PEMANFAATAN E – LEARNING Tugas mata pelajaran simulasi digital Nama: Dani Dwi Pranata Kelas: XI TP 1
PEMANFAATAN E – LEARNING
Tugas mata pelajaran simulasi digital
Nama: Dani Dwi Pranata
Kelas: XI TP 1
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur kepada Allah Swt, e – book atau
electronic book ini dapat di buat sebagai salah satu tugas
akhir dalam pembelajaran semester II TP 2014/2015 pada mata
pelajaran simulasi digital. E – book ini juga diharapkan dapat
menjadi panduan belajar bagi siswa umumnya dan khususnya bagi
penulis sendiri.
Perkembangan zaman yang telah melaju dengan pesat,
membuat berbagai macam teknologi berkembang dengan pesat pula.
Pembelajaran kali ini tidak hanya dapat dilakukan melalu cara
konvensional yang telah biasa dilakukan, siswa datang ke kelas
yang telah di tentukan waktu dan tempatnya. Pada zaman
sekarang telah bermunculan berbagai macam cara atau metode
pembelajaran, salah satunya yaitu kelas maya atau yang kini
lebih populer dengan sebutan e – learning. Mengenai penjelasan dan
pemanfaatannya sendiri akan dijelaskan dalam e – book ini.
i | P a g e
Bekasi, 27 Mei 2015
Penulis,
Dani Dwi Pranata
DAFTAR ISIKATA PENGANTAR...............................................i
DAFTAR ISI..................................................ii
DAFTAR GAMBAR...............................................iv
BAB I PENDAHULUAN............................................1
1.1 Tujuan Pembelajaran....................................1
1.2 Penjelasan Mengenai E –Learning..........................1
BAB II PEMBAHASAN............................................2
2.1 Pemanfaatan E – Learning...............................2
2.2 Poin – Poin Dalam Pemanfaatan Teknologi Informasi dan
Komunikasi Dalam Proses Pembelajaran.......................2
a. Konektivitas...........................................2
b. Fleksibilitas........................................3
c. Interaksi..............................................3
d. Kolaborasi...........................................3
2.3 Model – Model Penyelenggaraaan.........................3
ii | P a g e
a. Model Adjunct..........................................3
b. Model Mixed/blended..................................4
c. Model Daring Penuh (Full Online).......................4
2.4 Komponen – Komponen Pendukung Dalam Penerapan Proses
Pembelajaran E – Learning......................................5
a. Perangkat Keras (Hardware).............................5
b. Perangkat Lunak (Software)...........................5
c. Infrastruktur..........................................5
d. Konten Pembelajaran..................................5
e. Strategi Komunikasi Pemanfaatan e – learning dalam proses
pembelajaran..............................................6
2.5 Contoh – Contoh Software Pendukung Proses Pembelajaran
Menggunakan Metode E – Learning................................6
a. Learning Management System (LMS)............................6
b. Social Learning Network (SLN)........................7
c. Edmodo Sebagai Salah Satu Contoh Aplikasi Social Learning
Network (SLN)...............................................7
BAB III PENUTUP..............................................8
3.1 Kesimpulan.............................................8
DAFTAR PUSTAKA...............................................9
iii | P a g e
DAFTAR GAMBARGambar 2. 1 Bagan Perbandingan Materi e - learning dengan
kelas konvensional...........................................3
Gambar 2. 2 Bagan perbandingan materi e - learning dengan
kelas konvensional...........................................4
Gambar 2. 3 Ilustrasi model daring penuh.....................4
Gambar 2. 4 Learning Management System.......................6
Gambar 2. 5 Edmodo...........................................7
iv | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN1.1 Tujuan Pembelajaran
Mengetahui apa itu e – learning.
Mengetahui aspek – aspek pemanfaatan e – learning.
Dapat menyimpulkan kegunaan dalam memanfaatkan e -
learning
1.2 Penjelasan Mengenai E –Learning
Pembelajaran dengan cara konvensional telah lama dilakukan
dan telah menjadi suatu kebosanan tersendiri bagi para siswa
dalam pembelajaran mereka sehari – hari. Pembelajaran yang
membatasi ruang lingkup siswa dalam mengeksplorasi ilmu, tidak
dapat menjadikan siswa lebih mandiri.
