Top Banner
Pelacakan Kasus Gizi Buruk 08.42 Gizi , Konsultasi Gizi No comments A. Kebijakan Screening kasus gizi buruk untuk mewujudkan Kecamatan Bebas Gizi Buruk tahun 2015. B. Tujuan Untuk mengetahui kejadian dan jumlah balita gizi buruk. C. Referensi Buku Pedoman Penanganan Gizi Buruk. D. Ruang Lingkup Wilayah kerja Puskesmas Boyoalali I. E. Penanggung Jawab sawitri nur handayani. F. Masa berlaku Ditinjau ulang setiap setahun sekali. G. Definisi Pelacakan adalah menemukan kasus balita gizi buruk melalui pengukuran BB dan TB serta melihat tanda-tanda klinis. H. Alat dan Bahan KMS, Dacin, Microtoise, Pita LILA, Indikator Status Gizi (Standar WHO.NCHS). I. Langkah-langkah Mendatangi posyandu atau rumah balita yang diduga menderita gizi buruk. Menyiapkan dan menggantungkan dacin pada tempat yang aman Menyiapkan alat pengukur PB ataupun microtoise Menyeimbangkan dacin Menanyakan tanggal kelahiran / umur balita Menimbang balita
81

Pelacakan Kasus Gizi Buruk

Jul 09, 2016

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Pelacakan Kasus Gizi Buruk

Pelacakan Kasus Gizi Buruk

08.42  Gizi, Konsultasi Gizi  No comments

A. KebijakanScreening kasus gizi buruk untuk mewujudkan Kecamatan Bebas Gizi Buruk tahun 2015.

B. TujuanUntuk mengetahui kejadian dan jumlah balita gizi buruk.

C. ReferensiBuku Pedoman Penanganan Gizi Buruk.

D. Ruang LingkupWilayah kerja Puskesmas Boyoalali I.

E. Penanggung Jawabsawitri nur handayani.

F. Masa berlakuDitinjau ulang setiap setahun sekali.G. DefinisiPelacakan adalah menemukan kasus balita gizi buruk melalui pengukuran BB dan TB serta melihat tanda-tanda klinis.

H. Alat dan BahanKMS, Dacin, Microtoise, Pita LILA, Indikator Status Gizi (Standar WHO.NCHS).

I. Langkah-langkah

Mendatangi posyandu atau rumah balita yang diduga menderita gizi buruk. Menyiapkan dan menggantungkan dacin pada tempat yang aman Menyiapkan alat pengukur PB ataupun microtoise Menyeimbangkan dacin Menanyakan tanggal kelahiran / umur balita Menimbang balita Mengukur panjang/tinggi badan balita Mengukur lingkar lengan atas balita Mencatat hasil penimbangan, pengukuran tinggi badan dan lingkar lengan atas Menilai status gizi balita dengan indeks BB/TB (WHO-NCHS) Mencatat nama balita yang menderita gizi buruk Membuat laporan pelacakan gizi buruk dan atau KLB ke Dinas Kesehatan

Page 2: Pelacakan Kasus Gizi Buruk

J. Bagan

K. Dokumen terkait

Laporan bulanan kasus gizi buruk Buku Pedoman Penanganan Gizi Buruk Leaflet

L. Unit TerkaitBidan Desa, KIA/BP

M. Formulir yang dipergunakanFormulir Pelacakan Gizi Buruk Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Reaksi:

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Poskan Komentar

 

Undang-Undang

07.41  undang-undang  No comments

Tahun 1997

    UU No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

Tahun 1998

    UU No. 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia

Tahun 1999

    UU No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen

Tahun 2002

Page 3: Pelacakan Kasus Gizi Buruk

    UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

Tahun 2003

    UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan    UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Tahun 2004    UU No. 10 tahun 2004 Pembentukan Peraturan Perundang-undangan    UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Tahun 2007

    UU No. 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana    UU No. 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan

Tahun 2009

    UU No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik    UU No. 26 tahun 2009 tentang Pajak Retribusi Daerah    UU No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan Lingkungan Hidup    UU No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika    UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan    UU No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit

Tahun 1997

UU No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

Tahun 1998

UU No. 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia

Tahun 1999

UU No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen

Tahun 2002

UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

Tahun 2003

UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Page 4: Pelacakan Kasus Gizi Buruk

Tahun 2004

UU No. 10 tahun 2004 Pembentukan Peraturan Perundang-undangan UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Tahun 2007

UU No. 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana UU No. 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan

Tahun 2009

UU No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik UU No. 26 tahun 2009 tentang Pajak Retribusi Daerah UU No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan Lingkungan Hidup UU No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan UU No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit

- See more at: http://dinkes.surabaya.go.id/portal/index.php/perundangan/undang-undang/#sthash.ClaJXOAD.dpufTahun 1997

UU No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

Tahun 1998

UU No. 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia

Tahun 1999

UU No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen

Tahun 2002

UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

Tahun 2003

UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Tahun 2004

UU No. 10 tahun 2004 Pembentukan Peraturan Perundang-undangan UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Page 5: Pelacakan Kasus Gizi Buruk

Tahun 2007

UU No. 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana UU No. 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan

Tahun 2009

UU No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik UU No. 26 tahun 2009 tentang Pajak Retribusi Daerah UU No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan Lingkungan Hidup UU No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan UU No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit

- See more at: http://dinkes.surabaya.go.id/portal/index.php/perundangan/undang-undang/#sthash.ClaJXOAD.dpufTahun 1997

UU No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

Tahun 1998

UU No. 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia

Tahun 1999

UU No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen

Tahun 2002

UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

Tahun 2003

UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Tahun 2004

UU No. 10 tahun 2004 Pembentukan Peraturan Perundang-undangan UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Tahun 2007

UU No. 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana UU No. 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan

Page 6: Pelacakan Kasus Gizi Buruk

Tahun 2009

UU No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik UU No. 26 tahun 2009 tentang Pajak Retribusi Daerah UU No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan Lingkungan Hidup UU No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan UU No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit

- See more at: http://dinkes.surabaya.go.id/portal/index.php/perundangan/undang-undang/#sthash.ClaJXOAD.dpufTahun 1997

UU No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

Tahun 1998

UU No. 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia

Tahun 1999

UU No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen

Tahun 2002

UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

Tahun 2003

UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Tahun 2004

UU No. 10 tahun 2004 Pembentukan Peraturan Perundang-undangan UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Tahun 2007

UU No. 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana UU No. 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan

Tahun 2009

UU No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik UU No. 26 tahun 2009 tentang Pajak Retribusi Daerah

Page 7: Pelacakan Kasus Gizi Buruk

UU No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan Lingkungan Hidup UU No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan UU No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit

- See more at: http://dinkes.surabaya.go.id/portal/index.php/perundangan/undang-undang/#sthash.ClaJXOAD.dpufKirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Reaksi:

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Poskan Komentar

 PERATURAN MENTERI KESEHATAN (PERMENKES)

08.41  Permenkes  No comments

Nomor : 21 Tahun 2013 Judul : Penanggulangan HIV dan AIDS[ Download File]

Nomor : 82 Tahun 2014 Judul : Penanggulangan Penyakit Menular[ Download File]  

Nomor : 81 TAHUN 2014 Judul : Standar Pelayanan Terapi Wicara[ Download File]

Nomor : 84 TAHUN 2014 Judul : Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2015[ Download File]

Nomor : 80 TAHUN 2014 Judul : Petunjuk Teknis Pelaksanaan Rehabilitasi Medis Bagi Pecandu, Penyalahguna,

Page 8: Pelacakan Kasus Gizi Buruk

Dan Korban Penayalahgunaan Narkotika Yang Sedang Dalam Proses Penyidikan, Penuntutan, Dan Persidangan Atau Telah Mendapatkan Penetapan/Putusan Pengadilan[ Download File]

Nomor : 77 TAHUN 2014 Judul : Sistem Informasi Penanggulangan Krisis Kesehatan[ Download File]

Nomor : 75 TAHUN 2014 Judul : Pusat Kesehatan Masyarakat[ Download File]

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Reaksi:

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Poskan Komentar

 http://puskesmasbyl1.blogspot.co.id/2014/11/permenkes.html

DISTRIBUSI TABLET Fe

15.54  Gizi, Konsultasi Gizi  No comments

Tablet Fe

Page 9: Pelacakan Kasus Gizi Buruk

A. KebijakanMerupakan upaya pencegahan terhadap masalah gizi (anemia).

B. TujuanSemua ibu hamil mendapatkan tablet tambahan darah minimal 90 tablet.

C. ReferensiBuku Pedoman Distribusi Tablet Fe.

D. Ruang LingkupIbu hamil mendapatkan tablet tambah darah sampai 90 tablet, pemberiannya dilakukan di pelayanan KIA Puskesmas maupun di Polindes dan Bidan Praktek Swasta.

E. Penanggung JawabPetugas Gizi

F. Masa berlakuDitinjau ulang setiap setahun sekali.

G. DefinisiDistribusi tablet Fe adalah pemberian tablet Fe untuk ibu hamil sebanyak minimal 90 tablet.

H. Alat dan BahanBuku KIA, Tablet Fe

I. Langkah-langkah

Melakukan registrasi untuk ibu hamil Melakukan pengajuan/permintaan tablet fe dengan berkoordinasi dengan

petugas obat melalui bon tambahan obat. Menyiapkan tablet Fe Mendistribusikan tablet Fe Memantau jumlah tablet tambah darah yang diberikan Mencatat dan melaporkan hasil distribusi tablet Fe Mengevaluasi hasil pemberian tablet Fe (cakupannya)

J. Hal-Hal yang perlu diperhatikan

1. Bon tablet Fe disesuaikan dengan jumlah sasaran dengan toleransi 10%2. Tablet Fe dipastikan sampai ke perut sasaran

K. Dokumen terkait

Page 10: Pelacakan Kasus Gizi Buruk

1. Register sasaran2. Laporan hasil distribusi tablet Fe3. Leaflet, poster

L. Unit TerkaitBidan Desa, KIA

M. Formulir yang dipergunakanFormulir Laporan Hasil Distribusi Tablet FeKirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Reaksi:

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Poskan Komentar

 

Infokes/Sosialisasi/Penyuluhan Program Gizi

15.02  Gizi, Konsultasi Gizi  No comments

A. KebijakanTerselenggaranya tindaklanjut penyampaian informasi untuk menyamakan persepsi kegiatan program gizi.

B. TujuanSemua sasaran memperoleh kejelasan tentang informasi program-program gizi.

C. ReferensiHasil rapat/pertemuan di tingkat Kabupaten dan Buku Pedoman yang terbaru.

D. Ruang LingkupSemua sasaran stakeholder baik lintas program maupun lintas sektor terkait.

E. Penanggung JawabPetugas Gizi.

F. Masa berlakuDitinjau ulang setiap setahun sekali.

G. DefinisiInfokes/sosialisasi gizi adalah suatu proses untuk menyamakan persepsi

Page 11: Pelacakan Kasus Gizi Buruk

dalam menjelaskan informasi program gizi.

