Top Banner

of 66

PEDOMAN CAIRAN TUBUH

Oct 30, 2015

Download

Documents

xylomite
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

PEDOMAN CAIRAN TUBUH

OlehDr. H. Irawan Anasta Putra , Sp.A

PEDOMAN CAIRAN TUBUH Asupan air dan elektrolit dapat terjadi melalui makan dan minum, dan dikeluarkan dalam jumlah yang relatif sama.

Ketika terjadi gangguan homeostasis, harus segara diberikan tetapi untuk mengembalikan keseimbangan air dan elektrolit.I. HOMEOSTASIS CAIRAN TUBUHKeseimbangan Cairan tubuhEkskresiIntakeIII. JENIS DAN JUMLAH CAIRAN TUBUHCairan tubuh 60%CairanEkstraseluler 20%Membran selCairan Intraseluler 40%Plasma darah 5%Cairan interstitial 15%IV. KOMPOSISI CAIRAN TUBUH PADA PERIODE NEONATALKompartemenTubuhPre TermNeonatus*Infant**Dewasa(Pria)**Dewasa (Wanita)**Manula**Ekstraselular60%29%15%15%20%Intravaskular4%4%5%6%Interstitial25%11%10%15%Intraselular30%48%45%35%25%TotalCairan Tubuh90%77%60%50%45%NILAI RATA-RATA CAIRAN EKSTRASELULER (CES) DANCAIRAN INTRASELULER (CIS) PADA DEWASANORMAL TERHADAP BERAT BADAN (%)Usia(Tahun)CES(% Berat Badan)CIS(% Berat Badan)PRIA20-3940-5960+26,723,325,333,931,426,2WANITA20-3940-5960+25,123,323,925,123,421,6KOMPOSISI KOMPARTEMENCAIRAN TUBUHBeratAtom/BMIntraseluler(mEq/L)Ekstraseluler (mEq/L)IntravaskulerInterstisialNatrium23,010145142Kalium39,114044Kalsium40,120 kg1500 ml + 20 ml / kg BB(untuk tiap kg di atas 20 kg) Kebutuhan air = 25-40 ml/kg BB/hari

Kebutuhan homeostasis kalium = 20-30 mEq/hari

kebutuhan kalium = 1 mEq/kg BB/hari

Kebutuhan natrium = 2 mEq/kg BB/hari

VII. KEBUTUHAN AIR DAN ELEKTROLIT HARIAN PADA ORANG DEWASA Kebutuhan Ekstra : Demam (12% setiap 1C > 37C) Hiperventilasi Suhu lingkungan tinggi Aktivitas ekstrem Setiap kehilangan abnormal misal : diare, poliuria Penurunan Kebutuhan : = 20-30 mEq/hari Kelembaban sangat tinggi Oliguria atau anuria Hampir tidak ada aktivitas Retensi cairan misal gagal jantung

VIII.FAKTOR-FAKTOR MODIFIKASIKEBUTUHAN CAIRAN Gastroenteritis, Demam tinggi

Pembedahan

Penyakit lain yang menyebabkan input dan output tidak seimbang

IX. GANGGUAN IMBANG CAIRAN DAPAT TERJADI KARENA : X.1 DEHIDRASI HIPOTONIK (HIPONATREMIK) Pada anak dengan diare yang minum banyak air atau cairan hipotonik atau diberi infus glukosa 5% Kadar natrium rendah (< 130 mmol/L) Osmolaritas serum (> kehilangan natrium

Konsentrasi Na > 150 mmol/L

Osmolaritas serum meningkat (> 295 mmol/L)

