1 PEMAHAMAN HAKIKAT SAINS (NOS) MAHASISWA TAHUN KETIGA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA UNIVERSITAS NEGERI MALANG Eris Ratnawati, Sri Rahayu, dan Prayitno Universitas Negeri Malang Email: [email protected], [email protected], [email protected]Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pemahaman mahasiswa pendidikan kimia Universitas Negeri Malang tentang aspek-aspek dalam NOS. Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif dengan metode survei. Sampel adalah 93 mahasiswa program pendidikan kimia tahun ketiga (2010). Instrumen pengumpul data adalah tes pilihan ganda yang terdiri dari sepuluh karakter NOS yang dikembangkan berdasarkan data angket terbuka dan literature. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum pemahaman kesepuluh aspek NOS mahasiswa pendidikan kimia tahun ketiga (2010) tergolong cukup (60,73%). Apabila kesepuluh aspek NOS dirinci, ada yang tergolong sangat baik, baik, cukup, dan sangat kurang. Implikasi dari penelitian ini adalah pengetahuan tentang aspek NOS seharusnya diajarkan di perguruan tinggi secara eksplisit sehingga calon guru memahami NOS dengan sangat baik. Abstrack: This study aims to determine the prospective chemistry teachers at the State University of Malang in understanding of NOS aspects. Type of this study is descriptive. The method used is survey. The sample consisted of 93 students of Year 3 (2010) who enrolled in chemistry education program. Instrument for collecting data was a multiple-choice test consisting of ten aspects of NOS. The instrument was developed based on open-ended questionnaire data and literature. The results showed the general NOS understandings of chemistry education student of Year 3 (2010) were categorized adequate (60.73%). If the ten aspect detailed, there were categorized very good, good, adequate, and poor. %). The implication of this research is that the knowledge about NOS aspects should be taught in college explicitly in order to understand better for prospective teachers. Kata Kunci : Hakikat sains (NOS), pemahaman, mahasiswa program pendidikan kimia IPA atau sains merupakan salah satu cabang ilmu yang fokus pengkajiannya adalah alam dan proses-proses yang ada di dalamnya. Carin dan Sund (dalam Widowati 2008) mendefinisikan sains sebagai suatu sistem untuk memahami alam semesta melalui observasi dan eksperimen yang terkontrol. Disamping itu, sains juga merupakan ilmu yang berkaitan dengan cara mencari tahu tentang gejala alam secara sistematis, sehingga sains bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan (BSNP, 2006). Menurut BSNP (2006) tujuan pembelajaran sains adalah agar dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya dalam kehidupan
15
Embed
PEMAHAMAN HAKIKAT SAINS (NOS) MAHASISWA …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikelBD528FDEE6F6A834889CBBC4… · mengenai radioaktif itu memberikan jalan kepada Rutherford untuk
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
PEMAHAMAN HAKIKAT SAINS (NOS) MAHASISWA TAHUN KETIGA
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pemahaman mahasiswa pendidikan
kimia Universitas Negeri Malang tentang aspek-aspek dalam NOS. Jenis penelitian yang
dilakukan adalah deskriptif dengan metode survei. Sampel adalah 93 mahasiswa program
pendidikan kimia tahun ketiga (2010). Instrumen pengumpul data adalah tes pilihan ganda yang
terdiri dari sepuluh karakter NOS yang dikembangkan berdasarkan data angket terbuka dan
literature. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum pemahaman kesepuluh aspek NOS
mahasiswa pendidikan kimia tahun ketiga (2010) tergolong cukup (60,73%). Apabila kesepuluh
aspek NOS dirinci, ada yang tergolong sangat baik, baik, cukup, dan sangat kurang. Implikasi dari
penelitian ini adalah pengetahuan tentang aspek NOS seharusnya diajarkan di perguruan tinggi
secara eksplisit sehingga calon guru memahami NOS dengan sangat baik. Abstrack: This study aims to determine the prospective chemistry teachers at the State University
of Malang in understanding of NOS aspects. Type of this study is descriptive. The method used is
survey. The sample consisted of 93 students of Year 3 (2010) who enrolled in chemistry
education program. Instrument for collecting data was a multiple-choice test consisting of ten
aspects of NOS. The instrument was developed based on open-ended questionnaire data and
literature. The results showed the general NOS understandings of chemistry education student of
Year 3 (2010) were categorized adequate (60.73%). If the ten aspect detailed, there were
categorized very good, good, adequate, and poor. %). The implication of this research is that the
knowledge about NOS aspects should be taught in college explicitly in order to understand better
for prospective teachers.
