Top Banner
PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR NEGERI KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA Pelepasan Kontingen Jambore Dunia ke-24 Amerika Serikat 2019 oleh Presiden RI Jokowi selaku Ketua Mabinas Gerakan Pramuka di Istana Negara, Jakarta.
86

PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

Oct 05, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

PEDOMANMENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN

DI LUAR NEGERIKWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA

Pelepasan Kontingen Jambore Dunia ke-24 Amerika Serikat 2019 oleh Presiden RI Jokowiselaku Ketua Mabinas Gerakan Pramuka di Istana Negara, Jakarta.

Page 2: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

2 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 3Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

KETUA KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA

“PRAMUKA ADALAH ORGANISASI DUNIA”

Salam Pramuka !

Kegiatan kepramukaan di luar negeri, seperti World Scout Jamboree atau Jambore Dunia bagi golongan anggota Penggalang, juga World

Rover Moot atau Raimuna Dunia bagi Penegak dan Pandega, maupun World Scout Conference atau Konferensi Dunia bagi para Pembina dan Pengurus Kwartir, merupakan kegiatan berdaya tarik tinggi bagi anggota Pramuka. Masih banyak lagi kegiatan-kegiatan kepramukaan lainnya di luar negeri.

Daya tarik kegiatan-kegiatan tersebut adalah karena Gerakan Pramuka merupakan organisasi dunia yang anggotanya terdapat di 171 negara atau teritori di 6 kawasan, yang bertujuan mendidik anggotanya untuk turut membangun persahabatan luas dan perdamaian dunia melalui persaudaraan Pramuka dan pemahaman atas keberagaman sosial dan budaya.

Setiap anggota Pramuka memiliki peluang yang sama untuk berpartisipasi dan berkontribusi dalam berbagai program dan kegiatan internasional, sebagai ajang mengasah diri menjadi warga negara yang berwawasan global.

Saya merasa bersyukur dan berterima kasih karena Petunjuk Penyelenggaraan Pengiriman Utusan Gerakan Pramuka ke Luar Negeri yang diterbitkan tahun 2007 telah berhasil disempurnakan pada penghujung tahun 2020 ini menjadi Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri.

Page 3: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

2 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 3Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

Ini sejalan dengan program Kwartir Nasional dalam turut mendukung Misi WOSM (World Organization of the Scout Movement), yaitu berkontribusi bagi pendidikan kaum muda melalui sistem nilai berdasarkan Scout Promises and Laws (Tri Satya dan Dasa Darma Pramuka), sehingga para anggota Gerakan Pramuka dapat mengembangkan potensi dirinya menjadi warga yang mampu berperan aktif dan konstruktif dalam masyarakat dan turut serta mewujudkan dunia yang lebih baik, sesuai moto WOSM: Creating a Better World (mewujudkan dunia yang lebih baik).

Rencana dan program kerja Gerakan Pramuka juga mendukung dalam turut mewujudkan kader bangsa yang tangguh, memiliki jiwa patriotisme dan siap menolong serta berbakti kepada keluarga, masyarakat, bangsa, dan negaranya. Diperkuat Dasa Karya ke-10 yang menginginkan agar Gerakan Pramuka berwawasan dan merupakan bagian dari gerakan global.

Kepada Kelompok Kerja Penyusunan Perumusan Pedoman Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri yang telah bekerja dengan sungguh-sungguh dibawah arahan Wakil Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka / Ketua Komisi Kerja Sama Luar Negeri, Kak Ahmad Rusdi, dan Wakil Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka / Ketua Komisi Organisasi dan Hukum, Kak Chairul Huda, saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tinggi.

Semoga penyempurnaan Petunjuk Penyelenggaraan ini dapat memperlancar dan menyukseskan keikutsertaan Gerakan Pramuka dalam berbagai kegiatan Kepramukaan di luar negeri yang telah diprogramkan di tahun-tahun mendatang, sehingga dapat turut mengharumkan citra dan nama baik bangsa dan negara Indonesia.

Salam Pramuka!

Jakarta, 15 Desember 2020Kwartir Nasional Gerakan PramukaKetua,

Komjen. Pol (Purn) Drs. H. Budi Waseso, S.H.

Page 4: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

4 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 5Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

WAKIL KETUA KWARTIR NASIONAL/KETUA KOMISI KERJASAMA LUAR NEGERI

GERAKAN PRAMUKA

“SEMOGA MAKIN BANYAK YANG BERPERANDI TINGKAT REGIONAL DAN DUNIA”

Salam Pramuka !

Melalui Buku Pedoman ini kami ingin menyampaikan terima kasih kepada Ketua Kwartir Kwartir Nasional Gerakan

Pramuka yang telah membentuk Kelompok Kerja Penyusunan Perumusan Pedoman Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri dengan tugas menyempurnakan Petunjuk Penyelenggaraan Pengiriman Utusan Gerakan Pramuka ke Luar Negeri yang diterbitkan tahun 2007.

Kelompok Kerja pada akhir tahun 2020 telah bekerja secara sungguh-sungguh untuk menampung dan menerima masukan serta saran dalam menyempurnakan Pedoman ini. Proses ini dilakukan melalui penyelenggaraan Focus Group Discussion (FGD) yang diikuti oleh Kwartir Daerah, Pembina, dan Pramuka Dewasa yang telah berpengalaman mengikuti dan mendampingi berbagai kegiatan Anggota Pramuka di luar negeri.

Page 5: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

4 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 5Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

Kepada semua pihak, termasuk Kelompok Kerja, yang telah membantu dan berkontribusi dalam hal pemikiran dan saran maupun meluangkan waktu untuk menyempurnakan Pedoman ini, saya ingin menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Saya berharap melalui Pedoman ini akan semakin banyak Anggota Muda dan Dewasa dari Gerakan Pramuka yang turut berpartisipasi dalam berbagai kegiatan di manca negara. Hal ini merupakan wujud nyata bagi Gerakan Pramuka untuk turut melakukan soft diplomacy dan meningkatkan people-to-people contact. Dengan demikian diharapkan para Anggota Pramuka Indonesia dapat mengembangkan wawasan internasional dan menunjukkan kepemimpinan di berbagai forum regional maupun global. Dengan demikian, pada akhirnya para Anggota Pramuka dapat memajukan Gerakan Pramuka Indonesia sehingga semakin diperhitungkan di kancah internasional. Terima kasih. Jakarta, 15 Desember 2020Wakil Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka/Ketua Komisi Kerja Sama Luar Negeri

Ahmad Rusdi

Page 6: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

6 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 7Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

a. Bertanggungjawab kepada Ketua Kwartir Nasional.

b. Berkoordinasi dengan Majelis Pembimbing Nasional Bidang Luar Negeri.

c. Pengembangan Pramuka berwawasan global.

d. Penguatan dan pengembangan kerja sama dengan NSO dan negara lain.

e. Partisipasi kegiatan luar negeri baik untuk peserta didik maupun anggota dewasa.

f. Pelibatan Gerakan Pramuka terhadap organisasi kepramukaan ASEAN, Regional dan Internasional.

g. Penguatan dan pengembangan Gugus Depan RI di luar negeri.

h. Perintisan menjadi tuan rumah Jambore dunia.

URAIAN TUGAS DAN TARGET PENCAPAIANWAKIL KETUA KWARNAS/KETUA KOMISI KERJA SAMA

LUAR NEGERI 2018-2023

Page 7: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

6 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 7Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

DAFTAR ISI

Sambutan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka 2

Sambutan Wakil Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka /

Ketua Komisi Kerja Sama Luar Negeri 4

Uraian Tugas dan Target Pencapaian Waka Kwarnas 6

Daftar Isi 7

Dasa Karya Gerakan Pramuka 2018-2023 9

Visi, Misi dan Rencana Strategis Gerakan Pramuka 2019-2024 11

Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan PramukaNomor 171 tahun 2020 tentang Pedoman MengikutiKegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 17

Lampiran

BAB I - Pendahuluan 20

1. Umum 20

2. Maksud dan Tujuan 21

3. Dasar 22

BAB II - Pengertian 23

BAB III - Landasan dan Tujuan Pengiriman Utusan 32

1. Landasan Pengiriman 32

2. Tujuan Umum Pengiriman 33

3. Tujuan Khusus Pengiriman 33

BAB IV - Ketentuan Umum 34

Page 8: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

8 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 9Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

BAB V - Pengorganisasian Utusan 39

1. Seleksi dan Pendaftaran Utusan 39

2. Contingent Management Team 43

3. International Service Team 504. Pembekalan dan Orientasi 52

BAB VI - Dukungan Pengiriman Utusan 57

1. Dukungan Sumber Daya Manusia 57

2. Dukungan Sumber Daya Keuangan 58

3. Dukungan Fasilitas, Akses, Material dan Perlengkapan 594. Dukungan lain-lain hingga Informasi dan Pemikiran

atau Saran 60

BAB VII - Pelaksanaan Pengiriman Utusan 61

1. Pelepasan Kontingen/Delegasi 61

2. Keberangkatan 62

3. Transit 64

4. Ketibaan 65

5. Arena Kegiatan 66

6. Kepulangan 69

7. Pembubaran 70

BAB VIII - Laporan dan Evaluasi 71

1. Laporan 71

2. Evaluasi 71

3. Penyampaian Laporan dan Evaluasi 72

4. Tugas dan Kewajiban di Tanah Air 72

BAB IX - Penutup 73

Lampiran 76

Page 9: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

8 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 9Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

DASA KARYA GERAKAN PRAMUKA

I. LATAR BELAKANG PEMIKIRAN

Seiring berakhirnya Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka X Tahun 2018 yang telah dilaksanakan pada tanggal 25-28 September 2018 di Kendari, Sulawesi Tenggara serta dengan salah satu keputusannya

adalah menetapkan Kak Komjen Pol. (Purn) Drs. H. Budi Waseso, S.H. sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Masa Bakti 2018-2023.

Semangat “Dasa Karya Gerakan Pramuka” dengan platform “Bangga Pramuka, Bangga Indonesia” harus digulirkan secara terus menerus dengan penuh Komitmen, Konsekuen dan Konsisten yang selalu berlandaskan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945 disertai semangat Bela Negara guna menguatkan eksistensi Gerakan Pramuka yang handal dan sebagai pilihan generasi muda Indonesia khususnya di era globalisasi saat ini sesuai perkembangan “Masa Hidup” mereka menghadapi revolusi industry 4.0.

Kepengurusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka masa bakti 2018-2023 memiliki Visi: Mewujudkan anggota Gerakan Pramuka yang relevan sesuai kebutuhan zaman mereka untuk melakukan perubahan yang lebih baik lagi dalam kehidupannya dengan Misi: Mengarahkan dan menjadikan kaum muda “agent of change” (pelopor pembaharu) yang lebih inovatif, relevan, dan berguna bagi bangsa, negara, masyarakat Indonesia sesuai marwah Gerakan Pramuka yang berkarakter, berkebangsaan dan memiliki kecakapan hidup.

Oleh karenanya, amanat Musyawarah Nasional X Gerakan Pramuka Tahun 2018 berupa Rencana Strategis Gerakan Pramuka 2019-2024 harus dilaksanakan serta direalisasikan dalam program-program yang berkesinambungan sesuai tuntutan perubahan masa kini dan tantangan ke depan bagi Gerakan Pramuka dengan tetap memperhatikan kebijakan program kepengurusan Kwartir Nasional sebelumnya serta APR (Asia-Pacific Regional) WOSM (World Organization of the Scout Movement) Vision 2023.

Page 10: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

10 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 11Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

Dasa Karya Gerakan Pramuka 2018-2023 hadir sebagai solusi yang tepat dalam rangka merevitalisasi Gerakan Pramuka serta lebih mendorong pendidikan kepramukaan yang lebih berdayaguna dan penuh manfaat.

II. DASA KARYA GERAKAN PRAMUKA 2018-2023

1. Penguatan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.

2. Pengembangan Pusdiklat dan Puslitbang.

3. Penguatan Kehumasan.

4. Pelaksanaan Sentra Perkemahan Modern.

5. Manajemen Aset Gerakan Pramuka yang lebih baik dan Mandiri secara finansial.

6. Pramuka sebagai agen perubahan dengan Pendidikan Sesosif (Spiritual, Emosional, Sosial, Intelektual, Fisik).

7. Pramuka yang Kreatif dan Inovatif.

8. Pramuka Wirausaha.

9. Pramuka Bermasyarakat.

10. Pramuka Berwawasan dan Gerakan Global.

Karya 10

Pramuka Berwawasan dan Gerakan Global

Mengembangkan peran aktif Gerakan Pramuka di dunia kepanduan internasional, Gerakan Pramuka Indonesia harus berusaha tampil

terdepan dan memberikan kontribusi positif bagi bangsa di mata internasional, Gerakan Pramuka harus tampil optimal baik di tingkat ASEAN, Asia-Pasifik, dan Internasional yang mampu menempatkan wakil-wakil terbaiknya duduk di jajaran Komisioner Kepanduan ASEAN, Asia-Pasifik dan Dunia, Mencalonkan diri untuk menjadi tuan rumah Jambore Asia-Pasifik, Jambore Dunia maupun konferensi Kepanduan Asia-Pasifik dan Dunia.

Page 11: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

10 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 11Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

VISI, MISI, DAN RENCANA STRATEGISGERAKAN PRAMUKA 2019 - 2024

VISI dalam Rencana Strategis adalah turunan dan penjabaran lima tahunan dari

visi dalam Arah Kebijakan Gerakan Pramuka 2014-2045 yaitu GERAKAN

PRAMUKA WADAH UTAMA PEMBENTUKAN KADER PEMIMPIN BANGSA.

Dalam rangka mendapatkan kader-kader pemimpin bangsa dari kalangan Pramuka

dengan kualifikasi berkarakter, berkecakapan, belanegara, dan berkerelawanan

sebagaimana yang telah diterapkan dalam Satya dan Darma Pramuka, maka diperlukan

sub-visi atau visi turunan yang mendukung tercapainya Arah Kebijakan Gerakan

Pramuka tersebut.

Sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional yang berjalur pendidikan nonformal,

Gerakan Pramuka akan fokus memaksimalkan kedudukan tersebut dan menjadikannya

sebagai wahana untuk melahirkan pemimpin-pemimpin bangsa Indonesia di masa

mendatang. Untuk itu visi lima tahun ke depan dirumuskan sebagai berikut: “Terdepan

dalam pendidikan nonformal bagi kaum muda agar berkarakter dan berkecakapan

hidup”.

MISI dalam Rencana Strategis adalah tugas seumur hidup sebagai mandat

yang diberikan oleh konstitusi atau keputusan-keputusan organisasional,

atau kemauan publik yang idealis dan kewajiban-kewajiban yang harus dilaksanakan

agar seorang individu dan kelompok atau organisasi tetap diakui keberadaan dan

kegunaannya bagi realitas pada umumnya.

Misi harus tunduk dan mengabdi kepada visi di atas, agar visi itu tercapai dan terwujud

dalam alam kenyataan. Misi dan pelaksanaannya harus dilakukan apapun keadaan

yang dihadapi dengan tetap mempertimbangkan berbagai faktor agar efektif.

1. Mewujudkan sistem keorganisasian dan kepengelolaan Gerakan Pramuka yang

menyeimbangkan volunterisme dan profesionalisme, modern, dan melayani

seluruh pemangku kepentingan Gerakan Pramuka.

2. Mewujudkan sistem dan tata laksana Pendidikan kepramukaan sebagai pendidikan

nonformal yang unggul dan mampu menjawab tantangan lingkungan strategis

Page 12: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

12 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 13Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

bangsa, menghasilkan pemimpin-pemimpin bangsa yang berkualitas sesuai Satya

dan Darma Pramuka, dan menjadi pilihan utama kaum muda Indonesia dalam

mengembangkan potensi dirinya.

3. Mewujudkan kapasitas keuangan, usaha, dan asset Gerakan Pramuka yang

memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan kepramukaan dan memiliki

kemandirian minimum bagi keberlanjutan Gerakan Pramuka.

4. Mewujudkan kiprah dan pengabdian Gerakan Pramuka kepada masyarakat,

bangsa dan negara secara maksimal melalui pendekatan informatika, komunikasi

publik dan semangat kerelawanan yang berkelanjutan.

Misi diterjemahkan ke dalam agenda-agenda pokok atau program prioritas sebagai

instrument pelaksanaan suatu misi dan pencapaian sebuah visi.

Program prioritas ditetapkan dengan sangat ketat, relevan dan yang benar-benar

dinyatakan sebagai suatu kebutuhan strategis organisasi. Dengan mempertimbangkan

analisis objektif, regulasi, dan kehendak tertinggi dari para pemangku kepentingan

Gerakan Pramuka, maka program prioritas ditetapkan sedemikian rupa sebagai

patokan pelaksanaan program lanjutan yang lebih rinci.

TUJUH PROGRAM PRIORITAS

Program prioritas adalah agenda pokok, program basik yang paling diutamakan untuk dilaksanakan segera karena tuntutan kebutuhan strategis organisasi. Program prioritas merupakan alat ukur kunci dalam menilai keterlaksanaan

misi dan ketercapaian visi yang mustahil untuk diabaikan.

Tujuh program prioritas akan dipertajam dengan sasaran/target yang aplikabel.

Program Prioritas 1

Menginovasi Pendidikan kepramukaan sebagai Pendidikan nonformal yang unggul dan menarik bagi peserta didik dan kaum muda, serta mampu menjawab tantangan zaman untuk melahirkan pemimpin-pemimpin bangsa.

Page 13: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

12 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 13Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

Program Prioritas 2

Menjadikan anggota dewasa sebagai teladan kunci bagi kaum muda dan para pemangku kepentingan Gerakan Pramuka melalui peningkatan kapasitas, tata kelola, dan sebaran yang proporsional di seluruh Indonesia.

