PARADIGMA PENELITIAN KUALITATIF : KONTRUKTIVIS DAN PARADIGMA KRITIS By: Nur Atnan, S.IP., M.Sc.
PARADIGMA PENELITIAN
KUALITATIF :
KONTRUKTIVIS DAN
PARADIGMA KRITIS By:
Nur Atnan, S.IP., M.Sc.
4/23/2013
Paradigma/ Perspektif/ Cara Pandang/ World view
Mempengaruhi persepsi
Mempengaruhi tindakan
Paradigma Penelitian
Mempengaruhi Metode Penelitian
Mempengaruhi Hasil Penelitian
2
Karl Popper Pencetus Paradigma
Kontruktivis (1973)
Objektivitas tidak dapat
dicapai dalam dunia fisik
tetapi hanya melalui
pemikiran manusia
Contoh :
Pengetahuan kita tentang kucing tidak sekali
jadi, tetapi merupakan proses yang terus
menerus. Pada waktu kecil kita bertemu,
melihat, menyentuh, dan bergaul dengan kucing
di rumah. Saat itu terbangun pengertian akan
kucing sejauh pengalaman kita
Gagasan Kontruktivis mengenai Pengetahuan (Von Glasersferld dan Kitchener, 1987)
• Pengetahuan bukanlah merupakan gambaran dunia kenyataan belaka, tetapi selalu merupakan konstruksi kenyataan melalui kegiatan subjek.
• Subjek membentuk skema kognitif, kategori, konsep, dan struktur yang perlu untuk pengetahuan.
• Pengetahuan dibentuk dalam struktur konsepsi seseorang. Struktur konsepsi membentuk pengetahuan bila konsepsi itu berlaku dalam berhadapan dengan pengalaman-pengalaman seseorang
4/23/2013
PARADIGMA KLASIK
Menempatkan ilmu komunikasi sebagai metode yang terorganisir
untuk mengkombinasikan deductive logic dengan pengamatan
empiris, guna secara probabilistik menemukan atau memperoleh
konfirmasi tentang hukum sebab-akibat yang bisa digunakan untuk
memprediksi pola-pola umum gejala sosial.
PARADIGMA KONSTRUKTIVISME :
Memandang ilmu komunikasi sebagai analisis sistematis terhadap socially meaningful action melalui pengamatan langsung dan rinci terhadap perilaku sosial dalam setting keseharian yang alamiah, agar mampu memahami dan menafsirkan bagaimana para pelaku sosial memelihara dunia sosial mereka.
6
4/23/2013
PARADIGMA TEORI KRITIS
◉Mendefinisikan ilmu komunikasi sebagai suatu proses yang secara
kritis berusaha mengungkap the real structure dibalik ilusi, yang
dinampakkan dunia materi, dengan tujuan membantu membentuk
suatu kesadaran sosial agar memperbaiki dan merubah kondisi
kehidupan manusia.
DIMENSI-DIMENSI PARADIGMA
7
Ontologi Epistemologi Metodologi Aksiologi
Asumsi Asumsi tentang Asumsi Asumsi tentang tentang hubungan antara tentang posisi nilai,
“realitas” peneliti dengan bagaimana etika, pilihan
yang diteliti peneliti moral peneliti
memperoleh dalam suatu
pengetahuan penelitian
4/23/2013
PERBEDAAN ONTOLOGIS
PERBEDAAN EPISTEMOLOGIS
8
KLASIK KONSTRUKTIVIS KRITIS
Critical realism: Relativism: Historical realism:
Realitas “nyata” Realitas merupakan Realitas “semu” diatur oleh kaidah konstruksi sosial. (virtual reality) yang yang berlaku Kebenaran realitas telah terbentuk oleh universal, walaupun bersifat relatif, proses sejarah dan kebenaran diperoleh berlaku konteks kekuatan sosial, secara probabilistik spesifik yang dinilai budaya, politik,
relevan oleh pelaku ekonomi, dsb.