Kata Kunci : Hakikat sains (NOS), pemahaman, mahasiswa program pendidikan
kimia
IPA atau sains merupakan salah satu cabang ilmu yang fokus
pengkajiannya adalah alam dan proses-proses yang ada di dalamnya. Carin dan
Sund (dalam Widowati 2008) mendefinisikan sains sebagai suatu sistem untuk
memahami alam semesta melalui observasi dan eksperimen yang terkontrol.
Disamping itu, sains juga merupakan ilmu yang berkaitan dengan cara mencari
tahu tentang gejala alam secara sistematis, sehingga sains bukan hanya
penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau
prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan (BSNP, 2006).
Menurut BSNP (2006) tujuan pembelajaran sains adalah agar dapat menjadi
wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta
prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya dalam kehidupan
2
sehari-hari. PISA (Programme for International Student Assesment) (ODEC,
2009) mendefinisikan literasi sains sebagai kapasitas untuk menggunakan
pengetahuan ilmiah, mengidentifikasi pertanyaan dan menarik kesimpulan
berdasarkan fakta dan data, memahami alam semesta, dan membuat keputusan
dari dampak yang terjadi karena aktivitas manusia. National Research Council
(1996: 21) menunjukkan bahwa literasi sains juga termasuk memahami hakikat
sains, kegiatan ilmiah, dan peran ilmu pengetahuan dalam masyarakat dan
kehidupan pribadi. Untuk meningkatkan literasi sains, Erdoğan (2004:2)
mengemukakan bahwa pemahaman tentang hakikat sains harus dijadikan tujuan
penting di kurikulum pendidikan.
Hakikat sains atau Nature of Science (NOS) merupakan pengetahuan
tentang epistemologi (metode) dari sains, proses terjadinya sains, atau nilai dan
keyakinan yang melekat untuk mengembangkan sains (Khalick dkk,1998: 418).
Nature of science direpresentasikan dengan 10 karakter. Dua karakter melekat
pada substansi sains dan delapan karakter melekat pada epistemologi
pengembangan sains. Pemahaman tentang NOS dipandang sangat perlu untuk
standar kelulusan dari pendidikan sains sebelum memasuki perkuliahan sehingga
memiliki literasi sains (Khalick dkk, 2008: 835). Bahkan Mullis dan Jenkins
(dalam Meichtry, 1993: 432) menyatakan bahwa pemahaman NOS yang baik
dapat memberikan kemampuan intelektual yang dibutuhkan oleh seseorang untuk
mengembangkan sains dan teknologi. Berdasarkan beberapa hasil menunjukkan
bahwa baik guru maupun calon guru sains memiliki pemahaman yang kurang
tentang NOS.
Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui pemahaman mahasiswa
pendidikan kimia terhadap hakikat sains dan (2) untuk mengetahui pemahaman
aspek NOS yang meliputi karakter tentatif, empiris, inferensi, kreatif, theory-
driven, metode ilmiah, hukum ilmiah, teori ilmiah, dimensi sosial sains, dan
penanaman sains dalam bidang sosial dan budaya. Hasil penelitian ini dapat
dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang terkait dengan pendidikan kimia, diantaranta
guru, mahasiswa, peneliti sebagai calon guru, dan pihak lain yang terkait dengan
pendidikan.
3
METODE
Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif. Rancangan deskriptif ini
digunakan untuk mendeskripsikan pemahaman mahasiswa terhadap karakter
hakikat sains. Sampel yang digunakan dari seluruh mahasiswa prodi pendidikan
kimia UM tahun angkatan 2010 yang diambil menggunakan teknik purposive
sampling. Penelitian dilakukan di Universitas Negeri Malang dengan memberikan
instrumen NOS kepada sampel. Instumen yang digunakan dalam penelitian berisi
27 item pertanyaan yang disusun oleh peneliti bersama-sama dengan pembimbing
berdasarkan hasil penyebaran angket terbuka dan literatur yang terkait dengan
NOS.
Setelah instrumen selesai dikerjakan oleh mahasiswa, jawaban mahasiswa
tersebut kemudian dianalisis. Analisis dilakukan dengan memanfaatkan persentase
jawaban yang benar dari mahasiswa untuk setiap karakter dan selanjutnya
dideskripsikan. Pendeskripsian dilakukan dengan membandingkan persentase
hasil jawaban benar dengan kateori yang ada di dalam tabel persentase kriteria
pemahaman berikut ini.
Tabel 1.1 Persentase Kriteria Pemahaman
Prosentase Jawaban Benar (%) Kriteria
81-100 Sangat Baik
61-80 Baik
41-60 Cukup
21-40 Kurang
< 21 Sangat Kurang
(Arikunto dan Jabar, 2010: 58)
HASIL
Pemahaman mahasiswa pada hakikat sains secara lengkap dapat dilihat di
tabel 1.2 berikut ini.
Tabel 1.2 Pemahaman Mahasiswa pada Hakikat Sains
Pemahaman Mahasiswa Persentase (%)
Sangat Baik 7,5
Baik 43
Cukup 30,1
4
Kurang 15,1
Sangat Kurang 3,2
Berdasarkan tabel di atas, sebagian besar mahasiswa (43%) memiliki pemahaman
baik, sebanyak 30,1% tergolong cukup, berikutnya sebanyak 15,1% tergolong
kurang, dan 3,2 % tergolong sangat kurang. Sedangkan mahasiswa yang memiliki
pemahaman sangat baik hanya 7,5%.
Pemahaman karakter-karakter NOS dapat dilihat pada tabel 1.3 berikut ini.
Tabel 1.3 Pemahaman Karakter-karakter NOS
Aspek NOS Nomor Soal
Persentase
(%)
Kategori
Rata-Rata
Persentase
(%) Kategori
Kategori
Pengetahuan ilmiah bersifat tentatif 1 80,7
77,45 Baik 2 74,2
Pengetahuan ilmuah berasal dari
data empiris
3 63,4 62,35 Baik
4 61,3
Pengetahuan ilmiah merupakan
produk inferensi manusia
5 50,5
50,80 Cukup 6 52,7
7 49,5
8 50,5
Kreativitas manusia diperlukan
untuk mengembangkan
pengetahuan
9 80,7
79,23 Baik 10 78,5
12 78,5
Metode ilmiah
11 92,5
54,84 Cukup
13 44,1
14 46,2
15 46,2
16 45,2
pengetahuan tidak lepas dari
teori/pemahaman ilmuwan (Theory
driven)
17 63,4
66,65 Baik 18 69,9
Hukum Ilmiah 19 47,3
47,85 Cukup 20 48,4
Teori ilmiah
21 20,4
15,40 Sangat kurang 22 18,3
23 7,5
Dimensi sosial sains 24 86,0
84,95 Sangat baik 25 83,9
Penanaman sains dalam bidang
sosial dan budaya
26 73,1 67,75 Cukup
27 62,4
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa karakter yang tergolong
pemahaman sangat baik adalah dimensi sosial sains. Sedangkan karakter yang
tergolong pemahaman baik adalah pengetahuan ilmiah bersifat tentatif,
pengetahuan ilmiah berasal dari data empiris, kreativitas manusia diperlukan
untuk mengembangkan pengetahuan, dan pengetahuan tidak lepas dari
5
teori/pemahaman ilmuwan (theory driven), dan penanaman sains dalam biang
sosbud. Selanjtnya pemahaman yang tergolong cukup meliputi karakter
pengetahuan merupakan produk dari inferensi , metode ilmiah, dan hukum ilmiah.
Pemahaman yang tergolong sangat kurang adalah karakter teori ilmiah
PEMBAHASAN
Hanya sebesar 50,5% mahasiswa yang memiliki pemahaman hakikat sains
sangat baik. Pemahaman hakikat sains dalam penelitian ini tergolong cukup dan
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Karakas (2008), Shim dkk (2010),
Khalick dkk (1998), dan Turgut (2011). Namun, dari seluruh sampel apabila
dirinci ada yang tergolong sangat baik, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang.
