DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI i ii BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan dan sasaran C. Ruang Lingkup D. Dasar Hukum E. Pengertian-pengertian BAB II. ANALISIS KEBUTUHAN PELATIHAN (TRAINING NEED ANALYSIS/TNA) A. Konsep TNA B. Fungsi TNA C. Metode Analisis BAB III. MEKANISME ANALISIS KEBUTUHAN PELATIHAN (TNA) A. Skema Analisis Kebutuhan Pelatihan B. Analisis Kebijakan Pelatihan C. Obyek Analisis 1. Analisis Kebutuhan Unit KompetensiAnalisis Profil Kompetensi Pekerjaan/Keahlian 2. Analisis Jabatan/Pekerjaan 3. Analisis Informasi Pasar Kerja D. Analisis Calon Peserta Pelatihan (Analisis Target Populasi/Skills Audit) E. Gap (Kesenjangan) Hasil Analisis Obyek dengan Hasil Analisis Calon Peserta F. Kebutuhan Pelatihan BAB IV. PROSES PELAKSANAAN TRAINING NEED ANALYSIS (TNA) A. Analisis Standar Kompetensi B. Analisis Profil Kompetensi Pekerjaan/ Keahlian C. Analisis Jabatan/Pekerjaan PEDOMAN PELAKSANAAN TRAINING NEED ANALYSIS (TNA) 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
i
ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan dan sasaran
C. Ruang Lingkup
D. Dasar Hukum
E. Pengertian-pengertian
BAB II. ANALISIS KEBUTUHAN PELATIHAN (TRAINING NEED
ANALYSIS/TNA)
A. Konsep TNAB. Fungsi TNA C. Metode Analisis
BAB III. MEKANISME ANALISIS KEBUTUHAN PELATIHAN (TNA)
A. Skema Analisis Kebutuhan PelatihanB. Analisis Kebijakan PelatihanC. Obyek Analisis
1. Analisis Kebutuhan Unit KompetensiAnalisis Profil Kompetensi Pekerjaan/Keahlian
2. Analisis Jabatan/Pekerjaan 3. Analisis Informasi Pasar Kerja
D. Analisis Calon Peserta Pelatihan (Analisis Target Populasi/Skills Audit)
E. Gap (Kesenjangan) Hasil Analisis Obyek dengan Hasil Analisis Calon Peserta
F. Kebutuhan Pelatihan
BAB IV. PROSES PELAKSANAAN TRAINING NEED ANALYSIS (TNA)
A. Analisis Standar KompetensiB. Analisis Profil Kompetensi Pekerjaan/
KeahlianC. Analisis Jabatan/PekerjaanD. Analisis Informasi Pasar KerjaE. Analisis Calon Peserta Pelatihan (Analisis
Target Populasi/Skills Audit)F. Penetapan Gap (Kesenjangan) Hasil
Analisis Obyek dengan Hasil Analisis Calon Peserta G. Penetapan Kebutuhan PelatihanH. Program Pelatihan
BAB V PENUTUP
LAMPIRAN-LAMPIR PEDOMAN PELAKSANAAN TRAINING NEED ANALYSIS (TNA) 1
LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL
PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITASNOMOR:TENTANG
PEDOMAN PELAKSANAAN ANALISIS KEBUTUHAN PELATIHAN(TRAINING NEED ANALYSIS)
BAB. I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengembangan pelatihan diperlukan langkah-langkah penyusunan
yang harus ditempuh oleh seorang penyusun program pelatihan. Salah
satu yang harus ditempuh diantara langkah tersebut adalah melakukan
training need analysis ( TNA)
Pelaksanaan analisis kebutuhan pelatihan (TNA), tidak hanya
terbatas kepada penyusunan program pelatihan berbasis kompetensi
saja, tetapi juga untuk menyusun program latihan yang bersifat
pesanan (Trainer made) maupun program pelatihan yang berorientasi
kepada pemenuhan keterampilan untuk jabatan-jabatan tertentu di
perusahaan.
