadap

informasi yang diperoleh. Bagi anak-anak sekolah dasar penggunaan

internet yang kurang proporsional dapat mengabaikan peningkatan

kemampuan yang bersifat manual seperti menulis tangan,

menggambar, berhitung, dsb. Dalam hubungan ini guru perlu

memiliki kemampuan dalam mengelola kegiatan pembelajaran secara

proporsional dan demikian pula perlunya kerjasama yang baik

dengan orang tua untuk membimbing anak-anak belajar di rumah

masing-masing.

 

C. Pergeseran pandangan tentang pembelajaran

Page 15: PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SEBAGAI MEDIA

              Untuk dapat memanfaatkan TIK dalam memperbaiki mutu

pembelajaran, ada tiga hal yang harus diwujudkan yaitu (1) siswa

dan guru harus memiliki akses kepada teknologi digital dan

internet dalam kelas, sekolah, dan lembaga pendidikan guru, (2)

harus tersedia materi yang berkualitas, bermakna, dan dukungan

kultural bagi siswa dan guru, dan (3) guru harus memilikio

pengetahuan dan ketrampilan dalam menggunakan alat-alat dan

sumber-sumber digital untuk membantu siswa agar mencaqpai standar

akademik. Sejalan dengan pesatnya perkembangan TIK, maka telah

terjadi pergeseran pandangan tentang pembelajaran baik di kelas

maupun di luar kelas. Dalam pandangan tradisional di masa lalu

(dan masih ada pada masa sekarang), proses pembelajaran dipandang

sebagai: (1) sesuatu yang sulit dan berat, (2) upoaya mengisi

kekurangan siswa, (3) satu proses transfer dan penerimaan

informasi, (4) proses individual atau soliter, (5) kegiatan yang

dilakukan dengan menjabarkan materi pelajaran kepada satuan-

satuan kecil dan terisolasi, (6) suatu proses linear. Sejalan

dengan perkembangan TIK telah terjadi perubahan pandangan

mengenai pembelajaran yaitu pembelajaran sebagai: (1) proses

alami, (2) proses sosial, (3) proses aktif dan pasif, (4) proses

linear dan atau tidak linear, (5) proses yang berlangsung

integratif dan kontekstual, (6) aktivitas yang berbasis pada

model kekuatan, kecakapan, minat, dan kulktur siswa, (7)

aktivitas yang dinilai berdasarkan pemenuhan tugas, perolehan

hasil, dan pemecahan masalah nyata baik individual maupun

kelompok.

Page 16: PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SEBAGAI MEDIA

              Hal itu telah menguban peran guru dan siswa dalam

pembelajaran. Peran guru telah berubah dari: (1) sebagai penyampai

pengetahuan, sumber utama informasi, akhli materi, dan sumber

segala jawaban, menjadi sebagai fasilitator pembelajaran, pelatih,

kolaborator, navigator pengetahuan, dan mitra belajar; (2) dari

mengendalikan dan mengarahkan semua aspek pembelajaran, menjadi

lebih banyak memberikan lebih banyak alternatif dan tanggung

jawab kepada setiap siswa dalam proses pembelajaran. Sementara

itu peran siswa dalam pembelajaran telah mengalami perubahan

yaitu: (1) dari penerima informasi yang pasif menjadi partisipan

aktif dalam proses pembelajaran, (2) dari mengungkapkan kembali

pengetahuan menjadi menghasilkan dan berbagai pengetahuan, (3)

dari pembelajaran sebagai aktiivitas individual (soliter) menjadi

pembelajaran berkolaboratif dengan siswa lain.

              Lingkungan pembelajaran yang di masa lalu berpusat

pada guru telah bergesar menjadi berpusat pada siswa. Secara

rinci dapat digambarkan sebagai berikut:

 Lingkungan Berpusat pada guru Berpusat pada siswa

Aktivitas kelas Guru sebagaisentral danbersifat didaktis

Siswa sebagai sentral dan bersifat interaktif

Peran guru Menyampaikan fakta-fakta, guru sebagaiakhli

Kolaboratif, kadang-kadang siswasebagai akhli

Penekananpengajaran

Mengingat fakta-fakta

Hubungan antara informasi dan temuan

Konsep pengetahuan Akumujlasi faktasecara kuantitas

Transformasi fakta-fakta

Page 17: PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SEBAGAI MEDIA

Penampilankeberhasilan

Penilaian acuannorma

Kuantitas pemahaman, penilaian acuanpatokan

Penilaian Soal-soal pilihan berganda

Protofolio, pemecahan masalah, dan penampilan

Penggunaanteknologi

Latihan dan praktek Komunikasi, akses,kolaborasi,ekspresi

      D. Kreativitas dan kemandirian belajar

 

