PEMAHAMAN GURU TERHADAP PENILAIAN PORTOFOLIO SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN Studi Kasus Pada SD di Kecamatan Kalibawang Kabupaten Kulon Progo Yogyakarta SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi oleh: ADI PRIYONO 051334081 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2010 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Embed
PEMAHAMAN GURU TERHADAP PENILAIAN PORTOFOLIO … · i PEMAHAMAN GURU TERHADAP PENILAIAN PORTOFOLIO SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN Studi Kasus Pada SD di Kecamatan Kalibawang Kabupaten
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PEMAHAMAN GURU TERHADAP PENILAIAN PORTOFOLIO
SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN
Studi Kasus Pada SD di Kecamatan Kalibawang Kabupaten Kulon Progo
Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
oleh: ADI PRIYONO
051334081
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PEMAHAMAN GURU TERHADAP PENILAIAN PORTOFOLIO
SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN
Studi Kasus Pada SD di Kecamatan Kalibawang Kabupaten Kulon Progo
Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
oleh: ADI PRIYONO
051334081
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan untuk:
1. Tuhan Yesus Kristus atas segala berkah Nya
2. Bunda Maria
3. Ibu saya tercinta
4. Kakak-kakakku
5. Sanak- saudara yang telah membantu perjuangan ini
6. Teman – teman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Adi Priyono Nomor Mahasiswa : 051334081
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: PEMAHAMAN GURU TERHADAP PENILAIAN PORTOFOLIO
SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, menditribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebaagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 26 Agustus 2010 Yang menyatakan
Adi priyono
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu sampai senantiasa sampai kepada akhir zaman
(Mateus 27; 20)
Tak ada kata gagal selama kita belum mencobanya, karena kegagalan yang sebenarnya adalah karena kita tidak mau mencoba dan berusaha.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PEMAHAMAN GURU TERHADAP PENILAIAN PORTOFOLIO
SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN
Studi Kasus Pada Guru SD di Kecamatan Kalibawang
Kabupaten Kulon Progo
Adi Priyono 051334081
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2010
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) pemahaman guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru ditinjau dari keikutsertaan guru dalam program sertifikasi; (2) pemahaman guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru ditinjau dari keikutsertaan guru dalam sosialisasi program sertifikasi; (3) pemahaman guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru ditinjau dari status kepegawaian guru. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Kalibawang Kulon Progo. Populasi dalam penelitian ini adalah guru-guru SD se Kecamatan Kalibawang. Teknik pengumpulan data yang digunakan kuesioner. Teknik analisis data penelitian digunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) ada perbedaan pemahaman guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru ditinjau dari keikutsertaan guru dalam program sertifikasi (?=0,002< a=0,05); (2) ada perbedaan pemahaman guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru ditinjau dari keikutsertaan guru dalam sosialisasi program sertifikasi (?=0,007< a=0,05); (3) ada perbedaan pemahaman guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru ditinjau dari status kepegawaian guru (?=0,000< a=0,05).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
TEACHERS’ UNDERSTANDING TOWARDS PORTFOLIO ASSESSMENT
OF TEACHERS’ PROFESSIONAL CERTIFICATION
A Case Study on Elementary School Teachers in Kalibawang District Kulon Progo Regency
Adi Priyono 051334081
Sanata Dharma University Yogyakarta
2010
This study is aims to find out teachers’ understanding towards the assessment of teachers’ professiona l certification perceived from: (1) their participation on certification program; (2) their participation on the socialization of certification program; (3) their status as civil servants.
This study was conducted in Kalibawang District, Kulon Progo Regency. Population for this study was the elementary teachers covered in Kalibawang District. Data gathering technique was questionnaire. Data analyzing technique was Chi-Square Test.
The results are there are different understandings towards the assessment of teachers’ professional certification perceived from: (1) their participation on certification program (?=0,002<a=0,05); (2) their participation on the socialization of certification program (?=0,007<a=0,05); (3) their status as civil servants (?=0,000<a=0,05).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan rahmat-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul : “PEMAHAMAN
GURU TERHADAP PENILAIAN PORTOFOLIO SERTIFIKASI GURU
DALAM JABATAN ”. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulisan skripsi ini mengalami banyak tantangan dan hambatan yang
merupakan pelajaran yang berharga bagi penulis. Namun akhirnya penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
Selama penyusunan skripsi ini, penulis mendapat banyak bimbingan, saran,
masukan dan dukungan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis ingin
menghaturkan rasa hormat dan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed.,Ph.d Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Univesitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Y. Harsoyo S.Pd., M.Si.. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak L. Saptono. S.Pd., M.Si. Selaku Kepala Program Studi Pendidikan
Akuntansi, sekaligus selaku Dosen Pembimbing yang dengan sabar
membimbing penulis menyusun skripsi, memberikan saran, masukan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
semangat, dorongan serta pelajaran hidup yang berharga. Terima kasih untuk
semuanya.
4. Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA. Selaku Dosen Penguji yang telah
memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini, dan
memberikan dorongan serta pelajaran hidup yang berharga. Terima kasih
untuk semuanya.
5. Ibu Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., M.Pd. Selaku Dosen Penguji
yang telah memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini, dan
memberikan dorongan serta pelajaran hidup yang berharga. Terima kasih
untuk semuanya.
6. Para Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta, yang telah banyak memberikan bekal ilmu kepada penulis
selama kuliah.
7. Semua karyawan di sekretariat Pendidikan Akuntansi atas segala
keramahannya dalam membantu penulis selama kuliah di USD.
8. Ibuku tercinta, Mas Jiang, Mbak Yul, Mbak Nopin, Mas Supri, Mbak Lusi
dan Alfa, yang tidak pernah lelah memberikan doa, kasih sayang, dukungan
baik moril maupun material, serta semangat kepada penulis. Berkat Allah
Bapa selalu beserta kalian semua.
9. Buat Seseorang yang belum bisa disebut namanya karena penulis belum
menemukan.
10. Seluruh keluarga Hadi Siswoyo terima kasih atas dukungan, saran dan
kepercayaan yang telah diberikan terima kasih yang sebesar-besarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
11. Buat “Komandan” Fx Eka W.W.,S.Pd dan Mas Dwi “PAK 01” terima kasih
atas dukungan dan bantuannya selama ini.
12. Angkatan 2005 “Budiman, Febran, Krismanto, Copi, Marboim, Asih, Ertyn,
Singgih, Bangkit, Lilik, Yansen, Arnon, Villa,Yanto, Itok. Terima kasih atas
bantuannya selama ini.
13. Buat teman-teman seperjuangan di ndondong dan sekitarnya; Mas Hendri
pendidik dan pelatihan, (3) pengalaman mengajar, (4) perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran, (5) penilaian dari atasan dan pengawas, (6) prestasi
akademik, (7) karya pengembangan profesi, (8) keikutsertaan dalam forum
ilmiah (9) pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial, dan (10)
penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan (Departemen Pendidikan
Nasional,2007:1).
Uji sertifikasi pendidik merupakan kontrol kualitas calon pendidik,
sehingga setiap orang yang memiliki sertifikat pendidik telah dinilai dan
diyakini mampu melaksanakan tugas mendidik, mengajar dan melatih peserta
didik. Sertifikasi ini akan menimbulkan dampak yang positif terhadap profesi
guru di tanah air. Selain meningkatkan kualitas guru, sertifikasi menunjukkan
pengakuan dari pemerintah terhadap profesi guru. Sertifikasi mengajar ini
sangat penting dimiliki oleh para pendidik, karena berdasarkan sertifikasi ini
guru dan dosen bisa mendapatkan berbagai fasilitas terutama yang
berhubungan dengan tunjangan yang akan diperoleh. Dengan demikian guru
akan lebih termotivasi dalam kerja yang berkembang, dan produktif karena
kesejahteraan mereka meningkat. Namun sekarang ini ada perbedaan dalam
pemahaman terhadap program sertifikasi, terlebih- lebih dalam penyusunan
porfolio. Oleh sebab itu muncul dan berkembang pemahaman yang berbeda
terhadap sertifikasi guru dalam jabatan. Hal ini disebabkan adanya ketentuan-
ketentuan administrasi dan uji kompetensi yang harus dipenuhi seorang guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Penelitian ini akan memfokuskan identifikasi berdasarkan tingkat pemahaman
guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan.
Di Kabupaten Kulon Progo, khususnya di Kecamatan Kalibawang,
banyak guru masih kurang memahami penilaian portofolio sertifikasi guru
dalam jabatan. Program sertifikasi ini telah disosialisasikan kepada guru-guru,
terutama yang akan mengikuti sertifikasi. Tetapi dengan adanya komponen-
komponen portofolio yang cukup banyak, hal itu menyebabkan guru lebih
fokus dalam menyusun/mempersiapkan komponen-komponen tersebut.
Dengan kata lain, sosialisasi program sertifikasi tidak begitu diperhatikan. Hal
inilah yang menyebabkan banyak guru kurang memahami bagaimana
penilaian portofolio dan mereka tidak paham berapa skor yang harus dicapai
untuk dapat lulus dalam penilaian portofolio.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul “Pemahaman Guru Terhadap
Penilaian Portofolio Sertifikasi Guru Dalam Jabatan”, Penelitian
merupakan studi kasus pada guru Sekolah Dasar di Kecamatan Kalibawang,
Kabupaten Kulon Progo.
B. Batasan Masalah
Banyak faktor yang mempengaruhi pemahaman guru terhadap penilaian
portofolio sertifikasi guru dalam jabatan. Penelitian ini memfokuskan pada
kemampuan guru dalam penilaian portofolio, ditinjau dari keikutsertaan guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
dalam program sertifikasi, keikutsertaan guru dalam sosialisasi program
sertifikasi, dan status kepegawaian guru.
C. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dirumuskan permasalahan
penelitian sebagai berikut :
1. Apakah ada perbedaan pemahaman guru terhadap penilaian portofolio
sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari keikutsertaan guru dalam
program sertifikasi?
2. Apakah ada perbedaan pemahaman guru terhadap penilaian portofolio
sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari keikutsertaan guru dalam
sosialisasi program sertifikasi?
3. Apakah ada perbedaan pemahaman guru terhadap penilaian portofolio
sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari status kepegawaian guru?
D. Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan pemahaman guru terhadap
penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari
keikutsertaan guru dalam program sertifikasi.
2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan pemahaman guru terhadap
penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari
keikutsertaan guru dalam sosialisasi program sertifikasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan pemahaman guru terhadap
penilaian portofo lio sertifikasi guru ditinjau dari status kepegawaian
guru.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini kiranya dapat bermanfaat bagi :
1. Bagi Pemerintah
Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan
kebijakan yang berkaitan dengan profesi guru, untuk meningkatkan
sumber daya manusia yang berkualitas.
