PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DESA LACCORI KECAMATAN DUA BOCCOE KABUPATEN BONE SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Serjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Sosiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Nur Aida 105381109816 JURUSAN PENDIDIKAN SOSIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020
96
Embed
PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR ... · terhadap pembangunan infrastruktur desa dalam pembangunan infrastruktur jalan masih belum memenuhi harapan masyarakat
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR DESA LACCORI KECAMATAN DUA BOCCOE
KABUPATEN BONE
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Serjana
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Sosiologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Nur Aida
105381109816
JURUSAN PENDIDIKAN SOSIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
i
ii
iii
iv
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Sepahit Apapun Proses Kehidupan
Insyaa Allah Jika Dengan Keikhlasan
Akhirnya Akan Terasa Manis
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah, atas rahmat dan hidayah-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi
ini dengan baik. Karya sederhana ini kupersembahkan untuk :
Kedua orang tua saya, keluarga saya, dan sahabat yang telah memberikan saya
semangat, motivasi serta doa dan keikhlasannya dalam mendukung penulisan
mewujudkan harapan menjadi kenyataan.
vi
ABSTRAK
Nur Aida
Skripsi ini mengkaji tentang partisipasi masyarakat terhadap pembangunan
infrastruktur Desa Laccori Kecamatan Dua Boccoe Kabupaten Bone. Tujuan
penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan pembangunan infrastruktur desa dan
kendala pembangunan infrastruktur desa di Desa Laccori.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian
kualitatif dengan melalui dua metode pengumpulan data ialah pertama secara
primer yaitu melalui observasi, wawancara, dokumentasi. Kedua secara sekunder
ialah kajian pustaka melalui buku, jurnal, skripsi, laporan tahunan dan situs
internet yang terkait dengan judul penelitian.
Hasil dari penelitian ini menggambarkan bahwa partisipasi masyarakat
terhadap pembangunan infrastruktur desa dalam pembangunan infrastruktur jalan
masih belum memenuhi harapan masyarakat dan tidak optimal, karena program
pembangunan khususnya pembangunan infrastruktur jalan yang masih belum
terlihat ada perubahan dari beberapa tahun silam dan kurang mendapatkan
perhatian dari pemerintah setempat. Adapun kendala dalam pembangunan
infrastruktur desa di Desa Laccori yaitu: 1) keterbatasan anggaran dana. 2) tidak
terjalin komunikasi dengan baik antara pemerintah dan masyarakat. Dan kendala
lainnya seperti tidak bersatunya masyarakat Desa Laccori dan kurangnya
partisipasi masyarakat terhadap program pemerintah, kepedulian masyarakat
setempat masih kurang dalam pembangunan desa dan konstruksi bangunan yang
kurang bagus.
Kata kunci : partisipasi, pembangunan infrastruktur
vii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah, SWT atas berkat
rahmat dan taufiq-Nya sehingga skripsi ini dapat disusun dan diselesaikan sesuai
dengan waktu yang direncanakan. Salam dan shalawat semoga tetap tercurahkan
kepada hamba dan kekasihnya Rasulullah Muhammad SAW, keluarga beliau,
para sahabat dan seluruh umatnya yang tetap istiqomah di atas ajaran Islam.
Sebagai peneliti pemula, penulis sangat menyadari keterbatasannya,
bahwa masih terdapat kekurangan-kekurangan disana sini dalam skripsi ini. Untuk
saran dan kritikan dari pembaca senantiasa kami harapkan demi penyempurnaan
skripsi ini selanjutnya.
Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya
kepada :
1. Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag, Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar.
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bapak Erwin Akib, S.Pd.,
M.Pd., Ph.D. serta para Wakil Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Ketua Program Studi Pendidikan Sosiologi Drs. H. Nurdin, M.Pd. dan
Sekretaris Program Studi Pendidikan Sosiologi Bapak Kaharuddin, S.Pd.,
M.Pd., Ph.D, beserta seluruh staffnya.
4. Ibu Dr. Yumriani, M.Pd. Sebagai pembimbing I (satu) dan Bapak Sudarsono,
S.Pd,.M.Pd. Selaku pembimbing II (dua) yang telah meluangkan waktunya
viii
untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.Bapak-bapak dan
Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Sosiologi FKIP UNISMUH Makassar yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu atas bimbingan, arahan dan jasa-jasa
yang tak ternilai harganya kepada penulis.
5. Ungkapan terima kasih dan penghargaan yang sangat spesial penulis haturkan
dengan rendah hati dan rasa hormatkepada kedua orang tua penulis yang
tercinta, Ayahanda Rasif dan Ibunda Hasna serta adik-adik penulis yang
dengan segala pengorbanannya tak akan pernah penulis lupakan atas jasa-jasa
mereka.
6. Kawan-kawanku Mahasiswa program studi pendidikan sosiologi khususnya
kawan-kawan seperjuangan Kelas C yang selalu memberikan support kepada
penulis.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis berharap semoga skripsi
ini dapat memberikan manfaat kepada penulis khususnya dan pembaca pada
umumnya.
