Top Banner

of 43

Pbl Sk1 Neoplasia

Nov 03, 2015

Download

Documents

gtcxtrem
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

PowerPoint Presentation

KELOMPOK B-6

KETUA : MUHAMMAD FATHAN ANDRIANTO 1102011175SEKRETARIS : PUTRI MUTIARA SARI 1102011212ANGGOTA: Rinto Nugroho Putra jaya1102010244 Rizka Metya1102010250 Muhammad Darmawan Saputra1102011174 Muhammad Hanni Ramli Caniago 1102011177 Pria Dinda Tri Utama 1102011210 Putri Nisrina Hamdan 1102011213 Putri Adyani1102011211 Zulfa Vinanta1102011302

Benjolan di Payudara Seorang perempuan berumur 55 tahun, ibu rumah tangga, datang ke poliklinik bedah RS YARSI karena adanya benjolan di payudara sebelah kanan sudah setahun ini. Mula-mula sebesar biji rambutan, kemudian sekarang sebesar bola tenis. Tidak terasa sakit, hanya kadang terasa pegal. Pasien merasa berat badannya menurun drastis dalam empat bulan terakhir ini. Pada keluarga terdapat riwayat penderita tumor ganas payudara, yaitu bibi pasien (adik kandung dari ibu pasien). Bibi pasien meninggal karena penyakitnya ini. Pasien tidak mempunyai anak. Sebulan ini timbul luka koreng berbau di kulit di atas benjolan payudara. Pasien juga merasa sesak sebulan terakhir yang bertambah dengan aktifitas tapi tidak berkurang dengan istirahat. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum baik, BB 40 kg, TB 160 cm. T : 110/70 mmHg, N : 88x/menit, RR : 24x/menit. Status lokalis pada payudara kanan didapatkan massa oval lebih kurang 8x7x7 cm3 di kwadran medial atas, keras, berbenjol, melekat ke dinding dada, peau de orange, ulkus, retraksi papilla mamae, dan nipple discharge. Teraba limfonodi aksilla 2 buah, ukuran 1 cm, saling melekat satu dengan yang lain. Pada pemeriksaan Rontgen thoraks didapatkan coin lesions di lobus superior paru kanan disertai efusi pleura. USG abdomen tidak didapatkan nodul. Biopsy insisi memastikan pasien menderita kanker payudara (stadium terminal) kemudian menjalani operasi simple mastectomy dilanjutkan kemoterapi dan radioterapi. Bagaimana seharusnya pasien menghadapi penyakit berat dan terminal yang dideritanya dari sisi agama Islam.

LI. 1.Memahami dan Menjelaskan tentang Karsinoma MammaeLO. 1.1. Memahami dan Menjelaskan DefinisiLO. 1.2. Memahami dan Menjelaskan EpidemiologiLO. 1.3. Memahami dan Menjelaskan Etiologi dan Faktor PredisposisiLO. 1.4. Memahami dan Menjelaskan Klasifikasi dan StadiumLO. 1.5. Memahami dan Menjelaskan PatofisiologiLO. 1.6. Memahami dan Menjelaskan Diagnosis dan Diagnosis BandingLO. 1.7. Memahami dan Menjelaskan PenatalaksanaanLO. 1.8. Memahami dan Menjelaskan PencegahanLO. 1.9. Memahami dan Menjelaskan PrognosisLO. 1.10 Memahami dan Menjelaskan KomplikasiLI. 2. Memahami dan Menjelaskan Cara Menghadapi Penyakit Berat dan Stadium Terminal Menurut Ajaran Agama Islam

LI. 1.Memahami dan Menjelaskan tentang Karsinoma Mammae

LO. 1.1. Memahami dan Menjelaskan Definisi

Kanker payudara adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara yang terus tumbuh berupa ganda. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk benjolan di payudara. Jika benjolan itu tidak dibuang atau terkontrol, sel-sel kanker bisa menyebar (metastase) pada bagian-bagian tubuh lain. Metastase dapat terjadi pada kerlenjar getah bening (limfe) aksilla ataupun di atas tulang belikat (clavicula). Selain itu, sel-sel kanker dapat pula bersarang di tulang, paru, hati, kulit dan bawah kulit.Kanker payudara adalah salah satu pertumbuhan sel-sel abnormal yang cenderung menginvasi jaringan disekitarnya dan menyebar ke tempat-tempat jauhLO. 1.2. Memahami dan Menjelaskan Epidemiologi

Jumlah penderita kanker payudara di seluruh dunia terus mengalami peningkatan, baik pada daerah dengan insiden tinggi di negara barat maupun pada insiden rendah seperti di banyak daerah di Asia. Angka insiden tertinggi dapat ditemukan pada beberapa daerah di Amerika Serikat ( di atas 100/100.000 ). Angka di bawah itu terlihat pada beberapa negara Eropa Barat ( Swiss 73,5/100.000 ). Untuk Asia, masih berkisar antara ( 10-20/100.000 ). Yang menarik, angka ini ternyata akan berubah bila populasi dari daerah dengan insiden rendah melakukan migrasi ke daerah yang insidennya lebih tinggi, suatu bukti adanya peran faktor lingkungan pada proses terjadinya kanker payudara. Faktor insiden usia bergerak naik terus sejak usia 30 tahun.

