Pemanfaatan Media Evaluasi Digital Artikel Ilmiah Diajukan Kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer Oleh : Inggrid Jeanetha Tahalele (702011104) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA 2016
20
Embed
Pemanfaatan Media Evaluasi Digital Artikel Ilmiah Diajukan ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Pemanfaatan Media Evaluasi Digital
Artikel Ilmiah
Diajukan Kepada
Fakultas Teknologi Informasi
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer
Oleh :
Inggrid Jeanetha Tahalele
(702011104)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER
Learning media is a tool that allows students to understand and grasp things
easlily. Instructional media in question is a medium that can be cause of attraction
students to focus and stimulate active participation of students to find, build his own
knowlegde.with the understanding media as described then comes a problem for a
teacher how applying bloom taxonomy based learning media, particularly related to
cognitive aspects in order to assist teachers in the process of deployment by
leveraging and interactive learning media taxonomy bloom. This research use
experimental design. The results obtained by an increase in
interest aspects of student learning in mathematics as indicated by the average
percentage of eachindicators on the experimental class there are 87,5% of attention
indicator, 93,8% of interestindicator, and 87,6% of student engagement indicator. Of
the results of this study concluded that interactive learning is designed to help
teachers and students in the assignment, clear and easy to use by students of class X
Keyword : media learning, taxonomy bloom
ABSTRAK
Media pembelajaran adalah alat yang memungkinkan siswa untuk mengerti dan
memahami sesuatu dengan mudah. Media pembelajaran yang dimaksud adalah media
yang bisa dapat menimbulkan rasa ketertarikan siswa untuk terfokus dan merangsang
peran aktif siswa untuk menemukan, membangun pengetahuannya sendiri. Dengan
pengertian media seperti yang sudah dijelaskan maka munculah sebuah permasalahan
bagi seorang guru bagaimana penerapan media pembelajaran berbasis taksonomi
bloom khususnya yang terkait dengan aspek kognitif dengan tujuan untuk Untuk
membantu guru dalam proses penugasan dengan memanfaatkan media pembelajaran
interaktif berbasis taxonomy bloom. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen.
Hasil penelitian diperoleh peningkatan aspek minat siswa dalam penugasan yang
ditunjukkan dengan rata-rata presentase setiap indikator pada kelas eskperimen yaitu
indikator kemudahan sebesar 87,5%, indikator ketertarikan sebesar 93,8%, dan
indikator kesenangan siswa sebesar 87,6%. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran interaktif yang dirancang untuk membantu guru dan siswa dalam
penugasan, jelas dan mudah digunakan oleh siswa kelas X.
Kata kunci : media pembelajaran, taksonomi bloom
1)
Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Pendidikan TI dan Komputer, Universitas Kristen Satya
Wacana 2)
Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana
1
1. PENDAHULUAN
Revolusi dunia teknologi informasi(IT) terjadi semakin pesat, dimana manusia
telah memanfaatkan TI dalam segala aktivitas. Seiring dengan perkembangan dan
kemanfaatan TI menimbulkan beberapa tuntutan implementasi pada tingkatan yang
mengharuskan pengguna mampu memanfaatkannya sebagai ladang pengelola dan
penghasil informasi yang dibutuhkan. Temuan lapangan menggambarkan media
pembelajaran yang digunakan hanya terbantu pada power point, hal ini
menggambarkan keterbatasan guru dalam mengembangkan media yang relevan.
Media pembelajaran adalah alat yang memungkinkan siswa untuk mengerti dan
memahami sesuatu dengan mudah [1].Media yang dimaksud adalah media yang bisa
dapat menimbulkan rasa ketertarikan siswa untuk terfokus dan merangsang peran
aktif siswa untuk menemukan, membangun pengetahuannya sendiri. Media evaluasi
dapat diaplikasikan pada semua mata pelajaran. Sekarang ini dengan adanya
perkembangan teknologi dalam dunia pendidikan dapat dimanfaatkan untuk
mengembangkan media evaluasi digital yang inovatif, sehingga menjadi sarana atau
alat bantu dalam evaluasi, serta efisien dalam pengggunaan waktu.Dari hasil observasi
dan wawancara di SMK Kristen Salatiga, diperoleh hasil bahwa pemanfaataan media
pembelajaran yang digunakan masih terbatas dan adanya kesulitan untuk
mengembangkan media pembelajaran yang relevan hal ini terkait dengan tingkat
pencapaian tujuan pembelajaran, terutama bila dihubungkan dengan pencapaian
tujuan berdasarkan taksonomi bloom. Untuk mendorong pengembangan pembelajaran
yang lebih variatif Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan ragam media
evaluasi digital yang relevan dengan tujuan pembelajaran, khususnya dengan tujuan
pembelajaran dan yang terkait dengan pengembangan aspek kognitif dari taxonomy
bloom. Dan yang menjadi permasalahan disini adalah bagaimana membuat media
evaluasi digital yang relevan dengan tujuan pembelajaran dengan aspek kognitif
dengan tujuan untuk membantu guru dalam proses penugasan dengan memanfaatkan
media pembelajaran yang relevan berbasis taxonomy bloom.