2. Bagi Guru
Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai masukan untuk
memperbaiki citra guru dan memberikan dukungan yang positif untuk
menjadi guru yang profesional.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Dapat mendorong pemikiran-pemikiran kritis dalam bentuk penelitian-
penelitian pengembangan sehingga dapat memberi sumbangan
pemikiran yang bermanfaat bagi perkembangan pendidikan di Indonesia.
4. Bagi Sekolah
Dengan adanya penelitian ini diharapkan sekolah akan semakin
meningkatkan kualitas dengan menyediakan guru yang berkompetensi
sehingga tercipta siswa yang bermutu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sertifikasi Guru Dalam Jabatan
1. Pengertian Sertifiaksi
Pelaksanaan Sertifikasi Guru merupakan salah satu
implementasi dari Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen. Agar sertifikasi guru dapat direalisasikan dengan
baik perlu pemahaman bersama antara berbagai unsur yang terlibat, baik
di pusat maupun di daerah. Oleh karena itu, perlu ada koordinasi
dan sinkronisasi pelaksanaan sertifikasi guru agar pesan Undang-
Undang tersebut dapat dilaksanakan sesuai dengan harapan.
Salah satu bagian penting dalam sertifikasi guru adalah
rekrutmen dan penetapan calon pesertanya. Untuk itu diperlukan
sebuah pedoman yang dapat menjadi acuan bagi dinas pendidikan
provinsi, dinas pendidikan kabupaten/kota, Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan (LPMP), kepala sekolah, guru, guru yang diangkat dalam
jabatan pengawas, dan unsur lain yang terkait dalam sertifikasi guru
dalam jabatan tahun 2009.
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen dikemukakan bahwa sertifikasi adalah proses
pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan dosen. Sedangkan sertifikat
pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
guru dan dosen sebagai tenaga profesional. Berdasarkan pengertian
tersebut, sertifikasi guru dapat diartikan sebagai suatu proses pemberian
pengakuan bahwa seseorang telah memiliki kompetensi untuk
melaksanakan pelayanan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu,
setelah lulus uji kompetensi yang diselenggarakan oleh lembaga
sertifikasi. Dengan kata lain, sertifikasi guru adalah proses uji kompetensi
yang dirancang untuk mengungkapkan penguasaan kompetensi seseorang
sebagai landasan pemberian sertifikat pendidik.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 18 tahun 2007
menyatakan bahwa sertifikasi dalam jabatan dilaksanakan melalui uji
kompetensi untuk memperoleh sertifikat pendidik. Uji kompetensi tersebut
dilakukan dalam bentuk penilaian portofolio. Portofolio adalah bukti fisik
(dokumen) yang menggambarkan pengalaman berkarya/prestasi yang
dicapai dalam menjalankan tugas profesi sebagi guru dalam interval waktu
tertentu. Komponen portofolio mencakup (1) kualifikasi akademik, (2)
pendidikan dan pelatihan, (3) pengalaman mengajar, (4) perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran, (5) penilaian dari atasan dan pengawas, (6)
prestasi akademik, (7) karya pengembangan profesi, (8) keikutsertaan
dalam forum ilmiah, (9) pengalaman organisasi di bidang kependidikan
dan sosial, (10) penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan.
Setiap komponen portofolio dapat memberikan gambaran satu atau lebih
kompetensi guru peserta sertifikasi, dan secara akumulatif dari
sebagian atau keseluruhan komponen portofolio merefleksikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
keempat kompetensi guru yang bersangkutan. Pemetaan kesepuluh
komponen portofolio dalam konteks kompetensi guru disajikan dalam
Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Pemetaan Komponen Portofolio
Kompetensi Guru No. Komponen Portofolio
(Sesuai Permendiknas No. 18 2007) Ped. Kepr. Sos. Prof.
1. Kualifikasi Akademik V V
2. Pendidikan dan Pelatihan V V
3. Pengalaman Mengajar V V V
4. Perencanaan dan Pelaksanaan
Pembelajaran
V
V
5. Penilaian dari Atasan dan Pengawas V V
6. Prestasi Akademik V V V
7. Karya Pengembangan Profesi V V
8. Keikutsertaan dalam Forum Ilmiah V V V
9. Pengalaman Menjadi Pengurus
Organisasi di Bidang Kependidikan
dan Sosial
V
V
10. Penghargaan yang Relevan dengan
Bidang Pendidikan
V
V
V
V
2. Penjelasan Komponen Portofolio
Penjelasan komponen portofolio ini dikutip dari buku Pedoman
Penyusunan Portofolio (Depdiknas 2010; 5), sebagai berikut:
1. Kualifikasi akademik adalah ijazah pendidikan tinggi yang
dimiliki oleh guru pada saat yang bersangkutan mengikuti sertifikasi, baik pendidikan gelar (S-1, S-2, atau S-3) maupun nongelar (D-IV), baik di dalam maupun di luar negeri. Khusus untuk peserta sertifikasi yang belum memenuhi kualifikasi akademik S-1/D-IV sesuai Ketentuan Peralihan Pasal 66 PP 74 Tahun 2008, guru yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan pendidikan yang belum memiliki kualifikasi akademik S-1/D-IV apabila sudah mencapai usia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
50 tahun dan mempunyai pengalaman kerja 20 tahun sebagai guru, atau mempunyai golongan IV/a atau memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/a.
2. Pendidikan dan Pelatihan adalah kegiatan pendidikan dan
pelatihan yang pernah diikuti oleh guru dalam rangka pengembangan dan/atau peningkatan kompetensi selama melaksanakan tugas sebagai pendidik, baik pada tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, nasional, maupun internasional. Workshop/lokakarya yang sekurang-kurangnya dilaksanakan 8 jam dan menghasilkan karya dapat dikategorikan ke dalam komponen ini. Bukti fisik komponen pendidikan dan pelatihan ini berupa sertifikat atau piagam yang dikeluarkan oleh lembaga penyelenggara. Bukti fisik untuk workshop/lokakarya berupa sertifikat/ piagam disertai hasil karya. Apabila sertifikat workshop/lokakarya tidak mencantumkan lama waktu pelaksanaan dan hasil karya dikategorikan sebagai forum ilmiah. Komponen pendidikan dan pelatihan hanyadinilai untuk kategori relevan (R) dan kurang relevan (KR), sedangkan yang tidak relevan (TR) tidak dinilai. Relevan apabila materi diklat secara langsung meningkatkan kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional; contoh guru matematika mengikuti diklat KTSP. Kurang relevan apabila materi diklat mendukung kinerja profesional guru; contoh guru matematika mengikuti diklat ESQ. Tidak relevan apabila materi diklat tidak mendukung kinerja profesional guru; contoh guru matematika mengikuti diklat tata rias pengantin dan menjahit.
3. Pengalaman mengajar adalah masa kerja sebagai guru pada
jenjang, jenis, dan satuan pendidikan formal tertentu. Bukti fisik dari komponen pengalaman mengajar ini berupa surat keputusan, surat tugas, atau surat keterangan dari lembaga yang berwenang (pemerintah, pemerintah daerah, penyelenggara pendidikan, atau satuan pendidikan).
4. Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran adalah persiapan pembelajaran yang akan dilaksanakan untuk satu topik atau kompetensi tertentu. Perencanaan pembelajaran sekurang-kurangnya memuat perumusan tujuan/ kompetensi, pemilihan dan pengorganisasian materi, pemilihan sumber/ media pembelajaran, skenario pembelajaran, dan penilaian proses dan hasil belajar. Bukti fisik perencanaan pembelajaran berupa dokumen perencanaan pembelajaran (RPP/RP/SP) hasil karya guru yang bersangkutan sebanyak lima satuan yang berbeda. Dokumen ini dinilai oleh asesor dengan menggunakan format yang terdapat dalam Bagian II. Khusus untuk guru bimbingan dan konseling atau konselor,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
dokumen ini berupa program pelayanan bimbingan dan konseling (PPBK) yang akan dilaksanakan. Program pelayanan bimbingan dan konseling ini memuat: nama program, lingkup bidang (pendidikan/belajar, karier, pribadi, sosial, akhlak mulia/ budi pekerti), yang di dalamnya berisi tujuan, materi kegiatan, strategi, instrumen dan media, waktu kegiatan, biaya, rencana evaluasi dan tindak lanjut. Bukti fisik program pelayanan bimbingan dan konseling berupa dokumen program pelayanan bimbingan pendidikan/belajar, karier, pribadi, sosial, dan akhlak mulia/budi pekerti yang dibuat oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor yang bersangkutan. Dokumen ini dinilai oleh asesor dengan menggunakan format yang tercantum dalam Bagian II. Pelaksanaan pembelajaran adalah kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaraKinerja guru tersebut meliputi tahapan pra pembelajaran (pengecekan kesiapan kelas dan apersepsi), kegiatan inti (penguasaan materi, strategi pembelajaran, pemanfaatan media/sumber belajar, evaluasi, penggunaan bahasa), dan penutup (refleksi, rangkuman, dan tindak lanjut). Bukti fisik pelaksanaan pembelajaran berupa dokumen hasil penilaian oleh kepala sekolah dan/atau pengawas terhadap kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Penilaian tersebut menggunakan format yang tercantum dalam Bagian II. Khusus untuk guru bimbingan dan konseling atau konselor, komponen pelaksanaan pembelajaran yang dimaksud adalah kinerja guru bimbingan dan konseling atau konselor dalam mengelola dan mengevaluasi pelayanan bimbingan dan konseling yang meliputi bidang pelayanan bimbingan pendidikan/ belajar, karier, pribadi, sosial, akhlak mulia/budi pekerti. Jenis dokumen yang dilaporkan berupa: agenda kerja guru bimbingan dan konseling, daftar konseli (siswa), data kebutuhan dan permasalahan konseli, laporan bulanan, laporan semesteran/tahunan, aktivitas pelayanan bimbingan dan konseling (pemahaman, pelayanan langsung, pelayanan tidak langsung) dan laporan hasil evaluasi program bimbingan dan konseling. Bukti fisik pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling berupa fotokopi rekaman/dokumen laporan kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling yang dibuat oleh guru yang bersangkutan. Dokumen ini dinilai oleh asesor dengan menggunakan format penilaian yang tercantum dalam Bagian II.