sosial
KLASIK KONSTRUKTIVIS KRITIS
Dualist/objectivist: Transactionalist/ Transactionalist/
Realitas objektif, subjectivist: subjectivist:
eksternal (di luar diri Pemahaman realitas Hubungan peneliti peneliti); peneliti atau temuan suatu dengan yang diteliti membuat jarak penelitian
merupakan selalu dijembatani
dengan objek produk interaksi nilai tertentu. penelitian peneliti dengan
yang Pemahaman suatu
diteliti realitas merupakan
value mediated
findings
4/23/2013
PERBEDAAN METODOLOGIS
PERBEDAAN METODOLOGIS
lanjutan
9
KLASIK KONSTRUKTIVIS KRITIS
Interventionist: Reflective/Dialectical Participative:
Pengujian hipotesis Menekankan empati Mengutamakan dalam struktur dan interaksi dialektis analisis komprehensif, hypotetico deductive antara peneliti- konstekstual dan method; melalui lab; responden/informan multilevel-analysis eksperimen atau untuk mereduksi yang bisa dilakukan survei eksplanatif realitas yang diteliti melalui penempatan dengan analisis melalui metode diri sebagai kuantitatif kualitatif aktivis/partisipan
dalam proses
transformasi sosial
KLASIK KONSTRUKTIVIS KRITIS
Kriteria kualitas Kriteria kualitas Kriteria kualitas penelitian: penelitian: penelitian:
Objectivity, Reliability Autenticity dan Historical and validity (internal reflectivity; situatedness;
and external validity) sejauhmana temuan sejauhmana
merupakan refleksi penelitian
otentik dari realitas memperhatikan
yang dihayati para konteks historis,
pelaku sosial sosial budaya,
ekonomi dan politik
4/23/2013
PERBEDAAN AKSIOLOGIS
ILUSTRASI 3 PARADIGMA TENTANG GELAS DAN
AIR
KLASIK
• Bagaimana Hubungan atau Pengaruh antara ukuran gelas dengan
volume air?
10
KLASIK KONSTRUKTIVIS KRITIS
Observer Facilitator: Activist:
Nilai, etika, moral harus Nilai, etika, moral Nilai, etika, moral di luar proses penelitian bagian yang tidak bagian yang tidak
Peneliti sebagai
disinterest scientist
terpisahkan dari
penelitian
terpisahkan dari
penelitian
Tujuan penelitian: eksplanasi,
prediksi dan kontrol realitas
sosial
Peneliti sebagai
passionate participant,
fasilitator yang menjembatani
Peneliti menempatkan
diri sebagai transformative
intelectual, advokat dan
keragaman subjektivitas aktivis
pelaku sosial Tujuan penelitian: kritik Tujuan penelitian: sosial, transformasi,
rekonstruksi realitas emansipasi dan social
sosial secara dialektis empowerment
antara peneliti dengan
yang diteliti
4/23/2013
KONSTRUKTIVIS
• Bagaimana gelas dan air itu dikonstruksi: gelas setengah kosong?
atau
gelas setengah isi?
KRITIS
• Mengapa isi gelas setengah penuh? Ke mana sebagian lagi? Untuk
siapa?
11
4/23/2013
PARADIGMA DAN OBJEK PENELITIAN DALAM TRADISI ILMU
KOMUNIKASI
12
POSITIVISME KONSTRUKTIVISME KRITIS
Fenomena
sosial (individu
atau
masyarakat)
Penelitian
kuantitatif lapangan
Contoh: survey,
studi korelasional
atau
eksperimen
Penelitian kualitatif
lapangan
Contoh: deskriptif,
evaluatif, studi
kasus, etnografi
Penelitian kritis
lapangan
Teks – produk
budaya
Analisis isi
kuantitatif
1. Analisis framing
2. Semiotika
1. Analisis wacana
2. Semiotika
METODE KUALITATIF : MENGURAI FENOMENA
FENOMENA KUSUT FENOMENA TERURAI
METODE KUALITATIF = MENGKONSTRUKSI
FENOMENA
MASALAH SEBELUM DAN SESUDAH MASUK OBYEK PENELITIAN
PENELITI MASUK OBYEK
TETAP
BERKEMBANG
BERUBAH
MSLH SEBLM MASUK OBYEK MSLH SETELAH
MASUK OBYEK
TAHAPAN DALAM PENELITIAN KUALITATIF
X v f t 7 & ^ % N G B D z < + _ & h g T s I II a sv % $ # > , j B a @ & ^ % + - k jn ) H D G
A S S h F # * ^ : < H F a s 4 9 2 3 7 s D & % I H D R a w ) (
* & b 2 3 III IV a r e t b % ^ 6 2 9 0 7 T g s W a d h v D >,
: } { 0 ( 2 % * & s D A S a h III IX a n % # q O K % # 2 9 5
v sd ah R + - ah > B zc ^ $ * : a $ a s 2 ) f ) (
753442492376290702295
XNGBDTBHDGSSHFDIHDRDDASOKRB
Cvfthgajahass ahanvsdq ah zc
^% <+&^ $#>, #% & % >:{ } % + > $
I II III IX
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
A b c d e f g h I j k l m n o p
Memasuki Situasi Sosial : tempat, aktor,
dan aktivitas. Tahap deskripsi Tahap Data Reduksi. Menentukan fokus Tahap Seleksi : mengurai fokus
1 2 3
X1 X2
X3 X4 X5
Mengkosntruksi Makna, menemukan
hipotesis