Haus, irritable

Bila natrium serum 165 mmol/L kejang

XI. GEJALA KLINIS DEHIDRASIGejalaHipotonikIsotonikHipertonikRasa haus-++Berat badanMenurun sekaliMenurunMenurunTurgor kulitMenurun sekaliMenurunTidak jelasKulit /selaput lendirBasahKeringKering sekaliGejala SSPApatisKomaIrritable, kejang-kejang, hiperefleksiSirkulasiJelek sekaliJelekRelatif masih baikNadiSangat lemahCepat & LemahCepat & kerasTekanan darahSangat rendahRendahRendahXII. TANDA-TANDA KEHILANGAN CAIRAN (HIPOVOLEMIA)TandaKehilangan Cairan(Dinyatakan dalam Persentase Berat Badan)5%10%15%Membran mukosaKeringSangat keringPenas dan kering (Parched)SensorisNormalLetargiMelambatPerubahan ortostatikRinganAdaJelasPada denyut nadiAtau tekanan darahLaju aliran urineMenurun sedikitMenurunSangat meningkatDenyut nadiNormal atau MeningkatMeningkatSangat meningkatXIII. KANDUNGAN ELEKTROLIT DALAM CAIRAN TUBUHCairanNa+(mEq/L)K+(mEq/L)

CI(mEq/L)HCO2(mEq/L)Keringat30-50545-55Saliva2-4010-306-3030Cairan lambungKeasaman tinggi10-305-4080-150Keasaman rendah70-1405-4055-955-20Sekresi Pankreas115-180555-9560-110Sekresi Bilier130-160590-12030-40Cairan Ileum40-1355-3020-9020-30Fases Diare20-16010-4030-12030-50 Kehilangan Na+ Hipovolemia

Kehilangan H2O Dehidrasi

Kehilangan HCO3 Asidosis Metabolik

Kehilangan K+ Hipokalemia

XIV. KEHILANGAN CAIRAN MELALUI DIAREGastroenteritis, DHF, Difteri, Tifoid,Hiperemesis Gravidarum, Sectio Cesar,Histerektomi, Kistektomi, Apendektomi,Splenektomi, Reseksi usus, Gastrektomi,Ketoasidosis-Diabektikum, PerdarahanIntraoperatif.

XV. PENAYKIT LAIN YANG MENGGANGGU IMBANG CAIRAN DAN ELEKTROLIT : Cairan asam lambung dapat keluar melalui muntah

Gangguan elektrolit yang timbul: Hipokloremia Hipokalemia (deplesi kalium) Alkalosis metabolik Gangguan keseimbangan iar dan natrium

XVI. KEHILANGAN CAIRAN MELALUI DIARE Cairan asam lambung dapat keluar melalui muntah

Gangguan elektrolit yang timbul: Hipokloremia Hipokalemia (deplesi kalium) Alkalosis metabolik Gangguan keseimbangan iar dan natrium

XVII. KEHILANGAN CAIRAN MELALUI DIARE Refraktometer Defisit cairan = BD plasma -1,025 x BB x 4 ml 0,001

Dari Serum Na Air yang hilang = 0,6 berat badan x BB {Plasama Na-1}140

Dari Ht Defisit Plasma (ml) = Vol darah Normal=(Vol.Darah Normal x nilai HCT awal)HCT terukur

XVIII.MENGETAHUI KEHILANGAN CAIRANXIX. RESUSITASI

Terapi cairan resusitasi ditujukan untuk menggantikan kehilangan akut cairan tubuh Kehilangan akut cairan tubuh seringkali menyebabkan syok Paling mudah terjadi pada anak Terapi cairan resusitasi ditujukan untuk ekspansi cepat dari cairan intravaskular dan memperbaiki perfusi jaringan Dapat dilakukan dengan penginfusan NS atau RA/RL 20 ml/kg selama 30-60 menit Pada syok hemoragik bisa diberikan 2-3 L dalam 10 menit

Jika stok terjadi :

Berikan segera oksigen Berikan cairan infus isotonik RA/RL atau NS Dosis bisa mencapai 20ml/kg Jika respon tidak membaik, dosis dapat diulangi

Pada Luka Bakar: 24 jam pertama 2-4 ml RL/RA per kg BB tiap % Luka Bakar dosis diberikan 8 jam pertama, dosis berikut 16 jam kemudian Sesuaikan dosis infus untuk menjaga urin 30-50 ml/jam pada dewasa Jika respon membaik, turunkan laju infus secara bertahap

Pertimbangan umum :

