Top Banner
PELUANG DAN TANTANGAN KURIKULUM 2013 A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi bangsa Indonesia dihadapkan pada berbagai tantangan, terutama dengan adanya perdagangan bebas, baik tingkat ASEAN, Asia pasifik (APEC), maupun dunia. Era globalisasi dan pasar bebas telah menimbulkan berbagai kesemrawutan sehingga manusia dihadapkan pada perubahan-perubahan yang sangat kompleks dan tidak menentu. Kita juga dihadapkan pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu cepat dan mendasar yang mengakibatkan bebasnya akses terhadap media massa terutama media elektronik, seperti jejaring sosial internet. Akibat pengaruh iptek dan globalisasi telah terjadi pergeseran yang ada dalam kehidupan masyarakat. Hampir setiap hari, kita disuguhi contoh-contoh menyedihkan melalui film dan televisi yang secara bebas mempertontonkan perilaku sadisme, mutilasi, kekerasan, premanisme, kejahatan, dan korupsi. Tidak sedikit dari para pemuda, pelajar, mahasiswa yang diharapkan menjadi tulang punggung bangsa telah terlibat dengan perkelahian antar pelajar, narkoba, perjudian, dan 1
39

Peluang dan Tantangan Kurikulum 2013 Sridayani

Mar 05, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Peluang dan Tantangan Kurikulum 2013 Sridayani

PELUANG DAN TANTANGAN KURIKULUM 2013

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang MasalahDalam era globalisasi bangsa Indonesia

dihadapkan pada berbagai tantangan, terutama

dengan adanya perdagangan bebas, baik tingkat

ASEAN, Asia pasifik (APEC), maupun dunia. Era

globalisasi dan pasar bebas telah menimbulkan

berbagai kesemrawutan sehingga manusia dihadapkan

pada perubahan-perubahan yang sangat kompleks dan

tidak menentu. Kita juga dihadapkan pada

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

begitu cepat dan mendasar yang mengakibatkan

bebasnya akses terhadap media massa terutama media

elektronik, seperti jejaring sosial internet.

Akibat pengaruh iptek dan globalisasi telah

terjadi pergeseran yang ada dalam kehidupan

masyarakat. Hampir setiap hari, kita disuguhi

contoh-contoh menyedihkan melalui film dan

televisi yang secara bebas mempertontonkan

perilaku sadisme, mutilasi, kekerasan, premanisme,

kejahatan, dan korupsi. Tidak sedikit dari para

pemuda, pelajar, mahasiswa yang diharapkan menjadi

tulang punggung bangsa telah terlibat dengan

perkelahian antar pelajar, narkoba, perjudian, dan

1

Page 2: Peluang dan Tantangan Kurikulum 2013 Sridayani

lain-lain. Nilai-nilai tradisional yang dianggap

sangat menjunjung tinggi moralitas kini sudah

bergeser seiiring dengan pengaruh iptek dan

globalisasi.

Dalam rangka mengantisipasi perubahan-

perubahan global dan persaingan pasar bebas, serta

tuntutan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,

khususnya teknologi informasi, diperlukan

perubahan yang cukup mendasar dalam sistem

pendidikan nasional, yang dipandang oleh berbagai

pihak sudah tidak efektif, bahkan dari segi mata

pelajaran yang diberikan dianggap kelebihan muatan

tetapi tidak mampu memberikan bekal dan

mempersiapkan peserta didik untuk bersaing dengan

bangsa-bangsa lain di dunia. Perubahan mendasar

tersebut berkaitan dengan kurikulum, yang dengan

sendirinya menuntut dan mempersyaratkan berbagai

perubahan pada komponen-komponen pendidikan yang

lain.

Berkaitan dengan perubahan kurikulum, dalam

perjalanan dunia pendidikan Indonesia telah

menerapkan tujuh kurikulum yaitu kurikulum 1968,

kurikulum 1975, kurikulum 1984, kurikulum 1994,

kurikulum 2004 atau kurikulum berbasis kompetensi

(KBK), kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)

2006 dan terakhir kurikulum 2013 yang lebih

2

Page 3: Peluang dan Tantangan Kurikulum 2013 Sridayani

menekankan pada pendidikan karakter. Berbagai

pihak menganalisis dan melihat perlunya diterapkan

kurikulum berbasis kompetensi sekaligus

berkarakter (competency and character based curriculum),

yang dapat membekali peserta didik dengan berbagai

sikap dan kemampuan yang sesuai dengan tuntutan

zaman dan tuntutan teknologi yang akan menjawab

tantangan arus globalisasi.

2. Rumusan Masalah

a. Bagaimana Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)

dalam pengembangan kurikulum?

b. Bagaimana Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) dalam pengembangan kurikulum?

c. Bagaimana peluang dan tantangan Kurikulum

2013 dalam pembaharuan kurikulum?

3. Tujuan Pembahasan

a. Untuk mengetahui Kurikulum Berbasis

Kompetensi (KBK) dalam pengembangan kurikulum

b. Untuk mengetahui Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) dalam pengembangan kurikulum

c. Untuk mengetahui peluang dan tantangan

kurikulum 2013 dalam pembaruan kurikulum.

3

Page 4: Peluang dan Tantangan Kurikulum 2013 Sridayani

B. PEMBAHASAN

1.KEBIJAKAN PEMBAHARUAN KURIKULUMIstilah “Kurikulum berasal dari bahasa latin

“curiculum”, sedang menurut bahasa Perancis “cuurier”

artinya “to run” berlari. Istilah kurikulum pada

awalnya dipakai dalam dunia olahraga dengan

istilah “curriculae” yaitu suatu jarak yang harus

ditempuh oleh pelari atau kereta dalam perlombaan,

dari awal sampai akhir. Dari dunia olahraga

istilah kurikulum masuk ke dunia pendidikan yang

berarti jangka waktu pendidikan yang harus

ditempuh oleh siswa yang bertujuan untuk

memperoleh ijazah.”1

Beberapa tafsiran dalam Oemar Hamalik

mengemukakan “Kurikulum antara lain adalah :

a. Kurikulum memuat isi pelajaran.Kurikulum ialah sejumlah mata pelajaran yangharus ditempuh dan dipelajari oleh siswauntuk memperoleh sejumlah pengetahuan.

b. Kurikulum sebagai rencana Pembelajaran.Kurikulum adalah suatu program pendidikanyang disediakan untuk membelajarkan siswa.Dengan program itu para siswa melakukankegiatan belajar, sehingga terjadi perubahandan perkembangan tingkah laku siswa, sesuaidengan tujuan pendidikan dan pembelajaran.Dengan kata lain, sekolah menyediakan