Program Prioritas 3

Mewujudkan perencanaan, pengembangan dan kerjasama program yang berkualitas, sistematis, partisipatif, dan terkendali.

Program Prioritas 4

Meningkatkan kapasitas, koordinasi dan efektivitas kelembagaan, organisasi, dan ke penyelenggaraan pada semua tingkatan dan instansi terkait.

Program Prioritas 5

Mewujudkan kemandirian finansial minimum dengan menggerakkan sumber-sumber pendanaan yang wajib, produktif dan berkelanjutan serta menegakkan tata kelola keuangan yang modern dan berintegritas.

Program Prioritas 6

Membangun citra positif Gerakan Pramuka dengan mewujudkan kapasitas informatika, integritas dan kompetensi komunikasi publik di era digital.

Program Prioritas 7

Menciptakan Gerakan kerelawanan dan kepedulian yang kuat, terpercaya, dan massif sebagai bukti positif keberadaan Gerakan Pramuka bagi masyarakat, bangsa, dan negara.

Page 14: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

14 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 15Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

STRATEGI PENCAPAIAN

Dengan memperhatikan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities,

Threats), Visi dan Misi, serta Tujuh Program Prioritas yang dijadikan sebagai Rencana Strategis Gerakan Pramuka 2019-2024, ditetapkan 10 (sepuluh)

strategi dasar perencanaan, pengembangan, pelaksanaan, dan pencapaian rencana tersebut, yaitu:

1. Strategi Inovasi, Ideologisasi, dan Kaderisasi

Strategi ini diarahkan kepada peserta didik/anggota muda agar militansinya tumbuh kuat dan siap dididik menjadi calon pemimpin bangsa.

2. Strategi Re-orientasi dan Figurasi

Strategi ini diarahkan kepada anggota dewasa, baik yang aktif dalam pembinaan Pendidikan kepramukaan maupun karena posisi publiknya aktif sebagai pengurus Kwartir Gerakan Pramuka.

3. Strategi Penguasaan Data

Strategi ini diarahkan terutama bagi pembuat keputusan di kalangan kepengurusan Gerakan Pramuka, terutama menyangkut data anggota, kekuatan-kekuatan fisikal, hingga persepsi publik yang terukur tentang Gerakan Pramuka. Penguasaan data diperlukan sebagai cara untuk membuat keputusan yang tepat dan berdampak positif bagi pengembangan organisasi.

4. Strategi Kolaborasi

Strategi ini diarahkan kepada pengelola kegiatan kepramukaan maupun non kegiatan kepramukaan agar membiasakan diri untuk mampu berkolaborasi secara proporsional, tidak egois-sektoral, atau semata-mata demi mencapai kejayaan pribadi. Diarahkan juga bagi para pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan kepramukaan di luar organisasi kwartir agar berkolaborasi secara konstitusional dan berkeadilan demi tercapainya visi dan misi Gerakan Pramuka yang terkendali dan terukur.

Page 15: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

14 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 15Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

5. Strategi Infrastruktur dan Disiplin Organisasi

Strategi ini diarahkan untuk tercapainya minimum essential force-nya Gerakan Pramuka. Strategi bertahan hidup, berketahanan, survive, dan responsive terhadap lingkungannya maupun persoalan apapun yang dihadapi. Disiplin organisasi harus ditegakkan dan menjadi tradisi yang positif.

6. Strategi Akselerasi Finansial

Strategi ini diarahkan bagi pengelola kwartir yang bertanggung jawab atas jalannya penyelenggaraan Pendidikan kepramukaan. Ketergantungan sepenuhnya kepada pihak eksternal, termasuk Pemerintah untuk pembiayaan kegiatan kepramukaan dalam jangka panjang tidak lagi memadai karena dinamika keorganisasian yang semakin kompleks.

Strategi ini juga diarahkan pada percepatan pendanaan melalui optimalisasi asset yang dilakukan dengan benar, transparan, dan tidak merugikan Gerakan Pramuka, serta usaha-usaha komersial atas hak kekayaan intelektual yang dilakukan dengan legal, transparan, dan berkeadilan.

7. Strategi Komunikasi dan Apresiasi

Strategi ini diarahkan untuk mengantisipasi arus deras informasi melalui media sosial yang melahirkan anarkisme-digital terutama dengan akun-akun anonim yang menyebarkan hoaks dan ujaran kebencian, bahkan tokoh atau badan yang bereputasi baguspun tak luput dari serangan-serangan negatif. Strategi inipun sekaligus secara aktif positif menyampaikan konten-konten yang bermakna bagi pembangunan masyarakat secara keseluruhan.

Strategi ini menegaskan sekali lagi bahwa pentingnya komunikasi, banyak masalah yang muncul dan juga bisa diselesaikan dengan komunikasi yang jujur, elegan, dan efektif. Komunikasi organisasional dimaksudkan untuk menjaga nama baik dan citra positif terhadap suatu lembaga.

8. Strategi Gerakan Kerelawanan

Strategi ini diarahkan pada transformasi dari semangat kerelawanan individual menjadi Gerakan kerelawanan yang melembaga, sistematis, dan bersumber daya besar.

Page 16: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

16 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 17Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

9. Strategi Keunggulan Internasional

Strategi ini diarahkan kepada komunitas Pramuka internasional, bilateral maupun multilateral, dimana Indonesia harus berperan aktif dalam pengembangan kepramukaan sedunia. Kegiatan pendidikan kepramukaan maupun kegiatan keorganisasian dalam berbagai forum internasional harus menjadi unjuk prestasi bangsa.

10. Strategi Advokasi

Strategi ini diarahkan kepada pihak-pihak eksternal yang melanggar ketentuan-ketentuan sehingga dapat mengatur penyelenggaraan pendidikan kepramukaan. Secara internal, kwartir akan secara aktif melakukan upaya-upaya pembelaan hukum atas masalah hukum yang dihadapi anggotanya sejauh dilakukan dalam koridor hukum yang berlaku di Indonesia.

Sebagai turunan dari strategi dasar, maka dikembangkan strategi operasional agar lebih membumi.

Kak Ahmad Rusdi: Ketua Komite Pramuka Kawasan Asia-Pasifik 2018 - 2022

Page 17: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

16 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 17Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

KEPUTUSANKWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA

NOMOR: 171 TAHUN 2020TENTANG

PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAANDI LUAR NEGERI

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka,

Menimbang : a. bahwa Gerakan Pramuka merupakan anggota Organisasi Gerakan Pandu Dunia/World Organization of the Scout Movement (WOSM), sehingga perlu mengutus anggotanya untuk berpartisipasi dalam kegiatan kepramukaan di luar negeri.

b. bahwa Kwartir Nasional telah mengatur dalam Petunjuk Penyelenggaraan Pengiriman Utusan Gerakan Pramuka Ke Luar Negeri dengan Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 228 Tahun 2007.

c. bahwa guna menertibkan dan memperlancar pengiriman utusan ke luar negeri diperlukan Pedoman mengikuti kegiatan kepramukaan di luar negeri.

d. bahwa sehubungan dengan itu perlu ditetapkan dengan surat keputusan.

Page 18: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

18 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 19Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

Mengingat : 1. Undang Undang Republik Indonesia No. 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka.

2. Keputusan Munas Gerakan Pramuka X Nomor 07/Munas/2018 tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.

3. Keputusan Munas Gerakan Pramuka X Nomor 09/Munas/2018 tentang Rencana Strategik Gerakan Pramuka Tahun 2019-2024.

4. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 228 Tahun 2007, tentang Petunjuk Penyelenggaraan Pengiriman Utusan Gerakan Pramuka Ke Luar Negeri.

5. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 129 Tahun 2020, tentang Kelompok Kerja Penyusunan Perumusan Pedoman Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri Tahun 2020.

Memperhatikan : Saran Pimpinan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Usulan Kelompok Kerja.

MEMUTUSKAN

Menetapkan

Pertama : Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri, sebagaimana tercantum dalam Lampiran keputusan ini.

Kedua : Menginstruksikan kepada Kwartir dan Satuan Gerakan Pramuka di seluruh Indonesia serta Gugus Depan di Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri untuk melaksanakan isi Keputusan ini.

Page 19: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

18 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 19Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku sejak ditetapkan.

Apabila terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan diPada tanggal Kwartir Nasional Gerakan PramukaKetua,

Komjen Pol. (Purn) Drs. Budi Waseso

: Jakarta: 17 Desember 2020

Page 20: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

20 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 21Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

LAMPIRAN SURAT KEPUTUSANKETUA KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA

NOMOR: 171 TAHUN 2020TENTANG

PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAANDI LUAR NEGERI

BAB IPENDAHULUAN

1. UMUM

Gerakan Pramuka, menurut Undang-Undang nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, bertujuan mendidik dan membina kaum muda Indonesia

guna mengembangkan keunggulan spiritual, emosional, sosial, intelektual, dan fisik (sesosif) agar menjadi:

a. Manusia berkepribadian, berwatak, dan berbudi pekerti luhur.

b. Warga Negara Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia, dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.

c. Dasa Karya ke-10 memperkuat keinginan agar anggota Gerakan Pramuka lebih berwawasan luas dan menjadi bagian dari gerakan global, melalui peran aktif, serta mampu tampil dan turut berkontribusi sebagai utusan Gerakan Pramuka dalam proses penyusunan kebijakan maupun program dan kegiatan kepramukaan di tingkat ASEAN, maupun Asia-Pasifik dan Dunia.

d. Memiliki jejaring persahabatan dan persaudaraan internasional yang setara, agar mampu turut menghapus segala bentuk penjajahan serta ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, adalah harapan kepada para anggota Gerakan Pramuka sesuai isi Pembukaan UUD 1945 Republik Indonesia.

Page 21: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

20 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 21Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

Salah satu upaya untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan menyempurnakan buku pedoman yang mampu membantu memberi arah, serta memudahkan dan memastikan partisipasi anggota sebagai utusan Gerakan Pramuka dalam berbagai pertemuan dan kegiatan kepramukaan di luar negeri serta berinteraksi dengan anggota National Scout Organization (NSO) atau Organisasi Kepramukaan Nasional di negara-negara lain.

Dengan kata lain, Pedoman ini bertujuan meningkatkan animo anggota Gerakan Pramuka, sebagai anggota WOSM (World Organization of the Scout Movement), dalam mengikuti berbagai kegiatan kepramukaan di luar negeri melalui akses informasi serta peluang dan kesempatan yang lebih mudah, lebih cepat, dan lebih murah.

Pedoman mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri ini membantu memberi arah, serta memudahkan dan memastikan partisipasi anggota

sebagai utusan Gerakan Pramuka.

2. MAKSUD dan TUJUAN

a. Tujuan Umum

Tujuan umum penyempurnaan Pedoman mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri adalah membantu memberi arah, serta memudahkan

dan memastikan partisipasi anggota sebagai utusan Gerakan Pramuka dalam mengikuti berbagai kegiatan kepramukaan di luar negeri secara terencana, sistematis, dan sukses hingga utusan kembali ke tanah air dengan tetap sehat dan selamat. Gerakan Pramuka berharap agar pandemi coronavirus segera berakhir sehingga kegiatan kepramukaan dapat digelar kembali di seluruh dunia, termasuk perkemahan di alam terbuka.

b. Tujuan Khusus

Tujuan khusus penyempurnaan Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri, antara lain:

1) Membantu memberi arah, serta memudahkan dan memastikan partisipasi anggota sebagai utusan Gerakan Pramuka dalam berbagai pertemuan dan kegiatan kepramukaan di luar negeri untuk membangun

Page 22: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

22 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 23Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

persahabatan luas dan perdamaian dunia melalui persaudaraan Pramuka dan pemahaman atas keberagaman sosial dan budaya, melalui interaksi dan komunikasi dengan anggota National Scout Organization (NSO) atau Organisasi Kepramukaan Nasional negara-negara lain.

2) Meningkatkan animo anggota Gerakan Pramuka dalam mengikuti berbagai kegiatan kepramukaan di luar negeri melalui akses informasi serta peluang dan kesempatan yang lebih mudah, lebih cepat, dan lebih murah, agar anggota lebih berwawasan luas dan menjadi bagian dari gerakan global, melalui peran aktif, serta mampu tampil dan turut berkontribusi dalam bertukar pengetahuan, keterampilan dan pengalaman.

3) Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri ini membantu partisipasi anggota sebagai utusan Gerakan Pramuka dalam mengikuti berbagai kegiatan kepramukaan di luar negeri secara terencana, sistematis dan sukses hingga utusan kembali ke tanah air dengan tetap sehat dan selamat, dengan rasa cinta tanah air serta kepercayaan diri dan kebanggaan sebagai warga negara Indonesia yang lebih kuat, juga semangat lebih tinggi untuk memperkenalkan Indonesia kepada dunia.

3. DASAR

a. Undang-Undang nomor 12 tentang Gerakan Pramuka tahun 2010.

b. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.

c. Dasa Karya Gerakan Pramuka 2018-2023.

d. Visi, Misi, dan Rencana Strategis Gerakan Pramuka 2019-2024.

e. Constitution of the World Organization of the Scout Movement.

f. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 228 Tahun 2007 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Pengiriman Utusan Gerakan Pramuka ke Luar Negeri.

Page 23: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

22 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 23Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

BAB IIPENGERTIAN

1. Utusan Gerakan Pramuka adalah anggota Gerakan Pramuka yang mendapat mandat tertulis dan diutus oleh Kwarnas untuk mengikuti kegiatan di luar negeri.

2. Delegasi adalah kelompok utusan Gerakan Pramuka untuk mengikuti kegiatan di dalam-ruangan bagi anggota Muda atau anggota Dewasa, termasuk conference, summit, atau youth forum.

3. Kontingen adalah kelompok utusan Gerakan Pramuka untuk mengikuti kegiatan di luar ruangan bagi anggota Muda, termasuk Jamboree, Moot, atau Cuboree.

Pengertian atas istilah-istilah dalam kegiatan kepramukaan tingkat regional dan dunia yang digunakan dalam Pedoman ini adalah sebagai berikut:

Organisasi Gerakan Pramuka se-Dunia

Page 24: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

24 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 25Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

4. Anggota Gerakan Pramuka, menurut Pasal 26 Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, adalah perseorangan WNI yang secara sukarela dan aktif mendaftarkan diri sebagai anggota Gerakan Pramuka, telah memenuhi persyaratan tertentu serta telah dilantik sebagai anggota. Selanjutnya menurut Pasal 36 Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, anggota biasa Gerakan Pramuka terdiri atas (titik 1) Anggota Muda berusia 7 hingga 25 tahun dan disebut peserta didik, dan (titik 2) Anggota Dewasa berusia di atas 26 tahun.

5. National Scout Organization (NSO) adalah Organisasi Kepramukaan Nasional di sebuah negara atau teritori, yang tercatat sebagai anggota World Organization of the Scout Movement (WOSM). Gerakan Pramuka adalah NSO Indonesia.

6. World Organization of the Scout Movement (WOSM) adalah Organisasi Gerakan Pramuka Dunia yang beranggotakan 171 NSO. Dalam mengelola kegiatannya, WOSM membagi ke-171 NSO anggotanya dalam 6 regional atau kawasan, yaitu kawasan Asia-Pasifik dimana Gerakan Pramuka Indonesia bernaung, serta Eropa, Eurasia, Arab, Afrika, dan Inter-Amerika.

7. World Scout Committee atau Komite Pramuka Dunia adalah badan eksekutif tertinggi dalam WOSM yang beranggotakan 12 orang, mewakili 6 regional atau kawasan WOSM (masing-masing 2 orang), yang dipilih dalam World Scout Conference atau Konferensi Pramuka Dunia setiap 3 tahun, dan dapat dipilih kembali 1 kali dalam Konferensi berikutnya. Ketua World Scout Committee saat ini adalah Mr. Craig Turpie (46 tahun) berkewarganegaraan Skotlandia (UK).

8. World Scout Bureau (WSB) atau Biro Kepramukaan Dunia adalah kantor operasional WOSM yang sejak 18 Juni 2014 berkedudukan di Kuala Lumpur, Malaysia. WOSM mempertahankan kantor kecil di Jenewa, Swiss, karena WOSM tercatat sebagai badan hukum di Swiss.

9. Secretary General of WOSM atau Sekretaris Jenderal WOSM adalah pemimpin kegiatan operasional WSB, saat ini dijabat Mr. Ahmad Alhendawi (36 tahun) berkewarga-negaraan Jordania, yang berstatus profesional, berkantor di WSB Kuala Lumpur, dibantu beberapa direktur dan staf operasional. Sekjen WOSM dipilih, diangkat, dan dinilai kinerjanya oleh World Scout Committee.

Page 25: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

24 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 25Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

10. World Scout Foundation (WSF) atau Yayasan Dana Pramuka Dunia adalah organisasi nirlaba internasional yang bertujuan memperkuat Kepramukaan Dunia melalui dukungan dana kepada WOSM berkantor di Jenewa. WSF didirikan pada 1969 dengan modal USD 10 ribu (sekitar Rp 145 juta), dan sejak 1977 hingga sekarang WSF telah menyumbang lebih dari USD 73 juta (Rp 1 triliun lebih) dalam bentuk bantuan dana (grant) kepada WOSM maupun NSO. Anggota atau penyumbang dana WSF disebut World Baden-Powell Fellow (Sahabat Baden-Powell Dunia) atau disingkat “BP Fellow”. Setiap anggota harus menempatkan dana seumur hidup minimal USD 10 ribu di WSF untuk menjadi BP Fellow. Anggota Muda dapat bergabung sebagai Young Baden-Powell Fellow, dengan menempatkan dana USD 1.000 (sekitar Rp 14,5 juta). WSF mengelola dana dalam sejumlah skema investasi. Rapat pengurus dan pertemuan anggota WSF diselenggarakan setiap tahun atas biaya mandiri. Saat sekarang yang menjadi Ketua Kehormatan WSF adalah Raja Swedia YM Carl Gustaf XVI.

11. World Scout Parliamentary Union (WSPU) atau Persatuan Pramuka Anggota Parlemen Se-Dunia adalah organisasi internasional yang mewadahi Scout-Oriented Parliamentarians, yaitu anggota parlemen di setiap negara yang juga anggota Pramuka atau anggota parlemen yang sangat menyukai dan mendukung kepramukaan. Tujuannya adalah menguatkan Kepramukaan

Kak Ahmad Rusdi diterima sebagai Anggota Yayasan Dana Pramuka Dunia oleh YM Raja Swedia Carl Gustaf ke-16 selaku Honorary Chairman dari Yayasan dalam pertemuan di Seoul 2019

Page 26: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

26 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 27Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

Dunia dan NSO melalui pengaruh sebagai anggota parlemen yang memiliki keyakinan bahwa Kepramukaan adalah wadah pendidikan non-formal yang tepat. WSPU mendorong dibentuknya National Scout Parliamentary Association (NSPA) atau di Indonesia dapat diberi nama Gugus Darma Pramuka Parlementer Indonesia (Pasal 40 Anggaran Dasar Gerakan Pramuka), sebagai mitra WSPU dalam membuka akses kepada para pembuat kebijakan dan keputusan yang terkait dengan pendidikan non-formal bagi kaum muda. WSPU mengadakan General Assembly (Sidang Umum) setiap 4 tahun, dan Sidang Umum ke-9 diselenggarakan di Bangkok tahun 2018. WSPU saat ini diketuai Dr. Thamrong Dasananjali, anggota Parlemen Kerajaan Thailand.

12. Asia-Pacific Regional (APR) WOSM atau Pramuka Kawasan Asia-Pasifik WOSM beranggotakan 29 NSO termasuk Gerakan Pramuka Indonesia, yang dikelola dan dilayani oleh Support Center atau Pusat Layanan APR-WOSM, yang berkantor di Makati City, Filipina, dipimpin Direktur Regional, saat ini Mr. JRC Pangilinan (57 tahun) berkewarga-negaraan Filipina.

13. Asia-Pacific Regional Scout Committee atau Komite Pramuka Kawasan Asia-Pasifik adalah badan eksekutif tertinggi di Asia-Pacific Regional (APR) WOSM atau Pramuka Kawasan Asia-Pasifik yang beranggotakan 10 orang dan dipilih dalam Asia-Pacific Scout Conference atau Konferensi Pramuka Asia-Pasifik untuk masa bakti 6 tahun. Konferensi diselenggarakan setiap 3 tahun untuk memilih 5 orang (separuh) anggota Komite yang habis masa baktinya. Ketua Asia-Pacific Regional Scout Committee saat ini adalah Kak Ahmad Rusdi (63 tahun) yang juga Wakil Ketua Kwarnas / Ketua Komisi Kerja Sama Luar Negeri. Ketua Komite Pramuka Asia-Pasifik otomatis menjadi anggota ex-officio Komite Pramuka Dunia namun tanpa hak voting.

Rapat Komite Pramuka Asia-Pasifik dalam “APR Scout Leaders’ Summit” di Bali 2017

Page 27: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

26 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 27Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

14. Asia-Pacific Regional Scout Foundation (APRSF) atau Yayasan Dana Pramuka Asia-Pasifik adalah organisasi penghimpun dan pengelola dana yang bertujuan memperkuat Kepramukaan di Asia-Pasifik melalui dukungan dana kepada APR-WOSM dan NSO. APRSF didirikan tahun 1992 dengan bantuan modal USD 10 ribu (sekitar Rp 145 juta) dari Pramuka Taiwan. APRSF, yang pada tahun 2017 memperingati ulang tahun ke 25 atau Silver Jubillee, kini diketuai Dr. Chao Shou-Po (Taiwan) dan telah berhasil mengelola dana lebih dari USD 2 juta melalui dana anggota yang ditempatkan seumur hidup secara sukarela maupun hasil penggalangan dana dan sumbangan. Keanggotaan APRSF dikategorikan menjadi Associate Member bila menempatkan dana USD 500 ke atas, Donor Member USD 1.000 ke atas, Bronze Member USD 3.000 ke atas, Silver Palm Member USD 5.000 ke atas, Gold Palm Member USD 10.000 ke atas, Platinum Palm Member USD 25.000 ke atas, dan Diamond Palm Member USD 50.000 ke atas.

Anggota Muda dapat menjadi anggota APRSF dengan sukarela menempatkan dana untuk seumur-hidup, dan dikategorikan sebagai Associate Youth Member bila menempatkan dana USD 50 ke atas, Donor Youth Member USD 100 ke atas, Bronze Palm Youth Member USD 300 ke atas, Silver Palm Youth Member USD 500 ke atas, dan Gold Palm Youth Member USD 1.000 ke atas. APRSF mengelola dana dengan sejumlah skema investasi, termasuk kerja sama dengan WSF.

Sebagian hasil investasinya digunakan untuk mendukung kegiatan Pramuka di kawasan Asia-Pasifik seperti memberikan modal untuk kegiatan Scout Bazaar. APRSF mengadakan rapat pengurus dan pertemuan anggota atau penggalangan dana di sela-sela kegiatan Konferensi APR-WOSM.

15. ASEAN Scout Association for Regional Cooperation (ASARC) atau Asosiasi Kerjasama Pramuka se ASEAN dideklarasikan pada 5 September 2007 dalam 1st ASEAN Scout Conference atau Konferensi Pramuka se ASEAN ke-1 di Kuala Lumpur, Malaysia, oleh utusan 6 NSO pendiri ASARC, termasuk Ka Kwarnas Gerakan Pramuka saat itu, (Almarhum) Kak Prof. Dr. Dr. H. Azrul Azwar, M.P.H. ASARC bersekretariat tetap di kantor Kwarnas Gerakan Pramuka, Jakarta.

Page 28: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

28 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 29Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

16. Scout Conference atau Konferensi Pramuka adalah pertemuan para pimpinan NSO setiap 3 tahun, yang masing-masing diwakili oleh maksimum 6 orang utusan, termasuk Ketua Kwartir Nasional (Chief Commissioner) serta Sekretaris Jenderal (Chief Scout Executive) dan Ketua Komisi Kerja Sama Luar Negeri (International Commissioner), untuk membahas dan menentukan arah kebijakan dan kegiatan kepramukaan, serta memilih anggota Komite dan Sub-Komite untuk masa bakti berikutnya.

World Scout Conference diadakan di tingkat dunia, APR Scout Conference di tingkat kawasan Asia-Pasifik, dan ASARC Conference di tingkat ASEAN.

17. Cuboree adalah perkemahan bagi golongan anggota Pramuka Siaga berusia 7-10 tahun yang diisi kegiatan bermain serta lomba ringan yang menyenangkan.

18. Jamboree adalah pertemuan dan perkemahan besar bagi golongan anggota Pramuka Penggalang yang menitikberatkan pada kegiatan persaudaraan. Sebagian besar program jamboree dikemas sebagai kegiatan permainan di alam terbuka yang menarik, menyenangkan dan edukatif. World Scout Jamboree diadakan di tingkat dunia, APR Scout Jamboree di tingkat kawasan Asia-Pasifik, ASEAN Scout Jamboree di tingkat ASEAN, dan Jambore Nasional di tingkat nasional.

Rapat Sub-Komite Manajemen Kawasan Asia-Pasifik di KBRI Bangkok 2018

Page 29: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

28 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 29Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

19. Moot atau Gerakan Pramuka menyebutnya: Raimuna, adalah perkemahan yang diselenggarakan oleh dan untuk golongan anggota Pramuka Penegak dan Pandega, dan menitikberatkan pada program dan kegiatan persaudaraan yang dikemas secara menarik, menyenangkan dan edukatif.

World Scout Moot diadakan di tingkat dunia, APR Scout Moot di tingkat kawasan Asia-Pasifik, dan Raimuna Nasional di tingkat nasional.

20. Youth Forum adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pandega untuk membahas topik tertentu.

World Scout Youth Forum diadakan di tingkat dunia, APR Scout Youth Forum di tingkat kawasan Asia-Pasifik, dan ASEAN Youth Forum di tingkat ASEAN.

21. APR Scout Leaders’ Summit adalah Pertemuan Pimpinan Pramuka se Asia-Pasifik adalah pertemuan para pimpinan NSO yang diselenggarakan antara 2 Konferensi Pramuka se Asia-Pasifik untuk membahas dan mengevaluasi kinerja paruh waktu masa bakti Komite dan Sub-Komite guna menemukan solusi atas kendala yang ditemui. Gerakan Pramuka adalah tuan rumah 9th APR Scout Leader Summit di Bali 22-25 April 2017.

22. Basic Management Course for Professional Scout and Scout Executive (BMC) adalah kursus manajemen kepramukaan tingkat dasar yang diselenggarakan WOSM dan diperuntukan bagi pengelola Kwartir.

23. Advanced Management Course for Professional Scout and Scout Executive (AMC) adalah kursus manajemen kepramukaan tingkat lanjutan yang diselenggarakan WOSM dan diperuntukkan bagi pengelola kwartir yang telah mengikuti Basic Management Course.

24. Course for Assistant Leader Trainers (CALT) atau Gerakan Pramuka menyebutnya: Kursus Pelatih Pembina Pramuka Tingkat Dasar (KPD) adalah kursus tingkat pertama yang diselenggarakan WOSM bagi Pelatih Pembina Pramuka.

25. Course for Leader Trainers (CLT) atau Gerakan Pramuka menyebutnya: Kursus Pelatih Pembina Pramuka Tingkat Lanjutan (KPL) adalah kursus tingkat lanjutan yang diselenggarakan WOSM bagi Pelatih Pembina Pramuka.

Page 30: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

30 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 31Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

26. Invitation Program adalah kegiatan kepramukaan yang rekreatif dan edukatif di sebuah NSO dengan mengundang peserta dari NSO lain.

27. Agoonoree atau Gerakan Pramuka menyebutnya: Perkemahan Pramuka Luar Biasa (PPLB) adalah pertemuan/perkemahan para anggota Pramuka luar biasa (penyandang cacat).

28. Border Jamboree atau Perkemahan/Kunjungan Muhibah adalah pertemuan para pimpinan dan anggota NSO dari negara-negara yang teritorialnya berbatasan langsung.

29. Camporee adalah perkemahan kecil untuk putera atau puteri dalam lingkup dan peserta sedikit di wilayah tertentu.

30. Exchange Program adalah kegiatan saling kunjung anggota muda, atau dewasa dengan NSO atau organisasi lain di luar negeri.

31. Internship atau magang adalah penugasan anggota Gerakan Pramuka untuk belajar sambil bekerja di NSO atau WOSM atau organisasi lain di luar negeri berdasarkan kesepakatan atau kerja sama kedua belah pihak.

32. Expedition adalah kegiatan perjalanan yang bersifat penjelajahan dan/atau penelitian bagi anggota Gerakan Pramuka ke suatu tempat di luar negeri.

33. ATAS atau Association of Top Achievers Scouts adalah kelompok pertemanan yang tidak mengikat (hanya bersifat fellowship) bagi para anggota Pramuka yang telah berhasil mencapai peringkat tertinggi dalam golongannya, seperti Pramuka Garuda atau Eagle Scout atau President’s Scout atau Queen’s Scout dan lain-lain.

34. APES atau Asia-Pacific Evergreen Scouts kadangkala disebut ESAP atau Evergreen Scouts of Asia-Pacific, adalah kelompok pertemanan yang tidak mengikat (hanya bersifat fellowship) bagi para pengurus Komite dan Sub-Komite Pramuka Asia-Pasifik yang masih aktif maupun yang sudah purna, agar dapat terus berkomunikasi dan berkontribusi dalam bentuk sumbangan pemikiran dan perspektif bagi kemajuan Pramuka di kawasan Asia-Pasifik.

35. Perwakilan RI di Luar Negeri, yang dipimpin oleh Pejabat Dinas Luar Negeri karir dari Kemlu (Kementerian Luar Negeri) RI atau WNI lain yang ditunjuk dan diangkat oleh Presiden RI melalui persetujuan DPR-RI, menurut UU nomor

Page 31: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

30 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 31Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

37 tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri berkewajiban memberikan pengayoman, perlindungan, dan bantuan hukum bagi warga negara dan badan hukum Indonesia di luar negeri, sesuai dengan peraturan perundang-undangan nasional serta hukum dan kebiasaan internasional.

36. Gugus Depan Gerakan Pramuka di Perwakilan RI di Luar Negeri, menurut Pasal 31 AD-ART Gerakan Pramuka, adalah satuan pendidikan dan satuan organisasi yang dikoordinasikan langsung oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, dan sebagian besar (dari sekitar 20-an Gugus Depan Gerakan Pramuka Luar Negeri saat ini) berbasis satuan pendidikan yang berpangkalan di Sekolah Indonesia di Luar Negeri.

37. Diaspora Indonesia adalah warga negara Indonesia (WNI), atau yang sudah melepas kewarganegaraan Indonesia-nya, dan menetap di luar negeri. Termasuk mereka yang lahir di Indonesia, atau dilahirkan dari orangtua WNI, yang telah menjadi warga negara tetap atau sementara di luar negeri.

38. SHE atau Safety and Health Environment atau lingkungan yang terjamin kesehatan dan keselamatannya serta bebas dari kecelakaan dan penyakit, merupakan kondisi mutlak bagi utusan Gerakan Pramuka, termasuk disiplin penerapan protokol kesehatan WHO atau World Health Organization maupun otoritas kesehatan setempat dan SfH atau Safe from Harm.

WORLD SCOUTING - SCOUTISME MONDIALMEMBERS OF THE WORLD ORGANIZATION OF THE SCOUT MOVEMENT - MEMBRES DE L’ORGANISATION MONDIALE DU MOUVEMENT SCOUT

Logo-logo Anggota WOSM

Page 32: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

32 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 33Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

1. LANDASAN PENGIRIMAN

a. Landasan Filosofis dan Historis

Pengiriman utusan Gerakan Pramuka ke luar negeri sebagaimana tercantum dalam pendahuluan Pedoman ini, dilandasi semangat Persaudaraan Pramuka Sedunia sebagaimana tertulis dalam buku “Scouting for Boys” (Memandu untuk Putera), karangan Chief Scout of the World (Bapak Pramuka Sedunia), Baden Powell of Gilwell, yang menyerukan bahwa melalui jambore dunia, persaudaraan antara sesama pandu/pramuka sedunia dapat dijadikan modal untuk mencapai cita-cita perdamaian dunia.

b. Landasan Operasional

1) WOSM Calendar Of Events.

2) Edaran atau undangan dari APR-WOSM dan/atau NSO penyelenggara kegiatan.

BAB IIILANDASAN dan TUJUANPENGIRIMAN UTUSAN

Page 33: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

32 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 33Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

3) Edaran Kwarnas ke Kwarda/Kwarcab/Gudep/Saka tentang kegiatan.

4) Surat Rekomendasi / Referensi Kwarda perihal keikutsertaan Anggota.

5) Surat Keputusan Kwarnas mengikuti kegiatan.

2. TUJUAN UMUM PENGIRIMANTujuan umum pengiriman utusan Gerakan Pramuka ke luar negeri adalah memberikan kesempatan kepada anggota Gerakan Pramuka untuk mengembangkan potensi diri dan wawasan internasional.

3. TUJUAN KHUSUS PENGIRIMANTujuan khusus pengiriman utusan Gerakan Pramuka luar negeri, antara lain:

a. Memupuk rasa persahabatan, persaudaraan, dan perdamaian dengan anggota NSO maupun organisasi lainnya.

b. Menambah dan saling bertukar pengetahuan dan pengalaman melalui komunikasi dan interaksi dengan anggota NSO lain guna meningkatkan kualitas Gerakan Pramuka.

c. Memupuk dan memperkuat rasa cinta tanah air dan kebanggaan sebagai warga negara Indonesia.

d. Mempelajari sambil mengenalkan negara, bangsa, budaya dan keunggulan Indonesia kepada masyarakat internasional.

* * *Kontingen Indonesia pada Jambore Dunia ke-23 di Jepang 2015

Page 34: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

34 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 35Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

BAB IVKETENTUAN UMUM

1. Pengiriman utusan Gerakan Pramuka mengikuti kegiatan kepramukaan di luar negeri hanya dapat dilakukan atas rekomendasi dan referensi dari Kwartir Nasional (yang dikoordinasikan oleh Komisi Kerja Sama Luar Negeri), berdasarkan surat rekomendasi dan referensi dari Kwartir Daerah, yang diberikan sebagai jaminan bahwa utusan telah menjalani seleksi dan memenuhi persyaratan sebagaimana tertulis dalam Pedoman ini. Berdasarkan rekomendasi dan referensi Kwartir Nasional, selanjutnya utusan dapat memesan tiket keberangkatan dan kepulangan ke dan dari tanah air.

2. Surat rekomendasi dan referensi Kwartir Daerah diberikan berdasarkan surat edaran Kwartir Nasional perihal suatu kegiatan kepramukaan di luar negeri, sebagai tindak lanjut atas surat undangan (atau edaran) dari suatu NSO atau WOSM atau APR-WOSM atau ASARC.

3. Apabila inisiatif atau ide untuk mengikuti (atau menyelenggarakan) kegiatan kepramukaan di luar negeri berasal dari Kwartir Daerah, maka komunikasi dan korespondensi sejak awal (saat masih berupa gagasan) harus melibatkan Kwartir Nasional (melalui Komisi Kerja Sama Luar Negeri) yang selanjutnya akan terlibat dalam komunikasi dan korespondensi dengan NSO atau APR-WOSM atau ASARC.

