Top Banner
Media Komunikasi Internal Institut Pertanian Bogor Penanggung Jawab: Yatri Indah Kusumastuti Pimpinan Redaksi: Siti Nuryati Redaktur Pelaksana: D Ramdhani Editor : Nunung Munawaroh Reporter : Siti Zulaedah, Dedeh H, Awaluddin Fotografer: Cecep AW, Bambang A Layout : D Ramdhani Sirkulasi: Agus Budi P, Endih M, Untung Alamat Redaksi: Humas IPB Gd. Andi Hakim Nasoetion, Rektorat Lt. 1, Kampus IPB Dramaga Telp. : (0251) 8425635, Email: [email protected] Volume 023/ Tahun 2018 PARIWARA IPB Terbit Harian G ubernur Sulawesi Barat, H. M. Ali Baal Masdar, dan Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr. Arif Satria, menandatangani naskah kesepahaman (MoU), di IPB International Convention Center (IICC) Bogor (26/2). Gubernur mengatakan, Sulawesi Barat merupakan provinsi ke-33 yang terbentuk pada tahun 2004. Meski relatif muda usianya, tetapi memiliki sumberdaya alam yang potensial untuk dikembangkan, khususnya pengembangan di bidang pertanian yang sangat prospektif. “Untuk pengembangan potensi tersebut dibutuhkan kajian dan analisis mendalam, sentuhan lebih proporsional dan profesional agar lebih produktif,” ujar gubernur. Selain itu, gubernur menyampaikan, pihaknya juga berharap kerja sama lebih luas dalam penerapan teknologi dan industri pertanian, sehingga mampu meningkatkan produktivitas petani dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Dalam bidang sumberdaya manusia (SDM), Provinsi Sulawesi Barat ingin mengembangkan kerja sama pada bidang pendidikan dalam rangka peningkatan kualitas SDM. “Kami yakin dengan sentuhan tangan-tangan dari IPB, pertanian di Sulawesi Barat bisa berkembang mulai hulu sampai hilir,” ujar gubernur. Rektor IPB menyambut baik kerja sama ini. Menurutnya, ini merupakan kerja sama strategis di bidang penelitian, pendidikan, dan pengabdian kepada masyarakat. “IPB memiliki banyak inovasi yang dihasilkan,” terang rektor. Terkait pengembangan SDM, rektor menawarkan program beasiswa utusan daerah (BUD). “Untuk mencetak SDM unggul dengan biaya dari pemerintah daerah, dengan harapan setelah lulus dapat membangun daerah,” ujar rektor. Dalam bidang penelitian, tambah rektor, banyak yang bisa dikolaborasikan. IPB memiliki 100 sekolah lapang. Sementara itu, di bidang peternakan, IPB memiliki Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) yang merupakan media diseminasi inovasi. “Hal ini akan menjadi pusat pembelajaran bersama. Kami belajar juga dari masyarakat. Kami terbuka terhadap inovasi yang ada di masyarakat. Hal ini dapat membuka peluang bagaimana kita juga harus belajar dari masyarakat, dengan mengirim mahasiswa program kuliah kerja nyata (KKN) atau program IPB Goes to Field,” papar rektor.(dh) IPB Jalin Kerja Sama dengan Provinsi Sulawesi Barat
7

Pariwara Vol 23 tahun 2018 - biofarmaka.ipb.ac.idbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2018/Pariwara IPB Vol 023 Tahun... · memiliki banyak inovasi yang dihasilkan,” terang rektor. ...

Mar 03, 2019

Download

Documents

lamkiet
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Pariwara Vol 23 tahun 2018 - biofarmaka.ipb.ac.idbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2018/Pariwara IPB Vol 023 Tahun... · memiliki banyak inovasi yang dihasilkan,” terang rektor. ...

