Top Banner
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LAT AR BELAKANG Teli nga berbuny i at au tinitus merupakan keluhan yang seri ng di jum pai dalam  prakteksehari-hari sebagai dokter THT. Definisi tinitus adalah suatu persepsi auditori dalam mendengarkan bunyi tanpa adanya sumber bunyi yang nyata. Tinitus dapat memberikan masalah yang serius bagi penderita kar ena dapa t memberikan pengaruh dal am berkonsentrasi, memberikan perasaan cemas dan depresi, sehingga mengganggu kualitas hidup penderita. Secara umum, WHO mengklasifi kasi kan suatu penya ki t atau keluhan menjadi kelompokan penya ki t at au kel uha n yang mengakibat kan kondisi impairment gangguan!, disability ketidakmampuan!dan handicap kecacatan!. Impairment atau gangguan adalah suatu gangguan fisiologiatau psikofisikal yang dapat diukur ataudiketahui baik dari hasil pemeriksaan lab orat ori um ata u kli nis . Dal am hubu ngan nya deng an tin itu s, mak a cont oh dar i kond isi imp ai rment adal ah keke ras an ata u int ens ita s tinitu s, fre kuen si tin itus dan sensit i"i tas  pendengaran.  Disability atau ketid akmamp uan adala h efek dar i ganggua n terseb ut sebaga i contoh timbul nya kel uha n ganggua n pendeng ara n aki bat ti nit us, sed angk an hand ic ap atau keca catan ada lah efe k yang dit imb ulkan di lua r org an yang ter ganggu, mis alny a ada nya gangguan pendengaran yang mengakibatkan gangguan sosial dan psikis. #ekera san atau intensita s bunyi tinitusi tu sendi ri dapat diukur, baik secara subje ktif maupun objektif. $engukuran secara objektif dengan menggunakan metode matching, sedangkan secara subjektif dapat menggunakan skala dari #lockhoff dan %indblom #%! atau skor visual analogue scale &'S!. $adaklasifikasi #%, tinitus dibagi menjadi tiga derajat, yaitu( derajat ), apa bil a buny i tinit us hany a ter deng ar pada lingkun gan yang sep i*dera jat )), apab ila tin it us terdengar dalam kondisi lingkungan sehari-hari, namun bunyi tersebut dapat hilang atau dapat diabaikan dengan bunyi lingkungan yang ramai dan tidak mengganggu proses tidur* derajat ))),apabila tinitus terdengar pada semua kondis ilingkungan, tidak dapat hilang atau diabaikan dan mengganggu proses tidur. +ti ologi dar i tin nit us sendir i sangat bany ak dan unt uk menangani kas us ini but uh dil akuk an int er"ens i leb ih lanjut bai k dar i anamnes is, pemeri ksa an fi sik dan pemeri ksa an 1
12

Paper jj

Jul 06, 2018

Download

Documents

NisaNasution
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Paper jj

8/17/2019 Paper jj

http://slidepdf.com/reader/full/paper-jj 1/12

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Telinga berbunyi atau tinitus merupakan keluhan yang sering dijumpai dalam

 prakteksehari-hari sebagai dokter THT. Definisi tinitus adalah suatu persepsi auditori dalam

mendengarkan bunyi tanpa adanya sumber bunyi yang nyata. Tinitus dapat memberikan masalah

yang serius bagi penderita karena dapat memberikan pengaruh dalam berkonsentrasi,

memberikan perasaan cemas dan depresi, sehingga mengganggu kualitas hidup penderita.

Secara umum, WHO mengklasifikasikan suatu penyakit atau keluhan menjadi

kelompokan penyakit atau keluhan yang mengakibatkan kondisi impairment gangguan!,

disability ketidakmampuan!dan handicap kecacatan!. Impairment atau gangguan adalah suatu

gangguan fisiologiatau psikofisikal yang dapat diukur ataudiketahui baik dari hasil pemeriksaan

laboratorium atau klinis. Dalam hubungannya dengan tinitus, maka contoh dari kondisi

impairment adalah kekerasan atau intensitas tinitus, frekuensi tinitus dan sensiti"itas

 pendengaran.  Disability atau ketidakmampuan adalah efek dari gangguan tersebut sebagai

contoh timbulnya keluhan gangguan pendengaran akibat tinitus,sedangkan handicap atau

kecacatan adalah efek yang ditimbulkan di luar organ yang terganggu, misalnya adanya

gangguan pendengaran yang mengakibatkan gangguan sosial dan psikis.

