BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perawat adalah profesi yang memiliki akar sejarah panjang. Dunia keperawatan sudah dikenal sejak zaman prasejarah, dan sampai sekarang masih tetap dipertahankan. Sayangnya, walaupun memiliki akar sejarah panjang, profesi perawat tidak begitu diakui di masyarakat. Paradigma yang selama ini berkembang adalah perawat sebagai asisten dokter atau pelayan pasien. Padahal bagi seseorang yang sudah paham, antara pasien, dokter, dan perawat terdapat suatu hubungan horizontal, yaitu profesionalisme. Perawat bukanlah asisten dokter, ataupun pelayan pasien. Ketiganya memiliki posisi sejajar, dan saling bekerja sama untuk mencapai derajat kesehatan yang tinggi. Sebuah paradigma akan tetap menjadi paradigma jika tidak ada pihak yang meluruskan. Dan ketika paradigma salah tersebut disuarakan secara terus-menerus, maka otomatis paradigma itu akan menjadi sebuah kebenaran di mata khalayak umum. Untuk itulah harus ada pihak yang berperan sebagai penangkal isu dan pembangun citra. Tugasnya adalah meluruskan informasi yang keliru, 1
31
Embed
Pemanfaatan Jejaring Sosial Sebagai Media Promosi Dunia Keperawatan Di Indonesia - Gading Aurizki
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perawat adalah profesi yang memiliki akar sejarah panjang. Dunia
keperawatan sudah dikenal sejak zaman prasejarah, dan sampai sekarang masih
tetap dipertahankan. Sayangnya, walaupun memiliki akar sejarah panjang, profesi
perawat tidak begitu diakui di masyarakat. Paradigma yang selama ini
berkembang adalah perawat sebagai asisten dokter atau pelayan pasien. Padahal
bagi seseorang yang sudah paham, antara pasien, dokter, dan perawat terdapat
suatu hubungan horizontal, yaitu profesionalisme. Perawat bukanlah asisten
dokter, ataupun pelayan pasien. Ketiganya memiliki posisi sejajar, dan saling
bekerja sama untuk mencapai derajat kesehatan yang tinggi.
Sebuah paradigma akan tetap menjadi paradigma jika tidak ada pihak yang
meluruskan. Dan ketika paradigma salah tersebut disuarakan secara terus-
menerus, maka otomatis paradigma itu akan menjadi sebuah kebenaran di mata
khalayak umum. Untuk itulah harus ada pihak yang berperan sebagai penangkal
isu dan pembangun citra. Tugasnya adalah meluruskan informasi yang keliru,
dilanjutkan dengan memberikan informasi tentang dunia keperawatan secara tepat
dan akurat. Jika ada pertanyaan, “siapa yang akan mengambil peran utama dalam
tugas ini?” Maka satu-satunya pihak yang paling bertanggung jawab adalah
perawat itu sendiri.
Banyak cara yang telah diusahakan untuk menaikkan derajat perawat. Sebut saja
tuntutan disahkannya Rancangan Undang-undang (RUU) Keperawatan, promosi
melalui media baik elektronik maupun cetak, sampai melakukan bakti sosial di
masyarakat, adalah usaha-usaha yang telah dilakukan oleh beberapa kelompok
perawat. Bahkan ada beberapa website khusus keperawatan di Indonesia, sebut
saja; perawatonline.com, indonesiannursing.com, dan beberapa website dari
institusi pendidikan tinggi keperawatan seperti ners.unair.ac.id dan fik.ui.ac.id.
1
Namun usaha itu tidak berefek luas, karena perawat kurang peduli dengan media
promosi tersebut. Institusi perawat juga kurang solid dalam mengkondisikan
massanya untuk aktif dalam usaha promosi kepada masyarakat, melalui media-
media yang telah disediakan.
Perawat membutuhkan solusi konkret terhadap masalah ini. Solusi yang bisa
menyatukan para perawat dalam sebuah komunitas, untuk peduli terhadap usaha
promosi dunia keperawatan kepada masyarakat. Komunitas yang membuat
perawat bisa saling bertukar pikiran secara bebas, tanpa terhalangi sekat-sekat
domisili, institusi, gelar akademik, maupun birokrasi. Hal ini bertujuan untuk
menggali ide kreatif dari para perawat, dalam usaha pengembangan dunia
keperawatan. Dan salah satu media promosi yang sekarang sedang menjamur
adalah jejaring sosial. Harapannya organisasi induk keperawatan di Indonesia
(dalam hal ini PPNI) atau institusi lain bisa membuat sebuah jejaring sosial/forum
khusus perawat Indonesia. Jejaring tersebut berisi ide-ide segar dari perawat yang
menjadi user, fitur download jurnal keperawatan terbaru, forum antar perawat,
dan hal-hal lain seperti jejaring sosial pada umumnya.