4. Utusan Gerakan Pramuka harus memenuhi syarat sebagai berikut:

a. Anggota yang telah aktif sedikitnya 1 tahun, atau minimum;

1) Siaga Mula untuk golongan Siaga.

2) Penggalang Ramu untuk golongan Penggalang.

3) Penegak Bantara untuk golongan Penegak.

4) Lulus KMD (Kursus Mahir Dasar) untuk Pembina atau anggota Dewasa.

5) Pramuka Garuda diprioritaskan.

Page 35: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

34 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 35Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

b. Memiliki Kartu Tanda Anggota Gerakan Pramuka yang masih berlaku.

c. Mampu berkomuniasi dalam Bahasa Inggris, baik tulisan maupun lisan.

d. Memiliki Paspor bertanggal kadaluarsa paling cepat 6 bulan setelah tanggal ketibaan di negara tuan rumah kegiatan.

e. Memiliki surat rekomendasi dan referensi dari Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.

f. Berbadan sehat, serta tidak mengidap penyakit bawaan, yang dinyatakan dalam Surat Keterangan Sehat dari fasilitas pelayanan kesehatan, serta telah mendapat vaksin relevan yang diharuskan, termasuk Coronavirus, Meningitis, dan lain-lain. Ukuran kacamata tidak melebihi 2 (+) atau 2 (-), serta ukuran BMI (Body Mass Index) tidak kurang (>) dari 18,5 serta tidak lebih (<) dari 30.

Tinggi badan minimal, sesuai data Food and Agriculture Organizations of the United Nations (FAO) tentang rata-rata tinggi badan anak di Indonesia dibawah ini:

Usia Tinggi Badan Anak Laki-laki Tinggi Badan Anak Perempuan

7 tahun 113,0 cm 111,8 cm

8 tahun 118,1 cm 116,9 cm

9 tahun 122,9 cm 122,1 cm

10 tahun 127,7 cm 127,5 cm

11 tahun 132,6 cm 133,5 cm

12 tahun 137,6 cm 139,8 cm

13 tahun 142,9 cm 145,2 cm

14 tahun 148,8 cm 148,7 cm

15 tahun 155,2 cm 150,5 cm

16 tahun 161,1 cm 151,6 cm

Page 36: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

36 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 37Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

g. Memiliki surat ijin dari orang tua, kepala sekolah, pimpinan perguruan tinggi dan/ atau kantor tempat bekerja.

h. Sanggup menyelesaikan semua biaya yang diperlukan sesuai jadwal pelunasan yang ditetapkan.

i. Memenuhi persyaratan umum dan khusus yang ditetapkan Kwartir Nasional dan panitia penyelenggara kegiatan.

j. Semua persyaratan dipenuhi dan disampaikan ke Kwartir Nasional sesuai jadwal yang ditetapkan.

k. Bersedia melengkapi seluruh syarat pengurusan visa sebagaimana ketentuan dari kedutaan besar negara tuan rumah kegiatan.

l. Bersedia mengikuti pembekalan, baik di Kwartir Daerah maupun Kwartir Nasional.

m. Bersedia menandatangani surat pernyataan/pakta integritas berisi janji dan kesediaan untuk mematuhi dan melaksanakan tugas yang diberikan Pimpinan Kontingen/Delegasi.

5. Proses tindak lanjut undangan kegiatan kepramukaan di luar negeri yang diterima oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka:

Kak Ahmad Rusdi sedang bertukar badge di arena Jambore Dunia ke-23, Jepang, 2015

Page 37: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

36 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 37Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

a. Kwartir Nasional, setelah menerima surat undangan atau pengumuman tentang kegiatan kepramukaan di luar negeri, akan menyiapkan surat edaran guna meneruskan/menyebarluaskan undangan tersebut ke Kwartir Daerah paling lambat dalam 7 hari kerja.

b. Kwartir Nasional juga akan memposting surat edaran tersebut dalam website: www.pramuka.id/internasional paling lambat dalam 2 hari kerja setelah surat edaran selesai, serta mengedarkan rencana kegiatan kepramukaan di luar negeri tersebut melalui media sosial maupun media cetak dan elektronik.

c. Kwartir Daerah dimohon untuk meneruskan surat edaran Kwartir Nasional tersebut ke seluruh Kwartir Cabang di daerahnya paling lambat 7 hari kerja setelah surat diterima dari Kwartir Nasional.

d. Kwartir Cabang dimohon meneruskan surat edaran tersebut ke seluruh Kwartir Ranting di cabangnya paling lambat 7 hari kerja setelah surat diterima dari Kwartir Daerah.

e. Kwartir Ranting dimohon meneruskan surat edaran tersebut ke seluruh Gugus Depan di ranting paling lambat 7 hari kerja setelah surat diterima dari Kwartir Cabang.

f. Anggota Gerakan Pramuka yang berminat dan memenuhi persyaratan sebagai utusan dapat mendaftarkan-diri ke Kwartir Ranting, setelah calon utusan menjalani seleksi-administrasi di tingkat Gugus Depan.

g. Kwartir Ranting meneruskan pendaftaran ke Kwartir Cabang, setelah calon utusan menjalani seleksi berikutnya di tingkat Kwartir Ranting.

h. Kwartir Cabang meneruskan pendaftaran ke Kwartir Daerah, setelah calon utusan menjalani seleksi selanjutnya di tingkat Kwartir Cabang.

i. Kwartir Daerah memberikan surat rekomendasi dan referensi bagi calon utusan kepada Kwartir Nasional selambat-lambatnya 14 hari kerja sebelum tanggal pendaftaran kegiatan ditutup, dan setelah calon utusan menjalani seleksi akhir di tingkat Kwartir Daerah.

j. Kwartir Nasional memproses dan mendaftarkan calon utusan Gerakan Pramuka guna mengikuti kegiatan di luar negeri.

k. Berdasarkan proses tersebut diatas, maka surat undangan atau pengumuman tentang suatu kegiatan kepramukaan di luar negeri yang

Page 38: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

38 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 39Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

diikuti oleh kontingen anggota muda Gerakan Pramuka, paling lambat harus diterima oleh Kwartir Nasional sejak 120 hari (atau 4 bulan) sebelum tanggal pendaftaran kegiatan ditutup.

l. Kwartir Nasional mendesain logo kontingen/delegasi dalam mengikuti setiap kegiatan di luar negeri dengan corak dan unsur sebagai berikut:

1) Menampilkan gambar-utama, misalnya hewan, atau bangunan, atau simbol. Logo kontingen/delegasi Gerakan Pramuka beberapa tahun lalu pernah menampilkan secara konsisten gambar burung elang.

2) Mencantumkan logo cikal dan logo WOSM sesuai petunjuk atau peraturan.

3) Mencantumkan tulisan Indonesia Contingent atau Indonesia Delegation.

4) Mencantumkan nama kegiatan (bisa menuliskan versi pendek, misalnya World Scout Jamboree bisa ditulis WSJ), disertai kota/lokasi, negara, dan waktu penyelenggaraan.

5) Latar belakang warna merah dan putih, merefleksikan bendera nasional Indonesia.

6) Bentuk logo dapat diselaraskan dengan bentuk logo yang dibuat oleh penyelenggara, misalnya bulat, lonjong, segi 4, dan lain-lain.

7) Ukuran badge diselaraskan dan diseimbangkan dengan baju seragam, umumnya berdiameter 6 sampai 8cm, atau panjang dan lebar antara 6 dan 8cm.

Peserta Jambore Dunia ke-24, Amerika Serikat, 2019 berdialog dengan mantan Sekjen PBB, Ban Ki Moon

Page 39: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

38 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 39Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

BAB VPENGORGANISASIAN UTUSAN

1. SELEKSI dan PENDAFTARAN UTUSAN

a. Bagi calon utusan kegiatan kepramukaan di luar negeri yang diikuti oleh kontingen Anggota Muda, termasuk jamboree, moot, cuboree atau kegiatan lain yang setara;

1) Utusan harus memenuhi syarat-syarat sebagaimana tertulis pada BAB IV Ayat 4, Ketentuan Umum Pedoman ini.

2) Seleksi administrasi dilakukan oleh Gugus Depan, terhadap Anggota Gerakan Pramuka yang berminat menjadi utusan dalam kegiatan kepramukaan di luar negeri. Calon yang memenuhi persyaratan mendaftarkan diri ke Kwartir Ranting.

3) Seleksi berikutnya dilakukan oleh Kwartir Ranting. Calon yang memenuhi persyaratan diteruskan ke Kwartir Cabang.

4) Seleksi lanjutan dilakukan oleh Kwartir Cabang. Calon yang memenuhi persyaratan diteruskan ke Kwartir Daerah.

5) Seleksi tahap akhir dilakukan oleh Kwartir Daerah sebelum memberikan surat rekomendasi dan referensi bagi calon utusan kepada Kwartir Nasional selambat-lambatnya 14 hari kerja sebelum tanggal pendaftaran kegiatan ditutup.

6) Kwartir Nasional memproses dan mendaftarkan anggota kontingen Gerakan Pramuka berdasarkan Surat Keputusan/Surat Tugas dari Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.

7) Kwartir Nasional memberikan pembekalan dan orientasi secara daring (virtual) atau luring (tatap muka) sebelum keberangkatan.

Page 40: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

40 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 41Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

b. Bagi calon utusan kegiatan kepramukaan di luar negeri yang diikuti oleh delegasi anggota Muda dan Dewasa, termasuk youth forum, conference, summit atau kegiatan lain yang setara, serta untuk anggota regional committee dan sub-committee atau posisi lain yang setara;

1) Calon utusan harus memenuhi syarat-syarat sebagaimana tertulis pada BAB IV Ayat 4, Ketentuan Umum Pedoman ini, serta persyaratan khusus lainnya.

2) Delegasi Anggota Muda yang akan mengikuti youth forum atau kegiatan lain yang setara;

a) Minimum Penegak Laksana dan Pandega, diutamakan anggota Dewan Kerja Nasional atau Dewan Kerja Daerah.

b) Kwartir Nasional menginformasikan kepada Kwartir Daerah untuk menyeleksi dan mencalonkan utusan dari Kwartir Daerah (apabila Kwartir Nasional memutuskan untuk membuka peluang ini), dan Kwartir Nasional mengadakan seleksi tahap berikutnya paling lambat 14 hari sebelum pendaftaran ditutup oleh penyelenggara.

c) Calon yang dinilai cakap dan berpotensi oleh Pimpinan Kwartir Nasional (atau oleh Pimpinan Kwartir Daerah untuk Dewan Kerja Daerah) serta memiliki pengetahuan dan wawasan memadai tentang kepramukaan, termasuk aspek sosial, budaya, dan diplomasi dalam kepramukaan.

3) Delegasi Anggota Dewasa atau Muda yang mengikuti conference atau summit atau kegiatan lain yang setara, serta untuk anggota regional committee dan sub-committee atau posisi lain yang setara;

Delegasi Gerakan Pramuka terdiri atas Ketua Kwartir Nasional, Sekretaris Jenderal Kwartir Nasional, Wakil Ketua Kwartir Nasional, dan/atau Pimpinan/Pengurus Kwartir Nasional lainnya, serta Andalan Nasional, Anggota Majelis Pembimbing Nasional, Anggota Dewan Kerja Nasional, dan/atau Pembina/Anggota Dewasa dan Muda Gerakan Pramuka lainnya yang diminta/ditunjuk oleh Pimpinan Kwartir Nasional melalui Surat Keputusan atau Surat Tugas dari Kwartir Nasional.

Page 41: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

40 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 41Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

4) Kwartir Nasional mendaftarkan delegasi kepada penyelenggara berdasarkan Surat Keputusan/Surat Tugas dari Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, serta memberikan pembekalan secara daring (virtual) atau luring (tatap muka) sebelum keberangkatan.

c. Bagi calon utusan kegiatan kepramukaan di luar negeri yang diikuti oleh utusan anggota Muda atau Dewasa, termasuk management course, leader trainers, invitation program, internship program, exchange program, regional workshop atau kegiatan lain yang setara;

1) Calon utusan harus memenuhi syarat-syarat sebagaimana tertulis pada BAB IV Ayat 4, Ketentuan Umum Pedoman ini, serta persyaratan khusus lainnya.

2) Apabila seluruh atau sebagian biaya mengikuti kegiatan ditanggung oleh Kwartir Nasional, atau WOSM, atau sponsor, maka utusan berjanji membuat laporan kegiatan dan keuangan (berikut bukti-bukti pengeluaran) secara lengkap kepada pihak penanggung biaya (sponsor) sesuai jadwal yang ditetapkan atau 14 hari setelah kegiatan selesai dan utusan telah tiba kembali di tanah air.

3) Seleksi utusan dilakukan langsung oleh Pimpinan/Pengurus Kwartir Nasional serta Komisi dan/atau pemangku kepentingan yang terkait dengan kegiatan, berdasarkan persyaratan khusus dan jadwal yang

Pemusatan latihan Kontingen Indonesia di Cibubur menjelang Jambore Dunia ke-24, AS, 2019

Page 42: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

42 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 43Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

ditetapkan, serta sesuai dengan latar belakang, maksud dan tujuan, serta karakteristik kegiatan. Sebagai contoh: seleksi bagi calon utusan mengikuti Course for Leader Trainers (CLT) dilakukan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tingkat Nasional bersama Komisi Pembinaan Anggota Dewasa, dan seleksi bagi calon utusan mengikuti Management Course for Professional Scout and Scout Executive dilakukan oleh Sekretaris Jenderal Kwartir Nasional bersama Sekretaris Pelaksana.

4) Kwartir Nasional mendaftarkan utusan kepada penyelenggara atau sponsor berdasarkan Surat Keputusan/Surat Tugas dari Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, serta memberikan pembekalan secara daring (virtual) atau luring (tatap muka) sebelum keberangkatan.

d. Pendaftaran

1) Kwartir Nasional melakukan pendaftaran utusan Gerakan Pramuka, didahului korespondensi dan komunikasi intensif dengan APR-WOSM atau NSO atau organisasi mitra luar negeri penyelenggara kegiatan, agar proses pendaftaran berjalan lancar serta sesuai dengan persyaratan dan jadwal yang ditetapkan.

2) Untuk kegiatan-kegiatan tertentu, misalnya invitation program, internship program, exchange program, atau kegiatan lain yang setara/sejenis, maka Kwartir Nasional terlebih dahulu membuat Nota Kesepahaman (MoU/Memorandum of Understanding) dengan NSO atau organisasi mitra luar negeri penyelenggara.

3) Dasar hukum melakukan pendaftaran sebuah kegiatan kepramukaan di luar negeri adalah: surat undangan atau edaran tentang suatu kegiatan, atau MoU dengan sebuah NSO, dan Surat Keputusan/Surat Tugas dari Kwartir Nasional Gerakan Pramuka yang memutuskan/menetapkan nama-nama utusan.

Page 43: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

42 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 43Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

2. CONTINGENT MANAGEMENT TEAM (CMT) TIM PENGELOLA KONTINGEN

a. Untuk mengelola kontingen yang akan mengikuti kegiatan di luar ruangan dan terdiri utusan Anggota Muda dalam jumlah banyak seperti jamboree, moot, cuboree, Kwartir Nasional membentuk Tim Pengelola Kontingen (CMT), yang tugasnya memimpin, mengurus, mengatur, menjalankan, mengarahkan, mengendalikan serta membantu utusan dalam kontingen guna mencapai tujuan umum maupun khusus pengiriman utusan ke luar negeri (BAB III Pedoman).

b. CMT ditetapkan dengan Surat Keputusan Ketua Kwartir Nasional, dengan komposisi serta perangkat pendukungnya bergantung pada kebutuhan dan anggaran yang tersedia, termasuk jumlah utusan dalam kontingen serta jenis dan tingkat program dan kegiatan yang diikuti.

c. Apabila dipandang perlu, sebelum pelaksanaan kegiatan, Kwartir Nasional dapat mengirim utusan dari unsur CMT untuk mengadakan survei lokasi kegiatan dan melakukan komunikasi dengan pihak-pihak terkait di negara penyelenggara.

Kegiatan “Singapore International Friendship Fiesta 2014”

Page 44: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

44 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 45Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

d. CMT harus memenuhi syarat-syarat;

1) Syarat-syarat sebagaimana tertulis pada BAB IV Ayat 4, Ketentuan Umum Pedoman ini, serta persyaratan khusus lainnya.

2) Calon CMT ( juga IST, Pembina Pendamping Pasukan dan Pembina Pendamping) harus memahami Jamboree Code of Conduct.

3) Tingkat kesehatan dan kebugaran jasmani dan rohani yang paripurna.

4) Fasih berkomunikasi dalam Bahasa Inggris secara lisan dan tulisan.

5) Memiliki pengetahuan dan wawasan yang memadai tentang kepramukaan, termasuk aspek sosial, budaya, dan diplomasi dalam kepramukaan.

6) Memiliki kompetensi, kapabilitas, komitmen, pengalaman dan kecakapan sesuai dengan fungsi/bidang tugasnya.

7) Bersedia untuk bekerja bagi kontingen, sejak perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, hingga membuat laporan dan evaluasi.

e. CMT terdiri atas fungsi sebagai berikut;

1) Pimpinan Kontingen.

2) Pembina Pendamping Pasukan dan Pembina Pendamping Regu.

3) Sekretariat dan Administrasi.

4) Keuangan dan Kebendaharaan.

5) Perlengkapan dan Logistik.

6) Komunikasi, Informasi dan Humas.

7) Kesehatan dan Keselamatan.

8) Pameran dan Pagelaran.

f. Deskripsi Tugas Pokok

1) Pimpinan Kontingen

a) Bertanggungjawab kepada Pimpinan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.

b) Memimpin kontingen sejak perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, hingga laporan dan evaluasi.

