Top Banner
38 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1.1. Sejarah singkat perusahaan Perusahaan ini pada mulanya didirikan oleh seorang berkewarganegaraan Taiwan, yang bernama Hen Fu Sun. Di negara Taiwan, perusahaan ini bernama Chii Meeng Enterprise Co, Ltd berkedudukan di Nomor. 333, Sc 2 Po AI Rood, Chiayi City Taiwan. Perusahaan ini bergerak dalam bidang industri sandal yang terkenal yaitu Ardiles. Pada saat perusahaan ini mengalami kemajuan, Hen Fun Sun ingin mengembangkan usahanya di Indonesia dengan melakukan investasi tetapi mengalami kesulitan karena Hen Fun Sun adalah seorang berkewarganegaraan Taiwan. Demi mewujudkan cita-citanya, akhirnya Hen Fun Sun memutuskan untuk bekerjasama dengan seorang yang berkewarganegaran Indonesia yaitu Bapak Suwiro Wijaya. Dengan berdasarkan akte Notaris No. 1994.25 yang disahkan oleh notaris Soetjipto, SH yang berkedudukan di Jalan Basuki Rahmat Surabaya, pada tanggal 10 Oktober 1993, dimana dalam akte notaris menyebutkan Bapak Suwiro Wijaya dengan alamat Jalan Raya Arjuno No. 51-53 Surabaya merapakan Direktur Utama PT Chii Meeng Utama Surabaya.
48

PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN...- Mengkoordinir serta melakukan pengawasan terhadap aktivitas bawahan antara lain : bagian pemasaran dan umum, bagian keuangan dan bagian produksi. 4.

Nov 17, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN...- Mengkoordinir serta melakukan pengawasan terhadap aktivitas bawahan antara lain : bagian pemasaran dan umum, bagian keuangan dan bagian produksi. 4.

38

BAB IV

PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

4.1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1.1. Sejarah singkat perusahaan

Perusahaan ini pada mulanya didirikan oleh seorang berkewarganegaraan

Taiwan, yang bernama Hen Fu Sun. Di negara Taiwan, perusahaan ini bernama

Chii Meeng Enterprise Co, Ltd berkedudukan di Nomor. 333, Sc 2 Po AI Rood,

Chiayi City Taiwan. Perusahaan ini bergerak dalam bidang industri sandal yang

terkenal yaitu Ardiles.

Pada saat perusahaan ini mengalami kemajuan, Hen Fun Sun ingin

mengembangkan usahanya di Indonesia dengan melakukan investasi tetapi

mengalami kesulitan karena Hen Fun Sun adalah seorang berkewarganegaraan

Taiwan. Demi mewujudkan cita-citanya, akhirnya Hen Fun Sun memutuskan

untuk bekerjasama dengan seorang yang berkewarganegaran Indonesia yaitu

Bapak Suwiro Wijaya.

Dengan berdasarkan akte Notaris No. 1994.25 yang disahkan oleh notaris

Soetjipto, SH yang berkedudukan di Jalan Basuki Rahmat Surabaya, pada tanggal

10 Oktober 1993, dimana dalam akte notaris menyebutkan Bapak Suwiro Wijaya

dengan alamat Jalan Raya Arjuno No. 51-53 Surabaya merapakan Direktur Utama

PT Chii Meeng Utama Surabaya.

Page 2: PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN...- Mengkoordinir serta melakukan pengawasan terhadap aktivitas bawahan antara lain : bagian pemasaran dan umum, bagian keuangan dan bagian produksi. 4.

39

4.1.2. Lokasi Perusahaan

Lokasi perusahaan PT Chii Meeng Utama Surabaya terletak di Jalan

Tanjung Sari No. 12 Tandes Surabaya, Telp.719739-40 Surabaya. Adapun

perusahaan ini mendirikan bangunan di wilayah tersebut tentu mempunyai alasan

atau beberapa alternatif sebagai berikut:

1. Wilayah tersebut memiliki letak yang strategis dimana alat transportasi yang

mendukung pengiriman bahan baku dapat lebih cepat terjangkau baik melalu

darat, laut, maupun udara.

2. Menghemat biaya transportasi dalam mempermudah arus penyampaian barang

dari produsen sampai ke tangan konsumen baik melalui pengiriman darat, laut,

maupun udara.

3. Banyak tersedianya tenaga kerja, mengingat daerah ini masih tergolong daerah

subur sehingga perusahaan ini tidak mengalami kesulitan tenaga kerja.

4.1.3. Struktur Organisasi

Struktur organisasi menggambarkan hubungan kerja sama orang-orang

yang terlibat dalam suatu badan usaha untuk mencapai tujuan tertentu. Adapun

struktur organisasi PT. Chii Meeng Utama Surabaya, adalah struktur organisasi

yang berbentuk divisi. Dalam bentuk struktur organisasi dari PT. Chii Meeng

Utama dapat dilihat pada gambar 1.

Untuk lebih jelasnya, penulis akan menguraikan wewenang dan tanggung jawab

masing-masing bagian adalah sebagai berikut:

1. Komisaris

Page 3: PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN...- Mengkoordinir serta melakukan pengawasan terhadap aktivitas bawahan antara lain : bagian pemasaran dan umum, bagian keuangan dan bagian produksi. 4.

40

Berkewajiban untuk mengawasi pekerjaan serta pertanggungjawaban direktur

dan pelaksana kebijakan perusahaan.

2. Direktur Utama

Direktur Utama adalah merupakan pimpinan dari perusahaan tersebut yang

tugasnya adalah:

- Memimpin perusahaan, mengolah, dan mengkoordinir seluruh kegiatan

yang ada di bawahnya.

Menyetujui penjualan atau menentukan batas umum, kredit umum, dan

kredit khusus.

- Menandatangani atau bertanggung jawab atas masalah perpajakan.

3. Direktur

Tugasnya adalah:

Sebagai penanggung jawab atas kelangsungan hidup perusahaan.

- Mengkoordinir serta melakukan pengawasan terhadap aktivitas bawahan

antara lain : bagian pemasaran dan umum, bagian keuangan dan bagian

produksi.

4. Kepala bagian pemasaran

Tugasnya adalah:

Memerintahkan anggota salesmen dan berhak mengontrol serta

mengadakan survei langsung pada konsumen.

- Mengadakan penelitian untuk memperluas daerah pemasaran hasil

produksi.

Page 4: PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN...- Mengkoordinir serta melakukan pengawasan terhadap aktivitas bawahan antara lain : bagian pemasaran dan umum, bagian keuangan dan bagian produksi. 4.

41

- Mengadakan analisa perbandingan yang menghendaki supaya produk yang

ada secepatnya terjual habis.

5. Kepala bagian pembelian

Tugasnya adalah:

- Membuat laporan berupa stock op name bahan baku dan harus mengetahui

stock setiap saat.

- Untuk mengadakan pesanan barang pada langganan yang sudah berjalan.

- Dalam melakukan aktivitas selalu mengadakan konfirmasi dengan direktur

utama.

6. Kepala bagian produksi

Tugasnya adalah:

- Mengelola dan mengkoordinir karyawan bawahan untuk melakukan proses

produksi berdasarkan pesanan dari konsumen,

- Menentukan penyesuaian warna produk berdasarkan order.

- Menerima laporan hasil produksi per hari dari masing-masing divisi.

- Membuat bon permintaan bahan untuk proses produksi.

7. Kepala bagian keuangan

Tugasnya adalah:

- Menangani gaji karyawan.

- Mengelola seluruh daftar keuangan tentang keluar masuknya serta

penggunaannya.

- Dalam setiap tugasnya tidak terlepas dari pengawasan direktur utama.

Page 5: PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN...- Mengkoordinir serta melakukan pengawasan terhadap aktivitas bawahan antara lain : bagian pemasaran dan umum, bagian keuangan dan bagian produksi. 4.

42

8. Kepala bagian personalia

Tugasnya adalah:

Mengelola dan mengkoordinir kerja.

Mengadakan seleksi terhadap karyawan baru.

- Mengawasi adanya keselamatan kerja, keselamatan dan keamanan para

karyawan, serta bekerja dengan SBSI ( Serikat Buruh Seluruh Indonesia).

Page 6: PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN...- Mengkoordinir serta melakukan pengawasan terhadap aktivitas bawahan antara lain : bagian pemasaran dan umum, bagian keuangan dan bagian produksi. 4.

43

GAMBAR 1BAGAN STRUKTUR ORGANISASI

PT. CHII MEENG UTAMA SURABAYA

FCOMTSARrS

niRirr

rHRF.KTTIR

MANAGER PEMERIKSAANINTERN

MANAGERBAGIAN

PEMASARAN

MANAGERBAGIAN

PEMBELIAN

MANAGERBAGIAN

PRODUKSI

MANAGERBAGIAN ADM &

UMUM

MANAGERBAGIAN

PERSONALIA

KABAGR & D

STAFADMINTSTRASI

PEMBELIAN

STAFPELAYANANLANGOANAN

STAFPEMBELIAN

IMPORT

1KABAG

PROMOSISTAF

PEMBELIANLOKAL

KABAGPENJUALAN

STAFPENYIMPANAN

KABAGAKUNTANSIKEUANGAN

STAFPERSONALIA

UMUM

KASIRSTAF

ADMINISTRASIPERSONALLA

STAFKASBANK

STAFPENGADAAN

TENAGAKERJA

KABAGPENGENDALIAN

UTANG

KABAGKESELAMATAN&KEAMANAN

KF.R.TA

MANAGERDIVISI SEPON

MANAGERDIVISI SANDAL

KABAGPRODUKSI

STAFADMINISTRASI

STAFPEMASARANDIVISI SEPON

STAFPEMASARAN

DIVISI SANDAL

Sumber : Kantor PT. Chii Meeng Utama Surabaya

Page 7: PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN...- Mengkoordinir serta melakukan pengawasan terhadap aktivitas bawahan antara lain : bagian pemasaran dan umum, bagian keuangan dan bagian produksi. 4.