Media Komunikasi InternalInstitut Pertanian Bogor

Penanggung Jawab: Yatri Indah Kusumastuti Pimpinan Redaksi: Siti Nuryati Redaktur Pelaksana: D Ramdhani

Editor : Nunung Munawaroh Reporter : Siti Zulaedah, Dedeh H, Awaluddin Fotografer: Cecep AW, Bambang A

Layout : D Ramdhani Sirkulasi: Agus Budi P, Endih M, Untung Alamat Redaksi: Humas IPB Gd. Andi Hakim Nasoetion,

Rektorat Lt. 1, Kampus IPB Dramaga Telp. : (0251) 8425635, Email: [email protected]

Volume 023/ Tahun 2018PARIWARA IPB

Terbit Harian

Gubernur Sulawesi Barat, H. M. Ali Baal Masdar,

dan Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr.

Ar i f Sat r ia , menandatangani naskah

kesepahaman (MoU), di IPB International Convention

Center (IICC) Bogor (26/2).

Gubernur mengatakan, Sulawesi Barat merupakan

provinsi ke-33 yang terbentuk pada tahun 2004. Meski

relatif muda usianya, tetapi memiliki sumberdaya

alam yang potensial untuk dikembangkan, khususnya

pengembangan di bidang pertanian yang sangat

prospektif. “Untuk pengembangan potensi tersebut

dibutuhkan kajian dan analisis mendalam, sentuhan

lebih proporsional dan profesional agar lebih

produktif,” ujar gubernur.

Selain itu, gubernur menyampaikan, pihaknya juga

berharap kerja sama lebih luas dalam penerapan

teknologi dan industri pertanian, sehingga mampu

meningkatkan produktivitas petani dan pertumbuhan

ekonomi yang tinggi. Dalam bidang sumberdaya manusia

(SDM), Provinsi Sulawesi Barat ingin mengembangkan kerja

sama pada bidang pendidikan dalam rangka peningkatan

kualitas SDM.

“Kami yakin dengan sentuhan tangan-tangan dari IPB,

pertanian di Sulawesi Barat bisa berkembang mulai hulu

sampai hilir,” ujar gubernur.

Rektor IPB menyambut baik kerja sama ini. Menurutnya, ini

merupakan kerja sama strategis di bidang penelitian,

pendidikan, dan pengabdian kepada masyarakat. “IPB

memiliki banyak inovasi yang dihasilkan,” terang rektor.

Terkait pengembangan SDM, rektor menawarkan program

beasiswa utusan daerah (BUD). “Untuk mencetak SDM

unggul dengan biaya dari pemerintah daerah, dengan

harapan setelah lulus dapat membangun daerah,” ujar

rektor.

Dalam bidang penelitian, tambah rektor, banyak yang bisa

dikolaborasikan. IPB memiliki 100 sekolah lapang.

Sementara itu, di bidang peternakan, IPB memiliki Sekolah

Peternakan Rakyat (SPR) yang merupakan media diseminasi

inovasi. “Hal ini akan menjadi pusat pembelajaran

bersama. Kami belajar juga dari masyarakat. Kami terbuka

terhadap inovasi yang ada di masyarakat. Hal ini dapat

membuka peluang bagaimana kita juga harus belajar dari

masyarakat, dengan mengirim mahasiswa program kuliah

kerja nyata (KKN) atau program IPB Goes to Field,” papar

rektor.(dh)

IPB Jalin Kerja Sama dengan Provinsi Sulawesi Barat

Page 2: Pariwara Vol 23 tahun 2018 - biofarmaka.ipb.ac.idbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2018/Pariwara IPB Vol 023 Tahun... · memiliki banyak inovasi yang dihasilkan,” terang rektor. ...

2

IPB Siap Bantu Kabupaten Musi Rawas menjadi Kawasan Agropolitan

Bupati Musi Rawas, Ir. H. Hendra Gunawan, MM

dan Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr.

A r i f Sa t r i a , menandatangan i naskah

kesepahaman, di IPB International Convention Center

( I ICC) Bogor (26/2) . Selanjutnya di lakukan

penandatanganan kesepakatan kerja sama oleh

Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada

Masyarakat (LPPM) IPB, Dr. Aji Hermawan, dengan

Kepala Bappeda Kabupaten Musi Rawas, Ir. Suharto,

MM.