2. KAJIAN PUSTAKA
Dalam pengembangan media pembelajaran yang relevan dengan tujuan pembelajaran
sesuai dengan ranah kognitif yang dikemukaan oleh Benjamin Bloom, ada beberapa
sumber acuan yang digunakan untuk mendukung penelitian ini. Sumber acuan ini
dapat berupa buku-buku penunjang dan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
pihak lain. penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Bayu (2010), Mahasiswa
program studi teknik informatika, Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen
Satya Wacana Salatiga dengan judul “Perancangan Media Pembelajaran Bahasa
Mandarin Interaktif”. Dalam penelitian ini dengan adanya bantuan multimedia
interaktif dapat membantu siswa lebih mudah mengerti tentang pelajaran bahasa
mandarin, dan dari hasil penerapan lebih dari 70% siswa menyukai metode
pembelajaran menggunakan media interaktif lebih menarik dan mudah dimengerti.
Penelitian lain dilakuan oleh oleh Ruly (2011), Mahasiswa program studi pendidikan
guru sekolah dasar, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen
Satya Wacana Salatiga dengan judul “ Penerapan Model Pembelajaran Interaktif Pada
Mata Pelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 02
Panawaren Kecamatan Sigaluh, Kabupaten Banjarnegara” Tujuan dari penilitian ini
2
adalah untuk mengetahui apakah dalam penerapan model pembelajaran interaktif
dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV di SDN 02 Panawaren pada mata
pelajaran IPA. Serta juga penelitian dilakukan oleh Mahfud (2011), Mahasiswa
progaram studi PGSD, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen
Satya Wacana Salatiga dengan judul “Pemanfaatan CD Pembelajaran Interaktif
Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Wonocoyo Pada
Mata Pelajaran IPA” Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi
belajar siswa kelas IV SD Negeri 1 Wonocoyo Temanggung pada mata pelajaran IPA
melalui pemanfaatan CD pembelajaran interaktif.
Dari ketiga penelitian tersebut dihasilkan kesimpulan bahwa dalam penelitian pertama
menghasilkan sebuah kesimpulan bahwa minat sangat berpengaruh terhadap tingkat
prestasi siswa dalam pembelajaran matematika. Kemudian dalam penelitian kedua
didapatkan hasil bahwa dengan penggunaan media pembelajaran multimedia interaktif
berbantuan komputer ada peningkatan motivasi dan kemampuan memecahkan
masalah matematika siswa. Dari kedua penelitian tersebut didapatkan ide baru untuk
merancang media pembelajaran IPA interaktif yang berbasis multimedia guna
meningkatkan minat siswa dalam pelajaran matematika. Dan penelitian yang ketiga
didapatkan hasil bahwa dengan pemanfaatan CD pembelajaran interaktif dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.
Media pembelajaran merupakan alat yang memungkinkan siswa untuk mengerti dan
memahami sesuatu dengan mudah [2]. Media pembelajaran yang dimaksud adalah
media yang bisa menimbulkan rasa ketertarikan siswa untuk terfokus pada
pembelajaran dan merangsang peran aktif siswa untuk menemukan, membangun
pengetahuannya sendiri. Media adalah segala sesuatu yang digunakan untuk
menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan, minat serta perhatian siswa
sehingga proses belajar terjadi Secara lebih khusus, pengertian media pembelajaran
cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk
menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal[3]. Media pembelajaran terdiri dari berbagai jenis yaitu media cetak, audio-video, media
komputer, dan media gabungan komputer dan cetak. Manfaat dari penggunaan media
pembelajaran sendiri adalah sebagai berikut:1) Memperjelas penyajian informasi yang
diberikan oleh guru sehingga memperlancar proses pembelajaran. 2) Meningkatkan motivasi,
interaksi langsung antara siswa dengan lingkungan, proses belajar mandiri, dan perhatian
siswa. 3) Mengatasi keterbatasan indra, ruang dan waktu. 4) Memberikan kesamaan
pengalaman kepada siswa tentang pristiwa-peristiwa dilingkungan mereka.
Tujuan pembelajaran adalah suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan
tercapai oleh siswa setelah berlangsung pembelajaran[4] .
Upaya merumuskan tujuan pembelajaran dapat memberikan manfaat tertentu, baik
bagi guru maupun siswa. [5] mengidentifikasi 4 (empat) manfaat dari tujuan
pembelajaran, yaitu: (1) memudahkan dalam mengkomunikasikan maksud kegiatan
belajar mengajar kepada siswa, sehingga siswa dapat melakukan perbuatan belajarnya
secara lebih mandiri; (2) memudahkan guru memilih dan menyusun bahan ajar; (3)
membantu memudahkan guru menentukan kegiatan belajar dan media pembelajaran;
(4) memudahkan guru mengadakan penilaian. [6]mengemukakan tentang teknis
penyusunan tujuan pembelajaran dalam format ABCD. A=Audience (petatar, siswa,
mahasiswa, murid dan sasaran didik lainnya), B=Behavior (perilaku yang dapat
3
diamati sebagai hasil belajar), C=Condition (persyaratan yang perlu dipenuhi agar
perilaku yang diharapkan dapat tercapai, dan D=Degree (tingkat penampilan yang
dapat diterima). Pembelajaran yang relevan adalah pembelajaran yang sesuai dengan
tujuan pembelajaran dalam pengetahuan khusus, keterampilan serta sikap yang
diinginkan dalam pembelajaran tersebut[7]
Saat ini para ahli pada umumnya sepakat untuk menggunakan pemikiran dari Bloom
[8] sebagai tujuan pembelajaran. Bloom mengklasifikasikan perilaku individu ke
dalam tiga ranah atau kawasan, yaitu: (1) kawasan kognitif yaitu kawasan yang
berkaitan aspek-aspek intelektual atau berfikir/nalar, di dakamnya mencakup: