Top Banner
ASSALAMU’ALAIKUM
24

PBL B-11

Feb 03, 2016

Download

Documents

optaviana

muskulo
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PBL B-11

ASSALAMU’ALAIKUM

Page 2: PBL B-11

“NYERI SENDI SIKU”

B-11Ketua : Yogi Saputra Annas (1102013310)

Sekretaris : Optaviana (1102014207)

Anggota : Rianty Fadiah (1102014226)

Nanda Kusuma Yuda (1102013207)

Putri Mufridah Rahmah (1102014215)

Sofni Rohmania (1102014256)

Selly Rohmania (1102014241)

Nimas Ayu Azizah (1102014194)

Rizkiyah Juniarti (1102012252)

Page 3: PBL B-11

SASARAN BELAJAR

LI 1. Memahami dan Menjelaskan Anatomi Persendian

LO 1.1 Memahami dan Menjelaskan Makroskopis Persendian

LO 1.2 Memahami dan Menjelaskan Mikroskopis Persendian

LO 1.3 Memahami dan Menjelaskan Faal Persendian

LI 2. Memahami dan Menjelaskan Asam Urat

LO 2.1 Memahami dan Menjelaskan Definisi Asam Urat

LO 2.2 Memahami dan Menjelaskan Metabolisme Asam Urat

LO 2.3 Memahami dan Menjelaskan Eksresi Asam Urat

LI 3. Memahami dan Menjelaskan Artritis GOUT

LO 3.1 Memahami dan Menjelaskan Definisi Artritis GOUT

LO 3.2 Memahami dan Menjelaskan Etiologi Artritis GOUT

LO 3.3 Memahami dan Menjelaskan Patogenesis Artritis GOUT

LO 3.4 Memahami dan Menjelaskan Patofisiologi Artritis GOUT

LO 3.5 Memahami dan Menjelaskan Manifestasi Klinis Artritis GOUT

LO 3.6 Memahami dan Menjelaskan Diagnosis dan Diagnosis Banding Artritis GOUT

LO 3.7 Memahami dan Menjelaskan Penatalaksanaan Artritis GOUT (Farmako dan Nonfarmako)

LO 3.8 Memahami dan Menjelaskan Pencegahan Artritis GOUT

LO 3.9 Memahami dan Menjeaskan Prognosis Artritis GOUT

Page 4: PBL B-11

LI 1. Memahami dan Menjelaskan Anatomi PersendianLO 1.1 Memahami dan Menjelaskan Makroskopis Persendian

EKSREMITAS ATAS

Page 5: PBL B-11

EKSREMITAS BAWAH

Page 6: PBL B-11

LO 1.2 Memahami dan Menjelaskan Mikroskopis Persendian

• Sendi Fibrosa • Sendi Tulang Rawan• Sendi Sinovial

Page 7: PBL B-11

LO 1.3 Memahami dan Menjelaskan Faal Persendian• Synarthrosis • Ampiarthosis• Diarthrosis

• Sendi peluru• Sendi pelana• Sendi putar• Sendi luncur• Sendi engsel

Page 9: PBL B-11
Page 10: PBL B-11

LI 2. Memahami dan Menjelaskan Asam Urat

LO 2.1 Memahami dan Menjelaskan Definisi Asam Urat

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan yang dihasilkan dari metabolisme/ pemecahan purin. Asam urat mempunyai peran sebagai antioksidan bila kadarnya tidak berlebihan dalam darah, namun bila kadarnya berlebih asam urat akan berperan sebagai prooksidan. (McCrudden Francis H. 2000).

Page 11: PBL B-11

LO 2.2 Memahami dan Menjelaskan Metabolisme Asam Urat

Page 12: PBL B-11

LO 2.3 Memahami dan Menjelaskan Eksresi Asam Urat• Ekskresi asam urat melalui ginjal tergantung pada

kandungan purin dalam makanan. Diet rendah purin dapat menurunkan kadar asam urat hingga 0,8 mg/100 ml. Di lain pihak, konsumsi makanan kaya purin akan mengakibatkan ekskresi urin bisa mencapai 1000mg/hr tanpa mengubah jumlah asam urat, urat yg mengalami urikolisis.

Page 13: PBL B-11

LI 3. Memahami dan Menjelaskan Artritis GOUTLO 3.1 Memahami dan Menjelaskan Definisi Artritis GOUT

Arthritis gout (arthritis pirai) merupakan kelompok penyakit heterogen sebagai akibat deposisi kristal monosodium urat pada jaringan atau akibat supersaturasi asam urat di dalam cairan ekstraseluler.

Page 14: PBL B-11

LO 3.2 Memahami dan Menjelaskan Etiologi Artritis GOUT• Berkurangnya ekskresi asam urat ditemukan kurang lebih

90% penderita gout. Penyebab kurangnya ekskresi asam urat tidak diketahui, tetapi factor seperti obesitas, hipertensi, hyperlipidemia, menurunnya fungsi ginjal, konsumsi alcohol, dan obat-obatan tertentu memegang peranan. Beberapa obat-obatan dapat menyebabkan hiperurisemia dan gout. Diuretic loop dan tiazid, yang menghalangi ekskresi asam urat pada distal tubular, adalah obat penyebab hiperurisemia. Jarang menyebabkan gout akut, tetapi mendorong terbentuknya tofi di sekitar sendi yang rusak, terutama pada jari. Salisilat dosis rendah memberi efek yang sama. Obat sitotoksik menyebabkan produksi asam nukleat berlebih pada leukemia, limfoma, karena mereka meningkatkan kecepatan sel mati.

