Top Banner
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PNPM MANDIRI PERKOTAAN DI KELURAHAN KARAS KECAMATAN GALANG KOTA BATAM TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I Pada Universitas Maritim Raja Ali Haji Oleh : WINDA DIANA NIM : 100565201292 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2016
32

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PNPM MANDIRI PERKOTAAN DI KELURAHAN KARAS KECAMATAN

Mar 03, 2019

Download

Documents

NguyễnHạnh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PNPM MANDIRI PERKOTAAN DI KELURAHAN KARAS KECAMATAN

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PNPM

MANDIRI PERKOTAAN DI KELURAHAN KARAS

KECAMATAN GALANG KOTA BATAM

TAHUN 2014

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Strata I Pada Universitas Maritim Raja Ali Haji

Oleh :

WINDA DIANA

NIM : 100565201292

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2016

Page 2: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PNPM MANDIRI PERKOTAAN DI KELURAHAN KARAS KECAMATAN

ABSTRAK

PNPM Mandiri adalah program penanggulangan kemiskinan terutama

yang berbasis pemberdayaan. Dengan demikian PNPM Mandiri adalah

program penanggulangan kemiskinan terutama yang berbasis pemberdayaan

masyarakat, progran ini memusatkan kegiatan bagi masyarakat Indonesia

miskin yang berada diwilayah pendesaan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui partisipasi masyarakat

dalam program PNPM Mandiri Perkotaan di Kelurahan Karas Kecamatan

Galang Kota Batam Tahun 2014. Peneliti menggunakan jenis penelitian

diskriftif kualitatif penelitian ini menggunakan latar alamiah, dengan maksud

menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan

metode yang ada. Informan dalam penelitian ini berjumlah 27 orang terdiri dari

1 Lurah, 1 orang ketua badan keswadayaan masyarakat (BKM), dan 25

masyarakat yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat didalam

program PNPM Mandiri Perkotaan di Kelurahan Karas Tahun 2014 belum

berhasil karena masih banyak pembangunan yang tidak memuaskan masih

banyak pihak-pihak yang mengambil keuntungan, masih banyak pelaksanaan

dibuat asal-asalan dan anggaran PNPM Mandiri Perkotaan yang jumlahnya

terbatas sehingga belum optimal dalam menanggulangi kemiskinan di

Kelurahan Karas.

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan saran untuk

meningkatkan partisipasi masyarakat miskin pada PNPM Mandiri Perkotaan

di perlukan peran stakeholder yang terkait terutama mengajak masyarakat

untuk menghadiri pertemuan-pertemuan yang diadakan. Hal ini akan membuat

masyarakat lebih paham akan tujuan dan sasaran dari program PNPM Mandiri

Perkotaan.

Kata Kunci :Partisipasi, Masyarakat, PNPM

Page 3: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PNPM MANDIRI PERKOTAAN DI KELURAHAN KARAS KECAMATAN

ABSTRACT

PNPM Mandiri is poverty reduction programs mainly based

empowerment . Thus PNPM Mandiri is poverty reduction programs primarily

based community empowerment , this program as centralize the activities for

the Indonesian people in rural poor who are in the territory.

The purpose of this study was to determine the people's participation in

PNPM Urban program in Sub Karas Galang sub district of Batam Year 2014.

Researchers use qualitative research type diskriftif this study using the natural

background , with the intention of interpreting phenomena and done by

involving the existing methods . Informants in this study amounted to 27 people

consisting of 1 Lurah, 1 head of community self-supporting body ( BKM ) , and

25 people who participated in the activities of PNPM Urban.

The results showed that community participation in nature PNPM

Mandiri Urban Village Karas 2014 have not been successful because there are

still a lot of development that did not satisfy many parties who take advantage ,

there are still a lot of execution made carelessly and budget PNPM Urban a

limited number so not optimal in tackling poverty in Sub Karas.

Based on the research that I did any suggestions to improve poor

people's participation in PNPM Urban in need role relevant stakeholders

particularly invites the public to attend the meetings are held. This will make

people more aware of the goals and objectives of the program PNPM Urban .

Keywords : Participation , Community , PNPM

Page 4: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PNPM MANDIRI PERKOTAAN DI KELURAHAN KARAS KECAMATAN

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI

ABSTRAK………………………………………………………………. i

ABSTRACK .............................................................................................. ii

Partisipasi Masyarakat Dalam Program PNPM Mandiri Perkotaan

Di Kelurahan Karas Kecamatan Galang Kota Batam Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 6

C. Tujuan dan Kegunaaan Penelitian ................................................. 6

D. Konsep Opersional ........................................................................ 6

E. Metodologi Penelitian ................................................................... 8

1. Jenis Penelitian .......................................................................... 8

2. Lokasi Penelitian ....................................................................... 8

3. Jenis Dan Sumber Data ............................................................. 9

4. Informan Penelitian .................................................................. 11

5. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ......................................... 12

6. Teknik Analisa Data .................................................................. 13

F. Landasan Teori .............................................................................. 13

G.Gambaran Umum Dan Tata Cara Pelaksanaan PNPM Mandiri

Perkotaan Dikelurahan Karas ........................................................ 22

H. Hasil Penelitian Dan Pembahasan ................................................ 24

I. Penutup ........................................................................................... 37

DAFTAR PUSTAKA

Page 5: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PNPM MANDIRI PERKOTAAN DI KELURAHAN KARAS KECAMATAN

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM

PROGRAM PNPM MANDIRI PERKOTAAN

DIKELURAHAN KARAS KECAMATAN

GALANG KOTA BATAM TAHUN 2014

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Didalam Otonomi daerah tidak hanya

semata berbicara tentang pengurangan sentralisasi

di tangan pemerintah pusat, perbaikan pelayanan

publik maupun penciptaan efesiensi, dan

efektifitas penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan. Semangat otonomi daerah juga

mendorong tumbuhnya demokrasi lokal dan

pemberdayaan masyarakat. Banyak pihak yakin

bahwa pemberdayaan masyarakat merupakan roh

dalam otonomi daerah.

PNPM mandiri adalah Program

Penanggulangan kemiskinan terutama yang

berbasis pemberdayaan masyarakat. Dengan

demikian PNPM Mandiri adalah program

penanggulangan kemiskinan terutama yang

berbasis pemberdayaan masyarakat, program ini

memusatkan kegiatan bagi masyarakat Indonesia

miskin yang berada diwilayah pendesaan.

Sedangkan PNPM Mandiri Perkotaan adalah

program nasional dengan cakupan wilayah kerja

yang sangat luas diseluruh wilayah Indonesia.

Kelurahan Karas terdiri dari 6 rukun warga

(RW) dan 14 rukun tetangga (RT) dengan jumlah

kepala keluarga (KK) sebanyak 754 KK dan 421

KK diantaranya adalah warga dalam kategori

miskin. Kemiskinan merupakan faktor utama yang

ada di Kelurahan Karas,Total jumlah jiwa

penduduk Kelurahan Karas berjumlah 2000 lebih

jiwa. Kelurahan karas merupakan salah satu

Kelurahan yang melaksanakan program PNPM

Mandiri Perkotaan pada tahun 2008 sampai

dengan penelitian ini dilakukan. Dana sharing

APBD selalu disediakan setiap tahunnya untuk

kegiatan PNPM. Pada tahun 2014, alokasi dana

PNPM sebesarRp. 400.000.000,-.

Disini dapat dilihat bahwa banyaknya

masyarakat miskin yang berada di Kelurahan

Karass ehingga banyak masyarakat tidak

berpartisipasi dalam program PNPM-MP ini,

karena masyarakat hanya sibuk bekerja untuk

memenuhi kebutuhan ekonomi saja, tanpa

memikirkan pembangunan yang ada di

wilayahnya. Tidak hanya itu, banyak faktor lain

yang menyebabkan masyarakat Kelurahan Karas

tidak berpartisipasi salah satunya adalah banyak

masyarakat berpikir bahwa di Kelurahan Karas ini

program PNPM-MP sendiri sudah dilaksanakan

oleh orang-orang yang mempunyai kepentingan

pribadi, tenaga yang sudah dibayar, sangat terlihat

jelas bahwa pengetahuan masyarakat terhadap

PNPM-MP itu sendiri masih belum optimal.

Page 6: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PNPM MANDIRI PERKOTAAN DI KELURAHAN KARAS KECAMATAN

Proses pelaksanaan program PNPM

mandiri perkotaan yang semula bernama P2KP

melibatkan berbagai pihak, antara lain fasilitator,

aparat pemda dan masyarakat, pada tahap awal

pelaksanaan dilakukan upaya memasyarakatkan

program ke masyarakat, dilakukan penyebaran

informasi melalui media seperti poster dan folder

serta informasi langsung yang dapat diberikan

oleh fasilitator kelurahan. Dengan upaya ini

diharapkan masyarakat kelurahan yang

bersangkutan dapat mengetahui dan memahami

berbagai persyaratan menjadi peserta.

Tujuan dari penyebarluasaan informasi

ditahap awal program adalah agar masyarakat

mendapatkan informasi yang jelas, benar dan tepat

mengenai tujuan dan sasaran program sehingga

dapat memahami dan mampu melaksanakan

program dengan penuh tanggung jawab serta

untuk menanamkan pengertian dan kesadaran

kepada masyarakat untuk aktif berpartisipasi baik

dalam perencanaan, pelaksanaan maupun

pemeliharaan kegiatan.

Setelah itu mencampaikan materi

gambaran umum program, proses pembentukan

kelompok swadaya masyarakat (KSM) dan jenis

kegiatan yang akan dilakukan oleh KSM beserta

kemudahan dan kesulitan yang dihadapi oleh

setiap jenis kegiatan. Untuk menyampaikan

informasi kepada masyarakat langkah pertama

yang dilakukan oleh koordinator wilayah dan

fasilitator kelurahan adalah melakukan sosialisasi

program pada tingkat kecamatan. Sosialisasi ini

diikuti oleh wakil dari setiap kelurahan yang

terdiri dari tokoh masyarakat dan aparat

kelurahan.

