-
5/24/2018 Paper Piroklastik
1/16
HUBUNGAN ANTARA JENIS VULKANISME DAN TIPE ENDAPAN
PIROKLASTIK DENGAN MATERIAL HASIL
AKTIVITAS GUNUNG API
Oleh : Putra Fajar Febrianto (21100111140085)
Teknik Geologi Universitas Diponegoro
SARI
Batuan piroklastik merupakan material hasil dari aktivitas
gunung api. Batuan initerbentuk langsung dari erupsi gunung api
dengan ciri-ciri yang khas. Keanekaragamandari bentuk batuan
piroklastik ini yang meliputi struktur dan teksturnya dapat
disebabkanoleh beberapa faktor. Tentunya hal ini dapat dianalisis
dengan berbagai cara. Deskripsi dilab dan lapangan dapat dilakukan
untuk mengetahui pengaruh apa saja yangmenyebabkan keanekaragaman
kenampakan dari batuan piroklastik ini. Jenis vulkanismeyang
meliputi vulkanisme letusan, vulkanisme lelehan dan vulkanisme
campuran
menghasilkan endapan piroklastik yang berbeda-beda dan memiliki
karakteristiktersendiri. Di dalam batuan piroklastik ini terdapat 3
tipe endapan piroklastik denganproses yang berbeda-beda yaitu
endapan piroklastik jatuhan, endapan piroklastik alirandan endapan
piroklastik surge. Tipe endapan ini saling berkesinambungan dengan
jenisvulkanisme yang ada. Yang kemudian akan mempengaruhi struktur
dan tekstur dari
batuan piroklastik.Kata kunci : Jenis vulkanisme, tipe endapan
piroklastik
PENDAHULUAN
Bentuk permukaan bumi yang kitalihat sekarang merupakan hasil
dari suatuproses geologi sebagai tenaga endogen danpengaruh faktor
cuaca sebagai tenaga eksogenyang menyebabkan batuan mengalami
prosespelapukan. Dengan demikian daerah yangtelah terangkat akan
mengalami prosesdenudasi sehingga terbentuk bukit-bukit dan
dataran (peneplain), proses pengangkatan danpatahan akan
menimbulkan zona-zona lemahsehingga akan terbentuk
lembah-lembahsungai dan penerobosan magma ke permukaandalam bentuk
kegiatan vulkanisme yang
menghasilkan batuan piroklastik.Gunungapi sangat erat
kaitannya
dengan proses vulkanisme, yaitu aktifitasalamiah berupa
keluarnya magma dari dalambumi. Jadi, gunungapi adalah
tempatkeluarnya magma menuju ke permukaan bumimelalui suatu lubang
atau lorong yang
merupakan gunungapi itu sendiri, dan
gunungapi merupakan ciri dari bentang alamvulkanik. Berdasarkan
proses terjadinyavulkanisme dibagi menjadi 3 macam yaituvulkanisme
letusan, vulkanisme lelehan danvulkanisme campuran dimana yang
menjadipengontrol proses vulkanisme tersebutberdasarkan komposisi
magma dan tekanangasnya. Pada perkembangannya,pengembangan fasies
gunungapi dilakukanoleh Vessel dan Davies (1981) serta Bogie
dan
Mackenzie (1998) menjadi 4 kelompok, antaralain central/Vent
facies, proximal facies,medial facies dan distal facies. Pada
zonacentral, pusat erupsi terjadi dan energi terbesardari pusat
erupsi ada pada zona ini.
Akibat dari aktivitas gunungapi iniakan menghasilkan berbagai
material hasilaktivitas dari gunung api tersebut, salahsatunya
adalah batuan piroklastik. Batuanpiroklastik merupakan batuan yang
dihasilkanoleh erupsi gunung api dengan ciri-ciri yangkhas. Untuk
mempelajari material piroklastik,
terlebih dahulu kita harus memahami tentang
-
5/24/2018 Paper Piroklastik
2/16
aktivitas vulkanisme baik proses maupunproduknya. Pemahaman itu
secara umummeliputi pemahaman tentang erupsi gunungapi dan material
hasil aktivitas gunung api
yang salah satunya adalah material piroklastik.Akumulasi
material piroklastik atau seringpula disebut tephra merupakan hasil
banyakproses yang berhubungan dengan erupsivulkanik tanpa memandang
penyebab erupsidan asal dari materialnya. Fischer, 1984menyatakan
bahwa fragmen piroklastikmerupakan fragmen seketika yang
terbentuksecara langsung dari proses erupsi vulkanik.
Material piroklastik saat dierupsikan gunungapi memiliki sifat
fragmental, dapat berujud
cair maupun padat. Dan setelah menjadi massapadat material
tersebut disebut sebagai batuanpiroklastik.
Batuan piroklastik memiliki 3 tipeendapan piroklastik
berdasarkan cara batuan
piroklastik ini terkonsolidasi, tipe endapattersebut meliputi
piroklastik aliran dimanaberasal dari aliran panas dengan
konsentrasitinggi, dekat permukaan, mudah bergerak,berupa gas dan
partikel terdispersi yang
dihasilkan oleh erupsi vulkanik. Lalupiroklastik jatuhan yang
merupakan piroklastik
yang dilontarkan secara ledakan ke udarasementara akan
tersuspensi yang selanjutnyajatuh ke bawah dan terakumulasi
membentukendapan piroklastik jatuhan dan yang terakhiradalah
piroklastik surge yang merupakan
aliran particulate yang diangkut secara lateraldi dalam gas
turbulen.
Dari ketiga tipe endapan tersebuttentunya masing-masing memiliki
perbedaandari hasil batuan piroklastik yang terendapkandi
permukaan. Hal ini dapat dipengaruhi olehberbagai faktor yang
mengontrol terjadinya
perbedaan karakteristik batuan pirolastik yangterendapkan
tersebut. Berbagai parameterdapat menjadi tolak ukur dalam
menentukankenampakannya di lapangan. Perbedaankarakteristik ini
menjadi acuan dalam
penentuan jenis dari piroklastik tersebut.Selain itu dari
perbedaan karakteristik tersebutkita dapat menentukan nama dari
batuanpiroklastik ini menurut klasfikasi penamaanbatuan piroklastik
yang ada.
GEOLOGI REGIONAL DAERAH
UNGARAN
Fisiografi RegionalPulau Jawa secara fisiografi dan
struktural, dibagi atas empat bagian utama
(Bemmelen, 1970) yaitu: Sebelah baratCirebon (Jawa Barat) Jawa
Tengah (antaraCirebon dan Semarang) Jawa Timur (antaraSemarang dan
Surabaya) Cabang sebelah
timur Pulau Jawa, meliputi Selat Madura danPulau Madura Jawa
Tengah merupakan bagianyang sempit di antara bagian yang lain
dariPulau Jawa, lebarnya pada arah utara-selatansekitar 100 120 km.
Daerah Jawa Tengahtersebut terbentuk oleh dua pegunungan
yaituPegunungan Serayu Utara yang berbatasandengan jalur Pegunungan
Bogor di sebelahbarat dan Pegunungan Kendeng di sebelah
timur serta Pegunungan Serayu Selatan yangmerupakan terusan dari
Depresi Bandung di
Jawa Barat.Pegunungan Serayu Utara memiliki
luas 30-50 km, pada bagian barat dibatasi olehGunung Slamet dan
di bagian timur ditutupioleh endapan gunung api muda dari
Gunung
Rogojembangan, Gunung Prahu dan GunungUngaran.
Gunung Ungaran merupakan gunungapi kuarter yang menjadi bagian
paling timurdari Pegunungan Serayu Utara. Daerah
Gunung Ungaran ini di sebelah utaraberbatasan dengan dataran
aluvial Jawa bagian
utara, di bagian selatan merupakan jalurgunung api Kuarter
(Sindoro, Sumbing,Telomoyo, Merbabu), sedangkan pada bagiantimur
berbatasan dengan Pegunungan Kendeng(Gambar 2.1). Bagian utara
Pulau Jawa ini
merupakan geosinklin yang memanjang daribarat ke timur
(Bemmelen, 1970).
Stratigrafi RegionalSecara lebih rinci, fisiografi
Pegunungan Serayu Utara dibagi menjadi tigabagian yaitu bagian
barat (Bumiayu), bagian
tengah (Karangkobar) dan bagian timur(Ungaran). Dalam Bemmelen
(1970) diuraikanbahwa stratigrafi regional Pegunungan SerayuUtara
bagian timur (Gunung Ungaran dansekitarnya) dari yang tertua adalah
sebagai
berikut:1. Lutut Beds Endapan ini berupa konglomeratdan
batugamping dengan fosil berupaSpiroclypeus, Eulipidina, Miogypsina
denganpenyebaran yang sempit. Endapan inimenutupi endapan Eosen
yang ada dibawahnya.endapan ini berumur Oligo-Miosen.2. Merawu Beds
Endapan ini merupakanendapan flysch yang berupa
perselangselinganlempung serpihan, batupasir kuarsa danbatupasir
tufaan dengan fosil Lepidocyclina
-
5/24/2018 Paper Piroklastik
3/16
dan Cycloclypeus. Endapan ini berumurMiosen Bawah.3. Panjatan
Beds Endapan ini berupa lempungserpihan yang relatif tebal dengan
kandungan
fosil Trypliolepidina rutteni, Nephrolepidinaferreroi PROV., N.
Angulosa Prov.,Cycloclypeus sp., Radiocyclocypeus TAN.,Miogypsina
thecideae formis RUTTEN. Fosilyang ada menunjukkan Miosen Tengah.4.
Banyak Beds Endapan ini berupa batupasirtufaan yang diendapkan pada
Miosen Atas.5. Cipluk Beds Endapan ini berada di atasBanyak Beds
yang berupa napal yang berumur
Miosen Atas.6. Kapung Limestone Batugamping tersebut
diendapkan pada Pliosen Bawah dengandijumpainya fosil
Trybliolepidina danClavilithes sp. Namun fosil ini
kelimpahannyasangat sedikit.7. Kalibluk Beds Endapan ini berupa
lempung
serpihan dan batupasir yang mengandungmoluska yang mencirikan
fauna cheribonianyang berumur Pliosen Tengah.8. Damar Series
Endapan ini merupakanendapan yang terbentuk pada lingkungan
transisi. Endapan yang ada berupa tuffaceousmarls dan batupasir
tufaan yang mengandung
fosil gigi Rhinocerous, yang mencirikanPleistosen awal-Tengah.9.
Notopuro Breccias Endapan ini berupabreksi vulkanik yang menutupi
secara tidakselaras di atas endapan Damar Series. Endapan
ini terbentuk pada Pleistosen Atas.10. Alluvial dan endapan
Ungaran MudaEndapan ini merupakan endapan alluvial yangdihasilkan
oleh proses erosi yang terusberlangsung sampai saat ini (Holosen).
Selainitu juga dijumpai endapan breksi andesit yangmerupakan produk
dari Gunung Ungaran
Muda. Menurut Budiardjo et. al. (1997),stratigrafi daerah
Ungaran dari yang tua keyang muda adalah sebagai berikut:1)
Batugamping volkanik2) Breksi volkanik III3) Batupasir volkanik4)
Batulempung volkanik5) Lava andesitik6) Andesit porfiritik7) Breksi
volkanik II8) Breksi volkanik I9) Andesit porfiritik10)Lava
andesit11)AluviumTatanan Tektonik
1) Tektonik Regional
Perkembangan tektonik pulauJawa dapat dipelajari dari
pola-polastruktur geologi dari waktu ke waktu.Struktur geologi yang
ada di pulau Jawa
memiliki pola-pola yang teratur. Secarageologi pulau Jawa
merupakan suatukomplek sejarah penurunan basin,pensesaran,
perlipatan dan vulkanisme dibawah pengaruh stress regime
yangberbeda-beda dari waktu ke waktu. Secaraumum, ada tiga arah
pola umum strukturyaitu arah Timur Laut Barat Daya (NE-SW) yang
disebut pola Meratus, arah
UtaraSelatan (N-S) atau pola Sunda danarah TimurBarat (E-W).
Perubahan jalur
penunjaman berumur kapur yang berarahTimur Laut Barat Daya
(NE-SW)menjadi relatif TimurBarat (E-W) sejakkala Oligosen sampai
sekarang telahmenghasilkan tatanan geologi Tersier di
Pulau Jawa yang sangat rumit disampingmengundang pertanyaan
bagaimanakahmekanisme perubahan tersebut. Kerumitantersebut dapat
terlihat pada unsur strukturPulau Jawa dan daerah sekitarnya.
Pola Meratus di bagian baratterekspresikan pada Sesar Cimandiri,
di
bagian tengah terekspresikan dari polapenyebarab singkapan
batuan pra-Tersierdi daerah Karang Sambung. Sedangkan dibagian
timur ditunjukkan oleh sesarpembatas Cekungan Pati, Florence
timur, Central Deep. Cekungan Tubandan juga tercermin dari pola
konfigurasiTinggian Karimun Jawa, Tinggian Baweandan Tinggian
Masalembo. Pola Meratustampak lebih dominan terekspresikan dibagian
timur.