Page 45: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

44 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 45Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

c) Berkomunikasi secara berkesinambungan dengan Wakil Ketua Kwartir Nasional/Ketua Komisi Kerja Sama Luar Negeri dan Wakil Ketua Kwartir Nasional/Ketua Komisi Pembinaan Anggota Muda, panitia penyelenggara kegiatan, para pendukung kontingen, termasuk Kementerian/Lembaga Pemerintah Republik Indonesia, Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri, Gugus Depan Gerakan Pramuka di Luar Negeri, Diaspora Indonesia, mitra dan sponsor,

d) Membangun kerja sama dan integritas bersama CMT, IST serta Pembina Pendamping Pasukan dan Pembina Pendamping.

2) Pembina Pendamping Pasukan dan Pembina Pendamping Regu

a) Sebagai jembatan dan ujung tombak komunikasi dan informasi setiap saat antara CMT dengan seluruh anggota regu,

b) Mengarahkan, memotivasi dan mendampingi agar seluruh anggota regu berpartisipasi dalam semua mata kegiatan.

c) Berkomunikasi dan berkolaborasi dengan fungsi lainnya secara berkesinambungan untuk mendukung PinKon.

d) Membuat laporan dan evaluasi.

3) Sekretariat dan Administrasi

a) Merencanakan, melaksanakan dan mengelola korespondensi dan tata laksana administrasi.

b) Merencanakan, menyiapkan dan mengelola Contingent Headquarter, buku saku dan piagam penghargaan dibantu fungsi Kominfo.

c) Merencanakan, memesan dan mengelola tiket pesawat dari biro perjalanan yang dipilih dan ditunjuk Kwartir Nasional, dibantu Keuangan dan Logistik.

d) Merencanakan dan melaksanakan pelunasan jamboree fee dan biaya-biaya lain terkait dengan panitia penyelenggara, dibantu oleh Keuangan dan Kebendaharaan.

Page 46: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

46 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 47Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

e) Menyelesaikan semua permintaan dan persyaratan administratif dari panitia penyelenggara maupun pihak lain, termasuk memastikan kelancaran proses pengurusan visa.

f) Berkomunikasi dan berkolaborasi dengan fungsi lainnya secara berkesinambungan untuk mendukung Pimpinan Kontingen.

g) Membuat laporan dan evaluasi.

4) Keuangan dan Kebendaharaan

a) Merencanakan, menyusun dan mengawasi pelaksanaan Rencana Anggaran Belanja.

b) Membantu Sekretariat dalam menyelesaikan pembayaran jamboree fee dan biaya-biaya lain terkait dengan panitia penyelenggara.

c) Membantu Sekretariat dalam menyelesaikan pembayaran biaya pembelian tiket pesawat dari biro perjalanan.

d) Berkolaborasi dengan Logistik dan Perlengkapan dalam menyelesaikan pembayaran biaya perlengkapan dan logistik kepada pemasok atau mitra Kwartir Nasional.

e) Menatalaksanakan uang dan menyelesaikan pembayaran, termasuk biaya pengurusan visa.

f) Berkomunikasi secara berkesinambungan dan bekerja sama bersama fungsi lainnya dalam mendukung Pimpinan Kontingen.

g) Membuat laporan dan evaluasi.

5) Perlengkapan dan Logistik

a) Merencanakan, mengadakan, melaksanakan dan mengelola kebutuhan perlengkapan dan logistik, termasuk untuk Contingent Headquarter, kesehatan dan keselamatan, Indonesia Day, Pameran, Global Development Village, Cultural Day, Carnival Day, dan pagelaran budaya sehari-hari di Camp Site.

b) Memastikan agar semua perlengkapan tersedia secara utuh dan dalam kondisi baik, sejak keberangkatan hingga kepulangan.

Page 47: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

46 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 47Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

c) Membantu Keuangan dalam menyelesaikan pembayaran untuk pembelian perlengkapan dan logistik kepada pemasok atau mitra Kwartir Nasional.

d) Berkomunikasi dan bekerja sama dengan biro perjalanan untuk mengatur seluruh perjalanan kontingen, termasuk transportasi bagasi dan perlengkapan kontingen.

e) Berkomunikasi dan bekerja sama dengan fungsi lainnya secara berkesinambungan untuk mendukung Pimpinan Kontingen.

f) Membuat laporan dan evaluasi.

6) Komunikasi, Informasi, dan Humas

a) Merencanakan, menyiapkan, melaksanakan, dan mengelola strategi komunikasi, informasi, publikasi, dan kehumasan, dengan memanfaatkan media sosial maupun media cetak dan elektronik, dengan melibatkan dan memberdayakan seluruh potensi anggota kontingen.

Kontingen Indonesia mengibarkan Sang Merah-Putih pada Jambore Dunia ke-23, Jepang 2015

Page 48: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

48 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 49Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

b) Sasaran dan targetnya adalah internal maupun eksternal Gerakan Pramuka, melalui kerja sama dengan media arus utama (mainstream) di Indonesia maupun di negara tempat kegiatan, panitia penyelenggara, pendukung kontingen termasuk Kementerian/Lembaga Pemerintah Republik Indonesia, Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri, Gugus Depan Gerakan Pramuka di Luar Negeri, Diaspora Indonesia, mitra dan sponsor, juga orang tua, untuk memelihara citra positif Gerakan Pramuka.

c) Selain pembuatan akun media sosial, dikelola pula standar postingan, hashtag, tema, dan buku saku dan piagam penghargaan bersama fungsi Sekretariat.

d) Mempublikasikan kegiatan kontingen yang layak siar sejak perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, hingga laporan dan evaluasi.

e) Merencanakan dan menyiapkan agar Contingent Headquarter, Camp Site dan Indonesia Day menjadi ramah pengunjung dan komunikatif.

f) Mendokumentasikan seluruh kegiatan baik foto maupun video.

g) Berkomunikasi dan berkolaborasi secara berkesinambungan dengan fungsi lainnya untuk mendukung Pimpinan Kontingen, serta atas arahan dan instruksi Pimpinan Kontingen bertindak sebagai juru bicara kontingen.

h) Membuat laporan dan evaluasi, termasuk menerbitkan buku laporan perjalanan.

7) Kesehatan dan Keselamatan

a) Merencanakan, menyiapkan, dan mengelola langkah aksi dan kebutuhan untuk menjaga kesehatan, kebugaran dan keselamatan kontingen, serta meminimalisir kecelakaan dan gangguan penularan penyakit, berdasarkan pengumpulan informasi dan analisa atas risiko dan potensi gangguan kesehatan dan keselamatan.

Page 49: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

48 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 49Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

b) Merencanakan dan menjalin kerja sama dengan perusahaan asuransi yang memiliki mitra/agen pelayanan di negara tempat kegiatan.

c) Turut mengawasi disiplin penerapan protokol kesehatan dari WHO (World Health Organization) maupun dari otoritas kesehatan setempat, serta penerapan SfH (Safe from Harm).

d) Berkomunikasi dan berkolaborasi dengan fungsi lainnya secara berkesinambungan untuk mendukung Pimpinan Kontingen.

e) Membuat laporan dan evaluasi.

8) Pameran dan Pagelaran

a) Menyusun konsep, merencanakan dan menyiapkan kegiatan khusus, termasuk Indonesia Day, Pameran, Global Development Village, Cultural Day, Carnival Day, dan pagelaran budaya sehari-hari di Camp Site, untuk mempromosikan Gerakan Pramuka dan Indonesia.

b) Bekerja sama dengan fungsi komunikasi, informasi dan hubungan masyarakat dalam membuat arena Pameran, serta Contingent Headquarter dan Camp Site menjadi ramah pengunjung dan komunikatif, dengan melibatkan pendukung kontingen termasuk Kementerian/Lembaga Pemerintah Republik Indonesia, Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri, Gugus Depan Gerakan Pramuka di Luar Negeri, Diaspora Indonesia, mitra dan sponsor.

c) Unsur-unsur penampilan pada arena Pameran, serta Contingent Headquarter, Camp Site dan Indonesia Day:

• Identitas Republik Indonesia: bendera Merah Putih, lambang negara dan foto Kepala dan Wakil Kepala Negara, peta wilayah RI dan tujuan wisata Indonesia.

• Identitas Gerakan Pramuka: bendera dan lambang, infografis profil, visi dan misi (dalam Bahasa Inggris), seragam dan tanda pengenal, foto-foto berbagai kegiatan termasuk Aksi Pramuka Peduli, dan lain-lain.

Page 50: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

50 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 51Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

• Gelar seni, budaya dan kuliner Indonesia: baju adat, makanan, minuman, cemilan, pagelaran seni, permainan tradisional, alat musik tradisional, dimana pengunjung dapat menikmati, mencoba, atau memainkan.

• Menyediakan souvenir atau giveaways cuma-cuma atau melalui permainan, misalnya brosur, gantungan kunci, badge, alat tulis, dll.

• Menyiapkan buku tamu, berisi: nama lengkap, posisi/jabatan, NSO, e-mail, akun sosial media, pesan dan kesan terhadap Indonesia.

d) Berkomunikasi dan berkolaborasi dengan fungsi lainnya secara berkesinambungan untuk mendukung Pimpinan Kontingen.

e) Membuat laporan dan evaluasi.

3. INTERNATIONAL SERVICE TEAM (IST) TIM PELAYANAN INTERNASIONAL

a. Peranan IST

Dalam kegiatan di luar ruangan seperti jamboree atau moot yang diikuti puluhan ribu peserta, maka panitia penyelenggara selalu merekrut

ribuan sukarelawan anggota Muda dan Dewasa dari mancanegara menjadi IST, sebagai ujung tombak pelayanan kepada para peserta.

IST melayani peserta di semua bidang kegiatan, termasuk mengelola program dan kegiatan, fasilitas perkemahan, sarana-prasarana di bumi perkemahan, mengatur transportasi, serta mengelola perlengkapan umum dan khusus. Bagi seorang IST, ini merupakan pengalaman dan pelajaran hidup yang sangat bermanfaat, walaupun bekerja secara relawan, bahkan harus membayar jamboree fee dan membeli tiket pesawat sendiri.

Para IST harus siap dan ikhlas untuk bekerja dengan sangat keras dan melelahkan, kadangkala hingga larut malam, serta bersedia berperan dalam memberikan semangat dan motivasi para peserta, yaitu peserta didik dalam kepramukaan.

Page 51: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

50 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 51Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

IST memiliki hak, tugas dan kewajiban, termasuk peluang dan kesempatan yang dapat diperoleh dalam mengikuti kegiatan. IST tiba di arena kegiatan lebih awal 1-2 hari dibandingkan Kontingen, dan pulang ke tanah air juga 1-2 hari lebih lambat / belakangan dari Kontingen.

b. Disiplin IST

IST harus disiplin dan berada di tempat tugasnya setiap hari sesuai dengan waktu yang ditentukan. IST yang tidak disiplin akan dicabut hak-haknya dan “dikembalikan” kepada NSO masing-masing. Tim Pengelola IST membuat catatan lengkap tentang kedisiplinan setiap IST dalam melaksanakan tugasnya sesuai waktu dan tanggung jawab yang diberikan.

Beberapa IST memiliki catatan kedisiplinan yang kurang baik dan seringkali mangkir kerja, bahkan ada IST yang hanya melapor sekali saja ke kantor Tim Pengelola IST pada saat memasuki arena kegiatan untuk mengambil tanda pengenal dan perlengkapan IST.

c. Persyaratan IST:

1) Calon utusan harus memenuhi syarat-syarat sebagaimana tertulis pada BAB IV Ayat 4, Ketentuan Umum Pedoman ini, serta persyaratan khusus lainnya.

2) Penambahan redaksi pada BAB IV Ayat 4, huruf “m”, Ketentuan Umum Pedoman ini, yaitu bersedia menandatangani Surat Pernyataan/Pakta Integritas berisi janji dan kesediaan untuk mematuhi dan melaksanakan tugas yang diberikan Pimpinan Kontingen/Delegasi, serta perlu diberi penekanan bahwa calon utusan mendaftar sebagai IST dan telah memahami peran, tugas dan tanggung-jawab IST. Bila dirasa perlu, Surat Pernyataan diketahui dan ditanda-tangani Pimpinan Gugus Depan, Kwartir Cabang, atau Kwartir Daerah.

3) Calon IST harus membaca dan memahami Jamboree Code of Conduct.

4) Kwartir Nasional mendaftarkan delegasi kepada panitia penyelenggara berdasarkan Surat Keputusan/Surat Tugas dari Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, serta memberikan pembekalan calon IST kepada secara daring (virtual) atau luring (tatap muka) sebelum keberangkatan.

Page 52: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

52 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 53Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

4. PEMBEKALAN dan ORIENTASI

a. Tim Kwartir Nasional yang diberi tugas untuk menyiapkan Kontingen atau Delegasi atau Utusan, mengadakan pembekalan dan orientasi sebelum keberangkatan utusan Gerakan Pramuka. Sasarannya adalah untuk seluruh anggota kontingen/delegasi maupun pimpinan/ketua/pengurus/pendamping.

Tujuan Pembekalan dan Orientasi:

1) Saling lebih mengenal sesama utusan lainnya (untuk kontingen kegiatan di luar ruangan, juga lebih mengenal CMT, IST, Pembina Pendamping Pasukan dan Pembina Pendamping), guna membangun dan menguatkan kebersamaan dan kerja sama tim, serta saling melengkapi dan memantapkan pengetahuan dan pengalaman kepramukaan untuk mewujudkan bersama sebuah kontingen atau delegasi yang ramah, respek, aman, nyaman dan terintegrasi.

2) Menumbuhkan dan menguatkan kesadaran sebagai anggota kontingen atau delegasi yang mewakili dan menyandang nama baik Gerakan Pramuka serta negara dan bangsa Indonesia.

3) Menyampaikan informasi detail tentang kegiatan yang akan diikuti, termasuk maksud dan tujuan, sejarah atau riwayat kegiatan, program dan jadwal kegiatan, jadwal keberangkatan dan perjalanan hingga kepulangan.

4) Menyampaikan informasi secara rinci tentang hak, tugas dan kewajiban setiap utusan, termasuk peluang dan kesempatan yang dapat diperoleh dari mengikuti kegiatan. Utusan harus siap untuk saling berbagi (sharing) dan memberi manfaat dengan utusan lain, termasuk utusan NSO lain, dalam bentuk pengetahuan, pengalaman, kisah menarik, permainan, lagu persahabatan, maupun cendera mata.

5) Memberi dan melengkapi pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai aspek kegiatan yang akan dihadapi, agar tetap sehat dan selamat serta senang dan gembira, karena berhasil menyelesaikan semua tugas dengan baik, sukses mengikuti semua mata kegiatan, dan kembali ke tanah air dengan memberi banyak pelajaran, pengetahuan dan pengalaman yang bermanfaat.

6) Mendapat tips kiat sukses dan sharing pengalaman dari peserta kegiatan sebelumnya.

Page 53: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

52 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 53Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

b. Lokasi Pembekalan dan Orientasi

Pembekalan bagi kontingen Anggota Muda dan Dewasa yang akan mengikuti kegiatan di luar ruangan, pada prinsipnya diadakan secara terpusat atau

sentralisasi di TRW Cibubur, Jakarta, secara tatap-muka selama 2-3 hari termasuk upacara pengukuhan kontingen atau delegasi dan pelepasan oleh Ketua Majelis Pembimbing Nasional.

Namun kendala situasi, kondisi dan anggaran, memungkinkan untuk dilakukannya pembekalan secara;

1) Terpisah atau desentralisasi di kota/provinsi lain dekat pelabuhan udara/laut tempat embarkasi/pemberangkatan utusan.

2) Melalui Daring (dalam jaringan) atau Virtual. Pembekalan bagi delegasi atau utusan Anggota Muda dan Dewasa yang

akan mengikuti kegiatan di dalam ruangan, jauh lebih mudah untuk dilaksanakan karena jumlah utusannya sedikit, dan lebih praktis secara daring (dalam jaringan) atau virtual, serta diseminasi materi melalui sosial media atau e-mail.

c. Materi Pembekalan dan Orientasi

Materi pembekalan dan orientasi untuk kontingen Anggota Muda yang akan mengikuti kegiatan di luar ruangan seperti jamboree, moot, atau

cuboree, atau kegiatan lain yang setara dan delegasi Anggota Muda dan

Kontingen Indonesia menyajikan cemilan tradisional kepada peserta negara lain pada Jambore Dunia ke-23, Jepang 2015

Page 54: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

54 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 55Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

Dewasa yang akan mengikuti kegiatan di dalam ruangan seperti youth forum, conference, atau summit, management course, leader trainers, invitation program, internship program, exchange program, regional workshop atau kegiatan lain yang setara, maka materinya menyesuaikan dengan menyetarakan dan menyederhanakan uraian di bawah ini.

1) Pembekalan diawali pertemuan CMT, IST, serta seluruh Pembina Pasukan dan Pembina Pendamping guna menyamakan pengetahuan dan gerak-langkah bersama.

2) Saling lebih mengenal utusan lainnya dalam kontingen, menyepakati uraian tugas masing-masing. Untuk kontingen dengan jumlah utusan banyak dan berasal dari berbagai Kwartir Daerah atau Kwartir Cabang maka dipertimbangkan penetapan dan pemantapan Pembina Pasukan dan Pembina Pendamping, serta integrasi dan pembentukan regu dan pasukan baru guna menjalin persatuan dan kesatuan.

3) Informasi terbaru dan perkembangan terakhir dari panitia penyelenggara: pembaruan atau pemutakhiran program dan jadwal kegiatan, peraturan dan ketentuan, statistik jumlah peserta, dan lain-lain.