              Dengan memperhatikan pengalaman beberapa negara

sebagaimana dikemukakan di atas, jelas sekali TIK mempunyai

pengaruh yang cukup berarti terhadap proses dan hasil 

pembelajaran baik di kelas maupun di luar kelas. TIK telah

memungkinkan terjadinya individuasi, akselerasi, pengayaan,

perluasan, efektivitas dan produktivitas pembelajaran yang pada

gilirannya akan meningkatkan kualitas pendidikan sebagai

infrastruktur pengembangan sumber daya manusia secara

keseluruhan. Melalui penggunaan TIK setiap siswa akan terangsang

untuk belajar maju berkelanjutan sesuai dengan potensi dan

kecakapan yang dimilikinya. Pembelajaran dengan menggunakan TIK

menuntut kreativitas dan kemandirian diri sehingga memungkinkan

mengembangkan  semua potensi yang dimilikinya..

              Dalam menghadapi tantangan kehidupan modern di

abad-21 ini kreativitas dan kemandirian sangat diperlukan untuk

mampu beradaptasi dengan berbagai tuntutan. Kreativitas sangat

diperlukan dalam hidup ini dengan beberapa alasan antara lain:

Page 18: PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SEBAGAI MEDIA

pertama, kreativitas memberikan peluang bagi individu untuk

mengaktualisasikan dirinya, kedua, kreativitas memungkinkan orang

dapat menemukan berbagai alternatif dalam pemecahan masalah,

ketiga, kreativitas dapat memberikan kepuasan hidup, dan keempat,

kreativitas memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya.

Dari segi kognitifnya, kreativitas merupakan kemampuan berfikir

yang memiliki kelancaran, keluwesan, keaslian, dan perincian.

Sedangkan dari segi afektifnya kreativitas ditandai dengan

motivasi yang kuat, rasa ingin tahu, tertarik dengan tugas

majemuk, berani menghadapi resiko, tidak mudah putus asa,

menghargai keindahan, memiliki rasa humor, selalu ingin mencari

pengalaman baru, menghargai diri sendiri dan orang lain, dsb.

Karya-karya kreatif ditandai dengan orisinalitas, memiliki nilai,

dapat ditransformasikan, dan dapat dikondensasikan. Selanjutnya

kemandirian sangat diperlukan dalam kehidupan yang penuh

tantangan ini sebab kemandirian merupakan kunci utama bagi

individu untuk mampu mengarahkan dirinya ke arah tujuan dalam

kehidupannya. Kemandirian didukung dengan kualitas pribadi yang

ditandai dengan penguasaan kompetensi tertentu, konsistensi

terhadap pendiriannya, kreatif dalam berfikir dan bertindak,

mampu mengendalikan dirinya, dan memiliki komitmen yang kuat

terhadap berbagai hal.

              Dengan memperhatikan ciri-ciri kreativitas dan

kemandirian tersebut, maka dapat dikatakan bahwa TIK memberikan

peluang untuk berkembangnya kreativitas dan kemandirian siswa.

Pembelajaran dengan dukungan TIK memungkinkan dapat menghasilkan

Page 19: PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SEBAGAI MEDIA

karya-karya baru yang orsinil, memiliki nilai yang tinggi, dan

dapat dikembangkan lebih jauh untuk kepentingan yang lebih

bermakna. Melalui TIK siswa akan memperoleh berbagai informasi

dalam lingkup yang lebih luas dan mendalam sehingga meningkatkan

wawasannya. Hal ini merupakan rangsangan yang kondusif bagi

berkembangnya kemandirian anak terutama dalam hal pengembangan

kompetensi, kreativitas, kendali diri, konsistensi, dan

komitmennya baik terhadap diri sendiri maupun terhadap pihak

lain.