Setelah pertemuan ditingkat kecamatan

dilakukan tindak lanjut dengan pertemuan wakil-

wakil setiap RW dimasing-masing kelurahan,

aparat kelurahan mengundang para tokoh

masyarakat, pengurus RT/RW, kader masyarakat,

kader PKK untuk mendapatkan informasi lebih

mengenai P2KP di kelurahan Karas dikenal

dengan rembuk warga tahunan.

Partisipasi masyarakat Kelurahan Karas

dalam pembangunan masih rendah, dikarenakan

masyarakat hanya sibuk mencari kebutuhan

ekonominya sehingga mereka tidak mau ikut

berpartisipasi dalam program-program yang ada di

tempat tinggal mereka, serta kurangnya kesadaran

dari RT/RW setempat maupun kemampuan untuk

berpartisipasi dari masyarakat itu sendiri,

disamping itu lemahnya pelaku-pelaku PNPM

Mandiri Perkotaan mengungah serta

mengairahkan tumbuhnya partisipasi masyarakat.

Partisipasi masyarakat dalam Program

Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)

Page 7: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PNPM MANDIRI PERKOTAAN DI KELURAHAN KARAS KECAMATAN

Mandiri di Kelurahan Karas ini disebabkan oleh

banyak hal baik itu di internal maupun eksternal,

didalam internal yang mempengaruhi partisipasi

masyarakat adalah umur, status warga

dikelurahan, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan

dan pengetahuan. Sedangkan faktor eksternal yang

mempengaruhi pemerintah daerah, pengurus

kelurahan (RT/RW), tokoh masyarakat dan

fasilator.

Selain permasalahan umum diatas,

beberapa fenomena mengenai partisipasi

masyarakat dalam program PNPM Mandiri

Perkotaan di Kelurahan Karas Kecamatan Galang

Kota Batam tahun 2014, penulis temui meliputi:

1. Masyarakat yang terlibat dalam program PNPM

Mandiri Perkotaan ini kebanyakan hanya laki-

laki sedangkan pihak perempuannya tidak ada.

Sedangkan diaturan PNPM Mandiri Perkotaan

keterlibatan perempuan juga dibutuhkan

sebanyak 30%.

2. Masih banyak masyarakat yang tidak terlibat

terhadap segala kegiatan PNPM Mandiri

Perkotaan seperti dalam pelaksaannya

masyarakat yang ikut serta dalam membangun

kegiatan PNPM-MP beberapa orang saja dan

itu pun yang melaksanakannya masyarakat-

masyarakat yang dipilih dari KSM saja tidak

hanya itu, masih banyak masyarakat tidak

memberikan lahan untuk dihibahkan dalam

pelaksanaan kegiatan tersebut.

3. Tidak adanya partisipasi masyarakat dalam

pemanfaatan dan pemeliharaan program yang

sudah terlaksana, pada kenyataanya sisa dana

10% dari program yang sudah terlaksana

tersebut tidak dipergunakan untuk pemanfaatan

dan pemeliharaan pembangunan yang dipegang

oleh KSM. Masih banyak pembangunan yang

belum mencapai targetnya sudah rusak dan

tidak terpelihara.

Dari kesimpulan diatas dapat peneliti

simpulkan, bahwa partisipasi masyarakat dalam

program PNPM Mandiri Perkotaan di Kelurahan

Karas Kecamatan Galang Kota Batam masih

lemah ini dapat dilihat banyaknya masyarakat

yang tidak ikut serta dalam pelaksanaan,

pemeliharaan dan perawatan infrastrukur yang

seharusnya menjadi tanggung jawab bersama

terabaikan setelah pelaksanaan kegiatan selesai,

banyaknya masyarakat yang mengangap masa

bodoh dalam kegiatan pembangunan tersebut.

Jika dalam program PNPM Mandiri

Perkotaan lebih menekankan pada keterlibatan

atau partisipasi masyarakat terutama masyarakat

miskin, baik itu didalam perencanaan,

pelaksanaan dan pemeliharaan tentunya

permasalahan yang diatas tidak perlu terjadi. Oleh

Page 8: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PNPM MANDIRI PERKOTAAN DI KELURAHAN KARAS KECAMATAN

karena itu peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian di Kelurahan Karas.

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti

tertarik melakukan penelitian dengan judul:

“Partisipasi Masyarakat Dalam Program

PNPM Mandiri Perkotaan Di Kelurahan

Karas Kecamatan Galang Kota Batam Tahun

2014”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian-uraian pada latar

belakang tersebut diatas maka dapat

dirumuskan masalah dalam penelitian sebagai

berikut, bagaimana partisipasi masyarakat

dalam Program PNPM Mandiri Perkotaan di

Kelurahan Karas Kecamatan Galang Kota

Batam tahun 2014 ?

C. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui partisipasi masyarakat

dalam program PNPM Mandiri Perkotaan di

Kelurahan Karas Kecamatan Galang Kota

Batam Tahun 2014

2. Kegunaan Penelitian

a. Dari Aspek Akademis, penelitian ini

dapat mengkaji secara lebih mendalam

tentang partisipasi masyarakat dalam

program PNPM Mandiri Perkotaan di

Kelurahan Karas Kecamatan Galang

Kota Batam tahun 2014.

b. Dari Aspek Praktis, hasil penelitian ini

diharapkan dapat berguna sebagai

informasi bagi masyarakat tentang

pentingnya partisipasi masyarakat dalam

program PNPM Mandiri Perkotaan, dan

sebagai bahan masukan bagi penelitian

lain dalam melakukan penelitian yang

sama.

D. Konsep Operasional

Guna mempermudah dalam memahami

masalah penelitian ini perlu diberi acuan yang

bertujuan untuk menentukan kesatuan arah yang

berkaitan dengan konsep yang digunakan,

dipandang perlu mengoprasionalkan konsep dasar

yang digunakan untuk menghindari terjadinya

salah penafsiran. Partisipasi masyarakat yang

dimaksudkan penelitian ini adalah partisipasi

masyarakat yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah keikutsertaan masyarakat terhadap program

PNPM Mandiri Perkotaan secara aktif yang

berarti pembangunan, yaitu dari, oleh dan untuk

masyarakat, yakni masyarakat berpartisipasi

dalam tahapan pembangunan secara emansipatif.

Berdasarakan konsep diatas yang menjadi aspek

Page 9: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PNPM MANDIRI PERKOTAAN DI KELURAHAN KARAS KECAMATAN

dasar yang digunakan untuk mengukur

permasalahan penelitian ini ialah menggunakan

teori Josef Riwu Kaho (2010 : 120) bahwa

partisipasi masyarakat dapat dilihat dari :

1. Partisipasi dalam proses pembuatan keputusan,

setiap proses keputusan, terutama dalam

kehidupan bersama masyarakat, pasti melewati

tahap penentuan kebijaksanaan. Partisipasi

masyarakat pada tahap ini sangat mendasar

sekali karena keputusan yang diambil

menyangkut nasib mereka secara keseluruhan.

Dalam program PNPM Mandiri Perkotaan di

Kelurahan Karas Kecamatan Galang Kota

Batam, ini dapat dilihat dari indikator :

a. Masyarakat mengikuti rapat PNPM Mandiri

Perkotaan

b. Masyarakat menyampaikan aspirasi melalui

usulan berupa kegiatan

c. Masyarakat merencanakan program

Pembangunan

2. Partisipasi dalam pelaksanaan, yakni partisipasi

kelanjutan dari tahap pertama diatas. Partisipasi

dalam pembangunan ini dapat dilakukan

melalui keikutsertaan masyarakat dalam

memberikan kontribusi guna menunjang

pelaksanaan pembangunan yang berwujud

tenaga, uang, barang material, ataupun

informasi yang berguna bagi pelaksanaan

pembangunan. Partisipasi masyarakat dalam

tahap pelaksanaan ini dapat dilihat dari

indikator :

a. Masyarakat ikut bekerja langsung dalam

kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan

b. Masyarakat memberikan swadaya berupa

tenaga, pikiran, ataupun materi dalam

pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan

3. Partisipasi dalam pemanfaatan hasil, partisipasi

menikmati hasil dapat dilihat dari tiga segi

yaitu dari aspek manfaat materialnya, manfaat

sosialnya dan manfaat pribadi. Partisipasi

masyarakat dalam memanfaatkan hasil

pembangunan di Kelurahan Karas Kecamatan

Galang Kota Batam ini, dapat dilihat dari

indikator :

a. Masyarakat memanfaatkan pembangunan

yang telah dilaksanakan PNPM Mandiri

Perkotaan

b. Masyarakat merawat pembangunan yang

telah dilaksanakan oleh PNPM Mandiri

Perkotaan

4. Partisipasi dalam evaluasi, setiap

penyelenggaraan apa pun dalam kehidupan

bersama, hanya dapat berhasil apabila dapat

memberikan manfaat bagi masyarakat. Untuk

mengetahui itu, sudah sepantasnya masyarakat

diberi kesempatan menilai hasil yang telah

Page 10: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PNPM MANDIRI PERKOTAAN DI KELURAHAN KARAS KECAMATAN

dicapai. Dalam partisipasi tahap ini dapat

dilihat dari indikator :

a. Masyarakat menilai pembangunan yang telah

dilaksanakan oleh PNPM Mandiri Perkotaan

E. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah penelitian dikriptif

kualitatif yaitu penelitian yang menggunakan

latar alamiah, dengan maksud menafsirkan

fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan

jalan melibatkan metode yang ada ( Prof. Dr.

