l- PELESTARI SEJARAH.BUDAYA KADHIRI *PASA K* sL Mentsri Hukum dan HAM Republik Indonesi4 Namor : AHU-0002381.AH.01.O?.TAHUN 20lg JI- KH- RidwanNo.88, BlokII-[ Rt.032, Rw.007, Dsn. Jare4 Ds. pagu, Kec. wates, Kab. Kediri Email : [email protected]; FB : www.facebook.comlgroupsPasamainirv Weblog: www.bumikediri.blogspot.com ; Telp/Hp : OSSZ 3209 SaSA f,oilGnEs NASIOiltlI f,OIIUNITAS SEJARAf, 2018 KETETAPAI\I SIDANG PLENO KONGRES NASIONAL 2 KOMT'NITAS SE'ARAII2O18 NOMOR : 01/KN2KS ltDDAIs Tentang: Penetapan hasil sidang Kongres Nasional2 Komunitas Sejarah 2018 di Kediri Musyawarah Besar dalam Sidang Pleno oleh seluruh delegasi atau peserta Kongres Nasional Komunitas Sejarah 2018, setelah: MEI\IIMBANG MENGINGAT MEMPERHATIKAI\T MEMUTUSKAII Dst Dst Hasil sidang Kongres Nasional 2 Komunitas sejarah 20lg di Kediri Menetapkan hasil sidang Kongres Nasional 2 Komunitas sejarah 20lg di Kediri sebagai usulan dan rekomendasi hasil kongres. Ketua Komisi I ''lt":*' Supriyo Ditetapkandi : Kediri Tanggal : 27 Oktober 201g Waktu : 17.00 WIB PIMPINAI\I SIDA}TG SIDAIITG PLENO KONGRES NASIONAL 2 KOMT]NITAS SEJARAII2OlS iharaan dan Pemanfaatan Mengetahui, Saksi Sidang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Di rektorat Jenderal Kebudayaan Presidium II (Notulen) J [" Minta Harsana Presidium I Dire}itomt Seiarah Mohr
4
Embed
PELESTARI SEJARAH.BUDAYA KADHIRI K* filePenetapan hasil sidang Kongres Nasional2 Komunitas Sejarah 2018 di Kediri Musyawarah Besar dalam Sidang Pleno oleh seluruh delegasi atau peserta
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
l-
PELESTARI SEJARAH.BUDAYA KADHIRI *PASA K*sL Mentsri Hukum dan HAM Republik Indonesi4 Namor : AHU-0002381.AH.01.O?.TAHUN 20lg
Weblog: www.bumikediri.blogspot.com ; Telp/Hp : OSSZ 3209 SaSA
f,oilGnEsNASIOiltlIf,OIIUNITASSEJARAf,2018
KETETAPAI\I SIDANG PLENOKONGRES NASIONAL 2 KOMT'NITAS SE'ARAII2O18
NOMOR : 01/KN2KS ltDDAIs
Tentang:Penetapan hasil sidang Kongres Nasional2 Komunitas Sejarah 2018 di Kediri
Musyawarah Besar dalam Sidang Pleno oleh seluruh delegasi atau peserta Kongres NasionalKomunitas Sejarah 2018, setelah:
MEI\IIMBANGMENGINGATMEMPERHATIKAI\TMEMUTUSKAII
DstDstHasil sidang Kongres Nasional 2 Komunitas sejarah 20lg di KediriMenetapkan hasil sidang Kongres Nasional 2 Komunitas sejarah 20lgdi Kediri sebagai usulan dan rekomendasi hasil kongres.
Ketua Komisi I
''lt":*'Supriyo
Ditetapkandi : KediriTanggal : 27 Oktober 201gWaktu : 17.00 WIB
PIMPINAI\I SIDA}TG SIDAIITG PLENOKONGRES NASIONAL 2 KOMT]NITAS SEJARAII2OlS
iharaan dan Pemanfaatan
Mengetahui,Saksi Sidang
Kementerian Pendidikan dan KebudayaanDi rektorat Jenderal Kebudayaan
Presidium II(Notulen)
J["
Minta Harsana
Presidium I
Dire}itomt Seiarah
Mohr
Lampiran IHasil Keputusan Sidang Pleno Kongres Nasional2 Komunitas Sejarah 2018
KOMISI BIDAIIG PELESTARIAIT, PEMELIHARAAI\I DAN PEMANFAATAI\
Pada prinsipnya usaha pelestarian, pemeliharan, dan pemanfaatan benda cadar
buday4 melibatkan kerjasama am;tara pemerintah4 komunitas-komunitas, dan masyarakat
secara bersama. Pola kerjasama ifu perlu dijalin secara sistematis, terprogram, menggunakanbasis ilmu dan media yang terus berkembang. Adapun beberapa bidang bisa dijabarkansebagai berikut.
