Top Banner
PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA KANTOR DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN LINGGA (Studi Kasus Pada Bidang Pembinaan Pendidikan Pra-Sekolah dan Pendidikan Dasar) NASKAH PUBLIKASI Oleh IIN HIDAYATI NIM : 100563201121 PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2017
24

PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA KANTOR DINAS PENDIDIKAN

Feb 09, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI NEGERI SIPIL

    PADA KANTOR DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

    KABUPATEN LINGGA

    (Studi Kasus Pada Bidang Pembinaan Pendidikan Pra-Sekolah dan Pendidikan Dasar)

    NASKAH PUBLIKASI

    Oleh

    IIN HIDAYATI

    NIM : 100563201121

    PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

    FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

    UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

    TANJUNGPINANG

    2017

  • 1

    SURAT PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING

    Yang bertanda tangan dibawah ini adalah Dosen Pembimbing Skripsi mahasiswa yang

    disebut dibawah ini :

    Nama : IIN HIDAYATI

    NIM : 100563201121

    Jurusan/ Prodi : Ilmu Administrasi Negara

    Alamat : Dusun II Sertih RT.001/RW.002

    Nomor Telp : 0821 7033 3178

    Email : [email protected]

    Judul Naskah : PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI

    NEGERI SIPIL PADA KANTOR DINAS PENDIDIKAN

    PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN LINGGA

    (Studi Kasus Pada Bidang Pembinaan Pendidikan Pra-Sekolah

    dan Pendidikan Dasar)

    Menyatakan bahwa judul tersebut sudah sesuai dengan aturan tata tulis naskah ilmiah dan

    untuk dapat diterbitkan.

    Tanjungpinang, 14 Agustus 2017

    Yang menyatakan,

    Dosen Pembimbing I

    Wahjoe Pangestoeti, M.Si

    NIDN. 0713097001

    Dosen Pembimbing II

    Ellya Noryadi, S.Sos, M.Si

    NIDN. 0704037301

  • 2

    PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI NEGERI SIPIL

    PADA KANTOR DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

    KABUPATEN LINGGA

    (Studi Kasus Pada Bidang Pembinaan Pendidikan Pra-Sekolah dan Pendidikan Dasar)

    IIN HIDAYATI WAHJOE PANGESTOETI, M.SI ELLYA NORYADI, S.SOS, M.SI

    Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

    Universitas Maritim Raja Ali Haji

    ABSTRAK

    Pengembangan karir sangat penting untuk suatu organisasi, karena karir merupakan

    kebutuhan yang harus terus ditumbuhkan dalam diri seorang tenaga kerja, sehingga mampu

    mendorong kemauan kerjanya. Pelaksanaan pengembangan karier Pegawai Negeri Sipil

    pada Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lingga belum dilakukan

    secara menyeluruh. Tidak semua pegawai mengikuti kegiatan promosi dan jenjang karier.

    Kemudian belum meratanya kesempatan yang diberikan kepada pegawai di sejumlah

    bidang atau bagian yang telah di promosikan.

    Tujuan penelitian ini Untuk mengetahui Pelaksanaan Pengembangan Karir Pegawai

    Negeri Sipil Pada Kantor Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Lingga Pada

    Bidang Pembinaan Pendidikan Pra-Sekolah dan Pendidikan Dasar. Dalam pembahasan

    skripsi ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Adapun informan yang diambil

    dalam penelitian ini disesuaikan dengan kebutuhan penelitian yang dianggap mengetahui

    dari masalah penelitian. Jumlah informan yang dibutuhkan adalah 5 orang yang terdiri dari

    Kepala Bagian dan Kepala Seksi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

    adalah teknik analisis data deskriptif kualitatif.

    Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa Pelaksanaan

    Pengembangan Karir Pegawai Negeri Sipil Pada Kantor Dinas Pendidikan Pemuda Dan

    Olahraga Kabupaten Lingga Pada Bidang Pembinaan Pendidikan Pra-Sekolah dan

    Pendidikan Dasar belum berjalan optimal. Pendidikan dan latihan ditemukan bahwa

    kesuaian antara bidang pekerjaan dan pendidikan pegawai pada Dinas Pendidikan Pemuda

    dan Olahraga Kabupaten Lingga sudah berjalan baik kemudian dalam promosi, belum

    berjalan baik karena promosi harus melewati penilaian termasuk dalam peningkatan tugas

    jabatan, namun Pegawai Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lingga belum dapat

    mengambil keputusan pada saat mendesak sedangkan mutasi ditemukan bahwa di Dinas

    Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lingga mutasi yang dilakukan masih menuai

    permasalahn, ketidak tepatan tempat menjadi salah satu masalah yang dikeluhkan pegawai

    Kata Kunci : Pengembangan Karir, Pegawai Negeri Sipil

  • 3

    A B S T R A C T

    Career development is very important for an organization, as a career is a necessity

    that should grow within a workforce, so as to encourage the willingness to work.

    Implementation of career development at the Office of the Civil Service Department of

    Education Youth and Sports District Lingga has not done thoroughly. Not all employees

    follow promotional activities and career path. Then the uneven opportunities provided to

    employees in a number of fields or sections that have been promoted.

    The purpose of this study to determine Career Development Implementation of Civil

    Ser vants At the Office of Education Youth and Sports Linga District of Development of

    Education In Pre-School and Elementary Education. In the discussion of this thesis uses

    descriptive qualitative research. The informants were taken in this study tailored to the

    needs of research that is deemed to know of the research problem. The number of

    informants needed is five people consisting of Chief and Section Head. Data analysis

    techniques used in this research is descriptive qualitative data analysis techniques.

    Based on the results of the study it can be concluded that the implementation of the

    development of the Career civil servant In the Office of the Office of education of youth

    and sports in the field of construction of Regency Lingga pre-school Education and primary

    education is not yet running optimally. Education and training found that kesuaian between

    the fields of employment and education officer on duty education youth and sports of

    Lingga Regency has been running good then in the promotion, not running well because

    promotions must pass an assessment is included in the increase of Office tasks, but

    employees of the Department of youth and sports of Lingga Regency not yet able to take

    the decision at the time urging while it was found that a mutation in the service of youth

    and sports of Lingga Regency mutations that do still reaping permasalahn , tepatan of the

    place become one of the problems underlying employees

    Keyword: Career Development, Civil Servants

  • 4

    A. PENDAHULUAN

    Pemerintah daerah memiliki

    kewenangan untuk mengatur dan membuat

    kebijakan untuk melaksanakan

    kewenangannya yang pada prinsipnya

    bersumber dari kewajiban untuk memberikan

    pelayanan kepada rakyatnya. Kewenangan

    untuk menyelenggarakan urusan-urusan

    pemerintahan diatur sedemikian rupa agar

    proses perencanaan, penganggaran,

    pelaksanaan, dan pertanggungjawabannya

    memenuhi prinsip akuntabilitas, transparansi

    dan partisipatif.

    Posisi dan peranan dari pegawai dalam

    sebuah organisasi sangat dominan, Peran

    sumber daya manusia dari waktu ke waktu

    akan semakin strategis terhadap

    perkembangan dan dinamika organisasi. Hal

    ini tentu saja mensyaratkan agar setiap

    pegawai negeri sipil harus mempunyai

    kinerja dan kemampuan kerja yang tinggi,

    terampil, punya keahlian dan sikap yang baik

    serta mampu untuk melaksanakan misi, visi,

    menyelenggarakan tugas dan fungsi

    organisasi serta menjalankan semua aktivitas

    operasional organisasi yang menjadi

    tanggung jawabnya dengan baik, semua ini

    ditujukan agar pegawai dapat memberikan

    hasil yang baik demi tercapainya tujuan dari

    organisasi tersebut.

    Nawawi (2006:305) menyatakan bahwa

    Sumber daya manusia adalah faktor sentral di

    lingkungan organisasi mencari laba

    (organisasi dan industri), nir laba (instansi

    pemerintah) dan volentir

    (organisasi/perkumpulan berdasarkan

    kemanusiaan dan pengabdian).