#ekerasan atau intensitas bunyi tinitusitu sendiri dapat diukur, baik secara subjektif 

maupun objektif. $engukuran secara objektif dengan menggunakan metode matching, sedangkan

secara subjektif dapat menggunakan skala dari #lockhoff dan %indblom #%! atau skor visual 

analogue scale &'S!. $adaklasifikasi #%, tinitus dibagi menjadi tiga derajat, yaitu( derajat ),

apabila bunyi tinitus hanya terdengar pada lingkungan yang sepi*derajat )), apabila tinitus

terdengar dalam kondisi lingkungan sehari-hari, namun bunyi tersebut dapat hilang atau dapatdiabaikan dengan bunyi lingkungan yang ramai dan tidak mengganggu proses tidur* derajat

))),apabila tinitus terdengar pada semua kondis ilingkungan, tidak dapat hilang atau diabaikan

dan mengganggu proses tidur.

+tiologi dari tinnitus sendiri sangat banyak dan untuk menangani kasus ini butuh

dilakukan inter"ensi lebih lanjut baik dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan

1

Page 2: Paper jj

8/17/2019 Paper jj

http://slidepdf.com/reader/full/paper-jj 2/12

 penunjang, karena perlu diketahui penyebab dari tinnitus untuk menatalaksananya. eferat ini

 berisikan tentang anatomi dan fisiologi telinga, definisi, patofisiologi, etiologi, anamnesis,

 pemeriksaan penunjang, dignosis kerja, penatalaksanaan, dan pencegahan dari tinnitus.

2

Page 3: Paper jj

8/17/2019 Paper jj

http://slidepdf.com/reader/full/paper-jj 3/12

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. DEFINISI

• Tinitus adalah suatu gangguan pendengaran dengan keluhan perasaan mendengarkan

 bunyi tanpa ada rangsangan bunyi dari luar. #eluhan ini dapat berupa bunyi mendengung,

menderu, mendesis, atau berbagai macam bunyi yang lain.

• Tinnitus, kadang-kadang disebut dengung di telinga, merupakan indikasi bah/a gangguan

 pendengaran permanen telah terjadi. )ni adalah kelainan di mana seseorang menderita dering

atau suara lain di telinga yang tidak ada sumber fisik yang jelas.0

2.2. ANATOMI TELINGGA

Struktur Telinga dibagi menjadi tiga bidang fungsional( telinga luar, tengah dan bagian

dalam.1

A. Telinga Luar

  Telinga luar mengumpulkan suara dan mengirimkan ke membran timpani. 2agian

terlihat terluar disebut $inna tersebut. Hal ini membantu dalam deteksi agak directionality

untuk frekuensi tinggi!.

3

Page 4: Paper jj

8/17/2019 Paper jj

http://slidepdf.com/reader/full/paper-jj 4/12

• 'uditory canaldiameter 3 mm, 03 mm, bertindak seperti pipa organ untuk memperkuat

suara mencapai gendang telinga. )ni memberikan keuntungan sekitar 4-5 d2 0444-

6444 H7.

8rekuensi resonansi dari kanal auditori adalah 9 :444 H7, sedangkan resonansi dari

konka adalah sekitar 5444 H7.;embran timpanic memisahkan telinga luar dan dalam,

dan bergetar dalam menanggapi suara insiden. )ni adalah berbentuk kerucut, membran

hampir transparan, 55-<4 mm0 di daerah.

B. Telinga Tenga

Telinga tengah transfer energi suara dalam bentuk getaran mekanis dari membran

timpani, pada koklea.

