GANGGUAN SIKLUS HAID Disusun untuk memenuhi salah satu Tugas Kepaniteraan Klinik Senior Bagian Ilmu Kebidanan dan Kandungan RSU Haji Mina Medan Disusun oleh: Muhammad Natsir Ilvira 1008260053 Pembimbing: dr. Ahmad Khuwailid, Sp. OG SMF ILMU KEBIDANAN DAN KANDUNGAN 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
GANGGUAN SIKLUS HAID
Disusun untuk memenuhi salah satu Tugas Kepaniteraan Klinik Senior Bagian Ilmu Kebidanan dan Kandungan RSU Haji Mina
Medan
Disusun oleh:
Muhammad Natsir Ilvira
1008260053
Pembimbing:
dr. Ahmad Khuwailid, Sp. OG
SMF ILMU KEBIDANAN DAN KANDUNGAN
RSU HAJI MINA MEDAN
2014
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas Rahmat dan Ridho-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini sesuai dengan waktunya.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dr.
Ahmad Khuwailid, Sp.OG, selaku pembimbing dalam penyelesaian tugas ini
serta kesempatan yang telah diberikan kepada penulis sehingga tugas ini dapat
diselesaikan dengan baik.
Semoga paper ini dapat menambah wawasan kita dalam dunia kesehatan
kebidanan dan kandungan, pada kesempatan ini penulis membahas materi dengan
judul ”GANGGUAN SIKLUS HAID”.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini jauh dari sempurna, karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak, semoga
bermanfaat.
Medan, November 2014
Penulis
2
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Masalah yang paling banyak berkaitan dengan siklus menstruasi, yakni
infertilitas, kehamilan yang tidak di inginkan, akibat jangka panjang
trauma lahir, dan kesulitan Selama periode klimakterium dan periode
pasca klimakterik, yang terkait dengan perubahan normal dengan sistem
reproduksi. Pada makalah ini akan membahas kelainan menstruasi yang
normal terjadi maupun yang abnormal dan disertai dengan penanganan.
1.2 Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah agar pembaca mengetahui apa saja
kelainan pada menstruasi maupun pada siklus menstruasi dan bagaimana
cara penanganannya.
3
BAB 2
GANGGUAN SIKLUS HAID
Terjadinya menstruasi atau haid merupakan perpaduan antara kesehatan
alat genetalia dan rangsangan hormonal yang kompleks yang berasal dari mata
rantai aksis hipotalamus-hipofisis-ovarium. Oleh karena itu gangguan haid dan
gangguan siklus haid dapat terjadi dari kelainan 2 faktor tersebut. Beberapa
bentuk kelainan haid dan siklus haid masa reproduksi aktif sebagai berikut:
2.1 Kelainan tentang banyak dan lama pendarahan
Hipermenorea (menoragia)
Jadwal siklus haid tetap , tetapi kelainan terletak pada jumlah
pendarahan lebih banyak dan dapat disertai gumpalan darah dan
lamanya pendarahan lebih dari 8 hari. Terjadinya hipermenorea
berkaitan dengan kelainan pada rahim,yaitu mioma uteri, polip
endomentrium, dan gangguan perlepasan endomentrium.
Penyebab:
Hypopasia uteri
Menurut beratnya hypopsia dapat mengakibatkan:
- Amenorrhoe (uterus sangat kecil)
- Hypermenorrhoe
- Menorrhagia karena tonus otot rahim kurang
Ashteni
Menoragia terjadi karena tonus otot kurang
Selama atau sesudah menderita suatu penyakit atau karena
terlalu lelah juga kerena tonus otot kurang
Myoma uteri
Disebabkan oleh:
- Kontraksi otot rahim kurang
- Cavum uteri luas
- Bendungan pembuluh darah balik
Hypertensi
4
Decompensatio cordis
Infeksi : endomentritis, salpingitis
Retrofleksio uteri
Karena bendungan darah balik
Penyakit darah : hemofili.
Keadaan psikologinya adalah stress dan penggunaan obat-
obatan terlarang
Menghadapi keadaan tersebut bidan dapat meakukan di
antaranya :
Memberikan pengobatan engometrin tablet /suntikan
KIEM agar melanjutkan pemeriksaan
Melakukan konsultasi ke dokter puskesmas, merujuk
penderita ke dokter ahli kandungan, merujuk penderita ke
rumah sakit
Pemeriksaan laboratorium hematinalkalin
Pemeriksaan laboratorium hemoglobin dan hematokrit
Hipomenorea
Siklus menstruasi (haid) tetap tetapi lama pendarahan memendek
kurang dari 3 hari. Hipomenorea dapat disebabkan kesuburan
endomentrium kurang karena keadaan gizi penderita rendah,
penyakit menahun, dan gangguan hormonal. Menghadapi keadaan
demikian, bidan dapat melakukan konsultasi ke puskesmas atau
merujuk ke dokter ahli.
