Top Banner
PELUANG DAN TANTANGAN PENGUSAHAAN HUTAN SAGU BERKELANJUTAN Oleh: Indroyono Soesilo Ketua Umum/President Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) Association of The Indonesian Forest Concessionaiers (Dipaparkan Pada Seminar IPB, 4 AGUSTUS 2020)
23

PELUANG DAN TANTANGAN HUTAN SAGU

Oct 04, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PELUANG DAN TANTANGAN HUTAN SAGU

PELUANG DAN TANTANGAN

PENGUSAHAAN HUTAN SAGU BERKELANJUTAN

Oleh:

Indroyono Soesilo Ketua Umum/President

Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI)

Association of The Indonesian Forest Concessionaiers

(Dipaparkan Pada Seminar IPB, 4 AGUSTUS 2020)

Page 2: PELUANG DAN TANTANGAN HUTAN SAGU

INDUSTRI BERBASIS HASIL HUTAN KAYU

HASIL HUTAN BUKAN KAYU (PANGAN, FARMASI, KOSMETIKA, BIOPROSPECTING )

EKOWISATA

JASA LINGKUNGAN (i.e Carbon)

ENERGI BIOMASSA

1

2

3

4

5

Didukung Road Map Pembangunan Hutan Produksi 2019 – 2045

( APHI, 2019)

KONFIGURASI BISNIS BARU KEHUTANAN

Page 3: PELUANG DAN TANTANGAN HUTAN SAGU

PROYEKSI DEVISA INDUSTRI KEHUTANAN

3

Proyeksi Devisa Industri Kehutanan s.d. Tahun 2045 : US$ 60 Milyar

Page 4: PELUANG DAN TANTANGAN HUTAN SAGU

Perdirjen PHPL No. 1 tahun 2020 tentang Pengaturan Model Multiusaha Kehutanan bagi IUPHHK

MULTI USAHA KEHUTANAN UNTUK OPTIMALISASI LAHAN

4

Langkah terobosan kebijakan penting di tengah melemahnya

kinerja sektor usaha kehutanan karena dampak Pandemi Covid-19

Pengejawantahan dan aktualisasi konsep konfigurasi bisnis baru

kehutanan melalui pergeseran paradigma dari “timber management”

menuju “forest management” landasan penting untuk pencapaian

Road Map Pembangunan Hutan Produksi 2019 -2045 APHI

Mendorong peningkatan kontribusi PDB Kehutanan memperkuat

positioning sektor kehutanan

Solusi problem terkini : peningkatan produktivitas lahan, diversifikasi &

peningkatan nilai tambah produk kehutanan, ketahanan pangan,

pengembangan energi terbarukan, pengembangan ekowisata,

pemenuhan NDC Kehutanan, penyelesaian permasalahan sosial

SAGU SEBAGAI KOMODITAS MULTIUSAHA KEHUTANAN POTENSIAL

Page 5: PELUANG DAN TANTANGAN HUTAN SAGU

PDB SUB SEKTOR KEHUTANAN

5

PDB Total Industri Kehutanan Tahun 2019: Rp. 249 Trilyun, Tahun 2045: Rp . 827 Trilyun

PDB HHBK, termasuk Sagu, Tahun 2019: Rp. 14 Trilyun, Tahun 2045: Rp. 134 Trilyun

Page 6: PELUANG DAN TANTANGAN HUTAN SAGU

POTENSI SAGU KPHP

6

POTENSI SAGU DI KESATUAN

PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI

(KPHP): 726 Ton/TH/KPHP

Terdapat 6 KPHK yang mengelola

Sagu di Indonesua

Page 7: PELUANG DAN TANTANGAN HUTAN SAGU

PEMANFAATAN SAGU SEBAGAI HHBK POTENSIAL

Page 8: PELUANG DAN TANTANGAN HUTAN SAGU

Sebaran Sagu Indonesia

Total sebaran sagu di Indonesia : 5.579.637 Ha Sumber : Flach (1997); UP4B (2014)

Papua Barat 510.213 Ha

Papua 4.749.424 Ha

Kepualuan Riau

20.000 Ha

Maluku 60.000 Ha

Sulawesi 30.000 Ha

Kalimantan 20.000 Ha

Sumatera 30.000 Ha

Kepulauan Mentawai 10.000 Ha

Lain-lain 150.000 Ha

Total luasan Sagu dunia mencapai 6,5 juta Ha, dimana 5,5

juta Ha luasan sagu terdapat di Indonesia (lebih dari 80%)

dan 85% sebarannya terdapat di Provinsi Papua dan

Provinsi Papua Barat

Page 9: PELUANG DAN TANTANGAN HUTAN SAGU

Potensi Ketahanan Pangan

Potensi karbohidratnya untuk dikembangkan sebagi pilar utama industri pangan dan non pangan.