5. Penilaian dari atasan dan pengawas adalah penilaian atasan terhadap kompetensi kepribadian dan sosial. Aspek yang dinilai meliputi (1) ketaatan menjalankan ajaran agama, (2) tanggung jawab, (3) kejujuran, (4) kedisiplinan, (5) keteladanan, (6) etos kerja, (7) inovasi dan kreativitas, (8) kemampuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
menerima kritik dan saran, (9) kemampuan berkomunikasi, dan (10) kemampuan bekerjasama. Penilaian dilakukan dengan Format Penilaian Atasan yang tercantum pada Bagian II.
6. Prestasi akademik adalah prestasi yang dicapai guru dalam
pelaksanaan tugasnya sebagai pendidik dan agen pembelajaran yang mendapat pengakuan dari lembaga/panitia penyelenggara, baiktingkat . Komponen ini meliputi sebagai berikut. a. Lomba karya akademik, yaitu juara lomba akademik atau karya
akademik (juara I, II, atau III) yang relevan dengan bidang studi/ bidang keahlian, baik pada tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, nasional, maupun internasional.
b. Karya monumental di bidang pendidikan atau nonkependidikan adalah karya guru yang bersifat inovatif (belum ada sebelumnya) dan bermanfaat bagi masyarakat (minimal tingkat kabupaten/kota).
c. Sertifikat keahlian/keterampilan tertentu pada guru SMK dan guru olahraga, dan capaian skor TOEFL.
d. Pembimbingan teman sejawat, yaitu guru yang melaksanakan tugas sebagai instruktur, guru inti, tutor, pembimbingan guru yunior, dan pamong PPL calon guru.
e. Pembimbingan siswa sampai mencapai juara (juara I, II, atau III) atau tidak mencapai juara sesuai dengan bidang studi/keahliannya.
Bukti fisik komponen ini berupa sertifikat, piagam, atau surat keterangan disertai bukti relevan yang dikeluarkan oleh lembaga/panitia penyelenggara.
7. Karya pengembangan profesi adalah hasil karya dan/atau aktivitas guru yang menunjukkan adanya upaya pengembangan profesi. Komponen ini meliputi hal-hal sebagai berikut.
a. Buku yang dipublikasikan pada tingkat kabupaten/kota, provinsi,
atau nasional; b. Artikel yang dimuat dalam media jurnal/majalah yang tidak
terakreditasi, terakreditasi, dan internasional; c. Reviewer buku, penyunting buku, penyunting jurnal, penulis soal
EBTANAS/UN/UASDA; d. Modul/diktat cetak local yang minimal mencakup materi
pembelajaran selama 1 (satu) semester; e. Media/alat pembelajaran dalam bidangnya; f. Laporan penelitian di bidang pendidikan (individu/kelompok);
dan g. Karya teknologi (teknologi tepat guna) dan karya seni (patung,
kriya, lukis, sastra, musik, tari, suara, dan karya seni lainnya) yang relevan dengan bidang tugasnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Bukti fisik karya pengembangan profesi berupa sertifikat/piagam/surat keterangan dari pejabat yang berwenang yang disertai dengan bukti fisik yang dapat berupa buku, artikel, deskripsi dan/atau foto hasil karya, laporan penelitian, dan bukti fisik lain yang relevan.
. 8. Keikutsertaan dalam forum ilmiah adalah partisipasi guru dalam
ilmiah (seminar, semiloka, simposium, sarasehan, dikusi panel, dan jenis forum ilmiah lainnya) pada tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, nasional, atau internasional, baik sebagai nara sumber/ pemakalah maupun peserta. Komponen dibedakan ke dalam kategori relevan (R) dan tidak relevan (TR). Relevan apabila tema/ materi forum ilmiah mendukung kinerja profesional guru; contoh guru mengikuti seminar pengembangan profesional guru. Tidak relevan apabila tema/ materi forum ilmiah tidak mendukung kinerja profesional guru; contoh guru bidang studi Bahasa Indonesia mengikuti seminar ketahanan pangan di Indonesia. Bukti fisik keikutsertaan dalam forum ilmiah berupa makalah dan sertifikat/ piagam bagi nara sumber/ pemakalah, dan sertifikat/ piagam bagi pesreta.
9. Pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial adalah keikutsertaan guru menjadi pengurus organisasi kependidikan atau organisasi sosial pada tingkat desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/ kota, propinsi, nasional, atau internasional, dan/atau mendapat tugas tambahan. Pengurus organisasi di bidang kependidikan antara lain: pengurus Forum Komunikasi Kepala Sekolah (FKKS), Forum Kelompok Kerja Guru (FKKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI), Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI), Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN), Ikatan Sarjana Manajemen Pendidikan Indonensia (ISMaPI), Asosiasi Pendidikan Khusus Indonesia (APKHIN), dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Pengurus organisasi sosial antara lain: ketua RT, ketua RW, ketua LMD/BPD, dan pembina kegiatan keagamaan (takmir masjid, pembina gereja, dll yang sejenis). Mendapat tugas tambahan antara lain: kepala sekolah, wakil kepala sekolah, kepala urusan, ketua jurusan, ketua program keahlian, kepala laboratorium, kepala bengkel, kepala studio, kepala klinik rehabilitasi, wali kelas (guru kelas SD/TK), dan kegiatan ekstra kurikuler (pramuka, drumband, mading, karya ilmiah remaja-KIR, dll), tidak termasuk kepanitiaan. Bukti fisik komponen ini adalah foto kopi surat keputusan atau surat keterangan.
10. Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan adalah
penghargaan yang diperoleh guru atas dedikasinya dalam pelaksanaan tugas sebagai pendidik dan/atau bertugas di Daerah Khusus dan memenuhi kriteria kuantitatif (lama waktu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
hasil, lokasi/ geografis), dan kualitatif (komitmen, etos kerja), baik pada tingkat satuan pendidikan, desa atau kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, nasional, maupun internasional. Contoh penghargaan yang dapat dinilai antara lain tingkat nasional: Satyalencana Karya Satya 10 Tahun, 20 Tahun, dan 30 Tahun; tingkat propinsi/kabupaten/kota/kecamatan/kelurahan/satuan pendidikan: penghargaan guru favorit/guru inovatif, dan penghargaan lain sesuai dengan kekhasan daerah/penyelenggara. Contoh penghargaan yang tidak dinilai antara lain penghargaan panitia pemilu (KPPS), penghargaan dari partai, penghargaan KB lestari. Bukti fisik komponen ini berupa sertifikat, piagam, atau surat keterangan yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang.
3. Ketentuan Kelulusan
Batas minimal kelulusan (passing grade) adalah 850, dengan
mengikuti ketentuan pengelompokan sepuluh komponen portofolio
ke dalam unsur A, B, dan C sebagai berikut :
a. Unsur Kualifikasi dan Tugas Pokok Unsur kualifikasi dan tugas pokok terdiri atas tiga komponen, yaitu: 1. Kualifikasi akademik 2. Pengalaman mengajar 3. Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran Total skor unsur A minimal 340, semua komponen pada unsur ini tidak boleh kosong, dan skor komponen perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran (A.3) minimal 120.
b. Unsur Pengembangan Profesi
Unsur pengembangan profesi terdiri atas empat komponen, yaitu: 1. Pendidikan dan pelatihan 2. Penilaian dari atasan dan pengawas 3. Prestasi akademik 4. Karya pengembangan profesi Total skor unsur B minimal 300, khusus untuk guru yang ditugaskan pada daerah khusus minimal 200, dan skor komponen penilaian dari atasan dan pengawas (B.2) minimal 35.
c. Unsur Pendukung Profesi Unsur pendukung profesi terdiri atas tiga komponen, yaitu :
1. Keikutsertaan dalam forum ilmiah 2. Pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial 3. Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan Total skor unsur C tidak boleh nol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
4. Tujuan Sertifikasi
Menurut Wibowo dalam Mulyasa (2006:35), mengungkapakan bahwa
sertifikasi bertujuan untuk hal-hal sebagai berikut:
a. Melindungi profesi pendidik dan tenaga kependidikan. b. Melindungi masyarakat dari praktik-praktik yang tidak kompeten,
sehingga merusak citra pendidik dan tenaga kependidikan. c. Membantu dan melindungi lembaga penyenggara pendidikan, dengan
menyediakan rambu-rambu dan intrumen untuk melakukan seleksi terhadap pelamar yang kompeten.
d. Membangun citra masyarakat terhadap profesi pendidik dan tenaga kependidikan.
e. Memberikan solusi dalam rangka meningkatkan mutu pendidik dan tenaga kependidikan.
5. Manfaat Sertifikasi
Adapun manfaat ujian sertifikasi guru yang dikemukakan oleh Wibowo
dalam Mulyasa (2006:35), yaitu:
a. Pengawasan Mutu 1) Lembaga sertifikasi yang telah mengidentifikasi dan menentukan
seperangkat kompetensi yang bersifat unik. 2) Untuk setiap jenis profesi dapat mengarahkan para praktisi untuk
mengembangkan tingkat kompetensinya secara berkelanjutan. 3) Peningkatan profesionalisme melalui mekanisme seleksi, baik pada
waktu awal masuk organisasi profesi maupun pengembangan karier selanjutnya.
4) Proses seleksi yang lebih baik, program pelatihan yang lebih bermutu maupun usaha belajar secara mandiri untuk mencapai peningkatan profesionalisme.
b. Penjamin Mutu
1) Adanya proses pengembangan profesionalisme dan evaluasi terhadap kinerja praktisi akan menimbulkan persepsi masyarakat dan pemerintah menjadi lebih baik terhadap organisasi profesi beserta anggotanya. Dengan demikian pihak berkepentingan, khususnya para pelanggan/pengguna akan makin menghargai organisasi profesi dan sebaliknya organisasi profesi dapat memberikan jaminan atau melindungi para pelanggan/pengguna.
2) Sertifikasi menyediakan informasi yang berharga bagi para pelanggan/pengguna yang ingin mempekerjakan orang dalam bidang keahlian dan ketrampilan tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
6. Program Sertifikasi Guru
Undang-Undang No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen
menyatakan bahwa guru sebagai tenaga profesional mengandung arti
bahwa pekerjaan guru hanya dapat dimiliki oleh seseorang yang
mempunyai kualifikasi akademik dan kopentensi sesuai dengan
persyaratan kegiatan pembelajaran jenjang pendidikan tertentu dan
sertifikasi guru.