Medikasi harus diberikan secara I.V selama resusitasi Perubahan Na, dapat menyebabkan hiponatremia yang serius. Na+ serum harus dimonitor, terutama pada pemberian infus dalam volume besar Tranfusi diberikan bila hematokrit dibawah 30. Insulin infus diberikan bila kadar gula darah>200 mg% Histamin H2 blocker dan antasid sebaiknya diberikan untuk menjaga pH lambung 7,0

Terapi Rumatan: Bertujuan : memelihara keseimabangan cairan tubuh dan nutrisi Diberikan dengan kecepatan rumatan 80 mL/jam Untuk anak gunakan rumus 4 : 2 : 1 misal : BB = 25 kg Infus= (4 x 10) + (2 x 10) + (1 x 5)= 65 ml/jam

TERAPI RUMATAN

Fungsi Kalium Kation utama intraselular Repolarisasi membran sel Neuro-autonomic Neuromuscular excitability Metabolisme Protein Pelepasan hormon pertumbuhan pH intraseluler Umumnya, infus konvensional (RL atau NS) tidak mampu mensuplai kalium sesuai kebutuhan harian Infus KA-EN mensuplai kalium sesuai kebutuhan harian

Asupan K+ 10 mEq/hari

Defisit Kumulatif 250-300 mEq dalam 7-10 hari

Hipokalemia

Sebanyak 26% pasien mengalami hipokalemia selama rawat inap dengan kadar serum < 3.5 mmol/L Pada diare, muntah & malnutrisi Penyebab bervariasi misal : DKA, asma Implikasi pada penyakit kardiovaskular : Hipertensi, potensi intoksikasi digitalis,CABG Pemberian Infus yang mengandung kalium 20 mEq/L umumnya diperlukan pada pasien rawat inap

Tanda dan gejala deplesi kalium

Gastrointestinal : Anoreksia, nausea, muntah kembung, ileus

Jantung : Gangguan irama

EKG :Gelombang T datar atau terbalik, segmen ST depresi

Ginjal : Poliuria

Neuromuskular : Malaise, ngantuk, lemah otot tendo menurun, paralisa pernapasan

EKSKRESI Na DAN K DALAM URINE :

Urine output : 0,5 cc/kgBB/hari Ekskresi natrium : 10-80 mEq/L urine Ekskresi kalium: mEq/L urine

HIPOKALEMIA Kadar K serum < 3,5 mEq/L Manifestasi klinis meliputi: kelemahan pada otot, kurang reaktif terhadap stimulus, distensi abdomen, ileus paralitik, hipotensi postural, gangguan jantung abnormalitas pelepasan insulin

Dapat terjadi akibat: Perpindahan K+ ke dalam sel Kehilangan K+ melalui ginjal yang meningkat Kehilangan K+ yang berlebih melalui Fases

Tujuan terapi : menyelamatkan pasiem dari keadaan kritis, bukan untuk mengkoreksi defisit kalium secara keseluruhan

Penurunan kadar K+ serum dari 4 mEq/L menjadi 3 mEq/L biasanya menunjukkan defisit kalium total 100-200 mEq. Sedangkan kadar dibawah 3 mEq/L menunjukan defisit total 200-499 mEq

Syarat pemberian Infus K+

Konsentrasi : < 40 mEq/LKecepatan : 10 mEq/jamJumlah : < 100 mEq/hariEKG monitor, periksa kadar K+serum Urin : > ml/kg/jam

Infus 5% Dextrose atau RL tidak dapat memenuhi kebutuhan K+ tubuh Kandungan K+ dalam infus : 5% Dextrose : 0 mEq/L RL : Hanya 4 mEq/LKomposisi K+ dalam infus KA-EN : KA-EN 3A : 10 mEq/L KA-EN 3B : 20 mEq/L KA-EN MG3 : 20 mEq/L KA-EN 4B : 8 mEq/LHIPONATREMIA

Kebanyakan biasanya berkiatan dengan keadaan hipotonisitas, walupun bisa terjadi pada kondisi osmolaritas normal atau tinggi