Perkembangan teknologi yang sekarang semakin pesat, membuat
banyak bermunculan cara baru untuk belajar. Salah satu cara
baru adalah kelas atau pembelajaran maya, yang kini lebih
sering dikenal dengan sebutan e – learning. Menurut bahasa e –
learning terdiri dari dua kata yaitu “e” berasal dari
singkatan electronic yang berarti elektronik atau digital.
sedangkan learning berasal dari kata dalam bahasa inggris yang
berarti pembelajaran. Sehingga dapat disimpulkan bahwa e –
learning berarti pembelajaran yang dilakukan secara digital.
E – learning juga merupakan salah satu cara dalam
memberdayakan pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi
atau TIK. Sebenarnya e – learning tidak hanya mencakup dikalangan
siswa tetapi juga dapat menjadi salah satu media tukar
informasi dalam masyarakat.
1 | P a g e
BAB II
PEMBAHASAN2.1 Pemanfaatan E – Learning.
Kelas maya atau yang lebih sering dikenal dengan e –
learning telah lama dikenal di negara – negara maju, tapi hanya
belakangan ini dikenal dan diberdayakan di negara indonesia. E
– learning juga mempunyai sebutan yang lain seperti : Virtual
learning, Online learning ataupun Network based learning e – learning
dapat dimanfaatkan untuk memperluas jaringan pembelajara para
siswa, karena sifat pembelajara menggunakan e – learning
sendiri yang tidak mengenal batas ruang dan waktu. Siswa dapat
belajar atau menggali ilmu kapan saja dan dimana saja.
Siswa dapat mencari informasi kapan saja dan dimana saja
karena pembelajaran dengan metode e – learning memungkinkan
siswa untuk mengakses jaringan internet seketika itu juga.
Sumber informasi bagi para siswa tersebar luas dan menjadi
tidak terbatas hanya pada buku saja.
Biasanya penerapan proses pembelajaran dengan metode e –
learning menggunakan aplikasi atau software. Software yang
biasa digunakan adalah (LMS) atau learning management system.
Tetatpi seiring dengan perkembangan teknologi, muncul berbagai
sistem seperti Social Network (SN), Social Learning Network (SLN).
Dengan adanya sistem ini membuat siswa dapat berinteraksi
secara inter personal meskipun berbeda wilayah bahkan negara.
Dengan ini e – learning tidak membatasi penggunanya untuk
berinteraksi antara pengguna satu dengan pengguna lainnya.
3 | P a g e
E – learning diterapkan untuk atau sebagai pelengkap dalam
memperbanyak informasi yang dapat digali oleh siswa. Dengan
adanya metode e – learning ini siswa diharapkan dapat lebih
mandiri dan kreatif dalam proses pembelajaran yang
dilaksanakan.
2.2 Poin – Poin Dalam Pemanfaatan Teknologi Informasi
dan Komunikasi
Dalam Proses Pembelajaran.
a. Konektivitas
Dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
siswa selalu terhubung dengan jaringan internet. Oleh karena
itu sumber informasi yang dibutuhkan bisa didapatkan dengan
cara mengakses www atau world wide web. Informasi yang
tersedia berskala global.
b. Fleksibilitas
Fleksibilitas yang dimaksud adalah kesesuaian waktu dan
tempat tidak terbatas pada ketentuan sepihak. Siswa dapat
belajar kapan saja dan dimana saja baik itu sedang dirumah
maupun di luar rumah asalkan terhubung dengan jaringan
internet.
c. Interaksi
Evaluasi dapat dilakukan dengan mandiri seketika itu
juga. Siswa dapat belajar, membuat tugas dan menjawab
pertanyaan kapan saja dan dimana saja.
d. Kolaborasi
4 | P a g e
Dengan memanfaatkan internet, proses pembelajaran dapat
digabungkan atau dikolaborasi misalkan, diskusi di luar
kelas dan bertukar informasi antar peserta didik. Peserta
didik tidak terikat dengan keterbatasan informasi.