• Tulang Telinga Tengah( 2agian-bagian bergerak dari telinga tengah adalah hubungan

mekanis yang terdiri dari tiga tulang kecil - rantai tulang pendengaran, palu maleus! -

menghubungkan gendang telinga ke landasan inkus! sanggurdi stapes! - Otot melekat

 pada jendela o"al telinga tengah.!. Telinga Dala"

  Telinga bagian dalam adalah tempat getaran mekanis ditransmisikan melalui tulang

telinga tengah ke jendela o"al diubah menjadi fluktuasi tekanan pada cairan koklea, yang

 pada gilirannya dikon"ersi oleh sel-sel rambut dari membran basilar menjadi impuls saraf 

dikirimkan ke otak.

4

Page 5: Paper jj

8/17/2019 Paper jj

http://slidepdf.com/reader/full/paper-jj 5/12

2.#. FISIOLOGI PENDENGARAN

$roses mendengar dia/ali dengan ditangkapnya energi bunyi oleh daun telinga dalam

 bentuk gelombang yang dialirkan melalui udara atau tulang ke koklea. =etaran tersebut

menggetarkan membran timpani diteruskan ke telinga tengah melalui rangkaian tulang

 pendengaran yang akan mengamplifikasi getaran melalui daya ungkit tulang pendengaran dan

 perkalian perbandingan luas membran timpani dan tingkap lonjong. +nergi getar yang telah

diamplifikasi ini akan diteruskan ke stapes yang menggerakan tingkap lonjong sehingga perilimf 

 pada skala "estibule bergerak.:

=etaran diteruskan melalui membran eissner yang mendorong endolimfa, sehingga

akan menimbulkan gerak relatif antara membran basilaris dan membran tektoria. $roses ini

merupakan rangsangan mekanik yang menyebabkan terjadinya defleksi stereosilia sel-sel

rambut, sehingga kanal ion terbuka dan terjadi penglepasan ion bermuatan listrik dari badan sel.

#eadaan ini menimbulkan proses depolarisasi sel rambut, sehingga melepaskan neurotransmitter 

ke dalam sinapsis yang akan menimbulkan potensial aksi pada saraf auditorius lalu dilanjutkan

ke nucleus auditorius ampai ke kortteks pendengaran area 1<-:4! di lobus tempoalis.:

2.$. PATOFISIOLOGI TINITUS

5

Page 6: Paper jj

8/17/2019 Paper jj

http://slidepdf.com/reader/full/paper-jj 6/12

$ada tinitus terjadi akti"itas elektrik pada area auditoris yang menimbulkan perasaan

adanya bunyi, namun impuls yang ada bukan berasal dari bunyi eksternal yang

ditransformasikan, melainkan berasal dari sumber impuls abnormal di dalam tubuh pasien

sendiri. )mpuls abnormal itu dapat ditimbulkan oleh berbagai kelainan telinga. Tinitus dapat

terjadi dalam berbagai intensitas. Tinitus dengan nada rendah seperti bergemuruh atau nada

tinggi seperti berdenging. Tinitus dapat terus menerus atau hilang timbul.5

Tinitus dengan nada rendah dan terdapat gangguan konduksi, biasanya terjadi pada

sumbatan liang telinga karena serumen atau tumor, tuba katar, otitis media, otosklerosis dan lain-

lainnya. Tinitus dengan nada rendah yang berpulsasi tanpa gangguan pendengaran merupakan

gejala dini yang penting pada tumor glomus jugulare.5

Tinitus objektif sering ditimnbulkan oleh gangguan "askuler. 2unyinya seirama dengan

denyut nadi, misalnya pada aneurisma dan aterosklerosis. =angguan mekanis dapat juga

mengakibatkan tinitus objektif, seperti tuba eustachius terbuka, sehingga ketika bernapas

membran timpani bergerak dan terjadi tinitus.5

#ejang klonus muskulus tensor timpani dan muskulus stapedius, serta otot-otot palatum

dapat menimbulkan tinitus objektif. 2ila ada gangguan "askuler di telinga tengah, seperti tumor 

karotis carotid body tumor !, maka suara aliran darah akan mengakibatkan tinitus juga. 5