Unismuh Makassar, Mei 2020
Nur Aida
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
HALAMAN PENGESAHAN
PERSETUJUAN PEMBIMBING
SURAT PERNYATAAN
SURAT PERJANJIAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR .................................................................................... .ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL…………………………………………………………...vii
DAFTAR GAMBAR……………………………………………….………viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 4
C. Tujuan ................................................................................................. 5
D. Manfaat ............................................................................................... 5
E. Definisi Operasional............................................................................ 6
x
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Konsep ..................................................................................... 7
B. Kajian Teori ....................................................................................... 13
C. Kerangka Pikir ................................................................................... 15
D. Hasil Penelitian Terdahulu ................................................................. 17
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian......................................................... 19
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................. 20
C. Informan Penelitian ............................................................................ 20
D. Fokus Penelitian ................................................................................. 21
E. Instrumen Penelitian........................................................................... 22
F. Jenis dan Sumber Data Penelitian ...................................................... 22
G. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 23
H. Teknik Analisis Data .......................................................................... 24
I. Teknik Pengambilan Data .................................................................. 25
BAB IV GAMBARAN HISTORI LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Likasi Penelitian……………………………………………27
B. Letak Geografi………………………………………………………28
C. Keadaan Sosial………………………………………………………29
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian……………………………………………………...32
xi
B. Pembahasan……………………………………………………....….44
BAB VI KESIAMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan………………………………………………………….52
B. Saran………………………………………………………………....54
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 55
LAMPIRAN
DOKUMENTASI
RIWAYAT HIDUP
xii
DAFTAR TABEL halaman
Tabel 1.1 jumlah penduduk……………………………………………29
Tabel 1.4 pekerjaan penduduk…………………………………………59
Tabel 1.5 akta kelahiran penduduk…………………………………….60
Tabel 5.1 strategi dan arah kebijakan pembangunan………………….60
Tabel 6.1 proyek pendapatan desa laccori………………………….…64
Tabel 6.2 proyek belanja desa laccori…………………………………65
Tabel catatan……………………………………………………………66
Tabel informan…………………………………………………………67
xiii
DAFTAR GAMBAR halaman
Gambar 2.1 Kerangka pikir…………………………………………….16
Gambar 3.1 aspek pendidikan…………………………………………30
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam meningkatkan kebutuhan masyarakat perlu adanya pembangunan,
karena pembangunan merupakan suatu proses menuju perubahan-perubahan
yang di upayakan secara terus-menerus dalam meningkatkan kesejahtraan.
Konsep pembangunan terdapat makna alokasi sumber daya, pemberdayaan
masyarakat dan regulasi. Adapun konsep pembangunan selanjutnya yang
merupakan konsep yang sangat multidimensional dengan mengacu pada
serangkaian karakteristik dan segenap aspek kehidupan, baik aspek politik,
ekonomi dan sosial. Pembangunan adalah proses-proses multidimensi yang
mencakup perubahan-perubahan yang sangat penting dalam struktur sosial, sikap
rakyat dan lembaga nasional serta akselerasi pertumbuhan ekonomi, pengurangan
kesenjangan, serta pemberantasan kemiskinan (Pasaribu, 2005).
Paradigma pembangunan nasional telah mengalami suatu perubahan yang
signifikasi dari pembangunan yang bertumpuk pada Negara menjadi paradigma
pembangunan yang bertumpuk pada masyarakat atau iastilahnya pembangunan
masyarakat. Namun pada praktiknya pemerintah sendiri mengalami kesulitan
dalam melaksanakan pembangunan infrastruktur desa, mulai dari pembiayaan,
juga terkadang penolakan terhadap pembangunan infrastruktur yang dirasakan
kurang bermanfaat oleh masyarakat. Oleh karena itu proses pembangunan
infrastruktur desa diperlukan proses partisipasi masyarakat dan peran pemerintah
2
desa untuk mencapai perubahan yang baik dan perlu adanya terjalin komunikasi
yang baik.
Pembangunan infrastruktur adalah syarat-syarat yang perlu dalam
pembangunan yang tidak terkecuali pembangunan pertanian dan pedesaan. Hal
yang perlu diketahui dalam lingkup Desa adalah pembanguna Desa yang
memiliki cakupan yang sangat luas. Pembangunan pedesaan sangat perlu
dilakukan agar tidak ada ketimpangan antara pembangunan pedesaan dan
perkotaan. Dalam pembangunan pedesaan harus ada kerangka yang jelas apa
yang akan dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu serta adanya kesamaan
gerak dan langkah pembangunan perkotaan dan pedesaan (Theresia, 2014).
Bagi Desa sebagaimana telah ditetapkan dalam Undang-undang Nomor
6 Tahun 2014 tentang desa bahwa Pembangunan Desa bertujuan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat Desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan
kemiskinan melalui pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan
prasarana Desa, pengembangan potensi ekonomi lokal, serta pemanfaatan sumber
daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan dengan mengedepankan
kebersamaan, kekeluargaan dan kegotong royongan guna mewujudkan
pengarusutamaan perdamaian dan keadilan sosial (Karim, 2006).
Fungsi dan peran desa dalam infrastruktural pembangunan diciptakan
untuk kelancaran sirkulasi dan akumulasi kapital Negara. Strategi dalam
pembangunan dalam desa pasti memerlukan waktu dan ruang agar sirkulasi
komoditas dapat meningkatkan infrastruktur yang baik dan meningkatkan saingan
pembangunan dalam desa. Pembangunan merupakan dasar untuk meningkatkan
3
taraf hidup serta kualitas hidup masyarakat. Pembangunan infrastruktur dalam
desa beraneka ragam seperti pelayanan kesehatan, bantuan teknis, penyuluhan,
listrik, jalan, dan penyediaan kebutuhan air.
Pemerintah sebagai salah satu bagian dari Negara yang memiliki
kewajiban sebagai pergerakan perubahan untuk kedepannya, namun justru kerap
menghadirkan fenomena yang jauh dari harapan. Program pemerintah yang ideal
terkadang justru menghasilkan sederetan masalah bagi masyarakat atau bahkan
program-program hanya menjadi sebagai program belakang, idealis namun tidak
realistik. Sehingga masalah yang tengah dihadapi masyarakatpun semakin hari
kian komplek karena satu diantaranya tidak mendapat perhatian dari pemerintah
Desa Loccori merupakan salah satu Desa yang memiliki statistik proyek
pembangunan infrastruktur yang tidak terlaksana dalam pembangunan
infrastruktur jalan, tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 serta dalam
kesejahteraan masyarakatnya yang masih belum terlaksana dan masih dalam
kategori rendah. Selain itu, Sarana dan prasarana di Desa Loccori seperti jalan
yang merupakan faktor utama desa atau bisa dikatakan sebagai pembangunan
primer dalam menjalin hubungan desa lain yang masih belum baik . kondisi ini
sangat memprihatinkan karena ditengah banyaknya program yang begitu ideal
judtru ada sebagian program utama yang belum terlaksana dari pembangunan,
dimana esensia dari pembangunan adalah merubah keadaan menjadi lebih baik
untuk kesejahteraan masyarakat.
UU Tentang Jalan dalam Bab I Pasal I ayat (9) “penyelenggara jalan
adalah kegiatan yang meliputi pengaturan, pembinaan, pembangunan, dan
4
pengawasan jalan” ayat (12) “pembangunan jalan adalah kegiatan pemprograman
dan penganggaran, perencanaan teknis, pelaksanaan kontruksi, serta
pengoperasian dan pemeliharaan jalan”, Namun apa yang sudah ditetapkan dalam
UU masih ada yang tidak terlaksana dan terlupakan serta belum mendapat
perhatian langsung dari pemerintah ataukah pemimpin desa yang lalai dalam
pembangunan jalanannya. Dampak pada desa yang tertinggal serta minim
pembangunan, padahal desa adalah sebagai objek kebijakan dan pelaksanaan
administrasi untuk menguatkan bangsa kita.
Fakta pembangunan di Desa Laccori Kecamatan Dua Boccoe Kabupaten
Bone tidak sesuai dengan apa yang berlaku pada ketentuan untuk pedesaan, dalam
hal ini banyak dorongan serta penyebab terjadinya ketertinggalan pembangunan
infrastruktur yang merupakan pembangunan jalan yang dikatakan proper atau
yang utama dalam menjalin hubungan dengan desa seberang. Masyarakat juga
banyak mengeluh karena transportasi yang mereka gunakan mengikuti zaman
tidak berjalan dengan semestinya karena pembangunan infrastriktur yang tidak
mendukung. Perubahan dalam desa Laccori Kecamatan Dua Boccoe Kabupaten
Bone juga mengalami modesnisasi tapi juga adanya evolusi dalam pembangunan
infrastruktur terutama dalam pembangunan jalan.
Adapun studi tentang partisipasi pembangunan masyarakat desa yang
pernah diungkap oleh para peneliti terdahulu, seperti hanya studi yang dilakukan
oleh Martiana Dwi Rahayu (2018) tentang partisipasi masyarakat dalam
pembangunan infrastruktur di desa Sinarsari Kecamatan Kalirejo Kabupaten
Lampung Tengah. yang memfokuskan pada analisis partisipasi masyarakat dalam
5
pembangunan infrastruktur dengan melihat faktor pendukung partisipasi
masyarakat terhadap pelaksanaan pembangunan di desa Sinarsari. Hal ini
mengungkapkan bahwa partisipasi pembangunan masyarakat lebih berfokus pada
faktorpendukung untuk melaksanakan pembangunan. Studi yang dibahas dalam
penelitian ini sangat berbeda dari penelitian terdahulu, mulai dari titik fokus
pembangunannya, waktu penelitian, lokasi penelitian serta topiknya.
Berdasarkan kajian terdahulu maka peneliti mencoba melakukan penelitian
terkait tentang partisipasi pembangunan infrastruktur, yang berjudul “Partisipasi
Masyarakat Terhadap Pembangunan Infrastruktur Desa Laccori Kecamatan Dua
Boccoe Kabupaten Bone”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah penelitian yaitu:
1. Bagaimanakah partisipasi masyarakat terhadap pembangunan infrastruktur
Desa Laccori Kecamatan Dua Boccoe Kabupaten Bone?
2. Apa kendala pembangunan infrastruktur Desa Laccori Kecamatan Dua
Boccoe Kabupaten Bone?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui partisipasi masyarakat terhadap pembangunan
infrastruktur desa laccori kecamatan dua boccoe kabupaten bone.
2. Untuk mengetahui kendala pembangunan infrastruktur desa laccori
kecamatan dua boccoe kabupaten bone.
6
D. Manfaat Penelitian
adapun manfaat penelitian peneliti yaitu:
1. Manfaat Teoritis
a. Untuk menguji teori tentang sosiologi pembangunan dan sosiologi desa
b. Penelitian diharapakan menjadi sumber referensi tambahan mengenai
pembangunan infrastruktur desa, yang merupakan pelengkap sekaligus
bahan bahan perbandingan dengan studi tentang pembangunan
sebelumnuya.
2. Manfaat praktis
a. Bagi masyarakat, dapat memberi pemahaman tentang pembangunan
infrastrukut desa.
b. Bagi penulis, menambah wawasan mengenai ilmu kependidikan dan
memberi pengalaman dengan terjun secara lamgsung dilapangan.
E. Definisi Operasional
1. Partisipasi merupakan masukan-masukan dalam proses pembangunan dan
sekaligus menjadi keluaran maupun sasaran dari pelaksanaan pembangunan.
2. Pembangunan infrastruktur yaitu aspek penting untuk mempercepat proses
pembangunan nasional dan perubahan untuk pembangunan dengan baik.
3. Masyarakat desa adalah sekumpulan individu yang menjadi kelompok untuk
membentuk dan mencapai tujuan yang sama.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Konsep
1. Pengertian Partisipasi
Partisipasi berasal dari bahasa inggris yaitu “participation” yang artinya
suatu kegiatan dalam membangkitkan perasaan dan diikut sertakan atau ambil
bagian dalam kegiatan suatu organisasi. Sehubungan dengan partisipasi
masyarakat dalam pembangunan, partisipasi adalah keterlibatan aktid masyarakat
atau partisipasi tersebut dapat diartikan keterlibatan proses penentuan arah dari
strategi kebijaksanaan pembangunan yang dilaksanankan oleh pemerintah.
Adapun menurut I Nyoman Sumaryani berpendapat tentang partisipasi yaitu
“peran serta seseorang atau kelompok masyarakat dalam proses pembangunan
baik dalam bentuk pernyataan maupun dalam bentuk kegiatan dengan memberi
masukan tenaga, pikiran, keahlian, waktu, modal atau materi, serta memanfaatkan
dan menikmati hasil pembangunan”.