44

4.1.4. Produksi dan proses produksi

1. Bidang usaha perusahaan

PT. Chii Meeng Utama bergerak dalam bidang industri yaitu memproduksi

sandal merk Ardiles. Dalam melakukan operasinya yaitu pada bagian produksi

mempunyai 2 divisi yaitu divisi sepon dan divisi sandal, di mana dalam

aktivitasnya menghasilkan dua macam produk utama yaitu produksi sepon

lembaran setengah jadi dan sandal yang bahan dasarnya dari sepon yaitu

sandal bermerk Ardiles dengan jenis produksi yang sangat banyak. Penulis

hanya memilih satu jenis produk sandal yaitu sandal Ardiles Velcro, karena

produk ini paling banyak diproduksi dan diminati oleh para konsumen.

2. Proses produksi

Proses produksi sandal ardiles pada PT Chii Meeng Utama Surabaya

merupakan proses pengolahan bahan baku menjadi bahan jadi yang siap untuk

dijual. Peralatan serta bahan-bahan yang dipergunakan dalam proses produksi

adalah sebagai berikut:

1. Bahan baku

Bahan baku yang digunakan adalah kalsium, karet seer, eva dan PE.

2. Bahan penolong

Bahan penolong yang digunakan terdiri dari blowing, STR 100, pewarna

khusus, DOB.

3. Peralatan yang dipakai oleh divisi sepon dalam proses pemasakan

1. Mesin pemasak

Page 8: PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN...- Mengkoordinir serta melakukan pengawasan terhadap aktivitas bawahan antara lain : bagian pemasaran dan umum, bagian keuangan dan bagian produksi. 4.

45

Mesin ini berfungsi untuk memasak semua bahan baku dengan suhu

TOO derajat, yaitu langsung dicampur dengan bahan kimia serta

pewarna sesuai dengan pesanan. Setelah itu bahan tersebut dapat

diangkat dan berupa lembaran sepon setengah jadi yang masih kasar.

2. Mesin rol I

Mesin ini berfungsi untuk menghaluskan lembaran sepon pada mesin

rol I dengan lama putaran sebanyak enam kali.

3. Mesin rol II

Mesin ini berfungsi untuk lebih menghaluskan lembaran-lembaran

sepon yang telah diproses pada mesin rol I. Waktu yang digunakan

sama dengan waktu pada mesin rol I dan mesin ini digunakan untuk

meyakinkan bahan yang telah diolah tersebut telah mengkilat dan

halus.

4. Mesin rol III

Mesin ini merupakan mesin penghalus tahap akhir di mana pada proses

ini dinyatakan bahwa bahan kimia tadi telah tercampur dengan

sempurna dan halus.

5. Mesin pemotong

Setelah melalui penghalusan lembaran sepon pada mesin rol III, maka

selanjutnya dimasukkan ke dalam mesin pemotong yang bekerja secara

otomatis sesuai dengan urutan dan bentuk yang telah direncanakan.

6. Mesin timbangan

Page 9: PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN...- Mengkoordinir serta melakukan pengawasan terhadap aktivitas bawahan antara lain : bagian pemasaran dan umum, bagian keuangan dan bagian produksi. 4.

46

Setelah melalui proses pemotongan maka hasil pemotongan tersebut

dikirim ke mesin timbangan untuk diperiksa oleh Quality Control agar

hasilnya sesuai dengan standar yang ditentukan.

7. Mesin press

Cara kerjanya hampir sama dengan mesin pemasak yaitu dengan

memanaskan lebih dahulu hingga mencapai 100 derajat. Sepon-sepon

yang telali ditimbang tadi dimasukkan dalam cetakan matras untuk

dipress menjadi sepon setengah jadi.

8. Mesin pendingin

Merupakan proses pendinginan dari mesin press, kemudian diletakkan

dalam palet-palet kayu. Dari mesin pendingin mi lembaran-lembaran

tersebut ditransfer ke divisi sandal untuk penyelesaiannya.

4, Peralatan yang dipakai oleh divisi sandal dalam pembuatan sandal

1. Mesin plong

Digunakan untuk pengeplongan bahan baku untuk bahan sandal.

2. Mesin open

Sepon-sepon setelah diplong lalu diopen dan dipress dengan matras

yang berbentuk kaki.

3. Mesin press merk

Kap-kap yang telah diplong, dipress dengan merk Ardiles.

4. Mesin jahit

Kap-kap sandal yang sudah dipress merk lalu di kirim ke mesin jahit

untuk dijahit tepi-tepinya sesuai dengan bentuk-bentuk sandalnya.

Page 10: PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN...- Mengkoordinir serta melakukan pengawasan terhadap aktivitas bawahan antara lain : bagian pemasaran dan umum, bagian keuangan dan bagian produksi. 4.

47

5. Mesin kompreyor pengeleman

Sepon-sepon yang telah diopen dikirim ke kompreyor untuk dilem

antara dasar sandal sepon dengan kapnya.

6. Mesin open pengeringan

Setelah pengeleman selesai, sandal Ardiles dimasukkan ke mesin open

pengeringan lem. Setelah kering ditempelkan satu dengan yang lain di

mana telah berbentuk sandal.

7. Press tekan

Press tekan ini berat tekannya seberat 150 kg, sandal-sandal yang

sudah dilem dimasukkan ke mesin press supaya lemnya benar-benar

lengket dan tidak mudah lepas.

8. Selep halus

Penyelesaian pada tepi-tepi sandal supaya halus dan rapi.

9. Packing

Setelah diselep halus kemudian dikirim ke packing untuk diperiksa

oleh Quality Control, untuk dipilih produk-produk yang kualitasnya

ekspor dan kualitas non ekspor. Setelah diperiksa oleh Quality Control

dengan teliti dan menunjukkan bahwa semua bahan baik, dimulailah

pengepakan dalam satu kardus yang berisi satu dozen dan satu kardus

yang berisi satu kodi.

Page 11: PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN...- Mengkoordinir serta melakukan pengawasan terhadap aktivitas bawahan antara lain : bagian pemasaran dan umum, bagian keuangan dan bagian produksi. 4.

Divisi Sandal

48

GAMB AR 2

ALUR PROSES PRODUKSI

PT. CHII MEENG UTAMA SURABAYA

Divisi Sepon

MESINPENDINGIN

BAHANBAKU

MESINPEMASAK

MESIN ROL.I

MESINPRESS

MESIN ROL.II

MESINTIMBANG

MESIN ROL.HI

MESINPEMOTONG

PACKING

LEMBARANSEPON

MESINPOTONG

MESINOPEN

PRESSMERK

SELEPHALUS

MESINJAHIT

MESINKOMPREYER

PRESSTEKAN

MESIN OPENPENGERING

Sumber data: Bagian Produksi

Page 12: PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN...- Mengkoordinir serta melakukan pengawasan terhadap aktivitas bawahan antara lain : bagian pemasaran dan umum, bagian keuangan dan bagian produksi. 4.

49

4.2. DESKRIPSIHASILPENELITIAN

Untuk menunjang penelitian yang akan dilakukan oleh penulis, maka

diambil data-data relevan yang berhubungan dengan harga transfer. Data-data

tersebut antara lain:

1. Jumlah produksi yang dihasilkan oleh kedua divisi pada tahun 1999.

2. Frekwensi penjualan yang dilakukan oleh tiap divisi pada tahun 1999.

3. Data biaya yang dikeluarkan oleh tiap divisi pada tahun 1999.

4. Kebijaksanaan perusahaan dalam menentukan harga transfer antar

divisinya.

5. Laporan laba-rugi tiap-tiap divisi yang dihasilkan pada tahun 1999.

4.2.1. Volume dan jenis produksi

Pada tahun 1999, volume produksi yang dihasilkan oleh divisi sepon

sebesar 2.490.759 lembaran sepon setengah jadi. Sedangkan untuk divisi sandal,

volume produksi yang dihasilkan adalah sebesar 849.000 pasang sandal Ardiles

Velcro. Volume dan jenis produksi kedua divisi selama tahun 1999 disajikan

dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 1

DIVISI SEPON & DIVISI SANDAL

Volume dan jenis produksi

Tahun 1999

Tahun

1999

1999

Divisi

Sepon

Sandal

Hasil Produksi

Sepon Lembaran Setengah Jadi

Sandal Ardiles Velcro

Jumlah

2.490.759 lbr

849.000 ps

Sumber data: Bagian Produksi Divisi Sepon & Bagian Produksi Divisi Sandal

Page 13: PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN...- Mengkoordinir serta melakukan pengawasan terhadap aktivitas bawahan antara lain : bagian pemasaran dan umum, bagian keuangan dan bagian produksi. 4.

50

4.2.2. Volume penjualan

Untuk divisi sepon, penjualannya terbagi menjadi dua, yaitu penjualan

atau transfer ke divisi sandal dan penjualan keluar atau ke konsumen. Di sini,

untuk transfer ke divisi sandal dibutuhkan sebanyak 1.120.841 lembar sepon

setengah jadi dan sisanya sebesar 1.369.918 lembar sepon setengah jadi dijual

keluar atau ke konsumen.

Sedangkan untuk divisi sandal, penjualannya sebesar 798.650 pasang

sandal Ardiles Velcro. Pada divisi sandal, penjualannya hanya untuk pihak luar

atau konsumen saja.