Lexy. Moleong, 2001: 5).

Maryaeni (2005:3) menjelaskan bahwa

pendekatan kualitatif sebagai medan penemuan

pemahaman merupakan kegiatan yang tersusun

atas sejumlah wawasan, disiplin, maupun

wawasan filosofis sejalan dengan kompleksi

pokok permasalahan yang digarap. Dari

paparan diatas, maka dapat peneliti pahami

bahwa penelitian yang mengkaji masalah sosial

budaya cenderung menggunakan metode

penelitian kualitaif sebab permasalahan yang

bersifat alamiyah sebab data-data kualitatif

bersifat deskriftif.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah di Kelurahan

Karas Kecamatan Galang Kota Batam.

Penelitian ini dilakukan di tempat ini karena

menurut penulis merupakan tempat yang

tingkat partisipasi masyarakatnya masih perlu

diperhatikan. Alasan penulis memilih lokasi

penelitian di Kelurahan Karas Kecamatan

Galang Kota Batam karena merupakan salah

satu wilayah yang melakukan program PNPM

Mandiri Perkotaan sejak Tahun 2008 sampai

sekarang. Untuk itu partisipasi masyarakat

dalam program PNPM ini sangat diperlukan

guna menunjang keberhasilan program

pembangunan.

3. Jenis Data

Sumber data yang menjadi bahan dalam

penelitian ini adalah :

a) Sumber Data Primer

Merupakan sumber data yang

diperoleh secara langsung dari sumber

asli. Dalam halnya penelitian ini sumber

data primer adalah Lurah, Ketua BKM

dan masyarakat Kelurahan Karas yang

menjadi informan. Data ini berupa opini

subjek (orang) secara individual atau

kelompok, hasil observasi terhadap objek

(kejadian atau kegiatan).

Page 11: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PNPM MANDIRI PERKOTAAN DI KELURAHAN KARAS KECAMATAN

Lofland dalam Moleong (2011:157)

menyatakan bahwa “sumber data utama

dalam penelitian kualitatif adalah kata-

kata atau tindakan, selebihnya adalah

data tambahan seperti dokumen dan lain-

lain. Kata-kata atau tindakan orang-orang

yang diamati atau diwawancarai

merupakan sumber data utama. Sumber

data utama dicatat melalui catatan utama

atau melalui rekaman atau foto”.

Pencatatan sumber data utama

melalui wawancara atau pengamatan

merupakan hasil gabungan dari kegiatan

melihat, mendengar dan bertanya. Pada

penelitian kualitatif, kegiatan-kegiatan ini

dilakukan secara sadar, terarah dan

senantiasa bertujuan memperoleh suatu

informasi yang diperlukan.

b) Sumber Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang

diperoleh dari sumber kedua atau sumber

sekunder dari data yang kita butuhkan

yang digunakan untuk menjelaskan data

primer. Sumber data sekunder diharapkan

dapat berperan membantu mengungkap

data yang diharapkan. Data sekunder ini

dapat diperoleh dari catatan ataupun

tulisan-tulisan yang berkaitan dengan

objek atau permasalahan yang diteliti

seperti buku-buku literature, jurnal, dan

arsip-arsip yang ada diperpustakaan-

perpustakaan maupun dikearsipan

Kelurahan Karas.

4. Informan Penelitian

Narasumber dalam hal ini yaitu orang

yang bisa memberikan informasi lisan tentang

sesuatu yang ingin kita ketahui. Seorang

informan bisa saja menyembunyikan informasi

penting yang dimiliki, oleh karena penelitian

harus pandai-pandai mengali data dengan cara

membangun kepercayaan, keakraban dan kerja

sama dengan subjek yang diteliti disamping

tetap kritis dan analitis peneliti harus mengenal

lebih dalam informasinya, dan memilih

informan yang benar-benar bisa diharapkan

memberikan informasi yang akurat.

Informan menempati kedudukan yang

sangat penting didalam penelitian kualitatif.

Sesuai dengan namanya, informan adalah

sumber informasi bagi peneliti. Seseorang yang

membuat laporan tanpa informan sama saja

dengan membuat tulisan fiksi seperti cerpen

atau novel, atau maksimal kalau pun membuat

laporan faktual, sebenarnya hanya sedang

membuat tentang dirinya sendiri.

Page 12: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PNPM MANDIRI PERKOTAAN DI KELURAHAN KARAS KECAMATAN

Pada penelitian kualitatif, subjek

penelitian disebut dengan istilah informan,

yaitu orang memberi informasi tentang data

yang diinginkan peneliti berkaitan dengan

penelitian yang dilaksanakan. Dalam

menentukan informan sebagai subjek

penelitian, peneliti menggunakan teknik

proposive sampling atau dengan kata lain

berdasarkan pada kriteria populasi penelitian

(Sembiring, 2012:12). Tehnik proposive

sampling yaitu cara penentuan informan secara

sengaja atas dasar kriteria atau pertimbangan

tertentu.

Berdasarkan teori diatas maka informan

dalam penelitian ini terdiri dari informan utama

atau kunci dan informan triangulan. Dalam hal

ini yang menjadi informan utama adalah Lurah,

koordinator BKM, dan yang menjadi informan

triangulan adalah masyarakat Kelurahan Karas

yang berpartisipasi dalam program PNPM

Mandiri Perkotaan. Informan tersebut dipilih

penulis, karena semua informan tersebut

memiliki kriteria yang sama yaitu berdomisili

cukup lama atau 5 tahun keatas tinggal di

Kelurahan Karas, Usia diatas 20 Tahun keatas

dan bersedia diwawancarai.

1. Lurah

2. Ketua BKM (Badan Keswadayaan

Masyarakat)

3. Masyarakat yang Ikut Berpartisipasi

Dalam Kegiatan PNPM Mandiri

Perkotaan

5. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik dan alat pengumpulan data dalam

penelitian ini ialah menggunakan:

a. Wawancara (interview) digunakan untuk

pengumpulan data dan informasi melalui

wawancara langsung dengan responden.

Sedangkan menurut kamus besar bahasa

Indonesia wawancara adalah suatu cara

mengumpulkan data dengan cara

mengajukan pertanyaan langsung kepada

seorang informan atau autoritas atau

seorang ahli yang berwenang dalam suatu

masalah.

b. Observasi menurut Nawawi dan martini

(1991), observasi adalah pengamatan dan

pencatatan secara sistematik terhadap

unsur-unsur yang tampak dalam suatu

gejala atau gejala-gejala dalam objek

penelitian.

c. Studi Dokumen, pengumpulan data

dengan meminta data-data tertulis kepada

pihak perusahaan yang menjadi objek

Page 13: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PNPM MANDIRI PERKOTAAN DI KELURAHAN KARAS KECAMATAN

penelitian, sebagai bahan untuk

melengkapi penyusunan skripsi

d. Studi Pustaka, merupakan pengumpulan

data dengan melakukan bedah pustaka

untuk mengambil data teoritis yang

digunakan untuk membangun landasan

teori yang kuat mendukung analisis yang

dipakai. Teknik ini dilakukan dengan

mempelajari literature-literatur, catatan-

catatan kuliah dan dokumen yang ada dan

relevan dengan masalah yang diteliti.

6. Teknik Analisa Data

Dalam penulisan ini peneliti

menggunakan pendekatan kualitatif. Kualitatif

diartikan sebagai rangkaian kegiatan atau

proses penjaringan data atau informasi yang

bersifat sewajarnya, mengenai suatu masalah

dalam kondisi aspek atau bidang kehidupan

tertentu pada objeknya. Metode deskriftif

adalah yang digambarkan dengan kata-kata

kalimat-kalimat yang dipisahkan menurut

kategori untuk memperoleh kesimpulan

(Arikunto, 2002:213).

Alasan peneliti menggunakan pendekatan

ini peneliti langsung turun kelapangan karena

dapat melihat dan mengamati sesuai dengan

kenyataannya. Dengan demikian peneliti

langsung mengamati bagaimana partisipasi

masyarakat dalam program PNPM Mandiri di

Kelurahan Karas Kecamatan Galang Kota

Batam tahun 2014.

F. Landasan Teori

a. Partisipasi Masyarakat

Kajian ilmu pemerintahan memusatkan

perhatiannya kepada gerak masyarakat yang

berkaitan dengan pemerintahan, sejalan dengan

pendapat Djopari dkk (2008:2-12)

menyebutkan bahwa ilmu pemerintahan

mempelajari segala macam usaha pemerintah

dalam rangka mencapai tujuan yang telah

ditetapkan untuk menciptakan kemakmuran

dan kebahagiaan masyarakat.

Partisipasi masyarakat menurut Isbani

(www.academia.edu), adalah keikutsertaan

masyarakat dalam proses pengindentifikasian

masalah dan potensi yang ada dimasyarakat,

pemilihan dan pengambilan keputusan tentang

alternatif solusi untuk menangani masalah,

pelaksanaan upaya mengatasi masalah, dan

keterlebitan masyarakat dalam proses

mengevaluasi perubahan yang terjadi.

Menurut Uphoff, dkk, dalam Zulkarnain

Nasution (2009:16), pengertian partisipasi

merupakan istilah deskriptif yang menunjukkan

keterlibatan beberapa orang dengan jumlah

Page 14: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PNPM MANDIRI PERKOTAAN DI KELURAHAN KARAS KECAMATAN

signifikan dalam berbagai situasi atau tindakan

yang dapat meningkatkan kesejahteraan hidup

mereka. Kemudian Uphoff dkk, ada 3 (tiga)

dimensi partisipasi, antara lain:

1. Jenis partisipasi apa yang dipertimbangkan

Untuk jenis partisipasi ada 4 (empat)

yaitu partisipasi dalam pengambilan

keputusan, partisipasi dalam pelaksanaan,

partisipasi dalam memanfaatkan hasil dan

partisipasi dalam penilaian.