LO. 1.3. Memahami dan Menjelaskan Etiologi dan Faktor Predisposisi

Penyebab pasti kanker payudara tidak diketahui. Meskipun demikian, pada penelitian mengidentifikasi sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko pada individu tertentu, yang meliputi:

a. Jenis kelamin.Wanita lebih sering terkena dibandingkan laki-laki. Di Amerika serikat, kanker payudara berjumlah 30% dari semua kanker invansive pada wanita dan kurang dari 1% dari kanker yang ditemukan pada pria.

b. UsiaSebagian besar kanker mammae ditemukan pada wanita berusia 40 tahun keatas, namun lebih banyak ditemukan pada wanita setelah berusia 50 tahun.

c. Riwayat kanker sebelumnya, terutama kanker payudara atau tumor payudara. Wanita yang mempunyai tumor payudara yang disertai perubahan epitel proliferatif mempunyai resiko dua kali lipat untuk mengalami kanker payudara.Sedangkan pada wanita mempunyai riwayat kanker mammae beresiko terjadi kanker mammae pada payudara di sebelahnya sebanyak 2 kali-4 kali kemungkinan terkena kanker.

d. Riwayat keluarga dengan kanker mammae dan genetik.Resiko meningkat 2 kali- 4 kali. Jika salah satu anggota keluarga dekat kanker. Resiko akan meningkat > 4 kali jika ada 2 orang anggota keluarga dekat yang mengidap kanker.

e. Riwayat menstruasiResiko payudara meningkat pada wanita yang mengalami menarche sebelum usia 12 tahun dan mengalami menopause setelah 50 tahun.Hal ini dapat dikarenakan total waktu dimana seseorang terekspose estrogen dan progesteron pada payudaranya disertai dengan perkembangan sel dan perubahan jaringan payudara pada setiap siklus ovulasi.

f. Riwayat reproduksi .Keaadaan dimana anak pertama lahir setelah ibu berusia 30 tahun dapat menjadi faktor resiko terjadi kanker payudara. Beberapa studi juga menyebutkan bahwa lamanya ibu memberikan ASI pada anaknya dapat menurunkan resiko kanker payudara. Wanita yang tidak mempunyai anak juga beresiko untuk terkena kanker payudara (Nulliparity)

g. Obesitas dan diet tinggi lemakObesitas juga menunjukan peningkatan resiko kanker payudara pada wanita post menopause. Diperkirakan wanita dengan obesitas mengalami peningkatan sirkulasi estrogen yang dapat mengakibatkan sel kanker mengalami ketergantungan hormon.Selain itu, obesitas dapat menghambat diagnosa dari penyakit kanker payudara sehingga diagnosa pada wanita dengan obesitas cenderung lebih lambat.

h. Paparan radiasiPemajanan terhadap radiasi ionisasi setelah pubertas dan sebelum usia 30 tahun beresiko meningkatkan kemungkinan terkena kanker payudara sampai 2 kali lipat.Pada saat berusia 10-14 tahun, jaringan-jaringan pada payudara sangat sensitif sehinga efek pengrusakan dari radiasi meningkat.

i. Penggunaan hormon dari luar tubuh.Hal ini meliputi penggunaan kontrasepsi oral maupun penggunaan therapi pengganti hormon estrogen. Hal ini turut di pengaruhi oleh usia saat mulai menggunakan therapi, lama penggunaan dan dosis yang digunakan. Beberapa studi menunjukan bahwa ada peningkatan resiko terhadap kanker payudara saat hormon progestin diberi tambahan hormon estrogen maupun saat seseorang menggunakan therapi jangkan panjang (lebih dari 5 tahun)