Volume penjualan kedua divisi selama tahun 1999 disajikan dalam tabel

sebagai berikut:

Tabel 2

DIVISI SEPON & DIVISI SANDAL

Volume Penjualan

Tahun 1999

Tahun

1999

1999

Keterangan

Sepon Lembaran Setengah Jadi

Sandal Ardiles Velcro

Penjualan

InternalEksternal

Eksternal

Jumlah

1.120.84 t/Ibr1.369.918/lbr

798.650/ps

Sumber data : Bagian Penjualan Divisi Sepon & Bagian Penjualan Divisi Sandal

Page 14: PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN...- Mengkoordinir serta melakukan pengawasan terhadap aktivitas bawahan antara lain : bagian pemasaran dan umum, bagian keuangan dan bagian produksi. 4.

51

4.2.3. Data biaya divisi sepon dan divisi sandal

Dari seluruh biaya yang dikeluarkan oleh kedua divisi dikelompokkan

menjadi dua kelompok biaya, yaitu biaya produksi dan biaya non produksi. Di

samping itu, kedua divisi dibebani biaya umum dari kantor pusat yang merupakan

biaya terkendali pusat pertanggungjawaban tersebut. Biaya terkendali tersebut

sebesar 5 % atas laba yang dihasilkan oleh tiap divisi pada tahun sebelumnya.

Diketahui laba untuk divisi sepon pada tahun 1998 adalah sebesar Rp.

1.853.440.000 dan laba untuk divisi sandal pada tahun 1998 adalah sebesar Rp.

1.905.465.000. Berikut data biaya dari kedua divisi pada tahun 1999 :

Tabel 3DIVISI SEPON

Data BiayaTahun 1999

Biaya Produksi- Biaya bahan baku- Biaya tenaga kerja langsung- Biaya overhead produksiTotal biaya produksi

Biaya Non ProduksiBiaya umum dan administrasi- Gaji- Penyusutan mesin- Penyusutan peralatan kantor- Pajak bumi dan bangunan- Biaya listrik- Biaya telepon- Alokasi biaya terkendali- Biaya Iain-lainTotal biaya umum dan adminislrasi

Biaya Penjualan- Gaji bagian penjualan- Biaya angkut penjualan- Komisi dan potongan tunai- Biaya promosi- Biaya penagihan- Etiket dan pembungkus- Biaya Iain-lainTotal biaya penjualanTotal biaya divisi sepon

Rp.Rp.Rp.

Rp.Rp.Rp.Rp.Rp.Rp.Rp.Rp.

Rp.Rp.Rp.Rp.Rp.Rp.Rp.

2.653.550.500686.933.900820.850.314

320.350.00082.275.30011.546.25033.226.50035.350.00042.250.25092.672.00052.150.000

1.50.750.00095.050.00075.560.25056.200.00010.225.500

122.275.40043.450.000

Rp.

Rp.

Rp.Rp.

4.161.334.714

669.820.300

553.511.1505.384.666.164

Sumber data: bagian keuangan divisi sepon

Page 15: PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN...- Mengkoordinir serta melakukan pengawasan terhadap aktivitas bawahan antara lain : bagian pemasaran dan umum, bagian keuangan dan bagian produksi. 4.

Tabel 4DIVISI SANDAL

Data BiayaTahun 1999

52

Biaya Produksi- Biaya bahan baku- Biaya tenaga kerja langsung- Biaya overhead pabrikTotal biaya produksi

Biaya Non ProduksiBiaya Umum dan Administrasi-Gaji- Penyusutan mesin- Penyusutan peralatan kantor- Pajak bumi dan bangunan- Alokasi biaya terkendali- Biaya Iain-lainTotal biaya umum dan administrasi

Biaya penjualan- Gaji bagian penjualan- Biaya angkut penjualan- Komisi dan potongan tunai- Biaya cap dan kemasan- Biaya promosi- Penagihan- Biaya listrik dan telepon- Biaya Iain-lainTotal biaya penjualanTotal biaya divisi sandal

Rp.Rp.Rp.

Rp.RpRp.Rp.Rp.Rp.

Rp.Rp.Rp.RpRp.Rp.Rp.Rp.

4.482.770.0001.223.785.5002.573.395.200

650.135.00083.500.00018.223.30044.200.00095.273.25077.787.500

320.475.000103.200.00077.343.20098.600.000

120.000.00032.750.000

292.737.20048.200.500

Rp. 8.279.950.700

Rp. 969.099.050

Rp. 1.093.305.900Rp. 10.342.355.650

Sumber data: bagian keuangan divisi sandal

Page 16: PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN...- Mengkoordinir serta melakukan pengawasan terhadap aktivitas bawahan antara lain : bagian pemasaran dan umum, bagian keuangan dan bagian produksi. 4.

53

4.2.4. Kebijaksanaan penentuan harga transfer

1. Operasi Transfer Produk

Dengan didirikannya divisi sepon, maka kebutuhan bahan baku utama

divisi sandal yang berupa sepon lembaran setengah jadi dengan mudah dapat

dipenuhi Untuk meningkatkan kinerja masing-masing divisi, maka divisi

sepon dan divisi sandal diperlakukan sebagai pusat laba di mana manajer

masing-masing divisi bertanggungjawab terhadap laba yang dihasilkan.

Persentase produk yang dihasilkan dari divisi sepon sebesar 45 %

ditransfer ke divisi sandal dan sisanya sebesar 55 % dijual ke pihak luar

(eksternal). Adapun proses transfer yang terjadi antara kedua divisi tersebut

dijelaskan dalam gambar sebagai berikut:

Gambar 3

BAGAN OPERASI TRANSFER PRODUK

Divisi Sepon Divisi Sandal

Eksternal Konsumen Agen

2. Kebijaksanaan penentuan harga transfer perusahaan

Kebijaksanaan transfer yang dilakukan oleh perusahaan adalah :

• Harga yang dibebankan terhadap produk yang ditransfer adalah sebesar

harga pokok produksi yang didasarkan atas biaya sesungguhnya.

Page 17: PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN...- Mengkoordinir serta melakukan pengawasan terhadap aktivitas bawahan antara lain : bagian pemasaran dan umum, bagian keuangan dan bagian produksi. 4.

54

Pemilihan metode ini didasarkan atas kemudahan dalam mencatat nilai

transfer yang terjadi. Besamya harga transfer per-unit dari divisi sepon adalah

sebagai berikut:

- Biaya bahan baku xxx

- Biaya tenaga kerja lansung xxx

- Biaya overhead pabrik

Harga pokok produksi xxx

Dengan demikian diperoleh harga transfer per unit adalah :

Harga pokok produksiHarga transfer per-unit =

Jumlah unit

Perhitungan harga pokok produksi per-unit adalah sebagai berikut

Tabel 5DIVISI SEPON

Perhitungan Harga Pokok ProduksiTahun 1999

Harga Pokok Produksi.- Biaya bahan baku- Biaya tenaga kerja langsung- Biaya overhead pabrikHarga Pokok ProduksiUnit yang diproduksiHarga Pokok Produksi per-unit

Rp.Rp.Rp.Rp.2.490Rp.

2.653.550.500686.933.900820.850.314

4.161.334.714759 lernbar

1.670,7

Sumber data: Bagian keuangan PT Chii Meeng Utama Surabaya

Tabel 6DIVISI SANDAL

Perhitungan Harga Pokok ProduksiTahun 1999

Harga Pokok Produksi :- Biaya bahan baku- Biaya tenaga kerja langsung- Biaya overhead pabrikHarga Pokok ProduksiUnit yang diproduksiHaraa Pokok Produksi oer-unit

Rp.Rp.Rp.Rp.849.RD.

4.482.770.0001.223.785.5002.573.395.2008.279.950.700

000 pasang9.752.6

Sumber data: Bagian keuangan PT Chii Meeng Utama Surabaya

Page 18: PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN...- Mengkoordinir serta melakukan pengawasan terhadap aktivitas bawahan antara lain : bagian pemasaran dan umum, bagian keuangan dan bagian produksi. 4.

55

4.2.5. Pengukuran kemampulabaan

Di dalam mengukur kemampulabaannya, perusahaan menggunakan laba

divisi sebagai dasar untuk menilai kinerja manajer divisi. Cara ini dilakukan

dengan mencatat seluruh biaya yang terjadi, baik secara langsung maupun tidak

langsung sehubungan dengan kegiatan divisi tersebut.

Kelemahan utama dari metode yang digunakan oleh perusahaan ini adalah

bahwa cara ini tidak dapat digunakan untuk mengukur prestasi ekonomis secara

akurat, karena tidak memperhitungkan biaya lain yang terjadi sehubungan dengan

kegiatan divisi.

Dengan menggunakan metode harga transfer berdasarkan atas

kebijaksanaan manajemen puncak ( harga pokok produksi tanpa ada unsur laba ),

divisi sepon tidak mendapatkan laba dari operasi transfer yang terjadi. Laba hanya

diperoleh dari penjualan produk ke pihak eksternal. Hal ini mengakibatkan divisi

sepon tidak termotivasi untuk mengoptimalkan laba divisinya. Di samping itu,

untuk sebuah pusat pertanggungjawaban yang dinilai prestasinya berdasarkan laba

yang dihasilkan, metode ini tidak akan memberikan hasil yang memuaskan

sehingga tidak akan dapat tercapai tujuan perusahaan secara optimal.

Berikut ini disajikan Perhitungan Laba-Rugi masing-masing divisi:

Page 19: PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN...- Mengkoordinir serta melakukan pengawasan terhadap aktivitas bawahan antara lain : bagian pemasaran dan umum, bagian keuangan dan bagian produksi. 4.

56

Tabel 7

DIVISI SEPON

Laporan Laba-Rugi

Periode yang berakhir tanggal 31 Desember 1999

Pendaoatan

Produk transfer :

Sepon lembaran 'A jadi

(1.120.841 ibrxRp. 1.670,7)

Penjualan:

Sepon lembaran Vi jadi

(1.369.918 IbrxRp. 3150 )

Total pendapatan

Biava

Biaya produksi:

Biaya bahan baku

Biaya tenaga kerja langsung

Biaya overhead pabrik

Total biaya produksi

Biaya non produksi:

Biaya adminisrrasi dan umum

Biaya penjualan

Total biaya non produksi

Total biaya divisi sepon

Laba divisi

Rp.