1.2 Rumusan Masalah
Gagasan ini ditulis berdasarkan fakta bahwa profesi perawat masih
dipandang sebelah mata oleh sebagian besar masyarakat. Di sisi lain dunia sudah
memasuki era globalisasi, dan media sangat mendominasi kehidupan di sana.
Untuk itulah, penulis mencoba untuk mengkomparasikan antara status
perawat yang belum dianggap oleh masyarakat, dan banyaknya media yang bisa
digunakan. Caranya adalah dengan memanfaatkan media promosi berbasis dunia
keperawatan.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah;
1. Menginformasikan kepada para perawat tentang media informasi dan promosi
efektif sebagai sarana promosi dunia keperawatan.
2
2. Menuntun langkah dunia keperawatan untuk berani memasuki era modern
dengan fasilitas yang telah ada dan disediakan.
3. Memanfaatkan basis informasi yang ada sebagai sarana promosi.
1.4 Manfaat
Sedangkan manfaat dari penulisan karya tulis ini adalah;
1. Para perawat akan banyak tahu tentang media informasi yang ada, dan bisa
menggunakannya untuk keperluan promosi.
2. Para perawat tidak lagi enggan menggunakan media sebagai sarana
pengembangan diri menuju era globalisasi.
3. Situs jejaring sosial akan bisa dimanfaatkan untuk hal-hal yang baik dan
berguna.
3
BAB II
TELAAH PUSTAKA
2.1 Definisi Jejaring Sosial
Jejaring sosial adalah struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen
individual atau organisasi. Jejaring ini menunjukan jalan dimana mereka
berhubungan karena kesamaan sosialitas, mulai dari mereka yang dikenal sehari-
hari sampai dengan keluarga. Istilah ini diperkenalkan oleh profesor J.A. Barnes
di tahun 1954.
Jejaring sosial adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul
(yang umumnya adalah individu atau organisasi) yang diikat dengan satu atau
lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dan lain-lain.
2.2 Sejarah Jejaring Sosial
Sejak komputer satu dengan lainnya saling terhubung dengan internet,
banyak upaya awal untuk mendukung jejaring sosial melalui komunikasi antar
komputer.
Situs jejaring sosial diawali oleh Classmates.com pada tahun 1995 yang berfokus
pada hubungan antar mantan teman sekolah, dan SixDegrees.com pada tahun 1997
yang membuat ikatan tidak langsung. Dua model berbeda dari jejaring sosial yang
lahir sekitar pada tahun 1999 adalah berbasiskan kepercayaan yang dikembangkan
oleh Epinions.com, dan jejaring sosial yang berbasiskan pertemanan seperti yang
dikembangkan oleh Uskup Jonathan yang kemudian dipakai pada beberapa situs
UK regional di antara 1999 dan 2001.
Inovasi meliputi tidak hanya memperlihatkan siapa berteman dengan siapa,
tetapi memberikan pengguna kontrol yang lebih akan isi dan hubungan. Pada
tahun 2005, suatu layanan jejaring sosial MySpace, dilaporkan lebih banyak
diakses dibandingkan Google dengan Facebook, pesaing yang tumbuh dengan
cepat.
4
Jejaring sosial mulai menjadi bagian dari strategi internet bisnis sekitar
tahun 2005 ketika Yahoo meluncurkan Yahoo! 360°. Pada bulan juli 2005 News
Corporation membeli MySpace, diikuti oleh ITV (UK) membeli Friends Reunited
pada Desember 2005. Diperkirakan ada lebih dari 200 situs jejaring sosial
menggunakan model jejaring sosial ini.
2.3 Layanan Jejaring Sosial
Bentuk layanan jejaring sosial sangat banyak. Layanan tersebut antara lain;
social networking, chat, messaging, email, video, share files, blog, forum diskusi
grup, dan lain-lain. Umumnya jejaring sosial memberikan layanan untuk membuat
profil diri pengguna. Pengguna dapat meng-upload foto dirinya dan dapat menjadi
teman dengan pengguna lainnya.