Dalam pandangan Simatupang (dalam Yuwono, 2001) memberi beberapa
rindian tentang partisipasi yaitu:
a. Partisipasi merupakan apa yang kita kerjakan adalah bagian dari usaha
bersama yang dijalankan bahu-membahu dengan saudara kita sebangsa dan
setana air untuk membangun masa depan bersama.
b. Partisipasi berarti sebagai kerja untuk mencapai tujuan bersama diantara
semua warga Negara yang mempunyai latar belakang kepercayaan yang
beraneka ragam dalam Negara pancasila atau dasar hak dan kewajiban yang
8
sama untuk memberi sumbangan demi terbinanya masa depan yang baru dari
bangsa kita.
c. Partisipasi bukan hanya diartikan sebagai pengambilan bagian-bagian dalam
pelaksanaan, perencanaan pembangunan. Partisipasi juga berarti memberi
sumbangan agar dalam pengertian mengenai pembangunan yang memiliki
nilai-nilai kemanusiaan serta cita-cita mengenai keadilan sosial yang tetap
dijunjung tinggi.
Partisipasi yang berdasarkan cara keterlibatannya dibagi menjadi dua, yang
pertama partisipasi langsung yaitu keterlibatan seseorang, kelompok maupun
masyarakat yang ikut berperan aktif, baik menyediakan tenaga pada proses-proses
pembangunan maupun memberikan kontribusi pemikiran dan mengikuti saat
pembuatan rancangan kegiatan pembangunan. Kedua partisipasi tidak langsung
adalah partisipasi yang diwakili oleh seseorang untuk ikut partisipasinya kepada
orang lain dalam aktivitas partisipasi.
Partisipasi dalam pembangunan secara umum dapat diartikan sebagai peran
serta masyarakat untuk ikut mengambil adil dalam proses-proses pembangunan,
baik yang bersifat fisik maupun non-fisik.
2. Pengertian pembangunan infrastruktur
a. Pembangunan
Pembangunan secara umum yaitu usaha untuk memajukan kehidupan
masyarakat serta warganya. Seringkali kemajuan yang dimaksud yaitu kemajuan
material. Maka dari itu pembangunan sringkali diartikan utnuk kemajuan yang
ingin dicapai oleh masyarakat dalam bidang ekonomi. Untuk memungkinkan
9
pelaksanaan pembangunan maka dari itu dibutuhkan adanya stabilitas politik
karena stabilitas politik merupakan sarana penting untuk memungkinkan
pelaksanaan pembangunan (Abdul,2006). Pembagunan diartikan sebagai
pertumbuhan ekonomi. Masyarakat akan dinilai berhasil apabila melaksanakan
pertumbuhan ekonomi masyarakat tersebut cukup tinggi. Dengan demikian, yang
dapat diukut yaitu produktifitas Negara seriap tahunnya (Budiman,1995).
Pembangunan dalam sosiologi adalah cara menggerakkan masyarakat untuk
mendukung (Beni,2016). Ada beberapa pengertian menurut para ahli sosiologi
pembangunan yaitu, Menurut Soerjono Soekanto (2016) memberikan definisi
bahwa pengetahuan sosiologi bagian konsep suksesi kesejahteraan masyarakat,
hingga konsep ini dianggap sangat berguna untuk kehidupan masyarakat
dipedesaan ataupun masyarakat diperkotaan
Menurut pandangan max weber (2016) mengatakan bahwa sosiologi
pembangunan adalah kajian sosial yang memberikan dampak positif pada lahirnya
metode baru dalam pembangunan manusia dan lingkungannya. Pandangan dari
para ahli bahwa sosiologi pembangunan merupakan konsep atau metode dalam
menciptakan program kesejahteraan dan menggerakkan masyarakat pedesaan
maupun masyarakat kota dalam sekitar lingkungannya serta upaya pembangunan
pemerintah. Pembangunan merupakan proses perubahan sosial dengan partisipasi
yang luas dalam mencapai kemajuan sosial serta material, termasuk bertambah
besarnya keadilan, kebebasan dan kualitas lainnya yang dihargai untuk
kebanyakan rakyat melalui control yang lebih besar untuk mereka peroleh
terhadap lingkungan mereka (Risma,2014).
10
Pembangunan jalan didaepedesaan selain perlu memperhatikan aspek teknis
kontruksi jalan, juga perlu memperhatikan aspek konservasi tanah, mengingat
kondisi wilayah dengan topografi yang berbukit dan tanah yang peka erosi.
b. Infrastruktur
Sistem infrastruktur yaitu pendukung utama dan fungsi-fungsi sistem sosial
serta sistem ekonomi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Sistem
infrastruktur mendeskripsikan sebagai fasilitas atau struktur dasar, peralatan,
instalasi yang dibangun dan dibutuhkan agar berfungsi sebagai sistem sosial dan
sistem ekonomi masyarakat. Infrastruktur adalah sebagai fasilitas fisik yang
dikembangkan dan dibutuhkan oleh agen publikuntuk fungsi pemerintah dalam
penyediaan air, tenaga listri, transportasi, jalan, dan pelayanan yang lainnya untuk
menfasilitasi tujuan-tujuan ekonomi sosial.
Menurut The World Bank membagi infrastruktur yaitu:
1. Infrastruktur ekonomi adalah infrastruktur fisik yang diperoleh dalam
menunjang aktivitas ekonomi, seperti public utilities (telekomunikasi, tenaga,
gas, air, sanitasi) public work (bendungan, kanal, jalan, drainase dan irigasi)
sektor transportasi (rel, pelabuhan, lapangan, jalan dan lainnya).
2. Infrastruktur sosial seperti kesehatan perumahan, pendidikan dan rekriasi.
3. Infrastruktur administrasi terdiri dari penegakan hokum, koordinasi dan
administrasi. Pemerintah melalui peraturan presiden Nomor 42 Tahun 2005
tentang Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur, yang menjelaskan
beberapa macam infrastruktur yang penyediaannya diatur oleh pemerintah,
seperti infrastruktur jalan, infrastruktur pengairan, infrastruktur transportasi,
11
infrastruktur sanitasi dan air, infrastruktur ketenaga listrikan, infrastruktur
telematika, serta infrastruktur pengangkutan minyak dan gas bumi.