Pola Sunda berarah Utara-Selatan,
di bagian barat tampak lebih dominansementara perkembangan ke
arah timurtidak terekspresikan. Ekspresi yangmencerminkan pola ini
adalah pola sesar-sesar pembatas Cekungan Asri, Cekungan
Sunda dan Cekungan Arjuna. Pola Sundapada Umumnya berupa
struktur regangan.
Pola Jawa di bagian barat pola inidiwakili oleh sesar-sesar naik
seperti sesarBeribis dan sear-sear dalam CekunganBogor. Di bagian
tengah tampak pola darisesar-sesar yang terdapat pada zonaSerayu
Utara dan Serayu Selatan. Dibagian Timur ditunjukkan oleh arah
SesarPegunungan Kendeng yang berupa sesarnaik.
-
5/24/2018 Paper Piroklastik
4/16
Dari data stratigrafi dan tektonikdiketahui bahwa pola Meratus
merupakanpola yang paling tua. Sesar-sesar yangtermasuk dalam pola
ini berumur Kapur
sampai Paleosen dan tersebar dalam jalurTinggian Karimun Jawa
menerus melaluiKarang Sambung hingga di daerahCimandiri Jawa Barat.
Sesar initeraktifkan kembali oleh aktivitas tektonikyang lebih
muda. Pola Sunda lebih mudadari pola Meratus. Data
seismikmenunjukkan Pola Sunda telahmengaktifkan kembali sesar-sesar
yang
berpola Meratus pada Eosen Akhir hinggaOligosen Akhir.
Pola Jawa menunjukkan polatermuda dan mengaktifkan
kembaliseluruh pola yang telah ada sebelumnya(Pulunggono, 1994).
Data seismikmenunjukkan bahwa pola sesar naik
dengan arah barat-timur masih aktifhingga sekarang.
Fakta lain yang harus dipahamiialah bahwa akibat dari pola
struktur danpersebaran tersebut dihasilkan cekungan-
cekungan dengan pola yang tertentu pula.Penampang stratigrafi
yang diberikan oleh
Kusumadinata, 1975 dalam Pulunggono,1994 menunjukkan bahwa ada
duakelompok cekungan yaitu Cekungan JawaUtara bagian barat dan
Cekungan JawaUtara bagian timur yang terpisahkan oleh
tinggian Karimun Jawa.Kelompok cekungan Jawa Utara
bagian barat mempunyai bentuk geometrimemanjang relatif
utara-selatan denganbatas cekungan berupa sesar-sesar denganarah
utara selatan dan timur-barat.Sedangkan cekungan yang terdapat
di
kelompok cekungan Jawa Utara BagianTimur umumnya mempunyai
geometrimemanjang timur-barat dengan peranstruktur yang berarah
timur-barat lebihdominan.
Pada Akhir Cretasius terbentukzona penunjaman yang terbentuk di
daerahKarangsambung menerus hinggaPegunungan Meratus di Kalimantan.
Zonaini membentuk struktur kerangka strukturgeologi yang berarah
timurlaut-baratdaya.Kemudian selama tersier pola ini
bergesersehingga zona penunjaman ini berada disebelah selatan Pulau
Jawa. Pada pola inistruktur yang terbentuk berarah timur-barat.
Tumbukkan antara lempeng Asiadengan lempeng Australia
menghasilkangaya utama kompresi utara-selatan. Gayaini membentuk
pola sesar geser (oblique
wrench fault) dengan arah baratlaut-tenggara, yang kurang lebih
searah denganpola pegunungan akhir Cretasisus.
Pada periode Pliosen-Pleistosenarah tegasan utama masih sama,
utara-selatan. Aktifitas tektonik periode inimenghasillkan pola
struktur naik danlipatan dengan arah timur-barat yang dapatdikenali
di Zona Kendeng.
a) VolkanismePosisi pulau Jawa dalam
kerangka tektonik terletak pada batasaktif (zona penunjaman)
sementaraberdasarkan konfigurasipenunjamannya terletak pada
jarakkedalaman 100 km di selatan hingga
400 km di utara zona Benioff.Konfigurasi memberikan empat
polabusur atau jalur magmatisme, yangterbentuk sebagai
formasi-formasibatuan beku dan volkanik.
Empat jalur magmatisme tersebutmenurut Soeria Atmadja dkk.,
1991
adalah :1. Jalur volkanisme Eosen hinggaMiosen Tengah, terwujud
sebagaiZona Pegunungan Selatan.2. Jalur volkanisme Miosen Atas
hingga Pliosen. Terletak di sebelahutara jalur Pegnungan
Selatan. Berupaintrusi lava dan batuan beku.3. Jalur volkanisme
Kuarter BusurSamudera yang terdiri dari sederetangunungapi aktif.4.
Jalur volkanisme Kuarter Busur
Belakang, jalur ini ditempati olehsejumlah gunungapi yang
berumurKuarter yang terletak di belakangbusur volkanik aktif
sekarang.
b) Magmatisme Pra TersierBatuan Pra-Tersier di pulau
Jawa hanya tersingkap di Ciletuh,Karang Sambung dan Bayat.
Dariketiga tempat tersebut, batuan yangdapat dijumpai umumnya
batuan bekudan batuan metamorf. Sementara itu,batuan yang
menunjukkan aktifitasmagmatisme terdiri atas batuan asalkerak
samudra seperti, peridotite,gabbro, diabase, basalt toleit.
Batuan-batuan ini sebagian telah menjadibatuan metamorf.
-
5/24/2018 Paper Piroklastik
5/16
c) Magmatisme EosenData-data yang menunjukkan
adanya aktifitas magmatisme padaEosen ialah adanya Formasi
Jatibarang
di bagian utara Jawa Barat, dikebasaltik yang memotong
FormasiKarang Sambung di daerah KebumenUtara, batuan berumur Eosen
di Bayatdan lava bantal basaltik di sungaiGrindulu Pacitan. Formasi
Jatibarangmerupakan batuan volkanik yangdapat dijumpai di setiap
sumurpemboran. Ketebalan Formasi
Jatibarang kurang lebih 1200 meter.Sementara di daerah Jawa
Tengah
dapat ditemui di Gunung Bujil yangberupa dike basaltik yang
memotongFormasi Karang Sambung, di Bayatdapat ditemui di kompleks
PerbukitanJiwo berupa dike basaltik dan stok
gabroik yang memotong sekis kristalindan Formasi
Gamping-Wungkal.
d) Magmatisme Oligosen - MiosenTengah
Pulau Jawa terentuk oleh
rangkaian gunungapi yang berumurOligosen-Miosen Tengah dan
Pliosen-
Kuarter. Batuan penyusun terdiri atasbatuan volkanik berupa
breksipiroklastik, breksi laharik, lava,batupasir volkanik tufan
yang terendapkan dalam lingkungan darat dan laut.