    Sumber Daya Manusia mempunyai

    peranan yang penting dan dominan didalam

    suatu organisasi. Oleh karena itu tenaga kerja

    yang telah dimiliki organisasi perlu

    dipelihara dan dikembangkan kualitasnya.

    Pada prinsipnya tujuan orang bekerja adalah

    untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Setiap

    organisasi atau organisasi melakukan

    berbagai aktivitas untuk mencapai tujuan

    yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu

    berusaha untuk mendapatkan keuntungan

    tapi tidak terlepas dari tujuan utamanya yaitu

    untuk mensejahterakan dan memajukan

    kemampuan pegawainya karena pegawai

    merupakan asset bagi organisasi.

    Dan salah satu aktivitas organisasi

    untuk memajukan kemampuan pegawainya

    adalah pengembangan karir pegawai

    Pengembangan karir ditujukan agar pegawai

    mempunyai kemampuan yang lebih tinggi

    dari kemampuan yang dimiliki sebelumnya

    sehingga dapat mengetahui fungsi dan

    peranan serta tanggung jawabnya didalam

    lingkungan kerja. Dengan pengembangan

    karir juga diharapkan dapat mencapai tingkat

    kepuasan yang lebih tinggi. Organisasi

    berusaha untuk menumbuhkan kepuasan

    kerja yang sehat dimana hak dan kewajiban

    pegawai diatur sedemikian rupa selaras

  • 5

    dengan fungsi, peranan dan tanggung jawab

    pegawainya sehingga pegawai dapat

    berpartisipasi dalam organisasi.

    Sumber daya manusia merupakan salah

    satu faktor penting dalam suatu perusahaan

    karena sumber daya manusia berfungsi untuk

    mencapai tujuan dan sasarannya melalui

    usaha kooperatif sekelompok orang di

    dalamnya sehingga dapat dikatakan sumber

    daya manusia adalah suatu faktor penentu

    berhasil atau tidaknya suatu perusahaan

    dalam mencapai tujuannya. Sumber daya

    manusia yang dimaksud adalah pegawai.

    Pegawai ketika mencapai tujuan perusahaan

    sangat tergantung bagaimana Pegawai

    tersebut dapat mengembangkan

    kemampuannya baik dalam mengembangkan

    pengetahuan, keterampilan, dan keinginan

    untuk kerjasama antar berbagai satuan kerja

    yang melaksanakan kegiatan yang berbeda.

    Mengingat begitu pentingnya peran Pegawai

    dalam suatu perusahaan, maka kegiatan

    pengembangan karier Pegawai merupakan

    hal penting dalam upaya peningkatan prestasi

    kerja Pegawai, misalnya melalui pendidikan

    karier, informasi karier, dan bimbingan karier

    Pengembangan karir sangat penting

    untuk suatu organisasi, karena karir

    merupakan kebutuhan yang harus terus

    ditumbuhkan dalam diri seorang tenaga kerja,

    sehingga mampu mendorong kemauan

    kerjanya. Pengembangan karir harus

    dilakukan melalui penumbuhan kebutuhan

    karir tenaga kerja, menciptakan kondisi dan

    kesempatan pengembangan karir serta

    melakukan penyesuaian antara keduanya.

    Pengembangan karir juga sangat membantu

    karyawan dalam menganalisis kemauan dan

    minat mereka untuk tumbuh lebih dapat

    disesuaikan dengan kebutuhan sumber daya

    manusia sejalan dengan pertumbuhan dan

    perkembangan organisasi.

    Berdasarkan Undang-Undang Republik

    Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang

    Aparatur Sipil Negara dijelaskan bahwa

    Pengembangan karier PNS dilakukan

    berdasarkan kualifikasi, kompetensi,

    penilaian kinerja, dan kebutuhan Instansi

    Pemerintah. Pengembangan karier PNS

    dilakukan dengan mempertimbangkan

    integritas dan moralitas. Setiap Pegawai ASN

    memiliki hak dan kesempatan untuk

    mengembangkan kompetensi.

    Pengembangan kompetensi antara lain

    melalui pendidikan dan pelatihan, seminar,

    kursus, dan penataran. Pengembangan

    kompetensi harus dievaluasi oleh Pejabat

    yang Berwenang dan digunakan sebagai

    salah satu dasar dalam pengangkatan jabatan

    dan pengembangan karier.

    Dalam mengembangkan kompetensi

    Instansi Pemerintah wajib menyusun rencana

    pengembangan kompetensi tahunan yang

    tertuang dalam rencana kerja anggaran

    tahunan instansi masing-masing. Dalam

    mengembangkan kompetensi PNS diberikan

  • 6

    kesempatan untuk melakukan praktik kerja di

    instansi lain di pusat dan daerah dalam waktu

    paling lama 1 (satu) tahun dan

    pelaksanaannya dikoordinasikan oleh LAN

    dan BKN. Selain pengembangan kompetensi

    pengembangan kompetensi dapat dilakukan

    melalui pertukaran antara PNS dengan

    pegawai swasta dalam waktu paling lama 1

    (satu) tahun dan pelaksanaannya

    dikoordinasikan oleh LAN dan BKN.

    Pelaksanaan pengembangan karier

    Pegawai Negeri Sipil pada Kantor Dinas

    Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lingga

    khususnya pada bidang pembinaan

    pendidikan pra-sekolah dan pendidikan dasar

    belum dilakukan secara menyeluruh dari data

    yang di dapatkan tidak sampai setengah dari

    pegawai bidang pembinaan pendidikan pra-

    sekolah dan pendidikan mengikuti diklat, hal

    ini seperti yang ditunjukan dalam data

    berikut:

    Tabel I.1

    Diklat Pegawai

    No Jenis Diklat Pegawai yang

    sudah

    mengikuti

    1 Diklat

    Substantif

    1 orang

    2 Diklat Teknis 3 orang

    Jumlah 4 orang

    Sumber: Bidang Pembinaan Pendidikan Pra-

    Sekolah Dan Pendidikan Dasar

    Tidak semua pegawai di bidang ini

    mengikuti kegiatan diklat, dari 12 orang

    bidang pembinaan pendidikan pra-sekolah

    dan pendidikan dasar hanya 4 orang yang

    sudah mengikuti diklat, hal ini menandakan

    bahwa belum meratanya kesempatan yang

    diberikan kepada pegawai di di bidang

    pembinaan pendidikan pra-sekolah dan

    pendidikan dasar atau bagian yang telah di

    promosikan. Jenis Diklat Teknis terdiri atas

    Diklat Teknis Substantif adalah Diklat teknis

    umum yang diselenggarakan untuk

    memberikan pengetahuan dan ketrampilan

    yang bersifat substantif dalam rangka

    pencapaian kompetensi PNS yang terkait

    dengan pekerjaan Pegawai Negeri Sipil yang

    bersangkutan, sehingga mampu

    melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya

    secara professional. Diklat Teknis

    Umum/Administrasi dan Manajemen adalah

    Diklat yang diselenggarakan untuk

    memberikan pengetahuan dan ketrampilan

    yang bersifat umum/ administrasi dan

    manajemen dalam rangka pencapaian

    kompetensi PNS yang terkait dengan

    pekerjaan Pegawai Negeri Sipil yang

    bersangkutan, sehingga mampu

    melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya

    secara profesional.

    Sedangkan diklat teknis adalah diklat

    yang dilaksanakan untuk memberikan

  • 7

    pengetahuan dan/atau penguasaan

    ketrampilan di bidang tugas yang terkait

    dengan pekerjaan, sehingga mampu

    melaksanakan tugas dan tanggung jawab

    secara profesional. Diklat teknis

    dilaksanakan untuk mencapai persyaratan

    kompetensi teknis yang diperlukan untuk

    pelaksanaan tugas PNS. Kompetensi Teknis

    adalah kemampuan PNS dalam bidang-

    bidang teknis tertentu untuk pelaksanaan

    tugas masing-masing.