2.3 Model – Model Penyelenggaraaan a. Model Adjunct
Dalam model pembelajaran ini, fungsi e – learning hanya
sebagai tambahan saja. Pembelajaran secara konvensional
masih mendominasi cara pembelajaran. Sistem e – learning hanya
digunakan ketika siswa membutuhkan informasi yang berlebih.
b. Model Mixed/blended
5 | P a g e
Gambar 2. 1 Bagan Perbandingan Materi e - learning dengan kelas konvensional
e - learning
kelas konvensional
Model adjunct
Maksud dari model mixed/blended adalah pengg2.4abungan model
pembelajaran konvensional dengan model Adjunct. Jadi materi e –
learning sedikit lebih mendominasi jika dibandingkan dengan
model pembelajaran secara konvensional. Terkadang model
mixed/blended dilakukan secara daring atau dalam jaringan.
c. Model Daring Penuh (Full Online)
Pada model ini, proses pembelajaran dilakukan penuh dalam
keadaan terkoneksi dengan internet. Mulai dari penyampaian
materi, pengkerjaan tugas, hingga tahap evaluasi dalam
pembelajaran semuanya dilakukan secara digital atau dalam
jaringan. Siswa lebih dominan berinteraksi secara tidak
langsung, baik dengan sesama siswa maupun pengajar.
6 | P a g e
Gambar 2. 2 Bagan perbandingan materi e - learning dengan kelas konvensional
E - LearnigKelas
konvensio
nal
Model
Daring
Penuh
Gambar 2. 3 Ilustrasi model daring penuh
55%
45%
MODEL MIXED/BLENDED
e - learningkelas konvensional
2.4 Komponen – Komponen Pendukung Dalam Penerapan
Proses
Pembelajaran E – Learning.
a. Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat keras atau hardware bisa dikatakan salah satu
komponen yang sangat penting. Karena metode pembelajaran e –
learning sebagian atau bahkan sepenuhnya menggunakan perangkat
digital, seperti : laptop, personal computer, notebook dan
sebagainya.
b. Perangkat Lunak (Software)
Ketika metode e – learning ingin di terapkan maka dibutuhkan
perangkat keras sebagai komponen yang sangat dibutuhkan
seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Apabila ada
perangkat keras, maka perangkat lunak juga menjadi salah
satu komponen yang dibutuhkan. Karena perangkat lunak
menjadi jembatan antara pengguna dengan perangkat keras.
c. Infrastruktur
Infrastruktur yang dimaksud di sini adalah koneksi
terhadap jaringan internet. Ketika siswa ingin mencari
informasi berlebih untuk pembelajaran, sumber seperti buku
hanya memberikan informasi yang terbatas, maka koneksi
internet dibutuhkan untuk mencari informasi yang dibutuhkan
untuk siswa tersebut. Siswa dapat mencari informasi yang
dibutuhkan di dalam blog, forum, atau web lainnya yang
memberikan informasi yang dibutuhkan.
7 | P a g e
Metode e – learning juga lebih dominan membutuhkan koneksi
internet untuk dapat terlaksananya proses pembelajaran.
Karena konsep pembelajarannya sendiri yang menerapkan sistem
dalam jaringan.
d. Konten Pembelajaran
Setelah ketiga komponen tadi terpenuhi maka hal
selanjutnya yang diperlukan adalah konten pembelajaran.
Dalam suatu proses pembelajaran, diperlukan adanya suatu
konten pembelajaran, yaitu susunan tentang materi apa saja
yang akan disampaikan dalam proses pembelajran itu sendiri.