Rektor IPB menyampaikan, melalui kerja sama

merupakan pintu diseminasi inovasi IPB dapat

menjadi pembelajaran bagi mahasiswa dan masyarakat.

Rektor menambahkan, bahwa IPB juga banyak memiliki

sekolah lapang yang bisa mendiseminasikan inovasi ke

masyarakat.

“Kita bisa saling bersinergi, kolaborasi di tiga area, yaitu

pendidikan, penel i t ian dan pengabdian kepada

masyarakat,” ujar rektor.

Bupati Musi Waras mengatakan, potensi utama Kabupaten

Musi Rawas adalah dari sektor pertanian sebanyak 80

persen. “Sejak zaman kolonial sudah punya irigasi yang

besar, tetapi saat ini irigasi banyak tidak berfungsi. Selain itu,

ketimpangannya pun tinggi sekali dengan ibu kota provinsi,

karena letaknya yang jauh,” ujar bupati.

Oleh karena itu, bupati berharap IPB dapat membantu

Kabupaten Musi Rawas menjadi kabupaten yang sukses

dengan program kawasan agropolitan.

Tampak hadir di antaranya Kepala Pusat Kajian Perencanaan

dan Pengembangan Wilayah (P4W) LPPM IPB, Dr. Ernan

Rustiadi; dan Dekan Fakultas Kehutanan IPB, Dr Rinekso

Soekmadi. (dh)

SEAMEO Regional Centre for Tropical Biology

(BIOTROP) yang didirikan tanggal 6 Februari

1968, merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) emas

ke-50 yang digelar di gedung SEAMEO BIOTROP

Tajur, Bogor, (26/2). Kegiatan ini bertepatan dengan

peluncuran program kerja sama antara Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI dan

SEAMEO BIOTROP, yaitu Pembangunan Kebun Buah

Tanpa Musim di Sekolah untuk Revitalisasi Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia, yang

mengusung tema “Forging Ahead with Tropical

Biology for Societal Transformations in Southeast Asia

(Tropical BEST-SEA)”.

Di rektur SEAMEO BIOTROP, Dr . I rd ika Mansur ,

menyampaikan, SEAMEO BIOTROP merupakan salah satu

pusat regional yang berada dalam struktur Kemendikbud RI,

di bawah koordinasi organisasi menteri-menteri pendidikan

se-Asia Tenggara (Southeast Asian Ministers of Education

Organization – SEAMEO).

“Pencapaian yang dihasilkan sampai dengan saat ini masuk

ke HUT emas ke-50 merupakan hasil kerja cerdas SEAMEO

BIOTROP yang bekerja sama dengan berbagai pihak, baik

dengan kalangan pemerintah maupun swasta,” ujar Dr.

Irdika Mansur.

Ia menambahkan, untuk pembangunan kebun buah tanpa

musim yang sepenuhnya didanai oleh Kemendikbud RI ini

menjadi satu dari beberapa program unggulan SEAMEO

BIOTROP sesuai dengan Rencana Pengembangan Lima

Tahunan (FYDP) SEAMEO BIOTROP ke-10 yang juga

diluncurkan pada pembukaan acara ini. Sebagai bagian dari

organisasi SEAMEO yang saat ini berjumlah 24 Centre,

SEAMEO BIOTROP telah berperan aktif dalam memajukan

bangsa Asia Tenggara, khususnya Indonesia dalam bidang

penelitian, pembangunan kapasitas sumberdaya manusia

(SDM),

HUT Emas ke-50 SEAMEO BIOTROP

Page 3: Pariwara Vol 23 tahun 2018 - biofarmaka.ipb.ac.idbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2018/Pariwara IPB Vol 023 Tahun... · memiliki banyak inovasi yang dihasilkan,” terang rektor. ...

diseminasi informasi dan pengembangan masyarakat

se jak berd i r i tahun 1968 . Da lam Rencana

Pembangunan Lima Tahunan yang ke-10 (2017/2018-

2021/2022), SEAMEO BIOTROP memiliki visi “Pusat

terdepan dalam memperkaya dan mempromosikan

nilai nyata biologi tropis di Asia Tenggara.”