$ada intoksikasi obat seperti salisilat, kina, streptomisin, dehidro-streptomisin, garamisin,

digitalis, kanamisin, dapat terjadi tinitus nada tinggi, terus menerus atupun hilang timbul. $ada

hipertensi endolimfatik, seperti penyakit meniere dapat terjadi tinitus pada nada rendah atau

tinggi, sehingga terdengar bergemuruh atau berdengung. =angguan ini disertai dengan "ertigo

dan tuli sensorineural.5

=angguan "askuler koklea terminal yang terjadi pada pasien yang stres akibat

gangguankeseimbangan endokrin, seperti menjelang menstruasi, hipometabolisme atau saat

hamil dapat juga timbul tinitus dan gangguan tersebut akan hilang bila keadaannya sudah normal

kembali.5

2.%. ETIOLOGI

6

Page 7: Paper jj

8/17/2019 Paper jj

http://slidepdf.com/reader/full/paper-jj 7/12

Tinitus paling banyak disebabkan karena adanya kerusakan dari telinga dalam. Terutama

kerusakan dari koklea. Secara garis besar, penyebab tinitus dapat berupa kelainan(

• #elainan telinga

• Saraf, seperti multiple sclerosis, trauma kepala

• ;etabolik, seperti hiperlipidemia, defisiensi "itamin 20, diabetes melitus, hipertiroid

• $sikogenik 

• #elainan pembuluh darah, seperti bruit arterial, venus hums

• Obat ototoksik, seperti aspirin, >S')Ds, aminoglikosida

• Dan lain lain

2.&. DIAGNOSA

?ntuk mendiagnosis pasien dengan tinitus, diperlukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan

 pemeriksaan penunjang yang baik.6

A. Ana"ne'i'

History Detail  

Onset Gangguan pendengaran yang progresif dan umur lanjut mengarah

ke presbiakusis. Onset bisa berhubungan dengan pemaran bising

yang lama atau trauma kepala.

Lokasi Tinitus unilateral dapat disebabkan karena sumbatan serumen, otitis

externa, dan otitis media. Tinitus dengan tuli sensorineural unilateral

merupakan tanda dari neuroma akustik.

Frekuensi Tinitus yang berkelanjutan sering bersamaan dengan gangguan

pendengaran. Tinitus episodeik berhubungan dengan penyakit

meniere. Tinitus yang pulsatile berkatian dengan pembuluh darah.

Karakter Tinitus nada rendah mengarah ke penyakit meniere, tinitus nada

7

Page 8: Paper jj

8/17/2019 Paper jj

http://slidepdf.com/reader/full/paper-jj 8/12

History Detail  

tinggi mengarah ke tuli sensorineural.

 Adanya ertigo, aura, dan gangguan

pendegaran sensorineural

!eniere"s disease

 Adanya obat ototoksik# faaktor lain $ising yang disebabkan oleh obat%obatan

&yperlipidemia, kelainan tiroid,

defisiensi itamin $'(, anemia

$isa menjadi penyebab potensial tinnitus

Lain%lain Tergantung terhadap pasien. )enanganan Terganung bagaimana

tinnitus mempengaruhikualitas hidup pasien

B. PEMERIKSAAN FISIK DAN PENUNJANG

8

Page 9: Paper jj

8/17/2019 Paper jj

http://slidepdf.com/reader/full/paper-jj 9/12

Page 10: Paper jj

8/17/2019 Paper jj

http://slidepdf.com/reader/full/paper-jj 10/12

iritatif dan perubahan degeneratif traktus auditoris mulai sel-sel rambut getar sampai pusat

 pendengaran.

Tinni)u' Pul'a)il

Tinnitus pulsatil adalah tinnitus yang suaranya bersamaan dengan suara denyut jantung.

Tinnitus pulsatil jarang dimukan dalam praktek sehari-hari. Tinnitus pulsatil dapat terjadi akibat

adanya kelainan dari "askular ataupun di luar "askular. #elaianan "askular digambarkan dengan

sebagai bising mendesis yang sinkron dengan denyut nadi atau denyut jantung. Sedangkan

tinnitus non"askular digambarkan sebagai bising klik, bising goresan atau suara pernapasan

dalam telinga. $ada kedua tipe tinnitus ini dapat kita ketahui dengan mendengarkannya

menggunakan stetoskop.