Pembentukan deretan gunungapiberkaitan erat dengan
penunjamanlempeng samudra Hindia pada akhirPaleogen. Menurut Van
Bemmelen(1970) salah satu produk aktivitasvolkanik saat itu adalah
FormasiAndesit Tua.
e) Magmatisme Miosen Atas-PliosenPosisi jalur magmatisme pada
periodeini berada di sebelah utara jalurmagmatisme periode Oligosen
-Miosen Tengah. Pada periode aktivitas
magmatisme tidak terekspresikandalam bentuk munculnya gunung
api,tetapi berupa intrusi - Intrusi sepertidike, sill dan volkanik
neck.Batuannya berkomposisi andesitik.
f) Magmatisme KuarterPada periode aktifitas kuarter
ini magmatisme muncul sebagaikerucut-kerucut gunungapi. Ada
duajalur rangkaian gunungapi yaitu : jalurutama terletak di tengah
pulau Jawaatau pada jalur utama dan jalur
belakang busur. Gunungapi pada jalurutama ersusun oleh batuan
volkaniktipe toleitik, kalk alkali dan kalk alkalikaya potasium.
Sedangkan batuan
volkanik yan terletak di belakan busurutama berkomposisi
shoshonitik danultra potasik dengan kandungan leusit.
g) Magmatisme Belakang BusurGunung Ungaran merupakan
magmatisme belakang busur yangterletak di Kota Ungaran,
JawaTengah dengan ketinggian sekitar2050 meter di atas permukaan
laut.
Secara geologis, Gunung Ungaranterletak di atas batuan yan
tergabung
dalam Formasi batuan tersier dalamCekungan Serayu Utara di
bagianbarat dan Cekungan Kendeng dibagian utara-timur. Gunung
Ungaranmerupakan rangkaian paling utara dari
deretan gunungapi (volcaniclineament) Gunung
Merapi-GunungMerbabu-Gunung Ungaran. Beberapapeneliti menyatakan
bahwa fenomenaitu berkaitan dengan adanya patahan
besar yan berarah utara-selatan.Komposisi batuan yang
terdapat di Gunung Ungaran cukupbervariasi, terdiri dari basal
yangmengandung olivin, andesit piroksen,andesit hornblende dan
dijumpai jugagabro. Pada perkembangannya,
Gunung Ungaran mengalami dua kalipertumbuhan, mulanya menghasil
kanbatuan volkanik tipe basalt andesitpada kala Pleistosen
Bawah.Perkembangan selanjutnya pada KalaPleistosen Tengah berubah
menjadicenderung bersifat andesit untuk
kemudian roboh. Pertumbuhan keduamulai lagi pada Kala Pleistosen
Atasdan Holosen yang menghasilkanGunung Ungaran kedua dan
ketiga.Saat ini Gunung Ungaran dalam
kondisi dormant.
2) Tatanan Tektonik Daerah UngaranGunung Ungaran selama
perkembangannya mengalami ambrolan-tektonik yang diakibat kan
oleh pergeserangaya berat karena dasarnya yang lemah(Gambar 2.3 dan
2.4). Gunung Ungarantersebut memperlihat kan dua
angkatanpertumbuhan yang dipisahkan oleh duakali robohan (Zen dkk.,
1983). Ungaranpertama menghasilkan batuan andesit di
-
5/24/2018 Paper Piroklastik
6/16
Kala Pliosen Bawah, di Pliosen Tengahhasilnya lebih bersifat
andesit dan berakhirdengan robohan. Daur kedua mulai di KalaPliosen
Atas dan Holosen. Kegiatan
tersebut menghasilkan daur ungaran keduadan ketiga.
Struktur geologi daerah Ungarandikontrol oleh struktur runtuhan
(collapsestructure) yang memanjang dari barathingga tenggara dari
Ungaran. Batuanvolkanik penyusun pre-caldera dikontrololeh sistem
sesar yang berarah barat laut-barat daya dan tenggara-barat
daya,
sedangkan batuan volkanik penyusun post-caldera hanya terdapat
sedikit struktur
dimana struktur ini dikontrol oleh sistemsesar regional
(Budiardjo est al. 1997).
METODOLOGI
Dalam menganalisis pengaruh jenisvulkanisme dan tipe endapan
piroklastikterhadap kenampakan dari batuan Piroklastikini dilakukan
dengan dua cara pengamatanyaitu pengamatan laboratorium dan
pengamatan lapangan. Pengamatanlaboratorium ini dilakukan untuk
mengamati
kenampakan dari sample batuan piroklastikdalam bentuk
handspecimen. Dan pengamatankedua yaitu pengamatan lapangan
yangdilakukan di daerah Bandungan, Semarangpada singakapan batuan
piroklastik. Kedua
pengamatan ini bertujuan untukmembandingkan kenampakan
secarahandspecimen dan kenampakan di singkapan.Karena kenampakan di
lapangan atausingkapan akan lebih jelas memperlihatkanbentukan dari
batuan piroklastik tersebut.Perbedaan ini dapat dianalisis dan
diinterpretasi melalui pengamatan di labmelalui deskripsi
megaskopis batuan sampeldan pengamatan di lapangan langsung
dengansurvey ke daerah yang memiliki aktivitasvulkanisme kemudian
melihat kenampakannya
di lapangan. Dari kedua pengamatan tersebutkemudian
dikombinasikan untuk diinterpretasiperbedaan karakteristik material
piroklastik iniyang akan dijadikan acuan dalam penentuanjenis dari
piroklastik tersebut.
Alat dan bahan yang digunakan untukmelakukan deskripsi batuan
piroklastik dilaboratorium maupun di lapangan, antara lain:a)
Lup
Digunakan sebagai alat pembesar dalampengamatan struktur dan
tekstur batuan.
b) KameraUntuk mengambil foto batuan dan fotosingkapan.
c) Alat TulisSebagai alat penunjang dalam pencatatandeskripsi
batuan.
d) Buku Catatan LapanganDigunakan untuk mencatat
deskripsisingkapan dan keadaan STA di lapangan.