Dalam luasan 1 Ha dapat menghasilkan 20-40 ton pati, sedangkan 1 Ha tanaman padi menghasilkan 4-6 ton beras. 1 juta Ha tanaman Sagu dapat memenuhi kebutuhan 200 juta jiwa.

Sumber karbohidrat tinggi dengan kandungan glikemik yang rendah sehingga baik untuk kesehatan dan produk turunannya banyak.

Bahan pokok pengganti beras yang selama ini import (mengurangi beban belanja negara untuk import beras + 5,3 Trilyun)

Page 10: PELUANG DAN TANTANGAN HUTAN SAGU

• Sagu adalah kekayaan asli bangsa Indonesia (Food Heritage) dan dapat tumbuh dan berkembang di lahan suboptimal (lahan gambut, pasang surut, tergenang periodic).

• Berkontribusi besar pada pemerintah RI dan dunia dalam mengangkat isu ketahanan pangan berbasis kearifan lokal maupun program pangan ramah lingkungan

• Flexible dalam pemenuhan kebutuhan pasar baik untuk pasar dari dalam (domestic) maupun pasar luar negeri (ekspor) (pasar ada : Italy, Brunei, FAO)

• Sebagian wilayah Indonesia sudah mempunyai budaya mengonsumsi sagu (Riau, Maluku, Papua dan Papua Barat)

• Sagu merupakan jenis pangan yang menyehatkan (IG rendah dan Free gluten)

Mengapa Jepang mengimpor tepung sagu?

• Di Jepang, tepung sagu digunakan sebagai pelumur mie seperti “Udon dan Ramen” (noodle lubricant) supaya mie tidak lengket apbila direndam dalam air panas. Sagu juga menyebabkan rasa “crunchy”

• Sebagai materi substitusi tepung tapioca dalam pembuatan kue “Kuzu Mochi” (Japanese traditional sweets).

Mengapa Sagu untuk Industri Pangan

(FOOD INDUSTRY) ?

Page 11: PELUANG DAN TANTANGAN HUTAN SAGU

• Untuk kebutuhan domestik

• Orientasi ekspor • Untuk pangan

substitusi impor

Lactic acid

Weaving and textile color printing

MSG

Paper and glue industries

Beras Sagu/Rice Analog

Empek-empek

Potensi of Sago Starch

Bioethanol

Cream cosmetic

Biodegradable Plastic

Soun

Bakso

Noodle Lubricant

Mie sagu

Sago Sugar

Potensi sagu sebagai bahan baku pangan

dan non pangan

Page 12: PELUANG DAN TANTANGAN HUTAN SAGU

Varietas Unggul – Genetic Improvement

Varietas Sagu Indonesia: • Sagu Bestari (Riau) • Sagu Meranti (Riau) • Sagu Baruq (Sulawesi Utara) • Sagu Molat (Maluku dan Papua) • 39 varietas Sagu di Papua dan

Papua Barat belum terdaftar

Best Planting Material

Germplasma

Human Capital

New Technology

Breeding Strategy

SAGO INDIGENOUS Planting Material of INDONESIA

Bentuk Pembibitan: • Rakit (succes rate 60%) • Polybag (succes rate 80%) • Kombinasi

Page 13: PELUANG DAN TANTANGAN HUTAN SAGU

PEMANFAATAN SAGU ALAM

Sagu sebagai tegakan alam berada dilahan berair/berlumpur akses terbatas

Pemanfaatan/penebangan sagu secara alami belum diimbangi upaya permudaan alam sagu produktivitas rendah 20 – 40 ton pati kering/ha/thn

Keterbatasan pasokan bahan baku sagu alam untuk proses produksi massal tidak mencapai skala ekonomi