2. Siapa yang berpartisipasi didalamnya

Dalam hal ini ada 4 (empat) tipe umum

partisipan, yang karekteristiknya

membutuhkan perhatian khusus, yang

sasarannya dapat dibedakan menjadi

penduduk lokal (termasuk dalam kategori

besar dan heterogen), pemimpin

lokal/daerah, termasuk para pemimpin

informal, para ketua perkumpulan, aparat

pemerintah dan orang di luar (warga luar).

3. Bagaimana partisipasi itu terjadi

Sedangkan partisipasi menurut Ach

Wazir Ws (https://plus. google.com),

partisipasi ialah keterlibatan seseorang

secara sadar ke dalam interaksi sosial dalam

situasi tertentu. Dengan pegertian itu,

seseorang bisa berpartisipasi bila ia

menemukan dirinya dengan atau dalam

kelompok, melalui berbagai proses berbagi

dengan orang lain dalam hal nilai, tradisi,

perasaan, kestiaan, kepatuhan dan tanggung

jawab bersama.

Menurut Madrie dalam Ariyani

(2007:58) partisipasi dapat dibedakan

menjadi beberapa jenis, yaitu :

1. Partisipasi dalam menerima hasil-hasil

pembangunan :

a. Mau menerima, bersikap menyetujui

hasil-hasil pembangunan yang ada

b. Mau memelihara, menghargai

pembangunan yang ada

c. Mau memanfaatkan dan mengisi

kesempatan pada hasil pembangunan

2. Partisipasi dalam memikul beban

pembangunan :

a. Ikut menyumbang tenaga

b. Ikut menyumbang uang, bahan, serta

pasilitas lainnya

c. Ikut menyumbang pemikiran, gagasan

dan keterampilan

d. Ikut menyumbang waktu, tanah dan

lain sebagainya.

Partisipasi masyarakat menjadi hal yang

sangat penting dalam mencapai keberhasilan

dan keberlanjutan program pembangunan.

Partisipasi berarti keikutsertaan seseorang

Page 15: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PNPM MANDIRI PERKOTAAN DI KELURAHAN KARAS KECAMATAN

ataupun sekelompok masyarakat dalam suatu

kegiatan secara sadar. Jnabrabota

Bhattacharyya dalam Ndraha, (1990)

mengartikan partisipasi sebagai pengambilan

bagian dalam kegiatan bersama kegagalan

dalam mencapai hasil dari program

pembangunan tidak mencapai sasaran karena

kurangnya partisipasi masyarakat. Keadaan ini

terjadi karena beberapa sebab antara lain : (

Karatasamita, 1997)

1. Pembangunan hanya menguntungkan

segolongan kecil masyarakat dan tidak

menguntungkan rakyat banyak

2. Pembangunan meskipun dimaksudkan

menguntungkan rakyat banyak, tetapi rakyat

kurang memahami maksud itu

3. Pembangunan dimaksudkan untuk

menguntungkan rakyat dan rakyat

memahaminya, tetapi cara pelaksanaanya

tidak sesuai dengan pemahaman mereka

4. Pembangunan dipahami akan

menguntungkan rakyat tetapi sejak semula

rakyat tidak diikutsertakan.

Keikutsertaan masyarakat adalah sangat

penting didalam keseluruhan proses

pembangunan. Partisipasi masyarakat dalam

program pemberdayaan selayaknya mencakup

keseluruhan proses mulai dari awal sampai

tahap akhir.

Menurut Rasyid (1997:48), menyatakan

bahwa pada dasarnya fungsi organisasi

pemerintahan itu dibagi dalam 3 hal, yaitu:

1. Fungsi Pemberdayaan yang akan

mendorong kemandirian masyarakat

2. Fungsi Pembangunan yang ditunjukan

untuk menciptakan kemakmuran dalam

masyarakat.

3. Fungsi Pelayanan kepada masyarakat.

Masyarakat akan berpartisipasi dalam

pembangunan bila mereka mengetahui tentang

manfaat dan tujuan pembangunan. Sejalan

dengan pendapat Kusnaedi (1998:48)

menyebutkan ada 6 (enam) cara untuk

membangkitkan partisipasi melalui upaya-

upaya sebagai berikut:

1. Menggunakan prinsip pertukaran dasar,

yaitu melalui pendekatan timbal balik

manfaat yang diterima langsung oleh

masyarakat.

2. Memberikan bimbingan dan kepercayaan

kepada masyarakat melalui lembaga

kemasyarakatan dengan memperhatikan

kondisi sosial sehingga motivasi

masyarakat semakin kuat untuk

berpartisipasi.

Page 16: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PNPM MANDIRI PERKOTAAN DI KELURAHAN KARAS KECAMATAN

3. Kegiatan pembangunan harus bersifat dan

berfungsi sebagai stimulan yang mampu

meningkatkan partisipasi dan swadaya

masyarakat untuk melibatkan diri dalam

proses pembangunan.

4. Rancangan pembangunan harus

sederhana dan mudah dipahami oleh

masyarakat untuk melibatkan diri.

5. Menyelaraskan program-program

pembangunan dengan aspirasi yang

berkembang di masyarakat.

6. Melibatkan masyarakat dalam membuat

suatu rencana dan keputusan.

Menurut Josef Riwu kaho (2010:120),

keberhasilan penyelenggaraan otonomi daerah

tidak terlepas dari adanya partisipasi aktif

anggota masyarakatnya. Masyarakat daerah,

baik sebagai kesatuan sistem maupun sebagai

individu, merupakan bagian integral yang

sangat penting bagi pemerintahan daerah,

karena secara prinsip penyelenggaraan otonomi

daerah ditunjukan guna mewujudkan

masyarakat yang sejahtera di Daerah yang

bersangkutan. Oleh sebab itu, tanggung jawab

penyelenggaraan pemerintahan daerah tidak

saja ditangan Kepala Daerah, DPRD, dan

aparat pelaksananya, tapi juga ditangan

masyarakat daerah tersebut.

Prinsip yang menjadi landasan

penyelenggaraan pemerintahan Indonesia

seperti yang secara jelas tercermin dalam pasal

1 ayat (2) UUD 45. Dan karena daerah

merupakan bagian integral yang tak

terpisahkan dari sistem politik nasional, maka

dengan sendirinya penyelenggaraan pemerintah

daerah harus juga dilandasi oleh prinsip diatas.

Ataupun dengan perkataan lain, partisipasi

masyarakat merupakan bagian inherent dalam

setiap penyelenggaraan otonomi daerah. Dalam

rangka pembangunan bangsa yang meliputi

segala aspek kehidupan, partisipasi masyarakat

memainkan peranan penting, bahkan Bintoro

Tjokroamidjojo menegaskan “pembangunan

yang meliputi segala segi kehidupan, politik,

ekonomi dan sosial budaya itu baru akan

berhasil apabila merupakan kegiatan yang

melibatkan partisipasi dari seluruh rakyat di

dalam suatu negara”.

Salah satu wujud rasa tanggung jawab

dimaksudkan adalah adanya sikap mendukung

dari anggota masyarakat Daerah terhadap

penyelenggaraan otonomi daerah yang

ditunjukan dengan adanya keterlibatan

(partisipasi) aktif masyarakat daerah.

Masyarakat sendiri dapat berpartisipasi

pada beberapa tahap, terutama dalam

Page 17: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PNPM MANDIRI PERKOTAAN DI KELURAHAN KARAS KECAMATAN

pembangunan, yakni: pada tahap inisiasi,

legitimasi, dan eksekusi. Atau dengan kata lain,

pada tahap decision making, implementation,

benefit, dan tahap evaluation. Atau seperti yang

dirumuskan Bintoro Tjokroamidjojo dalam

Josef Riwu Kaho (2010:125), ”pertama

keterlibatan aktif atau partisipasi masyarakat

tersebut dapat berarti keterlibatan dalam proses

penentuan arah, strategi dan kebijaksaan

sedangkan yang kedua, adalah keterlibatan

dalam memikul hasil dan manfaat

pembangunan secara berkeadilan”.

Dari pendapat tersebut dapat

disimpulkan bahwa partisipasi masyarakat

dapat terjadi pada empat jenjang:

1. Partisipasi dalam proses pembuatan

keputusan

Setiap proses penyelenggaraan,

terutama dalam kehidupan bersama

masyarakat, pasti melewati tahap penentuan

kebijaksanaan. Dalam rumusan lain adalah

menyangkut pembuatan keputusan politik.

Partisipasi masyarakat pada tahap ini sangat

mendasar sekali, terutama karena “putusan

politik” yang diambil menyangkut nasib

mereka secara keseluruhan. Dalam hal ini

Moebyarto menegaskan, “dalam keadaan

yang paling ideal keikutsertaan masyarakat

untuk membuat “ putusan politik” yang

menyangkut nasib mereka, adalah ukuran

tingkat partisipasi rakyat. Semakin besar

kemampuan untuk menentukan nasib

sendiri, semakin besar partisipasi

masyarakat dalam pembangunan”.

2. Partisipasi dalam pelaksanaan

Partisipasi ini merupakan tindak lanjut

dari tahap pertama di atas. Dalam hal ini

Uphooff menegaskan bahwa partisipasi

dalam pembangunan ini dapat dilakukan

melalui keikutsertaan masyarakat dalam

memberikan kontribusi guna menunjang

pelaksanaan pembangunan yang berwujud

tenaga, uang, barang material, ataupun

informasi yang berguna bagi pelaksanaan

pembangunan.

Hal penting yang perlu diperhatikan

disini, kesediaan untuk membantu

berhasilnya setiap program sesuai

kemampuan yang dimiliki setiap orang

tanpa berarti mengorbankan kepentingan

diri sendiri sudah terkategorikan ke dalam

pengertian partisipasi.