Pembangunan infrastruktur sangat penting untuk daerah karena merupakan
kebutuhan yang diharapkan mampu meningkatkan ekonomi daerah tersebut dan
daerah sekitarnya. Dalam pembangunan infrastruktur harus memperhatikan aspek
keberlanjutan sehingga dalam jangka panjang keberadaan transparasi dapat
memperhatikan aspek efesiensi dan keadilan (Rindang,2009).
Maka pembangunan infrastruktur Desa Laccori yang akan dibahas dalam
penelitian ini yaitu pembangunan infrastruktur jalan. Hal tersebut disebabkan dari
pengelolaan anggaran Desa Laccori yang tidak terealisasi dan adanya pembagian
alokasi yang tidak merata.
3. Pengertian masyarakat desa
Khusus sosiologi desa dibagi menjadi dua otologi yaitu sebagai statikan
dan sebagai dinamika. Sebagai statika, desa ditempatkan sebagai entitas dan pada
ruang dan waktuyang dalam kediamannya tersimpan berbagai aspek. Sedangkan
sebagai dinamika, desa adalah proses yang terus mengalir dalam waktu dan dalam
keniscayaan untuk berubah, serta menggerakkan suatu kapasitas akan evolusi
(Salman,2016)
Pengertian sosiologi pedesaan adalah cabang ilmu sosiologi yang secara
mandiri memberikan kajian mengenai hubungan masyarakat dengan lingkungan
pedesaan, hubungan yang dimaksud ialah hubungan sosial melalui proses
interaksi secara individu atau kelompok.
12
Desa adalah kesatuan wilayah yang dihuni oleh sejumlah keluarga yang
mempunyai sistem pemerintahan sendiri dikepalai oleh seorang kepala desa.
Dalam pandangan Samderson, pengertian sosiologi desa adalah ilmu-ilmu sosial
yang memberikan kajian dan pembahasan dalam kemasyarakatan, kajian yang
dilakukan tentunya mengenai kehidupan yang ada dilingkungan pedesaan.
Sedangkan pendapat dari Rogers dalam sosiologi desa mengemukakan
bahwa cabang ilmu sosial yang memberikan bahasa dan pengetahuan dalam
masyarakat, fenomena kehidupan tersebut khususnya dilakukan didalam
pedesaan.
Menutut UU No.6 Tahun 2014 Tentang desa yang mengartikan kesatuan
dalam masyarakat hulkum yang mempunyai batas wilayah yang berwenang untuk
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyaralkat setempat
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, atau hak tradisional yang diakui
dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara kesatuan Republik Indonesia.
Desa sangat perlu dukungan dan dorongan baik dari internal maupun eksternal
dalam memajukan desa. Hal tersebut merupakan segala sarana yang di sediakan
untuk desa dan mampu bekerja sama dengan baik untuk berkembang dengan
cepat dari setiap fasilitas untuk desa.
Desa dalam pandangan sosiologi atau sosiologi desa adalah lingkungan
sosial yang mengalami dinamika dalam kelompok sosial di pedesaan dalam
kesatuan wilayah yang di tempati sejumlah keluarga yang di pimpin oleh kepala
desa serta berhubungan dengan pemerintah dan mengalami perubahan baik
revolusi maupun evolusi. Desa merupakan masyarakat yang memiliki sifat
13
homogen, masyarakat sangat menjunjung tinggi interaksi atau solidaritas sosial
yang kuat karena mereka berpendapat bahwa mereka menjunjung
persaudaraannya dan adanya timbal balik atau stimulus yang terjadi.
B. KajianTeori
1. Lima Tahap Pembangunan
Menurut W.W. Rostow menjelaskan proses pembangunan bergerak dalam
sebuah garis lurus, yaitu masyarakat yang terbeakang dan masyarakat yang maju.
Dasar tahap pembangunan ekonomi yaitu, Kararkteristik perubahan keadaan
ekonomi, Sosial, Politik yang terjadi (Beni,2016).
Menurut Rostow pembangunan ekonomi dan proses transformasi suatu
masyarakat tradisiona menjadi masyarakat modern yang merupakan proses
multidimensi. Proses pembangunan menurut Rostow ada lima tahap yaitu:
a. Masyarakat tradisional, masyarakat memiliki fungsi produksi yang terbatas
dengan ditandai oleh cara produksi yang relatif masih primitif (yang didasari
oleh ilmu dan teknologi pra-newton). Cara hidup masyarakat yang masih
sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai yang kurang rasional, selain itu tingkat
produktivitas pekerja masih rendah sehingga sebagian besar sumber daya
masyarakat digunakan untuk kegiatan sektor pertanian.
b. Tahap masyarakat tingkat landas, dlam tahap ini didefinisikan oleh Rostow
sebagai transisi untuk mempersiapkan diri untuk mencapai pertumbuhan atas
kekuatan sendiri.
14
c. Tahap tinggal landas, masyarakat mengalami perubahan drastis dalam tahap
ini, seperti revolusi politik, terciptanya kemajuan yang pesat dalam inovasi,
atau berupa terbentuknya pasar-pasar baru.
d. Tahap menuju kedewasaan, tahap ini menjukkan kedewasaan sebagai masa
yang secara efektif dalam masyarakatnya dan menggunakan teknologi modern
pada hampir semua kegiatan produksi.
e. Tahap komsumsi tinggi, pada tahap ini masyarakat lebih memperhatikan
penekanan pada masalah yang berkaitan dengan komsumsi dan kesejahteraan
masyarakat bukan lagi pada masalah produksi.
Dalam teori tahap pembangunan menurut Rostow masih belum mengenai
tahap pembangunan di Desa Laccori karena masyarakat yang masih belim
mengalami perubahan drastis seperti revolusi politik, belum terciptanya kemajuan
yang pesat dalam inovasi atau berupa terbentuknya pasar-pasar baru atau bisa
dikatakan belum tercapai dalam tahap tinggal landas atau tahap menuju
kedewasaan.
