1 Analisis Strategi dan Sumber Pembiayaan Pembangunan PLTMH Ciesek - 2014 Tugas III Mata Kuliah Pembiayaan Pembangunan Analisis Strategi dan Sumber Pembiayaan Pembangunan PLTMH Ciesek Anggota Kelompok: DWI AGUSTINA | 3611100011 ATIKA SEPTYANINGTYAS | 3611100026 SASHIRA AISYANDINI | 3611100043 BAGIAR ADLA SATRIA | 3611100057 ADILA MAHFIRO | 3611100072 RENY CAHYANI | 3611100077
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
Analisis Strategi dan Sumber Pembiayaan Pembangunan PLTMH Ciesek - 2014
Tugas III Mata Kuliah Pembiayaan Pembangunan
Analisis Strategi dan Sumber Pembiayaan
Pembangunan PLTMH Ciesek
Anggota Kelompok:
DWI AGUSTINA | 3611100011
ATIKA SEPTYANINGTYAS | 3611100026
SASHIRA AISYANDINI | 3611100043
BAGIAR ADLA SATRIA | 3611100057
ADILA MAHFIRO | 3611100072
RENY CAHYANI | 3611100077
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2014
2
Analisis Strategi dan Sumber Pembiayaan Pembangunan PLTMH Ciesek - 2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tenaga listrik merupakan hal penting untuk menunjang pertumbuhan ekonomi di
Indonesia. Secara umum peningkatan kebutuhan tenaga listrik mempunyai keterkaitan erat
dengan semakin berkembangnya kegiatan ekonomi dan pertambahan jumlah penduduk. Seiring
dengan pertambahan penduduk, maka permintaan terhadap kebutuhan energi juga meningkat,
sementara cadangan energi yang dimiliki semakin terbatas dan menipis baik dalam hal
kuantitas maupun kualitasnya.Krisis energi listrik di Indonesia terjadi karena pasokan listrik
yang tersedia dengan jumlah pemakaian listrik dan permintaan pemasangan baru oleh
pelanggan tidak seimbang. Pertumbuhan kebutuhan tenaga listrik selama periode sebelum
krisis 1994 – 1997 mengalami pertumbuhan tinggi antara 11% - 14.5%, sedangkan pada waktu
krisis hanya tumbuh sebesar 14.7%. Setelah kiris ekonomi di tahun 1998, pertumbuhan
kebutuhan tenaga listrik mulai tumbuh kembali sekitar 3% - 11%.
Indonesia tercatat sebagai negara yang kaya akan sumber energi mikrohidro, yaitu
pembangkit energi yang memanfaatkan tenaga air dalam skala yang tidak begitu besar. Selama
ini, PLN menjalankan sistem pembangkit listrik tersentralisasi (terpusat dan berskala besar)
yang ternyata belum optimal dalam hal transmisi dan distribusi listrik. Berdasarkan potensi
tersebut, menyebabkan pemerintah dalam hal ini berencana membuat PLTMH yang diharapkan
mampu membantu pengentasan krisis energi listrik yang terjadi saat ini. Tidak hanya itu,
potensi tenaga air dan gradien sungai yang dapat digunakan untuk pembangkit tenaga listrik
tenaga air tersebar hampir tersebar di seluruh bagian hulu sungai-sungai di Indonesia dan
diperkirakan dapat digunakan untuk memproduksi listrik sampai mencapai 75.000 MW dengan
pemanfaatannya baru sekitar 2,5% dari potensi yang ada.