Dalam praktek pelaksanaan program pelatihan, masih banyak
ditemui program pelatihan yang disusun tidak berdasarkan TNA,
sehingga hasil pelatihannya seringkali tidak memenuhi kebutuhan
pasar kerja.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka pelaksanaan TNA,
merupakan hal yang sangat penting/strategis dalam penyusunan
program pelatihan baik pelatihan yang berbasis kompetensi maupun
pelatihan untuk memenuhi kebutuhan tertentu.
Oleh karena itu, dipandang perlu untuk disusun pedoman TNA
yang dirancang seminimal mungkin untuk menjadi pedoman oleh
pihak-pihak terkait dalam Melaksanakan TNA.
PEDOMAN PELAKSANAAN TRAINING NEED ANALYSIS (TNA) 2
B. Tujuan dan Sasaran
Tujuan Pedoman Analisis Kebutuhan Pelatihan (Training Need
Analysis /TNA) adalah agar dapat disusun program pelatihan yang
tepat berdasarkan hasil analisis kebutuhan pelatihan, sehingga
setelah selesai mengikuti pelatihan peserta pelatihan memiliki
kompetensi yang sesuai dengan persyaratan kebutuhan pasar
kerja/lowongan kerja.
Sasaran Pedoman Analisis Kebutuhan Pelatihan (Training Need
Analysis /TNA) adalah memberikan panduan dan kemudahan bagi
tenaga pelatihan dalam melakukan kegiatan analisis kebutuhan
pelatihan, sehingga dapat diperoleh hasil analisis kebutuhan
pelatihan yang akurat.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup analisis kebutuhan pelatihan meliputi ;
1. Prinsip dasar dan Fungsi analisis kebutuhan pelatihan
2. Kategori/Jenis Analisis kebutuhan pelatihan
3. Mekanisme Analisis Kebutuhan Pelatihan
4. Penetapan program pelatihan
D. Dasar Hukum
1. Undang-Undang No. 13 Tahun 2003, tentang Ketenagakerjaan.
2. Undang-Undang No. 39 Tahun 2004, tentang Penempatan dan
Perlindungan TKI di Luar Negeri.
3. Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2004 tentang Badan
Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
4. Kep. Menakertrans No. Kep.227/MEN/2003 tentang Tata Cara
Penetapan SKKNI jo. Kep. Menakertrans No.69/MEN/2004 tentang
Lampiran Penetapan SKKNI.
5. Kep. Menakertrans No. Kep.229/MEN/2003 tentang Tata Cara
Perizinan dan Pendaftaran Lembaga Pelatihan Kerja.Keputusan
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Kep.225/MEN/2003
tahun 2003 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Akreditasi
Lembaga Pelatihan Kerja jo. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Nomor Kep.11/MEN/I/2005 tentang Pembentukan
dan Penetapan Susunan Keanggotaan Lembaga Akreditasi
Lembaga Pelatihan Kerja. PEDOMAN PELAKSANAAN TRAINING NEED ANALYSIS (TNA) 3
6. Per Menakertrans No. Per 14/MEN/VII/2005, tentang Organisasi
dan Tata Kerja Depnakertrans R.I.
E. Pengertian-Pengertian
1. Program Pelatihan adalah suatu paket yang berisi keterampilan
teknis atau manajerial yang dilengkapi jumlah peserta, metode
kurikulum dan silabus yang dilaksanakan dalam jangka waktu
tertentu;
2. Pelatihan Teknis untuk penempatan tenaga kerja adalah Pelatihan
yang ditujukan untuk pengisian jabatan tertentu sesuai kebutuhan
pasar kerja, baik di dalam maupun di luar negeri;
3. Pelatihan Manajerial untuk peningkatan produktivitas tenaga kerja
adalah Pelatihan yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan
manajerial dalam mengolah bahan baku sehingga dapat
menciptakan nilai tambah (value added), baik berupa barang
maupun jasa;
4. Fasilitas dan Sarana Pelatihan adalah sarana pendukung dalam
penyelenggaraan Pelatihan yang berupa gedung/kantor, ruang
teori, ruang praktek dan peralatan;
5. Tenaga Pelatih/Instruktur adalah seseorang yang memiliki
kemampuan untuk mengajar kepada peserta, baik teori maupun
praktek sesuai dengan latar belakang pendidikan, keahlian dan
pengalaman yang akan diajarkan;
6. Sikap adalah Watak dasar bertingkah laku dengan cara tertentu
dalam konteks bidang pekerjaan, yang diperlukan dalam bekerja.