LO. 1.4. Memahami dan Menjelaskan Klasifikasi dan Stadium

Klasifikasi berdasarkan American Cancer Society , dibagi menjadi :Karsinoma Ductal In Situ (DCIS)In situ berarti di tempat,sehingga duktal karsinoma in situ berarti pertumbuhan sel tak terkontrol yang masih dalam duktus.para pakar meyakini DCIS merupakan lesi pra cancer umumnya lesi tunggal,terjadi dalam satu payudara tapi pasien dengan resiko DCIS resiko juga lebih tinggi untuk menderita kanker kontralateral. Merupakan tipe paling sering dari noninvasive breast cancer,berkisar 15% dari semua kasus baru kanker payudara di USAKarsinoma Lobular In Situ (LCIS)Ditandai oleh adanya perubahan sel dalam lobulus atau lobus.Yang khas pada LCIS adalah lesi multipla dan sering bilateral, sering ditemukan insidental dari biopsi payudaraJarang ditemukan secara klinis ataupun mammografi (tidak ada tanda khas).Karsinoma InvasifKarsinoma payudara invasif merupakan tumor yang secara histologik heterogen. Mayoritas tumor ini adalah adenokarsinoma yang tumbuh dari terminal duktus. Terdapat lima varian histologik yang sering dari adenokarsinoma payudara, yaitu :Karsinoma duktal invasive sel tumor tersebar dalam reaksi stroma padat, maksroskopisnya nodul keras, batas tidak beraturan, kalsifikasi atau chalky streakMikroskopis sel tumor tersusun dalam bentuk tali, sarang sel padat, tubulusb) Karsinoma lobular invasive bilateral, kebanyakan pada wanita postmenopause dgn terapi sulih hormonMakro padat, batas tidak tegasMikro signet ring cellKarsinoma tubularKarsinoma medullarKarsinoma mucinous atau koloid

Berdasarkan WHOHistological Classification of breast tumor, kanker payudara diklasifikasikan sebagai berikut:Non-invasif karsinomaNon-invasif duktal karsinomaLobular karsinoma in situ

2. Invasif karsinomaInvasif duktal karsinomaPapilobular karsinomaSolid-tubular karsinomaScirrhous karsinomaSpecial typesMucinous karsinomaMedulare karsinomaInvasif lobular karsinomaAdenoid cystic karsinomakarsinoma sel squamouskarsinoma sel spindleApocrin karsinomaKarsinoma dengan metaplasia kartilago atau osseus metaplasiaTubular karsinomaSekretori karsinomaLainnyaStadiumStadium hanya dikenal pada tumor ganas atau kanker dan tidak ada pada tumor jinak. Sistem TNM merupakan singkatan dari "T" yaitu tumor size atau ukuran tumor , "N" yaitu node atau kelenjar getah bening regional dan "M" yaitu metastasis atau penyebaran jauh. Ketiga faktor T, N, dan M dinilai baik secara klinis sebelum dilakukan operasi, juga sesudah operasi dan dilakukan pemeriksaan histopatologi (PA). Pada kanker payudara, penilaian TNM sebagai berikut:T (tumor size), ukuran tumor:T 0: tidak ditemukan tumor primerT 1: ukuran tumor diameter 2 cm atau kurangT 2: ukuran tumor diameter antara 2-5 cmT 3: ukuran tumor diameter > 5 cmT 4: ukuran tumor berapa saja, tetapi sudah ada penyebaran ke kulit atau dinding dada atau pada keduanya, dapat berupa borok, edema atau bengkak, kulit payudara kemerahan atau ada benjolan kecil di kulit di luar tumor utamaN (node), kelenjar getah bening regional (kgb):N 0: tidak terdapat metastasis pada kgb regional di ketiak/aksillaN 1: ada metastasis ke kgb aksilla yang masih dapat digerakkanN 2: ada metastasis ke kgb aksilla yang sulit digerakkanN 3: ada metastasis ke kgb di atas tulang selangka (supraclavicula) atau pada kgb dimammary internadi dekat tulangsternumM (metastasis), penyebaran jauh:M x: metastasis jauh belum dapat dinilaiM 0: tidak terdapat metastasis jauhM 1: terdapat metastasis jauh

Setelah masing-masing faktor T, N, dan M didapatkan, ketiga faktor tersebut kemudian digabung dan akan diperoleh stadium kanker sebagai berikut:Stadium 0: T0 N0 M0Stadium 1: T1 N0 M0Stadium II A: T0 N1 M0/T1 N1 M0/T2 N0 M0Stadium II B: T2 N1 M0 / T3 N0 M0Stadium III A: T0 N2 M0/T1 N2 M0/T2 N2 M0/T3 N1 M0/T2 N2 M0Stadium III B: T4 N0 M0/T4 N1 M0/T4 N2 M0Stadium III C: Tiap T N3 M0Stadium IV: Tiap T-Tiap N-M1

Klasifikasi TNM kanker payudara ( AJCC 1992 )Tx : Tumor tidak dapat ditentukan T0 : tidak terbukti adanya tumor primerTis : - Kanker in situ- Kanker intraduktal atau lobular in situ- Penyakit Paget pada papila tanpa teraba tumorT1 : - Tumor < 2 cm- T1a tumor < 0,5 cm- T1b tumor 0,5 cm 1 cm- T1c tumor 1 2cmT2 : tumor 2 5 cmT3 : tumor > 5 cm