    Bidang Pra Sekolah dan Pendidikan

    Dasar dipimpin oleh seorang Kepala Bidang

    merupakan unsur pelaksana yang berada di

    bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala

    Dinas. Bidang Pra Sekolah dan Pendidikan

    Dasar mempunyai tugas mengelola urusan

    pemerintah daerah di bidang pra sekolah dan

    pendidikan dasar. Untuk melaksanakan tugas

    Bidang Pra Sekolah dan Pendidikan Dasar

    mempunyai fungsi perumusan kebijakan

    teknis di bidang pra sekolah dan pendidikan

    dasar, pengelolaan urusan pemerintahan dan

    pelayanan umum di bidang pra sekolah dan

    pendidikan dasar, pembinaan dan

    pelaksanaan tugas bidang kurikulum,

    kesiswaan dan tenaga teknis kependidikan.

    B. LANDASAN TEORI

    1.. Penelitian Terdahulu

    Muslim (2015) ditemukan bahwa

    Organisasi memiliki pengaruh yang

    besar dalam karir anggotanya melalui

    fungsi-fungsi manajemen sumber daya

    manusia. Melalui manajemen dan

    pengembangan karir dapat membantu

    para pegawai untuk merealisasikan

    tujuan karirnya di masa yang akan

    datang. Hasil penelitian ini menunjukkan

    bahwa faktor kompetensi tidak

    berpengaruh secara signifikan terhadap

    peningkatan kinerja pegawai dengan

    nilai thitung < nilai ttabel (-0,812 <

    2,034), sedangkan faktor kualifikasi

    berpengaruh secara signifikan terhadap

    peningkatan kinerja pegawai dengan

    nilai thitung > ttabel (2,472 > 2,034).

    Pada sisi lain, pada hasil uji simultan

    antara pengaruh kompetensi, kualifikasi

    terhadap peningkatan kinerja pegawai.

    Yuliana (2015) dijelaskan sebagai

    berikut hasil penelitian yang diperoleh

    bahwa Pelaksanaan Sistem Karier

    Pegawai Negeri Sipil Pada Kantor Dinas

    Tenaga Kerja Kota Samarinda belum

    sepenuhnya berjalan dengan optimal, hal

    ini berdasarkan pada tahap

    pengembangan karier pegawai masih

    banyak yang tidak ingin mengikuti

    pendidikan dan pelatihan (diklat) yang

    diselenggarakan. Kemudian tahap

    spesifikasi jabatan, dimana penempatan

    pegawai dalam suatu jabatan tidak sesuai

    dengan latar belakang, kemampuan dan

    keahlian pegawai.

  • 8

    Zamharil Yahya & Fitri Hidayati

    (2015) ditemukan bahwa PT. BFI

    Finance Tbk Pekanbaru telah melakukan

    proses pengembangan karir salah

    satunya dengan memperhatikan faktor

    latar belakang pendidikan saat masuk

    kerja dan pendidikan karyawannya

    kebanyakan telah selesai kuliah pada

    beberapa perguruan tinggi juga beberapa

    tamatan SMK/SMA sederajat.

    Kesempatan-kesempatan untuk maju ini

    membantu tujuan personalia untuk

    mengembangkan tenaga-tenaga kerja

    pengganti intern maupun rencana karir

    individu, keahlian dan keterampilan baik

    itu secara teknis, keterampilan

    berinteraksi secara efektif dengan rekan

    sekerja dan dengan atasan serta

    keterampilan memecahkan masalah

    dalam pekerjaan.

    2. Pengembangan Karir

    Karir merupakan keseluruhan

    jabatan atau posisi yang mungkin

    diduduki seseorang dalam organisasi

    dalam kehidupan kerjanya, dan tujuan

    karir merupakan jabatan tertinggi yang

    akan diduduki seseorang dalam suatu

    organisasi. Berikut ini ada beberapa

    pengertian karir dan pengembangan karir

    yang dikemukakan oleh para ahli:

    Menurut Robert L. Mathis – John H.

    Jackson (2006;342) mengemukakan

    bahwa pengertian karir adalah sebagai

    berikut : ”Karir adalah rangkaian posisi

    yang berkaitan dengan kerja yang

    ditempati seseorang sepanjang

    hidupnya”. Menurut Veitzhal Rivai

    (2003:290) mendefinisikan

    pengembangan karir adalah sebagai

    berikut:

    Pengembangan Karir adalah proses

    peningkatan kemampuan kerja individu

    yang dicapai dalam rangka mencapai karir

    yang diinginkan". Pengertian

    pengembangan karir yang dikemukakan

    oleh Andrew yang dikutip oleh Anwar

    Prabu Mangkunegara (2000:77) adalah

    sebagai berikut: “Pengembangan karir

    adalah aktivitas kepegawaian yang

    membantu pegawaipegawai

    merencanakan karir masa depan mereka

    di organisasi agar organisasi dan pegawai

    yang bersangkutan dapat

    mengembangkan diri secara maksimum.”

    Menurut Bambang Wahyudi (2002:161)

    mendefinisikan pengembangan karir

    adalah sebagai berikut: “Setiap orang

    yang bekerja pada suatu organisasi akan

    memiliki sejumlah harapan sebagai balas

    jasa atas pengorbanan atau prestasi yang

    telah diberikannya.

    Dalam proses pengembangan karir

    individu (karyawan) dalam organisasi,

    ada 3 hubungan saling terkait antara

    individu, manajer maupun organisasi.

    Ketiga-tiganya memiliki peran masing-

  • 9

    masing. Gary Dessler menjelaskan peran

    ketiganya dalam pengembangan karir

    sebagai berikut:

    a. Peran Individu

    – Terimalah tanggung jawab untuk

    karir Anda sendiri.

    – Taksirlah minat, keterampilan,

    dan nilai anda.

    – Carilah informasi dan rencana

    karir.

    – Bangunlah tujuan dan rencana

    karir.

    – Manfaatkanlah peluang

    pengembangan.

    – Berbicaralah dengan manajer

    Anda tentang karir Anda.

    – Ikutilah seluruh rencana karir

    yang realistic.

    b. Peran Manajer

    – Berikanlah umpan balik kinerja

    yang tepat waktu.

    – Berikan dukungan dan penilaian

    pengembangan.

    – Berpartisipasilah dalam diskusi

    pengembangan karir.

    – Dukunglah rencana

    pengembangan karir.

    c. Peran Organisasi

    – Komunikasi misi, kebijakan, dan

    prosedur.

    – Berikan peluang pelatihan dan

    pengembangan.

    – Berikan informasi karir dan

    program karir.

    – Tawarkan satu keanekaragaman

    pilihan karir.

    Salah satu diantaranya adalah

    harapan untuk meraih posisi/jabatan yang

    lebih tinggi atau lebih baik dari posisi/jabatan

    sebelumnya.” Jadi dengan demikian,

    pengembangan karir merupakan tindakan

    seorang pegawai untuk mencapai rencana

    karirnya, yang disponsori oleh departemen

    sumber daya manusia, manajer ataupun pihak

    lain. Ada sejumlah prinsip yang perlu

    diperhatikan dalam kaitannya dengan

    pengembangan karir. Pertama, pekerjaan itu

    sendiri memiliki pengaruh paling besar

    terhadap pengembangan karir, karena setiap

    kali muncul tantangan yang berbeda, maka

    apa yang dipelajari dari pekerjaan bisa jauh

    lebih penting daripada aktivitas

    pengembangan yang direncanakan secara

    formal. Kedua, jenis keterampilan baru yang

    akan dibutuhkan ditentukan oleh persyaratan

    jabatan yang spesifik. Ketiga, pengembangan

    tidak akan terjadi bila seseorang belum

    memperoleh keterampilan yang disyaratkan

    oleh suatu jabatan tertentu.

    Sebagian orang menganggap karir

    (career) sebagai promosi di dalam organisasi.