“Selain dapat menjadikan SMK lebih asri dan indah,

program ini diharapkan mampu meningkatkan status

gizi siswa dan meningkatkan produktivitas serta

kewirausahaan sekolah. Program ini akan dimulai di

empat SMK di Indonesia yaitu SMKN Unggul Negeri 2

Banyuasin, Pangkalan Balai; SMKN 1 Tapin Selatan,

Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan; SMKN 4 Bogor;

dan SMK Lampung,“ terangnya.

Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr. Arif Satria,

mengatakan, atas nama IPB mengucapkan selamat

ulang tahun emas ke-50 kepada pimpinan dan staf

SEAMEO BIOTROP. “Semoga SEAMEO BIOTROP

dapat menjalankan visi dan misi untuk menjaga

lingkungan dan mensejahterakan masyarakat di Asia

Tenggara, khususnya di Indonesia melalui program-

program penelitian, pelatihan dan penyebaran

informasi. Kerja sama antara SEAMEO BIOTROP dan

IPB sudah berlangsung 40 tahun sejak tahun 1978,”

ujar rektor.

Rektor mengatakan, pengembangan buah tanpa

musim untuk pemberdayaan sekolah-sekolah SMK ini

sangat tepat sekali dan harus didukung. Menurutnya,

hal ini dapat memperkenalkan budaya baru di sekolah

menggantikan pohon peneduh yang sekadar hijau

dengan pohon buah seperti buah jeruk yang

merupakan sumber vitamin yang penting untuk

kecerdasaan siswa.

Rektor berharap SEAMEO BIOTROP dapat terus

berperan aktif meningkatkan hasil-hasil penelitian

untuk kemaslahataan masyarakat, dan terus

mengembangkan dan mengimplemantasikan hasil

penelitian seperti buah tanpa musim ke SMK untuk

menciptakan lulusan yang berjiwa pengusaha.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kemendikbud RI,

Dr. Didik Suhardi menyatakan dukungan terhadap

SEAMEO BIOTROP sebagai bagian dari Kemendikbud

untuk menjadi jembatan dalam melakukan transfer

ilmu dan teknologi berbasis biologi sesuai dengan

kompetensi SEAMEO BIOTROP dari perguruan tinggi

dan lembaga penelitian ke sekolah-sekolah,

khususnya SMK, dengan langkah awal yaitu pembangunan

kebun buah tanpa musim.

“Saya harap melalui kegiatan ini, SEAMEO BIOTROP dapat

berperan aktif dalam pembangunan pengetahuan dan

teknologi yang akan membuat lulusan SMK kita menjadi

wirausahawan serta pekerja menengah dan andal untuk

bersama-sama membangun ekonomi Indonesia,” ujar Dr.

Didik Suhardi.

Direktur SEAMEO BIOTROP, Dr. Irdika Mansur, juga

melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU)

dengan empat institusi dan perusahaan yaitu Universitas

Gunadarma, Politeknik Pertanian Pangkajene Kepulauan, PT

Garudafood Putra Putri Jaya, dan Masyarakat Ahli

Penginderaan Jauh Indonesia (MAPIN).

Lima sesi kegiatan gelar wicara (talk show) pun

diselenggarakan pada tanggal 26-28 Februari 2018 sebagai

sarana bagi SEAMEO BIOTROP untuk berbagi ilmu kepada

masyarakat. Ada lima tema yang diangkat dalam setiap

sesinya, yaitu Empowering Schools and Communities for

Food Security and Healthy Living; Upaya Mengembalikan

Lahan Pasca Tambang menjadi Lahan Produktif dan Peluang

Kerjasama Penelitian dengan Perguruan Tinggi dan

Lembaga Penelitian; Potensi Pengembangan Tanaman dan

Produk Atsiri di Indonesia; dan Produksi Bibit Berkualitas

untuk Meningkatkan Kedaulatan Pangan. Gelar wicara ini

dibarengi dengan kegiatan pameran dan bazaar yang diikuti

lebih dari 30 perusahaan/institusi, sekolah binaan dan desa

binaan di seluruh Indonesia.