1 Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, (Jakarta : Rajawali Pers, 2010),hal. 122

4

Page 5: Peluang dan Tantangan Kurikulum 2013 Sridayani

lingkungan bagi siswa yang memberikankesempatan belajar.

c. Kurikulum sebagai pengalaman belajar.Pengertian ini menunjukkan kurikulum tidakterbatas dalam ruang kelas saja, melainkanmencakup juga kegiatan-kegiatan di luarkelas. Tak ada pemisahan yang tegas antaraintra dan ekstra kurikulum. Semua kegiatanyang memberikan pengalamanbelajar/pendidikan bagi siswa padahakikatnya adalah kurikulum.”2

Menurut Crow and Crow dalam Ramayulis,

“Kurikulum adalah rancangan pengajaran atau

sejumlah mata pelajaran yang disusun secara

sistematis untuk menyelesaikan suatu program untuk

memperoleh ijazah.”3 Sedangkan menurut M. Arifin

memandang “Kurikulum sebagai seluruh bahan

pelajaran yang harus disajikan dalam proses

kependidikan dalam suatu sistem institusional

pendidikan.”4

Selanjutnya Zakiah Daradjat memandang

“Kurikulum sebagai suatu program yang direncanakan

dalam bidang pendidikan dan dilaksanakan untuk

mencapai sejumlah tujuan-tujuan pendidikan

tertentu.”5

2 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta : Bumi Aksara, 2011), hal. 163 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Kalam Mulia, 2011), hal. 1504 Ibid.,5 Ibid.,

5

Page 6: Peluang dan Tantangan Kurikulum 2013 Sridayani

Selain itu, Addarmasyi Sarhan dan Dr. MunirKamil yang ditulis kembali oleh Al-Syaibani,menyatakan bahwa: “Kurikulum adalah sejumlahpengalaman pendidikan, kebudayaan, sosial,olahraga, dan kesenian yang disediakan olehsekolah bagi murid-muridnya di dalam dan diluar sekolah dengan maksud menolong untukberkembang menyeluruh dalam segala segi danmerubah tingkah laku mereka sesuai dengantujuan-tujuan pendidikan.”6

Sementara itu menurut PP nomor 19 tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan, “Kurikulum

adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai

tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang

digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan-tujuan

pendidikan tertentu.”7

Dari beberapa defenisi di atas dapat

disimpulkan bahwa kurikulum merupakan program

pendidikan yang disediakan oleh sekolah yang tidak

hanya sebatas bidang studi dan dan kegiatan

belajarnya saja, akan tetapi, meliputi segala

sesuatu yang dapat mempengaruhi perkembangan dan

pembentukan pribadi siswa sesuai dengan tujuan

pendidikan yang diharapkan sehingga dapat

meningkatkan mutu kehidupannya yang pelaksanaannya

6 Ibid.,7 Kunandar, op. cit, hal.124

6

Page 7: Peluang dan Tantangan Kurikulum 2013 Sridayani

tidak hanya di sekolah tetapi juga di luar

sekolah.

Salah satu variabel yang mempengaruhi sistem

pendidikan nasional adalah kurikulum. Oleh karena

itu, kurikulum harus dapat mengikuti dinamika yang

ada dalam masyarakat. Kurikulum harus bisa

menjawab kebutuhan masyarakat luas dalam

menghadapi persoalan kehidupan yang dihadapi.

Dalam pembaharuan kurikulum, Indra Djati Sidiberpendapat bahwa: “Salah satu upayapeningkatan mutu pendidikan adalah denganpembenahan kurikulum yang dapat memberikankemampuan dan keterampilan dasar minimal(minimum basic skill), menerapkan konsep belajartuntas (mastery learning), dan membangkitkansikap kreatif, inovatif, demokratis dan mandiri bagipeserta didik.”8

Menurut Sudjana, “Ada sepuluh langkah yang

harus ditempuh dalam melakukan pembaharuan

kurikulum, yakni :

a. Mengenal atau mengidentifikasi kebutuhanperubahan kurikulum, artinya menilai adatidaknya masalah-masalah pokok yang harusdilakukan perubahan. Oleh karena itu perludilakukan penilaian dan pengukuranpendahuluan terhadap kurikulum yang sedangberjalan.

b. Mobilisasi suatu perubahan kurikulum,artinya setelah ditemukan pokok yang menjadigarapan perubahan kurikulum, barulahdipikirkan wadah yang akan mengorganisasi

8 Ibid., hal. 114

7

Page 8: Peluang dan Tantangan Kurikulum 2013 Sridayani

perubahan tersebut. Wadah tersebut bisaberupa badan atau komite yang bisa bekerjasecara rutin.

c. Studi tentang masalah dan kebutuhanmasyarakat, artinya dalam mengembangkansuatu kurikulum dilakukan analisis terhadapsektor-sektor masyarakat, baik masalahnyamaupun kebutuhannya.

d. Studi tentang karakteristik dankebuttuhan peserta didik, artinyamemperhatikan perkembangan, pertumbuhan,bakat, minat, kesanggupan, dan kebutuhanpeserta didik.

e. Formulasi tujuan pendidikan, artinyadalam mengembangkan kurikulum harusmenjabarkan tujuan pendidikan secara umumyang bersifat filosofis, sosiologis, dan psikologiske dalam tujuan institusional yang bersifattingkah laku operasional sehingga mudahdipahami oleh para guru di lapangan.

f. Menetapkan aktivitas belajar dan matapelajaran,artinya memilih dan menerapkanaktivitas belajar (sebagai isi kurikulum)yang memadai dan menunjang tercapainyatujuan pendidikan tersebut.

g. Mengorganisasi pengalaman belajar danperencanaan unit-unit pelajaran.

h. Pengujian kurikulum yang diperbaharui,artinya kurikulum yang diperbaharui sebelumdilaksanakan di lapangan harus diujicobakanterlebih dahulu (tryout) terlebih dahulu agarmencapai hasil yang optimal.

i. Pelaksanaan kurikulum baru, artinyakurikulum baru yang telah disusun, direvisidan telah diujicobakan hendaknya diterapkandengan mengerahkan seluruh opini masyarakatagar meneima ide-ide pembaharuan dalamkurikulum tersebut.