H. Alat dan BahanMateri, Handout,Referensi terkait dan terkini

I. Langkah-langkah

1. Menyiapkan bahan rapat/sosialisasi2. Menjelaskan/sosialisasi program gizi3. Membuat kesepakatan dan tindak lanjut4. Membuat notulen5. Membuat hasil rapat6. Memberikan umpan balik

J. Dokumen terkaitStandar Pelayanan Minimal (SPM) dan Program Rutin.

K. Unit TerkaitLintas sektor dan lintas program.

L. Formulir yang dipergunakanBuku Pedoman SPM Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Reaksi:

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Poskan Komentar

 

Pendataan Keluarga Mandiri Sadar Gizi (KADARZI)

10.09  Gizi, Konsultasi Gizi  No comments

Page 12: Pelacakan Kasus Gizi Buruk

Keluarga Mandiri Sadar Gizi

A. Kebijakan

1. Meningkatnya mutu proses / penyelenggaraan promosi / kampanye kadarzi 2. Meningkatnya peran serta masyarakat 3. Meningkatnya jumlah keluarga mandiri sadar gizi 4. Tercapainya kadarzi ( ≥ 70% )

B. TujuanUntuk mendapatkan data kadarzi yang akurat dalam rangka peningkatan status gizi, pencegahan dan penanggulangan masalah gizi melalui wawancara dan pengamatan.

C. ReferensiBuku Pedoman Keluarga Mandiri Sadar Gizi (Kadarzi).

D. Ruang LingkupWilayah kerja Puskesmas Boyolali I

E. Penanggung JawabPetugas Gizi

F. Masa berlakuDitinjau ulang setiap setahun sekali

G. DefinisiKeluarga Mandiri Sadar Gizi (Kadarzi) adalah Keluarga yang telah mempraktekkan perilaku gizi yang baik dan benar sesuai kaidah ilmu gizi, dapat mengenali masalah gizi yang ada dalam keluarga, mampu mengidentifikasi potensi yang dimiliki

Page 13: Pelacakan Kasus Gizi Buruk

keluarga/lingkungan, serta mampu melakukan tindak lanjut untuk mengatasi masalah gizi yang ada berdasarkan potensi yang dimilikinya.

H. Alat dan BahanKuesioner berisi indikator Kadarzi

I. Langkah-langkah

Menentukan desa sampel. Menentukan kelurga sampel yang akan dikunjungi. Menyiapkan kuesioner Kadarzi. Melakukan kunjungan ke rumah – rumah yang dijadikan sampel. Menanyakan / melakukan wawancara tentang indikator Kadarzi. Mencatat hasil wawancara di kuesoner Kadarzi. Menempel hasil wawancara di papan rumahnya. Merekap hasil kunjungan rumah. Membuat laporan.

J. Hal-Hal yang perlu diperhatikanDibuat pemetaan untuk mendapatkan gambaran cakupan Kadarzi.

K. Dokumen terkait

Laporan hasil pendataan Kadarzi Leaflet, poster

L. Unit TerkaitBidan Desa.

M. Formulir yang dipergunakanFormulir Pendataan Kadarzi.

Monitoring Garam Beryodium

09.41  Gizi, Konsultasi Gizi  No comments

Page 14: Pelacakan Kasus Gizi Buruk

Test Kit Garam Beryodium

A. KebijakanMonitoring garam adalah proses kegiatan yang dilakukan secara berkala pada keadaan (baik jenis maupun mutu,dll ) garam (NaCl) yang dikonsumsi oleh rumah tangga.

B. TujuanSebagai acuan petugas gizi Puskesmas dalam melaksanakan monitoring garam tingkat rumah tangga di wilayahnya minimal sekali setahun.

C. Referensi

Buku Petunjuk Monitoring Garam Tingkat Rumah Tangga.

D. Ruang LingkupRumah tangga dari populasi posyandu terpilih.

E. Penanggung Jawabsawitri nur handayani

F. Masa berlakuDitinjau ulang setiap setahun sekali.

G. DefinisiMonitoring garam adalah kegiatan yang dilakukan secara berkala minimal setiap tahun sekali melalui pemeriksaan garam (NaCl) baik jenis maupun mutu yang dikonsumsi oleh rumah tangga.

H. Alat dan BahanGaram dapur, Iodina tes

I. Langkah-langkaha. Persiapan    v     Petugas menentukan sampel sesuai dengan metodologi yang telah disepakati

Page 15: Pelacakan Kasus Gizi Buruk

    v     Petugas membuat rencana kegiatan    v     Petugas membuat jadwal kegiatan setelah berkoordinasi dengan bidan desa     v     Petugas menyiapkan alat dan bahanb. Pelaksanaan    v     Petugas datang ke lokasi sesuai jadwal yang telah disepakati    v     Petugas menyampaikan maksud dan tujuan    v     Petugas melakukan pemeriksaan garam, yang dibawa sasaran (sampel) dengan cara sbb :

1. Petugas mengambil ½ sendok makan garam yang akan diuji. Bila garam berbentuk briket, terlebih dahulu garam tersebut  dihaluskan.

2. Petugas meneteskan 2-3 tetes cairan uji garam beryodium  (iodina tes) ke permukaan garam tersebut.

3. Petugas memperhatikan perubahan warna yang terjadi pada garam segera setelah ditetesi cairan uji garam beryodium.

4. Petugas membaca hasil dengan kriteria sbb:

          ·     Bila garam berubah warna menjadi ungu tua (seperti tertera pd etiket botol), maka                       garam tersebut mengandung cukup yodium (> 30 ppm)

          ·     Bila berwrna ungu muda atau keputih-putihan berarti garam tersebut mengandung                       yodium kurang dari 30 ppm.

          ·     Bila warna tidak berubah, garam tersebut tidak mengandung yodium.

J. Hal-Hal yang perlu diperhatikanPembacaan indikator warna harus hati-hati karena pada prinsipnya merupakan uji kualitatif (sensitivitasnya kurang karena faktor pencahayaan).

K. Dokumen terkait

Register sasaran Laporan hasil monitoring garam tingkat rumah tangga Leaflet, poster

L. Unit TerkaitBidan Desa, Posyandu

M. Formulir yang dipergunakanFormulir Laporan Hasil Monitoring Garam Tingkat Rumah Tangga. Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Reaksi:

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Page 16: Pelacakan Kasus Gizi Buruk

Poskan Komentar

 

Distribusi Kapsul Vitamin A

08.58  Gizi, Konsultasi Gizi  No comments

Kapsul Vitamin A

A. KebijakanMerupakan upaya pencegahan terhadap masalah gizi akibat Kekurangan Vitamin A (KVA).

B. TujuanSemua bayi 6-11 bln, anak balita dan ibu nifas mendapat kapsul vitamin A.

C. ReferensiBuku Pedoman Distribusi Vitamin A.

D. Ruang LingkupBayi umur 6-11 bln, balita serta ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas Boyolali I.

E. Penanggung Jawabsawitri nur handayani

F. Masa berlakuDitinjau ulang setiap setahun sekali

G. DefinisiDistribusi vitamin A adalah pemberian kapsul vitamin A untuk bayi  (6-11 bln) dengan dosis 100.000 UI dan anak balita maupun ibu nifas dengan dosis 200.000 UI.

Distribusi untuk bayi dan balita dilakukan 2x dalam setahun yaitu pada bln. Pebruari dan Agustus, sedangkan untuk ibu nifas diberikan sesaat setelah melahirkan dan 24 jam setelah melahirkan oleh bidan desa.

Page 17: Pelacakan Kasus Gizi Buruk

H. Alat dan BahanKMS Balita, Buku KIA, Kapsul Vitamin A.

I. Langkah-langkah

Melakukan registrasi untuk sasaran bayi, balita dan ibu nifas Melakukan pengajuan/permintaan kapsul vitamin A dengan berkoordinasi

dengan petugas obat melalui bon tambahan obat. Menyiapkan kapsul vitamin A Mendistribusikan kapsul vitamin A Mencatat dan melaporkan hasil distribusi kapsul vitamin A Mengevaluasi hasil pemberian vitamin A (cakupannya)

J. Hal-Hal yang perlu diperhatikan

Bon vitamin A disesuaikan dengan jumlah sasaran dengan toleransi 10% Kapsul vitamin A dipastikan sampai ke perut sasaran

K. Dokumen terkait

Register sasaran Laporan hasil distribusi kapsul vitamin A Leaflet, poster

L. Unit TerkaitBidan Desa, KIA

M. Formulir yang dipergunakanFormulir Laporan Hasil Distribusi Vitamin A Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Reaksi:

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Poskan Komentar

 

Pengolahan Data Program Gizi dari Desa

09.54  Gizi, Konsultasi Gizi  1 comment

Page 18: Pelacakan Kasus Gizi Buruk

A. Kebijakan

Pengelolaan data program gizi berdasarkan evident-base dan bottom-up, sehingga perencanaan yang dibuat tepat sasaran, efektif dan efisien. 

B. TujuanSebagai acuan pengolahan data bulanan dari desa guna mendapatkan data yang valid, akurat dan tepat waktu.

C. ReferensiBuku Pedoman Kerja Pelayanan Gizi di Puskesmas.

D. Ruang LingkupData riil bulanan dari desa.

E. Penanggung JawabPetugas Gizi

F. Masa berlakuDitinjau ulang setiap setahun sekali.

G. DefinisiPengolahan data adalah kegiatan untuk mengumpulkan, mengelompokkan dan menganalisa data yang didapat dipakai sebagai alat monitoring dan evaluasi program. Pengolah data adalah petugas gizi Puskesmas. Jenis laporan yang diolah adalah SKDN, Status Gizi Balita, Bumil/Bufas KEK, BBLR, ASI Eksklusif, Vitamin A dan Tablet Fe.