Menurut Andrianto (2009), saat ini PLN tengah membangun beberapa pembangkit
listrik berbahan bakar non minyak hasil dari penerbitan obligasi yang direncanakan kelar pada
tahun 2015. Namun demikian, dari total tambahan pasokan listrik baru tersebut tetap masih di
bawah perkiraan konsumsi sebesar 190,25 miliarkilowatt pada tahun 2015 tersebut. Proyek-
proyek PLTMH merupakan salah satu alternatif paling cocok dalam meningkatkan pasokan
listrik. Dalam skema ini, peran sektor privat diberikan ruang untuk membuka peran investasi
dalam pasar listrik Indonesia. Hal ini dikarenakan pembangunan PLTMH dalam hal ini
membutuhkan biaya yang tidak cukup sedikit. Berdasarkan hal itu, maka perlunya peranan
analisis finansial dan ekonomi dalam hal pengelolaan PLTMH.
Adanya potensi yang besar tersebut menyebabkan pemerintah membuat program DME
khususnya Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH). PLTMH diharapkan mampu
3
Analisis Strategi dan Sumber Pembiayaan Pembangunan PLTMH Ciesek - 2014
membantu pengentasan krisis energi listrik yang terjadi saat ini. Kabupaten Bogor telah
menjadi sasaran lokasi pelaksanaan DME khususnya yang berbasis mikrohidro yang dimulai
sejak tahun 2005. PLTMH tersebar di beberapa kecamatan yaitu di Kecamatan Sukajaya,
Kecamatan Megamendung dan Kecamatan Leuwiliang. Salah satu daerah yang telah
memanfaatkan mikrohidro yaitu Kampung Paseban, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa
Barat.Nama PLTMH yang terdapat di Kampung Paseban dinamakan dengan PLTMH Ciesek
dikarenakan karena sumber airnya berasal dari sungai Ciesek. Melalui latar belakang di atas,
perlunya mengetahui potensi-potensi yang ada dalam pengembangan PLTMH Ciesek terutama
potensi investasi dalam aspek pembiayaan pembangunan infrastruktur PLTMH Ciesek.
1.2 Sasaran Penulisan
Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan di atas, maka sasaran penulisan ini
antara lain adalah:
1. Mengidentifikasi permasalahan pembangunan terkait PLTMH Ciesek.
2. Melakukan analisis proses pembiayaan yang dilakukan investor dalam pembangunan
PLTMH Ciesek.
3. Menjelaskan sumber-sumber pembiayaan yang menjadi alternatif pembiayaan PLTMH
Ciesek.
4. Menjelaskan strategi-strategi pembiayaan dalam mengimplementasikan PLTMH Ciesek.
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini antara lain, yaitu:
a. Merumuskan persoalan pembiayaan pembangunan pada kasus PLTMH Ciesek.
b. Melakukan analisis pembiayaan pada PLTMH Ciesek
c. Mengidentifikasi alternatif sumber-sumber pembiayaan yang relevan dengan
dengan kasus PLTMH Ciesek
d. Menyusun strategi pembiayaan pada kasus PLTMH Ciesek.
1.4 Ruang Lingkup Pembahasan
Ruang lingkup pembahasan yang dibahas dalam makalah ini adalah identifikasi alur
pembiayaan PLTMH Ciesek di Kampung Paseban, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor.
1.5 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, tujuan penulisan, sasaran penulisan, tujuan penulisan, ruang
lingkup pembahasan, dan sistematika penulisan.
4
Analisis Strategi dan Sumber Pembiayaan Pembangunan PLTMH Ciesek - 2014
BAB II EVALUASI SINGKAT STUDI
Berisi mengenai review terkait dengan gambaran umum PLTMH Ciesek serta proses analisis
komponen pembiayaan yang dilakukan.
BAB III EKSPLORASI INSTRUMEN PEMBIAYAAN
Berisi mengenai kajian terkait dengan struktur anggaran pembiayaan yang dilakukan dan teori
terkait dengan sumber-sumber pembiayaan konvensional dan non konvesional.
BAB IV SKEMA PENANGANAN KASUS
Berisi analisis proses pembiayaan PLTMH Ciesekserta saran dan strategi implementasi
pembiayaan pembangunan
BAB V PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan dari Rekomendasi.