8

Page 9: Peluang dan Tantangan Kurikulum 2013 Sridayani

j. Evaluasi dan revisi berikutnya, artinyakurikulum baru yang sudah diberlakukandievaluasi dan dimonitoring untuk melihatkualitas dan efektivitas kurikulum tersebutuntuk selanjutnya dilakukan revisi kalaudiperlukan.”9

Dalam suatu sistem pendidikan, kurikulum

bersifat dinamis serta harus selalu dilakukan

perubahan dan pengembangan, agar dapat mengikuti

perkembangan dan tantangan zaman. Dari penjelasan

di atas dapat disimpulkan bahwa pembaharuan

kurikulum adalah suatu keharusan dalam kerangka

menuju mutu pendidikan yang berkualitas dan mampu

merespon terhadap tuntutan terhadap kehidupan

berdemokrasi, globalisasi.

2.Kurikulum 2004 (KBK), KTSP 2006, dan Kurikulum

2013

a. Kurikulum Berbasis Kompetensi

Kurikulum Berbasis Kompetensi digagas ketika

menteri Pendidikan dijabat oleh Abdul Malik

Fadjar. Dalam dokumen kurikulum 2004 dirumuskan

bahwa kurikulum berbasis kompetensi merupakan

perangkat rencana dan pengaturan tentang

kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai

oleh siswa, penilaian, kegiatan belajar

9 Ibid, hal. 119

9

Page 10: Peluang dan Tantangan Kurikulum 2013 Sridayani

mengajar, dan pemberdayaan sumber daya

pendidikan. KBK lebih ditekankan pada kemampuan

atau kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap

siswa setelah mereka melakukan proses

pembelajaran tertentu. McAshan menyatakan bahwa:

“Kompetensi adalah suatu pengetahuan,

keterampilan, dan kemampuan atau kapabilitas

yang dimiliki oleh seseorang yang telah menjadi

bagian dari dirinya sehingga mewarnai perilaku

kognitif, afektif, dan psikomoriknya.”10

Sebagaimana Gordon dalam Ramayulis

menjelaskan bahwa: “Aspek yang terkandung dalam

kompetensi sebagai berikut :

1. Pengetahuan (knowledge), yaitupengetahuan seseorang untuk melakukansesuatau, misalnya akan dapat melakukanproses berpikir ilmiah untuk memecahkansuatu persoalan manakala ia memilikipengetahuan yang memadai tentang langkah-langkah berpikir ilmiah.

2. Pemahaman (understanding), yaitu kedalamankognitif dan afektif yang dimiliki olehindividu. Misalnya siswa hanya mungkindapat memecahkan masalah ekonomi manakalaia memahami konsep-konsep ekonomi.

3. Keterampilan (skill), adalah sesuatu yangdimiliki oleh individu untuk melakukantugas yang dibebankan.

4. Nilai (value), adalah suatu standarperilaku yang telah diyakini dan secara

10 Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Jakarta : Kencana, 2008), hal. 2

10

Page 11: Peluang dan Tantangan Kurikulum 2013 Sridayani

psikologis telah menjadi bagian daridirinya, sehingga akan mewarnai dalamsegala tindakannya.

5. Sikap (attitude), yaitu perasaan ataureaksi terhadap sesuatu yang datang dariluar, misalnya perasaan senang atau tidaksenang terhadap munculnya aturan baru.

6. Minat (interest), yaitu kecendrunganseseorang untuk melakukan suatu tindakanatau perbuatan.”11

Selanjutnya Masnur Muslich menyatakan bahwa:

“Proses pengembangan Kurikulum Berbasis

Kompetensi didasarkan pada beberapa prinsip

yaitu :

1. Keimanan, nilai, dan budi pekerti luhur2. Penguatan integritas nasional3. Keseimbangan antara etika, logika,

estetika, dan kinestika4. Kesamaan dalam memperoleh kesempatan5. Abad pengetahuan dan teknologi informasi6. Pengembangan kecakapan hidup (lifeskill)7. Belajar sepanjang hayat8. Berpusat pada anak dengan penilaian yangberkelanjutan dan dan komprehensif

9. Pendekatan menyeluruh dan kemitraan”12

Berdasarkan pendapat para ahli di atas

disimpulkan bahwa Kurikulum Berbasis Kompetensi

memiliki empat komponen, yaitu :

11 Ibid, hal. 612 Masnur muslich, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual, (Jakarta : Bumi Aksara, 2009), hal. 18

11

Page 12: Peluang dan Tantangan Kurikulum 2013 Sridayani

1. Kurikulum dan hasil belajar (KHB). KHB memuat

perencanaan pengembangan kompetensi siswa yang

perlu dicapai secara keseluruhan, yaitu sejak

TK sampai dengan kelas 12. Dan ini merupakan

rangkaian kompetensi siswa untuk maju secara

bertahap seiring dengan perkembangan dan

kematangan psikologisnya. KHB ini juga memberikan

kesempatan guru untuk mengembangkan program

pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan

kehidupan, keadaan sekolah atau lingkungan,

dan kebutuhan serta kemampuan siswa

2. Penilaian berbasis kelas (PBK). PBK memuat

prinsip, sasaran, dan pelaksanaan penilaian

berkelanjutan yang lebih akurat dan konsisten

sebagai akuntabilitas public melalui identifikasi

kompetensi atau hasil belajar yang telah

dicapai, pernyataan standar yang harus

dicapai, peta kemajuan belajar siswa, dan

pelaporan. Penilaian ini disebut berbasis

kelas karena penilaian dilaksanakan secara

terpadu dalam pembelajaran di kelas.

3. Kegiatan belajar mengajar (KBM), memuat

gagasan-gagasan pokok pembelajaran untuk

mencapai kompetensi yang ditetapkan. Komponen

ini menyebutkan bahwa belajar merupakan

kegiatan aktif siswa dalam membangun makna dan

12

Page 13: Peluang dan Tantangan Kurikulum 2013 Sridayani

pemahaman. Dengan demikian, dalam praktiknya,

guru perlu memberikan dorongan kepada siswa

untuk menggunakan otoritasnya dalam membangun

gagasan

4. Pengembangan kurikulum berbasis sekolah

(PKBS). PKBS memuat berbagai pola

pemberdayaaan tenaga kependidikan dan sumber

daya lain untuk meningkatkan mutu hasil

belajar yang dilengakapi dengan gagasan

pembentukan jaringan kurikulum, pengembangan

perangkat kurikulum pembinaan profesional

tenaga kependidikandan pengembangan sistem

informasi kurikulum.