H. Alat dan BahanBlangko FI Gizi

I. Langkah-langkah   1). Persiapan 

Laporan data dari desa atau posyandu masuk paling lambat tanggal 25. Laporan masuk dilakukan koreksi, apabila ada data kosong dikembalikan     lagi.

   2). Pelaksanaan

Data yang sudah masuk direkap dan dimasukkan dalam format F III Gizi Masukan semua data paling lambat tanggal 30 Lakukan pengolahan data dan analisa data Laporan ke atasan paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya

J. Hal-Hal yang perlu diperhatikan

Page 19: Pelacakan Kasus Gizi Buruk

Ketepatan waktu pelaporan merupakan kunci/dasar pembuatan POA berdasarkan masalah.

K. Dokumen terkait

Laporan bulanan desa (Posyandu) Hasil pengolahan data

L. Unit TerkaitPosyandu, Bidan Desa

M. Formulir yang dipergunakanFormulir (F-I Gizi), Format analisa data Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Reaksi:

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

1 komentar:

1.

Irma Hapsari 5 Januari 2015 10.23

Wuihhhh

Balas

Tambahkan komentarMuat yang lain... 

Pelacakan Kasus Gizi Buruk

08.42  Gizi, Konsultasi Gizi  No comments

A. KebijakanScreening kasus gizi buruk untuk mewujudkan Kecamatan Bebas Gizi Buruk tahun 2015.

B. TujuanUntuk mengetahui kejadian dan jumlah balita gizi buruk.

C. ReferensiBuku Pedoman Penanganan Gizi Buruk.

Page 20: Pelacakan Kasus Gizi Buruk

D. Ruang LingkupWilayah kerja Puskesmas Boyoalali I.

E. Penanggung Jawabsawitri nur handayani.

F. Masa berlakuDitinjau ulang setiap setahun sekali.G. DefinisiPelacakan adalah menemukan kasus balita gizi buruk melalui pengukuran BB dan TB serta melihat tanda-tanda klinis.

H. Alat dan BahanKMS, Dacin, Microtoise, Pita LILA, Indikator Status Gizi (Standar WHO.NCHS).

I. Langkah-langkah

Mendatangi posyandu atau rumah balita yang diduga menderita gizi buruk. Menyiapkan dan menggantungkan dacin pada tempat yang aman Menyiapkan alat pengukur PB ataupun microtoise Menyeimbangkan dacin Menanyakan tanggal kelahiran / umur balita Menimbang balita Mengukur panjang/tinggi badan balita Mengukur lingkar lengan atas balita Mencatat hasil penimbangan, pengukuran tinggi badan dan lingkar lengan atas Menilai status gizi balita dengan indeks BB/TB (WHO-NCHS) Mencatat nama balita yang menderita gizi buruk Membuat laporan pelacakan gizi buruk dan atau KLB ke Dinas Kesehatan

J. Bagan

K. Dokumen terkait

Laporan bulanan kasus gizi buruk Buku Pedoman Penanganan Gizi Buruk Leaflet

L. Unit TerkaitBidan Desa, KIA/BP

Page 21: Pelacakan Kasus Gizi Buruk

M. Formulir yang dipergunakanFormulir Pelacakan Gizi Buruk Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Reaksi:

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Poskan Komentar

 

Konseling Gizi di Puskesmas

08.23  Gizi, Konsultasi Gizi  No comments

Konsultasi gizi

A. KebijakanPelaksanaan konseling gizi harus mengikuti langkah - langkah yang tertuang dalam intruksi kerja.

B. TujuanMeningkatkan mutu pelayanan gizi di Puskesmas guna mempercepat proses penyembuhan pasien.

C. ReferensiBuku Pedoman Pelayanan POZI (Pojok Gizi) di Puskesmas.

D. Ruang LingkupMakanan Seimbang, ASI Eksklusif, MP-ASI, Diit DM, Diit Hipertensi, Diit Obesitas, 

Diit Rendah Purin, Diit KEP, Daftar Penukar Bahan Makanan.

Page 22: Pelacakan Kasus Gizi Buruk

E. Penanggung Jawabsawitri nur handayani.

F. Masa berlakuDitinjau ulang setiap setahun sekali.

G. DefinisiKonseling Gizi adalah suatu proses komunikasi 2 arah antara konselor dan klien dalam mengenali dan mengatasi masalah gizi dan atau mempercepat penyembuhan.

H. Alat dan BahanLeaflet, Penuntun Diit, AKG

Konsultasi gizi

I. Langkah-langkah   1.  Bina Suasana :

Memberikan salam Mempersilahkan pasien masuk ruangan Mempersilahkan pasien duduk Memperkenalkan diri Menanyakan identitas pasien

2.  Anamnesa :

Pengukuran antropometri (BB, TB, LILA, dll) Menganalisis masalah gizi Menentukan masalah gizi / diagnosa Penentuan diit Buat kesepakatan dengan pasien untuk kunjungan ulang dalam waktu

yang ditentukan / evaluasi.

Page 23: Pelacakan Kasus Gizi Buruk

J. Bagan

Bagan Alur Pelayanan Konseling Gizi

L. Dokumen terkaitRekam Medik

M. Unit TerkaitPolindes, Pustu, Pusling, BP, KIA.

N. Formulir yang dipergunakanFormuli POZI (Pojok Gizi) Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Reaksi:

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Poskan Komentar

 

Konseling Laktasi di Puskesmas

07.59  Gizi, Konsultasi Gizi  No comments

Page 24: Pelacakan Kasus Gizi Buruk

A. Kebijakan     Pelaksanaan konseling laktasi harus mengikuti langkah - langkah yang tertuang dalam         intruksi kerja.

B. TujuanUntuk membantu ibu  mengatasi masalah – masalah  dalam kegiatan menyusui agar dapat menyusui secara ekslusif selama 6 bulan dan melanjutkannya sampai 2 tahun atau lebih.

C. ReferensiPelatihan Konselor Laktasi, UNICEF, 1993

D. Ruang LingkupProsedur ini berlaku untuk ibu hamil, ibu menyusu, dan balita yang datang ke klinik/pojok konseling laktasi.

E. Penanggung Jawabsawitri nur handayani

F. Masa berlakuDitinjau ulang setiap setahun sekali.

G. DefinisiKlinik konseling laktasi adalah tempat pelayanan konsultasi untuk membantu ibu dalam mengatasi masalah – masalah dalam kegiatan menyusui.

H. Alat dan BahanAlat tulis, boneka bayi, spuit, selang NGT, sampel payudara.

I. Langkah-langkah

Page 25: Pelacakan Kasus Gizi Buruk

Petugas menanyakan identitas (nama, umur, jenis kelamin, dan alamat) ibu dan balita yang datang.

Petugas menanyakan kondisi kesehatan ibu dan balita. Petugas menanyakan riwayat ibu dalam menyusui. Petugas menilai dan mengamati kegiatan menyusui. Petugas memberikan konseling laktasi sesuai dengan keluhan ibu. Petugas mengkonsultasikan dengan dokter untuk ibu/balita yang perlu

penanganan lebih lanjut. Petugas melaksanakan pencatatan dan pelaporan.

J. Dokumen terkaitBuku Register Konseling Laktasi

K. Unit TerkaitPolindes/PKD, Pustu,  BP, KIA.

L. Formulir yang dipergunakan

Formulir Riwayat Menyusui Formulir Pengamatan kegiatan Menyusui

Kode Administrasi Surat MenyuratDipublikasi pada 21 Mei 2013 oleh SaepulROHMAN

Urusan surat menyurat (ketatausahaan) adalah suatu bagian yang penting dari pekerjaan administrasi kesekretariatan. Surat pada hakekatnya adalah bentuk penuangan ide atau kehendak seseorang dalam bentuk tulisan. Secara terperinci, dikatakan pengertian surat sebagai berikut:

Bentuk pernyataan kehendak seseorang kepada orang lain melalui tulisan. Suatu media pencurahan perasaan, kehendak, pikiran,dan tujuan seseorang untuk dapat

diketahui orang lain. Merupakan suatu bentuk gambaran tentang suatu peristiwa atau keadaan yang dituangkan

dalam bentuk tulisan.

Page 26: Pelacakan Kasus Gizi Buruk

Dengan demikian surat merupakan jembatan pengertian dan alat komunikasi bagi seseorang dengan orang lain. Karena sifatnya yang demikian, maka surat-surat harus disusun secara singkat dan padat tetapi jelas dan tegas. Bahasa yang dipakai haruslah mudah dimengerti, sederhana, dan teratur.Penulis surat harus memikirkan terlebih dahulu dengan sungguh-sungguh apa yang akan ditulis serta menyadari kepada siapa tulisan itu ditujukan. Karena melalui surat itu berarti penulis telah mengantarkan dan membawa idenya kepada orang lain.Dalam menyelenggarakan tata cara penomoran surat menyurat dimaksudkan terwujudnya keseragaman dan tata tertib administrasi surat menyurat dan kearsifan dalam suatu organisasi atau instansi.

Bebarapa hal tentang Surat

Kop surat dan kepala surat

Kepala surat di cetak di tengah bagian atas kop.Kepala surat memuat :

Gambar/ lambang, dibagian kiri atas kop surat Kepanjangan dari nama instansi /organisasi, Nama dipaling atas dari kepala surat dan

seluruhnya menggunakan huruf kapital dan warna huruf hitam tebal Memberikan keterangan Zona, dicetak dibagian bawah Zona, dan seluruhnya menggunakan

huruf kapital dengan menggunakan huruf hitam tebal Alamat kesekertarian, memuat; nama dan wilayah instansi/organisasi, kode pos, nomor telepon

atau email, alamat dicetak di bawah zona dan dengan ukuran huruf lebih kecil dan warna huruf hitam tebal

 .NOMOR DAN KODE SURAT

1. Penomoran ditulis pada satu baris yang memuat: nomor surat, kode surat, kode instansi, kode bulan dan kode tahun kalender.

2. Nomor surat menggunakan tiga digit, mulai dari nomor urut 001, masa berlaku nomor surat adalah satu periode. Dihitung mulai dari masa bakti kepengurusan organisasi/instansi masing-masing.