5
Analisis Strategi dan Sumber Pembiayaan Pembangunan PLTMH Ciesek - 2014
BAB II
EVALUASI SINGKAT STUDI
2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Ciesek
Mikrohidro saat ini mulai dikembangkan sebagai sumber energi baru untuk pembangkit
listrik. Pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) sudah mulai dikembangkan di berbagai
daerah di Indonesia, terutama di daerah pegunungan yang sulit dijangkau oleh jaringan listrik
dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) karena kondisi geografis dan kesulitan dalam
mengaksesnya. Dengan adanya PLTMH, suatu desa dapat mandiri dalam menyuplai kebutuhan
listriknya sendiri. Kabupaten Bogor telah menerapkan pembangunan PLTMH di Kecamatan
Megamendung. Salah satu desa yang ditunjuk sebagai lokasi pembangunan PLTMH yaitu Desa
Megamendung.
PLTMH di Kampung Paseban dinamakan PLTMH Ciesek karena sumber airnya berasal
dari Sungai Ciesek. Sebelum adanya PLTMH, masyarakat di Kampung Paseban masih
menggunakan kincir tradisional dan lampu tempel. Kedua sumber penerangan ini belum
mampu memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Kampung Paseban. Keberlanjutan dari PLTMH
dinilai sangat penting karena merupakan bagian menyeluruh dari sebuah proses pembangunan
perdesaan dan pembangunan nasional secara umum.
Apabila dilihat dari sisi ekonomi, PLTMH dapat memberi manfaat ganda. Pertama yaitu
penghematan pengeluaran biaya untuk energi dibandingkan penggunaan energi lain. Kedua
yaitu pendorong munculnya usaha-usaha produktif dengan memanfaatkan energi yang
dihasilkan. Usaha produktif ini diperlukan untuk menumbuhkan kemandirian masyarakat
dalam mengelola PLTMH secara berkelanjutan. Selain itu, pembangunan PLTMH ini diharapkan
dapat memutar roda perekonomian di perdesaan. Hal itu dapat terwujud jika ada suatu
panduanuntuk melihat potensi dan mengembangkan usaha-usaha produktif
berbasismikrohidro.
2.2 Komponen Biaya
Komponen biaya dalam pembangunan PLTMH Ciesek ini terdiri dari biaya pengeluaran
dan biaya pemasukan. Biaya yang dikeluarkan dalam pembangunan PLTMH Ciesek terdiri dari
biaya investasi, biaya operasional dan pemeliharaan. Sedangkan biaya pemasukan diperoleh
dari iuran warga yang menggunakan listrik dari PLTMH Ciesek. Berikut adalah penjelasan
terkait komponen biaya di PLTMH Ciesek
6
Analisis Strategi dan Sumber Pembiayaan Pembangunan PLTMH Ciesek - 2014
2.2.1 Biaya Pengeluaran
Biaya yang dikeluarkan dalam pembangunan PLTMH Ciesek terdiri dari biaya investasi
dan biaya operasional. Berikut akan dijelaskan terkait dengan biaya investasi dan baiya
operasional.
Biaya Investasi
Biaya investasi PLTMH adalah biaya yang dikeluarkan untuk membangun PLTMH. Biaya
investasi terdiri dari biaya pembangunan sarana PLTMH dan biaya lain-lain. Biaya
pembangunan sarana PLTMH terdiri dari biaya pekerjaan55persiapan, biaya pekerjaan sipil,
biaya pekerjaan mekanikal dan elektrikal, pekerjaan jaringan distribusi, dan biaya instalasi
rumah. Biaya lain-lain terdiri dari biaya untuk training operator dan buku manual. Berikut
adalah komponen biaya investasi PLTMH Ciesek Tahun 2011.