    Kata “karir” dapat dipandang dari beberapa

    perspektif yang berbeda. Dari satu perspektif,

  • 10

    karir merupakan urutan-urutan posisi yang

    diduduki oleh seseorang selama masa

    hidupnya. Ini merupakan karir yang obyektif.

    Meskipun demikian, dari perspektif lainnya

    karir terdiri atas perubahan nilai-nilai, sikap,

    dan motivasi yang terjadi karena seseorang

    menjadi semakin tua. Ini merupakan karir

    yang subyektif. Kedua perspektif tersebut,

    obyektif dan subyektif, terfokus pada

    individu. Kedua perspektif tadi menganggap

    bahwa orang memiliki beberapa tingkat

    pengendalian terhadap nasib mereka,

    sehingga mereka dapat mengubah peluang

    untuk memaksimalkan keberhasilan dan

    kepuasan yang berasal dari karir mereka.

    Perspektif tadi lebih lanjut mengasumsikan

    bahwa aktivitas sumber daya manusia

    haruslah mengenali tahap karir (career stage),

    dan membantu para pegawai dengan tugas-

    tugas pengembangan yang mereka hadapi di

    setiap tahap karir.

    Tahapan pengembangan karir

    menurut Henry Simamora (2004:416) adalah

    sebagai berikut:

    1. Karir awal merupakan tahapan

    pertama dimana seseorang

    memasuki sebuah organisasi.

    Selama tahap masuk (getting-in

    phase), pegawai berupaya

    memperoleh gambaran realistik

    mengenai organisasi, dan mencari

    pekerjaan yang paling sesuai dengan

    keahlian, pengalaman, preferensi,

    dan minatnya. Karir awal (early

    career) tidak selalu berjalan dengan

    mulus. Oleh karena itu dalam tahap

    ini merupakan tahap penekanan

    pada perhatian untuk memperoleh

    jaminan terpenuhinya kebutuhan

    dalam tahun-tahun awal

    pekerjaannya. Selain itu, organisasi

    seyogyanya mendorong para

    pegawainya agar berpartisipasi

    dalam latihan penilaian mandiri, dan

    hendaknya membantu mereka

    dalam menentukan jalur karir yang

    realistik dan fleksibel serta

    memformulasikan rencana karir.

    2. Karir pertengahan merupakan suatu

    tahapan dimana setiap individu akan

    mengalami suatu transisi atau

    perubahan pada karir mereka.

    Dalam tahap pertengahan, individu

    mengkaji ulang pencapaiannya

    sampai pada saat itu dan

    kemungkinan untuk mencapai karir

    pribadi dan tujuan hidup di masa

    depan. Salah satu strategi untuk

    menyingkapi masalah di

    pertengahan karir (mid career)

    adalah dengan melatih pegawai

    pada karir pertengahan untuk

    membina pegawai yang lebih junior.

    Pengembangan satu generasi

    pemimpin di masa depan dapat

    menjadi suatu kontribusi yang

  • 11

    signifikan, permanen, dan sangat

    memuaskan. Strategi lainnya untuk

    mengatasi masalah karir

    pertengahan adalah dengan

    menghadapi atau mencegah

    keusangan (obsolescence). Untuk

    menyingkapi persoalan ini, salah

    satu caranya adalah dengan

    mengirimkan pegawai ke seminar,

    workshop, pelatihan. Selanjutnya

    tiga karakteristik pribadi yang

    cenderung diasosiasikan dengan

    kadar keusangan yang rendah:

    kemampuan intelektual yang tinggi,

    motivasi diri yang tinggi, dan

    fleksibilitas pribadi.

    3. Karir akhir merupakan suatu titik

    balik terhadap produktivitas, atau

    penurunan dan pensiun dini, dapat

    mengikuti suatu krisis pertengahan

    karir. Individu yang produktif dapat

    memikul peran staf senior atau

    manajemen puncak, atau mereka

    mungkin tetap sebagai contributor

    dalam peran nonkepemimpinan.

    Bagi sebagian besar pegawai, tugas-

    tugas utama periode karir akhir (late

    career) adalah agar tetap produktif

    dan menyiapkan diri untuk pensiun

    yang efektif.

    Pada umumnya tujuan dari seluruh

    program pengembangan karir adalah untuk

    menyesuaikan antara kebutuhan dan tujuan

    pegawai dengan kesempatan karir yang

    tersedia diorganisasi saat ini dan di masa

    mendatang. Hal ini sejalan dengan yang

    dikemukakan oleh Veitzal Rivai (2003:291)

    bahwa pengembangan karir yang dirancang

    secara baik akan membantu dalam

    menentukan kebutuhan karir mereka sendiri

    dan menyesuaikan antara kebutuhan pegawai

    dengan tujuan organisasi. Adapun tujuan

    pengembangan karir yang dikemukakan oleh

    Andrew J. Dubrin (1982:198) yang dikutip

    oleh Anwar Prabu Mangkunegara (2000:77)

    adalah sebagai berikut:

    1. Membantu dalam pencapaian tujuan

    individu dan organisasi.

    Pengembangan karir membantu

    pencapaian tujuan organisasi dan

    tujuan individu. Seorang pegawai

    yang sukses dengan prestasi kerja

    sangat baik kemudian menduduki

    posisi jabatan yang lebih tinggi, hal

    ini berarti tujuan organisasi dan

    tujuan individu tercapai. Organisasi

    merencanakan karir pegawai dengan

    meningkatkan kesejahteraannya

    agar pegawai lebih tinggi

    loyalitasnya.

    2. Membantu pegawai menyadari

    kemampuan potensi mereka.

    Pengembangan karir membantu

    menyadarkan pegawai akan

    kemampuannya untuk menduduki

  • 12

    suatu jabatan tertentu sesuai dengan

    potensi dan keahliannya.

    3. Memperkuat hubungan antara

    pegawai dan organisasi.

    Pengembangan karir akan

    memperkuat hubungan dan sikap

    pegawai terhadap organisasinya.

    4. Membuktikan tanggung jawab

    sosial. Pengembangan karir suatu

    cara menciptakan iklim kerja yang

    positif dan pegawai-pegawai

    menjadi lebih bermental sehat.

    5. Membantu memperkuat

    pelaksanaan program-program

    organisasi. Pengembangan karir

    membantu program-program

    organisasi lainnya agar tujuan

    organisasi tercapai.

    6. Mengurangi turnover dan biaya

    kepegawaian. Pengembangan karir

    dapat menjadikan turnover rendah

    dan begitu pula biaya kepegawaian

    menjadi lebih efektif.

    7. Mengurangi keusangan profesi dan

    manajerial. Pengembangan karir

    dapat menghindarkan dari

    keusangan dan kebosanan profesi

    dan manajerial.

    8. Menggiatkan analisis dari

    keseluruhan pegawai.

    Pengembangan karir dimaksudkan

    mengintegrasikan perencanaan

    kerja dan kepegawaian.

    9. Menggiatkan suatu pemikiran

    (pandangan) jarak waktu yang

    panjang. Pengembangan karir

    berhubungan dengan jarak waktu

    yang panjang. Hal ini karena

    penempatan suatu posisi jabatan

    memerlukan persyaratan dan

    kualifikasi yang sesuai dengan

    porsinya.

    Bentuk-bentuk pengembangan karir

    tergantung pada jalur karir yang

    direncanakan oleh masing-masing organisasi.

    Bagaimana suatu organisasi menentukan

    suatu jalur karir bagi pegawainya tergantung

    pada kebutuhan dan situasi organisasi itu

    sendiri, namun begitu umumnya yang sering

    dilakukan perusahan adalah melalui

    pendidikan dan pelatihan, promosi serta

    mutasi. Menurut Moekijat (2000 : 15), bahwa

    usaha-usaha yang termasuk dalam

    pengembangan karir adalah :

    1. Pendidikan dan latihan adalah suatu

    kegiatan organisasi yang

    dimaksudkan untuk memperbaiki

    dan mengembangkan sikap, tingkah

    laku, keterampilan, dan

    pengetahuan para pegawai sesuai

    keinginan dari organisasi yang

    bersangkutan.