7. Kompetensi adalah Spesifikasi sikap, pengetahuan dan
keterampilan dan aplikasi sikap, pengetahuan dan keterampilan
tersebut terhadap standar unjuk kerja yang dipersyaratkan di
5.36A Memperbaiki/mengganti/mengubah hasil pabrikasi
5.3A5.5A5.6A5.7A5.15A18.1A18.2A9.1A9.2A5.10A
TidakTidakYaYaYaYaYaYaYaYa
Kompetensi Pendukung untuk tugas utama
1.1F
1.2F
1.3F1.4F2.2C112.3C112.6C102.7C10
Melaksanakan komunikasi kerja dua arah Menerapkan prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja dalam lingkungan kerja Menerapkan prosedur kualitas/mutuMembuat rencana tugas rutinMengelola dan menganalisis informasi Bekerja dalam tim Membuat rencana kegiatan yang lengkap Melakukan Perhitungan -Dasar
-
-
------
Ya
Ya
YaYaYaYaYaYa
Membuat kerja pipa (ductwork)
12.7A Menandai benda kerja untuk pabrikasi dan bentuk struktural 9.2A
TidakYa
5.15A Mengelas dengan proses pengelasan secara manual
- Ya
5.10A Melaksanakan pabrikasi, membentuk, menekuk dan merapikan hasil pemotongan
18.1A9.2A
YaYaYa
Mengasah bor (drills) dan perkakas tangan
18.1A Menggunakan perkakas tangan - Ya
PEDOMAN PELAKSANAAN TRAINING NEED ANALYSIS (TNA) 28
Memelihara ‘overhead conveyors’
18.9A Mendatarkan dan menyebariskan mesin dan komponen enjiniring
2.5C1118.55A18.6A18.3A18.2A9.2A12.3A18.1A9.1A
YaYaYaYaYaYaYaYaYa
Lampiran 3. Proses Analisis Jabatan/ Pekerjaan
LANGKAHLANGKAH-LANGKAH PENYELENGGARAAN
ANALISIS JABATANU R A I A N
I.
PERSIAPAN :1. Perencanaan proses analisis jabatan.2. Penyusunan bentuk-bentuk (formulir) analisis jabatan dan petunjuk
pengisiannya.3. Perencanaan penyelenggaraan dan penyusunan petunjuk
pelaksanaannya.4. Penyiapan Tenaga Analisis Jabatan.
II.
PENGUMPULAN DATA JABATAN :1. Pemberitahuan kepada unit organisasi yang akan menjadi sasaran.2. Perkenalan diri Analisis kepada pimpinan-pimpinan organisasi yang
terlibat dalam analisis jabatan.3. Studi pengenalan organisasi mengenai :
- fungsi dan tugas organisasi- struktur organisasi- arus kegiatan organisasi- daftar jabatan dan tenaga kerja.
4. Penarikan sample karyawan dan jabatan.5. Pengumpulan data, dengan menggunakan satu atau kombinasi
beberapa metode pengumpulan data jabatan :a. Pengisian daftar pertanyaanb. Interviewc. Observasid. Penjabaran tugas organisasi ke dalam pekerjaan karyawane. Bahasan tenaga ahlif. Studi kepustakaang. Kombinasi beberapa metoda.
III.
PENGOLAHAN DATA JABATAN :Penyusunan berbagai bentuk cakupan informasi jabatan dengan menggunakan hasil-hasil yang diperoleh dari pengumpulan data jabatan, misalnya :1. Penyusunan uraian jabatan2. Penyusunan spesifikasi jabatan 3. Penyusunan spesifikasi menurut macam informasi4. Penyusunan lembaran prospek jabatan5. Penyusunan kode jabatan6. Penyusunan golongan jabatan
PEDOMAN PELAKSANAAN TRAINING NEED ANALYSIS (TNA) 29
7. Dan lain-lain
IV.