Keempat komponen KBK ini merupakan satu

kesatuan yang utuh karena praktiknya komponen-

komponen ini saling menunjang. Dalam Kurikulum

Berbasis Kompetensi siswa dituntut untuk bisa

mengembangkan potensinya sesuai dengan

kemampuan siswa masing-masing. Kurikulum

Berbasis kompetensi juga memberikan kesempatan

kepada orangtua untuk peduli dan terlibat dalam

kegiatan persekolahan sejak jenjang TK hingga

pendidikan menengah. Selain itu, para pemangku

kepentingan (stakeholders) diharapkan untuk

berperan aktif di setiap tingkat satuan

pendidikan.

13

Page 14: Peluang dan Tantangan Kurikulum 2013 Sridayani

b. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

dalam Masnur Muslich adalah kurikulum

operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh

masing-masing satuan pendidikan. Menurut Masnur

Muslich,

“Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)disusun dalam rangka memenuhi amanat yangtertuang dalam Undang-Undang RepublikIndonesia nomor 20 Tahun 2003 tentang SistemPendidikan Nasional dan Peraturan PemerintahRepublik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005tentang Standar Nasional Pendidikan.Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)merupakan penyempurnaan dari kurikulum 2004(KBK) adalah kurikulum operasional yangdisusun dan dilaksanakan oleh masing-masingsatuan pendidikan/sekolah.”13

KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-

prinsip berikut :

1. Berpusat pada potensi, perkembangan,kebutuhan, dan kepentingan peserta didikdan lingkungannya

2. Beragam dan terpadu3. Tanggap terhadap perkembangan ilmupengetahuan, teknologi dan seni

4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan5. Menyeluruh dan berkesinambungan6. Belajar sepanjang hayat

13 Masnur Muslich, KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) Dasar Pemahamandan Pengembangan, (Jakarta : Bumi Aksara, 2008), hal. 10

14

Page 15: Peluang dan Tantangan Kurikulum 2013 Sridayani

7. Seimbang antara kepentingan nasional dankepentingan daerah14

KTSP memiliki karakteristik sebagai

berikut :

1. KTSP menekankan pada ketercapaiankompetensi siswa baik secara KurikulumTingkat satuan Pendidikan individualmaupun klasik

2. KTSP berorientasi pada hasil belajar(learning outcomes) dan keberagaman

3. Penyampaian dalam pembelajaranmenggunakan pendekatan dan metode yangbervariasi

4. Sumber belajar bukan hanya guru, tetapisumber belajar lainnya yang memenuhi unsuredukatif

5. Penilaian menekankan pada proses danhasil belajar dalam upaya penguasaan ataupencapaian suatu kompetensi15

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

memiliki empat komponen, yaitu tujuan pendidikan

tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan

KTSP, kalender pendidikan dan silabus dan RPP

(Rencana Pelaksanaan Pengajaran). Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan menekankan pada

kemampuan yang harus dimiliki oleh lulusan suatu

jenjang pendidikan. Kemampuan yang harus dicapai

dinyatakan dengan standar kompetensi, yaitu

kemampuan minimal yang harus dicapai lulusan.

14 Ibid, hal.1115 Kunandar, op. cit, hal. 138

15

Page 16: Peluang dan Tantangan Kurikulum 2013 Sridayani

Standar kompetensi lulusan merupakan modal utama

untuk bersaing di tingkat regional maupun global,

karena persaingan yang terjadi dalam era

globalisasi adalah persaingan sumber daya

manusia.

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) 2006 ditemukan beberapa kelemahan :

1. Isi dan pesan-pesan kurikulum masih terlalu

padat, yang ditunjukkan dengan banyaknya mata

pelajaran dan banyak materi yang keluasan dan

kesukarannya melampaui tingkat perkembangan

usia anak.

2. Kurikulum belum mengembangkan kompetensi

secara utuh sesuai dengan visi, misi, dan

tujuan pendidikan nasional.

3. Kompetensi yang dikembangkan lebih didominasi

oleh aspek pengetahuan, belum sepenuhnya

menggambarkan pribadi peserta didik

(pengetahuan, keterampilan, dan sikap).

4. Berbagai kompetensi yang diperlukan sesuai

dengan perkembangan masyarakat seperti

pendidikan karakter, kesadaran lingkungan,

pendekatan dan metode pembelajaran konstruktifistik

serta jiwa kewirausahaan, belum terakomodasi

dalam kurikulum.

16

Page 17: Peluang dan Tantangan Kurikulum 2013 Sridayani

5. Kurikulum belum peeka dan tanggap terhadap

berbagai persoalan sosial yang terjadi pada

tingkat lokal, nasional maupun global.

6. Standar proses pembelajaran belum

menggambarkan urutan pembelajaran yang rinci

sehingga membuka peluang penafsiran yang

beraneka ragam dan berujung pada pembelajaran

yang berpusat pada guru.

7. Penilaian belum menggunakan standar penilaian

berbasis kompetensi, serta belum tegas

memberikan layanan remediasi dan pengayaan

secara berkala.

Implementasi KTSP bermuara pada pelaksanaan

pembelajaran yakni bagaimana agar isi atau

pesan-pesan kurikulum (SK-KD) dapat dicerna oleh

peserta didik secara tepat dan optimal. Guru

harus berupaya agar peserta didik dapat

membentuk kompetensi dirinya sesuai dengan apa

yang digariskan dalam kurikulum (SK-KD),

sebagaimana dijabarkan  dalam rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP).

Dalam hal ini akan terjadi interaksi antara

peserta didik dengan lingkungannya sehingga

terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih

baik. Dalam hal ini tugas guru yang paling utama

adalah mengkondisikan lingkungan agar menunjang

17

Page 18: Peluang dan Tantangan Kurikulum 2013 Sridayani

terjadinya perubahan perilaku tersebut. Pada

umumnya pelaksanaan pembelajaran mencakup tiga

kegiatan, yakni pembukaan, pembentukan

kompetensi dan penutup.

c. Kurikulum 2013

Menurut Mulyasa, “Kurikulum 2013 yang

berbasis karakter dan kompetensi lahir sebagai

jawaban terhadap berbagai kritikan terhadap

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006,

serta sesuai dengan perkembangan kebutuhan dan

dunia kerja. Mengacu pada penjelasan UU no. 20

tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional,

bagian umum dikatakan bahwa :

“Strategi Pembangunan pendidikan nasional dalamundang-undang ini meliputi..., 2. Pengembangan danpelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi...” danpenjelasan pasal 35 bahwa “Kompetensi lulusanmerupakan kualifikasi kemampuan lulusan yangmencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan sesuaidengan standar nasional yang telah disepakati” makadiadakan perubahan kurikulum dengan tujuanuntuk “melanjutkan pengembangan kurikulum berbasiskompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 denganmencakup kompetensi sikap, pengetahuan danketerampilan secara terpadu.”16

Kurikulum 2013 merupakan tindak lanjut dari

kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang pernah

16 Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, (Bandung: Remaja Rosda Karya), hal. 153

18

Page 19: Peluang dan Tantangan Kurikulum 2013 Sridayani

diuji cobakan pada tahun 2004. KBK atau

(Competency Based Curriculum) dijadikan sebagai

acuan dan pedoman bagi pelaksanaan pendidikan

untuk mengembangkan ranah pendidikan

(pengetahuan, keterampilan, dan sikap) dalam

seluruh jenjang dan jalur pendidikan khususnya

pada jalur pendidikan luar sekolah. Pada

hakikatnya kompetensi merupakan perpaduan dari

pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang

direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan

bertindak.