Biasanya konten pembelajaran ini dibuat oleh pengajar.
e. Strategi Komunikasi Pemanfaatan e – learning dalam proses
pembelajaran
Komponen ini merupakan komponen terakhir yang dibutuhkan
dalam proses penerapan metode e – learning ini. Komponen ini
berfungsi sebagai strategi kita dalam penyampaian materi
pada metode e – learning ini. Hal ini agar siswa dapat secara
perlahan – lahan nyaman dan mulai terbiasa dengan metode e –
learning
2.5 Contoh – Contoh Software Pendukung Proses
Pembelajaran
Menggunakan Metode E – Learning.
8 | P a g e
Dalam penggunaan metode e – learning dibuthkan suatu
perangakat lunak atau aplikasi yang biasanya berbasis web.
Seiring dengan berkembangnya zaman banyak bermunculan
aplikasi – aplikasi baru yang mendukung proses pembelajaran
dengan metode e – learning, sedidkit diantaranya seperti :
a. Learning Management System (LMS)
Dikutip menurut keterangan dari para ahli dalam bidangnya
Court dan Tucker 2012 LMS merupakan aplikasi yang digunakan
untuk mengola pelajaran, mengirimkan konten, dan bisa juga
digunakan untuk memantau kehadiran siswa dalam proses
pembelajaran dengan menggunakan metode e – learning, mencatat
waktu pengumpulan tugas, dan memantau perkembangan siswa.
Dapat diartikan bahwa LMS merupakan aplikasi yang dapat
mengadministrasikan kegiatan pembalajaran. Dengan adanya
aplikasi ini pengajar dapat menggunakannya untuk mengajar
para siswa, berinteraksi, berdiskusi dengan siswa, dan
kegiatan pembelajaran yang lainnya.
b. Social Learning Network (SLN)
9 | P a g e
Gambar 2. 4 Learning Management System
LMS yang telah lama digunakan, dan telah menjadi aplikasi
yang banyak peminatnya. Tapi LMS juga memiliki beberapa
kekurangan diantaranya yaitu daya penyesuaian,
fleksibilitas, dan hubungan sosial. Oleh karena itu, seiring
dengan perkembangan teknologi, muncul aplikasi baru Social
Learning Network (SLN). Sebuah aplikasi yang dikembangkan untuk
menerapkan konsep hubungan sosial dan keperdulian sosial,
sehingga siswa dapat belajar sekaligus berinteraksi sosial
dengan lebih aman lagi apabila menggunakan SLN ini.
c. Edmodo Sebagai Salah Satu Contoh Aplikasi Social Learning
Network (SLN)
Salah Satu Contoh aplikasi yang berbasis pada konsep
hubungan sosial adalah Edmodo. Edmodo merupakan salah satu
media aplikasi yang digunakan untuk bersosialisasi secara
daring. Edmodo menggabungkan fitur – fitur dari LMS dan SN
(Social Network) menjadi suatu media pembelajaran yang lebih
menarik, dan mudah digunakan. Hampir mirip dengan jejaring
Facebook tetapi Edmdo dilengkapi dengan fitur pengaman yang
menjaga privasi kolaborasi antara siswa dengan pengajar.
Gambar 2. 5 Edmodo
10 | P a g e
Perbedaan Edmodo dengan Facebook diantaranya seperti berikut:
Semua fitur dapat diakses disekolah tanpa terkena
pemblokiran
Edmodo tidak memungkinkan menerima pesan pribadi
antar siswa.
Edmodo tidak memerlukan informasi pribadi siswa
Siswa dibawah bimbingan seorang guru.
Dan sebagainya
11 | P a g e
BAB IIIPENUTUP
3.1 KesimpulanE – learning merupakan sebuah metode yang digunakan dalam
proses pembelajaran kelas maya. Metode yang menerapkan
proses pembelajaran secara virtual dengan bantuan jaringan
internet. Segala proses pembelajaran seperti penyampaian
materi, penyampaian tugas, evaluasi pembelajaran dan yang
lainnya dilakukan secara daring atau dalam jaringan.
`E – learning dapat diaplikasikan secara sebagian,
mendominasi, bahkan sepenuhnya. Yakni proses
pembelajarannya yang sepenuhnya dilakukan secara virtual,
dengan sepenuhnya terkoneksi dengan internet.
12 | P a g e