2. Faktor-faktor Non-Ekonomi
Bert F. Hoselitz mengemukakan bahwa pembangunan bukan hanya terjadi
karena pembangunan ekonomi, namun terjadi karena faktor non-ekonomi atau
sebagai faktor kondisi lingkungan yang dianggap penting dalam proses
pembangunan. Menurut Hoselitz mekenkan bahwa meskipun orang sering
menunjukkan masalah utama pembangunan adalah kekurangan modal, ada
masalah lain juga sangat penting yaitu adanya keterampilan kerja, tentunya
termasuk tenaga wiraswasta yang tangguh. Oleh karena itu dibutuhkan perubahan
15
kelembagaan pada masa sebelum lepas landas yang mempengaruhi pemasokan
modal agar modal ini bisa menjadi produktif.
Pembangunan yang terjadi di Desa Laccori membutuhkan kelembagaan yang
bisa membuat perubahan desa, desa Laccori bukan hanya mengalami kendala
pembangunan dari ekonomi namun juga mengalami kendala kondi lingkungan.
Desa laccori membutuhkan perubahan yang baik agar dapat mensejahtrakan
masyarakatnya.
C. Kerangka Pikir
Partisipasi merupakan ikut serta dalam proses pembangunan untuk
mensejahterakan masyarakat. Partisipasi dalam pembangunan infrastruktur Desa
Laccori melibatkan kepala desa dan masyarakat desa untuk terjadinya perubahan
yang diinginkan dan meningkatkan taraf hidup masyarakatnya. Kepala desa dan
masyarakat desa sangat penting untuk menjalin komunikasi dalam paertisipasi
pembangunan infrastruktur desa laccori. Proses pelaksanaan partisipasi
masyarakat tersebut dapat berlangsung optimal apabila didukung oleh berbagai
hal seperti dana, tenaga, dan keaktifan waktu serta kemampuan wawasan dari
masyarakat dalam rangka menyumbangkan ide bagi kepentingan
pembangunan.Oleh karena itu, masyarakat mempunyai hak untuk terlibat dalam
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.
16
Gambar 2.1 Partisipasi masyarakat Terhadap Pembangunan infrastruktur
D. Hasil Penelitian Terdahulu
Beberapa studi tentang partisipasi masyarakat terhadap pembangunan
infrastriktur desa yang pernah diungkap oleh para peneliti terdahulu yaitu:
a. Skripsi Martiana Dwi Rahayu (2018) tentang partisipasi masyarakat dalam
pembangunan infrastruktur di desa Sinarsari Kecamatan Kalirejo Kabupaten
Lampung Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis
partisipasi masyarakat dalam pembangunan infrastruktur dengan melihat
faktor pendukung partisipasi masyarakat terhadap pelaksanaan pembangunan
Partisipasi Pembangunan
infrastruktural Desa Laccori
Hasil Penelitian
Interaksi sosial
Masyarakat Desa Kepala Dusun
17
di desa Sinarsari, metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan
pmenggunakan pengumpulan data yang dipakai yaitu wawancara dan
dokumentasi. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian yang saya
gunakan adalah tempat penelitian dan proses pengumpulan data saat
dilapangansehingga akan menghasilkan yang berbeda.
b. Skripsi Febry Nur Fauzi (2018) dengan judul penelitian partisipasi masyarakat
dan peran pemerintah desa dalam proses pembangunan infrastruktur di desa
Widodomartani Ngemplak Sleman Yogyakarta. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui bentuk partisipasi masyarakat dan peran pemerintah dalam proses
pembangunan infrastruktur didesa Widodomartani Ngemplak Sleman
Yogyakarta dan untuk mengetahui faktor penghambat dan faktor pendukung
partisipasi masyarakat dan peran pemerintah. Jenis penelitian ini adalah
deskriktif kualitatif dengan subjek penelitian ini adalah masyarakat desa,
kepala desa, sekretaris desa dan kepala badan pembangunan dea (BPD).
Dengan teori interaksi sosial menurut Gillin dan Gillin. Perbedaan penelitian
saya ini yaitu dari segi teori, tujuan penelitian, tempat penelitian dan subjek
penelitian.
c. Skripsi Andi Ripai (2013) tentang partisipasi dalam pembangunan Kecamatan
Bontomatene Kabupaten Kepulauan Selayar. Tujuan penelitian ini yaitu untuk
mengetahui tingkat partisipasi masyarakat dalam pembangunan di Kecamatan
Bontomatene Kabupaten Kepulauan Selayar dan untuk mengetahui faktor-
faktor yang mempengarui tingkat partisipasi masyarakat dalam pembangunan
Kecamatan Bontomatene Kabupaten Kepulauan Selayar. Berdasarkan hasil
18
penelitian tersebut dapat dikatakan bahwa partisipasi masyarakat dalam
pembangunan di Kecamatan Bontomatene Kabupaten Kepulauan Selayar
masih tergolong rendah. Tipe penelitian ini menggunakan penelitian deskripsi
yang bertujuan untuk memberi gambaran secara sistematis, factual dan akurat
mengenai data yang ada dilapangan tentang partisipasi masyarakat dalam
pembangunan di Kecamatan Bontomatene Kabupaten Kepulauan Selayar,
pengumpulan data dilakukan dengan cara survey, wawancara, observasi,
kuesioner.
Hasil penelitian yang saya lakukan ini berbeda dari penelitian sebelumnya,
secara garis besar penelitian yang saya lakukan berbeda tempat dan fokus
penelitian yaitu partisipasi masyarakat terhadap pembangunan indfrastruktur Desa
Laccori Kecamatan Dua Boccoe Kabupaten Bone dan kendala pembangunan
infrastruktur Desa Laccori Kecamatan Dua Boccoe Kabupaten Bone.
19
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan
Jenis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jenis penelitian kualitatif
dengan pendekatan studi kasus. Studi kasus adalah rancangan penelitian yang
ditemukan di banyak bidng khususnya evaluasi, penelitian mengembangkan
analisis mendalam atas suatu kasus yang seringkali program, peristiwa, aktivitas,
proses, suatu individu atau lebih. Kasus-kasus penelitian dibatasi waktu dan
aktivitas, serta penelitian mengumpulkan informan secara lengkap dengan
menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data berdasarkan waktu yang telah
ditentukan (Creswell,2014).