Tabel 2.1 Komponen Biaya Investasi PLTMH Ciesek Tahun 2011
No Uraian Jumlah (Rp)
1 Pekerjaan persiapan 37.500.000
2 Pekerjaan sipil 194.410.982
3 Pekerjaan mekanilak dan elektrikal 291.500.000
4 Pekerjaan jaringan distribusi 132.675.000
5 Instalasi rumah (SRIR) 57.404.900
6 Lain-lain 12.000.000
TOTAL 725.490.882Sumber: Studi Kelayakan dan Keberlanjutan PLTMH Ciesek
Biaya pekerjaan persiapan adalah biaya yang dikeluarkan pada tahap awal rencana
pembangunan PLTMH yang terdiri dari kegiatan setting out danbouwplank dan kegiatan
mobilisasi bahan dan alat. Biaya persiapan ini mencapai Rp 37.500.000.
Biaya pekerjaan mekanikal dan elektrikal merupakan biaya terbesar yang dikeluarkan
dalam pembangunan PLTMH Ciesek. Peralatan mekanikal dan elektrikal terdiri dari turbin set,
peralatan dari Bandung ke lokasi PLTMH Ciesek. Biaya pekerjaan mekanikal dan elektrikal
PLTMH Ciesek ini mencapai Rp 291.500.000.Biaya investasi PLTMH Ciesek secara keseluruhan
yaitu Rp 725.490.882 yang hanya dikeluarkan pada tahun ke 0.
Biaya Operasional
PLTMH Ciesek belum memiliki pengeluaran untuk biaya tidak tetap seperti penggantian
alat yang rusak. Biaya tetap dalam operasional PLTMHCiesek adalah biaya per bulan untuk
menggaji karyawan yang mengoperasikan dan merawat pembangkit listrik. Biaya tetap secara
rinci disajikan pada Tabel 2.2 berikut.
7
Analisis Strategi dan Sumber Pembiayaan Pembangunan PLTMH Ciesek - 2014
Tabel 2.2 Biaya Operasional PLTMH Ciesek Tahun 2012
Personil Jumlah Biaya/Bulan (Rp)Total
Biaya/Bulan (Rp)Total
Biaya/Tahun (Rp)
Ketua PLTMH 1 100.000 100.000 1.200.000
Administrasi 1 100.000 100.000 1.200.000
Operator 2 250.000 500.000 6.000.000
TOTAL 700.000 8.400.000Sumber: Studi Kelayakan dan Keberlanjutan PLTMH Ciesek
2.2.2 Biaya Pemasukan
Biaya pemasukan adalah biaya yang diterima dalam pembangunan PLTMH Ciesek ini
atau biasa disebut dengan biaya manfaat. Manfaat dari PLTMH berupa manfaat langsung yang
diterima oleh PLTMH yang berasal dari iuran warga yang memakai listrik dari PLTMH.
Besarnya iuran ditentukan berdasarkan kesepakatan warga. Iuran yang dibayarkan warga
menjadi penerimaan bagi PLTMH. Total penerimaan PLTMH Ciesek yaitu Rp 13.380.000 per
tahun yang secara rinci dapat dilihat pada Tabel 2.3 berikut.
Tabel 2.3 Total Penerimaan PLTMH Ciesek Tahun 2012
Jenis Tarif (Rp/Bulan)
Jumlah Rumah Tangga Pengguna
Total/Bulan (Rp)
Total/Tahun (Rp)
15.000 21 315.000 3.780.000
20.000 40 800.000 9.600.000
TOTAL 1.115.000 13.380.000Sumber: Studi Kelayakan dan Keberlanjutan PLTMH Ciesek
2.3 Analisis Kriteria Investasi
Dalam melakukan estimasi kelayakan PLTMH, diasumsikan Pembangunan PLTMH
Ciesek memiliki umur ekonomis proyek selama sepuluh tahun yang didasarkan pada ketahanan
alat mikrohidro. Asumsi lain yangdigunakan adalah menggunakan tingkat suku bunga sebesar
12% yang merupakan suku bunga pinjaman. Hal ini didasarkan pada kondisi apabila
masyarakat Kampung Paseban tidak mendapat hibah dari pemerintah sehingga harus
meminjam dana untuk membangun PLTMH.