T4 : berapapun ukuran tumor, dengan penyebaran langsung ke dinding dada atau kulit. Dinding dada termasuk kosta, otot interkostal, otot seratus anterior. Tidak termasuk otot pektoralis.- T4a melekat pada dinding dada- T4b edema, peau dorange, ulserasi kulit, nodul satelit pada daerah payudara yang sama- T4c : T4a dan T4b- T4d karsinoma inflamatoir = mastitis karsinomaNx : pembesaran kelenjar regional tidak dapat ditentukanN0 : tidak teraba pembesaran kelenjar aksilaN1 : teraba pembesaran kelenjar aksila homolateral yang tidak melekatN2 : teraba pembesaran kelenjar aksila homolateral yang melekat satu sama lain atau melekat pada jaringan sekitarnyaN3 : terdapat pembesaran kelenjar mamaria interna homolateralMx : metastasis jauh tidak dapat ditemukanM0 : tidak ada metastasis jauhM1 : terdapat metastasis jauh, termasuk ke kelenjar supraklavikula.Stadium Kanker PayudaraStadium I : tumor terbatas pada payudara dengan ukuran < 2 cm, tidak terfiksasi pada kulit atau otot pektoralis, tanpa dengan metastasis aksila.Stadium II : tumor dengan diameter < 2 cm, dengan metastasis aksila atau tumor sdengan diametr 2 5 cm dengan/tanpa metastasis aksila.Stadium IIIa : tumor dengan diameter > 5 cm tapi masih bebas dari jaringan sekitarnya dengan/tanpa metastasis aksila yang masih bebas satu sama lain, atau tumor dengan metastasis aksila ya ng melekat.Stadium IIIb : tumor dengan metastasis infra atau supraklavikula atau tumor yang telah menginfiltrasi kulit atau dinding toraks.Stadium IV : tumor yang telah mengadakan metastasis jauh.

LO. 1.5. Memahami dan Menjelaskan Patofisiologi

Pernyataan mengenai Ca mammaeCarsinoma mammae berasal dari jaringan epitel dan paling sering terjadi pada sistem duktal. Mula mula terjadi hiperplasia sel sel dengan perkembangan sel sel atipik. Sel sel ini akan berlanjut menjadi carsinoma insitu dan menginvasi stroma. Carsinoma membutuhkan waktu 7 tahun untuk bertumbuh dari sel tunggal sampai menjadi massa yang cukup besar untuk dapat diraba ( kira kira berdiameter 1 cm). Pada ukuran itu kira kira seperempat dari carsinoma mammae telah bermetastasis. Carsinoma mammae bermetastasis dengan penyebaran langsung ke jaringan sekitarnya dan juga melalui saluran limfe dan aliran darah.Pada keluarga dengan riwayat kanker payudara yang kuat, banyak perempuan memiliki mutasi dalam gen kanker payudara, yang disebut BRCA-1 (di kromosom 17q21.3).Sindrom kanker payudara familial lainnya berkaitan dengan gen pada kromosom 13, yang disebut BRCA-2 (di kromosom 13q12-13). Pola keturunan penyakit adalah dominan autosomal dan dapat diturunkan melalui garis maternal maupun paternalLI.3. Memahami dan Menjelaskan Otitis Media AkutLO.3.1 DefinisiOtitis media akut (OMA) adalah peradangan telinga tengah dengan gejala dan tanda-tanda yang bersifat cepat dan singkat. Gejala dan tanda klinik lokal atau sistemik dapat terjadi secara lengkap atau sebagian, baik berupa otalgia, demam, gelisah, mual, muntah, diare, serta otore, apabila telah terjadi perforasi membran timpani.

LO.3.2 KlasifikasiOMA dalam perjalanan penyakitnya dibagi menjadi lima stadium, bergantung pada perubahan pada mukosa telinga tengah, yaitu stadium oklusi tuba Eustachius, stadium hiperemis atau stadium pre-supurasi, stadium supurasi, stadium perforasi dan stadium resolusi.

1. Stadium Oklusi Tuba EustachiusPada stadium ini, terdapat sumbatan tuba Eustachius yang ditandai oleh retraksi membran timpani akibat terjadinya tekanan intratimpani negatif di dalam telinga tengah, dengan adanya absorpsi udara. Retraksi membran timpani terjadi dan posisi malleus menjadi lebih horizontal, refleks cahaya juga berkurang. Selain retraksi, membran timpani kadang-kadang tetap normal dan tidak ada kelainan, atau hanya berwarna keruh pucat. Efusi mungkin telah terjadi tetapi tidak dapat dideteksi. Stadium ini sulit dibedakan dengan tanda dari otitis media serosa yang disebabkan oleh virus dan alergi. Tidak terjadi demam pada stadium ini

Proses jangka panjang terjadinya kanker ada 4 fase:oFase induksi: 15-30 tahunSampai saat ini belum dipastikan sebab terjadinya kanker, tapi bourgeois lingkungan mungkin memegang peranan besar dalam terjadinya kanker pada manusia.Kontak dengan karsinogen membutuhkan waktu bertahun-tahun samapi bisa merubah jaringan displasi menjadi tumor ganas. Hal ini tergantung dari sifat, jumlah, dan konsentrasi zat karsinogen tersebut, tempat yang dikenai karsinogen, lamanya terkena, adanya zat-zat karsinogen atau ko-karsinogen lain, kerentanan jaringan dan individu.