VERIFIKASI JABATAN :Hasil-hasil pengolahan dalam langkah ke III tersebut di atas masih
perlu diperiksa kembali kebenarannya, dengan mengadakan pengecekan.
V.
PEMBETULAN :Beberapa pembetulan atas hasil analisis jabatan dengan menggunakan hasil - hasil yang diperoleh dalam langkah II, III dan IV.
Demikian juga, analisis perlu mengoreksi hasil reproduksi, seperti hasil-hasil ketikan, cetak coba, karena ia yang memahami isinya.
Lampiran 4. FORMAT URAIAN JABATAN
1. NAMA JABATAN :
2. KODE JABATAN :
3. IKHTISAR JABATAN :
4. HASIL KERJA :
5. BAHAN KERJA :
6. PERANGKAT KERJA :
7. SIFAT JABATAN :
8. PELAKSANAAN
KERJA
:
9.1. Uraian Tugas :
No.
UrutR i n c i a n T u g a s
PEDOMAN PELAKSANAAN TRAINING NEED ANALYSIS (TNA) 30
1 2
1.
2.
3.
9.2. Tanggung
Jawab
:
9.3. Wewenang :
10. NAMA JABATAN BAWAHAN LANGSUNG :
11. KORELASI JABATAN :
No.
UrutJ a b a t a n
Unit Organisasi/
InstansiDalam Hal
12. KONDISI PELAKSANAAN KERJA
12.1. Kondisi Lingkup Kerja :
No. A s p e k F a k t o r
1.2.3.
Tempat KerjaSuhuUdara
PEDOMAN PELAKSANAAN TRAINING NEED ANALYSIS (TNA) 31
4.5.6.7.8.9.
Keadaan ruanganLetakKeadaan tempat kerjaPeneranganSuaraGetaran
12.2. Risiko Bahaya :
No. Macam Bahaya Sebab Bahaya
13. SYARAT JABATAN :
13.1. Pangkat / Golongan :
13.2. Jenis Pendidikan :
13.3. Kursus Pelatihan
a. Penjenjangan :
b. Teknik :
13.4. Pengetahuan Kerja yang harus dimiliki :
13.5. Keterampilan / Kemampuan yang harus dimiliki :
13.6. Pengalamam Kerja yang diperlukan :
Jabatan / Bidang Kerja L a m a
13.7. Upaya Fisik / Penggunaan Fisik :
No. Jenis Upaya FisikFrekuensi
K S T
PEDOMAN PELAKSANAAN TRAINING NEED ANALYSIS (TNA) 32
13.8. Kondisi Fisik
a. Jenis Kelamin :
b. Usia :
c. Tinggi :
d. Berat :
e. Faktor lain :
13.9. Bakat yang Perlu dimiliki :
G V N S P Q K F M E C
Penjelasan Kode:G = Intelegensi Umum (General Intelegensi)V = Intelegensi Umum (General Intelegensi)N = Kemampuan Numerik (Numerikal aptitude) S = Kemampuan Pengamatan Ruang (Spatial aptitude) P = Pengamatan bentuk (form perception) K = Koordinasi Motorik (motor coordination) F = Kecekatan Gerak Jari (finger dexterity) M = Kecekatan Gerak Tangan (manual dextetity) E = Koordinasi Mata-tangan-kaki (eye-hand-foot coord) C = Perbedaan Warna (color descrimination)
13.10. Temperamen Kerja yang perlu dimiliki :
D F I J M P R S T V
Penjelasan Kode:D = (DPC) Kemampuan Menyesuaikan Diri Menerima Tanggung Jawab Untuk
Kegiatan Memimpin (Decoration), Mengendalikan (Control) Atau Merencanakan (Planning).
F = Kemampuan Menyesuaikan Diri Dengan Kegiatan Yang Mengandung Penafsiran Perasaan (Felling), Gagasan (Idea), Atau Fakta (Fact) Dari Sudut Pandangan Pribadi.
I = (Influ) Kemampuan Menyesuaikan Dari Untuk Pekerjaan-Pekerjaan Mempengaruhi (Influencing) Orang Lain Dalam Pendapat, Sikap Atau Pertimbangan Mengenai Gagasan.