3. Partisipasi dalam pemanfaatan hasil

Setiap usaha bersama manusia-

pembangunan, misalnya bagaimanapun

ditunjuk untuk kepentingan dan

Page 18: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PNPM MANDIRI PERKOTAAN DI KELURAHAN KARAS KECAMATAN

kesejahteraan bersama anggota

masyarakatnya. Oleh sebab itu, anggota

masyarakat berhak untuk berpartisipasi

dalam menikmati setiap usaha bersama yang

ada. Demikian pula dengan halnya dengan

penyelenggaraan pemerintahan daerah,

rakyat/masyarakat daerah harus pula dapat

menikmati hasilnya secara adil.

Adil dalam pengertian disini adalah

setiap orang mendapatkan bagiannya sesuai

dengan pengorbanannya dan menurut

norma-norma yang umum diterima.

Sedangkan norma-norma yang dapat

dijadikan ukuran dapat berupa norma

hukum (peraturan perundang-undangan),

ataupun berupa nilai-nilai etika dan moral

keagamaan.

Menurut Uphoff dkk, partisipasi

dalam menikmati hasil dapat dilihat dari tiga

segi, yaitu dari aspek manfaat materialnya

(material benefit ), manfaat sosialnya (social

bebefit) dan manfaat pribadi (personal

benefit).

4. Partisipasi dalam evaluasi

Sudah umum disepakati bahwa setiap

penyelenggaraan apa pun dalam kehidupan

bersama, hanya dapat dinilai berhasil

apabila dapat memberikan manfaat bagi

masyarakat. Untuk mengetahui hal ini,

sudah sepantasnya masyarakat diberi

kesempatan menilai hasil yang telah dicapai.

Demikian pula dalam penyelengaraan

pemerintahan daerah, masyarakat dapat

dijadikan sebagai ”hakim” yang adil dan

jujur dalam menilai hasil yang ada.

Sikap ikut memelihara dan

melestarikan hasil yang telah dicapai, dapat

dilihat sebagai indikasi adanya dukungan

positif anggota masyarakat terhadap apa

yang dihasilkan. Karenanya, mudah

diperkirakan hal tersebut sesuai dengan

kepentingan dan kebutuhan masyarakat.

Sebaliknya sikap apatismedan tak adanya

perasaan ikut memiliki, merupakan indikasi

bahwa apa yang diselenggarakan belum

sesuai dengan kepentingan masyarakat. Dan

ini tentunya beguna sekali dalam

penyusunan kegiatan berikutnya.

Sekalipun partisipasi masyarakat

dalam menyelenggarakan pemerintah

Daerah merupakan unsur esensial yang

melekat dalam penyelenggaraan itu sendiri,

tapi tidak berati setiap orang dapat

berpartisipasi dengan intensitas dan

kapasitas yang sama dalam penyelenggaraan

pemerintahan daerah dimaksud.

Page 19: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PNPM MANDIRI PERKOTAAN DI KELURAHAN KARAS KECAMATAN

Dari keseluruhan pembahasan

mengenai partisipasi masyarakat Daerah

dapat difungsikan sebagai substitusi energi

bagi daerah-daerah yang selama ini

mengandalkan pusat sebagai sumber

energinya.

Kedua, adanya partisipasi masyarakat

merupakan perwujudan dari keterikataan

dan komitmen kita sebagai bangsa terhadap

nilai-nilai demokrasi dan etika politik yang

menempatkan rakyat sebagai sumber

kekuasaan dan kedaulatan. Ketiga, secara

rasional keberhasilan penyelenggaraan

pemerintahan daerah yang merupakan

bagian integral dari sistem pembangunan

nasional ditentukan oleh ada tidaknya

partisipasi warganya. Terakhir, partisipasi

masyarakat merupakan salah satu tolak ukur

mendasar yang paling logis dalam menilai

keberhasilan penyelenggaraan pemerintah

daerah.

Berdasarkan kutipan diatas bermakna

bahwa partisipasi masyarakat perlu

digerakan dalam pelaksanaan pembangunan

agar berjalan dengan baik. Masyarakat harus

berperan aktif untuk mencapai tujuan

pembangunan, sehingga hasil yang akan

diperoleh memiliki manfaat yang besar bagi

program PNPM MP di Kelurahan Karas

Kecamatan Galang kota Batam

G. Gambaran Umum Dan Tata Cara

Pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan Di

Kelurahan Karas

a. Gambaran Kelurahan Karas

Kelurahan Karas merupakan salah satu

kelurahan yang terletak di Kecamatan Galang

Kota Batam. Ada pun batas-batas Wilayahnya

adalah sebagai berikut:

1. Sebelah Utara berbatasan dengan

Desa Pangkil Kecamatan Teluk

Bintan

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan

Desa Galang Baru Kecamatan

Galang

3. Sebelah Timur berbatasan dengan

Desa Dendun Kecamatan Mantang

4. Sebelah Barat berbatasan dengan

Desa Sembulang Kecamatan Galang

Luas wilayah Kelurahan Karas

50,449Km2 dan dihuni sekitar 2586

jiwa penduduk.

Secara geografis Kelurahan Karas

merupakan daerah yang berbukit-bukit dan

sebagian besar wilayah terletak dipinggiran

pantai sebagaimana daerah Kecamatan Galang

Page 20: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PNPM MANDIRI PERKOTAAN DI KELURAHAN KARAS KECAMATAN

Kelurahan Karas berdasarkan klasifikasi

klimatologi merupakan daerah beriklim trofis,

Kelurahan Karas memiliki suhu terendah 25

derajat celcius dan suhu tertinggi mencapai 23

derajat celcius, kelembapan udara rata-rata

kelurahan ini mencapai 31,8 % sampai 87 %.

Kelurahan karas terdiri dari kampung-kampung

yaitu; Kampung Darat Pulau, Kampung

Langkang, Kampung Air Mas, Kampung

Padang, Kampung Padang Penaga, Kampung

Ketapang, Kampung Batu putih, Kampung

Ranga, Kampung Mubut, Kampung Caros

Visi dan Misi Kelurahan Karas sebagai berikut:

1. Visi Kelurahan Karas :

Mewujudkan pelayanan yang tertib,

berkualitas dan menyenangkan.

2. Misi Kelurahan Karas :

Memberikan pelayanan pada

masyarakat

Memberikan motivasi kepada

masyarakat terhadap

pentingnya administrasi

kependudukan galang tertib,

terbilang, dan cemerlang.

b. Pelaksanaan Pembangunan PNPM

Tugas Lurah adalah melakukan

koordinasi bidang pembangunan meliputi:

perencanaan, pengawasan, dan pengendaliaan,

aplikasi perencana telah dilakukan melalui

kegiatan musrenbang tingkat Kelurahan

melalui PNPM Mandiri Perkotaan.

Permasalahan yang muncul adalah bahwa

usulan yang telah dilakukan melalui

pembahasan musrenbang tingkat Kelurahan,

tingkat Kecamatan maupun tingkat Kota Batam

tidak semua dapat terakomodir.

H. Hasil Penelitian Dan Pembahasan

a. Analisa Partisipasi Masyarakat Dalam

Program PNPM Mandiri Perkotaan Di

Kelurahan Karas Kecamatan Galang

Kota Batam Tahun 2014

Partisipasi masyarakat dalam program

PNPM mandiri perkotaan di Kelurahan Karas

Kecamatan Galang dilaksanakan melalui

proses pembangunan partisipatif, kesadaraan

kritis, dan kemandirian masyarakat terutama

masyarakat miskin, yang ditumbuh

kembangkan sehingga mereka (masyarakat)

bukan lagi obyek tetapi subyek upaya

penanggulangan kemiskinan yang ada di

kelurahan karas.

Masalah partisipasi masyarakat dalam

program PNPM-MP di Kelurahan Karas ini

perlu ditingkatkan lagi agar masyarakat mau

Page 21: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PNPM MANDIRI PERKOTAAN DI KELURAHAN KARAS KECAMATAN

berpartisipasi secara penuh agar program

tersebut bisa berjalan sesuai yang diharapkan.

Menurut Josef Riwu Kaho (2010:120),

partisipasi masyarakat dapat terjadi pada empat

jenjang yaitu:

1. Partisipasi Dalam Proses Pembuatan

Keputusan

a. Masyarakat hadir setiap diadakannya

rapat PNPM Mandiri Perkotaan di

Kelurahan Karas Tahun 2014

Kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan

tidak akan berjalan bila tidak adanya peran

serta dari masyarakat, sebab masyarakat

tidak mau menghadiri rapat jika tidak ada

orang yang menggerakan. Kebijakan

pemerintah melalui PNPM Mandiri

Perkotaan bertujuan untuk memberdayakan

masyarakat dalam pembangunan di

Kelurahan Karas tempat tinggal mereka.

Rapat ini diselenggarakan satu tahun

sekali yang disebut dengan rapat warga

tahunan (RWT) yang membicarakan tentang

program-program apa saja yang dibutuhkan

atau apa saja yang akan diusulkan di

masing-masing tempat tinggal yang ada di

Kelurahan Karas seperti program yang akan

di bangun, dan di dalam rapat ini dihadiri

oleh Lurah, Fasilitator Kelurahan (faskel),

tokoh masyarakat dan perwakilan dari RW

dan RT.

Dari penjelasan diatas dengan

diadakan rapat masyarakat yang ikut

merupakan utusan dari Kelurahan Karas

masing-masing sebagai perwakilan untuk

membawakan aspirasi masyarakat

Kelurahan Karas tentang program-program

pembangunan yang dibutuhkan partisipasi

masyarakat dalam mengikuti rapat.