Nilai tambah rendah lebih dikelola skala masyarakat dgn teknologi sederhana

Page 14: PELUANG DAN TANTANGAN HUTAN SAGU

PEMANFAATAN SAGU MELALUI BUDIDAYA KOMERSIAL

a. Persiapan Lahan • Membersihkan jalur tanam untuk sagu. Satu blok

tanaman berukuran 1000m x 500 m dengan kanal dibuat mengitari blok (setiap 2 blok)

b. Pengelolaan tata air c. Pembibitan • Asal bibit (anakan dari pohon induk yang ada) • Metode persemaian (polybag/rakit/ kombinasi)

d. Penanaman • Bibit siap tanam dengan 3-4 pelepah dengan

perakaran yang cukup

• Penanaman terbaik dilakukan pada musim hujan

• Ukuran lubang tanam 30cmx30cmx30cm

• Jarak antar tanaman 10mx10m atau 8mx8m (segi

empat

d. Pemeliharaan (secara manual) • Penjarangan dan penyulaman • Penyiangan (umur 3-5 tahun) • Jumlah anakan yang dipertahankan

minimal 8-10 per rumpun e. Pengendalian hama dan penyakit f. Panen g. Transportasi Panen h. Pengolahan menjadi tepung (Sago

Mill)

PRODUKTIVITAS 31 SD 62 TON PATI KERING/HA/THN

Page 15: PELUANG DAN TANTANGAN HUTAN SAGU

Tata Kelola Air – Infrastruktur Kanal

8 m 6 m

20 – 30 cm

Indikasi:

• Water level (20-30 cm dibawah tanah) untuk standar penanaman.

Dasar: • Sagu tumbuh dan menyukai daerah

berair

• Pengelolaan air akan memacu

pertumbuhan tanaman sagu dan

mencegah terjadinya subsiden tanah

• Kanal sebagai sarana transportasi

dan media pembibitan sagu (rakit)

Penataan Kebun Sagu

Page 16: PELUANG DAN TANTANGAN HUTAN SAGU

6 m

Pemilihan fase panen (berbeda pada kasus lahan gambut dan

mineral) :

• Fase nyorong (daun atas memendek dan terjadi inisiasi bunga)

• Fase berbunga

Kegiatan Pemanenan & Transportasi Sagu

• Proses pemotongan batang sagu menjadi log (tual)

menggunakan gergaji Chain Saw

• Batang dibagi menjadi tual dengan panjang yang sama sebelum

pemotongan

• Pendorongan tual ke tepi kanal

• Pembuatan hidung tual secara manula

menggunakan kapak

• Proses perakitan tual dikanal

menggunakan tali

• Transportasi panen sagu ke pabrik

• Dalam transportasi panen, jumlah hari penarikan harus seminimal

mungkin untuk mencegah penurunan kadar pati

• Tual sampai ditempat penampungan tual di pabrik

Page 17: PELUANG DAN TANTANGAN HUTAN SAGU

Kinerja IUPHHBK Sagu

Rata-rata produksi sagu tahun

2015 – 2019 sebesar 10.000 ton

Tahun 2018-2019 produksi

sagu dipasok oleh 3 provinsi

yaitu Riau, Papua dan Papua

Barat,

Sumber : Dit. UJLHHBK, Ditjen PHPL, KLHK

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

23.357,05 ton

10.583,28 ton

2.648,79 ton

7.700,11 ton

5.766,61 ton

Realisasi Produksi Sagu IUPHHBK

No. Nama Perusahaan SK IUPHHBK Jenis HHBK Luas (Ha) Kab-Provinsi Masa Berlaku Status

1. PT. National Sago Prima IUPHHBK-HT SK.380/Menhut-II/2009 Jo SK.77/Menhut-II/2013

Sagu 21.418,00 Bengkalis-Riau 25 Tahun Aktif Produksi

2. PT. Agrindo Indonesia Jaya IUPHHBK-HA SK Bupati No. 63 tahun 2009 tgl 20-10-2009, jo SK No. 522.5/90/BUP/IX/2013

Sagu 39.920,00 Mamberamo Raya-Papua 8 tahun Tidak Produksi

3. PT. Austrindo Nusantara Jaya (ANJ) Agri Papua IUPHHBK-HA SK Bupati Sorong Selatan No. 86 Tahun 2010

Sagu 40.000,00 Sorong Selatan-Papua Barat 25 Tahun Aktif Produksi

4. PT. Nusantara Sago Prima, Divisi Kaureh IUPHHBK-HA SK Bupati No. 231 Tahun 2010 Sagu 51.000,00 Jayapura-Papua 20 Tahun Izin Dikembalikan

5. PT. Nusantara Sago Prima IUPHHBK-HA SK Bupati No. 45 Tahun 2011 Sagu 10.660,00 Jayapura-Papua 20 Tahun Izin Dikembalikan