4) Mengenal aspek-aspek kegiatan yang diikuti (dipetik dari 24th World Scout Jamboree atau Jambore Pramuka Sedunia ke-24 di West Virginia Amerika Serikat 2019);

Peserta Indonesia mengajarkan Angklung kepada peserta negara lain pada Jambore Dunia ke-22, Swedia 2011

Page 55: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

54 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 55Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

Code of Conduct, Jamboree Song, Safe From Harm, Scouting for

All, Unlock a New World, Day Visitors, Adventure Map, Contingent

Map, Media Center, Fact Sheets, International Service Team, Arrival

and Departure, Heads of Contingent and Contingent Management

Teams, Jamboree Life: Arrival and Departure Information, Banking

and Currency, Base Camp Bashes, Base Camps and Subcamps,

Campsites, Communications, Credentials and Identification, Cultural

Awareness, Daily Reflections, Emergency Information, Food, Cooking,

and Cleaning, Health and Safety, International Food Houses, Jamboree

Headquarters, Lost and Found, My Best Jamboree Experience, Postal

Mail Services, Religious Services and Chaplains, Shower Houses and

Toilets, Sustainability & Recycling, Swapping Badges and Souvenirs,

Trading Posts, Transportation, WiFi and Electricity, Jamboree Program:

Aerial Sports, Aquatics, Better World, Centro Mondial, Climbing,

Creative Expression, Cultural Celebration Day, Extreme Sports, Faith

and Beliefs: Daily Devotionals, Global Development Village, GLOBE

Leadership Development Program, Living in the 21st Century, Model

United Nations, River Rafting, Shooting Sports, Stadium Shows, Summit

Stories, The Jamboree Band, The Jamboree Participation Award,

World Point, Young Correspondents, Jamboree Schedule, Novus:

Frequently Asked Questions (FAQ), Novus: Play it Safe!, Unlock Your

World, Meet the Dream Team, Adventure Awaits: Why 24th WSJ, The

Jamboree Experience: Explore the Adventure, Peruse the Program,

Develop Friendships, Marketing Resources, Photographs.

Page 56: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

56 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 57Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

5) Orientasi lokasi dan fasilitas penting dalam perkemahan: area kemah, pusat CMT Indonesia (contingent headquarter), arena upacara, area kegiatan, fasilitas terdekat pelayanan kesehatan, pos terdekat panitia penyelenggara, lokasi terdekat dispenser air minum, kios terdekat pengambilan bahan makanan, tempat terdekat untuk mandi, cuci, dan toilet, serta akses WiFi dan daya listrik.

6) Informasi teknis tentang kegiatan: program dan kegiatan, fasilitas yang disediakan panitia penyelenggara, sarana-prasarana di bumi perkemahan, pengaturan transportasi, dan perlengkapan umum dan khusus yang diperlukan.

7) Informasi teknis tentang kontingen: keberangkatan dan kepulangan, upacara pelepasan dan penyambutan, perlengkapan pribadi dan kontingen, pengantaran dan penjemputan, penginapan selama pembekalan, mata uang negara tempat kegiatan, paspor dan visa, vaksinasi, kegiatan media sosial.

8) Informasi umum: tentang kondisi sosial, ekonomi, politik dan geografis negara tuan rumah, adat-istiadat, tradisi, perilaku dan kebiasaan penduduk, bahasa, budaya, makanan, iklim dan cuaca, waktu shalat dan arah kiblat.

9) Peningkatan pengetahuan dan kapasitas tentang Safe from Harm, Code of Conduct, Conflict Management, Listening Ear, Cross Cultural Understanding (termasuk sex bebas, konsumsi alkohol, narkoba), Time Management dan Kedisiplinan.

10) Latihan pagelaran seni, budaya dan permainan daerah, lagu-lagu dan yel-yel kontingen, penerapan disiplin waktu, pembekalan tentang penyebaran konten berita kegiatan melalui media sosial.

11) Pengenalan alat dan perlengkapan kontingen, juga distribusi perlengkapan perorangan dan regu termasuk badge dan souvenir untuk pertukaran (swap) dalam berinteraksi dengan utusan lain.

Page 57: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

56 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 57Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

BAB VIDUKUNGAN PENGIRIMAN UTUSAN

Guna melancarkan dan menyukseskan pengiriman utusan Gerakan Pramuka sejak tahap pengorganisasian hingga pelaksanaan-pengiriman, maka Gerakan Pramuka berkorespondensi dan berkomunikasi untuk menggalang dan

melibatkan dukungan berbagai pemangku kepentingan termasuk Kementerian/Lembaga Pemerintah Republik Indonesia, Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri, Gugus Depan Gerakan Pramuka, Diaspora Indonesia, Pemerintah Provinsi serta Kabupaten dan Kota, mitra dan sponsor juga perorangan.

Dukungan dapat berupa sumber daya manusia, sumber dana keuangan, serta fasilitas, akses, material dan perlengkapan, hingga dukungan informasi dan pemikiran atau saran.

1. Dukungan Sumber Daya Manusia

Dukungan sumber daya manusia, diwujudkan dalam bentuk pelibatan langsung atau tidak langsung dalam kegiatan, baik oleh Kementerian/

Lembaga atau instansi pemerintah lainnya, organisasi, maupun perorangan.

Presiden RI Jokowi selaku ketua Mabinas Gerakan Pramuka melepas kontingen Indonesiake Jambore Dunia ke-24, AS 2019

Page 58: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

58 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 59Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

Contoh dukungan Sumber Daya Manusia yang pernah terwujud:

a. Sejumlah Diaspora Indonesia, sebagian besar mahasiswa yang sedang belajar, terlibat sebagai guide bagi visitor Gerakan Pramuka dalam Jambore Dunia di Inggris 2007.

b. Seorang ibu rumah tangga yang bersuami warga negara Swedia, membantu memasak makanan untuk Indonesia Day dalam Jambore Dunia di Swedia 2011.

c. Sejumlah media mengikut-sertakan wartawannya dalam kontingen Jambore Dunia di Swedia 2011 untuk melakukan liputan kegiatan.

d. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia memberikan tugas kepada tim untuk menggelar pameran dan pagelaran pada Jambore Dunia di Inggris 2007, Jambore Dunia di Swedia 2011 maupun Jambore Dunia di Jepang 2015.

e. KBRI Tokyo memberikan tugas kepada beberapa diplomatnya untuk menginap di sekitar lokasi Jambore Dunia di Jepang 2015 sebagai persiapan bila kontingen sewaktu-waktu memerlukan bantuan dan pendampingan.

2. Dukungan Sumber Daya Keuangan

Utusan harus sanggup menyelesaikan pembayaran biaya kegiatan sesuai jadwal yang ditetapkan, sebagaimana tertulis pada BAB IV Ayat 4. Biaya tersebut

meliputi jamboree fee, tiket pesawat, biaya visa, dan perlengkapan kontingen untuk pribadi, seperti seragam, jaket, topi, daypack, badge, dan lain-lain.

Kwartir Nasional menghimpun dan mengelola biaya untuk CMT dan kegiatan kontingen, termasuk Contingent Headquarter, Indonesia Day, Pameran dan Pagelaran, Global Development Village, Cultural Day, Carnival Day, dan lain-lain, yang didukung/diperoleh dari berbagai sumber, sesuai dengan Undang Undang Gerakan Pramuka maupun peraturan dan ketentuan yang berlaku;

a. Bantuan Majelis Pembimbing Nasional

b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

c. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

d. Badan Usaha Milik Gerakan Pramuka

e. Kegiatan pengumpulan dana

f. Sumbangan masyarakat yang tidak mengikat

g. Sumber lain yang tidak bertentangan dengan Kode Kehormatan

Page 59: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

58 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 59Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

3. Dukungan Fasilitas, Akses, Material, dan Perlengkapan

Dukungan berupa fasilitas, akses, material maupun perlengkapan, telah beberapa kali diperoleh kontingen/delegasi Gerakan Pramuka.

Contoh dukungan fasilitas, akses, material dan perlengkapan yang pernah terwujud:

a. KBRI Bangkok menampung sebagian anggota kontingen Gerakan Pramuka ke Jambore Asia-Pasifik di Thailand 2005 untuk menginap di sport hall, komplek kedutaan menjelang kepulangan ke tanah air.

b. Tim Jember Fashion Carnaval turut dalam pawai karnaval budaya Jambore Dunia di Inggris 2007, disponsori Kementrian Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi Republik Indonesia pada Kabinet Reformasi Pembangunan.

c. Kedutaan Besar Kerajaan Swedia di Jakarta memberi perhatian khusus di hari libur dalam menyelesaikan proses pemberian visa bagi kotingen Gerakan Pramuka yang akan menghadiri Jambore Dunia di Swedia 2011.

d. KBRI di Kopenhagen Denmark menerima kunjungan dan menjamu anggota kontingen Gerakan Pramuka yang menghadiri Jambore Dunia di Swedia 2011 pada saat berwisata menjelang kepulangan ke tanah air.

e. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia membiayai kehadiran seorang perajin dan kolektor Batik untuk menggelar koleksinya pada arena Jambore Dunia di Jepang 2015.

f. Dubes RI untuk Azerbaijan, menjemput dan mengantar delegasi Gerakan Pramuka ke World Scout Conference di Baku 2017 dari dan ke Heydar Aliyev International Airport, termasuk menyediakan pernak-pernik pameran dan mendampingi delegasi Gerakan Pramuka.

g. KBRI Bangkok memberikan dukungan dan fasilitas dalam menyelenggarakan Orientasi dan Pertemuan Pengurus APRS di KBRI Bangkok Tahun 2018.

h. KBRI Manila memberikan dukungan, fasilitas akomodasi dan konsumsi dalam mengikuti kegiatan bagi kontingen APR Scout Jamboree di Makiling 2010 dan bagi delegasi APR Scout Conference di Manila 2018.

i. Kwartir Nasional mendapat dukungan dari Ditjen Imigrasi, Ditjen Bea dan Cukai, dan PT Angkasa Pura dalam memperlancar penyambutan kedatangan maupun pelepasan kepulangan para peserta kegiatan kepramukaan internasional.

Page 60: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

60 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 61Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

4. Dukungan lain-lain, hingga Informasi dan Pemikiran atau Saran

Dukungan yang paling banyak dan sering diterima adalah dalam bentuk informasi, pemikiran dan saran dari anggota Pramuka yang memiliki

pengetahuan dan pengalaman.

Contoh dukungan informasi, pemikiran atau saran yang pernah terwujud:

a. Almarhum Kak Bondan Winarno memberi saran-saran perihal menu makan untuk Indonesia Day sebelum kontingen Gerakan Pramuka bertolak menuju Jambore Dunia di Jepang 2015.

b. Pemerintah Provinsi Bali dan Pengurus Kwarda GP Bali memberikan bantuan informasi, akses, saran-saran, sumber daya manusia dan keuangan saat Gerakan Pramuka menjadi tuan rumah APR Top Leaders Summit di Bali 2017

c. Pemerintah Kota Batam dan Sekolah Indonesia Singapura memberikan bantuan informasi, akses, saran-saran dan sumber daya manusia saat Gerakan Pramuka menjadi tuan-rumah pertemuan APR Scout Committee dan Sub-Committee serta ASARC di Pulau Batam 2019.

* * * * * *Rapat Pengurus Asosiasi Pramuka ASEAN (ASARC) di Batam 2019

Page 61: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

60 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 61Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

BAB VIIPELAKSANAAN PENGIRIMAN UTUSAN

Pembahasan tentang pelaksanaan pengiriman utusan di bawah ini berfokus pada pengelolaan CMT atas kontingen Anggota Muda dan Dewasa dalam jumlah banyak yang akan mengikuti kegiatan di luar ruangan seperti jamboree,

moot, cuboree, atau kegiatan lain yang setara.

Sedangkan pembahasan tentang pelaksanaan pengiriman utusan untuk delegasi Anggota Muda dan Dewasa yang akan mengikuti kegiatan di dalam ruangan termasuk youth forum, conference, summit, management course, leader trainers, invitation program, internship program, exchange program, regional workshop atau kegiatan lain yang setara, disesuaikan dengan menyetarakan dan menyederhanakan materi di bawah ini terlebih dahulu.

1. Pelepasan Kontingen / Delegasi

Kontingen/delegasi maupun utusan Gerakan Pramuka selama ini dikukuhkan dan dilepas oleh Kwartir Nasional. Kontingen Gerakan Pramuka ke Jambore

Dunia dilepas oleh Ketua Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka, Presiden RI, di Istana Kepresidenan.

Kontingen Indonesia dalam Jambore Dunia ke-23, Jepang 2015

Page 62: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

62 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 63Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

Pelepasan juga dilakukan oleh Kwartir Daerah, Kwartir Cabang, Kwartir Ranting, Gugus Depan, Sekolah/Perguruan Tinggi, keluarga dan dilakukan secara sederhana berupa do’a bersama untuk keselamatan dan syukuran.Bentuk dan format acara pelepasan dilakukan melalui upacara secara sederhana, ringkas, dan tidak memerlukan biaya.

Makna pelepasan adalah untuk membangkitkan semangat serta kebanggaan, kebangsaan dan cinta tanah air serta menumbuhkan rasa syukur sekaligus tanggung-jawab dalam diri pribadi masing-masing mengingat telah terpilih sebagai anggota kontingen/delegasi.

2. Keberangkatan

Keberangkatan kontingen/delegasi yang beranggotakan cukup banyak dipusatkan di TRW (Taman Rekreasi Wiladatika) atau Buperta Cibubur, Jakarta, dengan

menggunakan armada bus yang disediakan oleh Kwartir Nasional menuju terminal keberangkatan (departure hall/terminal) Bandara Soekarno-Hatta International Airport, Cengkareng. Seluruh pergerakan atau pergeseran anggota kontingen harus bersama-sama dalam regu disertai Pembina Pendamping.

Kwartir Nasional akan membagi Kontingen/Delegasi dalam beberapa penerbangan. Penerbangan jarak jauh, umumnya melakukan transit di kota/negara lain sehingga perlu memberitahu KBRI/Perwakilan RI terkait .

Anggota kontingen diinstruksikan untuk mengenakan seragam Pramuka lengkap, serta hanya membawa jaket dan tas cabin atau daypack ke dalam pesawat, berisi paspor, tiket pesawat, HP dan charger, buku saku kontingen, alat tulis, keperluan pribadi esensial seperti handuk kecil, sabun, sikat dan pasta gigi, vitamin atau suplemen, dll. Barang bawaan lainnya harus masuk dalam bagasi pesawat, barang-barang di bagasi diberi tanda/ciri yang mencolok sebagai identifikasi rombongan.

Biro perjalanan yang ditunjuk oleh Kwartir Nasional sangat berperan dalam pelaksanaan dan kelancaran proses keberangkatan, transit, kedatangan, hingga kepulangan kontingen, sehingga harus terus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan CMT. Biro perjalanan perlu memberikan tugas kepada minimal seorang stafnya untuk terbang bersama kontingen. Kendaraan bus dari Cibubur ke Bandara dipesan dan dikelola oleh biro perjalanan.

Page 63: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

62 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 63Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

Hal yang sangat penting dan menjadi masalah dalam keberangkatan rombongan perlu dikelola secara baik dan terencana oleh CMT adalah:

a. Bus Transfer dari Cibubur ke bandara sesuai jadwal dan tepat waktu, juga memastikan agar tidak ada barang dan perlengkapan yang tertinggal, termasuk paspor dan tiket pesawat.

b. Check in di counter maskapai penerbangan, memastikan semua barang dan perlengkapan telah masuk dalam bagasi pesawat, dan checkin through bila transit.

c. Pemeriksaan imigrasi, memastikan agar paspor telah memperoleh visa dan perijinan lainnya, serta bertanggal-kadaluarsa paling cepat 6 bulan setelah tanggal ketibaan di negara tuan rumah tempat kegiatan.

Pemeriksaan keamanan dan keselamatan. Barang yang dilarang dibawa masuk ke kabin pesawat adalah air atau cairan melebihi 100ml, pisau atau benda tajam termasuk pisau Pramuka, senjata api termasuk mainannya, bahan peledak termasuk petasan, bahan yang mudah terbakar, benda yang dapat disalahgunakan sebagai senjata termasuk tongkat Pramuka, barang berbau tajam termasuk buah durian, power bank diatas 100Wh atau 27.000mAh, produk segar dan olahan hewani yang berpotensi menyebarkan bakteri termasuk susu dan daging segar, minuman mengandung alkohol diatas 70%.

d. Masuk ruang tunggu untuk naik ke pesawat (departure gate) dilakukan pemeriksaan-ulang keamanan dan keselamatan serta kesesuaian paspor dan tiket pesawat.

e. Saat masuk ke dalam pesawat, setiap utusan diinstruksikan untuk segera duduk di kursi yang sesuai dengan nomor kursi pada tiket. Pindah atau saling bertukar kursi dengan teman lain dilakukan setelah pintu pesawat ditutup dan awak pesawat mengucapkan selamat datang di pesawat (welcome on board).

f. Selama penerbangan, delegasi/utusan diminta agar selalu tertib dan duduk menikmati penerbangan, tidak bersuara atau bernyanyi keras, dan ke toilet hanya bila perlu, serta harus menghabiskan makanan dan minuman yang disajikan. Asosiasi Dokter Penerbangan (ASMA/Aero-

Page 64: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

64 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 65Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

Space Medical Association) merekomendasikan agar setiap penumpang sedikitnya minum 0,25 liter air/jam selama penerbangan. Jangan minum air keran di toilet pesawat karena kurang higienis.

3. Transit

Selama transit atau singgah beberapa waktu di bandara yang dilintasi dalam suatu perjalanan jauh atau antar benua, merupakan sesuatu yang

biasa dalam penerbangan.