    2. Promosi adalah suatu perubahan

    posisi atau jabatan dari tingkat yang

    lebih rendah ke tingkat yang lebih

    tinggi, perubahan ini biasanya akan

  • 13

    diikuti dengan meningkatnya

    tanggung jawab, hak, serta status

    sosial seseorang.

    3. Mutasi adalah merupakan bagian

    dari proses kegiatan yang dapat

    mengembangkan posisi atau status

    seseorang dalam suatu organisasi.

    Istilah mutasi sendiri atau yang

    dalam beberapa literatur disebut

    sebagai pemindahan dalam

    pengertian sempit dapat dirumuskan

    sebagai suatu perubahan dari suatu

    jabatan dalam suatu klas ke suatu

    jabatan dalam klas yang lain yang

    tingkatannya tidak lebih tinggi atau

    lebih rendah (yang tingkatnya sama)

    dalam rencana gaji. Sedangkan

    dalam pengertian yang lebih luas

    konsep mutasi dirumuskan sebagai

    suatu perubahan

    posisi/jabatan/tempat/pekerjaan

    yang dilakukan baik secara

    horizontal maupun vertikal

    (promosi/demosi) di dalam suatu

    organisasi.

    Menurut Casio dalam buku Bambang

    Wahyudi (2002:162) mengatakan bahwa

    karir adalah ”Rangkaian promosi jabatan atau

    mutasi jabatan yang lebih tinggi dalam

    jenjang hirarki yang dialami oleh seorang

    karyawan selama masa kerjanya”. Menurut

    Fubrin dalam buku Anwar Prabu

    Mangkunegara (2000:77) mendefinisikan

    ”Pengembangan karir adalah aktifitas

    kepegawaian yang membantu pegawai-

    pegawai merencanakan karir masa depan

    mereka di perusahaan agar perusahaan dan

    pegawai yang bersangkutan dapat

    mengembangkan diri secara maksimum”.

    Menurut Sondang P. Siagian (2006:203)

    mengemukakan bahwa ”Pengembangan karir

    yaitu setiap karyawan harus mempunyai

    gambaran yang jelas tentang anak tangga

    tertinggi apa yang bisa dicapainya selama dia

    menampilkan kinerja yang memuaskan”.

    Dari pendapat para ahli, maka dapat ditarik

    kesimpulan bahwa pengembangan karir

    adalah suatu proses rangkaian kegiatan untuk

    meningkatkan kemampuan kerja individu

    karyawan untuk merencanakan karir dimasa

    sekarang dan masa depan.

    Adapun Faktor-faktor yang

    mempengaruhi Pengembangan Karir :

    Menurut Sondang P. Siagian (2006:215)

    faktor-faktor yang mempengaruhi

    pengembangan karir seorang pegawai yaitu:

    1. Prestasi kerja Faktor paling penting

    untuk meningkatkan dan

    mengembangkan karir seorang

    karyawan adalah pada prestasi

    kerjanya dalam melakukan tugas

    yang di percayakan kepadanya.

    Tanpa prestasi kerja yang

    memuaskan, sukar bagi seorang

    pekerja untuk di usulkan oleh

    atasanya agar di pertimbangkan

  • 14

    untuk di promosikan ke pekerjaan

    atau jabatan yang lebih tinggi

    dimasa depan.

    2. Kesetiaan pada organisasi

    Merupakan dedikasi seorang

    karyawan yang ingin terus berkarya

    dalam organisasi tempatnya bekerja

    untuk jangka waktu lama

    3. Mentors dan Sponsor. Mentors

    adalah orang yang memberikan

    nasehat-nasehat atau saran-saran

    kepada karyawan dalam upaya

    mengembangkan karirnya.

    Sedangkan sponsor adalah

    seseorang di dalam perusahaan yang

    dapat menciptakan kesempatan bagi

    karyawan untuk mengembangkan

    karirnya

    4. Dukungan para bawahan

    Merupakan dukungan yang

    diberikan para bawahan dalam

    bentuk mensukseskan tugas manajer

    yang bersangkutan kesempatan

    untuk bertumbuh Kesempatan untuk

    bertumbuh Merupakan kesempatan

    yang diberikan kepada karyawan

    untuk meningkatkan

    kemampuannya, baik melalui

    pelatihan-pelatihan, kursus dan juga

    melanjutkan jenjang pendidikannya.

    Setiap orang yang bekerja

    mengharapkan memperoleh kepuasan dari

    tempatnya bekerja. Kepuasan kerja akan

    mempengaruhi produktivitas yang sangat

    diharapkan manajer. Untuk itu, manajer perlu

    memahami apa yang harus dilakukan untuk

    menciptakan Kepuasan Kerja Karyawan

    Menurut Marihot Tua Efendi Hariadja

    (2002:290) mengemukakan bahwa:

    ”Kepuasan Kerja merupakan sejauhmana

    individu merasakan secara positif atau negatif

    berbagai macam faktor atau dimensi dari

    tugas-tugas dalam pekerjaannya”. Menurut

    Robbins (2003:78) yang dikutip oleh

    Wibowo (2007:299) mengemukakan

    bahwa:“Kepuasan kerja adalah sikap umum

    terhadap pekerjaan seseorang, yang

    menunjukan perbedaan antara jumlah

    penghargaan yang diterima pekerja dan

    jumlah yang mereka yakini seharusnya

    mereka terima”. Menurut Keith Davis

    (1985:96) yang dikutip oleh Anwar Prabu

    (2000:117) mengemukakan

    bahwa:”Kepuasan Kerja adalahsuatu

    perasaan yang menyokong atau tidak

    menyokong diri pegawai yang berhubungan

    dengan pekerjaannya maupun dengan kondisi

    dirinya” Ketiga pengertian di atas dapat

    disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan

    Kepuasan Kerja adalah sesuatu perasaan

    positif tentang pekerjaan seseorang

    merupakan hasil dari karakteristiknya.

    Adapun Faktor-faktor yang mempengaruhi

    kepuasan kerja : Menurut Marihot Tua Efendi

    (2002:291) faktor-faktor yang

  • 15

    mempengaruhi kepuasan kerja karyawan

    yaitu :

    1. Gaji yaitu jumlah bayaran yang

    diterima seseorang sebagai akibat

    dari pelaksanaan kerja

    2. Pekerjaan itu sendiri yaitu isi

    pekerjaan yang dilakukan seseorang

    3. Rekan Sekerja yaitu teman-teman

    yang senantiasa berinteraksi dalam

    pelaksanaan pekerjaaan

    4. Promosi yaitu kemungkinan

    seseorang dapat berkembang

    melalui kenaikan jabatan

    5. Atasan yaitu seseorang yang

    senantiasa memberi perintah atau

    petunjuk dalam pelaksanaan kerja

    Hubungan Pengembangan Karir

    terhadap Kepuasan Kerja Kepuasan

    kerja karyawan dalam suatu

    perusahaan memiliki andil yang

    cukup besar pada pencapaian tujuan

    dan sasaran perusahaan yang telah

    ditetapkan.

    Kepuasan kerja yang tinggi diinginkan

    oleh para manajer karena dapat dikaitkan

    dengan hasil positif yang mereka harapkan.

    Kepuasan kerja yang tinggi merupakan suatu

    organisasi dikelola dengan baik dan pada

    dasarnya merupakan hasil manajemen

    perilaku yang efektif. Dengan demikian suatu

    perusahaan atau organisasi dalam usaha

    pencapaian tujuannya harus bisa

    memperhatikan kepuasan kerja karyawannya

    yang meliputi harapan-harapan dan

    kebutuhan-kebutuhan. Apabila yang

    diharapkan karyawan dengan kenyataan

    hanya terdapat kesenjangan yang kecil berarti

    masih terdapat kepuasan dalam diri karyawan

    tersebut. Menurut Veitzhal Rivai (2003:299)

    mengemukakan bahwa “Pengembangan karir

    merupakan hal yang penting dimana

    manajemen dapat meningkatkan

    produktivitas, meningkatkatkan sikap

    karyawan terhadap pekerjaannya dan

    membangun kepuasan kerja yang lebih

    tinggi”.