Acara juga dirangkai dengan kegiatan Open House ke

berbagai fasilitas SEAMEO BIOTROP, yaitu Laboratorium

Bioteknologi, Remote Sensing, Akuatik, Hidroponik,

Herbarium, Entomologi, Kultur Jaringan, Air dan Udara,

Fitopatologi dan Natural Product, serta Unit Budidaya Jamur

dan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL).

Kegiatan lain untuk lebih memeriahkan perayaan ulang

tahun ke-50 te rsebut , SEAMEO B IOTROP akan

menyelenggarakan serangkaian kegiatan lainnya, yaitu Agri-

based Production Webinar series pada tanggal 27 Februari -

22 Maret 2018; penanaman 1000 Pohon dari 50 Species pada

tanggal 1 Maret 2018; Walk for the Environment pada

tanggal 22 Maret 2018; Inter-SEAMEO Centre Badminton

Tournament pada tanggal 12-13 April 2018; Environmental

Camp and Mapping Competition for Students pada tanggal

20-21 April 2018 dan 3rd International Conference on

Tropical Biology pada tanggal 27-28 September 2018.(Awl)

3

Page 4: Pariwara Vol 23 tahun 2018 - biofarmaka.ipb.ac.idbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2018/Pariwara IPB Vol 023 Tahun... · memiliki banyak inovasi yang dihasilkan,” terang rektor. ...

Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) Institut

Pertanian Bogor (IPB) menggelar Focus Group

Discussion (FGD) “Membedah Tata Kelola

Produksi Pangan Indonesia”. FGD yang bekerja sama

dengan Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia

(Perhepi) ini berlangsung di IPB International

Convention Center (IICC), Bogor (26/2). Acara yang

dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor Bidang Sistem

Informasi IPB, Prof. Dr. Dodik Ridho Nurrochmat ini

dihadiri oleh sejumlah pakar, praktisi, mahasiswa, dan

juga unsur pemerintah.

Hadir sejumlah panelis dalam FGD yaitu Guru Besar

IPB Prof. Dr. Dwi Andreas Santosa yang memaparkan

teknologi produksi dan penanganan pascapanen;

Pakar Ekonomi Pertanian dan Wakil Ketua Umum

Perhepi, Prof. Dr. Bustanul Arifin yang membahas data

beras; serta Guru Besar IPB, Prof. Dr. Muhammad

Firdaus, yang berbicara tentang kelembagaan

produksi beras.

Prof Dodik menyampaikan, terkait dengan

pelaksanaan tata kelola produksi pangan butuh upaya

yang lebih, terutama dalam hal perbaikan data. Secara

teknis harus diperbaiki bersama metode yang

digunakan, siapa yang akan mengambil data. Kedua,

implikasi dari kebijakan. Dalam berbagai diskusi

masalah perbaikan data tidak mudah implikasinya.

“Data kita memang tidak benar, masalah kebenaran

data harus sama-sama kita tegakkan. Kekeliruan data

khususnya pangan ini sudah terjadi sejak tahun 1990-

an. Saat ini semakin meningkat eksponensial. Kita

tidak perlu saling menyalahkan, akan tetapi harus

bersinergis sehingga akan semakin baik ke depannya,

saling mengisi dan melengkapi. Tujuan untuk

kesejahteraan masyarakat dan kemakmuran bangsa

Indonesia,” imbuhnya.

Dalam presentasinya, Prof Andreas menyampaikan

bahwa saat ini 76,6 persen petani di Indonesia

termasuk petani gurem, yaitu petani kecil dengan luas lahan

yang kecil. Kesejahteraan petani selama 16 tahun terakhir ini

cenderung menurun. Indonesia mengalami stagnasi

produksi beras dari tahun ke tahun.

“Tiga urutan teknologi yang paling penting menurut

persepsi petani yaitu benih dan teknologi benih, pupuk dan

sistem presisi, serta teknologi pengendalian hama dan

penyakit. Solusi yang diusulkan yaitu gerakan daulat benih,

teknologi pupuk dan pertanian presisi, serta rumah

teknologi petani. Gerakan rakyat untuk kedaulatan pangan

yaitu mencoba masuk pada segi pemasaran untuk

memangkas rantai produksi, yang menjual produk petani

kecil,” ujar Prof. Andreas.