6. PT. Tunas Pangan Saguindo IUPHHBK-HA SK Bupati No. 5 Tahun 2011 Sagu 54.000,00 Teluk Bintuni-Papua Barat 25 Tahun Tidak Produksi

7. PT. Tugu Palma Sejati IUPHHBK-HA SK Bupati No. 6 Tahun 2011 Sagu 55.000,00 Teluk Bintuni-Papua Barat 25 Tahun Tidak Produksi

8. Perum PERHUTANI IUPHHBK-HA SK Bupati Sorong Selatan No.522.223/B55/XII/Tahun 2012

Sagu 16.055,00 Sorong Selatan-Papua Barat 25 Tahun Tidak Produksi

TOTAL LUASAN IUPHHBK 288.053,00

Sumber : Dit. UJLHHBK, Ditjen PHPL, KLHK Ada 8 Perusahaan, mengelola total 288.000 Hektar

Page 18: PELUANG DAN TANTANGAN HUTAN SAGU

Peluang dan

Kendala

Pengusahaan

Hutan Sagu

1 PELUANG

Area tanaman sagu di Indonesia yang cukup luas

Sumber karbohidrat yang tinggi, produktivitas yang tinggi, dan dapat dijadikan berbagai macam produk turunan.

Upaya mitigasi terhadap climate change

Adaptif disaat musim kemarau panjang dimana komoditas pangan yang lain sulit dipertahankan

Memiliki kontribusi yang penting dalam kondisi kedaruratan/kekurangan pangan., misal : bencana covid-19 dan membantu negara yang terdampak kondisi ekstrim seperti Afrika (FAO)

Page 19: PELUANG DAN TANTANGAN HUTAN SAGU

Peluang dan

Kendala

Pengusahaan

Hutan Sagu

2 KENDALA Sagu belum ditetapkan sebagai komoditi prioritas Penanggung jawab komoditas sagu di lapangan :

Kementerian Pertanian atau Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ?

Harga yang belum kompetitif (harus diolah menjadi produk turunan untuk peroleh nilai tambah)

Terbatasnya pasar untuk sagu dan produk olahannya Infrastruktur yang belum memadai seperti jalan,

listrik, pelabuhan dll untuk mengakses tegakan sagu, terutama di Indonesia Timur

Adanya faktor lokasi (remote) dan faktor variasi kualitas bahan baku

Regulasi bagi investor yang tidak menggairahkan (Pajak berdasarkan total batang sagu bukan berdasar pada pati/tepung sagu, saat panen harus minta izin, dll)

Teknologi masih sederhana Waktu panen sagu yang cukup lama, teknik budidaya

sagu yang belum intensif, dan pengelolaan kebun belum maksimal

Jenis-jenis sagu unggul belum teridentifikasi secara menyeluruh dan tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal serta berkelanjutan

Page 20: PELUANG DAN TANTANGAN HUTAN SAGU

STRATEGI PENGEMBANGAN SAGU BERKELANJUTAN

a. Pemerintah memasukkan sagu dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 untuk mengisi porsi pangan lokal

b. Peran Aktif Pemerintah Pusat dan Daerah dalam mensosialisasikan nilai keekonomian sagu

c. Dukungan infrastruktur yang memadai d. Kemitraan antara masyarakat dan

Pengusaha e. Integrasi Hulu dan Hilir termasuk

dengan Industri Pangan f. Dukungan Perguruan Tinggi dan Badan

Penelitian dalam inovasi dan Teknologi Sagu dalam skala industri

g. Pengembangan budi daya sagu dengan varietas unggul

Page 21: PELUANG DAN TANTANGAN HUTAN SAGU

STRATEGI PENGEMBANGAN SAGU BERKELANJUTAN

g. Kebijakan yang menarik investor dalam pengembangan sagu

h. Kemudahan pendanaan khusus mendukung kemandirian pangan melalui perbankan atau BPDLH

i. Dukungan terhadap peningkatan kualiti kontrol dan pemasaran sampai dengan ekspor

j. Pengembangan Integrated Sago Farming System • Ketersediaan ampas sagu dilokasi pengolahan

dapat mencapai 8 ton ampas sagu kering/hari • Potensi sebagai pakan dan peternakan (cattle)

Page 22: PELUANG DAN TANTANGAN HUTAN SAGU

22

Bagaimana bila Indonesia mengusulkan ke FAO tentang: INTERNATIONAL

YEAR OF SAGOO ?

2004

2013 2016

2020 2021 2023

Page 23: PELUANG DAN TANTANGAN HUTAN SAGU