3. Kode surat dapat berupa singkatan dari kode acara yang akan dilaksanakan atau kode surat yang sesungguhnya.

.

KODE SURAT

1.      Kode surat terdiri dari :

a. Surat Keputusan = SKep

Page 27: Pelacakan Kasus Gizi Buruk

b. Surat Keterangan = SKet

c. Surat Edaran = SEd

d. Surat Tugas = ST

e. Surat Kuasa = SK

f. Surat Peringatan = SP

g. Surat Ijin Kegiatan = SIK

h. Surat Perjanjian = SPn

i. Surat Undangan = Und

j. Memorandum = Mem

k. Nota Dinas = Nd

l. Pengumuman = Peng

m. Surat Ketetapan = STap

n. Surat Perintah = SPer

o. Surat Lain – lain = L

2.      Kode surat yang merupakan contoh sebagai singkatan dari acara yang akan dilaksanakan

a. Konferensi Zona = KZ

b. Seminar Umum = SU

c. Seminar Teknologi = ST

3.      Kode Bulan ditulis dengan menggunakan hurup Romawi dari bulan Januari sampai dengan Desember yaitu dengan kode I – XII

4.      Tahun Kalender ditulis lengkap dan tidak boleh di singkat

 

PENANDATANGANAN SURAT DAN STEMPEL SURAT

Page 28: Pelacakan Kasus Gizi Buruk

1.      Surat-surat penting yang menyangkut organiasasi/instansi seperti:Pembentukan kepanitiaan, laporan kegiatan, permohonan izin, dan surat-surat harus di tanda tangani   oleh Pimpinan yang berwenang.Dalam hal Pimpinan berhalangan, penanda tanganan dapat dilakukan oleh struktur yang ada di bawahnya tetapi sudah ada dibawah persetujuan dari pimpinan terlebih dahulu, dengan penambahan simbol Atas Nama di atas tanda tangan.

Surat-surat yang ditandatangani ditempatkan di sudut kanan bawah setelah kata penutup surat.

Surat-surat organisasi yang sudah ditandatangani baru dianggap sah apabila dibubuhi stempel surat.

Stempel surat adalah stempel resmi instansi/organisasi yang bentuk serta susunan telah ditentukan.

Surat-surat yang hanya ditandatangani oleh Pimpinan dibubuhkan stempel dengan posisi disebelah kiri tanda tangan dan harus mengenai tanda tangan tersebut, tetapi tidak boleh menutupinya.

AGENDA SURAT DAN ARSIP SURAT

Semua surat masuk atau surat keluar, harus dicatat di buku agenda.Buku agenda surat setidak–tidaknya berisi kolom catatan : nomor urut, tanggal surat, kode surat, alamat dan tujuan serta perihal surat.

1.      Klasifikasi surat dilihat dari sifatnya, terdiri dari :

Sangat rahasia : artinya surat yang hanya boleh diketahui oleh pihak yang berkepentingan dan jika di ketahui oleh pihak lain akan mengancam suatu instansi/organisasi.

Rahasia/terbatas : artinya surat yang hanya boleh diketahui oleh pihak yang berkepentingan dan jika di ketahui oleh pihak lain tidak akan mengancam suatu instansi/organisasi.

Biasa : artinya surat yang boleh diketahui oleh pihak yang tidak berkepentingan dan tidak mengancam kelembagaan.

   2.      Klasifikasi surat dilihat dari pengirimannya, terdiri dari :

Kilat, artinya surat tersebut dikirim seketika setelah surat selesai dibuat dan harus sampai dialamat hari itu juga.

Segera, artinya surat tersebut harus dikirim menurut urutan diterima sekretariat dan dikirim menurut jadwal kurir.

Kilat/Pos, artinya surat tersebut harus dikirim per pos dengan perangko kilat. Kilat Khusus/Pos, artinya surat tersebut harus dikirim per pos dengan perangko kilat khusus.

Tanda klasifikasi surat harus dicantumkan dengan membutuhkan stempel sangat rahasia ataurahasia dan seterusnya pada amplop, dan lembar surat pada surat pengantarnya.Kode surat merupakan alat untuk mengenali masalah yang dikandung dalam arsip, dan disamping itu juga sebagai alat penentu, dimana letak arsip itu dalam urutan hubungan masalahnya pada susunan seluruh arsip dalam simpanan.

Page 29: Pelacakan Kasus Gizi Buruk

Kode ini juga menunjukkan adanya urutan sistimatis dari masalah-masalah arsip dan kartu kendali dalam file.

Di bawah merupakan contoh beberapa kode surat, dikarenakan penomoran surat dimulai dari 000 s/d 900 maka penulis di sini mengkhususkan kode nomor surat untuk wilayah instansi Pendidikan.

000 UMUM

001 Lambang

002 Tanda Kehormatan/Penghargaan untuk pegawailihat 861.1

003 Hari Raya/Besar

004 Ucapan

005 Undangan

020 PERALATAN

040 PERPUSTAKAAN Dokumentasi / Kearsipan / Sandi

042 Dokumentasi

045 Kearsipan

060 ORGANISASI / KETATALAKSANAAN

090 PERJALANAN DINAS

230 ORGANISASI PROFESI DAN FUNGSIONAL

232 Persatuan Guru Republik Indonesia

236 Korps Pegawai Republik Indonesia

239 Organisasi Profesi Dan Fungsional Lainnya

240 ORGANISASI PEMUDA

410 PEMBANGUNAN DESA

411 Pembinaan Usaha Gotong Royong

.14 Pungutan

.2 Lembaga Sosial Desa (LSD)

Page 30: Pelacakan Kasus Gizi Buruk

.32 Kuliah Kerja Nyata (KKN)

.33 Pusat Latihan

.34 Kursus-Kursus

.35 Kurikulum / Sylabus

.36 Ketrampilan

.37 Pramuka

.4 Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK)

.25 Petunjuk / Pembinaan Pelaksanaan

.3 Koperasi Desa

.32 Koperasi Usaha Desa

420 PENDIDIKAN

.1 Pendidikan Khusus Klasifikasi disini Pendidikan Putra/I Irja

421 Sekolah

.1 Pra Sekolah

.2 Sekolah Dasar

.3 Sekolah Menengah

.4 Sekolah Tinggi

.5 Sekolah Kejuruan

.6 Kegiatan Sekolah, Dies Natalis Lustrum

.7 Kegiatan Pelajar

.71 Reuni Darmawisata

.72 Pelajar Teladan

.73 Resimen Mahasiswa

.8 Sekolah Pendidikan Luar Biasa

Page 31: Pelacakan Kasus Gizi Buruk

.9 PLS / Pemberantasan Buta Huruf

422 Administrasi Sekolah

.1 Persyaratan Masuk Sekolah, Testing, Ujian,Pendaftaran, Mapras, peloncoan

.2 Tahun Pelajaran

.3 Hari Libur

.4 Uang Sekolah, Klasifikasi Disini SPP

.5 Beasiswa

423 Metode Belajar

.1 Kuliah

.2 Ceramah, Simposium

.3 Diskusi

.4 Kuliah Lapangan, Widyawisata, KKN, Studi Tur

.5 Kurikulum

.6 Karya Tulis

.7 Ujian

424 Tenaga Pengajar, Guru, Dosen, Dekan, Rektor

Klasifikasi Disini: Guru Teladan

425 Sarana Pendidikan

.1 Gedung

.11 Gedung Sekolah

.12 Kampus

.13 Pusat Kegiatan Mahasiswa

.2 Buku

.3 Perlengkapan Sekolah

426 Keolahragaan

Page 32: Pelacakan Kasus Gizi Buruk

.1 Cabang Olah Raga

.2 Sarana

.21 Gedung Olah Raga

.22 Stadion

.23 Lapangan

.24 Kolam renang

.3 Pesta Olah Raga, Klasifikasi nya: PON, Porsade, Olimpiade,

.4 KONI

427 Kepramukaan Meliputi: Organisasi dan Kegiatan Remaja

Klasifikasi Disini: Gelanggang Remaja

428 Kepramukaan

429 Pendidikan Kedinasan Untuk Depdagri, Lihat 890

430 KEBUDAYAAN

431 Kesenian

.1 Cabang Kesenian

.2 Sarana

.21 Gedung Kesenian

432 Kepurbakalaan

433 Sejarah

434 Bahasa

435 Usaha Pertunjukan, Hiburan, Kesenangan

440 KESEHATAN

441 Pembinaan Kesehatan

Page 33: Pelacakan Kasus Gizi Buruk

442 Obat-obatan

443 Penyakit Menular

444 Gizi

445 Rumah Sakit, Balai Kesehatan, PUSKESMAS,PUSKESMAS Keliling, Poliklinik

446 Tenaga Medis

448 Pengobatan Tadisional

450 AGAMA

451 Islam

.1 Peribadatan

.11 Sholat

.12 Zakat Fitrah

.13 Puasa

.14 MTQ

.2 Rumah Ibadah

.3 Tokoh Agama

.4 Pendidikan

.41 Tinggi

42 Menengah

.43 Dasar

.44 Pondok Pesantren

.45 Gedung Sekolah

.46 Tenaga Pengajar

.47 Buku

.48 Dakwah

Page 34: Pelacakan Kasus Gizi Buruk

.49 Organisasi / Lembaga Pendidikan

.5 Harta Agama Wakaf, Baitulmal, dsb

.6 Peradilan

.7 Organisasi Keagamaan Bukan Politik Majelis Ulama

.8 Mazhab

456 Urusan Haji

.1 ONH

.2 Manasik

560 TENAGA KERJA

.1 Pengangguran

561 Upah

562 Penempatan Tenaka Kerja, TKI

563 Latihan Kerja

564 Tenaga Kerja

800 KEPEGAWAIAN

810 PENGADAAN

820 MUTASI

822 Kenaikan Gaji Berkala

823 Kenaikan Pangkat / Pengangkatan

824 Pemindahan / Pelimpahan / Perbantuan

825 Datasering dan Penempatan Kembali

826 Penunjukan Tugas Belajar

828 Mutasi Dengan Instansi Lain

830 KEDUDUKAN

Page 35: Pelacakan Kasus Gizi Buruk

Meliputi: Perhitungan Masa Kerja, Penyesuaian Pangkat/

Gaji, Penghargaan Ijasah, Dan Jenjang Pangkat

831 Perhitungan Masa Kerja

832 Penyesuaian Pangkat / Gaji

833 Penghargaan Ijazah / Penyesuaian

834 Jenjang Pangkat / Eselonering

840 KESEJAHTERAAN PEGAWAI

Meliputi: Tunjangan, Dana, Perawatan Kesehatan, Koperasi, Distribusi, Permahan/Tanah,