Masyarakat ikut dalam rapat yang diadakan

merupakan orang-orang yang dipercaya oleh

anggota masyarakat di dalam pelaksanaan

kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan yang

telah disepakati. Ternyata tidak semua

masyarakat mengikuti rapat disebabkan

karena seringnya mereka tidak berada

ditempat, selain itu karena kesibukan rumah

tangga bagi ibu-ibu, dan masih ada

masyarakat yang tidak diundang untuk

menghadiri rapat PNPM Mandiri Perkotaan.

Masyarakat yang bersangkutan tidak pernah

mengikuti rapat yang diadakan oleh PNPM

Mandiri Perkotaan di Kelurahan Karas ini

disebabkan karena masyarakat di Kelurahan

Karas rata-rata pekerjaannya adalah nelayan,

kurangnya peran RT sebagai penyebarluasan

informasi, sangat terlihat bahwa peran RT di

Page 22: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PNPM MANDIRI PERKOTAAN DI KELURAHAN KARAS KECAMATAN

partisipasi dalam tahap ini sangat kurang

mendukung, seharusnya RT bisa

mengimformasikan dan memberikan

sosialisasi kepada masyarakat untuk ikut

serta dalam mengikuti rapat untuk

menentukan rencana kegiatan.

b. Masyarakat menyampaikan aspirasi

melalui usulan berupa kegiatan PNPM

Mandiri Perkotaan di Kelurahan

Karas Tahun 2014

Partisipasi masyarakat pada kegiatan

PNPM Mandiri Perkotaan juga dapat dilihat

dalam menyampaikan aspirasi usulan berupa

kegiatan yang akan dibangun di Kelurahan

Karas ini. Partisipasi masyarakat pada tahap

ini ialah agar masyarakat menumbuhkan

sikap peduli terhadap program yang akan

dibangun di Kelurahan Karas dengan cara

mengusulkan kegiatan-kegiatan apa saja

yang akan dibangun.

Usulan yang ingin disampaikan harus

sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang

ada di Kelurahan Karas dikarenakan

didalam menentukan aspirasi usulan yang

akan disampaikan merupakan bentuk

partisipasi masyarakat yang sangat penting

karena masyarakatlah yang lebih

mengetahui pembangunan apa yang

dibutuhkan oleh masing-masing tempat

tinggal mereka khususnya dan Kelurahan

Karas pada umumnya.

Dari penjelasan diatas partisipasi

masyarakat pada tahap ini ialah agar

masyarakat menumbuhkan sikap peduli

terhadap program yang akan dibangun di

Kelurahan Karas dengan cara mengusulkan

kegiatan-kegiatan apa saja yang akan

dibangun, namun aspirasi yang

diusulkan/disampaikan oleh masyarakat

tidak semua ditanggapi oleh pihak yang

terkait karena prosesnya bertahap. Karena

usulan-usulan tersebut harus ke RWT (rapat

warga tahunan) yang kemudian proposal itu

diajukan terlebih dahulu ke Faskel

(fasilitator Kelurahan) dan selanjutnya

proposal tersebut ke diajukan ke PNPM

Mandiri Perkotaan dan Tata Kota.

c. Masyarakat ikut merencanakan

program pembangunan PNPM

Mandiri Perkotaan di Kelurahan

Karas Tahun 2014

Partisipasi masyarakat yang ikut

merencanakan program pembangunan pada

masing-masing tempat tinggal merupakan

bentuk tanggung jawab mereka untuk

menumbuhkan rasa peduli tentang program

Page 23: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PNPM MANDIRI PERKOTAAN DI KELURAHAN KARAS KECAMATAN

yang akan dilaksanakan ditempat mereka

demi tercapainya pembangunan disegala

bidang, baik pembangunan besifat fisik

maupun bidang ekonomi yang berbentuk

bantuan bagi masyarakat yang

membutuhkan modal usaha.

Masyarakat boleh ikut merencanakan

pembangunan yang akan dilaksanakan

ditempat tinggalnya masing-masing dan

juga harus bertanggung jawab dengan

program yang telah mereka ajukan dalam

PNPM Mandiri Perkotaan.

Perencanaan program PNPM Mandiri

Perkotaan di Kelurahan Karas, masyarakat

yang memberikan ide-ide dan pendapat

hanya orang-orang yang terlibat dalam

pelaksanaan PNPM mandiri perkotaan saja

sedangkan masyarakat yang lain tidak ikut

merencanakan karena masyarakat yang

merencanakan tersebut hanyalah

perwakilan-perwakilan masyarakat saja dan

tidak hanya itu terkadang yang terjadi

hanyalah RT/RW nya saja yang

merencanakan, kurangnya pendidikan

mayarakat juga merupakan penyebab

masyarakat tersebut tidak mengusulkan

perencanaan kegiatan PNPM Mandiri

Perkotaan dan masyarakat tersebut hanya

mengerjakan pelaksanaan program PNPM

Mandiri Perkotaan saja.

Dari penjelasan diatas menunjukan

bahwa partisipasi masyarakat dalam

merencanakan program pembangunan masih

belum maksimal yaitu kurangnya antusias

masyarakat terhadap merencanakan program

selanjutnya dan kurangnya informasi kepada

masyarakat tentang program PNPM Mandiri

Perkotaan.

2. Partisipasi Dalam Pelaksanaan

a. Masyarakat ikut bekerja langsung

dalam pelaksanaan kegiatan PNPM

Mandiri Perkotaan

Pelaksanaan pembangunan di

Kelurahan Karas tidak akan terwujud jika

semua masyarakat belum memiliki

kesadaran untuk ikut berpartisipasi.

Partisipasi masyarakat yang diperlukan bagi

pelaksanaan yang dibuat adalah dengan ikut

bekerja dalam pelaksanaan pembangunan

baik pembangunan fisik maupun bidang

ekonomi yang ada dimasing-masing tempat

tinggal. Kebijakan pemerintah melalui

PNPM Mandiri Perkotaan adalah bertujuan

memberdayakan masyarakat.

Pelaksanaan yang terjadi di Kelurahan

Karas dalam ikut bekerja langsung di dalam

Page 24: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PNPM MANDIRI PERKOTAAN DI KELURAHAN KARAS KECAMATAN

program PNPM Mandiri Perkotaan, ternyata

masyarakat bekerja secara langsung dalam

kegiatan tersebut dilakukan secara gotong

royong, namun didalam kegiatan PNPM

Mandiri Perkotaan di Kelurahan Karas

pelaksanaan pembangunan dilakukan

dengan dibayar/digaji disamping itu ada

swadaya karena didalam aturan PNPM

Mandiri Perkotaan disamping digaji dari

sisa pembangunan tersebut juga terdapat

swadaya masyarakat.

Dari penjelasaan diatas ternyata dalam

pelaksanaan kegiatan PNPM Mandiri

Perkotaan di Kelurahan Karas tahun 2014,

yang ikut bekerja langsung dalam kegiatan

ini tidak semua masyarakat yang terlibat di

karenakan yang ikut bekerja langsung

hanyalah masyarakat-masyarakat yang

terlibat yang dipilih oleh KSM saja

sedangkan masyarakat-masyarakat yang ada

di Kelurahan Karas yang lainnya tidak ikut

bekerja dalam kegiatan PNPM Mandiri

Perkotaan dikarenakan KSM hanya memilih

masyarakat-masyarakat tertentu saja.

Padahal semakin banyak masyarakat yang

bekerja maka semakin bagus pula

pelaksanaan pembangunan PNPM Mandiri

Perkotaan di Kelurahan Karas.

b. Masyarakat memberikan swadaya

baik berupa tenaga, pikiran atau pun

materi dalam pelaksanaan kegiatan

PNPM Mandiri Perkotaan

Pelaksanaan kegiatan PNPM Mandiri

Perkotaan tidak lepas dari keterlibatan

masyarakat secara langsung dalam

pelaksanaan kegiatan pembangunan PNPM

Mandiri Perkotaan, tetapi dapat ditunjukan

dengan memberikan swadaya masyarakat

yaitu berupa tenaga, pikiran atau pun materi.

Selama pelaksanaan kegiatan PNPM

Mandiri Perkotaan di Kelurahan Karas

tahun 2014 masyarakat memberikan

swadaya yaitu berupa tenaga, pikiran atau

pun materi tetapi tidak semua masyarakat di

Kelurahan Karas itu memberikan swadaya

mereka karena masih banyak masyarakat

yang berpikir bahwa swadaya itu hanya di

keluarkan oleh pekerja (KSM) yang terlibat

dalam pelaksanaan PNPM Mandiri

Perkotaan. Padahal di dalam aturan PNPM

Mandiri Perkotaan partisipasi masyarakat

sangat dibutuhkan dalam memberikan

swadaya karena anggaran pelaksanaan

PNPM Mandiri Perkotaan ini jumlahnya

terbatas sehingga dibutuhkan swadaya

masyarakat. Madrie dalam Ariyani bahwa

Page 25: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PNPM MANDIRI PERKOTAAN DI KELURAHAN KARAS KECAMATAN

selama pelaksanaan kegiatan PNPM

Mandiri Perkotaan masyarakat ikut

menyumbangkan tenaga, uang, pemikiran,

waktu, bahan, tanah serta pasilitas lainnya.

Dari penjelasan diatas tidak semua

masyarakat di Kelurahan Karas ikut

memberikan swadaya mereka karena masih

banyak pelaksanaan PNPM Mandiri

Perkotaan yang pelaksanaannya jauh dari

tempat tinggal masyarakat sedangkan bagi

Ibu-ibu karena kesibukan rumah tangga

sehingga tidak memberikan swadaya mereka

baik itu dalam membuatkan air untuk

pekerjaan atau pun memberikan swadaya

yang lainnya. Padahal di dalam aturan

PNPM Mandiri Perkotaan partisipasi

masyarakat sangat dibutuhkan dalam

memberikan swadaya karena anggaran

pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan ini

jumlahnya terbatas sehingga dibutuhkan

swadaya masyarakat baik itu tenaga atau pun

alat-alat material.