2.2 Kelainan siklus haid
Polimenorea
Terdapat siklus menstruasi yang memendek dari biasanya yaitu
kurang dari 21 hari, sedangkan jumlah pendarahan relatif tetap.
Polimenorea merupakan gangguan hormonal denagn umur korpus
luteum memendek, sehingga siklus menstruasi pun lebih pendek.
Ada 2 macam polimenorea:
1) Siklus pendek tapi teratur, kemungkinannya:
- Stadium proliferasi pendek
5
- Stadium sekresi pendek
- Kedua siklus pendek
Yang paling sering di jumpai adalah pemendekan siklus
proliferasi. Kalau siklus lebih pendek dari 21 hari maka
kemungkinan besar stadium sekresinya pendek. Hal ini
menyebabkan infertilitas.
2) Siklus yang tadinya normal jadi pendek
Gejalanya disebabkan oleh emendekan stadiu sekresi karena
corpus luteum cepat mati. Ini sering terjadi karena disfungsi
ovarium pada:
-klimeterium
-pubertas
-penyakit (tbc)
Penanganan : stadium proliferasi data di perpanjang dengan
esterogen dan stadium sekresi dengan kombinasi esterogen dan
progesterone.
Oligomenorea
Siklus memanjang menjadi 35 hari, sedangkan jumlah perdarahan
tetap sama. Oligomenorea disebabkan oleh gangguan hormonal.
Bila oligomenorea berkelanjutan selama 3 bulan berturut-turut di
sebut amenorea. Oligomenorea yang menetap dapat terjadi akibat
dari:
- Perpanjangan stadium folikuler
- Perpanjangan stadium luteal
- Kedua stadium mengalamiperpanjangan
Kalau siklus menjadi panjang maka dapat di sebabkan:
- pengaruh psikis
- pengaruh penyakit : tbc.
Pada umumnya oligomenore yang ovulatoar tidak memerlukan
terapi. kalau mendekati amenorrea maka dapat diusahakan
6
mengadakan ovulasi. Penanganan untuk haid yang datang tidak
teratur atau oligomenore tergantung dari penyebabnya. Pada
remaja & wanita yang memasuki usia menopause biasanya tidak
memerlukan terapi apapun, karena hal tersebut akan hilang dengan
sendirinya. Untuk atlet wanita, perubahan rutinitas latihan &
kebiasaan makan cukup dapat mengembalikan siklus menstruasi
menjadi kembali normal.
Kebanyakan pasien yang mengalami oligomenore diterapi dengan
menggunakan pil KB. Ketika oligomenore terjadi karena kelainan
pola makan atau seperti pada “the female athlete triad”, maka
penyebab utama masalahnya harus ditangani terlebih dahulu.
Konsultasikan dengan psychiatrist dan nutritionist untuk mengatasi
masalah kebiasaan makan. Pada atlet wanita dapat juga
membutuhkan terapi fisik ataupun rehabilitasi.
Selain itu ada juga beberapa faktor yang dapat menyebabkan haid
menjadi tidak teratur pada wanita, yaitu:
Stres emosional.
Sakit kronis.
Nutrisi yang kurang.
Adanya kelainan makan seperti pada penderita anorexia
nervosa.
Latihan fisik yang berlebih.
Adanya tumor yang mempengaruhi pengeluaran
hormon estrogen.
Penggunaan terlarang obat anabolik steroid untuk
mendongkrak kemampuan atletis.
Para wanita penari balet profesional, pesenam & pemain ice
skating, mereka yang beresiko tinggi untuk mengalami
oligomenore, karena mereka mengkombinasikan latihan
7
fisik yang berat dengan diet ketat untuk menjaga supaya
berat tubuhnya tidak naik.
Gejala dari oligomenore meliputi:
Periode siklus menstruasi yang lebih dari 35 hari sekali.
Haid yang tidak teratur dengan jumlah yang tidak tentu.
Pada beberapa wanita yang mengalami oligomenore terkadang
juga mengalami kesulitan untuk hamil.
Oligomenore yang terjadi pada remaja, seringkali disebabkan
karena kurangnya sinkronisasi antara hipotalamus, kelenjar pituari
& indung telur. Hipotalamus merupakan bagian otak yang
mengatur suhu tubuh, metabolisme sel & fungsi dasar seperti