    Perkembangan dan pertumbuhan

    organisasi mempersyaratkan ketersediaan

    sumber daya manusia yang andal. Upaya

    menyediakan sumber daya tersebut dapat

    diperoleh melalui peningkatan kualitas

    sumber daya manusia.Sumber daya manusia

    yang berkualifikasi menurut kebutuhan

    organisasi dapat diperoleh melalui program

    perencanaan karir, pelatihan dan

    pengembangan karir. Perencanaan karir,

    pelatihan dan pengembangan karir

    merupakan faktor yang mendorong

    tercapainya kinerja pegawai yang terbaik

    sehingga dapat memberikan penigkatan

    produktivitas pada organisasi. Kesesuaian

    kebutuhan organisasi dan tugas dengan

    program perencanaan karir, pelatihan dan

    pengembangan karir akan mendukung

    peningkatan kinerja pegawai. Penyesuaian

    diri terhadap lingkungan kerja,

  • 16

    menyelaraskan kemampuan diri terhadap

    perkembangan teknologi dan perkembangan

    regulasi dalam dunia kerja merupakan

    sasaran dari perencanaan karir, pelatihan dan

    pengembangan karir karyawan, sehingga

    pegawai memiliki kinerja lebih baik dalam

    menjalankan tugas-tugasnya.

    Sudiro (2011:91) mendefinisikan

    pengembangan karier adalah proses

    peningkatan kemampuan kerja individu yang

    dicapai dalam rangka mencapai karier yang

    diinginkan. Martoyo (2007:74)

    mendefinisikan pengembangan karier

    merupakan suatu kondisi yang menunjukkan

    adanya sebuah peningkatan-peningkatan

    status seseorang pada suatu organisasi dalam

    jalur karier yang telah ditetapkan dalam

    organisasi yang bersangkutan.Berdasarkan

    uraian sebelumnya dapat disimpulkan

    pengembangan karier merupakan tanggung

    jawab suatu organisasi yang menyiapkan

    karyawan dengan kualifikasi dan pengalaman

    tertentu, agar pada saat dibutuhkan organisasi

    sudah memiliki karyawan dengan kualifikasi

    tertentu.

    C. METODE PENELITIAN

    Penelitian yang dilakukan ini adalah

    bersifat penelitian deskriptif dengan

    menggunakan pendekatan kualitatif, menurut

    Sugiono (2001 : 6) menjelaskan bahwa yang

    dimaksud dengan penelitian deskriptif adalah

    penelitian yang dilakukan tanpa membuat

    perbandingan atau hubungan dengan variabel

    lain, tetapi penelitian untuk mendekripsikan

    atau menggambarkan data yang telah

    terkumpul sebagaimana adanya sedangkan

    pendekatan yang digunakan adalah

    pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif

    “pendekatan yang dilakukan berulang-ulang

    sehingga hasil yang diinginkan akan mudah

    dicapai” pendekatan ini digunakan dalam

    usaha melihat bagaimana Pelaksanaan

    Pengembangan Karir Pegawai Negeri Sipil

    Pada Kantor Dinas Pendidikan Pemuda Dan

    Olahraga Kabupaten Lingga Pada Bidang

    Pembinaan Pendidikan Pra-Sekolah dan

    Pendidikan Dasar.

    Penelitian ini dilaksanakan di kantor

    Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga

    Kabupaten Lingga Pada Bidang Pembinaan

    Pendidikan Pra-Sekolah dan Pendidikan

    Dasar.

    Informan dalam penelitian ini diambil

    menggunakan teknik sampling yaitu

    Purposive sampling, Pengertian purposive

    sampling menurut Sugiyono (2010:218) yaitu

    : ”purposive sampling adalah teknik

    pengambilan sampel sumber data dengan

    pertimbangan tertentu”. Adapun informan

    yang diambil dalam penelitian ini disesuaikan

    dengan kebutuhan penelitian yang dianggap

    mengetahui dari masalah penelitian. Jumlah

    informan yang dibutuhkan adalah 5 orang

    yang terdiri dari Kepala Bagian dan Kepala

    Seksi.

  • 17

    Data yang akan dikumpulkan terdiri

    dari data primer dan data sekunder.

    a. Data primer

    Yaitu data yang diperoleh melalui

    wawancara langsung dengan para

    responden, yaitu pegawai pada

    Kantor Dinas Pendidikan Pemuda

    Dan Olahraga Kabupaten Lingga

    Pada Bidang Pembinaan Pendidikan

    Pra-Sekolah dan Pendidikan Dasar.

    b. Data sekunder

    Data yang diperoleh dengan tidak

    melalui wawancara, namun melalui

    dokumen-dokumen dan literatur

    Data sekunder dalam penelitian ini

    yaitu data yang deperoleh dari pihak

    kedua dan sudah diolah melalui

    laporan, dokumen

    Tenik pengumpulan data berupa :

    a. Observasi

    Menurut Sugiyono (2011:166) teknik

    observasi merupakan suatu proses yang

    komplek dan sulit, yang tersusun dari

    suatu proses biologis dan proses

    psikologis diantaranya yang terpenting

    adalah pengamatan dan ingatan. Dalam

    penelitian ini, observasi yang digunakan

    yaitu observasi terstruktur yang telah

    dirancang secara sistematis, tentang apa

    yang diamati, kapan dan dimana

    tempatnya, dengan alat pengumpul data

    yaitu check list. Dalam penelitian ini

    observasi akan dilakukan untuk melihat

    bagaimana Pelaksanaan Pengembangan

    Karir Pegawai Negeri Sipil Pada Kantor

    Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga

    Kabupaten Lingga Pada Bidang

    Pembinaan Pendidikan Pra-Sekolah dan

    Pendidikan Dasar.

    b. Wawancara

    Menurut Esterberg dalam Sugiyono

    (2011:231) Wawancara adalah

    merupakan pertemuan dua orang untuk

    bertukar informasi dan ide melalui tanya

    jawab, sehingga dapat dikonstruksikan

    makna dalam suatu topik tertentu.

    Wawancara dalam hal ini melakukan

    tanya jawab secara langsung dengan

    beberapa pegawai yang dianggap sudah

    mengetahui secara baik bagaimana

    selama ini bagaimana Pelaksanaan

    Pengembangan Karir Pegawai Negeri

    Sipil Pada Kantor Dinas Pendidikan

    Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Lingga

    Pada Bidang Pembinaan Pendidikan Pra-

    Sekolah dan Pendidikan Dasar, dan salah

    satu pegawai tersebut yang nantinya akan

    digunakan sebagai key informan

    mengenai masalah-masalah penelitian.

    Adapun alat yang digunakan yaitu

    interview guide (pedoman wawancara).

    Dalam penelitian ini penulis

    menggunakan teknik analisis deskriptif

    kualitatif, menurut Bogdan dan Biklen

    (Moleong, 2004:248) teknik analisis data

    merupakan upaya yang dilakukan dengan

  • 18

    jalan bekerja dengan data,

    mengorganisasikan data, memilah-milahnya

    dalam satuan yang dapat dikelola,

    mensintesiskannya, mencari dan menemukan

    pola, menemukan apa yang penting dan apa

    yang dipelajari dan memutuskan apa yang

    dapat diceritakan kepada orang lain.

    Moleong (2004:35) menyatakan

    analisa dan kualitatif adalah proses

    pengorganisasian, dan penguratan data

    kedalam pola dan kategori serta satu

    uraian dasar, sehingga dapat

    dikemukakan tema yang seperti

    disarankan oleh data. Adapun langkah –

    langkah analisa data yang dilakukan

    adalah : (1) menelaah dari semua data

    yang tersedia dari berbagai sumber, (2)

    reduksi data yang dilakukan dengan

    membuat abstraksi, (3) menyusun data

    kedalam satuan-satuan, (4)

    pengkategorian data sambil membuat

    koding, (5) mengadakan pemeriksaaan

    keabsahan data, dan (6) penafsiran data

    secara deskriptif.

    D. PEMBAHASAN

    Di dalam sebuah birokrasi publik,

    sumber daya manusia yang dimaksud adalah

    Pegawai Aparatur Sipil Negara. Pegawai

    Aparatur Sipil Negera memiliki peran yang

    penting yaitu sebagaimana tercantum dalam

    Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

    5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara

    pasal 12 yang menyatakan bahwa Aparatur

    Sipil Negara memiliki peran sebagai

    perencana, pelaksana, dan pengawas

    penyelenggaraan tugas umum pemerintahan

    dan pembangunan nasional melalui

    pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik

    yang profesional, bebas dari intervensi

    publik, serta bersih dari praktik korupsi,

    kolusi dan nepotisme. Melihat begitu

    krusialnya peran yang diemban oleh Pegawai

    Aparatur Sipil Negara, maka dibutuhkan

    Pegawai Aparatur Sipil Negara yang

    berkualitas, professional, dan kompeten.

    Untuk mewujudkan hal tersebut, salah satu

    upaya yang dengan melakukan

    pengembangan karir.

    Pengembangan karir sangat penting

    untuk suatu organisasi, karena karir

    merupakan kebutuhan yang harus terus

    ditumbuhkan dalam diri seorang tenaga kerja,

    sehingga mampu mendorong kemauan

    kerjanya. Pengembangan karir harus

    dilakukan melalui penumbuhan kebutuhan

    karir tenaga kerja, menciptakan kondisi dan

    kesempatan pengembangan karir serta

    melakukan penyesuaian antara keduanya.

    Pengembangan karir juga sangat membantu

    karyawan dalam menganalisis kemauan dan

    minat mereka untuk tumbuh lebih dapat

    disesuaikan dengan kebutuhan sumber daya

    manusia sejalan dengan pertumbuhan dan

    perkembangan organisasi.

  • 19

    Bagi suatu organisasi. Agar sumber

    daya manusia tersebut dapat berfungsi

    dengan baik, maka sumber daya manusia

    tersebut perlu di manage. Menurut Simamora

    (2004 : 4) Manajemen Sumber Daya Manusia

    (Human Resorces Management) adalah

    pendayagunaan, pengembangan, penilaian,

    pemberian balas jasa, dan pengelolaan

    individu anggota organisasi atau kelompok

    karyawan. Dengan demikian, Manajemen

    Sumber Daya Manusia adalah proses–proses

    manajemen yang meliputi perencanaan,

    pengembangan, penilaian, pemberian

    kompensasi, dan sebagainya bagi sumber

    daya manusia untuk mencapai tujuan dari

    organisasi.

    Untuk mengetahui pelaksanaan

    pengembangan karir di Dinas Pemuda dan

    Olahraga Kabupaten Lingga maka dilakukan

    penelitian sebagai berikut

    1. Pendidikan dan latihan

    Pendidikan formal dan informal yaitu

    pendidikan atau pelatihan yang diikuti oleh

    pegawai dalam rangka meningkatkan

    pengetahuan, wawasan dan keterampilan

    melaksanakan tugas-tugas yang menjadi

    tanggungjawabnya, baik pendidikan formal

    maupun informal. Dengan demikian,

    indikator ini memiliki unsur sebagai berikut:

    a. Pendidikan Formal.

    Pegawai dalam melaksanakan

    tugasnya harus sesuai dengan tugas dan

    fungsi yang ditetapkan Dinas Pendidikan

    Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lingga.

    Kemudian tugas tersebut harus terlaksana

    dengan baik Adapun tugas-tugas yang telah

    diberikan harus dilaksanakan sesuai dengan

    tanggung jawab masing-masing pegawai.

    Atas dasar inilah untuk mengetahui tentang

    kemampuan pegawai Dinas Pendidikan

    Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lingga

    dalam melaksanakan tugasnya sudah sesuai

    dengan pendidikan formalnya atau belum,

    maka diberikan wawancara kepada semua

    Informan dengan menanyakan, bagaimana

    dengan pendidikan pegawai apakah sudah

    sesuai dengan bidang kerja di Dinas

    Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten

    Lingga khususnya pada bagian bidang

    pembinaan pendidikan pra sekolah dan

    pendidikan dasar.

    Sesuai dengan data kepegawaian

    yang ada di Dinas Pendidikan Pemuda dan

    Olahraga Kabupaten Lingga yang

    kebanyakan adalah tamatan pendidikan S1.

    Orang-orang tersebut diletakan sesuai dengan

    pendidikan yang didapatnya di bangku

    formal. Hal ini tentu saja memberikan

    pengaruh yang baik terhadap tingkat

    kemampuan pegawai. Karena pekerjaan yang

    dihadapi dilapangan tidak sesuai dengan yang

    ia dapatkan saat berada dibangku formal.

  • 20

    Sehingga kembali membutuhkan pelatihan

    secara khusus agar ketidaksesuaian bidang

    kerja antara pendidikan dan bidang kerja

    dapat ditutupi dengan mendapatkan

    pengetahuan lewat pelatihan yang diadakan

    untuk menunjang kemampuan kerja pegawai.

    b. Pendidikan Informal

    Suatu bentuk kegiatan

    pengembangan pegawai untuk memahami

    pengetahuan tekhnis yang diberikan dalam

    melaksanakan pekerjaan yang telah diberikan

    bertujuan untuk meningkatkan kerja pegawai

    dalam menjalankan tugasnya sebagai abdi

    masyarakat. Untuk mendapatkan keterangan

    yang kongkrit tentang kemampuan pegawai

    sehubungan dengan pendidikan informal

    seperti pelatihan yang didapatkan adalah

    Apakah pegawai Dinas Pendidikan Pemuda

    dan Olahraga Kabupaten Lingga pernah

    mengikuti pelatihan yang berhubungan

    dengan pekerjaan yang diberikan.

    2. Promosi

    Promosi dilakukan dengan

    peningkatan Tugas Jabatan peningkatan,

    tugas jabatan dengan indikator kemampuan

    menyelesaikan tugas yang berat dan kesedian

    pegawai untuk menyelesaikan tugas jabatan

    yang lebih berat seperti mampu untuk

    meyakinkan orang lain, sehingga dapat

    dikerahkan secara maksimal untuk

    melaksanakan tugas pokok lewat

    kepemimpinan.

    3. Mutasi

    Perpindahan pegawai terjadi dalam

    setiap organisasi baik lembaga pemerintahan

    maupun organisasi perusahaan. Ada berbagai

    istilah perpindahan yang digunakan setiap

    organisasi, istilah yang umum digunakan

    adalah mutasi. Seperti ng dijelaskan oleh

    Hasibuan (2002:102) “Istilah-istilah yang

    sama pengertiannya dengan mutasi adalah

    pemindahan, alih tugas, transfer dan job

    rotation karyawan”. Menurut Simamora

    (2006:640) mengutarakan mutasi dengan

    istilah transfer: Transfer adalah perpindahan

    seorang karyawan dari satu pekerjaan ke

    posisi lainnya yang gaji, tanggung jawab

    dan/atau jenjang organisasionalnya sama.

    Menurut pendapat Hasibuan (2002 :

    102-103) menyebutkan bahwa ada 3

    dasar/landasan pelaksanaan mutasi karyawan

    yang kita kenal yaitu :

    1. Merit system

    Merit system adalah mutasi

    karyawan yang didasarkan atas

    landasan yang bersifat ilmiah,

    objektif, dan hasil prestasi kerjanya.

    Merit system atau career system ini

    merupakan dasar mutasi yang baik

    karena output dan produktivitas

    kerja meningkat, semangat kerja

    meningkat, jumlah kesalahan yang

    diperbuat menurun, absensi dan

  • 21

    disiplin karyawan semakin baik,

    jumlah kecelakaan akan menurun.

    2. Seniority system.

    Seniority system adalah mutasi yang

    didasarkan atas landasan masa kerja,

    dan pengalaman kerja dari karyawan

    bersangkutan. Sistem mutasi seperti

    ini tidak objektif karena kecakapan

    orang yang dimutasikan berdasarkan

    senioritas belum tentu mampu

    memangku jabatan baru.

    3. Spoiled system

    Spoiled system adalah mutasi yang

    didasarkan atas landasan kekeluargaan.

    E. PENUTUP

    Berdasarkan hasil penelitian maka

    dapat disimpulkan bahwa Pelaksanaan

    Pengembangan Karir Pegawai Negeri Sipil

    Pada Kantor Dinas Pendidikan Pemuda Dan

    Olahraga Kabupaten Lingga Pada Bidang

    Pembinaan Pendidikan Pra-Sekolah dan

    Pendidikan Dasar belum berjalan secara

    optimal walaupun beberapa bidang diduduki

    oleh orang-orang yang memiliki dasar

    pendidikan yang sesuai, ini dapat dirinci

    sebagai berikut:

    1. Pendidikan dan latihan

    Pendidikan dan Latihan ditemukan

    bahwa kesuaian antara bidang

    pekerjaan dan pendidikan pegawai

    pada Dinas Pendidikan Pemuda dan

    Olahraga Kabupaten Lingga

    (bidang pembinaan pendidikan pra-

    sekolah dan pendidikan dasar)

    sudah berjalan baik. Beberapa

    bidang diduduki oleh orang-orang

    yang memiliki dasar pendidikan

    yang sesuai kemudian untuk di

    Dinas Pendidikan Pemuda dan

    Olahraga Kabupaten Lingga pada

    umumnya pegawai secara

    keseluruhan sudah mengikuti

    pendidikan dan pelatihan yang

    diadakan dan selalu disesuaikan

    dengan pekerjaan yang diemban

    oleh pegawai tersebut.

    2. Promosi

    Promosi ditemukan bahwa belum

    berjalan baik karena promosi harus

    melewati penilaian termasuk dalam

    peningkatan tugas jabatan, namun

    Pegawai Dinas Pemuda dan

    Olahraga Kabupaten Lingga

    (bidang pembinaan pendidikan pra-

    sekolah dan pendidikan dasar)

    belum dapat mengambil keputusan

    pada saat mendesak, semua

    keputusan masih ditangan

    pimpinan. Dalam menyelesaikan

    tugas jabatan yang lebih berat belum

    semua pegawai dapat

    melaksankannya, untuk suatu hal-

  • 22

    hal tertentu dalam kondisi-kondisi

    tertentu para pegawai harus mampu

    untuk mengambil keputusannya

    sendiri. Karena salah satu ukuran

    dari kinerja pegawai yang baik

    adalah mampu mengambil

    keputusan sendiri dan mampu

    menyelesaikan tugas jabatan yang

    lebih berat.

    3. Mutasi

    4. Mutasi ditemukan bahwa di Dinas

    Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lingga

    (bidang pembinaan pendidikan pra-

    sekolah dan pendidikan dasar) pernah

    dilakukan mutasi, hanya saja, mutasi

    yang dilakukan masih menuai

    permasalahn, ketidak tepatan tempat

    menjadi salah satu masalah yang

    dikeluhkan pegawai.

    DAFTAR PUSTAKA

    Ambar Teguh Sulistyani, 2004, Kemitraan

    dan Model-Model Pemberdayaan.

    Yogyakarta : Graha Ilmu

    Arikunto, Suharsimi. 2006, Prosedur

    Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,

    Jakarta : Rineka Cipta.

    Bambang Wahyudi, 2002, Manajemen

    Sumber Daya Manusia. Bandung:

    Sulita

    Gondokusumo. 1991. Komunikasi

    Penugasan. Jakarta: Gunung Agung.

    Hasibuan, Malayu S.P, 2003, Manajemen

    Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi,.

    Bumi Aksara, Jakarta.

    Henry Simamora. 2004. Manajemen Sumber

    Daya Manusia. Edisi Ke-3. STIE

    YKPN.

    Imron, Ali. 2002. Ilmu Administrasi, Teori

    dan Praktek. Bina Cipta. Jakarta.

    Lembaga Adminitrasi Negara.

    Kaho, Josep Riwu. 2001. Prospek Otonomi

    Daerah di Negara Republik Indonesia.

    Jakarta: Rajawali Pers.

    Kansil, C. S. T. 1993. Pengantar Hukum

    Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta.

    Marihot Tua Efendi. 2002. Manajemen

    Sumber Daya Manusia. Grasindo,

    Jakarta

    Martoyo, Susilo. 2007, Manajemen Sumber

    Daya Manusia, Edisi 5, Cetakan

    Pertama,. BPFE Yogyakarta

    Mathis, Robert L., Jhon H. Jackson. 2002.

    Manajemen Sumber Daya Manusia,

    Buku 2. Jakarta : Salemba Empat.

    Moekijat. 2000. Kamus Manajemen.

    Bandung: Mandar Maju

    ________. 2010. Manajemen Sumber Daya

    Manusia. Bandung: Mandar Maju.

    Moleong, Lexy. J. 2004. Metode Penelitian

    Kualitatif. Remaja Rosdakarya.

    Bandung.

    Nawawi, Hadari. 2006. Evaluasi dan

    manajemen kinerja di lingkungan

  • 23

    perusahaan dan industri. Yogyakarta:

    Gadjah Mada Univercity Press.

    Ndraha, Taliziduhu. 2003. Budaya

    Organisasi. PT. Rineka Cipta, Jakarta.

    Santosa, Pandji, 2008, Administrasi Publik

    Teori dan Aplikasi Good Governance,

    Bandung : Refika Aditama

    Sastrohadiwiryo. 2005. Manajemen Tenaga

    Kerja Indonesia. Pendekatan

    Administratif dan Operasional.

    Jakarta : PT. Bumi Aksara

    Saydam. 2005. Manajemen Sumber daya

    Manusia: Suatu pendekatan. Mikro.

    Jakarta: Djambaran.

    Siagian, Sondang P, 2006, Manajemen

    Sumber Daya Manusia, Edisi I,

    Cetakan Ketiga. Jakarta : Bumi

    Aksara

    Sudiro, Achmad. 2011. Perencanaan Sumber

    Daya Manusia. Malang: UB Press.

    Sugiyono. 2011. Metode Penelitian

    Administrasi, Bandung : CV.

    Alfabeta

    Surakhman. Pengantar penelitian ilmiah

    dasar, Bandung : Alumi

    Robbins. 2003. Perilaku Organisasi Jilid 1.

    Jakarta : PT. Indeks Kelompok

    Gramedia

    Thoha, Miftah. 2005. Perilaku Organisasi.

    Konsep Dasar Dan Aplikasinya.

    Jakarta : Raja Grafindo Persada.

    Umar, Husein. 2004. Riset Sumber Daya

    Manusia Dalam Organisasi. Jakarta :

    Gramedia Pustaka Utama

    Veithzal Rivai, 2003, “Manajemen Sumber

    Daya Manusia Untuk.

    Perusahaan,Cetakan Pertama, Jakarta,

    PT. Raja GrafindoPersada.

    Wibowo. 2009. Manajemen Kinerja. 2009.

    Jakarta : PT. Rajawali Pers

    Dokumen :

    Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011

    Tentang Penilaian Prestasi Kerja

    Pegawai Negeri Sipil..

    COVERSURAT PERSETUJUANABSTRAKABSTRACTA. PENDAHULUANB. LANDASAN TEORIC. METODE PENELITIAND. PEMBAHASANE. PENUTUPDAFTAR PUSTAKA