3. Partisipasi dalam pemanfaatan hasil

a. Masyarakat memanfaatkan

pembangunan yang telah

dilaksanakan PNPM Mandiri

Perkotaan

Pembangunan yang telah direncanakan dan

sudah terealisasi maka masyarakat dapat

memanfaatkannya. Namun masyarakat

terkadang kurang mau berpartisipasi dalam

memanfaatkan tempat yang sudah dibagun

karena jarak tempuh atau lokasi

pembangunan jauh dari pemukiman atau

perumahan penduduk. Untuk mengetahui

apakah masyarakat sudah merasakan

manfaat dari kegiatan pelaksanaan PNPM

Mandiri Perkotaan di Kelurahan Karas

Tahun 2014.

Dengan adanya program PNPM

Mandiri Perkotaan masyarakat di Kelurahan

Karas sudah merasakan adanya manfaat dari

kegiatan pelaksanaan pembangunan PNPM

Mandiri Perkotaan tersebut dimana yang

dulunya tak bisa dilewati, sekarang bisa

dilewati dan dinikmati. Tetapi tidak semua

masyarakat di Kelurahan Karas merasakan

manfaatnya dan masih banyak masyarakat

kurang puas dari pelaksanaan pembangunan

PNPM Mandiri Perkotaan karena

pembangunan yang telah dilaksanakan

belum optimal, pembangunan yang baru di

buat belum mencapai target sudah rusak dan

dalam segi pembangunan pun masih banyak

yang asal-asalan membuatnya.

Page 26: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PNPM MANDIRI PERKOTAAN DI KELURAHAN KARAS KECAMATAN

Dari penjelasan diatas dapat dikatakan

bahwa tidak semua masyarakat merasakan

manfaat dari pelaksanaan pembangunan

PNPM Mandiri Perkotaan di Kelurahan

Karas Tahun 2014, karena pembangunan

yang telah dilaksanakan belum optimal,

pembangunan yang baru di buat belum

mencapai target sudah rusak di dalam aturan

PNPM Mandiri Perkotaan di Kelurahan

Karas jangka waktu kerusakannya adalah 3

tahun dan dalam segi pembangunan pun

masih banyak yang asal-asalan

membuatnya. Tetapi sebagian masyarakat di

Kelurahan Karas sudah merasakan manfaat

dari kegiatan tersebut dimana dengan

adanya jalan semenisasi yang dulunya

melewati jalan darat berpasir dan jika hujan

becek jalannya, sekarang dengan adanya

jalan semenisasi bisa melewati jalan tersebut

meski pun dalam segi pembangunannya

masyarakat tidak merasa puas.

b. Masyarakat ikut merawat

pembangunan yang telah dibuat oleh

PNPM Mandiri Perkotaan di

Kelurahan Karas

Partisipasi didalam kegiatan PNPM

Mandiri Perkotaan merupakan peran serta

masyarakat dalam memelihara hasil

pembangunan dengan memanfaatkan sarana

dan prasarana yang telah dibangun, serta

melakukan pemeliharaan secara bersama-

sama oleh masyarakat di Kelurahan Karas.

Partisipasi masyarakat yang ditunjukan

dengan sikap harus ikut memanfaatkan dan

merawat hasil pembangunan melalui PNPM

Mandiri Perkotaan di Kelurahan Karas

Tahun 2014.

Dalam merawat kegiatan yang telah

dibangun oleh PNPM Mandiri Perkotaan

masyarakat di Kelurahan Karas merawat

pembangunan tersebut, tetapi tidak semua

masyarakat di Kelurahan Karas merawat

pembangunan tersebut dikarenakan

masyarakat berpikir bahwa pembangunan

yang telah dibuat itu adalah tanggung jawab

dari KSM, pada kenyataanya pembangunan

jalan itu merupakan fasilitas umum jadi jika

ada kerusakan masyarakat sekitar yang

dekat dengan pembangunan itulah yang

merawatnya. Tetapi di aturan PNPM sudah

ada dana yang dikeluarkan untuk dana

permeliharaan pembangunan PNPM

Mandiri Perkotaan tersebut dengan dana

sebesar 10% yang diberikan ke KSM dan

KSM lah yang bertanggung jawab namun

Page 27: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PNPM MANDIRI PERKOTAAN DI KELURAHAN KARAS KECAMATAN

kenyataanya dana tersebut tidak

dipergunakan untuk merawat pembangunan.

Padahal banyak sekali pembangunan

prasarana yang mengalami kerusakan karena

tidak dipelihara hal ini mugkin dikarenakan

tidak adanya dana rehabilitasi dari instansi

terkait, tidak adanya swadaya masyarakat

untuk pemeliharaan dan belum adanya

kesadaran masyarakat untuk merawat

prasarana tersebut.

Dari penjelasan diatas tidak semua

masyarakat di Kelurahan Karas merawat

pembangunan PNPM Mandiri Perkotaan

karena sudah ada dana pemeliharaan yang di

keluarkan dari KSM, sehingga masyarakat

beranggapan bahwa masyarakat tidak perlu

merawat tetapi ada sebagian masyarakat di

Kelurahan Karas merawat pembangunan

PNPM Mandiri Perkotaan tersebut dengan

cara membersihkan seperti mencabut

rumput-rumput yang berserakan dijalan

namun didalam merawatnya belum ada.

4. Partisipasi dalam evaluasi

a. Masyarakat ikut menilai pembangunan

yang telah di laksanakan oleh PNPM

Mandiri Perkotaan di Kelurahan

Karas

Partisipasi masyarakat dalam menilai

hasil pembangunan merupakan salah satu

bentuk partisipasi akhir dari sebuah

kebijakan mulai dari perencanaan sampai

pada tahap evaluasi. Tahap evaluasi,

dianggap penting sebab partisipasi

masyarakat pada tahap ini dianggap sebagai

umpan balik yang dapat memberi masukan

demi perbaikan pelaksanaan proyek

selanjutnya di Kelurahan Karas tahun 2014.

Untuk mengetahui bagaimana penilaian

masyarakat terhadap pembangunan yang

telah dilaksanakan oleh PNPM Mandiri

Perkotaan di Kelurahan Karas tahun 2014.

Dalam setiap tahapan program pasti

akan ada hasil akhir dari suatu program yang

meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan

dan pemanfaatan hasil. Masyarakat ikut

menilai hasil akhir dari pembangunan yang

telah dilaksanakan oleh PNPM Mandiri

Perkotaan di Kelurahan Karas tahun 2014

banyak masyarakat yang menggap bahwa

program dari PNPM Mandiri di Kelurahan

Karas ini bermanfaat dan berguna untuk

masyarakat tetapi dalam segi pembangunan,

di Kelurahan Karas ini masih banyak

masyarakat yang belum puas, karena

pembangunan yang dibuat banyak yang

Page 28: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PNPM MANDIRI PERKOTAAN DI KELURAHAN KARAS KECAMATAN

asal-asalan dan belum mencapai target

sudah rusak dan tidak dapat dipergunakan.

Dari penjelasaan diatas tidak semua

masyarakat menilai bahwa pembangunan

PNPM Mandiri Perkotaan di Kelurahan

Karas ini belum berhasil karena masih

banyak pembangunan yang tidak

memuaskan masih banyak pihak-pihak yang

mengambil keuntungan, masih banyak

pelaksanaan di buat asalan-asalan dan

anggaran PNPM Mandiri Perkotaan yang

jumlahnya terbatas sehingga belum optimal

dalam menanggulangi kemiskinan di

Kelurahan Karas.

Berdasarkan fenomena dilapangan

ditemukan bahwa di Kelurahan Karas ini

menunjukan bahwa partisipasi masyarakat

dalam program PNPM Mandiri Perkotaan di

Kelurahan Karas tahun 2014 masih rendah

berpartisipasi karena masih banyak dari

tahap pengambilan keputusan masyarakat

tidak mengikuti rapat, dalam menyampaikan

aspirasi pun hanya masyarakat tertentu saja

yang menyampaikan aspirasi, pada tahap ini

ialah agar masyarakat menumbuhkan sikap

peduli terhadap program yang akan

dibangun di Kelurahan Karas dengan cara

mengusulkan kegiatan-kegiatan apa saja

yang akan dibangun, namun aspirasi yang

diusulkan/disampaikan oleh masyarakat

tidak semua ditanggapi oleh pihak yang

terkait karena prosesnya bertahap.

Partisipasi masyarakat dalam merencanakan

program pembangunan pun masih belum

maksimal yaitu kurangnya antusias

masyarakat terhadap merencanakan program

selanjutnya dan kurangnya informasi kepada

masyarakat tentang program PNPM Mandiri

Perkotaan.

Tidak hanya itu di dalam pelaksanaan

pun masyarakat belum berpartisipasi secara

optimal dalam program PNPM Mandiri

Perkotaan di Kelurahan Karas, dapat dilihat

dari pelaksanaan yang di mengerjakan

kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan hanya

KSM saja dan yang memilih untuk ikut

bekerja pun hanya lah masyarakat yang

dipilih KSM saja, dan yang memberikan

swadaya baik itu berupa tenaga, pikiran atau

pun materi tetapi tidak semua masyarakat di

Kelurahan Karas memberikan swadaya

mereka karena masih banyak masyarakat

yang berpikir bahwa swadaya itu hanya di

keluarkan oleh pekerja (KSM) yang terlibat

dalam pelaksanaan PNPM Mandiri

Perkotaan. Padahal di dalam aturan PNPM

Page 29: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PNPM MANDIRI PERKOTAAN DI KELURAHAN KARAS KECAMATAN

Mandiri Perkotaan partisipasi masyarakat

sangat dibutuhkan dalam memberikan

swadaya karena anggaran pelaksanaan

PNPM Mandiri Perkotaan ini jumlahnya

terbatas sehingga dibutuhkan swadaya

masyarakat.