oFase in situ: 1-5 tahunPada fase ini perubahan jaringan muncul menjadi suatu lesi pre-cancerous yang bisa ditemukan di serviks uteri, rongga mulut, paru-paru, saluran cerna, kandung kemih, kulit dan akhirnya ditemukan di payudara.

oFase invasiSel-sel menjadi ganas, berkembang biak dan menginfiltrasi meleui membrane sel ke jaringan sekitarnya ke pembuluh darah serta limfe. Waktu antara fase ke 3 dan ke 4 berlangsung antara beberpa minggu sampai beberapa tahun.

oFase diseminasi: 1-5 tahunBila tumor makin membesar maka kemungkinan penyebaran ke tempat-tempat lain bertambah.Metastasis di parenkim paru pada rontgenologis memperlihatkan gambaran coin lesion yang multiple dengan ukuran yang bermacam-macam. Metastasis ini seperti pula mengenai pleura yang dapat mengakibatkan pleural effusion.Metastasis ke tulang vertebra akan terlihat pada gambaran rontgen sebagai gambaran osteolitik atau destruksi yang dapat pula menimbulkan fraktur patologis berupa fraktur kompresi.

LO. 1.6. Memahami dan Menjelaskan Diagnosis dan Diagnosis BandingA.Anamnesis-Riwayat keluarga-Adakah faktor-faktor resiko dan faktor-faktor etiolgi-Keluhan-keluhan, gejala klinisB.Pemeriksaan fisikTujuannya adalah untuk mencari benjolan, dilakukan pada kurang lebih 1 minggu dari siklus menstruasia)Inspeksi -Menurut Muchlis (2002) baiknya dilakukan pada posisi duduk-Perhatikan tanda-tanda perubahan pada kulit seperti retraksi dan warna-Ada atau tidaknya retraksi papil, skin dimpling (tarikan berupa cekungan kulit akibat terperangkapnya ligamentum Cooper segmental), peau dorange (terjadinya penyumbatan aliran limf sehingga kulit menjadi sembab dan menebal) kemerahan, ulser.

Gambar 8.Gambaran Peau dOrange

Gambar 10.Skin Dimpling pada Payudarab)Palpasi mamae-Dilakukan pada posisi berbaring-Menggunakan falang medial dan distal jari II.III. IV-Dipalpasi 3 macam tekanan sesuai dengan kedalaman (superfisial, tengah dan profunda)Dilakukan dengan vertikal (dari kranial iga 2 sampai distal iga 6) atau sirkuler (dari papilla ke puncak axilla atau sebaliknya)

Gambar.11.Palpasi Vertikal pada Payudara

Gambar.12.Palpasi sirkular pada payudara c)Palpasi KGB-Dilakukan pada posisi dudukTangan pasien dilemaskan, disanggah oleh tangan yang sama pada tangan pemeriksa dan dipalpasi oleh jari tangan yang satunya

Gambar.13.Palpasi Limfonodus pada Puncak Axilla Lokalisasi benjolan

Menurut Haagensen (2002), lokalisasi benjolan karsinoma payudara kebanyakan terdapat pada upper outer quadrant / lateral atas

Gambar.14.Pembagian Kuadran PayudaraLO.3.7. Diagnosis dan Diagnosis BandingDiagnosis OMA harus memenuhi 3 hal berikut ini :1.Penyakit ini onsetnya mendadak (akut)2.Ditemukannya tanda efusi (efusi: pengumpulan cairan di suatu rongga tubuh) di telinga tengah. Efusi dibuktikan dengan memperhatikan tanda berikut:a.Mengembangnya gendang telingab.Terbatas/tidak adanya gerakan gendang telingac.Adanya bayangan cairan di belakang gendang telingad.Cairan yang keluar dari telinga3.Adanya tanda/gejala peradangan telinga tengah yang dibuktikan dengan adanya salah satu diantara tanda berikut :a.Kemerahan pada gendang telingab.Nyeri telinga yang mengganggu tidur dan aktivitas normal

PEMERIKSAAN PENUNJANGPemeriksaan Diagnostik1.Otoscope untuk melakukan auskultasi pada bagian telinga luar2.Timpanogram untuk mengukur keseuaian dan kekakuan membrane timpani3.Kultur dan uji sensitifitas ; dilakukan bila dilakukan timpanosentesis (Aspirasi jarum dari telinga tengah melalui membrane timpani).

C. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan LaboratoriumPemeriksaan laboratorium rutin untuk menunjang diagnosis tumor padat penting dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keadaan pasien apakah ada penyulit kanker atau penyakit sekunder, dan juga untuk persiapan terapi yang akan dilakukan baik itu tindakan bedah maupun tindakan medik. Beberapa pemeriksaan yang perlu dilakukan, antara lain :Darah lengkapUrin lengkap imunoglobulinTes fungsi hati SGOT SGPT jika tinggi berarti ada metastase ke liverTes fungsi ginjalGula darahFaal hemostatikProtein serumAlkali fosfatase jika tinggi dalam darah mengindikasikan adanya metastasis ke liver, saluran empedu dan tulangElektrolit serumLDHAsam uratSerumTumor marker ca mammae Carsinoembrionik antigen (CEA), cancer antigen (CA) 15-3, dan CA 27-29, sensitif tapi tidak spesifik2) SitologiPemeriksaannya meliputi : Aspirasi jarum halus, needle core biopsy dengan jarum silverman, biopsi eksisi, dan pemeriksaan frozen section saat operasi. Pada umumnya pungsi dengan jarum halus (FNAB/Fine Needle Aspiration Biopsy) sering dipakai. Pemeriksaan ini juga dapat menentukan perlu tidaknya segera pembedahan dengan sediaan beku atau dilanjutkan dengan pemeriksaan lain ataupun langsung dilakukan ekstirpasi. Penentuan derajat differensiasi histologis :-G1 : Derajat keganasan rendah.-G2 : Derajat keganasan sedang.-G3 : Derajat keganasan tinggi.Hasil positif pada pemeriksaan sitologi bukan indikasi untuk bedah radikal, sebab hasil negatif palsu sering terjadi, sedangkan hasil pemeriksaan positif palsu selalu dapat terjadi.

3) MammografiMerupakan teknik pemeriksaan soft tissue, menggunakan X-ray dosis rendahTanda keganasan primer fibrosis reaktif, cornet sign, dan mikrokalsifikasiTanda keganasan sekunder retraksi, perubahan kulit, bertambahan vaskularisasi perubahan posisi papillaDapat untuk mendeteksi tumor yang secara tidak terabaCukup mahalKetepatan 83% - 95% tergantung teknisi dan radiologist. Terkadang terjadi negatif palsu dikarenakan jaringan payudara mirip dengan jaringan kanker, tapi harus perhatikan tanda-tanda klinisinyaMammografi dapat direkomendasikan untuk skrening maupun untuk diagnosis Untuk skrening dilakukan minimal usia 40tahun , dilakukan tiap 1-2 tahunUntuk diagnosis apabila ditemukan abnormalitas payudara baik melalui SADARI maupun melalui pemeriksaan oleh dokter4) Termografi Suhu karsinoma mammae meningkat dari jaringan sekitarnyaDarah vena yang keluar yang memperdarahi karsinoma mammae lebih panas dari darah arteri5) Xerografi ketepatan diagnosis 95,3% 6) ScintimammografiTeknik radionuklir menggunakan TC 99m sestambiSensitifitas tingkatUntuk menilai aktifitas dari karsinomaMendeteksi lesi multiple dan keterlibatan KGB regionalDiagnosis pastiEksisional biopsi Untuk stadium diniDilakukan pemeriksaan PAKeakuratan 97,65% (Muchlis, 2002)Tidak ada false positiveInsisional biopsi untuk stadium ganas atau lanjutFNABNeedle core biposy pada Jarum SilvermannManifestasi Klinika.NyeriBerubah dengan daur haid: penyebab fisiologis, misalnya pada tegangan pramenstruasi atau penyakit fibrokistik.Tidak tergantung daur haid: tumor jinak, tumor ganas, atau infeksi haid.

b.Benjolan di payudaraKeras: permukaan licin pada fibroadenoma atau kista. permukaan kasar, berbenjol, atau melekat pada kanker atau inflamasi non-infektif.Kenyal: kelainan fibrokistik.Lunak: lipoma.

c.Perubahan kulitBercawak: mengarah ke karsinoma.Kelihatan benjolan: kista, karsinoma, fibroadenoma besar.Peau de orange: tanda khas kanker.Hiperemis: infeksi (jika terasa panas).Ulkus: kanker lama (terutama pada pasien geriatri).

d.Kelainan puting/areolaRetraksi: fibrosis karena kanker.Inversi baru: retraksi fibrosis karena kanker. (kadang fibrosis karena pelebaran duktus).Eksema: unilateral penyakit paget (tanda khas kanker).

e.Nipple dischargePutih susu: kehamilan atau laktasi.Jernih: normal.Hijau: (peri)menopause, pelebaran duktus, kelainan fibrokistik.Hemoragik: karsinoma, papiloma intraduktus.