Metode penelitian kualitatif merupakan metode penelitian yang berdasarkan
pada realitas sosial serta hubungan yang bersifat interaktif. Metode dalam
penelitian ini terdiri atas lokasi penelitian, tipe dan dasar penelitian, sumber data,
penentuan informan, teknik pengumpulan data dan metode analisis data
(Sugiono,2015). Metode penelitian kualitatif juga merupakan metode penelitian
yang mengungkapkan situasi sosial tertentu dengan mendeskripsikan kenyataan
secara benar. Bogdan mendefinisikan metode penelitian kualitatif sebagai
prosedur penelitian yang menghasilkan deskripsi berupa kata-kata tertulis ataupun
lisan dari orang-orang maupun perilaku yang diamati (Afrizal,2015).
Tujuan metode penelitian kualitatif yaitu untuk mempertahankan bentuk-
bentuk dan isi-isi perilaku manusia serta menganalisis kualitasnya, alih-alih
mengubahnya menjadi entitas kualitatif dan memberikan gambaran dengan jelas
20
dalam suatu fenomena atau kenyataan sosial yang berkenan dengan masalah yang
diteliti. Khususnya Partisipasi Masyarakat terhadap Pembangunan Infrastruktur
Desa Laccori Kecamatan Dua Boccoe Kabupaten Bone. Adapun bentuk-bentuk
penelitian ini yaitu penelitian lapangan merupakan penelitian yang menekankan
penggunaan data primer yang didapat melalui wawancara dengan informan yang
terkait fokus penelitian, sehingga dapat menemukan ruang lingkup tertentu. Data
yang diperoleh dengan penelitian langsung dilokasi penelitian.
B. lokasi dan Waktu Penelitian
Peneliti melakukan penelitian disalah satu desa yaitu Desa Laccori
Kecamatan Dua Boccoe Kabupaten Bone, karena di desa tersebut masih
mengalami pembangunan yang belum baik dan tidak sesuai dengan penerapan
pembangunan infrastruktur.
Waktu penelitian pada dua bulan yang lalu, dan sudah mendapat informasi
masyarakatnya bahwa didesa Laccori memang mengalami perubahan
pembangunan namun ada pembangunan infrastruktur yang utama yang tidak
dibangun dengan baik yang mengakibatkan masyarakat terkendala dalam
beraktivitas menggunakan kendaraan karena pembangunan infrastruktur yang
tidak mendukung.
C. Informan penelitian
Informan penelitian yang dimaksud disini yaitu di mana peneliti diberi
informasi oleh informan yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan peneliti
itu sendiri dengan menggunakan purposive sumpling. Penelti memilih informan
yang terbagi tiga yaitu:
21
1. Informan kunci, yaitu mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai
informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian. Dalam hal ini yaitu kepala
desa laccori.
2. Informan utama, yaitu mereka yang terlibat secara langsung dalam interaksi
sosial yang diteliti. Informan utama dalam penelitian ini adalah kepala dusun
desa laccori.
3. Informan tambahan, yaitu mereka yang dapat memberikan informasi
walaupun tidak langsung terlibat dalam interaksi sosial yang diteliti. Informan
tambahan adalah masyarakat desa laccori.
D. Fokus Penelitian
Fokus penelitian ini adalah partisipasi masyarakat terhadap pembangunan
infrastruktur desa Laccori kecamatan Dua Boccoe Kabupaten Bone, pembangunan
didesa laccori tidak merata apalagi dilihat di segi pembangunan infrastruktur
dimana pembangunan jalan merupakan pembangunan primer untuk
masyarakatnya agar memudah kan beraktivitas serta menjalin hubungan dengan
desa lain tetapi hal tersebut tidak sesuai dengan pembangunan. Objek penelitian
yang dilakukan dengan fokus permasalahan yaitu
1. Partisipasi masyarakat terhadap pembangunan infrastruktur desa laccori
kecamatan dua boccoe.
2. Kendala pembangunan infrastruktur masyarakat desa laccori kecamatan dua
boccoe.
E. Instrumen Penelitian
22
Instrument penelitian merupakan segala unsur yang digunakan dalam proses
penelitian yang diharapkan akan menunjang keberhasilan peneliti dalam
penelitianya. Penelitian tertentu membutuhkan beberapa instrumen dan semakin
banyak instrument yang digunakan makan akan besar peluang keberhasilan suatu
penelitian. Adapun instrument penelitian ini adalah, sebagai berikut:
1. Penelitian sebagai pengamat penuh dan kehadirannya diketahui statusnya
sebagai peneliti oleh informan.
2. Pedoman wawancara sebagai salah satu cara atau metode yang digunakan
dalam pengumpulan data
3. Pedoman observasi yaitu di Desa Laccori Kecamatan Dua Boccoe Kabupaten
Bone
4. Pedoman studi dokumen seperti arsip, buku panduan pembangunan desa.
5. Kamera ponsel sebagai alat dokumentasi setiap kegiatan peneliti
6. Alat tulis dan laptop sebagai penunjang
F. Jenis dan Sumber Data
Adapun suber data yang dikumpulkan peneliti adalah, sebagai berikut:
1. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari informan yang
memenuhi kriteria penelitian melalui teknik wawancara dan interview secara
langsung dan mendalam.
2. Data sekunder
Data sekunder yaitu sumber data yang memberikan informasi secara tidak
langsung. Adapun sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang
23
diperoleh dari laporan-laporan yang berkaitan dengan penelitian ini, yang berupa
buku, teori-teori, jurnal, arsip dan data lain yang relevan.
Selama penelitian ini berlangsung telah ditemukan dan diwawancarai
sejumlah 10 informan yang terdiri atas informan kunci, informan utama dan
informan biasa.
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan metode sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi dilakukan oleh peneliti dengan melihat dan mengamati secara
langsung bagaimana pembangunan infrastruktur jalan desa laccori yang rusak di
seriap dusun.
2. Wawancara
Peneliti melakukan wawancara terstruktur terhadap responden untuk memberi
sumber data primer yang terkait dengan penelitian ini, yaitu kepala desa,
masyarakat desa, kepala dusun desa laccori terkait dengan partisipasi masyarakat
terhadap pembangunan infrastruktur desa laccori kecamatan dua boccoe
kabupaten bone.