Estimasi kelayakan dilakukan dengan dua skenario, skenario I yaitu apabila biaya
investasi dimasukkan sebagai komponen pengeluaran karena modal sendiri dan skenario II
yaitu biaya investasi tidak dimasukkan sebagai komponen pengeluaran karena merupakan dana
hibah dari pemerintah. Skenario II merupakan kondisi yang sebenarnya dari PLTMH Ciesek.
2.3.1 Analisis Net Present Value (NPV)
Net Present Value (NVP) merupakan manfaat bersih tambahan yang diterima proyek
selama umur proyek pada tingkat discount rate tertentu. Dengan kata lain NPVmerupakan
selisih antara present value dari investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan
8
Dimana:NB = Net benefit = Benefit – CostC = Biaya investasi + Biaya operasi = Benefit yang telah didiskon = Cost yang telah didiskon i = diskon faktor n = tahun (waktu ekonomis)
Analisis Strategi dan Sumber Pembiayaan Pembangunan PLTMH Ciesek - 2014
kas bersih di masa yang akan datang, tingkat bunga yang relevan juga perlu ditentukan untuk
menghitung nilai sekarang. Data yang digunakan adalah keuntungan kotor atau benefit (Bt),
biaya operasional (Ct) dari pengelolaan PLTMH Purbasari dan discount rate (i) yang berlaku.
Tingkat discount rate yang digunakan adalah sebesar 12%. Sedangkan umur ekonomis proyek
adalah selama 10 tahun, atau dihitung dari tahun ke-0 hingga tahun ke-10. Analisis ini dapat
dihitung dengan menggunakan rumus
Hasil analisis NPV pada skenario I dan skenario II dengan diskon faktor sebesar 12% dapat
dilihat pada tabel 2.4 dan tabel 2.5 berikut:
NPV=∑i=1
n
NBi(1+i)−n
atau
NPV=∑i=1
n NBi(1+i)n
atau
NPV=∑i=1
n
Bi−C i=∑i=1
n
N Bi
9
Analisis Strategi dan Sumber Pembiayaan Pembangunan PLTMH Ciesek - 2014
PV of NB 15.000.000 13.392.857 11.957.908 10.676.704 9.532.771 8.511.403 7.599.467 6.785.238 6.058.248 5.409.150
NPV2 94.923.747
24
Analisis Strategi dan Sumber Pembiayaan Pembangunan PLTMH Ciesek - 2014
Hasil perhitunganmenunjukkan NPV2berubah menjadi Rp 16.272.642yang
menunjukkan bahwa peningkatan biaya sebesar 25% masih tetap menguntungkan atau layak
untuk dilaksanakan.Perubahan terhadap manfaat yang dilakukan adalah dengan meningkatkan
jumlah konsumen listrik pada konsumen kategori II yang menggunakan daya listrik sebesar 105
watt. Peningkatan ini berdasarkan adanya sisa kapasitas listrik dari PLTMH Ciesek sebesar6055
watt. Konsumen listrik pada kategori II diasumsikan mengalami peningkatan sebesar 58 orang
sehingga totalnya menjadi 98 rumah tangga. Hasil perhitungan menunjukkanNPVsebesar Rp
94.923.747.
Keberlanjutan PLTMH Ciesek sangat bergantung pada pembiayaan daripemerintah
karena biaya investasi yang digunakan untuk membangun PLTMH terlalu mahal. Masyarakat
Kampung Paseban dapat secara mandiri membangun PLTMH jika biaya yang
dikeluarkandisesuaikan dengan kemampuan merekayaitu mencari peralatan mikrohidro yang
lebih murah.