DESKRIPSI LABORATORIUM
1. Batuan Peraga Nomor F-2
Batuan peraga nomer F-2 memilikiwarna abu-abu cerah. Karena
warnanya
yang abu-abu cerah dapat diindikasikanbahwa magma batuan ini
memiliki sifatasam. Dengan struktur vesikuler (pumisan)karena
memiliki lubang lubang gas yangsaling berhubungan. Tekstur batuan
ini
berupa glassy. Karena terbentuk dari 100%gelasan. Pembekuannya
terjadi sangatcepat sehingga mineral tidak terlihat jelas.Tipe
endapan batuan ini adalah piroklastikjatuhan. Jadi pada saat
terjadi letusan
material material vulkanik terlemparmelalui media udara sehingga
lava
mengalami reaksi terhadap udara. Reaksitersebut menghasilkan
udara-udara yangterperangkap didalam lava. Ketika udaratersebut
mengalami titik jenuh, udaratersebut akan keluar sehingga
meninggalkan sebuah lubang gas.Berdasarkan hasil deskripsi yang
telahdilakukan, batuan peraga nomor F-2termasuk kedalam Pumice
(Thorpe andBrown, 1985)
2. Batuan Peraga Nomor Lntg 2
Batuan peraga nomer F-2 memilikiwarna putih. Karena warnanya
yang abu-abu cerah dapat diindikasikan bahwamagma batuan ini
memiliki sifat asamyang relatif kental. Dengan struktur masif
karena tidak memiliki lubang lubanggas. Tekstur batuan ini
berupa glassykarena terbentuk dari 75% gelasan dan25% kristal.
Pembekuan terjadi didekatpermukaan bumi atau biasanya
disebutvulkanik. Karena itu masih adakesempatan batuan untuk
membentukmineral. Lalu magma yang kentalmengalir keluar yang dimana
terdapatmineral-mineral yang terbentuksebelumnya. Lalu magma
terlontarkankeudara mengalami suspense sehingga
-
5/24/2018 Paper Piroklastik
7/16
membentuk gelasan lalu jatuh danterakumulasi. Tipe endapan
batuan iniadalah piroklastik jatuhan. Akumulasitersebut membuat
suatu endapan yang
mempunyai ukuran butir debu (
-
5/24/2018 Paper Piroklastik
8/16
mineral. Tekstur batuan ini berupa glassy.Karena terbentuk dari
80% gelasan dan20% kristal. Mineral yang terbentukadalah mineral
kuarsa. Pembekuannya
terjadi sangat cepat sehingga mineralyang terlihat berukuran
halus. Jadi padasaat terjadi letusan material materialvulkanik
terlempar melalui media udarasehingga lava mengalami reaksi
terhadapudara. Reaksi tersebut menghasilkanudara-udara yang
terperangkap didalamlava. Ketika udara tersebut mengalamititik
jenuh, udara tersebut akan keluar
sehingga meninggalkan sebuah lubanggas. Disamping itu terjadi
pembentukan
mineral kuarsa pada saat magma mengalirmenuju permukaan. Lalu
lubang-lubangtersebut terisi oleh mineral kuarsa yanghampir
terbentuk secara sempurna.Berdasarkan hasil deskripsi yang
telah
dilakukan, batuan peraga nomor F-3termasuk kedalam Amigdaloidal
(Thorpeand Brown, 1985)
DESKRIPSI LAPANGAN
1. STA 1
STA ini terletak di Kendalisada. STAini merupakan bagian dari
GunungUngaran. STA ini terbagi menjadi duaLP. Pada LP 1, terdapat
litologi berupaandesit. Proses pembentukan STA ini
adalah adanya magma yang menyusup diantara lapisan batuan yang
menyebabkanlapisan batuan di atasnya terangkatsehingga menyerupai
lensa cembung atauyang disebut dengan Laccolith. Lalu padaLP 2
proses pembentukan STA ini adalahpada awalnya terbentuklah intrusi
pada
yang terjadi pada zaman Tersier.Kemudian pada zaman
Kuarterterbentuklah Gunung Ungaran.Pembentukan Gunung Ungaran
tersebutmenyebabkan adanya suatu zona
magmatisme di bawah permukaan.Zona Magmatisme tersebut
kemudian
mengalirkan panas secara konveksisehingga air yang terdapat di
lapisan diatasnya juga ikut mengalami pemanasandan lama kelamaan
magma tersebut dapatnaik ke atas jika bertemu dengan suatufasa yang
massa jenisnya lebih besar ataukarena ada celah hingga magma
tersebutdapat bercampur dengan air danmembentuk suatu zona air
magmatisme.Pencampuran tadi otomatis akan
mengubah sifat kimia dari air asalnyaketika bercampur dengan
magma, dimanaair meteorit tadi membentuk senyawakimia HCO3dan
H2SO4akibat bercampur
dengan magma. Karena massa jenisHCO3 yang lebih besar
dibandingkanH2SO4, maka HCO3 akan mengendap dibagian bawah air
magmatisme dan H2SO4akan terendapkan di atas. Karena sifatHCO3 yang
bergerak secara lateral makaHCO3 akan keluar menuju rekahan rekahan
dan bercampur dengan airmeteorit hingga membentuk suatu air
hidrothermal sedangkan H2SO4 karenaterus menerus terkena panas
maka akan
menghasilkan suatu zona geothermal.Karena terus bergerak
melewati rekahanrekahan air hidrothermal tadi lamakelamaan menuju
daerah Kendalisada danmengalterasi Litologi yang ada disana,
dimana hidrothermal yang kaya akanSulfur tersebut mengalterasi
batuanandesit menjadi mineral lempung.
2. STA 2
STA ini berada pada daerah daerahbandungan. Pada daerah ini
terdapat
endapan piroklastik. Endapan ini terjadidari beberapa proses.
Proses pertamaadalah terbentuknya lapisan paling bawahyang tuff
berwarna abu-abu yangmelingkupi fragmen berupa andesit dan
tuff. Proses terbentuknya endapan palingbawah ini diawali dengan
terbentuknyafragmen-fragmen di dekat permukaanbumi (vulkanik)
sehingga membentukandesit. Lalu terjadi erupsi yangmembentuk
kandungan debu vulkanik.Lalu abu vulkanik tersebut terakumulasi
dan terendapkan. Pada saat proses tersebutterjadi, andesit yang
sudah terbentuksebelumnya terakulumasi bersamaan abuvulkanik
tersebut dan mengalamipengendapan.