Hiponatremia hipertonik dapat terjadi karena akumulasi zat terlarut non-elektrolit aktif glukosa, yang menyebabkan perpindahan air dari intraselular ke eksraselular

Biasanya disebabkan karena hiperglikemia

Hiponatremia hipotonik digolongkan dalam dua kategori : - Hipovolemia - Euvolemia

Hipovolemia hipotonik hiponatremia disebabkan oleh penurunan volume cairan atau penurunan volume arteri efektif

Euvolemia hipotonik hiponatremia disebabkan oleh peningkatan air bebas dengan perubahan kecil Na-tubuh

HIPERNATREMIA

Kadar Na+ serum > 145 mEq/L

Umumnya disebabkan karena asupan air yang tidak mencukupi.

Secara etiologi dibagi menjadi 4 kategori: Hipodipsia primer, Diabetes insipidus, NaCI hipertonik, Asupan air yang tidak memadai Kehilangan air dalam jumlah besar

HIPERNATREMIA Keadaan Klinis hipernatremia : - Na+ serum : 160 mEq/Liritabilitas, anoreksia, ataksia, kram - Na+ serum : 180 mEq/L koma, stupor, seizure

Penatalaksanaan:

Tentukan volume cairan ekstraselular

Hipernatremia dengan volume meningkat Terapinya adalah diuresis(misal : furosemide), dan penggantian urin dengan air (glukosa 5%)

Hipernatremia dengan volume normal Terapi akut adalah penggantian air (glukosa 5%), evaluasi untuk kemungkinan diabetes insipidus

Hipernatremia dengan volume menurun (Air hilang, Na+ hilang) Perkiraan jumlah air dengan rumus:

(0,6 x BB) x [(Na+ serum/140)-1]koreksi volume dengan RA/RL, dan lanjutkan dengan Cairan hipotonik, misal KA-EN 1B- Jika Na+ serum awal > 175 mEq/L, cegah terjadinya edema otak dengan monitoring setiap jam sampai kadar Na+ serum 155 mEq/L - Penunrunan Na+ serum : 2 mEq/L setiap jam

Asidosis berbeda dengan asidemia

Asidosis berkaitan dengan proses fisiologis yang menyebabkan penurunan pH darah

Asidemia adalah keadaan pH darah arteri < 7,35

XX. ASIDOSIS

Manifestasi klinis dari asidosis a.I : hiperpnea (nafas dalam tak terputus), penurunan kontraktilitas miokardial, aritmia, dilatasi arteri, hipotensi dan edema paru

Asidosis respiratori terjadi saat pertukaran CO2 alveolar terhambat

Penyebabnya a.I.: obstruksi/ restriksi respiratori, obstruksi akut jalan udara, pembatasan respiratori akibat obesitas atau kondisi yang mempengaruhi otot pernafasan

Asidosis metabolik disebabkan oleh : - Senyawa-senyawa disebabkan asam yang ditambahkan ke dalam darah sebagai hasil metabolisme - Senyawa asam yang berasal dari sunber eksogen - Penurunan senyawa-senyawa basa

Asidosis metabolik bisa diklasifikasikan sebgai anion gap tinggi atau normal. Anion gap dapat dihitung berdasarkan :

Normalnya nilai anion gap = 10-12 mEq/L Corrected AG=AG + [0,25 x(44-alb)]

Anion gap = Na+ - (CI + HCO3 Koreksi asidosis dilakukan dengan pemberian bikarbonat

Pada neonatus dapat digunakan bikarbonat 4,2%

Pada anak-anak dan dewasa digunakan bikarbonat 8,4%

Pada neonatus beberapa penyebab penting asidosis: asfiksia neonatorum, sepsis, distres pernapasan, hipovolemia, yang rendah, perfusi jaringan yang buruk, hipotermia, anemia, kehilangan bikarbonat melalui ginjal, gagal jantung, dan gangguan metabolisme