Rp.

Rp.

Rp.

Rp.

Rp.

Rp.

Rp.

Rp.

1.872.589.058

4.315.241.700

Rp. 6.187.830.758

2.653.550.500

686.933.900

820.850.314

4.161.334.714

669.820.300

553.511.150

1.223.331.450

(Up. 5.384.666.164)

Rp. 803.164.594

Sumber data: Bagian keuangan PT Chii Meeng Utama Surabaya

Page 20: PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN...- Mengkoordinir serta melakukan pengawasan terhadap aktivitas bawahan antara lain : bagian pemasaran dan umum, bagian keuangan dan bagian produksi. 4.

57

Tabel 8

DIVISI SANDAL

Laporan Laba-Rugi

Periode yang berakhir tanggal 31 Desember 1999

Tendaoatan

Penjualan :

Sandal Ardiles Velcro

( 798.650 ps x Rp. 18.000)

Biava

Biaya produksi:

Biaya bahan baku

Biaya tenaga kerja langsung

Biaya overhead pabrik

Total biaya produksi

Biaya non produksi;

Biaya administrasi dan umum

Biaya penjualan

Total biaya non produksi

Total biaya

Laba divisi

Rp.

Rp.

Rp.

Rp.

Rp.

Rp.

Rp.

Rp. 14.375.700.000

3.701.808.558

1.223.785.500

2.573.395.200

7.498.989.258

969.099.050

1.093.305.900

2.062.404,950

(Rp. 9.561.394.208')

Rp. 4.814.305.792

Sumber data: Bagian keuangan PT Chii Meeng Utama Surabaya

Page 21: PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN...- Mengkoordinir serta melakukan pengawasan terhadap aktivitas bawahan antara lain : bagian pemasaran dan umum, bagian keuangan dan bagian produksi. 4.

58

4.3. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan keterangan-keterangan di atas, penulis akan menguraikan

secara lebih terperinci sebagai berikut:

a. Evaluasi atas kebijakan penentuan harga transfer pada PT. Chii Meeng Utama

Surabaya.

Dalam bagian ini dilakukan evaluasi mengenai kebijakan perusahaan

sehubungan dengan harga transfer antara divisi sepon dengan divisi sandal.

Evaluasi dilakukan dengan mengidentifikasi kebaikan dan kelemahan atas

kebijaksanaan harga transfer yang ditetapkan perusahaan dengan

pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

1. Tidak mengurangi otonomi masing-masing divisi atau pusat laba.

2. Penentuan harga transfer yang iayak, sehingga masing-masing manajer

divisi terdorong untuk melakukan transfer atas produknya.

3. Kesesuaian tujuan antara masing-masing divisi dengan tujuan perusahaaan

secara keseluruhan.

Keiebihan dari metode yang diterapkan perusahaan saat ini adalah:

1. Biaya sesungguhnya dapat ditentukan dengan relatif pasti.

2. Pada PT. Chii Meeng Utama Surabaya, yang menggunakan metode biaya

sesungguhnya, data biaya dapat disediakan dengan mudah dan cepat.

3. Memudahkan penentuan harga produk yang sifatnya unik.

Sedangkan kelemahan dari metode yang diterapkan oleh perusahaan adalah :

1. Dengan menggunakan metode biaya sesungguhnya menyebabkan nilai

transfer untuk produk yang ditransfer menjadi lebih rendah dibandingkan

Page 22: PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN...- Mengkoordinir serta melakukan pengawasan terhadap aktivitas bawahan antara lain : bagian pemasaran dan umum, bagian keuangan dan bagian produksi. 4.

59

dengan harga pasarnya, sehingga terdapat selisih harga jual yang

seharusnya dimiliki oleh divisi penjual ( divisi sepon ).

Tabel 9

Selisih harga transfer dengan harga pasar

Tahun 1999

Harga pasar kompetitif Rp. 3.150

Harga transfer Rp. 1.670,7

Selisih rulai jual Rp. 1.479,3

Sumber data; Dari tabel 7 yang diolah oleh penulis

2. Divisi pembeli (divisi sandal) mendapatkan keuntungan dari niiai transfer

yang ditetapkan oleh perusahaan karena harga transfer yang diberikan

berdasarkan pada biaya sesungguhnya atau sebesar harga pokok

produksinya tanpa memasukkan unsur laba.

3. Untuk divisi penjual ( divisi sepon ) tidak memperoleh keuntungan

sehingga kebijaksanaan perusahaan untuk menetapkan kedua divisi

sebagai pusat laba tidak tercapai. Dengan demikian tujuan pengukuran

terhadap kinerja manager tidak dapat memberikan hasil yang memuaskan.

Penggunaan metode seperti yang diterapkan oleh perusahaan Chii Meeng

Utama Surabaya ini akan berhasil apabila terdapat kondisi sebagai berikut:

1. Pada pasar kompetitif tidak terdapat harga jual atau produk yang sesuai

yang dapat menggantikan sebagai barang substitusi.

2. Produk tersebut mempunyai formula rahasia yang tidak dipunyai oleh

produk pengganti yang lain.

Page 23: PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN...- Mengkoordinir serta melakukan pengawasan terhadap aktivitas bawahan antara lain : bagian pemasaran dan umum, bagian keuangan dan bagian produksi. 4.

3. Apabila kedua divisi bukan merupakan pusat laba.

b. Alternatif penentuan harga transfer.

Untuk menentukan metode harga transfer yang tepat bagi perusahaan dan

untuk penilaian kinerja manajer supaya sesuai dengan responsibility center, maka

hams dibandingkan tiap-tiap metodenya sehingga dapat disimpulkan metode

mana yang terbaik bagi PT. Chii Meeng Utama Surabaya.

4.3.1. Perbandingan berbagai metode harga transfer dalam menghasilkan

laba tiap divisi

Berikut ini perbandingan tiap-tiap metode harga transfer:

L Harga transfer berdasarkan atas harga pasar (market transfer prices ) .

Divisi Sepon

Perhitungan dengan metode harga pasar pada divisi sepon:

Harga pasar untuk setiap lembaran sepon 14 jadi sebesar Rp, 3.J50.

Apabiia nilai transfer diberikan sebesar harga pasarnya, maka dapat dipastikan

keuntungan atau laba pada divisi sepon semakin meningkat.

Berikut laporan laba-rugi apabila nilai transfer dikenakan berdasarkan atas

harga pasar:

Page 24: PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN...- Mengkoordinir serta melakukan pengawasan terhadap aktivitas bawahan antara lain : bagian pemasaran dan umum, bagian keuangan dan bagian produksi. 4.

61

DIVISI SEPONLaporan Laba-Rugi

Periode yang berakhir tanggal 31 Desember 1999

PendapatanProduk transfer :

Sepon lembaran lA jadi(Ll20.8411brxRp. 3.150)

Penjualan :Sepon lembaran VT. jadi(1.369.918 lbrxRp. 3.150)

Total pendapataaBiavaBiaya produksi:

Biaya bahan bakuBiaya tenaga kerja langsungBiaya overhead pabrik

Total biaya produksiBiaya non produksi:

Biaya administrasi dan umumBiaya penjualan

Total biaya non produksiTotal biaya divisi seponLaba divisi

Rp.

Rp.

Rp.Rp.Rp.Rp.

Rp.Rp.Rp.

3.530

4.315

2.653686820

4.161

669553

1.223

.649.150

.241.700

Rp.

.550.500

.933.900

.850.314

.334.714

.820.300

.511.150

.331.450(Rp.Rp.

7.845.890.850

5.384.666.164)2.461.224.686

Dengan menggunakan metode transfer berdasarkan atas harga pasar, sisi

positifnya yaitu didapat laba pada divisi sepon pada tahun 1999 sebesar

Rp.2.461.224.686. Sedangkan secara aktual divisi sepon pada tahun 1999

memperoieli laba sebesar Rp. 803.164.594. Selisih antara penggunaan metode

transfer berdasarkan atas harga pasar dengan metode transfer yang diterapkan

oieh perusahaan saat ini adalah Rp. 1.658.060.092. Dengan selisih sebesar ini,

secara otomatis apabila keuntungan sebesar ini didapat oleh divisi sepon,

maka akan memotivasi manajer untuk bisa bekerja secara maksimal karena

pengukuran kinerjanya berdasarkan atas laba yang diperoleh divisinya.

Divisi Sandal

Dengan nilai transfer berdasarkan atas harga pasar, dampak negatif yang

ditimbulkan bagi divisi sandal adalah berkurangnya laba yang diterima karena

Page 25: PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN...- Mengkoordinir serta melakukan pengawasan terhadap aktivitas bawahan antara lain : bagian pemasaran dan umum, bagian keuangan dan bagian produksi. 4.

62

disebabkan oleh tingginya nilai transfer dari divisi sepon, dengan asumsi

penjualan ke pihak luar tetap dengan harga sebesar Rp. 18.000. Berikut ini

laporan laba-rugi divisi sandal pada tahun 1999 :

DIVISI SANDALLaporan Laba-Rugi

Periode yang berakhir tanggal 31 Desember 1999

PendapatanPenjualan:

Sandal Ardiles Velcro( 798.650 psxRp. 18.000)

BiavaBiaya produksi:

Biaya bahan bakuBiaya tenaga kerja langsungBiaya overhead pabrik

Total biaya produksiBiaya non produksi:

Biaya administrasi dan umumBiaya penjualan

Total biaya non produksiTotal biayaLaba divisi

Rp.Rp.Rp.Rp.

Rp.Rp.Rp.