Pembentukan batuan ini masih belumdapat dipastikan terbentuk
akibat laharatau aliran karena belum dapat ditemukanbukti yang
pasti karena batuan ini telahtererosi akibat kontak dengan air,
yangmana endapan piroklastik yang merupakanhasil erupsi vulkanik
mudah tererosi ketikamengalami kontak dengan air. Bagianyang
tererosi adalah bagian atas dariendapan yang berada diluar.
Sehinggabagian diatas membentuk paleosoil. Disiniterjadi selang
waktu yang sangat lama
-
5/24/2018 Paper Piroklastik
9/16
terhadap erupsi selanjutnya yangmembentuk endapan diatasnya.
Proseskedua terjadi erupsi yang selanjutnya. Tipepiroklastik pada
proses ini adalah tipe
aliran. Hal ini ditandai dengan adanyabaking effect.
PEMBAHASAN
Magma adalah cairan pijar panas yangterdapat di bawah permukaan
bumi. Magmayang muncul di permukaan Bumi berasal dariMantel. Oleh
karena itu, magma secara
sederhana sering didefinisikan sebagai batuancair atau molten
rock. Di permukaan Bumi,
magma muncul di tiga lokasi yaitu di daerahpemekaran lempeng, di
jalur vokanik yangberasosiasi dengan zona penunjaman lempeng,dan di
daerah hot spot yang muncul di lantaisamudera.
Magma yang muncul di zonapemekaran lempeng kerak Bumi berasal
darimantel dan membeku membentuk keraksamudera. Sementara di jalur
volkanik yangberasosiasi dengan zona penghujaman
lempeng magma keluar melalui aktivitasvulkanik membentuk gunung
api dan saat
meledaknya atau erupsinya suatu gunung api.Saat gunung api
meletus atau erupsi magmayang keluar dalam berbagai bentuk
yaituberbentuk cair berupa lelehan (effusif) danberbentuk padat
yang berukuran debu sampai
bongkah (bomb) yang keluar dari ledakan ataubersifat
eksplosif.
Apabila erupsi yang dihasilkanbersifat effusif makan dapat
diindikasikanmagma yang terkadung adalah berupa magmayang bersifat
basa dengan tekanan gas yangrendah sebaliknya apabila erupsi
yang
dihasilkan bersifat eksplosif maka dapatdiindikasikan magma yang
terkandung adalahberupa magma yang bersifat asam dengantekanan gas
yang tinggi. Hal tersebut terjadikarena adanya proses vulkanisme di
dalam
gunung api. Vulkanisme adalah suatu gejalaalam sebagai akibat
adanya aktivitas magmadari dalam bumi. Magma adalah batuan
cairpijar yang terdapat di dalam bumi.Vulkanismejuga bisa diartikan
peristiwa naiknya magmadari bagian dalam bumi sehingga
sebagianmuncul ke permukaan bumi dan sebagian lagimenyusup ke dalam
lapisan kerak bumi.
Vulkanisme ini memiliki tiga jenis,diantaranya vulkanisme
letusan yangmerupakan proses vulkanisme ini dikontrololeh magma
yang bersifat asam yang kaya
akan gas, bersifat kental dan ledakan kuat.Vulkanisme ini
biasanya menghasilkanmaterial piroklastik dan membentuk gunungapi
yang tinggi dan terjal. Lalu yang kedua
adalah vulkanisme lelehan yang merupakanproses vulkanisme yang
dikontrol oleh magmayang bersifat basa, mengandung sedikit
gas,magma encer, dan ledakan lemah, vulkanismeini biasanya
menghasilkan gunung api rendahdan berbentuk perisai atau tameng.
Dan yangterakhir adalah vulkanisme campuran yaituproses vulkanisme
yang dipengaruhi olehmagma intermediet yang agak kenal,
vulkanisme ini menghasilkan gunung apistrato. Akibat dari proses
vulkanisme ini akan
menghasilkan material hasil gunung api yangsalah satunya adalah
batuan piroklastik.
Dari jenis vulkanisme ini akanmempengaruhi terhadap tipe
endapanpiroklastiknya. Dalam batuan piroklastik
terdapat 3 tipe endapan piroklastik yangmeliputi piroklastik
aliran, piroklastik jatuhandan piroklastik surge. Endapan
piroklastikjatuhan dihasilkan dari erupsi vulkanik yangbersifat
explosive oleh magma dalam berbagai
komposisi. Sedangkan endapan piroklastikaliran terbentuk oleh
proses aliran permukaan
dengan mekanisme aliran debris piroklastikyang mengalir dengan
campuran partikel padatdan gas konsentrasi tinggi yang panas
yangdihasilkan oleh letusan vulkanik. Dan yangterakhir adalah
piroklastik surge yang
merupakan aliran particulate yang diangkutsecara lateral di
dalam gas turbulen.Piroklastik surge dibentuk secara langsungoleh
erupsi freatomagmatik maupun freatikdan berasosiasi dengan
piroklastik aliran. Dariketiga tipe endapan piroklastik ini
memilikikarakteristik pengendapan dan produk material
hasil dari aktivitas vulkanisme yang berbeda.Terlihat terdapat
keterkaitan antara
jenis vulkanisme dengan tipe endapanpiroklastiknya dan tentunya
akanmempengaruhi juga terhadap produk yang
dihasilkan dari proses vulkanisme ini. Jenisvulkanisme letusan
dengan karakteristikletusan yang kuat yang memiliki komposisimagma
yang bersifat asam, kental dan tekanangas yang tinggi diindikasikan
akan membentuktipe endapan piroklastik jatuhan. Endapanpiroklastik
jatuhan dihasilkan dari erupsivulkanik yang bersifat explosive oleh
magmadalam berbagai komposisi Piroklas yang adadisemburkan ke
atmosfer dalam bentuksuspensi yang pada fase berikutnya
piroklasyang ada tersebut turun kembali ke permukaan
http://www.diwarta.com/508/vulkanisme-dan-gerakan-magma/http://www.diwarta.com/508/vulkanisme-dan-gerakan-magma/
-
5/24/2018 Paper Piroklastik
10/16
bumi akibat adanya gaya gravitasi Endapantersebut bersifat
menutup (mantle bedding)yang menunjukkan ketebalan yang
seragamnamun secara lokal lebih tebal terutama pada
topografi yang lebih curam. Sortasi yang baikpada endapan ini
disebabkan oleh pemilahanoleh udara selama mengalami
prosespengendapan.