2.. PENATALAKSANAAN

'da banyak pengobatan tinitus objecktif tetapi tidak ada pengobatan yang efektif untuk 

tinitus subjektif. $ada umumnya pengobatan gejala tinitus dapat dibagi dalam : cara yaitu( 6

• +lektrofisiologik yaitu dengan membuat stimulus elektro akustik dengan intensitas suara

yang lebih keras dari tinitusnya, dapat dengan alat bantu dengar atau tinitus masker.

• $sikologik, dengan memberikan konsultasi psikologik untuk meyakinkan pasien bah/a

 penyakitnya tidak membahayakan dan dengan mengajarkan relaksasi setiap hari.

• Terapi medikamentosa, sampai saat ini belum ada kesepakatan yang jelas diantaranya

untuk meningkatkan aliran darah koklea, tranAuili7er, antidepresan, sedatif, neurotonik,

"itamin, dan mineral.

• Tindakan bedah dilakukan pada tinitus yang telah terbukti disebabkan oleh akustik 

neuroma.

10

Page 11: Paper jj

8/17/2019 Paper jj

http://slidepdf.com/reader/full/paper-jj 11/12

BAB #

KESIMPULAN

#.1. KESIMPULAN

Tinitus merupakan salah satu gejala dari suatu penyyakit. #eluhan ini sering dialami oleh

hampir seluruh populasi di dunia, terlebih yang berumur :4-34 tahun. Sebagian besar kasus,

keluhan ini tidak mengganggu, namun tidak jarang keluhan ini menurunkan kualitas hidup

seseorang, membuat pasien depresi.

Tinitus dibagi menjadi tinitus subjektif dan tinitus objektif. Tinitus subjektif sering

dikeluhkan oleh pasien. $enyebab dari tinitus dapat disebabkan karene kelainan pada telinga

11

Page 12: Paper jj

8/17/2019 Paper jj

http://slidepdf.com/reader/full/paper-jj 12/12

mekanik maupun non mekanik!, kelainan saraf, kelainan metabolik, kelainan pembuluh darah,

 psikogenik, obat ototoksik, dan lain lain.

$erlu dilakukan anamnesis yang mendalam, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan

 penunjang untuk mengetahui penyebab dari tinitus. @ika penyebab dari tinitus diketahui, maka

 penatalaksanaan dari keluhan ini dapat tepat sasaran dan keluhan dapat hilang.

$enatalaksanaan dari tinitus beragam, yaitu dari konseling psikologik yang berguna untuk 

memberikan pengertian kepada pasien tentang tinitus ini dan cara menanganinya,

elektrofisiologik yang dapat menggunakan alat bantu dengar, terapi medikamentosa, dan

tindakan bedah.

DAFTAR PUSTAKA

1.  Fundamentals of Hearing, An Introduction, William Bost, 'cademic $ress, 0444

2. ;ansjoer a, Triyanti #, Sa"itri , Wardhani W), Seto/ulan W. $enyakit ;enierre. Dalam (

#apita Selekta #edokteran. +disi #etiga. @akarta ( 8#?). 044.

3. World Health Organi7ation. Deafness and hearing impairment. c044 Ccited 046 maret <.

'"ailable fromhttp(EE///./ho.intEmediacentreEfactsheetsEfs144EenEindeF.html4. Staf $engajar )lmu $enyakit THT 8#?). 2uku 'jar )lmu #esehatan TelingaHidung Tengorok 

#epala %eher. +disi ke 6 Getakan ke. 2alai $enerbit 8#?) (@akarta, 0443.

5. %udman Harold, $etunjuk $enting $ada $enyakit Telinga Hidung Tenggorokan, Hipocrates,

@akarta,0443

6. Heller '@. Glassification andepidemiology of tinitus. Otolaryngol Glin>'; 0441* 16(01<-

:.

12