Beberapa jejaring sosial memiliki fitur tambahan seperti pembuatan grup
untuk dapat saling sharing didalamnya. Ada juga jejaring sejenis forum yang bisa
mendiskusi sebuah topik tertentu dengan multiuser ada di dalamnya. Bahkan
sudah ada jejaring yang memiliki fitur pengunduh file. Ketika nanti ada keperluan
untuk mengunduh sebuah jurnal, maka jejaring tersebut sudah bisa
menyediakannya secara mandiri.
2.4 Keberadaan Jejaring Sosial
Beberapa tahun terakhir situs jejaring sosial seperti facebook, twitter,
livejournal, multiply, dan situs lainnya telah mendominasi traffic online di dunia
maya. Situs-situs itu bisa menyedot perhatian neters (pengguna internet), untuk
melakukan interaksi antar pengguna dalam jumlah yang sangat besar setiap
waktunya. Firma Riset Strategy Analytics Inc. sudah memperkirakan, populasi
pengguna layanan jejaring sosial di dunia pada 2010 akan melampaui 900 juta
orang. (Okezone.com-Techno, 15 November 2010)
Sayangnya, penggunaan jejaring sosial tersebut masih sebatas interaksi
individu dalam menanggapi fenomena sehari-hari. Penggunaan situs jejaring
5
sosial tersebut masih belum bisa menjangkau aspek pendidikan dan kesehatan di
Indonesia. Adapun users (pengguna jejaring) lebih fokus pada penggunaan
interaksi sosial secara umum, namun melupakan aspek kepentingan khusus seperti
pendidikan dan kesehatan.
Dengan kondisi tersebut, situs jejaring sosial akan menjadi ladang subur
bagi dunia pendidikan dan kesehatan. Banyak akademisi, peneliti, dan profesional
yang tertarik dengan sistem jejaring sosial. Mereka ingin mengembangkan sistem
tersebut untuk kemajuan dunia kerja. Hal tersebut senada dengan yang apa yang
dituliskan oleh Danah M. Boyd dan Nicole B. Ellison dalam jurnal mereka yang
berjudul ‘Social Network Sites: Definition, History, and Scholarship’.
Social network sites (SNSs) are increasingly attracting the attention of academic and industry researchers intrigued by their affordances and reach. This special theme section of the Journal of Computer-Mediated Communication brings together scholarship on these emergent phenomena. . . . (Boyd & Ellison, 2007)
Wajar jika jejaring sosial mendapat perhatian lebih dari banyak kalangan.
Hal ini terjadi karena media online tersebut lebih efektif dan simpel untuk
melakukan interaksi antar individu di berbagai belahan dunia manapun. Dampak
penggunaannya besar, dan efeknya terasa oleh banyak kalangan. Inilah peluang
strategis yang harus diambil oleh perawat Indonesia untuk mempromosikan dunia
keperawatan kepada masyarakat luas.
2.5 Keunggulan Jejaring Sosial
Penggunaan layanan jaringan sosial dalam konteks perusahaan menyajikan
potensi memiliki dampak yang besar terhadap dunia bisnis dan kerja. (Fraser &
Dutta, 2008)
Situs jejaring sosial bisa memberi dampak dan pengaruh sedemikian besar
ke dunia tentu ada penyebabnya. Salah satu yang berpengaruh adalah dari
keunggulan yang dimiliki situs tersebut. Beberapa keunggulan jejaring sosial
menurut Sean R. Mize (Ezinearticles Expert Author) adalah sebagai berikut;
Tandun, Melia. 2009. Motivasi Penggunaan Situs Jejaring Sosial dan Kebutuhan
Afiliasi (.pdf). Medan:-
Mize, Sean R. -. Social Network Benefits. www.ezinearticles.com [diakses tanggal 30
Maret 2011]
___.2008. Online Social Networks for Nurses. www.davidrothman.net. [diakses tanggal 28 Maret 2011]
___.2010. Nurses and Social Networking Online. www.nursetogether.com [diakses tanggal 28 Maret 2011]
Nawawi, M. R., Dino Dwiyaksa, dan M. Irfani Sahnur. 2008. Analisis Dan Perancangan Aplikasi Jejaring Sosial Penjualan Berbasis Web. www.ridwanforge.com [diakses tanggal 26 Maret 2011]
Fajarini, Rr. Sri Intan. 2008. Komunikasi Interaksional Facebooker Dalam Situs Jejaring Sosial Facebook Sebagai Upaya Untuk Menciptakan Komunitas Virtual (.pdf). Jakarta:-
Putri, Rinella. 2008. Tren Social Networking dan Manfaatnya. www.managementfile.com [diakses tanggal 28 Maret 2011]