Bantuan Sosial, Rekreasi Dan Dispensasi.841 Tunjangan

.1 Jabatan

.2 Kehormatan

.3 Kematian/Uang Duka

.4 Tunjangan Hari Raya

.5 Perjalanan Dinas Tetap/Cuti/Pindah

.6 Keluarga

.7 Sandang, Pangan, Papan (Bapertarum)

842 Dana

.1 Taspen

.2 Kesehatan

. 3 Asuransi

843 Perawatan Kesehatan

844 istribusi

845 Perumahan/Tanah

Page 36: Pelacakan Kasus Gizi Buruk

846 Bantuan Sosial

850CUTI Meliputi Cuti Tahunan, Cuti Besar, Cuti Sakit, Cuti Hamil, Cuti Naik Haji, Cuti

Diluar Tanggungan Negara Dan Cuti Alasan Lain

860 PENILAIAN

861 Penghargaan

.1 Bintang/Satyalencana

.2 Kenaikan Pangkat Anumerta

.3 Kenaikan Gaji Istimewa

.4 Hadiah Berupa Uang

.5 Pegawai Teladan

862 Hukuman

863 Konduite, DP3, Disiplin Pegawai

864 Ujian Dinas

865 Penilaian Kehidupan Pegawai Negeri

Meliputi: Petunjuk Pelaksanaan Hidup Sederhana, Penilaian Kekayaan Pribadi (LP2P)

870 TATA USAHA KEPEGAWAIAN

871 Formasi

872 Bezetting/Daftar Urut Kepegawaian

873 Registrasi

.1 NIP

.2 KARPEG

.3 Legitiminasi/Tanda Pengenal

.4 Daftar Keluarga, Perkawinan, Perceraian, Karis,

Page 37: Pelacakan Kasus Gizi Buruk

Karsu

874 Daftar Riwayat Pekerjaan

875 Kewenangan Mutasi Pegawai

876 Penggajian

.1 SKPP

877 Sumpah/Janji

878 Korps Pegawai

880 PEMBERHENTIAN PEGAWAI

Pemberhentian,Permintaan Sendiri, Dengan Hak Pensiun, Karena

Meninggal Dunia, Alasan Lain, Dengan Diberi Uang Pesangon, Uang Tunggu Untuk

Sementara Waktu Dan Pemberhentian Tidak Dengan Hormat

881 Permintaan Sendiri

882 Dengan Hak Pensiun

883 Karena Meninggal

884 Alasan Lain

885 Uang Pesangon

886 Uang Tunggu

887 Untuk Sementara Waktu

888 Tidak Dengan Hormat

890 PENDIDIKAN PEGAWAI

Meliputi: Perencanaan, Pendidikan Reguler, Pendidikan Non-Reguler, Pendidikan Ke Luar Negeri,

Metode, Tenaga Pengajar, Administrasi Pendidikan, Fasilitas Sarana Pendidikan

Page 38: Pelacakan Kasus Gizi Buruk

891 Perencanaan

892 Pendidikan _Egular / Kader

893 Pendidikan dan Pelatihan / Non Reguler

894 Pendidikan Luar Negeri

895 Metode

896 Tenaga Pengajar / Widyaiswara/Narasumber

897 Administrasi Pendidikan

898 Fasilitas Belajar

899 Sarana

900 KEUANGAN

910 ANGGARAN

920 OTORISASI / SKO

930 VERIFIKASI

940 PEMBUKUAN

950 PERBENDAHARAAN

960 PEMBINAAN KEBENDAHARAAN

961 Pemeriksaan Kas Dan Hasil Pemeriksaan Kas

970 PENDAPATAN

990 BENDAHARAWAN

Demikian rincian singkat tentang Penomoran Surat. Untuk daftaran nomor surat yang lebih lengkap dapat di klik di sini.

.

Terimakasih untuk kunjungannya.

Page 39: Pelacakan Kasus Gizi Buruk

STANDAR PELAYANAN

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

DINAS KESEHATAN

PUSKESMAS OMBEN

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS

NOMOR :  188/45/434.101.05/2009

TENTANG

STANDART PELAYANAN PUBLIK PUSKESMAS OMBEN

KEPALA PUSKESMAS OMBEN

Menimbang        : a.    Bahwa dalam rangka memberikan kepastian penyelenggaraan pelayanan public sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, diperlukan standart pelayanan;

1. Bahwa untuk maksud pada huruf a. Standart Pelayanan Publik Puskesmas Omben ditetapkan dengan Keputusan Kepala Puskesmas Omben Kab. Sampang.

Mengingat          :  1.   Undang-undang No 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen

1. Undang-undang No 28 tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

2. Undang-undang No 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 3 tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-undang No 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

3. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Publik;

4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No Per/20/M.PAN/04/2006 tentang Pedoman Penyusunan Standard Pelayanan Publik;

5. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur No 11 tahun 2005 tentang Pelayanan Publik di Jawa Timur;

6. Peraturan Bupati Sampang Nomor 42 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyusunan Standard Pelayanan Publik di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sampang.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan       :

PERTAMA        : Standart Pelayanan Publik pada Puskesmas Omben sebagai pedoman dalam memberikan pelayanan kepada publik;

Page 40: Pelacakan Kasus Gizi Buruk

KEDUA             :  Standart pelayanan publik pada Puskesmas Omben Kab. Sampang disusun dengan sistematika sebagai berikut :

1. Pendahuluan 1. Visi2. Misi3. Tupoksi4. Jenis Pelayanan

2. Standart Pelayanan 1. Jenis Pelayanan2. Persyaratan Pelayanan3. Biaya / Tarif Pelayanan4. Waktu Penyelesaian Pelayanan5. Produk Pelayanan6. Prosedur Pelayanan7. Kompetensi Petugas8. Sarana dan Prasarana9. Petugas yang menangani fungsi :10. Pelayanan Informasi Publik11. Penanganan Pengaduan

3. Penutup

KETIGA            : Uraian secara rinci standart pelayanan Publik sebagaimana dimaksud pada DIKTUM KEDUA, dimuat dalam lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan Kepala Puskesmas Omben;

KEEMPAT        :  Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di    :  OMBEN

Pada tanggal     :  Juli 2009

KEPALA PUSKESMAS OMBEN

Dr.Hj. TITIN HAMIDAH

NIP. 19731020 200212 2 006

NIP. 197

LAMPIRAN  1  : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS OMBEN

NOMOR               :  188/45/434.101.05/2009

TANGGAL          :  JULI 2009

STANDART PELAYANAN PUBLIK

Page 41: Pelacakan Kasus Gizi Buruk

PUSKESMAS OMBEN

1. A. PENDAHULUAN

1.  V i s i  :   Terwujudnya Puskesmas Omben sebagai sentra pelayanan Kesehatan yang berkualitas, profesional, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, menghasilkan layanan yang memuaskan

2.  M i s i   :   

1. Ikut menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan2. Menciptakan penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar sesuai standart3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan bermutu, merata dan terjangkau4. Mendorong masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat5. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat6. Tugas Pokok dan Fungsi

Dalam menjalankan fungsinya Tugas pokok yang harus dijalankan Puskesmas sebagai ujung tombak pembangunan kesehatan  adalah menjalankan program pokok:

1. Promosi Kesehatan2. Upaya Penyehatan Lingkungan3. Upaya Perbaikan Gizi4. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak5. Keluarga Berencana6. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular7. Pengobatan

Fungsi Puskesmas

1. Sebagai Pusat Pembangunan Kesehatan Masyarakat di wilayah kerjanya2. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan kemampuan

untuk hidup sehat.

3.  Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah sesuai dengan bidang tugasnya.

1. Jenis – Jenis Pelayanan

Jenis-jenis pelayanan yang menjadi kewenangan dan Tupoksi Puskesmas Omben meliputi Pelayanan Administrasi dan Pelayanan Kesehatan terdiri dari :

1)      Rawat Jalan : Poli umum, Poli KIA/KB, Poli Gigi, Poli Kusta, Poli TB

2)      Rawat Inap

Page 42: Pelacakan Kasus Gizi Buruk

3)      PONED

4)      UGD

5)      Persalinan Normal

6)      Pelayanan Administratif

7)      Laboratorium

8)      Konsultasi : Kesehatan, Pojok Gizi

B.  STANDAR PELAYANAN

1.  PELAYANAN RAWAT JALAN

a.  Jenis Pelayanan      : Pelayanan jasa berupa pemeriksaan kesehatan, pengobatan, konsultasi kesehatan

b.  Jam Kerja               :  Pelayanan rawat jalan dimulai dari pendaftaran pasien di loket.

v     Loket pendaftaran : Senin – Kamis    : Pukul 07.00 – 12.00 WIB

Jum’at                : Pukul 07.00 – 10.30 WIB

Sabtu                  : Pukul 07.00 – 11.30 WIB

v     Rawat Jalan           : Senin – Kamis     : Pukul 07.30 – 13.00 WIB

Jum’at                : Pukul 07.30 – 10.30 WIB

Sabtu                  : Pukul 07.30 – 12.00 WIB

c.  Persyaratan Pelayanan :

v     Membawa kartu berobat untuk pasien umum  bagi yang sudah pernah berobat di Puskesmas Omben

v     Membawa Kartu Jamkesmas bagi Pasien Jamkesmas

v     Membawa Kartu Askes untuk Pasien Askes

d.  Biaya /  Tarif Pelayanan

v     Untuk Pasien umum  : membayar karcis retribusi Rp.2.000, ditambah biaya cetak Kartu Berobat Rp. 1.000,-

Page 43: Pelacakan Kasus Gizi Buruk

v     Untuk Pasien Jamkesmas dan Askes: Gratis

v     Untuk pelayanan di poli gigi, biaya pelayanan terdiri dari:

Scalling atas atau bawah : Rp. 6.000,- Pencabutan gigi anak : Rp. 3.000-5.000,- Pencabutan gigi dewasa : Rp. 8.000-20.000,- Penambalan gigi sementara : Rp. 3.000,- Penambalan gigi tetap amalgam : Rp. 7.500,- Penambalan gigi komposit : Rp. 12.000,- Operculectomy dan koreksi oklusi : Rp. 3.500,- Pasang gigi tiruan sebagian : Rp. 150.000,- Pasang gigi tiruan lengkap : Rp.300.000,-

e.   Waktu Penyelesaian Pelayanan :

1)      Loket                         : 3 menit

2)      Poli Umum               : 10 menit

3)      Poli KIA                  : 15 menit

4)      Poli Gigi                   :

Scalling atas atau bawah : 30 menit Pencabutan gigi anak : 5 menit Pencabutan gigi permanent : 15 menit Konservasi / penambalan : 30 menit

5)      Apotek                     :  Resep tanpa puyer    : 3 menit

Resep dengan puyer : 5 menit

6)      Laboratorium           : 10-120 menit

1. Produk Pelayanan : Jasa Pelayanan Kesehatan2. Prosedur Pelayanan

1)   Pasien datang langsung mendaftarkan diri di Loket pendaftaran .