Diagnosis bandinga.Fibroadenoma-Pada usia 1530 tahun-Padat kenyal, mobile, bulet lonjong, berbatas tegas-Pertumbuhan lambat,tidak nyeri-Tidak ada perubahan kulit-Pengobatan eksisi tumorb.Fibrokista -Gejala nyeri timbul menjelang haid-Ukurannya dipengaruhi pada saat menstruasi-Ditemukan pada usia pertengahan usiac.Kistasarkoma filoides-Tidak bermetastase-Bentuk haid lonjong permukaan berbenjol-Batas tegas, ukuran 20-30 cm-Pengobatan simple mastektomid.Galactocele-Bukan neoplasia, tapi massa berisi asi mengental yang terjadi karena adanya sumbatan duktus laktiferus-Biasanya terjadi pada ibu yang sedang / baru selesai masa laktasie.Mastitis infeksi kelenjar payudara biasanya pada ibu menyusuiLO. 1.7. Memahami dan Menjelaskan PenatalaksanaanPengobatan stadium dini akan memberikan harapan kesembuhan dan harapan hidup yang baik. Secara umum, pengobatan pada penderita kanker meliputi 2 tujuan, yaitu :a.Terapi KuratifTerapi kuratif adalah tujuan utama terapi pada pasien kanker untuk menghilangkan kanker tersebut. Dalam pelaksanaannya, terapi pada pasien kanker tidak dapat mempertahankan asas primum non nocere karena dalam pemberian terapi kuratif, akan diberikan sejumlah terrtentu zat kemoterapi atau radiasi yang bersifat toksik terhadap bagian tubuh lain yang tidak terkena kanker. Terapi kuratif dapat berupa bedah radikal, kemoterapi, radiasi, imunoterapi atau kombinasi dari keempat modalitas tersebut. b.Terapi PaliatifTerapi paliatif diberikan jika tujuan utama terapi kuratif tidak tercapai, Tujuan terapi paliatif adalah untuk mengurangi gejala, dan meningkatkan kualitas hidup pasien dengan kanker pada pasien yang tidak mungkin sembuh.Terapi pada kanker payudara tergantung dari stadiumnya. Adapun jenis-jenis terapinya adalah:1.PembedahanUntuk stadium I dan II, pengobatan adalah radikal mastektomi atau radikal mastektomi modifikasi dengan atau tanpa radiasi dan sitostatika adjuvant. Terapi radiasi dan sitostatika adjuvant diberikan jika kelenjar getah bening aksila mengandung metastasis. 2.Breast Conservating TreatmentYaitu pengangkatan tumor dengan batas sayatan bebas (tumorektomi, segmentektomi, atau kwadrantektomi) dan diseksi aksila diikuti dengan radiasi kuratif. Operasi ini dilakukan untuk tumor stadium dini yaitu stadium I dan II dengan ukuran tumor 3 cm; untuk yang lebih besar belum dikerjakan dan mempunyai prognosis lebih buruk dari terapi radikal.3.KemoterapiTerapi ini bersifat sistemik dan bekerja pada tingkat sel. Terutama diberikan pada kanker payudara yang sudah lanjut, bersifat paliatif, tapi dapat pula diberikan pada kanker payudara yang sudah dilakukan operasi mastektomi, yang bersifat adjuvant. Kanker payudara stadium IV, pengobatan yang primer adalah bersifat sistemik. Terapi ini berupa kemoterapi dan terapi hormonal. Radiasi kadang diperlukan untuk paliatif pada daerah-daerah tulang yang mengandung metastasis.4.RadioterapiRadioterapi murni kuratifRadioterapi murni terhadap kanker mammae terutama digunakan untuk pasien dengan kontraindikasi atau menolak operasi.Radioterapi adjuvanMenurut pengaturan waktu radioterapi dapat dibagi menjadi radioterapi praoperasi dan pasca operasi. Radioterapi praoperasi terutama untuk pasien stadium lanjut lokalisasi, dapat membuat sebagian kanker mammae non-operabel menjadi operabel. Radioterapi pasca operasi adalah radioterapi seluruh mammae pasca operasi konservasi mammae.Radioterapi paliatifTerutama untuk terapi paliatif kasus stadium lanjut dengan rekurensi dan metastasis.5.Terapi hormonalObat AntiesterogenTamoksifen. Merupakan penyekat reseptor estrogen, mekanisme utamanya adalah berikatan dengan reseptor esterogen secara kompetitif. Efek samping trombosis vena dalam, karsinoma endometrium.Inhibitor AromataseMenghambat kerja enzim aromatase, sehingga menghambat atau mengurangi atau mengurang perubahan androgen menjadi esterogen.Golongan obat : anastrozol, Letrozol, dan golongan steroid.Obat sejenis progestrogenMedroksiprogesterogen asetat dan megosterol. Mekanisme obat ini adalah melalui umpan balik hormon progestin menyebabkan inhibisi aksis hipotalamus-hipofisis-adrenal, andrgen menurun, sehingga mengurangi sumber perubahan manjadi estrogen dengan hasil turunya kadar estrogen.

LO. 1.8. Memahami dan Menjelaskan PencegahanPencegahan primermerupakan salah satu bentuk promosi kesehatan karena dilakukan pada orang yang "sehat" melalui upaya menghindarkan diri dari keterpaparan pada berbagai faktor risiko dan melaksanakan pola hidup sehatPencagahan primer ini juga bisa berupa pemeriksaan SADARI (pemeriksaan payudara sendiri) yang dilakukan secara rutin sehingga bisa memperkecil faktor risiko terkena kanker payudara.Pencegahan sekunderPencegahan sekunder dilakukan terhadap individu yang memiliki risiko untuk terkena kanker payudara. Pencegahan sekunder dilakukan dengan melakukan deteksi dini.Beberapa metode deteksi dini terus mengalami perkembangan. Skrining melalui mammografi diklaim memiliki akurasi 90% dari semua penderita kanker payudara, tetapi keterpaparan terus-menerus pada mammografi pada wanita yang sehat merupakan salah satu faktor risiko terjadinya kanker payudara.