Program sertifikasi guru atau pendidik, berisi kompetensi
pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial. Secara umum menurut
Badan Nasional Standarisasi Pendidikan (BNSP), kompetensi pedagogik
lebih menyangkut pada kemampuan guru dalam mengajar dan
memahami siswa, mampu memahami penguasaan kelas dengan baik,
menyampaikan bahan kepada siswa, dan bagaimana siswa dapat aktif
belajar sehingga menguasai bahan dan dapat mengembangkan potensi
yang dimiliki siswa. Kemampuan kepribadian merupakan kemampuan
guru dalam mencerminkan kebribadian yang mantap, bertaqwa,
stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, sehingga dengan lulusujian
kopetensi ini, seorang guru menjadi teladan bagi siswa dan menjadikan
siswa berakhlak mulia. Kompetensi profesional adalah kemampuan guru
dalam penguasaan materi pembelajaran bidang studi yang dipegangnya,
maksudnya menguasai bahan ajar dan juga latar belakang bahan itu
sehingga dapat mengajarkan dengan baik dan benar. Kompetensi sosial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
menyangkut kemampuan guru untuk berkomunikasi dengan siswa, guru
yang lain, kepala sekolah, masyarakat dan orang tua wali
Guru yang mempunyai kualifikasi pendidikan D4 dan S1 harus
mengikuti ujian sertifikasi. Begitu pula bagi guru yang belum memenuhi
kualifikasi akademik S-1/D-IV sesuai ketentuan Peralihan Pasal 66 PP
74 Tahun 2008. Tentang ujian sertifikasi ini diperjelas dengan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 18 tahun 2007 yang menyatakan
bahwa sertifikasi bagi guru dilaksanakan melalui uji kompetensi untuk
memperoleh sertifikat pendidik. Ujian kompetensi itu dilakukan dalam
bentuk portofolio, yang merupakan pengakuan atas pengalaman
profesional guru dalam bentuk penilaian terhadap kumpulan dokumen
yang mencerminkan kompetensi guru.
Ujian sertifikasi berupa empat standar kompetensi yaitu
kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial. Komptensi
pedagogik dinilai antara lain melalui dokumen kualifikasi akademik,
pendidikan, dan pelatihan, penglaman mengajar, perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran. Kompetensi kepribadian dan kompetensi
sosial dinilai antara lain melalui dokumen penilaian dari atasan dan
pengawas. Kompetensi profesional dinilai antara lain melalui dokumen
kualifikasi akademik, pendidikan dan pelatihan, pengalaman mengajar,
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, prestasi akademik, dan
karya pengembangan profesi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Guru yang sudah mengikuti ujian sertifikasi berhak mendapat
sertifikat pendidik. Sertifikat pendidik adalah bukti formal sebagai
pengakuan yang diberikan kepada guru sebagai tenaga profesional.
Sertifikat ini menjadi salah satu syarat untuk memperoleh tunjangan
profesi. Sertifikat kompetensi adalah pengakuan terhadap penguasaan
kompetensi pada bidang pekerjaaan tertentu, yang diberikan oleh satuan
pendidikan kedinasan yang berakreditasi atau lembaga sertifikasi profesi
yang diakreditasi.
Penilaian portofolio peserta sertifikasi guru dilakukan oleh LPTK
penyelenggara sertifikasi guru dalam bentuk Rayon yang terdiri dari
LPTK Induk dan LPTK Mitra dikoordinasikan oleh Konsorium
Sertifikasi Guru (KSG). Unsur KSG terdiri atas LPTK Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi dan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Peningkatan Mutu.
B. Guru
Guru adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini jalur
sekolah atau pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 tahun 2005 tentang guru
dan dosen, guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Sedangkan profesional adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber
penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau
kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta
memerlukan pendidikan profesi. Menurut Susanto (2002:28), profesional
adalah pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang dipersiapkan
khusus untuk melakukan pekerjaan tersebut dan guru profesional adalah orang
yang memiliki kemampun khusus dalam bidang keguruan sehingga guru
mampu melakukan tugas dan fungsinya dengan kemampuan yang maksimal.
C. Status Kepegawaian Guru
Guru meliputi semua orang di sekolah-sekolah yang bertanggung jawab
dalam pendidikan para murid. Status (kedudukan) yang dipergunakan dalam
hubungannya dengan guru-guru berarti martabat atau penghargaan yang
diberikan kepada mereka, sebagai tingkat pengakuan atas pentingnya fungsi
mereka serta atas kemampuan mereka dalam melakukannya dan persyaratan
kerja, penggajian serta keuntungan-keuntungan materi lainnya yang diberikan
kepada mereka dibandingkan dengan golongan-golongan karya la innya.
Yang dimaksud dengan status guru adalah kedudukan guru dilihat dari
prototipenya dalam suatu sistem sosial. Menurut (Sahertian,1994:10), di
dalam pendidikan, status guru itu terdiri atas :
1. Guru Negeri adalah guru yang diangkat dan bekerja dalam suatu instansi milik pemerintah, guru yang diperkerjakan di suatu instansi swasta tetapi tetap digaji oleh negara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
2. Guru swasta adalah guru yang diangkat oleh suatu yayasan tertentu dan digaji oleh yayasan atau lembaga tersebut. Guru swasta masih dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok seperti :
a. Guru Honorer adalah guru yang bekerja karena diangkat oleh yayasan
atau lembaga tertentu dan digaji oleh yayasan tersebut tetapi belum mengajar penuh atau dapat dikatakan sebagai guru bantu.
b. Guru Yayasan adalah guru yang diangkat dan digaji oleh yayasan dan sudah berstatus sebagai guru tetap dari yayasan.
c. Guru Tidak Tetap Yayasan adalah guru yang diangkat dan digaji oleh yayasan tetapi statusnya belum tetap.
d. Guru bantu adalah salah satu status guru yang harus disandang sejumlah pengajar, di luar status lain seperti guru PNS, guru CPNS, atau guru wiyata bakti. Guru bantu bukan guru CPNS, apalagi guru PNS.
D. Kerangka Berpikir
1. Pemahaman Guru Terhadap Penilaian Portofolio Sertifikasi Guru Dalam
Jabatan Ditinjau dari Keikutsertaan dalam Program Sertifikasi
Salah satu komponen dalam portofolio yang digunakan untuk
menilai sertifikasi guru dalam jabatan adalah kualifikasi akademik.
Kualifikasi akademik yaitu tingkat pendidikan formal yang telah dicapai
sampai dengan guru mengikuti sertifikasi, baik pendidikan gelar maupun
non gelar baik di dalam maupun di luar negeri. Guru yang satu dengan
guru yang lain ada kemungkinan mempunyai tingkat pendidikan formal
yang berbeda-beda. Jenjang pendidikan formal guru merupakan jenjang
pendidikan yang telah ditempuh oleh guru. Pada umumnya guru ditingkat
pendidikan SD sudah menempuh pendidikan D2 PGSD, tetapi sudah
banyak juga guru yang sudah menempuh jenjang pendidikan S-1 atau D-
4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Jenjang pendidikan guru yang berbeda diduga akan menimbulkan
pemahaman dalam penilaian portofolio yang berbeda pula. Perbedaan itu
menyangkut tentang ketelitian dan kejelian dalam memahami penilaian
portofolio. Guru yang berijazah S-1 tentu saja berbeda dengan guru yang
berijazah SPG, D-II, dan D-III dalam memahami penilaian portofolio.
Diduga kuat bahwa guru yang berpendidikan lebih tinggi akan lebih jeli
dan teliti serta lebih mudah mengerti di dalam point-point penilaian
portofolio, sehingga mereka dapat memperkirakan capaian skor portofolio
mereka.
2. Pemahaman Guru Terhadap Penilaian Portofolio Sertifikasi Guru dalam
Jabatan Ditinjau dari Keikutsertaan dalam Sosialisasi Program Sertifikasi.
Semua guru yang sudah ditetapkan sebagai peserta uji sertifikasi
harus mengikuti sosialisasi program sertifikasi guru dalam jabatan. Tujuan
dari sosialisasi tersebut agar guru lebih jelas tentang program sertifikasi itu
sendiri, memahami prosedur-prosedur penyusunan portofolio, dan dapat
melakukan penilaian portofolio. Bagi guru yang sudah mengikuti
sosialisasi akan lebih mudah dalam penyusunan portofolio dan dapat
mengetahui hasil penilaiannya. Berbeda dengan guru yang belum/tidak
mengikuti sosialisasi, mereka akan merasa kebingungan dan juga kurang
paham mengenai penilaian portofolionya.
3. Pemahaman guru terhadap sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari
status kepegawaian guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Guru yang bekerja dalam suatu instansi tertentu akan mempunyai
pemahaman yang berbeda-beda terhadap uji serifikasi. Hal ini disebabkan
guru yang bekerja di suatu instansi atau sekolah baik negeri maupun
swasta mempunyai status yang berbeda-beda. Ada guru swasta yang
berstatus sebagai guru tetap suatu yayasan, tetapi ada juga yang berstatus
belum tetap oleh yayasan. Demikian juga guru-guru yang bekerja di
sekolah negeri, ada yang sudah menjadi guru PNS dan ada juga yang
masih menjadi guru tidak tetap atau honorer.
Status guru merupakan status dimana guru adalah guru tetap yang
berstatus PNS maupun guru tetap yang berstatus non-PNS. Perbedaan
status kepegawaian guru akan menimbulkan pemahaman yang berbeda
terhadap penilaian portofolio. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan
dalam mendapatkan kuota dalam program sertifikasi. Sebagai guru swasta
dalam memahami penilaian portofolio kurang begitu sungguh-sungguh,
karena kesempatan untuk menjadi peserta uji sertifikasi sangat kecil, lebih-
lebih untuk para guru swasta yang berstatus tidak tetap. Berbeda dengan
guru negeri (PNS) yang tinggal menunggu giliran untuk menjadi peserta
program sertifikasi, oleh sebab itu mereka lebih sungguh-sungguh
mempersiapkan komponen-komponen yang harus dipersiapkan, termasuk
dalam penilaian portofolio. Jadi para guru negeri (PNS) lebih memahami
tentang penilaian portofolio dibandingkan dengan guru swasta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
E. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara dari permasalahan penelitian
yang diteliti. Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka perumusan
hipotesisnya adalah sebagai berikut :
1. Ada perbedaan pemahaman guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi
guru dalam jabatan ditinjau dari keikutsertaan dalam program sertifikasi.
2. Ada perbedaan pemahaman guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi
guru dalam jabatan ditinjau dari keikutsertaan dalam sosialisasi program
sertifikasi.
3. Ada perbedaan pemahaman guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi
guru dalam jabatan ditinjau dari status kepegawaian guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif yang berupa studi
kasus, yaitu suatu penelitian yang terinci mengenai suatu subjek atau objek
tertentu selama kurun waktu tertentu termasuk lingkungan dan kondisi masa
lalunya dengan cukup mendalam dan menyeluruh (Umar, 2005:23).