Bagi yang belum Pernah berkunjung ke Puskesmas Omben (Kunjungan Baru), mendaftarkan diri dengan menyampaikan data nama, umur, alamat, nama KK, keperluan , ke Petugas Loket, dengan membayar karcis retribusi Rp. 2.000,- ditambah biaya cetak kartu berobat Rp. 1.000,- kemudian semua data dimasukkan ke Komputer, sementara Petugas Loket mencetak Kartu berobat Pasien diantar oleh Petugas lainnya ke tempat pelayanan lainnya. (Pasien yang tidak membawa kartu akan diberi kartu baru lagi dan membayar biaya cetak kartu Rp.1.000,-)

Page 44: Pelacakan Kasus Gizi Buruk

Bagi Pasien yang membawa kartu Pasien datang langsung mendaftarkan diri di Loket Pendaftaran dengan menyodorkan Kartu berobat dan membayar karcis retribusi Rp. 2.000,-. Setelah semua data dimasukkan ke Komputer Pasien diantar petugas menuju tempat pelayanan yang lain.

Untuk Pasien Jamkesmas, Askes tidak dikenakan biaya sama sekali.

2) Di Poli Pasien akan mendapatkan pelayanan yang diinginkan sesuai standart. Setelah Pasien mendapatkan pemeriksaan, pengobatan dan konseling pasien menuju apotik untuk mengambil obat kemudian pulang.

Setelah dari Poli sesuai keperluan, pasien bisa dirujuk ke Laboratorium, Pojok Gizi,  dll. Bila di Poli / Unit pelayanan  yang lain ada tindakan mendis pasien akan dikenakan biaya tindakan sesuai Perda dan dibayar di Kasir  ( Apotik ).

ALUR PELAYANAN RAWAT JALAN

1. Kompetensi Petugas

Pasien / Klien ditangani oleh Petugas sesuai bidangnya. Loket ditangani oleh tenaga administrasi. Poli KIA ditangani oleh bidan. Poli Umum ditangani oleh Perawat. Poli Gigi ditangani oleh Perawat Gigi. Apotik dilayani oleh tenaga administrasi. Masing-masing Poli dalam melaksanakan tugasnya berkolaborasi dengan dokter dan dokter gigi.

Page 45: Pelacakan Kasus Gizi Buruk

1. Sarana dan Prasarana

v     Meja

v     Kursi

v     Komputer

v     Alat medis

v     Obat-obatan dan bahan habis pakai

v     Bed pasien

v     Mesin laminating

1. Petugas Yang Menangani Fungsi :

1).  Pelayanan Informasi Publik

Petugas yang menangani pelayanan informasi Publik dilaksanakan oleh satu orang staf Puskesmas Omben.

2).  Penanganan Pengaduan

Penanganan pengaduan ditangani oleh satu orang staf Puskesmas Omben

1. Pemberian Kompensasi kepada Penerima Pelayanan Publik

1. PELAYANAN RAWAT INAP

a. Jenis Pelayanan  :Pelayanan jasa kesehatan berupa Pemeriksaan kesehatan, pengobatan dan perawatan dengan menyediakan tempat tinggal untuk menginap.

b.   Jam Pelayanan    :    24 jam.

c.   Persyaratan Pelayanan

1).  Untuk Pasien Umum tidak ada persyaratan untuk mendapatkan pelayanan rawat inap

2).  Untuk Pasien Jamkesmas, untuk mendapatkan pelayanan rawat inap harus menyerahkan foto copy Kartu Jamkesmas dan KSK, bila tidak mempunyai Kartu Jamkesmas cukup dengan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari Kepala Desa dan KSK

d.  Biaya /  Tarif Pelayanan

Page 46: Pelacakan Kasus Gizi Buruk

1)      Perawatan / hari                      : Rp.27.000,-

2)      Tindakan Ringan I                  : Rp. 7.500,-

3)      Tindakan Ringan II                 : Rp.12.500,-

4)      Tindakan Sedang                    : Rp.40.000,-

5)      Px.Laboratorium                     : Menyesuaikan

6)      Ambulan ke Sampang             : Rp. 120.000,-

7)      Ambulan ke Pamekasan          : Rp.160.000,-

8)      Bahan & obat                          : Menyesuaikan

e.   Waktu Penyelesaian Pelayanan     : sesuai kasus

f.  Produk Pelayanan : berupa jasa pemeriksaan,  pengobatan dan perawatan kesehatan

g.   Prosedur Pengajuan Pelayanan

Pasien datang ke Puskesmas Omben untuk mendaftarkan identitasnya dan dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui kondisi kesehatannya.

1. Prosedur Proses Penyelesaian Pelayanan

Pasien datang langsung masuk Unit Gawat Darurat (UGD) untuk dilakukan pemeriksaan, kemudian identitas Pasien di data dan dimasukkan ke  Blangko Rekam Medik. Kemudian dilakukan pemasangan infus, setelah dilakukan observasi pasien dibawa ke ruang rawat inap. Di ruang rawat inap, pasien mendapatkan perawatan yang intensif dari Perawat dan dokter. Setelah kondisinya  membaik pasien diijinkan pulang.

ALUR PELAYANAN RAWAT INAP

Page 47: Pelacakan Kasus Gizi Buruk

1. Kompetensi Petugas

Pelayanan di Rawat Inap dilaksanakan oleh Perawat dan Dokter

1. Sarana dan Prasarana

1)      Obat dan bahan habis pakai

2)      Bed Pasien

3)      Alat medis

4)      Ruang Rawat Inap

5)      Rekam Medis Penderita

1. Petugas Yang Menangani Fungsi :

1).  Pelayanan Informasi Publik

Petugas yang menangani pelayanan informasi Publik dilaksanakan oleh satu orang staf Puskesmas Omben.

2).  Penanganan Pengaduan

Page 48: Pelacakan Kasus Gizi Buruk

Penanganan pengaduan ditangani oleh satu orang staf Puskesmas Omben yang tergabung dalam team management complaint.

1. PELAYANAN PONED

a.  Jenis Pelayanan  :  Pelayanan jasa kesehatan berupa penanganan kasus Obstetri Neonatal  Emergensi Dasar

b.  Jam Pelayanan     : 24 jam

c.  Persyaratan Pelayanan

1). Untuk Pasien Umum tidak ada persyaratan untuk mendapatkan pelayanan Poned

2).  Untuk Pasien Jamkesmas, untuk mendapatkan pelayanan Poned harus menyerahkan foto copy Kartu Jamkesmas dan KSK, bila tidak mempunyai Kartu Jamkesmas cukup dengan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari Kepala Desa dan KSK

d.  Biaya / Tarif Pelayanan

1).  Persalinan Normal                         : Rp. 350.000,-

2).  Ekstraksi Vacum                           : Rp. 650.000,-

e.   Waktu Penyelesaian Pelayanan     :  Menyesuaikan kasus

f.   Produk Pelayanan : berupa jasa kasus Obstetri Neonatal  Emergensi Dasar

g.   Prosedur Pengajuan Pelayanan

Pasien datang ke Puskesmas Omben untuk mendaftarkan identitasnya dan dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui kondisi kehamilan dan kesehatannya.

1. Prosedur Proses Penyelesaian Pelayanan

Pasien ibu mau melahirkan datang langsung masuk bagian Poned untuk dilakukan pemeriksaan secara cermat dan tepat oleh bidan atau dokter jaga, kemudian identitas Pasien didata dan dimasukkan ke  Blangko Rekam Medik. Kemudian dilakukan pemasangan infus dan menentukan langkah-langkah selanjutnya dalam membantu persalinan. Apabila tidak ada kegawat daruratan di bidang kebidanan, persalinan dapat dilakukan di Puskesmas dan dilakukan observasi ingá pasien pulang. Sebaliknya, apabila ada kegawat daruratan pasien segera dirujuk ke Rumah Sakit

ALUR PELAYANAN PONED

Page 49: Pelacakan Kasus Gizi Buruk

1. Kompetensi Petugas

Petugas yang melayani Poned adalah Bidan, Dokter dan Perawat

1. Sarana dan Prasarana

1)            Obat dan bahan habis pakai

2)            Bed Obgin

3)            Alat medis

4)            Ruang Rawat Inap

5)            Ruang VK

6)            Status Penderita

7)            Komputer

1. Petugas Yang Menangani Fungsi :

1).  Pelayanan Informasi Publik

Page 50: Pelacakan Kasus Gizi Buruk

Petugas yang menangani pelayanan informasi Publik dilaksanakan oleh satu orang staf Puskesmas Omben.

2).  Penanganan Pengaduan

Penanganan pengaduan ditangani oleh satu orang staf  Puskesmas Omben yang tergabung dalam team management complaint.