3. Dokumentasi
Menjelaskan bahwa dokumen adalah catatan peristiwa yang sudah berlaku.
Dokumen yang berbentuk tulisan dan gambar , dokumentasi merupakan suatu
teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari dokumen untuk mendapatkan
data atau informasi yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Adapun
24
dokumentasi dalam penelitian ini yaitu dengan meminta data-data dari pihak Desa
Laccori untuk mendukung penelitian ini.
H. Teknik Analisis Data
Teknik adalisis data yang dimaksud adalah proses pengelolaan data yang
telah dikumpulkan oleh mahasiswa dengan cara mengacu pada aturan atau metode
penelitian yang digunakan yaitu:
1. Pengumpulan data yaitu kegiatan mencari data di lapangan untuk
memecahkan permasalahan peneliti
2. Transkripsi data adalah peneliti membuat catatan tentang data yang didapat
3. Membaca berulang-ulang, dimana peneliti membaca berulang-ulang apa yang
dicatatnya.
4. Organisasi data merupakan pengelompokkan data-data.
5. Kategori data seperti data yang kelompokkan yaitu data dari informan kunci,
utama, dan tambahan.
6. Tema-tema data yakni mengaitkan judul peneliti apa yang didapat dilapangan.
7. Demonstrasi tingkat kepercayaan dan keabsahan data adalah membuktikan
apakah penelitian yang dilakukan benar-benar merupakan penelitian ilmiah
sekaligus untuk menguji data yang diperoleh dilapangan.
8. Hasil reduksi data yaitu suatu bentuk analisis yang menajamkan,
menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan
mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan-
kesimpulan finalnya.
25
9. Laporan merupakan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dengan
memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh
masyarakat keilmuan.
I. Teknik Pengumpulan Data
Teknik keabsahan data adalah proses mengtriangulasikan tiga data yang
terdiri dari data observasi, wawancara, dan dokumen. Adapun alat yang
digunakan untuk menguji keabsahan data yaitu:
1. Triangulasi sumber adalah dimana peneliti menggali kebenaran informai
melalui berbagai metode dan sumber perolehan data. Seperti peneliti
melakukan wawancara tentang pebangunan desa secara mendalam dan
observasi, peneliti bisa menggunakan observasi terlibat (participant
obervation), dokumen tertulis, arsip, catatan resmi, catatan atau tulisan
pribadi dan gambar atau foto tententu.
2. Triangulasi waktu, Waktu juga sering mempengruhi kredibilitas data. Data
yang dikumpul dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber
masih segar, belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih valid
sehingga lebih kredibel. Untuk itu, dalam rangka pengujian kredibilitas data
dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara ,
observasi, atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil
uji menghasilkan data yang berbeda, maka dilakukan secara berulang-ulang
sehingga ditemukan kepastian datanya.
3. Triangulasi teknik, triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data
dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan
26
teknik yang berbeda. Misalnya data diperoleh dengan wawancara, lalu dicek
dengan observasi, dokumentasi. Bila dengan teknik pengujian kredibilitas data
tersebut, menghasilakan data yang berbeda-beda, maka peneliti melakukan
diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan atau yang lain,
untuk mestikan data mana yang dianggap benar. Atau mungkin semuanya
benar, karena sudut pandangnya berbeda-beda
27
BAB IV
GAMBARAN HISTORI LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah lokasi penelitian
Zaman dahulu masyarakat desa laccori hidup berpindah-pindah karena
terjadinya penjajahan, masa penjajahan terjadi sangat lama, dimana masa
penjajahan pertama yaitu Gorilla dan penjajahan Belanda. Awalnya masyarakat
hidup dipegunungan. Nama gunung yang ditempati masyarakat desa yaitu
Gunung Mampu, namun masyarakat tidak lama menempati dipegunungan karena
susahnya nasyarakat untuk mengambil air d sumur yang ada di bawa kaki gunung,
maka dari itu masyarakat pindah. Setelah masyarakat desa tidak lagi dijajah oleh
Gorilla dan belanda masyarakat aman namun tidak bagi orang tua yang memiliki
anak gadis. Adanya lapisan masyarakat maka masyarakat bawah dijadikan budak
kepada masyarakat atas yaitu masyarakat bangsawan. Masyarakat bangsawan
sangat berkuasa sehingga bagi masyarakat yang memiliki anak gadis akan
dijadikan istri-istri. Masyarakat yang memiliki anak gadis akan di sembunyikan.
Siring berjalannya waktu masyarakat mulai netepkan tempat tinggal di
dataran dekat gunung mampu dan membentuk Desa yang mereka beri nama Dasa
Laccori. Masyarakat mulai mengikuti hukum pemerintah yang berlaku. Masyarakt
desa Laccori mulai memilih kepala desa yang akan memimpin desanya.
Kepala Desa Laccori pertama bernama Sulo yang menjabat sebagai kepala
desa hingga tahun 2009, dilanjut Suradi menjadi kepala desa untuk periode 2010-
2015, kemudian Muhammad Yunus menjadi kepala desa ke 3 (tiga) yang
27
28
mengalahkan kepala desa sebelumnya melalui pemilihan suara masyarakat yang
dilaksanakan pada tanggal 7 Desember 2016 untuk periode 2017-2022.
B. Letak Geografi
Desa Laccori merupakan salah satu desa dari 22 (dua puluh dua) desa dan
kelurahan yang ada di Kecamatan Dua Boccoe yang terletak +12 Km dari Ibukota
Kecamatan dan + 40 Km dari Ibukota Kabupaten Bone. Luas wilayah Desa
Laccori sekitar 52.036 m² dan ada batas-batas wilayah Desa Laccori yaitu Sebelah
Timur Desa Waji, Sebelah Utara Desa Pattiro, Sebelah Barat Desa Cabbeng,
Sebelah Selatan Desa Lanca
Secara administrasi Desa Laccori terdiri atas 4 (empat) dusun yaitu dusun 1