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini hanya berlaku terbatas pada
subjek atau objek yang diteliti. Studi kasus dalam penelitian ini adalah pada
guru-guru SD, di Kabupaten Kulon Progo.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah SD Negeri dan SD Swasta di Kabupaten
Kulon Progo.
2. Waktu Penelitian
Penelitian akan dilakukan pada bulan Maret-April 2010.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah guru-guru SD, di Kabupaten Kulon Progo.
2. Objek Penelitian
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Objek penelitian adalah pemahaman guru terhadap penilaian portofolio
sertifikasi guru dalam jabatan.
D. Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan unsur-unsur yang memiliki satu atau beberapa
ciri atau karakter yang sama. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh guru SD, di Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo.
Jumlah populasi penelitian adalah kurang lebih 214 guru.
E. Operasionalisasi Variabel
Variabel penelitian ini adalah keikutsertaan guru dalam program
sertifikasi, keikutsertaan guru dalam sosialisasi program sertifikasi, dan status
kepegawaian guru sebagai variabel bebas, dan pemahaman guru terhadap
penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan sebagai variabel terikat.
Dalam penelitian ini akan difokuskan pada kemampuan guru dalam
melakukan penilaian portofolio. Berikut ini disajikan operasional variabel
penelitian:
1. Variabel Pemahaman Guru terhadap Program Sertifikasi Guru dalam
Jabatan
Sertifikasi bagi guru dalam jabatan adalah proses pemberian
sertifikat pendidik untuk guru dalam jabatan melalui uji kompetensi dalam
bentuk penilaian portofolio. Portofolio adalah bukti fisik (dokumen) yang
menggambarkan pengalaman berkarya atau prestasi yang dicapai dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
menjalankan tugas dalam interval waktu tertentu. Dalam peraturan Menteri
Pendidikan Nasional RI No. 18 Tahun 2007 tentang sertifikasi guru dalam
akademik; (b) pendid ikan dan pelatihan; (c) pengalaman mengajar; (d)
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran; (e) penilaian dari atasan dan
pengawas; (f) prestasi akademik; (g) karya pengembangan profesi; (h)
keikutsertaan dalam forum ilmiah; (i) pengalaman organisasi di bidang
ilmiah; dan (j) penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan. Ke-
10 komponen portofolio tersebut, merupakan penjabaran dari kompetensi
guru yang harus dipenuhi guru dengan cara mengumpulkan dokumen dan
disusun dengan sistematika sebagaimana diatur dalam surat Ditjen
Pendidikan Tinggi Depdiknas tentang pedoman penyusunan portofolio.
Secara umum dimensi program sertifikasi guru dalam jabatan mencakup
empat kompetensi pokok guru, yaitu: kompetensi kepribadian, kompetensi
pedagogik, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Berikut ini
disajikan tabel operasionalisasi variabel persepsi guru terhadap program
sertifikasi guru dalam jabatan:
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Pe mahaman Guru terhadap Penilaian
Portofolio Sertifikasi Guru dalam Jabatan
Dimensi Komponen Portofolio Petanyaan a. Aspek
kompetensi
pedagogik
1. Kualifikasi Akademik
2. Pendidikan dan Pelatihan
3. Pengalaman mengajar
4. Perencanaan dan Pelaksanaan
pembelajaran
1,2,3
4,5,6
7,8,9
10,11,12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
b. Aspek
kompetensi
kepribadian
5. Penilaian dari Atasan dan
Pengawas
6. Prestasi Akademi
13,14
15,16,17,18
c. Aspek
kompetensi
sosial
d. Aspek
kompetensi
profesional
7. Karya pengembangan profesi
8. Keikutsertaan dalam forum
ilmiah
9. Pengalaman menjadi pengurus
organisasi di bidang
kependidikan dan sosial.
10. Penghargaan yang relevan
dengan bidang pendidikan
19,20,21
22,23,24
25,26,27,28
29
Komponen-komponen tersebut dituangkan dalam bentuk pertanyaan dan
masing-masing item pertanyaan diukur dengan memberikan skor sebagai
berikut:
Tabel 3.2 Skor Operasionalisasi Variabel Pemahaman Guru terhadap
Penilaian Portofolio Sertifikasi Guru dalam Jabatan
Jawaban Skor Benar 1 Salah 0
2. Variabel keikutsertaan dalam program sertifikasi
Keikutsertaan guru dalam program sertifikasi adalah keikutsertaan
guru dalam mengikuti uji sertifikasi, baik yang belum/tidak lulus dan yang
lulus sertifikasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel Keikutsertaan Guru dalam Program
Sertifikasi
Keterangan Skor Sudah mengikuti 1 Belum mengikuti 0
3. Variabel keikutsertaan dalam sosialisasi program sertifikasi
Keikutsertaan guru dalam sosialisasi program sertifikasi adalah
keikutsertaan guru dalam mengikuti sosialisasi program sertifikasi yang
diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan.
Tabel 3.4
Operasionalisasi Variabel Keikutsertaan Guru dalam Sosialisasi Program Sertifikasi
Keterangan Skor
Sudah mengikuti 1 Belum mengikuti 0
4. Variabel Status Kepegawaian Guru
Status guru adalah kedudukan guru dilihat dari prototipenya dalam
suatu sistem sosial sekolah. Pemberian peringkat dalam variabel ini adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.5 Operasionalisasi Variabel Status Kepegawaian Guru
No Status Skor
1. Guru Negeri (PNS) 3 2. Guru Swasta Tetap Yayasan 2 3. Guru Tidak Tetap atau Honorer
(Wiyata Bakti, Guru Bantu) 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang dapat ditempuh
untuk memperoleh data sesuai dengan jenis data yang dibutuhkan. Dalam
penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner.
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan menggunakan sejumlah
pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui
(Arikunto, 2002:128). Kuesioner ini digunakan untuk mengumpulkan data
tentang pemahaman guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam
jabatan ditinjau dari keikutsertaan guru dalam progaram sertifikasi,
keikutsertaan guru dalam sosialisasi program sertifikasi, dan status
kepegawaian guru.
G. Teknik Pengujian Instrumen
1. Pengujian Validitas
Validitas adalah tingkat kemampuan instrumen penelitian untuk
mengungkapkan data sesuai dengan yang hendak diungkapkannya. Uji
validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu
daftar pernyataan dalam mendefinisikan suatu variabel. Untuk pengujian
validitas butir instrumen, dalam penelitian ini menggunakan rumus
korelasi product moment dari Pearson (Arikunto, 2002:146) yaitu :
( )( )
( ){ } ( ){ }å åå åå åå
--
-=
2222 YYNXXN
YXXYNrxy
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Keterangan : Rxy = koefisien korelasi X dan Y dengan taraf signifikan (;) = 5% N = jumlah subyek 4X = jumlah nilai (skor) maksimum pernyataan responden 4Y = total nilai (skor) pernyataan responden 4X2 = jumlah skor kuadrat variabel X 4Y2 = jumlah skor kuadrat variabel Y
Berdasarkan hasil penelitian koefisien nilai rxy, jika r hitung lebih besar dari
pada r tabel , maka butir soal tersebut dapat dikatakan valid. Jika sebaliknya
maka butir soal tersebut tidak valid.
Hasil Pengujian Validitas
Uji validitas dilakukan terhadap item-item pertanyaan variabel
pemahaman guru terhadap penilaian portotofolio sertifikasi guru dalam
jabtan. Uji validitas ini dilakukan pada tiga puluh dua (32) butir
pertanyaan variabel pemahaman guru terhadap penilaian portotofolio
sertifikasi guru dalam jabatan. Rangkuman uji validitas untuk pemahaman
guru terhadap penilaian portotofolio sertifikasi guru dalam jabatan adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.6
Rangkuman Uji Validitas Untuk Pemahaman Guru terhadap
1. Data penelitian ini dikumpulkan dengan metode kuesioner. Jumlah
pertanyaan untuk mengukur pemahaman guru terhadap penilaian
portofolio sertifikasi guru dalam jabatan sebanyak 32 pertanyaan.
Keikutsertaan guru dalam program sertifikasi, keikutsertaan guru dalam
sosialisasi program sertifikasi dan status kepegawaian guru pertanyaan
identitas responden mengingat masing-masing pilihan jawaban tidak
terjabarkan ke dalam suatu uraian secara rinci, ada kemungkinan bahwa
para guru memiliki interpretasi yang berbeda-beda. Hal ini kemungkinan
akan berdampak pada hasil penelitian yang kurang memberikan
cerminan pada kondisi sesungguhnya.
2. Keterbatasan penulis dalam hal menulis, biaya, dan waktu sehingga tidak
semua guru yang ada di Kecamatan Kalibawang Kabupaten Kulon Progo
menjadi responden. Akibatnya banyak hal yang belum terungkap dan
tersampaikan.
3. Penulis kurang mampu melacak kejujuran dari responden dalam
memberikan jawaban kuesioner yang diberikan sehingga data yang
diperoleh kurang maksimal.
C. Saran
Saran yang dapat disampaikan oleh peneliti berdasarkan penelitian ini adalah:
1. Hasil penelitian pertama menunjukkan ada perbedaan pemahaman guru
terhadap penilaian portofolio ditinjau dari keikutsertaan guru dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
program sertifikasi. Sejalan dengan hasil penelitian bahwa keikutsertaan
guru dalam program sertifikasi sebagian besar belum mengikuti, hal
tersebut menunjukkan bahwa guru sebagian besar tidak mendapatkan
kuota atau belum memenuhi syarat/ketentuan dalam mengikuti uji
sertifikasi. Uji sertifikasi pendidik merupakan kontrol kualitas calon
pendidik, sehingga setiap orang yang memiliki sertifikat pendidik telah
dinilai dan diyakini mampu melaksanakan tugas mendidik, mengajar dan
melatih peserta didik. Sertifikasi ini akan menimbulkan dampak yang
positif terhadap profesi guru di tanah air. Selain meningkatkan kualitas
guru, sertifikasi menunjukkan pengakuan dari pemerintah terhadap
profesi guru. Jadi diharapkan semua tenaga pendidik mengikuti uji
sertifikasi dan mempunyai sertifikat pendidik.
2. Hasil penelitian kedua menunjukkan ada perbedaan pemahaman guru
terhadap penilaian portofolio ditinjau dari keikutsertaan guru dalam
sosialisasi sertifikasi guru. Sejalan dengan hasil penelitian bahwa
keikutsertaan guru dalam sosialisasi sebagian besar belum mengikuti, hal
tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar guru belum mendapat
giliran atau kuota untuk mengikuti sosialisasi. Pemerintah sebaiknya
memberikan kuota yang banyak sehingga kesempatan guru untuk
mengikuti sosialisasi lebih besar, baik yang segera akan mengikuti uji
sertifikasi maupun yang belum. Sehingga para guru akan lebih siap
dalam mengikuti uji sertifikasi yang akan dihadapi sewaktu-waktu jika
mendapat giliran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
3. Hasil penelitian ketiga menunjukkan ada perbedaan pemahaman
terhadap penilaian portofolio. Sejalan dengan hasil penelitian bahwa
status guru ditinjau dari status kepegawaian guru sebagian besar
berstatus PNS, hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar guru
diangkat dan bekerja dalam suatu instansi milik pemerintah serta guru
dipekerjakan di suatu instansi swasta tetapi tetap digaji oleh negara.