1. PELAYANAN UGD

a.  Jenis Pelayanan  : Pelayanan jasa kesehatan berupa penanganan kasus  kegawat daruratan

b.  Jam Pelayanan   :  24 jam

c.  Persyaratan Pelayanan

1). Untuk Pasien Umum tidak ada persyaratan untuk mendapatkan pelayanan UGD

2).  Untuk Pasien Jamkesmas, untuk mendapatkan pelayanan Poned harus menyerahkan foto copy Kartu Jamkesmas dan KSK, bila tidak mempunyai Kartu Jamkesmas cukup dengan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari Kepala Desa dan KSK

d.  Biaya /  Tarif  Pelayanan

1)            Tindakan Ringan I                  : Rp. 7.500,-

2)            Tindakan Ringan II                 : Rp.12.500,-

3)            Tindakan Sedang                    : Rp.40.000,-

e.   Waktu Penyelesaian Pelayanan     : Sesuai kasus

f.   Produk Pelayanan : berupa jasa kesehatan kasus kegawat daruratan

g.   Prosedur Pengajuan Pelayanan

Pasien datang ke Puskesmas Omben untuk mendaftarkan identitasnya dan dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui kondisi kesehatannya.

1. Prosedur Proses Penyelesaian Pelayanan

Pasien datang langsung masuk Unit Gawat Darurat (UGD) untuk dilakukan pemeriksaan, kemudian identitas Pasien di data dan dimasukkan ke  Blangko Rekam Medik. Setelah dilakukan pemeriksaan yang cermat, cepat dan tepat ditentukan apakah Pasien bisa diijinkan pulang atau perlu rawat inap atau perlu dirujuk ke Rumah Sakit.

Page 51: Pelacakan Kasus Gizi Buruk

ALUR PELAYANAN UGD

1. Kompetensi Petugas

Petugas yang melayani UGD adalah  Dokter, dan Perawat

j.    Sarana dan Prasarana

1)            Obat dan bahan habis pakai

2)            Bed Pasien

3)            Alat medis

4)            Ruang Rawat Inap

5)            Ruang UGD

6)            Status Penderita

7)            Komputer

k.   Petugas Yang Menangani Fungsi :

Page 52: Pelacakan Kasus Gizi Buruk

1).  Pelayanan Informasi Publik

Petugas yang menangani pelayanan informasi Publik dilaksanakan oleh satu orang staf Puskesmas Omben.

2).  Penanganan Pengaduan

Penanganan pengaduan ditanngani oleh satu orang staf Puskesmas Omben

1. PELAYANAN PERSALINAN NORMAL

a.                    Jenis Pelayanan  :  Pelayanan jasa kesehatan berupa penanganan Persalinan Normal

b.  Jam  Pelayanan    : 24 jam

c.  Persyaratan Pelayanan

1).  Untuk Pasien Umum tidak ada persyaratan untuk mendapatkan pelayanan Persalinan

2). Untuk Pasien Jamkesmas, untuk mendapatkan pelayanan Persalinan harus menyerahkan foto copy Kartu Jamkesmas dan KSK, bila tidak mempunyai Kartu Jamkesmas cukup dengan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari Kepala Desa dan KSK

d.  Biaya /  Tarif  Pelayanan

Persalinan Normal                               : Rp. 350.000,-

e.   Waktu Penyelesaian Pelayanan           :  Menyesuaikan kasus

f.   Produk Pelayanan : berupa Persalinan secara Normal

g.   Prosedur Pengajuan Pelayanan

Pasien datang ke Puskesmas Omben untuk mendaftarkan identitasnya dan dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui kondisi kehamilan dan kesehatannya.

1. Prosedur Proses Penyelesaian Pelayanan

Pasien ibu mau melahirkan datang langsung masuk bagian Poned untuk dilakukan pemeriksaan secara cermat dan tepat oleh bidan, kemudian identitas Pasien didata dan dimasukkan ke  Blangko Rekam Medik. Kemudian dilakukan pemasangan infus dan menentukan langkah-langkah selanjutnya dalam membantu persalinan. Berbeda  dengan Poned, pada pelayanan persalinan normal jarang ditemukan penyulit di bidang kebidanan.

ALUR PELAYANAN PERSALINAN NORMAL

Page 53: Pelacakan Kasus Gizi Buruk

1. Kompetensi Petugas

Petugas yang melayani UGD adalah  Dokter, dan Perawat

j.    Sarana dan Prasarana

1)            Obat dan bahan habis pakai

2)            Bed Pasien

3)            Alat medis

4)            Ruang Rawat Inap

5)            Ruang UGD

6)            Status Penderita

7)            Komputer

k.   Petugas Yang Menangani Fungsi :

1).  Pelayanan Informasi Publik

Petugas yang menangani pelayanan informasi Publik dilaksanakan oleh satu orang staf Puskesmas Omben.

2).  Penanganan Pengaduan

Penanganan pengaduan ditanngani oleh satu orang staf Puskesmas Omben

1. PELAYANAN PERSALINAN NORMAL

a.                    Jenis Pelayanan  :  Pelayanan jasa kesehatan berupa penanganan Persalinan Normal

b.  Jam  Pelayanan    : 24 jam

c.  Persyaratan Pelayanan

1).  Untuk Pasien Umum tidak ada persyaratan untuk mendapatkan pelayanan Persalinan

2). Untuk Pasien Jamkesmas, untuk mendapatkan pelayanan Persalinan harus menyerahkan foto copy Kartu Jamkesmas dan KSK, bila tidak mempunyai Kartu Jamkesmas cukup dengan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari Kepala Desa dan KSK

Page 54: Pelacakan Kasus Gizi Buruk

d.  Biaya /  Tarif  Pelayanan

Persalinan Normal                               : Rp. 350.000,-

e.   Waktu Penyelesaian Pelayanan           :  Menyesuaikan kasus

f.   Produk Pelayanan : berupa Persalinan secara Normal

g.   Prosedur Pengajuan Pelayanan

Pasien datang ke Puskesmas Omben untuk mendaftarkan identitasnya dan dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui kondisi kehamilan dan kesehatannya.

1. Prosedur Proses Penyelesaian Pelayanan

Pasien ibu mau melahirkan datang langsung masuk bagian Poned untuk dilakukan pemeriksaan secara cermat dan tepat oleh bidan, kemudian identitas Pasien didata dan dimasukkan ke  Blangko Rekam Medik. Kemudian dilakukan pemasangan infus dan menentukan langkah-langkah selanjutnya dalam membantu persalinan. Berbeda  dengan Poned, pada pelayanan persalinan normal jarang ditemukan penyulit di bidang kebidanan.

ALUR PELAYANAN PERSALINAN NORMAL

1. Kompetensi Petugas

Page 55: Pelacakan Kasus Gizi Buruk

Petugas yang melayani Persalinan normal adalah Bidan

1. Sarana dan Prasarana

1)      Obat dan bahan habis pakai

2)      Bed Obgin

3)      Alat medis

4)      Ruang Rawat Inap

5)      Ruang VK

6)      Status Penderita

7)      Komputer

1. Petugas Yang Menangani Fungsi :

1).  Pelayanan Informasi Publik

Petugas yang menangani pelayanan informasi Publik dilaksanakan oleh satu orang staf Puskesmas Omben.

2).  Penanganan Pengaduan

Penanganan pengaduan ditangani oleh satu orang staf Puskesmas Omben

1. PELAYANAN ADMINISTRASI

a.  Jenis Pelayanan  :  Pelayanan administratif  berupa Permohonan Surat Keterangan Sehat dan Surat Keterangan Sakit, beserta legalisir

b.  Jam  Pelayanan :     Senin – Kamis : Pukul 07.30 – 13.00 WIB

Jum’at             : Pukul 07.30 – 10.30 WIB

Sabtu               : Pukul 07.30 – 12.00 WIB

c.  Persyaratan Pelayanan

Untuk Permohonan Surat keterangan sehat :  membawa pas foto 3×4  sebanyak 1 (satu) lembar

d.  Biaya / Tarif Pelayanan

Page 56: Pelacakan Kasus Gizi Buruk

1).  Surat Keterangan sehat                 : Rp. 5.000,-

2). Surat Keterangan Sakit                  : Rp. 5.000,-

3). Legalisir                                         : gratis

e.   Waktu Penyelesaian Pelayanan           : 5 menit

f.   Produk Pelayanan : berupa Surat Keterangan sehat dan Surat Keterangan Sakit serta legalisirnya

g.   Prosedur Pengajuan Pelayanan

1)  Untuk Permohonan Surat Keterangan Sehat dan Surat Keterangan Sakit: Pemohon datang ke Puskesmas Omben untuk mendaftarkan identitasnya dan dilakukan pemeriksaan kesehatan di poli umum. Hasil pemeriksaan akan ditulis di blangko Surat Keterangan kemudian ditandatangani oleh dokter.

2)  Untuk Permohonan Legalisir : Pemohon datang ke Puskesmas Omben dengan membawa Surat Keterangan Sehat / Sakit yang asli beserta foto copy langsung menuju ruang tata usaha untuk mendapat legalisir yang ditandatangani oleh kepala atau staff tata usaha.

1. Prosedur Proses Penyelesaian Pelayanan

1). Surat Keterangan Sehat / Sakit

Page 57: Pelacakan Kasus Gizi Buruk

LEGALISIR

Page 58: Pelacakan Kasus Gizi Buruk

i.  Kompetensi Petugas

v     Petugas yang melayani Permohonan Surat Keterangan Sehat / Sakit  : Petugas administrasi Loket, Perawat dan Dokter

v     Petugas yang melayani Permohonan Legalisir adalah Petugas urusan Tata Usaha

j.  Sarana dan Prasarana

1)      Komputer

2)      Meja

3)      Kursi

4)      Blangko Surat Keterangan Sakit/Sehat

5)      Stempel

1. Petugas Yang Menangani Fungsi :

1).  Pelayanan Informasi Publik

Page 59: Pelacakan Kasus Gizi Buruk

Petugas yang menangani pelayanan informasi Publik dilaksanakan oleh satu orang staf Puskesmas Omben.