Kurikulum 2013 memfokuskan pada pemerolehan

kompetensi-kompetensi tertentu oleh peserta

didik. Kurikulum ini mencakup sejumlah

kompetensi dan seperangkat tujuan pembelajaran

yang dinyatakan sedemikian rupa, sehingga

pencapaiannya dapat diamati dalam bentuk

perilaku atau keterampilan peserta didik sebagai

suatu kriteria keberhasilan.

Selain itu, kurikulum 2013 menekankan pada

pendidikan berbasis karakter. Menurut Simon

Philips, “Karakter adalah kumpulan tata nilai

yang menuju pada suatu sistem, yang melandasi

pemikiran, sikap, dan perilaku yang

ditampilkan”17. Sementara itu, Koesema A17 Manur Muslich, Pendidikan Karakter, (Jakarta : Bumi Aksara, 2011), hal. 70

19

Page 20: Peluang dan Tantangan Kurikulum 2013 Sridayani

menyatakan bahwa “Karakter sama dengan

kepribadian. Kepribadian dianggap sebagai ciri

atau karakteristik atau gaya atau sifat khas

dari diri seseorang yang bersumber dari

bentukan-bentukan yang diterima dari lingkungan,

misalnya keluarga.”18

Sedangkan Imam Ghozali berpendapat bahwa:

“Karakter lebih dekat dengan akhlak yaitu

spontanitas manusia dalam bersikap, atau

perbuatan yang telah menyatu dalam diri manusia

sehingga ketika muncul tidak perlu dipikirkan

lagi.”19

Dalam Masnur Muslich, “Istilah karakter yang

diambil dari bahasa Yunani berarti “to mark”

(menandai) lebih fokus pada tindakan atau

tingkah laku. Ada dua pengertian tentang

karakter. Pertama ia menunjukkan bagaimana

seseorang berperilaku tidak jujur, kejam,

tentulah orang tersebut memanifestasikan perilaku

buruk. Sebaliknya, apabila seseorang berperilaku

jujur, suka menolong tentulah seseorang tersebut

memanifestasikan karakter mulia. Kedua, karakter

erat ikatannya dengan personality. Seseorang baru

18 Ibid19 Ibid

20

Page 21: Peluang dan Tantangan Kurikulum 2013 Sridayani

disebut orang yang berkarakter apabila tingkah

lakunya sesuai dengan kaidah moral.”20

Dari beberapa pendapat tersebut dapat

disimpulkan bahwa karakter berkaitan dengan

kekuatan moral. Orang yang berkarakter adalah

orang yang mempunyai kualitas moral yang

positif. Dengan demikian, melalui kurikulum 2013

yang berfokus pada pembentukan kompetensi dan

karakter peserta didik diharapkan akan memberi

peluang dalam menghasilkan insan Indonesia yang

produktif, inovatif, afektif, melalui penguatan sikap

(afektif), keterampilan (psikomotorik), dan

pengetahuan (kognitif) yang terintegrasi.

3.Pengembangan Kurikulum 2013Pengembangan kurikulum 2013 adalah proses

perencanaan kurikulum agar menghasilkan rencana

kurikulum yang luas dan spesifik. Proses ini

berhubungan dengan seleksi dan pengorganisasian

berbagai komponen situasi belajar mengajar, antara

lain penetapan jadwal pengorganisasian kurikulum

dan spesifikasi tujuan yang disarankan, mata

pelajaran, kegiatan, sumber dan alat pengembangan

kurikulum yang mengacu pada kreasi sumber-sumber

unit, rencana unit, dan garis pelajaran kurikulum

20 Ibid, hal. 71

21

Page 22: Peluang dan Tantangan Kurikulum 2013 Sridayani

ganda lainnya, untuk memudahkan proses belajar

mengajar.

Oemar Hamalik menyatakan bahwa: “Ada beberapa

karakteristik dalam pengembangan kurikulum 2013

sebagai berikut :

a. Rencana kurikulum harus dikembangkandengan tujuan yang jelas.

b. Suatu program atau kegiatan yangdilaksanakan di sekolah merupakan bagiandari kerikulum yang dirancang selaras denganprosedur pengembangan kurikulum.

c. Rencana kurikulum yang baik dapatmenghasilkan terjadinya proses belajar yangbaik, karena berdasarkan kebutuhan dan minatsiswa.

d. Rencana kurikulum harus mengenalkan danmendorong diversitas di antar pelajar.

e. Rencana kurikulum harus menyiapkan semuaaspek situasi belajar mengajar, sepertitujuan, konten, aktivitas, sumber, alatpengukuran, penjadwalan, dan fasilitas yangmenunjang.

f. Rencana kurikulum harus dikembangkansesuai dengan karakteristik siswa pengguna.

g. The subject arm approach adalah pendekatankurikulum yang banyak digunakan di sekolah.

h. Rencana kurikulum harus memberikanfleksibilitas untuk memungkinkan terjadinyaperencanaan guru-siswa.

i. Rencana kurikulum sebaiknyamerefleksikan keseimbangan antara kognitif,afektif, dan psikomotorik.”21

21 Oemar Hamalik, Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum, (Bandung : Remaja Rosda Karya, 2007), hal. 184

22

Page 23: Peluang dan Tantangan Kurikulum 2013 Sridayani

Pengembangan kurikulum 2013 seperti

pengembangan kurikulum pada umumnya terdiri dari

beberapa tingkat, yaitu pengembangan kurikulum

tingkat nasional, pengembangan kurikulum tingkat

wilayah, pengembangan kurikulum tingkat satuan

pendidikan, pengembangan silabus, dan pengembangan

program pembelajaran.

a. Pengembangan Kurikulum Tingkat Nasional

Dalam tingkat nasional dilakukan penataan

terhadap Standar nasional Pendidikan (SNP),

terutama pada Standar kompetensi Lulusan (SKL),

standar isi, standar proses, dan standar

penilaian yang dituangkan dalam Peraturan

Pemerintah Nomor 32 tahun 2013. Di samping itu,

juga dilakukan penataan terhadap empat mata

pelajaran, yakni : agama, PPKN, Matematika dan

bahasa Indonesia. Pada tingkat nasional,

pengembangan kurikulum meliputi jalur pendidikan

sekolah, luar sekolah, baik secara vertikal

maupun horizontal dalam rangka merealisasikan

tujuan pendidikan nasional.

b. Pengembangan kurikulum tingkat wilayah

Pengembangan kurikulum tingkat wilayah

bermuara pada wilayah tingkat I (Provinsi).