Pemerintah seharusnya segera melaksanakan sertifikasi dengan kuota
yang banyak bagi guru-guru sehingga guru yang non PNS akan
termotivasi untuk memperoleh sertifikasi untuk memperoleh tunjangan
profesi. Selain hal tersebut guru yang bersertifikasi merupakan guru
yang sudah berkompeten dan mendapatkan pengakuan sebagai tenaga
profesional sehingga kualitas pendidikan akan mengalami peningkatan
4. Peneliti berharap ada penelitian tentang pemahaman terhadap penilaian
portofolio sertifikasi guru dengan rancangan yang lebih baik misalnya;
menambah jumlah responden sehingga pengujian penelitian ini lebih
akurat dan mewakili populasi, penyusunan kuesioner yang lebih baik,
dan bila perlu variabel penelitian lebih dikembangkan dengan menambah
variabel seperti lama menjalani profesi guru, status ekonomi guru, dan
lain sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2002). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Buedijoewono, N. (2001). Pengantar Statistik Ekonomi dan Bisnis. Yoyakarta:
UPP AMP YKPN.
Departemen Pendidikan Nasional. (2010). Pedoman Sertifikasi Guru Dalam Jabatan. Jakarta: Depdiknas.
Departemen Pendidikan Nasional. (2010). Pedoman Penyusunan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan. Jakarta: Depdiknas.
Departemen Pendidikan Nasional. (2010). Pedoman Penetapan Peserta. Jakarta:
Depdiknas. Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Pedoman Penyusunan Portofolio.
Jakarta: Depdiknas. DPR RI. (2005). Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 ‘Tentang Guru dan
Dosen’. Ghozali, Imam. (2002). Statistik Non-Parametik. Semarang: Undip.AS Hassan Iqbal. (2004). Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi
Aksara Husen Umar. (2003) Metode Riset Akuntansi Terapan. Jakarta : Ghalia Mulyasa, E. (2006). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja
Rosdakarya. Susanto. (2002). Berubah untuk Semakin Berkualitas. Palembang: Sekolah Tinggi
Trihendradi, C. (2005). Analisis Data Statistik. Yogyakarta: Andi Offset Thoha, M. (1998). Prosedur Peneletian Suatu Pendekatan Praktek . Jakarta:
Rineka Cipta Winkel. 1986. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia, PT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 1
KUESIONER
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS SANATA DHARMA Mrican, Tromol Pos 29, (515352, 513301) YOGYAKARTA
KUESIONER PENELITIAN
PEMAHAMAN GURU TERHADAP PENILAIAN PORTOFOLIO
SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN
Studi Kasus Pada Guru-guru SD di Kecamatan Kalibawang Kabupaten
Kulon Progo Yogyakarta
(Penelitian dalam rangka penyusunan skripsi)
2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Hal : Pengisian Kuesioner Kepada Yth: Bapak Ibu/Guru SD Dengan hormat,
Saya adalah mahasiswa Program Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, FKIP, Universitas Sanata Dharma. Saya bermaksud mengadakan kegiatan penelitian dengan judul “Pemahaman Guru Terhadap Penilaian Portofolio Sertifikasi Guru Dalam Jabatan”. Bagi saya, penelitian ini merupakan kegiatan ilmiah dalam rangka penyusunan skripsi.
Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu Guru
menjadi responden penelitian ini. Saya berharap Bapak/Ibu Guru berkenan untuk menjawab keseluruhan pertanyaan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Sejalan dengan etika penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan jawaban Bapak/Ibu Guru dan memastikan bahwa jawaban Bapak/Ibu Guru hanyalah semata-mata untuk mencapai tujuan penelitian ini.
Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini sedikit banyak
mengganggu aktivitas Bapak/Ibu Guru. Oleh sebab itu, saya mohon maaf sebelumnya.
Demikian permohonan saya, atas perhatian dan kerjasamanya, saya
mengucapkan banyak terima kasih.
Yogyakarta, Maret 2010
Hormat saya,
Adi Priyono Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
1. Kuesioner ini terdiri dari 2 (dua) bagian
Bagian I : Identitas Responden Bagian II : Pemahaman Guru Terhadap Penilaian Portofolio Sertifikasi
Guru Dalam Jabatan
2. Pilihlah jawaban yang sudah tersedia yang dianggap benar. Pada Bagian II, Pilihlah jawaban dengan memberi tanda (X). Jawablah semua pertanyaan yang ada dan jangan ada yang terlewatkan. Selamat mengerjakan dan terima kasih atas bantuan dan kerjasamanya Bapak dan Ibu Guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
BAGIAN I Identitas Responden
1. Nama :
2. Jenis Kelamin : Laki- laki/Perempuan (coret salah satu)
3. Status : a. Guru Negeri (PNS) c. Guru Tidak Tetap
b. Guru Tetap Yayasan atau honorer
4. Keikutsertaan dalam program sertifikasi guru dalam jabatan:
a. Sudah mengikuti b. Belum mengikuti
5. Keikutsertaan dalam sosilaisasi/pelatihan program sertifikasi guru dalam
jabatan:
a. Sudah mengikuti b. Belum mengikuti
BAGIAN II
Pemahaman Guru Terhadap Penilaian Portofolio Sertifikasi Guru Dalam Jabatan
1. Jika seorang guru yang mengikuti sertifikasi memiliki kualifikasi akademik (ijazah) lulusan SPG / SLTA yang mengajar sesuai bidang studi (mata pelajaran), maka capaian skor yang diperoleh adalah:
a. 50 b. 35 c. 40
2. Jika seorang guru yang mengikuti sertifikasi memiliki kualifikasi akademik (ijazah) lulusan D-II kependidikan yang mengajar sesuai bidang studi (mata pelajaran), maka capaian skor yang diperoleh adalah:
a. 70 b. 100 c. 90
3. Jika seorang guru yang mengikuti sertifikasi memiliki kualifikasi akademik (ijazah) lulusan S-I /D-IV kependidikan yang mengajar tidak sesuai bidang studi dan rumpun bidang studi, maka capain skor adalah:
a. 150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
b. 120 c. 110
4. Keikutsertaan seorang guru dalam pelatihan harus disertai dengan bukti fisik sertifikat yang relevan / sesuai dengan bidang studi yang diajarkan disekolah. Jika pelatihan itu disenggarakan oleh Pendidikan Dinas dan Olah Raga/ lembaga lainnya pada tingkat kecamatan/ranting dengan lama pelatihan 8 jam, maka skor keikutsertaan guru dalam pelatihan tersebut adalah:
a. 10 b. 15 c. 20
5. Keikutsertaan seorang guru dalam pelatihan harus disertai dengan bukti fisik sertifikat yang relevan / sesuai dengan bidang studi yang diajarkan disekolah. Jika pelatihan itu disenggarakan oleh Pendidikan Dinas dan Olah Raga/ lembaga lainnya pada tingkat kabupaten dengan lama pelatihan 30 jam, maka skor keikutsertaan guru dalam pelatihan tersebut adalah:
a. 25 b. 30 c. 20
6. Keikutsertaan seorang guru dalam pelatihan harus ditandai dengan bukti fisik sertifikat yang kurang relevan tetapi materi diklat mendukung kinerja profesional. Jika pelatihan itu disenggarakan oleh Pendidikan Dinas dan Olah Raga/ lembaga lainnya pada tingkat provinsi dengan lama pelatihan 10 jam, maka skor keikutsertaan guru dalam pelatihan tersebut adalah:
a. 7 b. 10 c. 15
7. Seorang guru yang sudah mempunyai pengalaman mengajar selama 5 tahun, maka skor yang diperoleh dalam penilain portofolio adalah:
a. 70 b. 85 c. 75
8. Seorang guru yang mempunyai pengalaman mengajar selama 6 tahun 7 bulan, maka pengalaman mengajar akan terhitung berapa tahun:
a. Tetap 6 tahun 7 bulan b. 6 tahun c. 7 tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
9. Seorang guru yang sudah mempunyai pengalaman mengajar selama 10 tahun 7 bulan, maka skor yang diperoleh dalam penilain portofolio adalah:
a. 115 b. 130 c. 100
10. Penilaian yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam Perencaan Pembelajaran, dimana dalam RPP tersebut menunjukkan kejelasan perumusan tujuan pembelajaran yang sangat baik, maka nilai total makimum yang diberikan oleh KepSek terhadap RPP yang dibuat oleh seorang guru adalah:
a. 50 b. 40 c. 10
11. Guru (peserta sertifikasi) mengumpulkan 5 RPP, nilai yang diberikan assesor terhadap ke 5 RPP tersebut didasarkan pada:
a. Yang rapi b. Rerata c. Kelengkapan RPP
12. Hasil penilaian oleh KepSek/ pengawas tentang Pelaksanaan Pembelajaran, skor maksimal yang diberikan adalah:
a. 85 b. 100 c. 120
13. Dokumen hasil penilaian oleh atasan atau pengawas tentang kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial terdiri dari beberapa aspek, skor maksimal yang dapat diperoleh guru adalah:
a. 100 b. 50 c. 75
14. Hasil penilaian oleh KepSek/ Pengawas untuk komponen perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran supaya dinyatakan lulus oleh dosen penilai sertifikasi adalah:
a. 340 b. 130 c. 120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
15. Seorang guru yang mempunyai sertifikat atau bukti juara lomba karya akademik yang relevan dengan bidang studi/ keahliannya, dimana kejuarannya itu diperoleh ditingkat kabupaten. Maka capaian skor yang diperoleh dalam penilaian portofolio adalah:
a. 20 b. 10 c. 30
16. Seorang guru yang mempunyai sertifikat atau bukti menjadi guru pamong PPL calon guru sebanyak 1-4 orang dalam satu semester, maka skor yang diperhitungkan dalam penilaian portofolio adalah:
a. 10 b. 15 c. 20
17. Seorang guru yang berhasil membimbing siswa dalam berbagai lomba/ karya yang relevan dan mencapai juara pada tingkat kecamatan akan memperoleh skor:
a. 15 b. 10 c. 20