Sementara itu, Prof Firdaus menjelaskan, kenaikan harga

pangan di Indonesia secara dominan masih disebabkan oleh

"kelangkaan persediaan". Untuk banyak kasus, pada bulan-

bulan tertentu produksi mengalami kelangkaan termasuk

beras (Desember-Januari).

"Persoalan tata niaga beras yaitu jalur distribusi beras masih

relatif panjang. Variasi harga di petani masih besar dengan

bargaining position yang lemah. Struktur biaya produksi

sudah menunjukkan adanya keuntungan dalam berusaha

tani padi meskipun tinggi. Struktur biaya distribusi beras

menunjukkan marjin yang tidak merata di antara pelaku

pasar. Marjin tertinggi ada pada pedagang pengecer.

Integrasi pasar antara produsen dengan grosir lebih sehat

dibandingkan produsen dengan pengecer. Salah satu

masalah yang paling penting di beras yaitu gap harga yang

semakin besar," tutur Prof Firdaus.

Karena itu, Prof Firdaus memberikan pandangan perlunya

perbaikan dari sisi kelembagaan beras. Salah satu pasal

dalam Undang-undang (UU) No. 18/2012: pasal 126 yang

berbunyi "Dalam hal mewujudkan kedaulatan pangan,

kemandirian pangan, dan ketahanan pangan nasional,

dibentuk lembaga pemerintah yang menangani bidang

pangan yang berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada presiden.”

“Seharusnya sudah terbentuk Badan Pangan untuk Beras

pada bulan November 2015. Namun sayang hingga saat ini

belum terbentuk,” ujar Prof Firdaus. Dikatakannya, tugas

awal Badan Pangan untuk beras adalah menetapkan angka

produksi, konsumsi beras Indonesia; memformulasikan

strategi pengelolaan cadangan beras di masyarakat,

pemerintah pusat, daerah, dan swasta; menyusun perangkat

sistem informasi beras; dan membuat dash-board

ketahanan pangan, karena sampai saat ini Indonesia belum

mempunyai dash-board ketahanan pangan; mengelola

sistem distribusi beras yang berkeadilan; serta regulasi

ekspor dan impor. (RJ/nm)

IPB Gelar FGD Memperbaiki Tata Kelola Produksi Pangan Indonesia

4

Page 5: Pariwara Vol 23 tahun 2018 - biofarmaka.ipb.ac.idbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2018/Pariwara IPB Vol 023 Tahun... · memiliki banyak inovasi yang dihasilkan,” terang rektor. ...

Departemen Ilmu Ekonomi Syariah, Fakultas

Ekonomi dan Manajemen (FEM) Institut

Pertanian Bogor (IPB) bekerja sama dengan

Indonesia Arabic Center (IAC) mengadakan seminar

dan open house dalam rangka meningkatkan kualitas

pembelajaran mata kuliah Bahasa Arab, bertempat di

Masjid Al-Hurriyyah Kampus IPB Dramaga, Bogor

(23/2). IAC merupakan bimbingan belajar bahasa Arab

yang menggunakan metode Mustaqilli. Kegiatan yang

mengusung tema “Mudahnya Bahasa Arab” ini

menghadirkan narasumber KH. Agus Shohib Khaironi,

S.Ag, Lc, penulis sekaligus penemu metode Mustaqilli.

Ketua Departemen Ilmu Ekonomi Syariah FEM IPB, Dr.

Jaenal Effendi, menyampaikan, bahwa metode belajar

bahasa Arab yang mudah ini merupakan metode khas

yang selama ini digunakan di berbagai Pondok

Pesantren di Indonesia. Modifikasi metode yang

digunakan oleh penemu mustaqilli yang tidak lain

merupakan teman nyantri Dr. Jaenal Effendi di Pondok

Pesant ren L i rboyo Ked i r i in i te lah d iaku i

keberhasilannya baik oleh Kementerian Agama RI,

berbagai perguruan tinggi di Indonesia serta lembaga

pendidikan yang ada. “Sehingga tidak salah jika

Departemen Ilmu Ekonomi Syariah menjalin kerja

sama untuk pembelajaran Bahasa Arab di IPB,

khususnya Departemen Ilmu Ekonomi Syariah,”

ujarnya.