Pencegahan tertierPencegahan tertier biasanya diarahkan pada individu yang telah positif menderita kanker payudara. Pencegahan tertier ini penting untuk meningkatkan kualitas hidup penderita serta mencegah komplikasi penyakit dan meneruskan pengobatan.Penelitian terakhir telah menyebutkan 2 macam obat yang terbukti bisa mengurangi resiko kanker payudara, yaitu tamoxifen dan raloksifen.tamoxifen telah banyak digunakan untuk mencegah kekambuhan pada penderita yang telah menjalani pengobatan untuk kanker payudara.Mastektomi pencegahan adalah pembedahan untuk mengangkat salah satu atau kedua payudara dan merupakan pilihan untuk mencegah kanker payudara pada wanita yang memiliki resiko sangat tinggi (misalnya wanita yang salah satu payudaranya telah diangkat karena kanker, wanita yang memiliki riwayat keluarga yang menderita kanker payudara dan wanita yang memiliki gen p53, BRCA1 atauk BRCA 2).LO. 1.9. Memahami dan Menjelaskan PrognosisPrognosis kanker payudara ditentukan oleh :1.Stadium KankerSemakin dini semakin baik prognosisnya.

2.Tipe HistopatologiCIS (Carsinoma In Situ) mempunyai prognosis yang lebih baik dibandingkan invasif.3.Reseptor Hormon Kanker yang mempunyai reseptor (+) dengan hormon memiliki prognosis lebih baik.

5-years survival rateStadiumSurvival rate (%)099I98II a82II b65III a47III b44IV14LO. 1.10 Memahami dan Menjelaskan KomplikasiAdanya metastase ke jaringan sekitar secara limfogen dan hematogen merupakan komplikasi pada carcinoma mamae. Metastase secara limfogen menyebar sampai ke paru, pelura, hati dan tulang. Sedangkan metastase secara hematogen menyebar sampai ke otak.

LI. 2.Memahami dan Menjelaskan Cara Menghadapi Penyakit Berat dan Stadium Terminal Menurut Ajaran Agama IslamMakna Dan Hakekat Tawakal Dari segi bahasa, tawakal berasal dari kata tawakala yang memiliki arti; menyerahkan, mempercayakan dan mewakilkan. (Munawir, 1984 : 1687). Seseorang yang bertawakal adalah seseorang yang menyerahkan, mempercayakan dan mewakilkan segala urusannya hanya kepada Allah SWT.1. Tawakal merupakan perintah Allah SWT. Allah berfirman dalam Al-Quran (QS. 8 : 61) Dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Lihat juga QS.11:123, 25:58, 26:217, 27:79, 33:3, 33:48,

2. Larangan bertawakal selain kepada Allah (menjadikan selain Allah sebagai penolong)Allah berfirman (QS. 17:2) Dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab Taurat itu petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman): "Janganlah kamu mengambil penolong selain Aku,

3. Orang yang beriman; hanya kepada Allah lah ia bertawakal. Allah berfirman (QS. 3 : 122) : Dan hanya kepada Allahlah, hendaknya orang-orang mumin bertawakal.Lihat juga QS.3:160, 5:11, 5:23, 7:89, 8:2, 9:51, 58:10, 64:13.

4. Tawakal harus senantiasa mengiringi suatu azam (baca; keingingan/ ambisi positif yang kuat) Allah berfirman (QS. 3 : 159) Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.

5. Allah sebaik-baik tempat untuk menggantungkan tawakal (pelindung) Allah berfirman (QS. 3: 173) Dan mereka menjawab: "Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung." Lihat juga QS.4:81, 4:109, 4:132, 4:171.

6. Akan mendapatkan perlindungan, pertolongan dan anugrah dari Allah.Allah berfirman (QS. 8 : 49): "Barangsiapa yang tawakkal kepada Allah, maka sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana". Lihat juga QS.17:65.

7. Mendapatkan kebaikan di dunia dan di akhirat (surga) Allah berfirman (QS. 16: 41-42): * Dan orang-orang yang berhijrah karena Allah sesudah mereka dianiaya, pasti Kami akan memberikan tempat yang bagus kepada mereka di dunia. Dan sesungguhnya pahala di akhirat adalah lebih besar, kalau mereka mengetahui, (yaitu) orang-orang yang sabar dan hanya kepada Tuhan saja mereka bertawakkal. Lihat juga QS.29:58-59.

8. Allah akan mencukupkan orang yang bertawakal kepada-Nya. Allah berfirman (QS. 65:3): Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.