4.2 Analisis Sumber Pembiayaan oleh Stakeholder
Dalam laporan studi kelayakan pembangunan PLTMH Ciesek di Kampung Paseban
Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, sumber pembiayaan yang digunakan merupakan
sumber pembiayaan konvensional yang berasal dari dana hibah Provinsi Jawa Barat. Selain
menggunakan sumber pembiayaan tersebut pembangunan PLTMH Ciesek juga dibantu oleh
biaya tetap pelanggan Kampung Paseban. Dalam pembangunan PLTMH Ciesek membutuhkan
biaya yang tidak sedikit, untuk menutupi biaya pembangunan proyek ini sektor pemerintah dan
sektor swasta dapat lebih dimaksimalkan dalam rangka mengurangi beban pembiayaan
pemerintah.
4.2.1. Pemerintah
Dalam rincian sumber pembiayaan pembangunan PLTMH Ciesek seluruh biaya investasi
dilimpahkan kepada pemerintah daerah. Untuk menutupi seluruh biaya investasi
dengan hanya mengandalkan dana hibah dari pemerintah daerah dirasa kurang efektif.
Selain dari dana hibah pemerintah daerah, sumber pembiayaan konvensional lainnya
yang dapat digunakan adalah dana non pajak seperti retribusi daerah, dan juga alokasi
dana pajak seperti pajak daerah, dan lain-lain.
4.2.2. Swasta
Sektor swasta merupakan salah satu sektor potensial dalam mengembangkan sumber
daya non konvensional. Sumber pembiayaan non konvensional ini dapat diperoleh dari
sumber-sumber pembiayaan dari kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan
masyarakat. Dalam pembangunan proyek PLTMH Ciesek sumber pembiayaan utama
25
Analisis Strategi dan Sumber Pembiayaan Pembangunan PLTMH Ciesek - 2014
hanya diperoleh dari dana hibah pemerintah daerah, dan seharusnya dapat didukung
dengan sumber-sumber lain yang berasal dari sektor swasta.
Sektor pembiayaan swasta pertama yang dapat dimaksimalkan adalah dengan
meningkatkan pembiayaan dari masyarakat. Pembangunan PLTMH Ciesek merupakan
pembangunan untuk kepentingan semua warga Kampung Paseban oleh karena itu
pembiayaan dari masyarakat seharusnya dapat dimaksimalkan. Selain itu juga dapat
dilakukan kerjasama antara pemerintah dan swasta dengan bentuk kemitraan (public
private partnership). Dengan kerjasama ini, beban pembiayaan pembangunan PLTMH
Ciesek dapat dibagi antara pemerintah daerah dengan sektor swasta yang tertarik.
Keuntungan dari pelibatan swasta ini diharapkan tidak hanya akan dirasakan pada
sektor pembiayaannya saja, namun juga pada penerapan teknologi dari masing-masing
investor, seperti desain teknis mekanis pembangunan bendungan, panstock, dan turbin.
4.3 Strategi Implementasi Pembiayaan Pembangunan PLTMH Ciesek
Strategi pengimplementasian pembiayaan pembangunan PLTMH Ciesek merupakan
output dari analisis yang sudah dilakukan sebelumnya, yaitu meliputi analisis sensivitas dan
analisis sumber pembiayaan pembangunan. Strategi ini nantinya dapat berguna sebagai solusi
dalam mengatasi permasalahan yang ada. Perumusan strategi implementasi pembiayaan
pembangunan PLTMH Ciesek dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 4.1Kerangka Penentuan Strategi PLTMH Ciesek
Dari kerangka di atas maka dapat dirumuskan strategi-strategi dalam rangka mengatasi
permasalahan-permasalahan terkait dengan pembiayaan PLTMH Ciesek. Berikut dapat dilihat
pada tabel di bawah ini.
PLTMH CIESEK
Analisis Sensivitas(Net Benefit,
PV of NB, NPV)
Analisis Sumber Pembiayaan
(Pemerintah, Swasta, Masyarakat )
Identifikasi Permasalahan STRATEGI
Potensi yang mungkin dikembangkan
26
Analisis Strategi dan Sumber Pembiayaan Pembangunan PLTMH Ciesek - 2014
Tabel 4.3Strategi Pembiayaan PLTMH Ciesek
No Permasalahan Strategi Penjelasan1. Sumber pembiayaan
pembangunan PLTMH sepenuhnya dari dana hibah pemerintah daerah.