Secara lebih rinci persentase yang tergolong sangat baik hanya sebesar 7,5%;
tergolong baik sebesar 43%; dan tergolong cukup sebesar 30,1%. Selanjutnya
yang tergolong kurang dan sangat kurang berturut-turut sebesar 15,1% dan 3,2%.
Pemahaman yang tergolong cukup ini disebabkan oleh kurangnya kesadaran akan
pentingnya hakikat sains ini. Selain itu, selama pembelajaran baik saat mahasiswa
masih SMA maupun saat perkuliahan karakter hakikat sains ini jarang untuk
dibahas dan diperlihatkan contoh nyatanya. Pemahaman untuk masing-masing
karakter dari hakikat sains dibahas di tiap karakter.
1. Pemahaman Karakter Pengetahuan Bersifat Tentatif
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter ini memiliki prosentase
jawaban benar sebesar 77,45% yang menunjukkan pemahaman karakter tentatif
adalah baik. Pemahamann yang tergolong baik ini disebabkan oleh buku kimia
SMA yang memaparkan sifat tentatif dari sains dengan jelas. Paparan tersebut
terdapat pada hasil penelitian Khalick dkk (2008), Syukron (2012), dan Handoko
(2012). Hasil penelitian Syukron (2012: 62) menyatakan bahwa setelah penemuan
elektron, maka teori Dalton yang mengatakan bahwa atom adalah partikel yang
tak terbagi, tidak dapat diterima lagi. Selain itu, hasil penelitian di buku kimia
SMA yang dilakukan Handoko (2012:63 ) adalah sebagai berikut.
Sampai dengan tahun 1900, para ahli fisika menganggap bahwa radiasi elektromagnet
bersifat kontinou. Pada tahun 1900, Max Planck mengajukan gagasan bahwa radiasi
6
elektromagnet bersifat diskret. Artinya suatu benda hanya dapat memancarkan atau
menyerap radiasi elektromagnet dalam ukuran atau paket-paket kecil dengan nilai
tertentu.
Hasil penelitian yang tergolong baik ini sesuai dengan penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Khalick dkk (1998), Khalick & Dogan (2008),
Buaraphan (2009), Koksal & Cakiroglu (2010), dan Turgut (2011). Hasil
wawancara yang dilakukan Khalick dkk (1998: 423) menunjukkan bahwa sains
bersifat tentatif dan subyek perubahan dengan adanya data baru. Selanjutnya hasil
angket yang dilakukan Khalick & Dogan (2008: 1094) menyatakan bahwa
pengetahuan yang diperoleh dari penyelidikan memungkinkan untuk berubah di
masa depan karena pengetahuan sebelumnya diteliti lagi dengan menggunakan
peralatan dan teknik yang baru dan lebih canggih. Berikutnya hasil angket
penelitian Buaraphan (2009: 569) dan hasil wawancara Turgut (2011: 4)
menyatakan bahwa pengetahuan ilmiah berubah karena ilmuwan melanjutkan
penelitiannya dan bukti yang mendukung dapat mengubah pengetahuan ilmiah.
Hasil angket terbuka dari Koksal & Cakiroglu (2010: 205) juga menyatakan
bahwa sains merupakan kegiatan untuk memperkaya pengetahuan.
2. Pemahaman Karakter Empiris
Hasil penelitian menunjukkan persentase jawaban benar mahasiswa
sebesar 62,35%. Prosentase ini menunjukkan bahwa pemahaman pada karakter
empiris tergolong baik. Hal ini karena buku-buku kimia yang pernah diteliti oleh
Syukron (2012) dan Handoko (2012) menunjukkan dengan jelas karakter empiris.
Hasil penelitian Syukron (2012: 56) menyatakan bahwa buku kimia SMA
menyatakan ilmu kimia adalah ilmu yang berdasarkan eksperimen. Selain itu,
buku kimia SMA yang diteliti Syukron juga menyatakan bahwa penelitian
mengenai radioaktif itu memberikan jalan kepada Rutherford untuk membuat
model dan teori atom. Selanjutnya, buku kimia SMA yang diteliti Handoko (2012:
60) menyatakan bahwa geometri molekul dapat ditentukan melalui percobaan,
kalor reaksi dapat ditentukan melalui percobaan dengan kalorimeter, dan
persamaan laju reaksi dan orde reaksi hanya dapat ditentukan dengan percobaan.
Hasil penelitian yang tergolong baik ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan