38 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1.1. Sejarah singkat perusahaan Perusahaan ini pada mulanya didirikan oleh seorang berkewarganegaraan Taiwan, yang bernama Hen Fu Sun. Di negara Taiwan, perusahaan ini bernama Chii Meeng Enterprise Co, Ltd berkedudukan di Nomor. 333, Sc 2 Po AI Rood, Chiayi City Taiwan. Perusahaan ini bergerak dalam bidang industri sandal yang terkenal yaitu Ardiles. Pada saat perusahaan ini mengalami kemajuan, Hen Fun Sun ingin mengembangkan usahanya di Indonesia dengan melakukan investasi tetapi mengalami kesulitan karena Hen Fun Sun adalah seorang berkewarganegaraan Taiwan. Demi mewujudkan cita-citanya, akhirnya Hen Fun Sun memutuskan untuk bekerjasama dengan seorang yang berkewarganegaran Indonesia yaitu Bapak Suwiro Wijaya. Dengan berdasarkan akte Notaris No. 1994.25 yang disahkan oleh notaris Soetjipto, SH yang berkedudukan di Jalan Basuki Rahmat Surabaya, pada tanggal 10 Oktober 1993, dimana dalam akte notaris menyebutkan Bapak Suwiro Wijaya dengan alamat Jalan Raya Arjuno No. 51-53 Surabaya merapakan Direktur Utama PT Chii Meeng Utama Surabaya.
48
Embed
PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN...- Mengkoordinir serta melakukan pengawasan terhadap aktivitas bawahan antara lain : bagian pemasaran dan umum, bagian keuangan dan bagian produksi. 4.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
38
BAB IV
PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
4.1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
4.1.1. Sejarah singkat perusahaan
Perusahaan ini pada mulanya didirikan oleh seorang berkewarganegaraan
Taiwan, yang bernama Hen Fu Sun. Di negara Taiwan, perusahaan ini bernama
Chii Meeng Enterprise Co, Ltd berkedudukan di Nomor. 333, Sc 2 Po AI Rood,
Chiayi City Taiwan. Perusahaan ini bergerak dalam bidang industri sandal yang
terkenal yaitu Ardiles.
Pada saat perusahaan ini mengalami kemajuan, Hen Fun Sun ingin
mengembangkan usahanya di Indonesia dengan melakukan investasi tetapi
mengalami kesulitan karena Hen Fun Sun adalah seorang berkewarganegaraan
Taiwan. Demi mewujudkan cita-citanya, akhirnya Hen Fun Sun memutuskan
untuk bekerjasama dengan seorang yang berkewarganegaran Indonesia yaitu
Bapak Suwiro Wijaya.
Dengan berdasarkan akte Notaris No. 1994.25 yang disahkan oleh notaris
Soetjipto, SH yang berkedudukan di Jalan Basuki Rahmat Surabaya, pada tanggal
10 Oktober 1993, dimana dalam akte notaris menyebutkan Bapak Suwiro Wijaya
dengan alamat Jalan Raya Arjuno No. 51-53 Surabaya merapakan Direktur Utama
Lokasi perusahaan PT Chii Meeng Utama Surabaya terletak di Jalan
Tanjung Sari No. 12 Tandes Surabaya, Telp.719739-40 Surabaya. Adapun
perusahaan ini mendirikan bangunan di wilayah tersebut tentu mempunyai alasan
atau beberapa alternatif sebagai berikut:
1. Wilayah tersebut memiliki letak yang strategis dimana alat transportasi yang
mendukung pengiriman bahan baku dapat lebih cepat terjangkau baik melalu
darat, laut, maupun udara.
2. Menghemat biaya transportasi dalam mempermudah arus penyampaian barang
dari produsen sampai ke tangan konsumen baik melalui pengiriman darat, laut,
maupun udara.
3. Banyak tersedianya tenaga kerja, mengingat daerah ini masih tergolong daerah
subur sehingga perusahaan ini tidak mengalami kesulitan tenaga kerja.
4.1.3. Struktur Organisasi
Struktur organisasi menggambarkan hubungan kerja sama orang-orang
yang terlibat dalam suatu badan usaha untuk mencapai tujuan tertentu. Adapun
struktur organisasi PT. Chii Meeng Utama Surabaya, adalah struktur organisasi
yang berbentuk divisi. Dalam bentuk struktur organisasi dari PT. Chii Meeng
Utama dapat dilihat pada gambar 1.
Untuk lebih jelasnya, penulis akan menguraikan wewenang dan tanggung jawab
masing-masing bagian adalah sebagai berikut:
1. Komisaris
40
Berkewajiban untuk mengawasi pekerjaan serta pertanggungjawaban direktur
dan pelaksana kebijakan perusahaan.
2. Direktur Utama
Direktur Utama adalah merupakan pimpinan dari perusahaan tersebut yang
tugasnya adalah:
- Memimpin perusahaan, mengolah, dan mengkoordinir seluruh kegiatan
yang ada di bawahnya.
Menyetujui penjualan atau menentukan batas umum, kredit umum, dan
kredit khusus.
- Menandatangani atau bertanggung jawab atas masalah perpajakan.
3. Direktur
Tugasnya adalah:
Sebagai penanggung jawab atas kelangsungan hidup perusahaan.
- Mengkoordinir serta melakukan pengawasan terhadap aktivitas bawahan
antara lain : bagian pemasaran dan umum, bagian keuangan dan bagian
produksi.
4. Kepala bagian pemasaran
Tugasnya adalah:
Memerintahkan anggota salesmen dan berhak mengontrol serta
mengadakan survei langsung pada konsumen.
- Mengadakan penelitian untuk memperluas daerah pemasaran hasil
produksi.
41
- Mengadakan analisa perbandingan yang menghendaki supaya produk yang
ada secepatnya terjual habis.
5. Kepala bagian pembelian
Tugasnya adalah:
- Membuat laporan berupa stock op name bahan baku dan harus mengetahui
stock setiap saat.
- Untuk mengadakan pesanan barang pada langganan yang sudah berjalan.
- Dalam melakukan aktivitas selalu mengadakan konfirmasi dengan direktur
utama.
6. Kepala bagian produksi
Tugasnya adalah:
- Mengelola dan mengkoordinir karyawan bawahan untuk melakukan proses
produksi berdasarkan pesanan dari konsumen,
- Menentukan penyesuaian warna produk berdasarkan order.
- Menerima laporan hasil produksi per hari dari masing-masing divisi.
- Membuat bon permintaan bahan untuk proses produksi.
7. Kepala bagian keuangan
Tugasnya adalah:
- Menangani gaji karyawan.
- Mengelola seluruh daftar keuangan tentang keluar masuknya serta
penggunaannya.
- Dalam setiap tugasnya tidak terlepas dari pengawasan direktur utama.
42
8. Kepala bagian personalia
Tugasnya adalah:
Mengelola dan mengkoordinir kerja.
Mengadakan seleksi terhadap karyawan baru.
- Mengawasi adanya keselamatan kerja, keselamatan dan keamanan para
karyawan, serta bekerja dengan SBSI ( Serikat Buruh Seluruh Indonesia).
43
GAMBAR 1BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
PT. CHII MEENG UTAMA SURABAYA
FCOMTSARrS
niRirr
rHRF.KTTIR
MANAGER PEMERIKSAANINTERN
MANAGERBAGIAN
PEMASARAN
MANAGERBAGIAN
PEMBELIAN
MANAGERBAGIAN
PRODUKSI
MANAGERBAGIAN ADM &
UMUM
MANAGERBAGIAN
PERSONALIA
KABAGR & D
STAFADMINTSTRASI
PEMBELIAN
STAFPELAYANANLANGOANAN
STAFPEMBELIAN
IMPORT
1KABAG
PROMOSISTAF
PEMBELIANLOKAL
KABAGPENJUALAN
STAFPENYIMPANAN
KABAGAKUNTANSIKEUANGAN
STAFPERSONALIA
UMUM
KASIRSTAF
ADMINISTRASIPERSONALLA
STAFKASBANK
STAFPENGADAAN
TENAGAKERJA
KABAGPENGENDALIAN
UTANG
KABAGKESELAMATAN&KEAMANAN
KF.R.TA
MANAGERDIVISI SEPON
MANAGERDIVISI SANDAL
KABAGPRODUKSI
STAFADMINISTRASI
STAFPEMASARANDIVISI SEPON
STAFPEMASARAN
DIVISI SANDAL
Sumber : Kantor PT. Chii Meeng Utama Surabaya
44
4.1.4. Produksi dan proses produksi
1. Bidang usaha perusahaan
PT. Chii Meeng Utama bergerak dalam bidang industri yaitu memproduksi
sandal merk Ardiles. Dalam melakukan operasinya yaitu pada bagian produksi
mempunyai 2 divisi yaitu divisi sepon dan divisi sandal, di mana dalam
aktivitasnya menghasilkan dua macam produk utama yaitu produksi sepon
lembaran setengah jadi dan sandal yang bahan dasarnya dari sepon yaitu
sandal bermerk Ardiles dengan jenis produksi yang sangat banyak. Penulis
hanya memilih satu jenis produk sandal yaitu sandal Ardiles Velcro, karena
produk ini paling banyak diproduksi dan diminati oleh para konsumen.
2. Proses produksi
Proses produksi sandal ardiles pada PT Chii Meeng Utama Surabaya
merupakan proses pengolahan bahan baku menjadi bahan jadi yang siap untuk
dijual. Peralatan serta bahan-bahan yang dipergunakan dalam proses produksi
adalah sebagai berikut:
1. Bahan baku
Bahan baku yang digunakan adalah kalsium, karet seer, eva dan PE.
2. Bahan penolong
Bahan penolong yang digunakan terdiri dari blowing, STR 100, pewarna
khusus, DOB.
3. Peralatan yang dipakai oleh divisi sepon dalam proses pemasakan
1. Mesin pemasak
45
Mesin ini berfungsi untuk memasak semua bahan baku dengan suhu
TOO derajat, yaitu langsung dicampur dengan bahan kimia serta
pewarna sesuai dengan pesanan. Setelah itu bahan tersebut dapat
diangkat dan berupa lembaran sepon setengah jadi yang masih kasar.
2. Mesin rol I
Mesin ini berfungsi untuk menghaluskan lembaran sepon pada mesin
rol I dengan lama putaran sebanyak enam kali.
3. Mesin rol II
Mesin ini berfungsi untuk lebih menghaluskan lembaran-lembaran
sepon yang telah diproses pada mesin rol I. Waktu yang digunakan
sama dengan waktu pada mesin rol I dan mesin ini digunakan untuk
meyakinkan bahan yang telah diolah tersebut telah mengkilat dan
halus.
4. Mesin rol III
Mesin ini merupakan mesin penghalus tahap akhir di mana pada proses
ini dinyatakan bahwa bahan kimia tadi telah tercampur dengan
sempurna dan halus.
5. Mesin pemotong
Setelah melalui penghalusan lembaran sepon pada mesin rol III, maka
selanjutnya dimasukkan ke dalam mesin pemotong yang bekerja secara
otomatis sesuai dengan urutan dan bentuk yang telah direncanakan.
6. Mesin timbangan
46
Setelah melalui proses pemotongan maka hasil pemotongan tersebut
dikirim ke mesin timbangan untuk diperiksa oleh Quality Control agar
hasilnya sesuai dengan standar yang ditentukan.
7. Mesin press
Cara kerjanya hampir sama dengan mesin pemasak yaitu dengan
memanaskan lebih dahulu hingga mencapai 100 derajat. Sepon-sepon
yang telali ditimbang tadi dimasukkan dalam cetakan matras untuk
dipress menjadi sepon setengah jadi.
8. Mesin pendingin
Merupakan proses pendinginan dari mesin press, kemudian diletakkan
dalam palet-palet kayu. Dari mesin pendingin mi lembaran-lembaran
tersebut ditransfer ke divisi sandal untuk penyelesaiannya.
4, Peralatan yang dipakai oleh divisi sandal dalam pembuatan sandal
1. Mesin plong
Digunakan untuk pengeplongan bahan baku untuk bahan sandal.
2. Mesin open
Sepon-sepon setelah diplong lalu diopen dan dipress dengan matras
yang berbentuk kaki.
3. Mesin press merk
Kap-kap yang telah diplong, dipress dengan merk Ardiles.
4. Mesin jahit
Kap-kap sandal yang sudah dipress merk lalu di kirim ke mesin jahit
untuk dijahit tepi-tepinya sesuai dengan bentuk-bentuk sandalnya.
47
5. Mesin kompreyor pengeleman
Sepon-sepon yang telah diopen dikirim ke kompreyor untuk dilem
antara dasar sandal sepon dengan kapnya.
6. Mesin open pengeringan
Setelah pengeleman selesai, sandal Ardiles dimasukkan ke mesin open
pengeringan lem. Setelah kering ditempelkan satu dengan yang lain di
mana telah berbentuk sandal.
7. Press tekan
Press tekan ini berat tekannya seberat 150 kg, sandal-sandal yang
sudah dilem dimasukkan ke mesin press supaya lemnya benar-benar
lengket dan tidak mudah lepas.
8. Selep halus
Penyelesaian pada tepi-tepi sandal supaya halus dan rapi.
9. Packing
Setelah diselep halus kemudian dikirim ke packing untuk diperiksa
oleh Quality Control, untuk dipilih produk-produk yang kualitasnya
ekspor dan kualitas non ekspor. Setelah diperiksa oleh Quality Control
dengan teliti dan menunjukkan bahwa semua bahan baik, dimulailah
pengepakan dalam satu kardus yang berisi satu dozen dan satu kardus
yang berisi satu kodi.
Divisi Sandal
48
GAMB AR 2
ALUR PROSES PRODUKSI
PT. CHII MEENG UTAMA SURABAYA
Divisi Sepon
MESINPENDINGIN
BAHANBAKU
MESINPEMASAK
MESIN ROL.I
MESINPRESS
MESIN ROL.II
MESINTIMBANG
MESIN ROL.HI
MESINPEMOTONG
PACKING
LEMBARANSEPON
MESINPOTONG
MESINOPEN
PRESSMERK
SELEPHALUS
MESINJAHIT
MESINKOMPREYER
PRESSTEKAN
MESIN OPENPENGERING
Sumber data: Bagian Produksi
49
4.2. DESKRIPSIHASILPENELITIAN
Untuk menunjang penelitian yang akan dilakukan oleh penulis, maka
diambil data-data relevan yang berhubungan dengan harga transfer. Data-data
tersebut antara lain:
1. Jumlah produksi yang dihasilkan oleh kedua divisi pada tahun 1999.
2. Frekwensi penjualan yang dilakukan oleh tiap divisi pada tahun 1999.
3. Data biaya yang dikeluarkan oleh tiap divisi pada tahun 1999.
4. Kebijaksanaan perusahaan dalam menentukan harga transfer antar
divisinya.
5. Laporan laba-rugi tiap-tiap divisi yang dihasilkan pada tahun 1999.
4.2.1. Volume dan jenis produksi
Pada tahun 1999, volume produksi yang dihasilkan oleh divisi sepon
sebesar 2.490.759 lembaran sepon setengah jadi. Sedangkan untuk divisi sandal,
volume produksi yang dihasilkan adalah sebesar 849.000 pasang sandal Ardiles
Velcro. Volume dan jenis produksi kedua divisi selama tahun 1999 disajikan
dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 1
DIVISI SEPON & DIVISI SANDAL
Volume dan jenis produksi
Tahun 1999
Tahun
1999
1999
Divisi
Sepon
Sandal
Hasil Produksi
Sepon Lembaran Setengah Jadi
Sandal Ardiles Velcro
Jumlah
2.490.759 lbr
849.000 ps
Sumber data: Bagian Produksi Divisi Sepon & Bagian Produksi Divisi Sandal
50
4.2.2. Volume penjualan
Untuk divisi sepon, penjualannya terbagi menjadi dua, yaitu penjualan
atau transfer ke divisi sandal dan penjualan keluar atau ke konsumen. Di sini,
untuk transfer ke divisi sandal dibutuhkan sebanyak 1.120.841 lembar sepon
setengah jadi dan sisanya sebesar 1.369.918 lembar sepon setengah jadi dijual
keluar atau ke konsumen.
Sedangkan untuk divisi sandal, penjualannya sebesar 798.650 pasang
sandal Ardiles Velcro. Pada divisi sandal, penjualannya hanya untuk pihak luar
atau konsumen saja.
Volume penjualan kedua divisi selama tahun 1999 disajikan dalam tabel
sebagai berikut:
Tabel 2
DIVISI SEPON & DIVISI SANDAL
Volume Penjualan
Tahun 1999
Tahun
1999
1999
Keterangan
Sepon Lembaran Setengah Jadi
Sandal Ardiles Velcro
Penjualan
InternalEksternal
Eksternal
Jumlah
1.120.84 t/Ibr1.369.918/lbr
798.650/ps
Sumber data : Bagian Penjualan Divisi Sepon & Bagian Penjualan Divisi Sandal
51
4.2.3. Data biaya divisi sepon dan divisi sandal
Dari seluruh biaya yang dikeluarkan oleh kedua divisi dikelompokkan
menjadi dua kelompok biaya, yaitu biaya produksi dan biaya non produksi. Di
samping itu, kedua divisi dibebani biaya umum dari kantor pusat yang merupakan
biaya terkendali pusat pertanggungjawaban tersebut. Biaya terkendali tersebut
sebesar 5 % atas laba yang dihasilkan oleh tiap divisi pada tahun sebelumnya.
Diketahui laba untuk divisi sepon pada tahun 1998 adalah sebesar Rp.
1.853.440.000 dan laba untuk divisi sandal pada tahun 1998 adalah sebesar Rp.
1.905.465.000. Berikut data biaya dari kedua divisi pada tahun 1999 :
Tabel 3DIVISI SEPON
Data BiayaTahun 1999
Biaya Produksi- Biaya bahan baku- Biaya tenaga kerja langsung- Biaya overhead produksiTotal biaya produksi
Biaya Non ProduksiBiaya umum dan administrasi- Gaji- Penyusutan mesin- Penyusutan peralatan kantor- Pajak bumi dan bangunan- Biaya listrik- Biaya telepon- Alokasi biaya terkendali- Biaya Iain-lainTotal biaya umum dan adminislrasi
Biaya Penjualan- Gaji bagian penjualan- Biaya angkut penjualan- Komisi dan potongan tunai- Biaya promosi- Biaya penagihan- Etiket dan pembungkus- Biaya Iain-lainTotal biaya penjualanTotal biaya divisi sepon
Biaya Produksi- Biaya bahan baku- Biaya tenaga kerja langsung- Biaya overhead pabrikTotal biaya produksi
Biaya Non ProduksiBiaya Umum dan Administrasi-Gaji- Penyusutan mesin- Penyusutan peralatan kantor- Pajak bumi dan bangunan- Alokasi biaya terkendali- Biaya Iain-lainTotal biaya umum dan administrasi
Biaya penjualan- Gaji bagian penjualan- Biaya angkut penjualan- Komisi dan potongan tunai- Biaya cap dan kemasan- Biaya promosi- Penagihan- Biaya listrik dan telepon- Biaya Iain-lainTotal biaya penjualanTotal biaya divisi sandal
Dengan didirikannya divisi sepon, maka kebutuhan bahan baku utama
divisi sandal yang berupa sepon lembaran setengah jadi dengan mudah dapat
dipenuhi Untuk meningkatkan kinerja masing-masing divisi, maka divisi
sepon dan divisi sandal diperlakukan sebagai pusat laba di mana manajer
masing-masing divisi bertanggungjawab terhadap laba yang dihasilkan.
Persentase produk yang dihasilkan dari divisi sepon sebesar 45 %
ditransfer ke divisi sandal dan sisanya sebesar 55 % dijual ke pihak luar
(eksternal). Adapun proses transfer yang terjadi antara kedua divisi tersebut
dijelaskan dalam gambar sebagai berikut:
Gambar 3
BAGAN OPERASI TRANSFER PRODUK
Divisi Sepon Divisi Sandal
Eksternal Konsumen Agen
2. Kebijaksanaan penentuan harga transfer perusahaan
Kebijaksanaan transfer yang dilakukan oleh perusahaan adalah :
• Harga yang dibebankan terhadap produk yang ditransfer adalah sebesar
harga pokok produksi yang didasarkan atas biaya sesungguhnya.
54
Pemilihan metode ini didasarkan atas kemudahan dalam mencatat nilai
transfer yang terjadi. Besamya harga transfer per-unit dari divisi sepon adalah
sebagai berikut:
- Biaya bahan baku xxx
- Biaya tenaga kerja lansung xxx
- Biaya overhead pabrik
Harga pokok produksi xxx
Dengan demikian diperoleh harga transfer per unit adalah :
Harga pokok produksiHarga transfer per-unit =
Jumlah unit
Perhitungan harga pokok produksi per-unit adalah sebagai berikut
Tabel 5DIVISI SEPON
Perhitungan Harga Pokok ProduksiTahun 1999
Harga Pokok Produksi.- Biaya bahan baku- Biaya tenaga kerja langsung- Biaya overhead pabrikHarga Pokok ProduksiUnit yang diproduksiHarga Pokok Produksi per-unit
Rp.Rp.Rp.Rp.2.490Rp.
2.653.550.500686.933.900820.850.314
4.161.334.714759 lernbar
1.670,7
Sumber data: Bagian keuangan PT Chii Meeng Utama Surabaya
Tabel 6DIVISI SANDAL
Perhitungan Harga Pokok ProduksiTahun 1999
Harga Pokok Produksi :- Biaya bahan baku- Biaya tenaga kerja langsung- Biaya overhead pabrikHarga Pokok ProduksiUnit yang diproduksiHaraa Pokok Produksi oer-unit