1. Bidang Prod'.ksi Pengetahuan Sejaraha. Belum adanya forum komunikasi komunitas sejarah secara nasional di bawah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, semacurm aplikasi berbasis android.
Mengingat internet menjadi media yang paling efektif menghubungkan
kepentingan komunitas dengan pemerintatr. Direkomendasikan untuk membentukForum Nasional Komunitas Sejaratr
b. Belum adanya sosialisasi secara intensif/rutin dari instansi terkait yang
bekerjasama dengan komtrnitas sejarah berkaitan tentang pemahaman terhadap
UU Cagar Budaya dan UU Pemajuan Keludayaan (PK) Nomor 5 2Afi danstakeholder. seprti: Pengakuan komunitas sebagai mita dalam menjalankanamanah UU yang disebutkan.
c. Belum adanya standarisasi metodologi dalam penulisan buku-buku sejarah.
d. Belum optimalnya pembuatan pusat data base Cagar Budaya dari lembaga terkait(masing-masing komunitas).
e. Sistem pelaporan pendataan Cagar Budaya yang belum terstandar dari masing-masing komunitas.
2. Bidang Deseminasi Pengetahuana. Kurangnya publikasi yang terpadu dan sinergis dalam pelestariari dan
perlindungan serta pemanfaatan oleh komunitas sejarah di seluruh Indonesiab. Beltrm optimalnya pemanfaatan pusat data/database dari BPCB dan Komunitas.c. Usaha-usaha penerbitan data-data basis, sebagai acuan pemerintah pusat dan lokal
agar dijadikan patokan kurikulum pengajaran baik di pusat maupun untuk rnuatanlokal.
d. Data-data bisa disusun secara komprehensif, melibatkan sejarawan, antropolog,filologi, rnaupun sastrq dan folklore.
e. Belum optimalnya kompetensi komunitas dalam bidang sejarah.
f. Kurangnya tentang bangunan cagff budaya bagr sejarah, ilmupengetahuan, pendidikan, agatrla dan kebudayaan.
g. Komunitas bekerjasama dengan pemerintah dalam implementasi pengembangan
desa wisata
3. Bidrng Apreshsi Publik Terhadap Seiareha- Belum maksimalnya pemaafaatan data base dari masing-masirg wilayah.b. Belum ada pola sistem kerjasaua masing-masing komunitas dengan yang laia
baik i& presidium, fonrm, asosiasi dan lain-lain-c. Behrm efektifitasnya komrmikasi kinerja di masing-masing wilayalud. Komunitas-komunitas mendapt kesemparan ymg memadai dalm
keterlibatannya pada petestarian, pennberdayaaq dan pemanfratan cagarbudaya.
Lampiran 2
Ilasil Keputusan Sidang Pleno Kongres Nasional2 Komunitas Sejarah 2018
KOMISI BIDANG ADVOKASI
A. Permasalahan1. Banyak situs cagar budaya yangbelum teregistrasi.2. Plangpenanda situs cagar budaya belum ada.
3. Belum adanya juru pelihara (Jupel).
4. Penggalian liar di lingkungan area situs cagar budaya.
5. Mis komunikasi atau sinkronisasi kebijakan antara instansi pemerintatr
dalam penyikapan kasus pengrusak an cagar budaya.
6. Ketidakjelasan zonasi situs cagar budaya.
7. Pembebasan dan optimalisasi lahan yang mengandung situs.
10. Jual beli benda cagarbudaya/yang diduga cagar budaya secara liar.
B. Solusi1. Mendorong pemerintah pemda untuk membentuktim ahli cagar budaya
(rACB)2. Mendorong dan partisipasi masyarakat dalam identifikasi dan pendataan
3. Mendorong pemerintah kab/kota membentuk TACB.4. Identifikasi dan registrasi cagar budaya.
5. Mendorong partisipasi masyarakat dalam identifftasi dan pendataan.
6. Sosialisasi undang-undang (UtD Cagar Budaya kepada masyarakat.7. Pendampingan dalam kasus perusakan benda cagar budaya/yang diduga
cagil budaya.
8. Perlindungan hukum terhadap kelompok pelestari cagar budaya.9. Menggandeng bantuan hukum atau advokat hukum.I 0.Koordinasi/sosialisasi dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri).1l.Tim reaksi cepat antarakepolisian, Balai Pelestarian Cagar Budaya
(BPCB) dan instansi terkait dalam penanganan kasus jual beli bendacagar budaya di masyarakat.
l2.Pelibatan Dana Desa (DD) dalam penanganan situs cagar budaya.13. Memaksimalkan pelaksanaan UU Cagar Budaya.
14. Pemerintah agar menetapkan Kota Ramah Cagar Budaya.