KH. Agus Shohib Khaironi, S.Ag, Lc menyampaikan

beberapa syarat penting dalam belajar bahasa Arab, di

antaranya harus ada niat yang kuat disertai dengan

ke i kh la san , kesaba ran da lam mempe la j a r inya ,

menggunakan media/metode, serta gradasi dalam belajar.

“Banyak orang yang beranggapan belajar bahasa Arab sulit

dan rumit. Padahal bahasa Arab adalah bahasa Alquran dan

bahasa internasional. Sebagai produk budaya, bahasa bisa

dipelajari. Sulit atau mudahnya belajar bahasa sebenarnya

tergantung dari orang yang menyikapinya. Pada

kenyataannya banyak orang yang menguasai bahasa

Inggris. Jadi manakah lebih mudah dipelajari, bahasa Arab

atau bahasa Inggris? Haruskah bahasa Arab terus menjadi

momok yang mengerikan dan sulit dipelajari,” tuturnya.

KH. Agus menjelaskan, peran Bahasa Arab dalam

pemahaman keislaman secara umum menjadi sebuah

kebutuhan dan kewajiban bagi umat Islam. Karena tidak

mungkin kita bisa memahami agama dengan baik dan benar

serta mengimplementasikan dalam kehidupan dengan

optimal tanpa bahasa aslinya. Bagaimana pula bisa menjiwai

shalat dengan baik kalau tidak mengerti apa yang kita baca.

Maka metode mustaqilli menjadi bahan alternatif agar bisa

bahasa Arab dengan benar.

Narasumber lainnya, Dr. Asep Nurhalim, yang juga Sekretaris

Departemen Ilmu Ekonomi Syariah FEM IPB mengatakan,

bahwa kegiatan ini akan menjadi awal perjuangan di jalan

Allah. Menurutnya, kegiatan ini penting dilaksanakan,

karena banyak mahasiswa Ekonomi Syariah maupun

mahasiswa dari program studi lain di IPB yang ingin belajar

dan bisa bahasa Arab. “Alhamdulillah gayung bersambut,

kita dipertemukan dengan penemu metode mustaqilli yang

siap membantu memberikan kursus bahasa Arab di IPB,”

ujarnya.

Ia menambahkan, salah satu bukti keunggulan bahasa Arab

adalah dipilih Allah SWT untuk dijadikan bahasa resmi

Alquran. “Bahasa Arab menjadi pintu atas dibukakannya

kebaikan-kebaikan oleh Allah SWT, karena dari Bahasa Arab

lah akan lebih banyak mengetahui ajaran Islam,”

imbuhnya.(awl)

Departemen Ilmu Ekonomi Syariah IPB Fasilitasi Belajar Bahasa Arab dengan Benar

5

Page 6: Pariwara Vol 23 tahun 2018 - biofarmaka.ipb.ac.idbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2018/Pariwara IPB Vol 023 Tahun... · memiliki banyak inovasi yang dihasilkan,” terang rektor. ...

Mahasiswa IPB Borong Tujuh Medali pada Kejuaraan Silat Internasional

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB)

dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)

Perisai Diri membawa pulang tujuh

penghargaan sekaligus dalam Kejuaraan Pencak Silat

Paku Bumi Open IV Asia Eropa yang diselenggarakan

di GOR Padjajaran dan Tri Lomba Djuang, Bandung,

Jawa Barat. Pada kompetisi yang diadakan 2-4

Februari 2018 ini, mahasiswa IPB raih satu emas,

empat medali perak dan dua perunggu.