23

Page 24: Peluang dan Tantangan Kurikulum 2013 Sridayani

Pengembangan kurikulum tingkat wilayah berkaitan

dengan pengembangan kompetensi dan silabus untuk

berbagai mata pelajaran di luar matapelajaran

kurikulum nasional. Pengembangan kurikulum untuk

kelompok wilayah ini dilakukan oleh tim

pengembang kurikulum tingkat wilayah di bawah

koordinasi dinas pendidikan provinsi. Termasuk

dalam kurikulum tingkat wilayah ini adalah

muatan lokal dan bahasa daerah.

c. Pengembangan kurikulum tingkat satuan

pendidikan

Pada tingkat dibahas pengembangan kurikulum

untuk setiap jenis lembaga pendidikan pada

berbagai satuan dan jenjang ppendidikan.

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini antara

lain :

1. Mengembangkan kompetensi lulusan, dan

merumuskan tujuan-tujuan pendidikan pada

berbagai jenis lembaga pendidikan

2. Berdasarkan kompetensi dan tujuan di atas

selanjutnya dikembangkan bidang studi-bidang

studi yang akan diberikan untuk merealisasikan

tujuan tersebut

3. Mengembangkan dan mengidentifikasi tenaga-

tenaga kependidikan (guru dan nonguru) sesuai

dengan kualifikasi yang diperlukan

24

Page 25: Peluang dan Tantangan Kurikulum 2013 Sridayani

4. Mengidentifikasi fasilitas pembelajaran yang

diperlukan untuk memberi kemudahan belajar

d. Pengembangan Silabus

Dalam kurikulum 2013, pengembangan silabus

tidak lagi oleh guru, tetapi sudah disiapkan

oleh tim pengembang kurikulum, baik di tingkat

pusat maupun wilayah. Dengan demikian guru

tinggal mengembangkan RPP berdasarkan buku

panduan guru, buku panduan siswa dan buku sumber

yang semuanya telah disiapkan.

e. Pengembangan program pembelajaran

Berdasarkan silabus, kompetensi inti, dan

kompetensi lulusan yang telah diidentifikasi dan

diurutkan sesuai dengan tingkat pencapaiannya,

selanjutnya dikembangkan program-program

pembelajaran. Dalam kurikulum 2013 program

pembelajaran dikembangkan adalah tematik, dan

terpadu, sehingga kegiatan pengembangan

kurikulum pada tingkat ini adalah menyusun dan

mengembangkan rencana pembelajaran terpadu.

4.Inovasi Kurikulum 2013Implementasi kurikulum 2013 diharapkan dapat

menghasilkan insan yang produktif, kreatif, dan

inovatif. Secara konseptual, kurikulum 2013

memiliki beberapa keunggulan, antara lain :

25

Page 26: Peluang dan Tantangan Kurikulum 2013 Sridayani

a. Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan yang

bersifat alamiah (kontekstual), karena berangkat,

berfokus, dan bermuara pada hakekat peserta

didik untuk mengembangkan berbagai kompetensi

sesuai dengan potensinya masing-masing.

b. Kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan

kompetensi boleh jadi mendasari kemampuan-

kemampuan lain. Penguasaan ilmu pengetahuan, dan

keahlian tertentu dalam suatu pekerjaan,

kemampuan memecahkan masalah dalam kehidupan

sehari-hari serta aspek-aspek kepribadian dapat

dilakukan secara optimal berdasarkan standar

kompetensi tertentu.

c. Ada bidang-bidang studi atau mata pelajaran

tertentu yang dalam pengembangannya lebih tepat

menggunakan pendekatan kompetensi, terutama

berkaitan dengan keterampilan.

Hal-hal yang mendasari lahirnya kurikulum 2013

setidaknya ada tujuh asumsi antara lain :

a. Banyak sekolah yang memiliki sedikit guru

profesional dan tidak mampu melakukan proses

pembelajaran secara optimal.

b. Banyak sekolah yang mengoleksi sejumlah mata

pelajaran dan pengalaman, sehingga mengajar

diartikan hanya sebagai kegiatan menyajikan

26

Page 27: Peluang dan Tantangan Kurikulum 2013 Sridayani

materi yang terdapat dalam setiap mata

pelajaran.

c. Peserta didik bukanlah tabung kosong yang

dapat diisi atau ditulis sekehendak guru

melainkan individu yang memiliki sejumlah

potensi yang harus dikembangkan.

d. Peserta didik memiliki potensi yang berbeda

dan bervariasi.

e. Pendidikan berfungsi mengkondisikan

lingkungan untuk membantu peserta didik

mengembangkan berbagai potensi yang dimilkinya

secara optimal.

f. Kurikulum sebagai rencana pembelajaran harus

berisi kompetensi-kompetensi potensial yang

tersusun secara sistematis sebagai jabaran dari

seluruh aspek kepribadian peserta didik, yang

mencerminkan keterampilan yang dapat diterapkan

dalam kehidupan.

g. kurikulum sebagai proses pembelajaran harus

menyediakan berbagai kemungkinan kepada seluruh

peserta didik untuk mengembangkan berbagai

potensinya secara optimal.

Berdasarkan asumsi di atas, “menurut Mulyasa

dalam penerapan kurikulum 2013 dilakukan

penambahan beban belajar pada semua jenjang

pendidikan, sebagai berikut :

27

Page 28: Peluang dan Tantangan Kurikulum 2013 Sridayani

Beban belajar di SD/MIKelas I, II, III, masing masing 30, 32, 34sedangkan untuk kelas IV, V, VI masingmasing36 jam setiap minggu, dengan lama belajarnyayaitu 35 menit.