Terdapat 3 tipe endapan piroklastikjatuhan yaitu endapan jatuhan
scoria, endapanjatuhan pumice dan endapan jatuhan ash. Yangpertama
yaitu endapan jatuhan skoria,terbentuk dari aktivitas vulkanisme
hawaiian
dan strombolian dengan bentuk vesikular,viskositas yang rendah
dan tekanan gasnya
yang rendah yang menyebabkan lubang-lubang gas pada endapan
scoria ini tidak salingberhubungan karena kurang kuatnya tekanangas
dalam pembentukan lubang-lubang gas.Pada deskripsi di laborarium
terdapat 2 batuan
yang termasuk ke dalam skoriaan yaitu namanomor peraga 40b dan
46. Kedua batuan inimemiliki struktur vesikular, tekstur
glassydengan komposisi dominan gelasan dan sedikitsekali terdapat
kandungan mineralnya. Hal ini
dikarenakan pembekuan berlangsung sangatcepat.
Yang kedua adalah endapan jatuhanpumice, berasal dari magma
yangberviskositas tinggi dan tekanan gas yangcukup tinggi, bentuk
vesikular dengan lubanggas yang saling berhubungan. Lubang
gasnya
dapat saling berhubungan karena terdapattekanan gas yang tinggi.
Endapan jatuhanpumice ini hasil dari letusan subplinian,plinian,
dan ultraplinian. Pada deskripsilaboratorium terdapat 1 batuan yang
termasukke dalam pumice yaitu pada peraga nomor F-2.Batuan ini
memiliki struktur vesikular
pumisan karena terdapat lubang-lubang gasdan saling berhubungan
yang menyebabkanberat batuan lebih ringan, teksturnya glassydan
komposisi dominan berupa gelasan dansangat sedikit sekali terdapat
mineral. Hal ini
terjadi karena pumice dilontarkan ke udara dankarena adanya gaya
gravitasi langsungmengendap di permukaan sehingga
prosespembekuannya berlangsung sangat cepat.
Dan yang ketiga adalah endapanjatuhan ash yang terbentuk dari
magma yangbersifat phreatomagmatik dan phreatik dengantekanan gas
yang sangat tinggi.Kenampakannya secara sekilas seperti debu,dan
sangat ringan. Pada deskripsi laboratoriumterdapat 1 batuan yang
termasuk ke dalamendapan ini yaitu pada peraga nomor LNTG 2.
Batuan ini berwarna putih dengan strukturmassif karena tidak
terdapatnya retakan ataulubang-lubang gas, teksturnya glassy
dengankomposisi yang dominan gelasan dan sangat
sedikit sekali terdapat mineral. Batuan initerbentuk karena
terendapkannya abu vulkanikyang secara terus menerus yang
menyebabkanabu vulkanik ini terkonsolidasi menjadi sebuahkesatuan
membentuk tubuh batuan. Batuan inidinamakan tuff berdasarkan
klasifikasiFischer, 1966.
Selanjutnya adalah hubungan antarajenis vulkanisme lelehan
dengan karakteristik
letusan yang lemah yang memiliki komposisimagma asam, bersifat
encer dan tekanan gas
yang lemah diindikasikan akan menghasilkantipe endapan
piroklastik aliran. Endapanpiroklastik aliran terbentuk oleh proses
aliranpermukaan dengan mekanisme aliran debrispiroklastik yang
mengalir dengan campuran
partikel padat dan gas konsentrasi tinggi yangpanas yang
dihasilkan oleh letusan vulkanik.Pergerakan aliran dikontrol oleh
gayagravitasi, proses erupsi dan sebagian olehkumpulan partikel
selama mengalir Proses
pengendapan dikontrol oleh kondisi topografi,mengisi lembah dan
depresi.
Endapan menunjukkan struktur masifdengan sortasi yang jelek.
Materialnya terdiriatas material guguran akibat runtuhnya kubahlava
di kepundan. Material ini bercampurdengan material lain yang ikut
terbawa selama
transportasinya. Piroklastik berada padabagian dasar yang
terdiri dari bongkahan,kerakal, kerikil pasir hingga debu.
Meluncurdibagian bawah sambil mengerosi batuan yangdilewatinya.
Saat luncuran itu terjadibercampurlah batuan yang sudah
adasebelumnya dengan batuan yang masih panas.
Pada bagian atas dari luncuran ini terdiri daridebu bercampur
gas-gas membentuk danmenyelimuti sehingga mirip seperti
gumpalanawan. Salah satu penciri utama dari endapanawanpanas adalah
adanya bongkahan besar
yang mengambang diantara batuan lainnya.Batuan besar ini
mengambang karena selamatransportasinya didukung oleh aliran
massabutiran (grain flow).
Batuan piroklastik endapan aliran ini,sering dijumpai tidak
hanya satu tubuh saja,tetapi memiliki penampakan seperti
berlapisatau bertumpuk-tumpuk. Karena prosespengendapannya juga
tidak sekaligus, tetapidalam beberapa kali luncuran aliran.
Prosesdeposisi atau proses mengendapnya aliranpiroklastik ini
sangat cepat. Ketika energinya
-
5/24/2018 Paper Piroklastik
11/16
berkurang langsung mengendap. Bongkahbatuan besar dapat saja
terlihat mengambangdiantara butiran serta bongkahan yang
lebihkecil.
Sedangkan lahar hujan yang berupadebris flow aliran runtuhan
(debris) bercampurair maka akan memiliki sortasi lebih bagus.Pada
deskripsi laboratorium terdapat 1 batuanyang diindikasikan termasuk
ke dalam tipeendapan aliran ini yaitu pada peraga nomor T-7 yang
berwarna hitam, memiliki strukturmasif karena tidak terdapat
retakan ataulubang gas, teksturnya glassy dan
komposisinya secara makroskopis terdiri dari100% gelasan. Hal
ini dapat terjadi
dikarenakan proses pembekuannya yangsangat cepat ketika keluar
dari permukaan dantekanan gas yang sangat rendah sehinggapermukaan
batuan tidak terdapat lubang-lubang gas. Batuan ini dinamakan
Obsidian
menurut klasfikasi Thorpe and Brown, 1965.Lalu dapat juga
dilihat pada deksripsi
di lapangan yaitu pada STA II yang bertempatdi Bandungan, Jawa
Tengah. Pada STA II inilitologinya terdapat breksi laharik
dengan
fragmen tuff dan batuan beku dan aliranpiroklastik dengan
fragmen batuan beku. Pada
awal proses pembentukan STA ini adalahterjadi pengendapan
material breksi laharik.
Breksi laharik tersebut terbentuk dariendapan material
piroklastik yang terkenakontak dengan air hingga mengalir dan
membawa material material yang dilaluinya,
contohnya disini adalah fragmen tuff danfragmen batuan beku.