- Peningkatan pembiayaan bagi masyarakat pelanggan tetap PLTMH Kampung Paseban.
- Menjalin kemitraan antara stakeholder pemerintah dan swasta (public private partnership).
Strategi ini dapat mengurangi beban pemerintah daerah dalam membiayai proyek pembangunan PLTMH dalam rangka memenuhi kebutuhan pembangunan yang lain.
2. PLTMH merupakan pembangkit listrik yang tergolong baru dan pengoptimalannya belum maksimal sehingga minat investasi kecil.
Mengadakan sosialisasi proyek kepada investor untuk meningkatkan minat investasi.
Strategi ini bertujuan dalam mendukung kemitraan antara stakeholder pemerintah dan swasta (public private partnership).
3. Pembiayaan pengelolaan PLTMH Ciesek hanya mengandalkan iuran dari masyarakat sehingga tarif listrik menjadi tinggi.
Membuka peluang investasi pada pengadaan teknologi penunjang PLTMH.
Strategi ini akan memperbesar peluang investor untuk berpartisipasi. Makin tinggi teknologi yang diterapkan maka daya tarik bagi investor akan semakin tinggi.
27
Analisis Strategi dan Sumber Pembiayaan Pembangunan PLTMH Ciesek - 2014
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari pembahasan makalah ini dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu antara lain:
1. Terdapat dua skenario pembiayaan yang dapat dilakukan dalam pembangun PLTMH
Ciesek ini, yaitu SKENARIO I:apabila biaya investasi dimasukkan sebagai komponen
pengeluaran karena modal sendiri; dan SKENARIO II: biaya investasi tidak dimasukkan
sebagai komponen pengeluaran karena merupakan dana hibah dari pemerintah.
2. Pembangunan PLTHM saat ini sudah dilakukan melalui SKENARIO II dengan hasil analisis
sebagai berikut: NPV bernilai positif sebesar 28.138.111 dengan DF 12% sedangkan DF
17% sebesar 1,030; nilai BCR >1 dengan nilai sebesar 1,036 DF 12% dan DF 17%; IRR >
SOCC bernilai positif. Dalah hal ini pembangunan PLTHM Ciesek sudah dapat dikatakan
layakjika biaya investasi ditanggung oleh pemerintah yang berasal dari dana hibah.
3. Sumber pembiayaan pembangunan PLTMH Ciesek dapat dilakukan melalui dana hibah
pemerintah dan kolaborasi antara pemerintah-swasta-masyarakat.
4. Berdasarkan permasalahan yang ditemukan terdapat empat strategi untuk mengatasinya,
yaitu: (1) Peningkatan pembiayaan bagi masyarakat pelanggan tetap PLTMH Kampung
Paseban; (2) Menjalin kemitraan antara stakeholder pemerintah dan swasta (public
private partnership);(3) Mengadakan sosialisasi proyek kepada investor untuk
meningkatkan minat investasi; serta (4) Membuka peluang investasi pada pengadaan
teknologi penunjang PLTMH.
5.2 Rekomendasi
Dari beberapa simpulan di atas dapat diberikan rekomendasi sebagai berikut:
1. Pembangunan PLTMH Ciesek sudah dapat dikatakan layak karena pembiayaan dilakukan
dengan bantuan dana hibah pemerintah, sehingga hanya perlu dilakukan pengelolaan
yang terencana dengan baik oleh masyarakat.
2. Pengembangan PLTMH dapat dilakukan pada daerah lain, melihat potensi sungai yang
cukup besar di Indonesia. Pembangunan tersebut lebih baik dilakukan melalui
pembiayaan oleh pihak Pemerintah-Swasta-Masyarakat.