18. Seorang guru yang berhasil membimbing siswa dalam berbagai lomba/ karya yang tidak relevan (contoh: UKS,dokter-dokteran kecil) dan tidak mencapai juara pada tingkat kecamatan akan memperoleh skor adalah:
a. 3 b. 0/ tidak dinilai c. 2
19. Seorang guru membuat buku pelajaran, buku tersebut dicetak dan di publikasikan oleh penerbit serta digunakan pada tingkat kabupaten/ kota (contoh: LKS mata pelajaran tertentu), maka capaian skor yang diperoleh guru tersebut dalam penilaian portofolio adalah:
a. 30 b. 40 c. 25
20. Karya guru berupa modul/ diktat juga akan dinilai dalam penilaian portofolio. Jika modul tersebut dicetak lokal (pada tingkat kabupaten/ kota), skor maksimal yang diperoleh dalam penilaian portofolio tersebut adalah:
a. 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
b. 10 c. 15
21. Begitu juga guru yang membuat media/ alat pembelajaran akan dinilai, skor maksimal yang diperoleh untuk satu media/ alat adalah:
a. 10 b. 15 c. 5
22. Seorang guru yang memiliki piagam/sertifikat sebagai tanda keikutsertaannya menjadi peserta dalam sebuah seminar akan dinilai berdasarkan relevan/ tidak relevannya materi seminar. Jika seminar itu relevan dan diadakan pada ingkat kabupaten. Maka skor yang diperoleh dalam penilaian portofolio adalah:
a. 5 b. 4 c. 10
23. Seorang guru yang memiliki piagam/sertifikat sebagai tanda keikutsertaannya menjadi peserta dalam sebuah seminar akan dinilai berdasarkan relevan/ tidak relevannya materi seminar. Jika seminar itu relevan dan diadakan pada ingkat provinsi (penyelenggara Universitas dan ditandatangani minimal Dekan). Maka skor yang diperoleh dalam penilaian portofolio adalah:
a. 5 b. 6 c. 10
24. Seorang guru yang memiliki piagam/sertifikat sebagai tanda keikutsertaannya menjadi pemakalah dalam sebuah seminar akan dinilai berdasarkan releva n/ tidak relevannya materi seminar. Jika seminar itu relevan dan diadakan pada ingkat kabupaten/kota. Maka skor yang diperoleh dalam penilaian portofolio adalah:
a. 20 b. 15 c. 10
25. Seorang guru yang menjadi pengurus dalam sebuah organisasi kependidikan ditingkat kecamatan akan mendapatkan skor dalam penilaian portofolio, skor yang diperoleh adalah:
a. Skor 3 per tahun b. Skor 5 per tahun c. Skor 2 per tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
26. Dijenjang SD guru kelas diakui dalam wali kelas, skor berapa yang diperoleh wali kelas dalam penilaian portofolio:
a. 1 per tahun b. 2 per tahun c. 3 per tahun
27. Seorang guru yang menjadi pembina kegiatan ektra kurikuler seperti pembina pramuka atau pelatih drumband yang ditunjukkan surat tugas dari KepSek akan dinilai dalam penilaian portofolio dalam sertifikasi guru, skor yang diperoleh adalah:
a. 3 per tahun b. 2 per tahun c. 1 per tahun
28. Seorang guru yang menjadi kepala sekolah akan mendapatkan skor yang berbeda, skor yang akan diperoleh guru dalam penilaian portofolio adalah:
a. 5 b. 4 c. 3
29. Seorang guru yang ditempatkan atau ditugaskan didaerah yang dikategorikan sebagai daerah terpencil/tertinggal menurut ketentuan Pemda maka penskoran dalam penilaian portofolio adalah:
a. skor 15 per tahun b. skor 10 per tahun c. skor 20 per tahun
30. Total skor unsur kualifikasi dan tugas pokok yang mencakup kualifikasi akademik, pengalaman mengajar, pelaksanaan dan pembelajaran yang harus diperoleh guru sertifikasi agar dapat lulus minimal adalah:
a. 240 b. 340 c. 200
31. Total skor unsur pengembangan profesi yang mencakup pendidikan dan pelatihan, penilaian dari atasan dan pengawas, prestasi akademik, dan karya pengembangan profesi yang harus diperoleh guru sertifikasi agar dapat lulus minimal adalah:
a. 300 b. 200 c. 240
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
32. Total skor unsur pendukung profesi yang mencakup keikutsertaan dalam forum ilmiah, pengalaman di bidang kependidikan dan sosial, penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan yang harus diperoleh guru sertifikasi agar dapat lulus minimal adalah:
a. 2 b. 1 c. 0
TERIMA KASIH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 2
REABILITAS & VALIDITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Reliability Case Processing Summary
N % Cases Valid 30 100.0 Excluded(
a) 0 .0
Total 30 100.0 a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Square F Sig. sertifikasi Between Groups 9.475 22 .431 2.076 .006 Within Groups 30.288 146 .207 Total 39.763 168 sosialisasi Between Groups 9.337 22 .424 1.992 .009 Within Groups 31.101 146 .213 Total 40.438 168 statuskepegw Between Groups 14.160 22 .644 1.920 .012 Within Groups 48.940 146 .335 Total 63.101 168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 8
UJI HIPOTESIS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Output Uji Hipotesis dengan Chi Square
1. Keikutsertaan Guru Dalam Program Sertifikasi
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum Keikutsertaan guru 169 .38 .487 0 1
Keikutsertaan guru dalam program sertifikasi
Observed N Expected N Residual belum mengikuti 105 84.5 20.5 sudah mengikuti 64 84.5 -20.5 Total 169
Test Statistics
sertifikasi Chi-Square(a) 9.947 df 1 Asymp. Sig. .002
a. 0 cells (.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 84.5.
2. Keikutsertaan Guru Dalam Sosialisasi Program Sertifikasi
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum Keikutsertaan guru 169 .40 .491 0 1
sosialisasi
Observed N Expected N Residual belum mengikuti 102 84.5 17.5 sudah mengikuti 67 84.5 -17.5 Total 169
Test Statistics
sosialisasi Chi-Square(a) 7.249 df 1 Asymp. Sig. .007
a. 0 cells (.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 84.5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
3. Status Kepegawaian Guru
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum Status kepegawaian 169 2.67 .613 1 3
Status kepegawaian
Observed N Expected N Residual GTT 13 56.3 -43.3 GTY 29 56.3 -27.3 PNS 127 56.3 70.7 Total 169
Test Statistics
statuskpegw Chi-Square(a) 135.243 df 2 Asymp. Sig. .000
a. 0 cells (.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 56.3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 9
RUBRIK PENILAIAN PORTOFOLIO
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Rubrik Penilaian Portofolio
1. Kualifikasi akademik
Ijazah Relevansi Skor Sekolah pendidikan guru mengajar sesuai bidang studi (mapel)*
50
Sekolah kejuruan mengajar sesuai bidang/ rumpun keahlian
35 SLTA
Sekolah menengah umum (termasuk guru yang memiliki ijazah di bawah SLTA)
30
Kependidikan sesuai bidang studi (mapel)* 80 Nonkependidikan sesuai bidang studi (mapel) mimiliki Akta Mengajar
80
Kependidikan sesuai dengan rumpun bidang studi (mapel)*
70
Nonkependidikan sesuai bidang studi (mapel) 60 Kependidikan tidak sesuai bidang studi dan rumpun bidang studi (mapel)
50
Nonkependidikan tidak sesuai bidang studi dan rumpun bidang studi memiliki Akta Mengajar
50
D-I
Nonkependidikan tidak sesuai bidang studi dan rumpun bidang studi
40
Kependidikan sesuai bidang studi (mapel)* 100 Nonkependidikan sesuai bidang studi (mapel) mimiliki Akta Mengajar
100
Kependidikan sesuai dengan rumpun bidang studi (mapel)*
90
Nonkependidikan sesuai bidang studi (mapel) 80 Kependidikan tidak sesuai bidang studi dan rumpun bidang studi (mapel)
70
Nonkependidikan tidak sesuai bidang studi dan rumpun bidang studi memiliki Akta Mengajar
70
D-II
Nonkependidikan tidak sesuai bidang studi dan rumpun bidang studi
60
Kependidikan sesuai bidang studi (mapel)* 120 Nonkependidikan sesuai bidang studi (mapel) mimiliki Akta Mengajar 120
Kependidikan sesuai dengan rumpun bidang studi (mapel)* 110
Nonkependidikan sesuai bidang studi (mapel) 100 Kependidikan tidak sesuai bidang studi dan rumpun bidang studi (mapel) 90
Nonkependidikan tidak sesuai bidang studi dan rumpun bidang studi memiliki Akta Mengajar 90
Sarjana Muda / D-III
Nonkependidikan tidak sesuai bidang studi dan rumpun bidang studi 80
Kependidikan sesuai bidang studi (mapel)* 150 Nonkependidikan sesuai bidang studi (mapel) mimiliki Akta Mengajar 150
Kependidikan sesuai dengan rumpun bidang studi (mapel)* 140
Nonkependidikan sesuai bidang studi (mapel) 130
S-1 / D-IV
Kependidikan tidak sesuai bidang studi dan 120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Untuk peserta yang belum memenuhi kualifikasi akademik S-1/D-IV, hanya dinilai ijazah tertinggi.
Untuk peserta yang memiliki kualifikasi akademik S-1/D-IV yang dicapai melalui program alih jenjang/penyetaraan, ijazah diplomanya tidak dinilai.
Ijazah Guru SD yang diskor 150 hanya untuk S-1 PGSD, skor 140 untuk S-1 Kependidikan lima mata pelajaran pokok di SD (Bahasa Indonesia, Matematika, PKn, IPS, dan IPA).
Skor ijazah S-1, S-2, atau S-3 yang kedua dan seterusnya diakui sebesar 25% dari skor yang ditetapkan dalam rubrik ini.
2. Pendidikan dan Pelatihan
Internasional Nasional Provinsi Kab/Kota Kecamatan Lama Diklat
R : relevan; materi diklat secara langsung meningkatkan
kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional.
KR : kurang relevan; materi diklat mendukung kinerja
profesional guru.