KOREKSI ASIDOSIS METABOLIK

NaHCO3 = BE x 30% x BB Biasanya diberikan 50% dari jumlah yang dihitung

Contoh : BE =-10mEq/L, BB =70 kgJawab : 10 x 30%x70 = 210 mEq Umum nya BicNat tidak dianjurkan pada asidosis anion gap tinggi, misalnya asidosis laktat, ketoasidosis diabetik. Pada keadaan ini BicNat diberikan jika pH 24-48 jam) Mensuplai kalium sebesar 10 mEq/L untuk KA-EN 3A Mensuplai kalium sebesar 20 mEq/L untuk KA-EN 3B

Direkomendasikan untuk usia 3 tahunAtau berat badan 15 kg

KA-EN MG3Indikasi :

Mengandung Kalium dalam kadar tepat untuk memelihara homeostasis tubuh.(20 mEq/L) Mengandung Natrium dalam kadar moderat untuk menghindari risiko hipernatremia.(50 mEq/L) Mensuplai kalori yang sesuai kebutuhan pasien untuk mencegah katabolisme protein.(1,5 liter KA-EN MG3 = 600 kcal) Tersedia dalam 2 bentuk kemasan untuk dikombinasikan dengan memudahkan untuk dikombinasikan dengan sediaan asam amino (AMIPAREN atau PAN-AMIN G)

KA-EN4A Paed

Komposisi (per 1000 ml) :

Na+: 30 mEq/L

K+: 0 mEq/L

CI-: 20 mEq/L

Laktat-: 10 mEq/L

Glukosa: 10 gr/L

KA-EN 4A Paed

Indikasi/ kegunaan :

Dosis sebaiknya disesuaikan dengan kondisi, usia dan berat badan pasien

Merupakan larutan infus rumatan untuk bayi dan anak

Tanpa kandungan kalium, sehingga dapat diberikan pada pasien dengan berbagai kadar konsentrasi kalium serum normal

Tepat digunakan untuk dehidrasi hipertonik Direkomendasikan untuk usia 3 tahunAtau berat badan 15 kg

KA-EN4B Paed

Komposisi (per 1000 ml) :

Na+: 30 mEq/L

K+: 8 mEq/L

CI-: 28 mEq/L

Laktat-: 10 mEq/L

Glukosa: 37,5 gr/L

KA-EN 4A Paed

Informasi lain :

Dosis sebaiknya disesuaikan dengan kondisi, usia dan berat badan pasien

Merupakan larutan infus rumatan untuk bayi dan anak usia < 3 tahun

Mensuplai 8 mEq/L kalium pada pasien sehingga meminimalkan risiko hipokalemia

Tepat digunakan untuk dehidrasi hipertonik Direkomendasikan untuk usia 3 tahunAtau berat badan 15 kg

AMIPAREN

Keunggulan :

Mengandung asam amino 10% dan BCAA 30%. Suplai asam amino pada stres metabolik berat Memperbaiki imbang nitrogen

AMIPAREN

Stres metabolik berat Luka bakar Infeksi berat Kwashiorkor Pasca operasi Total Parenteral Nutrition Dosis dewasa 100 ml selama 60 menit Informasi : kecepatan pemberian asam amino adalah 10 gr/jamAMINOVEL 600

Indikasi :

Mengandung asam amino 5% dan BCAA 8,8%. Mengandung sorbitol sebesar 5% sebagi sumber kalori Suplai asam amino, kalori, elektrolit dan vitamin dalam kombinasi praktis

AMINOVEL 600

Nutrisi tambahan pada gangguan saluran gastrointestinal, mis. Short bowel syndrome, anoreksia, dan kelainan gastri-intestinal berat Penderita gastro intestinal yang dipuasakan, mis. Fistula enterokutan Kebutuhan metabolik yang meningkat, mis. luka bakar, trauma dan pasca operasi. Stres metabolik sedang Dosis dewasa 500 ml selama 4-6 jam (20-30 tetes/menit)PAN-AMIN G

Keunggulan :

Mengandung asam amino 2,72% untuk mencukupi kebutuhan basal Mengandung sorbitol sebesar 5% Suplai asam amino dan kalori secara praktis

PAN-AMIN GIndikasi

Suplai asma amino pada: hipoproteinemia dan stres metabolik ringan Nutrisi dini pasca operasi Tifoid Dosis dewasa: 500 ml selama 60-100 menit Batasan dosis D-Sorbitol = 100 gr/hariTRIPAREN No.1TRIPAREN No.2