E. Peran guru

              Semua hal itu tidak akan terjadi dengan sendirinya

karena setiap siswa memiliki kondisi yang berbeda antara satu

dengan lainnya. Siswa memerlukan bimbingan baik dari guru maupun

dari orang tuanya dalam melakukan proses pembelajaran dengan

dukungan TIK. Dalam kaitan ini guru memegang peran yang amat

penting dan harus menguasai seluk beluk TIK dan yang lebih

penting lagi adalah kemampuan memfasilitasi pembelajaran anak

secara efektif. Peran guru sebagai pemberi informasi harus

bergeser menjadi manajer pembelajaran dengan sejumlah peran-peran

tertentu, karena guru bukan satu-satunya sumber informasi

melainkan hanya salah satu sumber informasi. Dalam bukunya yang

berjudul “Reinventing Education”, Louis V. Gerstmer, Jr. dkk (1995), menyatakan

bahwa di masa-masa mendatang peran-peran guru mengalami perluasan

yaitu guru sebagai: pelatih (coaches), konselor, manajer

pembelajaran, partisipan, pemimpin, pembelajar, dan pengarang.

Sebagai pelatih (coaches), guru harus memberikan peluang yang

Page 20: PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SEBAGAI MEDIA

sebesar-besarnya bagi siswa untuk mengembangkan cara-cara

pembelajarannya sendiri sesuai dengan kondisi masing-masing. Guru

hanya memberikan prinsip-prinsip dasarnya saja dan tidak

memberikan satu cara yang mutlak. Hal ini merupakan analogi dalam

bidang olah raga, di mana pelatih hanya memberikan petunjuk

dasar-dasar permainan, sementara dalam permainan itu sendiri para

pemain akan mengembangkan kiat-kiatnya sesuai dengan kemampuan

dan kondisi yang ada. Sebagai konselor, guru harus mampu

menciptakan satu situasi interaksi belajar-mengajar, di mana

siswa melakukan perilaku pembelajaran dalam suasana psikologis

yang kondusif dan tidak ada jarak yang kaku dengan guru.

Disamping itu, guru diharapkan mampu memahami kondisi setiap

siswa dan membantunya ke arah perkembangan optimal. Sebagai

manajer pembelajaran, guru memiliki kemandirian dan otonomi yang

seluas-luasnya dalam mengelola keseluruhan kegiatan belajar-

mengajar dengan mendinamiskan seluruh sumber-sumber penunjang

pembelajaran. Sebagai partisipan, guru tidak hanya berperilaku

mengajar akan tetapi juga berperilaku belajar dari interaksinya

dengan siswa. Hal ini mengandung makna bahwa guru bukanlah satu-

satunya sumber belajar bagi anak, akan tetapi ia sebagai

fasilitator pembelajaran siswa. Sebagai pemimpin, diharapkan guru

mampu menjadi seseorang yang mampu menggerakkan orang lain untuk

mewujudkan perilaku menuju tujuan bersama. Disamping sebagai

pengajar, guru harus mendapat kesempatan untuk mewujudkan dirinya

sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam berbagai kegiatan lain

di luiar mengajar. Sebagai pembelajar, guru harus secara terus

Page 21: PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SEBAGAI MEDIA

menerus belajar dalam rangka menyegarkan kompetensinya serta

meningkatkan kualitas profesionalnya. Sebagai pengarang, guru

harus selalu kreatif dan inovatif menghasilkan berbagai karya

yang akan digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas

profesionalnya. Guru yang mandiri bukan sebagai tukang atau

teknisi yang harus mengikuti satu buku petunjuk yang baku,

melainkan sebagai tenaga yang kreatif yang mampu menghasilkan

berbagai karya inovatif dalam bidangnya. Hal itu harus didukung

oleh daya abstraksi dan komitmen yang tinggi sebagai basis

kualitas profesionaliemenya.

 F. Teknologi informasi dan penerapannya dalam bidang pendidikan

Perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang demikian pesat

telah mengubah paradigma manusia dan telah menyebar dalam setiap

aspek kehidupannya, serta memberikan dampak yang positif maupun

negatif . Hal ini telah menyebabkan munculnya paradigma baru,

yaitu paradigma ‘`e” yang berarti ‘electronic Paradigma ini mulai

melekat dalam seluruh aspek kehidupan kita dan teknologi ini akan

merubah jalan hidup manusia. Dengan munculnya paradigma “e”, akan

memicu kita untuk better (multimedia standard), faster (data communication

process), accessbility (internet reaches any point), available web-based & collaborative

software.