Beban belajar di SMP/MTsDari semula 32 menjadi 38 jam untuk masing-masing kelas VII, VIII dan IX, dengan lamabelajar untuk setiam jam belajarnya yaitu 40menit.

Beban belajar di SMA/MAKelas X bertambah dari 38 jam menjadi 42 jambelajar, dan untuk kelas XI dan XII bertambahdari 38 jam menjadi 44 jam belajar, denganlama belajar untuk setiap jam belajarnya yaitu45 menit.”22

Kebijakan penambahan jam ini dimaksudkan agar

guru memiliki waktu yang lebih leluasa

mengembangkan proses pembelajaran yang

berorientasi paada peserta didik atau

mengembangkan pembelajaran aktif, kreatif, dan

menyenangkan. Selain itu, guru dituntut untuk

secara kreatif menciptakan lingkungan yang

kondusif, dengan manajemen kelas yang efektif,

untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan

sehingga peserta didik dapat belajar dengan

menyenangkan (joyfull teaching and learning).

a. Kompetensi Inti

22 Mulyasa, op.cit., hal. 166

28

Page 29: Peluang dan Tantangan Kurikulum 2013 Sridayani

Kompetensi inti merupakan kompetensi

operasionalisasi standar kompetensi lulusan

dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki oleh

peserta didik yang telah menyelesaikan

pendidikan pada satuan pendidikan tertentu, yang

menggambarkann kompetensi utama yang

dikelompokkan ke dalam aspek sikap,

keterampilan, dan pengetahuan yang harus

dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang

sekolah, kelas dan mata pelajaran.

Kompetensi inti berfungsi sebagai unsur

pengorganisasi kompetensi dasar. Sebagai unsur

pengorganisasi, kompetensi inti merupakan

pengikat untuk organisas vertikal dan organisasi

horizontal kompetensi dasar. Organisasi vertikal

kompetensi dasar adalah keterkaitan antar konten

kompetensi dasar satu kelas atau jenjang

pendidikan ke kelas/jenjang di atasnya sehingga

memenuhi prinsip belajar yaitu terjadi suatu

akumulasi yang berkesinambungan antar konten

yang dipelajari peserta didik.

Organisasi horizontal adalah keterkaitan

antara konten kompetensi dasar satu mata

pelajaran dengan isi isi kompetensi dasar dari

mata pelajaran yang berbeda dalam satu pertemuan

29

Page 30: Peluang dan Tantangan Kurikulum 2013 Sridayani

mingguan dan kelas yang sama sehingga terjadi

proses saling memperkuat.

b. Silabus dan Rencana Pembelajaran

Istilah silabus dapat didefenisikan sebagai

garis besar, ringkasan, ikhtisar atau pokok-

pokok isi materi pelajaran. Menurut Abdul Majid,

“Silabus merupakan seperangkat rencana serta

pengaturan pelaksanaan pembelajaran dan

penilaian yang disusun secara sistematis memuat

kompnen-komponen yang saling berkaitan untuk

mencapai penguasaan kompetensi dasar.”23

Sedangkan menurut Masnur Muslich, “RPP

(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) adalah

rancangan pembelajaran mata pelajaran per unit

yang akan diterapkan guru dalam pembelajaran di

kelas.”24

Dalam kurikulum 2013, silabus sudah

disiapkan oleh pemerintah sehingga guru tinggal

mengembangkan rencana pembelajaran. Di samping

silabus, pemerintah juga sudah menyiapkan buku

panduan untuk guru dan peserta didik. Dengan

demikian guru tidak perlu lagi mengembangkan

perencanaan tertulis, yang penting bagi guru

adalah memahami pedoman guru dan pedoman peserta23 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung : PT Remaja Rosda Karya, 2011), hal. 3924 Masnur Muslich, KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) Dasar Pemahaman

dan Pengembangan, op.cit, hal. 45

30

Page 31: Peluang dan Tantangan Kurikulum 2013 Sridayani

didik, kemudian memahami dan menguasai materi

yang akan diajarkan. Setelah itu, mengembangkan

rencana pembelajaran tertulis secara singkat

tentang apa yang akan dilakukan dalam pembukaan,

pembentukan karakter, dan kompetensi peserta

didik serta penutup pelajaran.

Dalam kurikulum 2013, kemampuan dan

kreativitas guru sangat di nanti, dalam rangka

menumbuhkembangkan kemampuan siswa dalam

berkomunikasi secara efektif, berpikir jernih dan

kritis, mempertimbangkan segi moral suatu

permasalahan, menjadi warga negara yang

bertanggung jawab, kemampuan mencoba untuk

mengerti dan toleran terhadap pandangan yang

berbeda, kemampuan hidup dalam masyarakat yang

mengglobal, memiliki minat luas dalam kehidupan,

memiliki kesiapan untu bekerja memiliki

kecerdasan sesuai bakat/minatnya serta memiliki

tanggung jawab terhadap lingkungan.

5.Peluang dan Tantangan Kurikulum 2013 dalam

Pembaharuan Kurikuluma. Peluang Kurikulum 2013

Mutu pendidikan merupakan konsekuensi

langsung dari suatu perubahan dan perkembangan

berbagai aspek kehidupan. Tuntutan terhadap mutu

31

Page 32: Peluang dan Tantangan Kurikulum 2013 Sridayani

pendidikan tersebut menjadi syarat terpenting

untuk dapat menjawab tantangan perubahan dan

perkembangan itu. Hal itu diperlukan untuk

mendukung terwujudnya manusia Indonesia yang

cerdas dan berkehidupan yang damai,terbuka, dan

berdemokrasi, serta mampu bersaing secara

terbuka di era global. Untuk itu, pembenahan dan

penyempurnaan kinerja pendidikan menjadi hal

pokok, terutama terhadap aspek substantif yang

mendukungnya yaitu kurikulum.

Perubahan dan penyempurnaan kurikulum

merupakan hal biasa terjadi dinegara manapun

didunia, sebagai wujud dari reponsifnya sebuah

kurikulum dengan adanya perubahan dan

perkembangan dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa,bernegara. Perubahan tersebut menjadi

alasan utama yang digunakan oleh “perancang

kurikulum” untuk melakukan perubahan kurikulum

tersebut . Tantangan bagi para perancang

kurikulum yang sesuai dengan tuntutan dan

kebutuhan perkembangan terkini sesungguhnya

adalah bagaimana merancang kurikulum yang sesuai

dengan tuntutan dan kebutuhan.