Infus kombinasi GFX dalam perbandingan ideal 4-2-1 Optimal diberikan sebagi cairan dasar untuk sistem TPN pada pasien karena mengandung elektrolit dan trace element yang lengkap Memudahkan pengontrolan terhadap hiperglikemia pada pasien post op Efektif diberikan pada pasien Diabetes Mellitus. Suplai air, elektrolit, dan kalori melalui vena sentral dimna intake oral maupun enteral tidak cukup atau tidak dimungkinkan Diberikan sebagi Nutrisi Parenteral Total TRIPAREN No.1 mengandung 933 kcal/L TRIPAREN No.2 mengandung 1168 kcal/LOTSUTRAN-L

Pengganti plasma, pada luka bakar, Peningkatan sirkulasi kapiler, mis: Infark miokard akut, syok kardiogenik, hemoragik atau septik

MARTOS-10Indikasi/Kegunaan:

Suplai air dan karbonhidrat secara parenteral pada penderita diabetik. Keadaan kritis lainyang membutuhkan nutrisi eksogen seperti tumor, infeksi berat, stres berat dan defisiensi protein. Dosis : 0,3 gr/ kg BB/ jam Mengandung 400 kcal /L MgSO4 -20% MgSO4-40%

Indikasi/ kegunaan:

Mengontrol dan Mencegah kejang pada pre- eklampsia dan eklampsia Dosis : Pre- eklampsia : 10 ml (4 gr) MgSO 40% i.m., dapat diulang 4 gr tiap 6 jam

Eklampsia : Initiating : 8 gr MgSO 40%i.m., Selanjutnya 4 gr tiap 6 jam

Otsu-NSIndikasi/Kegunaan:

Resusitasi Kehilangan CI >>, misalnya muntah-muntah Sindrom yang berkaitan dengan kehilangan natrium : asidosis diabetikum, insufisiensi adrenokortikal, lukabakar Dosis : 0,3 gr/ kg BB/ jam Mengandung 400 kcal /L Otsu-RL

Indikasi/ kegunaan :

Resusitasi

Suplai ion bikarbonat

Asidosis metabolik

Otsu-NS 100 mlOtsu-D5 100 mlIndikasi :

Sebagai pelarut obat-obatan yang digunakan secara internittent IV drip

Informasi lain:

Dosis pemberian 100 ml untuk sekali pemberian sesuai dengan petunjuk dari obat yang diberikan Kadar plasma dan lama kerja obat yang sesuai dapat dicapai dalam waktu bersamaan Dosis yang sama tapi mampu memberikan kadar plasma yang lebih baik Dosis yang lebih tinggi dapat diberikan dengan risiko toksisitas lebih rendah terutama pada obat dengan indeks terapeutik sempit Lebih mudah mengatur laju pemberian obat Lebih sedikit risiko mengiritasi vena Infus dapat segera dihentikan bila menimbulkan efek samping Mudah digunakan oleh perawatan LARUTAN INFUS KARBOHIDRAT

Nama ProdukOsmolaritas(mOsm/L)Karbohidrat (g/L)Kalori(kcal/L)Kemasan(ml)DektrosaMaltosaOtsu D527850200150,500Otsu-D10506100400500Martos284100400500,1000LARUTAN ELEKTROLIT

NamaProdukOsmolaritas(mOsm/L)Elektrolit (mEq/L)Kemasan (ml)Na+CI-K+Ca+AsetatLaktatOtsu-RL2731301094328500,10000Otsu-NS308154154154500,1000ASERING2731301094328500LARUTAN PENGGANTI PLASMA

NamaProdukKodeDEKSTRAN(gr/L)

Elektrolit (mEq/L)Tekanan Osmotik (mOsm/L)Volume KemasanBM4000BM70000NaKCaCILaktatOtsutran-70HM-DX-NS60154154349500 mlOtsutran-LLM-DX-LR1001304310928306500 mlTerima kasih

Terima Kasih66