Para pemenang ini terdiri dari mahasiswa IPB lintas angkatan

mulai dari angkatan 2014 hingga 2016 yaitu Ade Mustopic

(emas), Agus Swi Widodo (perak), Dzaky Baiquna (perak),

Ivan A (perak), Aisyah Vira Amanda (perak), Risaldo RDP

(perunggu), dan Ilham Habib (perunggu). Mahasiswa IPB ini

membuktikan tak hanya ahli dalam bidang keilmuan

khususnya pertanian, prestasi juga tetap dapat ditorehkan di

bidang non-akademik semisal pencak silat ini.

Ketua UKM Perisai Diri, Ade Mustopic, mengatakan, mereka

tidak menduga hasilnya akan sebaik ini. “Namun, latihan

kami juga tidak dilakukan dalam waktu yang singkat. Saat

mahasiswa lain asyik liburan, kami tetap latihan mandiri di

kampung halaman untuk menghadapi kompetisi ini.

Semoga prestasi silat IPB bisa lebih baik lagi,” ujar Ade yang

juga menjadi salah satu pemenang dalam kejuaraan ini.

Ia menambahkan, capaian yang diraih UKM Perisai Diri tak

lepas dari dukungan pembina yaitu Dr. Abdul Haris Mustari.

(FI/nm)

Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr. Arif

Satria, melakukan senam pagi bersama

mahasiswa Program Pendidikan Kompetensi

Umum (PPKU) IPB, di lapangan Gymnasium, kampus

Dramaga, Bogor (23/2). Kegiatan rutin yang diberi

nama Fit and Fun ini dimaksudkan untuk menjaga

stamina, mengingat kebutuhan tubuh untuk berolah

raga, apalagi menjalani rutinitas kuliah sehari-hari.

Direktur PPKU IPB, Prof. Dr. Toni Bakhtiar, mengatakan, ada

empat olah yang kita perlukan, yakni olah raga, olah rasa,

olah pikir, dan olah psikis. “Kita seharusnya bisa

melaksanakan semuanya. Namun, karena suatu alasan, jadi

tidak seimbang melakukannya,” ujarnya.

Sementara itu, rektor menyampaikan bahwa tubuh yang

kuat dan jiwa yang kuat itu sesuatu yang menyatu. “Oleh

karena itu, saya minta kepada seluruh mahasiswa PPKU agar

selalu berolah raga,” tegasnya.

Menurut rektor, olah raga memerlukan alokasi waktu

tersendiri, karena merupakan sesuatu yang penting tapi

tidak urgent. “Orang-orang yang bertindak efektif,

biasanya orang-orang yang selalu mengalokasikan

waktunya pada kuadran kegiatan penting tapi tidak urgent.

Namun, orang yang gagal biasanya selalu berada dalam

kuadran tidak penting dan urgent. Olah raga merupakan

salah satu kegiatan yang penting tapi tidak urgent,”

tambahnya.(AT/nm)

Fit and Fun, Rektor IPB Senam Pagi Bersama Mahasiswa

6

Page 7: Pariwara Vol 23 tahun 2018 - biofarmaka.ipb.ac.idbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2018/Pariwara IPB Vol 023 Tahun... · memiliki banyak inovasi yang dihasilkan,” terang rektor. ...

JADWAL AGENDA INSTITUT PERTANIAN BOGORPERIODE 27-28 FEBRUARI 2018

Akses berita dan foto IPB terkini pada laman:

www.ipb.ac.id, www.humas.ipb.ac.id, www.ipbmag.ipb.ac.id www.media.ipb.ac.id

Selasa, 27 Februari 2018 Launching Kerjasama ASEAN-MAFF Human Resources Development ProjectWaktu : 09.30 - 12.30 WIB Tempat : R. Sungkai, Gd. SB-IPB, Jl. Pajajaran Bogor 16151Unit Penanggung Jawab : Sekolah Bisnis IPB CP : 0251- 8313813

2

Senin - Rabu, 26-28 Februari 2018Perayaan Hari Ulang Tahun Ke 50 SEAMEO BIOTROPWaktu: 08.30-selesaiTempat: Kampus SEAMEO BIOTROP, BogorUnit Penanggung Jawab: SEAMEO BIOTROPCP: 0251-8323848 1