Kemudian setelahterjadi konsolidasi hingga membentuk batuan,lapisan
teratas dari breksi laharik ini
mengalami proses pelapukan karenamengalami kontak langsung
dengan kondisipermukaan hingga membentuk soil.
Setelah itu gunung Ungaranmengalami erupsi kembali
denganmelontarkan material vulkanik campuranpartikel padat dan gas
konsentrasi tinggi yangpanas, kemudian endapan tersebut mengalir
kepermukaan dengan mekanisme aliran debris
piroklastik. Pada saat mengalir tadi, endapanini juga ikut
membawa material batuan beku.
Perlapisan breksi laharik tadi mengalamibacking effect
dikarenakan terkena aliran yangsangat panas karena terlewatkan oleh
aliranpiroklastik tadi, terlebih lagi bagian atas daribreksi
laharik tadi yang telah mengalami
pelapukan.Kemudian aliran piroklastik tadi
terkonsolidasi dengan fragmen batuan bekuyang berasal dari
material yang ikut terbawasaat terjadinya proses aliran tadi.
Sehingga
terbentuk lah perlapisan yang ada pada STA IIini dengan litologi
breksi laharik dengan
fragmen tuff dan batuan beku berada di palingbawah lalu soil
hasil dari pelapukan berada diatasnya dan aliran piroklastik dengan
fragmenbatuan beku berupa andesit berada di atas soiltersebut.
KESIMPULAN
Batuan piroklastik adalah batuan yangdihasilkan oleh proses
lisenifikasi bahan-bahanlepas yang dilemparkan dari pusat
volkanis
selama erupsi hasil aktivitas vulkanisme.Vulkanisme ini memiliki
tiga jenis,diantaranya vulkanisme letusan yangmerupakan proses
vulkanisme ini dikontrololeh magma yang bersifat asam yang kaya
akan gas, bersifat kental dan ledakan kuat.Lalu yang kedua
adalah vulkanisme lelehanyang merupakan proses vulkanisme
yangdikontrol oleh magma yang bersifat basa,mengandung sedikit gas,
magma encer, danledakan lemah Dan yang terakhir adalahvulkanisme
campuran yaitu proses vulkanismeyang dipengaruhi oleh magma
intermedietyang agak kental. Dalam batuan piroklastik inijuga
terdapat 3 tipe endapan piroklastik yaituendapan piroklastik
jatuhan, aliran dan surge.
Terdapat keterkaitan antara jenisvulkanisme dengan tipe
endapanpiroklastiknya dan tentunya akanmempengaruhi juga terhadap
produk yangdihasilkan dari proses vulkanisme ini. Jenis
vulkanisme letusan yang bersifat eksplosifdiindikasikan akan
menghasilkan tipe endapanpiroklastik jatuhan dengan produknya
yangmenghasilkan struktur yang vesikular karenatekanan gas yang
tinggi dan teksturnya yang
dominan gelasan karena pembekuannya yangcepat, contohnya adalah
batuan piroklastikyang dinamakan skoriaan dan pumisan.Kemudian
jenis vulkanisme lelehan dengantekanan gas yang tidak begitu
kuatdiindikasikan akan menghasilkan tipe endapanpiroklastik aliran
dengan produknya yangmenghasilkan struktur massif tidak
terdapatlubang-lubang gas atau struktur lainnya karenatekanan gas
yang tidak begitu kuat danteksurnya yang sangat dominan gelasan
karenapembekuannya yang sangat cepat, contohnya
-
5/24/2018 Paper Piroklastik
12/16
adalah batuan piroklastik yang dinamakanobsidian. Jadi terdapat
keterkaitan antara jenisvulkanisme dan tipe endapan
piroklastikdengan produk material piroklastik yang
dihasilkan akibat dari aktivitas gunung api.
REFERENSI
http://djoelianto.blogspot.com/2008/12/karakteristik-sifat-batuan-piroklastik_15.html(Diakses
pada hari Sabtu, 17 Nopember2012 pukul 18.29 WIB)
http://thekoist.wordpress.com/2012/03/14/ini-rhyolite-pak-dhe-dengan-batuan-piroklastiknya/
(Diakses pada hariSabtu, 17 Nopember 2012 pukul 23.31
WIB)http://www.bgl.esdm.go.id/publication/index.p
hp/dir/article_detail/525 (Diakses padahari Sabtu, 18 Nopember
2012 pukul03.22 WIB)
LAMPIRAN
Gambar 1. Pumisan
Gambar 2. Tuff
http://djoelianto.blogspot.com/2008/12/karakteristik-sifat-batuan-piroklastik_15.htmlhttp://djoelianto.blogspot.com/2008/12/karakteristik-sifat-batuan-piroklastik_15.htmlhttp://thekoist.wordpress.com/2012/03/14/ini-rhyolite-pak-dhe-dengan-batuan-piroklastiknya/http://thekoist.wordpress.com/2012/03/14/ini-rhyolite-pak-dhe-dengan-batuan-piroklastiknya/http://thekoist.wordpress.com/2012/03/14/ini-rhyolite-pak-dhe-dengan-batuan-piroklastiknya/http://www.bgl.esdm.go.id/publication/index.php/dir/article_detail/525http://www.bgl.esdm.go.id/publication/index.php/dir/article_detail/525http://www.bgl.esdm.go.id/publication/index.php/dir/article_detail/525http://www.bgl.esdm.go.id/publication/index.php/dir/article_detail/525http://thekoist.wordpress.com/2012/03/14/ini-rhyolite-pak-dhe-dengan-batuan-piroklastiknya/http://thekoist.wordpress.com/2012/03/14/ini-rhyolite-pak-dhe-dengan-batuan-piroklastiknya/http://thekoist.wordpress.com/2012/03/14/ini-rhyolite-pak-dhe-dengan-batuan-piroklastiknya/http://djoelianto.blogspot.com/2008/12/karakteristik-sifat-batuan-piroklastik_15.htmlhttp://djoelianto.blogspot.com/2008/12/karakteristik-sifat-batuan-piroklastik_15.html
-
5/24/2018 Paper Piroklastik
13/16
Gambar 3. Skoriaan
Gambar 4. Obsidian
-
5/24/2018 Paper Piroklastik
14/16
Gambar 5. Skoriaan
Gambar 6. Amigdaloidal
-
5/24/2018 Paper Piroklastik
15/16
Gambar 7. Intrusi Andesit
Gambar 8. Batuan Andesit teralterasi menjadi mineral lempung
-
5/24/2018 Paper Piroklastik
16/16
Gambar 9. Hasil endapan piroklastik aliran