2).  Penanganan Pengaduan

Penanganan pengaduan ditangani oleh satu orang staf Puskesmas Omben

ALUR PELAYANAN PUSKESMAS OMBEN

Page 60: Pelacakan Kasus Gizi Buruk

7.  PELAYANAN LABORATORIUM

a.  Jenis Pelayanan      :  Pelayanan jasa berupa pemeriksaan kesehatan dengan memeriksa spesimen.

b.  Jam pelayanan      :  Senin – Kamis            : Pukul 07.30 – 13.00 WIB

Jum’at                      : Pukul 07.30 – 10.30 WIB

Sabtu                        : Pukul 07.30 – 12.00 WIB

Untuk kasus emergensi, laboratorium buka 24 jam.

c.  Persyaratan Pelayanan :

v           Membawa kartu berobat untuk pasien umum  bagi yang sudah pernah berobat di Puskesmas Omben

v           Membawa Kartu Jamkesmas bagi Pasien Jamkesmas

v           Membawa Kartu Askes untuk Pasien Askes

d.  Biaya /  Tarif  Pelayanan

Pemeriksaan Darah

v     Hb                                        : Rp.  8.000,-

v     Hit.Leucosit                         : Rp.  5.000,-

v     PCV / Hematokrit / LED     : Rp.  3.000,-

v     Golongan Darah                   : Rp.  8.000,-

v     Hit.Trombosit                       : Rp.  7.000,-

v     Darah Lengkap                    : Rp.  20.000,-

v     Glukosa / GDA / 2 JPP        : Rp.  10.000,-

v     Asam Urat                            : Rp.  10.000,-

v     Kolesterol                             : Rp.  15.000,-

v     Trigliserida                           : Rp.  14.000,-

Page 61: Pelacakan Kasus Gizi Buruk

v     BUN / Kreatinin                  : Rp.  16.000,-

v     SGOT / SGPT                      : Rp.  22.000,-

Urine

v     Urine Lengkap                     : Rp.  8.000,-

v     Urine Lengkap + Reduksi    : Rp.  12.000,-

v     Tes Kehamilan / PPT            : Rp.  6.000,-

BTA : Gratis Serologi

v     Widal                                   : Rp.15.000,-

Untuk Pasien Jamkesmas seluruh pemeriksaan laboratorium gratis.

1. Waktu Penyelesaian Pelayanan :

1)            Hb / Gol. Darah / Tes Kehamilan                 : 10 Menit

2)            Urine Lengkap                                             : 15 Menit

3)            Urine Lengkap + Reduksi                            : 30 Menit

4)            DL / Widal                                                   : 90 Menit

5)            BTA                                                             : 90 Menit

6)            Kimia klinik                                                 : 120 Menit

1. Produk Pelayanan : Jasa Pelayanan Kesehatan2. Prosedur Pelayanan

Pasien datang langsung mendaftarkan diri di Loket pendaftaran, dan membayar retribusi serta biaya cetak kartu (bagi pasien baru / tidak membawa kartu berobat), kemudian dengan diantar petugas pergi ke Poli, bila hasil pemeriksaan di Poli menunjukkan indikasi yang perlu dilakukan pemeriksaan Laboratorium, petugas akan merekomendasikan untuk melanjutkan pemeriksaan di laboratorium Puskesmas Omben. Setelah dilakukan pemeriksaan di laboratorium, Petugas Laboratorium memberikan hasil pemeriksaan di laboratorium untuk dianalisa dan dilakukan therapy pengobatan di Poli yang merujuk.

ALUR PELAYANAN LABORATORIUM

Page 62: Pelacakan Kasus Gizi Buruk

1. Kompetensi Petugas

Laboratorium Puskesmas Omben ditangani oleh tenaga yang berkompeten yaitu Analis Kesehatan

1. Sarana dan Prasarana

v     Meja

v     Kursi

v     Alat laboratorium

v     Reagan

v     Bahan habis pakai

v     ATK

v     Ruangan

Page 63: Pelacakan Kasus Gizi Buruk

1. Petugas Yang Menangani Fungsi :

1).  Pelayanan Informasi Publik

Petugas yang menangani pelayanan informasi Publik dilaksanakan oleh satu orang staf Puskesmas Omben.

2).  Penanganan Pengaduan

Penanganan pengaduan ditanngani oleh satu orang staf Puskesmas Omben

8.  PELAYANAN POJOK GIZI

a.  Jenis Pelayanan      :  Pelayanan jasa berupa pemeriksaan status Gizi dan konseling

b.  Jam pelayanan      :  Senin – Kamis            : Pukul 07.30 – 13.00 WIB

Jum’at                      : Pukul 07.30 – 10.30 WIB

Sabtu                        : Pukul 07.30 – 12.00 WIB

c.  Persyaratan Pelayanan :

v           Membawa kartu berobat untuk pasien umum  bagi yang sudah pernah berobat di Puskesmas Omben

v           Membawa Kartu  Jamkesmas bagi Pasien Jamkesmas

v           Membawa Kartu Askes untuk Pasien Askes

v           Membawa KMS bagi bayi dan balita

d.  Biaya /  Tarif  Pelayanan : Gratis

1. Waktu Penyelesaian Pelayanan : 15 menit2. Produk Pelayanan : Jasa Pelayanan Kesehatan dan konsultasi3. Prosedur Pelayanan

Pasien datang langsung mendaftarkan diri di Loket pendaftaran, dan membayar retribusi serta biaya cetak kartu (bagi pasien baru / tidak membawa kartu berobat), kemudian dengan diantar petugas pergi ke Poli, bila hasil pemeriksaan di Poli menunjukkan indikasi perlu pemeriksaan status gizi, petugas akan merekomendasikan untuk melanjutkan pemeriksaan di Pojok Gizi Puskesmas Omben. Setelah dilakukan pemeriksaan dan analisa di Pojok Gizi, Petugas  memberikan konseling kepada pasien, dan bila ada persediaan pasien diberikan makanan tambahan, susu atau vitamin.

Page 64: Pelacakan Kasus Gizi Buruk

ALUR PELAYANAN POJOK GIZI

1. Kompetensi Petugas

Unit Pelayanan Pojok Gizi Puskesmas Omben ditangani oleh tenaga yang berkompeten yaitu Nutrisionis

1. Sarana dan Prasarana

v     Meja

v     Komputer

v     ATK

v     Kursi

v     Timbangan

v     Ruangan

v     Pengukur  Tinggi Badan

Page 65: Pelacakan Kasus Gizi Buruk

1. Petugas Yang Menangani Fungsi :

1).  Pelayanan Informasi Publik

Petugas yang menangani pelayanan informasi Publik dilaksanakan oleh satu orang staf Puskesmas Omben.

2).  Penanganan Pengaduan

Penanganan pengaduan ditangani oleh satu orang staf  Puskesmas Omben

9.  PELAYANAN PENGADUAN / KELUHAN PELANGGAN

a.  Jenis Pelayanan      : Pelayanan yang mencakup aktivitas penerimaan dan tindak lanjut terhadap keluhan pelanggan, pengaduan dapat disampaikan pelanggan apabila pelayanan yang diterima tidak sesuai dengan Standard pelayanan yang ada.

b.  Persyaratan Pelayanan :

v     Pelanggan yang mengajukan pengaduan harus mencantumkan nama, alamat, umur, dan keluhannya, serta mencantumkan unit pelayanan yang memberikan pelayanan tidak sesuai dengan SPP

v     Pelanggan yang mengadukan keluhannya bersedia dihubungi kembali dengan maksud untuk klarifikasi dan untuk menginformasikan kembali tentang penyelesaian dan tindak lanjut atas pengaduan keluhan yang disampaikan

v     Pengaduan keluhan pelanggan dapat disampaikan secara langsung dengan lisan atau tertulis pada lembar kritik dan saran atau melalui telepon

1. Biaya / Tarif Pelayanan

Tidak dipungut biaya

1. Waktu Penyelesaian Pelayanan :

Keluhan dapat disampaikan sewaktu-waktu / 24 jam

Lama Penyelesaian keluhan 1-3 hari kerja

Bila keluhan tidak dapat diselesaikan dalam 3 hari kerja maka hari ke 4 keluhan akan diteruskan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang

1. Prosedur Pelayanan

Page 66: Pelacakan Kasus Gizi Buruk

1). Pelanggan mengajukan pengaduan keluhan secara langsung dapat berupa lesan ke Petugas di Puskesmas, atau tertulis lewat lembar kritik dan saran yang disediakan di Puskesmas dan dimasukkan kedalam kotak saran, atau lewat telepon Puskesmas

2). Petugas di Puskesmas menerima keluhan dari Pelanggan dan mencatat setiap keluhan Pelanggan di buku keluhan pelanggan.

3). Petugas menyampaikan    keluhan ke    Tim    Managemen     Komplain Puskesmas.

4). Tim managemen komplain Puskesmas bersama-sama dengan Penanggung    Jawab    unit  pelayanan    terkait    menganalisa keluhan dan membuat rencana     perbaikan     dan    pemberian kompensasi pelanggan.

5).  Tim managemen komplain Puskesmas menginformasikan rencana perbaikan dan pemberian kompensasi ke Pelanggan.

6).  Apabila dalam jangka waktu yang ditentukan Tim Managemen Komplain Puskesmas tidak dapat menyelesaikan keluhan pelanggan maka permasalahan keluhan pelanggan akan diteruskan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang.

ALUR PELAYANAN PENGADUAN PELANGGAN

Page 67: Pelacakan Kasus Gizi Buruk
Page 68: Pelacakan Kasus Gizi Buruk

f.    Spesifikasi Produk Pelayanan

Informasi penyelesaian keluhan Kompensasi

g.   Kompetensi Petugas

Tim Managemen Komplain yang menangani keluhan pelanggan :

Ketua                    :  dr. YUSKI AMIN

Anggota                :  DWI RUSMANTO

HAFSATUN

M. JASULI ADI KARYA

drg. YUNITA PURNAWATI

NURUL KOMARIYAH P.

h.   Sarana dan Prasarana

v                 Lembar kritik dan saran serta kotak saran

v                 Telepon Puskesmas Omben (0323) 781153-781118

v                 Kepala Puskesmas Omben ( dr. Hj. Titin Hamidah : HP 0818524499)

v                 Ketua Tim Managemen komplain ( dr. Yuski Amin : HP 0811377110 )

1. Kompensasi

Pelanggan mendapatkan kompensasi akibat ketidak sesuaian Pelayanan yang diterima dengan Standard Pelayanan yang telah ditentukan.

1. C. PENUTUP

Demikian SK Kepala Puskesmas Omben NOMOR : 188/45/434.101.05/2006 tentang STANDART PELAYANAN PUBLIK PUSKESMAS OMBEN  ini  dibuat untuk memenuhi tuntutan aspek legalitas sesuai Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Publik, dan sebagai pedoman dalam pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat, sehingga Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Omben dapat berjalan sesuai harapan dan kebutuhan masyarakat luas.

Page 69: Pelacakan Kasus Gizi Buruk