Adanya perubahan kurikulum dari kurikulum

2006 yang dikenal dengan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) menjadi kurikulum 2013

32

Page 33: Peluang dan Tantangan Kurikulum 2013 Sridayani

adalah merupakan bagian dari upaya untuk

menciptakan tamatan yang kompeten dan cerdas

dalam membangun identitas budaya bangsa, karena

titik tekan pengembangan Kurikulum 2013 adalah

penyempurnaan pola pikir, penguatan tata kelola

kurikulum, pendalaman dan perluasan materi,

penguatan proses pembelajaran, dan penyesuaian

beban belajar agar dapat menjamin kesesuaian

antara apa yang diinginkan dengan apa yang

dihasilkan.

Pengembangan kurikulum menjadi amat penting

sejalan dengan kontinuitas kemajuan ilmu

pengetahuan, teknologi, dan seni budaya serta

perubahan masyarakat pada tataran lokal,

nasional, regional, dan global di masa depan. 

Aneka kemajuan dan perubahan itu melahirkan

tantangan internal dan eksternal yang di bidang

pendidikan pendidikan. Karena itu, implementasi

Kurikulum 2013 merupakan langkah strategis dalam

menghadapi globalisasi dan tuntutan masyarakat

Indonesia masa depan.

Pengembangan Kurikulum 2013 dilaksanakan

atas dasar beberapa prinsip utama. Pertama,

standar kompetensi lulusan diturunkan dari

kebutuhan. Kedua, standar isi diturunkan dari

standar kompetensi lulusan melalui kompetensi

33

Page 34: Peluang dan Tantangan Kurikulum 2013 Sridayani

inti yang bebas mata pelajaran. Ketiga, semua

mata pelajaran harus berkontribusi terhadap

pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan

peserta didik. Keempat, mata pelajaran

diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai.

Kelima, semua mata pelajaran diikat oleh

kompetensi inti. Keenam, keselarasan tuntutan

kompetensi lulusan, isi, proses pembelajaran,

dan penilaian. Aplikasi yang taat asas dari

prinsip-prinsip ini menjadi sangat esensial dalam

mewujudkan keberhasilan implementasi Kurikulum

2013. Keberhasilan implementasi kurikulum 2013

diharapkan memberi peluang dalam menghasilkan

insan Indonesia yang mamp bersaing di era

globalisasi.

b. Tantangan Kurikulum 2013

Pelaksanaan Kurikulum 2013 merupakan

Tantangan dan bagian dari upaya perbaikan

kondisi pendidikan di Indonesia, dan kurikulum

2013 ini di harapkan akan mampu menjadi pedoman

pendidikan di tanah air. Disadari bahwa guru

merupakan kunci utama keberhasilan proses

pembelajaran di sekolah. Oleh karena itu,

harapan keberhasilan pendidikan sering

dibebankan pada guru. Salah satu hal mendasar

34

Page 35: Peluang dan Tantangan Kurikulum 2013 Sridayani

yang penting disikapi oleh guru adalah kesiapan

mental terhadap perubahan perubahan kurikulum.

Substansi suatu kurikulum adalah program

pendidikan yang bertujuan membentuk siswa

berkarakter, bertanggung jawab, pantang

menyerah, dan tertanam jiwa nasionalisme.

Penerapan kurikulum 2013 menjadi tantangan

sekaligus peluang bagi guru untuk mewujudkan

cita-cita pendidikan. Tenaga pendidikan dan

kependidikan ditantang untuk menjembatani

kondisi ideal dan kondisi nyata dunia

pendidikan.

C. PENUTUP1.Kesimpulan

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa :

a. Kurikulum Berbasis Kompetensi dalam

pengembangan kurikulum lebih menekankan pada

kemampuan atau kompetensi yang harus dimiliki

siswa setelah melakukan pembelajaran.

b. Kurikulum tingkat satuan pendidikan dalam

pengembangan kurikulum lebih menekankan pada

kemampuuan yang harus dimiliki oleh lulusan

suatu jenjang pendidikan

c. Adanya perubahan kurikulum dari kurikulum

tingkat satuan pendidikan menjadi kurikulum 2013

35

Page 36: Peluang dan Tantangan Kurikulum 2013 Sridayani

diharapkan memberi peluang dalam menghasilkan

tamatan yang kompeten dan cerdas dalam membangun

budaya bangsa. Kurikulum 2013 yang berusaha

memadukan pesan-pesan dari kurikulum berbasis

kompetensi dengan kurikulum tingkat satuan

pendidikan diharapkan memberi wawasan baru

terhadap sistem pendidikan. Implementasi

kurikulum 2013 menjadi tantangan sekaligus

peluang untuk mewujudkan cita-cita pendidikan

yaitu menghasilkan insan Indonesia yang produktif,

kreatif, inovatif, afektif, melalui penguatan sikap,

keterampilan dan pengetahuan yang terintegrasi

bisa terwujud dan mampu bersaing di era

globalisasi

2.Saran

Terkait dengan adanya kekurangan dalam makalah

ini maka saya berharap kepada para pembaca untuk

memberikan kritikan dan tanggapan sebagai

penyempurna makalah yang akan datang

36

Page 37: Peluang dan Tantangan Kurikulum 2013 Sridayani

DAFTAR PUSTAKA

Hamalik, Oemar, Dasar-dasar Pengembangan Kuriikulum, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2011

, Kurikulum dan Pembelajaran,

Jakarta : Bumi Aksara, 2011

37

Page 38: Peluang dan Tantangan Kurikulum 2013 Sridayani

Kementerian Agama Republik Indonesia, Buku guru Al’qur-andan Hadis Madrasah Tsanawiyah kelas VII, Jakarta :Kementerian Agama, 2014

Kunandar, Guru Profesional, Jakarta : Rajawali Pers, 2010

Majid, Abdul, Perencanaan Pembelajaran, Bandung : PTRemaja Rosda Karya, 2011

Mulyasa. H. E, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013,Bandung : PT Remaja Rosda Karya, 2013

Muslich, Masnur, KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) DasarPemahaman dan Pengembangan, Jakarta : Bumi Aksara,2008

, KTSP Pembelajaran BerbasisKompetensi dan Kontekstual, Jakarta : Bumi Aksara, 2009

, Pendidikan karakter,

Jakarta : Bumi Aksara, 2011

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Kalam Mulia,

2011

Sanjaya, Wina, Pembelajaran dalam Implementasi KurikulumBerbasis Kompetensi, Jakarta : Kencana, 2008

38

Page 39: Peluang dan Tantangan Kurikulum 2013 Sridayani

39