J = (SJC) Kemampuan Menyesuaikan Diri Pada Kegiatan Pembuatan Kesimpulan, Penilaian Atau Pembuatan Keputusan Berdasarkan Kriteria Rangsangan Indera Atau Atas Dasar Pertimbangan Pribadi (Sensory & Judgemental)
M = (MVC) Kemampuan Menyesuaikan Diri Dengan Kegiatan Pengambilan, Pembuatan Pertimbangan, Atau Pembuatan Keputusan Berdasarkan Kriteria Yang Dapat Diukur Atau Yang Dapat Diuji (Measurable And Verifiable Criteria)
P = (DEPL) Kemampuan Menyesuaikan Diri Dalam Berhubungan Dengan Orang Lain (Deadling With People) Lebih Dari Hanya Penerimaan Dan Pemberian Instruksi
R = (REPCON) Kemampuan Menyesuaikan Diri Dengan Kegiatan Pengambilan, Pembuatan Pertimbangan, Atau Yang Berulang (Repetitive), Atau Secara
PEDOMAN PELAKSANAAN TRAINING NEED ANALYSIS (TNA) 33
Terus-Menerus (Countinuously) Melakukan Kegiatan Yang Sama, Sesuai Dengan Perangkat Prosedur, Urutan Atau Kecepatan Yang Tertentu.
S = (PUS) Kemampuan Menyesuaikan Diri Untuk Bekerja Dengan Ketegangan Jiwa (Reforming Under Stress) Jika Berhadapan Dengan Keadaan Darurat Kritis, Tidak Biasa Atau Berbahaya, Atau Bekerja Dengan Kecepatan Kerja Dan Perhatian Terus Menerus Merupakan Keseluruhan Atau Sebagian Aspek Dari Pekerjaan
T = (STS) Kemampuan Menyesuaikan Diri Dengan Situasi Yang Menghendaki Pencapaian Dengan Tempat Menurut Perangkat Batas (Set Of Limits), Toleran, Atau Standar-Standar Tertentu.
V = (VARCH) Kemampuan Menyesuaikan Diri Untuk Melaksanakan Berbagai Tugas (Variety), Sering Berganti (Changing) Dari Tugas Yang Satu Ke Tugas Yang “Berbeda” Sifat Tanpa Kehilangan Efisiensi Atau Ketenangan Diri.
13.11. Minat Kerja yang perlu dimiliki :
1a 1b 2a 2b 3a 3b 4a 4b 5a 5b
14. FUNGSI KERJA
DataOran
g
Bend
a
15. BUTIR INFORMASI LAIN :
PEDOMAN PELAKSANAAN TRAINING NEED ANALYSIS (TNA) 34
Lampiran 5. PEMERIKSAAN KETERAMPILAN (SKILL AUDIT)Pastikan anda sudah:
Pemeriksaan keterampilan (skills audit)
Proses untuk pegawai yang memiliki kualifikasi
Proses penilaian
Mencari klarifikasi dari pihak industri
Menyetujui prosedur untuk melaksanakan pemeriksaan keterampilan (skill audit)
Menyetujui prosedur penilaian untuk digunakan apabila terdapat keraguan terhadap keterampilan TENAGA KERJA
Menyetujui prosedur untuk melaksanakan pemeriksaan keterampilan (skills audit)
Melaksanakan pemeriksaan (audit) kualifikasi pegawai yang relevan
Memberikan bantuan kepada pegawai bila diperlukan
Menyelesaikan pemeriksaan (audit) untuk semua pegawai yang relevan
Mencapai kesepakatan hasil pemeriksaan (audit) keterampilan
Mencatat hasil dengan akurat
Menyetujui daftar unit dasar dan tambahan untuk pekerjaan dimana kualifikasi tersebut relevan
PEDOMAN PELAKSANAAN TRAINING NEED ANALYSIS (TNA) 35
Berunding dengan tenaga kerja dan menghadapi masalah yang muncul
Pastikan tempat kerja anda mempertimbangkan:
Bagaimana berkomunikasi dengan tempat, pergantian (pegawai) atau area yang terpisah
Bagaimana berkomunikasi efektif dengan pegawai yang memiliki masalah bahasa dan melek huruf