5.1.2.9.

1.2.

Rp. 14.375.700.000

359.868.650223.785.500573.395.200157.049.350

969.099.050093.305.900062.404.950

(Rp. 11.219.454.300)Rp. 3.156.245.700

Penyebab dari berkurangnya laba divisi sandal apabila menggunakan

metode transfer berdasarkan atas harga pasar adalah nilai transfer yang begitu

tinggi dari divisi penjual ( divisi sepon ) sehingga menyebabkan biaya bahan

baku menjadi besar. Keadaan ini sangat menyulitkan bagi divisi sandal karena

dengan semakin besarnya jumlah bahan baku, sedangkan harga jualnya tetap

maka akan mengakibatkan laba divisi sandal menjadi semakin kecil. Kecuali

apabila divisi sandal menaikkan harga jual produknya sehubungan dengan

naiknya harga transfer tersebut

2. Harga transfer berdasarkan atas perhitungan biaya (full cost atau

vatiabelcbit).

Page 26: PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN...- Mengkoordinir serta melakukan pengawasan terhadap aktivitas bawahan antara lain : bagian pemasaran dan umum, bagian keuangan dan bagian produksi. 4.

63

Divisi Sepon

Apabila menggunakan metode transfer berdasarkan atas perhitungan biaya,

untuk full cost harga transfemya dapat dicari dengan perhitungan sebagai

berikut:

Total biaya divisi sepon ( Tabel 3 ) sebesar Rp. 5.384.666.164

Total produksi untuk sepon lembaran Yi jadi sebanyak 2.490.759 Iembar.

Rp. 5.384.666.164Harga transfer/lembar = = Rp. 2.161,9

2.490.759

Dengan harga transfer sebesar Rp. 2.161,9 /lembarnya, maka laba yang

dapat diperoleh divisi sepon adalah sebagai berikut:

DIVISI SEPONLaporan Laba-Rugi

Periode yang berakhir tanggal 31 Desember 1999

PendaoatanProduk transfer:

Sepon lembaran 'A jadi( 1.120.841 ibrxRp. 2.161,9)

Penjualan:Sepon lembaran Vi jadi(1.369.918 IbrxRp. 3.150)

Total pendapatanBiayaBiaya produksi.

Biaya bahan bakuBiaya tenaga kerja langsungBiaya overhead pabrik

Total biaya produksiBiaya non produksi:

Biaya administrasi dan umutnBiaya penjualan

Total biaya non produksiTotal biaya divisi seponLaba divisi

Rp.

Rp.

Rp.Rp.Rp.Rp.

Rp.Rp.Rp.

2.423.146.157

4.315.241.700

Rp. 6.738.387.857

2.653.550.500686.933.900820.850.314

4.161.334.714

669.820.300553.511.150

1.223.331.450(Tip. 5.384.666.164)Rp. 1.353.721.693

Page 27: PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN...- Mengkoordinir serta melakukan pengawasan terhadap aktivitas bawahan antara lain : bagian pemasaran dan umum, bagian keuangan dan bagian produksi. 4.

64

Dengan menggunakan metode harga transfer yang berdasarkan atas full

cost (biaya penuh) maka didapat laba sebesar Rp. 1.353.721.693.

Perhitungan laba rugi untuk transfer produk pada Divisi Sepon

berdasarkan atas variabel cost adalah sebagai berikut:

Total biaya variabeJ divisi sepon adalah sebesar Rp.4.282.089.002

Total produksi untuk sepon lembaran lA jadi sebanyak 2.490.759 lembar.

4.282.089.002Harga transfer/lembar =

2.490.759

Rp. 1.719,2

Dengan diperolehnya harga transfer berdasarkan atas biaya variabel sebesar

Rp. 1.719,2 maka dapat diperoleh laba bagi divisi sepon dalam laporan rugi

laba sebagai berikut:

DIVISI SEPONLaporan Laba-Rugi

Periode yang berakhir tanggal 31 Desember 1999

PendapatanProduk transfer :

Sepon lembaran Vi jadi{ 1.120,841 IbrxRp. 1.719,2)

Penjualan:Sepon lembaran '/2 jadi(1.369.918 IbrxRp. 3.150)

Total pendapatanBiavaBiaya produksi:

Biaya bahan bakuBiaya tenagakejaJangsungBiaya overhead pabrik

Total biaya produksiBiaya non produksi:

Biaya administrasi dan umumBiaya penjualan

Total biaya non produksiTotal biaya divisi seponLaba divisi

Rp.

Rp.

Rp.Rp.Rp.Rp.

Rp.Rp.

1.926.949.847

4.315.241.700

Rp. 6.242.191.547

2.653.550.500686.933.900820.850.314

4.161.334.714

669.820.300553.511.150

1.223.331.450(Rp. 5.384.666.164)Rp. 857.525.383

Page 28: PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN...- Mengkoordinir serta melakukan pengawasan terhadap aktivitas bawahan antara lain : bagian pemasaran dan umum, bagian keuangan dan bagian produksi. 4.

65

Dengan demikian laba yang diperoleh oleh divisi sepon apabila menggunakan

harga transfer yang berdasarkan atas biaya variabei adalah sebesar

Rp. 857.525.383

Antara perhitungan menggunakan trtetode full cost dengan perhitungan

menggunakan metode variabei cost perbedaannya, laba lebih besar dengan

menggunakan metode full cost sebab divisi sepon mendapatkan keuntungan

atas transfer biaya non produksinya ke divisi sandal.

Divisi Sandal

Sedangkan bagi divisi sandal, apabila perusahaan menerapkan metode

harga transfer berdasarkan atas biava ( full cost) maka laporan laba rugi yang

dihasilkan adalah sebagai berikut:

DIVISI SANDAL

Laporan Laba-Rugi

Periode yang berakhir tanggal 31 Desember 1999

PendapatanPenjualan

Sandal Ardiles Velcro( 798.650 psxRp. 18.000)

BiayaBiaya produksi:

Biaya bahan bakuBiaya tenaga kerja langsungBiaya overhead pabrik

Total biaya produksiBiaya non produksi:

Biaya administrasi dan umumBiaya penjualan

Total biaya non produksiTotal biayaLaba divisi

Rp.Rp.Rp.Rp.

Rp.Rp.Rp.

Rp. 14.375.700.000

4.252.365.6571.223.785.5002.573.395.2008.049.546.357

969.099.0501.093.305.9002.062.404.950

(Rp. 10.111.951.300)Rp. 4.263.748.700

Dengan menggunakan metode harga transfer berdasarkan atas biaya (full

cost) maka didapatkan laba pada divisi sandal sebesar Rp. 4.263.748.700.

Page 29: PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN...- Mengkoordinir serta melakukan pengawasan terhadap aktivitas bawahan antara lain : bagian pemasaran dan umum, bagian keuangan dan bagian produksi. 4.

66

Sedangkan untuk penggunaan harga transfer dengan metode biaya

(variabel cost) maka laporan laba-rugi untuk divisi sandal adalah sebagai

berikut:

DIVISI SANDAL

Laporan Laba-Rugi

Periode yang berakhir tanggal 31 Desember 1999

PendapatanPenjualan:

Sandal Ardiles Velcro( 798.650 ps x Rp. 18.000)

BiavaBiaya produksi:

Biaya bahan bakuBiaya tenaga kerja langsungBiaya overhead pabrik

Total biaya produksiBiaya non produksi :

Biaya administrasi dan umumBiaya penjualan

Total biaya non produksiTotal biayaLaba divisi

Rp.Rp.Rp.Rp.

Rp.Rp.Rp.

Rp. 14.375.700.000

3.756.169.3471.223.785.5002.573.395.2007.553.350.047

969.099.0501.093.305.9002.062.404.950

(Rp. 9.615.754.997)Rp. 4.759.945.003

Dengan menggunakan metode harga transfer berdasarkan atas biaya

(variabel cost) maka didapatkan laba pada divisi sandal sebesar

Rp. 4.759.945.003.

Perbedaan antara perhitungan dengan menggunakan metode full cost

dengan metode variabel cost, labanya lebih besar dengan menggunakan

metode variabel cost sebab persentase jumlah biaya yang ditransfer oleh divisi

sepon kepada divisi sandal lebih besar dengan menggunakan metode full cost.

3, Metode harga transfer berdasarkan atas negosiasi.

Untuk metode harga transfer berdasarkan atas negosiasi, penulis

memberikan ide untuk penetapan harga transfernya. Apabila di dalam suatu

Page 30: PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN...- Mengkoordinir serta melakukan pengawasan terhadap aktivitas bawahan antara lain : bagian pemasaran dan umum, bagian keuangan dan bagian produksi. 4.

67

perusahaan terdiri dari divisi-divisi, dan antar divisi tersebut saling melakukan

transfer, maka sebaiknya kedua divisi tersebut diperlakukan sebagai pusat

laba. Maksudnya bahwa transfer yang dilakukan oleh tiap-tiap divisi kepada

divisi yang lain dalam suatu perusahaan harus adil Sebab di dalam suatu pusat

pertanggungjawaban, diharapkan adanya suatu laba yang maksimum dengan

nilai transfer yang adiL antar divisi yang saling terlibat dalam transaksi.

Untuk itu penulis mencoba membantu mencarikan solusi bagi masing-

masing divisi supaya tiap-tiap divisi dapat mengoptimalkan labanya dengan

nilai transfer yang adil.

Untuk tnetode berdasarkan atas persetujuan atau negosiasi ini, masing-

masing pihak yaitu divisi sepon dan divisi sandal harus benar-benar

menerapkan perhitungan yang tepat supaya masing-masing divisi tidak saling

dirugikan.Untuk itu manager masing-masing divisi harus mengerti bagaimana

menentukan harga transfer secara adil.