Saat transit, penumpang dipersilakan turun dari pesawat, namun tidak diperkenankan untuk keluar dari area imigrasi bandara. Penumpang harus mencari dan menuju ke ruang tunggu tujuan berikutnya untuk naik ke pesawat (departure gate). CMT dibantu Pembina Pendamping dan biro perjalanan, berperan dalam membantu, mengarahkan dan mengendalikan anggota Kontingen selama transit.

Tindakan dan langkah penting CMT dalam transit:

a. Setelah turun dari pesawat, konfirmasikan di counter informasi atau counter maskapai penerbangan, untuk mengecek jadwal dan tempat keberangkatan penerbangan selanjutnya termasuk bagasi.

b. Bila penerbangan selanjutnya masih terdapat waktu 3 jam atau lebih, maka CMT segera menetapkan tempat/area tertentu yang relatif kosong di sekitar departure gate sebagai titik kumpul. Idealnya dekat toilet dan kamar mandi. Anggota kontingen dapat berjalan-jalan, dan harus kembali ke titik kumpul 1 jam sebelum keberangkatan pesawat selanjutnya. Anggota dilarang jalan-jalan sendirian, harus ber-3 atau lebih, demi keamanan dan keselamatan, setidaknya dapat saling membantu dan mengingatkan waktu keberangkatan. Anggota yang tidak jalan-jalan hendaknya tetap berada di titik kumpul.

c. CMT dapat memanfaatkan waktu transit untuk melakukan pertemuan atau briefing, atau anggota Kontingen diminta mempelajari Buku Saku, atau melengkapi Data Kesehatan dan Kontak Darurat.

d. CMT harus senantiasa bersiap atas setiap kejadian darurat: pesawat delay (terlambat) untuk waktu yang lama, bahkan cancel (batal) dan baru

Page 65: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

64 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 65Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

akan terbang keesokan-harinya, juga bila pesawat-lanjutan ternyata (ditukar dan) berkapasitas lebih kecil, sehingga sebagian penumpang harus pindah penerbangan atau baru dapat terbang keesokan harinya, maupun bila ada anggota kontingen yang mendadak sakit dan dokter melarang melanjutkan perjalanan (harus dirawat di kota/negara transit).

e. Bila harus bermalam di hotel, maka pengaturan kamar dilakukan CMT dibantu oleh biro perjalanan serta Pembina Pendamping Pasukan dan Pembina Pendamping.

4. Ketibaan

Saat tiba di bandara tujuan akhir, CMT segera menemui dan berkomunikasi dengan panitia penyelenggara yang bertugas. Seluruh pergerakan atau

pergeseran anggota kontingen tetap harus bersama-sama dalam regu didampingi Pembina Pendamping.

CMT melakukan langkah dan tindakan sebagai berikut:

a. Melewati imigrasi dan mengambil seluruh bagasi pribadi maupun kontingen, memeriksa dan menghitung kembali kelengkapan seluruh bagasi.

Kontingen Indonesia mengikuti lomba ketangguhan “Spartan” dalam Jambore Dunia ke-24, AS 2019

Page 66: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

66 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 67Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

b. Berkoordinasi dengan panitia penyelenggara dan biro perjalanan untuk segera menggerakan kontingen ke tempat persinggahan atau langsung ke arena kegiatan. Dianjurkan berfoto bersama di bandara sebagai materi laporan.

c. CMT harus senantiasa bersiap atas kejadian darurat: anggota Kontingen dicekal oleh imigrasi karena suatu alasan, bagasi hilang, Kontingen harus menginap di tempat persinggahan (biasanya gedung olahraga atau asrama sekolah) dan panitia tidak menyiapkan konsumsi.

d. CMT segera melapor atau menginformasikan perihal ketibaan Kontingen di negara tujuan kepada Pimpinan Kwartir Nasional, Kementerian/Lembaga Pemerintah Republik Indonesia, Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri, Gugus Depan Gerakan Pramuka di Luar Negeri, Diaspora Indonesia, mitra dan sponsor terkait.

5. Arena Kegiatan

Setiba di arena kegiatan (idealnya ketibaan pada pagi hari), CMT melakukan langkah dan tindakan sebagai berikut:

a. CMT segera membagi tugas untuk melakukan registrasi, serta segera menggerakkan regu dan pasukan dengan membawa perlengkapannya menuju tapak perkemahan yang telah ditentukan oleh Panitia Setempat. Dalam Jambore Dunia, situasi dan suasana pada hari kedatangan peserta di arena kegiatan akan sangat ramai (chaotic), mengingat setiap Kontingen ingin cepat dilayani dan berebut fasilitas, seperti meminjam gerobak-dorong (trolley) untuk mengangkut perlengkapan kontingen menuju tapak kemah yang jaraknya cukup jauh. Anggota Kontingen harus mengenakan seragam Pramuka lengkap saat memasuki arena kegiatan.

b. Untuk regu dan pasukan, bersama Pembina Pendamping Pasukan dan Pembina Pendamping: segera mendirikan tenda istirahat, tenda makan, menaikkan bendera dan spanduk, membuat pagar dan mendirikan gapura pintu masuk, serta melakukan orientasi lokasi dan fasilitas penting: pusat CMT Indonesia (contingent headquarter), arena upacara, area berkumpul kegiatan, fasilitas terdekat pelayanan kesehatan, pos terdekat panitia penyelenggara, lokasi terdekat dispenser air minum, kios terdekat

Page 67: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

66 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 67Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

pengambilan bahan makanan, tempat terdekat untuk mandi, cuci, dan toilet, serta akses WiFi dan daya listrik.

c. Untuk CMT: segera mencari lokasi dan mengaktifkan contingent headquarter, arena Pameran, arena Global Development Village, mencari tapak kemah CMT, IST, Pembina Pendamping Pasukan dan Pembina Pendamping, serta melakukan orientasi lokasi dan fasilitas esensial: kantor pusat panitia penyelenggara, tempat rapat-harian Pimpinan Kontingen, tenda APR-WOSM Support Center, arena upacara, area kegiatan, tempat Indonesia Day, fasilitas terdekat pelayanan kesehatan, lokasi terdekat dispenser air minum, tempat makan, tempat terdekat untuk mandi, cuci, dan toilet, serta akses WiFi dan daya listrik.

d. Setelah seluruh anggota Kontingen mendapatkan tanda pengenal dari panitia penyelenggara, maka CMT mempelajari situasi keamanan dan keselamatan arena kegiatan, untuk mempertimbangkan perlunya pengumpulan dan pengamanan dokumen asli seperti paspor, sementara anggota Kontingen cukup memegang fotokopi paspor.

e. Dalam membongkar kemasan/bungkusan barang-barang perlengkapan, harus selalu diingat bahwa pada hari terakhir barang-barang tersebut harus dikemas/dibungkus kembali untuk dibawa pulang, sehingga kemasan/bungkus jangan dirusak/dihancurkan/dibuang.

Kontingen Indonesia dalam Jambore Dunia ke-23, Jepang 2015

Page 68: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

68 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 69Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

f. Selanjutnya Pimpinan Kontingen menghadiri rapat-harian setiap pagi di kantor pusat panitia penyelenggara, sedangkan Pembina Pendamping Pasukan dan Pembina Pendamping menghadiri pertemuan harian dengan panitia bidang kegiatan.

CMT dan IST serta Pembina Pendamping Pasukan dan Pembina Pendamping bertemu setiap sore atau petang untuk melakukan konsolidasi dan evaluasi.

g. Seluruh tugas dan fungsi CMT berjalan secara maksimum sepanjang berlangsungnya kegiatan, termasuk melakukan interaksi dan diplomasi kepramukaan dengan menghadiri setiap undangan ramah-tamah (anjangsana) atau jamuan dari Kontingen NSO lain.

h. Selama kegiatan berlangsung, Kontingen mematuhi semua petunjuk dan arahan panitia penyelenggara (organizing committee) maupun peraturan dan perundang-undangan negara tuan rumah.

i. Pembina Pendamping Pasukan dan Pembina Pendamping terus-menerus menjaga, melindungi, membantu, mengarahkan, memotivasi dan mendampingi seluruh anggota regu agar selalu disiplin dan mengikuti seluruh mata kegiatan, serta tidak terpengaruh pada ajakan dan kegiatan yang bertentangan dengan nilai dan tatakrama pergaulan Indonesia maupun kebijakan Gerakan Pramuka dan Pemerintah RI, termasuk tidak masuk ke cafe rainbow atau rainbow tent (tenda rainbow) tempat kampanye LGBT

Contingent Managemnt Team Indonesia dalam evaluasi harian pada Jambore Dunia ke-23, Jepang 2015

Page 69: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

68 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 69Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

(Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender), yang belakangan berkembang menjadi LGBTIQ (tambahan Intersex, Queer / Questioning)

.6. Kepulangan

Kepulangan perlu direncanakan dan dipersiapkan 2-3 hari sebelum Upacara Penutupan, mengingat proses kepulangan yang tidak kalah rumitnya dengan

keberangkatan.

a. Panitia penyelenggara akan mengijinkan Kontingen untuk keluar dari arena kegiatan untuk pulang ke negara masing-masing dengan sejumlah syarat, termasuk tapak kemah harus kembali rapi dan bersih dari sampah, juga Kontingen telah mengembalikan semua barang atau fasilitas yang digunakan atau dipinjam. Idealnya Kontingen meninggalkan arena kegiatan pada pagi hari.

b. Pembungkusan/pengepakan barang-barang dilakukan bertahap sejak 1-2 hari sebelum kepulangan, diawali barang yang sudah selesai digunakan dan tidak lagi diperlukan di Contingent Headquarter, arena Pameran, dan arena Global Development Village. Barang-barang pribadi sepatutnya mulai dikemas sehari sebelum kepulangan. Sedangkan tenda istirahat dibongkar di pagi hari.

c. Seperti saat masuk ke arena kegiatan, anggota Kontingen harus mengenakan seragam Pramuka lengkap saat meninggalkan / keluar dari arena kegiatan.

d. Mengkonfirmasikan transportasi Kontingen sejak 2-3 hari sebelum kepulangan, melalui koordinasi dengan panitia penyelenggara dan biro perjalanan, untuk menggerakan kontingen keluar arena perkemahan menuju tempat persinggahan, atau langsung ke bandara untuk pulang ke tanah air. Dianjurkan foto bersama sebelumnya meninggalkan arena kegiatan sebagai materi laporan.

e. Kwartir Nasional dan biro perjalanan dapat merancang perjalanan wisata pasca kegiatan. Biaya wisata (termasuk akomodasi, konsumsi dan transportasi) disampaikan sejak awal dalam surat edaran pemberitahuan kegiatan. Perjalanan wisata tetap termasuk sebagai perjalanan Kontingen dan dibawah pengelolaan dan tanggung jawab CMT dibantu oleh biro perjalanan serta Pembina Pendamping Pasukan dan Pembina Pendamping.

f. Pengaturan hotel selama berwisata, pengaturan kamar dilakukan CMT dibantu oleh biro perjalanan serta Pembina Pendamping Pasukan dan Pembina Pendamping.

Page 70: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

70 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 71Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

g. Pengaturan dalam berjalan-jalan saat berwisata, seharusnya dilakukan secara bersamaan, dilarang berjalan sendiri, demi keamanan dan keselamatan.

h. Mengisi Kuesioner Evaluasi Kegiatan dan mulai membuat laporan kegiatan dan evaluasi disela-sela waktu penerbangan pulang.

7. Pembubaran

Pembubaran Kontingen dilakukan di terminal kedatangan (arrival hall) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, atas sepengetahuan dan saran

PT. Angkasa Pura, beberapa saat setelah Kontingen mendarat dan melewati pemeriksaan imigrasi serta selesai mengambil seluruh bagasi.

a. Di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang, Kontingen disambut oleh Pimpinan Kwartir Nasional, disaksikan orangtua utusan yang datang ikut menjemput dan telah mengisi formulir Penjemput Kedatangan Peserta.

b. Di bandara internasional lainnya di Indonesia, sebagian Kontingen (yang menggunakan penerbangan langsung dari luar negeri tanpa melalui Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng) disambut oleh Pimpinan Kwarda disaksikan orangtua/wali yang datang ikut menjemput dan telah mengisi formulir Penjemput Kedatangan Peserta.

c. Tata upacara penyambutan dan pembubaran disusun secara sederhana, dengan urutan acara: laporan dari Pimpinan Kontingen (atau yang mewakili), sambutan selamat datang dari Pimpinan Kwartir Nasional (atau yang mewakili) disertai ucapan terima kasih kepada semua pihak termasuk orangtua, penyerahan kembali bendera Merah Putih dan bendera Gerakan Pramuka kepada Pimpinan Kwartir Nasional, diakhiri dengan pernyataan pembubaran Kontingen, memberikan ucapan selamat datang dan berjabat tangan kepada seluruh anggota Kontingen, berdoa dan foto bersama.

d. Utusan yang tidak dijemput oleh orangtua/wali di bandara Soekarno-Hatta, ditampung sementara di tempat persinggahan, di TRW/Buperta Cibubur mengingat sebagian utusan dari daerah kemungkinan masih harus melanjutkan perjalanan pulang dengan penerbangan atau transportasi lainnya ke kota domisili masing-masing.

e. Piagam Penghargaan dari Kwarnas diupayakan dapat dibagikan dalam upacara penyambutan dan pembubaran di bandara, atau dikirim ke Kwarcab dan Gudep masing-masing.

Page 71: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

70 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 71Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

BAB VIIILAPORAN dan EVALUASI

1. Laporan

Laporan adalah penyajian fakta-fakta obyektif mengenai suatu kegiatan sebagai bentuk pertanggungjawaban seorang pelaksana tugas, yang

ditulis secara ringkas, lengkap, dan sistematis.

Laporan berisi penyebarluasan informasi kegiatan, pola seleksi dan pendaftaran, pembekalan, pelepasan, keberangkatan, transit, ketibaan, partisipasi sepanjang kegiatan, kepulangan, wisata, pembubaran, kinerja dan kepemimpinan CMT, IST, Pembina Pendamping Pasukan, Pembina Pendamping, layanan biro perjalanan, perlengkapan, keuangan, serta kepuasan anggota Kontingen dan pemangku kepentingan yang terkait.

Laporan bermanfaat sebagai dasar penentuan kebijakan serta bahan penyusunan rencana kegiatan Kwartir Nasional berikutnya.

2. Evaluasi 

Evaluasi adalah proses untuk mengukur/menilai apakah suatu kegiatan yang dilaksanakan sudah sesuai dengan perencanaan atau tujuan yang

ingin dicapai.

Tujuan evaluasi adalah untuk mengukur tingkat keberhasilan suatu program/kegiatan, juga memberi nilai berdasarkan data kuantitatif hasil pengukuran, mengetahui kesulitan/hambatan dalam kegiatan, mengukur efisiensi dan efektivitas suatu metode, media, dan sumber daya dalam melaksanakan suatu kegiatan, dan tentu saja untuk melakukan penyempurnaan secara berkelanjutan (continuous improvement).

Aspek yang dievaluasi termasuk, edaran informasi kegiatan, pola seleksi dan pendaftaran peserta, pembekalan kontingen, pelepasan dan keberangkatan kontingen, transit, ketibaan, partisipasi peserta selama mengikuti kegiatan, kepulangan, wisata, pembubaran kontingen, kinerja dan kepemimpinan CMT, IST, Pembina Pendamping Pasukan, Pembina Pendamping, layanan biro

Page 72: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

72 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 73Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

perjalanan secara keseluruhan, pengadaan perlengkapan, pertanggungjawaban keuangan secara akuntabel dan transparan, serta kepuasan anggota Kontingen dalam mengikuti kegiatan dan pemangku kepentingan.

3. Penyampaian Laporan dan Evaluasi

Laporan dan evaluasi disampaikan kepada Kwartir Nasional (atau kepada Kwartir Cabang untuk anggota Kontingen) paling lambat 14 hari setelah

tiba di tanah air dan bergabung kembali dengan keluarga di rumah.

4. Tugas dan Kewajiban di Tanah Air

a. Berdasarkan laporan dan evaluasi yang dilaporkan, menulis artikel berisi kisah perjalanan dan kegiatan yang menarik dan bermanfaat bagi teman dan masyarakat, dan diunggah di media sosial, media cetak dan elektronik, juga website Gerakan Pramuka.

b. Berbagi kisah sukses saat mengikuti kegiatan di luar negeri kepada teman-teman di Gugus Depan, Kwartir Ranting, Kwartir Cabang, Kwartir Daerah, sekolah, juga tetangga dan keluarga.

c. Menyimpan dengan baik dokumentasi foto maupun souvenir, seperti badge hasil pertukaran (swap), piagam penghargaan dari Kwartir Nasional dan Panitia Penyelenggara dalam bingkai, serta berbagai kenangan kegiatan internasional yang telah diikuti.

Kontingen Indonesia dalam Jambore ASEAN ke-6, Tagum City, Filipina 2017

Page 73: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

72 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 73Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

BAB IXPENUTUP

Pedoman mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri ini disusun berdasarkan pengalaman serta pelajaran dan penerapan terbaik (best practices) Gerakan Pramuka selama mengikuti berbagai kegiatan

kepramukaan di luar negeri, yang berhasil dihimpun oleh Kelompok Kerja Penyusunan Perumusan Pedoman Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri Tahun 2020, dengan tugas menyempurnakan Petunjuk Penyelenggaraan Pengiriman Utusan Gerakan Pramuka ke Luar Negeri yang diterbitkan tahun 2007.

Pedoman ini akan menjadi pegangan Kwarnas dalam memberi arah serta memudahkan dan memastikan partisipasi anggota sebagai utusan Gerakan Pramuka dalam mengikuti berbagai kegiatan kepramukaan di luar negeri secara terencana dan sistematis, sehingga utusan kembali ke tanah air

dengan selamat dan sukses.