PEDOMAN PELAKSANAAN TRAINING NEED ANALYSIS (TNA) 36
Lampiran 6. LEMBAR KERJA PEMERIKSAAN (AUDIT)
Area keterampilan/kerja:
Nama
Departemen/Seksi:
Kualifikasi:
Disetujui
Fungsi/tugas(duty) – langkah 2
Unit utama – langkah 3
Prasyarat Validasi Memiliki keterampilan
Menggunakan keterampilan
PEDOMAN PELAKSANAAN TRAINING NEED ANALYSIS (TNA) 37
5.36A Memperbaiki/mengganti/mengubah hasil pabrikasi
5.3A5.5A5.6A5.7A5.15A18.1A18.2A9.1A9.2A
Kompetensi Pendukung tugas utama
1.1F1.2F
1.3F1.4F2.2C112.3C112.6C102.7C10
Melaksanakan komukasi kerja dua arah Menerapkan prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja dalam lingkungan kerja Menerapkan prosedur kualitas/mutuMembuat rencana tugas rutinMengelola dan menganalisis informasi Bekerja dalam tim Membuat rencana kegiatan yang lengkap Melakukan Perhitungan -Dasar
-
-
-----
Membuat kerja pipa (ductwork)
12.7A Menandai benda kerja untuk pabrikasi dan bentuk struktural
9.2A
5.15A Mengelas dengan proses pengelasan secara manual
-
5.10A Melaksanakan pabrikasi, membentuk, menekuk dan merapikan hasil pemotongan
18.1A9.2A
Mengasah mata bor (drills) dan perkakas tangan
18.1A Menggunakan perkakas tangan -
Memelihara ‘overhead conveyors’
18.9A Mendatarkan dan menyebariskan mesin dan komponen enjiniring
2.5C1118.55A18.6A18.3A18.2A9.2A12.3A18.1A
Mengelas pipa ‘panas’ (steam)
5.21A Mengelas dengan oksi-asitilin/gas bakar -
Turut serta dalam pertemuan tim dan memberikan presentasi
1.1F2.3C1116.1B
Melakukan komunikasi kerja dua arah Bekerja dengan lainnya dalam timMemberikan presentasi dan turut serta dalam pertemuan
-
--
Melatih peserta magang
2.4C11 Membantu dalam memberikan pelatihan di tempat kerja (on-the-job training)
-
Memelihara catatan TQM
1.3F2.1C12
Menerapkan prosedur mutu Menerapkan sistem mutu
--
PEDOMAN PELAKSANAAN TRAINING NEED ANALYSIS (TNA) 38
Lampiran 8. CONTOH ANALISIS KOMPETENSI
PEDOMAN PELAKSANAAN TRAINING NEED ANALYSIS (TNA)
Mekanik Mesin
Mekanik ‘Plant’
Mekanik penggerak
Mekanik Mesin Kendaraan berat (Heavy Vehicle).
Tune up mesin
Mengganti busi ‘Spark Plugs’
Memperbarui ‘Contact point’
Memeriksa ‘Air Cleaner’
Pengetahuan. Prinsip operasi system ‘ignition’ diperlukan.
Keterampilan. meletakkan ‘drag’ pada ‘feeler gauge’ dengan benar ketika menempatkannya di antara 2 ‘contact points’.
Sikap. Harus ditunjukkan dengan benar ketika pertama kali melakukan pekerjaan rutin.
Rentang pernyataan. Di bawah kondisi operasi normal dalam ‘workshop’.
Standar. Untuk mendapatkan penempatan yang benar sesuai dengan spesifikasi manufaktur.
Menyiapkan kendaraan untuk memperbarui kontak poin
Mengganti kunci starter ‘Ignition Key’
Menyalakan mesin sampai ‘Heel of the Movable Contact’ menyentuh salah satu ‘Lobes’ penggerak ‘Distributor’
Memilih ‘Feeler Gauge’ ukuran ketebalan yang benar (Correct Thickness)
Menggunakan ‘Feeler Gauge’ untuk menyesuaikan ‘Movable Contact Point’ untuk memberikan Pemisahan ‘Contact Points’ yang benar.