Pedoman yang paling baik untuk dijadikan sebagai landasan bagi

perhitungan harga transfer yang adil adalah dengan menggunakan harga pasar

sebagai pembandingnya.

Di sini, dapat kita lihat bahwa. harga pasar untuk lembaran sepon V2 jadi

per lembarnya adalah sebesar Rp. 3.150,00. Sedangkan nilai transfer yang

diberikan oleh pihak PT. Chii Meeng Utama Surabaya kepada divtsi-seponnya

adalah sebesar Rp. 1.670,7. Jadi untuk adilnya, supaya kedua divisi

mendapatkan laba untuk produksinya dapat dihitung dengan rata-rata sebagai

berikut:

Page 31: PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN...- Mengkoordinir serta melakukan pengawasan terhadap aktivitas bawahan antara lain : bagian pemasaran dan umum, bagian keuangan dan bagian produksi. 4.

68

Divisi sepon

Diketahui: Harga pasar untuk lembaran sepon l/2 jadi sebesar Rp. 3.150/lbr

Harga transfer yang ditetapkan oleh perusahaan untuk lembaran

sepon Vi jadi saat ini sebesar Rp. 1.670,7/lbr

Perhitungan harga transfernya adalah sebagai berikut:

Harga pasar + harga transfer aktual

Harga transfer/lembar =2

Rp. 3.150 + Rp 1.670,7

Rp. 4.820,7

2

Rp. 2.410,35

Dengan demikian harga transfer yang ditetapkan adalah sebesar Rp. 2.410,35

Berikut perhitungan laba rugi untuk divisi sepon dan divisi sandal:

DIVISI SEPONLaporan Laba-Rugi

Periode yang berakhir tanggal 31 Desember 1999

PendaDaranPToduk transfer:

Sepon lembaran V2 jadi(1.120.841 IbrxRp. 2.410,35

Penjualan :Sepon lembaran V2 jadi(1.369.918 IbrxRp. 3.150)

Total pendapatanBiayaBiaya produksi:

Biaya bahan bakuBiaya tenaga kerja langsungBiaya overhead pabrik

Total biaya produksiBiaya non produksi:

Biaya administrasi dan umumBiaya penjualan

Total biaya non produksiTotal biaya divisi seponLaba divisi

Rp.)

Rp.

Rp.Rp.Rp.Rp.

Rp.Rp.Rp.

2

4

2.

4.

1.

701.619

315.241

653.550686.933820.850161.334

669.820.553.511.223.331.

104

700

Rp. 7.016.860.804

500900314714

300150450

(Rp. 5.384.666.164)Rp. 1.632.194.640

Page 32: PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN...- Mengkoordinir serta melakukan pengawasan terhadap aktivitas bawahan antara lain : bagian pemasaran dan umum, bagian keuangan dan bagian produksi. 4.

69

Jadi apabila dengan menggunakan metode transfer berdasarkan negosiasi,

laba divisi sepon adalah sebesar Rp. 1.632.194.640

Divisi sandal

Sedangkan untuk divisi sandal, perhitungan laba divisinya sebagai berikut:

DIVISI SANDAL

Laporan Laba-Rugi

Periode yang berakhir tanggal 31 Desember 1999

PendaoatanPenjualan :

Sandal Ardiles Velcro( 798.650 psxRp. 18.000)

BiayaBiaya produksi:

Biaya bahan bakuBiaya tenaga kerja langsungBiaya overhead pabrik

Total biaya produksiBiaya non produksi:

Biaya administrasi dan umumBiaya penjualan

Total biaya non produksiTotal biayaLaba divisi

RpRp.Rp.Rp.

Rp.Rp.Rp.

Rp. 14.375.700.000

4.530.838.6041.223.785.5002.573.395.2008.328.019.304

969.099.0501.093.305.9002.062.404.950

CRp. 10.390.424.250)Rp. 3.985.275.750

Jadi, laba divisi sepon lebih besar daripada laba divisi sandal sebab divisi

sepon mendapatkan laba untuk penjualan internnya, sehingga divisi sepon

mendapatkan tambahan keuntungan sebesar Rp. 739,65/lembarnya.

4. J^etode harga transfer berdasarkan atas dual transfer prices.

Dalam penggunaan metode harga transfer yang berdasarkan atas dual

jteaasfer prices, terdapat beberapa pendekatan di dalam menetapkan harga

tpss&mya, yaitu:

Page 33: PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN...- Mengkoordinir serta melakukan pengawasan terhadap aktivitas bawahan antara lain : bagian pemasaran dan umum, bagian keuangan dan bagian produksi. 4.

70

1. Divisi yang memproduksi menggunakan harga transfer berdasarkan atas

harga pasar, cost-plus, negosiasi, ataupun arbiter dalam menghitung

pendapatannya dari penjualan intern perusahaan.

2. Biaya tetap dari divisi produksi ditransfer ke divisi pembeli.

3. Total laba divisi akan lebih besar daripada laba perusahaan secara

keseluruhan, dan laba yang ditetapkan pada divisi produksi akan

dieliminasi dalam penyusunan laporan keuangan perusahaan secara

keseluruhan dan untuk pajak penghasilan.

Berdasarkan pendekatan-pendekatan tersebut, maka dapat dihasilkan suatu

langkah dalam penentuan metode harga transfer yang berdasarkan atas dual

transfer prices sebagai berikut:

1. Menentukan metode harga transfer berdasarkan atas negosiasi sebagai

perhitungan nilai transfernya bagi divisi penjua! (divisi sepon ).

Harga negosiasi untuk lembaran sepon Vz jadi seharga Rp 2.410,35/lembar

Banyaknya lembaran sepon Vi jadi yang ditransfer ke divisi pembeli (divisi

sandal) adalah sebanyak 1.120.841 lembar.

Dengan demikian perhitungan laba-rugi untuk divisi sepon adalah :

Page 34: PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN...- Mengkoordinir serta melakukan pengawasan terhadap aktivitas bawahan antara lain : bagian pemasaran dan umum, bagian keuangan dan bagian produksi. 4.

71

DIVTSJ SEPONLaporan laba-rugi

Periode yang berakhir tanggal 31 Desember 1999

PendapatanProduk transfer:

Sepon tembaran V2 jadi( 1.120.841 lbrxRp. 2.410,35)

Penjualan:Sepon lembaran Vi jadi( 1.369.918 lbrxRp. 3.150)

Total pendapatanBiayaBiaya produksi variabel:

Biaya bahan bakuBiaya tenaga kerja langsungBiaya overhead variabel• Listrik• Bahan bakar• Perbaikan dan perawatan mesin

Total biaya produksi variabel

Biaya non produksi variabel:Biaya Umum dan Administrasi

Alokasi biaya terkendaliTotal biaya umum dan administrasi

Biaya PenjualanBiaya angkut penjualanKomisi dan potongan tunaiEtiket dan pembungkus

Total biaya penjualanTotal biaya variabel divisi seponLaba divisi

Rp.

Rp.

Rp.Rp.

Rp.Rp.Rp.

Rp.Rp

Rp.Rp.Rp.Rp.

2.701.619.104

4.315.241.700

Rp. 7.016.860.804

2.653.550.500686.933.900

341.718.274119.929.43194.390.267

(Rp. 3.896.522.372)

92.672.00092.672.000

95.050.00075.560.250

122.275.400292.885.650

fRp. 385.557.650)Rp. 2.734.780.782

Untuk divisi sepon (dengan memakai dual transfer prices ), biaya tetapnya

ditransfer ke divisi sandal ( selaku divisi pembeli ). Sehingga dengan

demikian laba yang dihasilkan oleh divisi sepon adalah sebesar Rp.

2.734.780.782

2. Sedangkan untuk divisi sandal, biaya tetap dari divisi sepon dimasukkan

sebagai biaya, bersama-sama dengan bagian biaya divisi sandal lainnya.

Berikut perhitungan laba-rugi dari divisi sandal:

Page 35: PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN...- Mengkoordinir serta melakukan pengawasan terhadap aktivitas bawahan antara lain : bagian pemasaran dan umum, bagian keuangan dan bagian produksi. 4.

72

DIVISI SANDALLaporan Laba-Rugi

Periode yang berakhir tanggal 31 Desember 1999

PendaoatanPenjualan:

Sandal Ardiles Velcro( 798.650 ps x Rp. 18.000 )

BiavaBiaya produksi:

Biaya bahan bakuBiaya tenaga kerja langsungBiaya overhead pabrik

Total biaya produksiBiaya non produksi :

Biaya adtninistrasi dan umumBiaya penjualan

Total biaya non produksiTotal biayaBiava tetaD divisi seDonBiaya produksi:

Biaya Fixed Overhead:• Tenaga kerja tidak langsung• Perbaikan dan perawatan mesin• Listrik• Bahan bakar• Air

Total biaya produksi tetapBiaya non produksi:Biaya umum dan administrasi

GajiPenyusutan alat kantorPenyusutan mestnPajak Bumi dan BangunanBiaya listrikBiaya teleponBiaya Iain-lain

Total biaya umum dan administrasiBiaya penjualan

GajiBiaya promosiBiaya penagihanBiaya Iain-lain

Total biaya penjualanTotal biaya non produksiTotal biaya tetap divisi seponLaba divisi

Rp.Rp.Rp.Rp.

Rp.Rp.Rp.

Rp.Rp.Rp.Rp.Rp.Rp.

Rp.Rp.Rp.Rp.Rp.Rp.Rp.Rp.

Rp.Rp.Rp.Rp.Rp.Rp.

Rp. 14.375.700.000

4.530.838.6041.223.785.5002.573.395.2008.328.019.304

969.099.0501.093.305.9002.062.404.950

(Rp. 10.390.424.250)

248.846.60769.833

152.22680.569

15.663.107264.812.342

320.350.0001.1.546.25082.275.30033.226.50035.350.00042.250.25052.150.000

577.148.300

150.750.00056.200.00010.225.50043.450,000

260.625.500837.773.800

fRp. 1.102.586.142)Rp. 2.882.689.608

Dengan demikian maka dihasilkan laba untuk divisi sandal adalah sebesar

Rp. 2.882.689.608

Page 36: PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN...- Mengkoordinir serta melakukan pengawasan terhadap aktivitas bawahan antara lain : bagian pemasaran dan umum, bagian keuangan dan bagian produksi. 4.

73

5. Metode harga transfer berdasarkan atas Arbitrasi.

Metode ini digunakan jika tidak tercapai kesepakatan antar manajer divisi

dalam penentuan harga transfernya. Pada metode ini diperlukan bantuan dari

pihak ketiga untuk mengarbritasi harga transfer supaya masing-masing

manajer divisi dapat saling melakukan transaksi kembali.

Di sini penulis mencoba untuk menjadi pihak ketiga untuk membanfu

menyelesaikan masalah mengenai penentuan harga transfer masing-masing

divisi.

Berdasarkan atas bagan operasi transfer produk, disebutkan bahwa divisi

sepon melakukan transfer atas produknya sebesar 45 % kepada pihak internal

dan sebesar 55 % kepada pihak eksternal. Disini apabila tidak terjadi

kesepakatan antara divisi sepon dengan divisi sandal, dan kedua divisi lalu

mengambil cara-cara:

1. Divisi sandal membeli bahan baku seponnya dari luar/pasar sebesar yang

dibutuhkan pada divisi sandal yaitu 45 % dari total produk divisi sepon.

2. Divisi sepon produknya hanya terjual sebesar 55 % saja, disebabkan

karena divisi sandal tidak mau mengambil produk yang ditawarkan oleh

divisi sepon.

Dengan kasus yang demikian maka pasti akan mengurangi laba dari masing-

masing divisi.

Berikut perhitungan laba kedua divisi apabila tidak terjadi kesepakatan antara

keduanya.

Page 37: PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN...- Mengkoordinir serta melakukan pengawasan terhadap aktivitas bawahan antara lain : bagian pemasaran dan umum, bagian keuangan dan bagian produksi. 4.

74

Divisi sepon

Penjualan ke ekstemai = 1.369.918 lbr

Total pendapatan apabila harga jual berdasarkan atas harga pasar :

Total pendapatan = 1.369.918 xRp. 3.150

= Rp. 4.315.241.700

Biaya tetap yang ditanggung oleh divisi sepon adalah sebesar Rp.

1.102.586.142

Estimasi biaya variabei yang ditanggung oleh divisi sepon (55% x Total biaya

variabel) adalah sebesar Rp. 2.355.144.012

Laporan Laba Rugi untuk divisi sepon adalah sebagai berikut:

DIVISI SEPON

Perkiraan Laporan Laba Rugi

Periode yang berakhir tanggal 31 Desember 1999

Pendapatan- Penjualan Rp. 4.315.241.700

(1.369.918 xRp.3.150)

BiavaTotal biaya tetap divisi sepon Rp. 1.102.586.142Total biaya variabel divisi sepon Rp. 2.355.144.012

Total biaya divisi sepon Rp. 3.457.730.154

Laba divisi sepon Rp. 857.511.546

Diperoleh laba untuk divisi sepon adalah sebesar Rp. 857.511.546. Jadi

biarpun divisi sepon tidak menjual ke internal tetapi hanya menjual ke

eksternal saja, dia masih mampu memperoleh laba.

Divisi sandal

Penjualan divisi sandal = 798.650 lbr

Page 38: PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN...- Mengkoordinir serta melakukan pengawasan terhadap aktivitas bawahan antara lain : bagian pemasaran dan umum, bagian keuangan dan bagian produksi. 4.

75

Pendapatan yang diterima divisi sandal

Pendapatan = 798.650 xRp. 18.000

Rp. 14.375.700.000

Biaya-biaya yang timbul pada divisi sandal:

DIVISI SANDAL

Data Biaya

Biaya Produksi- Biaya bahan baku- Biaya tenaga kerja langsung- Biaya overhead pabrikTotal biaya produksi

Biaya non produksi- Biaya Umum dan Administasi- Biaya PenjualanTotal biaya non produksi

Total biaya divisi sandal

Tahun

Rp.Rp.Rp.

Rp.Rp.

1999

5.359.868.6501.223.785.5002.573.395.200

Rp. 9.157.049.350

969.099.0501.093.305.900

Rp. 2.062.404.950

Rp. 11.219.454.300

Berikut perhitimgan laba yang didapatkan oleh divisi sandal

DIVISI SANDAL

Perkiraan Laporan Laba Rugi

Periode yang berakhir tanggal 31 Desember 1999

PendapatanPenjualan( 798.650 xRp. 18.000)

BiavaTotal biaya divisi sandal

Laba divisi sandal

Rp.

Rp.

Rp.

14.375.700.000

11.219.454.300

3.156.245.700

Untuk divisi sandal, hal ini sangat menguntungkan bagi divisinya. Ini

terlihat dari laba yang dihasilkan. Laba yang dihasilkan oleh divisi sandal

Page 39: PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN...- Mengkoordinir serta melakukan pengawasan terhadap aktivitas bawahan antara lain : bagian pemasaran dan umum, bagian keuangan dan bagian produksi. 4.

76

lebih besar dibandingkan dengan laba yang dihasilkan oleh divisi sepon. Ini

dikarenakan volume penjualan divisi sandal lebih besar jika dibandingkan

dengan volume penjualan divisi sepon,

Sebagai pihak ketiga, penulis hanya menyarankan supaya tidak terjadi hal-

hal semacam ini, Sebab apabila terjadi hal-hal yang demikian efeknya tidak

hanya pada divisi tetapi juga pada perusahaan secara keselurunan. Oleh sebab

itu hendaknya manajemen pusat dapat memberikan petunjuk mengenai harga

transfer yang adil dengan memberikan kontribusi laba pada divisi-divisi yang

melakukan penjualan secara internal.

4.3.2. Alternatif pcnentuan harga transfer

Untuk alternatif penentuan harga transfer, penulis mencoba untuk

menentukan alternatif lain apabila terjadi ketidaksesuaian antar divisi. Alternatif-

alternatif tersebut dapat berupa perubahan pada penjualannya, misalnya penjualan

intern divisi sepon sebesar < 45 % yang berdasarkan atas harga pokok produksi

dan penjualan ekstern divisi sepon sebesar > 55 % yang berdasarkan atas harga

pasar. Dengan demikian dapat dicari penjualan dengan persentase mana yang

paling menguntungkan bagi kedua divisi maupun bagi perusahaan secara

keseluruhan dengan melihat pada contribution margin yang dihasilkan dari

masing-masing divisi.

Berikut perhitungan laba rugi yang dihasilkan oleh masing-masing divisi apabiia :

• Penjualan oleh divisi sepon untuk pihak internal sebesar 40 % (< 45 %) dan

pihak eksternal sebesar 60 % (>55 % )

Penjualan internal = 40 % x 2.490.759 Ibr

Page 40: PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN...- Mengkoordinir serta melakukan pengawasan terhadap aktivitas bawahan antara lain : bagian pemasaran dan umum, bagian keuangan dan bagian produksi. 4.

77

996.304 Ibr

Penjualan eksternal = 60 % x 2.490.759 Ibr

1.494.455

Harga pokok produksi (Tabel 5) = Rp. 1.670,7

Harga pasar untuk sepon lembaran Vi jadi = Rp. 3,150

Laporan Laba Rugi untuk divisi sepon adalah sebagai berikut:

DIVISI SEPON

Perkiraan Laporan Laba Rugi

Periode yang berakhir tanggal 31 Desember 1999

PendapatanPenjualan internal(996.304 Lbr x Rp. 1.670,7)Penjualan ekstemal(1.494.455 Ibr xRp. 3.150)

Total pendapatanBiaya

Biaya produksiBiaya non produksi

Total biayaLaba divisi

Rp.

Rp.

Rp.Rp.

1.664.525.092

4.707.533.250

Rp. 6.372,058342

4.161.334.7141.223.331.450

Rp. 5.384.666.164Rp. 987.392.178

Dengan penambahan persentase penjualan pada penjualan eksternal maka laba

yang dihasilkan oleh divisi sepon akan semakin meningkat, ini disebabkan

karena penjualan eksternal dari divisi sepon menggunakan harga pasar sebagai

harga jualnya.

Sedangkan bagi divisi sandal, perubahan persentase penjualan dari divisi

sepon ini merupakan kerugian bagi divisi sandal. Berikut laporan Laba Rugi

divisi sandal apabila divisi sepon menerapkan penjualan sebesar 40 % pada

penjualan internalnya:

Page 41: PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN...- Mengkoordinir serta melakukan pengawasan terhadap aktivitas bawahan antara lain : bagian pemasaran dan umum, bagian keuangan dan bagian produksi. 4.

78

DIVISI SANDAL

Perkiraan Laporan Laba Rugi

Periode yang berakhir tanggal 31 Desember 1999

PendaoatanPenjualan(798.650 xRp. 18.000)

BiavaBiaya produksi:

Biaya bahan baku• Produk transfer infra divisi

( 996.304 Ibr x Rp. 1.670,7 )• Perabelian dari luar

(124.537 Ibr xRp. 3.150)• Bahan pembantu lainnyaTotal biaya bahan bakuBiaya tenaga kerja langsungBiaya overhead pabrik

Total biaya produksiBiaya non produksi:

Biaya administrasi dan umumBiaya penjualan

Total biaya non produksiLaba divisi

Rp. L

Rp-

Rp. 1Rp. 3Rp. 1Rp. 2

Rp.Rp. I

Rp. 14.375.700.000

.664.525.092

392.291.550

.829.219.500

.886.036.142

.223.785.500

.573.395.200(Rp. 7.683.216.842)

969.099.050.093.305.900

(Rp. 2.062.404.950)Rp. 4.630.078.208

Dengan adanya perubahan persentase penjualan oleh divisi sepon, maka

menyebabkan berkurangnya laba bagi divisi sandal. Ini disebabkan karena

pembelian bahan baku oleh divisi sandal kepada pihak luar untuk menutupi

kekurangan bahan baku lembaran sepon Vz jadi yang seharusnya bisa dipenuhi

oleh divisi sepon.

4.3.3. Penilaian kinerja manajer tiap divisi

Untuk menilai kinerja manajemya, PT. Chii Meeng Utama Surabaya

menggunakan pusat laba sebagai pusat pertanggungjawaban, di mana laba divisi

digunakan sebagai dasar untuk mengukur kinerja manajer divisinya. Dengan

Page 42: PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN...- Mengkoordinir serta melakukan pengawasan terhadap aktivitas bawahan antara lain : bagian pemasaran dan umum, bagian keuangan dan bagian produksi. 4.

79

menggunakan pusat laba sebagai alat untuk mengukur kinerja divisi, maka divisi

yang mempunyai laba terbesarlah yang mempunyai kinerja paling baik

Padahal, kenyataanya tidak demikian. Laba besar tidak dapat secara tepat

mengukur kinerja suatu divisi. Dengan melihat kenyataan tersebut, penulis

mencoba untuk menggunakan salah satu tipe pusat pertanggungjawaban lainnya.

Di sini, penulis menggunakan salah satu evaiuasi yaitu dengan

menggunakan Return on Investment ( ROI ) sebagai evaiuasi untuk mengukur

kinerja manajer divisi pada PT. Chii Meeng Utama Surabaya.

Berikut data mengenai assets operasi pada perusahaan :

Assets operasi pada divisi sepon

Aktiva Lanear:

Kas Rp. 4.225.315.795

Piutang Rp. 2.989.776.250

Aktiva Tetap:

Peralatan kantor Rp. 80.823.750

(-): Penyusutan alat kantor Rp, 11.546.250

Tanah Rp. 6.796.872.313

Bangunan Rp. 3.642.728.600

(-): Penyusutan bangunan Rp. 728.545.720

Mesin Rp. 1.480.955.400

(-): Penyusutan mesin Rp. 82.275.300

Total aktiva divisi sepon Rp. 18.394.104.840

Page 43: PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN...- Mengkoordinir serta melakukan pengawasan terhadap aktivitas bawahan antara lain : bagian pemasaran dan umum, bagian keuangan dan bagian produksi. 4.

80

Catatan : Total aktiva divisi sepon ini termasuk nilai buku awal ditambah dengan

nilai buku akhir.

Dengan demikian dapat diketahui rata-rata dari asset operasinya adalah :

Average operating assets = (Beginning + Ending net book value) / 2

(divisi sepon) = Rp. 18.394.104.820 / 2

Rp. 9.197.052.420

Sedangkan untuk divisi sandal, assets operasinya adalah sebagai berikut:

Asset operasi pada divisi sandal

Aktiva lancar

Kas

Persediaan

Piutang

Aktiva tetap

Peralatan kantor

(-): Penyusutan

Tanah

Bangunan

(-): Penyusutan bangunan

Mesin

(-): Penyusutan mesin

Total aktiva divisi sandal

Rp.

Rp.

Rp.

Rp.

Rp.

Rp.

Rp.

Rp.

Rp.

Rp.

9.934.577.312

1.323.100.000

1.512.344.251

127.563.100

18.223.300

11.226.431.200

10.813.369.770

1.544.767.110

1.503.000.000

83.500.000

RD.Rp. 34.793.895.220

Catatan : Total aktiva divisi sandal ini termasuk nilai buku awal ditambah nilai

buku akhir.

Page 44: PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN...- Mengkoordinir serta melakukan pengawasan terhadap aktivitas bawahan antara lain : bagian pemasaran dan umum, bagian keuangan dan bagian produksi. 4.

81

Dengan demikian rata-rata dari asset operasinya adalah :

Average operating assets = (Beginning +- Ending net book value) / 2

(divisi sandal) = Rp. 34.793.895.220 / 2

Rp. 17.396.947.610

Untuk menghitung kinerja masing-masing divisi yang berdasarkan atas pusat

investasi, maka perhitungan ROI dari tiap-tiap metode harga transfer adalah

sebagai berikut:

1. Perhitungan ROI dengan menggunakan harga transfer berdasarkan atas

kebijaksanaan perusahaan

Divisi sepon:

Operating income / Average operating assets

Rp. 803.164.594/Rp. 9.197.052.420

8,7 %

Operating income / Average operating assets

Rp. 4.814.305.792 /Rp. 17.396.947.610

28 %

Jadi, apabila menggunakan harga transfer berdasarkan atas kebijaksanaan

perusahaan, didapatkan ROI untuk divisi sepon sebesar 8,7 % dan divisi

sandal sebesar 28 %

2. Perhitungan ROI dengan menggunakan harga transfer berdasarkan atas

harga pasar

Divisi sepon:

Divisi sandal:

ROI

Page 45: PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN...- Mengkoordinir serta melakukan pengawasan terhadap aktivitas bawahan antara lain : bagian pemasaran dan umum, bagian keuangan dan bagian produksi. 4.

82

ROI = Operating income /Average operating assets

Rp. 2.461.224.686 / Rp. 9.197.052.420

26,8 %

Divisi sandal:

ROI = Operating income /Average operating assets

Rp. 3.156.245.700 / Rp. 17396.947.610

18,1 %

Jadi apabila menggunakan harga transfer berdasarkan atas harga pasar,

didapatkan ROI untuk divisi sepon sebesar 26,8 % dan divisi sandal sebesar

18,1 %

3. Perhitungan ROI dengan menggunakan harga transfer berdasarkan atas

biaya

Full cost :

Divisi sepon:

ROI = Operating income /Average operating assets

Rp. 1.353.721.693 /Rp. 9.197.052.420

14,7 %

Divisi sandal:

ROI = Operating income /Average operating assets

Rp. 4.263.748.700 / Rp. 17.396.947.610

24,5 %

Page 46: PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN...- Mengkoordinir serta melakukan pengawasan terhadap aktivitas bawahan antara lain : bagian pemasaran dan umum, bagian keuangan dan bagian produksi. 4.

83

Jadi apabiJa menggunakan harga transfer berdasarkan atas biaya penuh (full

cost), didapatkan ROI unruk divisi sepon sebesar 14,7 % dan divisi sandal

sebesar 24,5 %

Variabel cost:

DIVISI

ROI

Divisi

sepon:

=

=

=

sandal:

Operating income

Rp. 857.525.383 /

9,3 %

/Average operating assets

Rp. 9.197.052.420

ROI = Operating income /Average operating assets

Rp. 4.759.945.003 / Rp. 17.396.947.610

27,4 %

Jadi apabila menggunakan harga transfer berdasarkan atas biaya ( variabel

cost), didapatkan ROI untuk divisi sepon sebesar 9,3 % dan divisi sandal

sebesar 27,4 %

4. Perhitungan ROI dengan menggunakan harga transfer berdasarkan atas

negosiasi

Divisi sepon

ROI Operating income /Average operating assets

Rp. 1.632.194.640 / Rp. 9.197.052.420

17,7 %

Divisi sandal:

Page 47: PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN...- Mengkoordinir serta melakukan pengawasan terhadap aktivitas bawahan antara lain : bagian pemasaran dan umum, bagian keuangan dan bagian produksi. 4.

84

ROI = Operating income /Average operating assets

Rp. 3.985.275.750 / Rp. 17.396.947.610

22,9 %

Jadi apabila menggunakan harga transfer berdasarkan atas negosiasi,

didapatkan ROI untuk divisi sepon sebesar 17,7 % dan divisi sandal sebesar

22,9 %

5. Perhitungan ROI dengan menggunakan harga transfer berdasarkan atas

dual transfer pricing

Divisi sepon:

ROI = Operating income / Average operating assets

Rp. 2.734.780.782 / Rp. 9.197.052.420

29,7 %

Divisi sandal:

ROI = Operating income /Average operating assets

Rp. 2.882.689.608 / Rp. 17.396.947.610

16,6 %

Jadi apabila menggunakan harga transfer berdasarkan atas dual transfer

prices, didapatkan ROI untuk divisi sepon sebesar 29,7 % dan ROI untuk

divisi sandal sebesar 16,6 %

6. Perhitungan ROI dengan menggunakan harga transfer berdasarkan atas

arbitrasi

Divisi sepon:

ROI = Operating income /Average operating assets

Page 48: PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN...- Mengkoordinir serta melakukan pengawasan terhadap aktivitas bawahan antara lain : bagian pemasaran dan umum, bagian keuangan dan bagian produksi. 4.

85

Rp. 857.511.546 /Rp. 9.197.052.420

9,3 %

Divisi sandal:

ROI = Operating income /Average operating assets

Rp. 3.156.245.700 /Rp. 17.396.947.610

18,1 %

Jadi apabila menggunakan harga transfer berdasarkan atas arbitrasi,

didapatkan ROI untuk divisi sepon sebesar 9,3 % dan divisi sandal sebesar

18,1 %

Tiap-tiap metode dari harga transfer dalam perhitungan Return on

Investment ( ROI )-nya tidak sama antara satu dengan yang lain. Hal ini

disebabkan karena besarnya pendapatan operasi dari tiap-tiap metode harga

transfer tersebut, sehingga dapat diukur kinerja manajer berdasarkan atas metode

harga transfer mana yang paling baik apabila dipakai pusat investasi sebagai dasar

acuannya.