TR : tidak relevan; tidak dinilai.
rumpun bidang studi (mapel) Nonkependidikan tidak sesuai bidang studi dan rumpun bidang studi memiliki Akta Mengajar
120
Nonkependidikan tidak sesuai bidang studi dan rumpun bidang studi 110
Kependidikan sesuai bidang studi (mapel) 175 Kependidikan sesuai dengan rumpun bidang studi (mapel) 160
Nonkependidikan sesuai bidang studi (mapel) 160 Kependidikan tidak sesuai bidang studi dan rumpun bidang studi 145
S-2
Nonkependidikan tidak sesuai bidang studi dan rumpun bidang studi 130
Kependidikan sesuai bidang studi (mapel) 200 Kependidikan sesuai dengan rumpun bidang studi (mapel) 180 Nonkependidikan sesuai bidang studi (mapel) 180 Kependidikan tidak sesuai bidang studi dan rumpun bidang studi
160 S-3
Nonkependidikan tidak sesuai bidang studi dan rumpun bidang studi 140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Pendidikan prajabatan atau STPPL sebagai persyaratan untuk menjadi PNS tidak diperhitungkan.
3. Pengalaman Mengajar
Pengalaman Mengajar Skor >31 tahun 220 29 – 31 tahun 205 26 - 28 tahun 190 23 – 25 tahun 175 20 – 22 tahun 160 17 – 19 tahun 145 14 – 16 tahun 130 11 – 13 tahun 115 8 – 10 tahun 100 5 – 7 tahun 85
Catatan:
á Tugas belajar diperhitungkan dalam pengalaman mengajar.
á Pembulatan pengalaman mengajar: p = 6 bulan dibulatkan ke bawah (contoh 7 tahun 6 bulan dihitung 7 tahun); p > 6 bulan dibulatkan ke atas (contoh 7 tahun 7 bulan dihitung 8 tahun).
4. Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran
a. Perencanaan Pembelajaran
Catatan:
Lima
RP/RPP/SP dinilai oleh asesor dengan menggunakan Instrumen Penilaian RPP (halaman 35-36) dan dihitung skor reratanya.
Khusus untuk Guru Bimbingan dan Konseling
a. Perencanaan Program Pelayanan Bimbingan dan Konseling
Aspek yang dinilai
Bobot Skor Mengumpulkan 5 buah Program Pelayanan
1. Perumusan tujuan pelayanan 2. Pemilihan dan pengorganisasian
4
Aspek yang dinilai Skor maks
Mengumpulkan 5 buah RP/RPP/ SP yang berbeda
1. Perumusan tujuan pembelajaran 2. Pemilihan materi ajar 3. Pengorganisasian materi ajar 4. Pemilihan sumber /media
pembelajaran 5. Kejelasan skenario pembelajaran 6. Kerincian skenario pembelajaran 7. Kesesuaian teknik penilaian dengan
tujuan pembelajaran 8. Kelengkapan instrumen penilaian
pembelajaran
5 5 5 5 5 5
5
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Bimbingan dan Konseling (PPBK)
materi pelayanan 3. Pemilihan instrumen dan media 4. Strategi pelayanan 5. Waktu dan biaya 6. Rencana evaluasi dan tindak
lanjut
8 8 8 4 4
Mengumpulkan program semesteran dan program tahunan
1. Program semesteran bimbingan dan konseling
2. Program tahunan bimbingan dan konseling
2 2
40
Catatan:
Kumpulkan lima buah Program Pelayanan Bimbingan dan Konseling (PPBK) yang mencakup bidang (1) pendidikan/belajar, (2) karier, (3) pribadi, (4) sosial, (5) akhlak mulia/budi pekerti.
b. Pelaksanaan Pembelajaran Khusus untuk Guru Bimbingan dan konseling atau Konselor b. Pelaksanaan Program Pelayanan Bimbingan dan Konseling
Aspek yang dinilai Skor maks
Laporan pelaksanaan program pelayanan bimbingan dan konseling
1. Agenda kerja guru bimbingan dan konseling (konselor)
2. Daftar konseli (siswa) 3. Data kebutuhan dan permasalahan
3. Penutup (refleksi, rangkuman, dan tindak lanjut)
10
100
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
b. Pelayanan Langsung (antara lain: konseling individual, konseling kelompok, konsultasi, bimbingan kelompok, bimbingan klasikal, referal
c. Pelayanan tidak langsung (antara lain: papan bimbingan, kotak masalah, bibliokonseling, audiovisual, audio, media cetak: liflet, buku saku
7. Laporan hasil evaluasi program, proses, dan produk bimbingan dan konseling, serta tindak lanjutnya
40
15
15
120
5. Penilaian dari atasan dan pengawas
Bukti Aspek yang dinilai Skor maks
Dokumen hasil penilaian oleh atasan dan/atau pengawas tentang kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial
1. Ketaatan menjalankan ajaran agama 2. Tanggung jawab 3. Kejujuran 4. Kedisiplinan 5. Keteladanan 6. Etos kerja 7. Inovasi dan kreativitas 8. Kemampuan menerima kritik dan
saran 9. Kemampuan berkomunikasi 10. Kemampuan bekerja sama
5 5 5 5 5 5 5 5
5 5
Jumlah 50
Catatan: Jika komponen ini dinilai oleh dua penilai, yaitu atasan dan pengawas, maka skor komponen ini adalah rerata dari keduanya. Dalam kondisi tertentu terkait faktor gegrafis, penilaian dapat dilakukan hanya oleh atasan.
6. Prestasi Akademik
a. Lomba dan karya akademik
Prestasi Tingkat* Skor
Bukti juara lomba karya akademik yang relevan dengan bidang studi/ keahliannya
Internasional Nasional Provinsi Kabupaten/Kota
60 40 30 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Kecamatan 10
Prestasi Tingkat* Skor Menemukan karya monumental
Pendidikan Nonpendidikan
60 40
Sertifikat keahlian/keterampilan (Guru SMK, Guru OR)
Internasional Nasional Regional
30 20 10
Capaian skor TOEFL Lebih dari 500 Lebih dari 450 – 500 400 – 450
30 20 10
b. Pembimbingan kepada teman sejawat / siswa
Jenis Pembimbingan
teman sejawat/ siswa Skor
Instruktur
Tingkat Nasional : 40 per kegiatan Tingkat Provinsi : 30 per kegiatan Tingkat Kab/Kota : 20 per kegiatan
Guru Inti/Tutor/Pemandu 20 per periode kegiatan
Pembimbing guru yunior atau Pamong PPL calon guru
1 – 4 orang per semester : 10 5 – 8 orang per semester : 15 Lebih dari 8 orang per semester : 20
Tingkat R KR Internasional 40 25 Nasional 25 16 Provinsi 20 13 Kabupaten/Kota 15 10
Pembimbingan siswa dalam berbagai lomba/karya sampai meraih juara (juara I, II, III)
Kecamatan 10 7 Pembimbingan siswa dalam berbagai lomba/karya tidak mencapai juara
Relevan : 3 per Kurang kegiatan relevan : 2 per Tidak relevan kegiatan : tidak dinilai
Catatan: Jenis pembimbingan teman sejawat sebagai instruktur, guru inti, guru pemandu, atau tutor diakui (diberi skor) apabila guru yang bersangkutan telah memiliki hak untuk tugas tersebut yang dibuktikan dengan pernah mengikuti dan memiliki sertifikat training of trainer (TOT).
7. Karya Pengembangan Profesi
Skor Jenis Dokumen / Karya Publikasi
Relevan Tidak relevan
Nasional Provinsi 50 40 35 25
a. Buku*
Kabupaten/Kota 30 15 b. Artikel Jurnal Terakreditasi 25 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Jurnal Tdk Terakreditasi 10 8 Majalah/koran nasional 10 8
Majalah/koran local 5 3 c. Menjadi reviewer buku, penyunting buku, penyunting
jurnal, penulis soal EBTANAS/UN/ UASDA 2 per kegiatan
d. Modul/Diktat dicetak lokal (Kab/ Kota)
Minimal mencakup materi 1 semester, skor maksimal 20**)
e. Media/Alat pembelajaran
Setiap membuat satu media/alat pembelajaran diberi skor 5
f. Laporan penelitian di bidang pendidikan
Setiap satu laporan diberi skor maksimal 15***) Sebagai ketua 60% dan anggota 40%
g. Karya teknologi (TTG) dan karya seni (patung, kriya, lukis, sastra,
Setiap karya diberi skor maksimal 15****)
Skor
Jenis Dokumen / Karya
Publikasi Relev an
Tidak relevan
Nasional Provinsi 50 40 35 25 a. Buku* Kabupaten/Kota 30 15
musik, tari, dll)
Catatan:
*) Buku publikasi nasional adalah buku yang dipakai secara nasional dan ber- ISBN dan ditetapkan oleh BSNP sebagai buku standar; publikasi provinsi adalah buku ber-ISBN; publikasi kab/kota adalah buku yang tidak ber-ISBN.
**) Penskoran mempertimbangkan kualitas modul/diktat. ***) Penskoran mempertimbangkan kualitas laporan yang meliputi aspek
masalah, telaah teoretik, metode, hasil, dan tata tulis ilmiah. Laporan penelitian mandiri/sebagai ketua yang dinilai maksimal 3 laporan per tahu
****) Penskoran mempertimbangkan kualitas, karya teknolog mempertimbangkan manfaat, dan karya seni mempertimbangkan estetika.
8. Keikutsertaan dalam forum ilmiah
Relevan Tidak Relevan
Tingkat Pemaka lah
Pesert a
Pemakal ah
Pesert a
Internasional 50 10 25 5 Nasional 40 8 20 4 Provinsi 30 6 15 3 Kabupaten/Kota 20 4 10 2 Kecamatan 10 2 5 1
Dinilai relevan apabila materi forum ilmiah mendukung kompetensi profesional dan pedagogik.
9. Pengalaman menjadi pengurus organisasi di bidang kependidikan dan sosial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
a. Pengurus organisasi di bidang kependidikan dan sosial
Skor per tahun Tingkat Organisasi Kependidik
an Sosial
Internasional 10 7 Nasional 7 5 Provinsi 5 4 Kabupaten/Kota 4 3 Kecamatan 3 2 Desa/Kelurahan 2 1
b. Tugas Tambahan
Tugas Tambahan Skor per
tahun Kepala sekolah 4 Wakil kepala sekolah/ketua jurusan/kepala lab/ kepala bengkel/kepala klinik rehabilitasi/wali kelas*)
2
Pembina kegiatan ekstra kuriluler (pramuka, drumband, mading, KIR, dsb.)
1
*) Guru kelas SD diakui sebagai wali kelas.
10. Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan
Tingkat Skor
Internasional Nasional Provinsi Kabupaten/Kota Kecaqmatan Kelurahan/satuan pendidikan
30 20 10 5 2 1
Melaksanakan tugas di daerah khusus*) Setiap tahun
10 *) Daerah khusus adalah daerah yang terpencil atau terbelakang; daerah
dengan kondisi masyarakat adat yang terpencil; daerah perbatasan dengan negara lain; daerah yang mengalami bencana alam, bencana sosial, atau daerah yang berada dalam keadaan darurat lain.