Pengaruh penggunaan TI telah masuk dalam dunia pendidikan,

dan telah membawa dampak positip yang besar dalam sistem

pendidikan di Indonesia, serta menciptakan suatu paradigma baru

dalam penyelenggaraan pendidikan. Secara khusus TI mempunyai

kemampuan dan kontribusi yang sangat besar dalam merubah learning

Page 22: PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SEBAGAI MEDIA

and teaching process, clan budaya belajar. Perubaham paradigma ini,

lebih mengarah pada terciptanya budaya learning how lo learn,dan

budaya long live learning yang tidak tergantung tempat dan waktu.

Keunggulan TI yang diperankan oleh Internet dalam

menyediakan informasi apa saja, yang ditayangkan secara

multimedia, telah membawa perubahan dalam budaya belajar

khususnya dalam Proses Relajar Mengajar (PBM). Saat ini, hanyak

lembaga pendidikan (berbagai negara, telah menyelenggarakan

pendidikan jarak jauh dengan menggunakan bantuan TI. pendidikan

seperti ini dinamakan sebagal e-Education, e-Learning, e-Campusi, e-dgital,

Tele-Educaton, Cyber-Campus, Virtual Universiy, dll. yang juga dilengkapi

dengan dgiital librarv atau virtual-library termasuk didalamnya ebook.

Narnpaknya model pendidikan e-duction ini, akan sangat diandalkan

pada saat ini dan dimasa mendatang. Pada dekade berikutnya

perubahan besar yang terjadi adalah penggunaan teknologi dan

delivery system. Model e-Education dapat digunakan sebagai salah

satu alternatif untuk dapat menjawab tantangan perkembangan TI,

khususnya dalam dunia pendidikan di Indonesia. Model yang

dikembangkan dapat saja berbentuk off-line, real time, dan online, yang

bersifat non nteractive,, semi interactive. atau ,fulllv interactive. Penerapan e-

Education perlu difokuskan pada learning and teaching process, berarti

bahwa model yang diciptakan juga harus berbentuk e-Iearning dan e-

tcarhing dan implementasinya memerlukan suatu software. yang

memiliki fasilitas learning space. Pembelajaran yang menyenangkan

disebut edutainment, perpaduan antara education (pendidikan) dan

entertainment (hiburan). Sebuah proses pembelajaran yang didesain

Page 23: PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SEBAGAI MEDIA

sedemikian rupa sehingga muatan pendidikan dan hiburan dapat

dikombinasikan dengan harmonis. Sebuah proses pembelajaran yang

interaktif yang memberikan ruang kepada siswa untuk mengalami,

rnencoba, merasakan, dan menemukan sendiri. Dave Meier (2000)

dalam Khoiruddin Bashori menyatakan, sudah saatnya pembelajaran

pola lama diganti dengan pendekatan SAVI (Somatic, Auditory. Visual, dan

Intellectual). Somatic didefinisikan sebagai learning by moving and doing

(belajar dengan bergerak dan berbuat). Auditory adalah learning by

talking and hearing (belajar dengan berbicara dan mendengarkan).

Visual diartikan learning by observing and picturing (belajar dengan

mengamati dan mcnggambarkan). Intellectual maksudnya adalah learning bv

problem solving and reflecting (belajar dengan pemecahan masalah dan

melakukan refleksi). Keempat pendekatan belajar tersebut

diintegrasikan sedemikian rupa sehingga siswa dan guru dapat

secara bersama-sama menghidupkan suasana kelas. Kelas, dengan

pendekatan ini tidak lagi seperti kuburan, akan tetapi merupakan

arena bermain yang menyenangkan bagi anak. Pclajaran dikenalkan

dalam suasana bermain dan bereksperimen. Suasana kelas yang

menggairahkan sangat bermanfaat tidak saja bagi peningkatan

prestasi belajar siswa, tetapi Juga menurunkan stress,

meningkatkan ketrampilan interpersonal, dan kreativitas siswa.

Di masa depan, proses belajar akan semakin mandiri;

diarahkan sendiri dan dipenuhi sendiri. Ini herarti siswa perlu

diberikan cukup ruang untuk mengeksplorasi, bereksperimen dan

mengajari dirinva sendiri. Model pendidikan tradisional yang

serius dan over-regulasi perlu diganti dengan belajar mandiri,

Page 24: PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SEBAGAI MEDIA

berdasarkan prinsip-prinsip ilmu kognitif modern. Dengan model

ini kecintaan belajar secara alami akan tumbuh dalam diri setiap

orang. Semangat otodidak dapat berkembang subur. Setiap individu

mcmi!iki gaya belajar dan gava bekerja yang unik, maka sekolah

semestinya dapat melayani setiap gaya belajar individu. Sebagian

orang lebih mudah belajar secara visual: melihat gambar dan

diagram. Sebagian lain secara auditorial; suka mendengarkan.

Sebagian lain mungkin adalah pelajar haptic: menggunakan indera

perasa atau mcnggerakkan tubuh (pelajar kinestetik). Beberapa

orang berorentasi pada teks tercetak; membaca buku. Yang lainnya

adalah kelompok interaktif; berinteraksi dengan orang lain.

(Dryden &Vos, 2001 dalam Khoiruddin Bashori).

 

G. Optimalisasi Pemanfaatan TI dalam Pembelajaran

 

Kehadiran TI pada saat ini sudah tidak mungkin dihindarkan

lagi. Oleh karena itu, diperlukan kesiapan untuk menerima TI, dan

kemampuan untuk memanfaatkanya seoptimal mungkin. Untuk dapat

memanfaatkan TI dalam pembelajaram secara optimal, diperlukan hal

– hal berikut:

(1) Visi Pembelajaran – yang menjelaskan bagaimana pembelajaran

seharusnya: karakteristik, proses dan paradigmanya – di masa

mendatang. TI mcmbawa peruhahan dalam berbagai aspek

pembelajaran, termasuk paradigma pernbelajarannya. Apakah

pembelajaran tetap berfokus pada materi dan tenaga pengajar

Ataukah pembelajaran yang diinginkan adalah yang berfokus

Page 25: PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SEBAGAI MEDIA

pada siswa atau kompetensi? Apakah pembelajaran akan memiliki

sifat fleksibel, dari sisi peserta pembelajaran serta akses?

Apakah pembela.jaran dipersepsikan memerlukan TI? Dalam hal

ini, perlu ada kejelasan isi pembelajaran yang memamfaatkan

TI, sehingga TI dapat dimanfaatkan dengan optimal.

(2) Realokasi sumber daya – hal ini sangat penting karena dari

waktu ke waktu penerimaan setiap lembaga pendidikan relatif

tidak meningkat. Untuk memanfaatkan TI, yang memiliki initial

cost yang sangat timggi, diperlukan keberanian pimpinan

Lembaga pendidikan untuk mereloalokasikan sumber daya sesuai

denganprioritas yang ditentukan. Alokasi sumberdaya ini dapat

dibuat secara bertahap dan sistematis.

3). Strategi implementasi – Sesuai dengan alokasi sumberdaya yang

dibuat bertahap, maka strategi implementasi pun perlu

dilakukan secara bertahap dan sistematik. Pentahapan ini

menjamin bahwa langkah yang dilakukan tidak terlalu besar

sehingga dapat memutarbalikkan tradisi pembelajaran yang

sekarang sudah bcrjalan dan banyak orang sudah merasa nyaman

dengan hal itu. Pentahapan juga dapat memberikan gambaran

tentang keuntungan dari pemanfaatun TI, contoh keberhasilan

pemanfaatan TI yang kemudian dapat dimamfaatkan kepada kasus-

kasus lainnya, serta nilai tambah yang dapat diperoleh melalui

pemanfaatan TI (misalnya keterampilan tenaga pengajar, siswa)

(4) Infrastruktur – sarana dan prasarana menjadi sangat penting

dalam upaya pemanfaaran TI dalam pembela’jaran. Pemanfaatan TI

sangat bergantung pada kehadiran perangkat keras pendukung,

Page 26: PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SEBAGAI MEDIA

perangkat lunak, jaringan, serta sumberdaya manusia yang dapat

mendukung. Jika salah satu tidak tersedia, maka pemanfaatan TI

tidak akan optimal.

(5) Akses siswa kepada TI – walaupun pemanfaatan sudah dirancang

dengan sistematis dan cermat, jika siswa tidak atau belum

memiliki akses terhadap TI, maka pemanfaatan TI akan menjadi

beban semata. Jika memungkinkan, institusi pendidikan dapat

menyediakan TI yang dapat diakses oleh siswa atau institusi

pendidikan dapat menjamin bahwa siswa dapat mengakses

TImisalnya melalui penyediaan daftar warnet, computer and

internet rental.

(6) Kesiapan tenaga pengajar – pembelajaran merupakan proses

untuk knowledge prodtion knowleg transmission, dan knowledge

application. Sementara itu, TI adalah alat yang dapat

mempermudah dan mempercepat terjadinya proses tersebut. Tenaga

pengajar perlu memiliki sikap dan pengetahuan yang jelas

tentang hal tersebut, sehingga tidak menjadikan TI sebagai

pembelajaran itu sendiri. Oleh karena itu, persiapan tenaga

pengajar dimulai dari tahap penyadaran, sampai tahap adopsi

dan pemanfaatan perlu dilakukan, melalui berbagai cara,

seperli pelatihan, learning by doing, sekolah lanjut. Kesiapan

tenaga pengajar meliputi computer., and intenet literacy,

pengetahuan teknis dan operasional komputer dan internet,

keterarnpilan merancang pembelajaran berhasis TI keterampilan

memproduksi pembelajaran berbasis TI, serta keterampilan

mengintegrasikan TI dalam sistem pembelajaran secara umum.

Page 27: PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SEBAGAI MEDIA

Institusi pendidikan perlu melakukan penataan tentang

penghargaan bagi tenaga pengajar yang telah mulai

berpartisipasi dalarn pemanfaatan TI, sebagai salah satu

bentuk motivasi ekstemal.

(7) Kendali mutu dan penjaminan mutu – Inisiasi pembelajaran

berbasis TI perlu disikapi sebagai proyek pengembangan

kualitas pembelajaran. Dalam hal ini, perencanaan secara

konseptual maupun operasional merupakan syarat yang tidak

dapat ditawar. Pemantauan inisiasi selama dilaksanakan juga

merupakan mekanisme pengendalian mutu yang tidak dapat

dihindarkan , kemudian evaluasi keberhasilan (cost-efftctiveness dan

cost efficiency) menjadi mata rantai akhir untuk menentukan

sejauhmana pembelajaran berbasis TI dapat memberikan hasil

yang optimal. Perlu diyakinkan bahwa pembelajaran berbasis TI

akan memberikan hasil sesuai dengan tujuan pembelajaran yang

telah ditetapkan, bukannya berkurang atau menyimpang.

(8) Kolaborasi dan konsorsiurn – pembelajaran berbasis TI tidak

mungkin untuk berdiri sendiri. Kolaborasi dan pengembangan

jejaring keahlian merupakan landasan dasar dari keberhasilan

pembelajaran berbasis TI. Artinya, dituntut kerjasama dari

berbagai pihak dalam beragam peran untuk dapat mengembangkan

pembelajaran berbasis T1, melaksanakannya, serta mengevaluasi

serta merevisi untuk kemudian meningkatkan kualitasnya.

Kedelapan strategi tersebut memerlukan perencanaan dan juga

sumberdaya yang tidak sedikit. Apakah kita mampu dan mau

melakukan semua itu? Menurut Machiavelli dalam bukunya The

Page 28: PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SEBAGAI MEDIA

Prince: “There is nothing more difficu/t to plan, more doubful of success, nor

more dangerous to manage than the creation of a new order of things”. Jika

memang kita perlu berubah , maka kita dapat melakukanyya.

Daftar Pustaka 

 Garrardus Polia 2O01. Penerpan e-Education diperguruan tinggi TantanganPerkembangan Tehnologi Informasi . Makalah seminar Nasional Matematika

XI di Universitas Negeri Malang.Khoiruddin Bashori. 2001 Kelas Bukan “Kuburan”. Majalah Gerbang:

Majalah

Surya Muhammad. Prof.Dr. H. Potensi Tehnologi dan komunikasi dalam

peningkataan mutu pembelajaran di kelas. Pustekkom Depdiknas, 2006