Page 15: PBL B-11

LO 3.3 Memahami dan Menjelaskan Patogenesis Artritis GOUT

Gambar 3.1 Patogenesis dari arthritis gout IL,interleukin: LTB,leukotriene B, TNF, tumor nerrosis factor.

Page 16: PBL B-11

LO 3.4 Memahami dan Menjelaskan Patofiologis Artritis GOUT

• Gambarr 3.4 PatofisiologI gout dan kerja obat-obatannya (Dari Weiner MB, Pepper GA : Clinical pharmacology and theurapeutics in nursing, ed 2, New York, 1985, McGraw Hill)

Page 17: PBL B-11

LO 3.5 Memahami dan Menjelaskan Manifestasi Klinis Artritis GOUT• a. Gout artritis Stadium Akut• b. Stadium interkritikal• c. Gout Artritis stadium menahun

Page 18: PBL B-11

LO 3.6 Memahami dan Menjelaskan Diagnosis dan Diagnosis Banding Artritis GOUT• Mengacu pada kriteria yang ditetapkan oleh The American Reumatism

Association (ARA) tahun 1977. Kriteria tersebut sebagai berikut:• Diagnosis pasti ditegakkan apabila ditemukan Kristal monosodium urat (MSU) pada

cairan sendi atau tofi• Ditemukan 6 dari 12 kriteria berikut:

• Inflamasi maksimal pada hari pertama • Serangan antritis akut lebih dari satu kali • Artritis monoartikular (arthritis pada satu persendian)• Sendi yang terkena berwarna kemerahan • Pembengkakan dan sakit pada sendi mtp i• Serangan pada sendi mtp unilateral• Serangan pada sendi tarsal unilateral• Tofus• Hiperurisemia• Terdapat pembengkakan sendi asimetris pada gambaran radiologik• Terdapat kista subkortikal tanpa erosi pada gambaran radiologik • Pada pemeriksaan kultur bakteri cairan sendi hasilnya negative.

Page 19: PBL B-11

Diagnosis banding• Osteoarthritis• Rhematoid Arthritis• Septic arthritis • Selulitis

Page 20: PBL B-11

 LO 3.7 Memahami dan Menjelaskan Penatalaksanaan Artritis GOUT (Farmako dan Nonfarmako)

Farmakologi• Serangan akut

• NSAID• COX-2 inhibitor• Kolkisin • Steroid

• Serangan kronik• Urikosurik

• Probenesid• Sulfinpirazon• Benzbromarone• Febuxostat

• Allopurinol

Non-farmakologi• Mengurangi makanan

tinggi purin• Mengurangi konsumsi

alkohol• Diet rendah lemak• Banyak mengonsumsi

cairan

Page 21: PBL B-11

LO 3.8 Memahami dan Menjelaskan Pencegahan Artritis GOUT• Pembatasan purin • Kalori sesuai dengan kebutuhan • Tinggi karbohidrat • Rendah protein • Rendah lemak • Tinggi cairan • Tanpa alkohol

Page 22: PBL B-11

LO 3.9 Memahami dan Menjeaskan Prognosis Artritis GOUT• Sendi yang sakit dan dibebani dapat timbul rasa nyeri

yang parah, gerakan sendi berkurang, dan terjadi kekakuan. Berlanjut menjadi Low back pain lebih sering terjadi pada usia lanjut. Mortalitas meningkat pada obesitas, komplikasi meliputi hipertensi, infark miokard, diabetes melitus, resiko paskapembedahan, hernia, batu empedu, hernia hiatus, varises vena, dan osteoarthritis. Pada wanita terjadi peningkatan insidensi hirsutisme dan kanker payudara serta endometrium.

Page 23: PBL B-11

DAFTAR PUSTAKAGunawan SG, Setiabudy R, Nafrialdi. (2007). Farmakologi dan Terapi ed 5. Jakarta : FKUI

Kumar, v.et al.2013. Buku Ajar Patologi Robbins .ed.9. Jakarta: EGC

Misnadiarly, 2008. Mengenal Penyakit Arthritis.Puslitbang Biomedis Dan Farmasi, Badan Litbangkes. XII.

Price, A.S dan Wilson, L.M. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis dan Proses-proses Penyakit Edisi 6. Volume 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Putz,R.Pabst. (2002). Sobotta : atlas anatomi manusia ed.22. jilid 1 & 2. Jakarta : EGC

Sudoyo AW,dkk. (2009). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi V Jilid III. Jakarta : Interna Publishing.

Syamsir,HM.(2011). Gerak Tubuh Manusia. Jakarta : FKUY

Page 24: PBL B-11

WASSALAMU’ALAIKUM