Rangkaian Jambore Pramuka se-Asia-Pasifik 1973-2021

Page 74: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

74 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 75Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

Rapa

Aspek-aspek yang belum tercakup dalam Pedoman ini perlu diatur lebih lanjut

oleh Kwartir Nasional, termasuk aspek protokol kesehatan dan keselamatan

terkait penyebaran Coronavirus di seluruh dunia. Gerakan Pramuka berharap

agar pandemi segera berakhir sehingga kegiatan kepramukaan dapat digelar

kembali di seluruh dunia.

Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh pihak

yang telah memberikan saran dan perbaikan dalam proses penyusunan

Pedoman ini, yang menjadi pegangan bagi Kwartir Nasional, Kwartir Daerah,

Kwartir Cabang, Kwartir Ranting dan Gugus Depan Gerakan Pramuka maupun

anggota Gerakan Pramuka.

Harapan kami, mudah-mudahan pedoman ini memberikan manfaat.

Kelompok Kerja Penyusunan Perumusan Pedoman Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri Tahun 2020 (SK Ketua Kwarnas Gerakan Pramukanomor 129 tanggal 6 November 2020)

1. Pelindung: Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka

2. Pengarah: Ahmad Rusdi, Wakil Ketua Kwarnas/Ketua Komisi Kerja Sama Luar Negeri

3. Pengarah: Dr. Chairul Huda, S.H., M.H., Wakil Ketua Kwarnas/Ketua Komisi Organisasi dan Hukum

4. Ketua: Brata Tryana Hardjosubroto, Andalan Nasional Kerja Sama Luar Negeri

5. Wakil Ketua: M. Laiyin Nento, Andalan Nasional/Sekretaris Komisi Kerja Sama Luar Negeri

6. Sekretaris: Deden Syefrudin, Kabid Binawasa, Bela Negara dan Kerja Sama Luar Negeri

7. Anggota: Hendra Henny Andries, Andalan Nasional Kerja Sama Luar Negeri

8. Anggota: Rosiady Sayuti, Andalan Nasional Kerja Sama Luar Negeri

9. Anggota: Topari, S.Sos., M.H., Andalan Nasional/Sekretaris Komisi Pembinaan Anggota Dewasa

74 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

Page 75: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

74 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 75Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

Rapa

10. Anggota: Vildi Zulhiz Mareta Dewi, Anggota Dewan Kerja Nasional

11. Anggota: Tatik Irawati, S.Sos., M.Si., Kepala Bagian Pembinaan Anggota Muda Kwarda Jatim

12. Anggota: Kuncoro Widagdho, S.Ag., M.Pd., Ketua Gudep 01.169 SMP-SMA Labschool Kebayoran Jakarta

13. Anggota: Nauli Damayanti, Staf Bidang Binawasa, Bela Negara dan Kerja Sama Luar Negeri Kwarnas

14. Anggota: Mardian, Kasubag Pembukuan Kwarnas

Editor:

1. Ahmad Rusdi

2. Brata Tryana Hardjosubroto

3. Deden Syefrudin

Rapat Anggota Komite Pramuka Asia-Pasifik di Singapura 2017

75Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

Page 76: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

76 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 77Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

JAMBOREE PRAMUKA ASIA-PASIFIK(APR Scout Jamboree)

Ke-1 Filipina 1973-1974Ke-2 Iran 1977Ke-3 Selandia Baru 1978Ke-4 Australia 1979Ke-5 Bangladesh 1980Ke-6 INDONESIA 1981Ke-7 Malaysia 1982Ke-8 Korea 1982Ke-9 Thailand 1985Ke-10 India 1987Ke-11 Selandia Baru 1990Ke-12 Filipina 1991Ke-13 Australia 1992Ke-14 Bangladesh 1994Ke-15 Australia 1994-1995Ke-16 Selandia Baru 1995-1996Ke-17 Korea 1996Ke-18 Malaysia 1997Ke-19 Australia 1998Ke-20 Taiwan (ROC) 1998Ke-21 Korea 2000Ke-22 Australia 2001Ke-23 Jepang 2002Ke-24 Korea 2004Ke-25 Thailand 2005-2006Ke-26 Filipina 2009Ke-27 Korea 2010Ke-28 Taiwan (ROC) 2011Ke-29 Srilanka 2012Ke-30 Jepang 2013Ke-31 Monggolia 2017Ke-32 Bangladesh Rencana 2021

LAMPIRAN

76 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

Page 77: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

76 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 77Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

PERTEMUAN PIMPINAN PRAMUKA SE ASIA-PASIFIK (APR SCOUT LEADERS’ SUMMIT)

Ke-1 Filipina 1993

Ke-2 Jepang 1997

Ke-3 Australia 2000

Ke-4 INDONESIA 2003

Ke-5 Filipina 2006

Ke-6 Nepal 2008

Ke-7 India 2010

Ke-8 Srilanka 2014

Ke-9 INDONESIA 2017

Ke-10 Virtual 2021

KETUA KOMITE PRAMUKA KAWASAN ASIA-PASIFIK (REGIONAL SCOUT COMMITTEE CHAIRPERSON)

Ke-1 1957-1958 Mariano V. De Los Santos, Filipina

Ke-2 1958-1960 U Ba Htay, Myanmar/Burma

Ke-3 1960-1962 Niaz M. Khan, Pakistan

Ke-4 1962-1964 C.R Nichols, Australia

Ke-5 1964-1966 Antonio C. Delgado, Filipina

Ke-6 1966-1968 Abhai Chandavimol, Thailand

Ke-7 1968-1970 Teng Chuan-Kai, Taiwan (ROC)

Ke-8 1970-1972 Bruce H. Garnsey, Australia

Ke-9 1972-1974 ABDUL AZIS SALEH, INDONESIA

Ke-10 1974-1976 Kamarul Ariffin b. M. Yassin, Malaysia

Ke-11 1976-1978 Ross A. Hohnen, Australia

Ke-12 1978-1980 Chang-Kyun Chu, Korea

Ke-13 1980-1982 Jorge M. Cui, Filipina

Ke-14 1982-1984 Manzoor-ul Karim, Bangladesh

Ke-15 1984-1986 Samarng Puangbootr, Thailand

Ke-16 1986-1989 M. Abu Hena, Bangladesh

1957-1958

1958-1960

1960-1962

1962-1964

1964-1966

1966-1968

1968-1970

1970-1972

1972-1974

1974-1976

1976-1978

1978-1980

1980-1982

1982-1984

1984-1986

1986-1989

77Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

Page 78: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

78 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 79Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

Ke-17 1989-1992 Francisco S. Roman, Filipina

Ke-18 1992-1995 Shoei-Yun Wu, Taiwan (ROC)

Ke-19 1995-1998 Felix Li Tai Ho. Singapura

Ke-20 1998-2001 Herman C. S. Hui, Hong Kong

Ke-21 2001-2004 Anthony Thng, Singapura

Ke-22 2004-2007 Eric Khoo, Malaysia

Ke-23 2007-2009 Jejomar C. Binay, Filipina

Ke-24 2009-2012 Jejomar C. Binay, Filipina

Ke-25 2012-2015 Chao Shou-Po, Taiwan (ROC)

Ke-26 2015-2018 Paul Parkinson, Australia

Ke-27 2018-2022 AHMAD RUSDI, INDONESIA

KONFERENSI PRAMUKA KAWASAN ASIA-PASIFIK(ASIA-PACIFIC REGIONAL SCOUT CONFERENCE)

Ke-1 Baguio City, Filipina 1958

Ke-2 Ranggon, Myanmar/Burma 1960

Ke-3 Bangkok, Thailand 1962

Ke-4 Kuala Lumpur, Malaysia 1964

Ke-5 Taipei, Taiwan (ROC) 1966

Ke-6 Seoul, Korea 1968

Anggota Komite Pramuka Kawasan Asia-Pasifik 2015-2018 yang terpilih dalam Konferensi Seoul 2015

78 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

1989-1992

1992-1995

1995-1998

1998-2001

2001-2004

2004-2007

2007-2009

2009-2012

2012-2015

2015-2018

2018-2022

Francisco S. Roman, Filipina

Shoei-Yun Wu, Taiwan (ROC)

Felix Li Tai Ho, Singapura

Herman C. S. Hui, Hong Kong

Anthony Thng, Singapura

Eric Khoo, Malaysia

Jejomar C. Binay, Filipina

Jejomar C. Binay, Filipina

Chao Shou-Po, Taiwan (ROC)

Paul Parkinson, Australia

AHMAD RUSDI, INDONESIA

Page 79: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

78 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 79Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

Ke-7 Lower Hutt, Selandia Baru 1970

Ke-8 Manila, Filipina 1972

Ke-9 Singapura 1974

Ke-10 Teheran, Iran 1976

Ke-11 Hong Kong 1978

Ke-12 Melbourne, Australia 1980

Ke-13 JAKARTA, INDONESIA 1982

Ke-14 Wellington, Selandia Baru 1984

Ke-15 Pattaya, Thailand 1986

Ke-16 Taipei, Taiwan (ROC) 1989

Ke-17 JAKARTA, INDONESIA 1992

Ke-18 Singapura 1995

Ke-19 Hong Kong 1998

Ke-20 Delhi, India 2001

Ke-21 Brunei Darussalam 2004

Ke-22 Tokyo, Jepang 2007

Ke-23 Kuala Lumpur, Malaysia 2009

Ke-24 Dhaka, Bangladesh 2012

Ke-25 Gwangju, Korea 2015

Ke-26 Manila, Filipina 2018

Ke-27 Taipei, Taiwan (ROC) 2021 (ditunda)

JAMBORE PRAMUKA DUNIA(WORLD SCOUT JAMBOREE)

Ke-1 Olimpia, London, Inggris 1920

Ke-2 Denmark 1924

Ke-3 Arrow Park, Inggris 1929

Ke-4 Godollo, Budapest, Hungaria 1933

Ke-5 Volegenzang, Belanda 1937

Ke-6 Moisson, Perancis 1947

Ke-7 Salz Kamergut, Austria 1951

Ke-8 Nouveaux, Kanada 1955

Ke-9 Sutton Park, Inggris 1957

79Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

Page 80: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

80 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 81Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

Ke-10 Makiling, Filipina 1959

Ke-11 Marathon, Yunani 1963

Ke-12 Idaho, Amerika Serikat 1967

Ke-13 Asagiri, Jepang 1971

Ke-14 Lillehammer, Norwegia 1975

Neishabour, Iran 1979

Ke-15 Kananaskis, Kanada 1983

Ke-16 New South Wales, Australia 1986

Ke-17 Mt. Sorak, Korea 1991

Ke-18 Dronten, Belanda 1995

Ke-19 Picarquin, Chili 1999

Ke-20 Sattahip, Thailand 2003

Ke-21 Chelmford Essex, Inggris 2007

Ke-22 Kristianstad, Swedia 2011

Ke-23 Kirarahama, Jepang 2015

Ke-24 West Virginia, Amerika Serikat 2019

Ke-25 Saemangeum, Korea (Rencana) 2023

KONFERENSI PRAMUKA DUNIA(WORLD SCOUT CONFERENCE)

URUTAN TEMPAT TAHUN NEGARA PESERTA

Ke-1 London Inggris 1920 33

Ke-2 Paris, Perancis 1922 32

Ke-3 Kopenhagen, Denmark 1924 34

Ke-4 Kandersteg, Swiss 1926 29

Ke-5 Birkenhead, Inggris 1929 33

Ke-6 Baden bei Wein, Austria 1931 44

Ke-7 Godollo, Hungaria 1933 31

Ke-8 Stockholm, Swedia 1935 28

Ke-9 Den Haag, Belanda 1937 34

Ke-10 Edinburgh, Inggris 1939 27

80 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

Page 81: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

80 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 81Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

Ke-11 Chateau de Rosny-sur-Siene, Perancis 1947 27

Ke-12 Elvesaeter, Norwegia 1949 25

Ke-13 Salzburg, Austria 1951 34

Ke-14 Vaduz, Liechtenstein 1953 35

Ke-15 Niagara Falls, Ontario, Kanada 1955 44

Ke-16 Cambridge, Inggris 1959 52

Ke-17 New Delhi, India 1959 35

Ke-18 Lisbon, Portugal 1961 50

Ke-19 Rhodes, Yunani 1963 52

Ke-20 Mexico City, Mexico 1965 59

Ke-21 Seattle, Amerika Serikat 1967 70

Ke-22 Otaniemi, Finlandia 1969 64

Ke-23 Tokyo, Jepang 1971 71

Ke-24 Nairobi, Kenya 1973 77

Ke-25 Lundtoft, Denmark 1975 87

Ke-26 Montreal, Kanada 1977 81

Ke-27 Birmingham, Inggris 1979 81

Ke-28 Dakar, Senegal 1981 74

Ke-29 Dearborn, Amerika Serikat 1983 90

Ke-30 Munchen, Jerman Barat 1985 93

Ke-31 Melbourne, Australia 1988 77

Ke-32 Paris, Perancis 1990 100

Ke-33 Sattahip, Thailand 1993 99

Ke-34 Oslo, Norwegia 1996 108

Ke-35 Durban, Afrika Selatan 1999 116

Ke-36 Thessaloniki Yunani 2002 126

Ke-37 Hammamet, Tunisia 2005 122

Ke-38 Jeju-do, Korea 2008 150

Ke-39 Curitiba, Brasil 2011 138

Ke-40 Ljubljana, Slovenia 2014 111

Ke-41 Baku, Azerbaijan 2017 161

Ke-42 Sharm El-Sheikh, Mesir 2020 (ditunda)

81Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

Page 82: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

82 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 83Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

LAMPIRAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini;

Nama lengkap sesuai KTP

Nomor Induk Kependudukan

Tempat dan tanggal lahir

Alamat lengkap sesuai KTP

........................................................................................................................................................

No. HP / WA : .............................................. Alamat e-mail : ..........................................................

Sebagai orang tua kandung / wali / kuasa bermaksud menjemput kepulangan utusan;

Nama lengkap yang dijemput

Tempat dan tanggal lahir

Asal Gudep, Kwarcab, Kwarda

No. HP / WA : .............................................. Alamat e-mail : ..........................................................

Oleh karenanya bersama ini saya melepaskan hak dan tanggung jawab CMT (Contingent

Management Team) dan Kwarnas Gerakan Pramuka atas utusan yang namanya tersebut di atas.

Penjemputan dan serah terima utusan di ......................................................................................

tanggal ................................................... pukul ..........................

PERNYATAAN PENJEMPUT KEPULANGANUTUSAN KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR NEGERI

: ............................................................................................. (L/P)

: .....................................................................................................

: .....................................................................................................

: .....................................................................................................

: ............................................................................................. (L/P)

: .....................................................................................................

: .....................................................................................................

Catatan: dimohon berfoto bersama penjemput, utusan dan CMT/Kwarnas untuk dokumentasi

Penjemput,

( .................................. )

Utusan,

( .................................. )

CMT / Kwarnas,

( .................................. )

Page 83: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

82 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 83Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

Kuesioner Evaluasi Utusan Gerakan Pramuka Setelah Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

Nama lengkap

Tempat dan tanggal lahirAsal Gudep, Kwarcab, KwardaNo. HP / WA

Kegiatan Kepramukaan di LN yang diikuti : ...................................................................................

Status dalam Kontingen / Delegasi : Ketua / Wakil / Anggota Regu .................................... / CMT fungsi ............................................... / IST.

Mohon menjawab pertanyaan di bawah ini secara jujur dan spontan. Kwartir Nasional memerlukan masukan dan pendapat Kakak-kakak dan Adik-adik sekalian agar dapat terus-meneus memperbaiki serta meningkatkan dan menyempurnakan keikutsertaan utusan Gerakan Pramuka dalam mengikuti kegiatan kepramukaan di luar negeri.

: ................................................................................................... (L/P)

: ........................................................................................................... : ...................................................................................................: ................................. Alamat e-mail : ................................................

No. PertanyaanKepuasan

Kurang Cukup SangatBaik

1.Apakah materi pembekalan memadai dan memberi gambaran tentang kegiatan yang akan diikuti ?

2.Apakah narasumber saat pembekalan kompeten/menguasai materi ?

3. Apakah fasilitas pembekalan memuaskan ?

a) Tahap Persiapan dan Pembekalan

No. PertanyaanKepuasan

Kurang Cukup SangatBaik

1.Apakah kegiatan yang diikuti di LN sesuai dengan harapan sebelumnya ?

2.Apakah sukses mengikuti semua mata kegiatan dengan memuaskan ?

3.Apakah banyak mendapat pelajaran dan pengalaman yang menarik untuk dibagikan di tanah air ?

b) Kegiatan Kepramukaan di LN

Usulan peningkatan ...................................................................................................................

Usulan perbaikan .......................................................................................................................

Page 84: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

84 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 85Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

No. PertanyaanKepuasan

Kurang Cukup SangatBaik

1. Apakah perjalanan menyenangkan ?

2.Apakah sempat jalan-jalan / berwisata ke obyek di luar kepramukaan ?

3.Apakah perjalanan memberi pelajaran dan pengalaman baru ?

No. PertanyaanKepuasan

Kurang Cukup SangatBaik

1.Apakah perlengkapan pribadi bagus dan memuaskan ?

2.Apakah perlengkapan kontingen memadai dan membanggakan ?

3.Apakah penampilan dan partisipasi kontingen mengesankan dan menguatkan citra Indonesia ?

c) Perjalanan Berangkat dan Pulang

d) Perlengkapan dan Tampilan Kontingen

e) Masukan dan Saran

Diisi di ........................................ tanggal ....................................

Tanda tangan dan nama jelas

..................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................

Usulan peningkatan ...................................................................................................................

Usulan peningkatan ...................................................................................................................

Page 85: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

84 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri 85Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

Catatan :

Page 86: PEDOMAN MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI LUAR …

86 Pedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri PBPedoman Mengikuti Kegiatan Kepramukaan di Luar Negeri

Catatan :