Dalam pemanfaatan hasil masyarakat

di Kelurahan Karas sudah sangat

memanfaatkan hasil dari program PNPM

Mandiri Perkotaan walaupun dalam

pembangunan yang di buat masih banyak

masyarakat yang belum puas karena

pembangunan yang dibuat sudah mengalami

kerusakan sebelum targetnya, tetapi

pembangunan yang mengalami kerusakan

itu tidak semua masyarakat mau

merawatnya karena dana perawatan sebesar

10% sudah diberikan kepada KSM, namun

di Kelurahan Karas tidak ada yang mau

merawat pembangunan yang sudah

terlaksana. Tidak hanya itu masyarakat

menilai bahwa pembangunan PNPM

Mandiri Perkotaan di Kelurahan Karas ini

belum berhasil karena masih banyak

pembangunan yang tidak memuaskan masih

banyak pihak-pihak yang mengambil

keuntungan, masih banyak pelaksanaan di

buat asalan-asalan dan anggaran PNPM

Mandiri Perkotaan yang jumlahnya terbatas

sehingga belum optimal dalam

menanggulangi kemiskinan di Kelurahan

Karas.

I. Penutup

a. Kesimpulan

Setelah dilakukan penelitian terhadap

permasalahan partisipasi masyarakat dalam

program PNPM Mandiri Perkotaan di

Kelurahan Karas maka dapat diambil

kesimpulan bahwa masyarakat di Kelurahan

Karas masih rendah berpartisipasi dalam

program PNPM Mandiri Perkotaan, hal ini

dapat dilihat dari beberapa indikator :

1. Proses pengambilan keputusan, partisipasi

masyarakat dalam mengikuti rapat program

PNPM Mandiri Perkotaan di Kelurahan

Karas seperti, dalam proses pembuatan

keputusan masyarakat tidak mengikuti rapat

disebabkan karena seringnya mereka tidak

berada ditempat selain itu karena kesibukan

rumah tangga bagi ibu-ibu, dan masih ada

masyarakat yang tidak diundang,

masyarakat yang tidak pernah mengikuti

rapat yang diadakan oleh PNPM Mandiri

Perkotaan disebabkan masyarakat di

Kelurahan Karas adalah nelayan, kurangnya

Page 30: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PNPM MANDIRI PERKOTAAN DI KELURAHAN KARAS KECAMATAN

peran RT sebagai penyebarluasan informasi.

Partisipasi masyarakat dalam merencanakan

program disebakan karena kurangya

pendidikan masyarakat sehingga masyarakat

tidak tau cara mengusulkan program.

2. Partisipasi dalam pelaksanaan, partisipasi

masyarakat dalam pelaksanaan pekerjaan

disebakan karena masyarakat yang

mengerjakan pelaksanaan tersebut hanyalah

masyarakat yang dipil oleh KSM saja.

Partisipasi masyarakat dalam memberikan

swadaya pun disebabkan karena masyarakat

berpikir bahwa swadaya itu hanya

dikeluarkan oleh KSM sehingga masyarakat

tidak memberikan swadayanya, dan masih

banyak program yang terlaksana jauh dari

tempat tinggal masyarakat.

3. Partisipasi dalam pemanfaatkan hasil,

partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan

hasil dalam kegiatan ini pada umumnya

masyarakat sangat terbantu dengan

dilaksanakannya kegiatan PNPM

dilingkungan mereka dan masyarakat ingin

hasil pembangunan bisa bertahan lama, dan

dimanfaatkan lebih lama di lingkungan

mereka, tetapi dalam merawat pembangunan

tersebut masyarakat tidak mau merawat

karena masyarakat berpikir bahwa

pembangunan yang di buat adalah tanggung

jawab dari KSM. sehingga masyarakat tidak

memelihara atau merawat seluruh hasil

pembangunan yang ada.

4. Partisipasi dalam evaluasi, dalam tahap ini

fasilitator bersama dengan pemerintah dan

masyarakat melaksanakan evaluasi hasil

kegiatan, dan umumnya dari hasil evaluasi

didapati bahwa kegiatan PNPM mandiri

perkotaan yang dilaksanakan tidak sudah

sesuai dengan prosedur yang seharusnya,

pembangunan yang belum mencapai

targetnya sudah rusak karena targetnya

pembangunan rusak itu jika mencapai 3

tahun namun di Kelurahan Karas tidak

mencapai target sudah rusak, sehingga

dalam proses evaluasi ini sangat dibutuhkan

peran masyarakat untuk menilai.

b. Saran

Adapun saran yang perlu diperhatikan

adalah sebagai berikut :

1. BKM PNPM Mandiri Perkotaan

Kelurahan Karas agar dapat

meningkatkan kinerjanya dalam

pendampingan program PNPM

Mandiri Perkotaan, terutama dalam

sosialisasi program karena masih

terdapat masyarakat yang belum

Page 31: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PNPM MANDIRI PERKOTAAN DI KELURAHAN KARAS KECAMATAN

memahami program PNPM Mandiri

Perkotaan.

2. Untuk meningkatkan partisipasi

masyarakat miskin pada PNPM

Mandiri Perkotaan diperlukan peran

stakeholder yang terkait terutama

mengajak masyarakat untuk

menghadiri pertemuan-pertemuan

yang diadakan. Hal ini akan membuat

masyarakat lebih paham akan tujuan

dan sasaran dari program PNPM

Mandiri Perkotaan.

DAFTAR PUSTAKA

Buku-buku:

Adi. Isbandia Rukminto. 2001. Pemeberdayaan,

Pembangunan masyarakat, dan Intervensi

Komonitas (Pengantar Pada Pemikiran dan

Pendekatan Praktis). Jakarta: Lembaga Penerbit

fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Damsar. 2010. Pengantar Sosiologi Politik.

Jakarta: Kencana Prenanda Media Group

Daniel Moehar, Dannawati, Nieldalina. 2006.

PRA (Participatory Rural Appraisal)

Pendekataan Efektif Mendukung penerapan

Penyuluhan Partisipatif Dalam Upaya

Percepatan Pembangunan Pertanian. Jakarta:

Bumi Aksara

Djopari, Jrg dan Ratnia Solihah. 2008. Pengantar

Ilmu Pemerintahan. Jakarta: Universitas Terbuka

Hadi, P, Sudharto. 2009. Aspek Sosial Amdal

Sejarah, Teori dan Metode. Semarang: Gajah

Mada University Press

Juliantara, Dadang, 2004. Pemberdayaan

Kabupaten Mewujudkan Kabupaten Partisifatif.

Yogyakarta: Pustaka Jogja Mandiri

Kaho, Josef Riwu. 2010. Prospek Otonomi

Daerah di Negara Republik Indonesia. Jakarta:

PT Raja Grafindo Persada

Kusnaedi. 1995. Membangun Desa (Pedoman

Untuk Pengerak Program IDT, Mahasiswa KKN,

dan Kader Pembangunan Desa). Jakarta: Penebar

Swadaya

Moelong, Lexy. 2011. Penelitian Kualitatif.

Bandung: PT Remaja Posdakarya

Ndraha, Taliziduhu. 2003. Kybernology (Ilmu

Pemerintahan Baru) jilid 1. Jakarta: Rienika Cipta

Nasution, Zukarnain. 2009. Solidaritas Sosial dan

Partisipasi Masyarakat Desa Transisi, Malang:

UUM Press

Page 32: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec...PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PNPM MANDIRI PERKOTAAN DI KELURAHAN KARAS KECAMATAN

Ndraha, Taliziduhu. 1990. Pembangunan

Masyarakat, Mempersiapkan Masyarakat Tinggal

landas, Jakarta: Rienika Cipta

Rasyid, M. Ryaas. 1997. Makna Pemerintahan.

Jakarta: PT Gramedia

Sastropoetro, Santoso. 1986. Partisipasi,

Komunikasi, Persuasi dan Disiplin Dalam

Pembangunan Nasional, Bandung: P.T Alumni

Slamet, Y. 2003. Pembangunan Masyarkat

berwawasan Partisipasi. Suarakarta: Sebelas

Maret University Press.

Soetomo. 2011. Pemberdayaan Masyarakat.

Yogyakarta: Pustaka Bealajar

Suharto, Edi. 2010. Membangun Masyarakat

Memberdayakan Rakyat (Kajian Startegis

Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan

Pekerjaan Sosial). Bandung: PT Refika Aditama

Sunarno, Kamanto. 2004. Pengantar Sosiologi.

: fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Suparjan dan Hempri Suyanto. 2003.

Pengembangan masyarakat Dari Pembangunan

Sampai Pemberdayaan. Yogyakarta: Aditya

Media

Surianingrat, Bayu. 1992. Pemerintahan

Administrasi Desa Dan Kelurahan. Bandung:

Rineka Cipta

Subayantoro, Arief. 2006. Metode dan Teknik

Penelitian Sosial. Yogyakarta: Andi

Syarbaini, Syahrizal. Dkk. 2002. Sosiologi dan

Politik. Jakarta: Ghalia Indonesia

Internet

Soetrisno (https://bagasaskara.wordpress.com

tanggal 11 mei 2015 jam 20.45 wib).

Ach. Wazir Ws (https://plus.google.com tanggal

11 mei 2015 jam 21.07 wib)

Isbani (www.academia.edu tanggal 11 mei 2015

jam 21.18 wib)

Perundang-undangan:

Undang-Undang Dasar 1945

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 73

Tahun 2005 Tentang Pemerintah Kelurahan

Undang-Undang No. 32 Tahun Tentang

Pemerintahan Daerah